Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN : 2502-0625, e-ISSN : 2715-7571

Jurnal Al-Taujih Volume 6 No. 1 Januari-Juni 2020 Hal 69 - 79


Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/

PENTINGNYA BIMBINGAN KONSELING DI RUMAH SAKIT

Rahmatul Ulfa Auliya


Email : uphee.sy@gmail.com
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Abstrack: Konseling sudah menjadi tren dikalangan anak muda dan masyarakat pada saat
sekarang ini, sering kita dengar ketika siswa membandel atau siswa yang bermasalah akan
di panggil oleh guru bimbingan dan Konseling, apa lagi jika memiliki masalah, kebanyakan
dari mereka bahkan lebih suka menemui guru bimbingan dan konseling yang mereka
anggap bisa menjadi teman untuk bercerita dari pada wali kelasnya. Tidak kita pungkiri
bahwa pada hakikatnya personil bimbingan dan konseling dikenal orang yang ramah dan
mampu mampu membantu mereka yang ingin menceritakan masalah mereka dengan sabar.
Selain di sekolah, bimbingan dan konseling sebenarnya dibutuhkan di rumah sakit guna
membantu para pasien rawat inap, rawat jalan bahkan personil rumah sakit itu sendiri. Jika
kita lihat banyaknya pasien rawat inap di rumah sakit yang tidak bersemangat lagi untuk
hidup, kondisi psikis pasien sebelum operasi, pelayanan rumah sakit yang kurang efektif,
persoalan pribadi yang dihadapi oleh personil rumah sakit baik itu dokter, bidan, perawat,
dan bagian pelayanan. Untuk itu penting sekali adanya konseling guna membantu
membantu mengentaskan masalah mereka.
Kata Kunci : Konseling, Rumah sakit, Pasien dan personil rumah sakit

A. PENDAHULUAN dan konseling tidak hanya mereka yang


Manusia merupakan makhluk yang ada di lingkungan sekolah atau pendidikan
paling sempurna dibandingkan makhluk formal (Prayitno dan Erman Amti,
lainnya. Di dalam kesempurnaannya itu 1994:251), warga di lingkungan masya
manusia juga merupakan makhluk sosial, rakat pun banyak yang mengalami masalah
yang artinya tidak mampu hidup tanpa yang perlu dientaskan dan kalau mungkin
orang lain. Manusia juga sebagai makhluk timbulnya masalah tersebut dapat dicegah,
multifungsi dan dimensional memiliki termasuk warga masyarakat di lingkungan
berbagai kebutuhan baik berupa fisik Rumah Sakit semuanya tidak terhindar
maupun psikis. Seringkali ketika ke dari kemungkinan masalah. Oleh karena
butuhan tersebut tidak mampu terpenuhi, itu disana diperlukan Bimbingan dan
dan jika tidak bisa terpenuhi maka akan Konseling.
timbul masalah dalam kehidupan manusia. Menurut Hawari (1997: 13-28)
Bimbingan konseling merupakan salah pentingnya aspek spiritual dalam me
satu upaya untuk membantu memenuhi ke nunjang pengobatan aspek lainnya yaitu
butuhan psikis manusia yaitu bagaimana bio-psiko-sosial tidak dapat ditawar-tawar
manusia mampu terhindar dan menyelesai lagi, karena pasien di rumah sakit terutama
kan berbagai masalah kehidupan yang pasien rawat inap bukan hanya menderita
menganggu. berbagai penyakit fisik akan tetapi mereka
Konseling pada saat sekarang ini juga mengalami berbagai tekanan dan
tidak hanya populer di sekolah saja, namun gangguan mental spiritual dari yang ringan
juga dikenal di lapas dan rumah sakit. sampai yang berat sebagai akibat dari
seperti yang dikemukakan oleh Prayitno penyakit yang dideritanya (Priyanto,
dan Erman Amti bahwa warga masyarakat 2009:105).
yang memerlukan pelayanan bimbingan

69
Ketika berbicara mental, maka obat and whose out patient service reach out to
bukan cara satu-satunya untuk membantu, the family and its home environment;
hal lain yang dibutuhkan adalah berbagi the hospital is also a centre for the training
cerita kepada orang yang tepat untuk me of health workers and for biosocial
nyelesaikan masalah yang sedang dialami research.
pasien. Pasien butuh orang yang mampu Istilah hospital berasal dari
memahami kondisi psikisnya agar mampu kata Latin, hospes (tuan rumah), yang
menyelesaikan permasalahan yang dialami juga menjadi akar kata hotel dan
nya. hospitality (keramahan). Rumah sakit
Pelayanan pendidikan kesehatan dan adalah suatu institusi penyelenggara pela
bimbingan konseling merupakan alternatif yanan kesehatan yang merupakan bagian
utama untuk menghadapi permasalahan integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang dialami oleh pasien. Konseling di yang memberikan pelayanan kuratif mau
rumah sakit disebut juga dengan Konseling pun preventif serta menyelenggarakan pela
Keperawatan. Fokus layanannya lebih ke yanan rawat jalan dan rawat inap juga
pada proses menyiapkan pasien untuk perawatan di rumah, ini seiring dengan
mempercepat proses penyembuhan. Se yang tertuang dalam Undang Undang
perti, pasien yang mengalami penyakit nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fisik akan berdampak pada psikisnya. yaitu pelayanan kesehatan paripurna
Istilah penyembuhan disebut juga dengan adalan pelayanan kesehatan yang meliputi
Terapi (Nazirman, 2012:65). promotif, preventif, kuratif dan rehabi
Konseling di rumah sakit pada litatif, serta sebagai pusat rujukan kese-
umumnya membantu pasien yang takut hatan masyarakat.
untuk operasi, sakit yang sudah terlalu Rumah Sakit merupakan sebuah
lama, pasien yang sakit tidak kunjung institusi perawatan kesehatan profesional
sembuh dan pasien yang merasa hidupnya yang pelayanannya disediakan oleh dokter,
tidak lama lagi bahkan pasien, dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lain
bidan, perawat dan personil lainnya yang nya. Beberapa pasien ada yang datang
mengalami masalah pribadi juga bisa untuk pengobatan ringan, kemudian me-
menggunakan layanan konseling indi minta perawatan jalan, ada pula meminta
vidual di rumah sakit. Namun, kita lihat rawat inap dalam hitungan hari, minggu,
rumah sakit khususnya Indonesia belum atau bulan. Rumah sakit berbeda institusi
sepenuhnya menggunakan layanan kon kesehatan lain seperti puskesmas dan
seling sebagai penunjang kesembuhan klinik karena memiliki memberikan
pasien secara psikologis, padahal kese diagnosa dan perawatan medis secara me-
hatan psikologis akan mempercepat pe nyeluruh kepada pasien (Yulianisa,2015:
nyembuhan sakit yang dialaminya. Oleh 12).
karena itu, selain dokter, bidan dan pe Sumber daya manusia yang dimiliki
rawat maka konselor sangat dibutuhkan rumah sakit yang terdiri dari,
untuk penyembuhan psikologisnya. tenaga medis, keperawatan, kefarmasian,
kese-hatan masyarakat, gizi, keterapian fisik
B. LANDASAN TEORI dan tenaga keteknisan (PP 32 Tenaga Kese-
1. Profil rumah sakit hatan,1996) merupakan sumber daya utama
Rumah sakit menurut WHO Expert yang tanpanya, aktivitas utama rumah sakit
Committee On Organization Of Me (pelayanan kesehatan) tidak dapat berjalan.
dical Care: is an integral part of social and Tenaga keperawatan merupakan sumber
medical organization, the function of which daya manusia yang memiliki kuantitas
is to provide for the population complete paling banyak di setiap rumah sakit dan
health care, both curative and preventive berperan besar dalam proses pelayanan

70 Rahmatul Ulfa Auliya : Pentingnya Bimbingan Konseling di Rumah Sakit


kesehatan yang bersentuhan langsung Penggolongan Rumah Sakit dibagi men
dengan pasien secara kontinu dan sis- jadi dua yaitu Berdasarkan pelayanannya
tematik. dan Berdasarkan kepemilikan dan penge
Tugas dan fungsi dari rumah sakit lolaannya.
adalah (1) Melaksanakan pelayanan medis, Berdasarkan pelayanannya rumah
(2) Melaksanakan pelayanan medis tam- sakit dibedakan menjadi (1) rumah sakit
bahan,(3) Melaksanakan pelayanan kedok- umum yaitu rumah sakit yang memberikan
teran kehakiman, (4) Melaksanakan pela- pelayanan kesehatan semua bidang dan
yanan medis khusus, (5) Melaksanakan jenis penyakit. (2) Rumah Sakit Khusus
pelayanan rujukan kesehatan, (6) Melak yaitu rumah sakit yang memberikan pe
sanakan pelayanan kedokteran gigi, (7) Me layanan utama pada satu bidang atau satu
laksanakan pelayanan kedokteran sosial, jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
(8) Melaksanakan pelayanan penyuluhan ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit
kesehatan, (9) Melaksanakan pelayanan atau kekhususan lainnya.
rawat jalan atau rawat darurat dan rawat Berdasarkan kepemilikan dan penge
tinggal (observasi), (10) Melaksanakan lolaannya rumah sakit dibedakan menjadi
pelayanan rawat inap, (11) Melaksanakan (1) Rumah Sakit Publik yaitu rumah sakit
pelayanan administratif, (12) Melaksana yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah
kan pendidikan para medis, (13) Mem Daerah, dan Badan Hukum yang bersifat
bantu pendidikan tenaga medis umum, Nirlaba. (2) Rumah Sakit Privat yaitu
(14) Membantu pendidikan tenaga medis rumah sakit yang dikelola oleh Badan
spesialis, (15) Membantu penelitian dan Hukum dengan tujuan Profit yang ber
pengembangan kesehatan, dan (16) Mem bentuk PT atau persero.
bantu kegiatan penyelidikan epidemiologi Jenis-jenis rumah sakit lainnya,
(PP 32 Tenaga Kesehatan, 1996) diantaranya
Tugas dan fungsi tersebut ber (1) Rumah sakit umum
hubungan dengan kelas dan tipe rumah Rumah sakit yang sangat besar
sakit di Indonesia yang terdiri dari rumah sering disebut Medical Center (pusat
sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas kesehatan), biasanya melayani seluruh
a, b, c, d berbentuk badan dan sebagai unit pengobatan modern. Sebagian besar
pelaksana teknis daerah. Pengelompokan rumah sakit di Indonesia juga membuka
terhadap rumah sakit dilihat dari banyak pelayanan kesehatan tanpa me-nginap
sudut pandang, berikut beberapa penge (rawat jalan) bagi masya-rakat umum
lompokan rumah sakit berdasarkan bebe- (klinik). Biasanya terdapat beberapa
rapa sudut pandang. Dirjen Yan. Medik klinik/ poli-klinik di dalam suatu rumah
Depkes RI (Pelayanan Medik Departemen sakit.
Kesehatan Republik Indonesia) pada tahun (2) Rumah sakit terspesialisasi
1993, mengelompokan rumah sakit ber Mencakup trauma center,rumah sakit
dasarkan dua sudut pandang yaitu ber anak, rumah sakit manula, atau rumah
dasarkan jenis dan pengelolanya. Berdasar sakit yang melayani kepentingan khusus
kan jenisnya yaitu : Rumah Sakit Umum, seperti psychiatric(psychiatric hospital),
Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah
Khusus yang meliputi rumah sakit kusta, sakit bias terdiri dari gabungan atau hanya
rumah sakit tuberkulosis, rumah sakit satu bangunan. Kebanyakan mempunyai
mata, rumah sakit ortopaedi dan protease, afiliasi dengan univer sitas atau pusat riset
rumah sakit bersalin, dan rumah sakit medis tertentu.
khusus spesialis lainnya. (3) Rumah sakit penelitian/pendidikan
Menurut PMK:340/MENKES/PER/I Rumah sakit penelitian/ pendidikan
II/2010 tentang klasifikasi rumah sakit, adalah rumah sakit umum yang terkait

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 71
dengan kegiatan penelitian dan pendidikan kan pengertian tentang bimbingan sebagai
di fakultas kedokteran pada suatu uni- berikut:
versitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasa “Proses pemberian bantuan yang
nya rumah sakit ini dipakai untuk pela dilakukan oleh orang yang ahli kepada
tihan dokter-dokter muda, uji coba ber seseorang atau beberapa orang individu
bagai macam obat baru atau teknik pengo baik anak-anak,remaja, maupun dewasa
batan baru. Rumah sakit ini diseleng agar orang yang dibimbing dapat me
garakan oleh pihak universitas / perguruan ngembangkan kemampuan dirinya sen
tinggi sebagai salah satu wujud pengab diri dan mandiri dengan memanfaatkan
dian masyararakat / Tri Dharma perguruan kekuatan individu dan sarana yang ada
tinggi. dan dapat dikembangkan berdasarkan
(4) Rumah sakit lembaga/perusahaan norma yang berlaku” (Prayitno,
Rumah sakit yang didirikan oleh 1999:99).
suatu lembaga/perusahaan untuk melayani Tujuan yang ingin dicapai dalam
pasien-pasien yang merupakan anggota penyelenggaraan bimbingan dan konseling
lembaga tersebut/karyawan perusahaan ter adalah tercapainya tingkat perkembangan
sebut. (misalnya rumah sakit militer, la yang optimal oleh setiap individu sesuai
pangan udara), bentuk jaminan sosial/ dengan tingkatan kemampuannya, agar
pengobatan gratis bagi karyawan, atau dapat menyesuaikan dirinya dengan ling
karena letak/lokasi perusahaan yang ter kungan. Menurut Prayitno dalam Buku
pencil/jauh dari rumah sakit umum. Mulyadi (2016:67-68) ada beberapa fungsi
(5) Klinik yang dimiliki dalam bimbingan dan kon
Fasilitas medis yang lebih kecil yang seling yaitu :
hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya a. Fungsi pemahaman, yaitu bimbingan
dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masya dan konseling akan menghasilkan
rakat atau dokter-dokter yang ingin men pemahaman tentang sesuatu oleh
jalankan praktek pribadi. Klinik biasanya pihak-pihak tertentu.
hanya menerima rawat jalan. Bentuknya b. Fungsi pencegahan, meliputi: men
bisa pula berupa kumpulan klinik yang dorong perbaikan lingkungan yang
disebut poliklinik. berdampak negatif bagi individu
2. Profil Pelayanan Bimbingan dan yang bersangkutan, mendorong per
Konseling baikan kondisi individu dari pribadi
Istilah bimbingan dan konseling, klien, meningkatkan kemam-puan
sebagaimana digunakan dalam literatur individu untuk hal-hal yang diperlu
professional di Indonesia, merupakan kan dan mempengaruhi perkem
terjemahan dari kata Guidance and bangan kehidupannya, mendorong
Counseling dalam bahasa inggris. Dalam individu untuk tidak melakukan se
kamus bahasa Inggris guidance dikaitkan suatu yang memberikan resiko yang
dengan kata asal guide yang diartikan besar dan melakukan sesuatu yang
sebagai: menunjukkan jalan (showing the memberikan manfaaat, menggalang
way), memimpin (leading), menuntun dukung kelompok terhadap individu
(conducting), memberi petunjuk (giving yang bersangkutan.
instruction), mengatur (regulating), meng c. Fungsi pengentasan, upaya peng
arahkan (governing) dan memberi kan entasan pada dasarnya dilakukan
nasehat (giving advice) (W. S Winkel, secara perorangan, sebab setiap
2004:27). masalah adalah unik
Prayitno dalam bukunya Dasar- d. Fungsi pemeliharaan dan pengem
dasar Bimbingan dan Konseling memberi bangan, berarti memelihara segala
sesuatu yang baik yang ada pada diri

72 Rahmatul Ulfa Auliya : Pentingnya Bimbingan Konseling di Rumah Sakit


individu, baik hal itu merupakan konseling lembaga pendidikan formal. Per
pembawaan maupun hasil pengem bedaan tersebut terletak dalam langkah
bangan yang telah dicapai selama kerja, cara pandang terhadap pasien dan
ini. rahasia pasien sebagai konseli, praktik
Pelaksanaan bimbingan konseling kerja dalam bentuk tim secara kolaboratif,
menurut Prayitno (2017:12-13) meliputi juga sesi konseling yang rata-rata lebih
beberapa bidang pengembangan yaitu: pendek sehingga disebut single session
Bidang pengembangan pribadi, Bidang atau brief focused counseling (Robert Bor,
pengembangan social, Bidang pengem 2009:98)
bangan kegiatan belajar, Bidang pengem Konseling secara terminologi berarti
bangan pilihan karir dan kehidupan peker “memberikan arahan dan petunjuk bagi
jaan, Bidang pengembangan kehidupan ber orang yang tersesat, baik arahan tersebut
keluarga, Bidang pengembangan kehidup berupa pemikiran, dan orientasi kejiwaan,
pan berpekerjaan, dan Bidang pengem maupun etika dan penerapannya yang se
bangan kehidupan bermasyarakat/ berke suai dan sejalan dengan jalan yang baik
warganegaraan. atau yang lebih baik darinya dan jauh dari
Layanan konseling meliputi bebe semua bahaya”(Said & Az-Zahrani, 2005).
rapa jenis yaitu : Layanan orientasi, Layan Pasien-pasien yang mengidap penya
nan informasi, Layanan penempatan dan kit berat mengalami berbagai kecemasan,
penyaluran, Layanan penguasaan konten, ketakutan, demikian juga pasien yang akan
Layanan konseling perorangan, Layanan menghadapi operasi dan pasca operasi,
bimbingan kelompok, Layanan konseling pasien yang menghadapi saat-saat kritis
kelompok, Layanan konsultasi, Layanan seperti menghadapi kematian (terminal),
mediasi, dan Layanan advokasi. sakaratul maut (naza’, dying), sudah
3. Bimbingan dan Konseling di bukan ranah persoalan perawatan medis
Rumah Sakit semata, melainkan sangat memerlukan
Seiring berkembangnya zaman se pendampingan, layanan, dan bantuan
tiap rumah sakit seharusnya sudah mem spiritual. (Muhammad Hafizh Ridho,
pekerjakan tenaga konseling, hal ini ber 2018).
tujuan membantu para pasien yang memi Pemberian bantuan dan layanan
liki sakit fisik agar mampu menerima ke spiritual ini tidak akan cukup jika hanya
adaannya. Kebanyakan dari pasien di diberikan melalui asuhan keperawatan
rumah sakit mengeluh tentang penyakitnya medis melainkan harus disampaikan me
yang tidak kunjung sembuh dan pasien lalui layanan secara terfokus, lebih
yang takut untuk operasi. Karena penyakit spesifik, diberikan oleh seorang profesi-
tersebut pasien tidak punya semangat onal, dan berorientasi pada situasi kebutuh
untuk hidup lagi, hal ini sangat pas bagi an spiritual pasien, tersusun dalam sebuah
tenaga konseling untuk membantu mem program secara mandiri, terencana, dan
bangkitkan semangat dan aspek spiritual sistematis (Satriah, 2006: 6). Sasaran dari
nya. konseling dan psikoterapi bukan pada
Konseling tidak hanya dibutuhkan di penyakit fisik melainkan kepada problema
rumah sakit umum saja, namun dirumah psikologis dan berbagai disabilitas pasien
sakit khusus seperti rumah sakit jiwa, dibalik berbagai penyakit yang nampak
rumah sakit yang menangani pasien yang untuk mengetahui bagaimana pemahaman
memakai napza pun harus ada. Bimbingan dan pemaknaan pasien tersebut terhadap
dan Konseling rumah sakit merupakan penyakit yang dideritanya dan bagaimana
bagian integral dari konseling dalam set ia memiliki koping untuk mengatasinya.
ting layanan lembaga kesehatan, pelak Karena itu tujuan dari proses konseling
sanaannya memiliki perbedaan dengan bukan hanya bagaimana pasien sembuh

