2
PERMASALAHAN
1. Agunan debitur atas nama PT Idee Murni Pratama yang terletak di Jl. Imam
Bonjol No.44, Kel. Menteng, Kec. Menteng, Jakarta Pusat, telah dilakukan AYDA
pada tanggal 16 Juni 2016 dengan nilai pengambilalihan sebesar
Rp. 85.000.000.000,-(delapan puluh lima milyar rupiah).
2. Biaya – biaya yang dikeluarkan untuk proses AYDA tersebut adalah sebagai
berikut :
Keterangan Nominal
Bea Lelang Pembeli (2%) Rp. 1.700.000.000,-
Pajak Penjual (5%) Rp. 4.250.000.000,-
Bea Lelang Penjual (1,5%) Rp. 1.275.000.000,-
Fee Balai Lelang Swasta (1%) Rp. 850.000.000,-
Total Rp. 8.075.000.000,-
4
KONDISI SAAT INI …
4. Apabila sudah ada peminat atas aset tersebut, PT Bank DKI dapat melakukan
transaksi jual beli melalui notaris dan untuk proses Balik Nama di kantor BPN
dilampirkan Asli dokumen sebagai berikut :
a. Kutipan Risalah Lelang;
b. Sertipikat Hak Milik;
c. Sertipikat Hak Tanggungan;
d. Surat Roya;
e. Bukti pembayaran BPHTB.
5
KONDISI SAAT INI …
6
KONDISI SAAT INI …
7
NILAI AYDA
Limit Lelang Rp. 85.000.000.000,00
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 85.000.000.000,00
Bea Lelang Pembeli 2% = Rp. 1.700.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 86.700.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara
9
ASUMSI NILAI PENYELESAIAN KREDIT
11
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
Landasan Hukum pengaturan AYDA :
13
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
2) Pokok-pokok ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
memuat antara lain:
a. Agunan yang dapat dibeli oleh bank adalah agunan yang kreditnya telah
dikategorikan macet selama jangka waktu tertentu;
b. Agunan yang telah dibeli wajib dicairkan selambat-lambatnya dalam jangka
waktu satu tahun;
c. Dalam jangka waktu satu tahun, bank dapat menangguhkan kewajiban-
kewajiban berkaitan dengan pengalihan hak atas agunan yang bersangkutan.
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.
Aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank.
15
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.
16
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.
19
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
B. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum, Pasal 1 ayat (15), Pasal 34 s.d Pasal 36.
2) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
terlampaui, bank ditetapkan sebagai pembeli.
21
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
C. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, Pasal 49, menyatakan bahwa :
22
LANDASAN HUKUM … Lanjutan
D. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, Buku 2 Bab XI angka 4
Perlakuan Akuntansi :
a) Pada saat pengakuan awal, AYDA dibukukan pada nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjualnya yaitu maksimum sebesar kewajiban debitur di neraca.
Bank tidak dapat mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset sampai
dengan adanya realisasi (cash on hand).
b) Setelah pengakuan awal, AYDA dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.
c) Jika AYDA mengalami penurunan nilai (impairment), maka bank mengakui rugi
penurunan nilai tersebut.
d) Jika AYDA mengalami pemulihan penurunan nilai, maka bank mengakui
pemulihan penurunan nilai tersebut maksimum sebesar kerugian penurunan nilai
yang telah diakui.
e) AYDA tidak disusutkan.
f) Pada saat penjualan, selisih antara nilai AYDA yang dibukukan dan hasil
penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional. 23
LANDASAN HUKUM
Buku Pedoman Perusahaan (BPP) PT. Bank DKI tentang Penyelesaian Kredit PPA,
CKPN, Hapus Buku & Hapus Tagih, Bab VI tentang Penyelesaian Kredit/Pembiayaan,
menyatakan bahwa Mekanisme pengambilalihan AYDA sebagai berikut :
1. Kategori agunan yang dapat diusulkan dalam penyelesaian AYDA diantaranya :
a) Agunan yang diperoleh Bank baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan.
b) Agunan dinilai marketable dan dapat memberikan nilai tambah.
c) Agunan yang diambil alih sekurang kurangnya memiliki nilai sebesar kewajiban
pokok Debitur.
d) Bank tidak dapat memberikan Hair Cut atas kewajiban pokok kredit debitur.
2) Pelaksanaan AYDA diputuskan melalui Rapat Direksi.
3) Penyelesaian AYDA dilakukan oleh Grup Pengelola Aset Khusus.
24
MEKANISME AYDA ( MELALUI LELANG )
1. Bank mengajukan Permohonan Lelang atas agunan debitur kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
2. Bank menyiapkan dokumen-dokumen atas aset yang akan diambil alih, antara lain Acta de
Command yang berisi Bank memberi kuasa kepada karyawan Bank untuk bertindak selaku
pembeli.
3. Bank melakukan penyetoran ke KPKNL sebesar Nilai setara jaminan (20%) atas aset yang akan
dilelang.
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang, Bank harus sudah
melunasi seluruh sisa pembayaran dari harga yang terbentuk ditambah biaya lelang pembeli
sebesar 2%.
4. Bank selaku Penjual dikenakan biaya, antara lain :
Biaya Penjual sebesar 1,5 %
PPH sebesar 5 %
Biaya Balai Lelang Swasta sebesar 1%
untuk BPHTB yang menjadi beban Pembeli (Bank selaku Pembeli Jaminan) dapat
ditangguhkan selama 1 (satu) tahun atau sampai dengan ditetapkan Pembeli baru atas aset
tersebut. 25
MEKANISME AYDA ( MELALUI LELANG )
5. 1 (satu) hari sejak Pembeli melunasi harga lelang (harga terbentuk), KPKNL
menyetorkan kembali hasil bersih lelang ke PT. Bank DKI.
6. KPKNL mengeluarkan Salinan Risalah Lelang kepada Penjual, mengingat Pembeli (dalam
hal ini Bank) belum membayar BPHTB (sebesar 5%).
Kutipan Risalah Lelang dikeluarkan setelah Pembeli (dalam hal ini Bank) melunasi
pembayaran BPHTB dan menyerahkan asli Pembayaran BPHTB ke KPKNL.
Sesuai ketentuan, selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak ditetapkan sebagai
pemenang lelang.
7. Bank sebagai Pembeli, kemudian dapat mengosongkan aset yang diambil alih dengan
alas Hak berupa ”GROSSE AKTA RISALAH LELANG” yang dikeluarkan oleh KPKNL.
Menurut ketentuan Pasal 94 ayat (2) huruf a, PMK No. 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang, menyatakan bahwa :
“Pembeli memperoleh Kutipan Risalah Lelang sebagai Akta Jual Beli untuk kepentingan
balik nama atau Grosse Risalah Lelang sesuai kebutuhan.”
26
ESTIMASI PENGAMBILALIHAN ASET MELALUI AYDA
ASET DI JL. IMAM BONJOL NO.44 MENTENG
Apabila Limit Lelang Rp. 90.000.000.000,-
I. Bank DKI selaku Pembeli
Harga Limit Lelang = Rp. 90.000.000.000,00
Biaya Pajak Pembeli 2% = Rp. 1.800.000.000,00 +
Yang harus disetorkan oleh Bank untuk pelaksanaan AYDA = Rp. 91.800.000.000,00
Ket : Biaya Pembeli sebesar 2% disetorkan ke Kas Negara
31
ILUSTRASI JURNAL AYDA
1. Pada saat bank memperoleh AYDA melalui lelang/diluar lelang dengan memperhitungkan
estimasi biaya penjualan.
a. Pada saat memperoleh AYDA
Db. Aset yang diambil alih (AYDA )
Kr. Kredit
b. Pada saat melakukan jurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit dengan
asumsi cadangan dibentuk pada periode yang berbeda dengan pengambilalihan aset
Db. Cadangan kerugian penurunan nilai
Kr. Pendapatan operasional
32
ILUSTRASI JURNAL AYDA
3. Jika terdapat peningkatan nilai AYDA setelah mengalami penurunan nilai, diakui
sebagai pendapatan maksimal sebesar kerugian penurunan nilai yang telah diakui,
dengan asumsi pemulihan terjadi pada periode yang berbeda dengan penurunan nilai:
Db. Aset yang diambil alih (AYDA)
Kr. Keuntungan peningkatan nilai
4. Penjualan AYDA
Db. Kas/Rekening…/Giro BI
Kr. Aset yang diambil alih (AYDA )
Db/Kr. Kerugian non operasional/Keuntungan non operasional
33
USULAN
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, mengingat upaya yang telah dilakukan
Bank DKI untuk penyelesaian kredit atas nama PT. IDEE MURNI PRATAMA tidak
mendapat tanggapan positif dari debitur (debitur tidak kooperatif) serta dalam
upaya mempercepat penyelesaian kredit PT. IDEE MURNI PRATAMA, maka diusulkan
sebagai berikut :
1. Penyelesaian kredit PT. IDEE MURNI PRATAMA melalui mekanisme Agunan Yang
Diambil Alih (AYDA) dengan nilai pengambilalihan sebesar Rp. 85.000.000.000,-
(delapan puluh lima milyar rupiah).
2. Pelaksanaan AYDA sebagaimana angka (1) melalui mekanisme Eksekusi Lelang
secara e-auction (close bidding)
3. Dalam pelaksanaan lelang, bank menunjuk pejabat yang mewakili bank sebagai
penjual dan pembeli tidak dalam 1 (satu) unit kerja yang sama.
4. Untuk meminimalisir gugatan dikemudian hari, Bank DKI berkoordinasi dengan
pihak Kejaksaan. 34