Anda di halaman 1dari 23

KRITERIA 2.

TATA PAMONG, TATA KELOLA, KERJA SAMA, DAN PENJAMINAN MUTU


2.1 Kebijakan
(a) Kebijakan tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan pimpinan tertinggi
perguruan tinggi yang mengatur tata pamong, tata kelola, kerja sama, dan penjaminan mutu; (b) sosialisasi;
dan (c) implementasi kebijakan tersebut.

1. Sebagai institusi yang mengelola pendidikan tinggi PPs Unipdu membutuhkan Tata Pamong sebagai
suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpian, sistem pengelolaan dan jaminan mutu pada PPs
Unipdu secara efektif. Tata pamong yang diterapkan fokus kepada kebijakan dan strategi yang
disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya pimpinan dan pengelola yang kredibel.
Sistem dan pelaksanaan tata pamong yang diterapkan PPs Unipdu mengacu pada azas kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil.

Dokumen formal kebijakan pengembangan sistem tata Pamong dalam pengelolahan dan penjamin
mutu yang diterapkan oleh PPs Unipdu mengacu pada azas kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab dan adil yang berpedoman pada:

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

f. Peraturan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

i. Pasal 32 Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 71 Tahun 2016
tentang Statuta Unipdu Tahun 2018 yang disahkan dengan SK Yayasan Nomor
087/A/YPTDU/AU/8/2018

j. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Nomor 133 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


Tata Kerja atau Pedoman Tata Kelola dan Tata Pamong Tahun 2019 yang disahkan dengan SK
Rektor Nomor : 352/A/AU/8/2019

k. Rencana Induk Pengembangan (RIP) 2015-2035 yang disahkan dengan SK Rektor Nomor
1302/A/AU/1/2015

l. Rencana Strategis (Renstra) 2021 - 2025 yang disahkan dengan SK Rektor Nomor :
659/A/AU/7/2021

m. Pedoman akademik yang disahkan dengan SK Direktur nomor : 01/PPs.Unipdu/B/9/2023

n. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi yang disahkan dengan SK
Rektor Nomor : 265/A/SK/II/2021

o. Kebijakan penjaminan mutu universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang tahun
2021 yang disahkan dengan surat keputusan Rektor nomor: 265/a/sk/ii/2021

p. Pedoman Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Unipdu Jombang Yang disahkan
Dengan Surat Keputusan Rektor Nomor: 251/A/Sk/I/2021

q. Pedoman Perencanaan Kerjasama dan Jejaring Kemitraan yang disahkan dengan SK Rektor
Nomor : 047.15/A/SK/9/2019

r. Pedoman Dan Prosedur Pelayanan yang disahkan dengan SK Rektor Nomor :


3762/A/AU/05/2015

2. Sosialisasi

Sebagai wujud Tata Pamong dan Tata Kelola yang menunjukkan azas transparansi, sistem pengelolaan
dicerminkan dalam manajemen dan pelayanan publik, prosedur pelayanan persyaratan teknis dan
administrasi layanan, rincian biaya, waktu lokasi pelayanan. Semua aturan disosialisasikan melalui
rapat-rapat, papan pengumuman, dan media elektronik dan website Unipdu.

3. implementasi kebijakan

Model Tata Pamong dan Tata Kelola yang dijalankan dan dikembangkan adalah model kepemimpinan
efektif yakni kepemimpinan yang memperhatikan, mengarahkan dan mempengaruhi perilaku organisasi
(anggauta organisasi) dalam program studi yang dilakukan secara Bersama-sama sesuai dengan aturan
nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang telah disepakati bersama, sehingga mampu membuat
dan menghasilkan keputusan yang sistematis, cepat, dan terarah. Melalui kepemimpinan efektif, seluruh
stakeholders organisasi yang terkait akan bekerja untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi pada
PPs Unipdu. Untuk menjamin tercapainya visi, misi, dan tujuan organisasi pada PPs Unipdu,
kepemimpinan efektif menjalankan hubungan kerja sama yang harmonis, mengkomunikasikan dan
mengkordinasikan berbagai informasi baik dari pimpinan maupun dari bawahan dengan memperhatikan
sikap intelektualitas, kebijaksanaan dan tanggung jawab bersama dalam menjalankan dan
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 2
mengartikulasikan visi, misi, dan tujuan yang realistik dan kredibel dalam mencapai tujuan organisasi
PPs Unipdu. Kepemimpinan efektif yang kami jalankan adalah memperhatikan waktu yang tepat,
terarah, dan terukur sehingga dapat diperoleh capaian kinerja. Capaian kinerja akan diketahui melalui
input, proses, dan output. Melalui kepemimpinan efektif ini akan tercermin melalui tumbuhnya motivasi
kerja yang tumbuh didasarkan atas sikap tanggung jawab dan amanah yang tertanam pada setiap
anggota organisasi.

2.2 Pelaksanaan
2.2.1 Tata pamong
Sistem dan perwujudan good governance di UPPS dengan struktur organisasi dan tata pamong yang
lengkap, fungsional, dan disertai dengan tugas dan fungsi masing-masing secara jelas, serta memenuhi lima
pilar: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil.

Unipdu telah melaksanakan perwujudan Good University Governance melalui penyusunan dokumen formal
tata pamong dan tata kelola yang merupakan penjabaran arah startegis untuk mewujudkan visi misi dan
tujuan yang telah ditetapkan Universitas. Ketersediaan dokumen formal sistem tata pamong dan tata kelola
ditunjukkan melalui beberapa dokumen sebagai berikut:

