Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP PENJUALAN KERAJINAN KULIT

LANTUNG PADA PENGRAJIN FAJRI CRAFT KOTA BENGKULU


1
Jaka Adi Putra, 2Khairul Bahrun, 3Subanrio
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Bengkulu

ABSTRAK
Melalui penelitian, peneliti bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kreativitas
(X1) dan Inovasi (X2) terhadap Penjualan (Y) kerajinan kulit lantung khususnya pada
pengrajin Fajri Craft kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 96
responden yang merupakan konsumen pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu yang
dengan menggunakan teknik insidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan instrumen utama yaitu kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda Kreativitas (X1) dan
Inovasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Penjualan (Y). Dari hasil uji hipotesis (uji t)
dapat diketahui bahwa variabel Kreativitas (X 1) mempunyai nilai tsig 0,007<0,05. Dapat
disimpulkan bahwa Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. Di samping
itu, variabel Inovasi memiliki nilai 0,001 <0,05. Dapat disimpulkan bahwa Inovasi
berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. Dari hasil pengujian hipotesis secara
simultan dapat diketahui nilai F sig sebesar 0.00< 0.05. Hal ini dibuktikan juga dengan
persamaan regresi Y = 0,447 + 0,399X1 + 0,458 X2 serta koefisien determinasi sebesar R2
=0,231. Artinya Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2) memberikan kontribusi sebesar 23,1%
terhadap Penjualan (Y) dan 76,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
dalam penelitian ini. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. ini berarti secara
bersama-sama Kreativitas dan Inovasi mempengaruhi Penjualan secara signifikan.

Kata Kunci : Kreativitas, Inovasi, Penjualan, Kerajinan Kulit Lantung

ABSTRACT
Through this research, the researcher aimed to analyze the effect of Creativity
(X1) and Innovation (X2) on Sales (Y) of Lantung bark craft especially on Fajri Craft
craftsmen in Bengkulu city. This study involved 96 respondents who were consumers of
Fajri Craft craftsmen in Bengkulu City that were obtained using incidental sampling
techniques. Data collection techniques are carried out using the main instrument,
namely questionnaire. The analysis technique was done by the use of multiple linear
regressions. Based on the results of multiple linear regression analysis, Creativity (X 1)
and Innovation (X2) have a significant effect on Sales (Y). From the results of hypothesis
testing (t test), it can be seen that the Creativity variable (X1) has t sig value of 0.007
<0.05. Thus, it can be concluded that Creativity has a significant effect on Sales. On the
other hand, Innovation variables have a value of 0.001 <0.05. It can be concluded that
Innovation also has a significant effect on Sales. From the results of simultaneous
hypothesis testing, it can be seen that the F sig value is 0.00 <0.05. This is also proven by
the regression equation Y = 0.447 + 0.399X 1 + 0.458 X2. Further, the coefficient of
determination is R2 = 0.231, which means Creativity (X1) and Innovation (X2) contributes
the effect of 23.1% on Sales (Y) and 76.9% is influenced by other factors not examined in
this study. Thus, Ho is rejected and Ha is accepted. This means that both of Creativity
and Innovation significantly affect Sales.

Keywords: Creativity, Innovation, Sales, Lantung Bark Craft


PENDAHULUAN
Manfaat kulit lantung yang banyak ditemukan di kota Bengkulu di produksi
menjadi aneka macam tas cantik wanita, sandal, gantungan kunci, topi tempat tisu, tas
laptop, taplak, kiasan kaligrafi, dompet pria/wanita, hiasan meja, pakaian dan lain
sebagainya dapat lebih halus serta menarik di mata calon pembeli. Di daerah Bengkulu
banyak penjualan kerajinan kulit lantung salah satunya pengrajin Fajri Craft kota Bengkulu.
Biasanya dalam sebulan pengrajin Fajri Craft kota Bengkulu bisa menampung 500 hingga
1000 lembar kulit pohon lantung untuk dibuat aneka macam kerajinan aksesoris. Untuk
mendapatkan satu aksesoris lantung indah dengan detil yang cantik, membutuhkan waktu
minimal satu minggu, pasalnya para pengusaha harus bersaing ketat, tidak dengan para
pesaing lokal sejenis saja namun dengan pesaing asing. Hal ini membuat para pengusaha
harus mampu memberikan inovasi dan kreativitas agar mampu menaikan kinerja
usahanya yang selama ini telah dirintisnya dari nol.
Dalam dunia bisnis diperlukannya karyawan-karyawan yang berkualitas agar
menciptakan produk yang terbaik. Dalam dunia bisnis kualitas dan inovatif sangat erat
hubungannya untuk meningkatkan penjualan dan memajukan usaha yang akan terus
berkembang. Dengan adanya kreativitas dan inovasi maka produk yang dihasilkan semakin
menarik dan mempunyai nilai jual, nilai seni yang tinggi. Untuk menghasilkan sebuah produk
yang berkualitas diperlukan adanya kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk mampu
bersaing dengan para pesaing yang memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri dan
mempunyai kinerja usaha yang baik. Dengan melakukan pengamatan disana maka dapat
dilihat seberapa besar minat konsumen baik yang berada di dalam kota Bengkulu
ataupun konsumen yang datang pada saat libur untuk membeli l a n t u n g khas kota
Bengkulu.
Ada beberapa faktor dalam menentukan penjualan kerajinan agar selalu naik dan
berkembang, salah satu faktornya yaitu kreativitas dan inovasi. Menurut Sandee (1995)
dalam penelitian Aloysius Gunadi Brata (2009:95) mengatakan bahwa inovasi adalah satu
strategi penting bagi industri kecil untuk memperkuat posisi daya saing mereka. Kotler
(2008:156) menyatakan bahwa inovasi produk adalah gabungan dalam berbagai macam
proses yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Nelly, dkk. (2001)
berpendapat bahwa inovasi produk menunjukkan pada pengembangan dan pengenalan
produk baru atau dikembangkan yang berhasil di penjualan. Inovasi produk dapat berupa
perubahan desain, komponen dan arsitektur produk. Drucker (1954, dalam Berthon, dkk.
1999) menyatakan bahwa inovasi produk merupakan satu hal yang potensial untuk
menciptakan pemikiran dan imajiinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan.
Menurut Dourgerty (1996) inovasi produk merupakan suatu cara yang penting bagi
perusahaan agar tetap dapat beradaptasi dengan pasar, serta teknologi.

Prakosa (2005) menyatakan bahwa kreativitas berpengaruh positif tetapi tidak


signifikan terhadap penjualan. Akan tetapi dalam penelitiannya tersebut dinyatakan bahwa
kreativitas berpengaruh signifikan terhadap penjualan, melalui kreativitas sebagai variabel
intervening. Salah satu strategi agar suatu organisasi mampu bersaing adalah dengan
membangun kreatifitas. Hal ini penting untuk dilakukan karena kreatifitas dapat
mempengaruhi persepsi konsumen maupun publik, sehingga kreatifitas dapat
mempengaruhi proses pembelian produk atau jasa (Suhartanto, 2001: 26). Oleh karena itu
kreatifitas menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu bisnis.
Wahyono (2002) mengajukan dua konsepsi inovasi yaitu 1) keinovatifan dan 2) kapasitas
untuk berinovasi. Keinovasian adalah fikiran tentang keterbukaan untuk gagasan baru
sebagai sebuah kultur perusahaan. Sedangkan kapasitas untuk berinovasi adalah
kemampuan perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan gagasan, proses, atau
produk baru secara berhasil. Berpijak pada batasan penelitian ini yang membahas tentang
inovasi produk baru, maka konsepsi inovasi yang tepat digunakan adalah kapasitas
berinovasi. Inovasi memiliki pengaruh kuat dan positif terhadap penjualan (Wahyono, 2002).
Demikian pula penelitian Prakosa (2005: 51) membuktikan bahwa untuk memperoleh
penjualan yang tinggi, dipengaruhi oleh inovasi produk.

Kreativitas harus selalu dikembangkan agar masyarakat tidak merasa bosan dan
harus adanya inovasi sebuah produk atau gagasan agar para pelanggan lokal maupun
asing makin banyak yang tertarik dan melirik aksesoris lantung khususnya aksesoris lantung
khas kota Bengkulu. Supaya permasalahan yang diangkat menjadi lebih terfokus dan dapat
dijelaskan secara ilmiah, maka perumusan masalah menjadi bagian yang penting
dalam menjawab kondisi diatas. Maka dirumuskan beberapa permasalahan dalam
penelitian ya kni: 1) Apakah kreativitas berpengaruh terhadap penjualan kerajinan kulit
lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu?; 2) Apakah inovasi berpengaruh terhadap
penjualan kerajinan kulit lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu?; 3) Apakah
kreativitas dan inovasi bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan kerajinan kulit
lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu?

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian
ini pengumpulan data dengan kuesioner. Menurut Wibisono (2000: 58) teknik penelitian
dimana informasi dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner. Teknik pengambilan sampel
responden dilakukan dengan teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2012: 60). Pada penelitian ini, peneliti mengambil 96 responden
sebagai sampel yang diteliti. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikatnya menurut Anwar (2003: 309) digunakan rumus analisis regresi linier. Disamping itu,
Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji F yaitu untuk menguji keberartian
atau signifikansi regresi secara keseluruhan. Untuk menguji kebenaran hipotesis kedua
langkah pertama yang dilakukan adalah pengujian secara parsial melalui uji t. Adapun
rumusan hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel
terikat) dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji
Ha : b1  b2  b3  b4  0
Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas (variabel
terikat) dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji. Pengujian dilakukan melalui
uji t dengan membandingkan thitung (th) dengan t tabel (tt) pada  0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada variabel Kreativitas, penilaian dilakukan dengan dua indikator atau dimensi, yaitu
dimensi Pribadi (Person) dan dimensi Proses (Process). Berikut adalah tanggapan responden
terhadap variabel kreativitas.
Tabel 1.
Tanggapan responden terhadap variabel kreativitas
Skor jawaban Rata-
No Pernyataan JML
SS S N TS STS rata
1 Pengrajin selalu memiliki kreativitas
untuk menciptakan hasil karya yang 29 49 13 5 - 390 4,06
baru
2 Kreativitas yang dimiliki pegrajin
dapat memberikan manfaat bagi 23 62 10 1 - 395 4,11
perusahaan
3 Dengan kreativitas yang dimiliki
pengrajin, perusahaan mampu 32 41 16 7 - 386 4,02
menyelesaikan masalah
4 Dengan pengalaman baru yang
pengrajin dapatkan mampu 28 40 24 4 - 380 3,96
merangsang kreativitas
5 Pengrajin memiliki rasa percaya diri
terhadap ide dan gagasan yang 27 51 15 5 - 390 4,06
berasal dari pemikirannya
6 Pengrajin menggunakan waktu luang
untuk kegiatan yang bermanfaat
26 50 15 5 - 385 4,01
sebagai pengembangan
kemampuannya
Rata-rata 4,04
Sumber : hasil Penelitian 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui rata-rata jawaban responden untuk variabel
kreativitas sebesar 4,04. Menurut pada Tabel 3.2 maka nilai tersebut berada pada interval
3,41 - 4,20. Nilai ini menunjukkan tanggapan responden atas variabel kreativitas berada
pada kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa kreativitas pengrajin dalam penjualan
kerajinan kulit lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu sudah baik. Item nomor 4
pada variabel kreativitas mendapatkan rata rata nilai paling kecil diantara semua item
diasumsikan karena dalam hal ini responden merasa bahwa pengrajin belum pernah
mendapatkan kegiatan workshop yang secara langsung menambah pengalaman mereka
dalam berkreativitas. Oleh karenanya, rata rata jawaban responden berada pada bobot di
bawah nilai item lainnya.
Pada variabel inovasi, penilaian dilakukan dengan tiga indikator yaitu dimensi
struktural, dimensi budaya dan dimensi sumber daya. Adapun tanggapan responden
terhadap variabel inovasi adalah sebagai berikut:
Tabel 2.
Tanggapan responden terhadap variabel inovasi
N Skor jawaban Rata
Pernyataan JML
o SS S N TS STS -rata
Ketersediaan sumber daya yang dimiliki
1 perusahaan mampu memberikan
kontribusi yang positif terhadap inovasi 28 39 23 6 - 377 3,93
Komunikasi yang dilakukan
antar anggota organisasi mampu
2
menyelesaikan permasalahan yang 23 28 40 5 - 357 3,72
menghambat inovasi
Waktu yang dibutuhkan untuk berinovasi
3 18 43 32 3 - 364 3,79
relatif singkat
Organisasi memberikan
dukungan kepada karyawan
4 21 41 29 4 1 365 3,80
untuk bertindak kreatif yang
memicu munculnya inovasi
