Anda di halaman 1dari 47

KRITERIA 2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN KERJASAMA

1. Latar belakang
Sistem tata pamong diharapkan dapat menjadi mekanisme yang efektif dalam
memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi dan peran program studi yang
telah disepakati. Tata pamong didukung oleh budaya organisasi yang mengandalkan
etika-etika yakni etika dosen, etika mahasiswa dan etika tenaga kependidikan serta
tegaknya aturan, tata cara pemilihan pimpinan, sistem penghargaan dan sanksi, pedoman
dan prosedur pelayanan. Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil serta
lingkungan eksternal yang menjamin tatalaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Sistem tata pamong, tata kerja dan kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin (FK Unhas) dikembangkan untuk mengakomodasi pencapaian visi, misi,
tujuan, dan sasaran (VMTS) fakultas agar terarah, efektif dan efisien. Sesuai dengan
keinginan Unhas untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis Benua Maritim Indonesia, maka FK
Unhas mempunyai komitmen untuk mempunyai sistem tata pamong, tata kelola dan
kerjasama yang baik. Strategi pencapaian standar perguruan tinggi terkait tata pamong,
tata kelola dan kerjasama secara rasional diperlukan untuk mencapai VMTS-FK.
Mekanisme dan strategi pencapaian ini dijalan mengacu pada dokumen mutu fakultas
yang melipiuti kebijakan mutu, manual mutu, standar mutu, manual prosedur dan
formulir kerja.
Pelaksanaan dan pengembangan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
pembinaan sivitas akademika dan administrasi tata usaha di FK Unhas dipimpin oleh
Dekan sebagai pimpinan tertinggi FK Unhas dibantu oleh 4 Wakil Dekan yaitu Wakil
Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan, Wakil Dekan Bidang Perencanaan,
Keuangan, dan Sumberdaya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan
Wakil Dekan Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan. Dalam struktur organisasi FK Unhas
juga terdapat 3 Program studi yaitu Pendidikan Dokter, Kedokteran Hewan dan Ilmu
Psikologi. Sistem tata pamong fakultas mengakomodasi senat fakultas dan Tim
Penjaminan Mutu Fakultas terkait dengan upaya pengawasan, pengendalian, evaluasi
sistem tata kelola yang baik. Sistem pengelolaan menjamin pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan pengembangan suatu program kerja yang efisien dan efektif dalam
fakultas.
Sistem tata pamong Program Studi (Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif)
mengacu pada Surat Keputusan Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor
8/UN4.1/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.
Departemen ditempatkan sebagai unit yang sejajar dengan Program Studi, di mana
pimpinan Program Studi terdiri dari Ketua Program Studi Sp1, Sekretaris Program Studi
Sp1, Ketua Program Studi Sp2, Koordinator Pendidikan Mahasiswa, Unit Penelitian dan
Perpustakaan, serta Unit Penjaminan Mutu. Dalam pelaksanaannya untuk memperlancar
aktivitas pengelolaan program studi, ketua program studi dibantu oleh Sekretaris
Program Studi (SPS). Sekretaris program studi bertanggung jawab kepada Ketua
program studi, dan para dosen bertanggung jawab kepada pengurus program studi. Unit
Penjaminan Mutu melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan sistem
pendidikan berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong, kebijakan fakultas, dan
strategi telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP), peraturan Rektor Universitas
Hasanuddin dan keputusan Dekan yang dilaksanakan untuk menjamin penerapan prinsip
good university governance pada semua aktivitas organisasi. Sistem tata pamong telah
mencerminkan adanya transparansi sejak proses perencanaan sampai suatu upaya
peningkatan program/aktivitas yang dikomunikasikan melalui pertemuan di tingkat
pimpinan dan satuan unit/organisasi dibawahnya yang menjangkau anggota sivitas
akademik di FK Unhas. Transparansi ini didukung dengan kemudahan akses komunikasi,
informasi, dan adanya sosialisasi rencana strategi pada berbagai pertemuan Dekan,
pimpinan unit/organisasi dengan sivitas akademik.
Sistem tata pamong (input, proses, output, outcome) yang telah ditetapkan di
universitas maupun di tingkat fakultas dijadikan acuan untuk pelaksanaan aktivitas Tri
Dharma Perguruan Tinggi oleh prodi dan satuan unit organisasi yang ada. Adanya
mekanisme Sistem tata pamong di FK Unhas, telah didukung oleh budaya organisasi
yang diatur dengan tata cara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, seperti yang tercantum dalam Peraturan Rektor Universitas
Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola
Universitas Hasanuddin.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang menjadi acuan PS (Penetapan)
Sistem tata pamong dalam pengelolaan Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Universitas Hasanuddin mengacu pada peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah, universitas, dan fakultas sebagai pedoman dalam pelaksanaan berbagai
kegiatan. Adapun peraturan tersebut, diantaranya:
a. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5494);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
f. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5007);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas
Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 301);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5699);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas
Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720);
k. Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.
l. Buku Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

3. Strategi pencapaian standar (Pelaksanaan)


Pengelolaan kegiatan yang dipimpin oleh dekan telah menerapkan prinsip
pengeloaan yaitu, Planning, Organizing, Staffing, Leading dan Controlling ; manajemen
organisasi secara instruktif, dalam hal membuat keputusan yang didelegasikan kepada
bawahan ; koordinatif, dalam hal membuat keputusan berdasarkan rapat bersama ;
otomatis dengan memberikan otoritas unit-unit/bidang untuk melakukan memutuskan
sesuatu ; serta konsultatif, yang berkoordinasi dengan berbagai bidang dan pemangku
kepentingan. Semua kegiatan dikelola dari para pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal fakultas.

Untuk mencapai capaian yang diinginkan, Program Studi Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif Universitas Hasanuddin menggunakan prinsip Good University
Governance (GUG), dengan dimulai Penyusunan Rencana Strategis yang dilakukan
dengan pengkajian kondisi Program Studi yang meliputi Man, Money, Material, Method,
dan Market, kemudian dilanjutkan analisis kondisi program studi, identifikasi masalah,
prioritas masalah, analisis penyebab masalah dan penetapan rencana strategis yang
meliputi perencanaan strategis dan rencana kegiatan operasional yang akan dijalankan
dalam kurun lima tahun.

Monitoring pelaksanaan Renstra dilakukan secara berkala setiap tahun dengan


memperhatikan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Adapun dasar dari penyusunan
Renstra adalah kesesuaian visi, misi, sasaran dan tujuan program. Sebagai contoh, dalam
bidang penelitian yang merupakan perwujudan visi dan misi untuk menyelenggarakan
penelitian dasar dan terapan di bidang kedokteran yang inovatif diwujudkan dalam
Renstra berupa upaya peningkatan kualitas input, proses, dan output program.
Untuk menjamin tercapainya standar terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama, fakultas mengakomodasi beberapa kegiatan antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan audit mutu internal setiap tahun sekali yang dikoordinasikan
oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) dengan
melibatkan LP2MP.
2. Rapat internal yang diadakan dan rapat komisi atau rapat khusus untuk membahas
hal- hal khusus.

Untuk menjamin mutu program studi, telah dilakukan koordinasi dengan ketua
gugus penjaminan mutu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam bentuk
kegiatan evaluasi program studi sebagaimana terlampir yang dilaksanakan melalui
kegiatan pengisian monitoring prodi dan pengisian lembar kerja program studi.

