Anda di halaman 1dari 15

C.2.

TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJASAMA


C.2.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi dituntut untuk dapat menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas
sehingga dapat bersaing di tingkat internasional serta berperan sebagai agen perubahan.
Sebagai sebuah institusi penyelenggara pendidikan tinggi, sangat penting bagi Universitas
Brawijaya dan Fakultas Pertanian untuk memiliki tata pamong dan tata kelola yang efisien dan
efektif demi tercapainya tujuan. Oleh karena itu, untuk menjamin penyelenggaraan program
studi yang bermutu maka tata kelola mengacu pada 5 (lima) kaidah good governance, yaitu
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan. Kaidah good
governance telah diimplementasikan Fakultas Pertanian pada tiap tahap penyelenggaraan
pendidikan mulai dari penetapan kebijakan, program dan kegiatan sampai pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.

C.2.2. Kebijakan
Kebijakan pengembangan tata kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan tata
kerja yang diacu oleh Universitas Brawijaya, antara lain:
a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 terrtang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia 'fahun 2014
Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
c. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 58 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
d. Peraturan Rektor Nomor 18 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Rektor
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
e. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 25 Tahun 2020 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja
Kebijakan sistem penjaminan mutu yang diacu oleh Fakultas Pertanian:
a. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1952);
b. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan
Layanan Umum (PTN-BLU)
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerjasama
Perguruan Tinggi.
f. Peraturan Universitas Brawijaya No.1 Tahun 2017 Tentang Standar Mutu
g. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001
h. Persyaratan Sertifikasi ASEAN University Network – Quality Assurance (AUN-QA).
i. Persyaratan akreditasi internasional AQAS
Kebijakan tentang kerjasama yang diacu oleh Fakultas Pertanian adalah:
a. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 80/O/2002 tentang Statuta Universitas
Brawijaya;
b. Keputusan Dirjen Dikti NO.61/DIKTI/Kep/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama
Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Lain di Luar Negeri;
c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 130);
d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2017 tentang
Pedoman Kerja Sama di Kementerian, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 61);
e. Peraturan Universitas Brawijaya No.1 Tahun 2017 Tentang Standar Mutu

C.2.3. Strategi Pencapaian Standar


Untuk mencapai Standar Nasional Dikti, Standar Mutu UB, maka Fakultas Pertanian UB
menetapkan Renstra FP Tahun 2016-2020. Pada bidang Tata Pamong, Tata Kelola dan
Kerjasama, strategi yang diterapkan antara lain:
1) Peningkatan standar pengelolaan fakultas dilakukan melalui:
- Rencana Kerja Tahunan 1 dokumen/tahun
- Pedoman pengelolaan FPUB berupa Manual Mutu
- Pedoman Akademik dan Non Akademik Fakultas 1 dokumen/tahun
- Sosialisasi Rencana Kerja dan Pedoman Pengelolaan Fakultas 1 aktivitas/tahun
- Audit Internal Mutu (AIM) 1 aktivitas/tahun
2) Peningkatan kerjasama dengan lembaga internasional di bidang riset dan pengabdian
masyarakat 2 buah/tahun melalui International Office (IRO), LPPM UB dan BPPM FP UB
3) Peningkatan kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat
Strategi di atas melibatkan semua sumberdaya yang dimiliki oleh FPUB dan UB mulai dari
Pimpinan, Dosen, dan Tenaga Kependidikan.

C.2.4. Indikator Kinerja Utama


C.2.4.a) Sistem Tata Pamong
A. Kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan penyelenggaraan organisasi
Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola serta bukti yang sahih
dan implementasinya
Struktur organisasi dengan tugas pokok dan fungsinya tercantum dalam SOTK FP UB
(Kode Dokumen 0040003002). Seluruh organisasi terbentuk secara formal melalui Peraturan
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Nomor: 324/SK/2016 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Fakultas Pertanian (OTK), Universitas Brawijaya (Gambar 2.1.)
Gambar C.2.1 Struktur Organisasi FP-UB 2016

Mekanisme pemilihan pemimpin fakultas mulai Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris
Jurusan diatur dalam Peraturan Rektor Universitas Brawijaya dan tertuang dalam Surat
Keputusan Senat dan Keputusan Rektor. Penetapan Senat Fakultas, Ketua Program Pasca
Sarjana, Ketua Laboratorium dan Ketua Program Studi, Kepala Bagian dan Sub Bagian
ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor. Penetapan Gugus Jaminan Mutu, Unit Jaminan
Mutu, Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPM), Koordinator
Administrasi dan Bendahara Jurusan, Staf Wakil Dekan, Redaksi Majalah dan Penerbitan,
Kebun Percobaan, Pusat Kajian dan Pelayanan, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Lembaga
Kemahasiswaan, Ikatan Alumni dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Dekan. Hasil kinerja dari masing-masing unit di bidang akademik dan non
akademik dimonitor dan dievaluasi oleh Gugus Jaminan Mutu di tingkat Fakultas dan Unit
Jaminan Mutu di tingkat Jurusan. GJM dan UJM berada di bawah Pusat Jaminan Mutu (PJM)
yang bertanggungjawab di tingkat universitas. Evaluasi dan monitoring dilakukan setahun satu
kali melalui kegiatan Audit Internal Mutu (AIM) sebagai implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI).

