Oleh:
2004086
SEMARANG
2021
i
ABSTRAK
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan berkembang begitu pesat,
peralatan yang digunakan untuk mempermudah diagnose suatu penyakit atau
untuk menunjang pasien maka alat kesehatan harus kalibrasi. Kalibrasi merupakan
kegiatan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur
dengan cara membandingkan terhadap standar nasional maupun internasional.
Contoh alat yang harus dikalibrasi adalah sphygmomanometer dan suction pump.
Digital Pressure Meter merupakan alat kalibrasi yang digunakan untuk
menentukan tekanan dari alat sphygmomanometer dan suction. Penelitian
terdahulu telah dibuat alat Digital Pressure Meter menggunakan sensor
MPXV4115V dan MPX5050 namun dengan 2 sensor yang mana dapat
mendeteksi tekanan – dan +, dengan penambahan sensor DHT 22 untuk
mendeteksi suhu ruangan.
Pada Tugas Akhir ini akan menggunakan sensor Autonic yang mana dapat
mendeteksi tekanan – maupun + secara bergantian dan menggunakan sensor DHT
21 untuk mendeteksi suhu ruangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui keakurasian
sensor Autonic untuk mendeteksi tekanan tekanan – maupun + dan DHT 21 untuk
mendeteksi suhu ruangan. Data tersebut akan diolah dengan menggunakan
mikrokontroler Arduino Nano kemudian ditampilkan dalam LCD touchscreen dan
juga disertai charger untuk mensupply tegangan ke battery jika kehabisan daya.
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang telah dilakukan tingkat
akurasi sensor Autonics pss-c01v, pengukuran positif naik terkecil memiliki
koreksi 0,38 dan positif turun terkecil memiliki koreksi 0,37 pada setting 50
mmHg. Tingkat akurasi sensor Autonics pss-c01v, pengukuran negatif naik
terkecil memiliki koreksi 0,75 pada setting -50 mmHg naik sedangkan
pengukuran negatif turun terkecil memiliki koreksi 0,78 pada setting -200 mmHg
turun. Tingkat akurasi sensor DHT22 untuk suhu memiliki koreksi 0,08
sedangkan untuk kelembaban memiliki koreksi 0,77.
Kata kunci : Kalibrasi, sphygmomanometer, suction, Digital Pressure Meter,
sensor Autonic, Thermohygro, Charger.
iv
ABSTRAK
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
Seperti yang berfungsi sebagai tekanan tiup, tekanan hisap, dan serta untuk
tekanan rendah maupun tekanan tinggi sekalipun yang disesuaikan dengan
kebutuhannya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dibidang peralatan
medis, menurut pengamatan dirumah sakit bahwa alat sphygmomanometer air
raksa harus dikalibrasi agar dalam pengukuran tekanan darah tepat dan tidak
terjadi human error atau pada fungsi alat itu sendiri yang akurasinya sudah
melebihi batas ambang yang diperbolehkan (Standart error maksimal 5
mmHg)(Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Jakarta, 2001). Dengan alasan tersebut maka perlu dilakukan kalibrasi
terhadap pengukuran hasil tekanan darah, hal ini dikarenakan menyangkut
pembacaan diagnosa pada pasien agar tepat. Sedangkan suction pump lebih
mengutamakan tekanan yang sesuai dengan spesifikasi, karena jika tekanan
suction pump kurang, berpengaruh pada saat digunakan untuk menghisap
cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Untuk mengetahui kelayakan
suction pump dapat dilakukan dengan menganalisa hasil kalibrasi yang akan
didapat nilai ketidakpastian dan nilai koreksi sesuai dengan ECRI No. 433-
0595 sehingga masih layak digunakan.
Dari latar belakang diatas sudah ada penelitian sebelum nya yang
telah dilakukan oleh Sacca Asdinuari dari Universitas Mercu Buana yang
mana membuat Digital Pressure Meter namun dengan 2 sensor tekanan – dan
+ maka penulis tertarik untuk membuat alat kalibrator sphygmomanometer
dan suction pump dengan 1 sensor tekanan(Saca, 2019). Maka melalui
penelitian tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Alat Kalibrasi Digital
Pressure Meter.
.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah dapat
digunakan untuk mengkalibrasi alat sphygmomanometer dan suction pump
dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
4
5
2013). Berikut ini adalah table 2.1 konversi dari Pa, Bar, kgf/cm, atm
dan mmHg.
Tabel 2.1 Konversi(P. A. Tipler, 1998)
(Saca, 2019)
2.2.3 Sphygmomanometer
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tekanan darah yang bekeja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekana pada manset dengan system non invasi.
(Riva-rocci, 1901)
(Manajemen, n.d.)
2.3 Thermohygro
(sumber:http://alatalat-laboratori.blogspot.com/2016/01/thermohygrometer.htm l)
10
2.2.6 Kalibrasi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan
cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Kalibrasi menurut definisi Per-Menkes.No.45 Tahun 2015 adalah
kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan
alat ukur dan atau bahan ukur.(Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2015)
a. Tujuan Kalibrasi dan Ketentuan Kalibrasi
1. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan
suatu instrument ukur atau deviasi dimensi nasional yang
seharusnya untuk suatu bahan ukur.
2. Menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional
maupun internasional.
Kalibrasi wajib dilakukan terhadap alat kesehatan dengan
kriteria sebagai berikut.
1) Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau
kalibrasi.
2) Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
telah habis.
3) Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda
masih berlaku.
4) Diketahui penunjukan keluarannya atau kinerjanya
(performance) atau keamanannya (safety) tidak sesuai lagi,
walaupun sertifikat dantanda masih berlaku.
5) Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku. Atau jika tanda laik pakai
pada alat kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga tidak
dapat memberikan informasi yang sebenarnya.
(Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2015)
11
b. Institusi Kalibrasi
Institusi kalibasi merupakan suatu instansi yang
menyediakan jasa kalibrasi. Terdapat dua jenis institusi dalam
kalibrasi, yaitu:
1. Institusi Kalibrasi Eksternal
Kalibrasi eksternal harus dilakukan oleh instansi teknik
pemerintah atau swasta yang berakreditasi untuk menjalankan
kegiatan kalibrasi. Untuk membuktikan kemampuan teknisnya,
laboratorium kalibrasi harus mengikuti persyaratan yang ada di
ISO/IEC17025-1999 yang sekarang menjadi SNI19-17025- 2000.
(ISO/IEC Guide 17025, 2015)
2. Institusi Kalibrasi Internal
Kalibrasi yang dilakukan oleh institusi kalibrasi internal
minimum harus mempunyai.
a) Alat kalibrasi yang mampu telusur.
b) Mempunyai teknisi kalibrasi yang berkualifikasi.
c) Mempunyai metode/prosedur kalibrasi.
d) Mempunyai kondisi akomodasi lingkungan yang memadai.
b) Power
Mikrokontroller dapat diberi power melalui koneksi , pada pin 56
dapat diberi sebesar 6-20 volt dan pada pin dapat diberi power 5 volt
yang mana power dapat diperoleh melalui koneksi USB, catu daya DC
atau baterai.
2.2.8 DHT 21
Sensor DHT 21 adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi kelembaban dan suhu udara dengan mengumpulkan
data sinyal digital dan menghasilkan keluaran berupan sinyal data
yang telah terkalibrasi, sehingga data yang dihasilkan realibel dan
stabil. Sensor ini bisa dihubungkan dengan single chip computer 8
bit sebagai pengontrolnya. Sensor model ini mempunyai data
temperature yang telah terkalibrasi dengan akurat pada ruang
kalibrasi dan koefisien untuk pengkalibrasian telah tersimpan pada
memori OTP pada sensor. Ketika sensor mendeteksi keadaan suhu
dan kelembaban, maka data yang terdeteksi akan dicocokkan sesuai
nilai koefisien kalibrasi yang terdapat pada memori.
(tokopedia,
n.d.)
Ukuran tekanan
-Tekanan negatif (0 kPa hingga -101.3 kPa)
- Tekanan positif (0 kPa hingga 100.0 kPa / 0 kPa hingga 1000 kPa)
METODOLOGI PENELITIAN
Toucscree n
Sensor Autonic
Sensor DHT21
Baterai Charger
17
18
c. Tombol Power
Untuk menghidupkan power pada alat. Untuk menghidupkan power
pada alat.
d. Arduino Uno
Sebagai mikrokontroller yang mengolah data dari sensor kemudian
diolah sehingga data yang diolah dapat ditampilkan ke LCD.
e. LCD Touchscreen
Sebagai tombol pengatur dan penampil hasil pengolahan data dari
mikrokontroler, yang berupa hasil tekanan, kelembapan, suhu dan
lamanya waktu tes kebocoran.
f. Baterai
Sebagai supplay tegangan ke semua rangkaian.
g. Charger
Sebagai supplay tegangan ke battery jika kehabisan daya.
19
Port 33
Port 36
Port 23
Port 16
Port 10-14
Port 8
6) Perancangan Software
Pada perancangan software, aplikasi yang digunakan pada
perancangan alat kali ini yaitu software Arduino Uno. Arduino
dapat bekerja sesuai dengan deretan perintah (software) yang sudah
diisi ke dalam memori program Arduino, sehingga Arduino dapat
bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Untuk merancang software
Arduino, perangkat lunak yang digunakan adalah bahasa C yang
sudah terintegrasi di dalam software Arduino Ide. Gambar 3.7
adalah tampilan software Arduino Uno.
Mulai
Inisialisasi
Tidak
Menu Tekan Hold
Ya
Ya
Monitoring
Tampil LCD
Atur Waktu Pengambilan data
Tekan Start
Tidak
Pengambilan data
Tampil LCD
Pengambilan data
Selesai
untuk pengambilan data dan tekan release display akan kembali normal.
Jika memilih Leak Test maka LCD akan menempilkan tes kebocoran,
lalu setting tekanan berapa yang akan di tes kebocoran nya kemudian
setting detik untuk mengukur berapa lama kebocoran nya lalu tekan
start kemudian alat diberi tekanan sesuai yang setting dari
sphygmomanometer, tunggu sesuai waktu yang di setting kemudian
muncul data leak test (test kebocoran) di display dan proses selesai.
2 4
3
5
Keterangan :
1. Box Modul
Untuk menutup suatu modul rangkaian.
2. Sensor DHT21
Untuk mendeteksi suhu dan kelembaban.
3. Sensor Autonic
Untuk mengukur tekanan positif dan negative.
4. Layar
Untuk menampilkan hasil tekanan.
5. Tombol ON/OFF
Untuk menghidupkan atau mematikan alat.
6. Konektor charger
26
dimana:
𝜒̅ = Rata-rata
𝝌𝒊 = Nilai data
𝑛 = Jumlah data
dimana:
S = Standar deviasi
𝜒̅ = Rata-rata
𝑋𝑖 = Nilai data
𝑛 = Banyak data
Rumus Excel Standard Deviasi =STDEV.S(A:B)
Dimana:
28
3.5.3 Koreksi
Koreksi adalah nilai selisih hasil standar (alat penguji) dengan hasil
Unit Under Test (alat yang diuji). Dalam hal ini standar adalah Digital
Pressure Meter dan Thermohygro sedangan Unit Under Test adalah prototipe
penulis. Berdasarkan hal tersebut maka rumus koreksi adalah sebagai berikut:
Koreksi = |Standar – UUT|
dimana:
Standar = Nilai pada alat penguji
UUT = Nilai pada alat yang diuji
dimana:
% error = Persentase error (%)
#
Experimenta = Nilai Percobaan/Unit Under Test (satuan)
#
Theoritical = Nilai Teoritis/Standar (satuan)
Rumus Excel Persentase Error = =ABS((A-B)/B)
dimana:
A = sel nilai alat yang diuji
B = sel nilai alat penguji
29
Hasil Hasil
pengukura Pengukuran
n DPM Prototipe
Tampilan
alat
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai proses pengujian dan
analisa data yang telah penulis lakukan. Pengujian ini dilakukan untuk
membuktikan alat dapat bekerja sesuai dengan diagram blok, flowchart, dan
skema rangkaian yang telah dirancang di penjelasan sebelumnya dan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam percoban pengujian alat. Alat yang telah
diselesaikan penulis dapat dilihat pada Gambar 4.1 Alat Digital Pressure Meter
yang dirancang.
30
31
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (50 mmHg Naik)
Setting 50 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 50,5 50,8 0,59% 3,05VDC
Koreksi - 0,38 - -
Standar -
Deviasi 0,248328 0,303315 -
Hasil pengukuran Tabel 4.2 pada setting 50 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 50,52 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu 50,90
mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,061VDC. Nilai standar deviasi DPM
Fluke 0,248328 sedangkan DPM dirancang 0,303315 dengan koreksi 0,38.
Koreksi - 0,48 - -
Standar -
Deviasi 0,075277 0,141421 -
Hasil pengukuran Tabel 4.3 pada setting 100 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 100,32 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
100,80 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,28VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,075277 sedangkan DPM dirancang 0,141421 dengan koreksi 0,48.
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (150 mmHg Naik)
Setting 150 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 149,9 150,4 0,33% 3,53VDC
Koreksi - 0.53 - -
Standar -
Deviasi 0,187083 0.172240 -
Hasil pengukuran Tabel 4.4 pada setting 150 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
35
rata-rata 149,75 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
150,28 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,52VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,187083 sedangkan DPM dirancang 0,172240 dengan koreksi 0,53.
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (200 mmHg Naik)
Setting 200 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 199,7 200,7 0,50% 3,76VDC
Koreksi - 1.18 - -
Standar -
Deviasi 0,301662 0,326599 -
Hasil pengukuran Tabel 4.5 pada setting 200 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 199,55 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
200,73 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,77VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,301662 sedangkan DPM dirancang 0,326599 dengan koreksi 1,18.
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (250 mmHg Naik)
Setting 250 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 249 250,6 0,64% 4.11VDC
36
Koreksi - 1.30 - -
Standar -
Deviasi 0,340588 0,154919 -
Hasil pengukuran Tabel 4.6 pada setting 250 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 249,40 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
250,70mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 4,12VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,340588 sedangkan DPM dirancang 0,154919 dengan koreksi 1,30.
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (50 mmHg Turun)
Setting 50 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 50,8 51,2 0,78% 3,11VDC
Koreksi - 0,37 - -
Standar -
Deviasi 0,150555 0,233809 -
37
Hasil pengukuran Tabel 4.7 pada setting 50 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 50,67 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu 51,03
mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,11VDC. Nilai standar deviasi DPM
Fluke 0,150555 sedangkan DPM dirancang 0,233809 dengan koreksi 0,37.
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (100 mmHg Turun)
Setting 100 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 100,4 100,8 0,40% 3,28VDC
Koreksi - 0,67 - -
Standar -
Deviasi 0,175119 0,320416 -
Hasil pengukuran Tabel 4.8 pada setting 100 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 100,27 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
100,93 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,29VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,175119 sedangkan DPM dirancang 0,320416 dengan koreksi 0,67.
38
Tabel 4.9 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (150 mmHg Turun)
Setting 150 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 150,5 151,4 0,59% 3,53VDC
Koreksi - 0.70 - -
Standar -
Deviasi 0,194079 0,278687 -
Hasil pengukuran Tabel 4.9 pada setting 150 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata 150,52 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
151,22 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,53VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,194079 sedangkan DPM dirancang 0,278687 dengan koreksi 0,70.
Tabel 4.10 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (200 mmHg Turun)
Setting 200 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 199,9 200,7 0,40% 3,76VDC
Koreksi - 0,80 - -
Standar -
Deviasi 0,147196 0,285774 -
Hasil pengukuran Tabel 4.10 pada setting 200 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata 199,72 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu 200,52 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,76VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,147196 sedangkan DPM dirancang 0,285774
dengan koreksi 0,80.
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Positif (250 mmHg Turun)
Setting 250 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 249,2 250,6 0,56% 4,12VDC
Koreksi - 1,00 - -
Standar -
Deviasi 0,216025 0,186190 -
Hasil pengukuran Tabel 4.11 pada setting 250 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
40
rata-rata 249,47 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu
250,47 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 3,76VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,216025 sedangkan DPM dirancang 0,186190 dengan koreksi 1,00.
4.4.2. Hasil Pengukuran TP2
Hasil pengukuran TP2 ialah perbandigan menggunakan DPM Fluke dan
prototipe DPM yang dibuat penulis. Gambar 4.3 menunjukan pengujian tekanan
negative pada Suction Pump.
Hasil pengukuran menggunakan DPM Fluke dan hasil DPM dirancang terlihat
pada Tebel 4.12, Tabel 4.13,Tabel 4.14,Tabel 4.15,Tabel 4.16,Tabel 4.17,Tabel
4.18,Tabel 4.19,Tabel 4.20,Tabel 4.21,Tabel 4.22,Tabel 4.23,Tabel 4.14 dan
Tabel 4.25.
Tabel 4.12 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-50 mmHg Naik)
Setting -50 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -50,4 -50,8 0,79% 2,98VDC
2 -50,2 -51 1,57% 2.97VDC
3 -50,2 -51,3 2,14% 2.97VDC
41
Hasil pengukuran Tabel 4.12 pada setting -50 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata -50,42 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu -51,17
mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,98VDC . Nilai standar deviasi DPM Fluke
0,222860 sedangkan DPM dirancang 0,273252 dengan koreksi 0,75.
Tabel 4.13 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-100 mmHg Naik)
Setting -100 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -100,5 -102 1,47% 2,94VDC
2 -100,6 -101,5 0,89% 2,95VDC
3 -100,4 -101,4 0,99% 2,95VDC
4 -100,7 -101,8 1,08% 2,94VDC
5 -100,5 -101,6 1,08% 2,95VDC
6 -100,3 -101,5 1,18% 2,95VDC
Rata-rata -100,50 -101,63 1,11% 2,95VDC
Koreksi - 1,13 - -
Standar -
Deviasi 0,141421 0,225093 -
Hasil pengukuran Tabel 4.13 pada setting -100 mmHg naik yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -100,50 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
42
dirancang yaitu -101,63 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,95VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,141421 sedangkan DPM dirancang 0,225093
dengan koreksi 1,13.
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-200 mmHg Naik)
Setting -200 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -201,3 -201,9 0,30% 2,88VDC
2 -200,9 -201,5 0,30% 2,88VDC
3 -201 -202 0,50% 2,87VDC
4 -201,4 -202,2 0,40% 2,87VDC
5 -200,8 -201,6 0,40% 2,88VDC
6 -201,2 -202 0,40% 2,88VDC
Rata-rata -201,10 -201,87 0,38% 2,88VDC
Koreksi - 0,77 - -
Standar -
Deviasi 0,236643 0,265832 -
Hasil pengukuran Tabel 4.14 pada setting -200 mmHg naik yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata -201,10 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu -
201,87 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,88VDC . Nilai standar deviasi DPM
Fluke 0,236643 sedangkan DPM dirancang 0,265832 dengan koreksi 0,77.
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-300 mmHg Naik)
Setting -300 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -301,3 -301,8 0,17% 2,82VDC
2 -301,5 -302,3 0,26% 2.8VDC
3 -301,3 -302,1 0,26% 2,82VDC
43
Hasil pengukuran Tabel 4.15 pada setting -300 mmHg naik yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -301,37 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -302,27 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,82VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,196638 sedangkan DPM dirancang 0,287518
dengan koreksi 0,90.
Tabel 4.16 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-400 mmHg Naik)
Hasil pengukuran Tabel 4.16 pada setting -400 mmHg naik yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -401,38 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -402,40 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,76VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,194079 sedangkan DPM dirancang 0,141421
dengan koreksi 1,02.
Tabel 4.17 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-500 mmHg Naik)
Setting -500 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -508,3 -509,5 0,24% 2,68VDC
2 -508,7 -510,2 0,29% 2,68VDC
3 -508,5 -509,4 0,18% 2,69VDC
4 -508,5 -509,7 0,24% 2,68VDC
5 -508,3 -509,6 0,26% 2,69VDC
6 -508,4 -509,8 0,27% 2,68VDC
Rata-rata -508,45 -509,70 0,25% 2,68VDC
Koreksi - 1,25 - -
Standar -
Deviasi 0,151658 0,282843 0,04%
Hasil pengukuran Tabel 4.17 pada setting -500 mmHg naik yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -508,45 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -509,70 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,68VDC. Nilai
standar deviasi DPM Smart 0,151658 sedangkan DPM dirancang 0,282843
dengan koreksi 1,25.
45
Tabel 4.18 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-600 mmHg Naik)
Setting -600 mmHg naik
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Smart Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -611,2 -612,3 0,18% 2,58VDC
2 -611,5 -612,4 0,15% 2,58VDC
3 -611,3 -612,7 0,23% 2,57VDC
4 -611,2 -612,5 0,21% 2,58VDC
5 -611,4 -612,3 0,15% 2,58VDC
6 -611,7 -612,8 0,18% 2,57VDC
Rata-rata -611,38 -612,50 0,18% 2,58VDC
Koreksi - 1,12 - -
Standar -
Deviasi 0,194079 0,209762 0,03%
Hasil pengukuran Tabel 4.18 pada setting -600 mmHg naik yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata -611,38 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang
yaitu -612,50 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,58VDC. Nilai standar
deviasi DPM Fluke 0,194079 sedangkan DPM dirancang 0,209762 dengan
koreksi 1,12.
Tabel 4.19 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-50 mmHg Turun)
Setting -50 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -50,5 -51,2 1,37% 2,98VDC
2 -50,4 -51,5 2,14% 2,97VDC
3 -50,5 -51,4 1,75% 2,98VDC
4 -50,3 -51,4 2,14% 2,98VDC
46
Hasil pengukuran Tabel 4.19 pada setting -50 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata -50,42 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu -51,40
mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,98VDC . Nilai standar deviasi DPM Fluke
0,075277 sedangkan DPM dirancang 0,141421 dengan koreksi 0,98.
Tabel 4.20 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-100 mmHg Turun)
Setting -100 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -100,5 -101,9 1,37% 2,94VDC
2 -100,6 -101,8 0,89% 2,94VDC
3 -100,4 -101,4 0,99% 2,95VDC
4 -100,7 -101,5 1,08% 2,95VDC
5 -100,5 -101,6 1,08% 2,95VDC
6 -100,3 -101,5 1,18% 2,95VDC
Rata-rata -100,50 -101,62 1,10% 2,95VDC
Koreksi - 1,12 - -
Standar -
Deviasi 0,141421 0,194079 -
Hasil pengukuran Tabel 4.20 pada setting -100 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata -100,50 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang
yaitu -101,62 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,95VDC. Nilai standar
47
Tabel 4.21 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-200 mmHg Turun)
Setting -200 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -201,4 -202.3 0,44% 2,87VDC
2 -201,9 -202.4 0,25% 2,87VDC
3 -201,7 -202.3 0,30% 2,87VDC
4 -201,5 -202.7 0,59% 2,87VDC
5 -201,4 -201.6 0,10% 2,88VDC
6 -201,2 -202.5 0,64% 2,87VDC
Rata-rata -201,52 -202.30 0,39% 2,87VDC
Koreksi - 0,78 - -
Standar -
Deviasi 0.248328 0.374166 -
Hasil pengukuran Tabel 4.21 pada setting -200 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -201,52 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -202,30 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,87VDC. Nilai
standar deviasi DPM Smart 0,248328 sedangkan DPM dirancang 0,374166
dengan koreksi 0,78.
Tabel 4.22 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-300 mmHg Turun)
Setting -300 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -301,6 -302,7 0,36% 2,8VDC
2 -301,4 -302,3 0,30% 2,81VDC
48
Hasil pengukuran Tabel 4.22 pada setting -300 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -301,53 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -302,42 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,81VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,121106 sedangkan DPM dirancang 0,222860
dengan koreksi 0,88.
Tabel 4.23 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-400 mmHg Turun)
Setting -400 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran SMART Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -401,8 -402,7 0,22% 2,76VDC
2 -402,1 -403,4 0,32% 2,74VDC
3 -401,5 -402,6 0,27% 2,75VDC
4 -401,6 -402,8 0,30% 2,75VDC
5 -401,7 -402,4 0,17% 2,75VDC
6 -401,4 -402,5 0,27% 2,75VDC
Rata-rata -401,68 -402,73 0,26% 2,75VDC
Koreksi - 1,05 - -
Standar -
Deviasi 0,248328 0,355903 -
49
Hasil pengukuran Tabel 4.23 pada setting -400 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata -401,68 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang
yaitu -402,73 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,75VDC. Nilai standar
deviasi DPM Fluke 0,248328 sedangkan DPM dirancang 0,355903 dengan
koreksi 1,05.
Tabel 4.24 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-500 mmHg Turun)
Setting -500 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Fluke Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -508,5 -509,7 0,24% 2,68VDC
2 -508,9 -510,4 0,29% 2,67VDC
3 -508,7 -509,6 0,18% 2,68VDC
4 -508,7 -509,9 0,24% 2,68VDC
5 -508,5 -509,8 0,26% 2,69VDC
6 -508,6 -509,7 0,22% 2,68VDC
Rata-rata -508,65 -509,85 0,24% 2,68VDC
Koreksi - 1,20 -
Standar
Deviasi 0,151658 0,288097 -
Hasil pengukuran Tabel 4.24 pada setting -400 mmHg turun yang
dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke
dengan nilai rata-rata -508,65 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM
dirancang yaitu -509,85 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,68VDC. Nilai
standar deviasi DPM Fluke 0,151658 sedangkan DPM dirancang 0,288097
dengan koreksi 1,20.
50
Tabel 4.25 Hasil Pengukuran DPM Tekanan Negatif (-600 mmHg Turun)
Setting -600 mmHg turun
Hasil DPM Hasil DPM Dirancang Tegangan Sensor
Pengukuran Smart Pada DPM
Tekanan(mmHg) %error
(mmHg) dirancang
1 -611,7 -612,8 0,18% 2,57VDC
2 -611,6 -612,7 0,18% 2,57VDC
3 -611,5 -612,5 0,16% 2,58VDC
4 -611,4 -612,6 0,20% 2,58VDC
5 -611,8 -613,2 0,23% 2,57VDC
6 -611,6 -613,4 0,29% 2,56VDC
Rata-rata -611,60 -612,87 0,21% 2,57VDC
Koreksi - 1,27 -
Standar
Deviasi 0,141421 0,355903 -
Hasil pengukuran Tabel 4.25 pada setting -600 mmHg turun yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM Fluke dengan nilai
rata-rata -611,60 mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang yaitu -
612,87 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,57VDC. Nilai standar deviasi
DPM Fluke 0,141421 sedangkan DPM dirancang 0,355903 dengan koreksi 1,27.
51
Koreksi - 1,43 - -
Standar -
Deviasi 0,083666 0,132916 -
Hasil pengukuran Tabel 4.26 kebocoran dengan setting -200 mmHg dengan waktu 60
detik yang dilakukan sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan pada alat DPM
Fluke dengan nilai rata-rata 7,35mmHg, sedangkan nilai rata-rata dari DPM dirancang
yaitu 8,78 mmHg dengan tegangan sensor rata-rata 2,76VDC. Nilai standar deviasi DPM
Fluke 0,083666 sedangkan DPM dirancang 0,132916 dengan koreksi 1,43.
Koreksi - 0,08 - -
Standar -
Deviasi 0,075277 0,081650 -
Hasil pengukuran Tabel 4.27 suhu pada setting 28℃ yang dilakukan
sebanyak 6 kali mendapatkan hasil pembacaan suhu pada alat Thermohygro HTC-
2 dengan nilai rata-rata 28,38 ℃, sedangkan nilai rata-rata dari Thermohygro
dirancang yaitu 28,47 ℃. Nilai standar deviasi Thermohygro HTC-2 0,075277
sedangkan Thermohygro dirancang 0,081650 dengan koreksi 0,08.
Tabel 4.28 Hasil Pengukuran Thermohygro Kelembaban
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan didapatkan
beberapa kesimpulan yaitu :
5.2 Saran
Dalam pembuatan karya tulis ini masih terdapat berbagai kekurangan
dari segala aspek. Untuk itu penulis memberikan saran sebagai berikut:
54
DAFTAR PUSTAKA
55
fisika-pada-tensimeter.html
Riva-rocci, S. (1901). blood pressure meter. Blood Pressure Meter, 1–4.
Saca, A. (2019). Prototipe Digital Pressure Meter dua mode dengan Thermohygro.
Prototipe Digital Pressure Meter Dua Mode Dengan Thermohygro.
