Anda di halaman 1dari 3

Strategi mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman
militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan (ancaman militer) dapat berupa:

1. agresi/invasi,
2. pelanggaran wilayah,
3. pemberontakan bersenjata,
4. sabotase,
5. spionase,
6. aksi teror bersenjata,
7. ancaman keamanan laut dan udara.

Ancaman militer adalah salah satu ancaman yang paling berbahaya jika tidak diatasi.
Oleh karena itu, harus diterapkan strategi yang sangat tepat pula untuk mengatasinya.

Sistem Pertahanan Bersifat Semesta

Untuk mengatasi ancaman militer, Indonesia menggunakan sistem pertahanan bersifat


semesta. Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (sishankamrata) pada hakikatnya adalah
segala upaya menjaga pertahanan dan kemanan negara yang seluruh rakyat dan segenap
sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara
merupakan satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.

Sistem pertahanan bersifat semesta memiliki ciri-ciri:

a) Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara dilakukan oleh


seluruh rakyat dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b) Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional dimanfaatkan untuk upaya
pertahanan.
c) Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilakukan secara menyebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019, sistem pertahanan


bersifat semesta melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini
oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat 1)
sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:

1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.

2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan


dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung.

3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.

4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga


kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.

5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.

Upaya mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi
tanggung jawab aparat keamanan, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga
negara Indonesia. Tentunya dengan menyusun strategi dan ikut melaksanakannya
merupakan wujud nyata dari mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, mari kita semua ikut
menyukseskannya dengan cara dan kapasitas diri kita masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai