,il$fl!I|ll|il
Jurnal
TEKNOLOGI & INDUSTRI 1,SSt/1979-7788
VOLUME 28 NOMOR 1
PANGAN Jwi2017
Copyright O 2017 Indonesian Association ofFood Technologists in collaboration wil1 the Department ofFood Science and Technology, IPB
Ifti Hidayah,A.Md
DAFTAR ISI
Hasil Penelitian
Diah Mustika Lukitasari1), Renny Indrawati1,2)*, Rosita Dwi Chandra1), Heriyanto1,2), dan
Leenawaty Limantara1,3)
1)
Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP), Universitas Ma Chung, Malang
2)
Jurusan Kimia, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Universitas Ma Chung, Malang
3)
Center for Urban Studies, Universitas Pembangunan Jaya, Tangerang
ABSTRACT
Utilization of artificial food colorants has ob tained particular concern for long time consumption. Red
cabb age (Brassica oleracea L. var. capitata forma rub ra L.) was extracted to produce a candidate for
natural food colorant through a one-step physical extraction and microencapsulation. The color strength
was determined by measuring: (1) tinctorial strength, (2) color degradation kinetics at various pH, and (3)
thermostab ility. Yield level and antioxidant activity were enclosed as supporting data. The results showed
that extract of red cabb age exhib ited vivid red until green color at various pH and was nearly stable at pH 2
and 3, meanwhile its thermostability was fairly good at pH 3, 4, 8, and 9. The encapsulated red cabbage
extract produced high color intensity at pH 2 for red color and pH 9 for b lue color with a yield level of
5.53%. It also showed antioxidant activity with IC 50 value of 725.65±0.086 ppm in methanol solvent and
258.25±0.097 ppm in water-methanol solvent.
Keywords: antioxidant activity, food colorants, red cab b age, stab ility, tinctorial strength
ABSTRAK
Penggunaan pewarna sintetis pada makanan telah mendapat perhatian serius, terutama terkait efek
samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Kubis merah (Brassica oleracea L. var. capitata
forma rub ra L.) berpotensi untuk diekstrak menjadi pewarna alami pangan melalui ekstraksi secara fisik
dan dilanjutkan dengan mikroenkapsulasi. Adapun parameter yang diuji dalam penelitian ini yakni
intensitas warna, degradasi warna terhadap variasi pH selama kurun waktu tertentu, dan degradasi warna
terhadap perlakuan panas. Kadar rendemen dan aktivitas antioksidan merupakan data penunjang dari
penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enkapsulat pigmen kubis merah memberikan warna
merah cerah hingga hijau pada beragam pH, dan cukup stabil pada pH 2 dan 3, sedangkan pengujian
termostabilitas menunjukkan bahwa pigmen kubis merah cukup stabil pada pH 3, 4, 8, dan 9. Enkapsulat
pigmen kubis merah menunjukkan intensitas warna tertinggi pada pH 2 (2687,5±0,01%) untuk warna
merah dan pH 9 (2168,9±0,004%) untuk warna biru dengan rendemen 5,53%. Enkapsulat pigmen kubis
merah menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC 50 725,65±0,09 ppm dalam pelarut metanol dan
258,25±0,10 ppm dalam pelarut air-metanol.
Kata kunci: aktivitas antioksidan, intensitas warna, kubis merah, pewarna makanan, stabilitas
PENDAHULUAN 1
kalsium, kalium, fosfor, nat rium, besi, sulfofaran, dan
antosianin (Neelufar et al., 2012). Antosianin yang
Kubis merah merupakan sejenis sayuran terkandung dalam k ubis merah berpotensi sebagai
pelengkap salad yang dapat memenuhi 61% pewarna alami merah pada bahan pangan yang
kebutuhan vitamin K per hari, tinggi akan serat, dan memiliki sisi positif sebagai antioksidan terhadap
mengandung gula alami yang dapat memberik an radikal bebas (Senja et al., 2014). Antosianin me-
efek kesehat an bagi manusia (Dragichi et al., 2013). rupakan pigmen yang tersusun dari flavonoid
Kubis merah mengandung vit amin A, B, C, dan E, (antosianidin) dengan cincin aromatik pada cincin B,
cincin siklik C6-C3-C6, dan gugus gula dengan
posisi yang berbeda. Antosianin merupakan pigmen
*Penulis Korespondensi: larut air yang terdapat di sel epidermis pada bunga
E-mail: renny.indrawati@machung.ac.id
1
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
atau di s el mesofil pada daun. Jenis antosianin yang Kubis merah kemudian dipotong menggunak an
terkandung dalam kubis merah yakni cyanidins pisau stainless steel (Kris Chef) menjadi beberapa
dengan gugus gula baik yang terasilasi dengan bagian yang lebih kecil kemudian diekstrak meng-
kafeat, ferulat, asam sinapat, dan p-koumarat gunakan slow juicer HH-SBF11 (Hurom, USA, Inc.)
maupun tidak (Hong dan Meng, 2015). tanpa penambahan air. Ekstrak yang diperoleh
Kubis merah mengandung ant osianin yang kemudian ditambahkan maltodekstrin sebanyak 5%
menimbulkan perubahan warna pada suas ana asam (b/ v) dan dibekukan semalam menggunakan freez er
maupun basa bergantung pada jenis ikatan (Polytron, PT Sarana Kencana Mulya Kudus).
quinoidal, flavilium, chalcone, dan pseudobase
(Lopes et al., 2011). Antosianin dapat menjadi salah Kondisi pengeringan
satu alternatif pewarna alami dalam bahan pangan Ekstrak yang telah dibekukan dalam freezer
dan obat-obat an (He et al., 2010). Pewarna alami kemudian didinginkan dengan metode freeze drying
umumny a memiliki sifat tidak stabil terhadap pH, (Labconco-FreeZone 2.5 L Benchtop) selama 48
panas, maupun cahaya bergantung dari jenis jam dengan suhu -49°C dan t ekanan 0,04 MPa.
pigmen dan sumbernya, sehingga dapat dibedak an Enkapsulat pigmen kubis merah yang telah dikering-
dengan mudah dari pewarna sintetis. Xavier et al. kan kemudian ditumbuk, dimasukkan ke dalam
(2008) meny atakan ekstraksi kubis merah dengan wadah plastik, kemudian di-bubbling dengan gas N2
menggunakan larutan asam asetat (5, 10, dan 20% (PT. Samator Gas Industri, Indonesia).
v/ v) menunjukkan konsentrasi warna yang lebih
tinggi dibandingkan dengan menggunakan buffer Rendemen dan kadar air (moisture analyzer)
McIllvaine (pH 3, 4, dan 5) dan metanol (30, 4 0, dan Prosedur pengujian rendemen adalah dengan
70% v/ v). Chandrasekhar et al. (2012) menyatak an menimbang sampel yang telah dicuci, kemudian
pula ekstraksi menggunakan acidified ethanol (50%, menimbang berat ekstrak yang telah dikeringk an
v/ v) menunjukkan kandungan antosianin tertinggi di- dengan metode freeze drying menggunakan timba-
bandingk an menggunakan pelarut air, acidified ngan analitik Sartorius BT224S (Osaka, Japan).
water, metanol, acidified methanol, dan aseton. Eks- Untuk menent ukan kadar air, sampel ditimbang dan
traksi kubis merah menggunakan pelarut organik diukur dengan menggunak an Moisture Tester S hi-
memiliki warna pekat namun menimbulk an residu madzu-MOC63U (Kyoto, Japan). Persentas e kadar
kimia (HCl) seperti yang dinyatakan oleh Gomathi et air dan rendemen terhit ung dengan menggunak an
al. (2013) saat melakukan ekstraksi kubis merah rumus:
menggunakan acidified methanol. Berdasarkan per-
timbangan adanya resiko terdapat residu bahan
kimia, maka perlu dikaji cara ekstraksi untuk men-
dapatkan ekstrak pek at antosianin tanpa meng-
gunakan pelarut organik. Salah satu met ode yang Preparasi buffer McIllvaine (Modifika si Molina et
dapat digunakan adalah ekstraksi fisik, yakni meng- al., 2014)
gunakan air bebas dari kubis merah. Pembuatan buffer McIllvaine mengac u pada
Tujuan umum penelitian ini yakni mendapatkan Molina et al. (2014) dengan sedikit modifikasi pada
informasi tentang intensitas warna dan aktivitas proporsi asam sitrat dan Na2HPO4. Adapun pem-
antioksidan dari enkapsulat pigmen kubis merah. buatan buffer McIllvaine yakni dengan melarutkan
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yakni men- <2% asam sitrat (Lianyungang Chameleon Tec h-
dapatkan informasi mengenai kestabilan ekstrak nology Co. Ltd, China), <2% Na2HPO4 (Lianyungang
kubis merah terhadap variasi pH dan panas, se- Chameleon Technology Co. Ltd, China), dan 0,02%
hingga dapat menjadi referensi apabila enkapsulat sodium asida (Amresco Inc, USA) dalam akuades
pigmen diaplikasikan dalam produk pangan. (Panadia Laboratory, Indonesia) yang telah disaring
menggunakan water purifier (Thermo Scientific
7133-USA Ltd).
BAHAN DAN METODE
Analisi s intensita s warna (Reyes dan Zevallos,
Bahan
2007)
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
Enkapsulat pigmen kubis merah dilarutkan ke
kubis merah segar yang diperoleh dari Lai-Lai
dalam akuades dengan konsentrasi 0, 1% (b/ v), di-
Market Buah. Maltodekstrin (MD) (Yishui Dadi Corn
homogenisasi menggunakan magnetic stirrer VELP
Developing Co., Ltd., China) dengan DE 10-12%.
SCIE NTIFICA AMI4 (Leicestershire, England), ke-
Preparasi sampel mudian dilakukan pengukuran dengan spektro-
Kubis merah segar disortasi, dicuci dengan air fotometer Shimadzu UV-1800 (Kyoto, Japan) pada
bersih, ditiriskan kemudian ditimbang menggunak an panjang gelombang 200-900 nm dan ColorFlex E Z
Electronic Kitchen Scale (Kris Chef-EK9350H). Hunt er Associates Laboratory Inc. (Reston, USA)
2
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
pada panjang gelombang 400-700 nm. Persentase Evaluasi aktivita s antioksidan dan IC50 (Modifi-
nilai intensitas warna dan nilai chroma terhitung kasi Dehbi et al., 2012)
dengan menggunakan rumus: Aktivitas antioksidan dan IC50 pada enkapsulat
pigmen kubis merah ditentukan dengan mengguna-
kan modifik asi metode Dehbi et al. (2012) pada
konsentrasi DPPH yang digunakan, volume sampel
dan volume DPPH yang digunakan. Enkapsulat
√ pigmen kubis merah dilarutkan dalam air hingga
3
konsentrasi 1000 ppm, kemudian dilakukan seri pe-
ngenceran dengan menggunak an metanol (Merck
Evaluasi stabilitas pigmen (Modifika si Reyes dan
Co & Inc, USA), diikuti dengan penambahan larut an
Zevallos, 2007)
DPPH 0, 2 µM (Sigma Aldrich, Germany Ltd.).
Stabilitas enkapsulat pigmen kubis merah Sampel diinkubasi selama 30 menit, kemudian
ditentukan dengan menggunakan modifikasi metode
ditera pada panjang gelombang 517 nm. Persentase
Reyes dan Zevallos (2007) pada penggunaan buffer
aktivit as antioksidan dan nilai IC50 dihitung meng-
McIllvaine, volume ekstrak, konsentrasi ekstrak, gunakan rumus:
suhu penyimpanan, waktu penyimpanan dan variasi
pH yang diuji. Ekstrak kubis merah konsentrasi 0,1%
(b/ v) dilarutkan pada buffer McIllvaine dengan
rentang pH 2-11, kemudian disimpan pada climate -
chamber Memmert ICH110 (Schwabach, Germany)
dengan suhu 20°C, RH 15,1% dalam kondisi gelap.
Sampel diamati pada jam ke 0, 6, 12, 24, 48 dan 72 Untuk memperoleh nilai IC50 melalui rumus [y = ax +
menggunakan ColorFlex dengan panjang gelom- ] 7
bang 400–700 nm. Persentase nilai degradasi de-
Nilai a dan b merupakan konstanta yang di -
rajat warna dihitung menggunakan rumus:
dapatkan dari pers amaan garis lurus aktivitas anti-
oksidan.
Analisa data
Data pengujian dianalisis secara statistik
dengan menghitung nilai rata–rata dan standart
Identifikasi adanya perubahan pada derajat error (SE) dengan Microsoft Office Excel 2013.
warna ditentukan dengan menghitung nilai ΔE Semua data yang diperoleh dalam bent uk nilai
menggunakan rumus [5]. Adapun warna standar rerata dari pengujian duplo ± standart error.
untuk menghitung nilai Δ berdasarkan warna enk a-
psulat pigmen kubis merah awal setelah dilarutkan
dalam buffer McIllvaine sebelum mengalami masa HASIL DAN PEMBAHASAN
penyimpanan.
Kadar air
Kadar air yang terkandung dalam kubis merah
√( ) ( ) ( ) segar s ebesar 89,62±0,34%, sedangkan kadar air
enkapsulat pigmen kubis merah yang telah dikering-
Evaluasi thermostabilitas pigmen (Modifikasi kan sebesar 12,57±1,84%. Asgar dan Mus addad,
Reyes dan Zevallos, 2007) (2006) meny atakan kubis kering memiliki rentang
Thermostabilitas enkapsulat pigmen kubis kadar air berkisar antara 7,7-9,23%. Adapun faktor–
merah ditentukan dengan menggunakan modifikasi faktor yang memengaruhi sifat higroskopis bahan
metode Reyes dan Zevallos (2007) pada pengguna- yakni jenis bahan baku, kandungan gula yang ter-
an buffer McIllvaine, volume ekstrak, konsentrasi dapat dalam bahan, bahan penyalut, kelembaban
ekstrak, suhu penyimpanan, waktu penyimpanan udara, metode pengeringan dan penyimpanan. En-
dan variasi pH y ang diuji. Ekstrak kubis merah kapsulat pigmen kubis merah dikeringkan dengan
konsentrasi 0,1% (b/ v) dilarutkan dalam buffer menggunakan freeze dryer selama 48 jam. Metode
McIllvaine dengan rentang pH 2-11. Ekstrak yang ini digunakan untuk menghindari kerus akan pigmen
telah dihomogenisasi menggunak an magnetic stirrer saat menggunakan suhu tinggi, sehingga dapat
ke-mudian diinkubasi pada suhu 60°C selama 30 mempertahankan warna saat diaplikasikan ke dalam
menit. Pengujian dilakukan menggunakan ColorFlex bahan pangan. Pengeringan menggunakan freeze
EZ dengan panjang gelombang 400-700 nm setelah dryer dan penyimpanan dalam kondisi dingin dapat
ekstrak mendingin. Rumus pers entase degradasi meningkatkan kapasitas higroskopis bahan saat
dapat dilihat pada subbab analisis stabilitas warna akan diukur kadar airnya. Ribeiro et al. (2016)
[4]. menyatakan kandungan gula dalam buah dan sayur
3
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
memicu tingginya kemampuan higroskopis serbuk Enkapsulat pigmen kubis merah memberikan
karena gula memilki interaksi yang kuat dengan warna merah saat dilarutkan pada pH 2-4, memberi-
molekul air. Yuliawaty dan Susanto. (2014) meny a- kan warna ungu pucat mendek ati transparan pada
takan penambahan maltodektrin dalam produk yang pH 5-7, memberikan warna biru pada pH 8-10, dan
akan dikeringkan akan meningkatkan tingkat read- memberikan warna hijau pH 11. Kenampakan visual
sorpsi air, yang dipicu oleh adanya gugus hidroksil dari larutan enkapsulat pigmen kubis merah me-
pada maltodektrin. mudar seiring dengan lamanya waktu penyimpa-
Kubis merah segar pada berat awal 494 g nan. Pada Gambar 2 menunjukkan nilai chroma
dapat menghasilkan rendemen enkapsulat pigmen pada enkapsulat pigmen kubis merah. Pada pH ren-
kubis merah sebesar 27, 30 g (5,53% ). Kubis merah dah menunjukkan intensitas warna tertinggi, inten-
diekstrak secara fisik dan tanpa penambahan air sitas menurun saat mendekati pH netral, kemudian
sehingga diperoleh ekstrak kental dengan kan- kembali meningkat saat diberi pH basa. Kenampa-
dungan air dari bahan. Ekstraksi tanpa penambahan kan secara visual dari enkapsulat pigmen kubis
air memiliki kelebihan yakni konsentrasi ekstrak merah sesuai dengan pernyataan Tanak a et al.
yang lebih tinggi dan tidak ada residu pelarut (2008) dimana antosianin akan berwarna merah
organik, namun ekstraksi dengan metode ini juga pada pH rendah (pH<3), berwarna pudar hingga
memiliki kelemahan yakni rendemen yang dihasilkan transparan pada pH 3-6, serta berwarna biru pada
lebih rendah dibandingkan ekstraksi yang meng- pH basa (pH>6). Antosianin stabil pada pH rendah
gunakan pelarut. Jumlah rendemen ekstraksi tanpa dalam bentuk kation flavilium, namun sangat tidak
penambahan air sangat bergantung pada jumlah air stabil pada pH basa (dalam bentuk quinonoidal)
bebas yang terdapat pada bahan, sebab pigmen (Vargas dan Lopez, 2003). Reyes dan Zevallos
yang terdapat pada celah sel dan fraksi air terikat (2007), menyatakan warna sampel dalam buffer
baru dapat dibebaskan dengan metode kimiawi. pada pH basa berubah menjadi kuning setelah
Senja et al. (2014) menunjukkan kubis merah yang masa inkubasi selama 2-3 hari pada pH 3, dan
dimaserasi dengan etanol 96% kemudian dikerin g- penyimpanan suhu 25°C.
kan dengan freeze drying memiliki rendemen sebe-
35
sar 37,11%. Jenis pelarut, metode ekstraksi, suhu
ekstraksi, kandungan bahan, dan tingkat kemat a- 30
ngan bahan mem engaruhi kadar rendemen ekstrak 25
Chroma
Intensitas warna
Intensitas warna menunjukkan kekuatan warna
0 Hari
saat warna yang terdapat dalam ekstrak diaplikasi-
kan dalam produk. Variasi warna yang timbul saat
enkapsulat pigmen k ubis merah dilarutkan dalam
buffer McIllvaine dengan rentang pH 2-11 juga
menunjukkan perbedaan intensitas (Gambar 3). En-
kapsulat pigmen k ubis merah memiliki intensitas
2 Hari warna tertinggi pada k ondisi as am dan basa yakni
pH 2 (2687,5±0,01%) dengan warna merah cerah
Gambar 1. Kenampakan enkapsulat pigmen kubis dan pH 9 (2168,9±0,004%) dengan warna biru
merah dalam buffer McIllvaine pH 2-11 cerah. Pada pH 10 juga menunjukkan warna biru
(konsetrasi 0,1%) pada penyimpanan namun tidak sekuat pH 9, intensitas warna pada pH
suhu 20°C, kondisi gelap 10 hanya mencapai 2152,8±0,004%. Intensitas
warna terendah terdapat pada pH 11 dengan per-
4
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
sentase intensitas warna s ebesar 278,94±0, 004%. yakni sebesar 1,02% pada kondisi awal sebelum
Perubahan warna pigmen antosianin pada kubis penyimpanan menjadi 7,12% setelah penyimpanan
merah bergantung pada proporsi dan konsentrasi 72 jam. Peningkatan ini tidak sebesar pH 5 dan 6
dari kation flavilium dan basa quinoidal hingga yang memiliki rentang peningkatan derajat warna
mencapai equilibrium (Xavier et al., 2008). nilai b* sebesar 39-48% pada kondisi awal sebelum
penyimpanan menjadi 308-499% setelah penyim-
3000
panan 72 jam. Pada pH 8-9 menunjukkan degradasi
2500 nilai b* yang cukup signifikan yang ditunjukkan
Intensitas Warna (%)
5
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
30
25
20
Chroma
15
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
pH: Waktu (jam)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Gambar 4. Perubahan nilai chroma enk apsulat pigmen kubis merah pada penyimpa -nan selama 72 jam,
suhu 20°C, dalam buffer McIllvaine (pH 2-11)
13
11
9
ΔE Value
-1 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu (jam)
pH :
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Gambar 5. Perubahan nilai ΔE enkapsulat pigmen kubis merah pada penyimpanan selama 72 jam, suhu
20°C, dalam buffer McIllvaine (pH 2-11)
6
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
Pada pH basa (pH 8-10) menunjukkan tingkat Peningkatan nilai b* tertinggi didapatkan pada
degradasi nilai b* yang linier dengan rentang 8, 9- pH 10 sebesar 431,5%. Kerusakan derajat warna
64% (Gambar 6C). Nilai b* menunjukkan peningk a- enkapsulat pigmen kubis merah ditinjau dari segi
tan derajat warna setelah pemanasan 60°C, 30 nilai L*, a*, dan b* terjadi lebih cepat dibandingk an
menit dengan rentang 2,1-431,5% pada pH 3-11, pada suhu 20°C. Hal ini sesuai dengan penelitian
namun pada pH 2 pemanasan 60°C memberik an Maatsch et al. (2016) yang menyat akan degradasi
efek degradasi nilai b* sebesar 1,9%. antosianin terjadi lebih cepat saat diinkubasi pada
kondisi thermal (80°C), kecuali pada bunga rosella
5 yang cenderung lebih stabil dengan degradasi
A
sebesar 15% selama 30 menit.
Tabel 1 menunjukkan perbedaan warna (ΔE )
0
% Degradasi Nilai L*
0 2 4 6 8 10 12
pada buffer McIllvaine dengan rent ang 2-11 setelah
diinkubasi pada suhu 60°C selama 30 menit. Pada
-5 Tabel 1 terlihat bahwa tingkat perubahan warna
paling jelas dimulai dari pH 6 hingga pH 11 dengan
rentang ΔE sebesar 4,2-27,4. Pada pH 10, menun-
-10
jukkan perubahan warna yang cukup signifikan (ΔE
27,4), yakni dari warna biru kehijauan hingga men-
-15 jadi warna k uning. Perubahan warna pada pH 2, 4,
dan 5 hany a dapat dilihat oleh mata terlatih dengan
nilai ΔE masing-masing sebesar 2,7; 1,4; dan 2,2,
-20 pH
sedangkan pH 3 perubahan warnanya tidak dapat
terlihat oleh mata terlatih dengan ΔE sebesar 0,3.
pH ΔE
800
2 2,74±0,72
600 3 0,30±0,09
4 1,45±0,42
400 5 2,21±0,61
6 4,28±1,13
200 7 5,48±1,16
8 5,05±0,72
0 9 10,44±1,13
0 2 4 6 8 10
-200 10 27,45±2,51
pH 11 16,06±0,61
7
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
8
DOI: 10.6066/jtip.2017.28.1.1 J. Teknol. dan Industri Pangan Vol. 28(1): 1-9 Th. 2017
lication. Molecules 19: 17985 -18002. DOI: ungu (Brassica oleracea L. var, capitata f.
10.3390/molecules191117985. rubra). Trad Med J 19: 43-48.
Neelufar S, Alek hya T, Sudhakar K. 2012. Pharma- Tanaka Y, Sasaki N, Ohmiya A. 2008. Biosynthesis
cognostical and phytochemical evaluation of of plants pigments: anthocyanins, betalains,
Brassica oleracea Linn var. capitata forma and carotenoids. Plant J 54: 733-749. DOI:
rubra (the red cabbage). J Pharmaceut Biomed 10.1111/j.1365-313X.2008.03447.x.
2: 43-46. Vargas FD, López OP. 2003. Natural Colorants for
Putra SDR, Purwijantiningsih LME, Pranata FS. Food and Nutrac eutical Uses. Chapter 8:
2013. Kualitas minuman serbuk instan kulit Anthocyanins and Betalains. 167-220. CRC
buah manggis (Garcinia mangostana Linn. ) Press. Florida: USA.
dengan variasi maltodekstrin dan suhu Wahyuni DT, Widjanarko SB. 2015. Pengaruh jenis
pemanasan. http://e-journal.uajy.ac.id/4369/1/ pelarut dan lama ekstraksi terhadap ekstrak
JURNAL.pdf. [12 Oktober 2016]. karotenoid labu kuning dengan met ode gelom -
Reyes LF, Zevallos LC. 2007. Degradation kinetics bang ultrasonik. J Pangan Agroind 3: 390-401.
and colour of anthocyanins in aqueous extract Xavier MF, Lopes TJ, Quadri MGN, Quadri MB.
of purple and red flesh potatoes (Solanum 2008. Extraction of red cabbage anthocyanins:
tuberosum L). Food Chem 100: 885-894. DOI: optimization of the operation condition of the
10.1016/j.foodchem.2005.11.002. column process. Braz Arch Biol Techn 51(1):
Ribeiro LC, da Costa JMC, Afonso MRA. 2016. 143-152. DOI: 10.1590/S1516-8913200800010
Hygroscopic behavior of lyophilized acerola 0018.
pulp powder. Revista Brasileira de Engenharia Yuliawaty ST, Susanto WH. 2014. Pengaruh lama
Agríc ola e Ambiental 20: 269-274. DOI: 10.15 pengeringan dan konsentrasi maltodekstrin
90/1807-1929/agriambi. v20n3p269-274. terhadap karakteristik fisik, kimia, dan orga -
Senja RY, Issusilaningtyas E, Nugroho AK, noleptik minuman instan daun mengkudu
Setyowati EP. 2014. Perbandingan metode (Morinda citrifolia L). J Pangan Agroind 3: 41-
ekstraksi dan variasi pelarut terhadap rende - 52.
men dan aktivitas antioksidan ekstrak kubis