KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tugas dan Fungsi 1
C. Struktur Organisasi 2
D. Sumber Daya 3
1. Sumber Daya Manusia (SDM) 3
2. Sumber Daya Anggaran 3
3. Sarana dan Prasarana 4
E. Isu-Isu Strategis 4
BAB II. PERENCANAAN KINERJA 6
A. Rencana Strategis 6
B. Rencana Kerja dan Anggaran 11
C. Perjanjian Kinerja 11
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 13
A. Capaian Kinerja (IKU dan IKK) 13
Sasaran 1. 15
Sasaran 2. 16
Sasaran 3. 21
Sasaran 4. 24
B. Realisasi Anggaran 24
BAB IV. PENUTUP 27
A. Kesimpulan 27
B. Rencana Perbaikan Tahun 2020 27
DAFTAR TABEL
Tabel 13. Realisasi Anggaran Kegiatan Penanganan Pengaduan, Pengawasan, dan Sanksi Administrasi 2016-2019
Tabel 14. Realisasi Anggaran Kegiatan Penegakan Hukum Pidana Tahun 2016-2019
Tabel 15. Realisasi Anggaran Kegiatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya 2016-2019
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum kinerjanya melalui dokumen Laporan Kinerja
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPHLHK) Tahun 2019 ini. Dokumen ini menguraikan
Wilayah Sumatera adalah unit pelaksana teknis sejauh mana pencapaian program dan kegiatan
di bidang pengamanan dan penegakan hukum penurunan gangguan, ancaman dan
lingkungan hidup dan kehutanan yang berada pelanggaran hukum lingkungan hidup dan
dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur kehutanan melalui indikator kinerja kegiatan
Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup yang telah dilaksanakan selama tahun 2019.
dan Kehutanan.
Laporan ini juga merupakan umpan balik untuk
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas memicu perbaikan kinerja Balai PPHLHK
pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penurunan Wilayah Sumatera dalam penyusunan dokumen
gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum perencanaan, pelaksanaan program dan
lingkungan hidup dan kehutanan selama tahun kegiatan, dan penyempurnaan berbagai
2019, Balai PPHLHK Wilayah Sumatera kebijakan pada periode yang akan datang.
berkewajiban menyusun laporan hasil capaian
1
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Kerja Balai PPHLHK Wilayah Sumatera
Belitung, Bengkulu, dan Lampung. Peta Wilayah dijelaskan pada Gambar 1. sebagai berikut:
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera berdasarkan Lampiran 1 Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah sesuai
Gambar 2. sebagai berikut:
2
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
D. Sumber Daya
SW 1 1 - 1 6 - 39 - 14 47
SW 2 1 3 2 7 - 79 1 22 93
SW 3 1 2 1 4 - 37 - 10 45
3
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Aset tersebut merupakan hasil mutasi tambah yang terdiri dari pengadaan/pembelian DIPA Balai
PPHLHK Wilayah Sumatera tahun 2017 dan transfer masuk sampai dengan tanggal 31 Desember
2019.
E. Isu-Isu Strategis
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balai PermenLHK tersebut. Kondisi sekarang,
PPHLHK Wilayah Sumatera menghadapi pekerjaan tersebut ditangani dengan
permasalahan baik internal maupun eksternal pembentukan SK Kepala Balai sebagai
yakni sebagai berikut : Pelaksana penanganan pekerjaan teknis di
1. Internal atas;
Ketersediaan jumlah fungsional umum Peraturan perundang-undangan dan SOP
masih kurang pada bagian Tata Usaha (regulasi) yang belum memadai guna
dalam rangka pelaksanaan administrasi; mendukung pelaksanaan kegiatan;
Masih mengenai PermenLHK P.15 pasal 5, Luasnya wilayah kerja dan jangkauan
tugas Kasubag TU melaksanakan kegiatan akses informasi khususnya ketika berada di
non teknis yakni melaksanakan lapangan menjadi kendala dalam
pengurusan administrasi persuratan, pembaharuan data dan informasi.
ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, Akses menuju lokasi kerja yang sulit,
perlengkapan, kearsipan dan rumah serta kapasitas SDM yang belum
tangga, penyusunan perencanaan dan sesuai/kurang menjadi kendala dalam
kerjasama, pelaporan serta kehumasan. memberikan data informasi secara
Sehingga pekerjaan teknis seperti: cepat dan tepat. Perlu sistem
penanganan pengaduan, penanganan pemutakhiran data yang cepat dan
pengawasan, operasi pengamanan dan tepat. Saat ini sistem pemutakhiran
penegakaan hukum, serta penyidikan tidak data seperti ECM dan aplikasi
bisa dikerjakan. pengaduan sudah tersedia, namun
terkendala dengan peralatan dan SDM.
Isu ini sudah pernah disampaikan pada 2. External
LKJ tahun 2017, namun sampai sekarang Kapasitas penanganan penegakan hukum
belum dapat diakomodir dalam oleh pemerintah daerah masih belum
4
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
memadai baik itu SDM, sarana prasarana terkait, antaralain Badan/Dinas Lingkungan
maupun regulasi. Hidup, Dinas Kehutanan, Kejaksaan
Kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan Tinggi/Negeri bahkan unit terkait di KLHK.
semakin komplek terutama dengan terus Namun seringkali hal ini justru menjadi
berkembangnya teknologi, sehingga penghambat atau kendala dalam
penanganan penegakan hukum juga harus pelaksanaan penegakan hukum, untuk itu
bisa mengantisipasinya baik itu melalui perlu secara berkelanjutan atau kontinu
penguatan SDM maupun sarana prasarana dilakukan pertemuan koordinasi atau
yang digunakan. konsolidasi.
Kegiatan penegakan hukum tidak terlepas
dari kerjasama unit/sektor/stackholder
5
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tujuan Kementerian LHK diwujudkan oleh Tiga Sasaran Strategis Kementerian LHK 2015-
seluruh unit-unit kerjanya melalui pencapaian 2019 tersebut di atas dilakukan melalui 13
serangkaian sasaran, secara berjenjang sesuai Program yang salah-satunya adalah Program
dengan struktur organisasi. Adapun penentuan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
sasaran-sasaran di atas, dilakukan dalam Kehutanan (P7) yang pengelolaannya
bingkai ranah tugas dan fungsi masing-masing dikuasakan kepada Ditjen PHLHK. Sasaran
unit kerja, dengan mengacu pada Renstra program ini dirancang untuk berkontribusi pada
Kementerian LHK 2015 – 2019, serta dengan pencapaian Sasaran Strategis Pertama dan
strategi yang didasarkan pada potensi dan Sasaran Strategis Ketiga Kementerian LHK,
permasalahan. Sasaran Strategis Kementerian sebagaimana ditunjukkan dengan diagram pada
LHK untuk kurun waktu tahun 2015 – 2019, Gambar Kinerja Program Penegakan Hukum
sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain itu
Kementerian LHK 2015-2019, adalah sebagai terdapat satu sub sasaran lainnya yang
berikut: merupakan dukungan manajemen.
1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan,
ketahanan air, dan kesehatan masyarakat;
2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan
dan lingkungan hidup secara lestari untuk
6
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Capaian Sasaran Program - Meningkatnya sumber daya kehutanan, yang akan mengerucut
Penanganan Pengaduan, Penyelesaian bersama hasil upaya lainnya menuju pada
Sengketa dan Penegakan Hukum sebesar 70% semakin membaiknya kualitas lingkungan hidup
mengarah pada peningkatan keberhasilan dan kehutanan. Keberhasilan pelaksanaan
upaya penegakan hukum lingkungan hidup, “Program Penanganan Pengaduan
yang secara garis besar meliputi pelayanan Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum”
pengaduan dan penyelesaian penegakan pada akhirnya akan berkontribusi pada upaya
hukum administrasi, hukum perdata, dan hukum untuk mewujudkan Sasaran Strategis Pertama
pidana terhadap para wajib hukum. Kementerian LHK, yakni: “Menjaga kualitas
lingkungan hidup untuk meningkatkan daya
Keberhasilan penanganan penegakan hukum dukung lingkungan, ketahanan air, dan
administrasi, hukum gugatan perdata, dan kesehatan masyarakat”.
