Oleh :
RONIAWAN
NIM : 1705095001
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
A. Pengertian Autisme
Atuisme adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada anak yang
mengalamai kondisi menutup diri. Gangguan ini mengakibatkan anak
mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.
Menurut Veskarisyanti (2008), autisme merupakan salah satu kelompok dari
gangguan pada anak pada anak yang ditandai munculnya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, komunikasi, ketertarikan pada interaksi
sosial, dan perilakunya. Autisme merupakan kelainan perilaku yang
penderitanya hanya tertarik pada aktivitas mentalnya sendiri.
Dalam The Individuals with Disabilities Education Act, Autisme atau
autistik merupakan gangguan perkembangan yang secara signifikan
memengaruhi komunikasi verbal dan non-verbal dan interaksi sosial, sering
diasosiasikan dengan keterikatan dalam aktivitas yang diulang-ulang dan
gerakan stereotype, menolak perubahan lingkungan/perubahan rutinitas
sehari-hari dan tidak biasa merespon pengalaman-pengalaman sensorik
(Yuwono, 2009).
B. Penyebab
1. Faktor genetik
Adalah keturunan atau keluarga yang menderita autis memiliki resiko
lebih tinggi untuk terkena autisme pada anak.
2. Faktor prenatal, natal dan postnatal
Yaitu seperti pendarahan pada kehamilan awal, penggunaan obat-
obatan, tangis bayi dalam kelahiran awal yang terlambat, gangguan
pernafasan dan anemia, kesemuanya adalah faktor yang dapat
mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya autisme pada anak.
3. Faktor neuro anatomi
Yaitu gangguan/fungsi pada sel-sel otak selama masih di dalam
kandungan yang bisa jadi disebabkan oleh terjadinya hambatan oksigenasi
pendarahan atau infeksi, yang hal ini bisa memicu terjadinya autisme.
C. Karakteristik
Pada masa perkembangan Aya setelah lahir, orang tua tidak menyadari
bahwa anaknya mengidap autism. Bahkan perkembangan aya pada umur 2
bulan pun terlihat normal seperti anak-anak yang lain. Namun pada usia 1
tahun orang tua aya mulai menyadari hal yang aneh pada perkembangan Aya,
dimana ia belum bisa berjalan dan pada usia 1 tahun 4 bulan Aya baru bisa
berjalan. Hal ini menunjukan keterlambatan perkembangan anak dan orang
tua Aya ino segera memeriksakan gangguan perkembangan tersebut dan pada
usia 2,5 tahun hasil pemeriksaan Aya dikatakan bahwa Aya mengalami
gangguan autism ringan.
Berikut karakteristik autism ringan yang dapat terlihat pada video yang
saya analisis, yaitu:
D. Penanganan BK
Untuk anak autis masalah tujuan pemberian bimbingan dan konseling
kepada pembentukan kompensasi secara positif dari kekurangan dan kelainan
yang diderita anak. Melalui layanan bimbingan dan konseling, para anak autis
diharapkan dapat tidak terganggu dengan kelainan yang diderita, melainkan
pada diri anak autis diharapkan ada usaha optimalisasikan untuk
mengaktualisasikan sisa potensi yang dimiliki.
Dalam kaitannya pemberian layanan dan bimbingan konseling kepada
anak penyandang autis ini, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
perilaku implusif pada anak autis, salah satunya dengan menggunakan metode
ABA (Applied Behavior Analysis) merupakan salah satu metode tata laksana
perilaku yang telah berkembang sejak puluhan tahun lalunya.
Beberapa hal yang berkenaan dengan teknik-teknik ABA adalah
sebagai berikut:
1. Kepatuhan dan kontak mata adalah kunci masuk ke metode ABA.
2. One-one-oneadalah salah satu terapis untuk satu anak.
3. Siklus dan discrete trial training yang dimulai dengan intruksi, diakhiri
dengan imbalan. Siklus penuh terdiri dari tiga instruksi, dengan pemberian
tenggangan waktu 3-5 detik pada instruksi ke 1 dan ke 2
4. Fading adalah mengarahkan anak ke perilaku target dengan promptpenuh,
dan makin lama promptdikurangi secara bertahap sampai akhirnya anak
mapu melakukan tanpa prompt.
5. Shabingadalah mengajarkan suatu perilaku melalui tahap-tahap
pembentukan yang semakin mendekati (successive approximation) respon
yang dituju yaitu perilaku target
6. Chainingadalah mengerjakan sesuatu perilaku yang kompleks, yang
dipecah menjadi aktivitas-aktivitas kecil yang disusun menjadi suatu
rangkaian atau untaian secara berurutan (Susanto, 2015).
Link: https://youtu.be/_PoYUaZh2Cg