VIRUS
E-HANDOUT
Segala puji milik Allah SWT. Sholawat dan dalam selalu tercurahkan
kepada Rasullullah SAW. Berkat limpah dan rahmat-Nya kamimampu
menyelesaikan e-handout ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar.
Dalam penyusunan e-handout ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan e-handout
ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan dari berbagai belah pihak
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. E- handout ini
kami susun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai materi Virus.
Semoga e-handout ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya pada siswa-
siswi SMA/Sederajat. Kami sadar bahwa handout ini banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada pembaca kami meminta
masukkan, kritik dan saran membangun demi perbaikan pembuatan
handout kami di masa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
Ki dan KD iii
Pendahuluan
1
Pertemuan 1
2
Pertemuan 2 10
Pertemuan 3
20
Info pendukung 26
Rangkuman
27
Daftar pustaka
28
Kontributor pengembangan e-
Handout
29
Profil penulis
30
ii
KOMPETENSI INTI
KI 1
Mengahargai dan mengahayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2
Mengahargai dan mengahayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaaanya
KI 3
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.3
Menyajikan data tentang ciri, replikasi,dan peran virus dalam aspek
kesehatan dalam bentuk model/ charta
4.3
Menerapkan pedoman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat
iii
PETUNJUK PENGGUNAAN E-HANDOUT
iv
PENDAHULUAN
Simak cerita berikut ini!
Suatu hari, Boby ingin bermain bersama temannya di luar rumah. Boby
menghampiri ayahnya yang sedang membaca koran di ruang tamu
1
PERTEMUAN 1
Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
Tujuan Pembelajaran
2
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
Virus berasal dari bahasa Yunani, yaitu “venom” yang berarti racun. Secara umum virus
merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu
asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang menghambat pertumbuhan
tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.
Siapa saja sih yang meneliti virus?? Ada banyak sekali peneliti yang tertarik untuk
mengelus lebih dalam apasih penyebab kelainan pada daun Tembakau. Untuk itu kita
kenalan dulu yuk sama beberapa penelitinya.
Hallo, anak-anak
Saya bernama Adolf Mayer. Pada tahun 1883 saya melakukan
penelitian mengenai kelainan pada daun tembakau. Dikarenakan rasa
penasaran yang tinggi, maka saya harus mengetahui apa penyebab
kelainan pada daun Tembakau.
Ketika saya melihat bercak-bercak pada daun Tembakau, saya ingun
mengetahui apakah bercak tersebut merupakan penyakit atau bukan.
Bagaimana caranya? Mari lihat di halaman selanjutnya.
Gambar 1.2 Aldof Mayer
Sumber : id.wikipedia.org
3
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
Kemudian saya amati bercak tersebut menggunakan mikroskop. Anehnya saya tidak dapt
melihat jenis bakteri apa yang menyebabkan tanaman tembakau terkena bercak, sehingga saya
menyimpulkan bahwa bercak ini disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya. bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
4
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
Sebelumnya kita sudah kenalan dan sudah membaca cerita penelitian seorang Adolf Mayer.
Sekarang kita simak yuk cerita dari Dimitri Ivanowsky. Dimitri merupakan salah satu peneliti
yang melakukan penelitian mengenai virus pada tahun 1892. Pada saat itu, ia melakukan
percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau yang terkena penyakit mosaik dengan
mengunakan saringan yang sudah didesain khusus untuk menyaring bakteri.
Selain Adolf Mayer dan Dimitri, ada lagi nih tokoh yang melakukan penelitian mengenai
virus. Perkenalkan peneliti bernama Willem Martinus Beijerinck, ia melakukan percobaan yang
mana hasilnya menunjukkan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh agen infeksi yang
lebih kecil dari bakteri
5
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
B. Ciri-Ciri Virus
6
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
C. Bentuk Virus
Tidak hanya sampai disitu, Boby menjadi semakin penasaran dengan virus. Lalu Boby menanyakan lagi kepada
ayahnya mengenai Bagaimana sih bentuk virus???
Kali ini, ayah meminta ibu Boby untuk menjelaskan kepada Boby. Temen-temen penasaran juga? Yuk dibaca!!
Virus yang memiliki bentuk bulat ada 2 cirinya. Ada virus yang bulat telanjang dan ada
juga virus sampul atau virus envelope. Virus yang berbentuk bulat telanjang ini hanya
memiliki struktur yang tersusun dari copsid dan asam nukleat. Namun, untuk virus yang
berbentuk virus sampul atau virus envelope memiliki struktur tambahan.
Contoh virus envelope : virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
Gambar : 1.9. Virus Berbentuk Envelope Gambar : 1.10. Virus Bentuk Bulat Telanjang
Sumber: cnbcindonesia.com Sumber: ruangbiologi.co.id
Bentuk virus batang ini hanya memiliki 2 struktur saja. Struktur dari bentuk virus batang
hanya ada kapsid dan asam nukleat (DNA). Kapsid yang tersusun dalam virus batang ini
disusun oleh kapsomer. Kapsid merupakan lapisan pembungkus virus. Kapsid inilah yang akan
membentuk virus tersebut menjadi bentuk tertentu. Kapsomer adalah protein yang memiliki
fungsi melindungi asam nukleat (DNA atau RNA) pada virus tersebut. Contoh, Vrus TMV
(Tobacco Mosaic Virus).
7
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
C. Bentuk Virus
8
Pertemuan 1 : Sejarah, Ciri, Bentuk, dan Struktur Penyusun Virus
Setelah mempelajari bentuk dan ciri virus, temen-temen harus tau nih mengenai apa aja sih penyusun tubuh virus ???
Penasaran ga ?
Yukkkk kita baca lagiiii penjelasan berikut!
9
PERTEMUAN 2
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
10
Keesokan harinya Boby bertanya lagi kepada ayahnya mengenai virus
Boby : Ayah, ukuran viruskan kecil banget. Bagaimanasih daur hidup yang terjadi pada
virus ?
Ayah : Nah, kalo Boby penasaran coba simak penjelasan berikut ini !
Daur hidup virus atau replikasi virus terbagi menjadi 2, yaitu: Daur lirik dan daur lisogenik.
Daur litik terdiri dari 5 tahapan, yaitu: Tahap absorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis, tahap
perakitan, dan tahap lisis/litik.
Daur lisogenik terdiri dari 7 tahapan, yaitu: Tahap absorpsi, tahap penetrasi, tahap
penggabungan, tahap pembelahan, tahap sintesis, tahap perakitan, dan tahap lisis.
11
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus, yang pada akhirnya akan
menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus hidup. Virus hanya dapat melakukan replikasi
pada siklus ini atau dengan kata lain disebut dengan virus virulen. Pada daur litik terdiri dari 5
tahap sebagai berikut:
12
Pertemuan 2: Daur Hidup virus dan Klasifikasi Virus
2. Tahap Penetrasi
Pada tahap ini, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng
ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus yang masuk ke dalam sel inang
hanyalah asam nukleat. Sedangkan, bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan
terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.
3. Tahap Sintesis/Replikasi/Eklifase
Poses yang terjadi pada tahap ini adalah penghancuran DNA sel inang, sehingga membuat
sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah proses ini berhasil, DNA bakteri kemudian
digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus mampu mengendalikan secara utuh kehidupan
dari sel bakteri. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus (DNA/RNA) yang
kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus seperti ekor dan kapsid.
13
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
4. Tahap Perakitan
Setelah melalui tahap ketiga, tahap selanjutnya merupakan perakitan tubuh virus yang masih
terpisah-pisah, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor, menjadi virus yang utuh. Selain itu, kapsid
utuh yang terbentuk juga kemudian diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil
menciptakan virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.
14
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
Dalam dua tahap pertama perkembangbiakan virus, yaitu tahap absorbsi dan penetrasi, daur
litik dan daur lisogenik melalui tahap yang sama. Dimana tahap absorbsi terjadi ketika virus
menempel pada dinding sel inang dan dalam tahap penetrasi, virus memasukkan materi genetik
kedalam tubuh inang. Tahap yang membedakan daur litik dan daur lisogenik adalah tahap
penggabungan dan fase pembelahan. Tahap penggabungan terjadi ketika inang yang virus tempati
cukup kuat sehingga virus tidak bisa mengambil alih kendali. Jadi, materi genetik dari virus akan
bergabung dengan materi genetik inang dan membentuk profage.
15
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
B. Klasifikasi Virus
16
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
B. Klasifikasi Virus
17
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
B. Klasifikasi Virus
18
Pertemuan 2: Daur Hidup Virus dan Klasifikasi Virus
B. Klasifikasi Virus
Berdasarkan asam nukleatnya, virus dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Virus DNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA, contoh Parvovirus.
2. Virus RNA yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA, contoh Picornavirus.
Berdasarkan bentuk dasarnya, virus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Virus bentuk ikosahedral memiliki sumbu rotasi ganda dan tata ruangnya dibatasi oleh 20
segitiga sama sisi, contohnya virus polio.
2. Virus helikal memiliki satu sumbu rotasi, bentuknya menyerupai batang panjang,
nukleokapsid tidak kaku, dan berbentuk heliks, contohnya virus flu.
3. Virus kompleks memiliki struktur lebih kompleks daripada jenis virus lainnya, contoh
virus cacar.
19
PERTEMUAN 3
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Tujuan pembelajaran
20
Boby : Waah, ternyata mempelajari proses replikasi dan
klasifikasi virus seru juga ya
Ayah: Benar sekali itu pinter anak ayah. Selain itu, kita juga
perlu tahu peranan virus dalam kehidupan
21
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan
Tahukah Kamu?
Meskipun virus ada yang dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika, namun kebanyakan virus
bersifat merugikan terhadap kehidupan mahluk hidup lainnya. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya.
22
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan
1. Virus RNA dari famili Orthomyxoviridae merupan virus yang dapat menyebabkan penyakit
influenza atau flu
2. Virus Varicella Zoster merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit cacar air
3. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
4. Virus Herpes Simpleks merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit demam herpes
5. Papillomavirus merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit papiloma atau kutil dan
sebagian dapat menyebabkan penyakit kanker leher rahim
6. Virus Dengue merupakan virus yang dapat menyebabkan demam berdarah
7. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C merupakan virus yang dapat menyerang organ hati
8. Virus zika merupakan virus yang dapat menyebabkan bayi yang dikandung ibu mengalami
mikrosefalus
9. Virus Rubella merupakan virus yang dapat menyebabkan ibu mengandung mengalami
keguguran dan bayi yang lahir dapat mengalami cacat bawaan
10. Virus Rabies merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit rabies akibat saliva hewan
(anjing, kucing, dan kera)
Gambar 3.2 Gejala Virus Herpes Simplex adalah lenting berwarna kemerahan di sekitar mulut
Sumber : sehatq.com
23
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan
1. New Castle Disease Virus (NCDV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit tetelo pada
unggas terutama ayam
2. Rous Sarcoma Virus (RSV) merupakan virus yang menyebabkan kanker pada ayam
3. Virus Rabies merupakan virus yang menyebabkan rabies pada anjing, kucing dan monyet
Gambar 3.4 New Castle Disease Virus (NCDV) penyebab penyakit tetelo pada unggas
Sumber : www.agroindustrie.id
1. Tobacco Mosaic Virus (TMV) merupakan virus yang menyebabkan penyakit mosaik pada
tanaman tembakau
2. Virus Tungro merupakan virus yang menyebabkan penyakit tungro pada tanaman padi
3. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) merupakan virus yang menyebabkan degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk
24
Pertemuan 3: Peranan Virus dalam Kehidupan
Salah satu virus yg dianggap sangat berbahaya adalah famili Filoviridae. Dua anggota dari
famili Filoviridae yang umum dikenal adalah virus Marburg dan virus Ebola. Kedua virus ini
(Marburg dan Ebola) serta beberapa kerabatnya yang kurang dikenal, menyebabkan penyakit
parah pada manusia dan primata bukan manusia dalam bentuk demam berdarah virus
Gambar 3.6 Skema Penularan Virus Marburg Gambar 3.7 Virus Ebola
Sumber : virologyj.biomedcentral.com Sumber : makalahlaporanterbaru1.blogspot.com
25
INFO PENDUKUNG
26
RANGKUMAN
Nah!!
Setelah mempelajari banyak
tentang virus, kita dapat
mengetahui, bahwa ...
Virus berasal dari bahasa Yunani, yaitu “venom” yang berarti racun.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA)
atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang
berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar
tubuh inang. Serta banyak terdapat ciri-ciri virus salah satunya Virus tidak
dapat membelah diri. Proses Replikasi Virus yang terdiri atas daur litik dan
daur lisogenik, sedangkan untuk klasifikasi virus enam klasifkasi
diantaranya , Klasifikasi virus berdasarkan ada tidaknya selubung pada
nukleokapsid, Klasifikasi virus berdasarkan jumlah kapsomernya,
Klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya, Klasifikasi virus
berdasarkan tipe genom dan metode replikasinya, Klasifikasi virus
berdasarkan jenis asam nukleatnya, Klasifikasi virus berdasarkan bentuk
dasarnya.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan
terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari
inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran
pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi
hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
KONTRIBUTOR PENGEMBANGAN
E-HANDOUT
Pada halaman ini, semua pihak yang terljbat dalam penyelesaian e-Handout
yaitu dosen pengampu mata kuliah pengembangan bahan ajar dan teman- teman
kelompok yang saling berkontribusi mendesain e-Handout ini. Di bawah ini
adalah pihak yang terlibat, yaitu :
1. Astina Marru Kirama Baifar (Pengembang bahan ajar)
2. Devi Okta Novianti ( Pengembang bahan ajar)
3. Fera Santika (Pengembang bahan ajar)
4. Heru sulistiawan (Pengembang bahan ajar)
5. Nurul Rifqi Taqiya ( pengembang bahan ajar)
6. Okti Radianti (Pengembang bahan ajar)
7. Elfa Oprasmani, S. Pd., M. Pd. (Validator bahan ajar)
8. Dios Sarkity, S. Pd., M. Pd. (Validator bahan ajar)
31
PROFIL PENULIS
30