hukum pidana termaksud di atas akan
mengurangi pencemaran/perusakan lingkungan
hidup, dan akan melindungi keberlanjutan
8
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Capaian Sasaran Program -Meningkatnya liar fauna dan atau flora, kegiatan-kegiatan yang
pencegahan dan pengamanan hutan mengarah dapat menimbulkan kebakaran hutan,
pada teramankannya “aset” kehutanan yang kerusakan habitat fauna dan atau flora dilindungi
pengelolaannya dikuasakan kepada serta kegiatan-kegiatan liar lainnya yang
Kementerian LHK. Ancaman dan gangguan mengancam ekosistem beserta dinamika
terhadap hutan berupa perambahan, ekologisnya.
penebangan liar, perburuan liar, pengambilan
Pencapaian sasaran strategis 2015-2019 dimaksud dilaksanakan melalui lima “Kegiatan”, yang
disesuaikan dengan struktur organisasi. Dengan penyesuaian ini
diharapkan bentuk organisasi dengan struktur kegiatan akan terkoneksi dalam mengakselerasi capaian
sasaran strategis Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagaimana
ditetapkan dalam Renstra Kementerian LHK yakni:
1. Kegiatan Penanganan Pengaduan, Pengawasan, dan Sanksi Administrasi;
2. Kegiatan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup;
3. Kegiatan Penegakan Hukum Pidana;
4. Kegiatan Pencegahan dan Pengamanan Hutan;
5. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Ditjen PHLHK.
Penjabaran diagram alir Sasaran Program menjadi Sasaran Kegiatan ditunjukkan pada gambar
kegiatan-kegiatannya serta masing-masing sasarannya sebagai berikut:
9
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK 9. Verifikasi Perkara Bidang Pidana
Wilayah Sumatera sebagai satker di tingkat Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebanyak
daerah tidak terlepas dari arah kebijakan Ditjen 150 kasus; dan
Penegakan Hukum LHK selama 5 (lima) tahun, 10. Barang Bukti yang di tangani sesuai dengan
sehingga Balai Pengamanan dan Penegakan jumlah kasus yang ditangani sebesar 100
Hukum LHK Wilayah Sumatera menjalankan %.
kegiatan Penegakan Hukum dengan sasaran
kegiatan dari masing-masing eslon II di Ditjen Isu yang menonjol saat ini di Balai Pengamanan
Penegakan Hukum LHK. dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera
adalah luasnya wilayah kerja dari Balai PPHLHK
Sasaran Kegiatan Ditjen Penegakan Hukum Wilayah Sumatera yakni seluruh pulau
LHK selama 5 (lima) tahun adalah sebagai Sumatera dari Aceh sampai Lampung sehingga
berikut : organisasi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera
1. Jumlah lokasi dilaksanakannya pencegahan yang merupakan Esselon III menjadi kurang
serta pengendalian ancaman dan gangguan optimal dalam urusan pelayanan maupun
melalui kegiatan sosialisasi, patroli dan kordinasi, apalagi saat ini masyarakat sangat
operasi adalah 34 propinsi; antusias terhadap kasus- kasus kejahatan
2. Jumlah Polisi Hutan yang di bina dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang marak
ditingkatkan Kapasitasnya sebanyak 1.500 terjadi dan melibatkan banyak pihak sehingga
orang; peningkatan sarana prasarana, sumberdaya
3. Jumlah Sarana Prasarana Pelaksanaan manusia dan pengembangan ilmu teknologi
Pengawasan, Pengamanan dan Penegakan sangat dibutuhkan.
Hukum yang memenuhi standar minimum
sebanyak 16 Brigade SPORC; Strategi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera
4. Pengaduan Masyarakat yang ditindak lanjuti selama 4 tahun (2016-2019) adalah sebagai
sebesar 100 %; berikut:
5. Penanggung jawab usaha/atau kegiatan 1. Menjalin kerjasama dengan berbagai
yang diawasi ketaatannya terhadap izin lembaga sehingga terjalin keselarasan
lingkungan, izin PPLH dan PUU LH dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan.
sebanyak 60 % dari ijin yang diterbitkan; 2. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap
6. Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup pelaksanaan penegakan hokum lingkungan
(PPLH) yang dibina dan ditingkatkan hidup dan kehutanan.
kapasitasnya sebanyak 50 PPLH; 3. Mendukung Direktorat Jenderal Penegakan
7. Jumlah Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Hukum LHK dalam hal regulasi
Pengawasan, Pengamanan dan Penegakan 4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
Hukum yang memenuhi standar minimum Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana
sebanyak 20 PPLH; Prasarana (SARPRAS) serta Informasi
8. Kasus Pidana Lingkungan Hidup dan Teknologi (IT)
Kehutanan yang diselesaikan (P21) sebesar
50 %;
10
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Perubahan Indikator Kinerja Utama Kementerian Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Kehutanan sebagai komitmen dalam
Permen LHK Nomor: pencapaian sasaran strategis Jangka Menengah
P.78/MENLHK/SETJEN/SET.1/9/2016, yang Dan Jangka Panjang. Rencana kerja ini juga
menjadi amanat Rencana Strategis Program menjadi acuan menetapkan Indikator Penilaian
Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kinerja sebagai instrument mengukur kemajuan
Kehutanan Tahun 2015-2019 diturunkan pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
menjadi Rencana Kerja Direktorat Jenderal
C. Perjanjian Kinerja
11
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Tabel 4. Perjanjian Penetapan Kinerja Balai PPHLHK Wilayah Sumatera Tahun 2019
NO. SASARAN KEGIATAN OUTPUT TARGET (VOL) PAGU
1 Terlaksananya pencegahan Luas hutan yang diamankan dari gangguan 550,000 hektar 19,740,660,000
dan pengamanan terhadap dan ancaman bidang kehutanan
gangguan dan ancaman Sarana prasarana dan kapasitas polisi 4 Lokasi
keamanan kawasan hutan di kehutanan dalam pelaksanaan pengamanan
34 Provinsi. dan penegakan hukum memenuhi standar
minimum.
2 Meningkatnya efektifitas Pengaduan yang masuk tertangani 250 pengaduan 8,403,948,000
penanganan pengaduan,
Usaha dan/atau kegiatan yang diawasi dan 125 Izin
pengawasan izin, izin
tingkat penaatan perusahaan.
lingkungan, izin PPLH dan
PPU, ketaatan terhadap Sarana prasarana dan kapasitas PPLH dalam 1 lokasi
sanksi administrasi pelaksanaan pengawasan memenuhi standar
minimum.
3 Meningkatnya jumlah kasus Kasus pidana LHK yang diselesaikan sampai 44 kasus 14,332,775,000
pidana LHK yang ditangani dengan P21 (berkas perkara dinyatakan
oleh PPNS LHK secara lengkap)
profesional Peningkatan kapasitas dan penyediaan 1 lokasi
sarana prasarana PPNS
4 Dukungan manajemen dan Layanan Manajemen Keuangan 1 Layanan 28,528,696,000
pelaksanaan tugas teknis
Layanan Perkantoran 12 Layanan
lainnya
TOTAL 71,006,079,000
12
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas Akuntabilitas ini juga menjelaskan perbandingan
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang antara target dan capaian seluruh indikator yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah diukur. Selain perbandingan antara target dan
atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang realisasi pada tahun 2019, juga dilakukan
diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja perbandingan antara tahun berjalan dengan
adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta tahun sebelumnya serta perbandingan dengan
pengungkapan (disclosure) secara memadai Rencana Strategis Kementerian Lingkungan
hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu Analisis akuntabilitas kinerja meliputi uraian
kegiatan manajemen kinerja khususnya keterkaitan kinerja dengan program dan
membandingkan kinerja yang dicapai dengan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan
standar, rencana atau target dengan sebagaimana ditetapkan dalam rencana
menggunakan indicator kinerja yang telah strategis.