Organisasi mampu menerima
hal-hal yang bersifat ambigu
5 22 51 17 6 - 377 3,93
bagi perusahaan dalam
melakukan inovasi
Organisasi terbuka bagi
6 karyawan untuk memberikan 24 40 27 5 - 373 3,89
masukan-masukan yang inovatif
Organisasi mempunyai
komitmen serta melakukan
7 pelatihan dan pengembangan 16 51 23 5 1 364 3,79
karyawan agar pengetahuan
karyawan dapat berkembang
Organisasi mampu mendorong kreatifitas
8 para karyawan untuk menghasilkan 26 46 21 3 - 383 3,99
sesuatu yanginovatif
Rata-rata 3,86
Sumber : Hasil penelitian 2019
Berdasarkan tabel diatas inovasi pengraji Fajri Craft Kota Bengkulu dalam membuat
kerajinan Kulit Lantung sudah menjukkan tingkat inovasi produk yang baik. Hal ini sesuai
dengan tanggapan responden terhadap pernyataan yang diberikan, dimana diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3,86. Menurut Tabel 3.2 maka nilai tersebut berada pada interval 3,41-4,20
nilai ini berada pada kategori baik. Artinya bahwa inovasi dalam penjualan produk kulit
lantung pada pengrajin Fajri Craft sudah baik. Item nomor 2 pada variabel inovasi
mendapatkan rata rata nilai paling kecil diantara semua item diasumsikan karena dalam hal
ini responden merasa bahwa komunikasi bukanlah satu satunya cara terbaik bagi pengrajin
dalam menyelesaikan hambatan berinovasi, namun terdapat faktor penting lainnya
terutama kegiatan nyata yang dapat menberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah
inovasi. Salah satu kegiatannya adalah dengan adanya organisasi yang mendorong karyawan
dalam berinovasi (item nomor 8). Oleh karenanya, rata rata jawaban responden berada pada
bobot di bawah nilai item lainnya.
Berikut adalah tanggapan responden terhadap variabel penjualan kerajinan kulit
lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu.
Tabel 3
Tanggapan Responden Terhadap Penjualan (Y)
No Pernyataan Skor jawaban JML Rata
-rata
SS S N TS STS
1 Distribusi dan promosi
produk telah tersebar
19 38 37 1 1 361 3,76
diseluruh outlet
kerajinan
2 Harga produk yang
ditawarkan sangat
bersaing dibandingkan 18 30 47 1 - 353 3,68
rumah produksi
sejenisnya
3 Produk yang
dikembangkan menarik
minat konsumen untuk 24 53 18 1 - 388 4,04
membeli dalam jumlah
banyak
Rata-rata 3,83
Sumber :data penelitian 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui tanggapan responden terhadap variabel
penjualan kerajinan kulit lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu rata-rata sebesar
3,83. Menurut pada Tabel 3.2 maka nilai tersebut berada pada interval 3,41-4,20 nilai ini
berada pada kategori baik. Artinya bahwa penjualan kerajinan kulit lantung pada Pengrajin
Fajri Craft Kota Bengkulu sudah baik.
Item nomor 2 pada variabel penjualan mendapatkan rata rata nilai paling kecil
diantara semua item diasumsikan karena dalam hal ini pihak konsumen merasa bahwa
terkadang meskipun harga sangat bersaing, kualitas lebih diutamakan daripada harga jual.
Oleh karenanya, rata rata jawaban pihak Fajri Craft terhadap item nomor 2 variabel
penjualan berada pada bobot di bawah nilai item lainnya. Analisis regresi linear berganda
digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear
berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS for Windows versi 21. Ringkasan hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS tersebut terdapat pada tabel:
Tabel 4. Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,49
,447 ,652 ,687
4
Kreativitas ,00
,399 ,145 ,262 2,749
7
Inovasi ,00
,458 ,131 ,332 3,486
1
a. Dependent Variable: Pemasaran
Sumber : Hasil penelitian 2019
Dari perhitungan hasil diatas didapatkan persamaan regresinya adalah sebagai
berikut:
Y = 0,447 + 0,399X1 + 0,458 X2
Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta 0,447 mempunyai arti bahwa apabila variabel Kreativitas dan Inovasi
sama dengan nol, maka Penjualan sebesar 0,447. Maksudnya adalah jika tidak ada
Kreativitas dan Inovasi maka Penjualan kerajinan kulit Lantung akan tetap sebesar
0,447.
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,399 mempunyai makna jika Kreativitas mengalami
peningkatan 1 satuan maka variabel Penjualan kerajinan kulit Lantung akan
mengalami peningkatan sebesar 0,399 dengan asumsi variabel Inovasi (X2) tetap.
Maksudnya adalah Penjualan (Y) kerajinan kulit Lantung pada pengrajin Fajri Craft
Kota Bengkulu akan mengalami peningkatan jika perusahaan memperhatikan aspek
Kreativitas.
3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,458 mempunyai arti jika Inovasi mengalami peningkatan
1 satuan maka variabel Penjualan (Y) kerajinan kulit Lantung akan mengalami
peningkatan sebesar 0,458 dengan asumsi variabel Kreativitas (X1) tetap. Maksudnya
adalah Penjualan (Y) kerajinan kulit Lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu
akan mengalami peningkatan jika perusahaan memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan Inovasi.

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan


pengaruh variabel independen (Kreativitas dan Inovasi) secara serentak. Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan variasi dipenden (Penjualan). Adapun rekapitulasi hasil
pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,481 ,231 ,215 ,40204
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kreativitas
Berdasarkan Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 21 diketahui nilai
R sebesar 0,481 = 48,1% . Artinya sumbangan antara variabel independen (Kreativitas dan
Inovasi) terhadap variabel dipenden (Penjualan) sebesar 0,481 = 48,1% . Dalam rentangan
nilai 0 – 100%, nilai 48,1% dikategorikan dengan predikat cukup kuat. Ini berarti terjadi
hubungan yang cukup kuat. Hasil analisis menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,231
= 23,1% sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan seluruh variabel independen
(Kreativitas dan Inovasi) dalam memberikan kontribusi pengaruh variabel dependen
(Penjualan) adalah sebesar 23,1% dan selebihnya 76,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam dalam penelitian ini.
Dari analisa regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 0,447 + 0,399X1 + 0,458
X2 persamaan ini dapat dijelaskan nilai konstanta 0,447 mempunyai makna apabila variabel
Kreativitas dan Inovasi sama dengan nol, maka Penjualan sebesar 0,447. Koefisien regresi X1
sebesar 0,399 mempunyai makna jika Kreativitas mengalami peningkatan 1 satuan maka
variabel Penjualan kerajinan kulit Lantung akan mengalami peningkatan sebesar 0,399.
Koefisien regresi X2 sebesar 0,458 mempunyai arti jika Inovasi mengalami peningkatan 1
satuan maka variabel Penjualan kerajinan kulit Lantung akan mengalami peningkatan
sebesar 0,458. Berdasarkan persamaan tersebut dapat disimpulkan adanya pengaruh positif
dari variabel bebas yaitu Kreativitas dan Inovasi terhadap penjualan kerajinan kulit lantung
pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu.
Dari hasil kofisien determinasi dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi
sebesar 0,231. Hal ini berarti variabel Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2) memberikan kontribusi
pengaruh sebesar 0,231 atau 23,1% terhadap Penjualan (Y) pada pengrajin Fajri Craft kota
Bengkulu sedangkan sisanya yaitu 76,9% Penjualan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kreativitas produk
berpengaruh signifikan atau positif terhadap Penjualan kerajinan kulit Lantung pada pengajin
Fajri Craft Kota Bengkulu. Hal ini dikarenakan salah satu strategi agar suatu organisasi
mampu bersaing adalah dengan membangun kreatifitas. Kreativitas juga mempengaruhi
proses pembelian produk atau jasa (Suhartanto, 2001: 26). Berdasarkan hasil peneltian
dapat menunjukkan bahwa Inovasi produk memberikan berpengaruh signifikan atau positif
terhadap Penjualan kerajinan kulit Lantung pada pengajin Fajri Craft Kota Bengkulu. Hal ini
selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Wahyono (2002) bahwa Inovasi memiliki
pengaruh kuat dan positif terhadap penjualan. Demikian pula penelitian Prakosa (2005: 51)
membuktikan bahwa untuk memperoleh penjualan yang tinggi, dipengaruhi oleh inovasi
produk.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap
Penjualan kerajinan kulit Lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu, maka kesimpulan
dalm penelitian ini sebagai berikut:
1. Kreativitas produk berpengaruh signifikan terhadap Penjualan kerajinan kulit Lantung
pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu hal ini dibuktikan dengan hasil uji t
menunjukkan niali tsig 0,007<0,05. Ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
2. Inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap Penjualan kerajinan kulit Lantung pada
pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu hal ini dibuktikan dengan uji t menunjukkan niali t sig
0,001<0,05. Ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
3. Kreativitas dan Inovasi produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
Penjualan kerajinan kulit Lantung pada pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu. Hal ini
dibuktikan dengan uji f menunjukkan nilai Fsig sebesar 0,000 < 0,05. Ini berarti Ha
diterima dan H0 ditolak.

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka
saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian terlihat bahwa Kreativitas dan Inovasi produk merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Penjualan kerajinan kulit Lantung pada
pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu oleh karena itu penting bagi pihak pengrajin untuk
lebih meningkatkan Kreativitas dan Inovasi terhadap produk kerajinan agar menjadi
lebih baik sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam penelitian ini diketahui
bahwa variabel Kreativitas mempunyai nilai terendah (0,399%). Oleh karena itu,
pengrajin Fajri Craft Kota Bengkulu disarankan untuk terus menciptakan Kreativitas dan
Inovasi produk dengan menangapi masukan/komentar yang di berikan oleh para
konsumen agar menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan dapat meningkatkan
penjualan produk.
2. Disarankan bagi peneliti selanjutnya khususnya penelitian yang sama perlu
dipertimbangkan untuk meneliti faktor-faktor lain diluar variabel Kreativitas dan Inovasi
produk terhadap Penjualan serta dapat mengembangkan jumlah respondennya
sehingga akan menghasilkan penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aloysius Gunadi Brata. 2009. Inovasi dan Kinerja Usaha Kecil-Menengah (Kerajinan Bambu di
Sleman). Jurnal Studi Ekonomi Vol, IV, Juni 1. Yogjakarta.

Anwar. 2003. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jilid I. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Bagas, Prakosa. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan orientasi Pembelajaran
Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris
Pada Industri Manufaktur Di Semarang). Jumal Studi Manajemen & Organisasl Vol. 2
No. 1 Januari 2005.

Dougherty D, Hardy C. 1996. Sustained Product Innovation in Large, Mature Organizations:


Overcoming Innovation-to-Organization Problems. Academy of Management Journal
39(5): 1996.1120-1153.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsio Pemasaran ( edisi 12 ). Terjemahan
Bob Sabran Jakarta : Erlangga.

Sandee, H. 1995. Innovation Adoption in Rural Industry: Techological Change in Roof Tile
Cluster in Central Java, Indonesia, Dissertation, Vrije Universiteit Amsterdam
Sugandini. 2012. Dynamic Relationship With Customers: High Variety Strategies, Journal of
the Academy of Marketing Science, Vol.26, No.1, pp. 45-53

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suhartanto. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan


Pengendalian. Jilid I. Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Wibisono. 2000. Metodologi Penelitian : Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai