Anda di halaman 1dari 4

Referency:

http://dudud.blog.binusian.org/2010/12/25/knowledge-management-of-astra-honda/

knowledge management at Unilever

http://cavalinmoshe.blog.binusian.org/2014/04/penerapan-knowledge-management-di-pt-unilever-
indonesia-tbk/

Knowledge Management, PT Unilever Indonesia Tbk., Key Success Factors, Social Environment.

https://www.academia.edu/44412954/
ARTIKEL_APLIKASI_BASIS_DATA_RELASIONAL_PADA_PT_UNILEVER

permasalahan :

1. Bagaimana model implementasi knowledge management pada perusahaan listrik seperti PT.
UNILEVER!

Sejak tahun 2005 sampai 2009, PT Unilever Indonesia Tbk. telah empat kali memenangkan penghargaan
Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE), bahkan menjadi wakil Indonesia yang mampu
menjadi pemenang di tingkat Asia. Penghargaan Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE)
merupakan pengakuan atas prestasi terhadap kesuksesan perusahaan dalam menjadi knowledge based
enterprise terkemuka di dunia. Prestasi ini membuktikan komitmen PT Unilever Indonesia Tbk. untuk
terus membangun dan mengembangkan intellectual capital perusahaan. Kesuksesan PT Unilever
Indonesia Tbk. dalam menerapkan manajemen pengetahuan di perusahaannya tidak terlepas dari
peranan lingkungan sosial. Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi mengenai faktor-faktor kunci
lingkungan sosial yang mempengaruhi kesuksesan implementasi manajemen pengetahuan di
perusahaan tersebut.
Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Penerapan knowledge management yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah
1.Komunikasi pemasaran yang bersifat One-Voice
Penjelasan One-Voice adalah walaupun system komunikasi yang digunakan oleh perusahaan berbeda-
beda tetapi jika sudah dikoordinasi dan memiliki misi yang tepat maka akan mudah meraih konsumen.
Sistem komunikasi ini bukan hanya untuk menigkatkan pencitraan suatu produk tetapi juga harus
menimbulkan hasil penjualan yang baik dari produk yang telah dipasarkan.
2.Pengembangan SDM
Didalam bagian ini karyawan ada asset yang berharga bagi Unilever Indonesia. Karena itu Unilever
Indonesia membuat strategi dan system huma capital yang bersifat komprehensif. Hal-hal yang dilakukan
adalahmembaut Performance Development Program (PDP) yaitu dimana karyawan melakukan
perkejaannya sesuai dengan kemampuannya, setiap pertengahan tahun PDP dimonitor melalu Continuos
Improvement Discussion (CID) untuk membahas hal-hal yang diperlukan utnuk pengembangan system
kerja dari karyawan.
3.Budaya Coaching
Budaya Coaching disini menjelaskan bahwa seorang senior manager ditempatkan disuatu department
untuk membantu atau memimpin karyawan-karyawan yang tergabung didalam departementnya. Tetapi
sebelum menjadi coach mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu agar mengetahui teknik-tekniknya.
Budaya coaching ini diberi nama Building Leaders as Generative Coaches.
4.Budaya Sharing Knowledge
Disini menjelaskan Unilever Indonesia menunjuk seorang senior manager untuk menjadi learning
champion dengan sukarela untuk membagi pengalaman dan pengetahuan mereka didalam ahlinya
masing-masing. Dan hal-hal yang dilakukan oleh Unilever Indonesia adalah :
o Suatu achievement bagai management dan karyawan yang berkontribusi dalam membagi pengetahuan
dan pengalamannya.
o Retrospect berupa program penulisan tacit yang diperoleh dari pengalamannya dan dianggap baik
terus akan dipublikasikan didalam situs department mereka.
o SOLAR (Share of Learning and Discussion) yang dimana pemimpin perusahaan Uniliver Indonesia dari
luar dating sebagai narasumber untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya.
o Good idea. Ini merupakan inisiatif yang memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan suatu ide
sederhana yang dapat menguntungkan perusahaan dari berbagai sisi.

Pengembangan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk


Disini akan dipaparkan salah satu keunggulan dari Unilever Indonesia didalam pengembagan knowledge
management maupun Learning Organization yang mampu menciptakan berbagai program pembelajaran
yang unik dan menarik untuk diamati. Awalnya program semacam ini merupakan usul dari karyawan dan
telah menjadi sebuah ide yang seacara tidak sengaja yang disampaikan dalam pembahasan dan hasil
dari ide tersebut akan dianalisa sebgai kebutuhan untuk memafaatkan berbagai media yang ada untuk
peningkatan perusahaan.

Seperti yang sudah dijelaskan di pendahuluan bahwa PT Unilever Indonesia Tbk beberapa kali
memenangkan pernghargaan Most Admire Knowledge Enterprise (MAKE) maka sudah tidak diragukan
lagi atas prestasi PT Unilever Indonesia Tbk dalam membangun dan mengembangkan intelektual capital
perusahaan.
PT Unilever Indonesia Tbk berusaha menerapkan lerning cultur. Learning cultur atau proses belajar yang
diterapkan PT Unilever Indonesia Tbk memiliki filosofi 70-20-10, yaitu
- 70% proses pembelajaran menggunakan metode on the job training
- 20% proses pembelajaran melalui coaching dengan line manager
- 10% proses pembelajaran dengan training
Filosofi tersebut terkait dengan strategi pengembangan sumber daya manusia di PT Unilever
Indonesia Tbk dan didokumentasikan dalam system Performance Development Plan (PDP). Performance
Development Plan (PDP) ini merupakan rencana pengembangan karyawan yang telah disesuaikan dengan
job description mereka di setiap posisi yang menjadikan indicator keberhasilan kinerja karyawan selama
tahun berjalan
Konsep Performance Development Plan (PDP) yaitu “ You Create Your Own Destiny”, yang
berarti setiap karyawan memiliki dan didiberikan kebebsan untuk membuat Key Peformance Indicator
(KPI) mereka sendiri yang mana harus tetap disesuaikan dengan tujuan dan target perusahaan dan
karyawan juga diberikan kesempatan untuk menentukan jenis pelatihan yang dirasa perlu untuk mereka
ikuti tetapi juga harus selalu sejalan dengan target perusahaan.
Performance Development Plan (PDP) yang telah dibuat oleh masing-masing karyawan tadi lalu
didiskusikan dengan atasan atau manager mereka untuk disetuji Bersama.Performance Development Plan
(PDP) yang telah dicapai ini akan di monitor melalui Continuous Improvement Discussion (CID) yang
mana diselenggarakan setiap tahun. Didalam forum ini membahas mengenai hal-hal apa saja yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan karyawan.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dalam PT Unilever Indonesia Tbk salah satunya yaitu
penggunaan system database dalam pengolahan data yang tepat. Dengan semakin banyaknya
competitor membuat perusahaan berusaha keras dalam menjalankan proses bisnisnya. Penggunaan
database dalam suatu perusahaan merupakan hal yang penting dalam mendukung kegiatan-kegiatan
yang ada didalam perusahaan.

Database datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Pada dasarnya, database adalah
sekelompok file yang terkait secara logis yang menyimpan data dan asosiasi diantara mereka. Dengan
adanya Database Management System (DBMS) Sebuah perusahaan dapat mengakses data dengan
menggunakan alat kueri dan pelaporan yang merupakan bagian dari DBMS atau dengan menggunakan
program aplikasi khusus ditulis untuk melakukan fungsi ini. DBMS juga menyediakan mekanisme untuk
menjaga integritas data yang disimpan, mengelola keamanan dan akses pengguna, dan memulihkan
informasi jika sistem gagal. Karena database dan DBMS sangat penting untuk semua bidang bisnis,
mereka harus dikelola dengan hati-hati.

Dengan adanya usaha proses pembelajaran di PT Unilever Indonesia Tbk maka perusahaan PT
Unilever Indonesia Tbk membangun budaya pembelajran melalu budaya coaching dan budaya sharing
knowledge. Budaya coaching yang diberi nama Building Leaders as Generative Coache, yaitu para senior
manajer PT Unilever Indonesia Tbk diberikan wewenang untuk membimbing bawahannya atau suatu
departemen. Para senior yang ditugaskan untuk membimbing ini nantinya akan diberikan pelatihan dan
Teknik coaching telebih dahulu agar budaya coaching lebih terstruktur.

Sedangkan budaya sharing knowledge yaitu setiap karyawan di semua lini PT Unilever Indonesia
Tbk diwajibkan untuk saling berbagi pengetahuan. Dalam proses pembelajaran ini sering disebut sebagai
Learning Champion, yaitu karyawan yang dianggap ahli di suatu bidang secara sukarela untuk bebrbagi
oengetahuannya dengan rekannya. System budaya sharing knowledge dilakuakn dengan berbagai
variasi, bentuk penghargaan dalam event tertentu, seperti:

- Pemberian award/ achievement bagi karyawan atau departemen yang berkontribusi dalam
membagiaan pengalaman dan pengetahuannya.
- Retrospect, yaitu program penulisan tacit dari oengalamannya yang dianggap baik lalu akan
dipublikasikan dalam situs di department mereka.
- SOLAR (Sharing of Learning and Discussion) yang mana mendatangkan pimpinan PT Unilever
Indonesia Tbk yang dari luar negri sebagai narasumber untuk membagikan pengetahuan dan
pengalamannya.
- Good idea, memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan suatu ide mereka yang dapat
membuat inovasi didalam perusahaan.

PT Unilever Indonesia Tbk tidak hanya memfaatkan sumber dan factor internal saja tetapi juga
melakukan transfer pembalajaran melalui stakeholdersnya, contohnya dengan melakukan survey
dan study shopper understanding dengan perusahaan marketing research. Dari survey tersebut
dapat digunakan untuk pengembangan produk. Selain itu PT Unilever Indonesia Tbk juga selalu
mendengarkan saran dan kritik dari konsumennya agar produk mereka terus ter inovasi dan
berkembang.

System database yang digunakan PT Unilever Indonesia Tbk yaitu menggunakan penyeimbang
beban HAProxy untuk meningkatkan kinerja situs webnya dan menjalankan basis datanya di
Microsoft SQL Server dan MySQL. PT Unilever Indonesia Tbk juga menggunakan AWS untuk
pencadangan dan pemulihan kesalahan yang komprehensif, dan untuk penyebaran cepat
infrastruktur standar. Amazon Web Services (AWS) adalah penyedia layanan cloud yang aman,
AWS menawarkan tenaga komputasi, ruang penyimpanan database, "content delivery network"
dan fungsionalitas lainnya yang membantu banyak bisnis untuk berkembang dan menjalankan
aplikasi dengan baik.
Selain itu

Anda mungkin juga menyukai