Nama : SYAWALUDDIN

NPM : 101501081
Kelas : 4 / D

TUGAS PRAKTIKUM STATISTIK

PT. NUSANTARA mengeluarkan kebijakan kenaikan bonus para kepala kantor

pemasaran untuk setiap unit produk yang berhasil dijual. Berikut ini data kenaikan
bonus pada 30 kantor pemasaran di Indonesia dan jumlah produk yang terjual :

Nomor Kenaikan Produk Nomor Kenaikan Produk

Cabang Bonus (X) Terjual (Y) Cabang Bonus (X) Terjual (Y)
(Juta) (Juta)
1 27 101 16 25 90
2 22 97 17 24 92
3 11 72 18 20 95
4 15 74 19 21 96
5 29 93 20 15 81
6 18 83 21 7 66
7 22 97 22 30 105
8 23 100 23 14 78
9 12 70 24 30 104
10 16 88 25 6 60
11 13 75 26 21 99
12 8 68 27 35 110
13 28 102 28 22 86
14 12 71 29 17 79
15 20 84 30 18 80

1. Hitung persamaan garis regresi antara variabel kenaikan bonus dan produk
yang terjual
2. Olah Uji Normalitas
3. Apakah ada hubungan antara Kenaikan Bonus dengan Produk Terjual
4. Apakah Kenaikan Bonus mempengaruhi jumlah Produk Terjual
5. Berapa besar pengaruh Kenaikan Bonus terhadap Jumlah Produk Terjual
6. Apakah kecenderungan Penjualan dimasa yang akan datang mengalami
kenaikan atau penurunan
 1. Persamaan Garis Regresi antara Variabel Kenaikan Bonus dan Produk Yang
terjual

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,933a ,871 ,866 4,874

a. Predictors: (Constant), Kenaikan Bonus

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 53,644 2,552 21,019 ,000

1
Kenaikan Bonus 1,698 ,124 ,933 13,750 ,000

a. Dependent Variable: Produk Terjual

2. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kenaikan Bonus ,068 30 ,200* ,984 30 ,926

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Analisis Output dari Test of Normality:

Dengan memperhatikan nilai probabilitas ( Sig. 0,200 ). Misalnya kita mengambil
α = 5% artinya nilai error yang kita toleransi adalah 0,05. Maka jika nilai
probabilitas ˃ 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Namun jika nilai
probabiitasnya ˂ 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal pada tingkat
signifikasi 5%. Dari hasil tabel diatas diperoleh nilai probabilitasnya yaitu 0,200 ˃
0,05. Maka data tersebut terdistribusi normal dengan tingkat signifikasi 5%.
3.
4. Analisa Output untuk mengetahui hubungan antara Kenaikan Bonus dengan
jumlah Produk Terjual melalui hasil pada data Model Summary tersebut
diatas sebagai berikut;

Diperoleh R (derajat korelasi) sebesar 0,933 atau sama dengan 93,3% yang
berarti Kenaikan Bonus berpengaruh kuat terhadap jumlah Produk Terjual.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kenaikan Bonus terhadap

jumlah Produk Terjual dapat diketahui dari melihat Nilai R Square atau
Koefisien determinasinya. Pada tabel diperoleh nilai R Square = 0,871 atau
sama dengan 87,1%. Jadi dapat dikatakan bahwa besarnya Pengaruh
Kenaikan Bonus terhadap Produk Terjual adalah sebesar 87,1%, sedangkan
12,9% lainnya disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lain.
6. Kecenderungan penjualan dimasa yang akan datang mengalami kenaikan
atau penurunan yaitu dengan menyusun Persamaan Regresi linear sebagai
berikut :

Rumus Umum :

Y = a + bX

Dimana;
Y = Produk Terjual
X = Kenaikan Bonus
a = Konstanta
b = Koefisien Variabel Kenaikan Bonus

untuk nilai-nilai ( a ) dan ( b ) dapat diperoleh melaui Tabel Coefficients

tercantum diatas sebagai berikut :
- Konstanta ( a ) dengan nilai 53,644
- Koefisien Kenaikan Bonus ( b ) dengan nilai 1,698

Dari nilai tersebut diatas diperoleh persamaan regresinya :

Y = 53,644 + 1,698 X

Adapun maksud dari persamaan diatas adalah jika tidak ada Kenaikan Bonus
( X = 0 ) diperkirakan Produk Terjual adalah 53,644 atau sama dengan 54
produk. Dan jika dikeluarkan kebijakan kenaikan bonus untuk setiap produk
yang terjual ( X = 5 ) maka produk yang terjual adalah sama dengan 53,644 +
1,698 * 5 = 53,644 + 8,490 = 62,134 atau sama dengan 62 produk, dan
seterusnya. Secara umum jumlah Produk Terjual akan semakin meningkat
seiring dengan Kenaikan Bonus.