Negara
1. Makna Hak
Hak adalah sesuatu yang secara mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya bergantung
kepada kita sendiri
Hak Warga Negara merupakan segala sesuatu yang harus diperoleh warga negara dari
pemerintah (negara)
2. Makna Kewajiban
Kewajiban Warga Negara adalah dasar, pokok, fundamental yang harus dilaksanakan setiap
orang yang dibatasi oleh status kewarganegaraan
Kewajiban Asasi Manusia adalah dasar, pokok, fundamental yang harus dilaksanakan setiap
orang tanpa dibatasi
Untuk nilai Instrumental, ini merupakan nilai-nilai turunan dari nilai dasar yang dituangkan
dalam berbagai ketentuan konstitusional, baik dalam UUD NRI Tahun 1945, UU, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah. Disinilah kedudukan Pancasila sebagai
sumber dari segala hukum terlihat. Contoh nilai instrumental adalah pasal-pasal hak dan
kewajiban yang sudah dijelaskan dikegiatan pembelajaran 1 dan masih banyak yang
lainnya.
3. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Keluarga :
1) Sila 1
-Melaksanakan ibadah tepat waktu
-Menjalankan ibadah tanpa ada gangguan dari anggota keluarga lainnya
2) Sila 2
-Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan.
- Saling mencintai dan menyanyangi anggota keluarga
3) Sila 3
-Mengembangkan perilaku hormat kepada orang yang lebih tua.
-Mendapat kasih sayang dari anggota keluarga
4) Sila 4
-Tidak boleh memaksakan kehendak sendiri kepada anggota keluarga yang lain.
-Mendapat hak untuk berbicara atau menyampaikan pendapat saat ada diskusi dalam
keluarga
5) Sila 5
-Menjaga kerukunan dan persatuan dengan sesama anggota keluarga.
-Mendapatkan hak jaminan kesehatan, pendidikan
Sekolah :
1) Sila 1
-Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita.
- Melakukan kewajiban agama masing-masing di sekolah.
2) Sila 2
- Menjaga kerukunan dengan sesama teman dan warga sekolah.
- Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.
3) Sila 3
- Bangga terhadap keberagaman yang ada di Indonesia.
- Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah di Indonesia.
4) Sila 4
- Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif.
- Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di kelas.
5) Sila 5
- Mengikuti dengan aktif kegiatan kerja bakti di sekolah.
- Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.
Masyarakat:
1) Sila 1
- beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang dipilih.
- wajib menghormati semua umat beragama.
2) Sila 2
- perlakuan yang adil dan setara baik di hadapan hukum maupun dalam kehidupan
keseharian
- Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia dengan
tidak membeda-bedakan teman berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi, mau pun tingkat pendidikan
3) Sila 3
- ikut serta dalam pembelaan negara
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, dengan taat membayar pajak
tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) Sila 4
- mengeluarkan pendapat baik secara tertulis maupun lisan
- Mengutamakan musyawarah dengan mempertimbangakan kehendak peserta
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
5) Sila 5
- mendapatkan pekerjaan dan perlindungan kesehatan
- Tidak membeda-bedakan ataupun pilih kasih dalam berteman dan pergaulan di
masyarakat
Kasus Pelanggaran Hak dan
Pengingkaran Kewajiban Warga
Negara
Pelanggaran terhadap hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara biasanya
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Terkontaminasi paham kelompok tertentu yang bertentangan dengan dasar dan falsafah
negara
c. Tidak toleran
Tidak adanya penghargaan terhadap orang lain, terlebih yang berbeda, baik latar
belakang ekonomi, ras, maupun agama
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Contoh kasus pelanggaran HAM di lingkungan keluarga, antara lain sebagai berikut.
a) Orang tua memaksakan keinginannya kepada anaknya
b) Orang tua menganiaya anaknya.
c) Anak melawan/menganiaya orang tua atau saudaranya.
d) Majikan memperlakukan asisten rumah tangganya sewenang-wenangnya dan tidak
memedulikan hak-haknya.
a. Cara preventif
b. Cara represif
suatu tindakan aktif yang dilakukan pihak berwajib pada saat pengingkaran kewajiban
terjadi agar pengingkaran itu tidak terulang kembali. Misalnya dengan memberlakukan
denda bagi mereka yang parkir di jalan umum, tidak pada tempat pakir yang ditentukan.
Hakikat Perlindunagn dan Penegakan
Hukum
1. Hakikat Hukum
a. Pengertian hukum
1) Immanuel Kant
Menurut Immanuel Kant, hukum ialah keseluruhan syarat yang dengan ini kehendak
bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dari kehendak bebas dari orang
yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
2) Leon Duguit
Leon Duguit memberikan penielasan bahwa hukum ialah aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan yang ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat dan yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam
melakukan tugasnya.
3) S.M. Amin
S.M. Amin, SH dalam bukunya yang berjudul Bertamasya ke Alam Hukum
merumuskan hukum sebagai kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sangsi-
sangsi; dan tujuan hukum ialah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia
sehingga kedamaian dan ketertiban terpelihara.
2) Ciri Negara Hukum Menurut Aliran Eropa Kontinental Adapun menurut aliran Eropa
Kontinental, seperti yang dinyatakan oleh Friedrich Julius Stahl, negara hukum
(rechtsstaat) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia;
b) )untuk melindungi hak asasi tersebut, penyelenggaraan negara harus berdasarkan
pada pemisahan atau pembagian kekuasaan;
c) dalam menjalankan tugasnya, pemerintah bekerja berdasarkan pada peraturan atau
undang-undang;
d) apabila pemerintah dalam menjalankan tugasnya yang berdasarkan undang-
undang mash melanggar hak .asasi (campur tangan pemerintah dalam kehidupan
pribadi seseorang), ada pengadilan administrasi yang akan menyelesaikannya.
Adapun ditinjau dari sudut objeknya, yaitu dari segi hukumnya, penegakan hukum mencakup arti
yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum itu mencakup pula nilai-nilai keadilan
yang terkandung di dalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam
masyarakat. Dalam arti sempit, penegakan hukum itu hanya menyangkut pengakan peraturan
yang formal dan tertulis saja.
Penegakan hukum sendiri menurut Sudarto (dalam Antika, 2012) dapat dilaksanakan dengan dua
cara berikut.
1) Upaya preventif. Upaya penegakan hukum ini lebih menitikberatkan pada pencegahan
sebelum terjadinya kejahatan dan secara tidak langsung dilakukan tanpa menggunakan
sarana pidana atau hukum pidana, misalnya pemberian pengawasan pada objek
kriminalitas, mengurangi atau menghilangkan kesempatan berbuat kriminal dengan
perbaikan lingkungan, dan penyuluhan kesadaran mengenai tanggung jawab bersama.
2) Upaya represif. Upaya represif merupakan salah satu upaya penegakan hukum atau
segala tindakan yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum yang lebih
menitikberatkan pada pemberantasan setelah terjadinya kejahatan yang dilakukan
dengan hukum pidana yaitu sanksi pidana yang merupakan ancaman bagi pelakunya.
Di sisi lain, menurut Soerjono Soekanto, perlind ungan dan penegakan hukum tidak serta-merta
terjadi. Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi perlindungan dan penegakan hukum.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Hukum. Unsur-unsur dalam hukum, antara lain perundang-undangan, traktat, dan
yurisprudensi idealnya tidak bertentangan. Selain itu, bahasa yang dipergunakan harus
jelas, sederhana, dan tepat.
b) Penegak hukum. Para penegak hukum yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum.
Pihak-pihak ini harus menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peraturan atau
perundang-undangan yang mengaturnya.
c) Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
Sarana atau fasilitas tersebut antara lain sumber daya manusia, organisasi, peralatan,
dan keuangan.
d) Masyarakat, yakni faktor lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.
Masyarakat seharusnya memahami dan mematuhi hukum yang berlaku.
e) Kebudayaan. Nilai-nilai kebudayaan sepatutnya mendasari hukum yang berlaku. Nilai-
nilai ini berkaitan dengan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
b. Fungsi
Fungsi kepolisian terdapat pada Pasal 2, yaitu salah satu fungsi pemerintahan
negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
c. Tugas
UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 13 menyatakan tugas pokok Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai berikut
1) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2)menegakkan hukum; dan
3) memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
d. Wewenang
1) Wewenang secara umum Kepolisian Negara Republik Indonesia tercatat pada
UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 15
Ayat (1), yaitu sebagai berikut.
(1) menerima laporan dan/ atau pengaduan;
(2) membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum;
(3) mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
(4) mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa;
(5) mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif
kepolisian;
(6) melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan;
(7) melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
(8) mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
(9) mencari keterangan dan barang bukti;
(10) menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
(11) mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan masyarakat;
(12) memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;
(13) menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.