1755 3664 1 SM
1755 3664 1 SM
Abstrack: Konseling sudah menjadi tren dikalangan anak muda dan masyarakat pada saat
sekarang ini, sering kita dengar ketika siswa membandel atau siswa yang bermasalah akan
di panggil oleh guru bimbingan dan Konseling, apa lagi jika memiliki masalah, kebanyakan
dari mereka bahkan lebih suka menemui guru bimbingan dan konseling yang mereka
anggap bisa menjadi teman untuk bercerita dari pada wali kelasnya. Tidak kita pungkiri
bahwa pada hakikatnya personil bimbingan dan konseling dikenal orang yang ramah dan
mampu mampu membantu mereka yang ingin menceritakan masalah mereka dengan sabar.
Selain di sekolah, bimbingan dan konseling sebenarnya dibutuhkan di rumah sakit guna
membantu para pasien rawat inap, rawat jalan bahkan personil rumah sakit itu sendiri. Jika
kita lihat banyaknya pasien rawat inap di rumah sakit yang tidak bersemangat lagi untuk
hidup, kondisi psikis pasien sebelum operasi, pelayanan rumah sakit yang kurang efektif,
persoalan pribadi yang dihadapi oleh personil rumah sakit baik itu dokter, bidan, perawat,
dan bagian pelayanan. Untuk itu penting sekali adanya konseling guna membantu
membantu mengentaskan masalah mereka.
Kata Kunci : Konseling, Rumah sakit, Pasien dan personil rumah sakit
69
Ketika berbicara mental, maka obat and whose out patient service reach out to
bukan cara satu-satunya untuk membantu, the family and its home environment;
hal lain yang dibutuhkan adalah berbagi the hospital is also a centre for the training
cerita kepada orang yang tepat untuk me of health workers and for biosocial
nyelesaikan masalah yang sedang dialami research.
pasien. Pasien butuh orang yang mampu Istilah hospital berasal dari
memahami kondisi psikisnya agar mampu kata Latin, hospes (tuan rumah), yang
menyelesaikan permasalahan yang dialami juga menjadi akar kata hotel dan
nya. hospitality (keramahan). Rumah sakit
Pelayanan pendidikan kesehatan dan adalah suatu institusi penyelenggara pela
bimbingan konseling merupakan alternatif yanan kesehatan yang merupakan bagian
utama untuk menghadapi permasalahan integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang dialami oleh pasien. Konseling di yang memberikan pelayanan kuratif mau
rumah sakit disebut juga dengan Konseling pun preventif serta menyelenggarakan pela
Keperawatan. Fokus layanannya lebih ke yanan rawat jalan dan rawat inap juga
pada proses menyiapkan pasien untuk perawatan di rumah, ini seiring dengan
mempercepat proses penyembuhan. Se yang tertuang dalam Undang Undang
perti, pasien yang mengalami penyakit nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fisik akan berdampak pada psikisnya. yaitu pelayanan kesehatan paripurna
Istilah penyembuhan disebut juga dengan adalan pelayanan kesehatan yang meliputi
Terapi (Nazirman, 2012:65). promotif, preventif, kuratif dan rehabi
Konseling di rumah sakit pada litatif, serta sebagai pusat rujukan kese-
umumnya membantu pasien yang takut hatan masyarakat.
untuk operasi, sakit yang sudah terlalu Rumah Sakit merupakan sebuah
lama, pasien yang sakit tidak kunjung institusi perawatan kesehatan profesional
sembuh dan pasien yang merasa hidupnya yang pelayanannya disediakan oleh dokter,
tidak lama lagi bahkan pasien, dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lain
bidan, perawat dan personil lainnya yang nya. Beberapa pasien ada yang datang
mengalami masalah pribadi juga bisa untuk pengobatan ringan, kemudian me-
menggunakan layanan konseling indi minta perawatan jalan, ada pula meminta
vidual di rumah sakit. Namun, kita lihat rawat inap dalam hitungan hari, minggu,
rumah sakit khususnya Indonesia belum atau bulan. Rumah sakit berbeda institusi
sepenuhnya menggunakan layanan kon kesehatan lain seperti puskesmas dan
seling sebagai penunjang kesembuhan klinik karena memiliki memberikan
pasien secara psikologis, padahal kese diagnosa dan perawatan medis secara me-
hatan psikologis akan mempercepat pe nyeluruh kepada pasien (Yulianisa,2015:
nyembuhan sakit yang dialaminya. Oleh 12).
