Anda di halaman 1dari 2

Pengertian IPTEK

IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. IPTEK adalah ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan teknologi berdasarkan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan global, ilmu pengetahuan
dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.

Dampak Positif IPTEK dalam bidang pertahanan dan keamanan:

Peningkatan akurasi dan keandalan teknologi persenjataan dengan rekayasa hardware dan software.
Teknologi informasi dapat mempercepat penyampaian informasi sehingga dapat mempercepat
pengambilan keputusan.
Pemerolehan personel militer yang mumpuni yaitu dengan rekrutmen berbasis teknologi informasi.
penggunaan program kecerdasan buatan untuk mensimulasikan formasi dan kekuatan musuh
memungkinkan serangan menjadi efektif dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
mencegah terjadinya serangan-serangan dari pihak-pihak yang ingin memecah kesatuan Indonesia dan
memecah belah yang menjadi perbedaan dalam kehidupan bernegara dengan media informasi, contohnya
internet.

Dampak Negatif IPTEK Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan:

Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti melacak kondisi tempat mereka akan melakukan
kejahatan.
Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan sesama teroris maupun untuk mencari
pengikut.
Munculnya perang informasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, karena sifat
penggunaan sistem secara bersama
Berkaitan dengan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction / WMD) seperti
senjata nuklir dan senjata biologi, dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi suatu negara bila
digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Seputar

Sistem Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Hal-hal mengenai sistem pertahanan dan keamanan Indonesia telah tercantum di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pengertian mengenai sistem
pertahanan negara terdapat pada Pasal 1 yang berbunyi:
“Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh
warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah
dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap

Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)

alam kehidupan kita, berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat diperlukan pengaturan kesejahteraan dan
keamanan. Pengaturan kesejahteraan dan keamanan pada hakikatnya merupakan kebutuhan hakiki dalam
kehidupan manusia, masyarakat dan bangsa. Konsep inilah dalam Modul 3 disebut sebagai Konsep Tannas.

Pada modul ini akan dikaji salah satu dimensi kebutuhan hakiki atau kebutuhan dasar tersebut, yaitu
pengelolaan sistem keamanan bangsa Indonesia. Sadar akan probabilitas terjadinya konflik dan perang
seperti yang telah Anda pelajari akan mengganggu masalah keamanan menyangkut kelangsungan hidup
manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota dalam suatu kelompok masyarakat bangsa dan
negara. Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara harus
mengatur keamanannya dalam suatu sistem keamanan yang disebut Sishankamrata. Sishankamrata
melibatkan kekuatan seluruh rakyat dan seluruh potensi kemampuan kekuatan nasional.

Sishankamrata adalah suatu sistem pertahanan keamanan dengan komponen-komponen yang terdiri dari
seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral, serta berlanjut
untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya Hankam negara.Sishankamrata bersifat semesta dalam
ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaan

KOMPONEN KEKUATAN DALAM SISHANKAMRATA

Hankamrata sebagai suatu sistem pada hakikatnya ialah jalinan dari semua komponen Hankamrata dan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sifat kesemestaannya. Kekuatannya, antara lain
ditentukan oleh tingkat ”militansi rakyat” dan potensi, serta kekuatan yang secara nyata terdapat dalam
wilayah. Dilihat dari pendekatan sistem (systems approach) di dalam Hankamrata, komponen dasarnya
ialah rakyat terlatih (ratih) yang berfungsi untuk ketertiban umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat,
dan perlawanan rakyat yang diupayakan melalui mobilisasi. Komponen utamanya ABRI dan cadangan TNI
yang berfungsi subjek kekuatan Hankam negara dan kekuatan sosial. Komponen khusus yaitu Perlindungan
Rakyat (Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, bencana alam atau bencana
lainnya, dan komponen pendukung yaitu; sumber daya dan prasarana nasional yang berfungsi menjamin
kemampuan bangsa dan negara dalam meniadakan setiap ancaman dari luar negeri dan dalam negeri. Jika
dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata terdapat dua kekuatan perlawanan,
yaitu sebagai berikut.
Kekuatan perlawanan bersenjata, yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri dari:

Bela Negara
ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI) ® Kekuatan Hankam negara
Cadangan: AD, AU, AL
Bela Potensial, yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum, keamanan rakyat, perlawanan rakyat
dan perlindungan rakyat.
Kekuatan Perlawanan Tidak Bersenjata yaitu rakyat di luar Bela Semesta yang berfungsi untuk
perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat bencana perang. Untuk lebih jelasnya kekuatan
Hankam dan fungsinya dapat dilihat dalam Gambar 9.2 berikut ini.

Berdasarkan UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, Komponen Kekuatan pertahanan dibagi
menjadi 3 komponen, yaitu komponen utama adalah TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-
tugas pertahanan, komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui “mobilisasi” guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama, dan komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan
Jadi, komponen kekuatan pertahanan dan keamanan yang didasarkan pada UU No. 20 Tahun 1982
diintegrasikan ke dalam UU No. 3 tentang Pertahana

Anda mungkin juga menyukai