Siregar. (2018). Rancang Bangun Alat Kalibrasi Sphyhmomanometer Berbasis
PC. Rancang Bangun Alat Kalibrasi Sphyhmomanometer Berbasis PC.
teknik elektronika. (n.d.). Pengertian lcd liquid. Diakses 15 Maret 2020 Pukul
19:07. https://teknikelektronika.com/pengertian-lcd-liquid-crystal-display-
prinsip-kerja-lcd/
TFT SPI. (n.d.). lcd touchscreen TFT SPI. Lcd Touchscreen TFT SPI.
Timur Learning. (2019). Mikrokontroller eps32. Diakses 14 Maret 2020 Pukul
20:30. https://timur.ilearning.me/2019/04/19/mikrokontroler-esp32-apa-itu/
tokopedia. (n.d.). am2301 dht21 digital temperature humidity sensor. Diakses 15
Maret 2020 Pukul 18:30. https://www.tokopedia.com/celectro/am2301-
dht21-digital-temperature-humidity-sensor
56
LAMPIRAN
57
Rangkaian Keseluruhan Alat Kalibrasi Digital Pressure Meter
LAMPIRAN
57
LAMPIRAN
58
Script Program
#include <TFT_eSPI.h> // Hardware-specific library
#include <SPI.h>
#include <Wire.h>
#include <Adafruit_ADS1015.h>
#include "DHT.h"
#define DHTPIN 15 // modify to the pin we connected
58
// Switch position and size
#define FRAME_X 200
#define FRAME_Y 210
#define FRAME_W 120
#define FRAME_H 30
#define KPA 1
#define PSI 0.145038
#define MMHG 7.50062
#define BAR 0.01
59
long calib;
60
long read_avg(int ul){
long jumlah=0;
long avg=0;
for (int ulang = 0; ulang<ul;ulang++){
jumlah=jumlah+ads.readADC_SingleEnded(0);
}
avg= jumlah/ul;
return avg;
}
void setup() {
ads.setGain(GAIN_TWOTHIRDS); // 1x gain +/- 4.096V 1 bit = 2mV
0.125mV
ads.begin();
tft.init();
dht.begin();
tft.setRotation(1);
// touch_calibrate();
Serial.begin(57600); // For debug
tft.fillScreen(TFT_BLACK);
delay(5000);
calib=read_avg(100);
Monitor();
halaman = 1;
}
uint16_t x = 0, y = 0;
unsigned int t = 10;
unsigned int hg=50;
long nkpa=0;
61
unsigned int tset=0;
unsigned char proses =0;
unsigned char prs=1;
float hasil,nkpa1=0,nkpa2=29,hh,ttmp,nnilai;
void loop() {
float h = dht.readHumidity();
float tmp = dht.readTemperature();
int16_t adc0;
float nilai;
float konversi;
adc0 = read_avg(10);//ads.readADC_SingleEnded(0);//10;//y = 0.0469x - 1125.1
nilai = (float)(adc0 - calib) * 0.0703183125;// ((float)adc0 * 0.469) - 1125.1;
if(halaman==1){//set monitoring
if(prs==1){
bacaSensor(nilai,tmp,h);
}
else if(prs==2){
bacaSensor(nnilai,ttmp,hh);
62
if(tft.getTouch(&x, &y)){ Serial.print(x);Serial.print("\
t");Serial.println(y);
if((x>110)&&(x<205)&&(y<62)&&(y>30)){
tft.setTextSize(2);
delay(200);
Serial.println("HOLD");//hold
if (prs==2)prs++;
else if(prs==1){
tft.fillRoundRect(120,200-20,80,20,2,TFT_BLACK);
tft.drawRoundRect(120,200-
20,80,20,2,TFT_YELLOW);tft.setTextColor(TFT_GREEN);tft.drawString("REL
ESE", 126, 202-20, 1);
prs++;hh=h;ttmp=tmp;nnilai=nilai;}
if(prs>2){
tft.fillRoundRect(120,200-20,80,20,2,TFT_BLACK);
tft.drawRoundRect(120,200-
20,80,20,2,TFT_BLUE);tft.setTextColor(TFT_YELLOW);tft.drawString("
HOLD", 126, 202-20, 1);
prs=1;}
Serial.println(prs);//hold
}
else if((x>212)&&(x<310)&&(y<31)&&(y>0)){//leak
delay(300);
Serial.println("LEAK TEST");
halaman=2;
tft.fillRoundRect(120,200-20,80,20,2,TFT_BLACK);
LEAK(t,hg);
}
}
}
63
else if(halaman==2){//set leak
test char buff[3]={};
char buff2[3]={};
bacaSensor(0,tmp,h);
if(tft.getTouch(&x, &y)){
Serial.print(x);Serial.print("\t");Serial.println(y);
if((x>110)&&(x<205)&&(y<40)&&(y>5)){//start
delay(200);
tft.fillRoundRect(30-10,168,80,20,2,TFT_BLACK);
Serial.println("START");//start
halaman=3;
proses=1;
tft.setTextSize(2);
tft.fillRoundRect(230-10,205,80,30,2,TFT_BLACK);//blok tulisan
monitoring
tft.drawRect(5,5,310,230,TFT_GREEN);
tft.fillRoundRect(30-10,205-3,80,20,2,TFT_BLACK);// blok
timer tft.drawRoundRect(30-10,205-3,80,20,2,TFT_BLUE);
tft.drawRoundRect(120,200,80,25,2,TFT_YELLOW);tft.setTextColor(TFT_WHI
TE,TFT_BLACK);tft.drawString(" STOP", 132, 205, 1);//menulis stop
tft.setTextSize(1);
sprintf(buff,"%03d",t);
tft.setTextColor(TFT_WHITE);tft.drawString(buff, 50, 210-3, 1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY);tft.drawString("STARTING :
SETTING TEKANAN SAMPAI mmHg", 21, 170, 1);
if(hg>99)tft.drawNumber(hg, 21+204, 170, 1);
64
if(hg<100)tft.drawNumber(hg, 21+210, 170, 1);
}
else if((x>10)&&(x<106)&&(y<35)&&(y>2)){//timer
BT tft.fillRoundRect(30-10,205-
3,80,20,2,TFT_YELLOW); delay(200);
Serial.println("Timer");//timer
//timer();
t=t+10;
if(t>100)t=10;
tft.setTextSize(1);
tft.fillRoundRect(30-10,205-3,80,20,2,TFT_BLUE);
tft.setTextColor(TFT_WHITE,TFT_BLUE);
if(t<100)tft.drawNumber(t, 32+6, 210-3, 1);
if(t>99)tft.drawNumber(t, 32, 210-3, 1);
tft.drawString("DETIK", 62, 210-3, 1);
}
else if((x>15)&&(x<100)&&(y<70)&&(y>40)){//mmhg
BT tft.fillRoundRect(30-10,168,80,20,2,TFT_YELLOW);
delay(200);
Serial.println("Timer");//timer
//timer();
hg=hg+50;
if(hg>600)hg=50;
tft.setTextSize(1);
tft.fillRoundRect(30-10,168,80,20,2,TFT_GREEN);
tft.setTextColor(TFT_BLACK);
if(hg<100)tft.drawNumber(hg, 32+6, 170+3, 1);
else if(hg>99)tft.drawNumber(hg, 32, 170+3, 1);
tft.drawString("mmHg ", 62, 170+3, 1);
65
}
else if((x>212)&&(x<310)&&(y<31)&&(y>0)){//monitoring
//monitoring
delay(300);
Serial.println("MONITORING");
halaman=1;
tft.fillRoundRect(30-10,168,80,20,2,TFT_BLACK);
tft.fillRoundRect(120,200,80,25,2,TFT_BLACK);
tft.fillRoundRect(30-10,185-3,80,40,2,TFT_BLACK);
//tft.drawString("STANDBY", 21, 170, 1);
tft.fillRoundRect(21, 170,80,25,2,TFT_BLACK);
Monitor();
}
}
}
66
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.drawString(" ", 21, 170,
1); Serial.println("LEAK TEST");
halaman=2;
tft.fillRoundRect(120,200-20,80,20,2,TFT_BLACK);
LEAK(t,hg);
}
}
if(proses==1){
bacaSensor(nilai,tmp,h);
Serial.println(nilai);
if(nilai>hg){
nkpa1=nilai;
nkpa=0;
proses=2;
tset=t;
tft.setTextSize(1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.drawString(" ", 21, 170, 1);
tft.drawString("PROSES : LEAKING TEST", 21, 170, 1);
}
}
else if(proses==2){
bacaSensor(nilai,tmp,h);
nkpa++;
if(nkpa>10){
tset--;nkpa=0;
67
TM(tset);
if(tset==0){
nkpa2=nilai;
proses=3;
hasil = nkpa1-nkpa2;
tft.setTextSize(1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.drawString(" ", 21, 170, 1);
tft.drawString(" FINISH", 21, 170, 1);
delay(2000);
hasilLeakTest(nkpa1,nkpa2,hasil,tmp,h,t);
tft.drawRoundRect(100,205,130,25,2,TFT_GREEN);tft.setTextColor(TFT_WHIT
E,TFT_BLACK);tft.drawString("LEAK TEST", 112, 210, 1);//menulis stop
}
}
}
}
//tft.fillScreen(TFT_BLACK);
//Monitor();delay(3000);
//tft.fillScreen(TFT_BLACK);
//LEAK();delay(3000);
}
void timer(){
t=t+10;
if(t>300)t=10;
}
68
void bacaSensor(float nilai,float suhu,float hm){
suhu = suhu;
tekanan = nilai;
kelembaban = hm;
tft.setTextSize(3);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.setCursor(20, 95);
if (suhu>0&&suhu<10){tft.print(" ");}
else if (suhu>9&&suhu<100)
{tft.print("");} else if (suhu<0)
{tft.print("");}
else if (suhu>99){tft.print(" ");}
tft.print(suhu,1);
tft.setCursor(105, 95);
if (tekanan>-1000&&tekanan<-99){ tft.print("");}
else if (tekanan>-100&&tekanan<-9){ tft.print(" ");}
else if (tekanan>-10&&tekanan<0){ tft.print(" ");}
else if (tekanan>=0&&tekanan<10){ tft.print(" ");}
else if (tekanan>9&&tekanan<100){ tft.print(" ");}
else if (tekanan>99&&tekanan<1000){ tft.print(" ");}
tft.print(tekanan,1);
tft.setCursor(247, 95);
if (kelembaban>0&&kelembaban<10){tft.print(" ");}
else if (kelembaban>9&&kelembaban<100){tft.print(" ");}
else if (kelembaban>99&&kelembaban<1000){tft.print("");}
tft.print(kelembaban,0);
69
// else if(tekanan>99.9)tft.drawFloat(tekanan,1, 125, 95);
//
// if(kelembaban<100)tft.drawFloat(kelembaban, 1, 227, 95);
// else if(kelembaban>99.9)tft.drawString("?",50, 235+45, 2);
}
void TM(unsigned int tm){
char buff[3]={};
tft.setTextSize(1);
sprintf(buff,"%03d",tm);
tft.setTextColor(TFT_WHITE,TFT_BLACK);tft.drawString(buff, 50, 210-3, 1);
}
void Monitor(){
//parameter yang di tampilkan Tekanan,Suhu,Kelembaban dan tombol Hold
tft.setTextSize(1);
//tft.fillScreen(TFT_BLACK);
tft.drawRect(1,1,319,239,TFT_GREEN);//BINGKAI
tft.drawRect(5,5,310,230,TFT_BLUE);//BINGKAI
tft.fillRect(5,5,310,30,TFT_BLUE);//BINGKAI
tft.drawRect(10,47,300,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastHLine(10,70,300,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastHLine(10,135,300,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastVLine(105-10,47,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastVLine(220+10,47,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.setTextSize(2);