Gambar 2.1 Rapat Gugus Penjamin Mutu Fakultas

Semua program dan kegiatan untuk pencapaian standar telah dirumuskan dalam
renstra FK Unhas secara jelas. Pelaksanaan renstra diimplementasikan sebagai rencana
kerja tahunan yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk kontrak kinerja Dekan dan
ketua program studi dan semua unit pelaksana kegiatan. Ketua program studi melakukan
rapat sosialisasi kepada seluruh dosen dan tenaga pendidik melalui rapat program studi
untuk membahas implementasi kontrak kinerja yang diberikan terkait dengan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada pelaksanaannya, rapat ketua program studi bersama dengan staf melakukan
penyusunan strategi, rencana kerja (renja), pembagian tugas sesuai dengan bidangnya
masing-masing dengan menunjuk seorang dosen sebagai penanggung jawab. Setiap
rencana kerja akan didistribusikan dalam setahun dalam kegiatan per-triwulan. Ketua
program studi terlibat secara langsung dalam pelaksanaan agar bisa melakukan proses
pengawasan dan kontrol. Rapat internal program studi dilaksanakan setiap dua bulan dan
jika diperlukan akan dilakukan rapat koordinasi pada waktu yang tidak ditentukan yang
ditujukan untuk menilai temuan (masalah) terkait capaian standar (kemajuan program
kerja) dan mengevaluasi temuan ketercapaian dari laporan setiap penanggung jawab
kegiatan.
Rapat diselenggarakan dengan menerapkan azas musyawarah dan mufakat agar
permasalahan yang timbul selama kegiatan dapat diselesaikan dengan baik. Komunikasi
dalam proses juga dilakukan secara dua arah dengan mengedepankan persaudaraan di
mana semua sivitas akademika merupakan bagian dari keluarga besar fakultas sehingga
komunikasi menjadi efektif. Semua program kerja harus diselesaikan tepat waktu dan
dilaporkan pencapaiannya setiap triwulan untuk dievaluasi oleh Dekan dalam rapat
pencapaian kinerja per-triwulan di Fakultas.
Tata pamong telah dilaksanakan untuk menjamin tegaknya aturan etika dosen,
mahasiswa, staf kependidikan, pelaksanaan sistem penghargaan dan sanksi yang
mengacu pada pedoman penyusunan prosedur pelayanan yang dirumuskan di tingkat
universitas yang selanjutnya disosialisasikan untuk penerapan di tahap departemen.
Proses ini telah dilaksanakan oleh semua unsur, dipantau dan dievaluasi pelaksanaannya
oleh tim GPM dan UPM.
Proses penjaminan mutu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut
dilakukan oleh Gugus Penjaminan Mutu (GPM) di tingkat fakultas dan oleh Unit
Penjamin Mutu (UPM) di lingkungan program studi. GPM telah mengelola unit
penjaminan mutu di program studi, melakukan pengembangan penjaminan mutu yang
meliputi penyusunan instrumen/standar/pedoman mutu, pelaksanaan monitoring dan
evaluasi internal tentang kesesuaian rencana dan pelaksanaan kinerja internal FK Unhas.
Monev di tingkat program studi telah dilaksanakan oleh UPM setiap semester untuk
menjamin pelaksanaan proses pembelajaran. Pengawasan terhadap pelaksanaan
penjaminan mutu dilakukan oleh GPM Fakultas.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar (Evaluasi)
Sistem tata pamong dan tata kelola yang diterapkan pada struktur organisasi FK
Unhas terbukti berjalan secara efektif dan efisien. Tata pamong didukung dengan budaya
organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tata cara pemilihan
pimpinan, etika dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan
sanksi seta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan dan
laboratorium).
Sistem tata pamong diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan
dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Efektivitas ini tercermin pada hasil
evaluasi diri secara berkesinambungan setiap semester (audit internal/eksternal dan
tinjauan manajemen) sebagai upaya perbaikan demi kesesuaian dengan upaya untuk
mencapai visi, misi dan tujuan FK Unhas.
Audit mutu internal dilaksanakan secara berkesinambungan, yang terakhir
dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2022 dengan beberapa temuan di antaranya
sebagian dosen belum mengikuti pelatihan PEKERTI, serta jumlah Hak atas Kekayaan
Intelektual (HaKI) dan Paten yang perlu ditingkatkan. Menindaklanjuti temuan tersebut,
Program Studi Sp1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif kemudian melakukan rapat tinjauan
manajemen dan menyusun rencana tindak lanjut. Adapun rencana tindak lanjut
antara lain pelatihan PEKERTI bagi dosen yang belum mengikuti pelatihan PEKERTI,
serta dilakukan lokakarya sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah HaKI dan Hak
Paten dengan target minimal seorang dosen memiliki 1 HaKI. Pelatihan-pelatihan
tersebut telah selesai dilaksanakan oleh Program Studi Sp-1 Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif.

Gambar 2.2 Proses Audit Mutu Internal 2020/2021


Gambar 2.3 Foto bersama auditor Audit Mutu Internal 2020/2021 dengan pengelola program
studi Sp-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

Gambar 2.4 Rapat tinjauan manajemen program studi Sp-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Gambar 2.5. Foto bersama pengelola program studi pada Rapat Tinjauan Manajemen Program
Studi Sp-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

Kinerja tata pamong FK Unhas sangat baik. Faktor pendukung keberhasilan


adalah adanya kerja yang sinergis antara pihak FK Unhas dan program studi. Meskipun
demikian masih ada kelemahan di prodi yaitu jumlah dosen psikosomatik. Untuk jumlah
staf dosen berpendidikan S3 sudah terpenuhi. Hal yang sama juga terjadi pada persentase
dosen dengan jabatan guru besar. Sehingga tindak lanjut yang akan dilakukan adalah
dengan melakukan percepatan peningkatan jabatan fungsional dosen dengan melakukan
sosialisasi perhitungan angka kredit dan mengingatkan setiap dosen untuk mengurus
kenaikan pangkat, meningkatkan jumlah publikasi jurnal internasional, terutama yang
sudah Doktor.

Kriteria kinerja lain yang masih rendah adalah belum adanya produk inovasi,
prototype, dan rendahnya jumlah penelitian yang diaplikasikan di masyarakat. Hal ini
perlu diatasi dengan melakukan pembuatan roadmap penelitian dan pengabdian
masyarakat, dari Departemen di tingkat Fakultas.
Terjadi peningkatan kegiatan kerjasama dari segi kuantitas, kualitas dan jenis
kerjasama yang dilakukan oleh program studi serta realisasi dan implementasi kerjasama
baik dalam dan luar negeri. Tantangan ke depannya dalam pengimplementasian kegiatan
kerjasama, khususnya dengan pihak luar negeri yang belum berimbang perlu menjadi
prioritas antara lain: guest lecture, visiting professor, dan pembicara di program studi
dari mitra institusi. Berkaitan dengan hal tersebut, program studi mengalami kendala
dalam penyediaan dana kerjasama, sehingga keterlibatan program studi ke instansi luar
negeri
kurang atau terbatas, misalnya dalam pengiriman pertukaran pelajar, pengiriman peserta
seminar/pelatihan ataupun menjadi pembicara di instansi mitra. Solusi yang dapat
dilakukan yaitu mencari sumber dana di tingkat universitas, melakukan atau mengikuti
conference secara virtual dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi yang
dimiliki. Dalam mencapai capaian yang diinginkan, Program Studi Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin menggunakan prinsip Good
University Governance (GUG), dengan dimulai Penyusunan Rencana Strategis yang
dilakukan dengan pengkajian kondisi departemen yang meliputi Man, Money, Material,
Method, dan Market, kemudian dilanjutkan analisis kondisi program studi, identifikasi
masalah, prioritas masalah, analisis penyebab masalah dan penetapan rencana strategis
yang meliputi perencanaan strategis dan rencana kegiatan operasional yang akan
dijalankan dalam kurun lima tahun. Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Universitas Hasanuddin berupaya menerapkan Good University Governance pada
sistem tata pamong. Prinsip kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan
adil diterapkan pada proses perencanaan, pelaksanaan proses akademik dan
monitoring evaluasi. Di samping itu Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Universitas Hasanuddin dalam mengevaluasi penyelenggaraannya berkoordinasi dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) pada
proses pengembangan, inovasi dan penjaminan mutu.

5. Indikator Kinerja Utama (Evaluasi)


a. Sistem Tata Pamong:
1) Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola serta bukti yang
sahih dari implementasinya.
Kebijakan pengembangan tata kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan
tata kelola di FK Unhas dan di program studi telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Adapun dokumen kebijakan di FK Unhas meliputi:
1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5494);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5670);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);
6) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5007);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas
Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 301);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5699);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas
Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720);
11) Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin.

2) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja institusi


beserta tugas pokok dan fungsinya
Kelengkapan struktur organisasi di FK Unhas telah didukung dengan
sistem tata kelola yang baik dan memiliki interaksi yang sinergis dengan
Universitas Hasanuddin dan seluruh program studi di bawahnya, berdasarkan
Peraturan Rektor
Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pengelola Universitas Hasanuddin.
Unsur-unsur di bawah Rektor Universitas Hasanuddin dikatakan bahwa
Fakultas mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, pendidikan profesi, spesialis, dan/ atau pendidikan vokasi dalam satu
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
fakultas mempunyai fungsi:
a) pelaksanaan dan pengembangan urusan akademik dan penunjang
akademik di lingkungan fakultas dalam rangka pencapaian tujuan
tridharma perguruan tinggi;
b) pelaksanaan dan pelayanan urusan administrasi akademik dan administrasi
umum di lingkungan fakultas; dan
c) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Rektor.

Struktur organisasi
FAKULTAS KEDOKTERAN
1. Dekan
Tugas dan wewenang:
a. memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat;
b. menyusun rencana strategis fakultas yang berisi program penjabaran rencana strategis
Universitas Hasanuddin;
c. memimpin penyelenggaraan kegiatan penunjang akademik di lingkungan fakultas;
d. memimpin pelaksanaan dan pelayanan administrasi akademik dan administrasi umum
di lingkungan fakultas;
e. membina dan mengembangkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan;
f. mengusulkan pembukaan, perubahan, dan penutupan program studi, departemen dan
fakultas;
g. mengusulkan pengangkatan dan/atau pemberhentian calon Wakil Dekan, Ketua
Gugus Penjaminan Mutu, Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua Program Studi,
dan Kepala Laboratorium/ Studio/ Bengkel Kerja dan pimpinan unsur lain kepada
Rektor:
h. menyusun, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan standar mutu
akademik di lingkungan fakultas;
i. membina dan mengembangkan potensi mahasiswa;
j. menjaga dan membina keamanan, ketertiban dan keindahan di lingkungan fakultas;

2. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bidang
akademik dan pengembangan.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil dekan
bidang akademik dan pengembangan mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan sistem
manajemen yang telah ditetapkan pada bidang akademik dan pengembangan di
tingkat fakultas;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang akademik dan
pengembangan;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan bidang
akademik dan pengembangan;
d. pengendalian standar kualitas bidang akademik dan pengembangan di tingkat
fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan akademik dan pengembangan di tingkat
fakultas sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

3. Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang perencanaan, keuangan, dan sumber daya.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil
Dekan bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang perencanaan,
keuangan, dan sumber daya di tingkat fakultas;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan,
keuangan, dan sumber daya;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang perencanaan, keuangan, dan sumber daya;
d. pengendalian standar kualitas bidang perencanaan, keuangan, dan sumber
daya di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan perencanaan, keuangan, dan sumber
daya di tingkat Fakultas sebagai pertanggungjawaban Wakil Dekan
kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

4. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Pengabdian Masyarakat


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil dekan
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat mempunyai
fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang kemahasiswaan,
alumni dan pengabdian masyarakat;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang
kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang kemahasiswaan, alumni dan pengabdian masyarakat;
d. pengendalian standar kualitas bidang kemahasiswaan, alumni dan
pengabdian masyarakat di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan kemahasiswaan, alumni dan
pengabdian masyarakat di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban
Wakil Dekan kepada Dekan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan.

5. Kepala Pusat Penelitian Inovasi dan Kemitraan Internasional


Tugas dan wewenang:
1) Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
bidang penelitian, inovasi dan kemitraan internasional.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala pusat
penelitian, inovasi dan kemitraan internasional. mempunyai fungsi:
a. perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang penelitian inovasi
dan kemitraan internasional;
b. pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan bidang penelitian
inovasi dan kemitraan internasional;
c. pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
bidang penelitian inovasi dan kemitraan internasional;
d. pengendalian standar kualitas bidang penelitian inovasi dan kemitraan
internasional di tingkat fakultas;
e. penyusunan laporan tahunan kegiatan penelitian inovasi dan kemitraan
f. internasional di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban kepada
dekan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh dekan.
6. Manajer Program Pendidikan Dokter Spesialis
Tugas dan wewenang:
a. Melaksanakan tugas dekan dan bertanggung jawab atas pencapaian kinerja
kegiatan akademik pada pendidikan dokter spesialis.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), manajer
pendidikan dokter spesialis mempunyai fungsi:
1) perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan
sistem manajemen yang telah ditetapkan untuk kegiatan pendidikan dokter
spesialis;
2) pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan dokter
spesialis;
3) pengawasan, pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan
pendidikan dokter spesialis;
4) pengendalian standar kualitas pendidikan dokter spesialis;
5) penyusunan laporan tahunan kegiatan penelitian inovasi dan kemitraan
6) internasional di tingkat fakultas sebagai pertanggungjawaban kepada
dekan;
7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh dekan.

7. Senat Fakultas
Senat Fakultas mempunyai tugas dan wewenang:
a. pemberian pertimbangan Rencana Strategis dan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Fakultas;
b. pemberian pertimbangan terhadap norma akademik yang diusulkan oleh Dekan;
c. pemberian pertimbangan terhadap calon Wakil Dekan, Ketua Gugus
Penjaminan Mutu, Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua Program Studi,
dan Kepala Laboratorium/Studio/Bengkel kerja dan pimpinan unsur lain
kepada Rektor;
d. pengawasan penerapan norma akademik dan kode etik sivitas akademika;
e. pemberian pertimbangan terhadap ketentuan akademik yang dirumuskan dan
f. diusulkan oleh Dekan mengenai hal-hal sebagai berikut:
g. penetapan kurikulum program studi;
h. pemberian gelar kehormatan;
i. pemberian penghargaan akademik; dan
I. pengusulan pembukaan, perubahan dan penutupan program studi. pengawasan
pelaksanaan kegiatan tridharma;
j. pengawasan dan evaluasi pencapaian proses pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat;
k. pemberian pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat kepada Dekan;
l. pengawasan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan; dan
m. pemberian pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan profesor.

8. Gugus Penjaminan Mutu


a. Gugus Penjaminan Mutu mempunyai tugas merencanakan, menerapkan,
mengendalikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu fakultas dan
seluruh unsur yang terdapat di fakultas yang sejalan dengan sistem penjaminan
mutu Universitas Hasanuddin, dan bertanggung jawab atas peningkatan mutu
secara berencana dan berkelanjutan.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Gugus
Penjaminan Mutu mempunyai fungsi:
1) perumusan kebijakan mutu FK Unhas yang sejalan dengan kebijakan mutu
Universitas Hasanuddin, dalam rangka pencapaian target kinerja fakultas;
b. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik melakukan
perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan Universitas Hasanuddin;
c. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya
dan Keuangan melakukan perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan
Universitas Hasanuddin;
d. bersama dengan Dekan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
melakukan perumusan kebijakan sejalan dengan kebijakan Universitas
Hasanuddin;
e. bersama dengan Dekan dan Kepala Pusat Penelitian, Inovasi dan Kemitraan
Program Studi pada Fakultas Kedokteran melakukan perumusan kebijakan
yang sejalan dengan kebijakan Universitas Hasanuddin;
f. bersama dengan Dekan dan Manajer Program Pendidikan Dokter Spesialis
melakukan perumusan kebijakan yang sejalan dengan kebijakan Universitas
Hasanuddin:
g. pengembangan sistem monitoring dan evaluasi mutu fakultas berbasis sistem
informasi;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penjaminan;
i. penyampaian laporan hail monitoring dan evaluasi beserta rekomendasinya
j. secara tertulis kepada Dekan; pelaksanaan analisis terhadap tindak lanjut
pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
k. pemberian rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran Fakultas dan
Program Studi; dan
l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Dekan

9. Ketua Departemen
Tugas dan wewenang:
a. Mendukung terwujudnya visi dan misi fakultas serta visi dan misi Universitas
Hasanuddin;
b. Membantu fakultas dalam mewujudkan rencana strategis fakultas dan
Universitas Hasanuddin;
c. Menyusun program kerja dan sasaran kerja tahunan;
d. mengelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana penunjang proses
pembelajaran;
e. Menyusun rencana anggaran kinerja tahunan bersama-sama dengan Ketua
Program Studi;
f. Mendukung program studi dalam hal ketersediaan sumber daya untuk
merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan memutakhirkan
kurikulum;
g. Menyusun rencana pembelajaran dan alokasi tenaga pengajar untuk keperluan
program studi bersama-sama Ketua Program Studi;
h. Menyelenggarakan pemilihan calon ketua dan sekretaris program studi serta
merekomendasikan calon ketua dan sekertaris program studi;
i. Menegakkan kode etik dosen;
j. Memberikan rekomendasi atas calon ketua program studi yang akan diangkat
oleh rektor melalui dekan;
k. Menetapkan persyaratan dan jumlah mahasiswa yang diterima bersama-sama
Ketua Program Studi; mengkordinir kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dengan melibatkan program studi; dan
l. Melaporkan penyelenggaran kegiatan Program Studi kepada Dekan.

