Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No.

2 [Agustus 2014] 121-128


Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

RANCANG BANGUN MESIN PASTEURISASI JUS BUAH OTOMATIS


DENGAN TEKNOLOGI BERBASIS OHMIC HEATING

Design of Automatic Fruit Juice Pasteurization Machine Based on Ohmic


Heating Technology

Indrawan Cahyo Adilaksono*, Bambang Susilo, Yusron Sugiarto

Jurusan Keteknikan Pertanian- Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145
*Penulis Korespondensi: email indra93laksono@gmail.com

ABSTRAK

Produksi buah di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan produksi
yang melimpah mengakibatkan fluktuasi harga, sehingga ketika kondisi panen harga turun dan
banyak buah yang busuk akibat tidak terjual. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual
buah mengolahnya menjadi jus buah. Proses yang paling penting dalam pembuatan jus buah
yaitu pasteurisasi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pasteurisasi adalah metode
ohmic heating. Dalam upaya realisasi, maka diciptakan mesin pasteurisasi jus buah otomatis
dengan teknologi berbasis ohmic heating yang didesain khusus untuk pasteurisasi jus buah
skala kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembuatan dan spesifikasi dari
mesin pasteurisasi serta mengetahui performasi effisiensi penggunaan energi mesin. Pengujian
performansi efisiensi energi dalam mempasteurisasi jus buah dilakukan dalam tabung ohmik
dengan diameter 3.3 cm dan jarak elektroda 18 cm. Dengan memanfaatkan buah mangga sebagai
bahan baku dengan penambahan air (perbandingan 2:1) yang kemudian dipasteurisasi dengan 3
perlakuan tegangan yaitu 220 V, 385 V, dan 425 V hingga mencapai suhu pasteurisasi 80 °C. Dari
proses pengamatan dan perhitungan, diketahui bahwa efisiensi energi tertinggi adalah dengan
perlakuan tegangan 385 V sebesar 94% dan terendah perlakuan tegangan 220 V sebesar 88%.
Hal ini membuktikan bahwa mesin pasteurisasi jus buah berbasis ohmic memiliki kemampuan
pasteurisasi secara singkat dan memiliki efisiensi tinggi.

Kata Kunci: Ohmic Heating, Efisiensi,Pasteurisasi

ABSTRACT

Fruit production in Indonesia has greatly increased year by year that is resulting in price fluctua-
tion due to abundant products. The fruits possible to be rotten which decrease the sale value when the har-
vest time is unstable. One of the efforts for increasing the sale value of fruit is by making juice. The most
important process of making juice is pasteurization. Ohmic heating pasteurization is one of pasteurization
methods that can be utilized to pasteurize the juice. Thus, the juice pasteurization machine was created in
particular design to pasteurize juice in small-scale. This study aims to determine the design of machine
and the performance machine test, and to determine the efficiency of energy use of machine performance.
Performance testing of energy efficiency of fruit juice pasteurization was carried out in an ohmic tube with
a diameter of 3.55 cm and electrode spacing of 18 cm. The experiment used mango as a sample with the
addition of water (2:1), the sample was pasteurized with 3 variations of electric potential included 220V,
385V, and 425V up to 800C. The highest energy efficiency up to 94%. It was obtained in voltage of 385 V
with pasteurization time 130 s and the lowest energy efficiency up to 88%. It was obtained in voltage of
220 V with pasteurization time 369 s. The result showed that the ohmic-based fruit juice pasteurization
machine was able to pasteurize in short time and had high efficiency.

Keywords: Ohmic Heating, Efficiency, Pasteurization

121
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

PENDAHULUAN cepat serta energi yang dibutuhkan lebih


efisien (Castro et al., 2010).
Indonesia merupakan negara agraris Sehingga dalam penelitian ini,
dengan produksi buah yang melimpah rancang bangun yang direalisasikan yaitu
dan beragam (Badan Pusat Statistik, 2012). mesin pasteurisasi jus buah yang didesain
Produksi buah yang melimpah di Indonesia dengan menggunakan dua teknologi yaitu
mengakibatkan terjadinya fluktuasi harga teknologi ohmic heating dan teknologi sistem
buah. Di lain sisi, meskipun harga buah turun, otomatis. Teknologi ohmic heating sebagai
banyak hasil panen yang tidak terjual habis alat pemanas pada proses pasteurisasi jus
sehingga banyak hasil panen yang mengalami buah dan dikombinasi dengan sistem kontrol
pembusukan dan terbuang percuma. otomatis yang digunakan untuk pengaturan
Salah satu upaya untuk meningkatkan proses pasteurisasi jus buah sesuai kebutuhan
pemanfaatan dan nilai jual buah yaitu dengan produk jus. Diharapkan dengan adanya
mengolahnya menjadi produk olahan berupa rancang bangun mesin pasteurisasi ini,
jus buah. Hal ini dikarenakan jus buah mampu meningkatkan kualitas dan daya
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan simpan dari jus buah sehingga mampu
produk olahan buah lainnya, diantaranya meningkatkan nilai jual dan pemanfaatan dari
tidak merubah rasa bahkan bisa menambah buah.
nilai gizi dari buah. Pada proses pengolahan
buah menjadi jus buah, terdapat proses yang METODE PENELITIAN
penting yaitu proses pasteurisasi.
Proses pasteurisasi bertujuan untuk Alat dan Bahan
membunuh mikroorganisme pada jus Alat yang digunakan dalam penelitian
buah sehingga umur simpannya lebih ini meliputi gergaji besi, las, pengaris,
lama. Selama ini ada beberapa teknologi obeng, gergaji akrilik, lem, avometer, solder,
di pasaran yang umumnya digunakan meteran, gerinda, kunci inggris, tang, bor
dalam mempasteurisasi jus buah. Namun tangan, kunci pas, pemotong kabel, statif,
teknologi-teknologi tersebut mempunyai clampmeter, dan data logger. Bahan yang
beberapa kelemahan antara lain, teknologi digunakan dalam penyelesaian mesin yaitu
konvensional yang memiliki kelemahan pipa lubaris, sensor ACR 712 5A, jus buah,
dapat merusak kandungan gizi pada jus mur, aklirik, as stainless steel, seal, relay, stop
(Ghourchi et al., 2009), teknologi plate kontak, tombol power, dan box stainless steel.
heat exchanger memiliki tingkat efisiensi
energi yang rendah dan degradasi vitamin Metode
yang tinggi (Khader, 2012), dan metode Penelitian ini diawali dengan tahap
PEF yang memiliki harga yang mahal studi pustaka untuk mengetahui lebih jelas
(Chandrasekaran et al., 2013) serta teknologi mengenai pembuatan mesin pasteurisasi.
pasteurisasi selama ini masih menggunakan Dilanjutkan dengan tahap perancangan alat
suhu pasteurisasi yang sama sekitar 80-85 °C secara fungsional dan struktural. Berikut
untuk semua jenis jus buah. merupakan desain mesin pasteurisasi jus
Penggunaan suhu yang sama untuk buah otomatis dengan teknologi berbasis
semua jenis jus pada pasteurisasi dirasa ohmic heating dapat dilihat pada Gambar 1.
tidak efektif karena berdasarkan tingkat Tahap pengujian dilakukan dengan
keasamaannya, jus buah mempunyai menggunakan buah mangga dan air sebagai
kandungan mikroorganisme yang berbeda bahan baku yang dipasteurisasi dengan
(Ghourci, 2009). Untuk itu diperlukan sebuah perbandingan 2 : 1 kemudian diblender.
teknologi pasteurisasi yang cepat, aman, Setelah itu, dituangkan jus buah mangga
dan murah dengan menggunakan teknologi dalam tangki input. Bersamaan dengan
pemanasan ohmik. Ohmic heating merupakan itu perangkat pengukuran dipasang pada
teknologi pasteurisasi dengan menggunakan mesin, seperti sensor suhu pada tangki
suhu tinggi yang diperoleh dari aliran listrik ohmic, clampmeter pada kabel yang menuju
pada bahan dengan waktu yang singkat. elektroda, dan data logger sebagai pencatat
Teknologi ini mempunyai beberapa kelebihan variabel selama proses pasteurisasi. Dimana
seperti hasil yang memiliki kualitas baik dan variabel yang diamati meliputi konsumsi
retensi yang lebih tinggi dari segi nilai gizi arus listrik, perjalanan suhu pasteurisasi,
makanan, pemanasannya seragam dan lebih kecepatan waktu pasteurisasi.

122
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

Gambar 1. Desain Mesin Pasteurisasi Jus Buah Berbasis Ohmic Heating

Setelah pengamatan dan pengumpulan dua, yaitu jus dengan tingkat keasaman tinggi
data, maka dilakukan analisis data (pH ≤ 4), pada kondisi ini jus mengandung
dengan menggunakan teknik analisis mikroorganisme seperti jamur dan ragi
eksperimental murni. Data yang didapatkan sehingga membutuhkan suhu pemanasan
diinterpretasikan kedalam penyajian kalimat maksimal 80 °C dan jenis jus dengan tingkat
yang lebih jelas dan sistematis. keasaman rendah (pH > 4), pada kondisi ini
jus mempunyai kandungan mikroorganime
HASIL DAN PEMBAHASAN yang lebih kompleks yaitu, bakteri, jamur, dan
ragi sehingga membutuhkan suhu pemanasan
Hasil Rancangan Alat lebih sekitar 90 °C.
Mesin pasteurisasi otomatis dengan Penggunaan metode ohmic heating
teknologi berbasis ohmic heating merupakan didasarkan pada penelitian (Muchtadi dan
alat yang dirancang untuk dapat melakukan Ayutaningwarno, 2010), dengan menggunakan
proses pasteuriasi jus buah dengan baik dan metode ohmic heating akan dihasilkan laju
suhu yang dikontrol sesuai kebutuhan panas pemanasan yang cepat diakibatkan oleh
jus buah. Implementasi mesin pasteurisasi semakin efektifnya pemanasan seiring dengan
yang telah selesai melalui proses perakitan alat peningkatan suhu pasteurisasi sebagai akibat
ditunjukan pada Gambar 2. meningkatnya nilai konduktifitas dari bahan.
Mesin pasteurisasi memiliki 2 Selain itu, pemanasan dengan menggunakan
komponen utama yaitu tabung ohmic heating metode ohmic heating, dapat dihasilkan pola
dan box sistem kontrol. Tabung ohmic heating pemanasan yang linier dan relatif seragam
merupakan tempat berlangsungnya proses pada seluruh bahan sehingga tidak diperlukan
pasteurisasi jus buah dengan cara mengalirkan waktu tunggu.
arus listrik ke dalam bahan. Tabung ohmic Bagian lain yang merupakan komponen
terbuat bahan pipa lubaris dengan diameter pendukung dalam mesin pasteurisasi antara
pipa sebesar 3.3 cm dan jarak elektroda sebesar lain tangki input sebagai tempat menampung
18 cm dengan konfigurasi paralel rod (Liu, bahan jus buah yang akan dipasteurisasi,
2014). Box sistem kontrol merupakan pusat pompa sebagai alat yang memompa jus buah
kontrol dari mesin pasteuriasi. Box kontrol menuju tangki ohmic, penyangga sebagai alat
terbuat dari stainless steel dilapisi cat berwarna untuk memposisikan tangki ohmic heating
abu-abu dengan dimensi tinggi 30 cm, panjang dalam kondisi horizontal, box alat sebagai
20 cm, dan lebar 12 cm. Box kontrol berfungsi pelindung komponen utama pada mesin dan
mengontrol kebutuhan suhu pasteurisasi memperkokoh rangka mesin, tangki output
sesuai dengan tingkat keasaman dari jus buah. sebagai wadah jus buah yang telah melalui
Untuk tingkat keasaman yang tinggi (pH ≤ 4), proses pasteurisasi.
jus buah akan dipasteurisasi hingga suhu 80 °C
dan untuk tingkat keasaman yang rendah (pH Hasil Pengujian
> 4), jus buah akan dipasteurisasi hingga suhu Suhu Pasteurisasi
90 °C. Pengukuran kecepatan pemanasan
Pengunaan kontrol suhu berdasarkan dilakukan pada tabung ohmic heating
tingkat keasamannya didasarkan penelitian dengan menggunakan sensor suhu dan data
(Gibss and Filipa, 2004), jus buah berdasarkan logger. Gambar 3 merupakan grafik yang
tingkat keasamannya dapat dibedakan menjadi menggambarkan kecepatan pemanasan