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Akuntabilitas Kinerja Balai PPHLHK Wilayah
Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun Sumatera merupakan perwujudan kewajiban
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja instansi Balai PPHLHK Wilayah Sumatera untuk
dan Tata Acara Review atas Laporan Kinerja mempertanggungjawabkan keberhasilan dan
Instansi Pemerintah. kegagagalan pelaksanaan misi instansi dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang telah
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan ditetapkan secara periodik. Tahun 2019,
manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja capaian kinerja Balai PPHLHK Wilayah
dalam rangka menjamin adanya peningkatan Sumatera telah berhasil melebihi target atau
dalam pelayanan publik dan meningkatkan 109,57% dari 9 (sembilan) target indikator
akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi kegiatan atau dari 4 sasaran kegiatan.
output dan outcome yang akan dan seharusnya
dicapai untuk memudahkan terwujudnya Berikut capaian kinerja Balai PPHLHK Wilayah
organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja Sumatera Tahun 2019:
dilakukan dengan membandingkan antara
kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja
yang diharapkan.
13
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
14
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Pada tahun 2019 Balai PPHLHK telah berhasil batang kayu sonokeling, 40 batang kayu jati
mengamankan luas kawasan hutan sebesar (29,1467 m³). Dan operasi perambahan telah
699,194,42 hektar atau 127,13% dari target mengamankan lahan seluas 137,998 hektar.
550,000 hektar, melalui 36 kali operasi yang
terdiri dari 4 kali operasi TSL (11,1%), 21 kali Tahun 2019 telah dilaksanakan peningkatan
operasi illog (58,3%) dan 11 kali operasi kapasitas terhadap 165 Polhut melalui kegiatan
perambahan (30,6). menembak di 4 (empat) Brigade dan kegiatan
Diklat PPNS. Sebelumnya, tahun 2018 jumlah
Operasi TSL telah mengamankan 2 (dua) ekor Polhut yang ditingkatkan kapasitasnya sebanyak
ungko, 38 ekor (burung cendrawasih, kaka tua 255 orang.
raja hitam dan rangkong), 1 (satu) kulit harimau
dan 4 (empat) janin harimau, 2 (dua) buah
gading gajah, dan 59 ekor (labi-labi dan kura-
kura).
Selama empat tahun (2016-2019) luas hutan yang telah diamankan sebesar 6.382.744 hektar
(183.94%) dari target 3,470,000 hektar melalui 153 kali operasi, yang terdiri dari 31 kali operasi TSL
(20,26%), 76 kali operasi illog (49,67%) dan 46 kali operasi perambahan (30,07%).
15
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Penanganan Pengaduan
Capaian kinerja tahun 2019, Balai PPHLHK kasus lingkungan hidup dan kehutanan
telah menangani 340 pengaduan yang masuk, (15,59%) dan 1 kasus Non Lingkungan Hidup
yang terdiri dari 85 kasus lingkungan hidup dan Kehutanan (0,29%).
(25%), 201 kasus kehutanan (59,12%), 53
16
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Selama 4 (empat) tahun (2016-2019) Balai PPHLHK telah menangani 677 pengaduan (109,55%) dari
target 618 pengaduan, yang terdiri dari 220 kasus lingkungan hidup (32,5%), 367 kasus kehutanan
(54,21%), 88 kasus lingkungan hidup dan kehutanan (13%) dan 2 kasus non LHK (0,30%).
17
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Dari 677 kasus tersebut di atas, telah selesai ditangani sebanyak 505 kasus, selain itu dalam proses
verifikasi. Berdasarkan sumber pengaduan, 415 pengaduan diterima melalui surat (61,3%), 130 datang
langsung (19,2%), 68 melalui aplikasi pengaduan (10,04%), dan 43 melalui WA/medsos (6,35%).
Jika diperhatikan, sejak tahun 2016 jumlah pengaduan yang masuk selalu bertambah, Kenaikan ini
antara lain karena meningkatnya kepedulian masyarakat/LSM bahkan instansi pemerintah terhadap
ketidaksesuaian atau pelanggaran terhadap izin usaha, akses pengaduan yang mudah (melalui portal
18
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
pengaduan, pos pengaduan, media sosial dsb), kepercayaan publik kepada pemerintah dalam hal ini
BPPHLHK Sumatera dan ketersediaan jumlah PPLH atau Pegawai yang menangani pengaduan.