10. Ketua Program Studi


Tugas dan wewenang:
a. Menyusun program kerja dan sasaran kerja program studi;
b. Menyusun buku pedoman kegiatan pendidikan;
c. Menyusun, mengembangkan serta memutakhirkan kurikulum dan bahan ajar;
d. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun tim pengampu mata kuliah atas persetujuan ketua departemen;
f. Membina kegiatan kemahasiswaan yang berada di bawah kewenangannya;
g. Membina dan mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah,
dan/atau olah raga, dan seni;
h. Menyusun dan memutakhirkan hasil evaluasi diri serta borang;
i. Melaporkan hasil evaluasi pembelajaran kepada dekan, manajer PPDS dan
ketua departemen; melakukan penjaminan mutu pendidikan;
j. Mendorong suasana akademik sehingga dapat meningkatkan kinerja, prestasi
mahasiswa, dan tenaga pendidik;
k. Mengoodinir pengisian kartu rencana studi mahasiswa beserta penasehat
akademiknya secara online;
l. Memberikan layanan konsultasi bag mahasiswa;
m. Melakukan studi pelacakan alumni (tracer study) untuk mengetahui relevansi
lulusan dengan kurikulum;
n. Menetapkan standar kompetensi dan jumlah mahasiswa yang diterima setiap
tahun bersama ketua departemen; dan
o. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan
melibatkan mahasiswa.

11. Tata Usaha


Terdiri atas:
a. Sub Bagian Pendidikan;
b. Sub Bagian umum dan Perlengkapan;
c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian; dan
d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni.
Tugas dan Fungsi
a. Sub Bagian Pendidikan/Akademik mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
dukungan administrasi pendidikan dan bertanggung jawab atas terciptanya
pelaksanaan dan layanan administrasi pendidikan yang efektif dan efisien.
b. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi umm dan perlengkapan dan
bertanggungjawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
umum dan perlengkapan yang efektif dan efisien.
c. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi keuangan dan kepegawaian dan
bertanggung jawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
keuangan dan kepegawaian yang efektif dan efisien.
d. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas dan fungsi
melaksanakan dukungan administrasi kemahasiswaan dan alumni dan
bertanggung jawab atas terciptanya pelaksanaan dan layanan administrasi
kemahasiswaan dan alumni yang efektif dan efisien.

12. Unit Mutu


Unit mutu adalah unsur yang terdapat pada tingkat universitas setiap fakultas, program
studi di FK Unhas.
Tugas:
a. bersama dengan gugus penjaminan mutu menyusun dan mengembangkan
daftar tilik dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal
(SPMI);
b. pendampingan pada unit/ komite, program studi, departemen dan sub bagian
ketatausahaan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan berbasis mutu
penghitungan pencapaian sasaran kinerja;
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan saran untuk tindak lanjut perbaikan;
d. Unit Penjaminan Mutu bertanggung jawab kepada Ketua Gugus Penjaminan
Mutu (GPM);

13. Struktur Lainnya


a. Ketua program pendidikan mahasiswa: Mengelola dosen, sumber daya, bahan,
bahan praktikum, bahan ajar yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan mata
kuliah; Berkordinasi dengan kordinator mata kuliah. Ditunjuk dan
bertanggungjawab kepada ketua departemen.
b. Komite etik penelitian: Melakukan review etik pada proposal penelitian yang
melibatkan manusia dan hewan serta memonitor berjalannya penelitian;
Ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala pusat penelitian, inovasi dan
kemitraan.
c. Unit penelitian: Merencanakan, menyediakan dan mengelola wahana
penelitian untuk sivitas akademik. Mengkordinir pelaksanaan hibah penelitian.
Melakukan pendataan kegiatan penelitian meliputi proposal, laporan dan
publikasi. Ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala pusat penelitian,
inovasi dan kemitraan
d. Production house: Melakukan pengadaan materi pembelajaran yang dapat
diakses melalui website fakultas. Dipilih dan bertanggung jawab kepada wakil
dekan bidang akademik dan pengembangan
e. Komite disiplin: Melakukan invesigasi terhadap mahasiswa, dosen, staf
kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran.
STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI
INTENSIF
Pengangkatan Penanggung jawab pada Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin periode 2019 - 2024 diatur dalam Keputusan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Penanggung Jawab Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas


Ketua Departemen : dr. Syafruddin Gaus, Ph.D, Sp.An-KMN-KNA
Ketua Program Studi Sp1 : Dr. dr. Haizah Nurdin, Sp.An-KIC, M.Kes
Sekretaris Program Studi Sp1 : dr. Andi Adil, M.Kes, Sp.An-KAKV

Ketua Unit Penjaminan Mutu : Prof. Dr. dr. Syakib Bakri, Sp.PD, K-GH
Sekretaris Unit Penjaminan Mutu : Dr. dr. Femi Syahriani, Sp.PD, K-R
Pendidikan Sp1 Tingkat Divisi

URAIAN TUGAS
DEPARTEMEN ILMU ANESTESI DAN
TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

1. KETUA DEPARTEMEN
Uraian tugas :
a. Memimpin penyelenggaraan proses pendidikan Fakultas Kedokteran di bidang Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif, sebagai pelopor terpercaya dalam memadukan pendidikan,
penelitian dan pelayanan kesehatan.
b. Memimpin dan mengambil kebijakan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan di
Departemen Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
c. Bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan operasional pendidikan di Departemen
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
d. Merencanakan, mengkoordinir pelaksanaan, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan
akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat di departemen
e. Menyusun RKAT (Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan)
f. Menyusun laporan kinerja departemen
g. Memberi arahan kepada staf dosen dan staf administrasi departemen
26
h. Mengatur distribusi dosen pada proses akademik di masing-masing sistem

27
i. Menilai kinerja dosen dan staf administrasi di departemen
j. Bertanggung jawab kepada dekan
k. Menunjuk KPS, SPS, dan KPM berdasarkan musyawarah dengan para staf di departemen
l. Mengangkat pembimbing dan penguji untuk mahasiswa fase profesi dan PPDS
m. Mengusulkan pengangkatan dosen luar biasa

2. KETUA PROGRAM STUDI SP1


Uraian Tugas :
a. Mengatur penyelenggaraan proses pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi
Intensif sesuai kurilkulum
b. Membuat kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi
Intensif
c. Berkoordinasi dengan Ketua Departemen terhadap kelancaran proses pendidikan PPDS
d. Sebagai Koordinator Umum PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
e. Membuat program kerja, perencanaan dalam perbaikan dan pengembangan program
pendidikan PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas sesuai dengan program
Kolegium Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia.
f. Bersama dengan Ketua Departemen membuat perencanaan keuangan dan
pertanggungjawaban program kerja PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
g. Membuat dan bertanggung jawab atas Anggaran PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
FK Unhas termasuk pengeluaran dan penerimaan keuangan.
h. Bertanggung jawab terhadap kegiatan seleksi penerimaan PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK Unhas.
i. Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring Pendidikan).
j. Memimpin rapat pendidikan.
k. Melakukan yudisium peserta PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
l. Bertanggungjawab atas kalender dan pelaksanaan kegiatan pendidikan Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif FK Unhas.
m. Bertanggung jawab atas sistem administrasi pendidikan dan kepegawaian.

28
3. SEKRETARIS PROGRAM STUDI SP1
Uraian tugas :
a. Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum
b. Mengatur administrasi stase/rotasi PPDS
c. Mengatur administrasi pendidikan peserta PPDS meliputi: berkas hasil studi, berkas hasil
seleksi masuk, nilai kemajuan belajar, sanksi yang telah diberikan, berita acara cuti
akademik.
d. Bertanggung jawab kepada KPS dan Ketua Departemen terhadap kelengkapan administrasi
PPDS.
e. Menggantikan fungsi KPS apabila diperlukan atau jika KPS tidak berada di tempat atau
apabila KPS sedang cuti.
f. Melakukan supervisi ke lapangan (RS Pendidikan & RS Jejaring Pendidikan).
g. Melakukan koordinasi kerja dengan center pendidikan lain dan para staf pengajar.
h. Bertanggung jawab atas izin atau cuti akademik peserta PPDS dan pegawai kesekretariatan
PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas.
i. Bertanggung jawab atas pembelian barang dan alat inventarisasi kesekretariatan dan
pendidikan.
j. Bertanggung jawab atas inventarisasi alat pendidikan PPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
FK Unhas.

4. UNIT PENJAMINAN MUTU


Uraian Tugas :
a. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat peserta didik melalui evaluasi pencapaian
prestasi, reputasi, dan hasil ujian peserta didik program studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas
b. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat proses belajar mengajar melalui evaluasi
layanan prodi untuk membina dan mengembangkan minat peserta didik pada program studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas
c. Melaksanakan sistem penjaminan mutu di tingkat dosen/pengajar melalui evaluasi kinera
akademik dosen dan tenaga kependidikan pada program studi Pendidikan Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas

29
d. Memberikan usulan perbaikan kepada pelaksana program studi mengenai hasil evaluasi
yang dilakukan pada program studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK Unhas

30
e. Melakukan koordinasi dengan fakultas mengenai sistem penjaminan mutu program studi
Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas

5. PENDIDIKAN SP1 TINGKAT DIVISI


Uraian tugas:
a. Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum
b. Mengkoordinasi kegiatan pendidikan pada divisi masing-masing
c. Melakukan assesmen dan evaluasi kegiatan pendidikan pada divisi masing-masing
d. Bertanggung jawab kepada KPS terhadap evaluasi pendidikan di setiap divisi.

6. BIDANG PENELITIAN
a. Menjadi salah satu tim penguji pada seminar kelayakan judul, seminar proposal, seminar
hasil dan ujian tesis
b. Memastikan kesesuaian penelitian PPDS dan dosen program studi Sp1 Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif dengan roadmap penelitian

7. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT


Uraian tugas:
a. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program studi Sp1
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dan kesesuaiannya dengan roadmap Pengabdian
Masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari masing-masing
dosen pada setiap rapat kerja program studi Sp1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

Ketua dan sekretaris program studi secara aktif mengontrol pelaksanaan kegiatan di
tingkat program studi dengan mengacu kepada rincian tugas untuk tiap-tiap kegiatan. Pertemuan
antara pengelola program studi dengan mengacu kepada rincian tugas untuk meperoleh masukan
yang diperlukan dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang dihasilkan bermanfaat
bagi perkembangan Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Untuk meningkatkan partisipasi staf dosen dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan
kegiatan, ketua dan sekretaris program studi terjun langsung untuk memonitor. Apabila terjadi

31
kendala dalam pelaksanaannya, maka Ketua atau Sekretaris Program Studi bertindak seperlunya
untuk menyelesaikan persoalan.

3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan good governance,
mencakup 5 pilar yaitu: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
berkeadilan.
Kredibilitas
Pelaksanaan tata pamong dengan prinsip kredibel tercermin dalam pemilihan dekan yang
mengacu pada Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Tata Cara
Pengisian Jabatan Pimpinan pada Tingkat Fakultas.
Di Lingkungan Universitas Hasanuddin, proses pengisian jabatan Dekan dilaksanakan
secara berjenjang melalui:
a. penjaringan bakal calon;
b. penyaringan calon;
c. pemberian pertimbangan;
d. penetapan Dekan.
Senat melaksanakan rapat terbuka untuk memberi kesempatan calon dekan memaparkan
rencana kerjanya, dan kemudian mengadakan rapat tertutup untuk memberikan pertimbangan
kualitatif terhadap calon-calon dekan dalam amplop tertutup yang berisi pertimbangan penilaian
meliputi:
a. Integritas dan Perilaku
b. Rencana Kerja
c. Tanggung Jawab
d. Tata Krama
e. Kinerja meliputi profesionalisme, analisis, dan rekomendasi kebijakan, kepemimpinan dan
manajemen.
f. Kemampuan dalam pengembangan kerja sama internal dan eksternal.
g. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar Aparatur Sipil Negara.
Ketua Senat Fakultas mengusulkan Calon - Calon Dekan Fakultas hasil penjaringan dan
penyaringan beserta pertimbangannya kepada Rektor. Dalam menyeleksi untuk memilih Calon

32
Dekan Fakultas, maka Rektor membentuk Tim Pertimbangan Jabatan Universitas (TPJU) yang
bertugas memberikan pertimbangan dalam bentuk penilaan terhadap Calon Dekan yang diusulkan
Senat Fakultas. Tim Pertimbangan Jabatan Universitas dipimpin oleh Rektor dengan anggota:
a. Para Wakil Rektor;
b. Ketua/Wakil Majlis Wali Amanat;
c. Ketua/Sekretaris Senat Akademik;
b. Ketua/Sekretaris LPPM Unhas;
c. Ketua/Sckretaris LP2MP Unhas; dan
d. Kepala/Sekretaris Badan Perencanaan dan Pengembangan Unhas

TPJU memberikan kesempatan Calon Dekan untuk memaparkan rencana kerja dan
memberikan pertimbangan dengan melakukan asesmen kepada Calon Dekan Fakultas dalam
Focus Group Discussion meliputi:
a. Integritas dan Perilaku
b. Kemampuan profesional dan rencana kerja
c. Hubungan kerja internal dan eksternal
d. Rekam jejak prestasi dan pelanggaran.

Rektor memilih salah satu calon dari hasil penilaian TPJU untuk ditetapkan sebagai calon
yang diajukan ke Senat Akademik untuk dimintakan saran pertimbangan. Rektor menetapkan
Dekan bar definitif dengan Surat Keputusan Rektor setelah memperhatikan pertimbangan Senat
Akademik.
Di tingkat program studi, Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Unhas dipilih untuk masa jabatan 4 tahun berdasarkan hasil
keputusan rapat bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Dalam membangun sistem tata pamong
yang kredibel, pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Proses seleksi dimulai dari pembentukan panitia
pemilihan yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris yang juga ditetapkan berdasarkan rapat bagian.
Proses penjaringan dilakukan dengan meminta format kesediaan dari staf dosen yang memenuhi
syarat untuk menjadi ketua dan sekretaris program studi. Proses seleksi diutamakan secara
musyawarah dan mufakat. Bila tidak terjadi

33
kesepakatan dari rapat maka Ketua dan Sekretaris Program studi melalui mekanisme pemungutan
suara (voting). Pengambilan suara dilakukan dengan ketentuan 50% +1 dosen hadir dalam
pengambilan suara tesebut.
Ketua dan sekretaris program studi terpilih akan ditetapkan dengan Keputusan Dekan
Fakultas Kedokteran Hasanuddin Nomor 8/UN4.1/2018 tentang Pengangkatan Penanggung
Jawab pada Program Studi Anestesiologi, Terapi Intensif, dan Menejemen Nyeri Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin periode masa jabatan tahun 2021-2025.

