Anda di halaman 1dari 137

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI


PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CABANG BAKAUHENI

Analysis Of Transformational Leadership Style And Work


Discipline In Improving Employee Performance PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Branch Of Bakauheni

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


mencapai gelar Sarjana

Disusun oleh :
ALIF AL SALDA
18411064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN


DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CABANG BAKAUHENI

Analysis Of Transformational Leadership Style And Work


Discipline In Improving Employee Performance PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Branch Of Bakauheni

Yang diajukan oleh

ALIF AL SALDA
18411064

Telah disetujui
Tanggal 10 November 2022

Mengetahui,
Disetujui,
Program Studi S1 Manajemen Pembimbing,
Ketua,

Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc. Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc.


NIK. 021 19 09 08 NIK. 021 19 09 08

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN


DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CABANG BAKAUHENI

Dipersiapkan dan disusun oleh

ALIF AL SALDA
18411064

Telah dipertahankan
Pada tanggal 10 November 2022

Dewan Penguji

Pembimbing, Penguji,

Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc. Dr. Emi Suwarni, S.E., M.Si


NIK. 021 19 09 08 NIK. 021 20 03 01

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar sarjana
Tanggal 10 November 2022

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Manajemen


Dekan, Ketua,

Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., MM. Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc.


NIK. 023 05 00 09 NIK. 021 19 09 08

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Alif Al Salda


NPM : 18411064
Program Studi : S1 Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa laporan skripsi :

Judul Skripsi : Analisis Gaya Kepemimpinan Tranformasional dan


Disiplin Kerja dalam meningkatkan Kinerja Pegawai PT
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni

Pembimbing : Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc.

Belum pernah diajukan untuk diuji sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
akademik pada berbagai tingkat di universitas/perguruan tinggi manapun. Tidak
ada bagian dalam skripsi ini yang pernah di publikasikan oleh pihak lain, kecuali
bagian yang digunakan sebagai referensi, berdasarkan kaidah penulisan ilmiah
yang benar.

Apabila dikemudian hari ternyata laporan tugas akhir yang saya tulis terbukti
hasil plagiat, maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan
saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Bandar Lampung, 10 November 2022


Yang menyatakan,

ALIF AL SALDA
NPM. 18411064

iv
MOTTO

“Behold, the most beautiful thing in the world sometimes can not be seen in the
view or palpable to the touch, they can only be felt with the heart”.

(Ketahuilah hal-hal terindah di dunia ini terkadang tak bisa terlihat dalam
pandangan atau teraba dengan sentuhan, mereka hanya dapat terasakan dengan
hati.)

-Hellen Keller-

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Gaya
Kepemimpinan Transformasional dan Disiplin Kerja dalam meningkatkan
Kinerja Pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknokrat Indonesia. Penyusunan
skripsi ini tidak bisa terselesaikan tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Maka, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr.H. M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A. selaku Rektor Universitas Teknokrat

Indonesia.

2. Defia Riski Anggarini, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Teknokrat Indonesia.

3. Larasati Ahluwalia, S.E., M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen

Universitas Teknokrat Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing proposal

skripsi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta

telah memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis

menyelesaikan skripsi.

4. Dr. Emi Suwarmi, S.E., M.Si. selaku selaku Dosen Penguji yang juga sudah

membimbing penulis dalam menyusun skripsi. Akhir kata penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna tetapi penulis berharap skripsi

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

5. Kepada orang tua penulis yang tercinta dan tersayang, Ibu Rosihah dan Bapak

Sahidan serta adik tercinta M. Faruq Akbar mereka adalah keluarga yang hebat

yang telah memberikan dukungan, dan semangat serta doa bagi penulis dalam

vi
menyelesaikan skripsi ini. Serta telah mendidik penulis menjadi sarjana sesuai

dengan yang mereka harapkan.

6. Sahabat-sahabat penulis Nabila Aisya Putri, S.Sos, Adi Achyar Abdullah, S.M,

Alex Zakaria, S.T, Bagus Pangestu, S.M, Endri Santanu, S.M, Titis Mubarokh,

S.H, Yessi Kristy, S.M. yang telah mendukung dan mendoakan selama

penulisan skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi yang lainnya dan juga teman-teman

Angkatan 2018 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

8. Almamater Universitas Teknokrat Indonesia tercinta.

Semoga Allah SWT membalas semua jasa dan budi yang telah kalian berikan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi segala
pihak.

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang..............................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah.........................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian..........................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian........................................Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI...................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Sumber Daya Manusia..................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Gaya Kepemimpinan Transformasional.......Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan.....................Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Pengertian Gaya Kepemimpinan...........Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Pengertian Kepemimpinan Transformasional.....Error! Bookmark not
defined.
2.2.4 Karakteristik Kepemimpinan Transformasional. Error! Bookmark not
defined.
2.3 Disiplin Kerja...............................................Error! Bookmark not defined.
2.4 Kinerja..........................................................Error! Bookmark not defined.
2.5 Penelitian Terdahulu.....................................Error! Bookmark not defined.
2.6 Alur Skema penelitian.................................Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN.........................Error! Bookmark not defined.
3.1 Jenis Penelitian.............................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Objek Penelitian...........................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Subjek Penelitian..........................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Variabel Operasional....................................Error! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data Penelitian................................Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................Error! Bookmark not defined.
3.7 Uji Keabsahan Data......................................Error! Bookmark not defined.

viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSASAN...Error! Bookmark not
defined.
4.1 Gambaran Umum Demografis......................Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Profil PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).........Error! Bookmark not
defined.
4.1.2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan............Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Nilai Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).................Error!
Bookmark not defined.
4.1.4 Struktur Organisasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).............Error!
Bookmark not defined.
4.2 Deskriptif Informan Dan Pemaparan Data. .Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Hasil Wawancara Gaya Kepemimpinan Transformasional..........Error!
Bookmark not defined.
4.2.2 Hasil Wawancara Disiplin Kerja...........Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Hasil Wawancara Tentang Kinerja Pegawai.......Error! Bookmark not
defined.
4.3 Pembahasan Hasil dan Analisis Penelitian...Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Analisis Gaya Kepemimpinan TransformasionalError! Bookmark not
defined.
4.3.2 Analisis Disiplin Kerja...........................Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Analisis Kinerja.....................................Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP....................................................Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan...................................................Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran.............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA...............................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN……………………………………………………..………….…...91

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu.............................Error! Bookmark not defined.


Tabel 3. 1 Operasional Variabel.............................Error! Bookmark not defined.

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Alur Skema Penelitian.......................................................................30


Gambar 3. 1 Triangulasi Teknik Sumber Data......................................................42
Gambar 3. 2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data.............................................42
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi............................Error! Bookmark not defined.

xi
LAMPIRAN

Lampiran 1 Pertanyaan dan Hasil Wawancara…………………………………92


Lampiran 2 Foto Dokumentasi Wawancara Dengan Narasumber.....................112

xii
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN
DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PT
ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) CABANG BAKAUHENI

ABSTRAK

Oleh:

Alif Al Salda
18411064

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Gaya Kepemimpinan


Transformasional dan Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan menggunakan studi lapangan dalam pengumpulan data.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan melakukan
observasi dan wawancara untuk menyelidiki keadaan dan kondisi yang
sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Disiplin Kerja dalam meningkatkan Kinerja Pegawai PT.
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya seluruh pegawai sudah mengikuti arahan gaya kepemimpinan
tranformasional dan disiplin kerja yang sudah diterapkan oleh perusahaan, yang
dibuktikan dengan pencapaian indikator-indikator kinerja yang rata-rata pegawai
dapat memberi hasil dan memberi pencapaian kerja yang baik untuk
meningkatkan kinerja pegawai.

Kata Kunci: PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Gaya Kepemimpinan


Transformasional, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan.

xiii
ANALYSIS OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP STYLE AND
WORK DISCIPLINE IN IMPROVING PERFORMANCE OF EMPLYEE
PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) BAKAUHENI BRANCH

ABSTRACT

By

Alif Al Salda
18411064

This study aims to analyze Transformational Leadership Style and Work


Discipline in Improving Employee Performance at PT.ASDP Indonesia Ferry
(Persero) Bakauheni Branch. This study use a qualitative method by using field
studies in data collection. The type of research used is descriptive research by
conducting observations and interviews to investigate the actual situation and
conditions. The results of this study indicate that the role of Transformational
Leadership Style and Work Discipline in improving Employee Performance of
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bakauheni Branch. This is indicated by the
fact that all employees have followed the direction of the transformational
leadership style and work discipline that has been applied by the company, as
evidenced by the achievement of performance indicators that the average
employee can produce results and provide good work achievements to improve
employee performance.

Keyword: PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), Transformational Leadership


Style, Work Discipline and Improving Employee Performance.

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu instansi memiliki tujuan dan sasaran untuk mencapai target

yang akan dicapai, kualitas sumber daya manusia berperan penting untuk

keberhasilan suatu perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

sebuah komponen peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah

organisasi, dikatakan penting karena sumber daya manusia dapat menentukan

tercapainya tujuan organisasi (Santoso, 2017).

Pentingnya peranan sumber daya manusia dalam mewujudkan

keselarasan visi dan misi organisasi perlu diimbangi dengan kemampuan

organisasi dalam menetapkan nilai-nilai yang mengacu pada tingginya tingkat

kinerja pegawai. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi menurut Rivai dalam Kurnia (2020). Beberapa faktor yang dapat

menentukan baik buruknya kinerja karyawan adalah gaya kepemimpinan dan

disiplin kerja di perusahaan.

Kepemimpinan (Leadership) merupakan suatu proses untuk

mengarahkan dan mempengaruhi orang lain agar mau melaksanakan tugasnya

untuk mencapai tujuan perusahaan menurut Bangun dalam Herawati &

Ermawati (2020). Dengan kepemimpinan yang baik, proses manajemen akan

berjalan lancar dan karyawan yang bergairah melaksanakan tugas-tugasnya.


2

Tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan sebagian besar ditentukan

oleh kecakapan manajer dalam melaksanakan kepemimpinannya untuk

mengerahkan para bawahannya (Sulthon, 2019).

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan

seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang

lain seperti yang diinginkan (Rosalina & Wati, 2020). Berdasarkan definisi

gaya kepemimpinan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan

mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan suatu

pekerjaan atas kesadarannya dalam mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang

menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan diri mereka

sendiri demi keuntungan organisasi. Menurut Robbins dan Judge dalam

Sjafitri (2020) salah satu gaya kepemimpinan yang dianggap mampu

meningkatkan kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan transformasional

karena gaya kepemimpinan ini menitik beratkan kepada memberikan

motivasi, kepercayaan, delegasi, kepada pegawai dalam melaksanakan tugas

yang dibebankan demi mencapai tujuan organisasi. Ruang lingkup gaya

kepemimpinan transformasional lebih luas dari sekedar pelaksanaan tugas,

karena gaya kepemimpinan transformasional akan berpengaruh kuat terhadap

kinerja pegawai (Sjafitri, 2020).

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam

mentaati semua peraturan organisasi dan norma sosial yang berlaku. Untuk
3

mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan adanya para pegawai yang

memiliki disiplin yang fungsi kedisiplinan sebagai salah satu unsur penting

dalam suatu organisasi. Kedisiplinan sangat penting dalam peningkatan

kinerja seseorang, sebab dengan disiplin maka semua tugas akan dapat selesai

dengan baik dan tepat waktu (Rochmad Fadjar, 2018). Disiplin kerja

merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis

serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi

apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya menurut

Siswanto dalam Nurjaya (2021).

Kinerja merupakan wujud nyata kerja yang disesuaikan berdasarkan

indikator kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kinerja karyawan

(performance employee) berarti hasil kerja karyawan atau pencapaian dari

sebuah pekerjaan yang mana hasil kerja ditunjukkan dengan standar yang

telah ditentukan menurut Sedarmayanti dalam Chusnah & Khoridah (2022).

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya menurut Mangkunegara dalam

Yunia (2020).

Menurut Sutrisno (2009), untuk mencapai keseimbangan antara

sasaran dan kebutuhan organisasi dengan sasaran dan kebutuhan pegawai,

manajemen sumber daya manusia memusatkan perhatiannya pada tiga hal

utama yaitu pertama, perencanaan sumber daya manusia yang terintegrasi


4

memperhitungkan berbagai tantangan dan peluang di masa mendatang

sehingga menjadikan sumber daya manusia (SDM) organisasi menjadi

kompetitif. Kedua, implementasi fungsi manajemen sumber daya manusia

secara efektif dan efisien, tanpa mengabaikan peraturan perundangan yang

berlaku sehingga tercapai produktivitas sumber daya manusia yang tinggi.

Ketiga, evaluasi fungsi manajemen sumber daya manusia mencakup penilaian

terhadap kebijakan manajemen sumber daya manusia untuk menentukan

apakah kebijakan sumber daya manusia benar-benar efektif.

Indonesia sebagai negara kepulauan/maritime, peranan pelayanan

transformasi sangat penting bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan,

pertahanan/keamanan dan sebagainya. Bidang kegiatan pelayaran sangat luas

meliputi angkutan penumpang dan barang, penjagaan pantai, hidrografi dan

jenis pelayaran lainnya. Kegiatan angkutan pelayaran sangat diperlukan untuk

menghubungkan antar pulau seperti pelabuhan penyeberangan PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah salah satu BUMN di

Indonesia yang bergerak dalam jasa transportasi seperti jasa angkutan

penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang,

kendaraan dan barang. Fungsi utama perusahaan ini adalah menyediakan

akses transportasi publik antar pulau yang bersebelahan serta menyatukan

pulau-pulau besar sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke

wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna mempercepat

pembangunan. PT ASDP Bakauheni merupakan pelabuhan penyeberangan


5

antara ujung Pulau Sumatera (Bakauheni) dan Pulau Jawa (Merak) maka

tingkat mobilitas para pengguna pelayanan pelabuhan ASDP Bakauheni

sangat tinggi khususnya pada saat hari-hari besar yang akan dilaksanakan

seperti idul fitri dan lainnya, adapun terdapat kutipan dalam berita. Pada 7

mei 2022 dalam Bisnis.com jumlah pemudik yang melewati pelabuhan

Bakauheni. Berdasarkan data ASDP Bakauheni jumlah penumpang harian

yang menyeberang dari Bakauheni menuju Merak tercatat 111.214. Angka

tersebut meliputi 8.056 pejalan kaki dan 102.708 penumpang dalam

kendaraan. Proyeksi ASDP, jumlah penumpang pejalan kaki mencapai

17.320 orang, penumpang dalam kendaraan 211.010 dan total penumpang

228.331 orang atau lebih tinggi 27% dibandingkan dengan tahun 2019

sebanyak 180.444 penumpang.

Kemudian pada 13 Juni 2022 dalam Suara.com di antara pelabuhan

yang ada di Indonesia, ada beberapa pelabuhan yang masuk kedalam kategori

terbesar dan tersibuk di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok,

pelabuhan ini terletak di sebelah utara Jakarta yang tidak hanya pengangkutan

barang dari dalam dan luar negeri pelabuhan ini juga dijadikan untuk

menurunkan penumpang. Pelabuhan Tanjung Perak yang berada di Jawa

Timur tepatnya Surabaya. Pelabuhan Ketapang dan salah satunya Pelabuhan

Bakauheni, pelabuhan ini memang menjadi tujuan besar bagi sebagian

penumpang dari Pulau Jawa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SIASATI (Sistem Informasi

Angkutan Dan Sarana Transportasi Indonesia) menunjukkan bahwa tingkat


6

pengguna pelayanan di ASDP Bakauheni menjadi pelabuhan dalam jumlah

banyak penumpang roda 2 roda 4 dan trip angkutan penyeberangan dari

tanggal 9 Juli sampai 22 Juli 2022 yaitu mencapai 139.536 penumpang dan

ASDP Merak mencapai 158.485 penumpang. Maka dari itu pegawai yang

berkualitas sangat dibutuhkan dalam hal ini dan didukung dengan faktor-

faktor yang meningkatkan kinerja karyawan seperti gaya kepemimpinan dan

disiplin kerja para pegawai ASDP Cabang Bakauheni.

Berdasarkan hasil observasi awal pada PT ASDP Cabang Bakauheni

pada 14 Agustus 2022 informasi mengenai gaya kepemimpinan dan disiplin

kerja serta kinerja karyawan melalui Assistant Sumber Daya Manusia (SDM)

yang menunjukkan bahwa capaian kinerja perusahaan sangat fluktuatif baik

dari segi pendapatan, kinerja dan lainnya. Keadaan ini dimungkinkan karena

pegawai kurang maksimal dalam bekerja, pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, kelengkapan sarana

penunjang kerja yang masih belum lengkap. Keadaan ini diduga

menyebabkan pegawai kurang memberikan kualitas kinerja yang efektif.

