PENDAHULUAN
BIOS singkatan dari Basic Input Output System, yaitu berisikan kumpulan informasi
tentang motherboard dan juga merupakan software yang berisi perintah-perintah Dasar.
BIOS merupakan program untuk menetapkan konfigurasi sistem dan register informasi
yang disimpan pada CMOS RAM. Informasi yang di simpan pada CMOS RAM tidak
akan hilang walaupun komputer dalam keadaan tidak menyala atau “OFF”, kecuali
baterai CMOS di lepaskan dari Motherboard atau baterai CMOS sudah melemah. Menu
setup BIOS berbeda–beda berdasarkan jenis dan merk Motherboard.
Standard CMOS Features Menu dasar konfigurasi waktu, tanggal, floppy drive, dll
Mengatur setting system misalnya menentukan booting
Advanced BIOS Features pertama, menentukan sistem keamananan, mempercepat
proses booting, dll
Advanced Chipset Features Mengatur system konfigurasi memory, VGA, dll
Mengatur setting hardware yang sudah terpasang pada
Integrated Peripherial
mainboard/On board
Power Management Setup Mengatur system power untuk monitor, hard disk, dll
Mengatur peralatan dengan jalur PCI dan perangkat yang
PnP / PCI Configurations
dikenalkan secara default oleh komputer
Untuk mengetahui kondisi suhu prosesor, putaran kipas,
PC Helath Status
dll
Frequency / Voltage Control Mengatur frequency control Prosesor
Load High Performance Setting optimal yang terbaik dan ketat dengan
Defaults mengabaikan stabilitas komputer
Load Optimized Defaults Mengatur setting optimal standar dan tidak terlalu ketat
Set Supervisor Password Memberi password dengan Akses full tanpa batas
Set User Password Memberi password dengan akses terbatas
Save & Exit Setup Keluar dan menyimpan konfigurasi setting
Exit Without Saving Keluar tanpa menyimpan konfigurasi setting
Pada kali ini kami menggunakan merk AWARD bios. Sedangkan merk untuk yang lain tidak
jauh beda isinya dengan merk yang kami gunakan.
Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary
master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan
diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana
None. Untuk lebih amany pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis device yang
terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang
terpasang.
2. Floppy disk
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM.
Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. Opsi “none”
digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau
jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.
Untuk pengaturan RAM masuk menu Advance kemudian pilih Chip Configuration.
Kemudian atur clock latencynya.
Untuk pengaturan prosessor masuk menu Advance kemudian akan terlihat kotak dialaog
seperti di bawah ini.
Terlihat bahwa untuk mengaktifkan pilih Enable dan untuk menonaktifkan pilih Disable.
Perlu diingat apbila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut
sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard
tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
6. VGA onboard
Untuk pengaturan VGA onboard masuk menu Advance kemudian masuk Chip
Configuration lihat akan muncul kotakdialog seperti dibawah
Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih
bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari
Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.