Transparan
Tata pamong yang transparan adalah tata pamong yang jelas dan nyata. Program studi
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas senantiasa menjalankan tata kelola akademik yang
transparan dengan mengacu peraturan yang berlaku di tingkat program studi, fakultas dan
universitas. Diharapkan setiap kebijakan yang diambil harus sesuai ketentuan fakultas dan
universitas.

Transparasi akademik
Transparansi akademik di tingkat program studi tersedia panduan dan SOP yang disusun
dengan mengacu peraturan akademik yang berlaku di tingkat fakultas dan universitas. Panduan
akademik dan SOP digandakan dan disebarluaskan ke seluruh civitas akademik. Setiap kebijakan
yang diambil program yang belum bisa dipahami dapat ditanyakan secara langsung oleh setiap
dosen / peserta didik dalam rapat.

Transparasi keuangan
Tata kelola keuangan dilakukan oleh Program Studi dengan pengawasan setiap 1 bulan
oleh bagian keuangan di tingkat Fakultas.

Akuntabel
Tata Pamong yang akuntabel adalah tata pamong yang dapat dipertanggungjawabkan.
Program studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas senantiasa memberikan laporan secara
berkala kepada Dekan Fakultas Kedokteran tentang pelaksanaan pendidikan dan laporan
keuangan sebagai lampiran berkas kelengkapan.

34
Tanggung Jawab
Tata Pamong yang bertanggung jawab adalah tata pamong yang menanggung segala
sesuatu yang berada dalam kewajibannya. Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK
Unhas senantiasa menjalankan kurikulum yang direncanakan dan dijalankan sesuai jadwal.

Keadilan
Tata Pamong yang adil adalah tata pamong yang menempatkan sesuatu sesuai
kepatutannya. Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas senantiasa melakukan
sistem evaluasi secara jelas dengan menggunakan logbook bagi peserta didik.

4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem pengelolaan fungsional


dan operasional perguruan tinggi yang meliputi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading),
dan pengawasan (controlling).
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional FK Unhas mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan staff, pengarahan, dan pengawasan.

Perencanaan (planning)
Dekan FK UNHAS dalam melaksanakan fungsi planning telah berhasil menyusun
Rencana Strategis Fakultas (Renstra Fakultas Kedokteran 2020-2024) yang merupakan rencana
pengembangan lima tahunan.
Perencanaan dalam Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unhas
dilaksanakan dalam 3 bidang berikut:
a. Bidang Pendidikan: merencanakan aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar
yang meliputi rencana perkuliahan, penyusunan buku rancangan pembelajaran (BRP) dan
buku panduan peserta didik, logbook, serta penyusunan buku panduan tutor, penyusunan
jadwal kuliah dan jadwal ujian serta sarana prasarana yang dibutuhkan yang dimasukkan
dalam rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
b. Bidang Penelitian: penyusunan rencana penelitian oleh staf sesuai dengan keahlian dan
penyusunan rencana anggaran penelitian serta rencana pemberian stimulan terhadap staf yang

35
melakukan penelitian, member kesempatan kepada staf untuk mempublikasikan hasil
penelitian dan jurnal ilmiahnya
c. Bidang Pengabdian Masyarakat: penyusunan agenda rencana aktivitas pengabdian
masyarakat yang akan dilakukan oleh staf dan peserta didik

Pengorganisasian (organizing)
Pengelola Program Studi bertanggung jawab terhadap kegiatan di lingkungan Program
Studi dan bertugas mengorganisir kegiatan pembelajaran di tingkat Program Studi seperti
penyusunan kurikulum, buku panduan, modul, SOP, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan ilmiah
dan praktikum peserta didik. Selain itu pengelola Program Studi juga bertugas mengkoordinir
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian peserta didik seperti seminar proposal, seminar hasil.
Dalam melaksanakan program pendidikan KPS dan SPS dibantu oleh:
a. Tim penjaminan Mutu
b. Koordinator Kegiatan
c. Ketua Divisi
d. Dosen Penasehat Akademik
e. Dosen RS Jejaring
f. Dosen lain yang ditunjuk sebagain pembimbung sesuai dengan bentuk kegiatan (Mini Cex,
kasus, referat, pembacaan jurnal, case-based discussion, textbook reading)

Pengembangan Staf
Dosen Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif merupakan dosen Fakultas
Kedokteran dan dosen pendidik klinis. Dalam pengembangan dan rekruitmen staf mengacu pada
kebijakan Fakultas dan Universitas. Program Studi memberikan:
a. Kesempatan dan mendorong dosen untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan sesuai
dengan keahlian yang diminati sesuai dengan kebutuhan.
b. Kesempatan tenaga kependidikan untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi yang linier

Pengarahan

36
Pimpinan FK Unhas selalu memberi motivasi dan mendorong program studi di lingkungan
FK Unhas untuk berkembang. Dalam pelaksanaan pengelolaan, pimpinan tidak hanya memberi
perintah namun ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan. Pengarahan dalam
pengelolaan fakultas dan prodi sudah berjalan dengan efektif.

Pengawasan
a. Di tingkat Program Studi, pengawasan pelaksanaan pendidikan dilaksanakan dan dikoordinir
oleh Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi melalui rapat pengelola program
pendidikan
b. Di tingkat Kolegium, pengawasan dilakukan melalui rapat kolegium yang dihadiri oleh Ketua
Program Studi dan pelaksanaan ujian nasional.
c. Di tingkat Fakultas, pengawasan dilakukan melalui rapat koordinasi pascasarjana yang
dipimpin oleh Wakil Dekan yang membawahi Program Studi Pascasarjana dan TK-PPDS
d. Pengawasan terhadap kinerja dosen dilakukan melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
Lembar Kinerja Dosen. Untuk staf kependidikan melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
yang harus diisi setiap tahun.
e. Pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ditetapkan dalam rencana kerja anggaran
tahunan dilakukan oleh Wakil Dekan Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya.

Kepemimpinan
Ketersediaan bukti yang sahih tentang efektivitas kepemimpinan di FK Unhas dan Program Studi,
yang mencakup 3 aspek berikut:

1) Kepemimpinan operasional
a. Ketua Program Studi dalam melaksanakan kepemimpinan berorientasi pada peningkatan
akademik untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas serta meningkatkan kompetensi
dan daya saing di pasar global
b. Ketua Program Studi terlibat dalam kegiatan penyusunan program kerja, rencana kegiatan
dan anggaran tahunan untuk diajukan ke Universitas melalui Fakultas untuk mendapat
pengesahan dan koordinasi pelaksanaannya

37
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran tahunan
Program Studi melalui rapat pengelola dan mengidentifikasi permasalahan dalam
pelaksanaan rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk dicarikan solusinya sesuai
mekanisme yang berlaku
d. Ketua Program Studi terlibat dalam kegiatan penjadwalan kegiatan pendidikan di program
studi seperti laporan pagi, pembimbing kegiatan ilmiah (referat, kasus, jurnal, textbook
reading, karya nasional dan tesis), penguji ujian proposal dan seminar hasil

2) Kepemimpinan Organisasi
a. Dalam melaksanakan jabatannya, Ketua Program Studi bersama dengan Sekretaris
Program Studi selalu melibatkan dan menghimpun semua potensi sumber daya yang ada
antara lain staf, bagian laboratorium, sarana fisik dan perpustakaan
b. Menciptakan suasana kondusif demi terciptanya pola kehidupan, etika dan norma serta
budaya organisasi yang intelektual dan arif bagi segenap civitas akademik
c. Menunjuk dan menetapkan beberapa dosen sebagai koordinator tahapan, supervisor dan
dosen wali
d. Ketua Program Studi terlibat dalam profesi IDI, PAPDI, PERPARI, dan lain-lain.

3) Kepemimpinan publik
a. KPS dalam melaksanakan kepemimpinan publik mempertanggungjawabkan kepada publik
dan membina hubungan kerjasama dan suasana akademik yang baik dengan dosen
pendidik, fakultas dan rumah sakit melalui rapat utama, rapat yudisium dan pengabdian
masyarakat
b. Membangun kepercayaan masyarakat di tingkat nasional terhadap Program Studi bersama
civitas akademik.
c. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi di Program Studi yang dialami oleh civitas akademika
d. Bekerja sama dengan prodi lain dalam rangka meningkatkan animo peserta didik dan
mampu membina hubungan baik dengan semua pihak.