Pengaduan melalui surat setiap tahun terus bertambah, pengaduan selain ditujukan langsung ke Balai
PPHLHK Wilayah Sumatera juga merupakan surat disposisi dari Direktorat PPSA.
Jumlah pengaduan yang cukup besar juga adalah secara langsung baik itu melalui kantar Balai, Seksi
dan Pos Pengaduan yang tersebar di beberapa provinsi, namun belum di data pengaduan per Pos
Pengaduan.
Kegiatan Pengawasan
Capaian Kinerja Kegiatan Pengawasan pada Perusahaan adalah peserta PROPER,
tahun 2019 adalah sebesar 131 perusahaan rekomendasi DPR RI dan Penilaian Kinerja
atau 104% dari target 125 perusahaan dengan Pengelolaan Limbah B3, sehingga tidak hanya
rekomendasi 14 taat (10,69%), dan 117 tidak Perusahaan yang memiliki izin dari KLHK saja
taat (89,31%) dengan rekomendasi 116 teguran yang diawasi.
tertulis (12,21%), 95 paksaan pemerintah
(72,52%), 3 pembekuan izin (2,29%), dan 2
pencabutan izin (1,53%).
19
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
.
Selama 4 (empat) tahun (2016-2019) telah dilaksanakan pengawasan terhadap 289 perusahaan, 180
perusahaan di bidang IPJ (62,3%) dan 109 perusahaan di bidang SDA (37,7%), dengan rekomendasi:
34 taat (11,76%), dan 255 tidak taat (88,24%) yang terdiri dari 36 teguran tertulis (12,5%), 204 paksaan
pemerintah (70,59%), 4 pembekuan izin (1,38%), 3 pencabutan izin (1,04%) dan 7 pulbaket (2,42%).
Sementara dari 34 perusahaan yang taat tersebut sebanyak 23 perusahaan adalah jenis usaha di
bidang IPJ (67,6%), dan 11 perusahaan di bidang SDA (32,4%). Sedangkan dari 255 perusahaan yang
tidak taat sebanyak 181 atau 62,6% di bidang IPJ dan 108 atau 37,4% di bidang SDA.
20
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Sasaran 3. Meningkatnya jumlah kasus pidana LHK yang ditangani oleh PPNS LHK secara
professional.
Pada tanggal 14 Agustus 2019, Balai Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam
Pengamanan dan Penegakan Hukum rangka penanganan tindak pidana lingkungan
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (Balai hidup dan kehutanan di Provinsi Sumatera
Gakkum KLHK) Wilayah Sumatera Utara.
menandatangani nota kesepahaman dengan
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Plt Sekretaris Direktorat Jenderal PHLHK-
Eduward Hutapea, S.Si., selaku Kepala Balai Jasmin Ragil, SH., M.H.,
Gakkum KLHK Wilayah Sumatera dan
Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Rony Penandatanganan dihadiri oleh Pejabat Utama
Samtana, S.I.K., M.T.C.P., selaku Direktur (PJU) Polda Sumatera Utara, perwakilan dari
Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Polres jajaran Polda Sumatera Utara, Polisi
Utara dan digelar di Markas Polda Sumatera Kehutanan/SPORC, PPNS dan PPLH dari Balai
Utara, disaksikan oleh Kepala Kepolisian Gakkum KLHK Sumatera, serta Balai Besar
Daerah Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan
Polisi (Irjen Pol)- Drs. Agus Andrianto, S.H., dan Orangutan Information Centre (OIC).
“Harapan kita dengan adanya kerjasama ini Penegakkan Hukum Kementerian Lingkungan
dapat menurunkan tindak pidana lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) dalam
hidup dan kehutanan di Provinsi Sumatera sambutannya yang dibacakan oleh Plt
Utara, sehingga manfaatnya dapat dirasakan Sekretaris Direktorat Jenderal PHLHK, Jasmin
oleh seluruh masyarakat Indonesia dan seluruh Ragil, SH., M.H.
dunia pada umumnya,” ucap Direktur Jenderal
21
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Gambar 9. Kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam rangka
penanganan tindak pidana LHK di Provinsi Sumatera Utara.