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 73
tetapi bagaimana terjadi serangkaian pe kelompok, konflik peran, ketidak sinam
rubahan pada diri pasien dalam hubungan bungan (mismatch) peran, perasaan ke
terapeutik yang lebih dari sekedar protokol tidaksetaraan, ambiguitas peran, kendala
perawatan medis. Hal tersebut merupakan pembagian peraturan, ketidakpuasan kerja,
wilayah bagi tenaga konseling untuk turun menurut Kumar masih berada dalam jang
tangan membantu pasien. kauan layanan konseling rumah sakit.
Pasien diposisikan bukan sebagai Jika dilihat dari pendapat kumar
individu yang tidak berdaya dan partisipan tersebut tidak adanya keselarasan dalam
pasif tetapi diposisikan sebagai individu pekerjaan tenaga ahli di rumah sakit juga
yang cerdas dan memiliki kekuatan dalam akan mengganggu pekerjaannya apalagi
dirinya untuk dapat mengatasi segala keluh jika terdapat masalah pribadi diantara
an yang dideritanya. Karena itu nilai tenaga medis. Ketidak puasaan terhadap
penting dari konseling terletak dalam hal pekerjaan akan mengganggu pelayanan
bagaimana membuat pasien sebagai partisi untuk pasien. Maka dari itu tugas dari
pan aktif dalam hubungan komunikasi tera konseling untuk membantu semua personil
peutik yang harmonis dan seimbang di rumah sakit dalam mengentaskan per
dengan konselor (Isep zainal,2012). masalahan mereka
Bentuk layanan seperti ini akan lebih Bentuk kolaborasi dalam konseling
tepat disampaikan melalui layanan bimbi- setting rumah sakit menurut Robert Bor
ngan dan konseling, maka kehadiran kon- dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama,
selor di rumah sakit juga sangat dibutuh kolaborasi antar professional seperti
kan untuk bersama-sama bekerja secara konselor dengan dokter, perawat, psikiater,
kolaboratif dengan dokter dan perawat. psikolog, dan pekerja sosial. Kedua,
Dari beberapa pemikiran diatas kolaborasi dengan lembaga, badan,
Kumar(2009:1) mendefenisikan konseling institusi atau berbagai organisasi per
dalam setting rumah sakit adalah interaksi kumpulan yang memberikan pelayanan
dinamis antara konselor, pasien, dan dan pendidi-kan kesehatan seperti: rumah
keluarga pasien dimana konselor meng sakit besar, klinik umum dan spesialis,
ambil sikap tertentu dengan menggunakan puskesmas, sekolah keperawatan, panti
pengetahuan dan keterampilan untuk mem khusus perawatan kesehatan, dan lain-lain.
perkenalkan dan mempertahankan pasien Secara keseluruhan dapat-lah ditarik
dalam proses menuju pemahaman diri kesimpulan bahwa bimbingan dan kon
yang mengarah kepada tindakan sehingga seling dalam setting rumah sakit memiliki
terjadi perubahan perilaku pasien untuk ciri khas tersendiri yang berbeda dengan
memecahkan masalahnya. Selain terhadap layanan konseling umumnya. Kekhasan ter
pasien dan keluarga pasien, layanan sebut terletak dalam beberapa hal yaitu:
konseling di rumah sakit menurut Kumar (1) langkah kerja yang harus terintegrasi
dapat membantu dalam menunjang ke- dengan protokol perawatan medis, (2) cara
butuhan berbagai pelatihan, meningkatkan pandang terhadap masalah pasien dan
komunikasi dan kerjasama yang lebih keluarga, (3) bentuk praktik kerja dalam
efektif antara karyawan, manajemen, dan tim yang kolaboratif dan multi disiplin, (4)
pihak-pihak yang bekerjasama secara dalam sesi konseling cenderung bersifat
kolaboratif dalam keseluruhan proses pendek dalam single session atau brief
konseling. Karena itu Kumar memperluas focused counseling yang harus efektif dan
jangkauan layanan konseling dalam setting efisien, (5) proses konseling yang efektif
rumah sakit kedalam organisasi rumah tidak ditentukan oleh lamanya melainkan
sakit secara lebih luas. Sehingga berbagai seberapa efektif dalam menggunakan
masalah utama dalam organisasi rumah waktu untuk mencapai tujuan konseling
sakit seperti kurangnya kekompakan (Muhammad Hafizh Ridho, 2018).

74 Rahmatul Ulfa Auliya : Pentingnya Bimbingan Konseling di Rumah Sakit


Beberapa rumah sakit di sumatera pemakai napza, guna untuk mengembali
barat sudah memiliki tenaga konseling. kan kembali perilaku mereka yang semula
Tenaga konseling di rumah sakit bekerja menyimpang menjadi prilaku yang benar.
sama dengan tenaga penyuluhan. Namun, Hal ini juga tantangan bagi para konselor
masih kekurangan tenaga untuk bisa karena pemakai narkoba harus di bimbing
memantau pasien setiap harinya, jika kita dengan lebih sabar agar mampu meninggal
lihat hampir setiap hari pasien rawat kan barang haram tersebut dan mengem
mengantri untuk mendapatkan pelayanan balikan kepercayaan dirinya yang merasa
begitu juga dengan pasien rawat inap. Hal dikucilkan dari keluarga dan masyarakat.
ini tentu membutuhkan tenaga yang ektra Islam sendiri mengajarkan untuk selalu
dalam mencapai tujuan terentaskannya tolong menolong dalam kebaikan, pada
masalah psikologis yang dialami pasien. pembinaan terhadap pengguna napza me
Adapun rumah sakit yang telah me rupakan hal yang penting dalam meningkat
miliki tenaga konseling bekerja sama kan pemahaman, penghayatan sekaligus
dengan tenaga penyuluhan. Tenaga kon penggunaan nilai-nilai Islam dalam segala
seling dan penyuluhan bertugas memberi aspek kehidupan (Bakri & Barmawi,
kan penyuluhan sebagai tindakan sebelum 2017).
terjadinya masalah pada pasien, seperti Selain di rumah sakit umum kon
masalah kesehatan, biasanya di video atau seling juga sangat penting di rumah sakit
papan pengumuman yang ada di rumah jiwa. Dalam sebuah penelitian pelaksanaan
sakit. Penyuluhan yang dilakukan tidak rehabilitasi melalui dakwah di Rumah
hanya penyuluhan kesehatan secara umum Sakit Jiwa Sambang Lihum, terdapat ke
namun penyuluhan berupa pengelolaan giatan-kegiatan yang diberikan yaitu meng
stress dan emosi, serta tindakan pada ikuti kegiatan belajar ilmu keagamaan,
pasien dengan sakit yang kronis dan pasien mendengarkan siraman rohani (ceramah
yang berada pada bangsal rawat inap, keagamaan), shalat berjamaah, membaca
biasanya langsung kepada pasien yang al Qur’an atau surat-surat pendek, dan do’a
mengalami hal tersebut. bersama setiap hari sebagai upaya peng
Selain itu tenaga konseling dan pe amalan ibadah yang membentuk perilaku
nyuluhan juga datang ke kamar-kamar spiritual. Adapun tugas-tugas para kon
pasien guna memantau kondisi yang di selor rehabilitasi yaitu: Mengajarkan ilmu
alami oleh pasien. Tenaga konseling dan pengatahuan agama Islam kepada pasien
penyuluhan di rumah sakit juga memiliki (dapat disebut sebagai konselor religi),
buku laporan mengenai keadaan pasien, membentuk kepribadian muslim yang
sehingga mereka bisa memantau perkem kuat, menanamkan kembali spirit ke
bangan pasien setiap hari. imanan dan ketaqwaan dalam jiwa, men
Tidak hanya pasien, tenaga medis didik pasien untuk beristiqamah dalam
dan personil di rumah sakit juga perlu menjalankan ibadah, menanamkan nilai
mendapatkan penyuluhan, seperti dokter, keislaman melalui pendekatan individual,
bidan perawat, bahkan office boy dan mengajarkan atau memberikan amalan-
office girl juga membutuhkan layanan amalan yang dapat menyadarkan pengguna
konseling karena beban kerja yang cukup Napza dari kebiasaan buruknya meng
berat dan persoalan pribadi yang bisa saja konsumsi obat terlarang (Muhammad
dihadapi setiap hari dan bisa menyebabkan Hafidz Ridho, 2018).
terjadinya masalah yang bekelanjutan. Hal Ada beberapa langkah dalam fase
ini tentunya akan mengganggu pada konseling di rumah sakit yang diajukan
pekerjaan mereka. Kumar (2009:2-3) yaitu : (1) establishment
Konseling juga bisa berguna pada of rapport, (2) help the interviewee ready
rumah sakit yang menghadapi pasien to talk, (3) understanding and responding,

