berwasiat kepada diri pribadi saya dan kepada seluruh jamaah, marilah kita
bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa yaitu melaksanakan semua
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sebaliknya, siapa yang mampu menjaga kebersihan dan kesucian hati akan
terhindar dari hal-hal yang dapat merugikannya. Ia akan menjadi manusia yang
dicintai dan disegani di mana pun ia berada. Hati yang bersih juga
mengantarkannya menjadi insan yang senantiasa lillahi ta’ala menjalankan
kebaikan dalam kesehariannya.
Syekh Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam menerangkan tentang tanda matinya hati
manusia. Ada dua hal yang harus diwaspadai, yaitu ketika kita tidak merasa sedih
kala tertinggal dari orang lain dalam mengerjakan kewajiban dan amal baik serta
ketika kita tidak menyesal setelah berbuat dosa.
Kita seringkali tidak menyadari bahwa dua isyarat tersebut sebenarnya telah hadir di
dalam hati. Sayangnya, ketika itu terjadi, hati kita seolah telah tertutup hingga kita
tak mampu merasakan ada yang salah dalam diri kita. Karena itulah kita harus
berintrospeksi diri sesering mungkin. Jika kita melihat tanda-tanda itu ada pada kita,
segeralah mengingat Allah dan memohon ampun.
Penjelasan Syekh Ibnu Atha’illah tersebut dilengkapi lagi oleh Ustaz Bahreisy dalam
Terjemah Al-Hikam, yang mengutip sabda Rasulullah saw.
Zaidul-Khoir berkata, “Saya sekarang suka ke amal kebaikan dan orang-orang yang
melakukan amal kebaikan. Bahkan suka dengan tersebarnya amal kebaikan itu. Bila
aku ketinggalan berbuat amal baik, aku merasa menyesal dan rindu melakukan
amal baik. Jika aku melakukan amal sedikit atau banyak, aku tetap yakin akan
pahalanya.”
Rasulullah saw. menjawab, “Ya itulah dia, andaikan Allah tidak suka kepada kamu,
tentu kamu disiapkan untuk melakukan yang lain selain itu, dan tidak peduli di
jurang mana kamu akan binasa.” Zaidul-Khoir menjawab lagi, “Cukup-cukup,” lalu ia
berangkat kembali setelah menaiki kendaraannya.
Memang betul, Hak Allah-lah untuk sepenuhnya membuka atau menutup hati kita.
Namun alangkah lebih bijak kita ‘meraba’ diri kita sendiri untuk memastikan apakah
hati kita telah tertutup noda. Yang perlu kita lakukan adalah membersamai diri kita
secara utuh dan objektif. Allah Maha Pengampun dan Maha Pemberi hidayah.
Semoga kita semua termasuk hamba yang dirahmati dan diberi hidayah oleh-Nya.
Aamiin
ِّ ت َو
َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه ِإ َّن ُه ه َُو,الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم ِ َو َن َف َعنِيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن اآل َيا,آن ْالعَظِ ي ِْم
ِ ْك هللاُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُر
َ ار
َ َب
ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم،ُ َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا َواسْ َت ْغفِ ُر هللاَ ْالعَظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َفاسْ َت ْغفِر ُْوه.ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم