Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah PP-PPCO

cedera pada

alat gerak

by Herdhika Ayu Retno K,

S.Keb.,Bd.,M.Keb
STRAIN (OTOT PUTUS/TERTARIK/tegang)

Terjadi bila otot bekerja lebih berat atau

tertarik melebihi kemampuan


Terasa sakit pada gerakan aktif bukan

gerakan pasif (minta atlet menggerakkan,

bila sakit berarti otot tegang) --> ini

untuk membedakan dengan sprain pada

ligamen
Tidak boleh dipijat/diberi panas bila belum

36 jam
Tindakan : R.I.C.E dan peregangan ringan
Strain sering terjadi pada tungkai atas

dan punggung, seperti pada otot hamstring

(paha) dan lumbar (punggung bawah).


Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


STRAIN (OTOT PUTUS/TERTARIK/tegang)

TANDA GEJALA
Bengkak, lebam, atau kemerahan.
Nyeri pada otot yang terkilir saat

beristirahat.
Nyeri pada otot atau sendi yang terkilir

saat digunakan.
Kaku otot atau spasme ketika otot sedang

kontraksi dan nyeri.


Otot lemah hingga kehilangan fungsi otot

yang terkilir.

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


klasifikasi strain

Derajat I : serat otot teregang atau benar-benar robek karena


hanya mengenai beberapa serabut otot, tidak memerlukan
pengobatan. Tidak perlu perlu penanganan khusus, cukup istirahat
saja akan sembuh sendiri
Derajat II : Sejumlah serat otot robek, dan kontraksi aktif otot
terjadi sangat menyakitkan. Ada bengkak karena pembuluh
kapilernya berdarah, ada perubahan warna. Tindakan : metode
R.I.C.E, istirahat 3-6 minggu, immobilisasi (gerakan terbatas), balut
tekan, spalk. gips
Derajat III : putus/robeknya lebih dari setengah serabut otot dan
tendon, bahkan bisa putus total. Bisa tidak bisa bergerak sama
sekali. Awalnya terasa sakit yang intens lalu cepat berkurang
karena saraf-sarafnya memisah. Penanganan dengan R.I.C.E lalu
dikirim ke Rs untuk lebih lanjut

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


sprain (keseleo)

Cedera pada ligamen atau

kapsul sendi yang

menghubungkan tulang ke tulang.


Jika sendi dipaksa untuk

bergerak melampaui batas

normal atau bidang gerakan


Sprain atau keseleo sering

terjadi pada lutut, tumit,

pergelangan tangan, dan jari

jempol tangan

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


sprain (keseleo)

TANDA GEJALA

Nyeri di sekitar sendi.


Tidak dapat menggunakan sendi.
Tidak dapat menahan beban pada

sendi.
Bengkak, lebam, dan nyeri tekan

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


klasifikasi sprain (keseleo)

Derajat I : Ada beberapa peregangan dan pemisahan serat ligamen,


dengan ketidakstabilan minimal sendi. Nyeri ringan sampai sedang,
pembengkakan terlokalisir , dan kekakuan sendi. Tidak memerlukan
pengobatan. Tidak perlu perlu penanganan khusus, cukup istirahat saja
akan sembuh sendiri
Derajat II : Sejumlah serat ligamen robek, ketidakstabilan sendi secara
sedang. Nyeri sedang sampai berat, pembengkakan, dan kekakuan sendi
.Ada bengkak karena pembuluh kapilernya berdarah, ada perubahan
warna. Tindakan : metode R.I.C.E, istirahat 3-6 minggu, immobilisasi
(gerakan terbatas), balut tekan, spalk. gips
Derajat III : Ada robekan total pada ligamen, yang menyebabkan
ketidakstabilan sendi. Bisa tidak bisa bergerak sama sekali. Awalnya rasa
nyeri yang parah, lalu berkurang dan menjadi tidak nyeri sama sekali
(serabut saraf rusak total. Tandanya terlihat sangat bengkak, dan
persendian cenderung menjadi sangat kaku beberapa jam setelah cedera.
Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb
klasifikasi sprain (keseleo)

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


memar (hematoma)
Mekanisme yang menghasilkan memar melibatkan benturan dari

beberapa objek eksternal yang menyebabkan jaringan lunak

(yaitu, kulit, lemak, dan otot) tertekan terhadap tulang keras di

bawahnya
Otot dan pembuluh darah serta jaringan di sekitarnya pecah
Jika benturan cukup keras, kapiler robek lalu perdarahan ke

dalam jaringan
Memar mungkin sangat sakit saat disentuh, dan jika kerusakan

telah terjadi pada otot, nyeri mungkin dialami pada gerakan

aktif.
Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit berhenti dalam beberapa

hari, dan perubahan warna biasanya menghilang dalam beberapa

minggu
Tidak boleh dipijat dan diberi panas
Tindakan : R.I.C.E dan peregangan ringan
Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb
kejang otot/kram (cramps)
Kram adalah kontraksi yang terus menerus dan berlebihan
dari otot atau sekelompok otot yang terjadi secara
mendadak dan tanpa disadari
Terjadi bila otot terlalu lelah, atau atlet dalam kondisi tidak
baik atau tehnik yang salah
yang terjadi paling sering di betis, perut, atau hamstring
(paha)
Kekurangan Ca, Mg, Kalium dalam makanan
Gangguan peredaran darah
Heat cramps : latihan pada saat suhu tinggi (panas)
menyebabkan keluar keringant lalu terjadi gangguan
elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
Iritasi : latihan terlalu berat atau aliran darah tidak lancar
Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb
pencegahan kram

Minum cukup (sebelum, sewaktu dan sesudah latihan olahraga


Stretching : sebelum dan sesudah latihan
Diet : Low fat milk, sayur-sayuran hijau, buah-buahan

bila masih sering kram, konsultasi ke dokter rujukan, mungkin


ada kelainan sirkulasi darah / kekurangan zat tertentu

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


Nyeri otot (soreness)
Nyeri yang disebabkan oleh aktivitas berlebihan dalam berolahraga
Jenis pertama nyeri otot adalah nyeri otot onset akut, yang menyertai
kelelahan. Ini sementara dan terjadi selama dan segera setelah latihan.
Jenis kedua nyeri melibatkan nyeri otot tertunda yang muncul sekitar 12
jam setelah cedera, disebut delayed-onset muscle soreness
(DOMS).Nyeri otot onset lambat (DOMS) ini menjadi paling intens setelah
24 hingga 48 jam dan kemudian secara bertahap mereda sehingga otot
menjadi bebas gejala setelah 3 atau 4 hari.

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


fraktur (patah tulang)
Retak atau patahnya tulang rawan/tulang karena : Benturan
langsung/tidak langsung, Kontraksi otot terlalu kuat, Overuse
Patah tulang tertutup : bila ujung tulang yang patah tidak
menembus keluar kulit dan dengan demikian tidak ada hubungan
antara tulang yang fraktur dengan lingkungan luar
Patah tulang terbuka: bila ada luka pada kulit yang berhubungan
dengan bagian fraktur atau bisa juga ujung-ujung tulang menembus
kulit.
Penyembuhan patah tulang : Long bones = 6 weeks, Small bones = 3–
4 weeks
Penanganan : pasang bidai (spalk) lalu rujuk ke RS

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


gejala fraktur (patah tulang)
a. Adanya reaksi radang setempat yang hebat.
b. Terjadinya Fungsio laesa
c. Nyeri tekan pada lokasi patah tulang.
d. Adanya perubahan bentuk tulang (deformitas).
e. Adanya krepitasi, yaitu bunyi tulang karena gesekan
ujung tulang yang satu dengan yang lain juga dapat
dirasakan adanya gesekan kedua ujung tulang.

Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb


Herdhika Ayu Retno Kusumasari, S.Keb.,Bd.,M.Keb
Dislokasi
Tulang bergeser dari sendi karena tekanan yang keras
Dislokasi paling sering terjadi pada sendi bahu, siku, dan jari, tetapi mereka dapat terjadi di
mana pun dua tulang berartikulasi
Subluksasi seperti dislokasi kecuali bila sebagian tulang keluar dari artikulasi normalnya tetapi
kemudian langsung kembali ke tempatnya. Subluksasi paling sering terjadi pada sendi bahu dan di
tempurung lutut (patela)
Ada robekan ligamen
Dislokasi
Tanda-tanda terjadinya dislokasi :
a. Terjadinya perubahan bentuk (deformitas) pada sendi yang mengalami dislokasi.
b. Nyeri yang hebat bila melakukan gerakan sendi yang normal.
tugas individu pp-ppco

pertemuan 9
1.Cara menguji bagaimana otot/tendon dan ligament bila terjadi cedera
2.Pertolongan pertama cedera Strain (otot putus/tertarik)
3.Pertolongan pertama cedera Sprain (keseleo)
4.Pertolongan pertama cedera memar
5.Pertolongan cedera kram otot
6.Pertolongan pertama cedera sendi
7.Pertolongan pertama cedera fraktur
8.Pertolongan pertama cedera dislokasi

Anda mungkin juga menyukai