Anda di halaman 1dari 35

Astina, Devi, Fera, Heru, Nurul, Okti

VIRUS
E-HANDOUT

SMA KELAS X SEMESTER GANJIL

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI


TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT. Sholawat dan dalam selalu tercurahkan
kepada Rasullullah SAW. Berkat limpah dan rahmat-Nya kamimampu
menyelesaikan e-handout ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar.
Dalam penyusunan e-handout ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan e-handout
ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari berbagai belah pihak
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. E- handout ini
kami susun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai materi Virus.
Semoga e-handout ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya pada siswa-
siswi SMA/Sederajat. Kami sadar bahwa handout ini banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada pembaca kami meminta
masukkan, kritik dan saran membangun demi perbaikan pembuatan
handout kami di masa yang akan datang.

Tanjungpinang, Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

Kata pengantar i

Daftar isi ii

Ki dan KD iii

Petunjuk Penggunaan e- Handout iv

Pendahuluan
1

Pertemuan 1
2

Pertemuan 2 10

Pertemuan 3
20

Info pendukung 26

Rangkuman
27

Daftar pustaka
28

Kontributor pengembangan e-
Handout
29

Profil penulis
30

ii
KOMPETENSI INTI
KI 1
Mengahargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2
Mengahargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaaanya

KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
3.3
Menyajikan data tentang ciri, replikasi,dan peran virus dalam aspek
kesehatan dalam bentuk model/ charta

4.3
Menerapkan pedoman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat

iii
PETUNJUK PENGGUNAAN E-HANDOUT

1. Petunjuk penggunaan e- Handout


2. Baca doa sebelum memulai pembelajaran.
3. Klik halaman yang ingin dituju pada menu daftar isi.
4. Pada halaman pendahuluan terdapat cerita komik, simaklah cerita
berikut !
5. Setiap pertemuan terdiri lebih dari 1 halaman, sehingga untuk
meneruskan ke halaman beriktunya geser layar ke arah kanan.
Jika ingin kembali ke halaman sebelumnya, geser layar ke arah kiri
6. Gunakan tombol home pada setiap halaman untuk kembali ke
halaman daftar isi
7. Info pendukung merupakan halaman tambahan materi seperti
adanya video mengenai materi virus yang sudah dijelaskan pada
pertemuan 1, 2, ataupun pertemuan 3.
8. Pada halaman pendukung, siswa dapat mengklik judul video yang
ingin dilihat, sehingga akan menuju ke video youtube. Siswa juga
dapat scan kode QR yang ada pada halaman info mendukung
untuk menuju ke video yang ingin dilihat.

iv
PENDAHULUAN
Simak cerita berikut ini!

Suatu hari, Boby ingin bermain bersama temannya di luar rumah. Boby
menghampiri ayahnya yang sedang membaca koran di ruang tamu

1
PERTEMUAN 1
Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Menjelakan sejarah penemuan virus


3.3.2 Menjelaskan ciri-ciri umum dan bentuk virus
3.3.3 Menjelaskan struktur penyusun virus
4.3.1 Menyajikan data mengenai ciri-ciri dan stuktur penyusun virus dalam bentuk

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan sejarah penemuan virus


2. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri umum dan bentuk virus
3. Siswa mampu menjelaskan struktur penyusun virus
4. Siswa mampu menyajikan data mengenai ciri-ciri dan struktur penyusun virus
dalam bentuk

2
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

A. Sejarah Penemuan Virus

“Nah setelah membaca percakapan


Boby dan ayah, sepertinya teman-
teman juga perlu mengetahui
mengenai virus. Apasih virus itu?
Bagaimana bisa virus ditemukan?
Yok kita baca sejarah mengenai
virus berikut ini !”

Gambar 1.1 Daun Tembakau


Sumber : https://m.kaskus.co.id/show_post/5c4a8336af7e935e84079eec/7/-

Virus berasal dari bahasa Yunani, yaitu “venom” yang berarti racun. Secara umum virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu
asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang menghambat pertumbuhan
tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.

Siapa saja sih yang meneliti virus?? Ada banyak sekali peneliti yang tertarik untuk
mengelus lebih dalam apasih penyebab kelainan pada daun Tembakau. Untuk itu kita
kenalan dulu yuk sama beberapa penelitinya.

Hallo, anak-anak
Saya bernama Adolf Mayer. Pada tahun 1883 saya melakukan
penelitian mengenai kelainan pada daun tembakau. Dikarenakan rasa
penasaran yang tinggi, maka saya harus mengetahui apa penyebab
kelainan pada daun Tembakau.
Ketika saya melihat bercak-bercak pada daun Tembakau, saya ingun
mengetahui apakah bercak tersebut merupakan penyakit atau bukan.
Bagaimana caranya? Mari lihat di halaman selanjutnya.
Gambar 1.2 Aldof Mayer
Sumber : id.wikipedia.org

3
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

A. Sejarah Penemuan Virus

Pertama-tama saya mengambil tumbuhan tembakau yang


memiliki bercak.

Gambar 1.3 Daun Tembakau


Sumber : mahasiswa.ung.ac.id

Kemudian, saya menghaluskan daun tembakau


tersebut untuk dijadikan ekstrak.

Gambar 1.4 Ekstrak Daun


Sumber: Grid.ID

Selanjutnya, saya menyemprotkan ekstrak tembakau


tersebut pada pada tanaman. Tembakau yang tidak
memiliki bercak. Hasilnya, semua tanaman
tembakau memiliki bercak-bercak pada daunnya.

Gambar 1.5 Daun Tembakau


Sumber : kompasiana.com

Kemudian saya amati bercak tersebut menggunakan mikroskop. Anehnya saya tidak dapt
melihat jenis bakteri apa yang menyebabkan tanaman tembakau terkena bercak, sehingga saya
menyimpulkan bahwa bercak ini disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya. bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

4
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

A. Sejarah Penemuan Virus

Sebelumnya kita sudah kenalan dan sudah membaca cerita penelitian seorang Adolf Mayer.
Sekarang kita simak yuk cerita dari Dimitri Ivanowsky. Dimitri merupakan salah satu peneliti
yang melakukan penelitian mengenai virus pada tahun 1892. Pada saat itu, ia melakukan
percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang terkena penyakit mosaik dengan
mengunakan saringan yang sudah didesain khusus untuk menyaring bakteri.

Setelah hasil saringan didapatkan kemudian ditularkan pada


tanaman yang sehat dengan menyemprotkan hasil filtrat tembakau
yang sakit. Didapatkan hasil bahwa filtrat tersebut dapat menimbulkan
penyakit mosaik pada tanaman yang sehat. Seperti penelitian yang
sudah dilakukan juga berkesimpulan bahwa penyakit tersebut
(mosaik) disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil atau
bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan.

Gambar :1.6 Dimitri ivanowsky


Sumber : ruangbiologi.co.id

Selain Adolf Mayer dan Dimitri, ada lagi nih tokoh yang melakukan penelitian mengenai
virus. Perkenalkan peneliti bernama Willem Martinus Beijerinck, ia melakukan percobaan yang
mana hasilnya menunjukkan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh agen infeksi yang
lebih kecil dari bakteri

Selanjutnya percobaan yang dilakukan adalah untuk membuktikan


bahwa agen penginfeksi yang terdapat didalam getah tembakau dapat
berkembang biak. Namun agen tersebut tidak dapat berkembang biak
(reproduksi) pada medium pertumbuhan bakteri. Kesimpulan yang
sudah dilakukan Adalah bahwa agen penginfeksi tersebut hanya dapat
melakukan reproduksi apabila berada pada inang yang merupakan
makhluk hidup lainnya.

Gambar :1.7 Willem Martinus Beijirinck


Sumber : ruangbiologi.co.id

5
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

B. Ciri-Ciri Virus

Gambar : 1.8 struktur virus


Sumber: Learning tools.co.id

Adapun ciri-ciri dari virus, yaitu :


1. Virus bersifat aseluler (tidak tersusun atas sel)
2. Berukuran sangat kecil. Lebih kecil daripada bakteri. Ukuran sekitar 20 mu – 300 mu
3. Hanya memiliki salah satu asam nukleat DNA/RNA
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi
5. Virus tidak dapat membelah diri
6. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan ,dan sel
7. Hidup pada manusia. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan

6
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

C. Bentuk Virus
Tidak hanya sampai disitu, Boby menjadi semakin penasaran dengan virus. Lalu Boby menanyakan lagi kepada
ayahnya mengenai Bagaimana sih bentuk virus???
Kali ini, ayah meminta ibu Boby untuk menjelaskan kepada Boby. Temen-temen penasaran juga? Yuk dibaca!!

1. Virus Bulat atau Bola

Virus yang memiliki bentuk bulat ada 2 cirinya. Ada virus yang bulat telanjang dan ada
juga virus sampul atau virus envelope. Virus yang berbentuk bulat telanjang ini hanya
memiliki struktur yang tersusun dari copsid dan asam nukleat. Namun, untuk virus yang
berbentuk virus sampul atau virus envelope memiliki struktur tambahan.
Contoh virus envelope : virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.

Gambar : 1.9. Virus Berbentuk Envelope Gambar : 1.10. Virus Bentuk Bulat Telanjang
Sumber: cnbcindonesia.com Sumber: ruangbiologi.co.id

2. Virus Tabung atau Batang

Bentuk virus batang ini hanya memiliki 2 struktur saja. Struktur dari bentuk virus batang
hanya ada kapsid dan asam nukleat (DNA). Kapsid yang tersusun dalam virus batang ini
disusun oleh kapsomer. Kapsid merupakan lapisan pembungkus virus. Kapsid inilah yang akan
membentuk virus tersebut menjadi bentuk tertentu. Kapsomer adalah protein yang memiliki
fungsi melindungi asam nukleat (DNA atau RNA) pada virus tersebut. Contoh, Vrus TMV
(Tobacco Mosaic Virus).

Gambar : 1.11. Virus Bentuk Tabung


Sumber: Libero.id

7
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

C. Bentuk Virus

3. Virus Bentuk T atau Kompleks


Virus berbentuk T ini juga disebut dengan virus kompleks karena virus ini memiliki banyak
struktur. Struktur dari virus T ini ada 3 yaitu kepala, leher dan ekor. Untuk kepala dari virus T
ini memiliki capsid, asam nukleat DNA. Pada struktur ekor terdapat selubung ekor, serabut
ekor, lempeng dasar dan jarum penusuk.

Gambar : 1.12. Virus Bentuk Kompleks


Sumber: Ruangguru
Ayah : Nah setelah menjelaskan 3 bentuk virus tadi, ibu mau nanya nih sama Boby. Boby tau
ga kenapa Boby bisa demam ?
Boby : Enggak yah
Ayah : Nah jadi Boby sakit juga bisa disebabkan oleh virus. Bentuk virus yang keempat ini adalah
bentuk virus yang menyebabkan Boby demam, loh. Yuk dibaca lagi penjelasannya!

4. Virus Bentuk Polihedral


Bentuk virus polihedral ini tersusun oleh kapsid, kapsomer, asam nukleat dan glikoprotein.
Seperti yang sudah kita bahas diatas, virus hanya dapat berproduksi jika menempel pada sel
inang. Nah, fungsi dari glikoprotein pada bentuk virus Polihedral sebagai alat untuk
menempelkan virus tersebut kepada sel inang. Contoh : Virus Adenovirus penyebab demam.

Gambar : 1.13. Virus Bentuk Polihedral


Sumber: Libero.id

8
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus

D. Struktur Penyusun Virus

Setelah mempelajari bentuk dan ciri virus, temen-temen harus tau nih mengenai apa aja sih penyusun tubuh virus ???
Penasaran ga ?
Yukkkk kita baca lagiiii penjelasan berikut!

Adapun struktur penyusun virus, yaitu:


1. Kepala virus, Bagian kepala virus terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan diselubungi
oleh kapsid. Kapsid adalah selubung yang berupa protein dan terdiri dari satu unit protein
yang disebut dengan kapsomer. Kapsid ini juga berfungsi sebagai pemberi bentuk bagi virus,
melindungi asam nukleat yang ada di dalam diriku dari kerusakan, serta menyediakan protein
enzim agar aku mampu menembus membran sel inang saat melakukan infeksi.
2. Leher Virus. Leher pada virus merupakan tempat yang menyambungkan atau menyanggah
antara bagian kepala dan bagian ekor.
3. Ekor Virus. Ekor pada virus inilah yang digunakan sebagai alat untuk menancap ke pada
tubuh inang. Ekor pada virus berbentuk seperti tabung yang dilengkap serabut-serabut.

Gambar : 1.14. Struktur Penyusun Virus


Sumber: Ruangguru

9
PERTEMUAN 2

Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

Indikator Pencapaian
Kompetensi

3.3.5 Menjelaskan proses replikasi virus (daur litik dan lisogenik)


3.3.6 Mengklasifikasikan virus berdasarkan ada tidaknya selubung, jumlah
kapsomer, jenis sel inang, replikasi, bentuk dan asam nukleat
4.3.2 Menyajikan data mengenai klasifikasi/pengelompokan virus berdasarkan ada
tidaknya selubung, jumlah kapsomer, jenis sel inang, replikasi, bentuk, dan asam
nukleat dalam bentuk bagan/gambar

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan proses replikasi virus


2. Siswa mampu mengelompokkan virus berdasarkan (ada tidaknya selubung, jumlah
kapsomer, jenis sel inang, replikasi, bentuk dan asam nukleat
3. Siswa mampu menyajikan data mengenai klasifikasi/pengelompokkan virus
berdasarkan (ada tidaknya selubung, jumlah kapsomer, jenis sel inang, replikasi,
bentuk, dan asam nukleat dalam bentuk bagan/gambar

10
Keesokan harinya Boby bertanya lagi kepada ayahnya mengenai virus

Boby : Ayah, ukuran viruskan kecil banget. Bagaimanasih daur hidup yang terjadi pada
virus ?
Ayah : Nah, kalo Boby penasaran coba simak penjelasan berikut ini !

Daur hidup virus atau replikasi virus terbagi menjadi 2, yaitu: Daur lirik dan daur lisogenik.
Daur litik terdiri dari 5 tahapan, yaitu: Tahap absorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap
perakitan, dan tahap lisis/litik.
Daur lisogenik terdiri dari 7 tahapan, yaitu: Tahap absorpsi, tahap penetrasi, tahap
penggabungan, tahap pembelahan, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis.

Gambar 2.1 Tahapan Daur Lisogenik


Sumber : http://qbiosains.blogspot.com/

11
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

A. Daur Hidup Virus

1. Daur Litik Virus

Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus, yang pada akhirnya akan
menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus hidup. Virus hanya dapat melakukan replikasi
pada siklus ini atau dengan kata lain disebut dengan virus virulen. Pada daur litik terdiri dari 5
tahap sebagai berikut:

Gambar 2.2 Tahapan Daur Litik


Sumber : http://qbiosains.blogspot.com/

12
Pertemuan 2: Daur Hidup virus dan Klasifikasi Virus

A. Daur Hidup Virus


Tahap- tahap Daur Litik
1. Tahap Absorbsi
Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada dinding sel bakteri. Proses
penempelan ini hanya terjadi pada virus tertentu. Jadi, dengan kata lain proses penempelan virus
bersifat sangat khas. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk
melubangi dinding sel inang.

Gambar 2.3 tahap adsorbsi


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/virus-101006092710phpapp01/13

2. Tahap Penetrasi
Pada tahap ini, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng
ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus yang masuk ke dalam sel inang
hanyalah asam nukleat. Sedangkan, bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan
terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.

Gambar 2.4 tahap penetrasi


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/ virus-101006092710phpapp01/13

3. Tahap Sintesis/Replikasi/Eklifase
Poses yang terjadi pada tahap ini adalah penghancuran DNA sel inang, sehingga membuat
sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah proses ini berhasil, DNA bakteri kemudian
digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus mampu mengendalikan secara utuh kehidupan
dari sel bakteri. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus (DNA/RNA) yang
kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus seperti ekor dan kapsid.

Gambar 2.5 tahap sintesis


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/ virus-101006092710phpapp01/13

13
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

A. Daur Hidup Virus

Tahap- tahap Daur Litik

4. Tahap Perakitan
Setelah melalui tahap ketiga, tahap selanjutnya merupakan perakitan tubuh virus yang masih
terpisah-pisah, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor, menjadi virus yang utuh. Selain itu, kapsid
utuh yang terbentuk juga kemudian diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil
menciptakan virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.

Gambar 2.6 tahap perakitan virus


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/virus-101006092710phpapp01/13

5. Tahap Lisis/ Litik


Pada tahap ini, kerja enzim lisozim tidak hanya untuk melubangi dinding sel inang saja tetapi
juga membuat dinding sel mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya
dinding sel kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan replikasi
ulang dengan menemukan sel inang baru.

Gambar 2.7 tahap lisis


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/virus-101006092710phpapp01/13

14
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

A. Daur Hidup Virus

2. Daur Lisogenik Virus

Gambar 2.8 tahapan daur lisogenik


Sumber : http://qbiosains.blogspot.com/

Dalam dua tahap pertama perkembangbiakan virus, yaitu tahap absorbsi dan penetrasi, daur
litik dan daur lisogenik melalui tahap yang sama. Dimana tahap absorbsi terjadi ketika virus
menempel pada dinding sel inang dan dalam tahap penetrasi, virus memasukkan materi genetik
kedalam tubuh inang. Tahap yang membedakan daur litik dan daur lisogenik adalah tahap
penggabungan dan fase pembelahan. Tahap penggabungan terjadi ketika inang yang virus tempati
cukup kuat sehingga virus tidak bisa mengambil alih kendali. Jadi, materi genetik dari virus akan
bergabung dengan materi genetik inang dan membentuk profage.

Gambar 2.9 tahap penggabungan


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/virus-101006092710phpapp01/13

Gambar 2.10 tahap pembelahan


Sumber : https://pt.slideshare.net/kurniaauliyaa/virus-101006092710phpapp01/13

15
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

B. Klasifikasi Virus

1. Klasifikasi Virus Berdasarkan Ada Tidaknya Selubung pada


Nukleokapsid
Terdapat dua kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai berikut.
1. Virus berselubung yaitu virus yang selubungnya terdiri dari lipoprotein dan glikoprotein,
contohnya Poxyvirus, Herpesvirus, Togavirus, Rhabdovirus, dan Paramyxovirus.
2. Virus telanjang yaitu virus yang tidak memiliki selubung pada nukleokapsidnya, contohnya
Papovirus, Adenovirus, Picornavirus, dan Reovirus.

Gambar 2.11 herpes virus


Sumber : https://www.cusabio.com/infectious-diseases/herpesviruses.html

2. Klasifikasi Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomernya


Terdapat lima kelompok virus dalam klasifikasi ini, yaitu sebagai berikut :
1. Virus dengan 32 kapsomer, contohnya Parvovirus.
2. Virus dengan 60 kapsomer, contohnya Picornavirus.
3. Virus dengan 72 kapsomer, contohnya Papovirus.
4. Virus dengan 162 kapsomer, contohnya Herpesvirus.
5. Virus dengan 252 kapsomer, contohnya Adenovirus.

Gambar 2.12 Adenovirus


Sumber : https://m.libero.id/detail/713/bentuk-bentuk-virus-termasuk-corona.html

16
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

B. Klasifikasi Virus

3. Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Sel Inangnya


Berdasarkan jenis sel inangnya, virus dikelompokkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Virus penyerang bakteri, misalnya virus T.
2. Virus penyerang tanaman, misalnya TMV dan Tungro.
3. Virus penyerang hewan, misalnya virus rabies dan flu burung.
4. Virus penyerang manusia, misalnya polio, HIV, dan flu.

Gambar 2.13 HIV (Human Immunodeficiency Virus)


Sumber : https://www.edubio.info/2020/05/struktur-tubuh-virus-hiv-dan-fungsinya.html

17
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

B. Klasifikasi Virus

4. Klasifikasi Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Metode


Replikasinya
Berdasarkan tipe genom dan replikasinya, virus dibagi menjadi tujuh kelompok, yaitu sebagai
berikut.
1. Virus tipe I memiliki DNA utas ganda dan reproduksinya dengan cara replikasi, contohnya
Herpesvirus.
2. Virus tipe II memiliki DNA utas tunggal dan reproduksinya dengan cara replikasi,
contohnya virus MVM.
3. Virus tipe III memiliki RNA utas ganda dan reproduksinya secara replikasi, contohnya
Reovirus.
4. Virus tipe IV memiliki RNA utas tunggal (+) dan reproduksinya secara replikasi,
contohnya virus polio.
5. Virus tipe V memiliki RNA utas tunggal (-) dan reproduksinya secara replikasi, contohnya
virus rabies.
6. Virus tipe VI memiliki RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara dan reproduksinya
secara transkriptasi balik, contohnya virus AIDS.
7. Virus tipe VII memiliki RNA utas ganda dengan RNA perantara dan reproduksinya secara
transkriptasi balik, contohnya Heparnavirus.