38
A. Sistem Penjaminan Mutu
Penetapan unsur pelaksanaan penjaminan mutu
Kebijakan penjaminan mutu di FK Unhas didasarkan pada dokumen Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) Unhas sesuai dengan Keputusan Dekan Nomor 47/UN4.6/KEP/2020.
Lingkup kebijakan SPMI Unhas mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi baik
di bidang akademik maupun bidang non akademik. Sistem penjaminan mutu tingkat FK Unhas
mengacu pada diagram alur penjaminan mutu Pendidikan tinggi tingkat Unhas sesuai dengan
Manual SPMI Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Ketersediaan Dokumen SPMI


FK Unhas telah memiliki dokumen SPMI yang meliputi kebijakan mutu, manual mutu,
standar mutu, manual prosedur, instruksi kerja dan formulir kerja. Standar mutu yang dimiliki
terdiri dari 9 standar yaitu Standar Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran Program Studi Universitas
Hasanuddin, Standar 2 Kompetensi Lulusan Program Studi, Standar 3 Isi Pembelajaran
Universitas Hasanuddin, Standar 4 Proses Pembelajaran Universitas Hasanuddin, Standar 5
Penilaian Pembelajaran Universitas Hasanuddin, Standar 6 Kualifikasi dan Kompetensi Dosen
Universitas Hasanuddin, Standar 7 Sarana dan Prasarana Pembelajaran Universitas Hasanuddin
Standar 8 Pengelolaan Pembelajaran Universitas Hasanuddin, dan Standar 9 Pembiayaan
Pembelajaran Universitas Hasanuddin. Dengan demikian, jumlah Standar Mutu yang dimiliki dan
dilaksanakan oleh FK Unhas telah Kelampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan DIKTI. Dokumen SPMI Prodi mengacu pada dokumen SPMI Fakultas yang
disesuaikan dengan kondisi di masing-masing Prodi.

Efektivitas Pelaksanaan Penjaminan Mutu


Siklus penjaminan mutu di FK Unhas dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan
model PPEPP. Siklus penjaminan mutu diawali dengan penetapan (P) standar mutu FK Unhas.
Standar mutu Fakultas ini disusun bersama-sama oleh para pemangku kepentingan mengacu pada
SNPT DIKTI, SPMI Unhas, dan SNPK dan didokumentasikan dalam dokumen SPMI Fakultas
(https://med.unhas.ac.id/mutu/spmi/). SPMI Fakultas kemudian disosialisasikan dan diturunkan
ke tiap program studi sebagai standar mutu minimal yang harus dilaksanakan olch program studi.
Program studi dapat menyusun dan melaksanakan standar mutu diatas standar mutu fakultas.

39
SPMI ini ditujukan untuk mengintegrasikan budaya mutu pada setiap kegiatan yang
dikerjakan oleh semua organisasi yang ada. Komitmen mutu ditindaklanjuti dengan pembentukan
unit penjaminan mutu fakultas (GPM) dan tim pelaksana penjaminan mutu (UPM) yang
ditugaskan untuk melakukan penjaminan mutu pada tingkat program studi.
Dokumen legal pembentukan organ pelaksanaan penjaminan mutu internal di perguruan
tinggi antara lain:
a. Pembentukan Gugus Penjaminan Mutu (UPM) dengan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Nomor 47/UN4.6/KEP/2020 tentang Kebijakan Penjaminan Mutu
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2020.
b. Ketersediaan dokumen mutu dapat mencakup: pernyataan komitmen mutu, kebijakan mutu,
standar mutu, manual mutu dan dokumen lain yang diperlukan. FK Unhas sat ini telah memiliki
dan melaksanakan 24 standar beserta manualnya. Jumlah tersebut telah memenuhi jumlah standar
dari Dikti sebanyak 24 standar.

Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif telah menyusun standar mutu yang
mengacu pada standar mutu Fakultas. Untuk mendukung pelaksanaan standar mutu, GPM dan
UPM menyusun manual prosedur, instruksi kerja dan formulir kerja. Seluruh kegiatan di FK
Unhas baik bidang akademik dan non akademik dilaksanakan guna mencapai standar mutu yang
telah ditetapkan. Pimpinan Fakultas memonitor kinerja program studi secara ruin salah satunya
melalui rapat kerja fakultas. Proses dan hasil pembelajaran dilakukan evaluasi setiap tahun
melalui sistem online. Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga dimonitoring
secara berkala oleh unit pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kinerja
dosen dan tenaga kependidikan dievaluasi setiap semester melalui sistem SKP. Selain itu, setiap
tahun, program studi dilakukan audit mutu internal sebanyak 1 kali oleh GPM. Hasil temuan dari
Audit disampaikan kepada masing-masing program studi untuk ditindaklanjuti. Auditor
memberikan rekomendasi untuk perbaikan. Upaya tindak lanjut yang dilakukan program studi
dalam bentuk rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada GPM. GPM kemudian
menganalisis hasil pencapaian standar seluruh program studi, membuat rekomendasi dan
melaporkan kepada pimpinan Fakultas. Upaya peningkatan dilakukan pada standar yang telah
tercapai.

40
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu
GPM secara rutin melakukan audit mutu internal terhadap program studi di bawah FK
Unhas. Hasil audit seluruh program studi kemudian dianalisis dan dilaporkan kepada pimpinan
FK Unhas. GPM juga secara rutin melakukan koordinasi dengan UPM seluruh program studi baik
melalui rapat maupun grup whatsapp. Koordinasi yang dilakukan membahas berbagai isu terkait
sistem penjaminan mutu di lingkungan FK Unhas.
Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif oleh LP2MP
dilaksanakan pada 28 November 2020 secara online oleh Gugus Penjaminan Mutu. Hasil AMI
tertuang dalam Laporan Hasil Audit Mutu Internal yang memuat rekomendasi untuk Prodi.
Rekomendasi tersebut menjadi acuan bagi Prodi bersama dengan UPM untuk menyusun Rencana
Tindak Lanjut yang selanjutnya dilaporkan kepada GPM. Upaya pelaksanaan rencana tindak
lanjut oleh Prodi dimonitor oleh UPM yang akan dilaporkan kembali kepada GPM untuk
dianalisis.

Kerja Sama
Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerja sama yang relevan dengan PS. UPPS
dan PS memiliki bukti yang sahih terkait kerfja sama yang ada serta memenuhi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. memberikan manfaat bagi PS dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
2. memberikan peningkatan kinerja tridarma dan fasilitas pendukung PS.
3. memberikan kepuasan kepada mitra.
4. menjamin keberlanjutan kerja sama dan hasilnya.

Hasil analisis data:


Keriasama yang selama ini dilakukan program studi dengan intitusi dalam dan luar negeri
berdampak positif dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam hal
pendidikan, seperti pemanfaatan penggunaan lahan praktik, mengundang sebagai guest lecture
maupun sebagai narasumber dalam pelatihan dan seminar, pertukaran staf dan mahasiswa. Prodi
juga berupaya mengembangkan kerja sama dengan aktif melakukan pendekatan dengan calon
mitra yang memiliki keilmuan yang sesuai dan citra seta rekam jejak kegiatan yang baik. Selain

41
itu, prodi

42
juga meningkatkan jejaring kerja sama dengan mengikuti kegiatan bertaraf internasional sehingga
mampu meningkatkan mitra kerjasama di masa mendatang.
Institusi yang dijalin kerja sama antara lain:
1. RS Wahidin Sudirohusodo
2. RS Universitas Hasanuddin
3. RS Ibnu Sina
4. RS Stella Maris
5. RS Akademis Jaury
6. RS Islam Faisal
7. RSUD Kondosapata Mamasa
8. RS PKT Prima Sangatta
9. RS Dayaku Raja Kotabangun
10. RSUD Mamuju Tengah
11. RSUD Ajiputri Boutong Kab Penajam
12. RSUD Maba Halmahera Timur
13. Laboratorium klinik PRODIA
14. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
15. Departement of Medical Microbiology and Infectious Diseases Erasmus MC Rotterdam
The Netherland
16. Leiden University Medical Center, The Netherlands
17. Hiroshima University
18. Laboratory of Molecular and Celluar Biology, Division of Natural System, Natural Science,
And Technology, Kanazawa University
19. Kaikoukai Healthcare Corporation
6. Indikator Kinerja Tambahan (Evaluasi)
Sebagai upaya efektifitas tata kelola penyelenggaraan perguruan tinggi agar lebih
akuntabel, efisien, transparan dan berkeadilan, maka Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK Unhas juga memberikan indikator kinerja tambahan yaitu :
a. Penerapan e-learning pada proses pembelajaran dan evaluasi
b. Pembuatan dan update website Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
c. Pembuatan dan revisi buku ajar Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

43
d. Penambahan kerja sama dengan rumah sakit satelit untuk stase luar

7. Kepuasan Pengguna (Evaluasi)


Pengukuran kepuasan layanan manajemen oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin terhadap para pemangku kepentingan yakni mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan,
lulusan, pengguna dan mitra telah dilakukan. Pengukuran tersebut memenuhi aspek – aspek
berikut:
a. Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan
b. Dilaksanakan secara berkala yaitu setahun sekali dan datanya terekam secara komprehensif
c. Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan
d. Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu
luaran secara berkala dan tersistem.
e. Review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan.
f. Hasil pengukuran kepuasan ditindaklanjuti untuk perbaikan.

Pengukuran kepuasan layanan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh unit
penjaminan mutu di tingkat program studi. Instrumen ini berupa formulir online (google form)
yang kemudian didistribusikan kepada mahasiswa, dosen, alumni dan pengguna alumni secara
berkala, yang selanjutnya akan menghasilkan umpan balik. Hasil umpan balik tersebut kemudian
akan diolah dan dianalisis kemudian dilaporkan ke pengelola dalam suatu rapat tinjauan
manajemen yang akan menghasilkan rencana tindak lanjut dari pengelola program studi. Umpan
balik ini dapat menjadi salah satu acuan bagi Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif FK Universitas Hasanuddin untuk mempersiapkan kurikulum yang sesuai
dengan standar kompetensi yang dibutuhkan alumni.

Selain penjaringan umpan balik dari mahasiswa dan dosen yang dilakukan setiap akhir
tahun, umpan balik juga menjaring respon dari alumni dan pengguna lulusan yang dilakukan
setiap tahun. Proses monitoring dan evaluasi yang sistematik dan berkesinambungan terhadap
pelaksanaan program pendidikan pada Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
dilaksanakan guna menjaga mutu secara berkelanjutan dalam arti FK Unhas senantiasa melakukan
proses dan perbaikan mutu secara terus menerus.

44
8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian)
Tinjauan manajemen FK Unhas dilaksanakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan
rapat kinerja program studi di akhir tahun. Hasil tinjauan manajemen dirangkum dalam bentuk
laporan kinerja tahunan. Laporan kinerja tahunan ini disusun sebagai upaya perwujudan akuntabilitas
dan pelaksanaan tugas dan fungsi fakultas sebagai perwujudan good governance serta kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Tata Kelola dan Tata Pamong serta Tindak Lanjut
(P= Peningkatan)
Secara umum dapat disimpulkan bahwa tata kelola dan tata pamong di FK Unhas khususnya
di Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif telah terlaksana dengan baik, di mana dilihat dari
tercapainya Indikator Kinerja yang diamanahkan baik dari universitas, fakultas maupun program
studi. Hal ini dapat tercapai karena adanya sinergitas dari tata kelola dan tata pamong, didukung
dengan setiap unsur organisasi mulai dari pimpinan hingga seluruh civitas akademik telah
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai tugas pokok yang telah ditetapkan untuk masing-
masing unsur, juga didukung dengan komunikasi antar unsur yang sangat diperhatikan demi
tercapainya tata kelola yang baik. Beberapa indikator kinerja yang belum tercapai akan diperbaiki,
dengan menyusun rencana kerja berdasarkan umpan balik monev tim penjamin mutu baik dari
internal maupun eksternal.
Dengan dukungan input yang baik maka keberlanjutan prodi akan berjalan dengan baik dan
terjamin, Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini, khususnya dalam
hal berikut.
a. Upaya peningkatan mutu manajemen
1) Mengirimkan dosen untuk mengikuti pelatihan penjaminan mutu akademik dan pelatihan
- pelatihan ilmiah dan keterampilan lainnya.
2) Membuat buku panduan, buku kurikulum, dan logbook
3) Melakukan review dan evaluasi secara berkala terhadap kinerja prodi.
b. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan dilakukan dengan cara:
1) Kriteria Kelulusan Tahap I
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap
45
c) Telah melaksanakan tugas jaga I
d) Menyelesaikan laporan kematian 5 (lima) kasus, pembacaan jurnal 5 (lima) topik
dan referat 1 (satu) topik
e) Lulus evaluasi MINI-CEX, CbD dan DOPS
f) Lulus ujian tahapan
2) Kriteria Kelulusan Tahap II
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap
c) Telah lulus 8 subdivisi
d) Menyelesaikan pembacaan referat 1 (satu) atau 2 (dua) topik, dan atau laporan kasus
1 (satu) atau 2 (dua) topik
e) Menyelesaikan paper nasional
f) Menyelesaikan proposal penelitian
g) Lulus ujian tahapan
3) Kriteria Kelulusan Tahap III
a) Buku Log terisi lengkap
b) Tidak ada catatan negatif tentang sikap
c) Telah melaksanakan tugas luar daerah, poliklinik Interna, chief ruangan, konsul
antar Departemen, dan tugas jaga 2
d) Menyelesaikan pembacaan referat 1 (satu) topik dan atau 1 (satu) laporan kasus
e) Lulus ujian Profesi Nasional (Board)
f) Lulus evaluasi MINI-CEX, CbD dan DOPS
g) Menyelesaikan laporan hasil penelitian
h) Lulus ujian akhir
Selain itu, peningkatan mutu lulusan juga dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan
oleh peserta didik dalam rangka perbaikan kompetensi sesuai standar kompetensi Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif.
c. Upaya untuk melaksanakan dan meningkatkan hasil kerjasama kemitraan (termasuk dengan rumah
sakit pendidikan atau sarana pelayanan kesehatan) adalah dengan melakukan visitasi secara berkala
ke rumah sakit jejaring dan mitra.
d. Upaya peningkatan minat :

46
Sosialisasi mengenai fasilitas pendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan melalui
leaflet, partisipasi pada acara fakultas dan universitas, serta pembuatan website
IPD FK Unhas. Sosialisasi ini memberikan informasi mengenai fasilitas
pendukung pendidikan berupa; ruang kuliah yang digunakan untuk kuliah umum
dan konfrensi medis, ruang diskusi divis, ruang perpustakaan yang dilengkapi
dengan koleksi buku dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Pada setiap ruangan
tersebut dilengkapi dengan fasilitas internet online (WiFi) yang dapat digunakan
untuk mengakses jurnal ilmiah (lokal, nasional, internasional), e-book dan bentuk-
bentuk publikasi ilmiah lainnya. Selain itu, fasilitas Rumah Sakit sebagai tempat
pelaksanaan pendidikan telah ditetapkan yaitu Rumah Sakit Dr Wahidin
Sudirohusodo sebagai RS Utama pendidikan. Agar proses pendidikan PPDS lebih
maksimal, dan peserta didik dapat lebih banyak mendapatkan kesempatan
mengobservasi dan atau melakukan tindakan medis (terstruktur) terhadap kasus
terkait anestesi dan terapi intensif, maka dibuatlah kerja sama dengan beberapa
Rumah Sakit sebagai jejaring rumah sakit utama yaitu RS Labuang Baji, RS Ibnu
Sina, RS Islam Faisal, dan RS Stella Maris untuk wilayah Kota Madya Makassar
dan beberapa RS di luar kota Makassar.

47

Anda mungkin juga menyukai