Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi yang memiliki catatan emas dan kelam
dalam sejarah bangsa ini. Di provinsi inilah Pancasila dilahirkan, yang kemudian dijadikan
sebagai salah satu dari pilar bangsa ini. Maka, akan sangat menyedihkan apabila dalam
kehidupan sosial ketika terjadi inraksi antar budaya, ras, suku maupun agama, pancasila tidak
menjadi nilai luhur atau falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara. Di provinsi ini pula
lahir 4 poin kebebasan (Four Freedoms) yang ditulis diatas monumen bersejarah yakni Tugu
HAM, atau yang lebih dikenal dengan nama Tugu Pancasila atau Tugu Selam. Dalam 4 poin
kebebasan yang ditulis diatas Tugu HAM pertama di dunia itu tertuang satu poin yang
menjadi bentuk pengakuan para pendahulu bangsa akan adanya kebebasan dalam beragama.
Namun selain tinta emas yang ditorehkan dalam sejarah, provinsi ini juga memiliki sejarah
kelam akan peristiwa pada akhir tahun 90-an.
Dalam dialektika kebangsaan hari ini agama menjadi hal tabu untuk didiskusikan.
Ketakutan akan konflik yang sangat mudah terjadi akibat fanatisme tanpa berlandaskan
pengetahun atau wawasan menjadi alsan utama. Oleh karena itu dalam melihat segala macam
bentuk perbedaan termasuk di dalamnya keyakinan, sangat diperlukan adanya pemahaman
bahwa di negeri ini perbedaan justru adalah alasan utama kita untuk bersatu, Bhineka
Tunggal Ika. Dalam berbagai kesempatan, sangat banyak kajian ataupun diskusi yang
dibangun oleh masyarakat mengenai perbedaan ini. Sehingga kesadaran akan realitas
perbedaan mulai tumbuh dan berkembang. Namun seiring meningkatnya kesadaran akan
perbedaan, kita lupa bahwa membicarakan bagaimana menyatukan perbedaan tersebut juga
adalah penting.
Oleh sebab itu, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah Nusa
Tenggara Timur sebagai salah satu unsur dalam masyarakat kemudian menginginkan adanya
ruang-ruang diskusi untuk menumbukan satu visi yang sama tentang bagaimana mewujudkan
bangsa ini kedalam satu kesatuan yang sesungguhnya. Terutama di provinsi Nusa Tenggara
Timur, yang menjadi tempat dilahirkannya pancasila, tempat dideklarasikannya empat poin
kebebasan, tempat di mana rumah ibadah bisa dibangun berdampingan. Benar-benar dapat
dijadikan sebagi kiblat toleransi di Ngeri ini.
Dengan dasar pemikiran itulah kemudian, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur melalui Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
menyelenggarakan satu kegiatan dengan nama Sekolah Kader Mubaligh dan Seminar
Moderasi Beragama. Dengan harapan bahwa dari kegiatan ini dapat terlahir generasi yang
mampu mewujud nyatakan nilai-nilai Religiusitas dan Kebhinekaan dalam kehidupan
masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Adapun yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan Sekolah Kader Mubaligh dan
Seminar Moderasi Beragama adalah sebagai berikut:
1. Al-Qur’an dan Al-Hadist;
2. Pancasila dan Undang-Undang Dasar;
3. Anggaran Dasar Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah;
4. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah;
5. Perogram Kerja Bidang Tabligh dan Kajian Ke-Islam-an DPD IMM NTT.
Nama dan Tema Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah Sekolah Kader Mubaligh dan Seminar Moderasi
Beragama, dan tema yang diusung adalah “Aktualisasi Nilai Religiusitas dan Kebhinekaan
Dalam Sikap Sosial Generasi Muda Guna Mewujudkan NTT Menjadi Nusa Terindah
Toleransi”.
Waktu dan Tempat
Adapan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Sekolah Kader Mubaligh dan
Seminar Moderasi Beragama adalah sebagai berikut:
Waktu : Sabtu, 17 Desember 2011
Tempat : Aula Utama Lantai II Gedung B Universitas Muhammadiyah Kupang
: Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.17 Ke. Kayu Putih Kec.Oebobo Kota Kupang
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan Sekolah Kader Mubaligh dan Seminar
Moderasi Beragama adalah ssebagai berikut:
1. Membentuk karakter pewaris bangsa yang mampu mengaktualisasikan nilai Religiusitas
dan Kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan sosial;
2. Menanamkan kesadaran bahwa perbedaan keyakinan merupakan hal yang perlu dihargai
dan dihormati;
3. Membentuk karakter generasi muda menjadi idividu yang Rahmatan lil ‘alamiin;
4. Mengusahakan terbentuknya masyarakat Madani yang sesungguhnya.
Jumlah Peserta
Adapun peserta secara total berjumlah 300 orang, dentgan rincian peserta Seminar
Moderasi Beragama berjumlah 200 orang peserta dari Organisai Mahasiswa Daerah,
Organisasi Mahasiswa Nasional, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi di Kota
Kupang. Serta peserta Sekolah Kader Mubaligh berjumlah 100 orang dari Pimpinan Cabang
dan Pimpinan Komisariat IMM Se-Nusa Tenggara Timur.
Susunan Panitia
Demikian poposal ini kami ajukan, segala bentuk dukungan dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kelancaran kegiatan ini. Agar kegiatan ini terealisasikan sesuai
dengan apa yang direncanakan dan memberi manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan
dukungan yang diberikan kami haturkan limpah terima kasih.
Billahi fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.
PANITI PELAKSANA
Ketua Sekretaris
Taslim Rupa
NBM. 1316636
Seski Kesekretariatan :
:
:
Seksi Dokumentasi :
:
:
Seksi Acara :
:
:
:
Seksi Konsumsi :
:
:
:
:
Seksi Perlengkapan :
:
:
:
:
:
Seksi Keamanan : IMMawan
: Seluruh IMMawan
: Kokam Pemuda Muhammadiyah
Ketua Umum,
Dewan Pimpinan Daerah IMM
Nusa Tenggara Timur
Taslim Rupa
Lampiran II Estimasi Anggaran Sekolah Kader Mubalig dan Seminar Moderasi Beragama
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Nusa Tenggara
Timur.
Bendahara Panitia,