Selama empat tahun (2016-2019) penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana/P21 telah
mencapai 149 kasus atau 171,26% dari target 87 yang terdiri dari 77 kasus illog (51,68%), 59 kasus
TSL (39,6%), dan 13 kasus perambahan (8.7%).
22
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Wilayah kerja BPPHLHK mencakup 10 provinsi, jumlah P21 terbanyak di provinsi Riau yaitu 35
(23,49%), lalu Lampung 32 (21,48%), Sumatera Utara 29 (19,46%) dan Jambi 23 (15,44%) diikuti
Sumatera Selatan 10 (6,71%), Sumatera Barat dan Kepulauan Bangka Belitung masing-masing 9
(6,04%), Kepulauan Riau 2(1,34%), sementara Aceh dan Bengkulu tidak ada.
23
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Sedangkan di provinsi Aceh dan Bengkulu tidak dari pengaduan masyarakat, rekomendasi dari
ada P21 atau kasus tindak pidana, meskipun kegiatan pengawasan, pelimpahan dari Intansi
sejak 2016 telah dilakukan operasi. Di Aceh atau unit terkait Penandatanganan Nota
sendiri telah dilakukan 2 operasi Illog dan 1 Kesepahaman di atas juga merupakan salah
operasi perambahan, dan di Bengkulu telah satu upaya dalam mencapai target kinerja
diilakukan 1 kali operasi TSL dan 2 operasi selain dari hasil upaya personil Balai PPHLHK
perambahan. Jumlah kasus tindak pidana yang Wilayah Sumatera dalam melakukan koordinasi
terjadi terus meningkat dan tidak bisa tidak dan dengan instansi terkait, masyarakat dan
mesti ditangani. Lembaga Swadaya Masyarakat.
Pada tahun 2019 kegiatan dukungan keuangan dan pengelolaan SAI, rapat evaluasi
manajemen telah berhasil dilaksanakan sebesar dan pelaporan, penyelenggaraan koordinasi
100% atau satu layanan meliputi penyusunan atau konsultasi ke Pusat, dan pemenuhan
Lakip, penyelenggaraan administrasai sarana dan prasarana serta pemeliharaannya.
kepegawaian, penyelenggaraan administrasi
B. Realisasi Anggaran
Balai PPHLHK Wilayah Sumatera pada tahun Rp. 13,168,633,449,- atau 1,39% dari anggaran
2019 telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.56,858,156,982,-.
Rp. 70,026,790,431 atau 98,62% dari target
sebesar Rp. 71,006,079,000. Realisasi anggaran selama 4 (empat) tahun
Balai PPHLHK Wilayah Sumatera Tahun 2016-
Jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2019 adalah sebesar Rp. 160,986,313,577,-
atau 97,79% dari anggaran Rp.
2018, realisasi anggaran 2019 naik sebesar
164,631,517,000,-.
Grafik 14. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Tahun 2016- 2019
24
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Penanganan Pengaduan,
2 Pengawasan, dan Sanksi 139,650,000 136,854,000 2,388,150,000 2,231,359,949 6,129,597,000 5,969,864,924 8,403,948,000 8,266,082,681 17,061,345,000 16,604,161,554 97.32%
Administrasi.