Mengenai hal tersebut diduga bahwa permasalahan-permasalahan yang sering

terjadi seperti masih rendahnya kualitas tugas yang diberikan oleh

pegawainya sehingga tugas-tugas yang diberikan pemimpin tidak

tersampaikan sebagaimana mestinya, adanya pegawai yang tidak mengerti

arahan-arahan yang diberikan oleh pemimpin. Masih kurangnya kesempatan

dari pimpinan untuk mengadakan pertemuan rutin sebagai sarana evaluasi

kerja masing-masing pegawai. Sementara pada aspek disiplin didapatkan


7

bahwa dalam setiap dua bulan Mei - Juli 2022 terakhir tingkat absensi

pegawai mencapai 1.7%, sedangkan pada disiplin kerja didapatkan pegawai

yang tidak tepat waktu dalam bekerja, merokok di ruangan kerja, serta keluar

seringnya karyawan meninggalkan pekerjaan untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

menganalisis lebih dalam tentang gaya kepemimpinan transformasional dan

disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah gaya kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan kinerja

pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni?

2. Apakah disiplin kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan transformasional dalam

meningkatkan kinerja pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni.

2. Untuk menganalisis disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.


8

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, kiranya penelitian ini

dapat berguna bagi :

a. Peneliti

Sebagai studi perbandingan antara pengetahuan teoritis yang diperoleh di

perkuliahan dengan prakteknya di dunia kerja, khususnya tentang peran

suatu perusahaan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

b. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi

perkembangan mengenai gaya kepemimpinan dalam peningkatan disiplin

dan kinerja serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian

lainnya.

c. Praktisi

1. Menambah pengetahuan dan memperkaya pustaka ilmu-ilmu sosial

terutama mengenai manajemen sumber daya manusia (SDM) di suatu

instansi.

2. Dapat memberikan bahan informasi dan referensi terkait gaya

kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja dalam

meningkatkan kinerja pegawai di suatu instansi atau perusahaan.


9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai

faktor penggerak utama dalam pelaksanaan kegiatan atau aktivitas suatu

instansi, sehingga harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Sumber

Daya Manusia (MSDM). Sumber daya manusia merupakan individu

produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu pada

institusi maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga

harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya (Gulick, 2019).

Menurut Nawawi dalam Purba (2018) Sumber daya manusia dibedakan

secara makro dan mikro, secara pengertiannya sumber daya manusia secara

makro adalah semua manusia sebagai warga negara suatu negara atau dalam

batas wilayah tertentu yang sudah memasuki angkatan kerja, baik yang sudah

maupun belum memperoleh pekerjaan (Purba, 2018). Selanjutnya, pengertian

sumber daya manusia secara mikro dapat dilihat dari tiga sudut di lingkungan

sebuah perusahaan yaitu penuaian kewajiban sosial organisasi, pencapaian

tujuan organisasi dan pencapaian tujuan-tujuan pribadi para anggota

organisasi yang bersangkutan.

Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus

berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut kemampuan

beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri.

Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap


10

visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya.

Perusahaan perlu melakukan perencanaan sumber daya manusia dimulai

dengan melihat implikasi rencana strategis di perusahaan, baik yang bersifat

umum, luas, dan menyeluruh terhadap kebutuhan tenaga kerja.

Terdapat beberapa alasan mengapa karyawan harus dibina dan dilatih

agar senantiasa mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan,

diantaranya dan mungkin yang terpenting adalah :

a. Pegawai seringkali kurang memahami secara benar bagaimana melakukan

pekerjaan.

b. Perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja.

Perubahan-perubahan disini meliputi adanya perubahan teknologi atau

munculnya metode kerja baru, dimana perusahaan proaktif harus

menyesuaikan keterampilan pegawainya untuk dapat menggunakan

teknologi serta menghindari keusangan pegawai (employee obsolescence).

Perubahan dalam tenaga kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja

yang memiliki latar belakang keahlian, nilai dan sikap yang berbeda yang

memerlukan pelatihan untuk menyamakan sikap dan perilaku mereka

terhadap pekerjaan.

c. Meningkatnya daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.

Sebagaimana dipahami pada saat ini, daya saing perusahaan tidak bisa lagi

hanya mengandalkan aset berupa modal yang dimiliki sebab modal bukan

lagi kekuatan daya saing yang langgeng, dan sumber daya manusia

merupakan elemen yang paling penting untuk meningkatkan daya saing


11

sebab sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing

yang langgeng. Selanjutnya dengan meningkatkan kemampuan seseorang,

dengan asumsi faktor lain seperti gaji dan lingkungan kerja berada dalam

kondisi yang baik, kemampuan akan dapat meningkatkan produktivitas

karyawan.

d. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standar

pelaksanaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh asosiasi industri dan

pemerintahan, untuk menjamin kualitas produksi atau keselamatan dan

kesehatan kerja.

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut

harus mempunyai nilai kompetensi, karakteristik kompetensi menurut

spencer and spencer yaitu :

1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-

keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang

mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatan atau

tujuan tertentu.

2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat

konsisten terhadap situasi atau informasi.

3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai diri orang-orang.

4. Pengetahuan (knowledge), yaitu situasi informasi yang dimiliki

seseorang pada bidang yang spesifik. Pengetahuan merupakan

kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur

kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa
12

melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan

pengetahuan yang dimilikinya.

5. Keterampilan (skill). Kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-

tugas fisik dan mental tertentu.

2.2 Gaya Kepemimpinan Transformasional

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan hubungan yang ada dalam diri seseorang

atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam

hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan

adalah suatu rangkaian bagaimana mendistribusikan pengaturan dan situasi

pada suatu waktu tertentu (Sulthon, 2019). Sementara itu kepemimpinan

merupakan kemampuan untuk memberikan pengaruh konstruktif kepada

orang lain untuk melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan yang

sudah direncanakan (Batubara, 2020). Salah satu faktor keberhasilan suatu

organisasi mencapai tujuannya adalah kepemimpinan pada perusahaan. Suatu

organisasi membutuhkan seorang pimpinan yang mempunyai kemampuan

untuk mempengaruhi perilaku anggotanya.

Kepemimpinan dapat diartikan seseorang yang mampu menggerakan

atau mampu membuat orang lain dalam organisasi dan juga memberi

motivasi kepada karyawan organisasi. Maka dari itu kepemimpinan sangat

diperlukan agar tujuan organisasi sukses, pemimpin harus mempunyai sifat

dan ciri umum yaitu kepemimpinan yang efektif (Shafura, 2019). Jadi,

seorang pemimpin akan diakui sebagai seorang pimpinan yang berhasil


13

apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan anggotanya

ke arah pencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

merupakan perilaku atau kemampuan yang terdapat pada seorang pemimpin

mempengaruhi, pemimpin yang bisa menggerakkan organisasi atau

perusahaan guna menciptakan semangat dan kerjasama antar pegawai yang

bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai sehingga tercapainya suatu

tujuan organisasi atau perusahaan.

2.2.2 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan seorang atau atasan dalam sebuah organisasi atau

perusahaan dan berbagai jenis organisasi lainnya itu sangatlah penting. Gaya

kepemimpinan seseorang bisa jadi menjadi suatu media untuk menentukan ke

arah mana proses sebuah organisasi (Maliki, 2020). Menurut Kartono dalam

Setiawan & Pratama (2019) gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan

tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin

dalam berinteraksi dengan orang lain. Sementara itu menurut Thoha dalam

Setiawan & Pratama (2019) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan

merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan. Adapun

salah satu gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan transformasional.

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang

pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan

merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
14

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya

tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan

menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya

menurut Marzuki dalam Nugroho (2018). Maka dari itu pimpinan harus bisa

memilah dengan baik gaya kepemimpinan yang mana yang sesuai untuk

diterapkan di perusahaan yang dipimpinnya agar dapat berpengaruh positif

bagi perusahaan (Usmaya, 2020).

Dengan berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi

kepemimpinan dalam organisasi sangat begitu penting. Kemudian dalam

ruang lingkup kepemimpinan teknik ataupun gaya kepemimpinan yaitu

membicarakan tentang etika gaya profesi bagi setiap pemimpin, tentang

teknik-teknik dan hal-hal yang harus diperlihatkan sebagai pemimpin dalam

organisasi seperti kepemimpinan transformasional.

2.2.3 Pengertian Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan Transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi

para pengikut untuk melampaui kepentingan diri sendiri mereka demi

keuntungan organisasi menurut Robbins dan Judge dalam Sjafitri (2020).

Para pemimpin transformasional dapat memiliki pengaruh yang luar biasa

terhadap para pengikutnya. Bisa menjadikan pegawai merasa dipercaya, loyal

dan hormat terhadap atasannya, sehingga pegawai termotivasi untuk berbuat

lebih banyak daripada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya sehingga

pegawai memiliki kinerja yang baik. Salah satu pilihan yang dapat diambil

dalam upaya menyelesaikan masalah yang kompleks pada sebuah organisasi


15

adalah dengan menerapkan pendekatan kepemimpinan kontemporer yaitu

gaya kepemimpinan transformasional.

Kinerja juga bisa menjadi tolak ukur kemampuan seorang pimpinan

dalam mengendalikan dan menaungi pegawainya supaya dapat bekerja

dengan baik sehingga menghasilkan kinerja yang baik pula. Pemimpin yang

handal bukan saja piawai dalam menyusun rencana strategi, tetapi juga

terampil dalam melaksanakan strategi yang telah direncanakan dengan efektif

dan efisien. Begitu juga peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja

pegawai sangat diperlukan (Sjafitri, 2020).

Tindakan pemimpin dalam memberikan arahan dan instruksi akan

memiliki dampak yang besar pada kinerja pegawai. Dengan demikian

diperlukan pimpinan yang dapat mengkoordinasikan semua aspek manajemen

yang berkaitan dengan organisasi. Salah satu pilihan yang dapat diambil

dalam upaya menyelesaikan masalah yang kompleks pada sebuah organisasi

adalah dengan menerapkan pendekatan kepemimpinan kontemporer yaitu

gaya Kepemimpinan Transformasional (Sjafitri, 2020).

2.2.4 Karakteristik Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan transformasional adalah kemampuan untuk

memberikan informasi dan memotivasi para pengikutnya untuk mencapai

hasil-hasil yang lebih besar daripada yang direncanakan secara orisinil dan

untuk imbalan internal (Mondiani, 2012). Teori kepemimpinan

transformasional menyatakan bahwa pemimpin dapat mengoptimalkan power


16

dan pengaruh mereka terutama melalui karisma (referent power), inspirasi

(visionary processes) menurut (Narsa, 2011).

Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan individu dalam

menanamkan inspirasi kepada karyawan, mengakomodir kepentingan mereka

serta sedemikian rupa dapat memiliki pengaruh kuat yang mendasar di hati

karyawan lain menurut Nurdin & Rohendi dalam Ramadhani (2021).

Kepemimpinan transformasional bukan sekadar ditujukan untuk mencapai

keberhasilan untuk meraih sebuah tujuan dengan membawa pengaruh bagi

pengikutnya, lebih dari itu untuk melakukan perubahan sikap dan perilaku

sesuai dengan nilai dasar mereka melalui pengembangan potensi. Penelitian

ini menggunakan indikator kepemimpinan transformasional dari (Bass &

Avolio, 1993) yaitu, karismatik, motivasi, stimulasi intelektual dan

konsiderasi individu.

Kepemimpinan Transformasional memiliki empat dimensi dan

indikator kuat yang dikenal dengan “the four I’s” 1 menurut (Bass & Avolio,

1993) yaitu :

1. Idealized influence (kharismatik atau pengaruh ideal)

Pemimpin yang memiliki karisma menunjukkan pendirian, menekankan

kepercayaan, menempatkan diri pada isu-isu yang sulit, menunjukkan nilai

yang paling penting, menekankan pentingnya tujuan, komitmen dan

konsekuen etika dari keputusan, serta memiliki visi dan sense of mission.

Dengan demikian pemimpin yang akan diteladani, membangkitkan


17

kebanggaan, loyalitas, hormat, antusiasme dan kepercayaan bawahan,

selain itu pemimpin akan membuat bawahan mempunyai kepercayaan diri.

2. Inspirational Motivation (motivasi inspirasi)

Pemimpin mempunyai visi yang menarik untuk masa depan, menetapkan

standar yang tinggi bagi para bawahan, optimisme dan antusiasme,

memberikan dorongan dan arti terhadap apa yang perlu dilakukan.

Sehingga pemimpin semacam ini akan memperbesar optimisme dan

antusiasme bawahan serta motivasi dan menginspirasi bawahannya untuk

melebihi harapan motivasional awal melalui dukungan emosional dan daya

tarik emosional.

3. Intellectual Stimulation (stimulasi intelektual)

Pemimpin yang mendorong bawahan lebih kreatif, menghilangkan

keengganan bawahan untuk mengeluarkan ide-idenya dan dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada menggunakan pendekatan-

pendekatan baru yang lebih menggunakan intelegensi dan alasan-alasan

yang rasional dari pada hanya didasarkan pada opini-opini atau perkiraan

semata.

4. Individualized Consideration (konsiderasi individu)

Pemimpin mampu memperlakukan orang lain sebagai individu,

mempertimbangkan kebutuhan individual dan aspirasi-aspirasi,

mendengarkan, mendidik dan melatih bawahan. Sehingga pemimpin

seperti ini memberikan perhatian personal terhadap bawahannya yang


18

melihat bawahan sebagai individu dan menawarkan perhatian khusus

untuk mengembangkan bawahan demi kinerja yang bagus.

Menurut Luthans dalam Nurhadian (2017) para pemimpin yang

transformasional lebih mementingkan revitalisasi para pengikut dan

organisasinya secara menyeluruh daripada memberikan instruksi-instruksi

yang bersifat Top Down. Para pengikut seorang pemimpin transformasional

akan merasa adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan rasa hormat

terhadap dirinya.

2.3 Disiplin Kerja

Disiplin merupakan bentuk ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan

yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin kerja

merupakan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan semua

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Santoso, 2017). Menurut

Maskoeri dalam Fadjar (2018) disiplin meliputi disiplin diri dan disiplin

kelompok, disiplin diri merupakan disiplin yang dikembangkan atau dikontrol

oleh diri sendiri, yang merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung

jawab pribadi, merupakan pengakuan dan penerimaan Sedangkan disiplin

kelompok merupakan bentuk penghargaan terhadap kelompok dengan

mengikuti standar ukuran prestasi yang telah ditentukan.

Disiplin kerja merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan

atau tingkah laku individu, kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan

terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan untuk tujuan

tertentu menurut Handoko dalam Fadjar (2018). Disiplin adalah kegiatan


19

manajemen untuk menjalankan standar-standar operasional (Nurjaya, 2021).

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku dengan maksud

agar tujuan perusahaan tercapai secara optimal.

Dari pendapat ini standar peraturan perusahaan akan ternilai dengan

tingkat disiplin karyawan, apakah karyawan sudah menjalankan standar dan

prosedur yang berlaku atau tidak, serta keefektifan standar perusahaan dalam

menindaklanjuti hasil temuan disiplin kerja karyawan. Menurut Handoko

dalam (Rosalina & Wati, 2020) ada dua tipe kegiatan pendisiplinan yaitu

preventif dan korektif :

a. Disiplin preventif, yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong

para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga

penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

b. Disiplin korektif, yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari

pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu

bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan (disciplinary

action), berupa peringatan atau skorsing. Sasaran-sasaran tindakan

pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi.

Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan diwaktu

yang akan datang dan bukan untuk menghukum kegiatan

sebelumnya.

Tujuan pembinaan disiplin kerja adalah untuk memastikan bahwa


20

perilaku pegawai konsisten dengan aturan perusahaan. Secara khusus

tujuan pembinaan disiplin kerja, menurut Sastrohadiarjo dalam

(Mappatompo, 2019) antara lain :

1. Agar para tenaga kerja menaati segala peraturan dan kebijakan

ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang

berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan

perintah manajemen.

2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang

berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan

yang diberikan kepadanya.

3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan

jasa perusahaan dengan sebaik-baiknya.

4. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang

berlaku pada perusahaan.

5. Tenaga kerja mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai

dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun

panjang.

Menurut Sedarmayanti dalam Diah & Sutanto (2015) indikator

disiplin yaitu :

1. Ketepatan waktu kerja, yaitu batas waktu dalam melakukan suatu

pekerjaan, dimana waktu untuk menyelesaikan pekerjaan telah

ditentukan sehingga setiap melakukan pekerjaan terdapat tenggang


21

waktu yang telah menjadi aturan dalam suatu organisasi.

2. Kerapian berpakaian, yaitu suatu sikap dan perilaku individu dalam

mematuhi norma dan etika dalam berpakaian pada suatu organisasi

atau perusahaan.

3. Kepatuhan pada aturan perusahaan, yaitu kepatuhan yang baik pada

perusahaan dianggap memiliki etika dan kredibilitas yang tinggi,

meningkatkan konsistensi, dan berfungsi sebagai pendorong

perubahan dan inovasi.

4. Tanggung jawab, yaitu keadaan untuk wajib menanggung segala

sesuatunya pada tugas yang diberikan. Tanggung jawab mengacu pada

sejauh mana anda menjalankan peran dan tugas untuk berkontribusi

pada keberhasilan perusahaan.

2.4 Kinerja

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang

sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

dalam organisasi perusahaan (Khumaira, 2020). Kinerja dapat diartikan

sebagai kesuksesan yang dicapai seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Kesuksesan yang dimaksud tersebut ukurannya tidak dapat

disamakan pada setiap orang, namun lebih merupakan hasil yang dicapai oleh

seseorang untuk menurut ukuran yang berlaku sesuai dengan pekerjaan yang

ditekuninya. Kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


22

Kinerja karyawan merupakan kesediaan seseorang atau kelompok orang

untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan

tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan (Rosita, 2019). Kinerja

merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.

Dengan kinerja karyawan yang baik pada suatu perusahaan, maka perusahaan

tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut Wirawan

dalam (Kudsi et al., 2018) yaitu :

1. Faktor-faktor lingkungan internal organisasi, yaitu karyawan memerlukan

dukungan organisasi tempat bekerja. Misalnya, dukungan sumber daya

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sistem manajemen dan

kompensasi.

2. Faktor lingkungan eksternal organisasi, yaitu keadaan, kejadian, atau

situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi

kinerja karyawan.

Dari kedua faktor di atas dapat dipahami bahwa kinerja pegawai di

suatu organisasi atau perusahaan akan maksimal jika memperhatikan faktor

lingkungan internal dan eksternal organisasi, karena kedua faktor ini akan

menentukan lancar atau tidaknya suatu perusahan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Menurut Bangun dalam Diah & Sutanto (2015) terdapat indikator

kinerja yaitu :
23

1. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, yaitu batas waktu

dalam melakukan suatu pekerjaan, dimana waktu untuk menyelesaikan

pekerjaan telah ditentukan sehingga setiap melakukan pekerjaan

terdapat tenggang waktu yang telah menjadi aturan dalam suatu

organisasi.

2. Tingkat inisiatif karyawan, yaitu melakukan sesuatu yang membantu tanpa

menunggu perintah dari atasan terlebih dahulu.

3. Kemampuan karyawan dalam bekerja sama, yaitu melakukan pekerjaan

berkelompok.

2.5 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian dengan

judul yang hampir serupa dengan yang penulis teliti. Beberapa diantaranya

menguji gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja

karyawan dan mempunyai hasil penelitian yang beragam. Berikut ini adalah

beberapa penelitian terdahulu terkait dengan judul yang penulis ambil, dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :


24

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

Penelitian

1 (Ajami, Analisis Gaya Metode Hasil Penelitian

2021) Kepemimpinan Pendekatan Menunjukkan

Dalam Penelitian Bahwa Gaya

Meningkatkan Kualitatif Kepemimpinan

Disiplin Kerja Demokratis ,

Pada Kantor Laissez Faire Dan

Distrik Manekar Otoriter

Kabupaten Diterapkan Dengan

Tambrauw Baik Untuk

Provinsi Papua Menguji

Barat Kemampuan Dan

Tanggung Jawab

Dan Untuk

Disiplin Dapat

Menerapkan

Disiplin Kerja

Dengan Baik.

2 (Liana et al., Analisis Gaya Metode Hasil Penelitian


25

2021) Kepemimpinan Penelitian Menunjukkan

Dan Motivasi Kualitatif Bahwa

Kerja Terhadap Dengan Jenis Menerapkan Gaya

Kinerja Deskriptif Kepemimpinan

Karyawan PT Kualitatif. Demokratis Dan

Karya Hemat Otoriter Seperti

Persada Komunikasi

Nusantara Timbal Balik Dan

Untuk Motivasi

Seperti Finansial

Gaji Dan

Pelatihan.

3 (Hardika Penerapan Gaya Metode Hasil Ini

Senny et al., Kepemimpinan Penelitian Menunjukkan

2018) Transformasional Kualitatif Implementasi

Dalam Kepemimpinan

Meningkatkan Transformasional

Manajemen Berdampak Positif

PAUD Di Untuk Edukasi

Kecamatan Manajemen.

Sidoreji Salatiga

4 (Sugianti, Pengaruh Gaya Metode Hasil Penelitian Ini

2021) Kepemimpinan Penelitian Menunjukkan


26

Transformasional Kualitatif Kepemimpinan

Dan Kompensasi Transformasional

Finansial Dan Kompensasi

Terhadap Kinerja Finansial

Karyawan PT. Berpengaruh

Traya Tirta Positif Secara

Cisadane Langsung

Terhadap Kinerja

Karyawan.

5 (Yesi Analisis Gaya Metode Hasil Penelitian

Usmaya Kepemimpinan Penelitian Menunjukkan

Saril, Guna Deskriptif Bahwa Gaya

Ahmad Meningkatkan Kualitatif Kepemimpinan

Samhudi, Kinerja Sudah Cukup Baik,

2020) Karyawan PT Keinginan Pegawai

Gunung Hidayah Menerapkan

Sungkai Kepemimpinan

Demokratis.

6 (Anis Implementasi Metode Hasil

Maulidiah, Gaya Penelitian Implementasi

2021) Kepemimpinan Kualitatif. Kepemimpinan

Transaksional Yaitu Pemimpin

Dapat Memotivasi
27

Di PT Affinida Untuk Mencapai

Karya Bintang Tujuan

Perusahaan.

7 (Hakim et Peranan Metode Hasil Penelitian Ini

al., 2020) Kepemimpinan Penelitian Bahwa

Transformasional Kualitatif Kepemimpinan

Dalam Terlaksana Dengan

Meningkatkan Baik. Melalui

Disiplin Kerja Pembinaan Dan

Pegawai Pada PT Kedisiplinan,

Indocement Terdapat

Tunggal Pakarsa Hambatan Seperti

Tbk, Lembar Kurangnya

Tanggung Jawab

Pegawai.

8 (Ato’illah, Analisis Gaya Metode Hasil Penelitian Ini

2014) Kepemimpinan Penelitian Gaya

Dan Motivasi Kuantitatif. Kepemimpinan

Terhadap Kinerja dan Motivasi

Pegawai Berpengaruh

Kelurahan Di Positif Terhadap


28

Kecamatan Kinerja Pegawai.

Lumajang

Kabupaten

Lumajang.

9 (Busari et Transformational Qualitative The Results Of

al., 2020) Leadership Style, Research The

Followership and Transformational

Factor Of Leadership Style

Employee Was Positively

Reaction Toward Related To All

Organizational Three Factors

Change Ofemployees’

Reactions

(Frequency Of

Change, Trust In

Management And

Employees’

Participation)

Towards

Organizational

Change.

10 (Purwanto et Effect of Qualitative The Results Of

Transformational Method The Analysis And


29

al., 2021) Leadership, Job Research. Testing Show That

Satisfaction And Transformational

Organizational Leadership, Job

Commitments On Satisfaction Has A

Organizational Positive And

Citizenship Significant Effect

Behavior On Organizational

Citizenship

Behavior
30

2.6 Alur Skema penelitian

Kajian Teoritik:
a. Gaya Kepemimpinan Transformasional
 Idealized Influence Kajian Empirik:
 Inspirational Motivation 1.Penelitian Ajami 2021. Hasil penelitian
 Intellectual Stimulation menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
 Individualized Consideration demokratis, laisez faire dan otoriter
b. Disiplin Kerja diterapkan dengan baik untuk menguji
 Ketepatan waktu kerja kemampuan dan tanggung jawab dan
 Keterampilan berpakaian untuk disiplin dapat menerapkan disiplin
 Kepatuhan kepada aturan perusahaan kerja dengan baik.
 Tanggung jawab 2.Penelitian Hakimi 2020. Hasil penelitian
c. Kinerja Pegawai
ini bahwa kepemimpinan terlaksana
 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan
dengan baik melalui pembinaan dan
pekerjaan
 Tingkat inisiatif karyawan kedisiplinan.
 Kemampuan karyawan dalam bekerjasama

1. Apakah Gaya kepeimimpinan Transformasional dapat


meningkatkan Kinerja Pegawai PT ASDP Indonesia
Ferry (Persero) Cabang Bakauheni
2. Apakah Disiplin kerja dapat meningkatkan Kinerja
Pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang
Bakauheni

dapat
Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Peningkatan
Disiplin kerja Kinerja Pegawai

Metode Kualitatif Wawancara

Teknik Observasi
Pengumpulan data
Dokumentasi

Analisis data Triangulasi

Hasil penelitian
31

Gambar 2. 1 Alur Skema Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode

penelitian yang naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang

alamiah. Penelitian deskriptif kualitatif ini berupa keterangan-keterangan

bukan berupa angka-angka atau hitungan. Artinya, dalam penelitian ini hanya

berupa gambaran dan keterangan-keterangan mengenai gaya kepemimpinan

transformasional, disiplin kerja dan kinerja pegawai.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan

studi lapangan (field research) dalam pengumpulan data. Sedangkan untuk

jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif (descriptive

research) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal-hal yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian.

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan,

Provinsi Lampung.
32

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif disebut dengan informan,

yaitu orang yang memberikan informasi mengenai data yang diinginkan

peneliti berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Informan yang dipilih

yaitu pegawai dalam wawancara mengenai Analisis Gaya Kepemimpinan

Transformasional dan Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.

3.4 Variabel Operasional

Operasional Variabel-Variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memudahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan berdasarkan

konseptual penelitian yang telah dikemukakan dan batasan operasional dari

masing-masing variabel penelitian. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini

terdiri dari tiga variabel yang dijelaskan pada tabel 3.1, sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator


Pertanyaan

Gaya Gaya 1. Idealized 1. Pemimpin


Kepemimpinan kepemimpinan Influence selalu
Transformasional transformasional memberikan
adalah kemampuan kepercayaan
untuk memberikan kepada
informasi dan bawahannya
memotivasi para
pengikutnya untuk 2. Pemimpin
mencapai hasil- mampu
hasil yang lebih menciptakan
besar daripada yang kekaguman
para
33

direncanakan bawahannya
secara orisinil dan
untuk imbalan 3. Pemimpin
internal (Mondiani, selalu
2012). mendapatkan
rasa hormat
dari para
bawahan

2. Inspirational 1. Pemimpin
Motivation selalu
mendorong
dan
memotivasi
dalam bekerja
pada para
bawahannya

2. Pemimpin
selalu
menekankan
pentingnya
tujuan dan
komitmen
bekerja

3. Intellectual 1. Pemimpin
Stimulation selalu
menunjukkan
usaha untuk
mendorong
bawahannya
agar menjadi
inovatif

2. Pemimpin
selalu
berpartisipasi
pada para
bawahannya
untuk
mencapai
34

tujuan

4. Individualized 1. Pemimpin
Consideration menciptakan
kepatuhan
kepada para
bawahannya

2. Pemimpin
selalu
memberikan
perhatian
pribadi pada
bawahannya

3. Pemimpin
selalu
memperlakuka
n para
bawahan satu
persatu
dengan baik

Disiplin Kerja Disiplin kerja 1. Ketepatan 1. Saya datang


merupakan Waktu Kerja lebih awal di
kesadaran dan tempat kerja
kesediaan
seseorang menaati 2. Saya pulang
peraturan kerja sesuai
perusahaan dan dengan jam
norma-norma sosial yang telah
yang berlaku ditentukan
(Santoso, 2017) 3. Saya makan
siang jam
istirahat

4. Saya kembali
ke tempat kerja
sebelum jam
istirahat
berakhir
35

2. Kerapian 1. Saya
Berpakaian cenderung
memperhatika
n kerapian
seragam saat
jam kerja

3. Kepatuhan 1. Saya hadir


Pada Aturan setiap hari di
Perusahaan tempat kerja

2. Saya
memberikan
surat
keterangan
dokter saat
tidak masuk
kerja karena
sakit

3. Saya memakai
seragam dan
atribut sesuai
dengan hari
yang
diterapkan

4. Tanggung 1. Saya
Jawab mengerjakan
tugas dengan
tanggung
jawab

2. Saya siap
bertanggung
jawab atas
kesalahan yang
telah dilakukan

Kinerja Kinerja merupakan 1. Ketepatan 1. Karyawan


36

perilaku nyata yang Waktu Dalam mampu


ditampilkan setiap Menyelesaika menyelesaikan
orang sebagai n Pekerjaan pekerjaan
prestasi kerja yang dengan tepat
dihasilkan oleh waktu
karyawan sesuai
dengan perannya 2. Karyawan
dalam organisasi mampu
perusahaan menyelesaikan
(Khumaira, 2020) pekerjaan
sesuai
jumlah/target
yang
ditentukan
dengan tepat
waktu

3. Karyawan
mampu
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai kualitas
yang
ditentukan
dengan tepat
waktu

2. Tingkat 1. Karyawan
Inisiatif memiliki
Karyawan inisiatif dalam
bekerja

2. Karyawan
memiliki
inisiatif dalam
memperbaiki
kesalahan

3. Kemampuan 1. Karyawan
Karyawan mampu
Dalam bekerja sama
Bekerjasama dengan rekan
37

kerja satu
divisi

2. Karyawan
mampu
bekerjasama
dengan rekan
kerja di divisi
lain

3.4 Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland dalam Sugiyono (2012) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif yaitu kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer yaitu data langsung dari informan atau responden sebagai

objek yang diteliti. Dalam hal ini, data primer bersumber dari Assistant

Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum serta pegawai PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dan Pegawai yang bekerja di PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data pelengkap yang terdiri

dari dokumentasi kegiatan, foto wawancara dan laporan yang tersedia di PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.


38

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data,

adapun teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Menurut Sukmadinata dalam Mulyati (2018) observasi merupakan

suatu teknik atau cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Metode ini

digunakan sebagai langkah awal dengan melihat secara langsung objek

penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan. Data tersebut antara lain

berupa data tentang kondisi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang

Bakauheni yang terfokus pada gambaran penerapan gaya kepemimpinan

transformasional, disiplin kerja dan implementasinya pada kinerja pegawai.

2. Wawancara

Menurut (Sugiono, 2012) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. Maksud digunakannya wawancara yaitu

mengetahui mengenai kepribadian, konsep diri, kegiatan organisasi, perasaan,

motivasi, tuntutan, kepedulian dan lainnya. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan pengumpulan data melalui wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini terdiri dari dokumen dan rekaman

data berupa rekaman sebagai setiap tulisan/pernyataan yang dipersiapkan oleh


39

atau untuk individu atau kelompok dengan tujuan membuktikan adanya suatu

peristiwa. Sedangkan data berupa dokumen digunakan untuk mengacu atau

bukan selain pada rekaman, yakni tidak dipersiapkan secara khusus untuk

tujuan tertentu. Dokumentasi yang dimaksud adalah dokumen-dokumen yang

diperlukan untuk membantu kelengkapan dan kebenaran data berupa foto-

foto kegiatan yang sedang berlangsung di PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengkoordinasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang akan

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan,

sewaktu pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa

data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya

membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam

opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan cara

menarasikan hasil wawancara yang diperoleh dari informan sesuai dengan

indikator pertanyaan serta dokumentasi yang menghasilkan data untuk

selanjutnya diinterpretasikan dan dibandingkan dengan teori yang sudah ada

sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

Urutan dalam hal analisis data penelitian ini sebagai berikut.


40

3.6.1 Mereduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang diperoleh

dari catatan-catatan tertulis maupun tidak tertulis di lapangan. Data hasil

observasi yang terkumpul dalam bentuk catatan pada saat observasi disajikan

dalam satu transkrip dan dikelompokkan menjadi data-data sesuai dengan

yang diperlukan untuk menjawab tujuan penelitian.

3.6.2 Penyajian Data

Penyajian data disesuaikan dengan studi kasus deskriptif yang dipilih

untuk studi kasus. Data dikelompokkan menjadi bagian dan sub bagian sesuai

dengan informasi yang diperoleh, kemudian disajikan secara terstruktur

dalam bentuk naratif. Data hasil wawancara mendalam, diuraikan pernyataan

subjek yang diwawancarai, uraian tentang gaya kepemimpinan

transformasional, disiplin kerja dan kinerja. Data hasil pengamatan/observasi,

diuraikan secara rinci tentang variabel terikat. Data dari bahan tertulis

(dokumen), diuraikan dengan mencantumkan petikan atau keseluruhan

dokumen.

3.6.3 Verifikasi Dan Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan sebagai bagian dari satu kegiatan yang utuh. Data

yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis, kemudian ditarik

kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara kemudian diverifikasi, teknik

yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah uji triangulasi. Uji

triangulasi artinya membandingkan dan mengecek kembali derajat


41

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi melibatkan hasil observasi,

wawancara dan dokumentasi yang kemudian akan dibandingkan sehingga

didapatkan sebuah kesimpulan akhir.

3.7 Uji Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan atau uji keabsahan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam teknik

pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Ada triangulasi dengan teknik pemeriksaan yang

memanfaatkan penggunaan sumber dan metode ada pula melalui teknik

penyidik dan teori. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1) Teknik triangulasi sumber

Teknik triangulasi sumber adalah data yang diperoleh diperiksa kembali

pada sumber yang sama dalam waktu yang berbeda, atau diperiksa dengan

menggunakan sumber data yang berbeda. Triangulasi sumber dilakukan untuk

memastikan kebenaran data. Triangulasi sumber dalam penelitian ini dengan

menggali informasi dari tiga sumber, yaitu Assistant Manager Sumber Daya

Manusia, Assistant Manager Umum dan Pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni.


42

2) Teknik triangulasi metode

Teknik triangulasi metode adalah data yang dikumpulkan dengan

menggunakan metode atau teknik wawancara, nantinya akan diperiksa

dengan metode observasi atau dengan menggunakan analisis dokumen.

Triangulasi metode dalam penelitian ini dengan mencari kebenaran dari 3

metode, yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Selain dengan teks

peneliti juga menggambarkan dengan skema sebagai berikut:


43

UJI TRIANGULASI

ASISTANT MANAGER ASISTANT MANAGER


SDM UMUM

PEGAWAI

Gambar 3. 1 Triangulasi Teknik Sumber Data

WAWANCARA OBSERVASI

DOKUMENTASI

Gambar 3. 2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data


44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Demografis

4.1.1 Profil PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Pada tahun 1973 Penyelenggaraan Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan dimulai yang dilaksanakan oleh Proyek Angkutan Sungai

Danau dan Ferry (PASDF) di bawah naungan Direktorat Lalu Lintas

Angkutan Sungai Danau dan Ferry (DLLASDF) Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat Departemen Perhubungan. Kemudian di tahun 1980 :

PASDF diubah menjadi Proyek Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan

(PASDP). Mengemban tugas operasi pelayanan angkutan penyeberangan

antar pulau, bertanggung jawab menyediakan terminal umum penyeberangan

angkutan sungai danau dan ferry serta menjamin terpenuhinya keselamatan

pada sistem transportasi tersebut.

Tahun 1986 PASDP bermetamorfosis, menjadi Perusahaan Umum

Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Perum ASDP), kemudian pada tahun

1992 : Perum ASDP berubah menjadi PT Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan (Persero). Perubahan ini mengindikasikan bahwa PT ASDP

mampu bersaing dengan perusahaan swasta dan BUMN lainnya tanpa

meninggalkan fungsinya sebagai penyedia jasa angkutan penyeberangan

perintis.
45

Tahun 2004 PT ASDP (Persero) berubah menjadi PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero), sebagai bagian dari proses transformasi bisnis untuk merubah

posisi perusahaan menjadi BUMN yang dapat memberikan kontribusi lebih

bagi negara. Kemudian pada tahun 2008 transformasi bisnis PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) yang ditandai modernisasi operasional dan

infrastruktur dan teknologi menuju standar internasional.

Dengan motto “We Bridge The Nation” ASDP Indonesia Ferry

melangkah maju menjadi perusahaan ferry modern. Adapun beberapa cabang

pelabuhan di seluruh Indonesia, salah satu pelabuhan yang terletak pada

provinsi lampung dan menghubungkan antara pulau jawa dan sumatera yaitu

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.

Pelabuhan Bakauheni merupakan cabang utama PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) berawal pada tahun 1959 masih berupa armada kapal PJKA

Lintas : Panjang – Merak (57 Mil) waktu tempuh 6 jam. Pada tahun 1970

dibentuk direktorat LLASD dan F Dir. Jend Darat No. 13/Plt.d/XII/73 Dir.

Jend Laut DPP/2/4/2 SKB : Tentang Pengalihan Plb. Merak dan sebagian Plb.

Panjang Dari Dirjen Perhub Laut ke Dir. Jend Perhub Darat 02 Februari 1974.

Serah Terima Pelabuhan Merak pada 05 Maret 1977 setelah pembangunan

pelabuhan srengsem selesai beroperasi lintas : Srengsem – Merak (54 Mil)

kemudian pada 26 Mei 1981 setelah selesainya pembangunan pelabuhan

Bakauheni, beroperasi lintas : Bakauheni – Merak (15 Mil).


46

4.1.2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

4.1.2.1 Visi PT ASP Indonesia Ferry (Persero)

Terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui

jasa penyeberangan pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront.

4.1.2.2 Misi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

1. Menciptakan dan mengoptimalkan nilai perusahaan dengan

menghubungkan masyarakat dan pasar.

2. Menekankan keunggulan operasional melalui :

● Budaya pelayanan yang profesional dan berkualitas

● Fasilitas pelabuhan terintegrasi, armada dan infrastruktur yang

handal

● Penerapan teknologi berbasis nilai

3. Aktif mendukung dan berperan dalam pengembangan ekonomi

melalui layanan logistik dan tujuan wisata pilihan.

4. Secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh

keramahan, tulus dan berkualitas.

5. Penerapan standar lingkungan berkelanjutan

4.1.3 Nilai Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

1. Peduli memahami dan tanggap terhadap kebutuhan stakeholder dan

lingkungan, termasuk mengantisipasi dinamika bisnis, berperilaku gesit,

ramah, sopan serta lugas dalam pelayanan.


47

2. Handal kesuksesan jangka panjang lebih penting daripada

keuntungan jangka pendek, selalu berusaha mencapai keunggulan

dalam berbagai aspek kinerja perusahaan dengan menempatkan

kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama.

3. Terpercaya komitmen penuh terhadap pengelolaan perusahaan yang

mencerminkan konsisten antara prinsip dan perilaku, dengan motto “We

Bridge The Nation” atau “Bangga Menyatukan Nusantara”, insan

ASDP senantiasa bekerja keras dan cerdas, menjaga komitmen dan

kebanggaan untuk melayani kepentingan pengguna jasa sekaligus

kepentingan negara.

4.1.4 Struktur Organisasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berupaya agar perusahaan

dapat berjalan dengan baik, maka hubungan orang-orang yang bekerja

sama perlu diterapkan secara nyata dalam bentuk struktur organisasi

akan menunjang kerangka susunan perwujudan pola hubungan antara

fungsi-fungsi atau menunjukkan kedudukan orang-orang yang

bekerjasama, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berada

dalam suatu organisasi.


48

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

4.2 Deskriptif Informan Dan Pemaparan Data

Proses penggalian data yang valid perlu ditentukan pada informan yang

memiliki keterlibatan secara langsung dengan perusahaan PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni. Sedangkan pada penelitian

kualitatif ini informan yang diperlukan untuk menggali informasi yang valid

bukan berdasarkan segala jenis temuan yang didapatkan dari fenomena

lapangan yang terkait dengan objek penelitian, dengan kata lain tidak ada

jumlah yang pasti bagi jumlah informan yang diperlukan untuk memperoleh

informasi tetapi informasi dapat diakhiri sampai titik jenuh.

Pentingnya informan terletak pada ketetapan informasi yang nantinya juga

akan mempengaruhi relevan atau tidaknya informasi tersebut dengan objek


49

penelitian yang akan diteliti. Penetapan informan ini haruslah telah

mengetahui, mengalami, merasakan secara pasti tentang kepemimpinan dan

disiplin kerja guna meningkatkan kinerja pegawai pada PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, yang mana kepemimpinan merupakan

pondasi dalam kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan

bersama, penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan

sederhana dan sesuai dengan kebutuhan penelitian, sehingga jumlah informan

akan dipilih dan ditentukan dengan sengaja. Keterlibatan dan kapabilitas

informan sangatlah diunggulkan dalam suatu penelitian kualitatif,

dikarenakan informan yang nantinya akan diberikan kepada peneliti haruslah

yang relevan dengan subjek peneliti.

Berdasarkan kesenjangan (purposive sampling) informan yang dipilih

memiliki kriteria khusus. Kriteria yang harus dimiliki oleh informan adalah

pegawai yang statusnya sebagai pegawai tetap dan berhubungan secara

langsung dengan pemimpin.

4.2.1 Hasil Wawancara Gaya Kepemimpinan Transformasional

Dari fakta yang ada pada perusahaan tersebut dapat diketahui dari

pemaparan para informan adalah sebagai berikut :

a. Idealized Influence (Pengaruh Ideal)

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui gaya kepemimpinan transformasional pada PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni. Peneliti melakukan

wawancara dengan Assistant Manager SDM, yaitu Ahmad Budiono dalam


50

kaitannya dengan indikator gaya kepemimpinan transformasional. Peneliti

menanyakan sesuai indikator pernyataan berikut :

● Apakah anda sebagai pemimpin selalu memberikan kepercayaan

untuk bawahan dan menciptakan kekaguman para bawahan anda?

● Apakah anda sebagai pemimpin juga selalu mendapatkan rasa

hormat dari para bawahan anda?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Ahmad

Budiono selaku Assistant Manager SDM menjawab :

“Menurut saya, saya selalu memberikan kepercayaan kepada


bawahan dalam berbagai hal seperti adanya reward untuk para
pegawai dan saya selalu memberikan profesionalitas dalam
pekerjaan”.

“Menurut saya, para bawahan selalu memberikan rasa hormat


mereka kepada atasan karena mereka sudah mendapatkan perilaku
yang baik dari lingkungan yang terjadi di kantor”.

Informan menjelaskan bahwa memimpin dengan memberikan

kepercayaan, menciptakan kekaguman dan rasa hormat yang didapatkan

oleh para bawahannya maka akan meningkatkan kinerja para pegawai

untuk mencapai tujuan perusahaan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Assistant Manager Umum IFPRO, Ibu Maryati menjawab :

“Ya, tentu saja saya memberikan kepercayaan kepada staff saya


karena sesuai dengan prosedur pekerjaan yang dimana harus selalu
menjalin komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan”.

“Tentu saja, dalam hal itu saya selalu mendapatkan perlakuan yang
baik dari para bawahan saya, karena saya sebagai atasan selalu
memberikan kepribadian yang positif untuk memberikan dampak
yang positif pula bagi para bawahan saya”.
51

Kemudian melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu, Bapak

Dadang sebagai Staff SDM & Umum mengatakan bahwa :

“Ya, pasti memberikan kepercayaan kepada bawahan supaya


mereka termotivasi dalam bekerja, kalau untuk kekaguman sendiri
saya selalu memberikan ketegasan dalam memberikan tugas”

“Untuk itu, selama saya bekerja saya selalu mendapatkan rasa


hormat dari semua rekan kerja saya”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional sesuai dengan indikator pada pengaruh ideal di PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan pemimpin

memberikan kepercayaan untuk bawahan, pemimpin yang menciptakan

kekaguman dan pemimpin yang mendapatkan rasa hormat dari

bawahannya.

b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)

Peneliti melakukan wawancara dengan Assistant Manager SDM, yaitu

bapak Ahmad Budiono dalam kaitannya dengan indikator gaya

kepemimpinan transformasional khususnya Inspirational Motivation

(Motivasi Inspirasi). Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan

berikut :

● Apakah anda sebagai pemimpin selalu mendorong dan memotivasi

dalam bekerja pada para bawahannya?

● Apakah anda sebagai pemimpin selalu menekankan pentingnya

tujuan serta komitmen bekerja?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Ahmad

Budiono selaku Assistant Manager SDM menjawab :


52

“Menurut saya, dalam hal motivasi saya selalu memotivasi


bawahan seperti cara kami memberikan apresiasi ataupun
komunikasi yang baik terhadap masukan dan saran oleh bawahan
dan yang paling ampuh sih adanya bonus atau reward ya”.

“Ya itu pasti karena setiap perusahaan ingin tujuannya tercapai,


untuk itu saya memberikan komitmen kerja seperti job design yang
terstruktur dan fasilitas kerja”.

Informan menjelaskan bahwa memimpin dengan memberikan motivasi

dan menekankan pentingnya tujuan serta komitmen bekerja maka akan

meningkatkan kinerja para pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Assistant Manager Umum IFPRO, Ibu Maryati menjawab :

“Kalau motivasi seperti itu ada ya seperti memberikan arahan yang


benar dalam bekerja ataupun pemberian bonus kalau kerja nya
bagus, seperti itu”.

“Tentu saja pada setiap adanya pertemuan penting di kantor kami


selalu menekankan pentingnya tujuan perusahaan”.

Kemudian melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu, Bapak

Dadang sebagai Staff SDM & Umum mengatakan bahwa :

“Sebagai pemimpin saya pastinya memberikan motivasi untuk para


bawahan seperti memberikan kebutuhan fisiologi, rasa aman,
penghargaan dan rasa kepercayaan tentunya”.

“Tentu, dikarenakan hal tersebut penting untuk dimiliki bagi semua


pegawai supaya bekerja lebih efektif”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional khususnya motivasi inspirasi di PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan pemimpin

memberikan motivasi para bawahannya dan selalu menekankan

pentingnya tujuan serta komitmen bekerja.


53

c. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)

Peneliti melakukan wawancara dengan Assistant Manager SDM, yaitu

bapak Ahmad Budiono dalam kaitannya dengan indikator gaya

kepemimpinan transformasional khususnya Intellectual Stimulation

(Stimulasi Intelektual). Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan

berikut :

● Apakah pemimpin selalu menunjukkan usaha untuk mendorong

pegawai agar menjadi inovatif?

● Apakah pemimpin selalu berpartisipasi pada bawahan untuk

mencapai tujuan?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Ahmad

Budiono selaku Assistant Manager SDM menjawab :

“Saya sendiri pastinya menunjukkan usaha untuk mendorong


bawahan agar menjadi inovatif, seperti selalu memberikan ide-ide
baru, harus berpikir secara rasional dan mengevaluasi kinerja setiap
divisi”.

“Dalam hal itu, saya selalu berpartisipasi dalam hal


mengkoordinasi dan selalu mengadakan meeting sebelum
diadakannya suatu event atau projek besar”.

Informan menjelaskan bahwa memimpin dengan memberikan inovatif dan

pemimpin yang berpartisipasi dalam mencapai tujuan perusahaan maka

akan meningkatkan kinerja para pegawai untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Assistant Manager Umum IFPRO, Ibu Maryati menjawab :

“Tentu saja sebagai pemimpin saya selalu memberikan bawahan


54

saya arahan dan masukan untuk bekerja, contoh usaha saya seperti
memberikan kebebasan pendapat tentang ide dan selalu
memberikan pelatihan kerja untuk job desc yang akan dikerjakan”.

“Pasti adanya kontribusi dari pemimpin agar tujuan tercapai dengan


baik”.

Kemudian melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu, Bapak

Dadang sebagai Staff SDM & Umum mengatakan bahwa :

“Ya tentunya untuk memberikan motivasi bagi para bawahan agar


bisa menjadi inovatif dalam bekerja seperti peran pemimpin yang
menjadi teladan bagi bawahannya ”.

“Ya tentu saja dalam mencapai tujuan perusahaan, sebagai


pemimpin selalu ikut serta dalam pengambilan keputusan untuk
keefektifan suatu kinerja yang ditetapkan pada perusahaan”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional khususnya stimulasi intelektual di PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan pemimpin

memberikan tingkat inovatif bagi bawahannya dan selalu berpartisipasi

dengan bawahannya untuk mencapai tujuan perusahaan.

d. Individualized Consideration (Konsiderasi Individu)

Peneliti melakukan wawancara dengan Assistant Manager SDM, yaitu

bapak Ahmad Budiono dalam kaitannya dengan indikator gaya

kepemimpinan transformasional khususnya Individualized Consideration

(Konsiderasi Individu). Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan

berikut :

● Apakah pemimpin menciptakan kepatuhan kepada para

bawahannya

● Apakah pemimpin selalu memberikan perhatian pribadi pada para


55

bawahannya

● Bagaimana pemimpin memperlakukan para bawahan dengan baik

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Ahmad

Budiono selaku Assistant Manager SDM menjawab :

“Ya pasti membuat aturan agar bawahan patuh akan peraturan


maupun perintah yang saya berikan”.

“Tentu saja pada setiap pekerjaan saya memperhatikan cara kerja


maupun kualitas kerja bawahan saya”.

“Saya sendiri memperlakukan bawahan seperti partner agar lebih


dekat saja, ya seperti memberikan perlakuan baik kepada
bawahan”.

Informan menjelaskan bahwa memimpin dengan menciptakan kepatuhan

pegawai, memberikan perhatian pribadi untuk evaluasi kinerja setiap

pegawai dan memperlakukan karyawan dengan baik maka akan

meningkatkan kinerja para pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Assistant Manager Umum IFPRO, Ibu Maryati menjawab :

“Ya tentu saja menciptakan kepatuhan untuk bawahan saya, seperti


mengingatkan ketika target kerja yang harus diselesaikan dengan
tepat waktu”.

“Ya saya sendiri memberikan perlakuan ataupun arahan kepada


bawahan secara khusus jika kinerja dikira kurang baik”.

“Tentu saja memperlakukan bawahan dengan baik, supaya dampak


kinerja juga akan lebih terselesaikan dengan yang diinginkan”.

Kemudian melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu, Bapak

Dadang sebagai Staff SDM & Umum mengatakan bahwa :

“Tentu saya menciptakan suasana kantor dengan aturan yang


berguna untuk kepatuhan setiap karyawan saya”.
56

“Ya tentu saja semua bawahan saya dalam bekerja saya pasti
memberikan perhatian khusus kepada bawahan saya”

“Pasti memperlakukan dengan tindakan-tindakan yang baik, dan


tidak membedakan karyawan satu dengan yang lainnya”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa gaya kepemimpinan

transformasional khususnya konsiderasi individu di PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan pemimpin

menciptakan kepatuhan kepada bawahannya, pemimpin memberikan

perhatian pribadi, dan pemimpin memperlakukan bawahan secara individu

dengan baik.

4.2.2 Hasil Wawancara Disiplin Kerja

Dari fakta yang ada pada perusahaan tersebut dapat diketahui dari

pemaparan para informan adalah sebagai berikut :

a. Ketepatan Waktu Kerja

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui disiplin kerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan,

yaitu Melda Adefia selaku Receptionist dalam kaitannya dengan indikator

disiplin kerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan berikut :

● Apakah anda datang lebih awal di tempat kerja?

● Apakah anda pulang kerja sesuai dengan jam yang telah

ditentukan?

● Apakah anda makan siang pada saat jam istirahat dan kembali ke
57

tempat kerja sebelum jam istirahat berakhir?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu,Melda

Adefia selaku Receptionist menjawab :

“Ya, saya datang ke tempat kerja lebih awal supaya tidak terlambat
kerja”.

“Ya, tentu saja saya pulang kerja sesuai dengan ketentuan jam
kerja”.

“Ya, untuk jam istirahat terkadang saya keluar untuk makan siang
dan kembali ke ruangan sebelum jam operasional berikutnya”.

Informan menjelaskan bahwa datang kerja lebih awal, pulang kerja sesuai

ketentuan dan istirahat serta kembali ke tempat kerja sebelum jam istirahat

berakhir maka akan meningkatkan kinerja setiap pegawai.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua,

yaitu Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM menjawab :

“Pastinya saya datang awal untuk kerja karena harus melakukan


absensi awal”.

“Ya, saya pulang kerja sesuai dengan jam yang


telah ditentukan”.

“Untuk jam istirahat saya makan siang di kantin sekitar kantor dan
kembali sebelum pekerjaan dilanjutkan”.

Kemudian narasumber ketiga yaitu, Ruslan Arif selaku Security

menjawab:

“Ya, saya selalu datang lebih awal ke tempat kerja, karena takut
telat”.

“Saya pulang kerja sesuai dengan aturan yang berlaku di tempat


saya kerja”.

“Ya, saya makan siang saat jam istirahat dan kembali lagi ke
ruangan kerja lima menit sebelum melanjutkan pekerjaan saya
58

kembali”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa disiplin kerja

khususnya ketepatan waktu kerja di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan datang lebih awal di tempat kerja,

pulang kerja sesuai dengan ketentuan dan makan siang pada saat jam

istirahat serta kembali ke tempat kerja sebelum jam istirahat berakhir.

b. Kerapian berpakaian

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui disiplin kerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan,

yaitu Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku

Receptionist dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan

indikator disiplin kerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan

berikut :

● Apakah anda cenderung memperhatikan kerapian seragam saat jam

kerja?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Jayanti

Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Ya, saya selalu memperhatikan kerapian seragam dan juga


kesesuaian seragam kerja dengan hari kerja yang telah diterapkan”.

Informan menjelaskan bahwa pegawai yang memperhatikan kerapian

seragam kerja dan kesesuaian seragam kerja maka akan meningkatkan

tingkat kinerja karyawan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua


59

yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Ya, untuk kerapian seragam kerja saya selalu memperhatikan


kerapian seragam kerja saya sendiri”.

Kemudian melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu, Ruslan

Arif selaku Security, menjawab :

“Iya pasti saya selalu memperhatikan kerapian dan kesesuaian


seragam kerja”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa disiplin kerja

khususnya ketepatan waktu kerja di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan memperhatikan kerapian seragam

saat jam kerja.

c. Kepatuhan Pada Aturan Perusahaan

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui disiplin kerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan,

yaitu Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku

Receptionist dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan

indikator disiplin kerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan

berikut :

● Apakah anda hadir setiap hari di tempat kerja?

● Apakah anda memberikan surat keterangan dokter saat tidak masuk

kerja karena sakit?

● Apakah anda memakai seragam dan atribut sesuai dengan hari

yang diterapkan?
60

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Jayanti

Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Ya, pasti hadir pada setiap hari saat hari kerja”.

“Ya, tentu saya memberikan surat keterangan ketika tidak dapat


masuk kerja karena sakit”.

“Tentu saja saya memakai seragam dan atribut sesuai dengan


aturan ASDP Bakauheni”.

Informan menjelaskan bahwa tingkat kehadiran, memberikan surat

keterangan ketika absen tidak masuk kerja dan selalu memakai seragam

dan atribut yang diterapkan maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Ya, sudah pasti saya harus hadir setiap hari kerja yang sesuai
dengan kontrak kerja saya pribadi khususnya”.

“Jika absen karena sakit saya pastinya membuat surat keterangan


sakit”.

“Pasti itu karena sebagai karyawan saya harus memakai seragam


yang sesuai dengan harinya”.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu,

Ruslan Arif selaku Security, menjawab :

“Ya, saya selalu hadir ke tempat kerja saya”.

“Ya, saya selalu membuat atau memberikan surat keterangan jika


tidak masuk kerja”.

“Tentu saja memakai seragam sesuai dengan prosedur


perusahaan”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa disiplin kerja

kepatuhan pada aturan perusahaan di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)


61

Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan memperhatikan kerapian seragam

saat jam kerja.

d. Tanggung Jawab

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui disiplin kerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan,

yaitu Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku

Receptionist dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan

indikator disiplin kerja. Peneliti memberikan pertanyaan berikut :

● Apakah anda mengerjakan tugas dengan tanggung jawab?

● Apakah anda siap bertanggung jawab atas kesalahan yang telah

dilakukan?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu, Jayanti

Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Ya, saya mengerjakan tugas dengan tanggung jawab supaya


terselesaikan dengan baik”.

“Ya, saya siap bertanggung jawab jika terdapat kesalahan pribadi


dari saya sendiri”

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai narasumber kedua

yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Sudah pasti itu karena saya sendiri selalu bekerja berdasarkan


tanggung jawab yang diberikan kepada saya”.

“Ya, saya siap bertanggung jawab ketika ada kesalahan yang


dilakukan oleh saya sendiri”.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ketiga yaitu,


62

Ruslan Arif selaku Security, menjawab :

“Tentu saja setiap pekerjaan yang saya kerjakan sepenuhnya saya


selesaikan dengan semaksimal mungkin”.

“Ya, jika ada kesalahan kerja, saya sendiri siap bertanggung jawab
atas pekerjaan saya”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa disiplin kerja

khususnya ketepatan waktu kerja di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan tanggung jawab atas pekerjaan yang

dilakukan.

4.2.3 Hasil Wawancara Tentang Kinerja Pegawai PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni

Dari fakta yang ada pada perusahaan tersebut dapat diketahui dari

pemaparan para informan adalah sebagai berikut :

a. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui kinerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang

Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan, yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku Receptionist

dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan indikator

kinerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan berikut :

● Apakah anda sebagai karyawan mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu ?

● Bagaimana anda sebagai karyawan mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai jumlah/target yang ditentukan dengan tepat


63

waktu ?

● Apakah anda sebagai karyawan mampu menyelesaikan

pekerjaan sesuai kualitas yang ditentukan dengan tepat

waktu ?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Ya, saya pastinya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan


dengan tepat waktu, seperti cara saya menyesuaikan susunan
jadwal yang mana harus diselesaikan terlebih dahulu”.

“Seperti membuat catatan urutan tugas, mengatur waktu kerja saya,


memprioritaskan tugas sesuai job desc posisi saya”.

“Mungkin sama halnya dengan kedua jawaban tadi, saya mampu


menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang saya miliki
pada bagian/posisi saya bekerja”.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai

narasumber kedua yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Tentu saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, karena


pada posisi saya sebagai receptionist harus langsung dikerjakan
agar dapat diselesaikan langsung, seperti tamu yang ingin bertemu
kepada atasan dan mengkonfirmasi jadwal pertemuan”.

“Dengan langsung memproses keperluan yang dibutuhkan ketika


melakukan pekerjaan, untuk target mungkin seperti menggunakan
fasilitas kantor guna kerja kita dapat terlaksana dengan baik dan
tepat waktu”.

“Ya, tentu saja karena pada masa pendidikan saya sudah


memahami bagaimana cara melakukan pekerjaan sesuai dengan job
desc pada posisi saya bekerja saat ini”.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ketiga

yaitu, Ruslan Arif selaku Security, menjawab :

“Harus, soalnya saya security jadi harus siap dan tepat waktu dalam
64

pekerjaan saya”.

“Kalau target seperti itu mungkin berupa membantu tamu yang


memasuki kantor, seperti mengamankan suatu aset, properti serta
pemantauan dan keamanan”.

“Pasti, karena saya sudah berpengalaman pada posisi ini sehingga


saya bisa menyelesaikan tugas dan wewenang saya sebagai
security”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa kinerja khususnya

ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan di PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan

tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan.

b. Tingkat Inisiatif Karyawan

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui kinerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang

Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan, yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku Receptionist

dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan indikator

kinerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan berikut :

● Apakah anda sebagai karyawan memiliki inisiatif dalam

bekerja?

● Apakah anda sebagai karyawan memiliki inisiatif dalam

memperbaiki kesalahan?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Ya pastinya ada inovatif dalam melakukan pekerjaan supaya lebih


cepat dan mudah terselesaikan seperti mengerjakan pekerjaan yang
65

sudah menjadi tugas saya tanpa harus disuruh dahulu”.

“Tentu ketika ada pekerjaan yang kurang tepat saya pastinya


mencari apa penyebabnya kemudian baru saya kerjakan kembali
dengan lebih baik”.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai

narasumber kedua yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Inisiatif ya, pasti kalau tentang menerima tamu ataupun menerima


paket/surat kadang-kadang ya membuat laporan harian juga, itu
langsung dikerjakan dengan tepat waktu dan ketelitian saya”.

“Pastinya, kalau ada kesalahan seperti data kunjungan dan ketika


memberikan informasi melalui telepon ke atasan mengenai
pertemuan saya langsung mengkonfirmasi ulang dengan kesesuaian
data kunjungan”.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ketiga

yaitu, Ruslan Arif selaku Security, menjawab :

“Iya pasti harus itu, sebagai security saya pastinya inisiatif dalam
bekerja guna untuk menjaga keamanan lingkungan kantor”.

“Kalau terdapat kesalahan saya pasti langsung memantau dan


melakukan pengecekan langsung apa yang terjadi di tempat
kejadiannya, saya pun harus responsif dan mampu bersosialisasi
dengan lingkungan baik area tugas dan sekitarnya”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa kinerja khususnya

ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan di PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan inisiatif

karyawan dalam melakukan pekerjaan dan memiliki inisiatif

memperbaiki kesalahan kerja.

c. Kemampuan Karyawan Dalam Bekerja Sama (teamwork)

Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk

mengetahui kinerja pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang


66

Bakauheni. Peneliti melakukan wawancara dengan karyawan, yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, Melda Adefia selaku Receptionist

dan Rulsan Arif selaku Security dalam kaitannya dengan indikator

kinerja. Peneliti menanyakan sesuai indikator pernyataan berikut :

● Apakah anda sebagai karyawan mampu bekerjasama

dengan rekan kerja satu divisi?

● Apakah anda sebagai karyawan mampu bekerjasama

dengan rekan kerja di divisi lain?

Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber pertama yaitu

Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM, menjawab :

“Menurut saya pasti setiap posisi pekerjaan di kantor ini harus


bekerjasama apalagi sesama divisi/posisi, kalau saya sendiri
mampu untuk bekerja sama karena lebih termotivasi ketika kerja
dalam tim”.

“Menurut saya kalau untuk bekerjasama dengan divisi lain boleh


saja tetapi tidak untuk hal yang berat, mungkin tugas-tugas ringan
yang pernah dilakukan sekretaris di divisi lain, seperti itu”.

Peneliti melakukan triangulasi dengan mewawancarai

narasumber kedua yaitu, Melda Adefia selaku Receptionist, menjawab :

“Tentu kalau hal bekerjasama pasti mampu karena untuk


menyelesaikan pekerjaan harus ada rekan kerja untuk memberikan
pelayanan yang terbaik, pasti butuh partner begitu menurut saya”.

“Ya, saya mampu saja jika harus bekerjasama dengan divisi lain
akan tetapi saya lebih memprioritaskan job desc saya terlebih
dahulu”.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ketiga

yaitu, Ruslan Arif selaku Security, menjawab :

“Pasti mampu dan harus itu karena saya sebagai security tentunya
67

harus saling memberikan kinerja yang sempurna lah dengan rekan


kerja, agar memperkuat keamanan lingkungan kantor juga
pastinya”.

“Tentu, kalau bekerjasama dengan divisi lain mampu juga karena


saya sebagai security ini harus berkomunikasi langsung dengan
security yang lainnya dan selalu bersosialisasi kepada rekan kerja
dari divisi lain”.

Pernyataan informan tersebut membuktikan bahwa kinerja khususnya

ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan di PT ASDP

Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yaitu berdasarkan

kemampuan bekerjasama dengan rekan kerja satu divisi maupun dengan

divisi lain.

4.3 Pembahasan Hasil dan Analisis Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, selanjutnya peneliti akan

melakukan analisis terhadap hasil penelitian dalam bentuk deskriptif analisis

yaitu dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya. Untuk menganalisis hasil penelitian, peneliti menginterpretasikan

adalah gaya kepemimpinan transformasional, disiplin kerja dan kinerja pada

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni yang disesuaikan

dengan menggunakan indikator pertanyaan sesuai dengan variabel yang

diwawancarai dengan informan. Dari hasil wawancara penulis dengan

beberapa informan yang telah peneliti laksanakan, yaitu : “Bagaimana Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan Disiplin Kerja dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni”

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas yaitu


68

mengenai gaya kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja dalam

meningkatkan kinerja pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang

Bakauheni. Setiap dimensi atau indikator pertanyaan akan memiliki

penjelasannya sendiri seperti berikut :

4.3.1. Analisis Gaya Kepemimpinan Transformasional

a. Idealized Influence (Pengaruh Ideal)

Karakteristik pengaruh ideal yang terdapat pada pimpinan di PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat diidentifikasi

dari usaha pimpinan. Pemimpin yang berusaha untuk menjadi contoh

yang baik bagi pegawainya. Dalam penyajian data, dijelaskan oleh

Assistant Manager SDM, Assistant Manager Umum IFPRO dan Staf

SDM & Umum merupakan sosok pimpinan yang memberikan

kepercayaan, dihormati dan pantas untuk dijadikan tauladan bagi

anggotanya. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan

implementasi dari program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Bapak Ahmad Budiono selaku Assitant Manager SDM

mengenai gaya kepemimpinan dilihat dari indikator idealized influence

(pengaruh ideal), pemimpin selalu memberikan kepercayaan kepada

bawahan dalam hal tugas, adanya reward dan memberikan

profesionalitas dalam pekerjaan

Peneliti melakukan triangulasi dengan Assistant Manager Umum

IFPRO, menurut ibu Maryati, memberikan kepercayaan kepada staff

saya karena sesuai dengan prosedur pekerjaan yang dimana harus selalu
69

menjalin komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan. Dalam hal

rasa hormat mendapatkan perilaku yang baik dari para bawahan saya,

karena saya sebagai atasan selalu memberikan kepribadian yang positif

untuk memberikan dampak yang positif pula bagi para bawahan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Staf SDM & Umum,

menurut bapak Dadang, .pasti memberikan kepercayaan kepada

bawahan supaya mereka termotivasi dalam bekerja, kalau untuk

kekaguman sendiri saya selalu memberikan ketegasan dalam

memberikan tugas. Selalu mendapatkan rasa hormat dari semua rekan

kerja saya.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pimpinan PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni merupakan pimpinan yang memiliki

pengaruh ideal terhadap kinerja pegawai.

b. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)

Karakteristik motivasi inspirasional yang terdapat pada pimpinan

di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat

diidentifikasi dari usaha pimpinan. Pemimpin yang berusaha untuk

menjadi contoh yang baik bagi pegawainya. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Assistant Manager SDM, Assistant Manager Umum

IFPRO dan Staff SDM & Umum merupakan sosok pimpinan yang

dorongan dan motivasi dalam bekerja dan menekankan pentingnya


70

tujuan serta komitmen kerja yang berguna untuk mencapai visi

perusahaan. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan

implementasi dari program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Bapak Ahmad Budiono selaku Assitant Manager SDM

mengenai gaya kepemimpinan dilihat dari indikator Inspirational

Motivation (Motivasi Inspirational), selalu memotivasi bawahan seperti

cara kami memberikan apresiasi ataupun komunikasi yang baik

terhadap masukan dan saran oleh bawahan dan adanya bonus atau

reward. Untuk komitmen pasti karena setiap perusahaan ingin

tujuannya tercapai, untuk itu saya memberikan komitmen kerja seperti

job design yang terstruktur dan fasilitas kerja.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Assistant Manager Umum

IFPRO, menurut ibu Maryati, seperti memberikan arahan yang benar

dalam bekerja ataupun pemberian bonus kalau kerja nya bagus. Untuk

komitmen kerja tentu saja pada setiap adanya pertemuan penting di

kantor kami selalu menekankan pentingnya tujuan perusahaan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Staff SDM & Umum,

menurut bapak Dadang, memberikan motivasi untuk para bawahan

seperti memberikan kebutuhan fisiologi, rasa aman, penghargaan dan

rasa kepercayaan. Untuk komitmen kerja tentu, dikarenakan hal tersebut

penting untuk dimiliki bagi semua pegawai supaya bekerja lebih efektif.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.


71

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pimpinan PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni merupakan pimpinan yang memiliki

motivasi inspirational terhadap kinerja pegawai.

c. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)

Karakteristik stimulasi intelektual yang terdapat pada pimpinan di

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat

diidentifikasi dari usaha pimpinan. Pemimpin yang berusaha untuk

menjadi contoh yang baik bagi pegawainya. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Assistant Manager SDM, Assistant Manager Umum

IFPRO dan Staff SDM & Umum merupakan sosok pimpinan yang

menunjukkan usaha mendorong karyawan agar inovatif dan pemimpin

yang berpartisipasi pada bawahan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan implementasi dari

program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Bapak Ahmad Budiono selaku Assitant Manager SDM

mengenai gaya kepemimpinan dilihat dari indikator Intellectual

Stimulation (Stimulasi Intelektual menunjukkan usaha untuk

mendorong bawahan agar menjadi inovatif, seperti selalu memberikan

ide-ide baru, harus berpikir secara rasional dan mengevaluasi kinerja

setiap divisi. Berpartisipasi dalam hal mengkoordinasi dan selalu

mengadakan meeting sebelum diadakannya suatu event atau projek

besar.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Assistant Manager Umum


72

IFPRO, menurut ibu Maryati, saya selalu memberikan bawahan saya

arahan dan masukan untuk bekerja, contoh usaha saya seperti

memberikan kebebasan pendapat tentang ide dan selalu memberikan

pelatihan kerja untuk job desc yang akan dikerjakan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Staff SDM & Umum,

menurut bapak Dadang, tentunya untuk memberikan motivasi bagi para

bawahan agar bisa menjadi inovatif dalam bekerja seperti peran

pemimpin yang menjadi teladan bagi bawahannya. Tentu saja dalam

mencapai tujuan perusahaan, sebagai pemimpin selalu ikut serta dalam

pengambilan keputusan untuk keefektifan suatu kinerja yang ditetapkan

pada perusahaan.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pimpinan PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni merupakan pimpinan yang memiliki

stimulasi intelektual terhadap kinerja pegawai.

d. Individualized Consideration (Konsiderasi Individu)

Karakteristik konsiderasi individu yang terdapat pada pimpinan di

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat

diidentifikasi dari usaha pimpinan. Pemimpin yang berusaha untuk

menjadi contoh yang baik bagi pegawainya. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Assistant Manager SDM, Assistant Manager Umum

IFPRO dan Staff SDM & Umum merupakan sosok pimpinan yang
73

menciptakan kepatuhan kepada bawahan, pemimpin yang memberikan

perhatian individu dan pemimpin yang memperlakukan para

bawahannya per individu dengan baik.. Dengan bukti, setiap kegiatan

yang merupakan implementasi dari program-program kerja yang

dilaksanakannya.

Menurut Bapak Ahmad Budiono selaku Assitant Manager SDM

mengenai gaya kepemimpinan dilihat dari indikator Individualized

Consideration (Konsiderasi Individu) menunjukkan usaha untuk

membuat aturan agar bawahan patuh akan peraturan maupun perintah

yang diberikan setiap divisi. Pada setiap pekerjaan memperhatikan cara

kerja maupun kualitas kerja bawahan dan memperlakukan bawahan

seperti partner dan memberikan perlakuan baik kepada bawahan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Assistant Manager Umum

IFPRO, menurut ibu Maryati, menciptakan kepatuhan untuk bawahan,

seperti mengingatkan ketika target kerja yang harus diselesaikan dengan

tepat waktu. memberikan perlakuan ataupun arahan kepada bawahan

secara khusus jika kinerja dikira kurang baik dan memperlakukan

bawahan dengan baik, supaya dampak kinerja juga akan lebih

terselesaikan dengan yang diinginkan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Staff SDM & Umum,

menurut bapak Dadang, menciptakan suasana kantor dengan aturan

yang berguna untuk kepatuhan setiap karyawan, dalam bekerja pasti

memberikan perhatian khusus kepada bawahan dan memperlakukan


74

dengan tindakan-tindakan yang baik dan memperlakukan karyawan

secara tidak membedakan karyawan satu dengan yang lainnya.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pimpinan PT ASDP Indonesia

Ferry (Persero) Cabang Bakauheni merupakan pimpinan yang memiliki

konsiderasi individu terhadap kinerja pegawai.

4.3.2 Analisis Disiplin Kerja

a. Ketepatan Waktu Kerja

Karakteristik ketepatan waktu kerja yang terdapat pada pegawai di

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat

diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai yang berusaha untuk

memberikan kedisiplinan kerja yang baik. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan Security merupakan

sosok pegawai yang memberikan ketepatan waktu kerja yang efektif.

Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan implementasi dari

program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Melda Adefia selaku Receptionist mengenai disiplin kerja

dilihat dari indikator ketepatan waktu kerja menunjukkan usaha untuk

datang ke tempat kerja lebih awal supaya tidak terlambat kerja, saya

pulang kerja sesuai dengan ketentuan jam kerja dan untuk jam istirahat

terkadang saya keluar untuk makan siang dan kembali ke ruangan

sebelum jam operasional berikutnya.


75

Peneliti melakukan triangulasi dengan Sekretaris GM menurut

Jayanti Oktari, pastinya saya datang awal untuk kerja karena harus

melakukan absensi awal. pulang kerja sesuai dengan jam yang telah

ditentukan untuk jam istirahat saya makan siang di kantin sekitar kantor

dan kembali sebelum pekerjaan dilanjutkan. Peneliti melakukan

triangulasi dengan Security menurut Ruslan Arif, selalu datang lebih

awal ke tempat kerja, karena menghindari telat masuk jam kerja, pulang

kerja sesuai dengan aturan yang berlaku ditempat saya kerja dan

melakukan makan siang saat jam istirahat dan kembali lagi ke ruangan

kerja lima menit sebelum melanjutkan pekerjaan saya kembali.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki

ketepatan waktu kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja

pegawai.

b. Kerapian Berpakaian

Karakteristik kerapian berpakaian yang terdapat pada pegawai di

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat

diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai yang berusaha untuk

memberikan kedisiplinan kerja yang baik. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan Security merupakan

sosok pegawai yang memberikan tingkat perhatian kerapian seragam


76

kerja. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan implementasi dari

program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Melda Adefia selaku Receptionist mengenai disiplin kerja

dilihat dari indikator kerapian berpakaian menunjukkan usaha selalu

memperhatikan kerapian seragam dan juga kesesuaian seragam kerja

dengan hari kerja yang telah diterapkan.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Sekretaris GM menurut

Jayanti Oktari, untuk kerapian seragam kerja saya selalu

memperhatikan kerapian seragam kerja saya sendiri sehingga

memberikan profesionalitas dalam bekerja.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, pasti saya selalu memperhatikan kerapian dan kesesuaian seragam

kerja.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki

kerapian berpakaian yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja

pegawai.

c. Kepatuhan Pada Aturan Perusahaan

Karakteristik kepatuhan pada aturan perusahaan yang terdapat pada

pegawai di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni

dapat diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai yang berusaha untuk


77

memiliki tingkat kepatuhan terhadap aturan perusahaan yang baik.

Dalam penyajian data, dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan

Security merupakan sosok pegawai yang memberikan data absensi

kehadiran dengan baik, memberikan surat keterangan ketika tidak

masuk kerja dan menerapkan pemakaian seragam dengan hari yang

kerja yang ditetapkan perusahaan. Dengan bukti, setiap kegiatan yang

merupakan implementasi dari program-program kerja yang

dilaksanakannya.

Menurut Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM mengenai disiplin

kerja dilihat dari indikator kepatuhan kepada aturan perusahaan

menunjukkan usaha hadir pada setiap hari saat hari kerja, tentu saya

memberikan surat keterangan ketika tidak dapat masuk kerja karena

sakit dan tentu saja memakai seragam dan atribut sesuai dengan aturan

ASDP Bakauheni.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Receptionist menurut Melda

Adefia, sudah pasti saya harus hadir setiap hari kerja yang sesuai

dengan kontrak kerja saya pribadi khususnya, tentu saya memberikan

surat keterangan ketika tidak dapat masuk kerja karena sakit dan

sebagai karyawan saya harus memakai seragam yang sesuai dengan

harinya.

. Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, saya selalu hadir ke tempat kerja saya, saya selalu membuat atau

memberikan surat keterangan jika tidak masuk kerja dan tentu saja
78

memakai seragam sesuai dengan prosedur perusahaan.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki

kepatuhan pada aturan perusahaan maka akan meningkatkan kinerja

pegawai.

d. Tanggung Jawab

Karakteristik tanggung jawab yang terdapat pada pegawai di PT

ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni dapat diidentifikasi

dari sikap pegawai. Pegawai yang berusaha untuk memiliki tingkat

tanggung jawab terhadap pekerjaannya yang baik. Dalam penyajian

data, dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan Security

merupakan sosok pegawai yang memberikan tanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan dan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan pada

pekerjaannya. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan

implementasi dari program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM mengenai disiplin

kerja dilihat dari indikator tanggung jawab pada pekerjaannya

menunjukkan usaha mengerjakan tugas dengan tanggung jawab supaya

terselesaikan dengan baik, kemudian siap bertanggung jawab jika

terdapat kesalahan pribadi dari saya sendiri.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Receptionist menurut Melda


79

Adefia, sudah pasti itu karena saya sendiri selalu bekerja berdasarkan

tanggung jawab yang diberikan, kemudian saya siap bertanggung jawab

ketika ada kesalahan yang dilakukan oleh saya sendiri.

. Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, tentu saja setiap pekerjaan yang saya kerjakan sepenuhnya saya

selesaikan dengan semaksimal mungkin, kemudian, jika ada kesalahan

kerja, saya sendiri siap bertanggung jawab atas pekerjaan.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki

tanggung jawab terhadap pekerjaannya maka akan meningkatkan

kinerja pegawai.

4.3.3 Analisis Kinerja

a. Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Karakteristik ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

yang terdapat pada pegawai di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

Cabang Bakauheni dapat diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai

yang berusaha untuk memberikan kinerja yang baik dalam perusahaan

seperti ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam

penyajian data, dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan

Security merupakan sosok pegawai yang mampu menyelesaikan

pekerjaan dengan tepat waktu, mampu menyelesaikan target pekerjaan


80

dan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai kualitas yang ditentukan

dengan tepat waktu. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan

implementasi dari program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM mengenai kinerja

pegawai dilihat dari indikator ketepatan waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan menunjukkan usaha menyelesaikan tugas-tugas yang

diberikan dengan tepat waktu, seperti cara saya menyesuaikan susunan

jadwal yang mana harus diselesaikan terlebih dahulu, membuat catatan

urutan tugas, mengatur waktu kerja saya, memprioritaskan tugas sesuai

job desc posisi saya dan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan keahlian yang saya miliki pada bagian/posisi saya bekerja.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Receptionist menurut Melda

Adefia, menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, karena pada

posisi saya sebagai receptionist harus langsung dikerjakan agar dapat

diselesaikan langsung, seperti tamu yang ingin bertemu kepada atasan

dan mengkonfirmasi jadwal pertemuan, kemudian untuk target kerja

langsung memproses keperluan yang dibutuhkan ketika melakukan

pekerjaan, untuk target mungkin seperti menggunakan fasilitas kantor

guna kerja kita dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu dan pada

kualitas kerja saya sudah memahami bagaimana cara melakukan

pekerjaan sesuai dengan job desc pada posisi saya bekerja saat ini.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, pada menyelesaikan pekerjaan, harus diselesaikan soalnya saya


81

security jadi harus siap dan tepat waktu dalam pekerjaan saya,

kemudian pada target pekerjaan soalnya saya security jadi harus siap

dan tepat waktu dalam pekerjaaan dan kalau target seperti itu mungkin

berupa membantu tamu yang memasuki kantor, seperti mengamankan

suatu aset, properti serta pemantauan dan keamanan.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki

ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan maka akan

meningkatkan kinerja pegawai.

b. Tingkat Inisiatif Karyawan

Karakteristik tingkat inisiatif karyawan yang terdapat pada

pegawai di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni

dapat diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai yang berusaha untuk

memberikan kinerja yang baik dalam perusahaan seperti tingkat inisiatif

karyawan. Dalam penyajian data, dijelaskan oleh Sekretaris GM,

Receptionist dan Security merupakan sosok pegawai yang memiliki

tingkat inisiatif karyawan dalam bekerja. Dengan bukti, setiap kegiatan

yang merupakan implementasi dari program-program kerja yang

dilaksanakannya.

Menurut Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM mengenai kinerja

pegawai dilihat dari indikator tingkat inisiatif karyawan menunjukkan


82

usaha seperti adanya inovatif dalam melakukan pekerjaan supaya lebih

cepat dan mudah terselesaikan seperti mengerjakan pekerjaan yang

sudah menjadi tugas tanpa harus disuruh dahulu, kemudian target pada

pekerjaan tentu ketika ada pekerjaan yang kurang tepat pastinya

mencari apa penyebabnya kemudian dipekerjakan kembali dengan lebih

baik.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Receptionist menurut Melda

Adefia, Inisiatif, pasti kalau tentang menerima tamu ataupun menerima

paket/surat kadang-kadang membuat laporan harian juga kemudian

langsung dikerjakan dengan tepat waktu dan ketelitian.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, pada menyelesaikan pekerjaan, harus diselesaikan soalnya saya

security jadi harus siap dan tepat waktu dalam pekerjaan saya,

kemudian pada target pekerjaan soalnya saya security jadi harus siap

dan tepat waktu dalam pekerjaaan dan kalau target seperti itu mungkin

berupa membantu tamu yang memasuki kantor, seperti mengamankan

suatu aset, properti serta pemantauan dan keamanan. Pastinya, kalau

ada kesalahan seperti data kunjungan dan ketika memberikan informasi

melalui telepon ke atasan mengenai pertemuan saya langsung

mengkonfirmasi ulang dengan kesesuaian data kunjungan.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry


83

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki tingkat

inisiatif karyawan maka akan meningkatkan kinerja pegawai.

c. Kemampuan Karyawan Dalam Bekerjasama

Karakteristik kemampuan karyawan dalam bekerja sama yang

terdapat pada pegawai di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang

Bakauheni dapat diidentifikasi dari usaha pegawai. Pegawai yang

berusaha untuk memberikan kinerja yang baik dalam perusahaan seperti

kemampuan karyawan dalam bekerjasama. Dalam penyajian data,

dijelaskan oleh Sekretaris GM, Receptionist dan Security merupakan

sosok pegawai yang memiliki kemampuan bekerjasama antar karyawan

dalam bekerja. Dengan bukti, setiap kegiatan yang merupakan

implementasi dari program-program kerja yang dilaksanakannya.

Menurut Jayanti Oktari selaku Sekretaris GM mengenai kinerja

pegawai dilihat dari indikator kemampuan karyawan dalam bekerja

sama seperti pekerjaan di kantor harus bekerjasama apalagi sesama

divisi/posisi, kalau saya sendiri mampu untuk bekerja sama karena

lebih termotivasi ketika kerja dalam tim. Kemudian kalau untuk

bekerjasama dengan divisi lain boleh saja tetapi tidak untuk hal yang

berat, mungkin tugas-tugas ringan yang pernah dilakukan sekretaris di

divisi lain.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Receptionist menurut Melda

Adefia, tentu kalau hal bekerjasama pasti mampu karena untuk

menyelesaikan pekerjaan harus ada rekan kerja untuk memberikan


84

pelayanan yang terbaik, pasti butuh partner. Kemudian mampu jika

harus bekerjasama dengan divisi lain akan tetapi saya lebih

memprioritaskan job desc saya terlebih dahulu.

Peneliti melakukan triangulasi dengan Security menurut Ruslan

Arif, pada kemampuan karyawan dalam bekerjasama, pasti mampu dan

harus karena saya sebagai security tentunya harus saling memberikan

kinerja yang sempurna dengan rekan kerja, agar memperkuat keamanan

lingkungan kantor juga pastinya. Kemudian jika bekerjasama dengan

divisi lain mampu juga karena sebagai security ini harus berkomunikasi

langsung dengan security yang lainnya dan selalu bersosialisasi kepada

rekan kerja dari divisi lain.

Analisis yang bisa peneliti sampaikan, bahwa terdapat kesamaan

maupun kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian yang didapat.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni merupakan pegawai yang memiliki tingkat

inisiatif karyawan maka akan meningkatkan kinerja pegawai.


85

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja

yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai PT ASDP Indonesia Ferry

(Persero) Cabang Bakauheni sudah berjalan dengan baik, dimana seluruh pegawai

sudah mengikuti arahan gaya kepemimpinan transformasional dan penerapan

disiplin kerja yang sudah diberikan oleh perusahaan. Dengan menggunakan

indikator gaya kepemimpinan transformasional dan disiplin kerja, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Dengan menggunakan indikator gaya kepemimpinan transformasional

pemimpin memiliki pengaruh ideal, motivasi inspirasional, dan stimulasi

intelektual serta konsiderasi individu di dalam perusahaan. Sehingga

pemimpin akan memberikan hasil yang maksimal dalam memberikan

arahan kepada pegawai untuk meningkatkan kinerja pegawai.

2. Dengan menggunakan teori indikator disiplin kerja dapat disimpulkan

bahwa pegawai memiliki ketepatan waktu kerja, kerapian berpakaian, dan

kepatuhan pada aturan perusahaan serta memiliki tanggung jawab terhadap

pekerjaannya. Sehingga pegawai mampu memberikan pencapaian kerja

yang baik untuk meningkatkan kinerja pegawai.


86

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian, maka penulis

mengajukan saran yang akan dilakukan selanjutnya yaitu diharapkan agar

pemimpin pada perusahaan mengadakan evaluasi secara rutin seperti setiap sekali

dalam satu bulan yang berguna untuk memberikan penilaian dan melakukan

evaluasi kepada pegawai yang telah bekerja pada bidangnya masing-masing untuk

mengukur apakah gaya kepemimpinan dan disiplin kerja bisa dijalankan dan

dipahami dengan baik atau tidak. Hal tersebut dilakukan agar pemimpin dan

pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni mengetahui

apakah pegawai sudah menerima arahan komunikasi yang baik dari pemimpin

atau belum. Selain itu, untuk mengetahui apakah para pegawai tersebut

kedepannya harus mengikuti arahan gaya kepemimpinan transformasional dan

penerapan disiplin kerja yang sama atau tidak untuk kedepannya, hal ini juga

dilakukan untuk menunjukkan capaian kinerja diperusahaan secara optimal.


87

DAFTAR PUSTAKA

Ajami, Y. (2021). Analisis Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin

Kerja Pada Kantor Distrik Manekar Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua

BaraT. 5(2).

Anis Maulidiah. (2021). Implementasi Gaya Kepemimpinan Transaksional Di Pt.

Affindia Karya Bintang.

Arief Budi Santoso. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, Dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Pt. Bank Negara Indonesia

(Persero) Cabang Pamulang).

Arief Teguh Nugroho. (2018). Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan

loyalitas terhadap kinerja karyawan. Pengembangan Wiraswasta, 20(02),

139–150.

Ato’illah, M. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi

Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan Di Kecamatan Lumajang Kabupaten

Lumajang. Jurnal WIGA, 4(1), 1–18.

Bass, B. M. (1993). Transformational leadership and performance: A longitudinal

investigation. The Leadership Quarterly, 4(1), 81–102.

Batubara, S. S. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja

Karyawan pada Departemen Pengadaan PT INALUM (Persero). Liabilities

(Jurnal Pendidikan Akuntansi), 3(1), 40–58.

Busari, A. H., Khan, S. N., Abdullah, S. M., & Mughal, Y. H. (2020).

Transformational Leadership Style, Followership, and Factors Of

Employees’ Reactions Towards Organizational Change. Journal of Asia


88

Business Studies, 14(2), 181–209.

Chusnah, C., & Khoridah, L. A. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Total

Quality Control (Tqc) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT.Sansyu

Precision Indonesia). Kinerja, 4(1), 41–52.

Dedi Kurnia, (2020). Pengaruh Etos Kerja, Kepuasan Kerja, Sikap Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Medan Polonia. JMB (Jurnal Manajemen Dan Bisnis), 2(1), 44–85.

Diah Indriani Suwondo Eddy Madiono Sutanto. (2015). Hubungan lingkungan

kerja, disiplin kerja, dan kinerja karyawan. JMK Jurnal Manajemen Dan

Kewirausahaan, 17(2), 135–144.

Gulick, L. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia Eri Susan 1. Jurnal

Manajemen Pendidikan.

Hakim, N., Entrepreneur, K., Studi, P., Bisnis, A., Ilmu, F., Dan, S., Politik, I., &

Mataram, U. M. (2020). Peran Kepemimpinan Transformasional Dalam

Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Pada PT Indocement Tunggal

Pakarsa Tbk.

Hardika Senny, M., Wijayaningsih, L., Kurniawan, M., & Kristen Satya Wacana,

U. (2018). The Application of Transformational Leadership in Early

Childhood Education Management in Sidorejo Salatiga Sub District.

Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 197–209.

Herawati, H., & Ermawati, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Bagian Produksi

PT. Tae Jong Indonesia). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(2), 20.
89

Khumaira, S. A. (2020). Pengaruh Insentif dan Profesionalisme terhadap Disiplin

dan Kinerja Pegawai pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Riau.

Jurnal Ekonomi KIAT.

Kudsi, M. R., Riadi, S. S., & AS, D. L. (2018). Pengaruh pengembangan karir dan

sistem insentif terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen, 9(2), 85.

Liana, N., Syahrani, & Zamilah, E. (2021). Analisis gaya kepemimpinan dan

motivasi kinerja terhadap kinerja karyawan pt. karya hemat persada

nusantara. 1–7.

Maliki, U. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap

Kinerja Pegawai Di Kantor Kec. Ilir Timur 1 Palembang. Jurnal Adminika,

7(1).

Mappatompo, A. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Pt. Pln (Persero) Distribusi Makassar. 8, 92–106.

Mondiani, T. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT . PLN ( Persero ) UPJ

Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis Volume, 1(1), 46–54.

Narsa, I. M. (2011). Karakteristik Kepemimpinan: Transformasional versus

Transaksional. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 14(2).

Nurhadian, A. F. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Adhie Fasha Nurhadian. Jurnal

Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, 11(1), 59–74.

Nurjaya, N. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja Dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Hazara Cipta Pesona.


90

AKSELERASI: Jurnal Ilmiah Nasional, 3(1), 60–74.

Purba, J. H. (2018). Perencanaan Strategi Sumber Daya Manusia Dan Prestasi

Kerja Karyawan. Jurnal Manajemen, 4(1), 27–33.

Purwanto, A., Purba, J. T., Bernarto, I., & Sijabat, R. (2021). Effect of

Transformational Leadership, Job Satisfaction, and Organizational

Commitments on Organizational Citizenship Behavior. Inovbiz: Jurnal

Inovasi Bisnis, 9(1), 61.

Ramadhani, M. A., & Indawati, N. (2021). Pengaruh Kepemimpinan

Transformasional terhadap Kinerja Karyawan melalui Otonomi Kerja. Jurnal

Ilmu Manajemen, 9(3), 1101–1112.

Rochmad Fadjar. (2018). Pengaruh Budaya, Disiplin Dan Koordinasi Terhadap

Kinerja Karyawan Pt Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta.

Pengembangan Wiraswasta, 20.

Rosalina, M., & Wati, L. N. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Disiplin Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekobis :

Ekonomi Bisnis & Manajemen, 10(1), 18–32.

Rosita, E. (2019). Pengaruh Profesionalisme Dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Pada Pt. Bri Syariah , Tbk Kcp Simpang Empat. At-

Tasyri’iy : Jurnal Prodi Perbankan Syariah, 2(1), 88–103.

Salma Shafura. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap disiplin kerja

dilingkungan telkom regional III Jawa Barat. 6(2), 5082–5092.

Setiawan, A., & Pratama, S. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi

Efektif Dan Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv.


91

Bintang Anugerah Sejahtera. Jurnal Manajemen Tools, 11(1), 19–33.

Sjafitri, H. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Gaya

Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada

Sub Bagian Umum Kantor Politeknik Negeri Padang). Jurnal Menara

Ekonomi : Penelitian Dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, 6(3), 31–44.

Sugianti, N. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan

Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Traya Tirta

Cisadane. 1(4).

Sulthon. (2019). Teori-Teori Kepemimpinan. Kepemimpinan, 1999(December),

1–6.

Yesi Usmaya Saril, Ahkmad Samhudi, T. W. (2020). Analisis Gaya

Kepemimpinan Guna Meningkatkan Kinerja Karyawan di PT Gunung

Hidayahsungkai. 1–5.

Yunia, F. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Ocbc Nisp Cabang Cibadak-

Sukabumi. Jurnal Ekobis Dewantara, 3(3), 38–45.


92

LAMPIRAN
93

Lampiran 1 Pertanyaan dan Hasil Wawancara

Transkrip wawancara gaya kepemimpinan transformasional di PT ASDP


Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.
N
Variabel & Hasil Wawancara
o Dimensi

Idealized
Influence
(Pengaruh
Ideal)

1 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai
pemimpin selalu Menurut saya, saya
memberikan selalu memberikan
kepercayaan kepercayaan kepada
untuk bawahan bawahan dalam
dan menciptakan berbagai hal seperti
kekaguman para adanya reward untuk
bawahan anda? para pegawai dan saya
selalu memberikan
profesionalitas dalam
pekerjaan.
Narasumber 2 :
Ya, tentu saja saya
memberikan
kepercayaan kepada
staff saya karena sesuai
dengan prosedur
pekerjaan yang dimana
harus selalu menjalin
komunikasi yang baik
antara atasan dan
bawahan.
Narasumber 3 :
Ya, pasti memberikan
kepercayaan kepada
bawahan supaya
mereka termotivasi
dalam bekerja, kalau
untuk kekaguman
94

sendiri saya selalu


memberikan ketegasan
dalam memberikan
tugas.
Keterangan : Data
valid, karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

2 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai
pemimpin selalu Menurut saya, para
mendapat rasa bawahan selalu
hormat dari para memberikan rasa
bawahan anda? hormat mereka kepada
atasan karena mereka
sudah mendapatkan
perilaku yang baik dari
lingkungan yang terjadi
di kantor.
Narasumber 2 :
Tentu saja, dalam hal
itu saya selalu
mendapatkan perlakuan
yang baik dari para
bawahan saya, karena
saya sebagai atasan
selalu memberikan
kepribadian yang
positif untuk
memberikan dampak
yang positif pula bagi
para bawahan saya.
Narasumber 3 :
Untuk itu, selama saya
bekerja saya selalu
mendapatkan rasa
hormat dari semua
rekan kerja saya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
95

kesesuaian jawaban
antar narasumber.

Inspirational
Motivation
(Motivasi
Inspirasi)

3 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai
pemimpin selalu Menurut saya, dalam
mendorong dan hal motivasi saya selalu
memotivasi memotivasi bawahan
dalam bekerja seperti cara kami
pada para memberikan apresiasi
bawahannya? ataupun komunikasi
yang baik terhadap
masukan dan saran
oleh bawahan dan yang
paling ampuh sih
adanya bonus atau
reward ya.
Narasumber 2 :
Kalau motivasi seperti
itu ada ya seperti
memberikan arahan
yang benar dalam
bekerja ataupun
pemberian bonus kalau
kerja nya bagus, seperti
itu”.
Narasumber 3 :
Sebagai pemimpin saya
pastinya memberikan
motivasi untuk para
bawahan seperti
memberikan kebutuhan
fisiologi, rasa aman,
penghargaan dan rasa
kepercayaan tentunya.
Keterangan : Data valid
96

karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

4 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai
pemimpin selalu Ya itu pasti karena
menekankan setiap perusahaan ingin
pentingnya tujuannya tercapai,
tujuan serta untuk itu saya
komitmen memberikan komitmen
bekerja? kerja seperti job design
yang terstruktur dan
fasilitas kerja.
Narasumber 2 :
Tentu saja pada setiap
adanya pertemuan
penting di kantor kami
selalu menekankan
pentingnya tujuan
perusahaan.
Narasumber 3 :
Tentu, dikarenakan hal
tersebut penting untuk
dimiliki bagi semua
pegawai supaya
bekerja lebih efektif.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

Intellectual
Stimulation
(Stimulasi
Intelektual)

5 Apakah Narasumber 1 :
pemimpin selalu
menunjukan Saya sendiri pastinya
usaha untuk menunjukkan usaha
97

mendorong untuk mendorong


pegawai agar bawahan agar menjadi
menjadi inovatif? inovatif, seperti selalu
memberikan ide-ide
baru, harus berpikir
secara rasional dan
mengevaluasi kinerja
setiap divisi.
Narasumber 2 :
Tentu saja sebagai
pemimpin saya selalu
memberikan bawahan
saya arahan dan
masukan untuk bekerja,
contoh usaha saya
seperti memberikan
kebebasan pendapat
tentang ide dan selalu
memberikan pelatihan
kerja untuk job desc
yang akan dikerjakan.
Narasumber 3 :
Ya tentunya untuk
memberikan motivasi
bagi para bawahan agar
bisa menjadi inovatif
dalam bekerja seperti
peran pemimpin yang
menjadi teladan bagi
bawahannya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

6 Apakah Narasumber 1 :
pemimpin selalu
berpartisipasi Dalam hal itu, saya
pada para selalu berpartisipasi
bawahan untuk dalam hal
mencapai tujuan mengkoordinasi dan
selalu mengadakan
98

meeting sebelum
diadakannya suatu
event atau projek besar.
Narasumber 2 :
Pasti adanya kontribusi
dari pemimpin agar
tujuan tercapai dengan
baik.
Narasumber 3 :
Ya tentu saja dalam
mencapai tujuan
perusahaan, sebagai
pemimpin selalu ikut
serta dalam
pengambilan keputusan
untuk keefektifan suatu
kinerja yang ditetapkan
pada perusahaan.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

Individualized
Consideration
(Konsiderasi
Individu)

7 Apakah Narasumber 1 :
pemimpin
menciptakan Ya pasti membuat
kepatuhan aturan agar bawahan
kepada para patuh akan peraturan
bawahannya maupun perintah yang
saya berikan.
Narasumber 2 :
Ya tentu saja
99

menciptakan kepatuhan
untuk bawahan saya,
seperti mengingatkan
ketika target kerja yang
harus diselesaikan
dengan tepat waktu.
Narasumber 3 :
Tentu saya
menciptakan suasana
kantor dengan aturan
yang berguna untuk
kepatuhan setiap
karyawan saya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

8 Apakah Narasumber 1 :
pemimpin selalu
memberikan Tentu saja pada setiap
perhatian pribadi pekerjaan saya
pada para memperhatikan cara
bawahannya kerja maupun kualitas
kerja bawahan saya.
Narasumber 2 :
Ya saya sendiri
memberikan perlakuan
ataupun arahan kepada
bawahan secara khusus
jika kinerja dikira
kurang baik.
Narasumber 3 :
Ya tentu saja semua
bawahan saya dalam
bekerja saya pasti
memberikan perhatian
khusus kepada
bawahan saya.
100

Keterangan : Data valid


karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

9 Bagaimana Narasumber 1 :
pemimpin
memperlakukan Saya sendiri
para bawahan memperlakukan
satu per satu bawahan seperti
dengan baik partner agar lebih dekat
saja, ya seperti
memberikan perlakuan
baik kepada bawahan.
Narasumber 2 :
Tentu saja
memperlakukan
bawahan dengan baik,
supaya dampak kinerja
juga akan lebih
terselesaikan dengan
yang diinginkan.
Narasumber 3 :
Pasti memperlakukan
dengan tindakan-
tindakan yang baik,
dan tidak membedakan
karyawan satu dengan
yang lainnya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.
101

Transkrip wawancara disiplin kerja pegawai PT ASDP indonesia Ferry (Persero)


Cabang Bakauheni

N
Variabel & Hasil Wawancara
o Dimensi

Ketepatan
Waktu Kerja

1 Apakah anda Narasumber 1 :


datang lebih
awal di tempat Ya, saya datang ke tempat
kerja? kerja lebih awal supaya
tidak terlambat kerja.
Narasumber 2 :
Pastinya saya datang awal
untuk kerja karena harus
melakukan absensi awal.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu datang
lebih awal ke tempat
kerja, karena takut telat.
Keterangan : Data valid,
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

2 Apakah anda Narasumber 1 :


pulang kerja
102

sesuai dengan Ya, tentu saja saya pulang


jam yang telah kerja sesuai dengan
ditentukan? ketentuan jam kerja.
Narasumber 2 :
Ya, saya pulang kerja
sesuai dengan jam yang
telah ditentukan.
Narasumber 3 :
Saya pulang kerja sesuai
dengan aturan yang
berlaku di tempat saya
kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

3 Apakah anda Narasumber 1 :


makan siang
pada saat jam Ya, untuk jam istirahat
istirahat dan terkadang saya keluar
kembali ke untuk makan siang dan
tempat kerja kembali ke ruangan
sebelum jam sebelum jam operasional
istirahat berikutnya.
berakhir?
Narasumber 2 :

Untuk jam istirahat saya makan siang di


kantin sekitar kantor dan kembali
sebelum pekerjaan dilanjutkan.

Narasumber 3 :

Ya, saya makan siang saat jam istirahat


dan kembali lagi ke ruangan kerja lima
menit sebelum melanjutkan pekerjaan
saya kembali.
103

Keterangan : Data valid karena terjadi


kesesuaian jawaban antar narasumber.

Kerapian
Berpakaian

4 Apakah anda Narasumber 1 :


cenderung
memperhatika Ya, saya selalu
n kerapian memperhatikan kerapian
seragam saat seragam dan juga
jam kerja? kesesuaian seragam kerja
dengan hari kerja yang
telah diterapkan.
Narasumber 2 :
Ya, untuk kerapian
seragam kerja saya selalu
memperhatikan kerapian
seragam kerja saya
sendiri.
Narasumber 3 :
Iya pasti saya selalu
memperhatikan kerapian
dan kesesuaian seragam
kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

Kepatuhan
Pada Aturan
Perusahaan

Apakah anda
5 Narasumber 1 :
hadir setiap
hari di tempat Ya, pasti hadir pada setiap
kerja? hari saat hari kerja.
Narasumber 2 :
104

Ya, sudah pasti saya harus


hadir setiap hari kerja
yang sesuai dengan
kontrak kerja saya pribadi
khususnya.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu hadir ke
tempat kerja saya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

6 Apakah anda Narasumber 1 :


memberikan
surat Ya, tentu saya
keterangan memberikan surat
dokter saat keterangan ketika tidak
tidak masuk dapat masuk kerja karena
kerja karena sakit.
sakit?
Narasumber 2 :
Jika absen karena sakit
saya pastinya membuat
surat keterangan sakit.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu membuat
atau memberikan surat
keterangan jika tidak
masuk kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

7 Apakah anda Narasumber 1 :


memakai
seragam dan Tentu saja saya memakai
atribut sesuai seragam dan atribut sesuai
dengan hari dengan aturan ASDP
105

yang Bakauheni.
diterapkan?
Narasumber 2 :
Pasti itu karena sebagai
karyawan saya harus
memakai seragam yang
sesuai dengan harinya.
Narasumber 3 :
Tentu saja memakai
seragam sesuai dengan
prosedur perusahaan.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

Tanggung
Jawab

8 Apakah anda Narasumber 1 :


mengerjakan
tugas dengan Ya, saya mengerjakan
tanggung tugas dengan tanggung
jawab? jawab supaya
terselesaikan dengan baik.
Narasumber 2 :
Sudah pasti itu karena
saya sendiri selalu bekerja
berdasarkan tanggung
jawab yang diberikan
kepada saya.
Narasumber 3 :
Tentu saja setiap
pekerjaan yang saya
kerjakan sepenuhnya saya
selesaikan dengan
semaksimal mungkin.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
106

jawaban antar
narasumber.

9 Apakah anda Narasumber 1 :


siap
bertanggung Ya, saya siap bertanggung
jawab atas jawab jika terdapat
kesalahan kesalahan pribadi dari
yang telah saya sendiri.
dilakukan?
Narasumber 2 :
Ya, saya siap bertanggung
jawab ketika ada
kesalahan yang dilakukan
oleh saya sendiri.
Narasumber 3 :
Ya, jika ada kesalahan
kerja, saya sendiri siap
bertanggung jawab atas
pekerjaan saya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi kesesuaian
jawaban antar
narasumber.

Transkrip wawancara kinerja pegawai PT ASDP indonesia Ferry (Persero)


Cabang Bakauheni

N
Variabel & Hasil Wawancara
o Dimensi

Ketepatan
Waktu Dalam
Menyelesaikan
Pekerjaan

1 Apakah anda Narasumber 1 :


datang lebih awal
107

di tempat kerja? Ya, saya datang ke


tempat kerja lebih awal
supaya tidak terlambat
kerja.
Narasumber 2 :
Pastinya saya datang
awal untuk kerja
karena harus
melakukan absensi
awal.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu datang
lebih awal ke tempat
kerja, karena takut
telat.
Keterangan : Data
valid, karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

2 Apakah anda Narasumber 1 :


pulang kerja
sesuai dengan Ya, tentu saja saya
jam yang telah pulang kerja sesuai
ditentukan? dengan ketentuan jam
kerja.
Narasumber 2 :
Ya, saya pulang kerja
sesuai dengan jam yang
telah ditentukan.
Narasumber 3 :
Saya pulang kerja
sesuai dengan aturan
yang berlaku di tempat
saya kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
108

antar narasumber.

3 Apakah anda Narasumber 1 :


makan siang pada
saat jam istirahat Ya, untuk jam istirahat
dan kembali ke terkadang saya keluar
tempat kerja untuk makan siang dan
sebelum jam kembali ke ruangan
istirahat sebelum jam
berakhir? operasional berikutnya.
Narasumber 2 :

Untuk jam istirahat saya makan siang


di kantin sekitar kantor dan kembali
sebelum pekerjaan dilanjutkan.

Narasumber 3 :

Ya, saya makan siang saat jam


istirahat dan kembali lagi ke ruangan
kerja lima menit sebelum
melanjutkan pekerjaan saya kembali.

Keterangan : Data valid karena


terjadi kesesuaian jawaban antar
narasumber.

Kerapian
Berpakaian

4 Apakah anda Narasumber 1 :


cenderung
memperhatikan Ya, saya selalu
kerapian seragam memperhatikan
saat jam kerja? kerapian seragam dan
juga kesesuaian
seragam kerja dengan
hari kerja yang telah
109

diterapkan.
Narasumber 2 :
Ya, untuk kerapian
seragam kerja saya
selalu memperhatikan
kerapian seragam kerja
saya sendiri.
Narasumber 3 :
Iya pasti saya selalu
memperhatikan
kerapian dan
kesesuaian seragam
kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

Kepatuhan
Pada Aturan
Perusahaan

Apakah anda
5 Narasumber 1 :
hadir setiap hari
di tempat kerja? Ya, pasti hadir pada
setiap hari saat hari
kerja.
Narasumber 2 :
Ya, sudah pasti saya
harus hadir setiap hari
kerja yang sesuai
dengan kontrak kerja
saya pribadi
khususnya.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu hadir ke
tempat kerja saya.
110

Keterangan : Data valid


karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

6 Apakah anda Narasumber 1 :


memberikan
surat keterangan Ya, tentu saya
dokter saat tidak memberikan surat
masuk kerja keterangan ketika tidak
karena sakit? dapat masuk kerja
karena sakit.
Narasumber 2 :
Jika absen karena sakit
saya pastinya membuat
surat keterangan sakit.
Narasumber 3 :
Ya, saya selalu
membuat atau
memberikan surat
keterangan jika tidak
masuk kerja.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

7 Apakah anda Narasumber 1 :


memakai
seragam dan Tentu saja saya
atribut sesuai memakai seragam dan
dengan hari yang atribut sesuai dengan
diterapkan? aturan ASDP
Bakauheni.
Narasumber 2 :
Pasti itu karena sebagai
karyawan saya harus
memakai seragam yang
sesuai dengan harinya.
111

Narasumber 3 :
Tentu saja memakai
seragam sesuai dengan
prosedur perusahaan.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

Tanggung
Jawab

8 Apakah anda Narasumber 1 :


mengerjakan
tugas dengan Ya, saya mengerjakan
tanggung jawab? tugas dengan tanggung
jawab supaya
terselesaikan dengan
baik.
Narasumber 2 :
Sudah pasti itu karena
saya sendiri selalu
bekerja berdasarkan
tanggung jawab yang
diberikan kepada saya.
Narasumber 3 :
Tentu saja setiap
pekerjaan yang saya
kerjakan sepenuhnya
saya selesaikan dengan
semaksimal mungkin.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

9 Apakah anda siap Narasumber 1 :


bertanggung
jawab atas Ya, saya siap
kesalahan yang bertanggung jawab jika
112

telah dilakukan? terdapat kesalahan


pribadi dari saya
sendiri.
Narasumber 2 :
Ya, saya siap
bertanggung jawab
ketika ada kesalahan
yang dilakukan oleh
saya sendiri.
Narasumber 3 :
Ya, jika ada kesalahan
kerja, saya sendiri siap
bertanggung jawab atas
pekerjaan saya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.
113

N
Variabel & Hasil Wawancara
o Dimensi

Ketepatan
Waktu Dalam
Menyelesaikan
Pekerjaan

1 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
mampu Ya, saya pastinya
menyelesaikan menyelesaikan tugas-
pekerjaan dengan tugas yang diberikan
tepat waktu? dengan tepat waktu,
seperti cara saya
menyesuaikan susunan
jadwal yang mana
harus diselesaikan
terlebih dahulu.
Narasumber 2 :
Tentu saya
menyelesaikan
pekerjaan dengan tepat
waktu, karena pada
posisi saya sebagai
receptionist harus
114

langsung dikerjakan
agar dapat diselesaikan
langsung, seperti tamu
yang ingin bertemu
kepada atasan dan
mengkonfirmasi jadwal
pertemuan.
Narasumber 3 :
Harus, soalnya saya
security jadi harus siap
dan tepat waktu dalam
pekerjaan saya.
Keterangan : Data
valid, karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

2 Bagaimana anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
mampu Seperti membuat
menyelesaikan catatan urutan tugas,
pekerjaan sesuai mengatur waktu kerja
jumlah/target saya, memprioritaskan
yang ditentukan tugas sesuai job desc
dengan tepat posisi saya.
waktu?
Narasumber 2 :
Dengan langsung
memproses keperluan
yang dibutuhkan ketika
melakukan pekerjaan,
untuk target mungkin
seperti menggunakan
fasilitas kantor guna
kerja kita dapat
terlaksana dengan baik
dan tepat waktu.
Narasumber 3 :
Kalau target seperti itu
mungkin berupa
membantu tamu yang
115

memasuki kantor,
seperti mengamankan
suatu aset, properti
serta pemantauan dan
keamanan.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.

3 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
mampu Mungkin sama halnya
menyelesaikan dengan kedua jawaban
pekerjaan sesuai
kualitas yang tadi, saya mampu
ditentukan menyelesaikan
dengan tepat
waktu? pekerjaan sesuai
dengan keahlian yang
saya miliki pada
bagian/posisi saya
bekerja.

Narasumber 2 :

Ya, tentu saja karena pada masa


pendidikan saya sudah memahami
bagaimana cara melakukan pekerjaan
sesuai dengan job desc pada posisi
saya bekerja saat ini.

Narasumber 3 :

Pasti, karena saya sudah


berpengalaman pada posisi ini
sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas dan wewenang saya sebagai
security.
116

Keterangan : Data valid karena


terjadi kesesuaian jawaban antar
narasumber.

Tingkat Inisiatif
Karyawan

4 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
memiliki inisiatif Ya pastinya ada
dalam bekerja? inovatif dalam
melakukan pekerjaan
supaya lebih cepat dan
mudah terselesaikan
seperti mengerjakan
pekerjaan yang sudah
menjadi tugas saya
tanpa harus disuruh
dahulu.
Narasumber 2 :
Inisiatif ya, pasti kalau
tentang menerima tamu
ataupun menerima
paket/surat kadang-
kadang ya membuat
laporan harian juga, itu
langsung dikerjakan
dengan tepat waktu dan
ketelitian saya.
Narasumber 3 :
Iya pasti harus itu,
sebagai security saya
pastinya inisiatif dalam
bekerja guna untuk
menjaga keamanan
lingkungan kantor.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
117

antar narasumber.

5 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
memiliki inisiatif Tentu ketika ada
dalam pekerjaan yang kurang
memperbaiki tepat saya pastinya
kesalahan? mencari apa
penyebabnya kemudian
baru saya kerjakan
kembali dengan lebih
baik.
Narasumber 2 :
Pastinya, kalau ada
kesalahan seperti data
kunjungan dan ketika
memberikan informasi
melalui telepon ke
atasan mengenai
pertemuan saya
langsung
mengkonfirmasi ulang
dengan kesesuaian data
kunjungan.
Narasumber 3 :
Kalau terdapat
kesalahan saya pasti
langsung memantau
dan melakukan
pengecekan langsung
apa yang terjadi di
tempat kejadiannya,
saya pun harus
responsif dan mampu
bersosialisasi dengan
lingkungan baik area
tugas dan sekitarnya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.
118

Kemampuan
Karyawan
Dalam
Bekerjasama

6 Apakah anda Narasumber 1 :


mampu
bekerjasama Menurut saya pasti
dengan rekan setiap posisi pekerjaan
kerja satu divisi? di kantor ini harus
bekerjasama apalagi
sesama divisi/posisi,
kalau saya sendiri
mampu untuk bekerja
sama karena lebih
termotivasi ketika kerja
dalam tim.
Narasumber 2 :
Tentu kalau hal
bekerjasama pasti
mampu karena untuk
menyelesaikan
pekerjaan harus ada
rekan kerja untuk
memberikan pelayanan
yang terbaik, pasti
butuh partner begitu
menurut saya.
Narasumber 3 :
Pasti mampu dan harus
itu karena saya sebagai
security tentunya harus
saling memberikan
kinerja yang sempurna
lah dengan rekan kerja,
agar memperkuat
keamanan lingkungan
kantor juga pastinya.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
119

kesesuaian jawaban
antar narasumber.

7 Apakah anda Narasumber 1 :


sebagai karyawan
mampu Menurut saya kalau
bekerjasama untuk bekerjasama
dengan rekan dengan divisi lain
kerja divisi lain? boleh saja tetapi tidak
untuk hal yang berat,
mungkin tugas-tugas
ringan yang pernah
dilakukan sekretaris di
divisi lain, seperti itu.
Narasumber 2 :
Ya, saya mampu saja
jika harus bekerjasama
dengan divisi lain akan
tetapi saya lebih
memprioritaskan job
desc saya terlebih
dahulu.
Narasumber 3 :
Tentu, kalau
bekerjasama dengan
divisi lain mampu juga
karena saya sebagai
security ini harus
berkomunikasi
langsung dengan
security yang lainnya
dan selalu
bersosialisasi kepada
rekan kerja dari divisi
lain.
Keterangan : Data valid
karena terjadi
kesesuaian jawaban
antar narasumber.
120

Lampiran 2 Foto Dokumentasi Wawancara Dengan Narasumber

Wawancara dengan Assistant Manager SDM : Bapak Ahmad Budiono

Wawancara dengan Assistant Manager Umum IFPRO : Ibu Maryati


121

Wawancara dengan Staff SDM & Umum : Bapak Dadang


122

Wawancara dengan Sekretaris GM : Jayanti Oktari

Wawancara dengan Receptionist : Melda Adefia

Wawancara dengan Security : Ruslan Arif


123

Anda mungkin juga menyukai