Disusun oleh :
1. Vivi Ayuning Tyas (7211415020)
2. Ela Mey Reta (7211415091)
3. Agatha Alda Aldiana (7211415151)
4. Risna Ade Tarantika (7211415155)
FAKULTAS EKONOMI
2017
1
AUDIT KEPATUHAN PADA INSTANSI PERGURUAN TINGGI
2
tinggi dapat mengembangkan sendiri SPMI yang sesuai dengan visi dan
misi, sejarah, nilai dasar yang menjiwai pendirian perguruan tinggi itu,
jumlah program studi dan sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
serta budaya perguruan tinggi yang bersangkutan tanpa campur tangan
pihak lain. Namun, tentu saja tetap harus mengikuti standar nasional
pendidikan tinggi atau SN Dikti sesuai dengan Permenristekdikti Nomor
44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagai
pengganti Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
2. Sistem Penjamin Mutu Eksternal (SPME) atau Akreditasi
SPME yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi dan Lembaga Akreditasi Mandiri.
3. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Baik pada perguruan tinggi maupun kemenristekdikti,
3
4. Pengendalian Pelaksanaan Standar
Jika standar sudah dipenuhi atau dilampaui maka langkah berikutnya
menigkatkan standar dikti yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Namun,
jika yang terjadi sebaliknya maka langkah pengendalian dilakukan dalam
bentuk tindakan korektif dan perbaikan.
5. Peningkatan Standar Dikti
Hal ini dilakukan setelah melewati 4 tahap dalam siklus SPMI.
Pelaksanaan 5 tahapan siklus SPMI ini berkaitan erat dengan standar di dalam
SPMI dimana standar yang harus digunakan dalam SPMI setiap perguruan tinggi
adalah standar nasional dikti dan standar dikti yang ditetapkan oleh setiap
perguruan tinggi. Standar nasional dikti ditetapkan oleh menteri seperti yang
dijabarkan dalam pasal 54 Undang Undang Dikti. Standar nasional dikti
merupakan standar yang meliputi standar nasional pendidikan ditambah dengan
standar nasional penelitian dan standar nasional pengabdian kepada masyarakat.
Sedangkan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh masing-masing
perguruan tinggi yang bersifat akademik maupun non akademik disusun agar
mampu melampaui standar nasional dikti
Prinsip SPMI yang sesuai dengan Undang Undang dikti dapat dirangkum
sebagai berikut;
1. Otonom
SPMI dikembangkan dan diimplementasikan secara mandiri oleh setiap
perguruan tinggi.
2. Terstandar
SPMI menggunakan standar nasional dikti yang ditetapkan oleh menteri
dan standar dikti yang ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi.
3. Akurat
SPMI menggunakan data dan informasi yang akurat pada pangkalan data
dikti.
4. Berencana dan Berkelanjutan
SPMI harus diimplementasikan berdasarkan 5 tahapan dalam siklus SPMI
yang telah dijelaskan diatas.
4
5. Terdokumentasi
Seluruh tahapan dalam siklus SPMI di dokumentasikan secara sistematis.
Dokumen SPMI dapat berbentuk buku atau dokumen lainnya, yang terdiri dari:
1. Buku/dokumen Kebijakan SPMI
Dokumen ini berisi garis besar bagaimana perguruan tinggi memahami,
merancang dan mengimplementasi SPMI dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi sehingga terwujud budaya mutu pada perguruan tinggi
tersebut. Buku/dokumen ini membahas antara lain visi, misi dan tujuan,
latar belakang perguruan tinggi menjalankan SPMI, daftar dan definisi
istilah dalam dokumen SPMI serta garis besar kebijakan SPMI pada
perguruan tinggi,
2. Buku/dokumen Manual SPMI
Yaitu sebuah dokumen yang berisi petunjuk teknis tentang cara, langkah
atau prosedur dalam penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan,
pengendalian pelaksanaan, serta peningkatan standar dikti secara
berkelanjutan oleh pihak yang bertanggung jawab dalam implementasi
SPMI baik pada unit pengelola program studi maupun pada perguruan
tinggi. Buku/dokumen ini memuat antara lain tujuan dan maksud manual
SPMI, luas lingkup SPMI, dan rincian yang harus dilakukan dalam
implementasi SPMI oleh pemangku kepentingan internal perguruan
tinggi..
5
3. Buku/dokumen Standar SPMI
Sebuah dokumen yang berisi berbagai kriteria, ukuran atau spesifikasi dari
seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk mewujudkan
visi dan misinya. Buku/dokumen ini antara lain memuat indikator
pencapaian standar dikti, strategi pencapaian dikti, dan pihak yang terlibat
dalam pemenuhan standar dikti
4. Buku/dokumen Formulir SPMI atau Proforma SPMI
Sebuah dokumen tertulis berisi kumpulan formulir, proforma yang
digunakan dalam mengimplementasikan standar dikti dan berfungsi untuk
mencatat hal atau infomasi ketika standar dikti diimplementasikan.
6
1. Apakah kegiatan mutu dan hasil berkaitan sesuai dengan peraturan
yang telah direncanakan.
2. Apakah pengaturan-pengaturan yang direncanakan diterapkan secara
efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan.
3. Kesesuaian dan ketidaksesuaian unsure-unsur sistem mutu dengan
standar yang telah ditentukan.
7
Audit Mutu Internal adalah audit mutu yang dilakukan oleh Universitas
Negeri Semarang dengan tujuan untuk menentukan kesesuaian dan menilai
efektivitas dari sistem manajemen mutu yang diterapkan.
