Anda di halaman 1dari 7

Menurut Widjaja dan Winarso (2019:03) Kreativitas merupakan hasil dari

interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat

kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur yang telah ada atau

dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan juga pengatahuan yang sudah

diproses seseorang selama hidupnya Kreativitas merujuk kepada pembentukan

ide-ide baru, sementara inovasi adalah upaya untuk menghasilkan uang dengan

menggunakan ide-ide baru tersebut.

Menurut Munandar (2009) kreativitas adalah hasil interaksi seseorang atau

kelompok dan lingkungan untuk mengciptakan kemampuan berdasarkan data,

informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada dari pengalaman dan pengetahuan

yang diperoleh seseorang selama hidupnya dari lingkungan sekolah, keluarga,

dan lingkungan masyarakat.

Menurut Dwi (2017) Inovasi adalah suatu proses yang mengubah ide baru

atau aplikasi baru menjadi produk yang bermanfaat. inovasi diartikan sebagai

proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang bermanfaat.

Menurut Albury dan Mulgan dalam Nurdin (2016:12) Inovasi bisa berhasil

jika pelaksanaan proses, produk, jasa dan menghasilkan perbaikan kualitas yang

efektif dan efisien.

Kemampuan berkreasi dan berinovasi inilah yang membuat manusia merasa

berdaya dan hidup. Dengan Kreativitas dan inovasinya, manusia terus menerus

mampu mengatasi berbagai persoalan yang ditemui dan mampu menciptakan hal

– hal baru yang meningkatkan kesejahteraan hidupnya . dengan kreativitas dan

inovasinya manusia mengembangkan diri dan menjelajahi hal – hal baru dan

ruang – ruang pengetahuan baru. Dengan demikian , kreativitas dan Inovasi


adalah hal yang mendasar yang perlu dipahami, digali, dan dikembangkan terus

menerus oleh setiap manusia.

Menurut Oslo Manual (dalam Zuhal, 2013 :58), inovasi memiliki aspek yang

sangat luas karena dapat berupa barang maupun jasa, proses, metode pemasaran

atau metode organisasi yang baru atau telah mengalami pembaharuan yang

menjadi jalan keluar dari permasalahan yang pernah dihadapi oleh organisasi.

Green, Howells & Miles (dalam Zulfa Nurdin, 2016:11) mendefinisikan

inovasi sebagai sesuatu yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan melakukan

praktek atau proses baru (barang atau layanan) atau bisa juga dengan mengadopsi

pola baru yang berasal dari organisasi lain.

Dan Straub dan Attner dalam Marsono (2003 : 5) menyatakan bahwa

produktivitas berarti mempekerjakan karyawan dengan jumlah yang

cukup sehingga dapat memproduksi sejumlah hasil tertentu sesuai dengan

jadwal yang telah mereka tetapkan.

Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert dalam Marsono (2003 : 6)

produktivitas merupakan perbandingan antara output dan input yang

merupakan efesiensi seorang manajer atau pekerja dalam menggunakan

sumber-sumber yang terbatas. Makin tinggi angka numeric perbandingan

antara rasio tersebut, maka semakin besar pula tingkat efesiensinya.

Sedangkan Hallet dalam Marsono (2003 : 6) produktivitas adalah upaya

mengatasi masalah, kekuatan mengendalikan masalah dan kiat menuju

sukses terletak pada hasil yang dicapai dari sistem efesiensi produksi massal

yang tinggi yang akan membawa sebagian besar produk ke pasar dengan

harga terendah. Produktivitas merupakan hubungan antara output atau

jumlah barang yang dihasilkan dalam kurun waktu yang telah


ditetapkan dan sejumlah faktor produksi yang dipekerjakan untuk

menghasilkan output tersebut. Sebagai konsekuensinya maka produktivitas

buruh merupakan jumlah rata- rata barang yang dihasilkan oleh seorang

buruh yang dipekerjakan untuk membuat sebuah barang, yang biasanya

dinyatakan sebagai output setiap karyawan pada setiap jam.

Menurut Marsono (2003 : 7) produktivitas merupakan komitmen sebuah

organisasi untuk mencapai tujuan kerja (output) dengan pengelolaan

masukan (input) melalui pengelolaan organisasi, penghematan dan

peningkatan kerjasama serta tanggung jawab antara pimpinan dan karyawan

agar mencapai keberhasilan yang ditetapkan. Hakikatnya produktivitas

adalah terletak pada sumber daya manusia mampu berkerja secara efektif

dan efisien untuk mendapatkan hasil maksimum. Produktivitas yaitu output

dibagi input, sebagai umpak balik untuk memperbaiki output, proses, dan

input agar dapat menaikkan produktivitas terus-menerus.

Simanjutak (2004 : 53) menyatakan produktivitas merupakan suatu

kegitan secara sadar untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dengan

yang telah ditetapkan sehingga tujuan yang igin diperoleh dapat tercapai.

Produktivitas meningkat oleh segala sesuatu yang meningkatkan output

sementara tetap mempertahankan jumlah jam kerja yang dipergunakan atau

segala sesuatu yang menurunkan jam kerja yang diperlukan untuk

menghasilkan output yang sama.

