DISUSUN OLEH :
NAMA : KRISTININGRUM
NIM : 858393068
SEMESTER : I ( SATU )
UPBJJ : SAMARINDA
POKJAR : BALIKPAPAN
MASA REGISTRASI : 2019.1
1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai keuletan atau kemampuan dan
ketangguhan untuk mempertahankan diri sebagai bangsa yang merdeka. Hal ini dapat
dibuktikan dengan perjuangan tanpa henti semenjak masa penjajahan Belanda yang dimulai
oleh perlawanan Sultan Agung (1613), masa lahirnya perintis kemerdekaan (1908), masa
pendudukan Jepang (1942-1945), hingga pada akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Dan terbentuklan Negara Republik Indonesia.
Namun perjuangan bangsa Indonesia belum berhenti. Setelah Proklamasi
Kemerdekaan, perjuangan terus dilanjutkan untuk mempertahankan kemerdekaan dari
bangsa – bangsa asing yang hendak menjajah kembali Indonesia juga dari ancaman –
ancaman konflik dari dalam negeri kita sendiri.
Keuletan atau kemampuan dan ketangguhan untuk mempertahankan diri sebagai
bangsa yang merdeka inilah yang mendasari salah satu definisi Ketahanan Nasional (Tannas).
Yang pada hakikatnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin
kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Sesuai dengan teori Ketahanan Nasional, kesejahteraan dan keamanan adalah dua aspek
yang saling berkaitan. Sedangkan aspek pertahanan juga diperlukan untuk mempertahankan
kedaulatan bangsa dan negara.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari Ketahanan Nasional (Tannas) ?
b. Apa pengertian dari Pertahanan dan Keamanan Nasional ?
c. Bagaimana hubungan Tannas dengan permasalahan Pertahanan dan Keamanan
Nasional ?
3. Tujuan
a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian Ketahanan Nasional (Tannas)
b. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari Pertahanan dan Keamanan Nasional
c. Menjelaskan hubungan Tannas dengan permasalahan Pertahanan dan Keamanan
Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional pada rumusan konsepsi ketiga di tahun 1972,
menjelaskan,
Tannas merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisikan keuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi
dan mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan
nasional.
Sedangkan menurut GBHN, dikemukakan bahwa,
Tannas adalah kondisi dinamik yang merupakan integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya Tannas adalah kemampuan dan ketangguhan
suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya meuju kejayaan bangsa dan
negara.
Tannas bersifat dinamis, berubah-ubah menurut kondisi dan aspek-aspek kehidupan
bangsa atau yang bisa disebut Astagatra atau delapan gatra yang dibagi menjadi Trigatra
(geografi, sumber kekayaan alam, demografi) dan Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan dan keamanan) salah satunya adalah aspek pertahanan dan
keamanan. Oleh karena sifat dinamisnya tersebut Tannas harus terus menerus dibina dan
ditingkatkan. Baik pada dimensi nya sebagai kondisi maupun pada sebagai doktrin nasional
dan ssebagai metode pemecahan masalah nasional.
Secara praktis ketahanan diartikan sebagai kemampuan sebuah entitas untuk kembali
kepada bentuk aslinya bila mendapat tantangan, gangguan, hambatan dan ancaman.
Ketahanan nasional dikatakan baik apabila ketahanan pada lima gatra (ideologi, politik,
ekonomi, sosil politik, dan pertahanan keamanan) dapat menciptakan keadaan yang
mendukung kelangsungan pembangunan dalam kerangka pembangunan masyarakat
Pancasila. (Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Gubernur Lemhannas;Jumat, 21 Des 2018)
Kekuatan bangsa Indonesia, terletak pada tradisi yang dimiliki sebagai bangsa pejuang,
Doktrin Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta yang diterapkan kedalam Sishankamrata
yang melibatkan seluruh kekuatan bangsa dalam pertahanan dan keamanan bangsa dan
negara.
Namun bangsa kita juga mempunyai kelemahan yang juga menjadi permasalahan
dalam Pertahanan dan Keamanan Nasional. Kelemahan tersebut adalah Sishankamrata yang
belum sepenuhnya terwujud, kesadaran bela negara belum memasyarakat, kriminalitas yang
semakin meningkat, dan kewaspadaan terhadap bahaya subversi maupun konflik SARA
masih perlu ditingkatkan.
Kelemahan ini yang membuka pintu-pintu ancaman yang dapat bersumber dari
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan yang terkait dengan
kejahatan internasional, antara lain terorisme, imigran gelap, kejahatan kerah putih, bahaya
narkotika, pencurian kekayaan alam, bajak laut, dan perusakan lingkungan.
Ketahanan Nasional amat sangat dipengaruhi oleh sinergitas dari Astagatra atau
kedelapan gatra atau delapan aspek bangsa. Jika Pertahanan dan Keamanan Nasional yang
merupakan salah satu gatra melemah karena ancaman-ancaman, maka Ketahanan Nasional
pun akan ikut melemah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ketahanan Nasional merupakan hal yang penting bagi berdirinya bangsa Indonesia.
Karena ketahanan Nasional yang tangguh akan mampu menjamin bangsa Indonesia untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya, juga mantap mengambil langkah
membangun bangsa demi mencapai tujuan nasional.
Untuk itu diperlukan aspek-aspek yang mendukung Ketahanan Nasional. Salah satu
aspek tersebut adalah Pertahanan dan Keamanan Nasional.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kompleks. Ancaman-ancaman
terhadap pertahanan dan keamanan nasional juga tak kalah besar dan kompleks. Sehingga
sangat mempengaruhi Ketahanan Nasional. Hal tersebut dikarenakan saat Pertahanan dan
Keamanan Nasional melemah, maka itu berbanding lurus dengan Ketahanan Nasional yang
akan ikut melemah.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Zainul Ittihad; Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan; MKDU 4111, Universitas
Terbuka, 2017
Sari, Suci Indah; Makalah Ketahanan Nasional,
https://www.academia.edu/12279257/Makalah_Ketahanan_Nasional, 2015
(Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Gubernur Lemhannas;Jumat, 21 Des 2018),
http://mediaindonesia.com/read/detail/205629-peristiwa-penembakan-nduga-dalam-perspektif-
ketahanan-nasional