KELOMPOK 4 :
1. Nurul Fitrah
2. Priskilya S Miru
3. Rosmiati
4. Rosalina Luturmas
5. Rino A Nanariain
6. Salomi Larat
7. Welminci
8. Endang S.b Weni
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segalah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan
Semesta Alam, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mendapat kesehatan
dan kekuatan fisik serta fikiran sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Macam-
macam terapi untuk penyakit kulit Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan kuli dan kepala untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang
mata kuliah ini.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Keperawatan kulit dan kepala yaitu
bapak : Ns.FAISAL.RIZAL.S.Kep,M.Kes, dan Ns AMBO ANTO S.Kep., M.M.Kep. yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
hari.
1) Vitamin E
Manfaat vitamin E sudah sangat dikenal untuk menjaga kesehatan kulit.
Yang paling utama adalah melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar
matahari. Vitamin E juga bisa membantu mengatasi kulit yang kasar dan
kering, menjaga kelembutan kulit, serta mencegah timbulnya bercak gelap
dan kerutan pada kulit. Biasanya tubuh memproduksi vitamin E melalui
sebum, yaitu minyak yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Jika
jumlahnya seimbang, sebum dapat membantu menjaga kulit dari
kekeringan. Anda bisa mendapatkan asupannya dengan mengonsumsi
makanan kaya vitamin E seperti bayam, kacang-kacangan, biji bunga
matahari, dan minyak zaitun. Vitamin E juga dapat Anda temukan di dalam
berbagai produk perawatan kecantikan.
2) Vitamin A
Vitamin A terkenal bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Namun,
vitamin A juga baik untuk menjaga kesehatan kulit. Telah banyak
penelitian yang menyatakan bahwa vitamin A punya banyak manfaat untuk
kesehatan kulit seperti:
• memperbaiki jaringan kulit yang rusak dan memelihara jaringan sehat,
• mengurangi kerutan dan garis halus,
• mengatasi bercak kusam pada wajah,
• menghaluskan kulit, dan
• membantu mengendalikan jerawat. Vitamin ini juga terdapat pada
beberapa produk skincare (perawatan kulit), misalnya krim wajah atau
krim mata. Salah satu turunan vitamin A yang banyak digunakan pada
produk tersebut adalah retinoid,
3) Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks terkandung dalam beragam jenis makanan seperti
oatmeal, beras, telur, dan pisang. Vitamin B kompleks mengandung biotin
yang merupakan dasar pembentuk kuku, kulit, dan sel rambut.
Beberapa vitamin B kompleks juga dapat meningkatkan kesehatan kulit.
Sebuah penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa vitamin B kompleks
bisa membantu tubuh memproduksi sel-sel kulit baru yang lebih sehat.
Sebaliknya, kekurangan vitamin B kompleks dapat menyebabkan
dermatitis.
4) Vitamin B3 atau niacinamide banyak digunakan untuk membantu
mengurangi munculnya bintik-bintik penuaan dan perubahan warna kulit.
Sementara vitamin B5 atau asam pantotenat membantu mengatasi jerawat
dan penuaan kulit.
Ada berbagai jenis vitamin B dan masing-masing vitamin dibutuhkan
dalam jumlah yang berbeda, seperti:
a. Vitamin B1: 1 – 1,2 miligram
b. Vitamin B2: 1,3 – 1,6 miligram
c. Vitamin B3: 12 – 15 miligram
d. Vitamin B5: 5 miligram
e. Vitamin B6: 1,3 – 1,5 miligram
f. Vitamin B12: 2,4 mikrogram
5) Vitamin C
Jenis vitamin untuk kulit yang satu ini kerap kali disebut sebagai
antioksidan. Ya, vitamin C tak hanya bisa bikin Anda kebal dari serangan
penyakit infeksi, tapi juga baik bagi kesehatan kulit..
Vitamin ini juga mengandung kolagen, yang bermanfaat untuk
meningkatkan kekenyalan dan kelembapan kulit dari dalam. Itu sebabnya
vitamin C kerap menjadi salah satu bahan utama dalam produk anti-aging
(perawatan kulit anti-penuaan).
Adapun beberapa manfaat vitamin C untuk kulit yakni sebagai berikut.
• Mencegah penuaan dini.
• Mengurangi kerutan di wajah.
• Mencegah dan mengatasi kulit kering.
• Membantu menyamarkan noda hitam di kulit.
• Melindungi kulit dari sinar matahari berbahaya.
• Mengurangi kerusakan sel dan membantu proses penyembuhan
luka.
6) Vitamin D
Vitamin D tak hanya bagus untuk kekuatan tulang dan gigi, vitamin ini
juga membantu kulit memperbaiki diri dengan merangsang pertumbuhan
sel kulit baru. Nutrisi juga berperan penting untuk meringankan peradangan
pada kulit.Peradangan bisa menyebabkan kulit mengalami iritasi hingga
mengalami masalah seperti jerawat dan eksim. Sebuah penelitian dalam
Journal of Dermatological Treatment membuktikan bahwa krim yang
mengandung vitamin D dan E mampu meringankan gejala dermatitis
atopik. Selain dari suplemen dan losion, ada banyak sumber vitamin D
alami yang bisa dikonsumsi. Salah satu sumber yang paling dikenal adalah
sinar matahari. Ketika kulit menyerap sinar matahari, kolesterol dalam
tubuh diubah menjadi vitamin D. Nantinya, vitamin D akan diambil oleh :
hati dan ginjal dan disebarkan ke seluruh tubuh untuk membantu
pembentukan sel-sel kulit yang sehat. Susu, sereal, salmon, tuna, kuning
telur, dan hati sapi juga termasuk sumber vitamin D yang bagus untuk
kesehatan kulit Anda.
7) Vitamin K
Vitamin K memiliki peranan yang penting dalam proses pembekuan darah
yang dibutuhkan saat proses penyembuhan luka atau memar. Maka dari itu,
vitamin K kerap menjadi salah satu solusi untuk beberapa kondisi yang
berkaitan dengan bekas luka. Selain itu, vitamin K juga sering digunakan
dalam komposisi obat jerawat, krim kulit, atau untuk mengatasi berbagai
masalah lain termasuk bintik hitam, lingkaran bawah bata, dan stretch
mark. Vitamin K yang dibutuhkan oleh orang dewasa dalam satu hari yaitu
65 mikrogram untuk laki-laki dan 55 mikrogram untuk wanita. Perkaya
asupan vitamin K Anda dengan mengonsumsi beragam jenis makanan
salah satunya sayuran berdaun hijau tua, seperti bayam, brokoli, dan sawi.
Vehikulum
a. Bedak
b. Krim W/O losio
c. Krim O/W
d. Pepsodent
➢ Solid Bedak
fungsi : Menyerap kelembaban kulit, mendinginkan, mengurangi gesekan (daerah
intertriginosa, dan kaki)
• Talkum (magnesium silikat) lubrikasi dan mengeringkan.
• Zinkoksida (antiseptik, proteksi)
• Kalamin mengandung ZnO 98% dan Fe2O3 1% (merah jambu)
• Sebagai astringen untuk mengurangi gatal
• Daya lekat pada kulit
• Kurang Stearat dipergunakan untuk meningkatkan daya lekat.
➢ Semi solid
• Mudah menyebar
• Proteksi, hidrasi, dan lubrikasi.
• Diklasifikasi menjadi
➢ Lengket: salep
▪ dasar hidrokarbon (lemak mineral/ murni)
▪ dasar kemampuan serap
➢ Encer: Krim
▪ emulsi air dalam minyak
▪ emulsi minyak dalam air dasar larut air.
➢ Salep-dasar hidrokarbon
▪ Emolien
Menahan penguapan air dari kulit
➢ Vaselin album, petrolatum kuning (menodai pakaian)
➢ Lengket.
➢ Penetrasi baik: dermatosis tebal, skuama, ulkus bersih
➢ B proteksi dipakai pada ruam popok, inkontinensia, sariawan, dan sisi
kolostomi.
➢ Salep-dasar hidrokarbon
▪ Kontraindikasi:
➢ Radang akut/ eksudatif
➢ Daerah berambut
➢ Daerah lipatan tidak menyerap air sehingga Tidak dapat dipakai untuk obat
larut air
➢ Salap -dasar serap/hidrofilik
▪ Dipakai untuk obat larut air bahan emulsi.
▪ Misal: lanolin dan turunannya,
▪ Berfungsi: lubrikasi, emolien, proteksi
▪ Bersifat: lengket namun mudah dibersihkan misalnya lanolin anhidros dan
petrolatum hidrofilik.
➢ Krim-emulsi air dalam minyak
▪ Air < 25% diberikan pengawet
▪ Terdiri dari ≥ 1 cairan tak larut yang terdispersi pada cairan lainnya, harus
dikocok terlebih dahulu kalau tidak akan terpisah.
▪ Membutuhkan emulgator
➢ Krim-emulsi air dalam minyak
▪ Kurang lengket, emolien, penetrasi tak sebaik salep, menyebar dengan mudah,
protektif, penguapan air
▪ Lambat dan mendinginkan.
➢ Krim-emulsi minyak dalam air
▪ Mengandung air >31% - 80%, diberikan pengawet
▪ Humektan: gliserin, propilen glikol, polietilen glikol untuk mencegah kekeringan.
▪ Banyak dipilih: tidak lengket, mudah dicuci, mudah menyebar, tidak mengotori
bbaju
▪ Setelah aplikasi fase air akan menguap meninggalkan sejumlah kecil lapisan
airminyak yang mendeposit obat jenuh
➢ Gel- dasar sediaan larut air
▪ Cair atau semisolid.
▪ Gel (substansi selulosa dan turunannya)
▪ Bening, mudah dipakai, dan dibersihkan, dapat dipakai pada kulit berambut.
▪ Sifatnya kurang menutup, alkohol atau propilen mudah kering dan menimbulkan
rasa tersengat.
➢ Pasta
▪ Campuran bedak (sampai 50%) dengan salep dasar hidrokarbon atau emulsi air
dalam minyak
▪ Bedak : zinkoksida, kaolin, kalsium karbonat dan talkum.
▪ Fungsi:
o Membatasi obat melebar/ proteksi, mengeringkan
o Barier impermiabel, proteksi, atau tabir surya.
▪ Kurang lengket, kurang menutup, lebih kering (dibandingkan salep.)
c. Manfaat Kosmetik
Sehubungan dengan bahan-bahan kosmetik di atas, maka akan dapat diperoleh
manfat-manfaat dari kosmetik. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain:.
1) Membersihkan kulit tubuh atau kulit kepala.
2) Mencegah timbulnya keriput.
3) Mengencangkan kulit-kulit yang kendor.
4) Menyuburkan rambut.
5) Menghindari beberapa gangguan kulit baik dari luar maupun dari dalam,
seperti noda-noda, flek, bintik-bintik, dan sebagainya.
6) Menghaluskan kulit.
7) Mempercantik seseorang.
8) Merubah penampilan seseorang, (memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada seseorang), sehingga orang tersebut mengalami perubahan.
d. Efek Samping Kosmetik
Efek samping dari penggunaan kosmetik terdiri atas :
a. Efek samping pada kulit Terjadi kontak alergi atau iritan, biasanya akibat dari
kontak antara kulit dengan bahan kosmetik yang bersifat alergik atau iritan,
misal : hidrokinon, parafenilendiamin.
b. Efek samping pada rambut dan kuku Berupa kerontokan rambut, kerusakan
pada rambut dan kuku, dan terjadi perubahan warna pada kuku dan rambut,
misal : Formaldehid pada cat kuku dan tioglikolat pada sediaan pengiting
rambut.
c. Efek samping pada mata Rasa tersengat dan terbakar akibat iritasi oleh zat
yang masuk ke mata, misal : isoparafin, alcohol, propilenglikol.
d. Kelainan pada saluran pernafasan Keluhan pada saluran nafas terutama
dalam bentuk aerosol (hair spray) yang digunakan dalam ruangan dengan
ventilasi yang buruk.
e. Efek toksik jangka panjang Masih sukar dinilai, karena umumnya digunakan
waktu yang lama dan daerah yang pemakaian yang luas (Badan POM, 2003).
Di bawah ini faktor-faktor yang membuat kulit Anda lebih cepat menua.
Di bawah ini berbagai perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk
menjaga kulit tetap awet muda.
Penuaan kulit merupakan proses yang alamiah. Namun, kondisi ini dapat
berlangsung lebih cepat akibat gaya hidup dan kebiasaan yang berdampak
buruk bagi kulit.
E. Penggunaan pelembab
Kulit merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia yang terletak di bagian
terluar atau permukaan tubuh yang berinteraksi langsung dengan lingkungan. Dalam
kehidupan sehari-hari, kulit terus-menerus berinteraksi dengan berbagai produk atau
bahan asing, seperti kosmetik, benda-benda sekitar, dan kondisi lingkungan. Pengaruh
setiap produk memberikan interaksi yang berbeda pada setiap kulit individu
Salah satu produk yang umumnya berinteraksi dengan kulit adalah kosmetik.
Sebagian besar penggunaan kosmetik adalah untuk mengatasi permasalah kulit,
seperti kondisi kulit kering walaupun ada sebagian individu yang memiliki jenis kulit
kering pada bagian tubuh tertentu. Kulit kering dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya kulit mengalami dehidrasi, kemampuan sebum, kekasaran
permukaan kulit, dan hidrofilitas. Selain itu, kulit kering juga dipengaruhi oleh iklim,
usia, dan pemakaian produk yang tidak sesuai jenis kulit. Diantara beberapa faktor
yang telah disebutkan terjadinya dehidrasi kulit adalah faktor yang paling dominan.
Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak tipis pada permukaannya yang terdiri
atas produksi kelenjar minyak yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan
penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit. Saat ini, banyak penelitian
mengenai kosmetik dengan tujuan menciptakan suatu produk yang inovatif untuk
mengatasi permasalahan individu dengan kondisi kulit kering. Salah satu solusi yang
ditawarkan untuk mengatasi jenis kulit kering, yaitu penggunaan kosmetik pelembab
(moisturizer). Pelembab merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan
hidrasi kulit. Saat ini, banyak produk komersil pelembab yang ditawarkan, namun
perlu diperhatikan pemilihan pelembab bergantung pada kebutuhan dan kecocokan
pada setiap individu.
B. Mekanisme pelembab
Menghidrasi kulit adalah dengan mengurangi transepideral water loss (TEWL)
dan menarik air untuk menghidrasi SC dan epidermis. Beberapa bahan yang dapat
mengurangi terjadinya TEWL yang bersifat oklusif, diantaranya petroleum, paraffin,
dimethicone, cyclo-methicone, dan minyak mineral. Bahan yang bersifat humektan
dan dapat menarik air ke kulit, diantaranya gliserin, sorbitol, propilen glikol,
hyaluronic acid, sodium, dan protein. Bahan yang bersifat lipid interseluler pada SC,
yaitu asam lemak (asam linoleat, asam stearat, dan asam palmitat), kolestrol, dan
ceramides. Golongan asam lemak adalah bahan yang banyak digunakan pada produk
pelembab yang bersifat lipid interseluler.Ditinjau begitu besar peran pelembab untuk
mengatasi kondisi kulit kering, maka artikel review ini akan mengkaji mengenai
perkembangan pelembab, tipe pelembab, mekanisme pelembab, formulasi pelembab,
dan bahan alam yang berpotensi sebagai pelembab. Pelembab umumnya digunakan
untuk mengurangi garis-garis halus, menghaluskan, dan melembabkan kulit. Ini
mungkin dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang inividu, kepuasan psikologis,
dan kualitas hidup. Pelembab bekerja efektif untuk mengatasi kulit kering dan
menjaga kahalusan kulit.
1) Anti-inflamasi
Beberapa komponen pelembab, seperti glycyrrhetinic acid, palmitoyl-
ethanolamine, telmesteine, vitis vinifera, dan ceramides yang berpotensi
sebagai anti-inflamasi yang cukup besar melalui berbagai mekanisme,
diantaranya memblokir aktivitas siklooksigenase, mengatur sitokin,
memproduksi prostanoid proinflamasi, serta menyediakan efek yang
menenangkan pada kulit yang sedang meradang, seperti pada dermatitis
atopik.
2) Antipruritik
Pelembab dengan basis air dapat memberikan efek dingin pada kulit.
Pelembab ini biasanya mengadung bahan seperti mentol sebagai zat
aditifnya yang dapat memberikan sensasi dingin dan dapat mengurangi
rasa gatal.
3) Antimitotik
Pelembab ini berupa minyak mineral yang memiliki sifat antimomotik
epidermal dengan derajat rendah dan dapat membawa efek terapetik pada
penyakit kulit dengan meningkatkan aktivitas mitosis epidermal, seperti
psoriasis.
4) Penyembuhan Luka Hyaluronic acid telah menujukkan efektivitas dapat
mempercepat penyembuhan luka.
C. Tipe Pelembab
Komponen pelembab dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu
humektan, oklusif, emolien, dan konstituen pelembab alami atau esensial protein..
Humektan adalah zat yang dapat menarik air jika dioleskan pada kulit. Secara
teoritis dapat meningkatkan hidrasi SC. Bahan humektan yang umumnya digunakan
termasuk gliserin, sorbitol, urea, asam alfa hidroksi, dan glukosa. Selain itu, sifat
higroskopis dimiliki oleh beberapa humektan, diantaranya asam alfa hidroksi,
amonium laktat juga terbukti mengurangi terjadinya penebalan abnormal pada SC,
meningkatkan kohesi antara corneocytes, mengurangi penampilan yang terlihat pada
ichthyosis, dan kondisi hiperkarotik lainnya.
Perlu diingat, penggunaan humektan terjadi secara transepidermal bukan berasal
dari lingkungan. Karena itu, penguapan terus terjadi dari kulit yang dapat
memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan kulit menjadi kasar. Konsentrasi yang
tinggi pada beberapa humektan, diantaranya urea, gliserin, dan propilen glikol dapat
menjadi penyebab terjadinya iritasi dan harus dihindari pada individu yang memiliki
kulit sensitif.
Oklusif secara fisik dapat memblokir secara transepidermal terjadinya kehilangan
air pada SC dan membantu mempertahankan kadar air.Lanolin adalah salah satu zat
digunakan sebagai oklusif dan telah lama digunakan sebagai pelembab tunggal.
Oklusif terdiri dari berbagai campuran, seperti ester, diester, hidroksi ester yang
memiliki berat molekul yang tinggi, lanolin alkohol, dan asam lanolin. Namun
sampai saat ini lanolin bisa dikatakan cukup efektif untuk meminimalkan terjadinya
penguapan dan juga dermatitis.
f. Formula Pelembab
Sebagian besar pelembab ada yang menggabungkan emolien, oklusif, dan
humektan. Kombinasi oklusif dan humektan dapat meningkatkan kapasitas air dalam
kulit. Penambahan emolien tertentu dapat meningkatkan kualitas estetika dan
stabilitas bahan aktif pada produk pelembab. Ketika gliserol dikombinasikan dengan
oklusif, maka kekeringan kulit akan secara sinergis berkurang. Formulasi utama
berupa sistem emulsi dan kebanyakan dalam bentuk losion dan krim.
g. Aplikasi Pelembab
Waktu dan metode yang tepat untuk aplikasi pelembab dapat memberikan
manfaat yang optimal. Seperti penggunaan humektan dan matriks hidrofilik, yang
berfungsi menyerap air dari lingkungan atau menyerap air dari lapisan bawah.
Penggunaan pelembab yang bersifat humektan lebih cocok digunakan saat
beraktivitas diluar. Pelembab yang bersifat oklusif umumnya digunakan pada kulit
yang lembab, seperti dipakai setelah mandi.Saat menggunakan pelembab yang telah
digosokan pada telapak tangan, saat diaplikasikan, dioles dengan ringan sepanjang
arah folikel rambut. Hal tersebut mencegah folikulitis minyak pada lapisan kulit.
Distribusi pelembab bergantung pada eksipien yang digunakan. Aplikasi salep
lebih merata dibandingkan dengan dengan produk yang memililiki formulasi dengan
sifat viskositas yang rendah dan bahan yang mudah menguap. Transfer aktif bahan-
bahan pada permuukaan kulit lebih mudah dalam pengaplikasian krim dan salep
daripada losion dan tingtur.32 Setelah aplikasi, bahan biasanya tetap berada pada
permukaan, diserap ke dalam kulit, dimetabolisme atau menghilang dari tubuh oleh
karena adanya penguapan, mengelupas atau karena adanya kontak dengan bahan lain.
Setelah 8 jam, biasanya hanya 50% pelembab yang tersisa pada permukaan kulit
Pelembab dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kondisi kulit kering
karena telah terbukti dapat meningkatkan hidrasi kulit dengan dengan mekanisme dan
sifat sebagai humektan yang menarik air jika dioleskan pada kulit, oklusif yang dapat
memblokir secara transepidermal terjadinya kehilangan air pada stratum corneum dan
membantu mempertahankan kadar air, dan emolien yang pencegah penguapan air
dalam kulit. Humektan, seperti gliserin dan propilen glikol merupakan bahan yang
paling sering digunakan dalam formulasi pelembab kulit. Formulasi berupa eksipien
dan waktu aplikasi pelembab juga turut berperan dalam pencapaian hasil yang optimal.
Berdasarkan kajian di atas produk pelembab berpotensi untuk dikembangkan ditinjau
dari peminatan dan kebutuhan konsumen yang menggunakan pelembab terus
meningkat.
F. Penggunaan pemutih
a. Pengertian Krim Krim merupakan sediaan berbentuk setengah padat yang
mengandung satu atau lebih bahan kosmetik terlarut dan terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai, berupa emulsi kental yang mengandung tidak kurang 60% air
yang ditunjukan untuk pemakaian luar (Anief, 2000).
b. Formulasi Krim Formulasi dalam krim antara lain:
1. Krim air dalam minyak (A/M), misalnya Cold Cream
2. Minyak dalam air (M/A), misalnya Vanishing Cream (Yanhendri, 2012).
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya dengan
khasiat bisa memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam (coklat) pada kulit. Krim
pemutih dimaksudkan untuk memutihkan kulit dan terkadang digunakan untuk
memutihkan daerah yang terkena sinar matahari, ataupun sebagai perawatan dari bintik-
bintik hitam diwajah (Parengkuan et al., 2013).
Waktu yang dibutuhkan dalam proses ini mencapai 2-4 minggu, tergantung dari
zat yang dipakai. Yang pasti jika kulit sudah putih, pemakai harus terus menerus
menggunakan krim tersebut. Sebab kalau penggunaannya dihentikan maka kulit akan
kembali seperti semula (Wisesa, 2004).
Produk krim pemutih tertentu aman dipakai selama pemakaiannya tepat dan benar.
Namun penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri sangat berbahaya karena bisa
merusak kulit, membuat kulit terbakar, hitam bahkan bisa berkembang menjadi kanker kulit
(Wiyana, 2001).
Merkuri dalam Krim Pemutih Maraknya penggunaan kosmetik menyebabkan timbulnya
berbagai efek samping terhadap kosmetik. Penggunaan kosmetik yang merupakan bahan kimia
tentu saja memiliki resiko maka penting diketahui dasardasar kosmetik, bahan-bahan kosmetik,
efek samping dan cara penggunaan serta penyimpanan bahan dan alat kosmeik. Bahan kosmetik
berbahaya yang banyak digunakan adalah merkuri. Kosmetik yang 19 mengandung merkuri
adalah kosmetik yang dapat memutihkan kulit dengan waktu kurang dari 1 minggu. Karena
terjadi kontak antara kosmetik dengan kulit, maka ada kemungkinan kosmetik diserap kulit
pemakai. Kontak kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat kosmetik
dan akibat negatif dapat merugikan berupa efek samping kosmetik (Wasitiatmadja, 2007).
Produk kosmetik berbahan merkuri (biasanya tidak ditulis dalam komposisi bahan) yang
dipakai menyebabkan iritasi parah pada kulit, yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan
menyebkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut telah banyak
dikeluhkan oleh para konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk kosmetik illegal
tersebut (Hadi, 2013).
SOAL :