Auditor adalah orang yang bertugas untuk melakukan audit.
Auditee adalah orang atau pihak (Bidang/Urusan/Unit) di Universitas
Negeri Semarang yang diaudit.
Klien adalah orang atau organisasi yang meminta audit.
Kriteria audit adalah set kebijakan, prosedur atau persyaratan yang dipakai
sebagai rujukan.
Bukti audit adalah rekaman/arsip pernyataan fakta atau informasi lain yang
relevan dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.
Temuan audit adalah hasil penilaian bukti audit yang terkumpulkan
terhadap kriteria audit.
Tindakan Koreksi adalah segala tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.
Verifikasi adalah penegasan, melalui penyediaan bukti obyektif bahwa
persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi.
Bukti Obyektif (Objective Evidence) adalah segala informasi kualitatif
atau kuantitatif, catatan atau peryataan fakta yang mendukung /
membuktikan adanya atau kebenaran sesuatu.
Audit Mutu Internal dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun. Terdapat
beberapa kegiatan yang menunjang pelaksanaan Audit Mutu Internal dan menjadi
materi utama bahan mengaudit bagi Auditor, yaitu:
1. Penilaian kinerja dosen dalam pembelajaran, direncanakan dilaksanakan
dua kali dalam setahun, yaitu di tengah dan akhir tahun.
2. Evaluasi kinerja fakultas dan program studi / jurusan, direncanakan
dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu di akhir tahun.
3. Pengukuran kepuasan mahasiswa, mengacu pada Prosedur Mutu
Pengukuran Kepuasan Pelanggan (PM BPM-05) , direncanakan
dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu di akhir tahun.
8
Tiga kegiatan pada poin di atas dilaksanakan menggunakan instrumen sesuai
masing-masing kegiatan. Frekuensi pelaksanaan Audit Mutu Internal ditentukan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Tingginya atau kecenderungan meningkatnya ketidaksesuaian.
b. Perubahan yang signifikan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, atau
teknik yang dapat mempengaruhi sasaran mutu.
c. Hasil pelaksanaan Audit Mutu Internal sebelumnya.
9
Prosedur Detail
10
Pelaksanaan Audit Mutu Internal
11
5. Kepusan Mahasiswa Terhadap Kinerja Dosen dalam pembelajaran, dan
6. Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan Unnes.
AMI dilaksanakan secara serentak di 8 Fakultas, 47 Program Studi, LP2M, 2
Badan (BPM dan BPTIK), UPT Perpustakaan, dan 2 Biro (BAAKK dan BAUK)
dilingkungan Universitas Negeri Semarang dengan melibatkan 54 orang Auditor
Internal ISO.
Penilaian Kinerja Unit diukur melalui implementasi Fakultas dan Program
Studi terhadap prosedur mutu ISO (PM-ISO) yang telah ditetapkan yaitu terdapat
PM Akademik, mulai dari Penerimaan mahasiswa baru sampai dengan wisuda
dan Prosedur Mutu Non akademik. AMI ISO tahun ini merupakan audit
kepatuhan (Compliance Audit) terhadap prosedur mutu yang telah ditetapkan dan
Audit Kinerja ketercapaian sasaran mutu yang telah ditetapkan masing-masing
Fakultas, Prodi, dan unit pendukung. Hasil analisis laporan AMI ISO yang
dilakukan berdasarkan pengumpulan data temuan audit dimasing-masing
Fakultas, Program Studi, dan unit pendukung dapat dilaporkan sebagai berikut:
I. Universitas Negeri Semarang
Laporan AMI ini mengukur kinerja implementasi sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 dalam mencapaikan sasaran mutu
universitas yang telah ditetapkan ditahun 2013. Dari hasil audit ada
beberapa temuan kesesuaian dan ketidaksesuaian terhadap kinerja capaian
sasaran mutu dibandingkan dengan targetnya, dimana temuan
ketidaksesuaian menunjukan adanya capaian yang masih dibawah target
yang telah ditetapkan dan juga adanya temuan ketidakcukupan bukti atau
data yang mendukung capaian kinerja sasaran mutu masing-masing
indicator, secara lengkap temuan masing-masing Fakultas dapat ditunjukan
dalam tabel berikut.
Tabel
Rekap Temuan Audit ISO tingkat Universitas
TEMUAN TEMUAN KETIDAK-
NO FAKULTAS KESESUAIAN SESUAIAN
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1 FIP (6 prodi) 25 44.64% 31 55.36%
12
2 FBS (13 prodi) 37 66.07% 19 33.93%
3 FIS (6 prodi) 32 57.14% 24 42.86%
4 FMIPA (9 prodi) 37 66.07% 19 33.93%
5 FT (4 prodi) 34 60.71% 22 39.29%
6 FIK (4 prodi) 18 32.14% 38 67.86%
7 FE (4 prodi) 37 66.07% 19 33.93%
8 FH (1 prodi) 39 69.64% 17 30.36%
Total 259 57.81% 189 42.19%
Sumber : Laporan AMI Tahun 2013
13
3 PJKR 15 26.79% 41 73%
14
DAFTAR PUSTAKA
http://sertifikat-iso.com/audit-mutu-internal-iso-9001
upm2.ipdn.ac.id
Video tentang Sistem Penjamin Mutu Internal Pendidikan Tinggi (SPMI Dikti)
yang diakses pada (http://m.youtube.com/atch?v=PW62gLQNQvE)
15