DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan kemampuan memakai piranti lunak terhadap
pembuatan/perhitungan hasil analisa/laporan/sertifikat analisis dengan
menggunakan personal computer/mesin hitung.
2. Melaksanakan pembuatan 2.1 Semua data hasil uji / kalibrasi yang diperoleh dihitung
laporan sertifikat dan dimasukkan pada lembar hasil yang sesuai
3. Mencatat dan melaporkan 3.1 Lembar sertifikat hasil uji dan kalibrasi dikoreksi dan
sertifikat hasil uji dan kalibrasi diberi paraf sesuai instruksi kerja
BATASAN VARIABEL
a Konteks Variabel
.
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sample uji dengan
menggunakan metode analisis elektrokimia pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik elektrokimia serta pencatatan dan pelaporan.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis elektrokimia harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis elektrokimia harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
harus selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja,
termasuk penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesm en/ penilaian ko m petensi pada unit ini dapat dilakuka n di tem pat kerja
yang sebenarnya ata u pada tem pat kerja y ang disim ulasikan serta dapat
diterapkan secara in div idu m aupu n sebagai bagia n dari suat u kelo m pok.
P eserta/ asesi harus dilengka pi peralatan, d o kum en, bahan serta fasilitas lai n
yang dibut uhkan untu k m endukung kelanca ran pro ses asesm en.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara um um pro ses asesm en m encakup penjelasa n kep ada peserta,
pendaftara n peserta, pem eriksaan awal dan ko nsultasi pra asesm en,
pelaksanaan asesm en , reko m endasi keputusan asesm en serta pem beritahuan
hasil asesm en.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pa da unit ko m petensi ini, peserta terlebih dahul u harus
m em iliki ko m petensi pada un it :
1. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
e. Aspek kritis
2. Melaksanakan pengecekan 2.1 Sampel uji dan alat yang digunakan sesuai IK
sampel uji, alat yang akan 2.2 Pereaksi dan bahan pendukung untuk melaksanakan
digunakan dan bahan pengujian tersedia dan siap digunakan
pendukung
3. Melaksanakan pengecekan 3.1 Peralatan gelas dibersihkan sesuai prosedur dan siap
peralatan digunakan
3.2 Peralatan dan instrumen dipelihara sesuai prosedur
dan siap digunakan
3.3 Peralatan ukur yang akan digunakan dipastikan telah
terkalibrasi
BATASAN VARIABEL
a Konteks Variabel
.
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sample uji dengan
menggunakan metode analisis elektrokimia pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik elektrokimia serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis elektrokimia harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis elektrokimia harus mengacu kepada prosedur operasi standar (SOP/WI/IK)
maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta harus selalu
memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesm en / penilaian ko m petensi pada un it in i dapat d ilakukan di t em pat kerja
yang sebenarnya atau pada tem pat kerja yang disim ulasikan serta dapat
diterapkan secara in div idu m aupun seba gai bagia n dari suat u kelo m po k.
P eserta/ asesi harus dilengkapi peralata n, d o kum e n, bahan serta fasilitas lain
yang dibut uhkan untu k m endukung kelanca ran pro ses asesm en.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti /
portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara um um pro ses asesm en m encakup penjelasan kepa d a peserta,
pendaftara n peserta , pem eriksaan awal dan ko nsu ltasi p r a asesm en,
pelaksanaan asesm en, rekom endasi kepu tusan asesm en serta pem beritahuan
hasil asesm en.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pa da unit ko m petensi i ni, peserta terlebih dahul u har us
m em iliki ko m petensi pada un it :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
3. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sample uji dengan
menggunakan metode analisis elektrokimia pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik elektrokimia serta pencatatan dan pelaporan.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis elektrokimia harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis elektrokimia harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
harus selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja,
termasuk penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesm en/ penilaian ko m petensi pada unit ini dapat dilakuka n di tem pat kerja
yang sebenarnya ata u pada tem pat kerja y ang disim ulasikan serta dapat
diterapkan secara in div idu m aupu n seba gai bagia n dari suat u kelo m pok.
P eserta/ asesi harus dilengkapi peralatan, d o kum en, bahan serta fasilitas lai n
yang dibut uhkan untu k m endukung kelanca ran pro ses asesm en.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara um um pro ses asesm en m encakup penjelasa n kep ada peserta,
pendaftara n peserta, pe m eriksaan awal dan ko nsultasi pra asesm en,
pelaksanaan asesm en , reko m endasi keputusan asesm en serta pem beritahuan
hasil asesm en.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pa da unit ko m petensi ini, peserta terlebih dahul u harus
m em iliki ko m petensi pada un it :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
2 Mempersiapkan sampel uji. 2.1 Sampel yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan.
.
2.2 Pereaksi yang diperlukan untuk uji sampel dipilih.
2.3 Larutan standar yang dibutuhkan untuk uji sampel
dibuat.
4 Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Hasil pengujian dicatat dan dihitung dalam satuan
.
analisis yang sesuai.
4.2 Hasil analisis dicatat ke dalam format yang telah
ditentukan.
4.3 Hasil analisis dilporkan kepada pihak peminta jasa.
BATASAN VARIABEL
a Konteks Variabel
.
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sample uji dengan
menggunakan metode analisis elektrokimia pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik elektrokimia serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis elektrokimia harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis elektrokimia harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta harus
selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
2. Mempersiapkan sampel uji 2.1 Sampel yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan.
2.2 Pereaksi dibuat dan distandarisasi.
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Semua proses pengukuran dalam pelaksanaan
analisis analisis dicatat dalam buku catatan analis.
4.2 Data hasil analisis yang didapatkan, dihitung dengan
satuan yang sesuai.
4.3 Hasil pengujian dicatat dan dilaporkan kepada pihak
peminta jasa.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri
pupuk serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sampel uji
dengan menggunakan metode analisis volumetri pada aktivitas analisis rutin di laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik volumetri serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis volumetri harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-bahan
yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di perusahaan
serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis volumetri harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
harus selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan unit ini adalah :
Peralatan umum : Peralatan gelas untuk volumetrik, labu takar, buret, pipet, pH meter
dan neraca analitik
Peralatan khusus : tidak ada
Peralatan K3/APD : Jas Lab, sarung tangan plastik, kaca mata
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah:
Acuan standar, pereaksi, dan pelarut yang sesuai dengan metoda yang dipilih
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
2. Mempersiapkan sampel uji 2.1 Bahan yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan
sesuai dengan kebutuhan.
2.2 Uraian atau keterangan mengenai sampel uji
dicatat.
2.3 Sampel untuk proses analisis disiapkan dan
dibuat.
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Data dicatat dan hasil pengukuran dihitung
analisis dengan satuan yang sesuai.
4.2 Hasil analisis dicatat pada format yang sudah
ditentuka.
4.3 Hasil analisis dilaporkan kepada pihak peminta
jasa.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sampel uji dengan
menggunakan metode analisis spektrophotometer UV/Vis pada aktivitas analisis rutin di
Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik spektrophotometer UV/Vis serta pencatatan dan
pelaporan. Dalam pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individu
maupun kelompok.
Pelaksanaan analisis spektrophotometer UV/Vis harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
dan teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis spektrophotometer UV/Vis harus mengacu kepada prosedur operasi
standar (SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan
serta harus selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
2. Mempersiapkan sampel uji 2.1 Uraian atau keterangan sampel yang akan diuji
dicatat.
2.2 Sampel yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan.
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Semua proses pengukuran dalam pelaksanaan
analisis analisis dicatat dalam buku catatan analis.
4.2 Data hasil analisis yang didapatkan, dihitung dengan
satuan yang sesuai.
4.3 Hasil pengujian dicatat dan dilaporkan kepada pihak
peminta jasa.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis sampel uji dengan
menggunakan metode analisis kolorimeter pada aktivitas analisis rutin di laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik kolorimeter serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pelaksanaan analisis kolorimeter harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai, untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis kolorimeter harus harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta harus
selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, termasuk penggunaan
APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
.
c. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
Aspek-aspek kritis pada unit ini mencakup :
1. Memastikan pengoperasian alat kolorimeter dilakukan sesuai prosedur
2. Memastikan status kalibrasi alat
3. Memastikan standar yang digunakan sudah benar
4. Memastikan hasil analisis telah dicatat sesuai format dan dilaporkan kepada pihak terkait
2. Mempersiapkan sampel uji 2.1 Sampel yang akan diuji diidentifikasi sesuai
untuk analisis organoleptik Instruksi kerja (IK) dan syarat keselamatan kerja
2.2 Sampel yang akan duji disiapkan dan dibuat
sesuai kebutuhan
2.3 Uraian atau keterangan mengenai sampel uji
dicatat
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Seluruh proses pengukuran dalam pelaksanaan
analisis organoleptik analisis organoleptik dicatat dalam buku kerja
4.2 Data hasil analisis yang didapat dihitung dengan
satuan yang sesuai
4.3 Hasil analisis dilaporkan kepada pihak peminta
jasa
BATASAN VARIABEL
a Konteks Variabel
.
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri
pupuk serta industri kimia lain yang relevan. Unit berfungsi untuk menganalisis sampel uji
dengan menggunakan metode analisis organoleptik pada aktivitas analisis rutin di
laboratorium seperti ukuran, bentuk, warna, rasa, konsistensi tekstur, dan aroma yang dapat
dilakukan oleh personil laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik organoleptik serta pencatatan dan pelaporan.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individu maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis organoleptik ini harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan
teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai untuk
mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-
bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan serta dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh pelaksanaan analisis organoleptik harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
harus selalu menerapkan aspek-aspek keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
2. Mempersiapkan sampel uji. 2.1 Sampel yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan.
2.2 Pereaksi yang diperlukan untuk uji sampel dipilih.
2.3 Larutan standar yang dibutuhkan untuk uji sampel
dibuat.
2.4 Sampel yang tidak memenuhi persyaratan dicatat
dan dilaporkan ke atasan
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Hasil pengujian dicatat dan dihitung dalam satuan
analisis yang sesuai, diikuti dengan ketentuan angka penting
dan diulang tiga kali, nilai ketidakpastian dihitung
4.2 Hasil analisis dicatat ke dalam format yang telah
ditentukan.
4.3 Hasil analisis dilporkan kepada pihak peminta jasa.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk menganalisis fisika terhadap
sampel uji tanpa menggunakan instrumen pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik non instrumen serta pencatatan dan pelaporan.
Dalam pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan analisis fisika tanpa menggunakan instrumen harus dilakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip dan teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai,
untuk mendapatkan kualitas hasil analisis yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan
bahan-bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis elektrokimia harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta harus
selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja, termasuk
penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
1.3 Jenis contoh uji air atau gas yang akan diambil serta
wadah yang akan digunakan disesuikan
4 Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Setiap contoh uji yang sudah diambil diberi identitas
.
pengambilan contoh uji bahan bertuliskan tanggal, lokasi pengambilan contoh, dan
proses pabrik pelaksana pengambilan contoh.
4.2 Hasil pengambilan contoh uji dicatat ke dalam
format yang telah ditentukan.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja pabrik dilingkungan industri pupuk serta
industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk pengambilan contoh uji bahan proses
pabrik pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup perencanaan dan persiapan kerja, pelaksanaan
pengambilan contoh uji bahan proses pabrik serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individual maupun
kelompok.
Pelaksanaan pengambilan contoh uji bahan proses pabrik harus dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip dan teknik/metoda yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang
memadai, untuk mendapatkan kualitas hasil yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan
bahan-bahan yang digunakan pada unit ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di
perusahaan serta dari sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses pengambilan contoh uji harus mengacu kepada prosedur operasi standar
(SOP/WI/IK) maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
harus selalu memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) yang berlaku di tempat kerja,
termasuk penggunaan APD yang sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya
atau pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun
sebagai bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan
serta fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan
dan konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber
daya asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai
harus diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik
peserta yang diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes
tertulis, studi kasus, observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio
dan wawancara serta metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi pada
unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis
Aspek-aspek kritis pada unit ini :
1. Memastikan jenis wadah/botol sample dan jenis bahan pengawet sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan
2. Memastikan kwalitas dan kwantitas contoh uji yang diambil dapat mewakili contoh uji
3. Memastikan selalu menggunakan prosedur yang telah ditetapkan
4. Memastikan hasil dicatat sesuai format dan dilaporkan kepada pihak terkait
2. Mempersiapkan sampel uji 2.1 Sampel yang akan diuji diidentifikasi dan disiapkan
sesuai Instruksi kerja (IK) dan syarat keselamatan
kerja.