Gambar 2.14 Virus Berdasarkan Tipe Genom dan Replikasi


Sumber : (1) https://www.iflscience.com/health-and-medicine/man-has-been-shedding-polio-
virus-28-years/amp.html, (2) https://zoonosis.biologi.ugm.ac.id/rabies/2/

18
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus

B. Klasifikasi Virus

5. Klasifikasi Virus Berdasarkan Jenis Asam Nukleatnya

Berdasarkan asam nukleatnya, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Virus DNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, contoh Parvovirus.
2. Virus RNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh Picornavirus.

Gambar 2.15 (1) Paranovirus, (2) Picornavirus


Sumber : (1) https://depositphotos.com/39585003/stock-illustration-diagram-of-parvo-virus-
b19.html, (2) https://www.shutterstock.com/search/picornavirus

6. Klasifikasi Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya

Berdasarkan bentuk dasarnya, virus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Virus bentuk ikosahedral memiliki sumbu rotasi ganda dan tata ruangnya dibatasi oleh 20
segitiga sama sisi, contohnya virus polio.
2. Virus helikal memiliki satu sumbu rotasi, bentuknya menyerupai batang panjang,
nukleokapsid tidak kaku, dan berbentuk heliks, contohnya virus flu.
3. Virus kompleks memiliki struktur lebih kompleks daripada jenis virus lainnya, contoh
virus cacar.

Gambar 2.16 Virus Berdasarkan Bentuk Asalnya


Sumber ; https://www.blogperawat.net/2020/05/pengertian-virus-morfologi-taksonomi.html

19
PERTEMUAN 3

Peranan Virus dalam Kehidupan

Indikator Pencapaian
Kompetensi

3.3.7 Mengindentifikasi peranan virus dalam kehidupan


4.3.3 Menyajikan data berupa video untuk mengajak masyarakat mencegah dan
menanggulangi infeksi penularan virus

Tujuan pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi peranan virus dalam kehidupan


2. Siswa mampu menyajikan data berupa video untuk mengajak masyarakat
mencegah dan menanggulangi infeksi penularan virus

20
Boby : Waah, ternyata mempelajari proses replikasi dan
klasifikasi virus seru juga ya

Ayah: Benar sekali itu pinter anak ayah. Selain itu, kita juga
perlu tahu peranan virus dalam kehidupan

Boby : Emang peranan virus dalam kehidupan ada ya yah?

Ayah: Tentu, mari kita simak lagi ya!

21
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan

Peranan Virus dalam Kehidupan

Tahukah Kamu?

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan


dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen,
gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat
dalam virus dapat diubah menjadi gen baik
(penyembuh)

David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdue’s


School of Science telah menemukan cara pemanfaatan
virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuanya yang
dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan
cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-
Gambar 3.1 David Sanders paru).
sumber : kompas.com

Meskipun virus ada yang dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika, namun kebanyakan virus
bersifat merugikan terhadap kehidupan mahluk hidup lainnya. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya.