karena itu, selain dokter, bidan dan pe Sumber daya manusia yang dimiliki
rawat maka konselor sangat dibutuhkan rumah sakit yang terdiri dari,
untuk penyembuhan psikologisnya. tenaga medis, keperawatan, kefarmasian,
kese-hatan masyarakat, gizi, keterapian fisik
B. LANDASAN TEORI dan tenaga keteknisan (PP 32 Tenaga Kese-
1. Profil rumah sakit hatan,1996) merupakan sumber daya utama
Rumah sakit menurut WHO Expert yang tanpanya, aktivitas utama rumah sakit
Committee On Organization Of Me (pelayanan kesehatan) tidak dapat berjalan.
dical Care: is an integral part of social and Tenaga keperawatan merupakan sumber
medical organization, the function of which daya manusia yang memiliki kuantitas
is to provide for the population complete paling banyak di setiap rumah sakit dan
health care, both curative and preventive berperan besar dalam proses pelayanan
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 71
dengan kegiatan penelitian dan pendidikan kan pengertian tentang bimbingan sebagai
di fakultas kedokteran pada suatu uni- berikut:
versitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasa “Proses pemberian bantuan yang
nya rumah sakit ini dipakai untuk pela dilakukan oleh orang yang ahli kepada
tihan dokter-dokter muda, uji coba ber seseorang atau beberapa orang individu
bagai macam obat baru atau teknik pengo baik anak-anak,remaja, maupun dewasa
batan baru. Rumah sakit ini diseleng agar orang yang dibimbing dapat me
garakan oleh pihak universitas / perguruan ngembangkan kemampuan dirinya sen
tinggi sebagai salah satu wujud pengab diri dan mandiri dengan memanfaatkan
dian masyararakat / Tri Dharma perguruan kekuatan individu dan sarana yang ada
tinggi. dan dapat dikembangkan berdasarkan
(4) Rumah sakit lembaga/perusahaan norma yang berlaku” (Prayitno,
Rumah sakit yang didirikan oleh 1999:99).
suatu lembaga/perusahaan untuk melayani Tujuan yang ingin dicapai dalam
pasien-pasien yang merupakan anggota penyelenggaraan bimbingan dan konseling
lembaga tersebut/karyawan perusahaan ter adalah tercapainya tingkat perkembangan
sebut. (misalnya rumah sakit militer, la yang optimal oleh setiap individu sesuai
pangan udara), bentuk jaminan sosial/ dengan tingkatan kemampuannya, agar
pengobatan gratis bagi karyawan, atau dapat menyesuaikan dirinya dengan ling
karena letak/lokasi perusahaan yang ter kungan. Menurut Prayitno dalam Buku
pencil/jauh dari rumah sakit umum. Mulyadi (2016:67-68) ada beberapa fungsi
(5) Klinik yang dimiliki dalam bimbingan dan kon
Fasilitas medis yang lebih kecil yang seling yaitu :
hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya a. Fungsi pemahaman, yaitu bimbingan
dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masya dan konseling akan menghasilkan
rakat atau dokter-dokter yang ingin men pemahaman tentang sesuatu oleh
jalankan praktek pribadi. Klinik biasanya pihak-pihak tertentu.
hanya menerima rawat jalan. Bentuknya b. Fungsi pencegahan, meliputi: men
bisa pula berupa kumpulan klinik yang dorong perbaikan lingkungan yang
disebut poliklinik. berdampak negatif bagi individu
2. Profil Pelayanan Bimbingan dan yang bersangkutan, mendorong per
Konseling baikan kondisi individu dari pribadi
Istilah bimbingan dan konseling, klien, meningkatkan kemam-puan
sebagaimana digunakan dalam literatur individu untuk hal-hal yang diperlu
professional di Indonesia, merupakan kan dan mempengaruhi perkem
terjemahan dari kata Guidance and bangan kehidupannya, mendorong
Counseling dalam bahasa inggris. Dalam individu untuk tidak melakukan se
kamus bahasa Inggris guidance dikaitkan suatu yang memberikan resiko yang
dengan kata asal guide yang diartikan besar dan melakukan sesuatu yang
sebagai: menunjukkan jalan (showing the memberikan manfaaat, menggalang
way), memimpin (leading), menuntun dukung kelompok terhadap individu
(conducting), memberi petunjuk (giving yang bersangkutan.