A. Statuta

Penetapan Statuta Unipdu merupakan pedoman dasar yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan
yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program, dan menyelenggarakan
kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Universitas, sebagai rujukan dalam mengembangkan peraturan
umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang berlaku didasarkan pada statuta Universitas
Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Yayasan Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Nomor: 087/A/YPTDU//AU/8/2018 pada tanggal 30 Agustus
2018 Tentang Statuta Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang.
B. Penetapan Rencana Induk Pengembangan (RIP)
Rencana Induk Pengembangan (RIP) Unipdu disusun secara umum untuk menentukan garis
besar arah pengembangan pada setiap periode/milestone pengembangan sampai mencapai
ujung perjalanan visi misi tahun 2015-2035. Rencana Induk Pengembangan ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 1302/A/AU/1/2015, Tentang Penetapan Rencana
Induk Pengembangan 2015-2035.
C. Penetapan Rencana Strategis (Renstra)
Renstra berisikan tentang upaya pengembangan bagi program Pasca Sarjana periode tahun
2021-2025, yang meliputi rencana pengembangan bidang pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat yang di dalamnya mencakup sumber daya manusia (dosen dan karyawan),
sarana dan prasarana serta teknologi informasi. Renstra digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan prioritas dalam upaya pengembangan Renstra Program Pascasarjana ditetapkan
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 3
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pascasarjana Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum
Nomor Tentang Penetapan Rencana Strategis 2021-2025.
Penerapan prinsip transparansi nampak pada pelaksanaan peran Senat yang berperan sebagai
controlling terhadap Direktur Pasca Sarjana. Seperti yang tertulis dalam Statuta Universitas
pasal 1 yang menyatakan bahwa Senat adalah organ dan perwakilan tertinggi yang
merumuskan, menyusun, dan menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan dan
melakukan pengawasan di bidang akademik;
a. Penerapan kredibilitas nampak pada proses pemilihan pimpinan Program studi yang diatur
pada Statuta Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum pasal 43 tentang persyaratan
sebagai pimpinan, pasal 51 – 52 tentang unsur pimpinan Program Studi;
b. Prinsip otonomi nampak pada kewenangan Direktur Pasca Sarjana seperti yang tampak
pada kewenangan Direktur sebagai pimpinan Program Studi Pasca Sarjana seperti yang
tertulis pada Buku Tupoksi;
c. Prinsip akuntabilitas nampak pada audit mutu akademik internal yang dilakukan secara
rutin oleh unit penjamin mutu;
d. Prinsip responsibility nampak pada pelaporan kinerja oleh Direktur dan Ketua Program
Studi di setiap akhir tahun akademik, pelaporan pertanggungjawaban di akhir masa
jabatan pimpinan dan laporan evaluasi ketercapaian renstra di setiap akhir periode renstra
oleh Direktur.
e. Prinsip keadilan nampak pada proses pengangkatan pegawai dan pejabat di lingkungan
Program Pasca Sarjana yang didasarkan pada kompetensi dan track record serta
pemberlakuan merit sistem yang tepat bagi pegawai. Hal ini tertulis pada Statuta
Universitas Pesantren Tinggi darul Ulum Pasal 43 tentang Persyaratan menjadi Pimpinan
(Dekan, Wakil Dekan, Direktur dan Ketua Program Studi).
Dokumen formal tata kelola adalah keputusan Ketua Yayasan Nomor 087/A/YPTDU/AU/8/2018
tentang STATUTA yang mengatur proses tata kelola di fakultas dan Program Pascasarjana.
Struktur organisasi yang berlaku di Program Pasca Sarjana seperti yang tertera dalam Surat
Keputusan Rektor no. 399/A/SK/8/2023 tentang pengangkatan pejabat struktural Unipdu
Jombang masa khidmat 2023-2027 seperti yang nampak pada gambar berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM PASCA SARJANA

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 4


Berdasarkan gambar tersebut di atas terdapat unsur penyelenggara UPPS terdiri atas unsur
pimpinan, unsur senat akademik, evaluator, penunjang dan pelaksana akademik. Berdasarkan
Pedoman Tata Kelola PPs Unipdu disebutkan bahwa tugas utama dari unsur dalam struktur
organisasi adalah sebagai berikut :
a. Direktur bertugas menerjemahkan renstra ke dalam program kerja dan memastikan
ketercapaian renstra selama kepemimpinannya;
b. Senat bertugas memberikan pertimbangan pada Direktur PPS dalam pengambilan
keputusan;
c. Kaprodi bertugas menyusun kurikulum di tingkat prodi;
d. Sekprodi bertugas membantu prodi dalam mengevaluasi kegiatan akademik di prodi;
e. Unit penjamin mutu memastikan terlaksananya budaya mutu di tingkat prodi;
f. Kepala TU dan Staf bertugas memastikan pemenuhan sarana prasarana di tingkat prodi.
Pelaksanaan praktek baik good governance di PPS Unipdu sangat operasional dan mudah
dipahami. Hal ini dibuktikan dalam hal berikut:
a. Kredibilitas.
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 5
Implementasi prinsip kredibilitas nampak pada proses pemilihan Direktur PPs yang telah
terdokumentasi pada Laporan Pemilihan Direktur PPs 2023. Proses pemilihan Direktur PPS
diawali dengan tahap penjaringan bakal calon Direktur. Seluruh dosen yang berkualifikasi
sesuai dengan pasal 43 Statuta Unipdu Jombang tentang syarat Pimpinan (Rektor, Wakil
Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana). Tata cara proses penjaringan dan penyaringan dan
penyaringan bakal calon Direktur ditetapkan oleh Senat Universitas. Penjaringan dan
dilakukan 3 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Direktur PPS yang sedang menjabat.
Senat universitas menetapkan 3 orang Direktur PPS paling lambat 2 bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan Direktur PPs yang sedang menjabat. Tahap pemilihan dan
pengangkatan Direktur PPs yaitu Yayasan melakukan pemilihan Direktur PPS dalam sidang
Yayasan. Yayasan dapat memberi kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan
pemilihan. Pemilihan Direktur PPs dilakukan paling lambat 1 bulan sebelum berakhirnya
masa jabatan Direktur PPs yang sedang menjabat. Paling lambat 2 pekan sebelum
pemilihan, Senat Universitas menyampaikan daftar riwayat hidup dan program kerja para
calon Direktur PPs kepada Yayasan. Pemilihan Direktur PPs dilakukan melalui pemungutan
suara secara tertutup dengan ketentuan: Pembina Yayasan memiliki 35% hak suara dari
total anggota. Anggota Yayasan memiliki 65% hak suara dan masing-masing anggota
memiliki hak suara yang sama. Apabila terdapat 2 orang calon Direktur PPs yang
memperoleh suara tertinggi dengan jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan
putaran kedua pada hari yang sama untuk memilih suara terbanyak dari kedua calon
Direktur PPs tersebut. Yayasan menetapkan pengangkatan Direktur PPs terpilih atas dasar
suara terbanyak.
b. Transparansi.
Prinsip transparansi di PPs Unipdu Jombang ditunjukkan dalam hal penyusunan Rapat
Kerja Tahunan yang disesuaikan dengan program kerja masing masing unit. Bentuk lain
yang prinsip transparansi di PPs Unipdu adalah dengan dikeluarkannya informasi tentang
penyediaan mekanisme layanan dan penyediaan informasi biaya pendidikan yang
terintegrasi pada akun sistem informasi akademik masing – masing mahasiswa. Selain itu
transparansi juga nampak pada kegiatan tri dharma. Seperti pada bidang pendidikan dan
pengajaran yang ditunjukkan dengan pemaparan proporsi penilaian saat kontrak
pembelajaran. Dan pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat bentuk transparansi
ditunjukkan dengan pencantuman anggaran dan mekanisme pencairan dana penelitian dan
pengabdian dalam kontrak penelitian dan atau pengabdian masyarakat.
c. Akuntabilitas.
Implementasi akuntabilitas terlihat pada laporan audit mutu internal yang dilakukan oleh
penjamin mutu. Setiap tahun penjamin mutu melakukan audit pencapaian standar mutu.
Audit diawali dengan penetapan kontrak dengan auditee, dalam hal ini Direktur PPsS dan
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 6
Pengelola Prodi. Selanjutnya Unit Penjaminan Mutu PPs akan melakukan audit sesuai
waktu yang telah disepakati. Pada proses audit penjamin mutu akan menyampaikan temuan
dan mencari akar masalah serta penyelesaian dengan auditee. Pencapaian sasaran mutu
akan dilakukan secara periodik oleh penjamin mutu hingga temuan dinyatakan teratasi.
Dalam aktifitas dharma pengajaran akuntabilitas nampak pada pelaksanaan monitoring dan
evaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada akhir semester oleh Kaprodi.
Sedangkan pada dharma penelitian dan pengabdian pada masyarakat aspek akuntabilitas
nampak pada pelaksanaan monev penelitian melalui laporan perkembangan penelitian dan
atau pengabdian masyarakat.
d. Tanggung Jawab.
Bentuk tanggung jawab pimpinan di PPs nampak dalam bentuk penyampaian laporan
tahunan yang dilakukan di hadapan pimpinan PPs di setiap akhir tahun akademik. Laporan
tahunan didasarkan pada pencapaian Rencana Operasional yang telah ditetapkan.
Pimpinan juga berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban di setiap akhir
periode jabatan serta laporan ketercapaian renstra di akhir periode renstra. Pelaporan yang
disampaikan di hadapan pimpinan PPs selanjutnya dilaporkan pada Rektor. Bentuk
responsibility yang lain adalah bahwa setiap dosen yang akan melaksanakan tri dharma
sudah harus memiliki sertifikat pelatihan pekerti sebagai dasar kompetensi mengajar dan
juga pendampingan dalam kepengurusan jabatan fungsional bagi dosen yang telah masuk
pada periode wajib melakukan pengajuan jabatan fungsional.
e. Berkeadilan.
Prinsip keadilan nampak pada kesempatan yang sama yang diberikan kepada civitas
akademika yang telah memenuhi kualifikasi sebagai pimpinan PPs seperti yang
terdokumentasi pada Laporan Pemilihan Direktur PPs. Selain itu bentuk keadilan juga
nampak pada kesempatan setiap dosen dan tenaga kependidikan untuk melakukan
pengembangan diri sesuai keahlian dan tugasnya masing masing. Setiap dosen memiliki
kesempatan untuk mengajukan keikutsertaan pelatihan atau seminar atau workshop sesuai
dengan keilmuannya. Selanjutnya Kaprodi akan melakukan memeriksa dokumentasi
pengajuan, analisis keseuaian keilmuan dengan tema kegiatan dan jika disetujui pengajuan
akan dilanjutkan ke Direktur PPs untuk diproses.

D.

E. .

2.2.2 Tata kelola


Sistem dan pelaksanaan tata kelola di UPPS yang menggambarkan adanya (1) perencanaan, (2)
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 7
pengorganisasian, (3) pemilihan dan penempatan personil, (4) pelaksanaan, (5) pemantauan dan
pengawasan, (6) pengendalian, (7) penilaian, (8) pelaporan, dan (9) pengembangan.

Sistem pelaksanaan kepemimpinan pada PPs Unipdu Jombang yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi, mengacu pada: Statuta Universitas, Renstra Universitas, Renop Universitas,
Renstra PPs, Renop PPs, Surat Keputusan Rektor, dan Surat Keputusan Direktur PPs Berdasarkan pada
prinsip good governance yang diuraikan di atas, maka pengelolaan kepemimpinan fungsional PPs Unipdu
Jombang didasarkan pada penerapan sistem berikut:

1. Planning

Penyusunan rencana pengelolaan PPs Unipdu tertuang dalam Rencana Strategis dan Rencana
Operasional yang ditetapkan oleh Direktur PPs. Renstra dan Renop digunakan sebagai kerangka
pengembangan PPs Unipdu selama 5 (lima) tahun. Saat ini, Renstra yang berlaku adalah Renstra Tahun
2021-2025 berdasarkan turunan dari Renstra Unipdu dan ditetapkan berdasarkan keputusan Direktur
PPs.

Adapun Langkah-langkah penyusunan rencana strategis dan rencana operasional PPs MPI Unipdu yaitu
:1) Berdasarkan usulan atau aspirasi dari rapat dosen. Usulan tersebut kemudian dibahas pada rapat
koordinasi antara Direktur, Ketua dan sekretaris Program Studi MPI, dosen, dan Ka Tata Usaha untuk
menjadi rencana fakultas. 2) Berdasarkan rapat koordinasi, selanjutnya perencanaan rencana strategis
dan rencana operasional PPs Unipdu pada awal tahun akademik.

2. Organizing

Tugas dan Fungsi setiap komponen dalam pengelolaan PPs Unipdu tercermin dalam struktur organisasi.
Setiap levelnya mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas dengan model
kepemimpinan yang bersifat partisipatif. Agar setiap kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tugas dan fungsi ini tertera pada buku pedoman akademik.

3. Staffing

Direktur PPs Unipdu memberikan peluang kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan
pendidikan, mengikuti seminar, pelatihan, magang, studi banding dan lainnya guna pengembangan diri
staf dan peningkatan mutu kinerja. Dalam hal kepentingan pengembangan staf ini, Direktur dan
Kaprodi MPI berkoordinasi dalam melakukan need assessment terhadap kebutuhan pengembangan
dosen dan tenaga kependidikan. Setiap personel ditempatkan berdasarkan kompetensi, profesionalisme
dan evaluasi kinerja agar pengelolaannya dapat berjalan efektif dan efisien.

4. Leading

Direktur PPs dan Ketua Program Studi MPI selalu memberikan pengarahan kepada bawahannya
berkaitan dengan bidang akademik, keuangan dan personalia, kemahasiswaan, dan sarana prasarana

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 8


baik melalui rapat umum maupun pada kegiatan akademik kampus. Dalam bidang akademik, salah
satunya difokuskan pada peningkatan kemampuan profesionalisme mahasiswa. Pengarahan di bidang
keuangan dilakukan dengan menerapkan efisiensi anggaran dan memprioritaskan kegiatan yang
berorientasi pada akademik. Sedangkan pengarahan di bidang personalia difokuskan pada
pemberdayaan staf dan karyawan serta peningkatan kemampuan profesi dan kompetensi bidang
keahlian bagi dosen. Pengarahan bidang kemahasiswaan ditujukan untuk mendukung pencapaian
prestasi mahasiswa di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Pengarahan sarana
prasarana ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.

5. Controlling

Kinerja dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dikontrol oleh Direktur PPs dan Ketua program
studi melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan bersama Penjaminan Mutu (PJM).
Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pengamatan langsung, melalui laporan tertulis dan lisan dari
ketua prodi MPI, dan PJM serta secara berkala dilakukan rapat koordinasi antara Direktur PPs dengan
jajaran di bawahnya. Rapat koordinasi dan evaluasi pada tingkat prodi dilakukan setiap bulan.
Pengendalian dilakukan berdasarkan peraturan dan dokumen- dokumen SOP penjaminan mutu.

2.2.3 Kepemimpinan
Implementasi kepemimpinan di UPPS, yang meliputi (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan
organisasi, dan (3) kepemimpinan publik.

Pola kepemimpinan di PPs Unipdu Jombang mengacu pada pola kepemimpinan PPs Unipdu yang
mengedepankan musyawarah dan mufakat sebagai koridor dalam pengambilan kebijakan/keputusan.
Kepemimpinan kolektif kolegial mempertegas adanya nilai/etika serta budaya organisasi yang memberi
peluang kepada setiap unsur untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal. Lebih jelasnya
kepemimpinan yang diselenggarakan di PPs dan Program Studi MPI dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Operasional

Kepemimpinan operasional diwujudkan dalam bentuk kearifan, kebijaksanaan dan keadilan Direktur
PPs dalam mengemban tugas. Direktur PPs memiliki kompetensi manajerial dan

dengan memberikan contoh dan motivasi kepada staf dan dosen untuk selalu melakukan inovasi yang
mendukung tercapainya Visi, Misi, dan Tujuan PPs. Dalam melaksanakan kegiatan Tridharma
Perguruan Tinggi, Direktur PPs melakukan perencanaan strategis, pembagian tugas, koordinasi,
monitoring, dan evaluasi yang mengacu pada renstra dan statuta universitas. Adapun usulan-usulan
kegiatan dirumuskan dari hasil rapat PPs yang dihadiri oleh pimpinan, dosen dan staf kemudian
ditetapkan oleh Direktur PPs. Ketua PS MPI juga aktif berkomunikasi dengan Direktur agar program
dan kegiatan yang disusun dapat selaras dan tidak tumpang tindih dengan program PS lainnya.
Pimpinan PPs aktif meminta pendapat, menampung, dan mensintesiskan dalam bentuk program kerja.
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 9
Model seperti ini telah dapat menciptakan adanya goal congruence atas pelaksanaan program PPs dan
PS. Ketua PS sebagai ujung tombak akademik berupaya untuk merealisasikan program kerja melalui
kegiatan operasional yang terarah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur PPs. Program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan akan dievaluasi dan dimonitor untuk menjadi feedback pada
program/kegiatan periode berikutnya.

2. Kepemimpinan Organisasi

Direktur PPs mengorganisasi seluruh pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan tinggi berdasarkan
tugas, fungsi, dan tanggung jawab yang melekat pada dirinya dengan sangat baik, memberikan
kesempatan dan peluang yang sama bagi semua sumberdaya yang ada di Program Studi. Untuk
pengembangan diri baik kreativitas akademik dan non akademik. Misalnya dosen diberikan kesempatan
untuk mengikuti berbagai kegiatan di dalam maupun di luar PPs. Direktur selalu melakukan konsolidasi
pelaksanaan kegiatan dari masing-masing unit satuan kerja sekali dalam satu bulan. Direktur PPs
melakukan evaluasi kinerja untuk mengetahui capaian kerja serta permasalahan yang dihadapi dalam
menjalankan programnya. Hasil temuan tersebut ditindaklanjuti melalui rapat-rapat yang membahas
tentang peningkatan kapasitas dan kualitas layanan organisasi PPs Unipdu. Direktur PPs MPI diberikan
kesempatan untuk mampu mengambil Keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Misalnya
dosen diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kompetisi akademik yang diselenggarakan oleh
berbagai instansi terkait.

3. Kepemimpinan Publik

Sebagai bentuk perwujudan kepemimpinan publik, Direktur menjalin kerjasama dengan stakeholder
atau instansi luar dalam rangka mensukseskan program pendidikan yang diselenggarakan oleh PPs
Unipdu. Kerjasama ini juga untuk menjaga dan menumbuh kembangkan animo masyarakat terhadap PS
dalam bentuk MoU (Moratorium of Understanding) sebagai perwujudan pelaksanaan kegiatan tri
dharma Perguruan Tinggi adalah dengan sekolah serta aktif mendorong dosen untuk berkiprah di luar
kampus. Kualifikasi Direktur telah diakui secara nasional/maupun internasional. Hal ini cukup
mewarnai jati diri Direktur dan menjadi panutan bagi para dosen, mahasiswa dan lulusan yang juga
aktif dalam berkiprah di kancah nasional. Kepemimpinan publik tersebut nampak dari adanya
partisipasi Direktur dalam berbagai event atau organisasi berikut:

a. ???

b. ???

c. ?????

2.2.4 Kerja Sama


Data kerja sama dalam bidang tridarma PT di UPPS yang meliputi nama lembaga mitra, tingkat, judul, ruang
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1
0
lingkup, manfaat/output, durasi, dan waktu dalam tiga tahun terakhir (Tabel 2.2.4).

2.2.5 Penjaminan Mutu


Pelaksanaan penjaminan mutu di PS yang merefleksikan perwujudan dari kebijakan penjaminan mutu yang
telah ditetapkan oleh PT, yang menunjukkan adanya (1) dokumen legal pembentukan unsur pelaksana
penjaminan mutu; (2) dokumen mutu: kebijakan, manual, standar, dan formulir SPMI; (3) terlaksananya
siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP); (4) bukti sahih pelaksanaan Audit Penjaminan Mutu (AMI); dan (5)
pelaksnaan external benchmarking peningkatan mutu.

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


1
Pelaksanaan penjaminan mutu di Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam di Universitas
Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang mencerminkan komitmen institusi terhadap standar kualitas
pendidikan yang tinggi. Upaya ini tercermin dalam implementasi kebijakan penjaminan mutu yang telah
ditetapkan oleh Unipdu dan secara khusus dirinci dalam beberapa aspek penting.

Pertama-tama, penjaminan mutu di Prodi Manajemen Pendidikan Islam didasarkan pada dasar hukum yang
kuat. Hal ini dapat dilihat melalui Surat Keputusan (SK) Rektor mengenai Pelaksana Penjaminan Mutu di
Unipdu (LINK). SK ini merupakan dokumen legal yang secara resmi menunjuk unsur pelaksana penjaminan
mutu di tingkat Universitas dan Fakultas termasuk di dalamnya Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Dengan
adanya SK Rektor, seluruh proses penjaminan mutu diarahkan dan diawasi secara sistematis sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, penting untuk mencatat bahwa aspek mutu di Prodi tersebut tidak hanya sekadar wacana, tetapi
telah terdokumentasi dengan baik. Dokumen mutu yang mencakup kebijakan, manual, standar, dan formulir
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) telah tersedia dan terdokumentasi secara rapi. Semua dokumen ini
dapat diakses melalui platform resmi Prodi Manajemen Pendidikan Islam di situs web PJM Unipdu, yaitu
https://pjm.unipdu.ac.id/standart-mutu/. Keberadaan dokumen-dokumen ini menjadi bukti konkret bahwa
Prodi tersebut secara terperinci telah merancang dan menerapkan prosedur penjaminan mutu sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.

Dengan adanya kebijakan penjaminan mutu yang terstruktur dan dokumen-dokumen mutu yang
terdokumentasi dengan baik, Prodi Manajemen Pendidikan Islam di Unipdu Jombang menunjukkan komitmen
dan keseriusan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Langkah-langkah ini tidak hanya memberikan
keyakinan kepada mahasiswa dan stakeholder lainnya mengenai kualitas program studi tersebut, tetapi juga
menjadi dasar untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna mencapai standar mutu yang lebih tinggi di
masa depan.

Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan
kualitas pendidikan tinggi dan memastikan kesesuaian dengan kebutuhan zaman. Salah satu pendekatan yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui implementasi siklus PPEPP (Penetapan,
Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Pengembangan). Dalam setiap langkahnya, Unipdu menunjukkan
komitmen yang tegas untuk memastikan keberhasilan dan relevansi kegiatan universitas dalam memenuhi Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

Contoh Pelaksanaan Siklus PPEPP di Prodi MPI dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi:

1. Pendidikan/Pengajaran:

 Penetapan: Prodi menetapkan rencana strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
memperbarui kurikulum dan menerapkan metode pengajaran inovatif.

 Pelaksanaan: Prodi mengimplementasikan kurikulum yang baru dan melibatkan dosen dalam

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


2
pelatihan pengajaran.

 Evaluasi: Prodi mengukur hasil belajar mahasiswa dan mengumpulkan umpan balik dari dosen dan
mahasiswa.

 Pengendalian: Prodi menyesuaikan metode pengajaran berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik
yang diterima.

 Pengembangan: Prodi mencari peluang untuk meningkatkan teknologi dalam pembelajaran dan
mengembangkan program pengajaran yang lebih interaktif.

2. Penelitian:

 Penetapan: Prodi menetapkan strategi penelitian yang berfokus pada kolaborasi lintas disiplin dan
pengembangan riset terapan.

 Pelaksanaan: Prodi melakukan penelitian kolaboratif dengan pihak eksternal dan mendukung dosen
dalam pengembangan riset mereka.

 Evaluasi: Prodi mengevaluasi dampak penelitian yang dilakukan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan masyarakat.

 Pengendalian: Prodi menyesuaikan fokus penelitian berdasarkan evaluasi hasil penelitian


sebelumnya.

 Pengembangan: Prodi mencari peluang untuk mengembangkan riset terapan yang dapat memberikan
solusi bagi masalah-masalah nyata dalam masyarakat.

3. Pengabdian kepada Masyarakat:

 Penetapan: Prodi menetapkan program pengabdian masyarakat yang fokus pada memberikan
manfaat yang nyata bagi masyarakat.

 Pelaksanaan: Prodi melakukan kegiatan pengabdian masyarakat seperti pelatihan, penyuluhan, dan
pengembangan produk inovatif.

 Evaluasi: Prodi mengukur dampak positif kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan menerima
umpan balik dari pihak yang dilayani.

 Pengendalian: Prodi menyesuaikan program pengabdian sesuai dengan evaluasi dan umpan balik
yang diterima.

 Pengembangan: Prodi mencari peluang untuk meningkatkan skala dan kualitas program pengabdian
kepada masyarakat serta memperluas jaringan kerjasama dengan pihak eksternal.

Setiap tahun, PJM Unipdu menjalankan Audit Mutu Internal (AMI) untuk semua prodi yang ada di Unipdu,
termasuk MPI. AMI ini merupakan suatu proses yang krusial dalam memastikan kualitas pendidikan tinggi
yang diberikan oleh Unipdu dan khususnya di MPI. Dalam AMI, PJM melakukan audit terhadap ketercapaian
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1
3
standar mutu yang telah ditetapkan oleh Unipdu. Hasil audit tersebut kemudian disampaikan kepada program
studi, seperti MPI, untuk digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan program studi tersebut. Dengan
demikian, AMI tidak hanya menjadi alat untuk mengevaluasi kualitas pendidikan, tetapi juga menjadi
instrumen yang membantu dalam perbaikan dan pengembangan program studi MPI sesuai dengan standar
mutu yang telah ditetapkan.

Pada tanggal 25-26 Januari 2023, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) telah melakukan
kegiatan benchmarking eksternal dengan Universitas Islam Malang (LINK FOTO Kegiatan). Kegiatan ini
bertujuan untuk mengevaluasi standar mutu yang diterapkan di Unipdu dengan membandingkannya dengan
praktik terbaik yang dilakukan oleh Universitas Islam Malang. Benchmarking eksternal adalah suatu proses
perbandingan kinerja dan praktik antara organisasi dengan organisasi lain di luar lingkungan internalnya.
Dalam konteks ini, Unipdu menggunakan Universitas Islam Malang sebagai tolok ukur untuk menilai
efektivitas, efisiensi, dan kualitas layanan yang diberikan oleh Unipdu. Kegiatan ini melibatkan pertukaran
informasi, pembelajaran, dan identifikasi area perbaikan yang dapat dilakukan oleh Unipdu berdasarkan hasil
benchmarking. Dengan melibatkan Universitas Islam Malang, Unipdu memiliki kesempatan untuk
memperoleh wawasan baru, mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang praktik terbaik dalam
pendidikan tinggi, serta meningkatkan kualitas dan daya saingnya dalam mencapai standar mutu yang lebih
tinggi. Benchmarking eksternal ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya Unipdu untuk terus
meningkatkan mutu pendidikan dan layanannya kepada mahasiswa dan masyarakat

2.3 Evaluasi
Evaluasi terhadap (1) kebijakan dan (2) implementasi tata pamong, tata kelola, kepemimpinan, kerja sama,
dan penjaminan mutu di UPPS.

Evaluasi Kerjasama

A. Evaluasi Kebijakan Kerjasama

Unipdu memiliki suatu Pedoman Perencanaan Kerjasama dan Jejaring Kemitraan yang telah disahkan
melalui Surat Keputusan Rektor Nomor: 047.15/A/SK/9/2019. Evaluasi terhadap kebijakan ini menunjukkan
bahwa secara umum, kebijakan yang ada telah terbukti baik dan mampu memenuhi kebutuhan kerjasama
yang ada di Unipdu.

Pertama-tama, pedoman ini memberikan landasan yang kuat untuk merencanakan dan menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak. Dengan adanya kebijakan ini, Unipdu dapat mengidentifikasi potensi mitra
kerjasama yang sesuai dengan visi dan misi institusi, sehingga kerjasama yang terjalin dapat lebih terarah
dan strategis.

Pedoman ini juga memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur dalam perencanaan kerjasama. Hal
ini membantu para pemangku kepentingan di Unipdu untuk memahami prosedur yang harus diikuti dalam
menjalin kerjasama, termasuk proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Keterbukaan dan transparansi

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


4
dalam prosedur ini memungkinkan terciptanya kerjasama yang efektif dan efisien.

Selain itu, kebijakan ini memberikan penekanan pada pentingnya tindak lanjut terhadap kerjasama yang telah
terjalin. Adanya mekanisme evaluasi dan pemantauan secara berkala membantu Unipdu untuk menilai
dampak dan keberlanjutan dari kerjasama yang telah dilakukan. Dengan demikian, Unipdu dapat lebih
responsif terhadap perubahan kebutuhan dan dinamika dalam kerjasama dengan mitra eksternal.

Adapun poin penting lainnya dalam evaluasi kebijakan ini adalah ketersediaan sumber daya yang memadai.
Pedoman ini memberikan panduan terkait alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mendukung
keberhasilan kerjasama, termasuk dukungan finansial, tenaga ahli, dan sarana prasarana. Hal ini memastikan
bahwa Unipdu dapat memenuhi komitmen yang diambil dalam setiap kerjasama yang terjalin.

Hasil evaluasi kebijakan kerjasama juga menunjukkan bahwa mekanisme pengukuran keberhasilan
kerjasama telah diatur dengan baik. Dengan adanya indikator kinerja dan evaluasi, Unipdu dapat secara
objektif menilai capaian dari setiap kerjasama yang dilakukan, serta melakukan perbaikan dan
pengembangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjasama di masa mendatang.

B. Evaluasi implementasi kerjasama


Evaluasi kerjasama di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Unipdu menunjukkan bahwa secara
keseluruhan, kerjasama yang telah dijalin telah berjalan dengan baik. Kerjasama tersebut meliputi bidang
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dalam bidang pendidikan, kerjasama yang terjalin antara Program Studi MPI Unipdu dengan pihak eksternal
seperti sekolah, lembaga pendidikan, dan instansi terkait lainnya telah memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pengembangan kurikulum, penyelenggaraan kegiatan akademik, serta peningkatan kualitas
pembelajaran bagi mahasiswa. Adanya kolaborasi ini telah membuka peluang bagi mahasiswa untuk
memperoleh pengalaman praktis yang relevan dengan bidang studi mereka.
Kerjasama dalam bidang penelitian juga telah berjalan dengan baik. Program Studi MPI Unipdu telah berhasil
menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga riset dan akademik untuk melaksanakan penelitian bersama
yang relevan dengan perkembangan ilmu pendidikan Islam. Hasil dari kerjasama ini telah menghasilkan
publikasi ilmiah yang berkualitas serta kontribusi pengetahuan yang berharga dalam bidang studi tersebut.
Selain itu, kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat juga menjadi fokus utama. Program Studi MPI
Unipdu telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat sekitar. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga
pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal, Program Studi MPI Unipdu telah mampu
menyelenggarakan program-program pengabdian yang berdampak positif bagi masyarakat.
Sebagian besar kerjasama yang telah dijalin juga menunjukkan adanya tindak lanjut yang baik. Hal ini
menandakan komitmen dari kedua belah pihak untuk menjaga dan memperkuat hubungan kerjasama yang
telah terjalin. Adanya tindak lanjut ini juga menjadi indikator bahwa kerjasama yang dilakukan memiliki

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


5
dampak yang nyata dan berkelanjutan.
Hasil dari survei kepuasan mitra kerjasama juga menunjukkan hasil yang baik. Mitra kerjasama dari berbagai
lembaga dan instansi memberikan tanggapan positif terhadap kerjasama yang telah terjalin dengan Program
Studi MPI Unipdu. Hal ini mencerminkan keberhasilan Program Studi MPI Unipdu dalam membangun
hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan dengan berbagai pihak.

