Anda di halaman 1dari 37

Balai Pengembangan Jasa Konstruksi

Dinas PUP Dan ESDM DIY

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakteristik jenis tanah dan cuacanya yang unik menyebabkan Kabupaten

Gunungkidul memiliki sifat kerentanan terhadap bencana kekeringan pada saat

musim kemarau yang berkepanjangan. Dari tahun ke tahun, setidaknya setengah

dari jumlah seluruh kecamatan yang ada hampir selalu mengalami kekeringan.

Termasuk di antaranya yaitu wilayah Kab. Gunungkidul sisi Utara dan Barat,

antara lain : Kec. Patuk, Kec. Nglipar, Kec. Ngawen, Kec. Semin, Kec. Wonosari,

Kec. Playen, Kec. Panggang, Kec. Purwosari dan Kec. Paliyan.

Kab. Gunungkidul dengan bentang topografi yang luas dan bervariatif

menyebabkan cakupan layanan PDAM hanya dapat menjangkau kecamatan/

desa tertentu atau bahkan hanya bagian dari kecamatan/ desa saja. Penanganan

kekeringan yang menyentuh masyarakat hingga desa - dusun/ pedukuhan jelas

amat diperlukan. Hadirnya SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum/ Air Bersih)

Pedesaan berbasis komunitas masyarakat menjadi bentuk kegiatan tata kelola

upaya pemenuhan kebutuhan air minum/ air bersih yang dilakukan secara

mandiri oleh unsur masyarakat lokal. SPAM Pedesaan yang juga didukung

dengan adanya pendanaan dari Satuan Kerja pada Kementerian PU-PR

diharapkan bisa menjadi solusi yang membumi di tingkat bawah, sehingga

potensi setempat dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kelemahan yang ada.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 1
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

Sebagai upaya dalam proses pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di

sektor infrastruktur lingkungan permukiman (temasuk sektor air minum/ air

bersih), Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas PUP-ESDM) DIY melalui

layanan Klinik Konstruksi, mencoba menjawab kebutuhan akan adanya pusat

rujukan teknis yang mampu memberikan kemudahan akses untuk mendapatkan

informasi, konsultasi dan advokasi teknis bidang ke-PU-an.

Adanya pendampingan masyarakat melaluli Klinik konstruksi ini diharapkan

dapat meningkatkan kapasitas unsur masyarakat baik Kelompok Kerja

Masyarakat (KKM), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), ataupun komunitas

serupa sebagai pengelola infrastruktur air minum/ air bersih lingkup pedesaan.

B. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan adalah untuk :

1. mengenalkan karakteristik layanan Klinik Konstruksi DIY,

2. menyediakan forum pertemuan sebagai penunjang pemahaman masyarakat

terhadap permasalahan SPAM Pedesaan (SPAMDes) di Kab. Gunungkidul

serta keterpaduannya dengan sektor sanitasi,,

3. melakukan jasa advis ke-teknik-an dalam pembelajaran penyelesaian

masalah dalam pengelolaan SPAM Pedesaan, dan

4. memfasilitasi wadah diskusi identifikasi peran dan konstribusi setiap

pemangku kepentingan (PAMMASKARTA/ OPD/ Pemerintah Desa) pada tata

kelola SPAMDes.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 2
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

C. Pokok Bahasan

Pendampingan ini membahas tema materi sebagai berikut :

1. Pengenalan Layanan Klinik Konstruksi DIY

2. Identifikasi Permasalahan Pengelolaan SPAM Pedesaan Serta Alternatif

Solusi, dan

3. Diskusi Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan SPAMDes Di Kab.

Gunungkidul

D. Narasumber dan Peserta

1. Para Narasumber adalah sebagai berikut :

a. Bapak Budi Prastowo, ST. (Kepala Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi

Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY)

b. Bapak Ir. Valentinus Fredy Guling, M.Si. (Ahli Sumber Daya Air), dan

c. Ibu Erina Cahyaningsih, SH. (PAMMASKARTA Kab. Gunungkidul)

2. Para Peserta berasal dari :

a. para perwakilan pengelola teknis infrastruktur PAMDes pada 9 kecamatan

di Kab. Gunungkidul, yaitu :

1) Kec. Paliyan :

a) PAMDes Tirta Widada Padukuhan Selorejo, Desa Sodo,

b) PAMDes Manunggal Tirto Padukuhan Pelemgede, Desa Sodo,

c) PAMDes Sari Tirta Padukuhan Muntuk, Desa Mulusan,

d) PAMDes Desa Pampang

2) Kec. Patuk :

a) PAMDes Tirto Guno Desa Patuk,

b) PAMDes Oyo Wening Santosa Desa Bunder

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 3
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

3) Kec. Panggang :

PAMDes Padukuhan Sumber, Desa Girisuko, Kec. Panggang

4) Kec. Purwosari :

PAMDes Desa Giriasih

5) Kec. Playen :

a) PAMDes Ngudi Ajining Tirto, Desa Banyusoco,

b) PAMDes Pedukuhan Menggoran, Desa Bleberan

6) Kec. Nglipar :

PAMDes Berkah Tirta Desa Katongan

7) Kec. Ngawen :

PAMDes Padukuhan Sumberan, Desa Tancep

8) Kec. Semin :

PAMDes Padukuhan Semin, Desa Semin

9) Kec. Wonosari :

a) PAMDes Upoyo Tirto Desa Wareng

b) PAMDes Tirta Rasa Desa Wunung

b. perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman (PUPRKP) Kab. Gunungkidul,

c. perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan KB,

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3AKBPMD) Kab. Gunungkidul,

d. perwakilan Water Plan Community (WPC) DIY, dan

e. perwakilan PAMMASKARTA (Paguyuban Masyarakat Air Minum

Yogyakarta) Kab. Gunungkidul

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 4
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

E. Hari/ Tanggal, Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Senin, 5 Agustus 2019


Waktu : 13.00 – 17.00 WIB
Tempat : Kediaman Pengurus PAMDes Tirta Widada
(RT 01/ RW 01 Padukuhan Selorejo, Desa Sodo,
Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul)

F. Dasar Pelaksanaan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-

SKPD) Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY Tahun

Anggaran 2019 Nomor : 65/DPA/2018 tanggal 18 Desember 2018.

G. Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari dana APBD DIY melalui DPA Balai

Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY Tahun Anggaran

2019.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 5
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN

A. Pelaksanaan Pendampingan (Asistensi Teknis)

1. Waktu dan Tempat

Kegiatan Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :

Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul

dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2019. Kegiatan ini bertempat di

Kediaman Pengurus PAMDes Tirta Widada (Padukuhan Selorejo, Desa Sodo,

Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul)

Susunan acara terlampir

2. Uraian Kegiatan

Kegiatan Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :

Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul

menggunakan susunan acara sebagai berikut :

a. Registrasi Peserta

Registrasi peserta bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang kehadiran peserta

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 6
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

b. Sambutan

Acara pendampingan/ Asistensi Teknis diawali dengan sambutan Kepala

Sekretaris PAMDes Tirta Widada yang sekaligus merupakan pembukaan

acara pendampingan.

c. Penyampaian Materi

Materi dalam kegiatan Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :

Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab.

Gunungkidul disampaikan oleh beberapa nara sumber, yaitu :

1) Bapak Budi Prastowo, ST. (Kepala Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi

Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY)

2) Bapak Ir. Valentinus Fredy Guling, M.Si. (Ahli Sumber Daya Air), dan

3) Ibu Erina Cahyaningsih, SH. (PAMMASKARTA Kab. Gunungkidul)

Materi yang disampaikan meliputi (sesuai dengan urutan pihak Narasumber di

atas) :

1) Pengenalan Layanan Klinik Konstruksi DIY,

2) Identifikasi Permasalahan Pengelolaan SPAM Pedesaan Serta Alternatif

Solusi, dan

3) Diskusi Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan SPAMDes Di Kab.

Gunungkidul

d. Diskusi dan Tanya Jawab

Selama dan sesudah pemaparan materi, dengan dipandu oleh Moderator,

dilakukan diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 7
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

e. Penutup

Setelah semua materi disampaikan dan sesi tanya jawab selesai, acara

pendampingan diakhiri dengan penutupan oleh Sekretaris PAMDes Tirta

Widada

B. Tim Pelaksana

Tim Pelaksana Kegiatan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Balai

Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY Nomor : 188/00492

tanggal 01 April 2019. Susunan Tim Pelaksana yang bertugas adalah sebagai

berikut :

NO. NAMA INSTANSI JABATAN


Balai Pengembangan Jasa
1. Ir. Agung Satrio, MT. Konstruksi Ketua
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
2. Budi Prastowo, ST. Wakil Ketua
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
3. Sihono Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
4. M. Yanu Koesumakristi, ST. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
5. Zuhdan Tsalits Muzayan, ST. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
6. Waliyah Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
7. Jumbadi Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 8
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

NO. NAMA INSTANSI JABATAN


Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
8. Devi Ermawati, SIP. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
9. Akhmad Fauzan N U, S.Kom. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
10. Niken Dwi Ningrum, SH. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
11. Hendri Rochmad K, SH. Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY
Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi
Balai Pengembangan Jasa
12. M. Ihsan Romadhon Anggota
Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

C. Narasumber dan Moderator

Narasumber dan moderator pada kegiatan ini ditetapkan dengan Surat

Keputusan Kepala Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM

DIY (terlampir)

D. Peserta

Peserta pendampingan ini ini berjumlah 25 orang (daftar peserta terlampir),

yang mencakup :

1. para perwakilan pengelola teknis infrastruktur PAMDes di Kab.

Gunungkidul, yaitu pada : Kec. Paliyan (Desa Sodo, Desa Mulusan dan

Desa Pampang), Kec. Patuk (Desa Patuk dan Desa Bunder), Kec.

Panggang (Desa Girisuko), Kec. Purwosari (Desa Giriasih), Kec. Playen

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 9
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

(Desa Banyusoco dan Desa Bleberan), Kec. Nglipar (Desa Katongan),

Kec. Ngawen (Desa Tancep), Kec. Semin (Desa Semin), dan Kec.

Wonosari (Desa Wareng dan Desa Wunung)

2. perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman (PUPRKP) Kab. Gunungkidul,

3. perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan

KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3AKBPMD) Kab.

Gunungkidul,

4. perwakilan Water Plan Community (WPC) DIY, dan

5. perwakilan PAMMASKARTA (Paguyuban Masyarakat Air Minum

Yogyakarta) Kab. Gunungkidul

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 10
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

BAB III
MATERI PENDAMPINGAN

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi : Pemberdayaan

Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul yang dilaksanakan

pada hari Senin, 5 Agustus 2019 di Kediaman Pengurus PAMDes Tirta Widada

(Padukuhan Selorejo, Desa Sodo, Kec. Paliyan, Kab. Gunungkidul), menghadirkan

pembicara dari Dinas PUP Dan ESDM DIY, Narasumber Ahli yang terafiliasi dalam

Asosiasi Profesi dari Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO)

DIY dan Narasumber Pemberdayaan Masyarakat dari PAMMASKARTA (Paguyuban

Masyarakat Air Minum Yogyakarta) Kab. Gunungkidul. Materi yang disampaikan

pada kegiatan ini meliputi :

A. Pengenalan Layanan Klinik Konstruksi DIY

1. Latar Belakang

Klinik Konstruksi hadir dengan dilatar belakangi oleh berbagai hal, salah satu

diantaranya yaitu terkait perlunya pendampingan pelaksanaan konstruksi

bagi para pelaku konstruksi di tingkat desa/ kelurahan. Hadirnya Klinik

Konstruksi, diharapkan dapat memberikan informasi layanan jasa konstruksi

kepada masyarakat.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 11
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

2. Tujuan Klinik Konstruksi

Klinik Konstruksi merupakan salah satu implementasi program dari Undang-

Undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Tujuan diadakannya

Klinik Konstruksi antara lain sebagai berikut :

a. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa

Konstruksi,

b. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keamanan

dan keselamatan; keselamatan publik dan lingkungan terbangun;

menciptakan kenyamanan,

c. Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Gubernur DIY No. 93 Tahun 2018 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja, Unit

Pelaksana Teknis Dinas PUP-ESDM DIY, Seksi Pengelolaan Jasa

Konstruksi pada Balai Pengembangan Jasa Konstruksi (Balai PJK) DIY

mempunyai tugas :

a. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi,

b. Pelayanan informasi teknis jasa konstruksi, permukiman dan bangunan,

3. Manfaat Klinik Konstruksi

Secara umum Klinik Konstruksi memiliki manfaat antara lain :

a. Menjalin komunikasi dengan perwakilan unsur masyarakat pelaku

konstruksi,

b. Meningkatkan kapasitas dan pemahaman masyarakat mengenai

pengelolaan konstruksi

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 12
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

4. Konsep Layanan

Konsep layanan Klinik Konstruksi yaitu mendampingi masyarakat

memperoleh informasi pengelolaan bidang jasa konstruksi dan pembangunan

infrastruktur lingkungan permukiman.

5. Inovasi

Skala prioritas daerah yang akan dijadikan lokasi kegiatan klinik konstruksi,

yaitu :

a. Daerah kerawanan bencana,

b. Daerah kemiskinan

Sedangkan berdasarkan tipikal wilayah, prioritas sekunder penentuan lokasi

klinik konstruksi, yaitu :

a. Permohonan langsung dari OPD kabupaten/ kota,

b. Kesiapan dana desa untuk kegiatan konstruksi,

c. Keberadaan kelompok masyarakat yang siap menjadi calon penerima

manfaat (misal : Pengelola Desa Wisata, Pengelola irigasi dan Komunitas

Tanggap Bencana dan banjir)

d. Wilayah Kabupaten yang jarang dijangkau layanan Klinik Konstruksi

seperti Kab. Gunungkidul dan Kab. Kulon Progo

6. Hasil Penjaringan Pemanfaat Prioritas

Berdasarkan hasil analisis berdasarkan kriteria Kebencanaan, Kemiskinan,

Tipikal Wilayah didapatkan sebagai berikut :

a. Kab. Sleman : Kec. Prambanan, Kec. Minggir, Kec. Berbah, Kec.

Sayegan, Kec. Tempel, dan Kec. Turi;

b. Kab. Bantul : Kec. Imogiri, Kec. Dlingo, Kec. Kretek, Kec. Sanden, dan

Kec. Srandakan;

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 13
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

c. Kab. Gunungkidul : Kec. Gedangsari, Kec. Patuk, Kec. Semanu, Kec.

Panggang, Kec. Playen , Kec. Purwosari, dan Kec. Tepus;

d. Kab. Kulon Progo : Kec. Pengasih, Kec. Girimulyo, Kec. Kokap, Kec.

Samigaluh, dan Kec. Kalibawang

7. Kerjasama Dengan Pihak Lain

Klinik Konstruksi dapat berkembang dengan adanya kerjasama dengan

berbagai pihak antara lain :

a. OPD kabupaten/ kota (khususnya pada bidang/ seksi pengampu tugas

fungsi pembinaan/ pengembangan jasa konstruksi)

b. Tenaga Ahli Desa bidang infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat

c. Assosiasi profesi pada sektor konstruksi dan sektor pemberdayaan

masyarakat

d. Akademisi berlatar belakang konstruksi (Arsitek dan Teknik Sipil baik di

Universitas dan SMK)

8. Mobile Training Unit (MTU)

Mobile Training Unit (MTU) merupakan salah satu layanan Balai PJK DIY

berupa mobil pelatihan keliling yang dapat digunakan untuk mengenalkan

serta mengajarkan pola kerja efektif dan efisien pada tenaga kerja konstruksi

untuk hasil yang optimal pada pembangunan infrastruktur

B. Identifikasi Permasalahan Pengelolaan SPAM Pedesaan Serta Alternatif

Solusi

1. Pengaruh Letak Geografis Ke Keadaan Alam Indonesia

Karena di apit oleh dua samudera, membuat Indonesia memiliki banyak

pulau. Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan berbentuk sebagai

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 14
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

negara kepulauan, mempengaruhi angin laut menuju ke Indonesia dan

membuat Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan

musim hujan. Iklim inilah membuat angin muson datang ke Indonesia 6 bulan

sekali dan membuat musim kemarau semakin panas.

2. Geografi dan Iklim Kabupaten Gunung Kidul

a. Geografi

Geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di

permukaan bumi. Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari

kenyataannya di muka bumi atau posisi daerah itu pada bola bumi.

Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis, fisiografis

dan social budaya.

Kabupaten Gunungkidul berada di bagian tenggara dari Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY), berjarak 40 km dari Kota Yogyakarta, atau

menghabiskan kurang dari satu jam jika ditempuh dengan perjalanan darat.

Wilayah daratan Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan wilayah

Provinsi Jawa Tengah di sisi utara dan timur, yakni Kabupaten Klaten dan

Kabupaten Sukoharjo serta Kabupaten Wonogiri. Samudera Indonesia

menjadi pembatas di wilayah selatan, adapun wilayah barat berbatasan

dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Luas wilayahnya

mencapai 1.485,36 km2, atau 46,63 persen dari seluruh wilayah daratan

Provinsi DIY.

1) Administratif

Secara administratif, Kab. Gunungkidul terbagi menjadi 18 kecamatan

yang meliputi 144 desa. Kabupaten ini terkenal dengan keindahan

pantai yang membentang sepanjang wilayah selatan dengan hamparan

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 15
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

pasir putihnya, wilayah pesisir ini merupakan yang terpanjang di DIY

dengan panjang 70 km dengan luas sekitar 300 Ha.

2) Kondisi Alam

Kondisi alam Kabupaten Gunung Kidul yang berbukit-bukit

mempengaruhi pola permukiman penduduk yang cenderung memusat

dan berkelompok (aglomerated rural settlement). Permukiman

penduduk di Kabupaten Gunung Kidul hampir semua merupakan

permukiman perdesaan kecuali yang berada di Kecamatan Wonosari,

Semanu, dan Playen. Di Kabupaten Gunung Kidul dari 144 desa, baru

ada 8 desa yang termasuk desa Perkotaan, yakni Desa Wonosari,

Kepek, Baleharjo, Siraman, dan Karangrejek di Kecamatan Wonosari

serta Desa Logandeng dan Ngawu yang ada di Kecamatan Playen

serta Desa Semanu di Kecamatan Semanu.

3) Karst Gunung Sewu

Karst Gunung Sewu merupakan rangkaian Pegunungan Selatan Jawa

yang membentang dari Pantai Parangtritis di Kab. Bantul hingga Pantai

Teleng Ria di Kab. Pacitan (Jawa Timur). Karst ini secara administratif

melewati Kab. Gunungkidul (DIY), Kab. Wonogiri (Jawa Tengah), dan

Kab. Pacitan (Jawa Timur).

4) Jenis Tanah

Dari jenis tanahnya, sebagian besar berupa vulkanis lateristik dan

margalite dengan batuan induknya desiet dan andesiet. Sehingga

karena lapisan tanah yang relatif tipis yang diistilahkan “batu bertanah”,

menjadikan banyak wilayah Kab. Gunungkidul yang kesulitan air di

musim kemarau walaupun mempunyai cadangan air sangat melimpah

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 16
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

di bawah permukaan. Keberadaan proyek Bribin dan Sindon sudah

sangat membantu mengurangi permasalahan tersebut namun masih

diperlukan lagi usaha – usaha untuk menaikkan air tanah tersebut

untuk keperluan masyarakat Kab. Gunungkidul yang lebih luas.

5) Zone Fisiografi Kab. Gunungkidul

Tipologi wilayah

Tipologi wilayah yang berbukit – bukit, yang lebih terkenal dengan

istilah pegunungan seribu. Sebagian wilayahnya terdiri dari lahan

marginal dengan solum tanah yang tipis.

6) Tipologi Kabupaten

Tipologi Kab. Gunungkidul terbagi menjadi 3 Zona dengan arah

pengembangan yang berbeda – beda.

a) Zona Utara, atau yang lebih dikenal dengan istilah : Zona Batur

Agung, (mencakup : Kec. Patuk, Kec. Nglipar, Kec. Gendang Sari,

Kec. Ngawen, Kec. Semin, dan Kec. Ponjong), dengan ketinggian

200 - 700 meter di atas permukaan air laut (dpal). Topografinya

berbukit – bukit dan memiliki sungai di permukaan tanah. Arah

pengembangan/ pemanfaatan lahan cenderung pada bidang

pertanian serta sebagai daerah konservasi sumber daya air.

b) Zona Tengah, atau yang lebih dikenal dengan istilah : Zona

Ledoksari, (mencakup : Kec. Playen sisi Selatan, Kec. Playen sisi

Utara, Kec. Wonosari, Kec. Karangmojo, Kec. Semanu sisi Utara,

dan Kec. Pojong sisi Selatan), dengan ketinggian 150 – 200 meter

dpal (diatas permukaan air laut). Terdapat sungai di permukaan

tanah meskipun airnya kering selama musim kemarau, namun

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 17
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

masih terdapat sumber mata air, dan terdapat air tanah yang dapat

digali pada kedalaman 60 – 120 meter dari permukaan tanah.

Zona ini diarahkan peruntukkannya bagi : pengembangan

pertanian, eko- wisata, industri rumah tangga serta manufaktur,

taman hutan rakyat dan wisata pra-sejarah.

c) Zona Selatan, atau yang lebih dikenal dengan nama : Karst

Gunung Sewu, (mencakup : Kec. Purwosari, Kec. Panggang, Kec.

Paliyan sisi Selatan, Kec. Saptosari, Kec. Semanu sisi Selatan;

Kec. Tanjung Sari, Kec. Tepus, Kec. Rongkop, dan Kec. Girisubo),

dengan ketinggian 100 – 300 meter dpal (diatas permukaan air

laut). Topografinya berbukit – bukit kapur serta banyak telaga

genangan air hujan, tidak terdapat sungai di permukaan tanah

tetapi banyak ditemukan sungai di bawah tanah. Arah

pengembangan zona ini adalah untuk budidaya pertanian lahan

kering, perikanan laut, eko-wisata karst serta akomodasi wisata

(seperti penginapan, hotel dan/atau restoran).

b. Iklim

Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap kondisi alam dan kehidupan

masyarakat di Kab. Gunungkidul yang sebagian besar bergantung pada

pertanian. Secara garis besar kondisi iklim Kab. Gunungkidul, dalam hal

ini Kec. Wonosari (kota kecamatan) sebagai ibukota kabupaten tahun

2017 sebagai berikut :

1) Curah hujan tertinggi di Kec. Wonosari cenderung fluktuatif [fluktuatif

adalah sebuah kondisi/ keadaan yang tidak stabil] pada tahun

2017. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 18
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

398 mm. Sedangkan curah hujan ter-rendah terjadi pada bulan

Agustus yaitu sebesar 2 mm atau bahkan hampir tidak ada hujan,

2) Bulan basah*) tercatat selama 8 bulan,

3) Bulan kering*) tercatat selama 2 bulan, yaitu bulan Juli dan Agustus.

4) Bulan lembab*) terjadi pada bulan Juni dan September.

3. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi 2017

Masyarakat di Kab. Gunungkidul menggunakan sumber air minum yang

bervariasi. Sumber air minum yang paling banyak digunakan masyarakat

adalah sumur/ mata air terlindung yang mencapai 28,87%. Sedangkan yang

terbanyak kedua yaitu sumber air minum leding yang mencapai 27,19%.

Kemudian yang terbanyak ketiga yaitu sumber air minum lainnya yang

mencapai 21,47%, sumber – sumber air minum ini terdiri dari : air hujan dan

air permukaan (seperti sungai, danau atau waduk).

4. Kabupaten Penyangga Pangan DIY

Kab. Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten penyangga pangan DIY

dengan sebagian besar penduduknya adalah petani. Oleh karena itu,

produktivitas tanaman pangan khususnya padi perlu terus ditingkatkan

dengan intensifikasi mengingat semakin berkurangnya lahan baku akibat alih

fungsi tanah pertanian

5. Komoditas Tanaman Pangan Utama

Terdapat 6 komoditas tanaman pangan yang utama di Kab. Gunungkidul,

yaitu : padi sawah, padi ladang, ubi kayu, jagung, kacang tanah dan kedelai.

Dari keenamnya, luas panen kacang tanah adalah yang terbesar yaitu

mencapai 61.577 Ha. Luas panen terbesar kedua yaitu ubi kayu yang

mencapai 49.487 Ha. Untuk komoditas padi, luas panen padi ladang jauh

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 19
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

lebih luas dari padi sawah. Luas panen padi ladang sebesar 43.850 Ha atau

hampir 3 kali lipat luas panen padi sawah. Luas panen total tanaman padi,

yaitu padi sawah dan padi ladang, yang terbesar berada di Kec. Semin yang

mencapai 5.848 Ha. Kemudian luas panen padi terbesar kedua berada di

Kec. Pojong yang mencapai 4.841 Ha.

6. Permasalahan

Permasalahan kekeringan ataupun rawan air selama musim kemarau

merupakan masalah klasik dan kondisi ciri khas setiap tahun di Kab.

Gunungkidul. Implikasi dari kondisi tersebut maka pemenuhan kebutuhan air

bersih bagi masyarakat, merupakan salah satu prioritas masalah yang harus

diatasi oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

Untuk mencapai visi Pemerintah Daerah Kab. Gunungkidul pada 2016 –

2021, maka ditetapkan misi pembangunan, khususnya dalam misi ke-empat,

Pemerintah Daerah Kab. Gunungkidul yaitu meningkatkan infrastruktur yang

memadai untuk menggerakkan perekonomian yang tangguh berbasis potensi

daerah. Penjelasan misi ke-empat adalah upaya Pemerintah Daerah dalam

membangun konektivitas antar wilayah melalui peningkatan kondisi jalan dan

jembatan, sarana – prasarana transportasi dan telekomunikasi dalam rangka

percepatan pembangunan dan dukungan bagi pengembangan potensi

pariwisata, serta penyediaan infrastruktur pelayanan dasar berupa air bersih,

irigasi dan sanitasi yang merata di wilayah Kab. Gunungkidul.

Khusus dalam rangka penyediaan air bersih, PemKab Gunungkidul untuk

tahun 2021 mentargetkan pemenuhan air bersih di perkotaan mencapai 100%

dan di pedesaan 100%. Supaya target tersebut dapat tercapai diperlukan

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 20
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

langkah strategis yang tepat agar hasilnya juga dapat lebih optimal dan lebih

efektif menjangkau masyarakat.

Formulasi kebijakan Pemerintah terutama dalam mengatasi massalah

Kekeringan (Rawan Air) dan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan air

bersih belum permanen secara optimal dan efektif, sehingga masalah

kekeringan dan kesulitan air bersih akan masih rutin terjadi pada musim

kemarau setiap tahun terutama di sisi selatan Kab. Gunungkidul.

Contohnya antara lain sebagai berikut :

- Masalah kebijakan pemerintah dalam penanganan kebutuhan air bersih

yang selama ini bagi masyarakat Kab. Gunungkidul, berupa solusi

mengurangi dampak kekeringan (jangka pendek) dengan dropping air

bersih; Peraturan Bupati tentang rencana pola tanam pada musim hujan

dan musim kemarau (yang terbit setiap tahun); konservasi air berupa

memanen air hujan, membuat sumur resapan, membuat biopori; Cara

mengatasi kekeringan pada daerah tertentu dan Deteksi potensi

kekeringan berbasis penginderaan jauh dan sistim informasi geografis.

- Debit Volume tampungan air di bangunan Konserasi Air berupa Waduk,

Bendungan, Embung dan situ pada saat musim kemarau akan mencapai

puncaknya debit volume air mengalami penyusutan dibawah volume

effektif/ memiliki jumlah air yang sangat minimum dan atau menjadi kering.

- upaya pemerintah dalam menyelesaikan bencana kekeringan dengan

pembuatan sumur bor, distribusi pompa air, dan pipanisasi untuk irigasi.

Hal ini belum optimal secara tuntas karena deposit volume air tanah defisit/

penyusutan.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 21
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

7. Solusi / Cara Pemecahan / Cara Penyelesaian

Kekeringan sebagai suatu fenomena suatu daerah yang mengalami ketidak

cukupan air dalam jangka waktu relatif lama yang mempengaruhi kehidupan

mahluk di dalamnya serta kondisi geografi dan iklim Kab. Gunungkidul,

kekeringan bisa menyebabkan kerusakan serius dan mengancam kehidupan

manusia dan mahluk lainnya, maka diperlukan kebijakan penyelesaian

secara tuntas dari PemKab Gunungkidul.

Kebijakan penyelesaaian secara tuntas harus mampu menghadapi masalah

kekeringan dan mencapai target pencapaian air bersih 100% (kota dan

pedesaan) di tahun 2021 dan mampu meningkatkan produksi 6 (enam)

komoditas tanaman pangan masyarakat serta konservasi air tanah dapat

meningkat sehingga lingkungan alam menjadi hijau.

Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan

bahwa sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung

di dalamnya. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di

bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air  permukaan, air

tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat.

Ada 5 (lima) aspek pengelolaan sumber daya air, yaitu konservasi,

pendayagunaan, pengendalian daya rusak, sitem informasi dan

pemberdayaan.

Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Air

tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah

permukaan tanah. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau

buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 22
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan

penghidupan manusia serta lingkungannya.

Air merupakan sumber kehidupan kita dan makhluk hidup sehari hari. Kita

semua sepakat jika ada pendapat yang mengatakan bahwa air merupakan

barang kebutuhan yang sifatnya ultraesensial, yang berarti air tidak bisa

digantikan oleh barang lain (nonsubstitution good). Air adalah sumber

kehidupan dan dengannya kita bisa menjalankan aktivitas kita sehari-hari.

Oleh karena itu, air menjadi sumber daya yang esensial.

Dalam kenyataannya sekarang ini kondisi riil yang ada sudah dalam tahap

mengkhawatirkan kalau tidak boleh dibilang kritis, baik secara kuantitas dan

kualitas. Disebabkan antara lain populasi pertumbuhan penduduk saat ini

mengalami pertumbuhan dan perkembangan aktivitas yang semakin padat.

Perubahan tata guna lahan dari pertanian menjadi lahan-lahan non pertanian

menjadikan kebutuhan air semakin meningkat, dan berkurangnya kawasan

konservasi, serta semakin menurun pengisian ulang debit air (increasingly

slow charging the water discharge or replenishment fills the water) pada

kawasan sumber air. 

8. Kebijakan Secara Komplemeter

Barang komplomenter merupakan barang yang kegunaanya saling

melengkapi satu sama lain. Contoh sedehana dari barang komplomenter

adalah pulpen dan tinta. Tinta dibutuhkan untuk mengisi pulpen, sehingga

baru bisa digunakan untuk bisa menulis. Begitu pula sebaliknya. Maka barang

yang lainnya akan mengalami penurunan fungsi atau bahkan tidak dapat

digunakan sama sekali.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 23
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

Penanganan permasalahan sektor sumberdaya air ke depan segera

dilakukan dengan kebijakan secara tuntas berupa kebijakan secara

komplementer supaya terjadi optimalisasi peningkatan pengisian ulang debit

air pada kawasan sumber air yang disebut “revolusi konstruksi pada orde

sungai atasi masalah kekeringan/ rawan air”.

9. Siklus Air Atau Siklus Hidrologi

Kata hidrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Hydrologia” yang berarti ilmu

air. Hidrologi ialah cabang ilmu geografi yang membahas tentang distribusi,

kualitas dan pergerakan air di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah

siklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke

atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pada

perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke

atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum

mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak

secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda :

a. Evaporasi/ transpirasi; Air yang ada di laut, daratan, sungai, tanaman,

dan sebagainya menguap ke angkasa (atmosfer) dan menjadi awan.

Pada keadaan jenuh, uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang

selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, hujan es.

b. Infiltrasi/ Perkolasi ke dalam tanah; Air bergerak ke dalam tanah melalui

celah – celah dan pori – pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara

vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut

memasuki kembali sistem air permukaan.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 24
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

c. Air Permukaan; Air bergerak di permukaan tanah dekat dengan aliran

utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori – pori tanah,

maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat

dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai – sungai bergabung satu

sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air

permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,

rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir

membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu

terjadi dalam komponen – komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem

Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif

tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi di

laut. Melalui siklus air ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga,

proses siklus hidrologi juga berdampak pada teraturnya suhu lingkungan,

cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem bumi.

Ada 3 Macam Tahapan Proses Siklus Air :

a. Siklus Pendek / Siklus Kecil, meliputi :

1) air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari,

2) terjadi kondensasi dan pembentukan awan,

3) turun hujan di permukaan laut.

b. Siklus Sedang, meliputi :

1) air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari,

2) terjadi evaporasi,

3) uap bergerak oleh tiupan angin ke darat,

4) pembentukan awan,

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 25
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

5) turun hujan di permukaan daratan,

6) air mengalir di sungai menuju laut kembali.

c. Siklus Panjang / Siklus Besar, meliputi :

1) Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari,

2) Uap air mengalami sublimasi,

3) Pembentukan awan yang mengandung kristal es,

4) Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat,

5) Pembentukan awan,

6) Turun salju,

7) Pembentukan gletser,

8) Gletser mencair membentuk aliran sungai,

9) Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut.

10. Pola Aliran Sungai

Sungai adalah tempat dimana tumbuhan mendapatkan sumber cadangan air

dan juga tempat tinggal bagi hewan air tawar. Sungai merupakan salah satu

tempat penampungan air dalam proses siklus hidrologi. Sungai pada

hakikatnya mempunyai ukuran yang sempit di hulu (dekat mata air) dan

memiliki ukuran yang lebar di hilir (dekat laut). Sungai memiliki bentuk yang

beragam, bentuk ragam sungai tersebut dinamakan pola aliran sungai.

Pola aliran sungai (drainage pattern) merupakan sistem jaringan sungai yang

secara keseluruhan membentuk cabang pada setiap daerah aliran yang

dilaluinya. Bentuk pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geomorfologi,

geologi, tekstur tanah, bebatuan, kontur tanah, tingkat kemiringan daerah

yang dilaluinya. Namun memiliki suatu kesamaan pola yang dapat dikaji

dalam ilmu geografi cabang hidrologi.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 26
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

Terdapat 9 pola aliran sungai sebagai berikut :

a. Pola Aliran Dendritik, yaitu pola aliran sungai yang anak – anak sungainya

menyerupai bentuk pohon. Pola aliran ini berasal dari beberapa anak

sungai yang bermuara ke sungai induk.

b. Pola Aliran Radial, yaitu pola aliran dengan arah yang menyebar ke

berbagai arah dari satu lokasi tertentu. Ciri khas pola ini adalah di kerucut

vulkan.

c. Pola Aliran Sentripetal, yaitu pola aliran beberapa sungai yang arahnya

menuju ke satu lokasi yang sama. Pola aliran ini merupakan kebalikan dari

aliran radial. Pola sentripetal merupakan cirri khas di daerah cekungan

(danau).

d. Pola Aliran Trellis, yaitu pola aliran sungai yang antara sungai induk dan

anak – anak sungainya membentuk sudut tegak lurus. Biasanya, contoh

pola aliran ini terdapat pada daerah yang mempunyai struktur lipatan.

e. Pola Aliran Paralel, yaitu pola yang hampir sejajar antara sungai yang satu

dengan sungai yang lainnya.

f. Pola Aliran Sink Holes atau Multi Basinal, yaitu pola aliran sungai di daerah

kapur. Ciri khas pola ini adalah aliran sungai yang menghilang ke dalam

tanah. Pola pengaliran ini berkembang pada daerah karst atau daerah batu

gamping.

g. Pola Aliran Contorted, yaitu pola pengaliran berbentuk arah aliran yang

berbalik/ berbalik arah. Kontrol struktur yang bekerja berupa pola lipatan

yang tidak beraturan yang memungkinkan terbentuknya suatu tikungan

atau belokan pada lapisan sedimen yang ada.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 27
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

h. Pola Annular, yaitu pola pengaliran dengan sungai atau anak sungainya

mempunyai penyebaran berbentuk melingkar. Sering dijumpai pada daerah

kubah berstadia dewasa. Pola ini merupakan perkembangan dari pola

radier. Pola penyaluran  ini melingkar mengikuti jurus perlapisan batuannya

i. Pola Aliran Pinnate, yaitu pola yang menunjukkan kecuraman lereng yang

besar.

11. Revolusi Konstruksi

Revolusi Konstruksi dapat dilaksanakan dengan konstruksi Bangunan

Pengatur Sungai. Pengertian Bangunan Pengaturan Sungai adalah suatu

bangunan air yang dibangun pada sungai dan berfungsi :

a. mengatur aliran air agar tetap stabil dan sebagai pengendalian banjir,

dan

b. meningkatkan stabilitas alur sungai,

c. melindungi kehidupan dan harta benda masyarakat terhadap genangan

genangan yang disebabkan oleh banjir dan badai (gelombang pasang),

d. mengatur arah aus sungai,

e. mengurangi kecepatan aus sungai sepanjang tebing sungai,

f. mempercepat sedimentasi,

g. menjamin keamanan tanggul atau tebing terhadap gerusan,

h. mempertahankan lebar dan kedalaman air pada alur sungai,

i. mengonsentrasikan arus sungai dim memudahkan penyadapan,

j. menampung dan atau menahan sedimen dalam jangka waktu sementara

atau tetap, dan harus tetap melewatkan aliran air baik melalui mercu

maupun tubuh bangunan,

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 28
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

k. mengatur kemiringan dasar saluran drainase sehingga mencegah

terjadinya penggerusan dasar yang membahayakan stabilitas saluran

drainase,

l. mengendalikan ketinggian dan kemiringan dasar sungai, agar dapat

mengurangi atau menghentikan degradasi sungai.

Jenis - jenis Bangunan Pengaturan Sungai sebagai berikut :

a. Perkuatan lereng,

b. Pengarah arus (krib) atau pelindung tebing tidak langsung,

c. Tanggul,

d. Dam penahan sedimen (check dam),

e. Ground sill

12. Kesimpulan

Sungai salah satu tempat penampungan air dalam proses siklus hidrologi,

penanganan masalah kekeringan/ rawan air di sektor sumberdaya air

optimis akan dapat diatasi dengan kebijakan Komplementer pada Orde –

orde Sungai sebagai tempat terjadi proses optimalisasi peningkatan

Pengisian Ulang debit air pada kawasan sumber air, maka kebutuhan akan

air dimasa akan datang atau khususnya di musim kemarau dapat teratasi

secara tuntas yang komprehensif.

Pengelolaan air harus melibatkan perasan serta para pemangku

kepentingan (masyarakat, Komunitas/ Lembaga Swadaya Masyarakat), dan

Pemda dalam pengelolaan Sumber Daya Air, agar masyarakat lebih merasa

memiliki selanjutnya merawat dan melestarikannya.

Ada 4 cara menghadapi bencana kekeringan

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 29
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

1. melakukan efisiensi dalam penggunaan air melalui penggunaan

teknologi – teknologi hemat air, dan malakukan sistem giliran dalam

penggunaan air,

2. memprioritaskan penggunaan air waduk untuk keperluan air minum,

pengairan, dan industri,

3. melakukan pemantauan intensif pada persediaan air di waduk – waduk,

4. memasang pompa – pompa air di sungai sungai yang airnya cukup,

untuk pengairan.

C. Diskusi Strategi Peningkatan Kualitas Pengelolaan SPAMDes Di Kab.

Gunungkidul

1. Kelembagaan SPAM Berbasis Masyarakat

SPAMDes atau SPAM Berbasis Masyarakat Merupakan satu kesatuan

sarana dan prasarana penyediaan Air Minum yang dikelola oleh masyarakat

dalam rangka memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat

sendiri. Berdasarkan PP No 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air

Minum, Air Minum adalah Air Minum Rumah Tangga yang melalui proses

pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan

dan dapat langsung diminum.

Kebutuhan Pokok Air Minum Sehari – hari adalah air untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari – hari yang digunakan untuk keperluan minum,

masak, mandi, cuci, peturasan, dan ibadah. Penyediaan Air Minum adalah

kegiatan menyediakan Air Minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. Sedangkan

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 30
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

Kelompok Masyarakat adalah kumpulan, himpunan, atau paguyuban yang

dibentuk masyarakat sebagai partisipasi masyarakat dalam Penyelenggaraan

SPAM untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Pengelola SPAM-BM adalah Sekelompok Masyarakat, baik  berupa

kumpulan, himpunan, atau paguyuban, Pengelola SPAM-BM bersifat kolektif,

semua warga mempunyai hak menjadi pengurus, dan kepengurusan ini

dibentuk oleh masyarakat. Maksud pembentukan SPAM BM adalah

menyiapkan kelembagaan yang mempunyai fungsi dan peran dalam

pengelolaan. Sedangkan tujuan dibentuknya SPAM BM adalah sebagai

upaya untuk memastikan berlangsungnya pelayanan yang berkelanjutan

dalam penyelenggaraan yang efektif dan efisien

2. Karakteristik SPAMDes

a. Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat merupakan

pengambil keputusan sekaligus penanggungjawab dalam semua tahap dan

aspek pengelolaan.

b. Tidak berorientasi pada profit, tetapi pada benefit. Iuran digunakan untuk

membiayai operasional dan perawatan sistem, serta memenuhi kebutuhan

lain yang diperlukan oleh sistem agar dapat berjalan secara berkelanjutan.

3. Kelebihan SPAMDes/ SPAM-BM

a. Sistem yang relatif sederhana dan disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat setempat, sehingga :

1) dapat menjangkau daerah yang sulit terlayani oleh PDAM,

2) iuran dapat disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat,

dan

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 31
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

3) area pelayanan relatif tidak terlalu luas, sehingga memudahkan

penyelenggaraan dan pemeliharaan sistem

b. Masyarakat terlibat, sehingga merasa ikut memiliki dan ikut menjaga

keberlangsungan SPAM

Legalitas SPAMDes/ SPAM-BM yaitu Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum.

Didalamnya menyebutkan ‘kelompok masyarakat’ sebagai salah satu pemberi

layanan air minum.

4. Peran Serta Masyarakat, Pemerintah Desa Dan Sanitarian

Penyediaan air bersih merupakan isu lintas sektoral, sehingga untuk

memaksimalkan kinerja SPAM-BM diperlukan sinergi antara pemangku

kepentingan. Peran terbesar dalam penyelenggaraan SPAM-BM ada di

tangan pengelola namun tanggung jawab penyediaan air minum bagi

masyarakat tetap ada di tangan pemerintah.

a. Peran Masyarakat

1) Perencanaan, mencakup:

a) Perencanaan strategis operasional,

b) Kegiatan layanan air bersih masyarakat,

c) Rencana pembangunan sampai pengoperasian instalasi

2) Pengorganisasian:

a) Mengorganisir sistem pengelolaan yang baik

b) Peran serta masyarakat dlm pembangunan instalasi

c) Pengoperasian yang berkelanjutan

3) Pelaksanaan, yaitu melaksanakan rencana dan keputusan yang kk

telah disepakati

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 32
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

4) Pengendalian yaitu, memastikan sarana berfungsi dengan baik,

sehingga layanan tidak terganggu.

b. Peran Desa

1) Menerbitkan SK Kepala Desa/ Lurah tentang pembentukan SPAM dan

Penetapan Pengurusnya

2) Melakukan fungsi pembinaan

3) Penganggaran dana desa untuk :

a) Pembentukan,

b) Pembangunan,

c) Pengembangan SPAM Berbasis Masyarakat

d) Peningkatan kapasitas SDM pengelola

c. Peran Sanitarian

Memastikan kualitas air bersih sesuai dengan standar kesehatan, oleh

pengelola yaitu berdasarkan bau, warna, dan rasa. Sedangkan oleh

sanitarian berdasarkan kandungan bakteriologi dan kandungan kimiawinya.

Proses memastikan kualitas air dilaksanakan dari sumber sampai

pelanggan.

Penyediaan air bersih merupakan isu bersama antara berbagai pemangku

kepentingan. SPAM Berbasis Masyarakat hanyalah salah satu alternatif

penyedia layanan air bersih bagi warga negara, tanggungjawab

penyediaan air bersih sebagai pemenuhan Hak Atas Air tetap ada pada

Pemerintah. Pemerintah tetap menjadi leader dalam upaya pencapaian

100% akses air bersih.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 33
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

d. Paguyuban Tingkat Kabupaten

Paguyuban Penyelenggara SPAMDes di tingkat kabupaten mempuyai

fungsi strategis :

1) Koordinasi antar pengelola SPAMDes, sehingga dapat mendorong

pertumbuhan SPAMDes di wilayah tersebut, maupun peningkatan

kualitasnya.

2) Advokasi untuk anggotanya dalam ada isu yang memerlukan

penanganan strategis.

3) Tempat bertukar pengalaman terbaik/ best practises sehingga menjadi

ajang pembelajaran bersama.

4) Membimbing SPAMDes baru dalam melaksanakan prinsip – prinsip

pengelolaan yang baik.

5) Keterwakilan bagi SPAMDes di kabupaten saat berhubungan dengan

pihak lain.

5. Bimbingan Oleh Paguyuban Mengenai Prinsip Pengelolaan Yang Baik

Pengelolaan yang baik adalah pengelolaan yang menghasilkan pelayanan air

yang berkualitas,terjangkau dan berkelanjutan.

a. Organisasi

1) SPAMDes memiliki SDM yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas,

untuk melaksanakan pengelolaan tehnik dan kelembagaan.

2) Ada pembagian tugas di antara para pengurus, tanggungjawab tidak

terkonsentrasi pada person tertentu.

3) Prinsip pengelolaannya terbuka dan transparan.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 34
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

b. Kelengkapan Organisasi

Untuk kepastian penyelenggaraan, SPAMDes/ SPAM-BM paling tidak

memiliki AD/ART,SK Desa bagi pengelola, dan perjanjian dengan

Pelanggan

c. Teknis

1) Penggunaan sistem sesuai dengan kapasitasnya

2) Ada pemeliharaan berkala (baik dari sumber air, pompa, bak

penampung, jaringan perpipaan, keran umum, dll)

3) Idealnya pengurus memiliki petugas teknik yang dapat melakukan

pemeliharaan sendiri

d. Iuran

1) Iuran merupakan pondasi penyelenggaraan SPAM, dan berpengaruh

pada keberlanjutan dan kualitas layanan.

2) Iuran pada SPAMDes/ SPAM-BM miniml harus dapat menutup biaya

pengelolaan, perawatan dan perbaikan jaringan, administrasi, gaji

petugas/ pengurus, dan dana cadangan.

Tujuan dari prinsip pengelolaan yang baik adalah terpenuhinya asas 5K

dalam pelayanan air yaitu kuantitas, kualitas, keterjangkauan, kontinuitas, dan

keberlanjutan.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 35
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

BAB IV
PENUTUP

Kegiatan Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :

Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul

dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2019. Kegiatan ini bertempat di Kediaman

Pengurus PAMDes Tirta Widada (Padukuhan Selorejo, Desa Sodo, Kec. Paliyan,

Kab. Gunungkidul). Pendampingan berupa Asistensi Teknis yang dilaksanakan oleh

Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas

PUP Dan ESDM DIY ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka

pelayanan informasi teknis jasa konstruksi, permukiman dan bangunan. Kegiatan ini

didanai dari DPA SKPD Balai Pengembangan Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan

ESDM DIY Tahun Anggaran 2019 Nomor : 65/DPA/2018 tanggal 18 Desember

2018.

Para narasumber pendampingan/ Asistensi Teknis yaitu : Bapak Budi

Prastowo, ST. (Kepala Seksi Pengelolaan Jasa Konstruksi Balai Pengembangan

Jasa Konstruksi Dinas PUP Dan ESDM DIY) membawakan materi Pengenalan

Layanan Klinik Konstruksi DIY; Bapak Ir. Valentinus Fredy Guling, M.Si. (Ahli

Sumber Daya Air), membawakan materi Identifikasi Permasalahan Pengelolaan

SPAM Pedesaan Serta Alternatif Solusi; dan, Ibu Erina Cahyaningsih, SH.

(PAMMASKARTA Kab. Gunungkidul) membawakan materi Diskusi Strategi

Peningkatan Kualitas Pengelolaan SPAMDes Di Kab. Gunungkidul. Secara

keseluruhan acara berlangsung lancar yang dihadiri oleh 25 peserta yang berasal

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 36
Balai Pengembangan Jasa Konstruksi
Dinas PUP Dan ESDM DIY

dari unsur : para perwakilan pengelola teknis infrastruktur PAMDes pada 9

kecamatan di Kab. Gunungkidul, Dinas PUPRKP Kab. Gunungkidul, Dinas

P3AKBPMD Kab. Gunungkidul, WPC DIY dan PAMMASKARTA Kab. Gunungkidul.

Demikian Laporan Pelaksanaan Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik

Konstruksi : Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab.

Gunungkidul, kiranya dapat menjadi bahan masukan pada kegiatan pendampingan/

Asistensi Teknis yang lainnya.

Pendampingan Masyarakat Melalui Klinik Konstruksi :


Pemberdayaan Pengelola Teknis Infrastruktur SPAMDes Di Kab. Gunungkidul 37

Anda mungkin juga menyukai