instruction), mengatur (regulating), meng c. Fungsi pengentasan, upaya peng
arahkan (governing) dan memberi kan entasan pada dasarnya dilakukan
nasehat (giving advice) (W. S Winkel, secara perorangan, sebab setiap
2004:27). masalah adalah unik
Prayitno dalam bukunya Dasar- d. Fungsi pemeliharaan dan pengem
dasar Bimbingan dan Konseling memberi bangan, berarti memelihara segala
sesuatu yang baik yang ada pada diri
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 73
tetapi bagaimana terjadi serangkaian pe kelompok, konflik peran, ketidak sinam
rubahan pada diri pasien dalam hubungan bungan (mismatch) peran, perasaan ke
terapeutik yang lebih dari sekedar protokol tidaksetaraan, ambiguitas peran, kendala
perawatan medis. Hal tersebut merupakan pembagian peraturan, ketidakpuasan kerja,
wilayah bagi tenaga konseling untuk turun menurut Kumar masih berada dalam jang
tangan membantu pasien. kauan layanan konseling rumah sakit.
Pasien diposisikan bukan sebagai Jika dilihat dari pendapat kumar
individu yang tidak berdaya dan partisipan tersebut tidak adanya keselarasan dalam
pasif tetapi diposisikan sebagai individu pekerjaan tenaga ahli di rumah sakit juga
yang cerdas dan memiliki kekuatan dalam akan mengganggu pekerjaannya apalagi
dirinya untuk dapat mengatasi segala keluh jika terdapat masalah pribadi diantara
an yang dideritanya. Karena itu nilai tenaga medis. Ketidak puasaan terhadap
penting dari konseling terletak dalam hal pekerjaan akan mengganggu pelayanan
bagaimana membuat pasien sebagai partisi untuk pasien. Maka dari itu tugas dari
pan aktif dalam hubungan komunikasi tera konseling untuk membantu semua personil
peutik yang harmonis dan seimbang di rumah sakit dalam mengentaskan per
dengan konselor (Isep zainal,2012). masalahan mereka
Bentuk layanan seperti ini akan lebih Bentuk kolaborasi dalam konseling
tepat disampaikan melalui layanan bimbi- setting rumah sakit menurut Robert Bor
ngan dan konseling, maka kehadiran kon- dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama,
selor di rumah sakit juga sangat dibutuh kolaborasi antar professional seperti
kan untuk bersama-sama bekerja secara konselor dengan dokter, perawat, psikiater,
kolaboratif dengan dokter dan perawat. psikolog, dan pekerja sosial. Kedua,
Dari beberapa pemikiran diatas kolaborasi dengan lembaga, badan,
Kumar(2009:1) mendefenisikan konseling institusi atau berbagai organisasi per
dalam setting rumah sakit adalah interaksi kumpulan yang memberikan pelayanan
dinamis antara konselor, pasien, dan dan pendidi-kan kesehatan seperti: rumah
keluarga pasien dimana konselor meng sakit besar, klinik umum dan spesialis,
ambil sikap tertentu dengan menggunakan puskesmas, sekolah keperawatan, panti
pengetahuan dan keterampilan untuk mem khusus perawatan kesehatan, dan lain-lain.
perkenalkan dan mempertahankan pasien Secara keseluruhan dapat-lah ditarik
dalam proses menuju pemahaman diri kesimpulan bahwa bimbingan dan kon
yang mengarah kepada tindakan sehingga seling dalam setting rumah sakit memiliki
terjadi perubahan perilaku pasien untuk ciri khas tersendiri yang berbeda dengan
memecahkan masalahnya. Selain terhadap layanan konseling umumnya. Kekhasan ter
pasien dan keluarga pasien, layanan sebut terletak dalam beberapa hal yaitu:
konseling di rumah sakit menurut Kumar (1) langkah kerja yang harus terintegrasi
dapat membantu dalam menunjang ke- dengan protokol perawatan medis, (2) cara
butuhan berbagai pelatihan, meningkatkan pandang terhadap masalah pasien dan
komunikasi dan kerjasama yang lebih keluarga, (3) bentuk praktik kerja dalam
efektif antara karyawan, manajemen, dan tim yang kolaboratif dan multi disiplin, (4)
pihak-pihak yang bekerjasama secara dalam sesi konseling cenderung bersifat
kolaboratif dalam keseluruhan proses pendek dalam single session atau brief
konseling. Karena itu Kumar memperluas focused counseling yang harus efektif dan
jangkauan layanan konseling dalam setting efisien, (5) proses konseling yang efektif
rumah sakit kedalam organisasi rumah tidak ditentukan oleh lamanya melainkan
sakit secara lebih luas. Sehingga berbagai seberapa efektif dalam menggunakan
masalah utama dalam organisasi rumah waktu untuk mencapai tujuan konseling
sakit seperti kurangnya kekompakan (Muhammad Hafizh Ridho, 2018).
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 75
(4) personalizing, (5) initiation, (6) action Dengan cara seperti ini evaluasi
period, (7) evaluation, (8) recording. terhadap pasien dapat dilakukan secara
Sedangkan Robert Bor mengajukan hanya bertahap dan bersifat kontinum sepanjang
empat tahap, hal ini didasarkan kepada proses perawatan pasien bersama pera
kenyataan bahwa proses konseling di watan lain. (Robert Bor, 2009: 22-23).
rumah sakit harus fleksibel, terbatas Untuk single session dengan teknik brief
waktu, dan terkait dengan berbagai focused counseling dengan mengilustrasi
protokol aturan dengan perawatan yang kan kepada penanganan kasus khusus
lain sehingga ia mengajukan sessi tunggal pasien yang mengalami ansietas, langkah-
dan brief focused counseling. Keempat langkahnya adalah :
langkah tersebut adalah : a. Pastikan pasien dapat dan mau ber
a. Forming a therapeutic relationship, komunikasi
merupakan langkah awal kontak b. Pastikan masalah psikologis yang
person dengan pasien yaitu menjalin inti dari pasien
komunikasi dengan pasien sebagai c. Kerjakan konseling dengan keha
konseli, membuka komunikasi dan diran tim medis dan perawat secara
percakapan, dan mengarahkannya lengkap
kepada suasana komunikasi tera d. Bangun segera jalinan hubungan
peutik. secara cepat agar pasien dapat segera
b. Making assessment, melakukan mengekspresikan apa yang paling
assesmen terhadap pasien untuk me dihawatirkan atau menjadi perma
metakan rencana dan tahapan kon salahan.
seling yang akan dilakukan bersama- e. Dorong pasien untuk memberi
sama dengan perawatan lain secara informasi secara ringkas dan efektif
kolaboratif. Pada tahap ini yang ter f. Gali terus pembicaraan pasien untuk
penting adalah konselor harus sudah mendapatkan masalah pokok pasien,
mendapatkan berbagai gambaran tujuan dan ekspektasi pasien, dan
mengenai kondisi psikologis pasien, bagaimana muncul pemahaman pada
latar belakang, terutama tiga hal pasien
pokok yaitu pemahaman, makna, dan g. Bicarakan bersama pasien rencana
kepercayaan pasien mengenai sakit dan keinginan yang tepat untuk men
yang dihadapi. cari solusi bagi permasalahan yang
c. Intervening all the same session, dihadapi.
pada tahap ini konselor sudah harus Langkah-langkah ini menurut Robert
dapat mulai melakukan berbagai Bor adalah bersifat fleksibel, yang penting
intervensi, penanganan, pemecahan bagi konselor adalah memiliki keyakinan
berbagai masalah yang dihadapi dan kepercayaan diri dalam menghadapi
sambil terus memantau berbagai pasien secara singkat dan efektif (Bor,
kemungkinan kemun-culan masalah 2009:110-111).
baru sepanjang sesi konseling dan Penelitian terdahulu juga meng
sesi perawatan medis, untuk dicari ungkapkan manfaat yang diharapkan dari
kan berbagai solusi menyeluruh bimbingan dan konseling Islam untuk me
secara kolaboratif bersama profesi menuhi kebutuhan spiritual pasien rawat
onal lain. inap di RSUD Al-Ihsan adalah:
d. Closing, adalah penutupan interval a. Untuk pasien sembuh:
antar sessi agar dapat melakukan 1. Senantiasa bersabar dan syukur.
evaluasi terhadap segala bentuk 2. Peningkatan kualitas keimanan.
intervensi dan terapi yang telah 3. Senantiasa banyak berdzikir.
dilaksanakan bersama pasien. 4. Peningkatan kualitas ibadah.