2.2 Kondisi fisik sampel diperiksa dan diamati untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya perubahan sifat
atau penyimpangan.
2.3 Sampel yang tidak memenuhi persyaratan dicatat
dan dilaporkan ke pihak yang berwenang
4. Mencatat dan melaporkan hasil 4.1 Semua proses pengukuran dalam pelaksanaan
analisis analisis dicatat dalam buku catatan analis, mulai dari
penimbangan awal, penimbangan sisa endapan dan
penimbangan akhir.
4.2 Hasil akhir analisis gravimetri dituliskan ke dalam
format hasil untuk didokumentasikan dan dilaporkan
ke pihak peminta jasa.
BATASAN VARIABEL
a. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini dapat diterapkan pada area kerja laboratorium dilingkungan industri pupuk
serta industri kimia lain yang relevan. Unit ini berfungsi untuk melakukan analisis sampel uji
dengan menggunakan metode analisis gravimetri pada aktivitas analisis rutin di Laboratorium.
Ruang lingkup kegiatan pada unit ini mencakup persiapan kerja, penyiapan sampel uji,
pelaksanaan analisis sampel dengan teknik gravimetri serta pencatatan dan pelaporan. Dalam
pelaksanaannya pekerjaan pada unit ini dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pelaksanaan analisis gravimetri harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dan teknik/metoda
yang tepat dengan didukung oleh peralatan kerja yang memadai untuk mendapatkan kualitas
hasil yang diinginkan. Seluruh spesifikasi peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada unit
ini mengacu kepada data-data teknis yang berlaku di perusahaan serta dari sumber-sumber lain
yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Seluruh proses analisis gravimetri harus mengacu kepada prosedur operasi standar (SOP/WI/IK)
maupun manual instruction (MI) yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta harus selalu
memenuhi aspek-aspek keselamatan kerja (K3) di tempat kerja, termasuk penggunaan APD yang
sesuai.
Norma dan standar yang harus diterapkan dalam melaksanakan unit ini mencakup :
1. Standard Operating Procedure/Work Instruction (SOP/WI) yang terkait
2. Manual-manual peralatan (MI)
3. Good Laboratory Practice (GLP)
PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Asesmen/penilaian kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja yang sebenarnya atau
pada tempat kerja yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun sebagai
bagian dari suatu kelompok. Peserta/asesi harus dilengkapi peralatan, dokumen, bahan serta
fasilitas lain yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran proses asesmen.
Asesmen/penilaian kompetensi yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Perencanaan dan proses
asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan aspek-aspek tujuan dan
konteks asesmen, ruang lingkup (profil) kompetensi, persyaratan peserta, metoda, sumber daya
asesmen, tempat asesmen serta jadwal asesmen. Metode asesmen yang paling sesuai harus
diidentifikasi dan ditetapkan sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki serta karakteristik peserta yang
diuji. Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi metode tes lisan, tes tertulis, studi kasus,
observasi tempat kerja / demonstrasi / simulasi, verifikasi bukti / portofolio dan wawancara serta
metode lain yang relevan.
Secara umum proses asesmen mencakup penjelasan kepada peserta, pendaftaran peserta,
pemeriksaan awal dan konsultasi pra asesmen, pelaksanaan asesmen, rekomendasi keputusan
asesmen serta pemberitahuan hasil asesmen.
b. Persyaratan kompetensi
Untuk bisa diases pada unit kompetensi ini, peserta terlebih dahulu harus memiliki kompetensi
pada unit :
1. Menggunakan aplikasi piranti lunak di Laboratorium
2. Melaksanakan kegiatan Laboratorium dengan benar (GLP)
3. Bekerja di Laboratorium berdasarkan K-3
4. Mengolah data hasil pengukuran secara statistika
d. Sikap kerja
Sikap kerja yang harus ditampilkan selama melaksanakan unit ini mencakup :
1. Menerapkan K3 secara konsisten selama melaksanakan pekerjaan
2. Selalu mengikuti prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
3. Bekerja di Laboratorium selalu mengacu kepada Good Laboratory Practice (GLP)
e. Aspek kritis