Kepada Yth,
DPR-D Provinsi Nusa Tenggara Timur
di-
Kupang
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
Ba’da salam semoga berkat rahmat Ilahi melimpahi perjuangan kita dalam mengemban
amanah ikatan, persyarikatan, umat dan bangsa. Aamiin.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi persoalan sensitif bagi pemerintah, karena
kebijakan menaikan harga BBM selalu mendapatkan penolakan dari berbagai kalangan.
Selain itu, BBM juga menjadi produk strategis yang sangat terkait dengan hajat hidup
orang banyak. Sehingga kebijakan untuk menaikan harga BBM yang saat ini dilakukan
oleh pemerintah, menjadi persolan yang perlu mendapat perhatian dan sorotan dari
berbagai pihak terkait.
Kebijakan harga BBM mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 tahun 2009,
pasal 72 yang menyatakan bahwa harga BBM diatur dan/atau ditetapkan oleh
pemerintah. PP tersebut kemudian dijabarkan melalui Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 191 tahun 2014. Kemudian, dalam perkembangannya oleh Presiden Joko Widodo
dikeluarkanlah Perpres baru Nomor 43 tahun 2018. Dalam Perpres tersebut menyebutkan
bahwa, dalam hal tertentu Menteri dapat menetapkan harga jual eceran Jenis BBM
Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan dengan perhitungan formula yang ditetakan,
dengan mempertimbangkan antara lain: a). Kemampuan keuangan negara; b).
Kemampuan daya beli masyarakat; c). Ekonomi rill dan sosial masyarakat (Pasal 3 ayat
(8)).
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, serta setelah melakukan penilaian dan kajian
terhadap tingkat perekonomian masyarakat di Nusa Tenggara Timur, dimana kenaikan
harga BBM dapat menurunkan kemampuan daya beli, serta sangat mempengaruhi
kehidupan perekonimian dan sosial masyarakat NTT. Oleh sebab itu, maka kami dari
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur,
meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk
menyampaikan tuntukan kami sebagai berikut:
1. Mendesak Pemerintah untuk segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
2. Mendesak Pemerintah untuk serius dalam melakukan pemberantasan terhadap para
mafia migas yang merenggut hak subsidi bagi rakyat.
3. Menunda pembanguan Ibu Kota Negara (IKN) yang tidak mendesak, serta
mengalihkan anggaran pembangunan IKN untuk mensubsidi BBM.
4. Kepada Pemerintah Provinsi untuk menaikan UMR di Nusa Tenggara Timur, sebab
kenaikan harga BBM akan mempengaruhi harga bahan pokok yang menjadi
kebutuhan masyarakat.
5. Melakukan pengawasan serta mengontrol laju kenaikan harga bahan pokok yang
diakibatkan oleh kenaikan harga BBM.
Demikian surat tuntuan ini kami sampaikan, agar dapat ditindak lanjuti oleh DPRD
Provinsi Nusa Tenggara Timur dan pihak terkait sebagimana mestinya.
Billahi fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh
PIMPINAN
Ketua Sekretaris
Taslim Rupa
NBM. 1316636