Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakkatuh
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakkatuh
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakan panasnya gurun sahara
dinginnya kutub utara dan yang telah memberi kita kesehatan dan kenikmatan sehingga
kita berkumpul di istana ilmu yang indah ini.
Karena nikmat Allah kita semua berada di sini dalam rangka memperingati Hari Santri
Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya, tabi'in dan tabi'at hingga sampai kepada kita semua selaku
umatnya.
Yang saya hormati Dewan juri, bapak ibu pembimbing dan seluruh pemirsa yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Alhamdulillah, saat ini kita sedang memperingati peringatan Hari Santri Nasional 2022,
adanya peringatan hari santri ini bertujuan untuk meneladani semangat jihad
keindonesiaan para pendahulu.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penetapan hari Santri pada tanggal 22
Oktober merujuk pada fatwa Resolusi Jihad.
Namun bukan berarti kita harus jihad berperang melawan penjajah atau orang kafir.
Karena jihad dalam konteks kekinian tak mesti dimaknai sebagai perang, apalagi kita
seorang santri maka jiad kita dalam konteks pendidikan, bagaimana cara menjadi
seorang santri yang berguna bagi agama dan negara.
Semangat juang seperti inilah yang harus terus digelorakan diantara kita para santri
yang cinta pada ibu pertiwi.
Tema besar pada peringatan hari santri Nasional tahun 2022 ini adalah MENGGAPAI
MIMPI, DARI SANTRI UNTUK NEGERI dan dari tema ini saya mengambil judul .
MEMBANGUN GENARSI MUDA YANG CEMERLANG MELALUI PESANTREN
Merujuk pada tema hari santri ini mari bersama-sama kita sebagai generasi cemerlang
menjadi bagian dari santri yang nyantri dengan mimpi umtuk membangun negeri
melalui pesantren demi kecintaan kita pada agama, bangsa dan NKRI.
Generasi muda merupakan sebuah kekuatan bagi suatu umat dan dan bangsa
Betul??
Untuk melihat nasib masa depan suatu bangsa lihatlah generasi muda saat ini, jika
pemuda pemudinya berilmu negaranya akan maju, jika pemuda pemudinya beriman
maka negaranya akan aman, jika pemuda pemudinya bertakwa maka insaAllah
negaranya akan jaya, karena pentingnya peran generasi muda Ir. Soekarno pernah
berkata:
Berilah aku I000 orang tua maka akan ku cabut semeru pada akarnya
Generasi yang cemerlang akan diperoleh dari pemuda dan pemudi yang berilmu, TAPI
INGAT percumalah ilmu kalau tidak bergandengan denan iman dan takwa, maka dari
itulah peran pesantren di sini sangat berpengaruh dalam mencetak genarasi cemerlang
yang berlandaskan iman dan takwa untuk membangun negeri ,
Sebagai seorang santri kita harus tetap prduktif, berprestasi dan kreatif dan tidak lupa
menjaga iman dan takwa
Saya mohon maaf atas segala kekurangan, Akhir kata, Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2
Pertama-tama di atas segalanya, marilah kita panjatkan puji serta syukur kehadirat
Allah SWT yang selalu memberikan kita nikmat baik di kala lapang maupun sempit
sehingga kita semua bisa berjumpa dalam keadaan sehat wal afiat.
Yang saya hormati Dewan juri, bapak ibu pembimbing dan seluruh pemirsa yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita telah singgah di momentum yang luar
biasa, yaitu peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2022.
Menilik sejarah, peringatan Hari Santri awalnya dicetuskan pada tahun 2015 menurut
Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan dirayakan pertama kali pada 22
Oktober tahun 2016.
Jika kita hitung kembali, agaknya pada tahun 2022 ini peringatan HSN baru memasuki
usia ke-7. Sungguh masih sangat muda, namun gaungan resolusi jihad bakal terus
berkobar tanpa memandang umur.
Santri sejatinya berperan besar terhadap kemajuan negeri. Peran ini sudah digaungkan
oleh para ulama kita di masa lalu. Mereka berkisah bahwa tugas santri tidak hanya
sekadar baca kitab kuning, bermalam di pesantren atau meramaikan masjid saja
melainkan juga ikut serta dalam memajukan negara.
Santri yang hebat ialah mereka yang cinta dengan Tanah Air, karena biar bagaimana
pun juga, kita semua hidup di Indonesia.
Agama Islam pula mengajarkan bahwa nilai ibadah dan muamalah itu sama pentingnya
dan sebagai seorang insan, kita pula perlu berlomba-lomba dalam meraih kebaikan
dunia dan akhirat.
Saya yakin semua santri sangat mencintai NKRI dan ingin berperan dalam kemajuan
negara Indonesia.
Kita pun dapat ikut menyumbangkan tenaga dan pikiran demi kemajuan bangsa. bahkan
peran santri sudah terbukti sejak zaman penjajahan. Tidak sedikit pergerakan yang
dilakukan oleh santri di Indonesia.
Kita datang dari jauh ke pondok pesantren ini tentu mempunyai tujuan. Yaitu
memperdalam ilmu agama untuk bekal syiar dan mengusir kebodohan.
Jika kita bersemangat dan ikhlas menjalaninya, Insha Allah akan mendapat pahala dan
kemudahan.
Peringatan Hari Santri Nasional ini, hendaklah menjadi momentum bagi kita untuk lebih
bersemangat belajar. Belajar ilmu agama dan ilmu dunia. Insha Allah akan mendapat
manfaat.
Dengan mengejar akhirat, Insha Allah dunia pun akan kita dapat. Semoga kita tetap
bersemangat dan istiqomah di jalan Allah.
Saat ini kita sudah tidak lagi melawan penjajah tapi kita dihadapkan dengan diri kita
sendiri sebagai musuhnya.Bagaimana tidak, di era sekarang, era dimana semuaya
sudah canggih dan budaya-budaya asing masuk pada jiwa pemuda/di Indonesia,
bagaimana cara kita memfilter, menyaring, budaya itu agar tidak semuanya kita ambil,
cukup kita ambil positifnya saja. Siapa yang bisa melakukan itu semua?
Mari kita gerakkan jiwa raga kita,ilmu kita, untuk berperan membangun negeri.
Sebagai seorang santri, sudah kewajiban kita untuk ikut siap dan mengerahkan jiwa
raga untuk membangun negeri, minimal kita bisa siap jiwa raga terhadap diri sendiri.
Dimulai dari menjaga keimanan dan ketakwaan kita, dan belajar yang rajin untuk
menajdi seorang santri yang membanggakan.
Jihad para santri saat ini tentu semakin berat. Selain kemampuan mumpuni pada
penguasaan keislaman juga diharapkan memiliki keluasan cakrawala dalam beragam
perspektif keilmuan umum. Sebab mereka akan dihadapkan pada penyelesaian
persoalan masyarakat dimana mereka hidup.
Dan saat ini tantangan bagi para santri tentu lebih sulit dibandingkan masa lalu. Mereka
akan bergelut dengan isu-isu sosial kemasyarakatan, lingkungan, politik, ekonomi, dan
kebangsaan yang lebih rumit dibanding dengan masa lalu. Modalitas yang didapat para
santri ketika ditempa di pesantren sesungguhnya sangat berarti bagi realitas
kebangsaan kini. Apalagi jika dikuatkan dengan kapasitas yang dimiliki di beragam
bidang kehidupan.
Di era digital sekarang ini para santri bisa mengisi ruang diskusi di dunia maya dengan
beragam konten yang mencerahkan. Ruang-ruang media sosial yang selama ini
cenderung gaduh sudah seharusnya diisi oleh beragam konten yang lebih produktif.
Peluang santri mengisi beragam konten tersebut sangatlah terbuka.
Hadirin rahimakumullah;
Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022 ini, marilah kita bersama-
sama untuk memperbaiki akhlak diri dan umat dengan mengerahkan kekuatan jiwa dan
raga.
Bersamaan dengan hal tersebut, kita pula perlu bersiaga atas gangguan dari luar, baik
itu gangguan yang berkaitan dengan iman, Islam, bangsa, dan negara.
Burung kutilang
Burung cendrawasih
Cukup sekian
Bismillah;
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, nikmat
Islam, nikmat sehat, serta nikmat kesempatan sehingga saya dan kita semua bisa hadir
dan menjemput momentum Hari Santri Nasional Tahun 2022.
Shalawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Nabi akhir Zaman, Sayyidina
Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat
nanti.
Yang saya hormati Dewan juri, bapak ibu pembimbing dan seluruh pemirsa yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Cita-cita besar negeri ini harus kita rencanakan dan perjuangkan sedari jauh-jauh hari.
Sejatinya santri mengambil peran besar untuk memajukan Bumi Pertiwi. Bukan sekadar
“pasukan bersarung” yang menggaungkan resolusi jihad, tapi santri juga ikut berperan
dalam menggapai Indonesia Maju.
Jika dulu para santri ikut berkontribusi bersama bangsa ini dalam menumpas penjajah
menggunakan senjata, maka sekarang kisahnya menjadi sangat berbeda. Santri hari ini
adalah santri milenial, santri kreatif, serta santri yang percaya dengan kemampuan diri.
Sudah bukan zamannya lagi jika ada santri yang tidak mengerti dengan teknologi, dan
sudah bukan zamannya lagi jika santri tidak boleh berprestasi di bidang sains dan
akademik lainnya.
Untuk itulah, santri milenial diharapkan mau dan mampu terus belajar sepanjan
hayat,agar santri di hari mendatang mampu bersaing di kancah nasional maupun
internasional.
Dewan juri dan hairin yang dirahmati Allah SWT;
Ada jutaan santri di Indonesia yang saat ini sedang menempuh ilmu. Meski mengambil
peran penting untuk menggapai cita-cita Indonesia emas tahun 2045, sebenarnya
akhlak adalah poin utama yang paling penting.
Kita sama-sama tahu bahwa tidak sedikit anak-anak muda yang mulai bobrok
akhlaknya, mulai liar lidahnya dengan kata-kata kotor, serta mulai luntur perilaku
hormatnya.
Ilmu pengetahuan memang penting, kecerdasan juga penting, tapi tetap adab dan
akhlak adalah yang nomor satu.
Maka dari itu, marilah kita semangati para santri milenial yan mana santri yang untuk
istiqomah di jalan kebaikan. Motivasilah para santri di mana pun mereka berada untuk
terus belajar, menebar kebaikan, jihad fisabilillah, serta terus memperbaiki diri menuju
takwa.
Generasi Milenial adalah sebutan untuk generasi yang lahir tahun 1980-2000-an. Tentu
saja didalamnya terdapat generasi Santri. Generasi itu juga disebut Generasi Praktis,
karena untuk mendapatkan informasi hanya dengan mengakses internet. Seorang
santri harus harus dibekali pendidikan yang tidak hanya bertujuan menguatkan aqidah,
ibadah dan ahklak namun juga bekal ilmu pengetahuan umum dan wawasan
kebangsaan. Melalui proses tersebut, diharapkan menghasilkan santri yang tak hanya
ahli dalam ilmu agama, namun juga menguasai teknologi untuk untuk menjaga
persatuan.Dalam arti sempit, santri berarti murid yang belajar dalam institusi agama
yang disebut pondok pesantren. Dalam artian luas, istilah santri
merujuk pada anggota masyarakat yang memegang teguh ajaran agama islam.
Sekian pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mari kita semangati
santri, dan bangga menjadi santri. Saya akhiri dengan pantun:
Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin. Wa ala alihi
wasohbihi aj’main. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu
wa rasululuh.
Alhamdulillah. Puji berlantunkan syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
yang senantiasa memberikan kita begitu banyak nikmat sehingga kita diizinkan untuk
berjumpa di hari yang penuh berkah ini dalam rangka peringatan HariSantri Nasional
tahun 2022.
Shalawat berbingkaikan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah meneduhkan kita dengan cahaya Islam. Semoga dengan seringnya bershalawat
kita bakal mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti. Aamiin Ya Robbal alamin.
Yang saya hormati Dewan juri, bapak ibu pembimbing dan seluruh pemirsa yang
dirahmati oleh Allah SWT.
Hari ini, kita berkumpul bersama untuk memetik momentum peringatan Hari Santri
Nasional tahun 2021. Walaupun masih di masa pandemi, namun saya yakin bahwa
semangat jihad kita semua masih utuh dan terus berkobar demi merengkuh takwa.
Teman-teman santri hingga hari ini masih semangat bangun Subuh, melaksanakan
Shalat Tahajud, belajar membaca kitab kuning, belajar berpidato Bahasa Arab, serta
memperbanyak hapalan Quran.
Sungguh! Pesantren adalah tempat yang penuh ilmu karena di sini kita bisa belajar dan
beribadah bersama-sama demi meraih surganya Allah SWT. Meski kita jauh dari orang
tua, tapi yakinlah bahwa Ayah dan Bunda selalu mendoakan yang terbaik untuk kita.
Di sisi lain, mereka selalu berharap agar kita bisa menjadi seorang santri yang saleh
dan mandiri.
Pada dasarnya, santri yang saleh itu bukan sekadar santri yang beribadah melainkan
santri yang mau terus memperbaiki diri, menata hati, menata iman, dan berusaha
menggapai takwa.
Selain beribadah, akhlak dan kepribadian juga merupakan hal utama. Bahkan Nabi
Muhammad SAW saja diutus oleh Allah tiada lain ialah untuk menyempurnakan akhlak.
“Innamal bu’istu li utamimma makarimal akhlak”.
Demi menjadi santri yang saleh, kita perlu menyeimbangkan ibadah dengan muamalah,
dunia dan akhirat, serta kepentingan pribadi, keluarga, dan negara.
Tentu saja. Karena kita hidup di Indonesia dan para santri di mana pun mereka berada
punya peran untuk menggapai cita-cita bangsa.
Selain berusaha menggapai takwa, seorang santri pula dituntut untuk mandiri. Ya, sikap
utama yang menjadi awal dari kemandirian adalah jangan mengeluh. Jangan
kebanyakan mengeluh karena nantinya waktu yang berlalu hanya menjadi hal yang sia-
sia semata.
Penting bagi seorang santri untuk menjadi pribadi yang mandiri, karena jikalau kita
sudah tamat dari pesantren ini, diharapkan tiap-tiap diri mampu melanjutkan misi
dakwah, menggaungkan resolusi jihad, serta menebar kebaikan kepada orang-orang di
sekitar kita.
Tanpa kesalehan dan kemandirian, harapan tersebut tentu akan sangat sulit untuk
digapai.
Seorang santri semestinya harus terus semangat belajar dan menuntut ilmu. Maka dari
itu, mari kita sama-sama berusaha menuju takwa dan meningkatkan kemandirian diri.
Demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini.
Semoga bermanfaat untuk diri dan umat.