Anda di halaman 1dari 3

Windows 10

-   Klik Start Menu, klik Setting, klik Update & Security, lalu pilih Recovery atau Klik Start
Menu pada kolom pencarian ketik “Recovery” lalu klik Recovery
-   Pada sub menu Advance Startup  klik Restart Now
-   Pada menu Choose an Option, klik Troubleshoot, lalu klik Advanced Option
-   Pada menu Advanced Option pilih UEFI Firmware Setting maka otomatis komputer
akan restart dan masuk pada menu BIOS
B.     KONFIGURASI BIOS
1. Pertama yang perlu di ketahui untuk mengontrol atau menginput perintah pada BIOS
tombol yang digunakan adalah tombol adalah sebagai berikut :
-   ESC / Escape untuk keluar dari menu BIOS
-   UP and Down arrow untuk memilih item
-   LEFT and Right arrow untuk memilih Jendela Menu
-   Enter untuk memilih sub menu dan konfirmasi perintah yang dipilih
-   F1 untuk  menampilkan bantuan umum
-   F9 untuk kembali ke default setup
-   F10 untuk keluar dari BIOS Setup dan menyimpan hasil settingan
2. Hal pertama yang harus dilakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan
oleh sistem komputer. Setting waktu dapat dilkukan di menu Main lalu System Time
untuk merubah Jam dan System Date untuk mengubah Tanggal, Bulan dan Tahun.
3.  Selanjutnya jika komputer atau laptop sering di gunakan, pasanglah Password pada
BIOS agar Setting BIOS tidak dapat di ubah – ubah oleh orang lain dengan cara, pada
menu Security pilih opsi Set Supervisor Password, tekan enter lalu masukkan password
dan tekan enter sekali lagi untuk konfirmasi password tersebut.
4.  Setelah itu masuk ke menu Advanced. Di sini kita mensetting peggunaan fitur
onboard pada motherboard seperti jika kita memasang Sound Card, LAN Card, atau
modem, untukmemastikan agar device terbut berfungsi pada Sub menu I/O Device
Configuration ubah opsi menjadi  Disable pada semua device yang ber awalan “On-
Board”.
5. Setelah itu tetap pada menu Advanced pilih sub menu PCI Configuration. Di sini kita
memastikan agar port USB berfungsi dengan cara ubah opsi USB Function menjadi
Enabled.
6. Selanjutnya masuk ke menu Boot. Di sini kita men-setting dan menentukan jenis boot
device yang digunakan agar komputer dapat menjalankan Windows atau OS lainnya.
7. Jika komputer atau laptop belum terinstall Windows atau Sistem OS lainnya, Ubah 1st
Boot Device menjadi CD ROM jika ingin melakukan instalasi dengan menggunakan CD /
DVD atau ubah menjadi USB Flash jika ingin melakukan instalasi menggunakan Flash
Disk. Untuk 2nd Boot Device pilih Harddisk dan untuk 3rd dan 4rd pilih Floppy disk (jika
ada) atau USB.
8. Jika komputer atau laptop sudah terinstall Windows atau Sistem OS lainnya, Lakukan
kebalikannya yaitu ubah 1st Boot Device menjadi Harddisk dan untuk sisanya ubah
device device sesuai yang dimiliki.
9. Langkah yang terakhir dan perlu di perhatikan adalah masuk ke menu Exit dan
pastikan untuk memilih Exit Saving Changes untuk menyimpan Setup BIOS atau dengan
menekan tombol F10.
2.  Setup BIOS yang paling utama atau sering di ubah – ubah
Setup BIOS yang paling utama atau serinng di ubah – ubah antara lain :
Pada menu Main dan sub menu System Time dan System Date ini sangat pennting dan
sering di ubah untuk menyesuaikan waktu dan tanggal yang ada agar tidak terjadi
kekeliruan
Pada menu Security dan sub menu set Supervisor Password ini sanagt penting untuk
memberi keamanan dan melindungi agar BIOS tidak dapat di ubah tanpa sepengatuhan
pemilik.
Pada menu Advanced sangat sering di ubah – ubah karena untuk menyesuaikan
pengaturan device tambahan yang terpasang pada motherboard sesuai kebutuhan.
 Pada menu Boot  sangatlah penting dan sering di ubah – ubah karena untuk komputer
agar dapat menjalankan Windows atau OS lainnya, perlu dilakukan konfirmasi device
yang akan pertama kali di boot pada komputer.
 Pada Power menu sering di ubah – ubah untuk mengatur kinerja perangkat komputer
agar dapat menghemat energi atau memaksimalkan penggunakan perangkat komputer.
 Pada Menu Exit sangat penting karena pada menu Exit dilakukan konfirmasi untuk
menyimpan, merubah atau menghapus  Setup BIOS yang telah di lakukan.
3. Catatan mengenai konfigurasi ‘Setup BIOS’  yang mempunyai performance paling baik
di dalam sistem komputer.
Pastikan BIOS yang dimiliki adalah versi yang paling terbaru agar BIOS dapat menangani
hardware terbaru dan saat melakukan update BIOS lakukan dengan sangat teliti dan hati
– hati karena jika ada kesalahan pada saat melakukan update akan berisok membuat
mainboard atau mother board tidak dapat di gunakan lagi atau rusak.
  Pelajari buku manual untuk menghindari kesalah men-setting
·    Atur tanggal dan waktu pada menu Main untuk menghindari kekeliruan tanggal pada
komputer yang dapat menyebabkan beberapa software atau aplikasi tidak dapat
berjalan dengan semestinya.
·    Pada menu Boot, sesuaikan device pertama yang digunakan sebagai boot device
sesuai dengan kebutuhan seperti CD ROM dan USB Flash untuk menginstall windows
atau Harddisk jika sudah terinstall OS.
·    Pada menu security untuk memasang Password.
·    Pada menu Exit untu memastikan semua setting tersimpan.
·    Menu Advanced untuk Disabling atau Enabling perangkat yang terpasang di
Motherboard untuk memaksimalkan kinerja komputer.
·    Menu Power digunakan untuk mengkofigurasi penggunaan power agar dapat
berjalan maksismal.
·    Menu CPU Cores Number/Active Core untuk mengatur jumlah core pada processor
untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan kinerja Komputer.
·    Menu Hyper-Threading Technology (HTT)/Simultan Multi-Threading (SMT) untuk
mengatur kinerja processor agar memaksimalkan kinerja Komputer pada saat Multi
tasking.
·    Menu Memory Clock/DRAM Frequency untuk mengatur frekuensi memori RAM.
·    Menu Turbo Mode di gunakan untuk menjalankan Processor ke mode Turbo atau
lebih cepat dari yang tertulis untuk memaksimalkan kinerja komputer. Di anjurkan untuk
penggunaan Turbo mode, processor harus mempunyai Cooling System yang baik dan
tidak melakukan Turbo Mode terus menerus karena dapat merusak Processor

Anda mungkin juga menyukai