Anda di halaman 1dari 34

LANDASAN HUKUM

Agunan Yang Diambil Alih ( AYDA ) adalah :


Aktiva yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank.
Landasan Hukum pengaturan AYDA :
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 12A ayat (1) dan (2).
2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas
Aset Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.
3. Peraturan Menteri Keuangan No. 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, Pasal 78.
4. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, Buku 2 Bab XI angka 4

2
PERMASALAHAN

1. Agunan debitur atas nama PT Idee Murni Pratama yang terletak di Jl. Imam
Bonjol No.44, Kel. Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat, telah dilakukan AYDA
pada tanggal 16 Juni 2016 dengan nilai pengambilalihan sebesar
Rp. 85.000.000.000,-(delapan puluh lima milyar rupiah).
2. Biaya – biaya yang dikeluarkan untuk proses AYDA tersebut adalah sebagai
berikut :
Keterangan Nominal
Bea Lelang Pembeli (2%) Rp. 1.700.000.000,-
Pajak Penjual (5%) Rp. 4.250.000.000,-
Bea Lelang Penjual (1,5%) Rp. 1.275.000.000,-
Fee Balai Lelang Swasta (1%) Rp. 850.000.000,-
Total Rp. 8.075.000.000,-

keterangan : pencatatan akuntansi terhadap biaya-biaya tersebut dicatatkan


pada rekening nomor ……
3
KONDISI SAAT INI

1. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V, telah


menyampaikan surat pemberitahuan kepada PT Bank DKI bahwa jangka waktu
sudah berakhir pada tanggal 16 Juni 2017, dan meminta kepada PT Bank DKI
selaku pembeli untuk segera membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) yang ditangguhkan, dengan perhitungan sebagai berikut :
BPHTB = 5% x (Rp. 85.000.000.000 – Rp. 80.000.000)
= 5% x Rp. 84.920.000.000
= Rp. 4.246.000.000,-

2. Setelah PT Bank DKI melakukan pembayaran BPHTB tersebut, KPKNL Jakarta V


akan mengeluarkan dokumen sebagai berikut :
a. Kutipan Risalah Lelang;
b. Grosse Akta Risalah Lelang terbaru yang tertulis atas nama PT Bank DKI.

4
KONDISI SAAT INI …

3. Setelah Pembayaran BPHTB dilakukan, secara de facto aset tersebut sudah


beralih kepada PT Bank DKI, namun secara de jure belum tercatat di Kantor
Badan Pertanahan Nasional.

4. Apabila sudah ada peminat atas aset tersebut, PT Bank DKI dapat melakukan
transaksi jual beli melalui notaris dan untuk proses Balik Nama di kantor BPN
dilampirkan Asli dokumen sebagai berikut :
a. Kutipan Risalah Lelang;
b. Sertipikat Hak Milik;
c. Sertipikat Hak Tanggungan;
d. Surat Roya;
e. Bukti pembayaran BPHTB.

5
KONDISI SAAT INI …

5. Proses Balik Nama di kantor BPN, adalah sebagai berikut :


• Berdasarkan Kutipan Risalah Lelang, akan dilakukan terlebih dahulu balik
nama ke PT Bank DKI; kemudian
• Berdasarkan Akta Jual Beli akan dilakukan balik nama ke atas nama
PEMBELI.

Keterangan : Proses pengurusan balik nama tersebut, dilakukan bersamaan di


kantor BPN setempat.

6
KONDISI SAAT INI …

6. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).


Terhadap AYDA yang telah melampaui 1 (satu) tahun dan belum terjual, seusi
dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum, Bank wajib membentuk CPKN sebesar 15% (lima
belas persen) dari nilai AYDA, yaitu sebesar :
CKPN = 15% x Rp. 78.625.000.000,-
= Rp. 11.793.750.000,-

7. Berdasarkan PBI No.14/15/PBI/2012, Pasal 36 menyatakan bahwa Kualitas kredit


terhadap AYDA yang dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga)
tahun adalah Kurang Lancar.

7
NILAI AYDA
Limit Lelang Rp. 85.000.000.000,00
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 85.000.000.000,00
Bea Lelang Pembeli 2% = Rp. 1.700.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 86.700.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara

II. Bank DKI selaku Penjual


Harga terbentuk = Rp. 85.000.000.000,00
Biaya Pajak Penjual 5% = Rp. 4.250.000.000,00
Bea Lelang Penjual 1,5% = Rp. 1.275.000.000,00 -
Jumlah yang disetorkan ke Bank = Rp. 79.475.000.000,00

Fee Balai Lelang Swasta 1% = Rp. 850.000.000,00-


Jumlah yang akan diterima Bank DKI = Rp. 78.625.000.000,00 (NILAI AYDA)
Ket : Biaya Yang Dikeluarkan Bank DKI = Rp. 8.075.000.000,00 8
USULAN
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, mengingat upaya yang telah dilakukan
PT Bank DKI untuk penyelesaian AYDA atas aset PT. IDEE MURNI PRATAMA masih
berjalan, maka diusulkan sebagai berikut :
1. Membayar BPHTB sebesar Rp. 4.246.000.000,- (empat milyar dua ratus empat
puluh enam juta rupiah).
2. Membentuk CKPN Kolektibility 3 (Kurang Lancar) sebesar Rp. 11.793.750.000,-
(sebelas milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah).

9
ASUMSI NILAI PENYELESAIAN KREDIT

11
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
Landasan Hukum pengaturan AYDA :

A. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang


Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 12A ayat (1) dan (2), yang
menyatakan bahwa :
1) Bank Umum dapat membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui
pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara
sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar
lelang dari pemilik agunan dalam hal Nasabah Debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut
wajib dicairkan secepatnya.
2) Ketentuan mengenai tatacara pembelian agunan dan pencairannya
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
12
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
Sedangkan penjelasan Pasal 12 A ayat (1) dan (2) UU Perbankan menyatakan bahwa:

1) Pembelian agunan oleh bank melalui pelelangan dimaksudkan untuk membantu


bank agar dapat mempercepat penyelesaian kewajiban Nasabah Debiturnya.
Dalam hal bank sebagai pembeli agunan Nasabah Debiturnya, status bank
adalah sama dengan pembeli bukan bank lainnya.
Bank dimungkinkan membeli agunan di luar pelelangan dimaksudkan agar dapat
mempercepat penyelesaian kewajiban Nasabah Debiturnya.
Bank tidak diperbolehkan memiliki agunan yang dibelinya dan secepat-cepatnya
harus dijual kembali agar hasil penjualan agunan dapat segera dimanfaatkan
oleh bank.

13
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
2) Pokok-pokok ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
memuat antara lain:
a. Agunan yang dapat dibeli oleh bank adalah agunan yang kreditnya telah
dikategorikan macet selama jangka waktu tertentu;
b. Agunan yang telah dibeli wajib dicairkan selambat-lambatnya dalam jangka
waktu satu tahun;
c. Dalam jangka waktu satu tahun, bank dapat menangguhkan kewajiban-
kewajiban berkaitan dengan pengalihan hak atas agunan yang bersangkutan.
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.

Pasal 1 ayat (15), menyatakan bahwa :

Aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank.

15
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.

Pasal 34, menyatakan bahwa :

1) Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki

2) Bank wajib mendokumentasikan upaya penyelesaian sebagaimana


dimaksud pada ayat (1)

16
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.

Pasal 35, menyatakan bahwa :

1) Bank wajib melakukan upaya penilaian kembali terhadap AYDA untuk


menetapkan net realizable value dari AYDA.
2) Maksimum net realizable value sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebesar nilai Aset Produktif yang diselesaikan dengan AYDA.
3) Penilaian kembali terhadap AYDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada saat pengambilalihan agunan.
4) Penetapan net realizable value sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan nilai
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) atau lebih.
17
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
Pasal 35 :

5) Penetapan net realizable value sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dapat dilakukan oleh penilai intern Bank, untuk nilai AYDA kurang dari
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
6) Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat
beberapa nilai dari penilai independen sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) atau penilai intern sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
7) Penilai independen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah kantor
jasa penilai publik yang :
a. Tidak merupakan Pihak Terkait dengan Bank;
b. Tidak merupakan Kelompok Peminjam dengan debitur Bank;
c. Melakukan kegiatan penilaian berdasarkan kode etik profesi dan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh institusi yang berwenang;
18
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
Pasal 35 :

8) Tunggakan bunga atas Kredit yang diselesaikan dengan AYDA tidak


dapat diakui sebagai pendapatan sampai dengan adanya realisasi.

19
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.

Pasal 36, menyatakan bahwa :


1) AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34, ditetapkan melalui kualitas sebagai berikut :
a. Lancar, apabila AYDA dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun.
b. Kurang Lancar, apabila AYDA dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai
dengan 3 (tiga) tahun.
c. Diragukan, apabila AYDA dimiliki lebih dari 3 (tiga) tahun sampai
dengan 5 (lima) tahun.
d. Macet, apabila AYDA dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.
2) AYDA yang tidak dilakukan upaya penyelesaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34, ditetapkan memiliki kualitas satu tingkat dibawah
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 20
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
C. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, Pasal 78, menyatakan bahwa :

1) Bank sebagai kreditor dapat membeli agunannya melalui lelang, dengan


ketentuan menyampaikan surat pernyataan dalam bentuk Akte Notaris,
bahwa pembelian tersebut dilakukan untuk pihak lain yang akan ditunjuk
kemudian dalam jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal
pelaksanaan lelang, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

2) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
terlampaui, bank ditetapkan sebagai pembeli.

21
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
C. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, Pasal 49, menyatakan bahwa :

Dalam pelaksanaan Lelang Eksekusi Pasal 6 UUHT, Lelang


Eksekusi Fiducia, dan Lelang Eksekusi Harta Pailit, Nilai Limit
ditetapkan paling sedikit sama dengan Nilai Likuidasi

22
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
D. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, Buku 2 Bab XI angka 4
Perlakuan Akuntansi :
a) Pada saat pengakuan awal, AYDA dibukukan pada nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjualnya yaitu maksimum sebesar kewajiban debitur di neraca.
Bank tidak dapat mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset sampai
dengan adanya realisasi (cash on hand).
b) Setelah pengakuan awal, AYDA dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.
c) Jika AYDA mengalami penurunan nilai (impairment), maka bank mengakui rugi
penurunan nilai tersebut.
d) Jika AYDA mengalami pemulihan penurunan nilai, maka bank mengakui
pemulihan penurunan nilai tersebut maksimum sebesar kerugian penurunan nilai
yang telah diakui.
e) AYDA tidak disusutkan.
f) Pada saat penjualan, selisih antara nilai AYDA yang dibukukan dan hasil
penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional. 23
LANDASAN HUKUM
Buku Pedoman Perusahaan (BPP) PT. Bank DKI tentang Penyelesaian Kredit PPA,
CKPN, Hapus Buku & Hapus Tagih, Bab VI tentang Penyelesaian Kredit/Pembiayaan,
menyatakan bahwa Mekanisme pengambilalihan AYDA sebagai berikut :
1. Kategori agunan yang dapat diusulkan dalam penyelesaian AYDA diantaranya :
a) Agunan yang diperoleh Bank baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan.
b) Agunan dinilai marketable dan dapat memberikan nilai tambah.
c) Agunan yang diambil alih sekurang kurangnya memiliki nilai sebesar kewajiban
pokok Debitur.
d) Bank tidak dapat memberikan Hair Cut atas kewajiban pokok kredit debitur.
2) Pelaksanaan AYDA diputuskan melalui Rapat Direksi.
3) Penyelesaian AYDA dilakukan oleh Grup Pengelola Aset Khusus.

24
MEKANISME AYDA ( MELALUI LELANG )
1. Bank mengajukan Permohonan Lelang atas agunan debitur kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
2. Bank menyiapkan dokumen-dokumen atas aset yang akan diambil alih, antara lain Acta de
Command yang berisi Bank memberi kuasa kepada karyawan Bank untuk bertindak selaku
pembeli.
3. Bank melakukan penyetoran ke KPKNL sebesar Nilai setara jaminan (20%) atas aset yang akan
dilelang.
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang, Bank harus sudah
melunasi seluruh sisa pembayaran dari harga yang terbentuk ditambah biaya lelang pembeli
sebesar 2%.
4. Bank selaku Penjual dikenakan biaya, antara lain :
 Biaya Penjual sebesar 1,5 %
 PPH sebesar 5 %
 Biaya Balai Lelang Swasta sebesar 1%
untuk BPHTB yang menjadi beban Pembeli (Bank selaku Pembeli Jaminan) dapat
ditangguhkan selama 1 (satu) tahun atau sampai dengan ditetapkan Pembeli baru atas aset
tersebut. 25
MEKANISME AYDA ( MELALUI LELANG )
5. 1 (satu) hari sejak Pembeli melunasi harga lelang (harga terbentuk), KPKNL
menyetorkan kembali hasil bersih lelang ke PT. Bank DKI.
6. KPKNL mengeluarkan Salinan Risalah Lelang kepada Penjual, mengingat Pembeli (dalam
hal ini Bank) belum membayar BPHTB (sebesar 5%).
Kutipan Risalah Lelang dikeluarkan setelah Pembeli (dalam hal ini Bank) melunasi
pembayaran BPHTB dan menyerahkan asli Pembayaran BPHTB ke KPKNL.
Sesuai ketentuan, selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak ditetapkan sebagai
pemenang lelang.
7. Bank sebagai Pembeli, kemudian dapat mengosongkan aset yang diambil alih dengan
alas Hak berupa ”GROSSE AKTA RISALAH LELANG” yang dikeluarkan oleh KPKNL.
Menurut ketentuan Pasal 94 ayat (2) huruf a, PMK No. 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, menyatakan bahwa :
“Pembeli memperoleh Kutipan Risalah Lelang sebagai Akta Jual Beli untuk kepentingan
balik nama atau Grosse Risalah Lelang sesuai kebutuhan.”

26
ESTIMASI PENGAMBILALIHAN ASET MELALUI AYDA
ASET DI JL. IMAM BONJOL NO.44 MENTENG
Apabila Limit Lelang Rp. 90.000.000.000,-
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 90.000.000.000,00
Biaya Pajak Pembeli 2% = Rp. 1.800.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 91.800.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara

II. Bank DKI selaku Penjual


Harga terbentuk = Rp. 90.000.000.000,00
Biaya Pajak Penjual 5% = Rp. 4.500.000.000,00
Biaya KPKNL 1,5% = Rp. 1.350.000.000,00 -
Jumlah yang disetorkan ke Bank = Rp. 84.150.000.000,00

Fee Balai Lelang Swasta 1% = Rp. 900.000.000,00-


Jumlah yang akan diterima Bank DKI = Rp. 83.250.000.000,00
Ket : Biaya Yang dikeluarkan Bank DKI = Rp. 8.550.000.000,00 27
ESTIMASI PENGAMBILALIHAN ASET MELALUI AYDA
ASET DI JL. IMAM BONJOL NO.44 MENTENG
Apabila Limit Lelang Rp. 85.000.000.000,00
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 85.000.000.000,00
Biaya Pajak Pembeli 2% = Rp. 1.700.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 86.700.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara

II. Bank DKI selaku Penjual


Harga terbentuk = Rp. 85.000.000.000,00
Biaya Pajak Penjual 5% = Rp. 4.250.000.000,00
Biaya KPKNL 1,5% = Rp. 1.275.000.000,00 -
Jumlah yang disetorkan ke Bank = Rp. 79.475.000.000,00

Fee Balai Lelang Swasta 1% = Rp. 850.000.000,00-


Jumlah yang akan diterima Bank DKI = Rp. 78.625.000.000,00
Ket : Biaya Yang Dikeluarkan Bank DKI = Rp. 8.075.000.000,00 28
ESTIMASI PENGAMBILALIHAN ASET MELALUI AYDA
ASET DI JL. JAKSA NO.7 D-E, KEBON SIRIH
Apabila Limit Lelang Rp. 13.000.000.000,00
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 13.000.000.000,00
Biaya Pajak Pembeli 2% = Rp. 260.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 13.260.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara

II. Bank DKI selaku Penjual


Harga terbentuk = Rp. 13.000.000.000,00
Biaya Pajak Penjual 5% = Rp. 650.000.000,00
Biaya KPKNL 1,5% = Rp. 195.000.000,00 -
Jumlah yang disetorkan ke Bank = Rp. 12.155.000.000,00

Fee Balai Lelang Swasta 1% = Rp. 130.000.000,00-


Jumlah yang akan diterima Bank DKI = Rp. 12.025.000.000,00
29
Ket : Biaya Yang Dikeluarkan Bank DKI = Rp. 1.235.000.000,00
ESTIMASI PENGAMBILALIHAN ASET MELALUI AYDA
ASET DI JL. JAKSA NO.7 D-E, KEBON SIRIH
Apabila Limit Lelang Rp. 10.000.000.000,00
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 10.000.000.000,00
Biaya Pajak Pembeli 2% = Rp. 200.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 10.200.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara

II. Bank DKI selaku Penjual


Harga terbentuk = Rp. 10.000.000.000,00
Biaya Pajak Penjual 5% = Rp. 500.000.000,00
Biaya KPKNL 1,5% = Rp. 150.000.000,00 -
Jumlah yang disetorkan ke Bank = Rp. 9.350.000.000,00

Fee Balai Lelang Swasta 1% = Rp. 100.000.000,00-


Jumlah yang akan diterima Bank DKI = Rp. 9.250.000.000,00
30
Ket : Biaya Yang Dikeluarkan Bank DKI = Rp. 950.000.000,00
HAK KREDITUR DALAM HAL EKSEKUSI
HAK TANGGUNGAN
Berdasarkan Penjelasan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan, Pasal 20 ayat (1) menyatakan bahwa :

“Pada prinsipnya setiap eksekusi harus dilaksanakan melalui pelelangan umum,


karena dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh harga yang paling tinggi
untuk obyek Hak Tanggungan. Kreditor berhak mengambil pelunasan piutang
yang dijamin dari hasil penjualan obyek Hak Tanggungan. Dalam hal hasil
penjualan ini lebih besar daripada piutang tersebut yang setinggi-tingginya
sebesar nilai tanggungan, sisanya menjadi hak pemberi Hak Tanggungan”.

31
ILUSTRASI JURNAL AYDA
1. Pada saat bank memperoleh AYDA melalui lelang/diluar lelang dengan memperhitungkan
estimasi biaya penjualan.
a. Pada saat memperoleh AYDA
Db. Aset yang diambil alih (AYDA )
Kr. Kredit
b. Pada saat melakukan jurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit dengan
asumsi cadangan dibentuk pada periode yang berbeda dengan pengambilalihan aset
Db. Cadangan kerugian penurunan nilai
Kr. Pendapatan operasional

2. Jika terdapat penurunan nilai AYDA:


Db. Kerugian penurunan nilai
Kr. Aset yang diambil alih (AYDA)

32
ILUSTRASI JURNAL AYDA
3. Jika terdapat peningkatan nilai AYDA setelah mengalami penurunan nilai, diakui
sebagai pendapatan maksimal sebesar kerugian penurunan nilai yang telah diakui,
dengan asumsi pemulihan terjadi pada periode yang berbeda dengan penurunan nilai:
Db. Aset yang diambil alih (AYDA)
Kr. Keuntungan peningkatan nilai

4. Penjualan AYDA
Db. Kas/Rekening…/Giro BI
Kr. Aset yang diambil alih (AYDA )
Db/Kr. Kerugian non operasional/Keuntungan non operasional

33
USULAN
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, mengingat upaya yang telah dilakukan
Bank DKI untuk penyelesaian kredit atas nama PT. IDEE MURNI PRATAMA tidak
mendapat tanggapan positif dari debitur (debitur tidak kooperatif) serta dalam
upaya mempercepat penyelesaian kredit PT. IDEE MURNI PRATAMA, maka diusulkan
sebagai berikut :
1. Penyelesaian kredit PT. IDEE MURNI PRATAMA melalui mekanisme Agunan Yang
Diambil Alih (AYDA) dengan nilai pengambilalihan sebesar Rp. 85.000.000.000,-
(delapan puluh lima milyar rupiah).
2. Pelaksanaan AYDA sebagaimana angka (1) melalui mekanisme Eksekusi Lelang
secara e-auction (close bidding)
3. Dalam pelaksanaan lelang, bank menunjuk pejabat yang mewakili bank sebagai
penjual dan pembeli tidak dalam 1 (satu) unit kerja yang sama.
4. Untuk meminimalisir gugatan dikemudian hari, Bank DKI berkoordinasi dengan
pihak Kejaksaan. 34

Anda mungkin juga menyukai