B. Perwujudan good govermance dan pemenuhan lima pilar sistem tata pamong, yang
mencakup: kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
berkeadilan
FP UB telah melaksanakan 5 (lima) sistem tata pamong sebagai berikut:
1) Kredibel
Sistem tata pamong FP UB telah memenuhi kriteria kredibel yaitu dengan dicapainya
berbagai prestasi dan rekognisi sebagai bukti bahwa FP UB memiliki kualitas dan kapabilitas
yang diakui baik secara nasional maupun internasional, antara lain:
- FP UB sebagai salah satu penyusun dan pelaksana konsep program Pengembangan
Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Tahun 2016-2020.
- FP UB telah mendapatkan 13 nominasi dalam GIRAFFE Award
- FP UB sebagai penerima Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Tahun
2021
- Ketua Departemen Jurusan Tanah sebagai Ketua HITI (Himpunan Ilmu Tanah
Indonesia) Komda Jawa Timur
- PSM-PTA sebagai peraih UBAQA Award, yaitu penghargaan bagi fakultas, jurusan,
dan unit kerja penunjang pelaksana akademik dengan pelayanan terbaik di UB
- Kerjasama dalam dan luar negeri yang telah dilaksanakan secara kontinue setiap
tahunnya

2) Transparan
Pengelolaan di UPPS FP UB telah dilaksanakan secara transparan. Transparansi
diantaranya ditunjukkan dalam proses penyusunan anggaran Fakultas. Setiap tahun
penyusunan anggaran dibahas di tingkat pimpinan fakultas, melibatkan Wakil Dekan, Ketua
Jurusan, dan Ketua Unit. Penyusunan anggaran dimasukkan dalam Sistem Informasi Rencana
Kegiatan dan Anggaran (SIREKA). Transparansi di bidang akademik salah satunya ditunjukkan
dengan kemudahan mahasiswa dalam mengakses nilai. Setiap mahasiswa yang ingin melihat
nilai hasil studi dapat mengakses dalam Sistem Informasi Akademik (Siakad). Jika mahasiswa
yang bersangkutan ingin mengklarifikasi nilai yang mereka peroleh dapat menghubungi dosen
pengampu masing-masing mata kuliah, selama 2 minggu setelah nilai diumumkan. Hal lain
yang dapat ditunjukkan yang berkaitan dengan pilar transparansi antara lain: a) evaluasi secara
terbuka tentang sistem pengelolaan bidang keuangan, b) evaluasi secara terbuka terhadap
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap akhir semester, c) proses pengadaan
barang/jasa yang dilakukan dengan tender melalui layanan e-procurement, d) penanganan
pelayanan keluhan Pengguna Jasa Layanan yang diikutsertakan di Universitas Brawijaya
melalui laman http://e-complaint.ub.ac.id atau ke email complaint@ub.ac.id.

3) Akuntabel
UB dan FPUB telah mengikuti semua prosedur untuk mempertanggungjawabkan seluruh
proses penyelenggaraan pendidikan, antara lain:
- Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2011 tentang Satuan Pengawas Internal di Lingkungan Kementrian
Pendidikan Nasional, maka Universitas Brawijaya membentuk Satuan Pengawas
Internal (SPI) Universitas Brawijaya. SPI memiliki fungsi untuk melaksanakan proses
kegiatan audit, review, monitoring evaluasi, pendampingan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang
bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan sistem pengendalian intern,
mengamankan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan
ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sehingga
terbentuk good university governance (https://spi.ub.ac.id/ )
- Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM) setiap tahun yang dilaksanakan sejak Tahun
2001. Pelaksanaan AIM dilaksanakan oleh PJM pada tingkat universitas, GJM pada
tingkat fakultas dan UJM pada tingkat jurusan. Sejak Tahun 2014 FP-UB dipercaya
oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) UB untuk melaksanakan AIM secara mandiri. Hal ini
karena PJM UB menilai FP UB telah memenuhi aspek kecukupan jumlah auditor
internal, dan GJM FP UB dinilai mampu untuk memfasilitasi proses AIM. Sampai
Tahun 2021, AIM UB telah memasuki siklus ke 20 (https://lpm.ub.ac.id/ )
- Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yaitu
instrumen yang digunakan oleh instansi pemerintah termasuk perguruan tinggi dalam
memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari beberapa komponen yang merupakan
suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,
dan pelaporan kinerja. Salah satu impelementasinya adalah berupa sistem
pelaporan keuangan yang disampaikan oleh fakultas ke universitas tiap triwulan
dengan indikator jumlah atau presentasi penyerapan anggaran dengan bukti
rekapitulasi belanja per triwulan

4) Tanggungjawab
Sebagai wujud prinsip tanggungjawab maka FP UB menyelenggarakan pendidikan
dengan berpedoman terhadap peraturan yang berlaku, di mana setiap pelaksanaan wewenang
ada mekanisme pertanggungjawabannya. Implementasi dari prinsip tersebut, antara lain:
- adanya struktur organisasi yang jelas serta uraian tupoksi masing-masing, yang
disahkan oleh Senat FP-UB sehingga bersifat mengikat (SOTK FP)
- perencanaan dan pelaporan pelaksanaan program kerja disampaikan dalam rapat
pimpinan dan staf yang dilakukan secara berkala setidaknya dua kali dalam setahun
- pembuatan rencana dan laporan pertanggungjawaban setiap kegiatan yang dilakukan
baik oleh dosen/tenaga kependidikan maupun mahasiswa
- setiap keputusan ditetapkan secara kolektif, sehingga sedapat mungkin dapat
menampung aspirasi seluruh komponen yang ada dalam organisasi UPPS
- pelaksanaan tanggungjawab sosial (social responsibility) melalui program-program
kepedulian terhadap masyarakat berupa kegiatan KKN, implementasi hasil penelitian
dosen (Program Dosen Berkarya), dan pengabdian masyarakat (Program Doktor
Mengabdi, Pengabdian Masyarakat Strategis, dan lain-lain)

5) Adil
Aspek keadilan ditunjukkan dengan berbagai kebijakan, salah satunya di bidang biaya
pendidikan. FP UB menetapkan 6 (enam) golongan untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT)
berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa. Selain enam golongan tersebut FP-
UB memberikan kesempatan akses pendidikan bagi calon mahasiswa yang dianggap kurang
mampu dengan menerima mahasiswa beasiswa Bidik Misi. Aspek lain ditunjukkan dengan: a)
peraturan akademik yang mencantumkan kewajiban, sanksi dan penghargaan bagi civitas
akademika yang menjamin semua sivitas akademika memperoleh perlakuan yang sama, b)
fasilitasi kenaikan jenjang karir dosen dan tenaga kependidikan, c) pemberian
penghargaan/insentif kepada tenaga kependidikan, dosen yang berprestasi, bantuan seminar
ilmiah, insentif publikasi internasional, dan mahasiswa berprestasi, d) melakukan evaluasi
kinerja dosen setiap tahun, dan memberikan insentif kepada dosen yang mempunyai beban
kerja berlebih (renumerasi)

C.2.4.b) Kepemimpinan dan kemampuan manajerial


A. Komitmen UPPS
Pimpinan Fakultas Pertanian terbukti memiliki karakter kepemimpinan operasional,
organisasi, dan publik, antara lain:
Kepemimpinan operasional di FP-UB ditunjukkan dengan kemampuan menyesuaikan visi
misi dan tujuan sesuai dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat yang
berkembang saat ini, baik secara regional, nasional maupun internasional. Finalisasi VMT
melibatkan seluruh komponen sivitas akademika maupun pemangku kepentingan eksternal.
Upaya pencapaian VMT diwujudkan dalam Program Kerja Dekan.
Kepemimpinan organisasi di FP-UB dicerminkan dengan terbentuknya struktur organisasi
yang sangat efisien dan efektif. Struktur organisasi yang telah disahkan oleh Senat FP-UB telah
dilengkapi tupoksi masing-masing unit kerja. Untuk menjamin lancarnya pelaksanaan tugas dan
kegiatan, Dekan dibantu GJM serta staf terkait telah menyusun Manual Prosedur (MP) yang
mencantumkan siapa yang bertanggung jawab, apa yang harus dilakukan, dan mengatur
bagaimana alur kerja dalam bidang terkait. Pada tingkat individu, telah disusun Instruksi Kerja
(IK) yang menjadi petunjuk kerja pelaksanaan tugas spesifik atau penggunaan alat secara
detail.
Kepemimpinan publik di FP-UB terlihat dari semakin meningkatnya permintaan kerjasama
instansi lain maupun masyarakat luas, dalam bidang penelitian, pendidikan maupun
pengabdian masyarakat. Dalam bidang penelitian, FP-UB menggalang kerjasama dengan
berbagai instansi diantaranya International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF), Crop
Protection Division-PT BASF Jerman, Wageningen University, Belanda, The Graduate School
of Agriculture Kyoto University, National Pingtung University of Science and Technology, dan
Miyazaki University, Jepang. Diseminasi penelitian dalam bentuk pengabdian masyarakat juga
telah banyak dilakukan, dengan mengadakan pelatihan dan pelaksanaan kegiatan dalam
budidaya, konservasi lingkungan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan sekolah lapang
(Sekolah Lapangan di Desa Binaan Kecamatan Ngantang dan Kecamatan Kasembon).