123
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

Gambar 2. Implementasi Mesin Pasteruisasi Jus Buah Otomatis Berbasis Ohmic Heating

dengan 3 perlakuan beda tegangan (220V, dibutuhkan untuk memanaskan jus mangga
385V, dan 425 V). hingga suhu referensi 80 °C adalah selama
Berdasarkan grafik diatas diketahui 369 detik. Pada tegangan 385 V, waktu yang
bahwa panas yang dihasilkan oleh mesin dibutuhkan untuk memanaskan jus buah
pasteurisasi mencapai 80 °C, Sehingga adalah 130 detik. Sedangkan pada tegangan
dapat dikatakan bahwa jenis pasteurisasi 425 V, waktu yang dibutuhkan adalah
yang digunakan merupakan HTST (High sebesar 103.5 detik. Dapat diketahui bahwa
Temperature Short Time). Hal ini sama dengan penggunaan tegangan 220 V memiliki waktu
penelitian (Budiyono, 2009), jenis pasteurisasi pemanasan yang paling lambat dan pada
HTST memiliki suhu pasteurisasi minimal tegangan 425 V memiliki waktu pemanasan
sebesar 72 °C dan ditahan maksimal selama paling cepat.
15 detik. Selain itu, grafik menunjukan
variasi perjalanan suhu berdasarkan nilai Hubungan Suhu dan Nilai Hambatan Bahan
beda potensial yang diberikan pada kedua Pada proses pasteurisasi kenaikan
ujung elektroda. suhu diukur dengan menggunakan sensor
Semakin besar perlakuan tegangan suhu yang direkam oleh data logger setiap
yang diberikan maka semakin cepat mesin 0.5 detik. Sedangkan data variabel arus
pasteurisasi mencapai suhu referensi. listrik diambil setiap kenaikan 5 °C suhu
Menurut Muchtadi dan Ayutaningwarno pasteurisasi dan nilai hambatan bahan
(2010), Hal ini dikarenakan ketika jaringan didapatkan dari persamaan seperti berikut:
seluler dipanaskan secara ohmic, maka
kenaikan suhu akan linier dengan kenaikan
gradien tegangan yang diberikan sehingga
akan semakin efektif dalam memanaskan Dimana nilai R merupakan nilai
bahan. Penjelasan semakin efektifnya proses hambatan selama proses pasteurisasi (Ώ).
pemanasan saat suhu pasteurisasi semakin Sedangkan A merupakan luas penampang dari
tinggi, dikarenakan terjadinya electro-osmosis elektroda yang digunakan dan L merupakan
ketika pemanasan dengan ohmic berlangsung jarak antara elektroda. Nilai R didapatkan
yang juga bergantung dengan besar dan dari hasil pembagian variabel tegangan yang
kecilnya beda potensial yang diberikan digunakan dan variabel arus listrik. Dari hasil
pada bahan (Muchtadi dan Ayitaningwarno, pengamatan dan perhitungan dihasilkan
2010). Ketika digunakan beda potensial grafik hubungan suhu dan nilai hambatan
yang tinggi, electro-osmosis akan mendorong bahan seperti yang disajikan pada Gambar 4.
ion-ion melewati membran dinding sel Dari grafik diatas diketahui bahwa
bahan, Sehingga bahan akan menjadi lebih nilai hambatan bahan cenderung menurun
konduktan, dan akan semakin efektif dalam dengan semakin naiknya suhu selama
meningkatkan suhu bahan tersebut. pasteurisasi. Dengan menurunnya nilai
Hal tersebut sesuai dengan hasil data hambat bahan, maka dapat dikatakan bahwa
pada grafik yang menunjukan peningkatan pemanasan dengan menggunakan metode
kecepatan pemanasan dengan semakin ohmic semakin efektif pada suhu yang tinggi.
besarnya beda potensial yang diberikan pada Menurut Muchtadi dan Ayutaningwarno
bahan. Pada tegangan 220 V, waktu yang (2010), dalam penelitiannya diketahui bahwa

124
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

Gambar 3. Grafik Hubungan Suhu Pasteurisasi Terhadap Waktu Pasteurisasi

Gambar 4. Grafik Hubungan Suhu Pasteurisasi Terhadap Nilai Hambatan Bahan


penurunan nilai hambat bahan dikarenakan nilai hambat dari bahan sehingga pemanasan
semakin tingginya konsentrasi ion dalam yang berlagsung selama pasteurisasi semakin
bahan sehingga jus buah menjadi larutan cepat dan efektif. Hal ini sesuai dengan (Icier,
yang semakin konduktan. Di lain sisi, selama 2012), dengan pemberian gradien tegangan
pemanasan ohmik ukuran partikel juga yang meningkat, maka akan meningkatkan
mengalami penurunan, sehingga nilai hambat panas yang dihasilkan per unit waktu akibat
bahan akan menurun dan meningkatkan tahanan bahan tersebut. Dapat diketahui
konduktifitas dari bahan yang sejalan bahwa tahanan pada bahan memiliki
dengan peningkatan suhu dan perlakuan pengaruh yang sangat penting dalam proses
tegangan yang diberikan (Muchtadi dan pemanasan menggunakan ohmic heating.
Ayutaningwarno, 2010). Tahanan dari bahan
pangan tersebut dalam melewatkan arus Hubungan Suhu dan Arus Listrik Pasteurisasi
listrik adalah penyebab timbulnya panas Gambar 5 merupakan grafik
yang dihasilkan dalam makanan, sehingga hubungan suhu pasteurisasi dan konsumsi
energi listrik dikonversi menjadi energi panas arus listrik selama proses pasteurisasi.
(Icier, 2012). Jadi dengan semakin panasnya Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui
bahan akibat tahanan bahan terhadap listrik bahwa konsumsi arus listrik rata-rata dengan
yang mengalir di dalam mengakibatkan nilai perlakuan tegangan 220 V adalah sebesar
tahanan bahan menurun dan menjadikan 0.474 A. Sedangkan rata-rata konsumsi arus
bahan semakin konduktan atau memiliki nilai listrik dengan menggunakan perlakuan
konduktifitas yang semakin tinggi. tegangan 385 V adalah sebesar 0.72 A dan
Selain itu, data pada grafik menunjukan rata-rata konsumsi arus listrik dengan
bahwa dengan semakin tinggi beda potensial menggunakan perlakuan tegangan 425 V
yang diberikan maka semakin menurun pula adalah 0.838 A.

125
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

Gambar 5. Grafik Hubungan Suhu Pasteurisasi Terhadap Arus Listrik

Gambar 6. Grafik Hubungan Waktu Pasteurisasi Terhadap Daya


Dari data tersebut dapat diketahui Daya Pasteurisasi
bahwa terjadi peningkatan konsumsi arus Pada proses pasteurisasi kebutuhan
listrik sejalan dengan peningkatan suhu daya selama proses sangatlah penting
pasteurisasi. Hal ini dikarenakan jus mangga untuk mengetahui efisiensi energi mesin.
yang mengalami penurunan nilai hambat akibat Kebutuhan daya mesin didapatkan dari
dari proses electro-osmosis dalam jus sehingga persamaan seperti berikut.
jus buah menjadi larutan yang memiliki nilai
konduktansi yang terus meningkat. P = V.I
Menurut (Berk, 2009) konduktifitas
listrik akan meningkat akibat dari kenaikan Nilai I merupakan nilai konsumsi
suhu akibat proses pemanasan ohmic. Bila arus listrik dan V merupakan beda potensial
dibahas dengan menggunakan Hukum Ohm yang digunakan saat pasteurisasi. Dari hasil
yaitu V=I.R, maka diketahui apabila larutan jus pengamatan dan perhitungan dihasilkan
mangga mengalami penurunan nilai hambat grafik hubungan waktu pasteurisasi dan
(R) berakibat pada sifat dari jus mangga kebutuhan daya seperti yang disajikan pada
tersebut yang menjadi lebih konduktor dalam Gambar 6. Dari grafik diatas dapat diketahui
mengalirkan listrik. Sehingga konsumsi listrik bahwa dengan perlakuan tegangan yang
meningkat sejalan dengan peningkatan suhu berbeda didapatkan variasi kebutuhan daya
dari jus mangga. Semakin besarnya konsumsi yang berbeda pula. Pada tegangan 220 V
tersebut, merupakan indikator semakin diketahui bahwa daya mencapai puncaknya
efektifnya proses pemanasan saat suhu jus buah pada detik ke-330 hingga 369 detik yaitu
meningkat. Sesuai dengan pernyataan Berk sebesar 141.02 W. Pada perlakuan tegangan
(2009), karena konduktifitas bahan meningkat, yang berbeda yaitu 385 V, puncak kebutuhan
maka proses pemanasan berlangsung lebih daya terjadi pada detik ke-130 sebesar 433.89
efektif. W. Sedangkan pada perlakuan tegangan 425

126
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

V, kebutuhan daya tertinggi terjadi pada yang dibutuhkan sebesar 0.47 A. Kemudian
detik ke-120 yaitu sebesar 584.375 W. Dari pada tegangan 385 V arus rata-rata yang
data tersebut diketahui bahwa kebutuhan dibutuhkan sebesar 0.72 A dan pada
daya pasteurisasi meningkat sejalan dengan tegangan 425 V sebesar 0.84 A.
kenaikan suhu pasteurisasi. Menurut Dengan konsumsi arus listrik yang
Giancoli (2011), hal ini diakibatkan oleh berbeda, maka berpengaruh pada lama
konsumsi energi yang berbanding lurus waktu pasteurisasi semakin besar arus listrik
dengan arus listrik yang masuk dan tegangan yang mengalir pada suatu bahan maka
yang digunakan. Dimana dalam uji mesin, semakin cepat bahan tersebut. Dari hasil
diketahui bahwa nilai konsumsi arus listrik rekap data Tabel 1, diketahui bahwa waktu
yang terus meningkat untuk memanaskan pasteurisasi untuk tegangan 220 V selama
jus mangga, sehingga daya yang dibutuhkan 369 s. Pada tegangan 385 V waktu pemanasan
akan meningkat selama proses. Peningkatan yang dibutuhkan sebesar 130 s, sedangkan
daya pasteurisasi juga diakibatkan besarnya untuk tegangan 425 V waktu pemanasan
beda potensial yang diberikan selama proses. yang dibutuhkan adalah selama 103.5 s.
Sehingga semakin besar tegangan yang Dari data parameter diatas, dapat
diberikan maka daya yang dibutuhkan akan diketahui energi yang dibutuhkan dalam
lebih besar. alat (Ein) untuk mempasteurisasi bahan
Dapat diketahui bahwa untuk hingga suhu refrensi 80 °C. Dengan
mempasteurisasi jus mangga dengan waktu persamaan Ein=P=V.I.t. Dari persamaan ini
yang singkat maka dibutuhkan tegangan yang dapat diketahui bahwa kebutuhan energi
tinggi dalam prosesnya, sehingga daya yang untuk tegangan 220 V sebesar 38.52 KJ.
dibutuhkan akan semakin besar mengikuti Pada tegangan 385 V kebutuhan energi yang
dari konsumsi arus listrik yang dibutuhkan dibutuhkan adalah sebesar 36.04 KJ dan pada
untuk memanaskan jus buah mangga. perlakuan tegangan 425 V kebutuhan energi
yang dibutuhkan sebesar 36.88 KJ. Dari data
Efisiensi Energi Pasteurisasi tersebut, diketahui semakin besar tegangan
Tabel 1 merupakan tabel hasil yang diberikan, maka semakin besar daya
perhitungan energi yang dikonsumsi yang dibutuhkan untuk melakukan proses
dan energi yang dihasilkan oleh mesin pasteurisasi.
pasteurisasi, serta efisiensi energi dari 3 Selain itu, dengan data tersebut dapat
macam tegangan. diketahui energi yang dihasilkan dari alat
Dari Tabel 1. dapat diketahui bahwa yaitu berupa energi panas. Dengan persamaan
jus buah mangga memiliki kalor jenis bahan Eout=Q=m.Cp.dT. Dari persamaan ini, dapat
sebesar 3.805 KJ/Kg°C. Buah mangga diketahui bahwa energi yang dihasilkan
tersebut dipanaskan pada suhu awal 30°C dengan menggunakan tegangan 220 V, 385
dengan 3 perlakuan tegangan yang berbeda V, dan 425 V relatif sama yaitu sebesar 33.87
yaitu 220 V, 385 V, dan 425 V. Dengan KJ. Hal ini dikarenakan massa jus buah yang
perlakuan tegangan yang berbeda diketahui dipanaskan memiliki nilai yang sama yaitu
bahwa kebutuhan arus listrik rata-rata pada 0.178 Kg. Di sisi lain, suhu awal pasteurisasi
masing-masing tegangan juga berbeda. dikondisikan sama 30 °C dan berhenti pada
Pada tegangan 220 V arus listrik rata-rata suhu referensi yang sama 80 °C.
Tabel 1. Perhitungan konsumsi energi alat
No Besaran Tegangan
220 V 385 V 425 V
1 Suhu Awal (°C) 30 30 30
2 Suhu Akhir (°C) 80 80 80
3 Arus Rata-Rata (A) 0.47 0.72 0.84
4 Waktu Pemanasan (s) 369 130 103.5
5 Kalor Jenis Jus Mangga 3.805 3.805 3.805
6 Ein (KJ) 38.52 36.02 36.89
7 Eout (KJ) 33.87 33.87 33.87
8 Effisiensi Energi 88% 94% 92%

127
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15 No. 2 [Agustus 2014] 121-128
Rancang Bangun Mesin Pasteurisasi Jus Buah [Adilaksono dkk]

Dari perhitungan energi masuk DAFTAR PUSTAKA


dan energi yang keluar. Dapat diketahui
efisiensi energi dari 3 tegangan yang Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Buah-
berbeda. Dengan persamaan Eff=Eout/Ein x Buahan di Indonesia 2008 – 2012. Jakarta:
100%. Dari persamaan ini, dapat diketahui Badan Pusat Statistik dan Direktorat
bahwa efisiensi energi tertinggi terjadi pada Jenderal Hortikultura.
perlakuan dengan tegangan 385 V yaitu Budiyono Haris. 2009. Analisis Daya Simpan
sebesar 94%. Kemudian pada tegangan 425 Produk Susu Pasteurisasi Berdasarkan
V efisiensi yang dihasilkan sebesar 92 % dan Kualitas Bahan Baku Mutu Susu. Jurnal
efisiensi terendah terjadi pada perlakuan Paradigma. Volume 1 No. 2.
tegangan 220 V yaitu sebesar 88 %. Berk Z. 2009. Food Process Engineering and
Menurut Muchtadi dan Technology. Acamdemic Press : New
Ayutaninwarno (2010), salah satu York.
keunggulan utama dari pemanasan ohmic Castro A, Teixeira JA, Salengke S, Sastry SK,
yaitu kecepatan pemanasan yang meningkat and Vicente AA. 2010. Ohmic Heating
akibat dari meningkatkannya konduktifitas of Strawberry Products: Electrical
bahan sehingga penggunaan energi selama Conductivity Measurements and
proses semakin efektif. Selain itu, pemanasan Ascorbic Acid Degradation Kinetics.
yang ditimbulkan oleh pemanasan yang Innovative.Food Sci. Emerg. Technol.
relatif merata, karena memanfaatkan tahanan Volume 5, Pages 27–36.
dari bahan itu sendiri. Sedangkan menurut Chandrasekaran SR and Tanmay B. 2013.
Salengke (2000), keefektifan pemanasan Microwave Food Processing—A
ohmic dikarenakan efek yang ditimbulkan Review. Food Research International.
oleh pemanasan yang berupa proses Volume 52, Issue 1, Pages 243–261.
permeabilisasi dinding sel produk, sehingga Ghourchi H and Barzegar M. 2009. Some
dapat berperan dalam mempercepat proses Physicochemical Characteristics and
reaksi panas dalam produk. Degradation Kinetic of Anthocyanin
of Reconstituted Pomegranate Juice
SIMPULAN During Storage. J. Food Eng. Volume 90,
Pages 179.
Mesin pasteurisasi jus buah berbasis Giancioli DC. 2001. Fisika Edisi Kelima.
ohmic heating dirancang untuk dapat melakukan Erlangga: Jakarta.
proses pasteurisasi jus buah dengan sistem bacth Gibbs Paul Dan Filipa V. M. Silva. 2004. Target
dan sistem kontrol sebagai kontrol pemberian Selection in Designing Pasteurization
perlakuaan panas pada jus buah. Pengujian Processes for Shelf-Stable High-Acid
dilaksanakan dengan pengukuran waktu Fruit Products. Critical Reviews In Food
pemanasan, suhu pasteurisasi dan konsumsi Science And Nutrition. 44(5):353-60.
arus listrik. Pada tegangan 220 V, berlangsung Icier F and Ilicali C. 2012. Temperature
waktu pemanasan selama 369 detik hingga Dependent Electrical Conductivities of
suhu pasteurisasi 80 °C dan mengkonsumsi Fruit Purees During Ohmic Heating.
arus rata-rata 0.47 A. Pada tegangan 385 V, Food Res Int ; 38 : 1135–42.
berlangsung waktu pemanasan selama 130 Salengke S and Sastry SK. 2000. Ohmic
detik hingga suhu pasteurisasi 80 °C dan Heating of Solid-Liquid Mixtures: A
mengkonsumsi arus rata-rata 0.72 A. Pada Comparison of Mathematical Models
tegangan 425 V, berlangsung waktu pemanasan Under Worst-Case Heating Conditions.
selama 103,5 detik hingga suhu pasteurisasi Journal of Food Process Engineering,
80 °C dan mengkonsumsi arus rata-rata 0.83 21(6):441-458.
A. Dengan penerapan tegangan 385 V dalam Liu S and Sakr M. 2014. A Comprehensive
mesin pasteurisasi dapat dihasilkan efisiensi Review on Applications of Ohmic
penggunaan energi tertinggi hingga 94 %. Heating. Journal Of Renewable and
Sustainable Energy Reviews. Volume 39
UCAPAN TERIMA KASIH (2014) Pages 262-269.
Muchtadi RT dan Ayustaningwarno F. 2010.
Terimakasih kepada DIKTI dan Team Teknologi Proses Pengolahan Pangan.
PKM-KC FTP UB yang telah membantu Penerbit Alfabeta : Bandung.
dalam penelitian ini.

128

Anda mungkin juga menyukai