22
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan

Peranan Virus dalam Kehidupan

1. Virus yang Menyerang Manusia

1. Virus RNA dari famili Orthomyxoviridae merupan virus yang dapat menyebabkan penyakit
influenza atau flu
2. Virus Varicella Zoster merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit cacar air
3. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
4. Virus Herpes Simpleks merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit demam herpes
5. Papillomavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit papiloma atau kutil dan
sebagian dapat menyebabkan penyakit kanker leher rahim
6. Virus Dengue merupakan virus yang dapat menyebabkan demam berdarah
7. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C merupakan virus yang dapat menyerang organ hati
8. Virus zika merupakan virus yang dapat menyebabkan bayi yang dikandung ibu mengalami
mikrosefalus
9. Virus Rubella merupakan virus yang dapat menyebabkan ibu mengandung mengalami
keguguran dan bayi yang lahir dapat mengalami cacat bawaan
10. Virus Rabies merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit rabies akibat saliva hewan
(anjing, kucing, dan kera)

Gambar 3.2 Gejala Virus Herpes Simplex adalah lenting berwarna kemerahan di sekitar mulut
Sumber : sehatq.com

Gambar 3.3 Virus Rubella yang menyerang bayi


Sumber : hellosehat.com

23
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan

Peranan Virus dalam Kehidupan

2. Virus yang Menyerang Hewan

1. New Castle Disease Virus (NCDV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit tetelo pada
unggas terutama ayam
2. Rous Sarcoma Virus (RSV) merupakan virus yang menyebabkan kanker pada ayam
3. Virus Rabies merupakan virus yang menyebabkan rabies pada anjing, kucing dan monyet

Gambar 3.4 New Castle Disease Virus (NCDV) penyebab penyakit tetelo pada unggas
Sumber : www.agroindustrie.id

3. Virus yang Menyerang Tumbuhan

1. Tobacco Mosaic Virus (TMV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit mosaik pada
tanaman tembakau
2. Virus Tungro merupakan virus yang menyebabkan penyakit tungro pada tanaman padi
3. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) merupakan virus yang menyebabkan degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk

Gambar 3.5 Tobacco Mosaic Virus (TMV) menyerang daun tembakau


Sumber : http://drugtargetreview.com

24
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan

Peranan Virus dalam Kehidupan

Salah satu virus yg dianggap sangat berbahaya adalah famili Filoviridae. Dua anggota dari
famili Filoviridae yang umum dikenal adalah virus Marburg dan virus Ebola. Kedua virus ini
(Marburg dan Ebola) serta beberapa kerabatnya yang kurang dikenal, menyebabkan penyakit
parah pada manusia dan primata bukan manusia dalam bentuk demam berdarah virus

Gambar 3.6 Skema Penularan Virus Marburg Gambar 3.7 Virus Ebola
Sumber : virologyj.biomedcentral.com Sumber : makalahlaporanterbaru1.blogspot.com

25
INFO PENDUKUNG

1. Video ciri- ciri virus 2. Video struktur tubuh virus

3. Video daur hidup virus 4. Video klasifikasi virus

5. Video peranan virus 6. Video studi kasus covid-19

26
RANGKUMAN

Nah!!
Setelah mempelajari banyak
tentang virus, kita dapat
mengetahui, bahwa ...

Virus berasal dari bahasa Yunani, yaitu “venom” yang berarti racun.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA)
atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang
berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar
tubuh inang. Serta banyak terdapat ciri-ciri virus salah satunya Virus tidak
dapat membelah diri. Proses Replikasi Virus yang terdiri atas daur litik dan
daur lisogenik, sedangkan untuk klasifikasi virus enam klasifkasi
diantaranya , Klasifikasi virus berdasarkan ada tidaknya selubung pada
nukleokapsid, Klasifikasi virus berdasarkan jumlah kapsomernya,
Klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya, Klasifikasi virus
berdasarkan tipe genom dan metode replikasinya, Klasifikasi virus
berdasarkan jenis asam nukleatnya, Klasifikasi virus berdasarkan bentuk
dasarnya.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan
terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran
pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi
hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf.

27
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Pengenalan Mengenai Klasifikasi dan Replikasi Virus. Diakses


melalui laman http://www.food-info.net/id/virus/biochem.html.
Diakses pada Juni 2021 pada tanggal 19 Juni 2021.
Anonim. 2020. Ruang Biologi: Sejarah Penemuan Virus. Diakses melalui
https://www.ruangbiologi.co.id/sejarah-penemuan-virus/ pada 19 Juni
2021.
D. A. Pratiwi., dkk. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Edra, Rabia. 2017. Daur Litik: Proses Reproduksi Virus. Diakses melalui
https://www.ruangguru.com/blog/daur-litik-proses-reproduksi-virus
pada tanggal 19 Juni 2021.
Fatya, Raisha. 2017. Daur Lisogenik: Bagaimana Cara Virus HIV
Berkembang Biak. Diakses melalui
https://www.ruangguru.com/blog/daur-lisogenik-bagaimana-virus-hiv-
berkembang-biak pada tanggal 19 Juni 2021.
Kresnoadi. 2018. Karakteristik dan Struktur Virus Biologi Kelas X. Diakses
melalui https://www.ruangguru.com/blog/struktur-virus pada 18 Juni
2021.
Nugroho, L. Hartono, Purnomo. 2003. Biologi X. Erlangga: Bandung.
Viandari, Eka. 2019. Anak Kelas 10, Yuk Belajar Materi Virus Si Makhluk
Kecil Ajaib Ini!. Diakses melalui
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-virus-kelas-10/
pada tanggal 19 Juni 2021.

28
KONTRIBUTOR PENGEMBANGAN
E-HANDOUT

Pada halaman ini, semua pihak yang terljbat dalam penyelesaian e-Handout
yaitu dosen pengampu mata kuliah pengembangan bahan ajar dan teman- teman
kelompok yang saling berkontribusi mendesain e-Handout ini. Di bawah ini
adalah pihak yang terlibat, yaitu :
1. Astina Marru Kirama Baifar (Pengembang bahan ajar)
2. Devi Okta Novianti ( Pengembang bahan ajar)
3. Fera Santika (Pengembang bahan ajar)
4. Heru sulistiawan (Pengembang bahan ajar)
5. Nurul Rifqi Taqiya ( pengembang bahan ajar)
6. Okti Radianti (Pengembang bahan ajar)
7. Elfa Oprasmani, S. Pd., M. Pd. (Validator bahan ajar)
8. Dios Sarkity, S. Pd., M. Pd. (Validator bahan ajar)

31
PROFIL PENULIS

Penulis bernama Astina Marru Kirama Baifar ini lahir di Batam,


24 Januari 2000. Penulis mengawali pendidikan dimulai dari
SDN 005 Sagulung Batam, dilanjutkan ke SMPN 9 Batam, dan
dilanjutkan ke SMAN 5 Batam. Saat ini penulis sedang
menempuh pendidikan S1 Pendidikan Biologi di Universitas
Maritim Raja Ali Haji.

Penulis bernama Devi Okta Novianti ini lahir di Bukit


Harapan, 16 Oktober 2000. Penulis mengawali pendidikan
dimulai dari SD-SMP Negeri 2 Satap 037 Lingga Utara, dan
dilanjutkan ke SMAN 1 Lingga. Saat ini penulis sedang
menempuh pendidikan S1 Pendidikan Biologi di Universitas
Maritim Raja Ali Haji.

Penulis bernama Fera Santika ini lahir di Senayang, 18 Mei 1999.


Penulis mengawali pendidikan dimulai dari SD Raudhatul Musholin
Tanjungpinang, dilanjutkan ke SMPN 10 Tanjungpinang, dan SMAN
3 Tanjungpinang. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan S1
Pendidikan Biologi di Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis bernama Heru Sulistiawan ini lahir di Moro, 14 Oktober 1999.


Penulis mengawali pendidikan dimulai dari SDN 001 Moro, dilanjutkan ke
jenjang sekolah menengah di SMPN 1 Moro, dan dilanjutkan ke SMAN 1
Moro. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan
Biologi di Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis bernama Nurul Rifqi Taqiya ini lahir di Tanjungpinang, 7


Nopember 2000. Penulis mengawali pendidikan dimulai dari SDN
002 Singkep, dilanjutkan ke jenjang sekolah menengah di SMPN
2 Singkep, dan dilanjutkan ke SMAN 1 Singkep. Saat ini penulis
sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Biologi di
Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Penulis bernama Okti Radianti ini lahir di Tanjungpinang, 4


Oktober 2000. Penulis mengawali pendidikan dimulai dari SDN
002 Gunung Kijang, dilanjutkan ke jenjang sekolah menengah di
MTs MU Kawal, dan dilanjutkan ke SMAN 1 Toapaya. Saat ini
penulis sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Biologi di
Universitas Maritim Raja Ali Haji.

30

Anda mungkin juga menyukai