Anda di halaman 1dari 10

Seminar Tugas Akhir Juni 2018

Rancang Bangun Alat Ukur Pemeriksaan Vital Signs Tampil PC (Blood Pressure dan
Suhu Badan)
Khairunnisak1, Hj.Andjar Pudji, ST,MT 2, dan M.Prastawa Asalim,TP,ST,M.Si3

ABSTRAK

Pemeriksaan tanda-tanda vital atau vital signs merupakan pengukuran fungsi tubuh yang
paling dasar untuk mengetahui tanda klinis dan berguna untuk menegakkan diagnosis suatu
penyakit dan berfungsi dalam menentukan perencanaan perawatan medis yang sesuai.
Ada empat parameter pada pemeriksaan vital signs yang penting yang biasa digunakan
oleh para perawat atau tenaga medis dalam menentukan status kesehatan pasien di rumah
sakit. Keempat parameter tersebut adalah tekanan darah, suhu tubuh, laju detak/denyut
jantung dan respirasi.
Tensimeter adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur tekanan darah dan
saat ini semakin dikembangkan untuk kerperluan dunia medis. Pada umumnya pengukuran
tekanan darah masih menggunakan tensimeter air raksa. Mengingat efek samping dari air raksa
tersebut apabila terkena pada kulit dapat menyebabkan iritasi dan gangguan pada saluran
pernafasan. Pemeriksaan suhu tubuh adalah salah satu indikator dalam mengkaji kondisi
kesehatan manusia yang sedang melakukan pemeriksaan fisiologisnya atau sedang di rawat di
rumah sakit. Suhu tubuh yang normal adalah mendekati suhu tubuh inti yaitu sekitar 37oC.
Maka dari latar belakang diatas penulis membuat sebuah alat untuk pemeriksaan vital
signs dengan parameter tensimeter digital menggunakan sensor tekanan MPX53DP dan suhu
tubuh menggunakan sensor DS18B20.

Kata kunci : Vital Signs, Tekanan Darah, Suhu

1. PENDAHULUAN sering dilakukan untuk


1.1 Latar Belakang mengobservasi keadaan pasien
Pemeriksaan vital sign (pemeriksaan-vital-signs.html,
merupakan suatu pemeriksaan 2015/11, 06.43 WIB).
yang terkait dengan tanda-tanda Pengukuran tekanan darah
vital untuk menilai kesehatan fisik merupakan keterampilan klinis
seseorang secara umum menuju yang penting untuk perawat.
ketahap perburukan atau perbaikan Perawat melakukan pengukuran
serta membantu mendiagnosa tekanan darah kepada pasien harus
penyakit yang mungkin. terlatih dan mengikuti sesuai
Pemeriksaan vital signs penting dengan prosedur untuk mengukur
dilakukan untuk memantau tekanan darah dengan
keadaan pasien yang sedang dalam menggunakan merkuri
masa perawatan, baik rawat inap konvensional atau
maupun rawat jalan. Prinsip sphygmomanometer aneroid dan
pelaksanaan pemeriksaan ini tidak monitor tekanan darah elektronik.
selalu sama pada setiap pasien, hal Hal ini juga mengidentifikasi
ini bergantung pada kondisi pasien. sebagai sumber potensial
Pada pasien dengan kesalahan dalam pengukuran
kegawatdaruratan, tentunya tekanan darah (Wallymahmed,
pemeriksaan vital signs akan lebih 2008).

1
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

Pada umumnya tensimeter  Kelemahan: Hasil tekanan darah


terbagi menjadi 2 yaitu tensimeter tidak selalu akurat karena
manual dan tensimeter digital. dipengaruhi beberapa faktor yaitu
Tensimeter manual terbagi lagi menjadi cara menggunakan alat, pergerakan
2 yaitu tensimeter air raksa dan saat melakukan pemeriksaan,
tensimeter aneroid. Berikut merupakan kekuatan baterai yang digunakan,
penjelasan kelebihan dan kekurangan dan tensimeter digital harganya
dari masing-masing tensimeter tersebut lebih mahal daripada tensimeter air
: raksa atau aneroid walaupun tidak
1. Tensimeter Air Raksa. membutuhkan alat tambahan. .(
 Kelebihan : Merupakan Smeltzer, Suzanne C, dan Brenda
standar pemeriksaan tekanan G.Bare. 2002. Buku Ajar
darah, hasil yang dapat akurat, Keperawatan Medikal Bedah
dan alat tahan lama. Brunner&Suddarth Edisi 8 Vol 2 ).
 Kelemahan: Memerlukan
bantuan tenaga ahli dalam Suhu tubuh biasanya diukur
pengukuran, dapat untuk memastikan ada tidaknya demam.
terkontaminasi dengan logam Namun, masih ada kontroversi
berat, dapat membahayakan mengenai termometer yang paling tepat
pasien atau dokter ataupun dan tempat terbaik untuk pengukuran
perawat jika air raksanya temperatur. Suhu inti secara umum
bocor atau pecah, didefinisikan sebagai pengukuran suhu
membutuhkan alat tambahan dalam arteri paru-paru. Standar lain
ketika melakukan pengukuran dalam pemantauan suhu inti adalah
yaitu stetoskop, dan biaya esophagus distal, kandung kemih, dan
lebih mahal. nasofaring yang akurat ke dalam 0,1-
2. Tensimeter Aneroid. 0,2 ° C dari suhu inti. Namun,
 Kelebihan :Lebih praktis dari pengukuran suhu inti sulit dilakukan
tensimeter air raksa, mudah karena menimbulkan ketidaknyamanan
dibawa kemana-mana, hasil pada anak. Beberapa tempat yang dapat
pengukuran cukup akurat, dilakukan dalam pengukuran suhu
tidak terkontaminasi logam tubuh adalah melaui ketiak, kulit, di
berat. bawah dubur, lidah, dan membran
 Kelemahan : Memerlukan timpani. Studi terbaru menunjukkan
bantuan tenaga ahli dalam bahwa temperatur timpani akurat dalam
pengukuran, pegas mudah mengidentifikasi suhu inti (Devi A &
rusak , dan membutuhkan alat Amoore J, 2010).
tambahan ketika melakukan Pada tahun 2011 dibuat alat
pengukuran yaitu stetoskop Pemantau tekanan darah digital
3. Tensimeter Digital. berbasis tekanan MPX2050GP oleh N.
 Kelebihan : Tensimeter yang Yazid dan A. Harjoko, Sistem
paling praktis dalam pemantau tekanan darah digital yang
penggunaannya, mudah dibuat inimemiliki beberapa fitur,
dibawa kemana-mana, tidak diantaranya adalah dapat mengukur
terkontaminasi logam berat, tekanan systole padapasien,dapat
tidak memerlukan bantuan menentukan detak jantung (heartbeat)
tenaga ahli saat melakukan pasien tiap menitnya, dan dapat
pengukuran. mengukur tekanan diastole padapasien.
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

Pada alat ini seluruh hasil dan rumah sakit (lapangan) hasil dari
informasi yang didapat dari hasil tensimeter keduanya lebih akurat
pengukuran ditampilkan di dalam dibandingkan dengan tensimeter digital.
sebuah LCD 16x2. Sebenarnya adalah bukan tidak lebih
Tensimeter Digital berbasis akurat tetapi tensimeter digital terlalu
Mikrokontroller Atmega8535 juga sensitif untuk pembacaannya. Namun,
dibuat oleh mahasiswa Teknik kekurangan pada tensimeter digital
Elektromedik Poltekkes Kemenkes yaitu pengaruh dari daya baterai
Surabaya oleh (Tri Rangga Rizqi, terhadap pembacaan tekanan darah.
2016). Alat ini masih memompa secara Sedangkan kekurangan pada tensimeter
manual namun, tampilan hasil dari air raksa yaitu berbahayanya air raksa
tensimeter berupa digital. Kelemahan kepada pasien maupun dokter/perawat,
pada alat ini adalah Software yang dan kekurangan pada tensimeter
digunakan masih belum sempurna aneroid pegas yang digunakan untuk
untuk menampilkan data sistole dan mengukur sering kali cepat rusak.
diastole secara otomatis. Tampilan Melihat dari beberapa kekurangan yang
hasil tensimeter pada alat ini telah dijabarkan dan ditinjau, penulis
menggunakan display LCD mencoba membuat sebuah alat
Ramcang Bangun Alat Ukur pemeriksaan vital signs dengan empat
Detak Jantung dan Suhu Tubuh parameter sekaligus untuk
Manusia Berbasis Mikrokontroller memudahkan perawat atau dokter
ATMEGA16telah dilakukan(Wahyu dalam melakukan diagnosis, agar
Artha Bayu Murthi, dkk, 2014). Sensor efesien terhadap waktu, biaya, dan
suhu yang digunakan dalam alat ini pemeriksaan.
adalah sensor suhu LM35 Berdasarkan
data hasil percobaan, bahwa suhu tubuh
normal pada orang dewasa sekitar 30 – 1.2 Batasan Masalah
37.4°C. Akan tetapi, suhu tubuh 1.2.1 Menggunakan Arduino
seseorang pun akan sangat bervariasi 1.2.2 Menggunakan PC sebagai
tergantung dari kondisi, aktifitas dan tampilan blood pressure,
tingkat stress selama pengukuran suhu tubuh, bpm, dan
seperti dalam keadaan tenang atau respirasi
dalam keadaan bergerak saat 1.2.3 Pengiriman Data
pengukuran atau pengujian Menggunakan kabel USB
berlangsung hasilnya akan sangat 1.2.4 Menggunakan Sensor suhu
bervariasi. DS18B20
Berdasarkan hasil identifikasi 1.2.5 Menggunakan Sensor
masalah yang ditemukan di lapangan tekanan MPX53DP untuk
seperti di rumah sakit, puskesmas dan blood pressure
klinik kesehatan, pemeriksaan vital 1.2.6 Pengukuran dilakukan
signs dilakukan secara terpisah antara untuk kategori umur 17-40
tensimeter, suhu tubuh, respirasi dan tahun, untuk pria dan
BPM. Dan yang beredar dirumah sakit, wanita pada lingkungan
puskesmas, ataupun klinik kesehatan kampus teknik
untuk penggunaan tensimeter elektromedik
kebanyakan masih menggunakan 1.2.7 Pengukuran blood pressure
tensimeter air raksa atau aneroid pasien dalam keadaan
disbebabkan menurut para user di tenang dan rileks
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

1.2.8 Pengukuran suhu badan 1.5.2.1 Bagi pengguna dapat


pada bagian aksila terjaminnya kinerja alat bantu
1.2.9 Hasil Pengukuran pemeriksaan tekanan darah dan
Berbentuk digital pada PC suhu tubuh dengan
1.2.10 Alat Hanya Bisa mengutamakan keselamatan
Digunakan Untuk 1 Pasien pasien.
1.2.11 Pemompaan blood pressure 1.5.2.2 Bagi pasien dapat
170 mmHg menunjang mutu keamanan
1.3 Rumusan Masalah dalam alat bantu pemeriksaan
Dapatkah alat “Rancang Bangun Alat tekanan darah dan suhu
Ukur Pemeriksaan Vital Signs Tampil tubuhsecara optimal.
PC (Blood Pressure dan Suhu 1.5.2.3 Dengan adanya
Badan)” dibuat dengan menggunakan penelitian ini diharapkan dapat
komponen yang tersedia dipasaran ? mengahsilkan suatu alat yang
bernilai jual ekonomis untuk
1.4 Tujuan Penelitian perawat atau tenaga medis
1.4.1 Tujuan Umum lainnya sehingga dapat
Membuat alat pemeriksaan dimudahkan dalam perhitungan
vital signs dengan menggunakan pernapasan per menit, agar
komponen yang tersedia di pasaran. kinerja tenaga medis lebih cepat,
1.4.2 Tujuan Khusus efektif dan efisien serta
Dengan acuan permasalahan di meminimalkan resiko kesalahan
atas, maka secara operasional tujuan dalam mendiagnosa suatu
khusus pembuatan alat ini antara lain : penyakit serta menghidari
1.4.2.1 Membuat rangkaian pengukur resiko infeksi silang.
suhu tubuh.
1.4.2.2 Membuat rangkaian pengukur
2. METODOLOGI
tekanan darah.
1.4.2.3 Membuat software untuk 2.1 Diagram Mekanis Sistem
pembacaan suhu tubuh.
1.4.2.4 Membuat software untuk
pembacaan tekanan darah.
1.4.2.5 Membuat tampilan pada PC
1.4.2.6 Melakukan uji fungsi alat.
1.4.2.7 Melakukan analisis akurasi
blood pressure.
1.4.2.8 Melakukan analisis akurasi
suhu badan.

1.5 Manfaat Penelitian


Gambar Diagram Mekanis system
1.5.1 Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan
khususnya mahasiswa Teknik
Elektromedik tentangpemeriksaan
vital signs tampil PC.
1.5.2 Manfaat Praktis
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

2.2 Diagram Blok Sistem pada pasien. Ketika sensor DS18B20 telah
membaca suhu badan pada pasien maka
pembacaan tersebut akan di program dan
dikirim ke arduino. Kemudian, setelah
pasien dipasangkan sensor suhu pada
ketiak, salah satu jari pasien ditempelkan
ke HR Finger Sensor untuk pembacaan
BPM, maka sensor akan mulai bekerja
(menghitung jumlah denyut). Jika deteksi
adanya denyut nadi maka sistem secara
otomatis akan ditampillkan dalam bentuk
angka pada PC. Setelah itu, pasien akan
dipasangkan mouthpiece untuk
pemeriksaan respirasi. Ketika proses
menghembuskan nafas, suara dari
hembusan nafas akan ditangkap oleh mic
Gambar Diagram blok system condensor dan di deteksi oleh modul
sensor fc-04 untuk menghitung jumlah
Dalam pemeriksaan ini, keempat sistem nafas dalam 1 menit dimana output modul
sensor dipasang secara bersamaan. fc-04 ini adalah 0 dan 1. Hasil perhitungan
Pertama, pasien akan melakukan ini akan diproses oleh arduino, selanjutnya
pemeriksaan tekanan darah yang ditandai dengan keluarnya grafik dan
dilakukan secara manual namun output angka banyaknya jumlah respirasi per
ditampilkan secara digital. Manset menit yang ditampilkan pada PC. Semua
dipasangkan pada lengan pasien kemudian output dari masing – masing sensor akan
tekan tombol start kemudian pompa secara masuk ke Arduino yang berfungsi sebagai
otomatis akan memompa sampai 170 “otak” dari sistem kerja alat, yakni sebagai
mmHg, setelah tekanan tercapai aliran pusat pengolahan data berupa sinyal
darah akan terhenti untuk sementara tegangan analog yang akan diubah
karena manset menekan kuat pembuluh menjadi data digital yang akan
darah. Selanjutnya valve akan otomatis ditampilkan pada PC.
terbuka secara perlahan, tekanan pada
manset akan turun secara perlahan. Pada 2.3 Diagram Alir Proses/Program
saat tekanan turun, kekuatan manset
menekan pembuluh darah juga akan turun.
Saat terjadi denyut untuk pertama kalinya,
tekanan pada manset akan sedikit berubah,
dan perubahan tekanan tersebut akan
terdeteksi oleh sensor MPX53DP, yang
kemudian akan diproses oleh arduino
sebagai tekanan sistolik. Seiring dengan
turunnya tekanan udara pada manset,
denyut yang terdeteksi oleh sensor akan
berangsur-angsur hilang dan saat itulah
didapatkan nilai tekanan diastolik.
Selanjutnya pasien akan dipasangkan
sensor suhu DS18B20 yang diletakkan di
ketiak pasien untuk medeteksi suhu badan
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

Variabel bebas yang digunakan


adalah tekanan manset tensimeter dan
suhu badan pasien, karena tidak
tergantung dan tidak dikontrol oleh
rangkaian lain.

2.5.3 Variabel Terkendali


Variabel terkendali di sini adalah
hasil pengukuran pada tampilan
display PC karena dikontrol atau
dikendalikan oleh rangkaian arduino.

3. HASIL DAN ANALISA


3.1 Hasil Pengukuran Dan Analisis
3.1.1 Pengukuran Output Filter pada
Rangkaian Blood Pressure
Gambar Diagram Alir Program

2.4 Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian after only design,
dimana penulis hanya melihat hasil
tanpa mengukur keadaan sebelumnya.
Teteapi disini sudah ada kelompok
kontrol, walau tidak dilakukan
randomisasi.
Gambar 3.1 Output Band Pass Filter
X O
Non Random .....................
(-) O
Keterangan :
X = treatmen/perlakuan yang
diberikan (Variabel independen)
O = Observasi (Variabel dependen)
( - ) = Kelompok control Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tekanan terhadap
Tekanan pada Output Filter
2.5 Variabel Penelitian
Pengukuran dilakukan pada TP1
2.5.1 Variabel Tergantung yaitu ouputan dari filter sebanyak enam
Variabel tergantung yang dimaksud kali, pada saat sebelum ada tekanan dan
disini adalah sensor suhu DS18B20 pada saat tekanan tercapai yaitu 0 dan 170
karena bekerja bergantung pada mmHg. Berdasarkan pengukuran
hasil pendeteksian dari suhu badan didapatkan hasil rata rata pada tekanan 0
manusia dan hasil tekanan darah mmHg terdapat tegangan 0.183 v dan
bergantung pada sensor tekanan pada tekanan 170 mmHg rata-rata
MPX53DP serta penempatan tegangannya adalah 1.157 v.
manset yang benar dan posisi
pasien. 3.1.2 Pengukuran Output Pada Sensor
2.5.2 Variabel Bebas DS18b20
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Modul


Terhadap NIBP Simulator

Dari hasil pengukuran diatas


menunjukkan nilai perbandingan rata –
rata pengukuran, nilai error, nilai
standart deviasi dan nilai ketidakpastian
dari modul blood pressure. Terlihat
bahwa nilai error dihasilkan yaitu 0.22%.
Gambar 3.2 Output Sensor DS18b20 Hal ini masih berada pada ambang batas
hasil pengukuran output dari error maksimal yang di izinkan.
sensor suhu DS18B20 pada kondisi suhu
35 derajat Celcius. Terlihat besarnya
output yaitu 5 volt dengan 16 bit data. Hal 3.1.4 Hasil Pengukuran Tekanan Darah
ini dikarenakan sensor DS18b20 Terhadap Responden
merupakan sensor suhu dengan output 1. Responden 1
konversi suhu ke data digital. Besarnya No Modul Tensimeter
tegangan output bit data juga bergantung Pengukuran
Sistole/Diastole Sistole/Diastole
dengan besarnya tegangan yang inputkan 1 X1 105/62 mmHg 106/72 mmHg
ke sensor. 2 X2 108/63 mmHg 103/67 mmHg
3.1.3 Analisis Data Perbandingan dengan 3 X3 111/73 mmHg 109/74 mmHg
Alat Standart Rata-rata 108/66mmHg 106/71 mmHg
Dalam penelitian ini perbandingan data Selisih 2/-5 mmHg
dilukukan untuk mengetahui nilai Mean, Error % (sistole) 0.02 %
Error %
Standart Deviasi, Ketidakpastian, dan (diastole) 0.08 %
nilai Error dari alat yang dibuat.
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Tekanan Darah
1. Parameter Tensimeter Pada Responden 1
Setting Tekanan (mmHg) 2. Responden 2
No Pengukuran 120/80 (93) 150/100 (117) No Penguk Modul Tensimeter
1. x1 126/89 157/111 uran Sistole/Diastole Sistole/Diastole
1 X1 114/81 mmHg 108/73 mmHg
2. x2 123/92 152/112 2 X2 106/74 mmHg 110/72 mmHg
3 X3 114/85 mmHg 108/74 mmHg
3. x3 126/91 148/110
111.3/80 108.67/73
4. x4 127/92 153/111 Rata-rata mmHg mmHg
Selisih 2.63/7 mmHg
5. x5 124/94 152/113 Error %
Mean 125.2/91.6 152.4/111.4 (sistole) 0.02 %
Error %
Error % (sistole) 0.22 % 0.22 % (diastole)
0.09 %
Error % (diastole) 0.22 % 0.22 %
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada
No Pengukuran Mean Error % SD Ua Responden 2
(mmHg) 3. Responden 3
1. 120/80 125.2/91.6 0.22% 1.64 0.73 No penguk Modul Tensimeter
3 4 uran Sistole/Diastole Sistole/Diastole
2. 150/100 152.4/111.4 0.22% 3.20 1.43 1 X1 103/77 mmHg 100/63 mmHg
9 5 2 X2 108/78 mmHg 114/72 mmHg
3 X3 113/77 mmHg 117/75 mmHg
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

108/77.33 Dari tabel 3.6 menunjukkan nilai


Rata-rata mmHg 110.33/70 mmHg perbandingan rata – rata pengukuran, nilai
Selisih -2.33/7.33 mmHg
standart deviasi, nilai ketidakpastian, dan
Error %
(sistole) 0.02 % nilai error dari modul suhu. Terlihat
Error % bahwa nilai error maksimal yang
(diastole) 0.09 % dihasilkan sebesar 0.00 derajat celcius.
Hal ini masih berada pada ambang batas
Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada error maksimal yang di izinkan.
Responden 3
4. Responden 4
3.1.5 Hasil Pengukuran Suhu Badan
No Penguku Modul Tensimeter
ran Sistole/Diastole Sistole/Diastole Terhadap Responden
1 X1 120/82 mmHg 125/83 mmHg 1. Responden 1
2 X2 128/94 mmHg 115/80 mmHg Responden 1 Selisih
Pengu
3 X3 129/93 mmHg 128/89 mmHg Termometer Sensor Suhu Penguku
kuran
125.67/89.67 122.67/84 Digital (Modul) ran
Rata-rata mmHg mmHg X1 36.4 36.25 0.15
Selisih 3/5.67 mmHg X2 36.5 36.25 0.25
Error % X3 36.7 36.5 0.2
(sistole) 0.02 % Mean 36.53 36.33 0.2
Error % Error
0.01 %
(diastole) 0.06 % %

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada
Responden 5 Responden 5
5. Responden 5 2. Responden 2
No pengu Modul Tensimeter Responden 2 Selisih
kuran Sistole/Diastole Sistole/Diastole Pengu
Termometer Sensor Suhu Pengu
1 X1 104/86 mmHg 107/75 mmHg kuran
Digital (Modul) kuran
2 X2 112/83 mmHg 113/82 mmHg X1 36.4 35.75 0.65
3 X3 117/81 mmHg 115/71 mmHg X2 36.6 35.94 0.66
111.67/76 X3 36.06 36.6 0.54
Rata-rata 111/83.3 mmHg mmHg Mean 36.35 36.09 0.26
Selisih -0.67/7.3 mmHg Error
Error % 0.01 %
%
(sistole) 0.01 %
Error % Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada
(diastole) 0.09 % Responden 5
3. Responden 3
2. Parameter Suhu
Responden 3 Selisih
Pengu
Termometer Sensor Suhu Penguku
kuran
Digital (Modul) ran
x1 35.7 35.13 0.57
x2 36.3 35.75 0.55
x3 36.3 35.75 0.55
Mean 36.1 35,54 0.56
Error
0.02 %
%

Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada


Responden 5
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Modul
Terhadap Pasien Monitor
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

4. Responden 4 4.2 Rangkain Driver Motor Pompa dan


Responden 4 Selisih Selenoid Valve
Pengu
Termometer Sensor Suhu Pengu
kuran
Digital (Modul) kuran
x1 36.7 36.06 0.64
x2 36.9 36.50 0.4
x3 36.7 36 0.7
Mean 36.76 36.18 0.58
Error
0.02 %
%