Secara keseluruhan, evaluasi kerjasama di Program Studi MPI Unipdu menunjukkan bahwa kerjasama yang
telah dijalin telah berjalan dengan baik, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian
masyarakat. Adanya tindak lanjut yang baik dan hasil survei kepuasan mitra kerjasama yang positif menjadi
bukti bahwa kerjasama tersebut telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan dan
peningkatan kualitas Program Studi MPI Unipdu serta memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak
yang terlibat.

Evaluasi Penjaminan Mutu

A. Evaluasi Kebijakan Penjaminan Mutu:

1. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Perguruan Tinggi (SK Rektor Nomor:
265/A/SK/II/2021):

Kesesuaian dengan Standar:

 Positif: Pedoman SPMI telah disusun sesuai dengan standar penjaminan mutu internal yang berlaku,
mencerminkan kualitas dan komitmen Unipdu terhadap mutu pendidikan.

 Rekomendasi: Terus memonitor perkembangan standar nasional dan internasional untuk memastikan
kebijakan tetap relevan dan sesuai.

Keterbacaan Kebijakan:

 Positif: SK Rektor memberikan kerangka hukum yang jelas, namun perlu memastikan kebijakan ini
dapat dipahami oleh semua stakeholder.

 Rekomendasi: Membuat ringkasan eksekutif atau panduan singkat untuk memudahkan pemahaman
seluruh komunitas akademik dan non-akademik.

Partisipasi Stakeholder:

 Positif: Keterlibatan Rektor menunjukkan komitmen kepemimpinan, tetapi perlu memperkuat


partisipasi mahasiswa dan dosen.

 Rekomendasi: Mendorong dialog terbuka dan forum partisipatif untuk melibatkan semua pihak
dalam perumusan dan evaluasi kebijakan.

2. Kebijakan Penjaminan Mutu Universitas (SK Rektor Nomor: 265/A/SK/II/2021):

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


6
Kesesuaian dengan Standar:

 Positif: Kebijakan ini mencerminkan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, sesuai dengan
standar penjaminan mutu.

 Rekomendasi: Menyelaraskan kebijakan dengan data dan umpan balik hasil evaluasi untuk
meningkatkan efektivitasnya.

Penerapan Teknologi:

 Positif: Jika ada elemen teknologi, dapat mempercepat proses penjaminan mutu.

 Rekomendasi: Mengevaluasi potensi teknologi seperti sistem manajemen informasi akademik untuk
memperkuat pengumpulan dan analisis data.

3. Pedoman Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) (SK Rektor Nomor: 251/A/Sk/I/2021):

Ketegasan dan Keterbacaan Kebijakan:

 Positif: Pedoman Siklus memberikan kerangka kerja yang jelas untuk proses penjaminan mutu
internal.

 Rekomendasi: Menyediakan pedoman eksekutif yang lebih terinci untuk membantu


implementasi yang lebih efektif.

Monitoring dan Evaluasi Kinerja:

 Positif: Adanya siklus evaluasi menunjukkan perhatian terhadap perbaikan berkelanjutan.

 Rekomendasi: Mempertimbangkan penggunaan indikator kinerja yang dapat diukur untuk


mengukur pencapaian tujuan secara lebih spesifik.

Secara keseluruhan, kebijakan penjaminan mutu Unipdu Jombang telah dirancang dengan baik dan sesuai
dengan standar. Rekomendasi yang diajukan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas implementasi dan
memastikan keberlanjutan serta relevansi kebijakan dalam jangka panjang.

B. Evaluasi Implementasi Penjaminan Mutu:

Program Pascasarjana Unipdu (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) secara umum menunjukkan
pencapaian yang sesuai dengan rencana, namun mengalami kendala signifikan akibat dampak COVID-19
pada periode tahun 2020-2021. Berikut adalah evaluasi berdasarkan informasi yang diberikan:

1. Pencapaian Tujuan Penjaminan Mutu:

 Secara Umum: Program Pascasarjana Unipdu telah berhasil mencapai tujuan-tujuan yang telah

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


7
ditetapkan dalam sistem penjaminan mutu.

 Kendala COVID-19: Meskipun ada kemajuan, aktivitas penjaminan mutu mengalami kendala
signifikan selama pandemi COVID-19. Pembatasan fisik dan protokol kesehatan membatasi
kemampuan untuk melakukan pertemuan dan evaluasi secara langsung.

2. Dokumentasi dan Pelaporan:

 Secara Umum: Dokumentasi penjaminan mutu telah dilakukan sesuai dengan rencana, tetapi
penggunaan dokumen berbasis hardcopy membuat proses ini menjadi kurang efisien.

 Kendala COVID-19: Keterbatasan akses dan distribusi dokumen selama periode tersebut
mempengaruhi kecepatan dan akurasi pelaporan. Proses ini terhambat oleh keterbatasan dalam
pertemuan tatap muka.

3. Partisipasi Stakeholder:

 Secara Umum: Stakeholder terlibat aktif dalam proses penjaminan mutu, memberikan kontribusi
penting dalam peningkatan kualitas program.

 Kendala COVID-19: Keterbatasan interaksi langsung menghambat partisipasi aktif, pertukaran


gagasan, dan diskusi yang lebih mendalam antara stakeholder.

4. Perbaikan dan Pengembangan Program:

 Secara Umum: Hasil dari evaluasi penjaminan mutu digunakan untuk melakukan perbaikan dan
pengembangan program secara terus-menerus.

 Kendala COVID-19: Proses ini mengalami keterlambatan karena keterbatasan dalam


mengumpulkan data dan umpan balik dari para stakeholder.

2.4 Tindak Lanjut


Tindak lanjut yang telah diambil untuk meningkatkan (1) kualitas kebijakan dan (2) keefektifan
implementasi tata pamong, tata kelola, kepemimpinan, kerja sama, dan penjaminan mutu di UPPS.

Rencana Tindak Lanjut Kerjasama di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Unipdu

1. Evaluasi Mendalam Kebijakan Kerjasama

Melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan kerjasama yang ada, dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan di Program Studi MPI Unipdu. Fokus evaluasi akan dititikberatkan pada identifikasi
kekuatan dan potensi perbaikan dalam kebijakan, mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kerjasama.

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1


8
2. Penyempurnaan Kebijakan

Berdasarkan hasil evaluasi, melakukan penyempurnaan dan perubahan pada kebijakan kerjasama agar lebih
responsif terhadap dinamika lingkungan dan kebutuhan stakeholder. Memastikan bahwa kebijakan tersebut
mengakomodasi berbagai jenis kerjasama, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian
masyarakat, dan memberikan arahan yang jelas untuk tindak lanjut yang diperlukan.

3. Penguatan Monitoring dan Evaluasi

Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap kerjasama yang terjalin. Menetapkan indikator
kinerja yang jelas untuk setiap bentuk kerjasama dan secara berkala melakukan penilaian terhadap
pencapaian target. Menciptakan mekanisme yang memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan situasi
dan kebutuhan mitra kerjasama.

4. Pelibatan Aktif Dosen dan Mahasiswa

Menggalakkan partisipasi dosen dan mahasiswa dalam pengembangan dan pelaksanaan kebijakan kerjasama.
Dosen dapat berperan aktif dalam menjalin hubungan dengan mitra potensial, sementara mahasiswa dapat
terlibat dalam kegiatan-kegiatan kerjasama sebagai bentuk pengalaman praktis. Ini tidak hanya memperkuat
kerjasama, tetapi juga memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa.

5. Workshop dan Pelatihan

Melakukan workshop dan pelatihan secara berkala bagi staf dan dosen terkait kerjasama. Workshop ini dapat
mencakup perkembangan terkini dalam manajemen kerjasama, peningkatan keterampilan negosiasi, dan
pemahaman mendalam terhadap kebijakan kerjasama yang baru. Tujuan utama adalah meningkatkan
kapasitas internal untuk mengelola dan memperkuat kerjasama.

6. Kolaborasi dengan Lembaga Eksternal

Membangun kolaborasi yang lebih erat dengan lembaga-lembaga eksternal yang berpotensi menjadi mitra
strategis. Melalui pertemuan berkala dan dialog terbuka, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
mendiskusikan peluang kerjasama yang baru, serta meningkatkan kualitas dan dampak dari kerjasama yang
sudah ada.

7. Penciptaan Database Mitra Kerjasama

Membangun database mitra kerjasama yang komprehensif untuk memudahkan pemantauan, evaluasi, dan
identifikasi potensi kerjasama di masa depan. Database ini dapat mencakup profil mitra, jenis kerjasama
yang telah terjalin, capaian bersama, dan informasi penting lainnya yang dapat menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan strategis.

Rencana tindak lanjut ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjasama di Program
Studi MPI Unipdu, memastikan kebijakan yang ada selaras dengan kebutuhan aktual, dan menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan proaktif dan berkelanjutan dalam kolaborasi dengan mitra
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 1
9
eksternal.

Langkah-langkah Tindak Lanjut untuk Peningkatan Pelaksanaan Penjaminan Mutu di Pascasarjana:

1. Mendorong Penggunaan Platform Digital:

 Mempromosikan penggunaan platform digital sebagai sarana utama untuk pertemuan,


kolaborasi, dan distribusi dokumen.

 Mengadakan pelatihan untuk staf dan stakeholder terkait dalam penggunaan teknologi digital
yang relevan.

2. Implementasi Teknologi Pelaporan Otomatis:

 Mempertimbangkan solusi teknologi untuk pelaporan otomatis yang dapat mempercepat dan
meningkatkan akurasi proses pelaporan.

 Melibatkan tim IT untuk menyelidiki dan menerapkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan
institusi.

Langkah-langkah Pemulihan Pasca COVID-19:

1. Evaluasi Dampak Jangka Panjang Pandemi:

 Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak jangka panjang pandemi terhadap proses
penjaminan mutu.

 Mengidentifikasi area-area yang paling terpengaruh dan mengevaluasi efektivitas langkah-


langkah adaptasi yang telah diambil selama periode pandemi.

2. Menyesuaikan Rencana Penjaminan Mutu:

 Menyesuaikan rencana penjaminan mutu dengan kondisi pasca pandemi, termasuk revisi
tujuan, strategi, dan kebijakan yang relevan.

 Melibatkan tim penjaminan mutu dan pimpinan institusi dalam proses penyusunan ulang
rencana.

3. Melibatkan Stakeholder dalam Solusi Berkelanjutan:

 Mengorganisir pertemuan dan forum diskusi dengan stakeholder untuk merancang solusi
yang efektif dan berkelanjutan.

 Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan stakeholder dalam proses pengambilan


keputusan terkait penjaminan mutu.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan sistem penjaminan mutu Pascasarjana

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 2


0
Unipdu, memfasilitasi efisiensi operasional, dan meningkatkan adaptasi terhadap perubahan kondisi,
termasuk situasi darurat dan pandemi seperti COVID-19.

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 2


1
Tabel 2.2.4 Data Kerja Sama
Tingkat Judul dan Ruang Durasi dan
No. Nama Lembaga Mitra Manfaat/Output Bukti/Tautan*
Internasional Nasional Lokal Lingkup Kerja Sama Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Bidang Pendidikan
1
2
dst
Jumlah
Bidang Penelitian
1
2
dst
Jumlah
Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
1
2
dst
Jumlah
Bidang Pengembangan Kelembagaan: SDM, Sarana/Prasarana, Publikasi, HKI, Paten, Teknologi Pembelajaran, dll.
1
2
dst
Jumlah
*Contoh: Laporan pelaksanaan kerja sama, bukti-bukti lain pendukung implementasi kerja sama (bukan hanya MoU), dan tautan/url laman resmi.

Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 2


2
Buku 2 - Laporan Evaluasi Diri 2
3

Anda mungkin juga menyukai