Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka. Dan adapun mereka yang kafir mengatakan :
"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." dengan perumpamaan itu banyak
orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-
Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.”
(QS.Al-Baqarah : 26)

Kajian : Ibnu Katsir menasirkan bahwa kata (yang lebih rendah dari itu), menunjukkan
bahwa Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu penciptaan apapun dengan obyek apa
saja, baik yang besar maupun yang lebih kecil. Allah SWT tidak pernah menganggap remeh
sesuatu pun yang Dia ciptakan meskipun hal itu kecil. Orang-orang yang beriman meyakini
bahwa dalam perumpamaan penciptaan yang dilakukan oleh Allah SWT memiliki manfaat bagi
kehidupan manusia (Al-Mubarok, 2006). Sebagaimana Allah SWT menciptakan bakteri
meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil tetapi keberadaannya memiliki manfaat yang besar
bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari virus ?
2. Bagaimana ciri-ciri virus ?
3. Apa saja bentuk-bentuk virus ?
4. Bagaimana cara virus bereproduksi ?
5. Apa saja klasifikasi dari virus ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut
“VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah
Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler
(bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup. Bentuk virus
berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T
.
2.1.1 Ciri – Ciri Virus                  
Ciri-ciri virus secara umum adalah sebagai berikut :
1. Tidak memiliki bentuk sel (aseluler).
2. Berukuran antara (20 – 300) milimikron.
3. Hanya memiliki satu macam asam nukleat saja yaitu DNA (asam dioksiribo nukleat) atau
RNA (asam ribo nukleat).
4. Berupa hablur atau kristal dengan bentuk yang bervariasi; oval, memanjang, silindris, kotak
dan lain-lainnya.
5. Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit selubung (kapsid) yang berisi ADN atau ARN saja dan
serabut ekor.
6. Berkembangbiak didalam tubuh sel inang

2.1.2  Struktur Virus
1. Kepala Virus
Bagian kepala virus terdiri atas kapsid dan asam nukleat.
Kapsid merupakan selubung protein yang berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus,
melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease) serta
berfungsi untuk menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang ketika
melakukan infeksi. Protein penyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid berisi asam nukleat yang
disebut nukleokapsid.
Asam nukleat merupakan substansi genetik yang berfungsi untuk membawa kode
pewarisan sifat virus. Setiap jenis virus hanya tersusun atas satu jenis asam nukleat yaitu DNA
atau RNA saja. Contohnya adalah bakteriofag dan virus cacar yang asam nukleatnya adalah
DNA serta virus influenza dan HIV yang asam nukleatnya adalah RNA.

2. Leher Virus
Tidak semua jenis virus memiliki leher. Hanya virus yang berbentuk kompleks saja yang
memiliki leher. Bagian leher virus terdiri atas leher dan juga kerah (collar), leher virus berfungsi
sebagai tempat menyangga kepala virus.
3. Ekor Virus
Ekor merupakan bagian tubuh virus yang penting untuk melekatkan diri dengan sel inang
serta memasukkan materi genetik virus ke dalam sel inang tersebut. Bagian ekor virus terdiri atas
selubung ekor, serabut ekor, lempeng dasar dan juga jarum penusuk.
Selubung ekor berfungsi untuk menginjeksi DNA virus ke dalam sel hospes dan juga
tempat penghubung antara kepala virus dan lempeng dasar virus. Lempeng dasar berfungsi
sebagai tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk. Serabut ekor berfungsi sebagai
penerima rangsangan (reseptor) dan juga untuk menempel pada sel inang. Dan jarum
penusuk berfungsi untuk melubangi sel inang agar DNA virus dapat masuk ke sel inang.

Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :


a.    Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua
lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama
tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.

b.    Virus yang tidak memiliki selubung


Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

2.1.3 Macam-Macam Bentuk Virus


Bentuk virus sangat bervariasi, misalnya berbentuk seperti bola (isometrik), bentuk oval,
bentuk batang, berbentuk jarum, bentuk tangkai memanjang/filamen, berbentuk seperti huruf T
dan bentuk seperti berudu katak (mempunyai bentuk seperti kepala dan ekor.
Untuk memudahkan identifikasi virus, bentuk virus dikelompokkan menjadi empat kelompok
utama, yaitu sebagai berikut:
1. Virus bentuk spiral (helical)
2. Virus bentuk ikosahedron (polyhedral)
3. Virus berpelindung (enveloped)
4. Virus bentuk kompleks (complex)

a. Virus berbentuk spiral atau batang dijumpai pada virus mosaik tembakau (TMV).
b. Virus berbentuk ikosahedron (poligon 20 sisi) atau polihedral dijumpai pada
virus Adenovirus (penyebab demam). Virus terkecil biasanya berbentuk ikosahedron yang
berukuran antara 18 – 20 nanometer.
c. Virus berpelindung mempunyai pelindung (pembungkus) luar dari lipoprotein, glikoprotein
atau kombinasi lipoprotein dan glikoprotein dan biasanya berbentuk bulat atau bola dengan
diameter antara 60 – 300 nanometer. Virus berpelindung sering disebut juga virus berbentuk
bola contohnya adalah virus Influenza.
d. Virus berbentuk kompleks ini memiliki struktur tubuh yang lengkap seperti kepala, leher,
dan ekor. Virus kompleks sering juga disebut virus berbentuk huruf T contohnya adalah
Bakteriofage (virus pemakan bakteri).

2.2   Klasifikasi Virus
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus
terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu
klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan
dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah. Berikut contoh klasifikasi virus
ebola berdasarkan ICTV.
Ordo     : Mononegavirales
Famili   : Filoviridae
Genus   : Filovirus
Spesies : Ebola virus zaire
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya.
Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang dimilikinya.
a. Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA
Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus adalah
1. virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);
2. virus arena (penyebab meningitis);
3. virus picorna (penyebab polio);
4. virus orthomyxo (penyebab influenza);
5. virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
6. virus rhabdo (penyebab rabies);
8. retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).

b. Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA


            Contoh virus jenis deoksiribovirus adalah
1. virus herpes (penyebab herpes);
2. virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan
AIDS);
3. virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau);
4. virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).

1.      Virus bakteri (bakteriofage)


Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian
berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang
diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.
Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle.
Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala
mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor.
Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

2.      Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan
1) Kapsid: hanya pada batas eksternal
2) Bahan genetiknya berupa RNA
3) Untaian Asam nukleat biasanya single stranded (ss
4) Sifat asam nukleatnya yaitu linear
5) Infeksi virus tumbuhan biasanya masuk melalui luka atau pori
Penyakit yang disebabkan oleh virus pada tumbuhan
Nama Penyakit Virus Tumbuhan yang Keterangan
diserang
Tobacco TMV (Tobacco Tanaman tembakau, Cirri-cirinya akan
Mozaic Mozaic Virus) kedelai, tomat, tedapat bercak-
kacang, dan kentang. bercak pada daun.
Serangga menjadi
media penularan
penyakit ini
Degenerasi pembulu CVPD Biasanya pada Degenerasi
h tapis (Citrus Vein Phloem tanaman jeruk pembuluh tapis
Degeneration)
Tungro Tungro virus Biasanya pada Wereng hijau dan
tanaman padi coklat merupakan
media penyebaran
virus ini.

 3. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan yang memiliki ciri-ciri :
1) Kapsid: terdapat bungkusan kapsid juga
2) DNA merupakan bahan material genetiknya
3) Untaian asam nukleat biasanya double stranded (ds)
4) Sifat asam nukleatnya adalah Linear atau Circular
5) Infeksi biasanya melalui fagositosis (phagocytosis)
         Penyakit
yang disebabkan oleh virus pada hewan
Nama Nama Virus Hewan Keterangan
Penyakit Yang
Diserang
Rabies Rabdovirus Monyet, Penyebab penyakit rabies
Anjing,
Kucing
Flu burung Avian influenza A Unggas Pada avian influenza terdapat
(H5N1) seperti tiga tipe virus (A,B, dan C)
**)H=Hemaglutinin burung, dimana
, N=Neuraminidase ayam, pada tipe A memiliki
bahkan juga beberapa train seperti H9N2,
menyerang H1N1, H5N1, H3N2
manusia
Tetelo atau NCD (New Castle Unggas Cirinya unggas akan lemas,
parrot fever Disease) seperti pada kejang, dengan napas
ayam, itik terputus-putus dan
gemetaran
Kuku Food and Mouth Kuda, sapi, Memiliki cirri
Disease domba, hewan ternak tidak dapat
kerbau berjalan dan makan

2.3  Reproduksi Virus
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik  
a.      Proses-proses pada siklus litik
Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut
penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi &
penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan
waktu dari 10-60 menit 
 1. Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein untuk
menempel pada inang spesifik
2. Replikasi (biosintesis)
Setelah menempel, virus kemudian  melubangi membran sel inang dengan enzim lisozim.
Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang untuk
selanjutnya bergabung dengan DNA sel inang tersebut.Molekul-molekul protein (DNA) yang
telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid dibuat dari protein sel inang dan
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
3. Lisis
Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-virus
kemudian akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang
menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang
membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel
lain dan siklus akan berulang kembali.

b.      Proses-proses pada siklus lisogenik


Tahapan dari siklus hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak
hancur (mati) tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian
membentuk provirus (dimana materi genetik virus dan sel inang bergabung).
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan
gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap siklus
 1.Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu
menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang
dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
2.Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan menyisip
kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk provirus
(pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus
akan bereplikasi.
3.Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah bereplikasi
akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga sel yang
memiliki profage menjadi sangat banyak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan diatas disimpulkan bahwa :
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Sturuktur virus terdiri dari : kepala terdiri dari kapsid, asam nukleat, leher, badan, dan ekor.
Virus memiliki macam-macam bentuk diantaranya bentuk spiral, polihedral, virus berkulit dan
kompleks. Berdasarka klasfiskasinya virus dibagi menjadi virus bakteri, virus hewan dan virus
tumbuahan.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran amat kami harapkan demi
kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.Dari makalah di
atas di harapkan dapat memberikan informasi kepada khalayak luas tentang virus

Anda mungkin juga menyukai