Makalah Kelompok 13 Dasar Elektro
Makalah Kelompok 13 Dasar Elektro
Disusun oleh :
1.Riska rehmayta br ginting
2. Judika manalu
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Daya dan Faktor Daya”.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang
membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
A.LATAR BELAKANG………………………………………………………………….
B.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….
C.TUJUAN………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A.DAYA LISTRIK………………………………………………………………………….
B.FAKTOR DAYA…………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..
KESIMPULAN………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya
melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu
gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang
didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita
dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-
angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada
kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang pengukuran daya.
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian
daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik
dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas
daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang
mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas
daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan,
ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan
inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan
lain-lain.
B.RUMUSAN MASALAH
1.PENGERTIAN TENTANG DAYA LISTRIK
2.PENGERTIAN TENTANG FAKTOR DAYA
BAB II PEMBAHASAN
P=E/t
Keterangan :
P = Daya Listrik
E = Energi Listrik dengan satuan (Joule)
t = Waktu dengan satuan (detik)
Berdasarkan rumus perghitungan di atas, maka bisa dilihat kalau daya listrik
dilambangkan dengan huruf P yang artinya singkatan dari Power. Satuan
Internasional (SI) daya listrik yaitu Watt atau disingkat W. Watt itu mempunyai
persamaan dengan satu joule per detik (Watt= Joule/ detik).
Berikut ini adalah satuan turunan Waat yang sering digunakan:
P=VxI
atau
P = I2R
P = V2/R
Keterangan:
Jika sebuah komputer membutuhkan tegangan 220V dan Arus listrik sebesar 1,2A
agar bisa dinyalakan. Maka berapakah daya listrik yang akan dikonsumsinya.
Jawab:
Diketahui :
V = 220V
I = 1,2A
Ditanya:
P = berapa...?
Dijawab :
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi komputer tersebut dapat mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.
Jawab
Diketahui :
V = 24V
R = 3Ω
Ditanya:
P = berapa...?
Dijawab :
P = 576 / 3
P = 192W
Hukum Ohm :
V=IxR
Apabila yang diketahui Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja. Maka persamaan
rumusnya adalah sebagai berikut.
P=VxI
P = (I x R) x I
P=VxI
P = V x (V / R)
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt)
dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total (lihat gambar 1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan
sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik
memiliki faktor daya satu, maka daya maksimum yang ditransfer setara dengan
kapasitas sistim pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika
faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik
menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran
kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total(VA).
Faktor daya atau cos phi adalah rasio antara daya aktif dan daya semu. Namun,
seringkali orang-orang mempertanyakan perbedaan cos phi dan power factor.
Padahal, keduanya sebetulnya sama. Secara matematis, cos phi dirumuskan
sebagai berikut:
Keterangan:
Dengan menghitung faktor daya, kita bisa mengetahui seberapa efisien pemakaian
listrik di rumah. Biasanya, nilai faktor daya < 1. Apabila diperoleh nilai sama
dengan 1, berarti tidak ada kehilangan energi listrik atau tidak terdapat faktor daya.
Daya aktif juga disebut daya nyata yang menunjukkan aliran energi listrik dari
pembangkit menuju beban listrik yang selanjutnya akan dikonversikan menjadi
bentuk lain, misal energi panas.
Keterangan:
V = tegangan (Volt)
Daya semu (Apparent power) disebut sebagai daya total yang menunjukkan
hasil kali tegangan efektif (VRMS) dan arus efektif (IRMS).
Daya semu juga dikenal sebagai daya sebelum dimanfaatkan untuk peralatan
listrik. Satuan besaran daya semu yaitu Volt Ampere (VA) atau Kilo Volt Ampere
(KVA).
Untuk bisa lebih memahaminya, Berikut adalah penjelasan tentang arti simbol cos
phi.
Tabel Cos phi
Nah bagaimana mendapatkan faktor pengali untuk KW beban? Terutama saat
sebelum terjadinya kompensasi maupun sesudahnya. Caranya yakni bisa dilihat
dari tabel Cos phi berikut ini.
Penyebab Terjadinya Faktor Daya atau Cos phi
Mengapa cos phi listrik bisa terjadi? Faktor daya atau cos phi hanya ditemukan
pada aliran listrik bolak balik (AC). Saat arus listrik dialirkan dari generator ke
sebuah jaringan, perpindahan energi listrik akan terjadi.
Nilai faktor daya akan selalu di bawah 1. Ini menunjukkan bahwa besar daya aktif
selalu lebih kecil dibandingkan daya semu. Nilai tersebut juga menunjukkan
seberapa efektif penggunaan listrik. Semakin mendekati angka 1, dapat dikatakan
efisien, begitu pun sebaliknya.
Salah satu yang mempengaruhi nilai faktor daya yakni daya reaktif. Pengertian
daya reaktif yaitu daya yang dikeluarkan untuk menyalakan beban induktif. Bisa
juga diartikan sebagai daya yang hilang karena tidak digunakan untuk beban
resistif.
Kerugian akibat rendahnya faktor daya juga sangat perlu diperhatikan. Salah
satunya yakni akan adanya denda faktor daya dalam tagihan listrik Anda. Supaya
tidak mengalami kerugian tersebut, mari simak beberapa hal yang menyebabkan
cos phi mengalami minus berikut ini:
Motor induksi berada dalam tahap satu atau tiga phasa dimana
keduanya memiliki beban penuh dan tanpa beban.
Arus magnetizing mengalami peningkatan akibat dari suplai yang
naik.
Penggunaan gas neon sebagai sumber daya untuk lampu penerangan.
Adanya arus harmonic.
Adanya alat pemanas atau tungku pembakaran di tempat industri.
KESIMPULAN
1. Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu
2. Tiga macam daya
1. Daya Nyata (P)
2. Daya Semu (S)
3. Daya Reaktif (Q)
3. Faktor daya terdiri dari dua sifat yaitu faktor daya “leading” dan faktor daya
“lagging.