B. Kapabilitas pemimpin UPPS


Kapabilitas pimpinan Fakultas Pertanian mencakup aspek:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan di tingkat UPPS meliputi perencanaan bidang akademik,
perencanaan bidang umum, kepegawaian, dan keuangan, serta perencanaan bidang
kemahasiswaan. Rencana tersebut terdiri atas rencana jangka pendek dan rencana jangka
panjang. Rencana jangka Panjang berupa Renstra disusun oleh Pimpinan Fakultas dan
Jurusan setelah melalui rapat unit kerja di tingkat Jurusan/Fakultas, diusulkan oleh Dekan
dalam Rapat Senat, dan disahkan oleh Senat FP-UB. Rencana jangka pendek ditetapkan
dalam Rapat Pimpinan.
Perencanaan diawali dengan pertemuan Dekan dengan seluruh pejabat Wakil Dekan,
Kajur, KPS, GJM, UJM KTU, dan Kasub. Di dalam pertemuan tersebut, Dekan memaparkan
ketercapaian kinerja tahun sebelumnya dan rencana kegiatan serta target yang dicanangkan di
tahun selanjutnya berdasarkan Renstra yang telah disusun. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti
oleh masing-masing pejabat untuk menyusun aktivitas, anggaran yang diperlukan dan disertai
dengan Term of Refference (TOR). Usulan kegiatan dari masing-masing unit tersebut dibahas
bersama di dalam Rapim di tingkat Fakultas. Dekan bersama dengan Pejabat Wakil Dekan
melakukan penyaringan terhadap usulan Jurusan, PS, dan unit kerja lain menjadi satu Rencana
Program Kerja Tahunan. Rencana Program Kerja Tahunan tersebut dipresentasikan di tingkat
Universitas melalui mekanisme Rapim Tahunan yang dilakukan setiap tengah tahun pada
anggaran berjalan.
2. Pengorganisasian
Tata laksana kerja mendasarkan pada SOTK FP UB Tahun 2016. Masing-masing
komponen di FP UB diorganisir berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Masing- masing
komponen menjalankan kontribusinya kepada kemajuan FP UB. BPJP mengorganisir karya-
karya dosen dalam bentuk buku ilmiah yang didorong untuk mendapatkan HAKI sebagai
kekayaan intelektual civitas akademika FPUB. BPPM menjalankan perannya dalam akumulasi
informasi tentang inovasi dan kesiapan teknologi dari kegiatan-kegiatan riset (TKT) bersama-
sama dengan LPPM UB.
3. Penempatan Personel
Penempatan dosen Fakultas Pertanian UB didasarkan pada keterpaduan kebutuhan
laboratorium dan kompetensi dosen. Dosen ditempatkan di Jurusan masing-masing, sedangkan
dalam dalam pengembangan keilmuannya, dosen ditempatkan di Laboratorium. Demikian pula
tenaga kependidikan ditempatkan di tiap unit sesuai dengan tingkat pendidikan dan
kompetensinya sehingga organisasi ini berjalan secara efektif dan efisien.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan atas perencanaan yang telah ditetapkan dilakukan oleh masing-masing unit
pelaksana dalam rangka pencapaian ekspektasi luaran yang ditetapkan dalam Renstra dan
dokumen resmi FP UB lainnya. Dalam pelaksanaan baik di bidang akademik, kemahasiswaan,
bidang umum, kepegawaian dan keuangan maupun pelaksanaan kegiatan pengembangan FP
UB sebagai UPPS PSM PTA berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dinyatakan
dalam SOTK FP UB 2016.
5. Pengendalian dan pengawasan
Pengendalian atas pelaksanaan sehingga sesuai yang direncanakan dilakukan dengan
mekanisme rapat koordinasi dan tinjauan kinerja secara periodik dilakukan baik oleh Universitas
Brawijaya melalui Pusat Jaminan Mutu (PJM) atau melalui monitoring pelaporan kinerja institusi
(SAKIP). Pada tingkat fakultas kegiatan pengendalian dan pengawasan dilakukan oleh GJM
melalui mekanisme AIM yang dilaksanakan tiap tahun.
6. Pelaporan yang menjadi dasar tindak lanjut
Kegiatan-kegiatan dilaksanakan memiliki Personal Incharge (PIC) yang kemudian memiliki
tanggungjawab untuk memberikan laporan tertulis atas kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini
akan menjadi bagian dari tinjauan manajemen fakultas, jurusan, maupun program studi.
Dokumentasi ini sekaligus akan menciptakan knowledge accumulation yang dapat digunakan
sebagai masukan dari rencana tindak lanjut. Hal ini secara eksplisit tertuang dalam Dokumen
Tinjauan Manajemen fakultas yang harus dilaporkan setiap tahun melalui mekanisme pelaporan
AIM dalam setiap siklusnya.
Dengan demikian, pimpinan UPPS mampu:
1. Melaksanakan 6 fungsi manajemen secara efektif dan efisien
Penjelasan di atas menunjukkan kemampuan pimpinan dalam melaksanakan 6 fungsi
manajemen secara efektif dan efisien.
2. Mengantisipasi dan menyelesaikan masalah pada situasi yang tidak terduga
Dalam kondisi yang darurat, kapasitas FPUB sangat baik dalam beradaptasi dengan
perubahan. Hal ini juga menunjukkan kapasitas manajemen dan koordinasi yang baik antar
unit dalam penyelenggaraan pembelajaran. Adanya pandemi Covid-19 memaksa sistem diubah
dari konvensional ke daring. Berdasarkan Kemenristekdikti No 1 Tahun 2020 Tanggal 16 Maret
2020 tentang pencegahan penyebaran Covid-19 di Perguruan Tinggi, UB menurunkan surat
Nomor 3528/UN10/PP/2020 Tanggal 17 April 2020 tentang penerapan pembelajaran daring
dengan google classroom dan juga Surat Edaran Rektor Nomor 3018 Tahun 2020 tentang
upaya peningkatan pencegahan infeksi Covid-19 di lingkungan Universitas Brawijaya Tanggal
19 Maret 2020. Sebelum SE di atas, UB telah mengeluarkan Surat Edaran Rektor Nomor 2844
tentang pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Universitas Brawijaya Tanggal 13
Maret 2020. Dengan surat edaran ini, maka pelaksanaan pembelajaran dan juga operasional
lainnya di era pandemi Covid-19 disesuaikan untuk mencegah peningkatan risiko penyebaran
Covid-19.
3. Melakukan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah
Pimpinan FP berkomitmen mewujudkan lulusan sarjana pertanian yang mampu bersaing
di dunia kerja, oleh karena itu mahasiswa FP diwajibkan untuk memiliki softskill di bidang IT dan
Bahasa Inggris. Selain itu, mahasiswa didorong untuk aktif berorganisasi dan mengikuti
berbagai lomba di tingkat nasional dan Internasional. Untuk ini pimpinan FP menunjuk
beberapa dosen sebagai pembimbing PkM untuk mendampingi mahasiswa supaya mencapai
prestasi terbaik. FP juga memiliki beberapa lembaga seperti Badan Pegembangan Jurnal dan
Buku  (BPJB) dan Badan Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPM) dengan
berbagai program untuk meningkatkan kapabiltas dosen sebagai insan ilmiah antara lain
dengan memberikan pendampingan mulai pembuatan proposal penelitian dan PkM, serta
pendampingan publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Pada bidang kerjasama
internasional, FP membentuk International Office (IRO) untuk memfasilitasi kerjasama dosen,
mahasiswa dan institusi dengan luar negeri.

C.2.4.c) Kerjasama
Kerjasama yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya salah satunya
berpedoman pada Permendikbud RI Nomor 14 Tahun 2014, dimana kerja sama perguruan
tinggi bertujuan meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan
relevansi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Kerjasama di tingkat Universitas direpresentasikan dalam bentuk MoU (Memorandum of
Understanding), sementara perjanjian di tingkat Fakultas dan PS diwujudkan dalam bentuk MoA
(Memorandum of Agreement).
Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerjasama pendidikan, penelitian dan PkM
yang relevan dengan program studi telah memenuhi 3 aspek, yaitu:
1. Memberikan manfaat bagi program studi dalam pemenuhan proses pembelajaran,
penelitian dan PkM
Fakultas Pertanian telah melakukan kerjasama dengan beberapa instansi dan perusahaan
swasta dalam negeri seperti Kementrian Pertanian, LIPI, Dinas Pertanian Lampung, PT.
Perkebunan Nusantara XII, Badan Restorasi Gambut, PT. GGP, PT. Kusuma Satria Agrobio
Tani Perkasa Batu, PT. Tropica Greeneries, dan lain-lain. Kerjasama internasional antara lain
telah dilakukan dengan Wageningen University and Research, Universitas Putra Malaysia,
Brawijaya Rajamangala International Class Thailand, National Pingtung University of Science
and Technology (NPUST), Faculty and Graduate School of Agriculture, Kyoto University dan
The International Partnership for the Satoyama Initiative (IPSI). Melalui kegiatan tersebut FP
mendapatkan manfaat berupa pemenuhan capaian kinerja di bidang pendidikan, penelitian dan
PkM.
2. Memberikan peningkatan kinerja Tridharma dan fasilitas pendukung program studi
Kerjasama antara Fakultas Pertanian dengan dilakukan dalam bentuk kegiatan penelitian
bersama, kuliah tamu, pertukaran pelajar, penggunaan laboratorium dan perpustakaan
bersama, serta publikasi ilmiah bersama. Dengan demikian, kerjasama tersebut dapat
memberikan peningkatan kinerja Tridharma antara lain dengan meningkatnya jumlah
mahasiswa asing dan meningkatnya publikasi pada jurnal internasional bereputasi.
3. Memberikan kepuasan kepada mitra industri dan mitra kerjasama lainnya, serta
menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya.
Dengan adanya kerjasama dengan Fakultas Pertanian, mitra mendapatkan manfaat
dengan adanya transfer IPTEK dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa FP dalam peningkatan produksi serta alternatif solusi permasalahan di lapangan
yang mereka hadapi. Kepuasan mitra antara lain ditunjukkan dengan perpanjangan kontrak
kerjasama, permohonan pendampingan dari kelompok masyarakat dan kesediaan mitra untuk
menerima mahasiswa penelitian dan magang secara rutin pada instansi atau perusahaan mitra.
A. Kerjasama pendidikan, penelitian, dan PkM yang relevan dengan program studi dan
dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun terakhir
Selama 3 tahun terakhir, nilai RK Fakultas Pertanian adalah 23,71 yang diperoleh dari 52
kerjasama pendidikan, 57 kerjasama di bidang penelitian dan 22 kerjasama di bidang
pengabdian masyarakat. Nilai ini menunjukkan kredibilitas UPPS telah diakui oleh berbagai
pihak baik pada tingkat wilayah/lokal, nasional maupun internasional. Kerjasama ini pada
umumnya merupakan kerjasama yang berkelanjutan dari tahun ke tahun dan jumlahnya terus
meningkat seiring dengan perkembangan mitra yang semakin beragam.

70
60
50
40
30
20
10
0
Pendidikan Penelitian Pengabdian Masyarakat
Gambar 1. Kerjasama FP UB pada Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kerjasama pada 3 tahun
Terakhir

B. Kerjasama tingkat internasional, nasional, wilayah/lokal yang relevan dengan


program studi dan dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun terakhir
Jumlah kerjasama Internasional (NI) PSM-PTA yang dikelola UPPS selama 3 tahun
terakhir ≥ 3 yaitu sebanyak 48 kerjasama, yang terdiri atas 32 kerjasama di bidang pendidikan,
5 kerjasama di bidang penelitian dan 11 kerjasama di bidang pengabdian masyarakat.
Kerjasama internasional tersebut pada umumnya dilakukan dengan universitas dan lembaga
penelitian yang tersebar di Amerika, Eropa dan Asia.
.
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Internasional Nasional Lokal

Pendidikan Penelitian
Pengabdian Masyarakat
Gambar 2. Kerjasama Pendidikan, Penelitian dan PkM FP UB Berdasarkan Sumber Dananya

C.2.5. Indikator Kinerja Tambahan


A. Pelampauan SN Dikti yang ditetapkan dengan indikator kinerja tambahan yang
berlaku di UPPS berdasarkan standar pendiidkan tinggi yang ditetapkan perguruan
tinggi pada tiap kriteria
Indikator kinerja tambahan adalah indikator yang terkait dengan capaian kontrak kinerja
dekan dan dievaluasi setiap tahun, ditargetkan pada tahun sebelumnya, dan mendapatkan
perbaikan standar berdasarkan pada pencapaian terbaik diperoleh. Pelampauan SN-DIKTI
yang ditetapkan dengan indikator kinerja tambahan yang berlaku di UPPS dengan
menunjukkan daya saing UPPS dan PS di tingkat internasional, data indikator kinerja diukur,
dimonitor, dikaji dam dianalisis untuk perbaikan berkelajutan.
Berdasarkan SM UB, Renstra FP Tahun 2016-2020 dan Kontrak Kinerja Dekan Fakultas
Pertanian dengan Rektor Universitas Brawijaya No 2459/UN10/PR/2019 menetapkan target
Indikator kinerja tambahan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Tambahan


Target
No Indikator Capaian Keterangan
/Standar
1 Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa 2 buah/fakultas 10 buah Memenuhi
2 Jumlah pelatihan karier bagi mahasiswa 1 kali/tahun 4 kali/tahun Memenuhi
3 Jumlah pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa 2 kali/tahun 4 kali/tahun Memenuhi
4 Jumlah pembinaan inovasi dan kreativitas tingkat nasional 1 kali/tahun 4 kali/tahun Memenuhi
5 Jumlah kegiatan pelatihan bisnis 2 kali/tahun 4 kali/tahun Memenuhi
6 Kenaikan kepangkatan lektor untuk dosen 5 dosen/tahun 5 dosen/tahun Memenuhi
7 Kenaikan lektor kepala untuk dosen 2 dosen/tahun 2 dosen/tahun Memenuhi
8 Kenaikan kepangkatan guru besar untuk dosen 1 dosen/tahun 1 dosen/tahun Memenuhi
9 Dosen yang mendapat pelatihan penulisan artikel ilmiah 30 dosen/tahun 30 dosen/tahun Memenuhi
Target
No Indikator Capaian Keterangan
/Standar
internasional
10 Jumlah Guru Besar menjadi Visiting Professor di PT Luar 4 dosen/tahun 4 dosen/tahun Memenuhi
Negeri
11 Jumlah Dosen yang menjadi anggota Himpunan/Asosiasi 100% dosen 100% dosen Memenuhi
Profesi/ dan Ilmiah Tingkat Internasional
12 Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga 2 aktifitas/tahun 2 Memenuhi
kependidikan aktifitas/tahun
13 Jumlah publikasi oleh doktor, lektor kepala (percepatan 13 Doktor 14 Doktor Memenuhi
Guru Besar)
14 Jumlah publikasi oleh doktor, non-, lektor kepala 10 Doktor 16 Doktor Memenuhi
(Percepatan Lektor Kepala)
15 Kenaikan kepangkatan lektor untuk dosen 5 dosen/tahun 5 dosen/tahun Memenuhi
16 Rasio ruang kuliah/mahasiswa 1.5 m2 1.5 m2 Memenuhi
17 Rasio laboratorium/mahasiswa 2 m2 2 m2 Memenuhi
18 Rasio laboratorium lapang/mahasiswa (greenhouse, 2 m2 2 m2 Memenuhi
sawah, dll)
19 Rasio alat laboratorium 1:10 1:10 Memenuhi
20 Jumlah ketersediaan ruang belajar terbuka/gazebo 6 6 Memenuhi
21 Persen ruang kelas yang terlayani sound system 100% 100% Memenuhi
22 Persen ruang kelas yang terlayani AC 100% 100% Memenuhi
23 Persen ruang kelas terlayani wifi 100% 100% Memenuhi
24 Sarana dan prasarana untuk mahasiswa berkebutuhan 1 paket/gedung 1 paket/gedung Memenuhi
khusus
25 Perpustakaan Fakultas (ruang baca) dilengkapi dengan 1 paket 1 paket Memenuhi
fasilitas penelusuran judul dan pengarang buku
26 Jumlah pustaka (textbook) >5%/th 6% Memenuhi
27 Jumlah pustaka (e-journal) >5%/th 6% Memenuhi
28 Jumlah langganan jurnal nasional >5%/th 6% Memenuhi
29 Aplikasi sistem informasi penelitian berbasis anti plagiasi 1 unit 1 unit Memenuhi
30 Jumlah pusat penelitian taraf internasional 3 unit 3 unit Memenuhi
31 Jumlah tambahan sarana dan prasarana kemahasiswaan 2 buah/tahun 2 buah/tahun Memenuhi
32

C.2.6. Evaluasi Capaian Kerja


Berdasarkan tabel diatas jumlah IKU yang sudah memenuhi sebanyak 16 indikator atau 72,7%,
kemudian yang belum memenuhi sebanyak 6 indikator atau 27,3%.
Tabel 2.3 Evaluasi Capaian Kinerja
No Indikator Target/Standar Capaian Keterangan
1 Kerjasama Pendidikan, Penelitian dan PKM yang RK ≥ 4 9,8 Memenuhi
relevan dengan program studi
2 Kerjasama Tingkat Internasional, Nasional dan NI>2 10 Memenuhi
wilayah /lokal yang relevan dengan program studi maka B=4
dan dikelola oleh UPPS dalam 3 tahun terakhir
3 Keketatan mahasiswa Rasio ≥ 5 Rasio 1:4,69 Belum
Memenuhi
4 Mahasiswa asing PMA ≥ 1% PMA 0,98% Belum
Memenuhi
5 Kualifikasi akademik DTPS ≥50% 100% Memenuhi
6 Jabatan akademik DTPS ≥70% 83% Memenuhi
7 Rasio jumlah mahasiswa program studi terhadap 15-25:1 4:1 Belum
jumlah DTPS memenuhi
8 Ekuivalensi waktu mengajar penuh DTPS 12-16 14,6 Memenuhi
9 Pengakuan atas kepakaran/prestasi ≥0.5 0.8 Memenuhi
No Indikator Target/Standar Capaian Keterangan
10 Jumlah kegiatan penelitian internasional yang ≥0.05 0.1 Memenuhi
relevan 3 tahun terakhir
11 Jumlah kegiatan PKM yang relevan 3 tahun terakhir RI≥0.05 RI≥0.02 Belum
memenuhi
12 Publikasi ilmiah internasional yang relevan 3 tahun ≥0.05 1.58 Memenuhi
terakhir
13 Biaya operasional program Sarjana ≥20 5,2 Belum
Memenuhi
14 Biaya penelitian dosen ≥10jt 19,86 Memenuhi
15 Biaya PkM dosen ≥5jt 1,58 Belum
memenuhi
16 Jumlah Pengabdian masyarakat 2 kegiatan/dosen/tahun 4 kegiatan/dosen Memenuhi
17 Alokasi anggaran PkM per dosen Rp 3 jt /dosen/tahun Rp 4,75 jt Memenuhi
/dosen/tahun
18 Jumlah kegiatan sosial 2 kegiatan/tahun 2 kegiatan/tahun Memenuhi
19 Alokasi anggaran untuk penelitian
20 Alokasi anggaran PkM per dosen Rp 9 juta/dosen/tahun Rp 59,5 Memenuhi
juta/dosen/tahun
21 Jumlah pengabdian dosen yang melibatkan 1 Judul Pengabdian 7 Judul Memenuhi
mahasiswa Pengabdian
22 Jumlah penelitian dosen yang melibatkan 1 Judul Penelitian 5 Judul Penelitian Memenuhi
mahasiswa
Jumlah IKU Memenuhi 16
Jumlah IKU Belum memenuhi 6

C.2.7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama


Keterlaksanaan SPMI (akademik dan non akademik) dibuktikan dengan adanya 5 aspek:
1. Dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu
Kebijakan penjaminanan mutu di tingkat Fakultas tidak terpisahkan dari kebijakan
penjaminan mutu di tingkat universitas. Kebijakan ini tercermin dalam Visi, Misi dan Rencana
Strategis (Renstra) Universitas Brawijaya (UB) 2020-2024. Dalam Renstra UB: Inisiasi
manajemen mutu yang lebih sistematis di UB dilakukan melalui penerapan Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI), (web.http://pjm.ub.ac.id/spmi/, salah satunya berbasis pada Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 (web: http://pjm.ub.ac.id/iso/). Universitas Brawijaya
memiliki 3 unit pelaksana penjaminan mutu mulai tingkat universitas sampai jurusan. Unit
pelaksana penjaminan mutu pada tingkat universitas (PJM) ditetapkan berdasarkan SK Rektor.
Sedangkan unit pelaksana penjaminan mutu pada tingkat fakultas (GJM) dan unit pelaksana
penjaminan mutu pada tingkat jurusan (UJM) ditetapkan berdasarkan SK Dekan.

2. Ketersediaan dokumen mutu : kebijakan SPMI, manual SPMI, standar SPMI, dan
formulir SPMI.
Sistem dokumentasi UB mengacu pada sistem dokumentasi SPMPT (Dikti) yang
diintegrasikan dengan sistem dokumentasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001,
sehingga sistem dokumentasi SPMI menjadi khas UB. Dokumen SPMI terdiri dari dokumen
induk dan dokumen mutu. Dokumen induk menjadi acuan dalam penyusunan dokumen mutu.
Berikut adalah dokumen mutu yang ada di UB

3. Terlaksananya siklus penjamin mutu (siklus PPEPP)


Siklus penjaminan mutu di FPUB mengikuti tahap Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) pada penyelenggaraan bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian seperti pada Gambar C2.3.

Gambar C2.3. Siklus PPEPP dalam Pelaksanaan SPMI UB

4. Bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjamin mutu.


Bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu yaitu berupa dokumen AIM (Audit
Internal Mutu) yang terdiri atas Instrumen IKU dan IKT serta Tinjauan Manajemen Fakultas
Pertanian. AIM Fakultas Pertanian dan PS S2 Pengelolaan Tanah dan Air dilakukan oleh PJM
secara langsung melalui tahapan sosialisasi, pelaksanaan (penyusunan dokumen AIM sampai
pelaksanaan audit) dan PTK (Perbaikan Tindakan Koreksi). Berdasarkan hasil AIM maka FP
dan PS S2 Pengelolaan Tanah dan Air bersama-sama menyusun rencana tindak lanjut atas
temuan di dalam hasil AIM. Hasil AIM dilaporkan dan didiseminasikan oleh PJM kepada semua
Auditee dan pimpinan Universitas.

5. Memiliki external benchmarking dalam peningkatan mutu


Dalam rangka meningkatkan kompetitif mutu pembelajaran dan pengelolaan maka UPPS
memiliki External Benchmarking. Proses external benchmarking dilakukan dengan cara
mempelajari, mengamati dan mengadaptasi praktek-praktek baik perguruan tinggi lain untuk
dapat diterapkan di FP UB. Beberapa external benchmarking yang menjadi mitra FP antara lain
Wageningen University, Belanda, The Graduate School of Agriculture Kyoto University, National
Pingtung University of Science and Technology, Miyazaki University, Jepang.

C.2.8. Kepuasan Pemangku Kepentingan


FP UB melakukan pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap pemangku
kepentingan (mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna, mitra industri dan
mitra lainnya) terhadap layanan manajemen dengan memenuhi aspek berikut:
(1) Menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal dan mudah digunakan;
Survei kepuasan masyarakat dilakukan dengan menggunakan kuisioner dalam
mengukur 10 unsur layanan dan cara mengolah nilai yang diperoleh disesuaikan
dengan Permenpan No. 23/Kep/25/M.PAN/2/2004.
(2) Dilaksanakan secara berkala, serta data terekam secara komprehensif;
Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat melalui kuisioner dilakukan secara berkala
setiap tahun sekali. Data hasil pengisian kuisioner dalam sistem data dapat diakses
dengan mudah oleh setiap unit yang membutuhkan data tersebut. Form Survey
disajikan pada link berikut https://fp.ub.ac.id/en/ikm/. Hasil survey kepuasan pengguna
lulusan dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar C2.4. Hasil IKM Stakeholder Pengguna Lulusan PSM-PTA

(3) Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan;
Kriteria hasil penilaian SKM yang terdiri dari nilai persepsi, interval, nilai konversi, mutu
pelayanan. Berikut adalah kriteria indeks kepuasan mahasiswa (Tabel 2.1)
Tabel 2.1 Kriteria Indeks Kepuasan Mahasiswa (IKM)
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Konversi Mutu Kinerja Unit
Persepsi Pelayanan Pelayanan

1 1,00 – 2,75 25,00 – 43,75 D Tidak baik

2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik

4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik

(4) Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan peningkatan
mutu luaran secara berkala dan tersistem;
Hasil rekapitulasi kuesioner menunjukkan bahwa rata-rata indeks kepuasan masyarakat
dari keseluruhan elemen yang dinilai mengalami peningkatan dibandingkan tahun yang
lalu, di mana pada Tahun 2021 indeks kepuasan mempunyai rerata nilai sebesar 81,4%
(sangat baik) dibandingkan tahun sebelumnya (2019 – 2020) mencapai nilai 79.2%
(baik). Hasil ini menjadi dasar bagi UPPS dan PS untuk meningkatkan pelayanan
kepada stakeholder melalui tindak lanjut yang dituangkan dalam program kerja.
(5) Dilakukan review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan dosen dan mahasiswa;
Dalam pelaksanaan pengukuran kepuasan Dosen dan Mahasiswa maka dilakukan
proses review untuk memonitoring respon terhadap pelaksanaan survey baik ditingkat
dosen dan mahasiswa telah berjalan sesuai target. Biasanya pengukuran kepuasan
dosen dilakukan rapat awal semester karena respon terhadap pelaksanaan survey
dirasa rendah.
(6) Publikasi hasil mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa.
Survei Kepuasan Masyarakat disajikan terbuka melalui link
https://ppid.ub.ac.id/didk/survei-kepuasan-masyarakat . Selain itu terdapat pula unit
PIDK (Pusat Informasi, Dokumentasi dan Keluhan) UB, yang mana terdapat fasilitas e-
complain Beranda|UB Care bagi semua stakeholder jika merasa tidak puas dengan
layanan yang diberikan oleh unit kerja Universitas Brawijaya.

C.2.9. Kesimpulan Hasil Evaluasi dan Tindak lanjut


Capaian kinerja UPPS FP UB dapat dikatakan baik. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan
UPPS memenuhi 18 indikator IKU atau sebesar 72% dari 25 indikator IKU yang ada. Adapun
indikator yang belum terpenuhi adalah keketatan mahasiswa, jumlah mahasiswa asing, rasio
jumlah mahasiswa program studi terhadap jumlah DTPS, jumlah kegiatan PkM yang relevan
dalam 3 tahun terakhir, biaya operasional program sarjana, dan jumlah dana PkM DTPS.
Namun kondisi ini berbeda dengan IKU pada tingkat PSM-PTA, di mana IKU tersebut
seluruhnya telah memenuhi. Oleh karena itu, maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
adalah meningkatkan promosi, meningkatkan kerjasama internasional di bidang pendidikan dan
PkM serta mengoptimalkan sumber dana baik internal maupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai