Afitaria Ayu Zen0122036
Afitaria Ayu Zen0122036
C. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan, keturunan, agama), jabatan, dan
pangkat yang diikuti nama orang. Akan tetapi, jika di dalam rangkaian tulisan itu sudah ditafsirikan bahwa
penyebaran yang tanpa nama mengacu kepada orangnya, gelar atau jabatan itu harus menggunakan huruf
besar
Misalnya:
Jika tidak diikuti oleh nama orang, maka gelar, jabatan, dan pangkat, harus dituliskan dengan huruf kecil.
Misalanya:
Akan tetapi, jika mengacu kepada orang tertentu; nama gelar, jabatan, dan pangkat itu dituliskan dengan
huruf besar Misalnya : Pagi ini Menteri Perdagangan terbang ke Nusa Penida. Di Nusa Penida Menteri
meresmikan sebuah kolam renang. Pada sore hari beliu kembali ke Jakarta.
D. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
Seperti contoh di atas, kata bangsa dan bahasa tetap dituliskan dengan huruf awal kecil. Akan tetapi, jika
nama bangsa, suku, dan bahasa itu sudah diberi awalan dan akhiran sekaligus, ia harus ditulis dengan huruf
kecil. Misalnya:
Lafal ucapannya masih menampakkan kesunda-sundaan.Demikian juga, kalau tidak membawa nama suku,
nama itu harus dituliskan dengan huruf kecil. Misalnya: petai cina, jeruk bali, dodol garut, gula jawa.
E. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Misalnya :
Salah astu daerah peristiwa di Sumatera adalah Danau Toba. Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama
khas geografi, kata-kata selat, teluk, terusan, gunung, kali, danau, dan bukit ditulis dengan hurufkecil.
Misalnya :
G. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketetanegaraan,
serta dama dokumen resmi.
Misalnya :
Program 'Orang Tua Asuh' dikampanyekan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
H. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan, kecuali kata partikel, seperti: di, ke, dari, untuk, dan Yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
I. Huruf besar dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan, kecuali gelar dokter.
Misalnya:
Catatan: Ada perbedaan antara gelar Dr. dan dr. (doktor dituliskan dengan D besar dan r kecil jadi Dr.,
sedangkan dokter, yang memeriksa penyakit dan mengobati orang sakit, singkatannya ditulis dengan d dan r
kecil, menjadi dr.)
J. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Kata Anda juga diawali huruf
besar .Misalnya:
Samsi bertanya kepada ibunya, "Pagi tadi Ibu menjemput siapa di pelabuhan?". Akan tetapi, jika tidak
dipakai sebagai kata gantgi atau sapaan, kata penunjuk hubungan kekerabatan itu ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
a. Huruf miring dalam cetakan diapakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.
Misalnya:
Majalah Bahasa dan Kesusastraan, buku Negarakertagama karangan Prapanca, sutat kabar Sumatera
Ekspres.
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata. Misalnya:
Bab ini tidak membicarakan penulisan hurufbesar. Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.