BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Pertahan
Negara
(sishanneg)
merupakan
warga
sistem
negara,
ini
disiapkan
oleh
pemerintah
sejak
dini
yang
hambatan
serta
tantangan
yang
mengganggu
nirmiliter,
sishanneg
di
luar
wewenang
instansi
pertahanan,
penanggulangannya
dengan
ditimbulakn
serta
jenis
ancaman
dilakukan
dengan
dan
tingkat
resiko
memperhatikan
yang
nilai-nilai
hubungan
antara
sishanneg
dengan
penanggulangan bencana.
3. Untuk mengetahui implementasi fungsi penindakan sishanneg
dalam penanggulangan bencana kebakaran permukiman di
Kota Banjarmasin.
1 Kolonel Kav Lasmono, Soal UTS Sishanneg Prodi Manajemen Bencana,
Sentul, 2015, hlm 1-2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
negara
merupakan
segala
usaha
untuk
segenap
bangsa
dari
Pertahanan
negara
berfungsi
segala
untuk
bentuk
ancaman.
mewujudkan
dan
nonmiliter
atau
nirmiliter.
Berdasarkan
sumbernya,
pada
kekuatan
sendiri
untuk
mempertahankan
11.
12.
2015)
Fungsi pertahanan Indonesia diselenggarakan dengan Sistem
Pertahanan Semesta. Konsepsi pertahanan negara ini mempunyai
dua fungsi, yaitu Pertahanan Militer dan Pertahanan Nirmiliter. Fungsi
pertahanan militer yang diemban oleh TNI meliputi operasi militer
perang dan operasi militer selain perang. Inti pertahanan nirmiliter,
yaitu pemberdayaan sumber daya nasional, yang meliputi fungsi
kekuatan pertahanan nirmiliter dan pertahanan sipil.
ketidakmampuan
dalam
membangun
pertahanan
yang
tinggi,
model
tersebut
tetap
dikembangkan
dengan
negara,
keutuhan
wilayah
NKRI,
dan
keselamatan
yang
setiap
saat
siap
sedia
membela
dan
SARA,
demokrasi,
HAM,
dan
tindakan
perusakan
9
9 Ibid
10
ingin
menyerang
Indonesia.
Fungsi
penangkalan
instrumen
penangkalan
berupa
instrumen
politik,
nasional,
yakni
masyarakat
yang
sejahtera
dan
dengan
memanfaatkan
penggunaan
media
industri
pertahanan
dalam
negeri
bagi
yang
berdaya
saing
dengan
produk-produk
tindakan
preemptif,
perlawanan,
sampai
dengan
yang
sedang
dalam
persiapan
untuk
menyerang
Tindakan
perlawanan
merupakan
bentuk
susunan
Komponen
Cadangan
dan
Komponen
Pendukung.
3. Fungsi Pemulihan
Fungsi Pemulihan merupakan keterpaduan usaha pertahanan
negara
yang
dilaksanakan
baik
secara
militer
maupun
bencana
alam.
TNI
bersama
dengan
instansi
11
B. BENCANA
Berdasarkan UN-ISDR Tahun 2000, Bencana adalah suatu
gangguan serius terhadap keberfungsian masyarakat, sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari
segi materi, ekonomi atau lingkungan, dan gangguan itu melampaui
kemampuan
masyarakat
yang
bersangkutan
untuk
mengatasi
adalah
bencana
yang
diakibatkan
oleh
peristiwa
atau
yang
meliputi
konflik
sosial
antarkelompok
atau
14
Sumber : Slide mata kuliah Sishanneg oleh Ir. Sugeng Triutomo, DESS
misalnya
pengurangan
bahaya,
pengurangan
kerentanan
kerentanan
masyarakat
akan
secara
diklasifikasikan
otomatsi
menjadi
bencana alam dan bencana non alam atau ulah manusia (man made
13 Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia, UU RI Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana, Jakarta, 2007, hlm 2
15 Victoria Bishop, Hazard and Responses Second Edition, Collins Educational, London,
2001, hlm 5
10
disaster).
