Oleh :
Syamsul Bahri Bahar, S.T., M.T,
INVENTARISASI PEKERJAAN
8
5/9/2015
A. PEMBONGKARAN
B. PENGGALIAN
9
5/9/2015
E. PEMADATAN
Jenis alat berat yang digunakan :
1. Compactor
2. Road roller
10
5/9/2015
Bulldozer
D65P
11
5/9/2015
Wheel Loader
WA1200
Swamp Dozer
Blade
Capacity 3.69 (m3 )
D65P
12
5/9/2015
Hydraulic Excavator
PC200-7
Bucket
Capacity
0.93 m3
Backhoe Loader
Front
Bucket
Capacity
Backhoe
1.0 m3
Bucket
Capacity
0.3 m3
WB93R
13
5/9/2015
Hydraulic Shovel
Blade PC4000
Capacity
22 m3
Off Highway
Dump Truck
Rated
Payload
149 m-ton
14
5/9/2015
TRAKTOR
Motor Grader
Blade
Capacity 3,710 m3 GD623
15
5/9/2015
Wheel Dozer
WD600
Dozer Shovel
16
5/9/2015
Mobile Crusher
BR500JG
Crushing
Capacity 100-460 ton/hour
Articulated ump
Truck
17
5/9/2015
Lanjutan .
1. Jenis material
Jenis tanah yang dipindahkan dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yaitu :
a.Material batu
Yang termasuk material batu adalah granit,
batu kapur, cadas dan sejenisnya yang perlu
dihancurkan dahulu sebelum dipindahkan.
Cara penghacuran dangan peledakan
18
5/9/2015
b. Material tanah
Yang termasuk material tanah adalah segala jenis
tanah kapur, pecahan batu kecil, kerikil sampai
batas-batas tertentu, tanah lumpur dan pasir yang
dipengaruhi oleh kelembaban tanah tersebut.
c. Material batu tanah
Yang digolongkan dengan batu tanah adalah
pengelompokkannya berdasarkan prosentase batu
dan tanah yang dikandungnya.
2. Volume Material
Hal-hal yang penting untuk diketahui adalah :
a.Bobot material
Diperkirakan dahulu sebelum pelaksanaan agar
dapat diketahui dengan tepat dan jelas kapasitas
alat yang digunakan disamping penentuan alat
yang digunakan baik untuk membongkar,
memuat, maupun mengangkut supaya jangan
sampai menimbulkan kecelakaan.
b. Pemuaian material
Pada umumnya jika kondisi material berubah dari
aslinya maka akan mengalami perubahan
volume.
19
5/9/2015
sElEsAi
20
ANALISA BIAYA HARGA SATUAN PEKERJAAN ALAT BERAT
Untuk waktu penyusutan pabrik pembuat alat memberikan rekomendasi sesuai dengan jenis alat
dan kondisi kerja.
1
Memuat dari stock Menggali di bukit Material berat
2. Loader (Track) pile Kadang-kadang Lokasi berbatu
Sedikit angkut dan membajak Membajak dalam jarak-
putar Kadang-kadang panjang
Material ringan menggunakan- tenaga
penuh
Mengangkut Muat dan angkut Memuat batu hasil
3. Motor Scraper material- pada dengan berbagai bajakan
tempat datar metode Sering everload
Pemuatan ringan Pemindahan tanah Mengangkut pada jalan-
pada- pembuatan keras dan kasar
jalan
Galian dangkal Galian menerus Pemuatan menerus
Jam kerja Tanah liat material batu
Excavator maksimal 4- jam Kadang-kadang Sering mengangkut
4. Tanah lunak,tidak mengangkut pada- jalan yang keras
ada- hambatan Sering dengan daya dan kasar
penuh Tanah berbatu
daya selalu penuh
Dimuat dengan Dimuat dengan Dimuat dengan loader
Dump Truck loader- dalam berbagai metode- dan yang- kebesaran
5. Lapangan kombinasi optimal kondisi Sering overloading
Permukaan jalan Mengangkut pada jalan-
kerja- baik tanpa kasar
kemiringan
Pemadatan pasir Pemadatan tanah Pemadatan pada lokasi-
6. Compactor Pemadatan campur batu berbatu
sampah- rumah Pemadatan tanah Pemadatan samaph
tangga. industri- yang keras
Sumber : (Caterpillar Performance Handbook Edition 14 dan Spesification and Aplikation Handbook
Editon 5 Komatsu)
2
memperhitungkan bunga modalnya. Oleh karena itu bunga modal dimasukan ke dalam biaya
pemilikan, sehingga seolah-olah kita yakin bahwa keuntungan dari pelaksanaan pekerjaan akan
jauh lebih besar dari bunga modal itu sendiri. Dalam pembahasan ini besarnya suku bunga
adalah 20 % dari modal pinjaman.
2. Asuransi
Untuk asuransi ada beberapa jenis, tetapi di dalam pengelolaan peralatan biasanya hanya
dikenal dua jenis asuransi yang terdiri dari:
a. Asuransi dalam pengangkutan
b. Asuransi dalam pengoperasian
Tetapi untuk lebih baiknya didalam pengangkutan dan pengoperasian alat, para investor pada
umumnya lebih condong mengambil asuransi “semua resiko (all risk)”. Yang dimaksud all
risk adalah dalam hal kecelakaan lalu lintas, kebakaran, terguling dalam pengangkutan,
terguling pada waktu melaksanakan pekerjaan dan lain-lain. Besarnya asuransi yang harus
dibayarkan sangat tergantung dari harga alat, jenis pekerjaan yang dilaksanakan, lokasi
pekerjaan dan kondisi Negara yang bersangkutan, yang kesemuanya itu dinilai oleh
perusahaan asuransi..
3. Pajak
Di Indonesia belum ada peraturan yang definitif mengenai pajak terhadap kepemilikan alat
berat, tetapi dapat diambil secara keselutuhan bahwa pajak kekayaan perusahaan adalah sudah
termaksud peralatan. Jadi nilai pajak perjam akan sama besarnya dengan pajak tahunan di bagi
jak kerja efektif pertahun. Besarnya nilai asuransi dan pajak terhadap kepemilikan alat berat
adalah 0,2% dari harga pokok alat. Untuk menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
pajak dan asuransi (F) adalah sebagai berikut :
Ins x B
F=
W
Dimana :
Ins = Pajak dan asuransi (0,2%)
W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun (jam)
B = Harga pokok alat (Rp)
4
- Berat : pekerjaan terus-menerus dengan tenaga mesin penuh.
Apabila dari pabrik tidak memberikan perkiraan konsumsi minyak pelumas, maka dapat
diperkirakan sebagai berikut :
I = f x Pw x Mp
Dimana :
I = Biaya Minyak Pelumas (Rp)
f = Faktor kondisi lapangan ringan 0,025 s/d berat 0,03 (Liter/HP/Jam)
Pw = Daya mesin (HP)
Mp = Minyak peluma (Liter)
Untuk penggunaan pelumas, pabrik pembuat alat memberikan rekomondasi sesuai dengan
kondisi kerja lapan
5
BN
L=
h
Dimana :
L = Biaya penggantian ban (Rp)
BN = Harga Ban Baru (Rp)
h = Umur ban (jam)
Sedangkan untuk biaya reparasi ban sebesar 15 % dari biaya penggantian ban. Berikut ini
perkiraan umur ban berdasarkan rekomondasi dari pabrik pembuat alat
6
cadang dengan cara pengelasan-pengelasan. berapa lama suku cadang tersebut dapat digunakan
sangat tergantung dari kwalitas bahan suku cadang dan jenis material yang dikerjakan. Suku-suku
cadang yang dimaksud adalah:
1. Ujung bajak (Ripper Point)
2. Pisau bajak
3. Pisau blade
4. Ujung grader
Besarnya biaya perbaikan dapat diperkirakan sesuai dengan waktu penggunaannya. Tetapi
pada umumnya, biaya perbaikan adalah merupakan biaya rata-rata dari seluruh total biaya
perbaikan selama waktu kerjanya. Dengan kata lain dianggap bahwa biaya perbaikan yang
seharusnya dibayar kemudian telah dibayarkan lebih dahulu. Besarnya biaya perbaikan yaitu :
exB
K=
W
Dimana :
K = Biaya perbaikan dan pemeliharaan (Rp)
B = Harga Alat (Rp)
e = Faktor perbaikan ringan 0,125 s/d berat 0,175
W = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun (jam)
7
Biaya-biaya yang telah dijelaskan diatasa harus dihitung dengan tepat sehingga biaya
satuan pekerjaan bisa diperoleh dengan tepat. Untuk alat baru, biaya pemilikan merupakan biaya
yang paling dominan dan boleh dikatakan tidak dapat dikendalikan, dan bila akan mengendalikan
biaya peralatan harus diawasi terus biaya operasi dan perbaikan/pemeliharaan. Pengendalian biaya
peralatan yang ketat akan menghasilkan laba/keuntungan seperti perencanaan semula.
2. Diborongkan/Kontrak
8
Pada pelaksanaan pekerjaan dengan diborongkan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
tidak dilakukan oleh pemilik proyek, dimana pekerjaan tersebut diserahkan kepada kontraktor.
Oleh karena itu yang harus diperhatikan adalah :
1. Peralatan, Operasional dan Perbaikan dari Konraktor
Komponen yang harus diperhitungkan yaitu :
a. Biaya langsung yang terdiri dari :
- Biaya pemilikan
- Biaya operasional dan perawatan
- Biaya Perbaikan
b. Biaya tidak langsung
2. Peralatan dari Proyek dan Operasional, perbaikan dari Kontraktor
Komponen yang harus diperhitungkan yaitu :
a. Biaya langsung yang terdiri dari :
- Biaya operasional dan perawatan
- Biaya perbaikan
b. Biaya tidak langsung
c. Keuntungan dan Pajak
3. Peralatan, perbaikan dari Proyek dan Operasional dari Kontraktor
Komponen yang harus diperhitungkan yaitu :
a. Biaya langsung yang terdiri dari :
- Biaya operasional dan perawatan
- Biaya perbaikan
b. Biaya tidak langsung
c. Keuntungan dan pajak
Dari kedua cara pelaksanaan pekerjaan diatas yang mempunyai model atau variasi-variasi
yang berbeda-beda dalam pekerjaannya, yang diharapkan menghasilkan Harga Satuan Pekerjaan
(HSP) yang rendah atau yang paling ekonomis serta menguntungkan, sehingga biaya yang
dibutuhkan untuk pembangunan jalan dapat ditekan serendah mungkin.
9
CONTOH SOAL
= Rp. 48.150,68
( ) , % . . .
- Asuransi dll = = = Rp. 320
.
- Biaya Kepemilikan Alat Perjam = Rp. 48.150,68 + Rp. 45.000,-
= Rp. 48.470,68
b. Biaya Operasi Alat Perjam :
- Biaya bahan bakar = b x Pw x Ms = Rp. 168.000
= 0,120 x 125 HP x Rp. 7.000,- = Rp. 168.000
10
- Biaya minyak pelumas = f x Pw x Mp = Rp. 79.062,50
= 0,0275 x 125 HP x Rp. 23.000,- = Rp. 79.062,50
( ) ( . . . )
- Biaya penggantian ban = = .
= Rp. 2.000
( ) ( , % . . . )
- Biaya Bengkel = = .
= Rp. 14.000
( )
- Biaya perawatan/perbkn =
( , % . . . )
= .
= Rp. 20.000
- Biaya Operator = 1 orang x Rp. 15.714,29 = Rp. 15.714,29
- Biaya Pemb. Operator = 1 orang x Rp. 10.000 = Rp. 10.000
Jumlah Biaya Operasi Alat Perjam = Rp. 308.776,79
c. Biaya Sewa Perjam = Biaya Kepemilikan Alat + Biaya Operasi Alat
= Rp. 48.470,68 + Rp. 308.776,79
= Rp. 357.247,47
( ) ( . . . )/
d. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) = =
= Rp. 19.770/M3
= Rp. 210.659,21
, % . . . .
- Asuransi dll = .
= Rp. 1.400,-
= Rp. 13.648/M3
12