3 Penegakan Hukum Pidana 1,436,900,000 1,404,916,390 3,403,550,000 3,086,269,885 11,470,432,000 11,385,586,581 14,332,775,000 14,059,606,059 30,643,657,000 29,936,378,915 97.69%
Total 4,573,954,000 4,481,172,369 30,574,467,000 29,620,193,795 58,477,017,000 56,858,156,982 71,006,079,000 70,026,790,431 164,631,517,000 160,986,313,577 97.79%
Tabel 11. Pagu dan Realisasi Anggaran Balai PPHLHK Tahun 2016-2019
JENIS BELANJA 2016 2017 2018 2019 TOTAL
PAGU 4,573,954,000 30,574,467,000 58,477,017,000 71,006,079,000 164,631,517,000
REALISASI 4,481,172,369 29,620,193,795 56,858,156,982 70,026,790,431 160,986,313,577
% 97.97% 96.88% 97.23% 98.62% 97.79%
Grafik 15. Pagu dan Realisasi Anggaran Balai PPHLHK Tahun 2016-2019
Tabel 12. Realisasi Anggaran Kegiatan Pencegahan dan Pengamanan Hutan 2016-2019
2016 2017 2018 2019
Pagu 139,650,000 2,388,150,000 6,129,597,000 8,403,948,000
Realisasi 136,854,000 2,231,359,949 5,969,864,924 8,266,082,681
% 98.00% 93.43% 97.39% 98.36%
Grafik 16. Realisasi Anggaran Kegiatan Pencegahan dan Pengamanan Hutan Tahun 2016-2019
25
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Tabel 13. Realissi Anggaran Kegiatan Penanganan Pengaduan, Pengawasan, dan Sanksi Administrasi
2016-2019
2016 2017 2018 2019
Pagu 139,650,000 2,388,150,000 6,129,597,000 8,403,948,000
Realisasi 136,854,000 2,231,359,949 5,969,864,924 8,266,082,681
% 98.00% 93.43% 97.39% 98.36%
Grafik 17. Realissi Anggaran Kegiatan Penanganan Pengaduan, Pengawasan, dan Sanksi Administrasi
Tahun 2016-2019
Tabel 14. Realisasi Anggaran Kegiatan Penegakan Hukum Pidana Tahun 2016-2019
2016 2017 2018 2019
Pagu 1,436,900,000 3,403,550,000 11,470,432,000 14,332,775,000
Realisasi 1,404,916,390 3,086,269,885 11,385,586,581 14,059,606,059
% 97.77% 90.68% 99.26% 98.09%
Grafik 18. Realisasi Anggaran Kegiatan Penegakan Hukum Pidana Tahun 2016-2019
Tabel 15. Realisasi Anggaran Kegiatan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya 2016-2019
2016 2017 2018 2019
Pagu - 18,528,527,000 23,984,454,000 28,528,696,000
Realisasi - 18,288,016,652 23,118,404,904 28,150,276,902
% - 98.70% 96.39% 98.67%
26
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
Grafik 18. Realisasi Anggaran Kegiatan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Tahun 2016-2019
27
Laporan Kinerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Sumatera Tahun 2019
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahun 2019 capaian kinerja kegiatan dari 4 kegiatan telah berhasil melampaui target yakni:
1. Capaian kinerja kegiatan pencegahan dan pengamanan terhadap gangguan dan ancaman
keamanan kawasan hutan adalah telah berhasil mengamankan hutan seluas 699.194,42 hektar
atau 127,13% dari target 550.000 hektar; melakukan peningkatan kapasitas Polisi Hutan terhadap
165 orang; dan penyediaan sarana prasarana pendukung yang memenuhi standar minimum di 4
brigade;
2. Capaian kinerja kegiatan penanganan pengaduan, pengawasan izin lingkungan, izin PPLH dan
PUU, ketaatan terhadap sanksi administrasi adalah telah berhasil menindaklanjuti 340 pengaduan
atau 100% dari pengaduan yang masuk; dan pengawasan ketaatan penanggungjawab usaha/atau
kegiatan yang terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH mencapai 131 izin atau 104,8%
dari 125 perusahaan;
3. Capaian kinerja kegiatan penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana lingkungan hidup
dan kehutanan telah berhasil diselesaikan atau P21 sebanyak 52 kasus atau 118,18% dari target
44 kasus; dan peningkatan kapasitas serta penyediaan sarana prasarana terhadap PPNS;
4. Capaian kinerja kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya berhasil
mencapai target atau 100%;
5. Realisasi anggaran Balai PPHLHK Wilayah Sumatera pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.
70,026,405,308,- atau 98,62% dari pagu sebesar Rp. 71,006,079,000,-.
1. Peningkatan Kapasitas SDM serta sarana dan prasana di semua bidang masih tetap terus
ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi;
2. Peningkatan pengelolaan penanganan pengaduan dan penerapan sanksi administrasi, karena
setiap tahun jumlah pengaduan yang masuk terus meningkat;
3. Pengusulan penyesuaian struktur organisasi UPT terkait tugas dan fungsi dari Kasubag Tata
Usaha.
27
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN WILAYAH SUMATERA