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 75
(4) personalizing, (5) initiation, (6) action Dengan cara seperti ini evaluasi
period, (7) evaluation, (8) recording. terhadap pasien dapat dilakukan secara
Sedangkan Robert Bor mengajukan hanya bertahap dan bersifat kontinum sepanjang
empat tahap, hal ini didasarkan kepada proses perawatan pasien bersama pera
kenyataan bahwa proses konseling di watan lain. (Robert Bor, 2009: 22-23).
rumah sakit harus fleksibel, terbatas Untuk single session dengan teknik brief
waktu, dan terkait dengan berbagai focused counseling dengan mengilustrasi
protokol aturan dengan perawatan yang kan kepada penanganan kasus khusus
lain sehingga ia mengajukan sessi tunggal pasien yang mengalami ansietas, langkah-
dan brief focused counseling. Keempat langkahnya adalah :
langkah tersebut adalah : a. Pastikan pasien dapat dan mau ber
a. Forming a therapeutic relationship, komunikasi
merupakan langkah awal kontak b. Pastikan masalah psikologis yang
person dengan pasien yaitu menjalin inti dari pasien
komunikasi dengan pasien sebagai c. Kerjakan konseling dengan keha
konseli, membuka komunikasi dan diran tim medis dan perawat secara
percakapan, dan mengarahkannya lengkap
kepada suasana komunikasi tera d. Bangun segera jalinan hubungan
peutik. secara cepat agar pasien dapat segera
b. Making assessment, melakukan mengekspresikan apa yang paling
assesmen terhadap pasien untuk me dihawatirkan atau menjadi perma
metakan rencana dan tahapan kon salahan.
seling yang akan dilakukan bersama- e. Dorong pasien untuk memberi
sama dengan perawatan lain secara informasi secara ringkas dan efektif
kolaboratif. Pada tahap ini yang ter f. Gali terus pembicaraan pasien untuk
penting adalah konselor harus sudah mendapatkan masalah pokok pasien,
mendapatkan berbagai gambaran tujuan dan ekspektasi pasien, dan
mengenai kondisi psikologis pasien, bagaimana muncul pemahaman pada
latar belakang, terutama tiga hal pasien
pokok yaitu pemahaman, makna, dan g. Bicarakan bersama pasien rencana
kepercayaan pasien mengenai sakit dan keinginan yang tepat untuk men
yang dihadapi. cari solusi bagi permasalahan yang
c. Intervening all the same session, dihadapi.
pada tahap ini konselor sudah harus Langkah-langkah ini menurut Robert
dapat mulai melakukan berbagai Bor adalah bersifat fleksibel, yang penting
intervensi, penanganan, pemecahan bagi konselor adalah memiliki keyakinan
berbagai masalah yang dihadapi dan kepercayaan diri dalam menghadapi
sambil terus memantau berbagai pasien secara singkat dan efektif (Bor,
kemungkinan kemun-culan masalah 2009:110-111).
baru sepanjang sesi konseling dan Penelitian terdahulu juga meng
sesi perawatan medis, untuk dicari ungkapkan manfaat yang diharapkan dari
kan berbagai solusi menyeluruh bimbingan dan konseling Islam untuk me
secara kolaboratif bersama profesi menuhi kebutuhan spiritual pasien rawat
onal lain. inap di RSUD Al-Ihsan adalah:
d. Closing, adalah penutupan interval a. Untuk pasien sembuh:
antar sessi agar dapat melakukan 1. Senantiasa bersabar dan syukur.
evaluasi terhadap segala bentuk 2. Peningkatan kualitas keimanan.
intervensi dan terapi yang telah 3. Senantiasa banyak berdzikir.
dilaksanakan bersama pasien. 4. Peningkatan kualitas ibadah.

76 Rahmatul Ulfa Auliya : Pentingnya Bimbingan Konseling di Rumah Sakit


b. Untuk pasien cacat atau sakit 3. Mendorong dan membangkitkan
permanen: semangat pasien untuk dapat be
1. Memiliki kekuatan kesabaran dan kerjasama dan berpartisipasi aktif
sikap ridho akan ketetapan taqdir dalam semua proses dan sessi
Allah SWT. terapi.
2. Terpeliharanya keimanan dan amal 4. Mengeksplorasi sistem keper-
ibadah mahdlah. cayaan pasien untuk mengetahui
3. Memiliki optimisme dalam menata sejauh mana pasien memiliki pe
kehidupan. mahaman tentang makna-makna
4. Peningkatan taqarrub kepada dari sakit yang ia hadapi.
Allah. 5. Mencegah pasien dari sikap pasif
c. Bagi pasien meninggal: dalam pengobatan, tidak berdaya
1. Pasien meninggal dengan husnul terhadap segala macam protokoler
khatimah. terapi, dan menjaga agar pasien
2. Pasien terbimbing (ibadahnya) dan terhindar dari berbagai kesalahan
didoakan. pemahaman tentang sakit untuk
3. Keluarga yang ditinggal tabah dan menghindari sikap ‘wrong doing’
ridla akan taqdir Allah SWT. dan berbagai tindakan yang
Konseling di rumah sakit berjalan merugikan pasien.
dalam setting yang berbeda dan peran yang 6. Senantiasa memperhatikan hal-
berbeda dari konselor. Tuntutan peran yang hal khusus dari pasien sebagai
berbeda inilah yang pada akhirnya membuat berikut yaitu: (a) suasana dan
tugas konselor menjadi tidak ringan karena keadaan, (b) berbagai keterikatan,
tugas konselor akan menjadi jembatan lalu (c) tipologi pemahaman sakit-
lintas komunikasi antara pasien, keluarga, sehat, (d) perkembangan dan
pihak rumah sakit, dan pihak-pihak yang ter siklus hidup pasien, (e) rasa ingin
gabung dalam tim secara kolaboratif. Oleh tahu dan bertanya termasuk ber
karena itu konselor di rumah sakit meliputi bagai pertanyaannya, (f) berbagi
beberapa tugas yaitu : ungkapan perasaan, tutur cerita
a. Tugas Konselor dengan Tim dan berbagai pemaknaan, (g)
1. Memetakan proses, berbagai kesadaran dan pola perilaku, (h)
tahapan perawatan, dan terapi pengaturan dan disiplin waktu, (i)
yang akan dijalani pasien bersama sistem kepercayaan.
tim. c. Tugas Konselor dengan Keluarga
2. Menjajaki proses penyam-paian Problematika sakit dan perumah
hasil diagnosa dengan berbagai sakitan pasien mempengaruhi hubungan dan
kemungkinannya mengenai ikatan antara pasien dan anggota keluarga.
penyakit, penga-ruhnya terhadap Yang disebut keluarga dalam konsep
pasien, keluarga dan pihak-pihak keluarga modern bukan hanya yang
terkait. memiliki ikatan darah dengan pasien, tetapi
3. Menjaga lalu lintas komunikasi siapapun yang memiliki kedekatan dan
dan mekanisme kolaborasi selama hubungan khusus dengan pasien. Hal yang
proses perawatan berlangsung. harus di jaga oleh konselor dari keluarga
b. Tugas Konselor dengan Pasien adalah ‘support’ terhadap pasien karena hal
1. Menjalin komunikasi dengan tersebut memiliki pengaruh yang besar
pasien dalam suasana terapeutik. terhadap kesembuhan pasien. Selain itu,
2. Memulai konseling dari sejarah jalinan komunikasi konselor dengan pihak
dan pengalaman pasien. keluarga akan mempermudah konselor

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 77
dalam menggali informasi tentang kondisi Robert Bor tidak terlalu membeda
dan latar belakang pasien. kan antara bimbingan dan konseling, ia
Selain berbagai tugas diatas terdapat hanya melihat dari sudut tingkat kesulitan
beberapa hal yang merupakan tantangan masalah, dimana masalah yang agak berat,
tersendiri bagi konselor yang memberikan bersifat spesifik, perlu penanganan khusus
layanan dalam setting rumah sakit, berbagai tetapi belum terdapat gangguan neurotik
tantangan tersebut yaitu: psikotik menjadi wilayah konseling. Akan
a. Tuntutan bekerja secara professional, tetapi jika sudah memiliki tanda-tanda
kolaboratif dengan tim yang multi adanya gangguan neurotik-psikotik hal itu
disiplin, efektif dan efisien akan menjadi wilayah psikoterapi.
b. Memiliki wawasan kultural yang Dalam penggunaan metode menurut
luas karena konseling berjalan dalam Robert Bor bisa saling mengisi antara
konteks multi kultur sehingga kon bimbingan, konseling dan psikoterapi.
selor di tuntut harus dapat menjaga Akan tetapi ketika seorang konselor akan
sensitivitas budaya. memasuki wilayah psikoterapi ia dianjur
c. Memiliki daya adaptabilitas dan kan untuk memiliki kemampuan dan ke
fleksibiltas yang tinggi karena akan terampilan penggunaan system Diagnostik
selalu berhadapan dengan berbagai and Statistical Manual of Mental
masalah yang dapat saja muncul Disorder’s (DSM IV) untuk dapat meng
secara tiba-tiba akibat perubahan identifikasi berbagai gangguan mental
dari kondisi pasien. (Robert Bor, 2009:44-45).
d. Memiliki kemampuan komunikasi Berdasarkan penelitian terdahulu dan
yang handal terutama ketika meng berbagai teori maka dapat kita lihat bahwa
hadapi situasi dan kondisi kritis atau konseling di rumah sakit sangatlah penting
pasien pasien dengan kondisi khusus guna membantu tenaga medis dalam mem
seperti pasien multi masalah, percepat penyembuhan pasien, baik itu
komplikasi penyakit, pasien terminal sakit yang kita anggap normal, pasien
atau pasien-pasien berkebutuhan dengan gangguan jiwa dan pasien dengan
khusus lainnya. (Robert Bor, kecanduan obat terlarang. Hal ini tentu
et.al.,2009:7) menjadi batu loncatan untuk memper
Menurut Robert Bor tidak ada banyak konseling di berbagai rumah sakit.
metode dan teknik khusus dalam konseling Berbagai teknik yang sudah dike
di rumah sakit yang secara mutlak harus mukakan oleh ahli bisa menjadi bahan
diterapkan. Artinya berbagai metode bagi kita para tenaga konseling untuk mem
konseling dan psikoterapi yang sudah ada perdalam ilmu untuk membantu para klien
memiliki kemungkinan untuk diterapkan dan pasien kita. Karena konseling tidak
sejauh memiliki relevansi dengan berbagai hanya digunakan di ranah pendidikan saja
kebutuhan pasien di rumah sakit. Yang namun juga digunakan pada semua
memiliki kemungkinan berbeda adalah kalangan dan infrastruktur, baik itu rumah
teknik-teknik penerapannya oleh konselor sakit, lembaga pemasyarakatan bahkan
secara kreatif di lapangan. Meskipun perkantoran.
begitu ketika akan menentukan metode
dan teknik seperti apa yang akan diterap C. KESIMPULAN
kan menurut Robert Bor setidaknya ada Bimbingan dan konseling tidak
empat bentuk pelayanan yang harus diper hanya digunakan di sekolah guna mem
timbangkan, yaitu layanan Bimbingan, bantu peserta didik yang memiliki
layanan Konseling, layanan kolaborasi dan masalah, namun juga dibutuhkan di rumah
konsultasi, serta layanan psikoterapi. sakit. Dengan adanya Bimbingan dan
konseling tentu sangat membantu para

78 Rahmatul Ulfa Auliya : Pentingnya Bimbingan Konseling di Rumah Sakit


tenaga medis dan personil di rumah sakit. Dirjen Yan. Medik Depkes RI (Pelayanan
permasalahan yang ada dirumah sakit Medik Departemen Kesehatan
sangatlah beragam, mulai dari pasien yang Republik Indonesia) pada tahun
takut akan jarum suntik, takut dengan 1993.
penyakit yang sudah terlalu lama, sakit http://rsud.cianjurkab.go.id/?page_id=65
yang tidak kunjung sembuh, pasien yang https://yuliaannisa91.blogspot.com/2015/12/
cemas akan kamar operasi, pelayanan yang bimbingan-konseling-di-rumah-
kurang optimal dari tenaga pelayanan sakit.html
rumah sakit bahkan masalah pribadi https://tikesd4itb.wordpress.com/2012/01/27
masing-masing personil rumah sakit. /jenis-jenis-rumah-sakit/
Rumah sakit yang membutuhkan http://massaidi.blogspot.com/2011/01/jenis-
tenaga konseling tidak hanya rumah sakit jenis-rumah-sakit.html
umum saja tetapi rumah sakit dengan Isep Zainal Arifin, 2009. Bimbingan
orang gangguan jiwa dan rumah sakit Penyuluhan Islam; Pengembang
dengan pasien pengguna narkoba juga an Dakwah melelui Psikoterapi
membutuhkan tenaga konseling. Kon Islam.Jakarta: PT. Raja Grafindo
seling di rumah sakit berjalan dalam Persada
setting yang berbeda dan peran yang ber Muhammad Hafizh Ridho. 2018. Bimbingan
beda dari konselor. Tuntutan peran yang Konseling Spiritual Terhadap Pasien
berbeda inilah akhirnya membuat tugas Rehabilitasi Napza. Jurnal Studia
konselor menjadi tidak ringan karena tugas Insania, Mei 2018, Vol. 6
konselor akan menjadi jembatan lalu lintas Mulyadi. 2016. Bimbingan dan Konseling di
komunikasi antara pasien, keluarga, pihak Sekolah dan Madrasah. Jakarta;
rumah sakit, dan pihak-pihak yang ter Kencana
gabung dalam tim secara kolaboratif. Nazirman. 2012. Aplikasi Konseling dan
Adapun kegiatan yang bisa diberikan Terapi Ruhani Islam di Rumah Sakit.
yaitu mengikuti kegiatan belajar ilmu Jurnal AL-Irsyad Vol III No.5
keagamaan, mendengarkan siraman rohani PMK: 340/MENKES/PER/III/2010
(ceramah keagamaan), shalat berjamaah, PP 32 Tenaga Kesehatan, 1996
membaca al Qur’an atau surat-surat Prayitno dan Erman Amti. 1994. Dasar-
pendek, dan do’a bersama setiap hari Dasar Bimbingan dan Konseling,
sebagai upaya pengamalan ibadah yang Jakarta; Dirjen Dikti Depdikbud.
membentuk perilaku spiritual. ______________________.1999. Dasar-
dasar Bimbingan dan Konseling
D. DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Isep Zaenal. et al.2007. Program Prayitno. 2017. Konseling Profesional yang
Pengembangan Asuhan keperawatan berhasil (layanan dan kegiatan
Spiritual Muslim. Bandung: AKPER pendukung). Jakarta; PT. Raja
Aisyiyah Grafindo Persada
Bakri, N., & Barmawi.2017. Efektifitas Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi dan
Rehabilitasi Pecandu Narkotika Konseling Aplikasi dalam Sarana
Melalui Terapi Islami. Jurnal Pelayanan Kesehatan untuk Perawat
Psikoislamedia dan Bidan. Jakarta: Salemba
Bor, Robert, et. al.2009. Counselling in Medika.
Health Care Setting. New York: Said, M. bin, & Az-Zahrani.2005. Konseling
Palgrave Macmillan Terapi. Jakarta: Gema Insani Press
Dadang Hawari. 1997. Doa dan Dzikir Undang-Undang nomor 44 tahun 2009
sebagai Pelengkap Terapi Medis.
Jakarta: Dana Bhakti Primayasa.

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 79

Anda mungkin juga menyukai