Kelompok 7 - Akuntansi Biaya II
Kelompok 7 - Akuntansi Biaya II
AKUNTANSI BIAYA II
DISUSUN OLEH
KELAS C
KELOMPOK 7
PRODI AKUNTANSI S1
2022
1. PT ABC mengharapkan penjualan di tahun 2017 mencapai 100.000 unit produk X.
Persediaan awal PT ABC tahun 2017 adalah 7.000 unit produk X, sementara target
persediaan akhir sebesar 11.000 unit produk X. Hitunglah jumlah produk X yang
dianggarkan untuk produksi tahun 2017.
Jawab =
Dik =
Unit yang diproduksi = 100.000
Persediaan akhir = 11.000
Persediaan awal = 7.000
Dit = Produk x yang dianggarkan?
Peny =
Produk yang dianggarkan
¿ unit yang diproduksi + persediaan akhir− persediaan awal
¿ 100.000+11.000−7.000
¿ 104.000 unit
Jadi, jumlah produk x yang dianggarkan untuk diproduksi PT. ABC Tahun 2017
sebanyak 104.000
5. PT Laboratories melakukan uji panas (UP) dan uji tekanan (UT) terhadap bahan
baku. Menurut system biaya yang berlaku saat ini, perusahaan memasukkan semua
biaya operasi sebesar $1.200.000 ke satu pool biaya overhead. Tarif per jam
pengujian adalah $15 ($1.200.000 : 80.000 total jam pengujian). Uji Panas (UP)
menggunakan 50.000 jam pengujian, sedangkan uji tekanan (UT) menghabiskan
30.000 jam pengujian. Tuan Ahmad, kontroler perusahaan yakin bahwa terdapat
variasi yang cukup pada prosedur pengujian dan struktur biaya sehingga kalkulasi
biaya dan tarif penagihan untuk uji panans dan uji tekanan bisa dipisahkan. Pasar
untuk jasa pengujian ini cukup kompetitif. Tanpa informasi ini, kalkulasi biaya dan
penetapan harga yang tidak tepat akan membuat perusahaan kehilangan
pelanggan.Tuan Ahmad membagi biaya yang terjadi dalam 4 kategori biaya
aktivitas :
1) Biaya tenaga kerja langsung $240.000. Biaya ini bisa ditelusuri secara langsung
ke Uji Panas (UP) sebesar $180.000 dan uji tekanan (UT) $60.000
2) Biaya-biaya yang berhubungan dengan peralatan (seperti sewa,pemeliharaan,
listrik, dll) berjumlah $400.000. Biaya-biaya ini dialokasikan ke uji panas dan uji
tekanan berdasarkan jam pengujian.
3) Biaya penyetelan, $350.000. Biaya-biaya ini dialokasikan ke uji panas (UP) dan
uji tekanan (UT) berdasarkan jam penyetelan yang diperlukan. Uji panas (UP)
membutuhkan 13.500 jam dan uji tekanan (UT) membutuhkan 4.000 jam
penyetelan.
4) Biaya design pengujian, $210.000. Biaya-biaya ini dialokasikan ke uji panas (UP)
dan uji tekanan (UT) berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk merancang
pengujian. Uji panas (UP) membutuhkan 2.800 jam dan uji tekanan (UT)
membutuhkan 1.400 jam.
Diminta :
a. Klasifikasikan biaya aktivitas sebagai tingkat unit output, tingkat batch,
pendukung produk atau jasa, atau pendukung fasilitas. Jelaskan setiap jawaban
anda.
b. Hitunglah biaya per jam pengujian untuk uji panas dan ujoi tekanan. Jelaskan
secara singkat alas an mengapa angka tersebut berbeda dengan tarif $15 per
jam pengujian seperti yang telah dihitung Tuan Ahmad dengan menggunakan
system kalkulasi biaya sederhana.
c. Jelaskan ketepatan perhitungan biaya produk dengan menggunakan system
kalkulasi biaya sederhana dan system ABC. Bagaiman manajemen Tuan Ahmad
menggunakan hirarki biaya dan informasi ABC untuk mengelola bisnisnya
dengan lebih baik ?
Jawab =
a. – Biaya tingkat unit output : biaya tenaga kerja langsung
– Biaya tingkat batch : biaya penyetelan
– Biaya pendukung fasilitas : biaya berhubungan dengan peralatan (biaya sewa,
pemeliharaan, dll)
– Biaya pendukung : biaya design
b. Biaya per jam pengujian untuk uji panas dan uji tekanan
o Uji panas
= Total biaya operasi : jam pengujian
= $1.200.000 : 50.000 jam pengujian
= $24/jam
o Uji Tekanan
= Total biaya operasi : jam pengujian
= $1.200.000 : 30.000 jam pengujian
= $40/jam
Jadi, angka diatas berbeda dengan tarif $15, karena terdapat kalkulasi biaya dan
tarif penagihan untuk uji panas dan uji tekanan bisa dipisahkan. Kalkulasi biaya
dana penetapan harga yang tidak tepat akan membuat perusahaan tersebut
kehilangan pelanggan.
c. Perhitungan dengan sistem kalkulasi biaya sederhana akan lebih efektif
digunakan jika perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk saja karena
hanya menggunakan satu tingkat aktivitas saja, akan tetapi jika perusahaan
memproduksi lebih dari satu produk maka perusahaan harus memisahkan biaya
overhead pabrik untuk masing-masing produk. Activity Based Costing (ABC)
atau kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas merupakan suatu sistem perhitungan
biaya dimana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari
satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume.
Untuk mengidentifikasi biaya sumber daya pada berbagai aktivitas, manajemen
Tuan Ahmad perlu mengelompokkan seluruh aktivitas menurut cara bagaimana
aktivitas-aktivitas tersebut mengonsumsi sumber daya.