Anda di halaman 1dari 7

Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 1 of 13

Beranda Mining Geology Survey Minerals Heavy Equipment Surface Mining Kamus Tambang Minescape Surpac

Popular Latest News


Used Excavators For Sale Used machines DLM Europe
Many brands in stock including Cat, John Deere, Import and Export used equipment mini-tracteurs,
Hitachi, Kobelco, JCB mini-pelle France
www.SmartEnterprises.com www.dlmeuropetrading.nl

Widerstände / Resistors Used Excavators


Electrical Power Resistors from 50 watt to 360 Buy / Sell Used Excavators Search The Online
megawatt Machinery Network
www.gino.de www.IndustrialMachines.net

Suction Dredger Hardrock Fabrication


desludge and excavate various water A. Manufacturer of Earthmoving Buckets
Berkenheger GmbH + Co. KG Excavator,Attachments,Frames&Others
www.berky.de www.hardrock.net.in

Buy Hymac & JCB parts Bursa Mobil Baru & Bekas
Huge stocks of New & Used parts for Hymac & Jual Beli Mobil Dan Motor Hanya Di berniaga.com
JCB diggers, new & old. Jual Beli se-Indonesia
www.hymac.co.uk www.berniaga.com

Faktor Produksi
Sunday, 19 April 2009 15:41 | Written by Administrator |
Heavy Equipment - Heavy Equipment
1.4/5 (5 votes)
Article Index
Faktor Produksi
Faktor Produksi
Faktor Produksi
Faktor Produksi
Faktor Produksi
All Pages
Kegiatan penambangan selalu berhubungan dengan alat-alat mekanis. Faktor yang mempengaruhi produksi
alat-alat mekanis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahanan Gali (Digging Resistance)

Adalah tahanan yang dialami oleh alat-alat pada waktu melakukan penggalian meliputi :

a. Gesekan antara alat gali dan Tanah


b. Kekerasan tanah/batuan

2. Tahanan Gulir/Gelinding (Rolling Resistance)

Besarnya tahanan gulir dinyatakan dalam “pounds” lbs dari tractive pull yang diperlukan untuk menggerakkan
tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya pada jalur jalan mendatar dengan kondisi jalan tertentu.

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 2 of 13

Keadaan bagian kendaraan yang berkaitan dengan permukaan jalur jalan :

a. Kalau memakai ban karet yang akan berpengaruh adalah ukuran ban, tekanan dan keadaan permukaan
bannya apakah masih baru atau gundul dan macam kembangan pada ban tersebut.
b. Jika memakai crawler track maka keadaan dan macam track kurang berpengaruh tetapi yang lebih
berpengaruh adalah keadaan jalan.

Tabel Angka-Angka Tahanan Gulir Untuk Berbagai Macam Jalan

Macam Jalan Crawler Type Ban Karet


(lb/ton) Tek. Ban Tek. Ban Rata
Tinggi Rendah Rata
1. Smooth concrete 55 35 45 40
2. Good aspalt 60 – 70 40 – 65 50 – 60 45
3. Hard earth, smooth, well maintained 60 – 80 40 – 70 50 – 70 45
4. Dirt road, average construction road, little 70 – 100 90 – 100 80 – 100 85
maintenance
5. Dirt road, soft, rutted, poorly maintained 80 – 110 100 – 140 70 – 100 85
6. Earth, muddy, rutted, no maintenance 140 – 180 180 – 220 150 – 220 165
210
7. Loose sand and gravel 160 – 200 260 – 290 220 – 260 240
275
8. Earth, very muddy & soft 200 – 240 300 – 400 280 – 340 290

3. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

Yaitu besarnya gaya berat yang melawan atau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang
dilaluinya. Kalau jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif (plus slope) maka tahanan kemiringan (grade
resistance) akan melawan gerak kendaraan sehingga memperbesar tractive effort atau rimpull yang diperlukan.
Sebaliknya jika jalur jalan itu turun disebut kemiringan negative (minus slope) maka tahanan kemiringannya
akan membantu gerak kendaraan artinya mengurangi rimpull yang dibutuhkan.

Tahanan kemiringan itu terutama tergantung dari dua faktor yaitu :

a. Besarnya kemiringan yang biasanya dinyatakan dalam persen (%). Kemiringan 1 % berarti jalur jalan itu naik
atau turun 1 meter untuk tiap jarak mendatar sebesar 100 meter ; atau naik turun 1 ft untuk setiap 100 ft jarak
mendatar.

b. Berat kendaraan itu sendiri yang dinyatakan dalam “gross ton”.


Besarnya rimpull untuk mengatasi tahanan kemiringan ini harus dijumlahkan secara aljabar dengan rimpull
untuk mengatasi tahanan gulir.

Pengaruh Kemiringan Jalan Terhadap Tahanan Kemiringan

Kemiringan (%) GR (lb/ton) Kemiringan (%) GR (lb/ton) Kemiringan (%) GR (lb/ton)

1 20,0 9 179,2 20 392,3


2 40,0 10 199,0 25 485,2
3 60,0 11 218,0 30 574,7
4 80,0 12 238,4 35 660,6
5 100,0 13 257,8 40 742,8
6 119,8 14 277,4 45 820,8

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 3 of 13

7 139,8 15 296,6 50 894,4


8 159,2

Akan tetapi perlu diingat bahwa alat-alat pemindahan mekanis itu jarang yang dapat mengatasi kemiringan
lebih besar dari 15 %. Jadi kalau dipakai tahanan kemiringan 20 lb/ton/%, maka angka-angkanya tidaklah
terlalu menyimpang sampai kemiringan 15 %.

Cara menentukan tahanan kemiringan itu dapat dengan memakai teori mekanika (ilmu pesawat)
sederhana.

Cara Menentukan Tahanan Kemiringan

Dari gambar diatas terlihat bahwa DEF sebangun ABC, maka :

EF BC P BC BC

--- = --- ---> --- = --- atau P = W ---

DF AC W AC AC

Bila W = 1 ton = 2.000 lbs

1m AB 100m/100ft

Sedangkan BC = ----- dan AC = ---------- = ------------------

1 ft Cos α Cos α

sedangkan 1 % = 1 / 100 dan cos α = 10

maka persamaan diatas menjadi :

1
P = 2000 lbs ----------------- = 20 lbs

1000/Cos 10

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 4 of 13

Perlu diingat bahwa kemiringan negative itu selalu membantu mengurangi rimpull kendaraan, maka sedapat
mungkin harus diusahakan agar pada waktu alat itu mengangkut muatan melalui jalur jalan yang menurun,
sedangkan pada waktu kosong menaiki atau mendaki jalur jalan itu.

Sehingga dengan demikian pada waktu berisi muatan dapat bergerak lebih cepat dan membawa muatan lebih
banyak karena rimpull yang diperlukan sudah dikurangi dengan kemiringan negative yang membantu. Ini berarti
bahwa sedapat mungkin tempat penimbunan atau tempat membuang material harus dipilihkan yang letaknya
lebih rendah pada tempat penggaliannya sendiri.

4. Coefficient of Traction/Tractive Coefficient

Merupakan suatu faktor yang menunjukan berapa dari seluruh berat kendaraan itu pada ban atau track yang
dapat dipakai untuk menarik atau mendorong. Jadi harus dikali untuk menunjukan rimpull maksimum antara
ban atau track dengan permukaan jalur jalan tepat sebelum selip. Jadi CT itu terutama tergantung :

a. Keadaan ban, yaitu keadaan dan macamnya bentuk kembangan ban tersebut, untuk crawler
tergantung dari keadaan dan bentuk tracknya.
b. Keadaan permukaan jalur jalan, basah atau kering, keras atau lunak, bergelombang atau rata, dst.
c. Berat kendaraan yang diterima oleh roda penggeraknya.

Coefficient of Traction Untuk Bermacam-Macam Keadaan Jalur Jalan

Macam Jalan Ban Karet Crawler Track

% %
1. Dry, rough concrete 0,80 – 1,00 80 – 100 0,45 45

2. Dry, clay loam 0,50 – 0,70 50 – 70 0,90 90

3. Wet, clay loam 0,40 – 0,50 40 – 50 0,70 70


4. Wet sand & gravel 0,30 – 0,40 30 – 40 0,35 35
5. Loose, dry sand 0,20 – 0,30 20 – 30 0,30 30

Contoh perhitungan :

Sebuah kendaraan mempunyai jumlah berat 40.000 lbs (20 ton) yang seluruhnya diterima oleh
penggeraknya dan akan bergerak pada jalur jalan yang terbuat dari tanah liat yang kering dengan CT = 0,50
(50%), RR = 100 lb/ton dan kemiringan 5 %.

Jawab :

Rimpull yang dapat diberikan oleh mesin kendaraan pada macam jalan seperti diatas sebelum selip bila beban
yang diterima roda penggerak 100 % adalah sebesar :

RP/TP/TE/DBP = 40.000 lbs x 0,50 = 20.000 lbs

Sedangkan rimpull untuk mengatasi tahanan kemiringan dan tahanan gulir adalah sebesar :

RP/TP/TE/DBP = Berat kendaraan x GR x kemiringan


20 ton x 20 lbs/ton/% x 5 % = 2.000 lbs

RP/TP/TE/DBP = Berat kendaraan x RR


20 ton x 100 = 2.000 lbs

Jumlah RP/TP/TE/DBP = 4.000 lbs

Maka kendaraan itu pada keadaan jalur jalan tersebut tidak akan selip

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 5 of 13

Seandainya kendaraan yang sama bergerak pada jalur jalan yang terbuat dari pasir lepas dengan
lbs/ton dan CT =0,20 serta kemiringan 5 % sedangkan berat kendaraan yang diterima oleh roda penggerak 50
% yaitu :

Untuk mengatasi RR :

RP/TP/TE/DBP = 20 ton x 250 lbs/ton = 5.000 lbs

Untuk mengatasi GR :

RP/TP/TE/DBP = 20 ton x 20 lbs/ton/% x 5 % = 2.000 lbs

Jumlah RP/TP/TE/DBP = 7.000 lbs

Sedangkan rimpull yang dapat diterima oleh kendaraan 50 % nya adalah :

40.000 lbs x 0,20 x 50 % = 4.000 lbs,

maka kendaraan tersebut tidak akan dapat bergerak atau selip.

5. Rimpull/Tractive Pull/Tractive Effort/Drawbar Pull

Merupakan besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin suatu alat
permukaan jalur jalan atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur jalan. Bila coeffisien of traction
cukup tinggi untuk menghindari terjadinya selip maka rimpull maksimum adalah fungsi dari tenaga mesin
dan gear ratios (persnelling) antara mesin dan roda-rodanya, tetapi jika selip maka rimpull maksimum akan
sama dengan besarnya tenaga pada roda penggerak dikalikan coeffisien of traction.

Rimpull biasanya dinyatakan dalam pounds (lbs) dan dihitung dengan rumus :

HP x 375 x effesiensi mesin

RP = ----------------------------------------

kecepatan, mph

dimana :
RP = Rimpull atau kekuatan tarik (lb)
HP = Tenaga mesin, HP
375 = Angka konversi

Istilah rimpull itu hanya dipakai untuk kendaraan yang beroda ban karet, untuk yang memakai roda rantai
(crawler track) maka istilah yang dipakai ialah drawbar pull (DBP).

Kecepatan Maksimum Pada Tiap-Tiap Gigi (Gear)

Kendaraan Roda Ban Karet 140 HP Crawler Track/Tractor 15 ton

Kecepatan (mph) RP (lb) Kecepatan (mph) RP (lb)


3,25 13.730 1,72 28.019
7,10 6.285 2,18 22.699
12,48 3.576 2,76 17.265
21,54 2.072 3,50 13.769
33,86 1.319 4,36 10.074
7,00 5.579

6. Percepatan (Acceleration)

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
Faktor Produksi | Faktor, Produksi Page 6 of 13

Merupakan waktu yang diperlukan untuk mempercepat gerak kendaraan dengan memakai kelebihan rimpull
yang tidak digunakan untuk menggerakkan kendaraan pada keadaan jalur jalan tertentu. Lamanya waktu yang
diperlukan untuk mempercepat gerak kendaraan tergantung dari beberapa faktor yaitu :

a. Berat kendaraan, semakin berat maka semakin lama waktu yang digunakan untuk mempercepat gerak
kendaraan

b. Kelebihan rimpull yang ada, semakin besar rimpull yang berlebihan semakin cepat kendaraan
dipercepat. Jadi kalau kelebihan rimpull itu tidak ada maka percepatan pun tidak akan timbul artinya kendaraan
tersebut tidak bisa dipercepat.

Untuk menghitung percepatan secara tepat dapat diperkirakan dengan rumus newton yaitu :

W Fg
F = ------ α atau α = ---

g W

dimana :

F = Kelebihan rimpull (lbs)


g = Percepatan karena gaya grafitasi (32,2 ft per sec2)
W = Berat alat yang harus dipercepat (lbs)

Cara lain untuk menghitung percepatan secara tidak langsung adalah dengan menghitung kecepatan rata
ratanya. Rumus sederhana yang dipakai adalah :

Kecepatan rata-rata = Kecepatan maximal x Faktor kecepatan

Faktor kecepatan dipengaruhi jarak yang ditempuh kendaraan, semakin jauh jaraknya maka semakin besar
factor kecepatan kendaraan tanpa memperhatikan bagaimana keadaan jalur jalan yang dilalui.

Faktor Kecepatan

Jarak Yang Ditempuh (ft) Faktor Kecepatan

500 – 1.000 0,46 – 0,78


1.000 – 1.500 0,59 – 0,82
1.500 – 2.000 0,65 – 0,82
2.000 – 2.500 0,69 – 0,83
2.500 – 3.000 0,73 – 0,83
3.000 – 3.500 0,75 – 0,84
3.500 – 4.000 0,77 – 0,85

Contoh :

Sebuah kendaraan bergerak diatas suatu jalur jalan sehingga memiliki kecepatan maksimum 12,48 mph pada
gigi ketiga. Bila jarak yang ditempuh adalah 1.250 ft berarti faktor kecepatannya = 0,70 (lihat tabel diatas),
maka kecepatan rata-ratanya adalah : 12,48 x 0,70 = 8,74 mph.

7. Ketinggian Permukaan Air Laut (Altitude or Elevation)

Ketinggian letak suatu daerah ternyata berpengaruh terhadap hasil kerja mesin-mesin karena mesin
tersebut bekerjanya dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur udara luar. Semakin rendah tekanan udaranya

http://bosstambang.com/heavy-equipment/faktor-produksi?showall=1 28/07/2010
maka semakin sedikit jumlah oksigennya.

Dari pengalaman ternyata untuk mesin 4 tak (four cycle engines) maka kemerosotan tenaga
berkurangnya tekanan, rata-rata adalah ± 3% dari HP diatas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tinggi
1.000 ft kecuali 1.000 ft yang pertama. Sedangkan untuk mesin 2 tak ternyata kemerosotan lebih kecil yaitu
sebesar ± 1% dari HP diatas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tinggi 1.000 ft kecuali 1.000 ft yang
pertama.

Contoh :

Sebuah mesin 4 tak dan 2 tak dengan tenaga 100 HP diatas permukaan air laut pada ketinggian
hanya akan memiliki HP sebesar :

3% x 100 x (10.000 - 1.000)

100 - -------------------------------------- = 73

1.000
1% x 100 x (10.000 - 1.000)

100 - -------------------------------------- = 91

1.000

Akan tetapi semakin tinggi letak tempat itu maka temperaturnya semakin rendah dan hal ini akan membantu
mesin menaikkan hasil kerja mesin-mesin bakar (bensin dan diesel). Untuk menghitung pengaruh temperature
udara biasanya dihitung dengan suatu rumus dimana sudah diperhitungkan pengaruh tekanannya pula, yaitu

Ps To

Ho = ----

Dimana :

Hc = HP yang harus dikoreksi dari pengaruh ketinggian yaitu pada ketinggian 0 ft


Ho = HP yang dicatat pada ketinggian tertentu
Ps = Tekanan barometer baku (standart), 29,92 inciHg
Po = Tekanan barometer pada ketinggian tertentu, inciHg
Ts = Temperatur absolute pada keadaan baku (standart), (4600 + 600 F) = 5200 F (=2730 C)
To = Temperatur absolute pada ketinggian tertentu dalam 0 F atau (460 + Temp)

8. Efisiensi Operator (Operator Efficiency)

Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat sukar untuk ditentukan effisiensinya
secara tepat karena selalu berubah-ubah dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam tergantung dari keadaan
cuaca, keadaan alat yang dikemudikan, suasana kerja, dll. Kadang-kadang suatu perangsang dalam bentuk
upah tambahan (insentive) dapat mempertinggi effisiensi operator.

Sebenarnya effisiensi operator tidak hanya disebabkan karena kemalasan pekerjaan itu tetapi juga karena
kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan yang tak mungkin dihindari seperti melumasi kendaraan,
mengganti yang aus, membersihkan bagian-bagian penting sesudah sekian jam dipakai, memindahkan
ketempat lain, tidak adanya keseimbangan antara alat muat dan alat angkut, menunggu peledakan disuatu
daerah yang akan dilalui, perbaikan jalan, dll.

Anda mungkin juga menyukai