Khutbah Pertama
ون ست .ون ِ َّ .ش َأْن ُ .ف َوَن ََن إِ ْْل َِّلِّ
ِ ُ َ َْ َ َ َ ْ
غِ فره عوُذ ِل م روِر سَنا ْست َعِيُنُو َم ُدُه ْم َد ل
ْ ُ ُ ُ
ِِب ْن ا ّن
ا ُم َلُو و ي ْضلِ َفالَ ي َ ْ .ه ا نَأ ع مالِ َس ّيَِئا وِ
َ َ ُ ْ َ َ َ َ
ِض َّل .م ِِده ِ ل َّّ
م ْل ِت م
َ ُل َفال
ْن ْن ََلُوى. ْن
َىاِد
وَأ ْشه ُد َأ َع َو ْح َدُه الَ َأ ْ َش ه ُد َأ ْن َال إَِلَو
َ َ
ب ُدُه َشِ ري َك َلُو ِإال
ّن ُُمَ ّا
ِ ل َّّ
ّم ًدا ُل
ِ
ِ
ِ
ِ
Serial Khutbah Jumat
ِ
َوَر ُسوُلُو .
َو َعَلى َألو َوأَ ََو َا ل َنبَّينا ُُمَ َّمد
ْص َحابو م ُّ ه َّم َص ِّل َو َس ّْل م
ْن ََو
برْك َعَلى
تَبِ ع ُه ِِِب َ إََِل َي ْ .وِ ال ِّدْي ِن
م ْم ْح سا
ٍن
ُم ْسِل
َوَال إَِّال َوَأْن.تُْ م ََآ ُمنوا ُ َ.تقاتِو َأ.ي َ
ُمو َن ات ي
َّ ها
ُتوُت َّن ّ ُ .قوا ا ال
ِ ِ ل َّّ
َل َح َّق ّ ذ ي َن
َرب َخَل ق ِم ْن َ ْ.نف ٍس َوا ِح َ ٍد ة َو ال
َخَل َق ِ ْمن َ .ها ّ ُك م ُك ْم ّ ِذي
ُ
Serial Khutbah Jumat
ََي َّ ها ّا ُس ّ ُ .قوا
أَي. الن ات
َوات َوِن َْزو َ َج ها َوَب َّث ِ َر ج ًاال
ّ ُ .قوا ا َساًء َكثِ ًيرا ِ ْمنُ .ه َما
ِ ل َّّ
َل
ال
ّ ِذي َت َساَءُلو َن بِو
َواَْْل َر ح َا م إِ َّن ا َعَْلي ُك ْم َرقِي بًا
ِ ل َّّ
َل َكا َن
Setiap pergantian satuan waktu adalah momentum bagi kita untuk bermuhasabah.
Mengevaluasi diri. Meskipun muhasabah sebenarnya tak harus menunggu. Namun
Serial Khutbah Jumat
momentum seperti pergantian tahun ini menjadi sarana yang memudahkan kita
untuk mengevaluasi dengan membandingkan periode waktu tertentu dengan
periode sebelumnya.
َوات
ْت ٌس َما.ْن َن.ْ ي َوْلَت.َأ َ
قوا ا.ُ ّ
د ٍ لِغ َق َّ َد م ُْظر ف َّ ها ي
َّّ َ ِ ل
َل ال
ّ ِذي َن ََآ مُنوا
ات
قوا ا.ُ ّ
َّّ ِ ل
َل
َّ َخبِرٌي ِإ
ِِ ِلَل
ت ْع َمُلو َن.َ ا َبا ّن
Melihat sahabat ini, sahabat-sahabat lain kemudian bergerak, pulang ke rumah dan
kembali menghadap Rasulullah dengan membawa sedekah. Rasulullah senang
melihat Bani Mudhar terbantu. Lantas beliau bersabda:
Surat Al Hasyr ayat 18 ini adalah ayat yang memerintahkan kita untuk melakukan
muhasabah. Namun Allah mengawalinya dengan perintah taqwa. Karena taqwa
inilah janji kita. Taqwa inilah manifestasi dari muahadah kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
ُ تقوُلوا الِْ قي ا مِ ة إَِ َّن.ُ َ َلى َشِ ه ْد أَ ْن.َقاُلوا ب ِّ ف ِسِ ه َأَل س ُت بِرب.ُ َأْن
َّ كن ََ َ َ ْ
َوم.ْ َي ََن ُك ْم ْم
ا
َع ْن َغافِِل َي
َى َذا
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (QS. Al A’raf: 172)
Muhasabah
Maka hendaklah kita melakukan muhasabah, mengevaluasi, apa yang telah kita
lakukan untuk akhirat kita. Jika perusahaan membuat laporan tahunan untuk
mengevaluasi perkembangan dan laba rugi, kita yang mengejar akhirat lebih berhak
untuk melakukan muhasabah. Agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, dan
agar tahun depan lebih baik dari tahun ini. Untuk masa depan kita di akhirat nanti.
Cobalah kita luangkan waktu untuk bermuhasabah. Jika tahun ini sholat kita ada
yang bolong, kita perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar
tahun depan sholat lima waktu kita lengkap. Jika tahun ini sholat lima waktu kita
telah lengkap tapi belum berjamaah, kita perlu membuat target, berjanji kepada
Allah, muahadah, agar tahun depan sholat lima waktu kita berjamaah. Jika tahun
ini kita sudah sholat berjamaah tapi sering jadi makmum masbuk, kita perlu
membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan kita tidak
sering lagi menjadi makmum masbuk.
Selain shalat fardhu, kita juga perlu mengevaluasi shalat sunnah kita. Sudahkah kita
mengiringi shalat lima waktu dengan shalat sunnah rawatib. Sudahkah kita
mendirikan qiyamul lail, sholat tahajud. Sudahkah di waktu dhuha kita menunaikan
sholat dhuha.
Demikian pula puasa kita. Jika tahun ini puasa Ramadhan kita ada yang bolong, kita
perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan puasa
Ramadhan kita lengkap.
Demikian pula tilawah kita. Jika tahun ini kita belum bisa tilawah setiap hari, kita
perlu membuat target, berjanji kepada Allah, muahadah, agar tahun depan kita
lebih dekat dengan Al Quran dan bisa membacanya setiap hari.
Sebab muhasabah itu harus berujung pada perbaikan diri. Peningkatan amal shalih.
Semakin dekat dengan dengan realisasi muahadah kita: balaa syahidnaa.
Muqarabah
Ini mengisyaratkan bahwa muhasabah itu sangat penting. Dan muhasabah itu
harus membuat kita semakin dekat dengan Allah, muqarabatullah. Wattaqullah.
Muraqabah
ِ َّ ِإ
ٌَخبري
ِلَل
ت ْع َمُلو َن.َ ّن ا َبا
Serial Khutbah Jumat
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18)
Apa pun yang kita lakukan. Apakah dalam kesendirian atau di tengah keramaian.
Apakah tersembunyi atau terang-terangan. Allah mengetahui semuanya dan kelak
di akhirat akan ditampilkan-Nya kepada seluruh manusia. Bahkan amalan hati pun
Allah mengetahuinya.
Firman Allah ini mengingatkan kita agar memiliki sikap merasa diawasi oleh Allah.
Muraqabah. Muraqabatullah.
Muraqabah inilah yang akan menjadi kontrol kita. Ketika kita akan melakukan
kemaksiatan atau dosa, melanggar muahadah, menyia-nyiakan muhasabah,
menjauh dari muqarabah, maka muraqabah –merasa diawasi Allah- akan
menghentikannya. Bukankah Allah melihat jika hambaNya bermaksiat? Akhirnya
tidak jadi bermaksiat.
ُ َأ
ُ
ب َتا َسب ُوا.ْ َق َحا ِسبُوا َس
ل ْن نف ُك ْم.ُ ْ َأ
َ
Hisablah diri kalian sendiri sebelum dihisab Allah. Lakukan muhasabah di dunia ini
sebelum dihisab Allah di akhirat nanti.
Maka marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah,
keberkahan dan kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.
َو َ ْ.ي.ن
ِ ِعَبا ِ َّ هلال ََ ُيُْم ْدِل َوا َ َوإِْي.
ذي هى
الُ ْقَرَب ِب َلْع ِإل ْح سا ت َ ِا ء ر د له ن
ِن ل :إ
ا
َل عل َت َذ ّ ُكْرو َن ك ُ ظ
ُ واْل واْلب .ي ِ
ع ع ا َلْف ْح
َ َ َ َ َ َ
ْم ّ ُك ْم ِن َشاِ ء ُ ْمن َ ِك ر ْغ ِي
Khutbah Jumat lainnya bisa dibaca di Versi PDF bisa didownload di