Menurut Zimmerer kreativitas diartikan sebagai kemampuan

untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru

dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Kemampuan

untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang didasari sifat


kreatif dari pengelolaannya Tindakan yang ditempuh oleh orang-orang

kreatif adalah menciptakan gagasan baru dan menemukan cara-cara

baru dalam menyikapi permasalahan dan peluang yang ada. Apabila

pemikiran-pemikiran yang kreatif tadi diterapkan dalam aktivitas

bisnisnya maka akan menghasilkan inovasi.

Definisi lain yang terkait dengan kreativitas adalah menghubungkan

dan merangkai ulang pengetahuan di dalam pikiran-pikiran manusia

untuk berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan ide-ide atau

gagasan baru dalam menghasilkan inovasi yang bermanfaat. Hal ini

harus dimiliki oleh para pelaku usaha karena memikirkan setiap ide

dapat dilakukan jika para pelaku usaha tidak menanamkan ketakutan

pada diri sendiri ketika akan memulai atau mewujudkan ide yang telah

dibuat.

Menurut Munandar, kreativitas dapat dapat diartikan sebagai suatu

kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru atau

kemampuan untuk memberikan gagasan baru, yang dapat di terapkan

dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat

hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada

sebelumnya.

Menurut Howkins, Kreativitas muncul apabila seseorang berkata,

mengerjakan, dan membuat sesuatu yang baru baik dalam pengertian

menciptakan sesuatu dari yang tadinya tidak ada maupun dalam

pengertian memberikan karakter baru pada sesuatu (orang yang kreatif,

sering disebut “creator”, yaitu setiap orang yang menciptakan atau

menemukan sesuatu yang baru.


Menurut Zimmer dalam Buchari Alma (2018:75-76), menyatakan ada 7

proses untuk mencapai sebuah kreativitas, yaitu ;

1. Persiapan (preparation)

Langkah persiapan yang dimaksudkan adalah memberi kondisi kepada

seseorang agar memudahkan munculnya kreativitas. Ini dapat dilakukan

melalui pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman kerja.

2. Investigasi (investigation)

Langkah investigasi dalam hal ini harus dilakukan dengan mempelajari

masalah dan identifikasi komponen utama permasalahan.

3. Transformasi (transformation)

Langkah transformasi mencoba mengidentifikasi persamaan dan

perbedaan

informasi dan data yang sudah terkumpulkan, dengan cara menganalisis

divergen thinking and convergen thinking. Divergen thinking adalah

cara

untuk melihat perbedaan, sedangkan convergen thinking adalah cara

melihat

persamaan dan hubungan antara berbagai informasi dan peristiwa.

4. Inkubasi (incubation)

Langkah inkubasi memerlukan waktu untuk melihat kembali berbagai

informasi. Masa inkubasi terjadi seakan-akan seseorang keluaratau

melupakan masalah yang dihadapi.

5. Iluminasi (illumination)

Langkah iluminasi terjadi ketika proses inkubasi, secara spontan muncul

ide
baru. Langkah ini muncul dalma waktu yang tidak terbatas.

6. Verifikasi (verification)

Langkah verifikasi adalah untuk memvalidasi ide yang tepat atau akurat,

apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan, membuat

simulasi,

test market untuk produk dan membuat pilot proyek.

7. Implementasi (implementation)

Langkah implementasi ini mulai mentransformasi ide menjadi kenyataan

dan digunakan, disini berlaku ungkapan siap, bidik dan tembak.

Berdasarkan proses kreativitas diatas, dapat dipahami bahwa, sebuah

kreativitas tidak akan tercipta secara langsung dan dapat diaplikasikan

secara

langsung pula dalam kehidupan atau kegiatan sehari-hari, ada proses

yang harus

dilakukan serta terdapat tahapan yang perlu dilakukan guna terciptanya

kreativitas

yang maksimal untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari atau

bahkan

diaplikasikan kedalam kegiatan bisnis.

Dimensi Kreativitas 

Menurut Munandar (2012), terdapat empat dimensi kreativitas, yaitu pribadi (person), pendorong
(press), proses (process), produk (product). Adapun pembahasan dari masing-masing dimensi
kreativitas tersebut adalah sebagai berikut: 

a. Pribadi (Person) 

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Ungkapan kreatif ialah yang mencerminkan orisinalisasi dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk inovatif. Oleh karena
itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan
mengharapkan semua melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat
yang sama).

b. Proses (Process) 

Untuk mengembangkan kreativitas, individu perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara
kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan
kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan. Dalam hal ini yang
penting ialah memberi kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu
saja dengan persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan.

c. Produk (Product) 

Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang, atau lingkungan
yang memberi kesempatan atau peluang untuk bersibuk diri secara kreatif maka diprediksikan
bahwa produk kreativitasnya akan muncul. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan
produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana
keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan,
kegiatan) kreatif. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan
hasil karya anak. Ini akan mengunggah minat bakat untuk berkreasi.

d. Pendorong (Press) 

Bakat kreatif akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan dari lingkungannya, ataupun jika
ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat
kreatif dapat berkembang dalam lingkungan yang menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di
dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada penghargaan dan dukungan
terhadap sikap dan perilaku kreatif individu atau kelompok individu.

Anda mungkin juga menyukai