Anda di halaman 1dari 17

Jenis hak dan kewajiban warga negara yang terkait dengan setiap sila pancasila

Hak merupakan kuasa untuk menerima segala sesuatu yang semestinya di terima olehnya,
sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus di lakukan demi maksud dann tujuan
tertentu.

Berdasarkan sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hak dan kewajiban kita
sebagai makhluk ciptaan Tuhan adalah sebagai berikut:

Hak yang di dapat:

1. Hak kebebebasan memeluk agama berdasar keyakinan

2. Hak untuk menjalankan ibadah dengan aman tanpa ganggunan

3. Hak untuk di hargai sesama umat beragama

Kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa:

1. Kewajiban mempercayai Tuhan YME sebagai pencipta alam semesta

2. Kewajiban melaksanakan ketentuan agama

3. Kewajiban menghormati antar umat beragama

Sila ke 2 Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

Hak yang kita dapatkan:

1. Hak untuk di akui dan di perlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan

2. Hak untuk di akui persamaan derajad tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, warna
kulit, jabatan, jenis kelamin, dan lain sebagainya.

3. Hak untuk di cintai sesama manusia

4. Hak untuk di hormati sesama manusia

Kewajiban dari sila ke 2

1. Kewajiban untuk saling mencintai sesama manusia

2. Kewajiban untuk menjunjung tinggi sikap tenggang rasa

3. Kewajiban untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

Sila ke 3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”

Hak yang di dapat dari sila tersebut adaah:

1. Hak untuk di hargai

2. Hak untuk di hormati

Kewajiban yang harus kita lakukan sesuai dengan sila ke 3 adalah:

1. Kewajiban menjaga persatuan

2. Kewajiban mencintai tanah air


3. Kewajiban untuk menjunning tinggi persatuan dan kesatuan

Sila ke 4 yang berbunyi “ Kerakyatan yang di pimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”

Hak yang kita dapat adalah:

1. Hak untuk mengeluarkan penda[pat

2. Hak kebebasan atas segala sesuatu

Kewajiban yang harus kita lakukan yang sesuai dengan sila ke 4 adalah:

1. Kewajiban mengeluarkan pendapat

2. Kewajiban menghargai pendapat orang lain

3. Kewajiban untuk menerima hasil musyawarah

Sila ke 5 yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Hak yang kita dapat dari sila ke 5 adalah:

1. Hak untuk di perlakukan adil

2. Hak untuk di hormati

Kewajiban yang harus kita lakukan sesuai dengan sila ke 5 adalah sebagai berikut:

1. Kewajiban untuk berlau adil sesama manusia

2. Kewajiban untuk saling menghormati antar sesama manusia

1. Sila Pertama: Nilai Ketuhanan

Contoh penerapa sila pertama ini menjamin seluruh warga Indonesia untuk memeluk agama yang
dipercayainya. Ada 5 agama resmi di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Protestan, Budha, Hindu dan
Kong Hu Chu. Dalam menjalankan nilai Ketuhanan ini, seluruh warga memiliki hak:

Memeluk agama yang diyakininya.

Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Sedangkan kewajibannya adalah:

Tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain.

Menghormati keyakinan orang lain.

Menjunjung tinggi toleransi antar umat agama.

2. Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan


Sila kedua mencerminkan bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama. Dengan
sila kedua ini warga mempunyai hak:

Mendapat jaminan dan perlindungan hukum yang sama.

Mendapat kesempatan mendapat kehidupan layak yang sama.

Sedangkan kewajibannya adalah:

Mengakui persamaan hak setiap peran warga negara indonesia dalam proses pembangunan tanpa
memandang suku, keturunan, jenis kelamin, agama dan sebagainya.

Memupuk sikap saling mencintai sesama manusia tanpa memandang bulu.

Melakukan kegiatan kemanusiaan.

3. Sila Ketiga: Nilai Persatuan

Sila ketiga mempunyai nilai bahwa walau suku dan agama berbeda-beda namun bangsa Indonesia
tetap bersatu di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun hak yang dimiliki oleh warga
dari nilai sila ketiga ini adalah:

Mengembangkan seni dan budaya daerah dengan niat memperkaya seni dan budaya nasional.

Mendapat perlakuan yang sama walau berada jauh dari kampung halamannya.

Sedangkan kewajibannya adalah:

Menjunjung tinggi kebersamaan.

Selalu mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

Rela berkorban jiwa dan raga demi terciptanya keutuhan NKRI.

4. Sila keempat: Nilai Kerakyatan

Sila keempat ini mencerminkan kedaulatan rakyat dan juga kekuasaan berada ditangan rakyat.
Dimanan semua masalah bisa diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Hak
yang menyertai sila keempat adalah:

Rakyat bebas mengeluarkan pendapat yang bersifat membangun dan bertanggung-jawab.


Mendapat jaminan untuk berpolitik secara demokratis yang diwujudkan dengan kebebasan
berpendapat dan berorganisasi

Adapun kewajibannya adalah:

Tidak memaksakan pendapat pribadi atau golongan kepada pihak lain.

Selalu mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain dengan bijak.

Mengutamakan musyawarah dalam setiap masalah yang dihadapi.

5. Sila kelima: Nilai Keadilan

Wujud nilai dari sila kelima ini adalah keadilan bagi seluruh warga Indonesia. Seseorang bisa disebut
adil ketika ia bisa bersikap adil pada dirinya sendiri dan orang lain. Selalu menyeimbangakan antara
perbedaan hak dan kewajiban dan menghargai kerja keras orang lain. Dan hak yang mencakup sila
kelima adalah:

Mendapat perlakuan adil dalam seluruh aspek kehidupan yang melingkupi ekonomi, politik dan
budaya.

Mendapat kesempatan hidup yang sama dengan orang lain.

Sedangkan kewajibannya adalah:

Mempertahankan sikap gotong royong dilingkungannya.

Hidup sederhana tidak berlebihan, hemat dan tidak boros.

1. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Sila pertama dijabarkan dalam UUD

pasal 29

(1) Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Penjelasan : dalam sila pertama dapat diketahui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
beragama, mayoritas agama di Indonesia adalah Islam, namun warga negara Indonesia bebas untuk
memilih agamanya masing-masing dan beribadah menurut ajaran agamanya karena dalam ayat yang
kedua disebutkan “negara menjamin kemerdekaan...”.
Pasal 28E (amandemen)

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah
negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali.

Penjelasan : sama seperti di dalam pasal 29, pasal ini menuliskan bahwa setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya. Pasal ini merupakan pasal tentang Hak Asasi
Manusia pada bab XA. Intinya adalah di Indonesia, kebebasan dalam beragama seharusnya terjamin
tanpa paksaan karena menyangkut HAM. Jika terdapat pemaksaan maka itu sudah melanggar HAM.

2. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

Sila kedua Pancasila dijabarkan dalam :

Pasal 27

(1) Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan dan wajib
menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Penjelasan : warga negara Indonesia apapun statusnya, seharusnya sama dihadapan hukum dan
pemerintahan. Baik orang biasa atau pejabat negara jika melakukan kesalahan dan diadili,
hukumannya harus setimpal. Tidak dibeda-bedakan dan harus adil. Dan semua warga negara, harus
mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia tanpa terkecuali. Warga negara juga berhak untuk
mendapatkan pekerjaan dan hidup yang layak.

Pasal 28

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.

Penjelasan : warga negara Indonesia memiliki hak untuk mengeluarkan pendapatnya baik secara
langsung atau tidak langsung. Warga negara Indonesia bebas untuk berkumpul atau bermusyawarah
dan semuanya itu sudah di tetapkan dalam Undang-undang.

Pada bab XA tentang Hak Asasi Manusia dari pasal 28A sampai pasal 28J (amandemen):

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan uman manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal
di wilayah negara dan meninggalkanya, serta berhak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi denggan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat menusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabai.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang oleh siapa pun.

Pasal 28I

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggun jawab
negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokaratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokaratis.

Penjelasan : penjabaran kemanusiaan yang adil dan beradab terlihat jelas pada pasal-pasal diatas.
Setiap orang berhak untuk hidup dan menjalankan kehidupan yang dimilikinya. Setiap orang berhark
untuk berkeluarga, setiap anak berhak untuk berkembang, setiap orang berhak untuk mendapatkan
perlindungan, mendapat pendidikan, tidak mendapat siksaan dan banyak lagi. Semua orang berhak
mendapatkan semuanya itu agar terwujud adil dan beradab kemanusiaan di Indonesia.

3. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”

Sila ketiga dijabarkan dalam :

Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang--Undang Dasar.

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.

Penjelasan : dari pasal diatas jelas bahwa Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk Republik,
negara demokrasi dan negara hukum.

Pasal 32

(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai--nilai budayanya.

(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Penjelasan : negara memajukan budaya nasional, negara juga memelihara kekayaan budaya,
walaupun beragam, namun tetap satu negara.

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Penjelasan : bendera Indonesia hanya satu, yaitu merah putih, disemua daerah di Indonesia semua
bendera negara sama yaitu merah-putih, jika bukan, maka itu bukan bendera negara Indonesia.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Penjelasan : bahasa daerah di Indonesia ada banyak, sehingga untuk berkomunikasi dengan orang
dari daerah lain cukup sulit, untuk itu bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu, yang
mempersatukan semua rakyat di Indonesia.

4. Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Berhubungan dengan pasal –pasal :

Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang¬-Undang Dasar.

(3 )Negara Indonesia adalah negara hukum.

Penjelasan : kedaulatan berada ditangan rakyat dan segala bentuk musyawarah rakyat dipimpin oleh
MPR.

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang--undang.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu
kota negara.

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.

Pejelasan : MPR, DPR dan DPD anggota-anggotanya dipilih lewat pemilu dan di atur dengan Undang-
undang, segala keputusan MPR ditetapkan melalui suara terbanyak.

Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang--


Undang Dasar.

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang--Undang Dasar.

Penjelasan : segala peraturan yang ada di pasal 3 harus dilaksanakan oleh MPR.

Pasal 37

(1) Usul perubahan pasal--pasal Undang--Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang--kurangnya 1/3 dari jumlah
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(2) Setiap usul perubahan pasal--pasal Undang--Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal--pasal Undang--Undang Dasar, sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat dihadiri sekurang--kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(4) Putusan untuk mengubah pasal--pasal Undang--Undang Dasar dilakukan dengan


persetujuan sekurang--kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.

(5) Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.

Penjelasan : segala jenis perubahan Undang-undang harus berdasarkan peraturan pada pasal diatas.

5. Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Sila kelima berhubungan dengan pasal-pasal :

Pasal 23

(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

(2) Rancangan undang--undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah.

(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun yang lalu.

Penjelasan : dalam mengatur anggaran pendapatan dan belanja negara pemerintah harus
memperhatikan kemakmuran rakyat dan rakyat berhak tahu mengenai anggarannya.

Pasal 31

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang--undang.

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang--kurangnya dua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai--nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Penjelasan : hak untuk mendapatkan pendidikan termasuk ke dalam keadilan sosial, pemerintah
mengusahakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berpegang pada nilai-nilai agama
dan persatuan negara untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Pasal 34

(1) Fakir miskin dan anak--anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang--undang.

Penjelasan : anak terlantar dan fakir miskin juga harus terjamin kehidupannya, negara membuat
sistem jaminan sosial seperti jaminan kesehatan untuk yang tidak mampu.

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain


– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.”

– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”

Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :

1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat
(2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.
Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

Sila ke 1 Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai Ideal :

Ketuhanan

Nilai Instrumental :

Berikut beberapa nilai instrumental dari sile ke 1

Pasal 28E
Ayat (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah
negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Ayat (2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya.

Pasal 29

Ayat (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa,

Ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Nilai Praksis :

Prilaku/pengamalan yang memcerminkan sila ke 1

1. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.

2. Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.

3. Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran rumah rumah
ibadah.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.

Sila ke 2 Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Nilai Ideal :

Kemanusiaan

Nilai Instrumental :

Berikut beberapa nilai instrumental dari sile ke 2

Pasal 14

1. Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung.

2. Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat

Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28B

1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.

2. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28G

Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat menusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28I

1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

3. Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.

4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab
negara, terutama pemerintah.

5. Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokaratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan.

Pasal 28J

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai Praksis :

Prilaku/pengamalan yang memcerminkan sila ke 2

1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.

2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.

4. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

Tidak semena-mena terhadap orang lain.


5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial, memberikan bantuan
kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan peduli akan sesama.

Sila ke 3 Persatuan Indonesia

Nilai Ideal :

Persatuan

Nilai Instrumental :

Berikut beberapa nilai instrumental dari sile ke 3

Pasal 25A

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 35

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.

Pasal 36

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Pasal 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.

Nilai Praksis :

Prilaku/pengamalan yang memcerminkan sila ke 3

1. Mengembangkan sikap saling menghargai.

2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa

3. Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.

4. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.

5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.

Sila ke 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Nilai Ideal :
Kerakyatan

Nilai Instrumental :

Berikut beberapa nilai instrumental dari sile ke 4

Pasal 2

1. Majelis Permusyawaratan rakyat terdiri atas anggauta-anggauta Dewan Perwakilan rakyat,


ditambah dengan utusan-utusan dari Daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang
ditetapkan dengan Undang-Undang.

2. Madjelis Permusjawaratan rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu-kota Negara.

3. Segala putusan Majelis Permusyawaratan rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak

Pasal 3

Majelis Permusjawaratan rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada
haluan Negara.

Pasal 6 ayat 2

Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan rakyat dengan suara yang
terbanyak

Pasal 19

1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.

2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.

3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Nilai Praksis :

Prilaku/pengamalan yang memcerminkan sila ke 4

1. Menghindari aksi “Walk Out” dalam suatu musyawarah.

2. Menghargai hasil musyawarah.

Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.

3. Memberikan kepercayaan kepada wakil wakil rakyat yang telah terpilih dan yang menjadi wakil
rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat.

4. Tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain.

5. Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

Sila ke 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai Ideal :

Keadilan
Nilai Instrumental :

Berikut beberapa nilai instrumental dari sile ke 5

Pasal 33

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pasal 34

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Nilai Praksis :

Prilaku/pengamalan yang memcerminkan sila ke 5

1. Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.

2. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana


kekluargaan dan kegotongroyongan.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Menghormati hak-hak orang lain.

Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

4. Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras

5. Tidak bergaya hidup mewah.

Anda mungkin juga menyukai