tft.drawRoundRect(120,200-20,80,20,2,TFT_BLUE
70
);tft.setTextColor(TFT_YELLOW);tft.drawString(" HOLD", 126, 202-20, 1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY,
TFT_BLUE);tft.drawString("MONITORING", 100, 15, 1);
tft.setTextSize(1);
tft.fillRoundRect(230-
10,205,80,30,2,TFT_BLUE);tft.setTextColor(TFT_WHITE);tft.drawString("LEA
K TEST", 242-10, 210, 1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.drawString(" TEMP", 27, 51, 2);
tft.drawString("PRESSURE", 135, 51, 2);
tft.drawString("RH", 265, 51, 2);
tft.drawString(" C", 25, 137, 2);
tft.drawString(" mmHg", 135, 137, 2);
tft.drawString(" %", 258, 137, 2);
// tft.setTextSize(2);
// tft.drawString("34.5", 30, 90, 2);
// tft.drawString("28.9", 235, 90, 2);
// tft.drawString("000.0", 125, 90, 2);
}
void LEAK(unsigned int tmr,unsigned int mhg){
unsigned int timer=tmr;
unsigned int mmhg=mhg;
//parameter yang di tampilkan Tekanan,Suhu,Kelembaban dan tombol Hold
tft.setTextSize(1);
//tft.fillScreen(TFT_BLACK);
tft.drawRect(1,1,319,239,TFT_BLUE);
tft.drawRect(5,5,310,230,TFT_GREEN);
tft.fillRect(5,5,310,30,TFT_GREEN);//BINGKAI
71
tft.drawRect(10,47,300,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastHLine(10,70,300,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastHLine(10,135,300,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastVLine(105-10,47,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.drawFastVLine(220+10,47,110,TFT_WHITE);//TABEL
tft.setTextSize(2);
tft.drawRoundRect(120,200,80,25,2,TFT_GREEN);tft.setTextColor(TFT_WHIT
E,TFT_BLACK);tft.drawString("START", 132, 205, 1);
tft.setTextColor(TFT_BLACK, TFT_GREEN);tft.drawString(" LEAK TEST ",
100, 15, 1);
tft.setTextSize(1);
tft.fillRoundRect(230-
10,205,80,30,2,TFT_GREEN);tft.setTextColor(TFT_BLACK);tft.drawString("M
ONITORING", 242-10, 210, 1);
tft.fillRoundRect(30-
10,168,80,20,2,TFT_GREEN);tft.setTextColor(TFT_BLACK);tft.drawString("m
mHg ", 62, 170+3, 1);
if(mmhg<100)tft.drawNumber(mmhg, 32+6, 170+3, 1);
else if(mmhg>99)tft.drawNumber(mmhg, 32, 170+3, 1);
tft.fillRoundRect(30-10,205-
3,80,20,2,TFT_BLUE);tft.setTextColor(TFT_WHITE);tft.drawString("DETIK",
62, 210-3, 1);
if(timer<100)tft.drawNumber(timer, 32+6, 210-3, 1);
else if(timer>99)tft.drawNumber(timer, 32, 210-3, 1);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
tft.drawString(" TEMP", 27, 51, 2);
tft.drawString("PRESSURE", 135, 51, 2);
tft.drawString("RH", 265, 51, 2);
tft.drawString(" C", 25, 137, 2);
72
tft.drawString(" mmHg", 135, 137, 2);
tft.drawString(" %", 258, 137, 2);
//tft.drawString("STANDBY", 21, 170, 1);
// tft.setTextSize(2);
// tft.drawString("34.5", 30, 90, 2);
// tft.drawString("28.9", 235, 90, 2);
// tft.drawString("000.0", 125, 90, 2);
}
void hasilLeakTest(float PresAwal, float PresAkhir, float hasil,float TEMP,int
humiditi,int tm ){
char buff[4]={};
char buff1[4]={};
char buff2[4]={};
char buff3[4]={};
char buff4[4]={};
char buff5[4]={};
tft.fillRect(10,40,300,190,TFT_BLACK);
tft.setTextSize(2);
tft.setTextColor(TFT_LIGHTGREY, TFT_BLACK);
dtostrf(PresAwal,2,1,buff);
tft.drawString("PRES AWAL =", 30, 51, 1); tft.drawString(buff, 210-20, 51,
1); tft.drawString("mmHg", 265, 51, 1);
dtostrf(PresAkhir,2,1,buff1);
tft.drawString("PRES AKHIR =", 30, 51+(25*1), 1);tft.drawString(buff1, 210-
20, 51+(25*1), 1); tft.drawString("mmHg", 265, 51+(25*1), 1);
dtostrf(hasil,2,1,buff2);
tft.drawString("LEAK TEST =", 30, 51+(25*2), 1);tft.drawString(buff2, 210-
20, 51+(25*2), 1); tft.drawString("mmHg", 265, 51+(25*2), 1);
dtostrf(TEMP,2,1,buff3);
73
tft.drawString("TEMP =", 30, 51+(25*3), 1);tft.drawString(buff3, 210-20,
51+(25*3), 1); tft.drawString(" C", 265, 51+(25*3), 1);
sprintf(buff4,"%03d",humiditi);
tft.drawString("RH =", 30, 51+(25*4), 1);tft.drawString(buff4, 210-20,
51+(25*4), 1); tft.drawString(" %", 265, 51+(25*4), 1);
sprintf(buff5,"%03d",tm);
tft.drawString("TIMER =", 30, 51+(25*5), 1);tft.drawString(buff5, 210-20,
51+(25*5), 1); tft.drawString(" s", 265, 51+(25*5), 1);
}
74
LAMPIRAN 3
CARA KERJA DHT21
75
LAMPIRAN 4 SERTIFIKAT KALIBRASI DPM
76
LAMPIRAN 5
ALAT
77
78
79
80
81
Andi Kurniawan Nugroho, ST, MT
82
83
84