Anda di halaman 1dari 4
i) BPJS Kesehatan pz@ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nomor N41 ML-03/0716 Madiun, 29 Juli 2016 Hal Penerapan Perpres No 19 Tahun 2016 dan Ketentuan Rekonsilias| Data Lampiran 2 (Dua) Lembar Yth. Pimpinan Perusahaan/Badan Usaha Peserta BPUS Kesehatan di Tempat Menindakianjuti Peraturan Presiden No, 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua ‘Atas Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan serta sehubungan dengan Pembenahan validitas data peserta dan iuran peserta BPUS Kesehatan, maka dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut ‘A. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 1. Penonaktfan secara sistem dliakukan kepada peserta perusahaan yang menunggak lebin dari 1 bulan (terhitung per tanggal 10). Ketentuan ini menggantikan ketentuan sebelumnya dimana peserta PPU (perusahaan) akan non-akif seluruh entitas pekerja nya setelah 3 bulan_menunggak. Terhitung mulai Jui 2076 ini, ketika terdapat perusahaan yang belum membayar iuran Bulan Juli sampai dengan tanggal 10 ‘Agustus 2018, maka tanggal 11 Agustus 2016 kepesertaan peserta dalam BU tersebut ‘akan nonaktif otomatis cleh sistem. 2. Jika teradi selisih kurang bayar aniara tagihan yang terbentuk (dalam masterfile BPUS Kesehatan) dengan pemibayaren yang diakukan oleh BU, hal tersebut akan dianggap sebagai tunggakan, maka dalam hal ni Kepesertaan akan dinonaktikan oleh sistem 3, Mekanisme atas denda keterlambatan pembayaran iuran (lebih dari tanggal 10) telah dinapuskan. Namun denda hanya diberlakukan kepada peserta yang mendapatkan pelayanan rawat inap dalam 45 hari sejak peserta aktit Kembali setelah pelunasan tunggakan iuran. 4. Denda Pelayanan yang cimaksud pada poin 3 ciatas diperhitungkan sebesar 2.5% di- kal biaya raw inap di rumah sakit d-alljumiah bulan tertunggak 5. Denda sementara akan dinitung berdasarkan diagnosa awal pada saat peserta masuk rumah sakit dan harus dibayarkan sebelum peserta mendapatkan Surat Eligibiltas Peserta. Selisin Kekurangan denda dari hasi|perhitungan diagnosa aknir pada saat peserta selesai dirawat akan ditambahkan pada taghan iuran perusahaan bulan berkutnya B. Rekonsiliasi Data 1. Untuk menghindari kondisi non-aktf kepesertaan dalam perusahaan khususnya seperti ada kasus poin A2 diatas, maka perlu dilakukan koreksi tagihan sehingga tidak terdapat selisih antara tagihan terbentuk dan pembayaran yang dilakukan oleh BU 2. Terdapat ketentuan khusus data peserta yang dapat dilakukan koreksi tagihan sebagai berkut Data peserta ganda 5 Peserta yang sudah ditaporkan untuk dinonaktifkan sebelum cut off namun mash terbentuk pada tagihan bulan berikutnya Cabang Maciun 2 Timor No. 6 Maciun 63116 “ale 482.991 40824, Fax. #62 351 494525 wiv bp kesehatan oid ©. Peserta yang sudah ada di Master File sebelum cut off namun tidak terbentuk tagihan pada bulan berikutnya Koreks' iuran karena kenaikan upahvUMK atau penurunan upah/UMK . Koreks! iuran anggota keluarga tambahan yang Kurang dari 195 di-kali UMK jika kerja punya gaji kurang dari UMK namun BU tidak punya penangguhan UMK dari Gubernur 1, Koreks! iuran anggeta keluarga IS/A yang tertagih iurannya dikarenakan peralihan dari Peserta Bukan Penerima Upan (PBPU) 9. Koreksi iuran anggota keluarga tambahan 1% lebih dari Re. 80.000, h. Kesalahan proses hitung iuran sehingga timbul selisi tacihan 3, Data peserta yang tidak dapat cilakukan Koreksi tagihan iuran adalah apabila Badan Usaha yang terlambat melaporkan penonaktifan data peserta (melebini tanggel 20 tiao bulan) 4, Bagi badan usaha yang hendak melakukan proses rekonsliasi diharapkan dapat menghubungi BPJS Kesehatan Cabang Madiun atau Kantor Layanan Operasional Kota/Kebupaten terdekat dengan melampirkan rekap luran bulanan yang dibayarkan Deserta bukti pelaporan mutasi data sebelum cut off untuk ketentuan point 2.b dan 2 ¢ 5. Proses rekonsiliasi dilaksanakan sampai dengan tanggal 20 Agustus 2018 Badan uusaha yang tidak melakukan konfirmasi terkail rekonsilasi melebihi tanggal tersebut maka data yang akan diakui adalah data BPJS Kesehatan sesuai dengan Master File. Koreksi uran tidak akan cibuka kembalisetelah periode JulAgustus in| Apabila ada yang ingin ditanyakan terkalt halhal tersebut dapat langsung menghubungi BPJS Kesehatan cabang Madiun di nomor 0351-43324 ext.118- atau, menghubungi | SdrSlamet Budi Santoso (08117666788) atau Penita Prasasya (081287384528). Demikian kemi sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasin Yopors3 01 Lampiran Contoh Kasus lustrasi PT Sinar Abadi Jaya telah menjadi peserta JKN-KIS BPUS Kesehatan TMT 1 Juli 2014, dengan jumiah peserta 100 Orang dan besaran iuran Rp 4.000.000/bulan ke BPS Kesehatan, PT Sinar Abadi Jaya telah menunggak iuran selama 15 bulan (Mei 2015-Jull 2016). Akan membayar taginan juran bulan Agustus 2016 pada tanggal 5 Agustus 2016. Jumiah iuran yang harus dibayar di Bulan Agustus 2016 adalah (Re 4.000.000 x 12 bulan) + Rp 4.000.000 (Tagihan luran Bulan Agustus 2016) = '52.000.000, Catatan Pasal 17A. 1 Ayat 1 & 2 PorPres 19 Tahun 2016 ‘Dalam hal terdapat ketertambatan pembayaran luran Jaminan Kesehatan lebih dari 1 bulan ‘sejak tanggal 10, penjaminan Peserta diberhentikan sementara. Status kepesertaan aktif kembali apabila Peserta: ._Membayar iuran bulan tertunggak paling banyak untuk waktu 12 (dua belas) butan; dan b._Mombayar iuran pada bulan saat peserta ingin mengakhiri pemberhentian sementara Jaminan. * PT Sinar Abagi Jaya menunggak lebih dari 12 Bulan sehingga membayar luran hanya terhitung 12 bulan + tagihan iuran bulan berjalan 1. Pada tanggal 16 Agustus 2016 salah satu pegawainya (Mr.X) Rawat Inap di Rumah ‘Sakit dengan total biaya yang dikeluarkan Rp 25.000 000. Berapakah denda yang hharus dibayar oleh PT Sinar Abadi Jaya ? Jawab 12 bulan x (2.5% x Rp 25,000,000) = Rp 7.500.000 2. Pada tanggal 20 Agustus 2016 salah satu pegawainya terkena Rawat Inap di Rumah ‘Sakit dengan total biaya yang dikeluarkan Rp 125,000,000. Berapakah denda yang harus dibayar oleh PT Sinar Abadi Jaya ? Jawab Denda yang harus dibayar oleh PT Sinar Abadi Jaya 12 bulan x (2.5% x Rp 125.000.000) = Rp 37.500.000, Catatan Pasal 17, 1 Ayat 3-5 PerPres 19 Tahun 2016 Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif kemball, Peserta wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk sotiap pelayanan kesehatan rawat inap yang iperolehnya. Denda sebesar 2,5% dari biaya pelayanan kesehatan untuk setiap bulan tertunggak dengan ketentuan: ‘2. Jumiah bulan tertunggak paling banyak 12 bulan; den »b Bosar denda paling tinggi Rp 30,000,000. Pembayaran juran dan denda ditanggung oleh Pemberi Kerja,

Anda mungkin juga menyukai