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 77
dalam menggali informasi tentang kondisi Robert Bor tidak terlalu membeda
dan latar belakang pasien. kan antara bimbingan dan konseling, ia
Selain berbagai tugas diatas terdapat hanya melihat dari sudut tingkat kesulitan
beberapa hal yang merupakan tantangan masalah, dimana masalah yang agak berat,
tersendiri bagi konselor yang memberikan bersifat spesifik, perlu penanganan khusus
layanan dalam setting rumah sakit, berbagai tetapi belum terdapat gangguan neurotik
tantangan tersebut yaitu: psikotik menjadi wilayah konseling. Akan
a. Tuntutan bekerja secara professional, tetapi jika sudah memiliki tanda-tanda
kolaboratif dengan tim yang multi adanya gangguan neurotik-psikotik hal itu
disiplin, efektif dan efisien akan menjadi wilayah psikoterapi.
b. Memiliki wawasan kultural yang Dalam penggunaan metode menurut
luas karena konseling berjalan dalam Robert Bor bisa saling mengisi antara
konteks multi kultur sehingga kon bimbingan, konseling dan psikoterapi.
selor di tuntut harus dapat menjaga Akan tetapi ketika seorang konselor akan
sensitivitas budaya. memasuki wilayah psikoterapi ia dianjur
c. Memiliki daya adaptabilitas dan kan untuk memiliki kemampuan dan ke
fleksibiltas yang tinggi karena akan terampilan penggunaan system Diagnostik
selalu berhadapan dengan berbagai and Statistical Manual of Mental
masalah yang dapat saja muncul Disorder’s (DSM IV) untuk dapat meng
secara tiba-tiba akibat perubahan identifikasi berbagai gangguan mental
dari kondisi pasien. (Robert Bor, 2009:44-45).
d. Memiliki kemampuan komunikasi Berdasarkan penelitian terdahulu dan
yang handal terutama ketika meng berbagai teori maka dapat kita lihat bahwa
hadapi situasi dan kondisi kritis atau konseling di rumah sakit sangatlah penting
pasien pasien dengan kondisi khusus guna membantu tenaga medis dalam mem
seperti pasien multi masalah, percepat penyembuhan pasien, baik itu
komplikasi penyakit, pasien terminal sakit yang kita anggap normal, pasien
atau pasien-pasien berkebutuhan dengan gangguan jiwa dan pasien dengan
khusus lainnya. (Robert Bor, kecanduan obat terlarang. Hal ini tentu
et.al.,2009:7) menjadi batu loncatan untuk memper
Menurut Robert Bor tidak ada banyak konseling di berbagai rumah sakit.
metode dan teknik khusus dalam konseling Berbagai teknik yang sudah dike
di rumah sakit yang secara mutlak harus mukakan oleh ahli bisa menjadi bahan
diterapkan. Artinya berbagai metode bagi kita para tenaga konseling untuk mem
konseling dan psikoterapi yang sudah ada perdalam ilmu untuk membantu para klien
memiliki kemungkinan untuk diterapkan dan pasien kita. Karena konseling tidak
sejauh memiliki relevansi dengan berbagai hanya digunakan di ranah pendidikan saja
kebutuhan pasien di rumah sakit. Yang namun juga digunakan pada semua
memiliki kemungkinan berbeda adalah kalangan dan infrastruktur, baik itu rumah
teknik-teknik penerapannya oleh konselor sakit, lembaga pemasyarakatan bahkan
secara kreatif di lapangan. Meskipun perkantoran.
begitu ketika akan menentukan metode
dan teknik seperti apa yang akan diterap C. KESIMPULAN
kan menurut Robert Bor setidaknya ada Bimbingan dan konseling tidak
empat bentuk pelayanan yang harus diper hanya digunakan di sekolah guna mem
timbangkan, yaitu layanan Bimbingan, bantu peserta didik yang memiliki
layanan Konseling, layanan kolaborasi dan masalah, namun juga dibutuhkan di rumah
konsultasi, serta layanan psikoterapi. sakit. Dengan adanya Bimbingan dan
konseling tentu sangat membantu para
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 79