Pojk Dan Pbi Ayda
Pojk Dan Pbi Ayda
Pasal 27
AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
(1) BPR dapat mengambil alih agunan untuk penyelesaian Kredit yang memiliki kualitas macet.
(2) Pengambilalihan agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat sementara.
(3) . Pengambilalihan agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan surat
pernyataan penyerahan agunan atau surat kuasa menjual dari Debitur, dan surat keterangan lunas
dari BPR kepada Debitur.
(4) BPR wajib menilai AYDA pada saat pengambilalihan agunan untuk menetapkan nilai realisasi bersih
(5) Penilaian AYDA sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan:
a) untuk AYDA dengan nilai sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) dapat dilakukan oleh penilai intern BPR; dan
b) untuk AYDA dengan nilai lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) wajib dilakukan
oleh penilai independen.
(6) Penilaian AYDA sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan terhadap setiap agunan.
(7) BPR wajib melakukan penilaian kembali secara berkala terhadap AYDA sesuai dengan standar
akuntansi keuangan dan pedoman akuntansi BPR, dengan ketentuan:
a) dalam hal nilai AYDA mengalami penurunan, BPR wajib mengakui penurunan nilai tersebut
sebagai kerugian; dan
b) dalam hal nilai AYDA mengalami peningkatan, BPR dilarang mengakui peningkatan nilai
tersebut sebagai pendapatan.
Pasal 28
(1) BPR wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (1) dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak pengambilalihan agunan.
(2) Apabila BPR tidak dapat melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), nilai AYDA untuk jenis agunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1)
huruf c, huruf e sampai dengan huruf g yang tercatat pada laporan posisi keuangan BPR wajib
diperhitungkan sebagai faktor pengurang modal inti BPR dalam perhitungan KPMM sebesar:
a. 50% (lima puluh persen) dari nilai AYDA untuk AYDA yang dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun
sampai dengan 3 (tiga) tahun;
b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai AYDA untuk AYDA yang dimiliki lebih dari 3
(tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun; dan/atau
c. 100% (seratus persen) dari nilai AYDA untuk AYDA yang dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.
(3) Apabila BPR tidak dapat melakukan upaya penyelesaianAYDA sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), nilai AYDA untuk jenis agunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal17 ayat (1) huruf h yang
tercatat pada laporan posisi keuangan BPR wajib diperhitungkan sebagai faktor pengurang modal
inti BPR dalam perhitungan KPMM sebesar:
a. 50% (lima puluh persen) dari nilai AYDA untuk AYDA yang dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun
sampai dengan 2 (dua) tahun; dan/atau
b. 100% (seratus persen) dari nilai AYDA untuk AYDA yang dimiliki lebih dari 2 (dua) tahun.
(4) BPR wajib mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(5) BPR wajib menerapkan perlakuan akuntansi pengambilalihan AYDA sesuai dengan standar
akuntansi keuangan dan pedoman akuntansi bagi BPR.