Tabel 3.10 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada


Responden 5
5. Responden 5
Responden 5 Selisih
Pengu
kuran
Termometer Sensor Suhu Pengu 5. Penutup
Digital (Modul) kuran Setelah dilakukan pengukuran dan
x1 35.4 35.56 0.16 analisa data penulis dapat menyimpulkan
x2 35.6 35.63 0.33
x3 36.3 35.75 0.55
sebagai berikut :
Mean 35.76 35,98 0.22 1. Pengukuran yang dilakukan pada ouput
Error % 0.01% dari filter yang dilakukan sebanyak
enam kali, didapatkan hasil rata-rata
Tabel 3.11 Hasil Pengukuran Tekanan Darah Pada tegangan output pada tekanan 0 mmHg
Responden 5 adalah 0.183 v dan pada tekanan 170
mmHg rata-rata tegangannya adalah
1.157 v.
4. PEMBAHASAN 2. Rata-rata kesalahan pengukuran alat
4.1 Rangkaian Blood Pressure pengukur tekanan darah yang telah di
uji dengan NIBP Simulator untuk
pengukuran pada tekanan 120/80
mmHg sebesar 0.22% dengan standar
deviasi sebesar 1.643, dan untuk
pengukuran pada tekanan 150/80
mmHg sebesar 0.22% dengan standar
deviasi sebesar 3.209.
3. Dari hasil uji alat pengukur tekanan
darah dengan alat pembanding yaitu
tensimeter digital yang dilakukan pada
5 responden terdapat eror sistole paling
kecil pada responden ke 5 yaitu 0.01%
dan eror diastole terkecil adalah 0.06%
pada responden ke 4.
4. Rata-rata nilai error yang dihasilkan
pada pengukuran alat pengukur
temperatur suhu tubuh yang telah di uji
dengan pasien monitor yang dilakukan
sebanyak 5 kali yaitu sebesar 0.00%.
Seminar Tugas Akhir Juni 2018

5.2 Saran tanggal 14 September 2017,


Dari hasil penelitian, dapat dianalisa 06.43 WIB
kekurangan dari alat penulis. Berikut ini 6. Soot W. N well, Ipswich, dan
adalah beberapa saran yang dapat Mass. 1993. Pressure Signal
dipertimbangkan untuk penyempurnaan Processing Gauge.United US
penelitian lebih lanjut : Patient Document: United
1. Menggunakan sensor tekanan yang 7. Tri Rangga Rizqi, 2016.
memiliki spesifikasi lebih bagus agar Tensimeter Digital berbasis
dapat meminimalkan presentasi nilai Mikrokontroller Atmega8535.
error dari hasil parameter blood Surabaya
pressure agar hasil lebih akurat. 8. Wahyu Artha Bayu Murthi,
2. Pembuatan program yang lebih baik Haryanto, 2014. Ramcang
dalam mendeteksi nilai sistole dan Bangun Alat Ukur Detak
diastole agar dapat mengurangi nilai Jantung dan Suhu Tubuh
error. Manusia Berbasis
3. Menggunakan sensor suhu dengan Mikrokontroller.
resolusi yang lebih tinggi dan sensor
yang memiliki respon cepat.

6. Daftar Pustaka
1. Davie A & Amoore J. (2010). Best
practice in the measurement of
body temperature. Nursing
Standard, 24(42), 42-49
2. Fanny Astria, Mery Subito, Deny
Wiria Nugraha, 1 September
2014. Rancang Bangun Alat
Ukur PH dan Suhu Berbasis
Short Message Service (SMS)
Gateway. Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Tadulako,
Sulawesi Tengah
3. N. Yazid dan A. Harjoko, 2011.
Pemantau tekanan darah
digital berbasis tekanan.
Surabaya
4. Smeltzer, Suzanne C, dan Brenda
G.Bare. 2002. Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner&Suddarth Edisi 8
Vol 2
5. Softilmu (2015) pemeriksaan-vital
signs, November 2015.
http://www.softilmu.com/2015
/11/pemeriksaan-vital-
signs.html, diakses pada

Anda mungkin juga menyukai