Sedangkan
berdasarkan
terjadinya
terbagi
menjadi
bencana
hidrometeorologi,
bencana
biologi,
bencana
kebutuhan
dasar,
perlindungan,
pengurusan
publik
atau
masyarakat
sampai
tingkat
yang
dan
kehidupan
masyarakat
pada
wilayah
pascabencana.
tingkat
sasaran
pemerintahan
utama
tumbuh
maupun
dan
masyarakat
berkembangnya
dengan
kegiatan
aspek
pascabencana.
kehidupan
bermasyarakat
pada
wilayah
17
BAB III
PEMBAHASAN
IMPLEMENTASI FUNGSI PENINDAKAN DALAM SISHANNEG PADA
PENANGGULANGAN BENCANA : Studi Kasus Kebakaran
Permukiman di Kota Banjarmasin
fungsi
penindakan
tersebut
dalam
penanggulangan
terbagi
dalam
(sembilan)
kelurahan
dengan
pusat
18
dipengaruhi
pasang
surut
air
laut
menyebabkan
terjadinya
genangan air dan rawa-rawa pada daerah yang rendah. Kondisi ini yang
menyebabkan konstruksi bangunan didominasi oleh bangunan berbetuk
rumah panggung. Sebagian besar konstruksi bangunan ini bersifat
bangunan semi permanen dan non permanen yang terbuat dari bahan
18 Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 19
Tahun 2013 tentang Penanggulangan Bencana, Banjarmasin, 2013, hlm 26
13
19
20
22
14
kepada
pemadam
kebakaran
swasta/swadaya
Semakin
berkembangnya
jumlah
pemadam
kebakaran
pemadam
penawaran)
tidak
kebakaran
bisa
pemerintah
memenuhi
kota
kebutuhan
Banjarmasin
armada
(sisi
pemadam
25
23 Ibid
24 Ibid, hlm 2
25 Antara News, BPK Banjarmasin Pecahkan Rekor MURI, Banjarmasin, 2015, diakses
dari : http://www.antaranews.com/berita/513984/bpk-banjarmasin-pecahkan-rekor-muri
pada 14 Oktober 2015
15
terjadinya
kebakaran
wajib
ikut
serta
secara
aktif
melancarkan
jalan
pemerintah
untuk
26
. Perda ini
melancarkan
Pemadam
Kebakaran
yang
disediakan
oleh
perusahaan/barisan
sangat
pesat
bahkan
pemadam
sudah
kebakaran
kebanyakan
tumbuh
sehingga
dengan
menyulitkan
27
16
Badan
Penanggulangan
Banjarmasin.
Pernyataan
Bencana
Daerah
pembentukan
dan
BPBDK
Kebakaran
Kota
Kota
Banjarmasin
28
keheranan bagi sebagian pihak, karena di daerah lain BPBD dengan pemadam
kebakaran merupakan organisasi terpisah. BPBDK dibentuk di beberapa
kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dimaksudkan untuk efisiensi pegawai dan
anggaran, selain itu seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bencana yang
dominan terjadi di wilayah Kalimantan Selatan khusunya Kota Banjarmasin adalah
bencana kebakaran.
Pada Pasal 4 Perda Kota Banjarmasin Nomor 17 Tahun 2010 di atas
juga dijelaskan mengenai tugas-tugas BPBDK Kota Banjarmasin yaitu :
a. menetapkan
pedoman
dan
pengarahan
terhadap
usaha
kebutuhan
penyelenggaraan
17
BPBDK
oleh
Pemerintah
Kota
Banjarmasin
ini
koordinasi
dalam
penanganan
bencana
kebakaran
berupa
jumlah
BPK
sendiri
sudah
terbukti
mengalami
30
31
29 Ibid
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hubungan antara sishanneg dengan penanggulangan bencana
yaitu penanggulangan bencana menjadi salah satu bagian dalam
sishanneg yaitu fungsi penindakan. Fungsi penindakan dalam
penanggulangan
bencana
ini
menjadikan
kementerian
atau
B. SARAN
1. Badan
(BPBDK)
Penanggulangan Bencana
Kota
Banjarmasin
Daerah
harus
lebih
dan
Kebakaran
meningkatkan
20
koordinasi
dan
komunikasi
dengan
Barisan
Pemadam
DAFTAR PUSTAKA
Nasional
Penanggulangan
Bencana
(BNPB),
Indeks
Risiko
Victoria,
Hazard
and
Responses
Second
Edition,
Collins
BPK
Swadaya
Masyarakat
dengan
Jumlah
Terbanyak,
Daerah
Banjarmasin
Kota
Nomor
13
Banjarmasin,
Tahun
2008
Peraturan
tentang
Daerah
Kota
Pencegahan
dan
Daerah
Kota
Banjarmasin,
Peraturan
Daerah
Kota
Daerah
Kota
Banjarmasin,
Peraturan
Daerah
Kota
Achmad,
Pengelolaan
Pelayanan
Efektifitas
Pemadam
Publik
Peran
Kebakaran
(Objek
Studi
Serta
(BPK)
Kota
Masyarakat
Mandiri
sebagai
Banjarmasin),
dalam
Fungsi
Universitas
22
23