Anda di halaman 1dari 238

JADWAL PENAWARAN UMUM

Tanggal Efektif : 24 Juni 2019


Masa Penawaran Umum : 25 – 28 Juni 2019
Tanggal Penjatahan : 2 Juli 2019
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 3 Juli 2019
Tanggal Pengembalian Uang Pesanan : 3 Juli 2019
Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 4 Juli 2019

OTORITAS JASA KEUANGAN ("OJK") TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL,
SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT INDONESIAN TOBACCO TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI, ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT INDONESIAN TOBACCO TBK. TAHUN 2019

PROSPEKTUS
PT INDONESIAN TOBACCO TBK
Kegiatan Usaha Utama:
Industri Pengolahan Tembakau Iris
Berkedudukan Di Malang, Indonesia
Kantor Pusat
Jalan Letjen S. Parman Nomor 92
Malang 65122, Jawa Timur - Indonesia
Telp: +62341 491017
Fax: +62341 491407
Website: www.indonesiantobacco.com
Email: office@indonesiantobacco.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

Sebanyak 274.060.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Enam Puluh Ribu) lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 50,- (Lima Puluh Rupiah) setiap
saham, yang ditawarkan kepada masyarakat (”Saham Yang Ditawarkan”). Saham Yang Ditawarkan tersebut ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 219,- (Dua Ratus
Sembilan Belas Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawar-
kan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebanyak Rp 60.019.140.000,- (Enam Puluh Miliar Sembilan Belas Juta Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah).

Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama
lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UUPT”).

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAUN TEMBAKAU. RISIKO USAHA LAINNYA
DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSE-
BUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL
EFEK INDONESIA (“KSEI”).

TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN AKAN BERKEMBANG DI PASAR TEMPAT SAHAM PERSEROAN DICATATKAN. PERSEROAN JUGA
TIDAK DAPAT MENJAMIN APABILA PASAR UNTUK SAHAM PERSEROAN AKAN LIKUID.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT PHILLIP SEKURITAS INDONESIA

PENJAMIN EMISI EFEK


PT Artha Sekuritas Indonesia ● PT Bosowa Sekuritas ● PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia ● PT Erdikha Elit Sekuritas
PT KGI Sekuritas Indonesia ● PT NISP Sekuritas ● PT NH Korindo Sekuritas Indonesia ● PT Onix Sekuritas
PT OSO Sekuritas Indonesia ● PT Panin Sekuritas Tbk ● PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk ● PT Shinhan Sekuritas Indonesia

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment)
sesuai dengan porsi penjaminan saham masing-masing.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 2019

Cover Prospektus Final Tobacco.indd 1 24/06/19 23.00


PT Indonesian Tobacco Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana ini kepada Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan surat No. 009/
IT-OFFICE/IV/2019 Tanggal 5 April 2019 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara
No. 3608 beserta (selanjutnya disebut “UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya.

Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia ("BEI") sesuai
dengan Surat Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada Tanggal
15 Mei 2019 dengan surat No. S-02665/BEI.PP1/05-2019. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka
Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada pemesan sesuai dengan ketentuan
UUPM dan Peraturan IX.A.2.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini bertanggung jawab sepenuhnya atas
kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat, keterangan yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai
dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta
norma dan standar profesi masing-masing.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran
Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan
peraturan pelaksanaannya.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau pernyataan
mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.

PT Phillip Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek lainnya, Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini, seluruhnya dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN
YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA
PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK
MEMBELI SAHAM KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU
BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA DI LUAR WILAYAH
REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK
TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Cover Prospektus Final Tobacco.indd 2 24/06/19 23.00


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN........................................................................................................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................................................................................................................................. x
BAB I PENAWARAN UMUM............................................................................................................................................................................. 1
BAB II RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM........................................................................................................ 3
BAB III PERNYATAAN UTANG........................................................................................................................................................................... 4
BAB IV IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING............................................................................................................................................... 10
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN......................................................................................................................... 12
BAB VI FAKTOR RISIKO..................................................................................................................................................................................... 27
BAB VII KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN............................................................................. 30
BAB VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA..................31
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN.......................................................................................................................................... 31
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN...................................................................................................................................................... 31
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN................................................................................................................. 33
3. PERIJINAN YANG DIMILIKI PERSEROAN, PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR BIDANG
USAHA PERSEROAN......................................................................................................................................................................... 33
4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN......................................................................................................................... 34
5. TATA KELOLA PERUSAHAAN............................................................................................................................................................ 38
6. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN........................................................................................................................................... 43
7. SUMBER DAYA MANUSIA................................................................................................................................................................... 43
8. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM....... 45
9. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM............................................................................. 46
10. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA..................................................................................................... 47
11. PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI..................................................................................................................................... 56
12. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERSETUJUAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM SAHAM PERSEROAN..................... 58
13. ASET PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN.................................................................................................................................. 81
14. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN...................................... 88
15. ASURANSI........................................................................................................................................................................................... 88
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA....................................................................................... 91
1. TINJAUAN UMUM............................................................................................................................................................................... 91
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF............................................................................................................................................................. 92
3. STRATEGI USAHA.............................................................................................................................................................................. 93
4. PERSAINGAN USAHA....................................................................................................................................................................... 94
5. PROSPEK USAHA.............................................................................................................................................................................. 94
6. KEGIATAN USAHA.............................................................................................................................................................................. 96
7. OPERASIONAL PERUSAHAAN.......................................................................................................................................................... 100
8. MANAJEMEN BAHAN BAKU.............................................................................................................................................................. 101
9. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN......................................................................................................................................................... 102
10. KECENDERUNGAN KEGIATAN USAHA............................................................................................................................................ 102
11. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL........................................................................................................................................................ 103
12. PENGHARGAAN................................................................................................................................................................................. 104
13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN...................................................................................................................................... 105
BAB IX TINJAUAN INDUSTRI............................................................................................................................................................................ 106
BAB X EKUITAS................................................................................................................................................................................................. 109
BAB XI KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................................................................................ 111
BAB XII PERPAJAKAN........................................................................................................................................................................................ 112
BAB XIII PENJAMINAN EMISI EFEK................................................................................................................................................................... 114
BAB XIV LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL.................................................................................................................. 116
BAB XV KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM......120
BAB XVI TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT EKUITAS....................................................................................................................... 132

i
BAB XVII PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN EFEK..............................................................137
BAB XVIII PENDAPAT DARI SEGI HUKUM............................................................................................................................................................ 139
BAB XIX LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN.................................................................................................... 151
BAB XX LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS ASET TETAP PERSEROAN..............................................................................................213

ii
DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Pihak-pihak yang sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan


pelaksanaannya, yaitu:
a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b) Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau
komisaris dari pihak tersebut;
c) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d) Hubungan antara perusahaan dengan satu pihak, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
e) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
f) Hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham utama.

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member of
Baker Tilly International), yang melaksanakan audit atas laporan
Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

AMDAL : Berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari


kegiatan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL).

Anggota Bursa : Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2)
UUPM.

BAE : Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi


saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan, dalam
hal ini adalah PT Adimitra Jasa Korpora, yang berkedudukan di Jakarta.

Bank Kustodian : Bank Umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan
jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud
dalam UUPM.

Bapepam & LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 184/PMK.01/2010 Tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Bursa Efek Indonesia atau BEI : Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (4) UUPM,
dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia,
berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan.

Cerutu (CRT) : Hasil tembakau yang dibuat dari lembaran-lembaran daun tembakau
diiris atau tidak, dengan cara digulung demikian rupa dengan daun
tembakau, untuk dipakai, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau
bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.

Daftar Pemegang Saham (DPS) : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif
di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening
kepada KSEI.

iii
DPPS : Daftar Pemesanan Pembelian Saham, suatu daftar yang memuat nama-
nama pemesan Saham Yang Akan Ditawarkan dan jumlah Saham Yang
Akan Ditawarkan, yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir
Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing
Penjamin Emisi Efek menurut urutan masuknya pesanan.

Efek : Surat Berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi
Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek.

Emisi : Penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan atau diperdagangkan


kepada masyarakat melalui Penawaran Umum pada Pasar Perdana
guna dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek.

FKPS : Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, yang merupakan konfirmasi


hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas
bagian Saham Yang Akan Ditawarkan di Pasar Perdana.

FPPS : Formulir Pemesanan Pembelian Saham asli untuk pembelian Saham


Yang Akan Ditawarkan yang harus diisi lengkap, dibubuhi tandatangan
asli oleh pemesan dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh pemesan
Saham Yang Akan Ditawarkan kepada Penjamin Emisi Efek pada waktu
memesan Saham Yang Akan Ditawarkan.

Gerai Penawaran Umum : Tempat berlangsungnya Penawaran Umum pada masa penawaran
umum, dimana calon pembeli Saham Perseroan dapat memperoleh
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) selain
di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek,
dan tempat menyampaikan FPPS yang telah diisi dan dilengkapi.

Harga Penawaran : Harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan.

Hari Bank : Hari Kerja Bank, yaitu hari dimana Bank Indonesia di Jakarta buka untuk
menyelenggarakan kegiatan kliring.

Hari Bursa : Setiap hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu
Senin-Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau
dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius
tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang
ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan
hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.

Hari Kerja : Hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta
hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari
libur nasional.

Kemenkumham : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu
dikenal dengan nama Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Departemen Hukum dan Perundang-undangan
Republik Indonesia atau nama lainnya).

iv
Konfirmasi Tertulis : Surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh
KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk
kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.

Konsultan Hukum : Konsultan Hukum Andreas, Sheila & Partners Law Office yang
melakukan pemeriksaan atas fakta hukum yang ada mengenai
Perseroan serta keterangan hukum lain yang berkaitan dengan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

KSEI : Singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan


di Jakarta yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
sesuai dengan Peraturan Pasar Modal.

Manajer Penjatahan : PT Phillip Sekuritas Indonesia, yang betanggung jawab atas penjatahan
Saham Yang Akan Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7.

Masa Penawaran Umum : Penawaran Umum saham kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya berikut ketentuan lain
yang berhubungan serta ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek.

Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


(sebelumnya dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik
Indonesia, Menteri Hukum dan Perundang-undangan dan/atau nama
lainnya).

OJK : Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan lembaga yang independen,


yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.

Pasar Perdana : Penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan
kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang
Ditawarkan tersebut dicatatkan pada BEI.

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang
meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek beserta nama pihak
yang tercantum sebagai pemegang sub-rekening efek tersebut.

Pemegang Saham : Masyarakat yang memiliki manfaat atas Saham yang disimpan dan
diadministrasikan dalam Rekening efek pada KSEI atau Rekening Efek
pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penjamin Emisi Efek : Perseroan Terbatas yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan
untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan, menjamin
penjualan Saham Yang Akan Ditawarkan dan melakukan pembayaran
hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui
Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Bagian Penjaminan,
dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam
Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 12 ayat (2) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

v
Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyelenggaraan,
pengendalian dan penjatahan emisi dalam Penawaran Umum, dalam
hal ini adalah PT Phillip Sekuritas Indonesia, berkedudukan di Jakarta.

Penitipan Kolektif : Penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang
kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam
UUPM.

Peraturan No. 146/PMK.010/201 7 : Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


146/PMK.010/2017 Tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.

Peraturan No. IX.A.2 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

Peraturan No. IX.A.7 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LK No. Kep 691/BL/2011 Tanggal 30 Desember 2011 tentang
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum Perdana
Saham.

Peraturan No. IX.J.1 : Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-
LK No. Kep-179/BL/2008 Tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 7/2017 : Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen Pernyataan
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas,
Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Peraturan OJK No. 8/2017 : Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus
dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek bersifat
Ekuitas.

Peraturan OJK No. 23/2017 : Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang peraturan prospektus
awal dan info memo yang ditetapkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan pada tanggal 21 Juni 2017.

Peraturan OJK No. 25/2017 : Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham
Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 55/2015 : Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan OJK No. 56/2015 : Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
yang mana telah mengalami perubahan menjadi Peraturan OJK
No. 10/POJK.04/2017.

vi
Peraturan OJK No. 33/2014 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/2014 : Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.

Pernyataan Efektif : Terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai


dengan ketentuan angka 4.a Peraturan Nomor IX.A.2 yaitu:

Atas dasar lewatnya waktu, yakni:


a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria
yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang
terkait dengan Penawaran Umum; atau
b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Emiten atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
c. Atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.

Pernyataan Pendaftaran : Dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dalam
rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik.

Perseroan : PT Indonesian Tobacco Tbk berkedudukan di Malang, suatu Perseroan


Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-
Undang Negara Republik Indonesia.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek : Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana
("PPEE") Saham No. 6 tanggal 2 April 2019 sebagaimana telah diubah dengan:
(i) Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum Perdana Saham No. 25 tanggal 30 April 2019; (ii) Akta
Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2019,
semua akta tersebut dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris
di Jakarta Timur, antara Perseroan dan PT. Phillip Sekuritas
Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan masing-
masing Penjamin Emisi Efek.

Perjanjian Pengelolaan Administrasi : Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 5 tanggal
Efek ("PPAS") 2 April 2019 sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum I
dan pernyataan kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham
Penawaran Umum Perdana Saham No. 6 Tanggal 12 Juni 2019,
kedua akta tersebut dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H, Notaris
di Kota Jakarta Timur antara Perseroan dan PT Adimitra Jasa Korpora.

Prospektus : Setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan


tujuan agar Pihak lain membeli Efek.

Prospektus Awal : Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus
yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai bagian dari
Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal,
jumlah Saham Yang Ditawarkan dan harga penawaran saham yang

vii
ditawarkan, penjaminan emisi Efek, atau hal lain yang berhubungan
dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, yang
disusun sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017.

Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik
Pemegang Saham yang diadministrasikan di KSEI atau Pemegang
Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening Efek yang
ditandatangani Pemegang Saham, perusahaan Efek dan Bank
Kustodian.

Rp : Rupiah yaitu mata uang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Rekening Penawaran Umum : Rekening yang dibuka atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk
menampung dana yang diterima dari investor.

Rokok Daun atau Klobot (KLB) : Adalah hasil tembakau yang dibuat dengan daun nipah, daun jagung
(klobot), atau sejenisnya, dengan cara dilinting, untuk dipakai, tanpa
mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan
dalam pembuatannya.

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para Pemegang
Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan
pelaksananya.

RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan, yaitu rapat umum
para Pemegang Saham diluar RUPS Perseroan yang diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaanya.

Saham Baru : Saham Biasa Atas Nama yang akan diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp 50 (lima puluh Rupiah)
per saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel)
Perseroan.

Saham Yang Ditawarkan : Saham yang berasal dari portepel sebanyak-banyaknya 274.060.000
(dua ratus tujuh puluh empat juta enam puluh ribu) lembar Saham Biasa
Atas Nama dengan nilai nominal Rp 50 (lima puluh Rupiah) setiap
lembar saham, yang ditawarkan kepada masyarakat, yang selanjutnya
akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Sigaret : Adalah hasil tembakau yang dibuat dari tembakau rajangan yang dibalut
dengan kertas dengan cara dilinting, untuk dipakai, tanpa
mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan
dalam pembuatannya.

Sigaret Kretek Mesin (SKM) : Adalah sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan cengkih,
atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa memperhatikan
jumlahnya yang dalam pembuatannya mulai dari pelintingan,
pemasangan filter, pengemasannya dalam kemasan untuk penjualan
eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai, seluruhnya, atau sebagian
menggunakan mesin.

viii
Sigaret Putih Mesin (SPM) : Adalah sigaret yang dalam pembuatannya tanpa dicampuri dengan
cengkih, yang dalam pembuatannya mulai dari pelintingan,
pemasangan filter, pengemasannya dalam kemasan untuk penjualan
eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai, seluruhnya, atau sebagian
menggunakan mesin.

Sigaret Kretek Tangan (SKT) : Adalah sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan cengkih,
atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa memperhatikan
jumlahnya yang dalam proses pembuatannya mulai dari pelintingan,
pengemasan dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai dengan
pelekatan pita cukai, tanpa menggunakan mesin.

Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) : Adalah sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan cengkih,
atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa menperhatikan
jumlahnya yang dalam proses pembuatannya mulai dari dari
pelintingan, pemasangan filter, pengemasan dalam kemasan untuk
penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai tanpa
menggunakan mesin.

Tanggal Distribusi : Tanggal penyerahan saham yang ditawarkan kepada para pembeli
saham yang ditawarkan melalui distribusi elektronik selambat-
lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan, yang akan
dilangsungkan secara bersamaan dengan Tanggal Pembayaran.

Tanggal Pembayaran : Tanggal pembayaran hasil penjualan Saham yang harus disetor oleh
Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana
Emisi Efek.

Tanggal Pencatatan : Tanggal terakhir dari masa penjatahan yaitu selambat-lambatnya Hari
Kerja kedua setelah berakhirnya Masa Penawaran, dimana Penjamin
Pelaksana Emisi Efek melakukan penjatahan dengan tata cara
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7.

Tembakau Iris (TIS) : Adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau yang dirajang,
untuk dipakai, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan
pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.

UUPM : Undang-Undang No. 8 tahun 1995 Tanggal 10 Nopember 1995 tentang


Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995,
Tambahan Berita Negara RI No. 3608 tahun 1995.

UUPT : Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Tanggal 16 Agustus 2007 tentang


Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106
tahun 2007, Tambahan No. 4756.

ix
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan paling penting bagi Perseroan serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci,
termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum
di dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan
Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

UMUM

Perseroan didirikan pada tanggal 16 Mei 1955, berdasarkan Akta Pendirian No. 25 tanggal 16 Mei 1955, dibuat
dihadapan Raden Soediono, SH., Notaris di Malang, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Penetapan No. J.A. 5/61/3 tanggal 16 Juni 1955, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
pada tanggal 22 Juni 1956 No. 478, Tambahan No. 50.

Riwayat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan secara lengkap disampaikan pada Bab Keterangan Tentang Perseroan,
Kegiatan Usaha serta Kecenderungan Dan Prospek Usaha.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Perseroan telah berdiri sebagai salah satu pemain lama dalam industri pengolahan tembakau iris yang memiliki merek
dagang yang cukup dikenal masyarakat dengan jaringan pemasaran secara nasional maupun internasional. Perseroan
senantiasa meningkatkan eksistensinya, baik dalam hal kapasitas produksi maupun dalam hal keunggulan kompetitif yang
ditawarkan sebagai salah satu produsen tembakau yang dikenal.

Hingga diterbitkannya prospektus ini, Perseroan memiliki kantor pusat yang juga merupakan fasilitas pabrik untuk kegiatan
produksi. Untuk jaringan pemasaran, Perseroan memiliki team marketing untuk memasuki pasar yang baru dan agen besar
disetiap wilayah provinsi penjualan dan selanjutnya akan disalurkan ke retail tradisional yang tersebar di provinsi tersebut.

Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Bab Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan dan
Prospek Usaha.

KEUNGGULAN KOMPETITIF

1. Berpengalaman dalam bisnisnya,


2. Merk dagang yang sudah cukup dikenal,
3. Kualitas produk yang stabil,
4. Jaringan distribusi yang baik dan telah menjalin kerjasama yang lama dengan Perseroan,
5. Memiliki pemasok yang telah lama bekerjasama.

STRATEGI USAHA

1. Penetrasi penjualan di wilayah pemasaran baru,


2. Pengenalan Produk “Manna” Dengan Varian Baru,
3. Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan,
4. Menjaga kestabilan kualitas produk,
5. Penerapan Standar Manajemen Internal seperti SMK3, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), Sistem Kerja KPI dan
ISO 9001:2015, dan perencanaan di masa mendatang untuk penerapan ISO 27001:2015 dan ISO 4500:2015.

STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA

Berikut ini merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Perseroan :

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 274.060.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Enam Puluh Ribu)
lembar saham baru atau sebanyak 29,13% (Dua Puluh Sembilan Koma Tiga
Belas Persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
setelah Penawaran Umum.

x
Nilai Nominal : Rp 50,- (Lima Puluh Rupiah).
Harga Penawaran : Rp 219,- (Dua Ratus Sembilan Belas) Per saham
Nilai Penawaran Umum : Sebanyak Rp 60.019.140.000,- (Enam Puluh Miliar Sembilan Belas Juta
Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
Masa Penawaran Umum : 25 - 28 Juni 2019
Tanggal Pencatatan di BEI : 4 Juli 2019

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham
Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS.
Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UU PT, hak-hak pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU PT.

STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM

Komposisi Struktur permodalan Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagaimana termaktub dalam
Akta Perseroan No. 4 tanggal 1 April 2019:

Nilai Nominal Rp 50,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10
- PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 666.660.000 33.333.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan modal saham dan
pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum secara proforma adalah sebagai berikut:

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama


Dengan Nilai Nominal Rp 50,- (lima puluh rupiah) setiap saham
Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Keterangan Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 2.666.640.000 133.332.000.000 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh:
1. Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10 600.660.000 30.033.000.000 63,85
2. PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90 66.000.000 3.300.000.000 7,02
3. Masyarakat - - - 274.060.000 13.703.000.000 29,13
Jumlah Modal Ditempatkan dan
666.660.000 33.333.000.000 100 940.720.000 47.036.000.000 100,00
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000 1.725.920.000 86.296.000.000

Saham yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikan pemegangnya
hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor
penuh.

RENCANA PENGGUNAAN DANA

Dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham akan
digunakan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku daun tembakau (100%).

xi
FAKTOR RISIKO

Risiko usaha dan risiko umum yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan. Risiko tersebut telah disusun berdasarkan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling
kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat
berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospek
usaha Perseroan.

A. Risiko Utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha yaitu ketersediaan bahan baku
daun tembakau.

B. Risiko Usaha
1. Risiko kebijakan Pemerintah,
2. Risiko persaingan usaha,
3. Risiko perubahan selera konsumen,
4. Risiko harga bahan baku yang dapat berfluktuasi secara signifikan,
5. Risiko terjadinya kerusakan pada fasilitas utama yang dipergunakan dalam pemproduksi tembakau iris,
6. Risiko kehilangan karyawan kunci,
7. Risiko terjadinya kecelakaan kerja,
8. Risiko bencana alam.

C. Risiko Terkait Investasi Saham Perseroan


1. Risiko atas likuiditas saham,
2. Risiko atas fluktuasi harga saham perseroan,
3. Risiko atas pembagian dividen.

PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan serta Komisaris dan Direksi Perseroan, saat ini tidak tersangkut
perkara perdata, pidana, dan/atau tuntutan, gugatan ataupun perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga
perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang
berwenang termasuk perselisihan perpajakan dan perburuhan dan juga perkara kepailitan maupun mengajukan
permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dengan memperhatikan
laba Perseroan, kondisi likuiditas tahun berjalan serta dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan UUPT, pembagian dividen kas dilakukan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan. Sesuai dengan ketentuan
UUPT, Perseroan hanya dapat membagikan dividen kas apabila Perseroan memiliki saldo laba positif. Laba periode berjalan
yang tersedia, setelah dikurangi oleh jumlah cadangan yang diwajibkan berdasarkan UUPT pasal 71, akan dialokasikan
sebagai dividen. UUPT mewajibkan Perseroan mengalokasikan dana cadangan sebesar minimal 20% dari modal
ditempatkan dan disetor.

Perseroan berencana untuk membayarkan dividen sebanyak-banyaknya 30% mulai tahun buku 2020.

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan. Angka-angka pada ikhtisar data keuangan
penting Perseroan diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018, 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly
International) dengan opini wajar tanpa modifikasian.

xii
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2018 2017 2016
Total Aset Lancar 34.570 27.787 30.357
Total Aset Tidak Lancar 321.109 133.324 135.959
TOTAL ASET 355.679 161.111 166.316
Total Liabilitas Jangka Pendek 130.150 135.964 149.375
Total Liabilitas Jangka Panjang 19.511 8.635 8.274
TOTAL LIABILITAS 149.661 144.599 157.649
TOTAL EKUITAS 206.018 16.512 8.667
TOTAL LIABILITAS dan EKUITAS 355.679 161.111 166.316

PENJUALAN NETO 134.518 113.377 82.017


BEBAN POKOK PENJUALAN (96.090) (80.267) (60.197)
LABA BRUTO 38.428 33.110 21.820
LABA USAHA 24.492 24.069 11.530
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 11.430 11.733 (1.094)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.249 8.672 (1.483)
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 189.506 7.845 (2.057)
LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR 371.207,59 390.238,00 (66.725,42)

Tabel Ikhtisar Data Keuangan 2018, 2017, 2016

Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada Bab Analisis Dan Pembahasan Oleh Manajemen Prospektus ini.

xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan

xiv
I. PENAWARAN UMUM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 274.060.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Empat
Juta Enam Puluh Ribu) Saham biasa atas nama atau sebanyak 29,13% (Dua Puluh Sembilan Koma Tiga Belas Persen) dari
total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai
nominal Rp 50,- (Lima Puluh Rupiah) per Saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp 219,- (Dua Ratus Sembilan Belas)
setiap Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Nilai dari
Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar Rp 60.019.140.000,- (Enam Puluh Miliar Sembilan Belas Juta Seratus
Empat Puluh Ribu Rupiah).

Saham biasa atas nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari Saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta
akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham biasa atas nama
lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak
untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu.

PT INDONESIAN TOBACCO TBK


Kegiatan Usaha Utama
Industri Pengolahan Tembakau Iris
Berkedudukan Di Malang, Indonesia
Kantor Pusat:
Jalan Letjen S. Parman Nomor 92
Malang 65122, Jawa Timur - Indonesia
Telp: +62341 491017
Fax: +62341 491407
Website: www.indonesiantobacco.com
Email: office@indonesiantobacco.com

FAKTOR RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAUN
TEMBAKAU, RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA
DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF
ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK
TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN
AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM
TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN
KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ("KSEI").

1
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 4, yang dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H.,
Notaris di Kota Jakarta Timur, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan
Keputusan No. AHU-0018253.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 2 April 2019, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan
No. AHU-0055193.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 2 April 2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut

Nilai Nominal Rp 50,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10
- PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 666.660.000 33.333.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham
Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan
pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 50,- per lembar saham


Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar 2.666.640.000 133.332.000.000 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh:
1. Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10 600.660.000 30.033.000.000 63,85
2. PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90 66.000.000 3.300.000.000 7,02
3. Masyarakat - - - 274.060.000 13.703.000.000 29,13
Jumlah Modal Ditempatkan dan
666.660.000 33.333.000.000 100 940.720.000 47.036.000.000 100,00
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000 1.725.920.000 86.296.000.000

Pencatatan Saham Perseroan di BEI

Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana ini sebanyak 274.060.000 (Dua
Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Enam Puluh Ribu) saham biasa atas nama yang berasal dari portepel, atau mewakili sebanyak
sebesar 29,13% (Dua Puluh Sembilan Koma Tiga Belas Persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama
pemegang saham sebelum Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 666.660.000 (Enam Ratus Enam Puluh Enam Juta
Enam Ratus Enam Puluh Ribu) saham atau paling sedikit sebesar 70,87% (Tujuh Puluh Koma Delapan Tujuh Persen) dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham perdana ini. Dengan demikian,
jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak sebesar 940.720.000 (Sembilan Ratus Empat
Puluh Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu) saham, atau sejumlah 100% (Seratus Persen) dari modal ditempatkan atau disetor
penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Saham Perdana ini.

2
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Saham ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham akan digunakan
seluruhnya (100%) oleh Perseroan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku. Pembelian bahan baku yang dimaksud
adalah pembelian daun tembakau (100%) seluruhnya.

Selanjutnya, Perseroan akan membagi lagi porsi pembelian tembakau berdasarkan segmen wilayah pembeliannya yaitu 25%
Jawa Tengah (Muntilan, Temanggung, Parakan dan Boyolali), 50% Jatim & Madura (Bondowoso, Kasturi, Maesan, Jombang)
dan 25% Bali & Lombok (Jenis Tembakau Virginia).

Perseroan dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pihak Penjual, yang dalam hal ini diartikan
sebagai pemilik bahan baku (petani, pedagang bahan baku), baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam UUPM.

Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan, Perseroan wajib menempatkan dana tersebut
dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid dan wajib atas nama Perseroan.

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada OJK secara berkala sesuai dengan POJK No. 30/2015 dan
wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah
direalisasikan dan wajib dijadikan sebagai salah satu mata acara dalam RUPS Tahunan. Laporan realisasi penggunaan dana
yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (dengan tanggal laporan 30 Juni dan
31 Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah direalisasikan. Perseroan akan
menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. Realisasi penggunaan dana hasil
Penawaran Umum tersebut wajib pula disampaikan kepada BEI dan KSEI.

Apabila penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan
terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana
tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS. Pelaporan
perubahan rencana penggunaan dana tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada
OJK.

Penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut di atas adalah transaksi yang merupakan kegiatan usaha utama
Perseroan, sehingga Perseroan dikecualikan dari kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam: (i) Peraturan Bapepam-
LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu; dan (ii) Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-
614/BL/2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan No. IX.E.2”), kecuali kewajiban
melakukan keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Angka 3 huruf b Peraturan IX.E.2.

Sesuai dengan POJK No.8/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan sebelum pajak adalah kurang lebih setara
dengan 11,01% (Sebelas Koma Nol Satu Persen) dari nilai Penawaran Umum Perdana Saham yang meliputi:

a. Biaya Jasa Penjaminan (Underwriting Fee) : 0,01%


b. Biaya Jasa Penyelenggaraan (Management Fee) : 2,57%
c. Biaya Jasa Penjualan (Selling Fee) : 0,01%
d. Biaya Jasa Profesi Penunjang Pasar Modal : 2,52%
e. Biaya Jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal : 0,18%
f. Biaya Lain-Lain (Biaya Pendaftaran di OJK, Biaya Pendaftaran di BEI, Biaya Pendaftaran : 5,73%
Efek di KSEI, Percetakan, Formulir, Iklan, Penyelenggaraan Public Expose)

PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU.

3
III. PERNYATAAN UTANG
Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan memiliki total liabilitas Rp 149.662 juta, yang terdiri dari total liabilitas jangka
pendek sebesar Rp 130.151 juta, dan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp 7.977 juta, yang angka-angkanya diambil dari
laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018, yang tercantum dalam prospektus ini dan telah di audit oleh
Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly International), dengan opini wajar tanpa
modifikasian dalam laporan No. 00188/2.0826/AU.1/04/0727-2/1/V/2019 tertanggal 9 Mei 2019 untuk tujuan aksi
korporasi yang di tanda tangani oleh H. Fuad Hasan, CPA, CA.

Perincian liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 disajikan di bawah ini:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga 21.056
Utang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga -
Utang Pajak 5.718
Beban Akrual 5.912
Pendapatan Diterima Dimuka 4.381
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo
Dalam Satu Tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 402
- Utang Bank 92.681
Total Liabilitas Jangka Pendek 130.150

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 944
- Utang Bank 11.220
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 7.347
Total Liabilitas Jangka Panjang 19.511
TOTAL LIABILITAS 149.661

A. LIABILITAS JANGKA PENDEK


Penjelasan masing-masing liabilitas jangka pendek adalah sebagai berikut:

1. Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga


Jumlah utang utang usaha kepada pihak ketiga oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 21.056
juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
Pihak Ketiga
PT Jerindo Sari Utama 5.211
UD Nyoto Permadi 3.458
Budi Santoso 1.416
Uun Nugroho 1.337
UD Empatlima 1.000
CV Budi Jaya Sentosa 900
Joko 854
Sangadi 845
Eko Yulianto 800
PT Kemas Super Indonesia 726

4
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan Jumlah
Satiyo 613
PT Gracia Optima 574
PT Panverta Cakra Kencana 299
PT Mangli Djaya 183
Lain-Lain (Saldo masing-masing < Rp 500 juta) 2.840
Total 21.056

Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
Rupiah 21.056
Dollar AS -
Total 21.056

Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
Belum Jatuh Tempo
Lewat Jatuh Tempo:
1 s/d 30 hari 5.559
31 s/d 60 Hari 5.587
61 s/d 90 Hari 4.944
> 90 Hari 4.966
Total 21.056

2. Utang Pajak
Jumlah utang pajak pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 5.718 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
Pajak Penghasilan Pasal 21 13
Pajak Penghasilan Pasal 23 0
Pajak Penghasilan Pasal 22 73
Pajak Penghasilan Pasal 25 70
Pajak Penghasilan Pasal 29 5.148
Utang Cukai 414
Total 5.718

3. Beban Akrual
Jumlah beban akrual pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 5.912 juta.

4. Pendapatan Diterima Dimuka


Jumlah pendapatan diterima dimuka Perseroan pada 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 4.381 juta.

5. Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun


Jumlah liabilitas jangka panjang - bagian jatuh tempo dalam satu tahun oleh Perseroan, pada 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp 93.083 juta. Liabilitas jangka panjang - bagian jatuh tempo dalam satu tahun, terdiri dari akun utang pembiayaan
konsumen dan utang bank, masing-masing sebesar Rp 402 juta dan Rp 92.681 juta.

5
Utang Pembiayaan Konsumen
Perseroan melakukan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 2-3 tahun.
Berikut merupakan rincian pembayaran angsuran dimasa yang akan datang berdasarkan pembiayaan konsumen per
31 Desember 2018:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
PT BCA Finance 226
PT BFI Finance Indonesia Tbk 46
PT Maybank Indonesia Finance 1.288
Total 1.560
Dikurangi: Beban Keuangan (214)
Nilai Kini Pembiayaan Konsumen 1.346
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (402)
Bagian Jangka Panjang 944

Rincian pembayaran minimum pembiayaan konsumen dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
2017 -
2018 -
2019 506
2020 1.055
Total 1.560
Dikurangi: Bagian Bunga (214)
Utang Pembiayaan Konsumen 1.346
Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (402)
Bagian Jangka Panjang 944

Utang Bank
Rincian per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
PT Bank Mestika Dharma Tbk 103.901
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (92.681)
Bagian Jangka Panjang 11.220

Fasilitas Kredit Investasi PT Bank Mestika Dharma Tbk

1. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No 02 Tanggal 1 Juli 2015 dari Notaris Budi Widodo S.H., yang telah diubah
beberapa kali, terakhir berdasarkan Perjanjian Kredit No. 0014/PRK/BMD-300/2018 tertanggal 28 Juni 2018, Perseroan
memperoleh pinjaman dari PT Bank Mestika Dharma Tbk berupa Pinjaman Rekening Koran dengan total maksimum
sebesar Rp 90.000.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2019. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan
sebesar 13%.

2. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No 05 Tanggal 10 Februari 2016 dari Notaris Budi Widodo S.H., yang telah diubah
beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 25 Agustus 2016 dari notaris Budi Widodo S.H.
Perseroan memperoleh pinjaman dari PT Bank Mestika Dharma Tbk berupa Kredit Investasi. Pencairan Tahap I Sebesar
Rp 3.115.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2019. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan
sebesar 7,25%.

6
3. Berdasarkan Akta Perjanjian Penambahan Fasilitas Kredit No 05 Tanggal 14 Februari 2018 dari Notaris Budi Widodo
S.H., Perseroan memperoleh Pinjaman Kredit Modal Kerja sebesar Rp 10.000.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada
tanggal 14 Februari 2023. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan sebesar 13%.

4. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 014/SPPK/DIV-MC/XI/2018 Tanggal 19 November 2018 dari Notaris Budi
Widodo S.H., Perseroan memperoleh pinjaman dari PT Bank Mestika Dharma Tbk berupa Pinjaman Kredit Investasi
dengan total maksimum sebesar Rp 4.960.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 7 Desember 2023. Tingkat
bunga per tahun yang dibebankan sebesar 12%.

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:


a. Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 195/Kelurahan Purwantoro seluas 6.720 m 2 yang terletak di
Jalan Letnan Jenderal S. Parman No. 92, Malang dan terdaftar atas nama PT Indonesian Tobacco.
b. Sebidang tanah dengan HGB No. 297/Kelurahan Purwantoro seluas 9.940 m2 yang terletak di Jalan Letnan Jenderal
S. Parman No. 92, Malang dan terdaftar atas nama PT Indonesian Tobacco.
c. Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 512/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya
Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
d. Sebidang tanah dengan SHM No. 830/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
e. Sebidang tanah dengan SHM No. 868/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
f. Sebidang tanah dengan SHM No. 870/Desa Jombor seluas 1.860 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
g. Sebidang tanah dengan SHM No. 877/Desa Jombor seluas 1.855 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
h. Sebidang tanah dengan SHM No. 900/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
i. Sebidang tanah dengan SHM No. 336/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
j. Sebidang tanah dengan SHM No. 491/Desa Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono.
k. 1 set Mesin Cutter Tembakau merek Hauni buatan Jerman Tahun 2014.

B. LIABILITAS JANGKA PANJANG


Penjelasan masing-masing liabilitas jangka panjang adalah sebagai berikut:

1. Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Jumlah liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun oleh Perseroan, per 31 Desember
2018 adalah sebesar Rp 12.164 juta. Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun,
terdiri dari akun utang pembiayaan konsumen dan utang bank masing-masing sebesar Rp 944 juta dan Rp 11.220 juta.

Utang Pembiayaan Konsumen


Perseroan melakukan perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 2-3 tahun.
Utang pembiayaan konsumen bagian liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun per
31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 944 juta. Berikut merupakan rincian pembayaran angsuran dimasa yang akan datang
berdasarkan pembiayaan konsumen:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
PT BCA Finance 226
PT BFI Finance Indonesia Tbk 46
PT Maybank Indonesia Finance 1.288
Total 1.560
Dikurangi: Beban Keuangan (214)
Nilai Kini Pembiayaan 1.346
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (402)
Bagian Jangka Panjang 944

7
Rincian pembayaran minimum pembiayaan konsumen dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
2019 506
2020 1.055
Total 1.560
Dikurangi: Bagian Bunga (214)
Utang Pembiayaan Konsumen 1.346
Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (402)
Bagian Jangka Panjang 944

Utang Bank
Jumlah utang bank Perseroan – setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun per 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp 11.220 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
PT Bank Mestika Dharma Tbk 103.901
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (92.681)
Bagian Jangka Panjang 11.220

Penjabaran terkait fasilitas kredit investasi oleh PT Bank Mestika Dharma Tbk, telah di jelaskan dalam liabilitas jangka
panjang - bagian jatuh tempo dalam satu tahun fasilitas kredit investasi PT Bank Mestika Dharma Tbk.

2. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang


Jumlah liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perseroan per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 7.347 juta.

(dalam jutaan rupiah)


Keterangan Jumlah
Saldo Awal 8.384
Cadangan Tahun Berjalan 1.075
Keuntungan Aktuarial Imbalan Pasca Kerja Diakui
(1.516)
Dalam Penghasilan Komprehensif Lain
Pembayaran Imbalan Kerja (596)
Saldo Akhir 7.347

Jumlah cadangan imbalan kerja sebagai berikut:


(dalam jutaan rupiah)
Keterangan Jumlah
Biaya Jasa Kini 509
Biaya Bunga 566
Saldo Akhir 1.075

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS
INI.

DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI
DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-
IKATAN BARU. SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN
TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK

8
MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE


COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN
DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA
PERSEROAN.

TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN
KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

SEHUBUNGAN DENGAN FASILITAS KREDIT YANG DIPEROLEH DARI PT BANK MESTIKA DHARMA TBK, PERSEROAN
DIWAJIBKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAIMANA DICANTUMKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT.

TIDAK ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO TETAPI BELUM DAPAT DILUNASI OLEH PERSEROAN.

9
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan dan secara keseluruhan mengacu pada laporan keuangan Perseroan yang
telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan yang dilampirkan di dalam Prospektus ini pada Bab XIX mengenai
Laporan Keuangan Perseroan.
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi keuangan
dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly International), auditor independen,
berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAPI dengan opini wajar tanpa modifikasian, yang ditandatangani oleh
H. Fuad Hasan, CPA, CA.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
ASET LANCAR
Kas dan Bank 3.791 1.417 1.514
Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga 2.078 3.235 2.810
Persediaan 28.701 23.135 26.033
Pajak Dibayar Dimuka - - 0
Total Aset Lancar 34.570 27.787 30.357
ASET TIDAK LANCAR
Aset Tetap 313.389 131.119 134.169
Aset Pajak Tangguhan 1.834 2.093 1.662
Aset Lain-Lain:
- Hak Guna Bangunan 96 112 128
- Biaya Ditangguhkan - Neto 5.790 - -
Total Aset Tidak Lancar 321.109 133.324 135.959
TOTAL ASET 355.679 161.111 166.316
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga 21.056 15.751 17.414
Utang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga - 22.311 36.249
Utang Pajak 5.718 5.726 531
Beban Akrual 5.912 222 436
Pendapatan Diterima Dimuka 4.381 38 1.820
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu
Tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 402 764 915
- Utang Bank 92.681 91.152 92.010
Total Liabilitas Jangka Pendek 130.150 135.964 149.375
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh
Tempo Dalam Satu tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 944 44 259
- Utang Bank 11.220 207 1.360
Liabilitas Imbalan Kerja 7.347 8.384 6.655
Total Liabilitas Jangka Panjang 19.511 8.635 8.274
TOTAL LIABILITAS 149.661 144.599 157.649
EKUITAS
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 1.500.000 per saham
Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor - 22.222 lembar Saham 33.333 33.333 33.333
Surplus Revaluasi 180.120 - -
Saldo Defisit (7.435) (16.821) (24.666)
Total Ekuitas 206.018 16.512 8.667

10
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
TOTAL LIABILITAS dan EKUITAS 355.679 161.111 166.316

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
PENJUALAN NETO 134.518 113.377 82.017
BEBAN POKOK PENJUALAN (96.090) (80.267) (60.197)
LABA BRUTO 38.428 33.110 21.820
Beban Usaha (13.936) (9.041) (10.290)
LABA USAHA 24.492 24.069 11.530
Penghasilan Keuangan 2 3 5
Laba Penjualan Aset Tetap - 154 -
Selisih Kurs - 3 6
Beban Keuangan (13.218) (12.373) (12.576)
Lain-Lain Neto 154 (123) (59)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 11.430 11.733 (1.094)
PAJAK PENGHASILAN (3.181) (3.061) (389)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.249 8.672 (1.483)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Item Yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:
Pengukuran Kembali Atas Liabilitas Imbalan Kerja 1.516 (1.103) (766)
Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 180.120 - -
Pajak Penghasilan Terkait (379) 276 192
Item Yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: - - -
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 189.506 7.845 (2.057)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR 371.207,59 390.238,00 (66.725,42)
RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
RASIO PERTUMBUHAN
Penjualan Neto 18,65% 38,24% -12,12%
Beban Pokok Penjualan 19,71% 33,34% -13,34%
Laba Bruto 16,07% 51,74% -8,54%
Laba Usaha 1,76% 108,74% -10,31%
Laba (Rugi) Sebelum Pajak -2,58% -1.172,70% -153,60%
Laba (Rugi) Tahun Berjalan -4,88% -684,84% -203,02%
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan 2.315,81% -481,25% -242,95%
Total Aset 120,77% -3,13% -6,03%
Total Liabilitas 3,50% -8,28% -5,19%
Total Ekuitas 1.147,71% 90,51% -19,18%

RASIO USAHA
Laba Bruto Terhadap Penjualan Neto 28,57% 29,20% 26,60%
Laba Usaha Terhadap Penjualan Neto 18,21% 21,23% 14,06%
Laba (Rugi Tahun Berjalan) Terhadap Penjualan Neto 6,13% 7,65% -1,81%
Laba (Rugi Tahun Berjalan) Terhadap Total Aset 2,32% 5,38% -0,89%
Laba (Rugi Tahun Berjalan) Terhadap Total Liabilitas 5,51% 6,00% -0,94%
Laba (Rugi Tahun Berjalan) Terhadap Total Ekuitas 4,00% 52,52% -17,11%

RASIO KEUANGAN (X)


Total Aset Lancar Terhadap Liabilitas Jangka Pendek 26,56% 20,44% 20,32%
Total Liabilitas Terhadap Total Aset 42,08% 89,75% 94,79%
Total Liabilitas Terhadap Total Ekuitas 72,65% 875,75% 1.818,92%

11
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan-
catatan didalamnya, yang terdapat pada Bab laporan keuangan dari Prospektus ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan
perubahan signifikan sudah termasuk dalam kalimat-kalimat tersebut, tetapi tidak terbatas pada analisis dan pembahasan
berikut dan bagian yang terkait dalam Prospektus ini, khususnya Bab Risiko Usaha.

1. UMUM

Perseroan telah berdiri sebagai salah satu pemain lama dalam industri tembakau yang memiliki merek dagang yang cukup
dikenal masyarakat dengan jaringan pemasaran secara nasional maupun internasional. Perseroan senantiasa meningkatkan
eksistensinya, baik dalam hal kapasitas produksi maupun dalam hal keunggulan kompetitif yang ditawarkan sebagai salah
satu produsen tembakau yang dikenal.

Perseroan didirikan pada tahun 1955, berdasarkan Akta Pendirian No. 25 tanggal 16 Mei 1955, dibuat dihadapan H. Chusen
Bisri, SH., Notaris di Malang, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Penetapan No. J.A. 5/61/3 tanggal 16 Juni 1955, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada
tanggal 22 Juni 1956 No. 478, Tambahan No. 50. Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar, Perseroan membagi kegiatan usaha
utamanya dalam bidang perusahaan rokok dan berdagang.

Pada awal pendirian, Perseroan menjalankan usahanya dengan mengusahakan perusahaan rokok, mengusahakan industri-
industri lain, berdagang, baik guna dan atas nama Perseroan sendiri maupun atas dasar komisi guna termasuk juga dagang
export dan import, mengambil bagian di dalam dan mengurus perusahaan lain, mengajukan perizininan kepada pihak
pemerintah dan membuat perjanjian-perjanjian dengan pemerintah.

Dalam perjalanan waktu, Perseroan menjalankan kegiatan usaha lain yaitu industri pengolahan, perdagangan, industri
pengeringan dan pengolahan tembakau iris.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA

A. Kebijakan Pemerintah Terhadap Kenaikan Tarif Cukai


Industri pengolahan tembakau iris merupakan salah satu bidang usaha yang diatur oleh Pemerintah dan sangat
dimungkinkan untuk dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu. Hasil perubahan atau pengesahan ketentuan
baru tentang industri tembakau dapat berimbas pada kelangsungan dan kinerja Perseroan, dalam hal ini akan
mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Beberapa kebijakan Pemerintah yang sering kali diubah setiap tahunnya untuk menyesuaikan dengan kondisi
perekonomian dan tingkat sosial masyarakat adalah perubahan nilai pita cukai tembakau dimana kenaikannya
tersebut akan dibebankan kepada masyarakat dalam bentuk kenaikan harga jual tembakau secara bertahap.

Hampir setiap tahun Pemerintah merevisi kebijakan tarif cukai tembakau dengan memperhatikan beberapa
pertimbangan diantaranya adalah nilai ekonomis dari pendapatan negara yang berasal dari pita cukai dan tren
produksi serta penjualan rokok secara nasional.

Tarif cukai Perseroan adalah golongan Tembakau Iris (TIS). Upaya yang dilakukan Perseroan adalah dengan terus
mencari market baru dan mempertahankan market yang sudah ada. Apabila terjadi perubahan pemerintah
terhadap kenaikan tarif cukai rokok (SKT, SKM dan SPM), maka Perseroan akan diuntungkan dengan adanya
peralihan konsumen ke konsumsi golongan TIS.

B. Persaingan Usaha
Kompetitor dari Perseroan untuk produk olahan tembakau iris terbilang tidak terlalu banyak, namun demikian
tetap jika tidak diantisipasi bisa mempengaruhi pendapatan Perseroan karena kembali ke tipikal perokok yang loyal
terhadap satu cita rasa. Disini Perseroan mengantisipasinya dengan terus berinovasi di bagian flavour sebagai
pembeda dan melakukan penetrasi ke pasar baru dengan strategi-strateginya untuk bisa diterima di masyarakat
menggantikan produk-produk kompetitor.

12
3. ANALISA KEUANGAN
Laporan Keuangan Perseroan yang dibahas oleh manajemen adalah Laporan Keuangan Perseroan periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, yang telah diaudit oleh Johan Malonda Mustika & Rekan (member of
Baker Tilly International) yang ditandatangani oleh H. Fuad Hasan, CPA, CA dengan opini wajar tanpa modifikasian, dalam
laporannya tertanggal 9 Mei 2019 untuk tujuan aksi korporasi yang ditanda tangani oleh H. Fuad Hasan, CPA, CA.
Efektif 31 Desember 2018, Perseroan secara prospektif mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya menjadi model
revaluasi, kecuali aset tetap perabotan dan peralatan.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tabel berikut merupakan ikhtisar laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016:
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
PENJUALAN NETO 134.518 113.377 82.017
BEBAN POKOK PENJUALAN (96.090) (80.267) (60.197)
LABA BRUTO 38.428 33.110 21.820
Beban Usaha (13.936) (9.041) (10.290)
LABA USAHA 24.492 24.069 11.530
Penghasilan Keuangan 2 3 5
Laba Penjualan Aset Tetap - 154 -
Selisih Kurs - 3 6
Beban Keuangan (13.218) (12.373) (12.576)
Lain-Lain Neto 154 (123) (59)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 11.430 11.733 (1.094)
PAJAK PENGHASILAN (3.181) (3.061) (389)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.249 8.672 (1.483)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Item Yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:
Pengukuran Kembali Atas Liabilitas Imbalan Kerja 1.516 (1.103) (766)
Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 180.120 - -
Pajak Penghasilan Terkait (379) 276 192
Item Yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi: - - -
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 189.506 7.845 (2.057)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR 371.207,59 390.238,00 (66.725,42)
Pendapatan Neto
Pendapatan neto Perseroan diperoleh dari hasil penjualan tembakau iris yang sudah diolah dengan berbagai flavour yang
kemudian dijual secara lokal maupun ekspor.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
PENJUALAN NETO
- Lokal 134.890 112.307 80.556
- Ekspor 2.111 3.096 2.529
- Retur dan Diskon (2.483) (2.026) (1.068)
Total 134.518 113.377 82.017

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017
Penjualan neto Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp 21.142 juta atau 18,65% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar
Rp 113.377 juta menjadi sebesar Rp 134.518 juta pada periode 31 Desember 2018. Kenaikan penjualan neto tersebut seperti
yang terlihat pada tabel ringkasan penjualan neto diatas, dikontribusi oleh kenaikan penjualan lokal sebesar Rp 25.584 juta
atau 20,11% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 112.307
juta menjadi sebesar Rp 134.890 juta pada periode 31 Desember 2018.

13
Kenaikan penjualan disebabkan adanya peningkatan volume penjualan yang dikarenakan peningkatan permintaan dari
pelanggan. Sedangkan, kenaikan harga produk dikarenakan adanya kenaikan harga bahan baku dan beban pokok produksi.
Pada tahun 2016 penjualan adalah sebanyak 1.221.531 kg dengan harga jual rata-rata Rp 75.617 per kg, tahun 2017
penjualan adalah sebanyak 1.665.830 kg dengan harga jual rata-rata Rp 76.487 per kg dan di tahun 2018 penjualan sebanyak
1.909.908 Kg dengan harga jual rata-rata Rp 79.409 per kg.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Penjualan neto Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar
Rp 31.360 juta atau 38,24% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau dari sebesar
Rp 82.017 juta menjadi sebesar Rp 113.377 juta pada periode 31 Desember 2017.

Kenaikan penjualan neto tersebut dikontribusi oleh kenaikan penjualan lokal dan ekspor yang masing-masing sebesar
Rp 31.751 juta (+39,41%) dan Rp 568 juta (+22,45%) dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016, atau dari sebesar Rp 80.556 juta untuk penjualan lokal dan sebesar Rp 2.529 juta untuk penjualan ekspor menjadi
sebesar Rp 112.307 juta untuk penjualan lokal dan sebesar Rp 3.096 juta untuk penjualan ekspor pada periode 31 Desember
2017.

Beban Pokok Penjualan


Berikut Ini merupakan ringkasan tabel beban pokok penjualan perseroan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember
2018, 2017 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
BEBAN POKOK PENJUALAN
- Bahan Baku 59.191 49.496 37.038
- Upah Langsung 10.616 9.733 8.558
Biaya Produksi Tidak Langsung
Bahan Pembantu 3.893 4.303 2.256
Penyusutan 2.293 2.780 2.829
BPJS 1.223 1.017 916
Perbaikan dan Pemeliharaan 252 59 99
Listrik dan Air 229 191 181
Lain-lain 26 28 -
Total Biaya Produksi Tidak Langsung 7.916 8.378 6.281
Biaya Produksi 77.723 67.607 51.877
- Persediaan Awal Barang Dalam Proses 2.120 1.969 2.762
- Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (2.900) (2.120) (1.969)
Biaya Pokok Produksi 76.943 67.456 52.670
- Pita Cukai dan PPN 18.671 12.855 7.308
- Persediaan Awal Barang Jadi 476 432 651
- Persediaan Akhir Barang Jadi - (476) (432)
Biaya Pokok Penjualan 96.090 80.267 60.197

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017
Beban pokok penjualan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp 15.823 juta atau 19,71% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar
Rp 80.267 juta menjadi sebesar Rp 96.090 juta pada periode 31 Desember 2018. Kenaikan beban pokok penjualan tersebut
seperti yang terlihat pada tabel ringkasan beban pokok penjualan diatas, terjadi hampir pada semua segmen. Kenaikan
paling besar pada segmen bahan baku dan pita cukai & PPN, hal ini sejalan dengan kenaikan penjualan neto pada periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang dikontribusi oleh kenaikan penjualan lokal. Kenaikan pada segmen
bahan baku dan pita cukai & PPN masing-masing sebesar 19,59% atau menjadi Rp 59.191 juta dan 45,25% atau menjadi
Rp 18.671 juta dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang masing-masing sebesar
Rp 49.496 juta dan Rp 12.855 juta.

14
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Beban pokok penjualan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar
Rp 20.070 juta atau 33,34% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau dari sebesar
Rp 60.197 juta menjadi sebesar Rp 80.267 juta pada periode 31 Desember 2017. Kenaikan beban pokok penjualan tersebut
seperti yang terlihat pada tabel ringkasan beban pokok penjualan diatas, terjadi hampir pada semua segmen.

Kenaikan paling besar pada segmen bahan baku, biaya produksi tidak langsung dan pita cukai & PPN, hal ini sejalan dengan
kenaikan penjualan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang dikontribusi oleh kenaikan
penjualan lokal maupun ekspor. Kenaikan pada segmen bahan baku, biaya produksi tidak langsung dan pita cukai & PPN
masing-masing sebesar 33,68% atau menjadi Rp 49.496 juta, 33,09% atau menjadi Rp 8.378 juta dan 75,90% atau menjadi
Rp 12.855 juta dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang masing-masing sebesar
Rp 37.038 juta, Rp 6.281 juta dan Rp 7.308 juta.

Secara tersendiri, kenaikan biaya produksi tidak langsung dikontribusi oleh kenaikan biaya BPJS dan biaya bahan pembantu
yang masing-masing kenaikannya adalah sebesar 10,93% atau menjadi Rp 1.017 juta dan 190,07% atau menjadi Rp 4.303
juta.

Laba Bruto
Laba bruto Perseroan diperoleh dari hasil penjualan neto dikurangi beban pokok penjualan.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
PENJUALAN NETO 134.518 113.377 82.017
BEBAN POKOK PENJUALAN (96.090) (80.267) (60.197)
LABA BRUTO 38.428 33.110 21.820

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Laba bruto Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp 5.319
juta atau 19.71% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 33.110
juta menjadi sebesar Rp 38.428 juta pada periode 31 Desember 2018.

Kenaikan laba bruto tersebut dikarenakan turunnya biaya produksi tidak langsung. Pada periode 31 Desember 2018, biaya
produksi tidak langsung menurun sebesar 5,51% atau 462 juta dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 8.377 juta menjadi sebesar Rp 7.916 juta pada periode 31 Desember 2018.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Laba bruto Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp 11.289 juta atau 51,74% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau dari sebesar
Rp 21.820 juta menjadi sebesar Rp 33.110 juta pada periode 31 Desember 2017.

Peningkatan laba bruto tersebut dikarenakan kemampuan nilai penjualan neto yang mampu menopang kenaikan beban
pokok penjualan. Pada periode 31 Desember 2017, Penjualan neto meningkat sebesar Rp 31.360 juta atau 38,24%, lebih
besar kenaikannya dibandingkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar Rp 20.070 juta atau 33,34%. Kenaikan tersebut
masing-masing dibandingkan dengan nilai yang dibukukan pada periode 31 Desember 2016.

15
Laba Usaha
Laba usaha Perseroan diperoleh dari hasil laba bruto dikurangi beban penjualan dan beban umum & administrasi.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
LABA BRUTO 38.429 33.109 21.820
Beban Penjualan
Beban Angkutan 1.074 770 1.334
Beban Gaji dan Tunjangan 1.079 1.159 410
Beban Perjalanan Dinas 1.294 1.008 403
Beban Lainnya 419 310 315
Total Beban Penjualan 3.865 3.247 2.463

Beban Umum dan Administrasi


Beban Gaji dan Tunjangan 3.546 2.149 3.417
Beban Jasa Profesional 1.489 173 92
Beban Imbalan Kerja 1.075 1.033 1.000
Beban Penyusutan 1.070 840 1.473
Beban Asuransi 415 235 229
Beban Keamanan 389 341 316
Beban Pajak Lainnya 353 81 52
Beban Keperluan Kantor 323 203 214
Beban Pemeliharaan 171 62 84
Beban PBB 152 152 150
Beban Listrik dan Air 86 112 215
Beban Direksi 660 206 -
Beban Lain-Lain 342 207 585
Total Umum dan Administrasi 10.071 5.794 7.827

LABA USAHA 24.492 24.069 11.530

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Laba usaha Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp 423 juta
atau 1,76% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 24.069 juta
menjadi sebesar Rp 24.492 juta pada periode 31 Desember 2018.

Kenaikan laba usaha tersebut terutama dikontribusi oleh efisiensi yang dapat dilakukan Perseroan terhadap pos beban gaji
& tunjungan (beban penjualan) dan beban listrik & air. Masing-masing pos tersebut tercatat mengalami penurunan sebesar
Rp 80 juta (-6,93%) dan Rp 25 juta (-22,61%). Semua penurunan tersebut dibandingkan dengan nilai masing-masing pos yang
dicatatkan per 31 Desember 2017. Ringkasan pada tabel diatas telah menjelaskan secara rinci besaran nilai tersebut.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Laba usaha Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 12.538
juta atau 108,74% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau dari sebesar Rp 11.530
juta menjadi sebesar Rp 24.069 juta pada periode 31 Desember 2017.

Peningkatan ini dikontribusi oleh efisiensi yang dapat dilakukan Perseroan terhadap pos beban listik & air, dan beban
angkutan penjualan. Masing-masing pos tersebut tercatat mengalami penurunan sebesar Rp 104 juta (-48,12%), dan Rp 564
juta (-42,28%). Semua kenaikan tersebut dibandingkan dengan nilai masing-masing pos yang dicatatkan per 31 Desember
2016. Ringkasan pada tabel diatas telah menjelaskan secara rinci besaran nilai tersebut.

16
Penghasilan (Beban) Keuangan – Neto
Penghasilan (beban) keuangan diperoleh dari hasil penghasilan keuangan ditambah (dikurangi) beban keuangan.

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
PENGHASILAN (BEBAN) KEUANGAN
Penghasilan keuangan
- Jasa Giro 2 2 5
Total Penghasilan Keuangan 2 2 5

Beban keuangan
- Bunga Utang Bank (12.568) (11.719) (11.852)
- Biaya Provisi Utang Bank (525) (455) (486)
- Bunga Utang Pembiayaan Konsumen (125) (199) (238)
Total Beban Keuangan (13.218) (12.373) (12.576)

TOTAL PENGHASILAN (BEBAN) KEUANGAN - NETO (13.216) (12.370) (12.571)

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Penghasilan (Beban) Keuangan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan
sebesar Rp 845 juta atau 6,83% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari
sebesar Rp 12.370 juta menjadi sebesar Rp 13.216 juta pada periode 31 Desember 2018.

Kenaikan penghasilan (beban) keuangan tersebut terutama berasal dari meningkatnya bunga utang bank dan biaya provisi
utang bank masing-masing sebesar Rp 849 juta (+7,25%) dan Rp 70 juta (+15,34%) menjadi Rp 12.568 juta dan Rp 525 juta
jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 11.719 juta dan Rp 455 juta.
Nilai yang dibukukan pada 31 Desember 2017 disetiap pos tersebut sudah terinci pada ringkasan tabel diatas.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Penghasilan (Beban) Keuangan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami
penurunan sebesar Rp 201 juta atau 1,62% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016,
atau dari sebesar Rp 12.571 juta menjadi sebesar Rp 12.370 juta pada periode 31 Desember 2017.

Penurunan penghasilan (beban) keuangan tersebut terutama berasal dari turunnya penghasilan jasa giro dan beban utang
pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 2 juta (-49,96%) dan Rp 39 juta (-16,29%) menjadi Rp 3 juta dan Rp 199
juta dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 5 juta dan Rp 238 juta. Semua
penurunan tersebut dibandingkan dengan nilai masing-masing pos yang dicatatkan per 31 Desember 2016. Ringkasan pada
tabel diatas telah menjelaskan secara rinci besaran nilai tersebut.

Lain-Lain
Lain-lain pada tabel ringkas ini, merupakan penjumlahan atas akun-akun laba penjualan aset tetap, selisih kurs dan lain-lain
neto.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Laba Penjualan Aset Tetap - 154 -
Selisih Kurs - 3 6
Lain-Lain Neto 154 (123) (59)
TOTAL LAIN-LAIN 154 34 (53)

17
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total lain-lain Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp 120
juta atau 349,72% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 34
juta menjadi sebesar Rp 154 juta pada periode 31 Desember 2018.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
Total lain-lain Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan sebesar Rp 87
juta atau 258,28% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau negatif Rp 53 juta
menjadi sebesar Rp 34 juta pada periode 31 Desember 2017. Ini juga dikarenakan tidak adanya beban penghapusan piutang
pada periode 31 Desember 2017.
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan diperoleh dari laba usaha ditambah total penghasilan (beban) lain-lain kemudian ditambah
total lain-lain.
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
LABA USAHA 24.492 24.069 11.530
PENGHASILAN (BEBAN) KEUANGAN - NETO (13.216) (12.370) (12.571)
LAIN-LAIN 154 34 (53)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 11.430 11.733 (1.094)

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total laba sebelum pajak Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami penurunan
sebesar Rp 302 juta atau 2,58% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, atau dari
sebesar Rp 11.733 juta menjadi sebesar Rp 11.430 juta pada periode 31 Desember 2018.

Penurunan laba sebelum pajak Perseroan tersebut terutama dikontribusi oleh efisiensi yang dapat dilakukan Perseroan
terhadap penghasilan (beban) keuangan yakni biaya provisi. Pos tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 70 juta
(15,34%). Penurunan tersebut dibandingkan dengan nilai masing-masing pos yang dicatatkan per 31 Desember 2017.
Ringkasan pada tabel diatas telah menjelaskan secara rinci besaran nilai tersebut.
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016
Total laba sebelum pajak Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami kenaikan
sebesar Rp 12.826 juta atau 1.172,70% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, atau
dari yang tercatat negatif Rp 1.094 juta menjadi sebesar Rp 11.733 juta pada periode 31 Desember 2017.

Kenaikan signifikan ini ditopang dari tumbuhnya laba usaha dibandingkan tahun sebelumnya dan ada nilai tambahan yang
diperoleh dari akun lain-lain, seperti yang tertera pada tabel ringkasan diatas.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan


Laba (Rugi) Tahun Berjalan diperoleh dari laba sebelum pajak penghasilan ditambah manfaat (beban) beban pajak
penghasilan.
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 11.430 11.733 (1.094)
PAJAK PENGHASILAN
- Pajak kini (3.301) (3.216) (582)
- Pajak Tangguhan 120 155 193
Total Pajak Penghasilan (3.181) (3.061) (389)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.249 8.672 (1.483)

18
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total laba (rugi) tahun berjalan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp 423 juta atau 4,88% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017,
atau dari sebesar Rp 8.672 juta menjadi sebesar Rp 8.249 juta pada periode 31 Desember 2018. Penurunan ini sudah
tergambarkan dari laba sebelum pajak yang sudah mengalami penurunan sebanyak 2,58% dari tahun sebelumnya diperiode
yang sama.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Total laba (rugi) tahun berjalan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp 10.155 juta atau 684,84% menjadi Rp 8.672 juta, setelah sebelumnya dicatatkan negatif Rp 1.483
juta pada periode yang sama ditahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017, penjualan neto yang dicatatkan
naik 38,24% dibandingkan nilai penjualan neto yang dicatatkan pada periode yang sama ditahun 2016. Senada dengan hal
tersebut pula, laba sebelum pajak penghasilan dicatatkan meningkat, sehingga pajak penghasilan yang dibayarkan juga
meningkat.

Penghasilan Komprehensif Lain


Laba neto diperoleh dari laba sebelum pajak penghasilan ditambah total penghasilan komprehensif lainnya.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.249 8.672 (1.483)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
- Item Yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi:
- Pengukuran Kembali Atas Liabilitas Imbalan Kerja 1.516 (1.103) (766)
- Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 180.120 - -
- Pajak Penghasilan Terkait (379) 276 192
Item Yang Akan Direklasifikasi ke Laba rugi - - -
Total Penghasilan Komprehensif Lain 181.257 (807) (574)

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 189.506 7.845 (2.057)

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
mengalami kenaikan sebesar Rp 181.661 juta atau 2.315,63% dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017, atau dari sebesar Rp 7.845 juta menjadi sebesar Rp 189.506 juta pada periode 31 Desember 2018.
Kenaikan ini dikarenakan adanya tambahan dari peningkatan revaluasi aset senilai Rp 180.120 juta. Ditahun sebelumnya
tidak ada nilai pada peningkatan revaluasi aset.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
mengalami peningkatan sebesar Rp 9.902 juta atau 481,25% menjadi Rp 7.845 juta, setelah sebelumnya dicatatkan negatif
Rp 2.057 juta pada periode yang sama ditahun sebelumnya. Nilai tersebut sama dengan nilai laba (rugi) tahun berjalan,
karena tidak adanya penambahan nilai dari akun penghasilan komprehensif tahun berjalan.

19
Analisis Laporan Aset, Kewajiban dan Ekuitas

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
ASET LANCAR
Kas dan Bank 3.791 1.417 1.514
Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga 2.078 3.235 2.810
Persediaan 28.701 23.135 26.033
Pajak Dibayar Dimuka - - 0
Total Aset Lancar 34.570 27.787 30.357

ASET TIDAK LANCAR


Aset Tetap 313.389 131.119 134.169
Aset Pajak Tangguhan 1.834 2.093 1.662
Aset Lain-Lain:
- Hak Guna Bangunan 96 112 128
- Biaya Ditangguhkan - Neto 5.790 - -
Total Aset Tidak Lancar 321.109 133.324 135.959
TOTAL ASET 355.679 161.111 166.316

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga 21.056 15.751 17.414
Utang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga - 22.311 36.249
Utang Pajak 5.718 5.726 531
Beban Akrual 5.912 222 436
Pendapatan Diterima Dimuka 4.381 38 1.820
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu
Tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 402 764 915
- Utang Bank 92.681 91.152 92.010
Total Liabilitas Jangka Pendek 130.150 135.964 149.375

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh
Tempo Dalam Satu tahun:
- Utang Pembiayaan Konsumen 944 44 259
- Utang Bank 11.220 207 1.360
Liabilitas Imbalan Kerja 7.347 8.384 6.655
Total Liabilitas Jangka Panjang 19.511 8.635 8.274
TOTAL LIABILITAS 149.661 144.599 157.649

EKUITAS
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 1.500.000 per saham
Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor - 22.222 lembar Saham 33.333 33.333 33.333
Surplus Revaluasi 180.120 - -
Saldo Defisit (7.435) (16.821) (24.666)
Total Ekuitas 206.018 16.512 8.667

TOTAL LIABILITAS dan EKUITAS 355.679 161.111 166.316

20
Total Aset

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 355.679 juta. Nilai
tersebut merupakan total dari aset lancar dan aset tidak lancar yang masing-masing sebesar Rp 34.570 juta dan Rp 321.109
juta. Kedua akun tersebut mengalami peningkatan yang masing-masing sebesar Rp 6.783 juta atau 24,41% dan Rp 187.785
juta atau 140,85% jika dibandingkan dengan nilai per tanggal 31 Desember 2017 yaitu Rp 27.785 juta dan Rp 133.324 juta.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Total aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 161.111 juta. Nilai
tersebut merupakan total dari aset lancar dan aset tidak lancar yang masing-masing sebesar Rp 27.787 juta dan Rp 133.324
juta. Akun aset lancar mengalami penurunan sebesar Rp 2.570 juta atau 8,47% dibandingkan dengan posisi akun aset lancar
per tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp 30.357 juta, sedangkan aset tidak lancar juga mengalami penurunan sebesar
Rp 2.635 juta atau 1,94% jika dibandingkan dengan nilai aset tidak lancar per tangal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp
135.959 juta.

Aset Lancar

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 6.783 juta atau 24,41% dari sebesar Rp 27.787 juta per
tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 34.570 juta per tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh naiknya nilai kas dan bank yang dimiliki Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2018, nilai kas dan bank
Perseroan tercatat sebesar Rp 3.791 juta, naik sebesar Rp 2.374 juta atau 167,50% dibandingkan dengan posisi kas dan bank
per tanggal 31 Desember 2017.

Dalam pos kas dan bank per tanggal 31 Desember 2018, tercatat porsi kepemilikan Perseroan terbesar berada pada PT Bank
Mestika Dharma Tbk yaitu sebesar Rp 3.217 juta. Nilai tersebut meningkat sebesar Rp 2.207 juta atau 218,60% dibandingkan
dengan periode 31 Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp 1.010 juta. Selain itu, kenaikan aset lancar Perseroan juga
dikontribusi dari naiknya nilai persediaan menjadi Rp 28.701 juta, meningkat sebesar Rp 5.565 juta atau 24,06%
dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 23.135 juta. Pos bahan pembantu lainnya dan
persediaan kertas ambri merupakan porsi terbesar dalam persediaan, dimana masing-masing senilai Rp 1.299 juta dan
Rp 48 juta.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah aset lancar Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 2.570 juta atau 8,47% dari sebesar Rp 30.357 juta per
tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 27.787 juta per tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini tidak terlalu
signifikan, hanya saja beberapa akun terkait menyumbangkan penurunan pada total aset lancar ini. Salah satunya pada kas
dan bank. Pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017, akun tersebut tercatat sebesar Rp 1.514 juta, menurun
Rp 97 juta atau 6,41% dibandingkan dengan posisi per tanggal 31 Desember 2016.

Aset Tidak Lancar

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Jumlah aset tidak lancar Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 187.785 juta atau 140,85% dari sebesar Rp 133.324
juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 321.109 juta per tanggal 31 Desember 2018. Per tanggal
31 Desember 2018, nilai aset tetap Perseroan tercatat sebesar Rp 313.389 juta, naik sebesar Rp 182.270 juta atau 139,01%
dibandingkan dengan posisi aset tetap per tanggal 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp 131.119 juta. Pos biaya ditangguhkah
(neto), juga menyumbangkan tambahan nilai sebesar Rp 5.790 juta untuk aset tidak lancar Perseroan pertanggal
31 Desember 2018.

21
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah aset tidak lancar Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 2.635 juta atau 1,94% dari sebesar Rp 135.959 juta
per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 133.324 juta per tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan
oleh adanya pelepasan aset tetap berupa kendaraan senilai Rp 266 juta. Selain itu penyebab lainnya adalah meningkatnya
nilai akumulasi penyusutan yang dibukukan pada tahun 2017, yakni sebesar Rp 41.507 juta, sedangkan pada tahun 2016
sebesar Rp 38.123 juta.

Total Liabilitas

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total liabilitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 149.661 juta. Nilai
tersebut merupakan total dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang yang masing-masing sebesar Rp 130.151
juta dan Rp 19.511 juta. Liabilitas jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp 5.814 juta atau 4,28% jika dibandingkan
dengan nilai per tangal 31 Desember 2017 yaitu Rp 135.964 juta. Sedangkan akun liabilitas jangka panjang mengalami
peningkatan sebesar Rp 10.876 juta atau 125,94% jika dibandingkan dengan nilai per tangal 31 Desember 2017 yaitu
Rp 8.635 juta.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Total liabilitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 144.599 juta. Nilai
tersebut merupakan total dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang yang masing-masing sebesar Rp 135.964
juta dan Rp 8.635 juta. Liabilitas jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp 13.412 juta atau 8,98% jika dibandingkan
dengan nilai per tangal 31 Desember 2016 yaitu Rp 149.376 juta. Sedangkan akun liabilitas jangka panjang mengalami
peningkatan sebesar Rp 362 juta atau 4,38% jika dibandingkan dengan nilai per tangal 31 Desember 2016 yaitu Rp 8.273
juta.

Liabilitas Jangka Pendek

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Jumlah liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 5.814 juta atau 4,28% dari sebesar Rp 135.964
juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 130.150 juta per tanggal 31 Desember 2018. Penurunan ini
disebabkan oleh turunnya nilai utang lain-lain kepada pihak ketiga dan utang cukai dan PPN hasil tembakau yang masing-
masing sebesar Rp 22.311 juta atau 100% dan Rp 1.272 juta atau 75,45% jika dibandingkan dengan nilai masing-masing pada
akun tersebut per tanggal 31 Desember 2017.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 13.412 juta atau 8,98% dari sebesar Rp 149.375
juta per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 135.964 juta per tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini
disebabkan oleh turunnya nilai utang lain-lain kepada pihak ketiga, beban akrual, dan pendapatan diterima dimuka yang
masing-masing sebesar Rp 13.938 juta (-38,45%), Rp 214 juta (-49,05%), dan Rp 1.783 juta (-97,94 jika dibandingkan dengan
nilai masing-masing pada akun tersebut per tanggal 31 Desember 2017.

Liabilitas Jangka Panjang

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 10.876 juta atau 125,94% dari sebesar Rp 8.635
juta per tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebesar Rp 19.511 juta per tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan yang signifikan
ini disebabkan oleh meningkatnya nilai utang bank yang diterima Perseroan dari PT Bank Mestika Dharma Tbk, dimana yang

22
termasuk utang bank jangka panjang sebesar Rp 11.220 juta. Nilai tersebut meningkat 11.013 juta atau 5.313,63% jika
dibandingkan dengan nilai per tangal 31 Desember 2017.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 362 juta atau 4,38% dari sebesar Rp 8.274 juta
per tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 8.635 juta per tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini disebabkan oleh
meningkatnya liabilitas imbalan kerja. Nilai imbalan kerja pada periode per tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp 8.384 juta, meningkat sebesar Rp 1.728 juta atau 25,97% jika dibandingkan dengan nilai utang imbalan kerja per tanggal
31 Desember 2016.

Ekuitas

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017

Total ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 206.018 juta. Nilai
tersebut meningkat sebesar Rp 189.506 juta atau 1147,71% jika dibandingkan dengan nilai ekuitas per tanggal 31 Desember
2017 yaitu sebesar Rp 16.512 juta. Peningkatan signifikan ini dikarenakan adanya tambahan nilai ekuitas dari surplus
revaluasi sebesar Rp 180.120 juta jika dibandingkan dengan nilai ekuitas per tanggal 31 Desember 2016.

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016

Total ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 16.512 juta. Nilai
tersebut meningkat sebesar Rp 7.844 juta atau 90,51% jika dibandingkan dengan nilai ekuitas per tanggal 31 Desember 2016
yaitu sebesar Rp 8.667 juta. Peningkatan ini dikarenakan turunnya saldo rugi yang dicatatkan, menjadi Rp 16.821 juta,
sedangkan pada tahun 2016 tercatat negatif Rp 24.666 juta.

Analisis Arus Kas

Berikut adalah arus kas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Dari Pelanggan 140.019 111.169 80.137
Pembayaran Kas Kepada Pemasok dan Lainnya (115.355) (81.735) (57.342)
Pembayaran Kas Kepada Karyawan (15.885) (13.768) (12.615)
Penerimaan Lain-Lain 2 2 5
Kas Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 8.781 15.668 10.185
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan (756) (602) (587)
Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 8.025 15.065 9.598

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil Pelepasan Aset Tetap - 184 -
Perolehan Aset Tetap (4.060) (375) (2.026)
Kas Neto Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (4.060) (191) (2.026)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Utang Bank 14.960 - 3.115
Pembayaran Utang Bank (2.419) (2.010) (746)
Pembayaran Liabilitas Pembiayaan Konsumen (914) (589) (537)
Pembayaran Bunga Pembiayaan Konsumen (125) (199) (238)

23
(dalam jutaan rupiah)
Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Pembayaran Bunga dan Provisi Pinjaman Bank (13.093) (12.174) (12.338)
Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas
(1.591) (14.972) (10.744)
Pendanaan

PENINGKATAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK 2.374 (97) (3.172)


KAS DAN BANK, AWAL TAHUN 1.417 1.514 4.686
KAS DAN BANK, AKHIR TAHUN 3.791 1.417 1.514

Arus Kas Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi

Penjualan Perseroan adalah dengan Purchase Order dengan jangka waktu pembayaran pada umumnya selama 15 - 30 hari.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 8.025 juta. Kas neto ini diperoleh dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp 140.019 juta dan penerimaan lain-lain sebesar Rp 2 juta. Penerimaan ini digunakan untuk
pembayaran kas kepada pemasok sebesar Rp 115.355 juta, pembayaran kas kepada karyawan sebesar Rp 15.885 juta dan
pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 756 juta.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2017 adalah sebesar Rp 15.065 juta. Kas neto ini diperoleh dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp 111.169 juta dan penerimaan lain-lain sebesar Rp 2 juta. Penerimaan ini digunakan untuk
pembayaran kas kepada pemasok sebesar Rp 81.735 juta, pembayaran kas kepada karyawan sebesar Rp 13.768 juta dan
pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 602 juta.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 9.598 juta. Kas neto ini diperoleh dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp 80.137 juta dan penerimaan lain-lain sebesar Rp 5 juta. Penerimaan ini digunakan untuk
pembayaran kas kepada pemasok sebesar Rp 57.342 juta, pembayaran kas kepada karyawan sebesar Rp 12.615 juta dan
pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp 587 juta.

Arus Kas Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 4.060 juta. Kas neto ini secara
keseluruhan digunakan untuk perolehan aset tetap.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2017 adalah sebesar Rp 191 juta. Kas neto ini diperoleh dari
hasil pelepasan aset tetap sebesar Rp 184 juta. Sisa dari kas neto ini digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp 375
juta.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 2.026 juta. Kas neto ini secara
keseluruhan digunakan untuk perolehan asset tetap.

Arus Kas Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 1.591 juta. Kas neto ini digunakan
untuk pembayaran liabilitas pembiayaan konsumen sebesar Rp 914 juta, pembayaran bunga pembiayaan konsumen sebesar
Rp 125 juta, pembayaran bunga & provisi bank sebesar Rp 13.093 juta dan pembayaran utang bank sebesar Rp 2.419 juta.
Pada kas neto ini juga, terlihat Perseroan menerima utang dari bank sebesar Rp 14.960 juta.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp 14.972 juta. Kas neto ini digunakan
untuk pembayaran bunga & provisi pinjaman bank sebesar Rp 12.174 juta, pembayaran utang bank sebesar Rp 2.010 juta,
pembayaran liabilitas pembiayaan konsumen sebesar Rp 589 juta dan pembayaran bunga pembiayaan konsumen sebesar
Rp 199 juta.
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 10.744 juta. Kas neto ini digunakan
untuk pembayaran liabilitas pembiayaan konsumen sebesar Rp 537 juta, pembayaran bunga pembiayaan konsumen sebesar
Rp 238 juta, pembayaran bunga & provisi pinjaman bank sebesar Rp 746 juta dan pembayaran bunga pembiayaan konsumen
sebesar Rp 338 juta dan pembayaran bunga & provisi pinjaman bank sebesar Rp 12.338 juta. Pada kas neto ini juga, terlihat
Perseroan menerima utang dari bank sebesar Rp 3.115 juta.

24
4. INFORMASI SEGMEN

Segmen adalah bagian khusus Perseroan yang terlibat dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Berikut merupakan
klasifikasi tersebut.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan rupiah)


Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Pendapatan
Jawa 4.142 5.328 5.115
Kalimantan 18.099 17.271 14.467
Sulawesi 12.947 5.353 1.245
Sumatera 1.359 1.436 1.352
Maluku - 2 10
Nusa Tenggara 16.751 12.436 8.863
Papua 93.772 80.465 57.721
Singapura 789 946 785
Malaysia 1.223 2.132 1.710
Jepang 100 19 33
Pajak Pertambahan Nilai (14.663) (12.012) (9.284)
Total 134.518 113.377 82.017

5. SUMBER PENDANAAN PERSEROAN

Sumber dana yang digunakan oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya bersumber dari internal Perseroan.
Sumber dari internal, didapatkan oleh Perseroan dari laba usaha, Jika sumber dari internal dirasa kurang untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan, maka Perseroan akan mencari sumber pendanaan yang berasal dari eksternal seperti, pinjaman
terhadap pihak berelasi, pinjaman bank, dan lain lain.

Tidak ada sumber likuiditas yang material yang belum digunakan oleh Perseroan. Tidak ada pula kecenderungan yang
diketahui, permintaan, perikatan, atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan
terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan.

6. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perseroan adalah risiko kredit, risiko nilai mata uang asing, risiko suku
bunga, risiko harga, dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan
mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perseroan
menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak
lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
Perseroan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima
untuk pelanggan dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perseroan melakukan hubungan
usaha hanya dengan pihak ketiga yang dikenal dan kredibel.

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing


Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada saat ini, Perseroan tidak menghadapi
risiko nilai tukar mata uang asing.

25
c. Risiko Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga Perseroan terutama timbul dari pinjaman
untuk modal kerja dan investasi. Pada saat ini, Perseroan tidak memiliki kebijakan untuk melakukan lindung nilai atas
risiko tingkat suku bunga.

d. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini Perseroan
tidak menghadapi risiko harga.

e. Risiko Likuiditas
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan bank memadai untuk mendukung kegiatan
bisnis Perseroan secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perseroan telah melakukan
prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan
tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat.

26
VI. FAKTOR RISIKO
Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham Yang
Ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini mungkin
melibatkan Perseroan, lingkungan di mana Perseroan beroperasi, saham Perseroan dan kondisi Indonesia. Oleh karena itu,
calon investor diharapkan untuk membaca, memahami dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan dalam
Prospektus ini, termasuk informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan
kegiatan usahanya, sebelum membuat keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan.

Seluruh risiko usaha dan umum yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak negatif dan material terhadap
kinerja Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki dampak langsung
terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan seluruh
atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko usaha dan umum yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak
material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha
Perseroan.

Dasar pertimbangan penentuan risiko tersedianya bahan baku sebagai risiko utama dibandingkan dengan risiko
ketergantungan dengan beberapa pelanggan utama adalah, dengan keterbatasan bahan baku, maka seluruh permintaan
pelanggan tidak dapat dikerjakan oleh Perseroan. Selain itu, pelanggan Perseroan merupakan pelanggan yang sudah
menjadi pelanggan Perseroan sejak beberapa tahun dan telah tercipta kepercayaan atas Perseroan.
Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang
berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Secara
umum, investasi dalam efek-efek dari Perseroan-Perseroan di negara berkembang seperti Indonesia memiliki risiko-risiko
yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di Perseroan-Perseroan di negara lain dengan ekonomi yang
lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga
saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi.
Risiko utama dan risiko umum yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi
Perseroan. Risiko tersebut telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga
dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus
ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau
prospek usaha Perseroan. Berikut adalah risiko material yang disusun berdasarkan bobot risiko dan dimulai dari risiko utama
yang dihadapi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya yang dapat mempengaruhi kinerja maupun harga saham
Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung:
A. Risiko Utama Yang Mempunyai Pengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Yaitu Jumlah Persediaan
Bahan Baku Tembakau
Agar proses produksi tidak terhambat, maka kelangsungan pasokan bahan baku merupakan hal yang amat sangat
penting. Musim tanam dan panen tembakau yang terjadi hanya sekali dalam setahun antara bulan Mei sampai
dengan Agustus menjadi risiko bagi persediaan tembakau Perseroan.

B. Risiko Usaha
1. Risiko Kebijakan Pemerintah
Industri tembakau dan rokok merupakan salah satu bidang usaha dengan berbagai aspek yang diatur oleh
kebijaksanaan pemerintah yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu dikarenakan adanya berbagai faktor.
Kemungkinan diberlakukannya kebijakan baru oleh pemerintah yang akan mempengaruhi tingkat penjualan seperti
kebijakan tarif cukai yang dapat mempengaruhi operasional dan profitabilitas Perseroan.

2. Risiko Persaingan
Walaupun tidak banyak persaingan dalam industri khusus manufaktur tembakau, namun beberapa pesaing yang ada
tetap harus diperhitungkan sebagai risiko bagi Perseroan karena manuver yang dilakukan oleh pesaing tidak bisa
diprediksi dan ada potensi untuk membuat pendapatan perseroan menurun.

3. Risiko Perubahan Selera Konsumen


Perubahan selera konsumen jika tidak diantisipasi dengan cepat oleh Perseroan bisa berpengaruh terhadap kinerja
Perseroan karena berisiko menurunkan pendapatan. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang
konsumen dan kemampuan membaca trend pergerakan selera konsumen penting sekali untuk menjaga kinerja
Perseroan.

27
4. Risiko Harga Bahan Baku Yang Dapat Berfluktuasi Secara Signifikan
Dalam mendukung kegiatan produksinya, Perseroan membutuhkan berbagai bahan baku untuk dapat memproduksi
sebuah produk yang berkualitas. Bahan baku utama yang dipergunakan oleh Perseroan diantaranya adalah
tembakau. Bahan baku ini merupakan sebuah produk komoditas yang diperdagangkan dalam pasar komoditas dunia.
Oleh karena itu, kedua komoditas ini dapat mengalami fluktuasi harga yang disebabkan oleh berbagai faktor yang
tidak dapat dikendalikan oleh Perseroan.

5. Risiko Terjadinya Kerusakan Pada Fasilitas Utama Yang Dipergunakan Dalam Memproduksi Tembakau Iris
Perseroan saat ini memiliki berbagai fasilitas utama yang dipergunakan untuk memproduksi tembakau iris. Proses
pembuatan tembakau iris dilakukan melalui serangkaian proses dengan mempergunakan beberapa fasilitas tersebut.
Apabila terdapat kerusakan pada fasilitas tersebut, maka hal ini dapat memperlambat atau bahkan menghentikan
proses produksi Perseroan dan hal ini berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan,
kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan.

6. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci


Kesuksesan Perseroan bergantung pada komitmen yang berkelanjutan dari manajemen kunci dan tenaga teknis serta
kemampuan Perseroan dalam memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkualitas. Faktor eksternal seperti
tingkat pengangguran, perubahan demografi, upah minimum dan peraturan ketenagakerjaan lain terkait jam kerja
minimum dan pemutusan hubungan kerja, dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi
kebutuhan dan pengendalian biaya tenaga kerja. Apabila Perseroan tidak dapat menarik dan mempertahankan
pegawai yang berkualitas, maka hal ini dapat mempengaruhi fokus bisnis Perseroan sehingga terdapat kemungkinan
bahwa Perseroan tidak bisa mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang yang potensial, seperti memperluas
jaringan pemasaran. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan kecukupan jumlah karyawan yang sesuai
dengan kapasitas produksi yang dimiliki Perseroan saat ini, atau Perseroan tidak dapat merekrut tambahan karyawan
untuk memenuhi rencana ekspansi, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha
Perseroan dapat terpengaruh dan Perseroan mungkin tidak dapat berhasil menerapkan strategi ekspansi.

7. Risiko Terjadinya Kecelakaan Kerja


Kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan saat ini mempergunakan berbagai macam mesin, yang jika tidak
dipergunakan dengan baik dapat mengakibatkan cedera pada karyawan. Apabila hal itu terjadi, Perseroan dapat
dimintakan pertanggungjawaban atas cedera yang dialami, biaya kesehatan, cuti medis dan pembayaran denda atau
sanksi menurut hukum yang berlaku.

8. Risiko Bencana Alam


Kepulauan Indonesia adalah salah satu wilayah paling aktif secara vulkanik di dunia. Karena Indonesia terletak
di zona konvergensi dari tiga lempeng litosfer besar, Indonesia dapat terkena berbagai kegiatan seismik yang
signifikan yang dapat menyebabkan letusan gunung berapi gempa bumi, tsunami, maupun gelombang pasang surut
yang menghancurkan.

Kejadian-kejadian geologis di masa depan dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia secara signifikan. Sebuah
gempa yang signifikan atau gangguan geologis lainnya di kota-kota besar Indonesia dapat mengganggu
perekonomian Indonesia secara signifikan dan menurunkan kepercayaan investor, yang dapat berdampak negatif
dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan.

C. Risiko Terkait Investasi Saham Perseroan


1. Risiko Atas Likuiditas Saham
Terdapat risiko terkait tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, mengingat
jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar. Selanjutnya, meskipun Perseroan akan mencatatkan
sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa saham Perseroan yang diperdagangkan akan aktif atau likuid karena
terdapat kemungkinan bahwa saham Perseroan akan dimiliki satu atau beberapa pihak tertentu yang tidak
memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah
pasar dari saham Perseroan akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.

28
2. Risiko Atas Fluktuasi Harga Saham Perseroan
Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana dapat mengalami fluktuasi sehingga diperdagangkan
di bawah harga penawaran saham, yang disebabkan oleh:
- Kinerja aktual operasional dan keuangan Perseroan berbeda dengan ekspektasi calon investor dan analis;
- Adanya keterbukaan informasi atas transaksi yang sifatnya material yang diumumkan Perseroan, termasuk
dalam hal adanya keterlibatan Perseroan dalam kasus hukum yang berdampak material terhadap kelangsungan
Perseroan;
- Perubahan kondisi Pasar Modal Indonesia yang berfluktuasi baik karena faktor domestik maupun pengaruh
pasar modal negara lain;
- Perubahan kondisi makro ekonomi Indonesia.

3. Risiko Atas Pembagian Dividen


Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan
mempertimbangkan kinerja Perseroan secara langsung. Kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan
Perseroan dapat menjadi salah satu alasan untuk tidak dibagikannya dividen oleh Perseroan.

Lebih lanjut, kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa yang akan dating juga dapat
mempengaruhi keputusan untuk tidak membagikan dividen, dimana laba yang terkumpul akan digunakan Perseroan
sebagai dana internal bagi pengembangan usaha Perseroan.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DAUN
TEMBAKAU. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS
INI.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL
BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI
KEUANGAN PERSEROAN.

29
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup
material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Keuangan Perseroan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Johan Malonda Mustika
& Rekan (member of Baker Tilly International) dengan opini wajar tanpa modifikasian dalam semua hal yang material dalam
laporan tanggal 9 Mei 2019 yang ditandatangani oleh Fuad Hasan, CPA, CA., yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

30
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA
KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan pada tahun 1955, berdasarkan Akta Pendirian No. 25 tanggal 16 Mei 1955, dibuat dihadapan
H. Chusen Bisri, SH., Notaris di Malang, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A. 5/61/3 tanggal 16 Juni 1955, serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Juni 1956 No. 478, Tambahan No. 50.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham pada saat Perseroan didirikan adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 5.000,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 1.000 5.000.000,- 100
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Dokter Mohamad Isa 100 500.000 25
- Tuan Bajumi Wahab 100 500.000 25
- The Djie Siang Handel Maatschappij 180 900.000 45
- The Ping Biauw 10 50.000 2,5
- Tan Wat Nio 10 50.000 2,5
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 400 2.000.000 100
Saham dalam Portepel 600 3.000.000

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 3 tanggal 7 Juli
2008 dari Notaris Ermin Yuniastuti, S.H., mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-
45448.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008.

Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian tersebut selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir diubah dengan Akta pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Indonesian
Tobacco No. 4 tanggal 1 April 2019 yang dibuat dihadapan Rini Yulianti, SH. Notaris di Jakarta yang sudah mendapat
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-0018253.AH.01.02.Tahun 2019, tanggal 2 April 2019, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0184707 tanggal 2 April 2019, Penerimaan Pemberitahuan Data
Perseroan nomor AHU-AH. 01.03-0184707 tanggal 2 April dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-0055193.AH.01.11.TAHUN 2019
tanggal 2 April 2019 dalam rapat diputuskan tentang : (i) Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan, (ii)
Menyetujui peningkatan modal disetor dan ditempatkan, (iii) Menyetujui perubahan status Perseroan yang semula
Perseroan tertutup/ Non publik menjadi Perseroan Terbuka / Publik, (iv) Menyetujui perubahan maksud dan
tujuan Perseroan, (v) Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Saham-saham Perdana
Perseroan (Initial Public Offering), (vi) Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan atau portepel Perseroan
dalam jumlah sebanyak-banyaknya 274.060.000 (dua ratus tujuh puluh empat juta enam puluh ribu) lembar saham
dengan masing-masing saham bernilai nominal Rp 50,- (lima puluh rupiah) (selanjutnya disebut “Saham Baru”)
untuk ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering) dengan
memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan-
peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, (vii) Menyetujui melepaskan dan mengesampingkan hak masing-
masing pemegang saham Perseroan untuk mengambil bagian terlebih dahulu (right of first refusal) atas Saham
Baru yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, (viii) Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan
pencatatan saham- saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, (ix) Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris dalam Perseroan, (x) Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang penuh dengan hak
substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka efektifnya
dan/atau pelaksanaan keputusan-keputusan, (xi) Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan dalam rangka menjadi Perusahaan Terbuka.

31
Hingga diterbitkannya prospektus ini, Perseroan memiliki 1 kantor pusat yang juga merupakan fasilitas pabrik
untuk kegiatan produksi. Untuk jaringan pemasaran, Perseroan memiliki 1 team marketing untuk memasuki pasar
yang baru dan 1 agen besar disetiap wilayah provinsi penjualan dan selanjutnya akan disalurkan ke retail tradisional
yang tersebar di provinsi tersebut.

Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 1 April 2019, kegiatan usaha Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri
Pengolahan dan Perdagangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Kegiatan usaha Utama:


- Industri Pengeringan dan Pengolahan Tembakau
Mencakup usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan atau dengan cara lain termasuk juga
usaha perajangan daun tembakau.

- Industri Pengolahan Tembakau


Mencakup pembuatan tembakau atau produk pengganti tembakau, seperti rokok, cerutu, cangklong,
snuf, chewing dan pemotongan serta pengeringan kembali tembakau tetapi tidak mencakup penanaman
atau pengolahan awal tembakau.

- Industri Rokok dan Produk Tembakau Lainnya


Mencakup industri produk tembakau dan produk tembakau pengganti, seperti rokok, rokok tembakau,
cerutu, tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau sedot (snuf).

- Industri Kretek
Mencakup usaha pembuatan kretek yang mengandung tembakau rajangan, krosok Rajang, cengkeh
Rajang, dan tambahan bahan-bahan perisa, yang menghasilkan campuran beraroma khas, dilinting
dengan berbagai bahan pembungkus (ambri/papir/tipping). Termasuk industri kretek tangan, kretek
tangan filter dan kretek mesin.

- Industri Rokok Putih


Mencakup usaha pembuatan rokok putih yang tidak mengandung komponen cengkeh. Usaha
pembungkusan/pengepakan rokok putih tanpa melakukan pembuatan rokok.

- Industri Rokok Lainnya


Mencakup usaha pembuatan rokok lainnya, selain kretek atau rokok putih, seperti cerutu, rokok
kelembak menyan dan rokok klobot/kawung, tembakau iris (TIS), cerutek dan hasil pengolahan
temabakau lainnya (HPTL). Termasuk industry tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau
sedot (snuf).

- Industri Pengolahan Tembakau Lainnya


Mencakup pengeringan dan pengolahan tembakau lainnya, industri homogenisasi atau rekonstitusi
tembakau, industry bumbu rokok dan kelengkapan lainnya.

- Industri Bumbu Rokok Serta Kelengkapan Rokok Lainnya


Mencakup Industri pengolahan tembakau yang belum diklasifikasikan ditempat lain, seperti industri
homogenisasi atau rekonstitusi tembakau dan tembakau bersaus. Termasuk pembuatan bumbu rokok,
serta kelengkapan rokok lainnya, seperti kelembak menyan, saus rokok/tembakau, uwur, klobot,
kawung serta pembuatan filter.

b. Selain kegiatan usaha utama, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut:
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti rokok kretek
dan rokok putih.

32
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pertanian tanaman tembakau, seperti daun tembakau yang
belum diolah dan tembakau rajangan sebagainya.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:

Nilai Nominal Rp 50,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10
- PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 666.660.000 33.333.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000

Perubahan dalam susunan pemegang saham dan kepemilikan saham selama 3 (tiga) tahun terakhir sebelum
penyampaian pernyataan pendaftaran, adalah sebagai berikut:

Tahun 2016
Tidak ada perubahan susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tahun 2016.

Tahun 2017
Tidak ada perubahan susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tahun 2017.

Tahun 2018
Tidak ada perubahan susunan pemegang saham dan kepemilikan saham pada tahun 2018.

3. PERIJINAN YANG DIMILIKI PERSEROAN, PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR BIDANG


USAHA PERSEROAN

No. Jenis Ijin Keterangan


No. 9120203312426 yang diterbitkan tanggal
22 Maret 2019, adalah Perusahaan Penanaman Modal
1. Nomor Induk Berusaha (NIB) Dalam Negeri dengan bidang KBLI 12091, yaitu Industri
Pengeringan dan Pengolahan Tembakau

No. 130811600010, diterbitkan oleh Kepala Dinas


Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang tanggal
2. Tanda Daftar Perusahaan 23 November 2015 dan berlaku sampai dengan
tanggal 18 September 2020.

No. 503.20/ 0002/ 35.73.313/2019, diterbitkan oleh


epala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
3. Tanda Daftar Gudang
Terpadu Satu Pintu Kota Malang tanggal 6 Mei 2019

No. 517/14/35.73.407/2014, tanggal 03 September


2014 diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar
Perizinan Terpadu Kota Malang.

No. 01.123.504.1-651.000 yang diterbitkan oleh


5. NPWP Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Malang.

No. PEM-00879/WPJ.12/KP.0903/2007, tanggal


Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak 10 April 2007 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor
6.
(SPKP) Kepala Seksi Pelayanan Pajak Madya Malang.

33
No. Jenis Ijin Keterangan
No. 530/536/35.73.01.1007/2016, tanggal 06 Juni
2016 diterbitkan oleh Kelurahan Purwantoro,
7. Surat Keterangan Domisili
Kecamatan Blimbing, Pemerintah Kota Malang.

No. 530/44/35.73.313/2018, tanggal 18 Desember


2017 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Penanaman
8. Izin Usaha Industri Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Malang.

No. 05.008557, tanggal 08 Mei 2013 yang diterbitkan


9. Nomor Identitas Kepabeanan oleh Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai.

No. 0706.1.3.0062, tanggal 30 September 2014 yang


Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena diterbitkan oleh Kepala Kantor Pengawasan dan
10.
Cukai (NPPBKC) Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Malang.

No. 133201676-P, tanggal 16 Juni 2016 yang


diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal
11. Angka Pengenal Importir-Produsen (API-P)
Provinsi Jawa Timur.

No. DI/U/1222/N/180202/001 diterbitkan tanggal


12. Deklarasi Impor Importir Pemilik API-P 2 Februari 2018

No. 66-/168/35.73.313/2018, tanggal 31 Desember


2018 yang diterbitkan oleh Keputusan Kepala Dinas
13. Izin Lingkungan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Malang.

No. 660/3256/35.73.307/2018 yang diterbitkan


Persetujuan Kelayakan Lingkungan
14. di Malang pada 17 Oktober 2018
(AMDAL)
Persetujuan Rekomendasi Lingkungan Hidup kota
Malang No. 660/1307/35.73.307/ 2018 yang
15. Rekomendasi KA-ANDAL
ditetapkan di Malang pada 5 Maret 2018.

No. 640/091/428.318/2001, tanggal 09 April 2001


yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan Kota
16. Izin mendirikan Bangunan SHGB No. 297
Malang.

4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta No. 4 tahun 2019, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Shirley Suwantinna


Komisaris Independen : Samsul Hidayat, SE, MBA

Direksi

Direktur Utama : Djonny Saksono


Direktur : Helly Ardiani Adi Pertiwi

Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Keputusan Ketua Dewan
Komisioner OJK, POJK 33/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Atau Perusahaan Publik. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah orang perseorangan yang memenuhi

34
persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat dengan pernyataan sebagai berikut:

1. Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik.


2. Cakap melaksanakan perbuatan hukum.
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
a) Tidak pernah dinyatakan pailit;
b) Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
c) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d) Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
1) Pernah tidak menyelanggarakan RUPS Tahunan;
2) Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah
tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertangggung jawaban sebagai anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
3) Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dari
Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau
laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
4) Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
5) Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan
Publik.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar Perseroan yang
tertuang dalam Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 4 Tanggal 1 April 2019, pasal 12, adalah sebagai
berikut:

1) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan. Tugas pokok
Direksi adalah:
a. memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
b. memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;
c. menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan
kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya
tahun buku yang akan datang.
2) Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan sebagaimana dimaksud ayat 1, Direksi wajib
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
3) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian menjalankan
tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
5) Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perseroan, serta berwenang untuk mengangkat dan
memberhentikan sekretaris perusahaan atau susunan unit- kerja sekretaris perusahaan berikut penanggung
jawabnya, serta dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Direksi dapat membentuk komite dan wajib melakukan evaluasi terhadap
kinerja komite setiap akhir tahun buku.
6) Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang
akan datang.
7) Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat
Umum Pemegang Saham.
8) Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala
tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa
untuk melakukan tindakan-tindakan di bawah ini Direksi terlebih dulu harus mendapat persetujuan dari
Dewan Komisaris:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan
di Bank);
b. mengikat Perseroan sebagai penjamin hutang, dengan- memperhatikan pasal 12 ayat 8;

35
c. membebani dengan hak tanggungan, menggadaikan atau- dengan cara lain mempertanggungkan
kekayaan Perseroan, dengan memperhatikan pasal 12 ayat 8;
d. menjual/mendapatkan atau melepaskan barang tidak bergerak, termasuk hak-hak atas tanah dan/atau
bangunan, dengan memperhatikan pasal 12 ayat 8;
e. melakukan penyertaan modal dalam perseroan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
9) Untuk menjalankan perbuatan hukum mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari harta kekayaan bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku,
Direksi harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan.
10) Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan -di bidang Pasar Modal.
11) Anggota Direksi Perseroan tidak dapat mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan, apabila:
a. Terjadi Perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau
b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
12) Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang- saham utama dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
berdasarkan suara setuju terbanyak dari pemegang- saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan
sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar ini.
13) Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang
anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan
mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka Perseroan
akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dan dalam hal seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
mempunyai benturan- kepentingan, maka Perseroan akan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat
Umum Pemegang Saham.
14) a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
15) Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang
atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa
khusus dan wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini.
16) Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan
wewenang itu oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada keputusan Direksi.
17) Untuk mengurus Perseroan, Direksi diwajibkan menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta peraturan --perundang-undangan yang
berlaku.

Berdasarkan Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan, Direksi diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun,
sedangkan berdasarkan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu
5 (lima) tahun. Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:

Tugas Dewan Komisaris dalam 1 tahun terakhir adalah:


- Menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko.
- Menyampaikan saran dan pendapat mengenai rencana pengembangan Perseroan dan laporan tahunan.
- Memberikan saran dan pendapat mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan
Perseroan.
- Melakukan tugas pengawasan.

Remunerasi

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 645.361.752,
Rp 640.962.032 dan Rp 637.656.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018,
2017 dan 2016. Pengungkapan ini telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan.

36
Frekuensi Rapat

Direksi dan Dewan Komisaris belum pernah melakukan rapat secara formal dan tidak terdapat notulensi.
Keputusan rapat hanya dituangkan dalam catatan masing-masing. Rencana selanjutnya terkait rapat Direksi dan
Dewan Komisaris, Perseroan akan mengadakan rapat yang berpedoman kepada POJK No.33/POJK.04/2014.

DEWAN KOMISARIS

Shirley Suwantinna – Komisaris Utama


Warga Negara Indonesia, usia 44 tahun. Memperoleh gelar Master Business
Administration (MBA) pada tahun 2006 dari The Hague University of Applied Science,
Den Haag, The Netherlands. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
pada tahun 1997 dari Universitas Brawijaya Malang.

Riwayat pekerjaan
2019 - Sekarang : Komisaris Utama PT Indonesian Tobacco Tbk
2016 - 2019 : Komisaris PT Indonesian Tobacco
2013 - 2015 : Business Development PT Indonesian Tobacco
2007 - 2014 : Direktur PT Koki Makmur Sejahtera
1997 - 2003 : Business Development Pramono Engineering

Samsul Hidayat, SE., MBA – Komisaris Independen


Warga Negara Indonesia, usia 51 tahun. Memperoleh gelar Master Business
Administration in Finance tahun 1999 dari Cleveland State University, USA.

Riwayat pekerjaan
2019 - Sekarang : Komisaris Independen PT Dana Brata Luhur Tbk.
2019 - Sekarang : Komisaris Independen PT Indonesian Tobacco Tbk
2018 - Sekarang : Komisaris Independen PT Sentral Mitra Informatika Tbk
2018 - Sekarang : Komisaris Independen PT Mirae Asset Sekuritas
Indonesia
2018 - Sekarang : Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia
2015 - 2018 : Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia
2012 - 2015 : Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa
PT Bursa Efek Indonesia
2006 - 2012 : Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Efek
Biro Transaksi dan Lembaga Efek
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
2004 - 2006 : Kepala Sub. Bagian Keterbukaan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik Sektor Rill
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
2002 - 2004 : Kepala Sub. Bagian Keterbukaan Penyidikan Emiten dan
Perusahaan Publik
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
2001 - 2002 : Kepala Sub. Bagian Keterbukaan Usaha Dasar dan Farmasi
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1999 - 2002 : Kepala Sub. Bagian Rencana Kerja dan Laporan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
1993 : Mulai bekerja di Badan Pengawas Pasar Modal.

DIREKSI

Djonny Saksono - Direktur Utama


Warga Negara Indonesia, usia 54 tahun. Memperoleh gelar BSC pada tahun 1988
dari University of Southern California - Los Angeles, USA.

Riwayat pekerjaan
2019 - Sekarang : Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk

37
2002 - 2019 : Direktur & Pemilik PT Indonesian Tobacco
1995 - 2002 : Manajer Operasional PT Indonesian Tobacco
1988 - 1995 : Management Trainee PT Indonesian Tobacco

Helly Ardiani Adi Pertiwi – Direktur


Warga Negara Indonesia, usia 52 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Sosial, Jurusan
Sosiologi, pada tahun 1995 dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.

Riwayat pekerjaan
2019 - Sekarang : Direktur PT Indonesian Tobacco Tbk
2011 - 2019 : HRD Manager Corporate & Management
Representative Sentosa Group Surabaya
2007 - 2011 : Assistant Manager Personal & General Affair
PT Indoprima Gemilang Surabaya dan Gresik
2006 - 2007 : Assistant Manager HRD PT Indobaja Prima Murni
Gresik
2004 - 2006 : Assistant Manager HRD Holding Company Indoprima
Group Surabaya
2001 - 2004 : Assistant Manager HRD PT Indolitharge Megahtama
Pasuruan
1990 - 2001 : Assistant Manager HRD, Assistant Manager Produksi
Assistant Manager PPIC PT Indra Eramulti Logam
Industri Pasuruan

5. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE (“GCG”))

Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan nilai-nilai Good Corporate Governance (“GCG”) hal ini sejalan dengan
perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka, dan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya
dengan berpedoman pada anggaran dasar serta ketentuan dan peraturan yang berlaku khususnya di bidang Pasar
Modal.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance “GCG”). GCG dijadikan oleh Perseroan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan agar tujuan
Perseroan dapat tercapai, serta menjamin penggunaan sumberdaya seefisien mungkin. Penerapan GCG pada
Perseroan bertujuan untuk meningkatkan transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta
kewajaran dalam memenuhi hak-hak pemegang saham sehingga Perseroan dapat menjalankan usahanya dengan
berperilaku bijak dengan prinsip kehati-hatian.

Perseroan juga telah memiliki perangkat-perangkat sebagai perusahaan yang menerapkan GCG sesuai dengan
ketentuan pasar modal, antara lain telah memiliki Komisaris Independen sesuai dengan POJK 33/2014, serta satu
orang Sekretaris Perusahaan yang telah sesuai dengan POJK 35/2014. Perseroan juga telah membentuk Komite
Audit yang akan membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penelaahan, pelaporan dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai laporan keuangan Perseroan yang mencakup didalamnya
keterbukaan informasi, sistem pengendalian internal dan manajemen risiko, sesuai dengan POJK 55/2015, dan
telah membentuk dan menyusun piagam unit audit internal, yang telah sesuai dengan POJK 56/2016, serta telah
membentuk komite nominasi dan remunerasi yang telah sesuai dengan POJK 34/2014.

Pengelolaan Risiko yang Telah Dilakukan Perseroan

Perseroan telah melakukan beberapa pengelolaan risiko diantaranya:


- Perseroan terus berinovasi dengan divisi R&Dnya dalam hal flavour yang paling menentukan dalam persaingan
usaha pengelolaan tembakau. Inovasi dalam hal flavor juga dilakukan untuk mengatasi jika adanya perubahan
selera masyarakat.
- Perseroan mengambil dalam jumlah banyak dari petani lokal dan distributor dalam jumlah banyak mengingat
keadaan panen tahun depan tidak dapat diprediksi baik karena cuaca juga jika terjadi penurunan kualitas.

38
Kemungkinan Kebijakan Terhadap Lingkungan Hidup Yang Berdampak Terhadap Perseroan

(1) Perseroan dapat dirugikan oleh penerapan dan penegakan peraturan lingkungan hidup yang lebih ketat.
Perseroan, seperti perusahaan industri rokok lainnya di Indonesia, tunduk pada peraturan-peraturan lingkungan
hidup, dan perubahan peraturan lingkungan hidup di Indonesia dapat memberikan dampak negatif pada aktivitas
kegiatan usaha. Fasilitas produksi Perseroan berada dibawah pengawasan oleh berbagai instansi Pemerintah, baik
yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal, yang memiliki standar pengkajian yang berbeda. Instansi tersebut
memiliki wewenang untuk memeriksa dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan lingkungan hidup,
termasuk wewenang untuk mengenakan denda dan mencabut izin operasi. Selain itu, sewaktu-waktu instansi
Pemerintah dapat menerapkan peraturan tambahan yang mewajibkan Perseroan untuk mengeluarkan dana
tambahan berkaitan dengan lingkungan hidup yang dapat berdampak material terhadap Perseroan, akan tetapi
sampai pada saat ini Perseroan berkeyakinan bahwa operasinya telah disesuaikan dengan peraturan lingkungan
hidup yang berlaku di Indonesia.

(2) Risiko gangguan dari organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah, dan perorangan yang
berkepentingan terhadap fasilitas produksi atau kegiatan operasional perseroan.
Organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah dan perorangan, dari waktu ke waktu, dapat terus
menekan atau menghambat kegiatan produksi perusahaan industri rokok. Sebagai contoh, kelompok dan individu
tersebut melakukan unjuk rasa yang dapat mengganggu fasilitas produksi dan mengancam untuk mengajukan
tuntutan hukum untuk berusaha mengganggu kegiatan perusahaan manufaktur pada umumnya. Beberapa
organisasi non-pemerintah dan badan amal memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas produksi Perseroan.
Terdapat risiko dimana organisasi tersebut menjadi semakin aktif dan dapat mempengaruhi otoritas terkait untuk
melakukan perubahan peraturan lingkungan hidup dan menerapkan standar yang lebih ketat atas aktivitas
operasional Perseroan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menimbulkan reaksi negatif dari pers atas kegiatan
Perseroan dan perusahaan rokok pada umumnya. Penundaan dalam kegiatan produksi merupakan akibat dari
intervensi kelompok-kelompok lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah atau perorangan, atau tindakan
negatif lain yang dapat menimbulkan persepsi buruk tentang perusahaan manufaktur rokok pada umumnya, dan
dapat mempengaruhi reputasi Perseroan serta menghambat kegiatan operasi, sehingga mempengaruhi hasil
operasi yang dapat menyebabkan Perseroan mengalami kerugian finansial.

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Sebagai pemrakarsa industri pengolahan tembakau iris di kota Malang, Pemerintah Kota Malang menilai adanya
potensi yang akan berdampak terhadap lingkungan seperti potensi penurunan kualitas udara, peningkatan
kebisingan, peningkatan bangkitan lalu lintas dan potensi timbulnya bau. Namun, perseroan berhasil mengatasi
potensi-potensi tersebut sehingga Perseroan berhasil memperoleh AMDAL dari Pemerintah Kota Malang.

Perseroan memiliki AMDAL dengan nomor 660/168/35.73.313/2018 dari Pemerintah Kota Malang sesuai dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juncto (ii)
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan juncto (iii) Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta
Penerbitan Izin Lingkungan dan juncto (iv) Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 tahun 2015 tentang Izin
Lingkungan.

Rekomendasi KA-ANDAL

Berdasarkan Persetujuan Rekomendasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang dan selaku Ketua Komisi
Penilai AMDAL Kota Malang No. 660/1307/35.73.307/2018 yang ditetapkan di Malang pada 5 Maret 2018, Ketua
Komisi Penilai AMDAL Kota Malang menerbitkan rekomendasi KA-ANDAL Kegiatan Industri Pengolahan Tembakau
Perseroan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan ANDAL, RKL dan RPL.

Sekretaris Perusahaan

Sebagai memenuhi ketentuan POJK 35/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, Perseroan telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 003/IT-OFFICE/IV/2019 pada tanggal
2 April 2019 tentang Penunjukkan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), dimana Perseroan telah menunjuk
Djonny Saksono untuk melaksanakan fungsi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Djonny Saksono
merupakan Direktur Utama Perseroan dan juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada Perseroan.

39
Fungsi sekretaris perusahaan melaksanakan tugas paling kurang sebagai berikut:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal;

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
1) Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten
atau Perusahaan Publik;
2) Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
3) Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
4) Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
5) Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham Perseroan atau
Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Alamat Sekretaris Perusahaan:


PT Indonesian Tobacco Tbk.
Jalan Letjen S. Parman No. 92
Malang 65122 - Jawa Timur, Indonesia
Tel. +62 341 491017, Fax. +62 341 491407
Email: office@indonesiantobacco.com

Komite Nominasi dan Remunerasi

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisoner OJK, POJK 34/2014 Tanggal 8 Desember 2014. Perseroan membentuk
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Perseroan No. 004/IT-OFFICE/IV/2019
pada tanggal 2 April 2019.

Dewan Komisaris menyetujui untuk menunjuk Samsul Hidayat, SE., MBA selaku Komisaris Independen Perseroan
untuk juga bertindak selaku Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan terhitung sejak tanggal Surat
Keputusan tersebut, dengan susunan anggota sebagai berikut:

a. Shirley Suwantinna yang merupakan Komisaris Utama Perseroan, juga bertindak sebagai anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi pada Perseroan.

b. Sebagai Anggota. Riwayat pekerjaan:


- Sejak 2019 sampai dengan saat ini, menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
- Sejak 2019 sampai dengan saat ini, menjabat sebagai anggota komite Nominasi dan Remunerasi pada
Perseroan.
- Sejak 2016 sampai dengan 2019 menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

Adapun tugas dan tanggung jawab dan wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut :

a. Terkait fungsi Nominasi:


1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
a) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
b) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan
c) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris, berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan
4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

40
b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
a) Struktur Remunerasi;
b) Kebijakan atas Remunerasi; dan
c) Besaran atas Remunerasi
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang
diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Komite Audit

Perseroan telah mempunyai Komite Audit sesuai dengan Keputusan Dewan Komisoner OJK, POJK 55/2015 Tanggal
23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, serta Peraturan PT Bursa
Efek Indonesia No.1-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas Selain Saham Yang DIterbitkan Oleh
Perusahaan Tercatat dengan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. KEP-
00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014.

Berdasarkan Surat Keputusan No. 005/IT-OFFICE/IV/2019 tanggal 2 April 2019, berikut adalah susunan
keanggotaan Komite Audit Perseroan:

- Samsul Hidayat, S.E., MBA, yang merupakan Komisaris Independen, bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

- Andi Sudhana, Anggota Komite Audit


Warga Negara Indonesia, 58 tahun, memperoleh gelar magister manajemen pada tahun 2001.

Riwayat Pekerjaan
- 2019 - Sekarang : Anggota Komite Audit PT Indonesian Tobacco.
- 2017 - Sekarang : Komisaris Independen PT Dwidana Sakti Sekuritas
- 2014 - Sekarang : Pengajar/Dosen tetap STIE Bisnis Indonesia Jakarta
- 2012 - Sekarang : Dosen Universitas Bhayangkara Jaya Jakarta
- 2011 - Sekarang : Pengajar Pendidikan dan Sertifikasi Pasar Modal TICMI

- Dr. Erwin Saraswati, Ak,CPMA,CSP,CA , Anggota Komite Audit


Warga Negara Indonesia, 59 tahun, memperoleh gelar S3 dari FEB UI.

Riwayat Pekerjaan :
- 2019 - Sekarang : Anggota Komite Audit PT Indonesian Tobacco
- 2018 - Sekarang : Ketua Program Magister Akuntansi (PMA FEB UB)
- 2016 - Sekarang : Sekretaris ICSP (Institut Certified Sustainabillity Practitioner)
- 2015 - 2017 : Ketua Program Doktoral FEB UB
- 2012 - 2015 : Ketua Pusat Kajian Pengembangan Akuntansi FEB UB
- 2006 - 2011 : Pendidikan Doktorat
- 2005 - 2006 : Sekretaris PPAk
- 2002 - 2005 : Bendahara Pusat Kajian Pengembangan Akuntansi FEB UB
- 1987 - Sekarang : Dosen Jurusan Akuntansi

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit:

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit sesuai dengan Piagam Komite Audit adalah sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik
dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan
informasi keuangan Perseroan;
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan;
c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
Akuntan atas jasa yang diberikannya;
d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan
pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan
tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

41
f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan; dan
i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Unit Audit Internal

Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisoner OJK, POJK 56/2015 Tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No. 001/IT-OFFICE/IV/2019 tanggal 2 April 2019. Adapun anggotanya adalah sebagai
berikut:

- Ardhyan Yanuar, Kepala Unit Audit Internal


Warga Negara Indonesia, 30 tahun, mendapat gelar sarjana sistem informasi dari Universitas Bina
Nusantara.
Riwayat singkat pekerjaan:
- 2019 - Sekarang : Kepala Unit Audit Internal Perseroan
- September 2015 - Desember 2018 : Supervisor Audit Internal PT Sungai Budi Holding Company
- Desember 2011 - September 2015: Marketing Communication and Event Manager di KnF Entertainment
- Desember 2012 - Agustus 2015 : Staff Bisnis Internasional PT Artaboga Cemerlang

Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal:

Adapun tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan program kerja audit internal tahunan;


2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko seuai
dengan kebijakan Perusahaan;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, proyek,
pemasaran, akuntansi, operasional dan sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan
kegiatan lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen;
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris;
6. Memantau, menganalisis, serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
7. Bekerjasama dengan Komite Audit;
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya;
9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Perseroan telah menguraikan sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Emiten dan uraian mengenai
pelaksanaan pengawasan internal.

Saat ini sistem pengendalian internal yang diterapkan Perseroan, masih dalam sebatas kebijakan manajemen
Perseroan antara lain:
- Efektifitas dan efisiensi operasional
- Reliabilitas pelaporan keuangan
- Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

Uraian pelaksanaan pengawasan internal dilakukan oleh unit audit internal yang disebut dalam tugas dan tanggung
jawab unit audit internal.

42
6. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

RUPS

DEWAN
KOMISARIS

KOMITE DIREKTUR KOMITE


NOMINASI &
REMUNERASI UTAMA AUDIT

SEKRETARIS UNIT INTERNAL


PERUSAHAAN AUDIT

DIREKTUR
UMUM

MANAGER SDM MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


AKUNTANSI & MANAGER PPIC MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER
IT PEMASARAN PEMBELIAN KEUANGAN GUDANG PRODUKSI QC R&D

7. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa Sumber Daya Manusia (“SDM”) merupakan salah satu faktor penentu
bagi keberhasilan setiap usaha dan kegiatannya. Oleh karena itu, Perseroan secara sungguh-sungguh, terencana,
dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui
berbagai program pendidikan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi
seluruh karyawan baik secara teknis fungsional dan manajerial.

Sebagai bisnis yang kunci keberhasilannya terletak dari pengracikan flavour, Perseroan memiliki karyawan kunci
untuk memegang rahasia dimulai dari bahan baku flavour hingga resep setiap rasa produk itu sendiri. Pada saat ini
kunci keberhasilan tersebut masih dipegang top manajemen dimana manajemen turut berusaha mengembangkan
pengetahuannya mengenai ragam selera pasar di berbagai negara dengan mencoba banyak produk di negara yang
didatanginya.

Program pengembangan karyawan mulai diadakan oleh Perseroan pada tahun 2017, dengan mengundang
Premysis Consulting, diadakan In-House Training Awareness & Implementation ISO 9001: 2015 pada tanggal
26 – 27 Oktober 2017.

Pada tahun 2018, program pengembangan karyawan sebagai human capital dan pembentukan Corporate Culture
yang mengarah pada perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) mulai diadakan dengan jadwal sebagai
berikut :

No. Periode Peserta Keterangan Partner


1. Januari 2018 – Mei 2018 Semua Staff & Sebagian Pembentukan Corporate Total Quality
Pekerja Culture – Budaya Kerja Indonesia
Efisien Dan Rasa
Kepemilikan Dan
Kepedulian Terhadap
Perusahaan Dan
Perubahan Cara Pikir
Dalam Bekerja
2. 30 – 31 Juli 2018 Staff Awareness & Premys
Implementation SMK3 Consulting
3. 10 – 11 Agustus 2018 Staff Awareness & Premys
Implementation Site 5S Consulting
(5R)

43
No. Periode Peserta Keterangan Partner
4. Oktober 2018 – Mei Staff & Pekerja Awareness, Planning Total Quality
2019 Program, Design Indonesia
Program,
Implementation Key
Performance Indicator
(KPI)
5. November 2018 – April Staff & Pekerja Penyusunan SMK3, Sakti Indonesia
2019 Implementasi Dan Audit
External SMK3

Perseroan telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada karyawannya dengan memenuhi ketentuan tentang
upah minimum propinsi/regional yang berlaku bagi pegawai.

Profil Karyawan Perseroan

Komposisi Karyawan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perseroan mempekerjakan masing-masing 315
dan 344 karyawan. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan menurut jenjang
pendidikan, manajemen, usia dan status karyawan.

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

31 Desember
Tingkat Pendidikan Formal
2018 2017
Sarjana (S1) 16 12
Diploma III 9 8
SMA ke bawah 290 324
Jumlah 315 344

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajerial

31 Desember
Jenjang Manajerial
2018 2017
Direksi 1 1
Manajer 8 7
Staff 54 49
Non-Staff 252 287
Jumlah 315 344

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

31 Desember
Tingkat Usia
2018 2017
<30 Tahun 148 165
31 – 40 Tahun 93 98
41 – 50 Tahun 57 60
Lebih dari 50 Tahun 17 21
Jumlah 315 344

Komposisi Karyawan Menurut Status Kerja

31 Desember
Status Karyawan
2018 2017
Tetap 184 178
Kontrak 131 166
Jumlah 315 344

44
Tunjangan dan Fasilitas Karyawan

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai kemampuan Perseroan,
Perseroan menyediakan fasilitas bagi karyawan berupa:
1. Program BPJS (Badan Pelaksanaan Jaminan Sosial)
Perseroan telah mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
2. Tunjangan Hari Raya
3. Insentif Dari Produksi Dan Penjualan

8. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG


SAHAM

Struktur kepemilikan Perseroan sebelum penawaran umum, adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 50,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 2.666.640.000 133.332.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Djonny Saksono 600.660.000 30.033.000.000 90,10
- PT Anugerah Investindo Nusantara 66.000.000 3.300.000.000 9,90
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 666.660.000 33.333.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 1.999.980.000 99.999.000.000

Berikut ini adalah tabel hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham Perseroan:

Nama AIN IT
Djonny Saksono DU DU
Shirley Suwantinna KU KU
Samsul Hidayat, SE., MBA - KI
Helly Ardiani - D

Keterangan:

KU = Komisaris Utama AIN = PT Anugerah Investindo Nusantara


DU = Direktur Utama IT = PT Indonesian Tobacco
KI = Komisaris Independen
D = Direktur

Sifat Hubungan Kekeluargaan Diantara Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
Perseroan.

No. Nama Jabatan Sifat Hubungan Kekeluargaan


1. Shirley Suwantinna Komisaris Utama Merupakan Istri dari Djonny Saksono
2. Djonny Saksono Direktur Utama Merupakan Suami dari Shirley Suwantinna

DIAGRAM HUBUNGAN KEPEMILIKAN

DJONNY SAKSONO SHIRLEY SUWANTINNA


(75%) (25%)

PT ANUGERAH INVESTINDO NUSANTARA DJONNY SAKSONO


(9,90%) (90,10%)

PT INDONESIAN TOBACCO Tbk

45
Pemegang saham mayoritas sekaligus sebagai pengendali adalah Bapak Djonny Saksono.

9. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

1) PT ANUGERAH INVESTINDO NUSANTARA ("AIN")

UMUM

AIN adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia untuk pertama kali dengan nama “PT Anugerah Investindo Nusantara”, yang
berkedudukan di Kota Administrasi Malang berdasarkan Akta Pendirian AIN No. 11 tanggal 3 Maret 2014,
dibuat dihadapan Junjung Handoko Limantoro, S.H., Notaris di Malang, yang telah mendapat Pengesahan
Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-10.07054. tanggal 19 Maret 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. 04535
tanggal 19 Maret 2014.

MAKSUD DAN TUJUAN

Bahwa Maksud dan tujuan AIN adalah berusaha dibidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat,
perindustrian, percetakan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, AIN dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

STRUKTUR PERMODALAN

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 3 Maret 2014, struktur permodalan AIN adalah sebagai berikut:

No. Keterangan
1. Modal Dasar : Rp 3.000.000.000 (Tiga Miliar Rupiah) yang terbagi atas 30.000
(Tiga Puluh Ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal
sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu Rupiah Rupiah).

2. Modal Ditempatkan : Rp 750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah Rupiah)
yang terbagi atas 7.500 (Tujuh Ribu Lima Ratus) saham, masing-
masing saham bernilai nominal sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu
Rupiah Rupiah).

3. Modal Disetor : Rp 750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah Rupiah)
yang terbagi atas 7.500 (Tujuh Ribu Lima Ratus) saham, masing-
masing saham bernilai nominal sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu
Rupiah Rupiah).

Susunan pemegang saham AIN berdasarkan struktur permodalan tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp 100.000,- per saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)
Modal Dasar : 30.000 3.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor:
- Djonny Saksono 5.625 562.500.000 75,00
- Shirley Suwantinna 1.875 187.500.000 25,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 7.500 750.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 22.500 2.250.000.000

SUSUNAMA SUSUNAN PENGURUS


Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi AIN pada saat ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:
Komisaris : Shirley Suwantinna

46
Direksi:
Direktur : Djonny Saksono

10. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA


A. Perjanjian Kredit dengan Pihak Ketiga
1. Kredit No. 2 tertanggal 19 Februari 2019 yang dibuat di hadapan Maya Hasanah, S.H., M.Kn., Notaris
Kota Malang (“PK No. 2/19 Februari 2019”) antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (“BWS”);
2. Perseroan;
secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

Objek PK No. 2/19 Februari 2019


Fasilitas pinjaman rekening koran dengan plafond yang bersifat revolving sebesar Rp 90.000.000.000,-
(sembilan puluh miliar Rupiah) yang diberikan oleh BWS untuk digunakan untuk take over fasilitas di Bank
Mestika Dharma dan tambahan modal kerja.

Jangka Waktu PK No. 2/19 Februari 2019


12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 19 Februari 2020.

Denda
a. 14 (empat belas) hari pertama dari tanggal jatuh tempo bunga, dengan bunga dihitung terhadap
jumlah tunggakan pada tangka bunga keterlambatan. Setelah itu, bunga keterlambatan terhadap
jumlah total pokok dihitung sampai dengan tanggal penyelesaian. Suku bunga keterlambatan
adalah suku bunga yang telah disepakati +3% (ditambah tiga persen).
b. Penutupan limit atau fasilitas kredit pinjaman sebelum jatuh tempo dikenakan denda sebesar 2%
(dua persen) dari limit kredit.

Bunga
11% (sebelas persen) per tahun.

Provisi dan Biaya Administrasi


Biaya provisi : 0,4 % (nol koma empat persen).
Biaya administrasi : 0,1% (nol koma satu persen).

Kewajiban Perseroan
Selama PK No. 2/19 Februari 2019 berjalan, Perseroan memiliki kewajiban, antara lain namun tidak
terbatas pada:
a. memberitahukan secara tertulis kepada BWS paling lambat 1 (satu) bulan sejak terjadinya
perubahan-perubahan (i) anggaran dasar, (ii) susunan pengurus dan/atau pemegang saham serta
melampirkan salinan dokumen-dokumen perubahan;
b. bermutasi kepada rekening BWS untuk setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh Perseroan;
c. menyerahkan laporan penjualan per bulan;
d. mengasuransikan jaminan dan persediaan barang dengan menggunakan asuransi rekanan BWS dan
melekatkan Banker Clause atas nama PT Bank Woori Saudara Indonesia, Tbk, dimana biaya asuransi
menjadi beban Perseroan;
e. memberitahukan kepada BWS atas perubahan alamat Perseroan;
f. menjaga rasio keuangan (financial covenant):
1) penjualan tahun 2019 meningkat 10% dari penjualan 2018;
2) Time Interest Earned tahun 2019 minimal 2x (dua kali);
3) Current Ratio minimal 150%.

Hak BWS
a. mendebet rekening giro atas nama Perseroan untuk pembayaran yang telah jatuh tempo;
b. melakukan evaluasi atas fasilitas kredit yang berjalan dan apabila dipandang perlu dapat dilakukan
review fasilitas kredit;
c. melakukan kunjungan ke kantor, lokasi penyimpanan produk dan serta lokasi proyek Perseroan
termasuk namun tidak terbatas untuk melakukan verifikasi terhadap kegiatan usaha Perseroan
sesuai kebutuhan BWS dengan pemberitahuan terlebih dahulu;

47
d. menangguhkan dan/atau membatalkan realisasi pencairan kredit yang belum ditarik jika ternyata
Perseroan menggunakan dana kredit secara tidak wajar dan/atau menyimpan dari rujuan semula
yang semata-mata menurut pertimbangan BWS. Atau Kelonggaran Tarik atas fasilitas kredit
Perseroan dapat dibatalkan secara otomatis oleh BWS apabila kondisi Perseroan menurun yang
mengakibatkan terdapatnya tunggakan pada BWS, tanpa menghapuskan segala kewajiban
Perseroan pada BWS, dan BWS berhak menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas.

Pembatasan
a. mengagunkan jaminan yang telah dijaminkan kepada BWS kepada pihak lain;
b. mengajukan permohonan pailit secara sendiri kepada Pengadilan Niaga;

Perseroan diperkenankan untuk melakukan antara lain, namun tidak terbatas pada hal-hal dibawah ini
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari BWS:
a. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain;
b. menerima pinjaman baru dari kreditur lain atau lembaga keuangan lainnya, kecuali transaksi dagang
yang lazim dan fasilitas bank lain yang sudah ada saat ini;
c. melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi dan saham yang belum liquid yang
diperdagangkan di bursa saham.

Biaya
Segala biaya yang timbul dari pemberian fasilitas kredit, termasuk namun tidak terbatas pada biaya akta
dan jasa notaris, biaya akta pengikatan jaminan berikut pendaftaran dan biaya-biaya lainnya, semua biaya
untuk penagihan hutang apabila Perseroan melalaikan kewajibannya seperti biaya perkata, biaya juru
sita, biaya pelelangan /atau penjualan, biaya pengacara /atau kuasa dari BWS untuk menagih hutang
tersebut, semuanya menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Perseroan.

Agunan
Untuk menjamin pelunasan hutang berdasarkan PK No. 2/19 Februari 2019, Debitur menyerahkan
kepada Kreditur agunan berupa tanah dan bangunan dengan rincian sebagai berikut:

a. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan hak berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 297/Purwantoro, seluas 9.940 m2 yang beratasnamakan Perseroan dan terletak
di Provinsi Jawa Timur, Kota Malang, Kecamatan Blimbing, Kelurahan Purwantoro;
b. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan hak berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 195/Purwantoro, seluas 6.720 m2 yang beratasnamakan Perseroan dan terletak
di Provinsi Jawa Timur, Kota Malang, Kecamatan Blimbing, Kelurahan Purwantoro;
c. Personal Guarantee dari Djonny Saksono.

Penyelesaian Perselisihan
Para Pihak memilih Kantor Panitera Pengadilan Negeri Malang di Malang sebagai tempat penyelesaian
perselisihan terkait segala urusan mengenai PK No. 2/19 Februari 2019.

2. Akta Perjanjian Kredit No. 3 tertanggal 19 Februari 2019 yang dibuat di hadapan Maya Hasanah, S.H.,
M.Kn., Notaris Kota Malang (“PK No.3/19 Februari 2019”) antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
1. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (“BWS”);
2. Perseroan;
secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.
Objek PK No. 3/19 Februari 2019
Fasilitas general financing-installment yang bersifat non revolving dengan plafond sebesar
Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) yang diberikan oleh BWS untuk digunakan untuk take
over fasilitas di Bank Mestika dan tambahan modal kerja.

Jangka Waktu PK No. 3/19 Februari 2019


60 (enam puluh) bulan sampai dengan tanggal 19 Februari 2024.

48
Denda
a. 14 (empat belas) hari pertama dari tanggal jatuh tempo bunga, dengan bunga dihitung terhadap
jumlah tunggakan pada tangka bunga keterlambatan. Setelah itu, bunga keterlambatan terhadap
jumlah total pokok dihitung sampai dengan tanggal penyelesaian. Suku bunga keterlambatan
adalah suku bunga yang telah disepakati +3% (ditambah tiga persen).
b. Penutupan limit atau fasilitas kredit General Financing dengan sisa jangka waktu kurang dari dan
sama dengan 1 (satu) bulan dikenakan denda sebesar 0% (nol persen).
c. Penutupan limit atau fasilitas kredit General Financing dengan sisa jangka waktu lebih dari 1 (satu)
bulan hingga kurang dari sama dengan 1 (satu) tahun dikenakan denda sebesar 2% (dua persen).
d. Penutupan limit atau fasilitas kredit General Financing dengan sisa jangka waktu lebih dari 1 (satu)
tahun dikenakan denda sebesar 2,5% (dua koma lima persen).

Bunga
11% (sebelas persen) per tahun.

Provisi dan Biaya Administrasi


Biaya provisi : 0,4 % (nol koma empat persen).
Biaya administrasi : 0,1% (nol koma satu persen).

Kewajiban Perseroan
Selama PK No. 3/19 Februari 2019 berjalan, Perseroan memiliki kewajiban, antara lain namun tidak
terbatas pada:
a. memberitahukan secara tertulis kepada BWS paling lambat 1 (satu) bulan sejak terjadinya
perubahan-perubahan (i) anggaran dasar, (ii) susunan pengurus dan/atau pemegang saham serta
melampirkan salinan dokumen-dokumen perubahan;
b. bermutasi kepada rekening BWS untuk setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh Perseroan;
c. menyerahkan laporan penjualan per bulan;
d. mengasuransikan jaminan dan persediaan barang dengan menggunakan asuransi rekanan BWS dan
melekatkan Banker Clause atas nama PT Bank Woori Saudara Indonesia, Tbk, dimana biaya asuransi
menjadi beban Perseroan;
e. memberitahukan kepada BWS atas perubahan alamat Perseroan;
f. menjaga rasio keuangan (financial covenant):
1) penjualan tahun 2019 meningkat 10% dari penjualan 2018;
2) Time Interest Earned tahun 2019 minimal 2x (dua kali);
3) Current Ratio minimal 150%.

Hak BWS
a. mendebet rekening giro atas nama Perseroan untuk pembayaran yang telah jatuh tempo;
b. melakukan evaluasi atas fasilitas kredit yang berjalan dan apabila dipandang perlu dapat dilakukan
review fasilitas kredit;
c. melakukan kunjungan ke kantor, lokasi penyimpanan produk dan serta lokasi proyek Perseroan
termasuk namun tidak terbatas untuk melakukan verifikasi terhadap kegiatan usaha Perseroan
sesuai kebutuhan BWS dengan pemberitahuan terlebih dahulu;
d. menangguhkan dan/atau membatalkan realisasi pencairan kredit yang belum ditarik jika ternyata
Perseroan menggunakan dana kredit secara tidak wajar dan/atau menyimpan dari rujuan semula
yang semata-mata menurut pertimbangan BWS. Atau Kelonggaran Tarik atas fasilitas kredit
Perseroan dapat dibatalkan secara otomatis oleh BWS apabila kondisi Perseroan menurun yang
mengakibatkan terdapatnya tunggakan pada BWS, tanpa menghapuskan segala kewajiban
Perseroan pada BWS, dan BWS berhak menuntut pembayaran dengan seketika dan sekaligus lunas.

Pembatasan
a. mengagunkan jaminan yang telah dijaminkan kepada BWS kepada pihak lain;
b. mengajukan permohonan pailit secara sendiri kepada Pengadilan Niaga;

Perseroan diperkenankan untuk melakukan antara lain, namun tidak terbatas pada hal-hal dibawah ini
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari BWS:
a. mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain;
b. menerima pinjaman baru dari kreditur lain atau lembaga keuangan lainnya, kecuali transaksi
dagang yang lazim dan fasilitas bank lain yang sudah ada saat ini;

49
c. melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk obligasi dan saham yang belum liquid yang
diperdagangkan di bursa saham;

Biaya
Segala biaya yang timbul dari pemberian fasilitas kredit, termasuk namun tidak terbatas pada biaya akta
dan jasa notaris, biaya akta pengikatan jaminan berikut pendaftaran dan biaya-biaya lainnya, semua biaya
untuk penagihan hutang apabila Perseroan melalaikan kewajibannya seperti biaya perkata, biaya juru
sita, biaya pelelangan /atau penjualan, biaya pengacara /atau kuasa dari BWS untuk menagih hutang
tersebut, semuanya menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Perseroan.

Agunan
Untuk menjamin pelunasan hutang berdasarkan PK No. 3/19 Februari 2019, Debitur menyerahkan
kepada Kreditur agunan berupa tanah dan bangunan dengan rincian sebagai berikut:
a. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan hak berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 297/Purwantoro, seluas 9.940 m2 yang beratasnamakan Perseroan dan terletak
di Provinsi Jawa Timur, Kota Malang, Kecamatan Blimbing, Kelurahan Purwantoro;
b. 1 (satu) bidang tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan hak berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 195/Purwantoro, seluas 6.720 m2 yang beratasnamakan Perseroan dan terletak
di Provinsi Jawa Timur, Kota Malang, Kecamatan Blimbing, Kelurahan Purwantoro;
c. Personal Guarantee dari Djonny Saksono.

Penyelesaian Perselisihan
Para Pihak memilih Kantor Panitera Pengadilan Negeri Malang di Malang sebagai tempat penyelesaian
perselisihan terkait segala urusan mengenai PK No. 3/19 Februari 2019.

B. Perjanjian Pembiayaan dengan Pihak Ketiga


1. Perjanjian Pembiayaan No. 9870311165-PK-008 tertanggal 28 Februari 2018 (“Perjanjian Pembiayaan
BCA”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
Para Pihak
1. PT BCA Finance (“BCA”);
2. Perseroan.

Jenis dan Tujuan Fasilitas Pembiayaan


1. Fasilitas Pembiayaan untuk membiayai pembelian barang (“Barang”) yang disetujui BCA dari
penjual/agen penjual/suplier/dealer; Perseroan menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran
penggunaannya (“Fasilitas Pembiayaan”);
2. Tujuan Fasilitas: pembiayaan Barang yang dimohonkan oleh Perseroan kepada BCA dan telah
disetujui oleh BCA.

Barang Jaminan
1 (satu) Toyota Kijang Innova keluaran tahun 2018 dengan tipe 2.4 V Diesel A/T dan jenis mobil
penumpang.

Nilai Fasilitas Pembiayaan


Nilai Fasilitas Pembiayaan yang diberikan oleh BCA kepada Perseroan adalah sebesar Rp. 288.750.000,-
.

Jumlah angsuran
Rp. 9.026.700,- yang harus dibayarkan pada tanggal 28 setiap bulannya.

Jangka Waktu Fasilitas


36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal 28 Februari 2018 sampai dengan 28 Januari 2021.

Bunga
8,31% (delapan koma tiga puluh satu persen) p.a.

Biaya-Biaya
1. Perseroan akan menanggung seluruh biaya dari dan/atau yang timbul atas Perjanjian Pembiayaan
BCA ini antara lain: biaya administrasi, provisi, bea meterai, premi asuransi, biaya proses, biaya

50
penyimpanan dokumen barang jaminan, biaya penyerahan dan pengamanan serta pemeliharaan
Barang dalam rangka eksekusi jaminan, biaya penagihan litigasi;
2. Biaya-biaya mana wajib disediakan dan diterima oleh BCA selambat-lambatnya pada tanggal
ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan ini atau tanggal lain yang disetujui oleh BCA.

Denda Keterlambatan
4%/ hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran yang tertunggak.

Asuransi
Selama kewajiban Perseroan kepada BCA berdasarkan Perjanjian Pembiayaan BCA belum dilunasi,
Perseroan wajib mengasuransikan seluruh Barang serta membayar lunas premi asuransi atas Barang
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Menutup pertanggungan atas Barang dengan masa pertanggungan sesuai dengan Jangka Waktu
Perjanjian Pembiayaan pada salah satu maskapai asuransi yang direkomendasikan oleh BCA
dengan jenis asuransi komprehensif atau jenis lain yang disetujui oleh BCA;
2. Mencatatkan nama BCA dalam polis asuransi sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran
hasil klaim dalam terjadinya risiko (Leasing Clause);
3. Apabila terjadi risiko yang dapat ditutup oleh polis Comprehensive, Perseroan dapat meminta
persetujuan kepada BCA untuk mengurus dan menerima hasil klaim; Beda halnya, bilamana terjadi
kejadian Total Loss, termasuk tetapi tidak terbatas pada hilang, musnah, kerusakan menyeluruh
maka BCA akan mengurus dan menerima hasil klaim yang akan diperhitungkan terhadap seluruh
kewajiban Perseroan.

Kejadian Kelalaian Dan Akibatnya


BCA berhak untuk menghentikan dan mengakhiri Perjanjian Pembiayaan BCA dengan mengesampingkan
ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, oleh karenanya tanpa diperlukan
surat peringatan dari juru sita (somasi) maka dengan lewatnya waktu saja Perseroan dapat dinyatakan
lalai, dalam hal terjadinya peristiwa atau kejadian-kejadian sebagai berikut, antara lain: (i) Perseroan
tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang timbul dari Perjanjian Pembiayaan BCA ini; (ii) Debitor
lalai melaksanakan kewajiban pembayaran utang baik pokok, bunga serta biaya-biaya yang timbul dari
Perjanjian Pembiayaan BCA ini atau Perjanjian lain yang dibuat dan ditandatangani antara BCA dan
Perseroan; (iii) Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan suatu perjanjian atau kewajiban pembayaran
utang kepada suatu lembaga perbankan atau lembaga pembiayaan konsumen lainnya.

Pembatasan
Sejak ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan BCA dan selanjutnya dari waktu ke waktu selama
kewajiban Perseroan kepada BCA belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA,
maka BCA tidak diperkenankan untuk memyewakan, mengalihkan, menjual, membebani, atau membuat
suatu perjanjian yang akan mengakibatkan beralihnya kepemilikan atau penguasaan atas Barang dan
penggantian kedudukan Perseroan selaku pihak yang berhutang dalam Perjanjian ini kepada pihak lain.

Hukum Yang Berlaku


Berdasarkan hukum Indonesia dan Para Pihak sepakat memilih tempat kedudukan hukum di Pengadilan
Negeri Malang di Malang, tanpa mengurangi hak dan wewenang BCA untuk memohon pelaksanaan
(eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum kepada Perseroan melalui Pengadilan Negeri
lainnya dalam wilayah Republik Indonesia.

2. Perjanjian Fasilitas Pembiayaan No. 54101181713 antara Perseroan dengan PT Maybank Indonesia
Finance tertanggal 06 Februari 2019 yang mengatur antara lain sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Maybank Indonesia Finance (“Maybank”);
2. Perseroan.

Jangka Waktu
36 bulan dari 01/02/2019 sampai dengan 01/02/2022

Objek Jaminan
Toyota All New Avanza- 1300 CC G M/T-2018

51
Utang Pokok (Rp)
163.663.317,10

Total Utang (Rp)


184.464.000

Angsuran (Rp/per bulan)


5.124.000

Ketentuan-ketentuan
1. Denda keterlambatan sebesar 4%/hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran jatuh
tempo.
2. Jika sisa angsuran lebih besar dari 12 bulan, maka Perseroan dikenakan penalti sebesar 5% dari
utang pokok beserta bunga berjalan dan biaya yang tertunggak, namun apabila sisa angsuran lebih
kecil dari atau sama dengan 12 bulan, maka Perseroan wajib membayarkan sisa angsuran yang
belum berjalan dan biaya lain yang tertunggak.
3. Pembayaran yang tidak mencukupi satu angsuran dianggap sebagai ‘Pembayaran Sebagian’ dan
tetap dikenakan denda keterlambatan atas pembayaran angsuran tersebut.
4. Jika tanggal angsuran jatuh tempo bertepatan pada hari libur (Sabtu, Minggu dan Libur Nasional)
dan hari terakhir pada bulan tersebut, maka pembayaran dilakukan 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo dan jika terdapat selisih hari yang disebabkan transaksi perbankan, maka pembayaran
angsuran baru dinyatakan diterima setelah dana angsuran diterima di rekening Maybank. Hal ini
juga berlaku bagi Perseroan yang melakukan pembayaran dengan bilyet giro guna menyikapi proses
kliring perbankan.
5. Perpanjangan STNK, Balik Nama (BBN), mutasi kendaraan (objek jaminan) dan sebagainya dapat
dilakukan jika fasilitas pembiayaan berstatus lancar dengan persetujuan dari Maybank.
6. Penghitungan bunga kredit atas fasilitas pembiayaan dilakukan dengan menggunakan metode
Anuitas.
7. Metode dan rekening pembayaran angsuran mengacu pada dokumen Tata Cara Pembayaran
Angsuran.
8. Pengambilan BPKB maksimal 3 (tiga) bulan setelah kontrak lunas, apabila pengambilan BPKB
melebihi waktu tersebut maka Perseroanakan dikenakan biaya sebesar Rp 500.000,- (lima ratus
ribu Rupiah) pertahun sebagai kompensasi biaya penitipan BPKB.

3. Perjanjian Fasilitas Pembiayaan No. 54101181714 antara Perseroan dengan PT Maybank Indonesia
Finance tertanggal 06 Februari 2019 yang mengatur antara lain sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Maybank Indonesia Finance (“Maybank”);
2. Perseroan.

Jangka Waktu
36 bulan dari 01/02/2019 sampai dengan 01/01/2022

Objek Jaminan
Toyota All New Avanza- 1300 CC G M/T-2018

Utang Pokok (Rp)


163.663.317,10

Total Utang (Rp)


184.464.000

Angsuran (Rp/per bulan)


5.124.000

Ketentuan-ketentuan
1. Denda keterlambatan sebesar 4%/hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran jatuh
tempo.

52
2. Jika sisa angsuran lebih besar dari 12 bulan, maka Perseroan dikenakan penalti sebesar 5% dari
utang pokok beserta bunga berjalan dan biaya yang tertunggak, namun apabila sisa angsuran lebih
kecil dari atau sama dengan 12 bulan, maka Perseroan wajib membayarkan sisa angsuran yang
belum berjalan dan biaya lain yang tertunggak.
3. Pembayaran yang tidak mencukupi satu angsuran dianggap sebagai ‘Pembayaran Sebagian’ dan
tetap dikenakan denda keterlambatan atas pembayaran angsuran tersebut.
4. Jika tanggal angsuran jatuh tempo bertepatan pada hari libur (Sabtu, Minggu dan Libur Nasional)
dan hari terakhir pada bulan tersebut, maka pembayaran dilakukan 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo dan jika terdapat selisih hari yang disebabkan transaksi perbankan, maka pembayaran
angsuran baru dinyatakan diterima setelah dana angsuran diterima di rekening Maybank. Hal ini
juga berlaku bagi Perseroan yang melakukan pembayaran dengan bilyet giro guna menyikapi proses
kliring perbankan.
5. Perpanjangan STNK, Balik Nama (BBN), mutasi kendaraan (objek jaminan) dan sebagainya dapat
dilakukan jika fasilitas pembiayaan berstatus lancar dengan persetujuan dari Maybank.
6. Penghitungan bunga kredit atas fasilitas pembiayaan dilakukan dengan menggunakan metode
Anuitas.
7. Metode dan rekening pembayaran angsuran mengacu pada dokumen Tata Cara Pembayaran
Angsuran.
8. Pengambilan BPKB maksimal 3 (tiga) bulan setelah kontrak lunas, apabila pengambilan BPKB
melebihi waktu tersebut maka Perseroanakan dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus
ribu Rupiah) pertahun sebagai kompensasi biaya penitipan BPKB.

4. Perjanjian Fasilitas Pembiayaan No. 54101181715 antara Perseroan dengan PT Maybank Indonesia
Finance tertanggal 06 Februari 2019 yang mengatur antara lain sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Maybank Indonesia Finance (“Maybank”);
2. Perseroan.

Jangka Waktu
36 bulan dari 01/02/2019 sampai dengan 01/02/2022

Objek Jaminan
Toyota All New Avanza- 1300 CC G M/T-2018

Utang Pokok (Rp)


172.163.277

Total Utang (Rp)


194.040.000

Angsuran (Rp/per bulan)


5.390.000

Ketentuan-ketentuan
1. Denda keterlambatan sebesar 4%/hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran jatuh
tempo.
2. Jika sisa angsuran lebih besar dari 12 bulan, maka Perseroan dikenakan penalti sebesar 5% dari
utang pokok beserta bunga berjalan dan biaya yang tertunggak, namun apabila sisa angsuran lebih
kecil dari atau sama dengan 12 bulan, maka Perseroan wajib membayarkan sisa angsuran yang
belum berjalan dan biaya lain yang tertunggak.
3. Pembayaran yang tidak mencukupi satu angsuran dianggap sebagai ‘Pembayaran Sebagian’ dan
tetap dikenakan denda keterlambatan atas pembayaran angsuran tersebut.
4. Jika tanggal angsuran jatuh tempo bertepatan pada hari libur (Sabtu, Minggu dan Libur Nasional)
dan hari terakhir pada bulan tersebut, maka pembayaran dilakukan 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo dan jika terdapat selisih hari yang disebabkan transaksi perbankan, maka pembayaran
angsuran baru dinyatakan diterima setelah dana angsuran diterima di rekening Maybank. Hal ini
juga berlaku bagi Perseroan yang melakukan pembayaran dengan bilyet giro guna menyikapi proses
kliring perbankan.

53
5. Perpanjangan STNK, Balik Nama (BBN), mutasi kendaraan (objek jaminan) dan sebagainya dapat
dilakukan jika fasilitas pembiayaan berstatus lancar dengan persetujuan dari Maybank.
6. Penghitungan bunga kredit atas fasilitas pembiayaan dilakukan dengan menggunakan metode
Anuitas.
7. Metode dan rekening pembayaran angsuran mengacu pada dokumen Tata Cara Pembayaran
Angsuran.
8. Pengambilan BPKB maksimal 3 (tiga) bulan setelah kontrak lunas, apabila pengambilan BPKB
melebihi waktu tersebut maka Perseroanakan dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus
ribu Rupiah) pertahun sebagai kompensasi biaya penitipan BPKB.

5. Perjanjian Fasilitas Pembiayaan No. 54101181339 antara Perseroan dengan PT Maybank Indonesia
Finance tertanggal 03 Oktober 2018 yang mengatur antara lain sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Maybank Indonesia Finance (“Maybank”);
2. Perseroan.

Jangka Waktu
48 bulan dari 01/10/2018 sampai dengan 01/10/2022

Objek Jaminan
Toyota Alphard-2.5 G AT-2018

Utang Pokok (Rp)


828.449.790

Total Utang (Rp)


995.136.000

Angsuran (Rp/per bulan)


20.732.000

Ketentuan-ketentuan
1. Denda keterlambatan sebesar 4‰/hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran jatuh
tempo.
2. Jika sisa angsuran lebih besar dari 12 bulan, maka Perseroan dikenakan penalti sebesar 5% dari
utang pokok beserta bunga berjalan dan biaya yang tertunggak, namun apabila sisa angsuran lebih
kecil dari atau sama dengan 12 bulan, maka Perseroan wajib membayarkan sisa angsuran yang
belum berjalan dan biaya lain yang tertunggak.
3. Pembayaran yang tidak mencukupi satu angsuran dianggap sebagai ‘Pembayaran Sebagian’ dan
tetap dikenakan denda keterlambatan atas pembayaran angsuran tersebut.
4. Jika tanggal angsuran jatuh tempo bertepatan pada hari libur (Sabtu, Minggu dan Libur Nasional)
dan hari terakhir pada bulan tersebut, maka pembayaran dilakukan 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo dan jika terdapat selisih hari yang disebabkan transaksi perbankan, maka pembayaran
angsuran baru dinyatakan diterima setelah dana angsuran diterima di rekening Maybank. Hal ini
juga berlaku bagi Perseroan yang melakukan pembayaran dengan bilyet giro guna menyikapi proses
kliring perbankan.
5. Perpanjangan STNK, Balik Nama (BBN), mutasi kendaraan (objek jaminan) dan sebagainya dapat
dilakukan jika fasilitas pembiayaan berstatus lancar dengan persetujuan dari Maybank.
6. Penghitungan bunga kredit atas fasilitas pembiayaan dilakukan dengan menggunakan metode
Anuitas.
7. Metode dan rekening pembayaran angsuran mengacu pada dokumen Tata Cara Pembayaran
Angsuran.
8. Pengambilan BPKB maksimal 3 (tiga) bulan setelah kontrak lunas, apabila pengambilan BPKB
melebihi waktu tersebut maka Perseroanakan dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus
Ribu Rupiah) pertahun sebagai kompensasi biaya penitipan BPKB.

54
6. Perjanjian Fasilitas Pembiayaan No. 54101181279 antara Perseroan dengan PT Maybank Indonesia
Finance tertanggal 03 Oktober 2018 yang mengatur antara lain sebagai berikut:

Para Pihak
1. PT Maybank Indonesia Finance (“Maybank”);
2. Perseroan.

Jangka Waktu
36 bulan dari 01/10/2018 sampai dengan 01/10/2021

Objek Jaminan
Toyota Voxy-AT-2018

Utang Pokok (Rp)


343.930.026

Total Utang (Rp)


387.576.000

Angsuran (Rp/per bulan)


10.766.000

Ketentuan-ketentuan
1. Denda keterlambatan sebesar 4%/hari (empat per seribu per hari) dari jumlah angsuran jatuh
tempo.
2. Jika sisa angsuran lebih besar dari 12 bulan, maka Perseroan dikenakan penalti sebesar 5% dari
utang pokok beserta bunga berjalan dan biaya yang tertunggak, namun apabila sisa angsuran lebih
kecil dari atau sama dengan 12 bulan, maka Perseroan wajib membayarkan sisa angsuran yang
belum berjalan dan biaya lain yang tertunggak.
3. Pembayaran yang tidak mencukupi satu angsuran dianggap sebagai ‘Pembayaran Sebagian’ dan
tetap dikenakan denda keterlambatan atas pembayaran angsuran tersebut.
4. Jika tanggal angsuran jatuh tempo bertepatan pada hari libur (Sabtu, Minggu dan Libur Nasional)
dan hari terakhir pada bulan tersebut, maka pembayaran dilakukan 3 hari sebelum tanggal jatuh
tempo dan jika terdapat selisih hari yang disebabkan transaksi perbankan, maka pembayaran
angsuran baru dinyatakan diterima setelah dana angsuran diterima di rekening Maybank. Hal ini
juga berlaku bagi Perseroan yang melakukan pembayaran dengan bilyet giro guna menyikapi proses
kliring perbankan.
5. Perpanjangan STNK, Balik Nama (BBN), mutasi kendaraan (objek jaminan) dan sebagainya dapat
dilakukan jika fasilitas pembiayaan berstatus lancar dengan persetujuan dari Maybank.
6. Penghitungan bunga kredit atas fasilitas pembiayaan dilakukan dengan menggunakan metode
Anuitas.
7. Metode dan rekening pembayaran angsuran mengacu pada dokumen Tata Cara Pembayaran
Angsuran.
8. Pengambilan BPKB maksimal 3 (tiga) bulan setelah kontrak lunas, apabila pengambilan BPKB
melebihi waktu tersebut maka Perseroanakan dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus
ribu Rupiah) pertahun sebagai kompensasi biaya penitipan BPKB.

C. Perjanjian Kerjasama dengan Pihak Ketiga

Surat Kesepakatan Pest Control No: 007/TMX-24/SKK-PC/III/2019 tertanggal 14 Maret 2019 antara
Perseroan dengan PT Agricon Putra Citra Optima – Terminix, yang antara lain mengatur hal- hal sebagai
berikut:

Para Pihak
1. Perseroan.
2. PT Agricon Putra Citra Optima (“Terminix”)

Maksud dan Tujuan


Pengerjaan pengendalian dan pembersihan di Perseroan yang akan dilakukan oleh Terminix.

55
Jangka Waktu Perjanjian
1 (satu) tahun terhitung mulai 14 Maret 2019 sampai dengan 13 Maret 2020.

Nilai Perjanjian
Reguler Service Gudang Plan : Rp 1.800.000
Reguler Service Gudang 9 : Rp 380.000
Reguler Service Resident Pak Djonny : Rp 520.000

Tanggung Jawab Terminix


1. Terminix bertanggung jawab untuk mengendalikan dan meminimalkan populasi segala macam jenis tikus
pada lokasi pekerjaan di Perseroan dengan jumlah kunjungan sebanyak 2 (dua) kali setiap bulannya.
2. Pengendalian tikus dengan cara pemasangan umpan berupa racun tikus pada station umpan khusus serta
hanya pada titik- titik lokasi tertentu dan/atau pemasangan perangkap tikus dan Glue Trap.
3. Terminix berkewajiban untuk memberantas dan meminimalkan populasi berupa: semut, kecoa & lalat.
4. Pengendalian serangga menggunakan bahan kimia insektisida dengan metode penyemprotan.
5. Melakukan inspeksi lapangan sebelum dilakukan pengendalian hama.
6. Terminix akan memberikan Program Inhouse Training Pest Control Bersertifikat kepada Perseroan secara
Gratis untuk keberhasilan pekerjaan pengendalian serangga dan tikus di lokasi bangunan Perseroan
sesuai jadwal yang telah di sepakati kedua belah pihak.

Tanggung Jawab Perseroan


1. Perseroan bertanggung jawab untuk menjaga semua alat Rodent Bait Station yang telah terpasang oleh
Terminix atas kehilangan atau kerusakan.
2. Terminix akan membebankan biaya penggantian kepada Perseroan atas kerusakan/ kehilangan alat
Rodent Bait Station yang terpasang yaitu:
• Black Box Station : Rp 25.000,-/ Unit
• Glue Traps Station : Rp 25.000,-/ Unit
• (Beban biaya menjadi tanggungan Pihak Pertama, untuk kerusakan dan kehilangan Rodent Station
lebih dari 3 unit/bulan).
3. Perseroan bertanggung jawab untuk melaksanakan saran- saran dan rekomendasi- rekomendasi yang
diberikan oleh Terminix.
4. Perseroan berkewajiban untuk menyediakan akses jalan masuk pada lokasi- lokasi yang dikerjakan, pada
saat pelaksanaan pekerjaan pengendalian serangga dan tikus.

Pengakhiran
1. Jika Perseroan tidak puas dengan hasil kerja Terminix dan setelah diberikan surat peringatan tertulis
sebanyak 3 (tiga) kali berturut- turut tidak menunjukan perbaikan, maka Perseroan sewaktu- waktu dapat
mengakhiri Perjanjian Kerja ini secara sepihak dengan memberitahukan secara tertulis 1 (satu) bulan
sebelumnya kepada Terminix.
2. Apabila Terminix menurut pertimbangan Perseroan ternyata tidak dapat menyelenggarakan pekerjaan
sesuai kontrak, maka Perseroan berhak memutuskan secara sepihak dengan memberkan kesempatan
selama 1 (satu) bulan kepada Terminix untuk memperbaikinya.
3. Apabila Perseroan mengakhiri Perjanjian Kerja ini secara sepihak diluar alasan kepuasan Perseroan
dengan hasil Kerja Terminix dan telah diberikan Surat Peringatan Tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-
turut, maka pihak Perseroan wajib memberikan kompensasi sebesar nilai harga borongan satu bulan
seperti tersebut dalam perjanjian ini.

Penyelesaian Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan dan tidak tercapainya penyelesaian secara musyawarah mufakat maka Para Pihak
memilih domisili hukum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Malang untuk menyelesaikan perselisihan.

11. PERJANJIAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Perjanjian Lisensi Merek Dagang tertanggal 26 Maret 2019 antara Djonny Saksono dengan Perseroan
(“Perjanjian Lisensi”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak
1. Perseroan;
2. Djonny Saksono (“DS”);
secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

56
Objek Perjanjian Lisensi
16 (enam belas) merek dagang terdaftar milik DS, yaitu:

Pendaftaran
No Merek Kelas
No. Tanggal
1. Pohon Salak IDM000023886 24 April 2005 34
2. Pohon Tanjung IDM00002388 24 April 2005 34
3. Rumah Minangkabau IDM000023883 24 April 2005 34
4. Pohon Mangga IDM000023882 24 April 2005 34
5. Pesawat DC 9 Lukisan Kapal Terbang IDM000023884 24 April 2005 34
6. Pohon Duren IDM000023885 24 April 2005 34
7. Pohon Djambu IDM000023887 24 April 2005 34
8. Kuda Terbang IDM000179183 16 Februari 2009 34
9. Bunga Sakura IDM000179185 16 Februari 2009 34
10. Anggur Kupu IDM000179182 16 Februari 2009 34
11. Lampion Lilin IDM000179181 16 Februari 2009 34
12. Roda Terbang IDM000179153 25 Februari 2009 34
13. Rodaterbang IDM000291108 21 November 2011 34
14. Pohon Sagu IDM000179186 16 Februari 2009 34
15. Save+Logo IDM000226331 17 April 2010 34
16. O VAB IDM000265845 01 Juni 2011 34

Nilai Perjanjian
Biaya penggunaan Objek Perjanjian Lisensi adalah sebesar Rp. 0,- (nol Rupiah), yang mana biaya ini dapat berubah
sesuai dengan evaluasi dan penyesuaian, setelah 2 (dua) tahun pertama, DS berhak untuk melakukan evaluasi dan
penyesuaian terkait dengan biaya penggunaan Objek Perjanjian Lisensi.

Jangka Waktu Perjanjian Lisensi


Perjanjian Lisensi ditetapkan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, yang berlaku sejak tanggal 26 Maret 2019
dan berakhir pada tanggal 26 Maret 2029.

Hak dan Kewajiban Perseroan


1. Selama Jangka Waktu Perjanjian Lisensi hingga 1 (satu) tahun berakhirnya Perjanjian Lisensi, ITIC setuju untuk
memastikan dan akan menyebabkan afiliasinya untuk tidak melakukan kerjasama atau terlibat dengan cara
apa pun baik secara langsung maupun tidak langsung termasuk tidak melakukan divestasi/penjualan
sebagian besar saham ITIC kepada pihak-pihak lainnya di Indonesia yang memiliki bidang usaha atau kegiatan
usaha yang bersifat bersaing dengan kegiatan usaha di bidang perdagangan dan industri pengolahan
tembakau
2. Perseroan tidak akan menggunakan Merek Yang Dilisensikan secara tidak etis, tidak bermoral, melanggar
norma-norma kesusilaan, Suku Agama Ras dan Aliran (SARA) dan dapat menimbulkan kesan yang tidak baik,
ataupun untuk tujuan yang lebih luas daripada yang diatur dalam Perjanjian ini.
3. Perseroan akan menjaga mutu, kualitas, dan netralitas produk yang dihasilkan sehingga tidak merusak
reputasi Objek Perjanjian Lisensi.
4. Perseroan berjanji untuk segera memberitahukan kepada DS mengenai pelanggaran atas Objek Perjanjian
Lisensi yang diketahui atau diduga, dan Perseroan akan bekerja sama sepenuhnya dengan DS dalam
melindungi dan memberlakukan Objek Perjanjian Lisensi.
5. Perseroan akan mengganti rugi dan membebaskan DS terhadap setiap dan seluruh klain, kerugian,
kerusakan, biaya, atau tanggung jawab yang diajukan terhadap atau harus ditanggung oleh DS akibat dari
atau sehubungan dengan penggunaan Objek Perjanjian Lisensi, termasuk dalam proses pemasaran,
penjualan, penawaran penjualan, promosi, atau penyerahan Produk dengan menggunakan Objek Perjanjian
Lisensi termasuk dalam proses Kegiatan Usaha Perseroan dalam arti yang seluas-luasnya.

Hak dan Kewajiban DS


1. Menjamin bahwa DS adalah pemilik yang sah dan merupakan pemegang hak tunggal dan eksklusif atas
Merek Yang Dilisensikan termasuk semua goodwill yang berhubungan dengan istilah dan/atau logo dimaksud
di wilayah Republik Indonesia.
2. Menjamin dan membebaskan Perseroan dari pihak lain manapun termasuk tetapi tidak terbatas pada apabila
terdapat kesalahan, ketidak-benaran, ketidak-cocokan, kealpaan atau pelanggaran yang timbul atau
disebabkan baik sengaja ataupun tidak oleh DS atas Produk dan penggunaan Merek Yang Dilensikan sebelum

57
Jangka Waktu Perjanjian Lisensi ini, termasuk memberikan kepada Perseroan semua kompensasi, biaya-
biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum yang dihadapi Perseroan dalam hal terdapat pelanggaran
tersebut.
3. Selama Jangka Waktu Perjanjian Lisensi, DS tidak akan memberikan hak lisensi dalam bentuk apapun kepada
pihak lain selain Perseroan untuk menggunakan Merek Yang Dilisensikan di dalam wilayah Republik
Indonesia.

Pembatasan-Pembatasan Bagi Para Pihak


1. Hak lisensi hanya diberikan kepada Perseroan sepanjang Perseroan tetap menjadi perusahaan yang berdiri
secara hukum di wilayah Republik Indonesia.
2. Perseroan dilarang membuat pembebanan atau jaminan dengan cara dan dalam bentuk apapun atas Objek
Perjanjian Lisensi.
3. Perseroan dilarang menggunakan, mendaftarkan atau mencoba mendaftarkan merek dagang di negara
manapun, perdagangan atau merek yang secara substansial sama atau serupa dengan atau yang secara
substansial memasukkan unsur-unsur dari Objek Perjanjian Lisensi.
4. Selama Jangka Waktu Perjanjian Lisensi dan jangka waktu 2 (dua) tahun setelahnya, Para Pihak wajib
menjaga kerahasian setiap informasi rahasia yang berkenaan dengan DS, ITIC dan/atau Objek Perjanjian
Lisensi.

Pengakhiran Perjanjian
Pengakhiran Perjanjian Lisensi dapat disebabkan karena:
1. Berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian Lisensi.
2. Perseroan pailit.
3. Perseroan mengajukan permohonan kepailitan.
4. Perseroan mendapatkan permohonan kepailitan dari pihak lain.
5. Perseroan melanggar atau tidak mematuhi kewajiban-kewajiban, janji-janji, syarat-syarat dan segala
ketentuan yang dapat merusak nilai, itikad baik serta reputasi DS sebagai pemilik Merek Yang Dilisensikan
yang dalam hal tersebut dapat menyebabkan DS menderita kerugian.

Dampak Perjanjian Lisensi Terhadap Perseroan


Penandatanganan Perjanjian Lisensi ini memberikan penguasaan kepada Perseroan untuk memakai Objek
Perjanjian Lisensi untuk menjalnkan kegiatan usahanya.

Pengesampingan Perjanjian
Para Pihak mengesampingkan ketentuan dan persyaratan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Indonesia.

Penyelesaian Perselisihan
Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari kalender Para Pihak tidak dapat menyelesaikan perselisihan secara musyawarah
mufakat, Para Pihak telah setuju untuk memilih domisili yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Malang.

Lain-lain
Perseroan menyatakan transaksi yang dilakukan dengan pihak afiliasi, sebelum efektifnya Pernyataan Pendaftaran,
dan yang akan berlanjut setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran, telah dan akan dilakukan secara wajar sesuai
ketentuan yang berlaku.

12. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERSETUJUAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM SAHAM PERSEROAN

1. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 06 tanggal 02 April 2019
sebagaimana telah diubah dengan (i) Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham No. 25 tanggal 30 April 2019; (ii) Akta Addendum II Perjanjian Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2019, semua akta tersebut dibuat di hadapan
Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, antara Perseroan dan PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta: (i) PT Artha Sekuritas Indonesia, (ii) PT
Erdikha Elit Sekuritas, (iii) PT KGI Sekuritas Indonesia, (iv) PT Onix Sekuritas, (v) PT Panin Sekuritas Tbk, (vi)
PT Reliance Sekuritas, (vii) PT Bosowa Sekuritas Indonesia, (viii) PT Shinhan Sekuritas Indonesia, (ix) PT NH
Korindo Sekuritas Indonesia, (x) PT NISP Sekuritas, (xi) PT Oso Sekuritas Indonesia, dan (xii) PT Danawibawa
Sekuritas Indonesia, masing-masing sebagai Penjamin Emisi Efek yang menerangkan antara lain hal-hal
sebagai berikut:

58
a. Para Pihak
1) PT Indonesian Tobacco, Tbk. (“Emiten”)
2) PT Phillip Sekuritas Indonesia (“Penjamin Pelaksana Emisi Efek”).

b. Penunjukan Penjamin Pelaksana Emisi Efek


Emiten menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek, serta PT Artha Sekuritas Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia,
PT Onix Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Reliance Sekuritas, PT Bosowa Sekuritas Indonesia,
PT Shinhan Sekuritas Indonesia, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, PT NISP Sekuritas, PT OSO Sekuritas
Indonesia, dan PT Danawibawa Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Emisi Efek, serta PT Phillip
Sekuritas Indonesia beserta Penjamin Emisi Efek lainnya menerima penunjukkan tersebut berdasarkan
dan menurut syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan dalam PPEE.

c. Syarat-syarat Penawaran
1) Saham yang akan ditawarkan dan dijual oleh Emiten kepada masyarakat sejumlah 274.060.000 (dua
ratus tujuh puluh empat juta enam puluh ribu) saham dengan nilai nominal masing masing saham
Rp. 50,- (lima puluh Rupiah) akan dikeluarkan dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat
melalui Penawaran Umum. Harga Penawaran tiap Saham Yang Ditawarkan akan ditentukan
kemudian dalam Addendum PPE.
2) Harga Penawaran tiap Saham Yang Ditawarkan adalah Rp 219,- (dua ratus sembilan belas Rupiah).
3) Emiten tidak menerbitkan Surat Saham atas Saham Yang Ditawarkan tetapi akan didistribusikan
secara elektronik kepada pemegang saham.
4) Sebelum Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada Bursa, setiap
pemesan Saham Yang Ditawarkan akan memperoleh bukti kepemilikan atas Saham Yang
Ditawarkan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan. Setelah Saham Yang Ditawarkan
dicatatkan pada Bursa maka sebagai tanda bukti kepemilikan Saham Yang Ditawarkan adalah
Konfirmasi Tertulis dari Kustodian Sentral Efek Indonesia atau Perusahaan Efek, Bank Kustodian,
anggota bursa yang mengelola efek untuk kepentingan Pemegang Rekening.
5) Pemesan yang hendak melakukan pemesanan Saham Yang Ditawarkan wajib menunjuk Perusahaan
Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di Kustodian Sentral Efek
Indonesia untuk menerima dan menyimpan Saham Yang Ditawarkan yang di distribusikan oleh KSEI
untuk dan atas nama Emiten.
6) Setelah Penawaran Umum dilakukan dan setelah Saham Yang Ditawarkan Emiten dicatatkan
di Bursa, pemegang saham yang menghendaki Sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham
keluar dari Penitipan Kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia dengan tetap memperhatikan
peraturan yang berlaku dibidang pasar modal, peraturan KSEI dan anggaran dasar Emiten.

d. Penawaran Awal dan Pembentukan Sindikasi Penjamin


1) Emiten dengan ini menunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek,
PT Phillip Sekuritas Indonesia dengan ini menerima penunjukkan tersebut berdasarkan dan
menurut syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan dalam PPEE.
2) Emiten dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan mengatur percetakan Prospektus segera
setelah OJK memberikan pernyataan bahwa Emiten sudah dapat melakukan Penawaran Awal
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.A.2, dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan
mendistribusikannya setelah Prospektus Ringkas diumumkan.
3) Penjamin Emisi Efek akan menentukan jadwal dan jangka Waktu Masa Penawaran Awal segera
setelah Pernyataan Pendaftaran disampaikan ke OJK dan setuju akan melakukan Penawaran Awal
setelah OJK memberikan pernyataan dengan menggunakan formulir nomor IX.A.2-9 lampiran
9 bahwa Emiten sudah dapat melakukan Penawaran Awal dalam jangka waktu yang telah disetujui
bersama oleh Emiten, untuk mendapatkan minat Masyarakat atas Saham yang Ditawarkan yang
sifatnya tidak mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek
akan menyampaikan laporan hasil Penawaran Awal kepada Emiten setelah berakhirnya masa
Penawaran Awal. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten akan menggunakan informasi yang
diperoleh dari Penawaran Awal mengenai minat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan dan
menentukan jumlah Saham yang Ditawarkan, serta Harga Penawaran dengan memperhatikan hasil
Penawaran Awal tersebut dan kebutuhan serta rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Emiten atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran Saham yang
Ditawarkan.

59
4) Penjamin Emisi Efek akan menentukan jadwal dan jangka Waktu Masa Penawaran Awal sesuai
dengan peraturan OJK setelah memperoleh persetujuan dari OJK yang mengizinkan Emiten untuk
melakukan penawaran awal untuk mendapatkan minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan
yang sifatnya tidak mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan. Penjamin Pelaksana Emisi
Efek akan menyampaikan laporan hasil Penawaran Awal kepada Emiten setelah berakhirnya masa
Penawaran Awal. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten akan menggunakan informasi yang
diperoleh dari Penawaran Awal mengenai minat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan dan
menentukan jumlah Saham Yang Ditawarkan, serta Harga Penawaran dengan memperhatikan hasil
Penawaran Awal tersebut dan kebutuhan serta rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Emiten atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran Saham Yang
Ditawarkan.
5) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan persetujuan dari Emiten dapat membentuk Sindikasi
Penjamin dengan kesediaan dan kesanggupan penuh (Full Commitment) menjamin penjualan
Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini sesuai dengan Bagian Penjaminan
masing-masing Para Penjamin Emisi Efek tersebut. Untuk menghindari keragu-raguan masing-
masing Para Penjamin Emisi Efek akan menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan dalam rangka
Penawaran Umum ini secara sendiri-sendiri dan tidak bersama sama, dan kegagalan suatu
penjaminan emisi efek untuk melakukan kewajibannya tidak menyebabkan timbulnya kewajiban
bagi Para Penjamin Emisi Efek lainnya dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menggantikan
kedudukan Penjamin Emisi Efek yang gagal dalam melaksanakan kewajibannya tersebut.
6) Berdasarkan pernyataan dan jaminan serta kesanggupan seperti yang tertera dalam PPEE dan
tergantung pula pada diperolehnya Pernyataan Efektif, kesepakatan antara Emiten dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek atas Harga Penawaran dan jumlah pasti mengenai Saham Yang Ditawarkan,
dan dengan memenuhi persyaratan pencatatan pada Bursa dan persetujuan yang disyaratkan
untuk pengeluaran, penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan serta terpenuhinya seluruh
Persyaratan Pendahuluan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 19 PPEE ini, maka Emiten setuju
untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat serta akan dicatatkan
pada Bursa dan berdasarkan ketentuan-ketentuan persyaratan penjaminan Emisi, maka Emiten
dengan ini memberi kuasa kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dengan ini menerima pemberian kuasa tersebut serta berjanji kepada Emiten untuk bertindak
untuk dan atas nama Emiten:
a) menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat pada Pasar Perdana
dengan Harga Penawaran menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus,
Formulir Pemesanan Pembelian Saham, PPEE juncto Addendum PPEE untuk selanjutnya
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa;
b) mengatur serta melaksanakan PPEE dengan Agen Penjualan yang isinya tidak bertentangan
dengan PPEE berikut perjanjian tambahan/perubahan atas PPEE;
c) menghadiri pertemuan-pertemuan dengan OJK, Bursa dan/atau instansi terkait lainnya (jika
diperlukan) dan/atau;
d) mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu dalam rangka Penawaran Umum ini.

e. Penawaran Umum
Berdasarkan pernyataan dan jaminan serta kesanggupan seperti yang tertera dalam PPEE dan
tergantung pula pada diperolehnya Pernyataan Efektif, kesepakatan antara Emiten dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek atas Harga Penawaran dan jumlah pasti mengenai Saham Yang Ditawarkan, dan
dengan memenuhi persyaratan pencatatan pada Bursa dan persetujuan yang disyaratkan untuk
pengeluaran, penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan serta terpenuhinya seluruh
Persyaratan Pendahuluan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 19 PPEE ini, maka Emiten setuju
untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat serta akan dicatatkan
pada Bursa dan berdasarkan ketentuan-ketentuan persyaratan penjaminan Emisi, maka Emiten
dengan ini memberi kuasa kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dengan ini menerima pemberian kuasa tersebut serta berjanji kepada Emiten untuk bertindak untuk
dan atas nama Emiten:
1) menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat pada Pasar Perdana
dengan Harga Penawaran menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus,
Formulir Pemesanan Pembelian Saham, PPEE juncto Addendum PPEE untuk selanjutnya
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa;
2) mengatur serta melaksanakan PPEE dengan Agen Penjualan yang isinya tidak bertentangan
dengan PPEE berikut perjanjian tambahan/perubahan atas PPEE;

60
3) menghadiri pertemuan-pertemuan dengan OJK, Bursa dan/atau instansi terkait lainnya (jika
diperlukan) dan/atau;
4) mengambil langkah-langkah yang dipandang perlu dalam rangka Penawaran Umum ini.

f. Penjaminan Emisi
1) Berdasarkan pernyataan dan jaminan serta kesanggupan para pihak yang tercantum dalam PPEE
dan tergantung pada:
a) diterimanya Pernyataan Efektif sebagaimana diisyaratkan untuk penawaran dan penjualan
Saham Yang Ditawarkan oleh Emiten kepada Masyarakat pada Pasar Perdana.
b) tercapainya kesepakatan antara Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek atas Harga
Penawaran dan jumlah pasti mengenai Saham Yang Ditawarkan.
c) serta pemenuhan syarat-syarat yang disyaratkan untuk pengeluaran, penawaran dan
penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Emiten kepada Masyarakat dan pembelian Saham
Yang Ditawarkan tersebut oleh Masyarakat dengan Harga Penawaran sesuai dengan
peraturan yang berlaku;

Maka Penjamin Emisi Efek atas dasar kesanggupan penuh (full commitment) berjanji dan mengikat
diri, secara sendiri-sendiri dan tidak bersama-sama akan membeli sisa Saham Yang Ditawarkan yang
tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai
dengan Bagian Penjaminan masing-masing dan selanjutnya membayar penuh seluruh hasil
penjualan Saham Yang Ditawarkan pada Pasar Perdana kepada Emiten melalui Penjamin Pelaksana
Emisi Efek, sesuai dengan ketentuan Pasal 13.1 PPEE ini.

2) Penjamin Emisi Efek mengikat diri mengambil Bagian Penjaminan dengan porsi penjaminan sebagai
berikut:
a) PT Phillip Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
273.740.000 (dua ratus tujuh puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh ribu) saham;
b) PT Artha Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
c) PT Erdikha Elit Sekuritas berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
35.000 (tiga puluh lima ribu) saham;
d) PT KGI Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
e) PT Onix Sekuritas berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak 25.000 (dua
puluh lima ribu) saham;
f) PT Panin Sekuritas, Tbk berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak 35.000
(tiga puluh lima ribu) saham;
g) PT Reliance Sekuritas berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak 25.000
(dua puluh lima ribu) saham;
h) PT Bosowa Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
i) PT Shinhan Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis
sebanyak 25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
j) PT NH Korindo Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis
sebanyak 25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
k) PT NISP Sekuritas berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak 25.000 (dua
puluh lima ribu);
l) PT OSO Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis sebanyak
25.000 (dua puluh lima ribu) saham;
m) PT Danawibawa Sekuritas Indonesia berkewajiban untuk menawarkan dan menjual habis
sebanyak 25.000 (dua puluh lima ribu);

Jumlah seluruhnya sebanyak 274.060.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Enam Puluh Ribu)
saham dan selanjutnya pada Tanggal Pembayaran membayar penuh seluruh hasil penjualan sajam
pada Pasar Perdana kepada Emiten melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

3) Segera setelah Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengetahui bahwa tidak semua Saham habis terjual,
maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek harus memberitahukan kepada Emiten, jumlah Saham yang
tidak habis terjual kepada Masyarakat dan berdasarkan Pasal 6.1 PPEE wajib dibeli dan dan dibayar
seluruh sisa Saham tersebut oleh Penjamin Emisi Efek.

61
4) Penjamin Pelaksana Emisi Efek harus memberitahukan kepada Emiten hal-hal tersebut pada Pasal
6.3 PPEE selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran.
5) Penyerahan hasil penjualan Saham dengan Harga Penawaran pada Pasar Perdana sebagaimana
ditentukan dalam Perjanjian termasuk hasil penjualan sisa Saham yang dibeli sendiri oleh Penjamin
Emisi Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.2 Perjanjian ini pada Tanggal Pembayaran wajib
dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek kepada Emiten melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
6) Apabila ternyata ada Penjamin Emisi Efek yang tidak membayar jumlah yang harus dibayar sesuai
dengan jumlah yang harus ditanggungnya, maka Penjamin Emisi Efek tersebut tidak berhak atas
imbalan jasa penjaminan dan jasa penjualan selama kewajiban terhadap Emiten tersebut belum
dipenuhi seluruhnya dengan tidak mengurangi kewajiban lainnya dari Penjamin Emisi Efek sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek berkewajiban
membantu Emiten melakukan penagihan kepada Penjamin Emisi Efek tersebut.
7) Setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 6.6 PPEE tidaklah membebaskan
Penjamin Emisi Efek yang lalai dari kewajibannya sehubungan dengan kelalaiannya tersebut
berdasarkan Perjanjian.

g. Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif


1) Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek secara bersama-sama akan menentukan dan mentaati
jadwal waktu Penawaran Umum, yang akan ditentukan kemudian dalam Prospektus dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku.
2) Jadwal waktu tersebut dapat diubah berdasarkan persetujuan bersama antara Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Emiten dengan memberitahukan lebih dahulu kepada OJK dalam kondisi
sebelum diterimanya Pernyataan Efektif. Selain itu Jadwal dimaksud dapat diubah oleh Emiten
dalam hal terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan Dampak Negatif Yang Material terhadap
Penawaran Umum atau Emiten, dan/atau mempunyai alasan yang tepat sesuai ketentuan
Peraturan Nomor IX.A.2, apabila Emiten ingin dilakukan penundaan Penawaran Umum dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada OJK, dan melaksanakan ketentuan penundaan Penawaran
Umum sebagaimana diatur dalam angka 6 Peraturan Nomor IX.A.2.
3) Apabila tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran dan/atau untuk salah
satu pihak melakukan tindakan hukum tertentu, jatuh pada hari yang bukan Hari Bank atau Hari
Kerja atau Hari Bursa, maka sesuai dengan konteksnya, pembayaran dan/atau tindakan hukum itu
harusdilakukan pada Hari Bank atau Hari Kerja atau Hari Bursa berikutnya kecuali jika ditentukan
lain secara khusus dalam PPEE.
4) Penutupan Masa Penawaran dapat dipersingkat dalam hal jumlah pemesanan Saham Yang
Ditawarkan yang masuk telah melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan sepanjang tidak kurang
dari 1 (satu) Hari Kerja setelah dimulainya Masa Penawaran dan setelah terlebih dahulu
memberitahukan kepada OJK tentang maksudnya tersebut.

h. Jadwal Waktu Penawaran Umum


1) Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek secara bersama-sama akan menentukan dan mentaati
jadwal waktu Penawaran Umum sebagaimana tercantum dalam Prospektus.
2) Jadwal waktu tersebut dapat diubah berdasarkan persetujuan bersama antara Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Emiten dengan memberitahukan lebih dahulu kepada OJK dalam kondisi
sebelum diterimanya Pernyataan Efektif. Selain itu Jadwal dimaksud dapat diubah oleh Emiten
dalam hal terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan Dampak Negatif Yang Material terhadap
Penawaran Umum atau Emiten, dan/atau mempunyai alasan yang tepat sesuai ketentuan
Peraturan Nomor IX.A.2, apabila Emiten ingin dilakukan penundaan Penawaran Umum dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada OJK, dan melaksanakan ketentuan penundaan Penawaran
Umum sebagaimana diatur dalam angka 6 Peraturan Nomor IX.A.2.
3) Apabila tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran dan/atau untuk salah
satu pihak melakukan tindakan hukum tertentu, jatuh pada hari yang bukan Hari Bank atau Hari
Kerja atau Hari Bursa, maka sesuai dengan konteksnya, pembayaran dan/atau tindakan hukum itu
harusdilakukan pada Hari Bank atau Hari Kerja atau Hari Bursa berikutnya kecuali jika ditentukan
lain secara khusus dalam PPEE.
4) Penutupan Masa Penawaran dapat dipersingkat dalam hal jumlah pemesanan Saham Yang
Ditawarkan yang masuk telah melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan sepanjang tidak kurang
dari 1 (satu) Hari Kerja setelah dimulainya Masa Penawaran dan setelah terlebih dahulu
memberitahukan kepada OJK tentang maksudnya tersebut.

62
i. Penyebaran Prospektus, Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan Pengiklanan Prospektus
Ringkas
1) segera setelah tanggal Pernyataan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Emiten dengan dibantu
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek akan mengatur pencetakan Prospektus, Formulir Pemesanan
Pembelian Saham, Daftar Pemesanan Pembelian Saham, Formulir Konfirmasi Penjatahan, dan
Daftar Pemesanan Pembelian Saham tersedia dalam jumlah yang cukup pada Penjamin Emisi
Efek selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum dimulainya Masa Penawaran.
2) Penjamin Pelaksana Emisi Efek, harus memastikan bahwa Prospektus, Formulir Pemesanan
Pembelian Saham, Formulir Konfirmasi Penjatahan dan Daftar Pemesanan Pembelian Saham
tersedia dalam jumlah yang cukup pada Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 1 (satu) Hari.
3) Prospektus Ringkas dilarang diumumkan sampai dengan diterimanya pernyataan OJK bahwa
Emiten wajib mengumumkan Prospektus Ringkas sesuai dengan formulir lampiran 9 Peraturan
Nomor IX.A.2, dan Prospektus Ringkas wajib diumumkan dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional selambatnya 2 (dua) Hari Kerja
setelah diterimanya pernyataan OJK bahwa Emiten wajib mengumumkan Prospektus Ringkas
sesuai dengan formulir lampiran 9 Peraturan Nomor IX.A.2.
4) Setelah efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan sebelum dimulainya Masa Penawaran, Emiten
dengan dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengumumkan perbaikan dan/atau
tambahan atas Prospektus Ringkas, jika ada, mengenai informasi ada atau tidak adanya
perubahan informasi atau telah menyampaikan informasi mengenai jumlah SahamYang
Ditawarkan, Penjamin Emisi Efek, dan tanggal efektif dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar
harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari
Kerja setelah Pernyataan Efektif.
5) Emiten dengan dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyampaikan bukti
pengumuman Prospektus Ringkas dan perbaikan/tambahan atas Prospektus Ringkas kepada OJK
selambat lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman tersebut dilakukan.
6) Dalam hal Emiten bermaksud mengumumkan Prospektus Awal melalui media massa, maka
pengumuman tersebut wajib dilaksanakan paling cepat bersamaan dengan diumumkannya
Prospektus Ringkas.

j. Penjatahan dan Pengembalian Uang


1) Penjatahan akan dilakukan apabila pemesanan saham melampaui jumlah Saham Yang
Ditawarkan. Penjatahan ditentukan oleh Manajer Penjatahan dengan memperhatikan Peraturan
Nomor IX.A.7 dan ketentuan-ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dengan
memperhatikan hal hal sebagai berikut:
a) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan pihak yang akan mendapatkan
penjatahan pasti dalam Penawaran Umum;
b) penjatahan pasti dilarang diberikan kepada:
i. Direksi, Dewan Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen)
atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi
Efek atau Agen Penjualan;
ii. Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Emiten; atau
iii. Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam nomor (i) dan (ii), yang bukan
merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.
2) Jika jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang
Ditawarkan melalui Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus
melaksanakan prosedur penjatahan sisa Saham Yang Ditawarkan setelah alokasi untuk
penjatahan pasti ini sebagai berikut:
a) dalam hal setelah mengecualikan pemesan sebagaimana disebut dalam PPEE ini dan
terdapat sisa Saham Yang Ditawarkan yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah
yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Saham
Yang Ditawarkan yang dipesan dan dalam hal pemesan yang tidak dikecualikan telah
menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa Saham Yang Ditawarkan, maka
sisa Saham Yang Ditawarkan akan dibagikan secara proporsional kepada para pemesan
sebagaimana dimaksud dalam PPEE ini;
b) dalam hal setelah pengecualian pemesanan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud
dalam PPEE ini dan terdapat sisa Saham Yang Ditawarkan yang jumlahnya lebih kecil dari
jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, haarus
mengikuti ketentuan sebagai berikut:

63
(i) Dalam hal Saham Yang Ditawarkan akan dicatatkan di Bursa, maka Saham Yang
Ditawarkan tersebut dialokasikan Dengan memenuhi persyaratan berikut:
1. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan
di Bursa, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal
jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan
dibagikan dengan diundi. Jumlah efek yang termasuk dalam satuan perdagangan
dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa dimana
Saham Yang Ditawarkan tersebut akan tercatat;

2. apabila terdapat Saham Yang Ditawarkan yang tersisa, maka setelah satu satuan
perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian
dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang
dipesan oleh para pemesan.
(ii) Dalam hal Saham Yang Ditawarkan tidak akan dicatatkan di Bursa, maka Saham Yang
Ditawarkan tersebut dialokasikan secara proposional menurut jumlah yang dipesan
oleh para pemesan tanpa pecahan.
3) Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan di atas dalam penjatahan harus diusahakan untuk
mengabulkan sedapat mungkin pemesanan-pemesanan saham yang sah dalam jumlah kecil yang
diajukan.
4) Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan terbukti bahwa pemesan
mengajukan pemesanan Saham Yang Ditawarkan lebih dari 1 (satu) Formulir Pemesanan
Pembelian Saham untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung,
maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikut sertakan 1 (satu)
Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan.
5) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat menutup Masa Penawaran lebih awal apabila jumlah
pemesanan Saham Yang Ditawarkan yang masuk telah melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan,
dengan tidak mengabaikan ketentuan yang berlaku bahwa Masa Penawaran sekurang-
kurangnya 1 (satu) Hari Kerjadan setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari OJK.
6) Pelaksanaan keputusan penjatahan saham ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dengan memperhatikan Peraturan Nomor IX.A.2 dan Peraturan Nomor IX.A.7.
7) Penjatahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 11.1 dan ayat 11.2 PPEE ini harus telah
diselesaikan selambat-lambatnya pada Tanggal Penjatahan.
8) Selambat-lambatnya pada pukul enambelas kosong kosong Waktu Indonesia Barat (16.00 WIB)
pada Hari Kerja kedua setelah penutupan Masa Penawaran, Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dan/atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk wajib menyampaikan kepada Emiten:
a) Daftar Pemesanan Pembelian Saham yang sah, yang diisi lengkap sebagaimana mestinya,
dengan merincinama-nama, alamat-alamat dari pemesan-pemesan yangdikabulkan serta
jumlah saham untuk dicatatkan dalam daftar pemegang saham atas nama pemesan-
pemesan yang diterima baik; dan
b) Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang Telah diterima dan diisi lengkap sebagaimana
mestinya pada Tanggal Penjatahan.
9) Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, apabila terjadi
kelebihan pemesanan, maka Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan
kepada para pemesan uang pembayaran yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian
Saham Yang Ditawarkan sesegera mungkin, namun bagaimanapun juga tidak lebih lambat dari 2
(dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Oleh karenanya Penjamin Emisi Efek serta Agen
Penjualan dengan ini membebaskan Emiten dari segala tuntutan/denda atas kelalaian tersebut.
Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemindah bukuan kerekening atas
nama pemesan yang berada di luar Jakarta dan/atau melalui instrument pembayaran lainnya
dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan
pada Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan dimana pemesanan diajukan dengan
menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan bukti tanda jati diri,
dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan
dana.
10) Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia, akan tetapi pemesan tidak
datang untuk mengambil, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab Emiten,
dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan,
sehingga tidak ada kewajiban pembayaran denda kepada para pemesan.

64
11) Terkait pengembalian uang pesanan sehubungan dengan pengakhiran PPE yang mengakibatkan
pembatalan Penawaran Umum, maka Penjamin Emisi Efek sesegera mungkin wajib
mengembalikan uang pembayaran milik pemesan yang telah diterima sehubungan dengan
pemesanan Saham Yang Ditawarkan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal
pembatalan Penawaran Umum atau pengakhiran PPE.

12) Dalam hal Penjamin Emisi Efek terlambat dalam mengembalikan kelebihan pemesanan kepada
para pemesan, maka untuk setiap hari keterlambatan akan dikenakan denda keterlambatan yang
besarnya dihitung berdasarkan tingkat Suku Bunga yang diperhitungkan dari jumlah yang
terlambat dibayarkan terhitung sejak tanggal jatuh temponya pembayaran tersebut, setelah
diperhitungkan dengan pajak yang berlaku serta dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360
(tiga ratus enam puluh) dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

k. Agen Penjualan
1) Yang dapat ditunjuk oleh Penjamin Emisi Efek sebagai Agen Penjualan di Indonesia hanyalah
anggota Bursa di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal.
2) Dalam hal Penjamin Emisi Efek hendak menggunakan jasa-jasa Agen Penjualan dalam Penawaran
Umum, maka Penjamin Emisi Efek akan terlebih dahulu membuat Perjanjian Agen Penjualan yang
isinya tidak bertentangan dengan PPEE atau telah menerima surat konfirmasi dari Agen
Penjualan yang menyatakan bahwa Agen Penjualan tunduk pada ketentuan sebagaimana diatur
dalam PPEE yang mengatur atau berlaku terhadap Agen Penjualan.
3) Penjamin Emisi Efek yang memakai jasa Agen Penjualan, bertanggung jawab penuh tanpa
terkecuali atas tindakan-tindakan Agen Penjualan tersebut, mengenai atau sehubungan dengan
Penawaran umum dan semua akibatnya dan karenanya Emiten tidak bertanggung jawab
terhadap Agen Penjualan.

l. Pembayaran Hasil Penjualan Saham


1) Selambat-lambatnya pada tanggal penutupan Masa Penawaran, Para Penjamin Emisi Efek wajib
membayar dan menyetor (in good funds) kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke Rekening
Penawaran Umum pada Bank Penerima sebagai berikut:

PT Bank Central Asia Tbk.


Cabang Bursa Efek Indonesia
Atas nama PT Philip Sekuritas Indonesia
IPO Indonesian Tobacco
Nomor rekening 4589787878

masing-masing sebesar pesanan yang masuk namun tidak kurang dari besar Bagian Penjaminan
masing-masing Penjamin Emisi Efek sebagaimana diatur dalam Pasal 6.2 PPEE. Apabila terjadi
keterlambatan pembayaran maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menolak
pemesanan.
2) Apabila ada Penjamin Emisi Efek yang gagal membayar kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada tanggal sesuai dengan yang ditetapkan dalam Pasal 13.1. PPEE, maka Penjamin Emisi Efek
yang gagal tersebut wajib, disamping melakukan kewajiban pembayaran tersebut dalam Pasal
13.1, membayar ganti rugi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar Suku Bunga untuk
setiap hari keterlambatan sampai dengan seluruh jumlah yang tersebut diterima oleh Emiten
melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dengan memperhatikan pengaturan pembayaran dalam
Pasal 13.1 dan kewajiban pembayaran kepada Emiten yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek sesuai Pasal 13.4.
3) Pembayaran oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek, membebaskan para Penjamin Emisi Efek
yang melakukan pembayaran tersebut dari tanggung jawab mereka terhadap Emiten mengenai
kewajiban pembayaran sesuai dengan Bagian Penjaminan.
4) Pembayaran oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek, membebaskan para Penjamin Emisi Efek
yang melakukan pembayaran tersebut dari tanggung jawab mereka terhadap Emiten mengenai
kewajiban pembayaran sesuai dengan Bagian Penjaminan.
5) Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyetor uang hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan
yang telah diterima dari Penjamin Emisi Efek ke dalam rekening penerimaan atas nama Emiten
di:

65
PT Bank Central Asia Tbk.
Cabang Jalan Borobudur Malang
Dengan nomor rekening 8160689928
Atas nama PT Indonesian Tobacco, Tbk.

Pada Tanggal Pembayaran sebesar jumlah Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan porsi Bagian
Penjaminan masing-masing, dikalikan Harga Penawaran, dikurangi:
a) biaya jasa Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan
(apabila ada);
b) jumlah yang diperkirakan untuk biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
c) jumlah kewajiban pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan
Pasal 23 yang berlaku terhadap imbalan jasa Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin
Emisi Efek dan Agen Penjualan (apabila ada), sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.

6) Apabila Penjamin Pelaksana Emisi Efek gagal membayar kepada Emiten pada Tanggan
Pembayaran sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13.4 PPEE, maka Penjamin Pelaksana Emisi
Efek tersebut wajib membayar ganti rugi kepada Emiten sebesar Suku Bunga untuk setiap hari
keterlambatan sampai dengan seluruh jumlah uang penjualan tersebut diterima oleh Emiten
melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
7) Pembayaran oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan ketentuan Pasal 13.4 PPEE
membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi
Efek terhadap Emiten mengenai kewajiban pembayaran sesuai dengan Bagian Penjaminan.

m. Penyerahan Saham dan Formulir Konfirmasi Penjatahan


1) Emiten selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan menyerahkan
Formulir Konfirmasi Penjatahan yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris
Utama Emiten bersama dengan Penjamin Pelaksana EmisiEfek, untuk diserahkan kepada para
pemesan atau kepada pihak yang ditunjuk oleh pemesan di tempatpemesanan semula
dilaksanakan.
2) Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Kepada pemesan dilakukan oleh Penjamin Emisi
Efek dan/atau Agen Penjualan ditempat Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan atau
tempat lain yang ditunjuk oleh Penjamin Emisi Efek oleh para pemesan dan informasi mengenai
pengambilan Formulir Konfirmasi Penjatahan tersebut dapat diminta oleh pemesan kepada
Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan Yang bersangkutan.Emiten tidak bertanggung
jawab mengenai hal tersebut di atas, dan karenanya harus dibebaskan oleh Penjamin Emisi Efek
dan / atau Agen Penjualan dari segala tuntutan yang mengenai tidak dilaksanakannya kewajiban
Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan tersebut di atas. Formulir Konfirmasi Penjatahan
hanya dapat diambil dengan mengajukan /menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham
Yang Ditawarkan disertai dengan bukti identitas diri.
3) Saham Yang Ditawarkan akan didistribusikan oleh Emiten melalui Penjamin Emisi Efek secara
elektronik yang di administrasikan dalam Penitipan Kolektif Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Saham Yang Ditawarkan akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Kerja sebelum Tanggal Pencatatan.
4) Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada pemesan dilakukan oleh Penjamin Emisi
Efek pada Tanggal Distribusi Saham. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut maka
pendistribusian Saham Yang Ditawarkan semata mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi
Efek dengan memperhatikan ketentuan dalam PPEE ini.
5) Segera setelah Saham Yang Ditawarkan dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasa 15.4
PPEE, Penjamin Pelaksana Emisi Efek memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan
Saham Yang Ditawarkan ke dalam rekening efek Penjamin Emisi Efek sesuai dengan Bagian
Penjaminannya. Apabila setelah menerima pengkreditan Saham Yang Ditawarkan, Penjamin
Emisi Efek terlambat memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Saham Yang
Ditawarkan ke dalam rekening efek Penjamin Emisi Efek sebagaimana dimaksud, maka Penjamin
Emisi Efek wajib membayar kepada pemesan, denda sebesar Suku Bunga. Dengan telah
dilaksanakannya pendistribusian Saham Yang Ditawarkan kepada Penjamin Emisi Efek maka
tanggungjawab pendistribusian Saham Yang Ditawarkan kepada pemesan, semata-mata menjadi
tanggung jawab Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan.

66
n. Imbalan
1) Untuk Penawaran Umum ini Emiten wajib membayar kepada Para Penjamin Emisi Efek melalui
Penjamin Pelaksana Emisi Efek imbalan-imbalan jasa untuk:
a) Jasa penjaminan kepada Para Penjamin Emisi Efek;
b) Imbalan jasa penjualan kepada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan; dan/atau
c) Imbalan untuk jasa penyelenggaraan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam jumlah
dan rincian yang akan ditentukan kemudian dalam Addendum PPEE. Penjamin Pelaksana
Emisi Efek berhak memotong imbalan jasa penjaminan dan imbalan jasa penjualan untuk
Penjamin Emisi Efek yang telah melaksanakan pembayaran sesuai dengan Bagian
Penjaminan masing-masing Penjamin Emisi Efek sebelum dibayarkan kepada Emiten
dengan menyerahkan tanda bukti pemotongan imbalan-imbalan jasa tersebut kepada
Emiten pada Tanggal Pembayaran
2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan atas imbalan jasa yang dibayarkan kepada
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan akan menjadi tanggungan dan harus dibayar Emiten.
Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan faktur pajak asli setelah Emiten melakukan pelunasan
PPN sesuai dengan ketentuan peraturan pajak Yang berlaku dan Emiten wajib menyerahkan
fotokopi faktur pajak tersebut kepada Penjamin Emisi Efek. Untuk Pajak Penghasilan Pasal 23
(PPh 23) atas imbalan jasa penjaminan sebagaimana diatur dalam ayat 16.1. Pasal ini wajib
menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Penjamin Emisi Efek, dan akan dipoton langsung oleh
Emiten dari imbalan jasa yang harus dibayar kepada Penjamin Emisi Efek, selanjutnya Emiten
berkewajiban menyetorkan PPh 23 tersebut ke kantor pajak setelah Tanggal Pembayaran sesuai
dengan ketentuan pajak yang berlaku serta wajib menyerahkan bukti potong pajak PPh 23
tersebut kepada Penjamin Emisi Efek setelah Emiten melakukan penyetoran pajak, sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.
3) Imbalan-imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 16.1. PPEE selanjutnya harus dibagikan
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek menurut carayang disetujui antara Penjamin Pelaksana Emisi
Efek dan Penjamin Emisi Efek.
4) Apabila ternyata Penjamin Emisi Efek tidak membayar jumlah yang harus dibayarkannya sesuai
dengan PPEE, maka Emiten tidak akan membayarkan imbalan jasa penjaminan dan imbalan jasa
penjualan kepada Penjamin Emisi Efek tersebut selama kewajibannya terhadap Emiten belum
seluruhnya dipenuhi.

o. Pernyataan dan Jaminan Emiten


Emiten dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek bahwa:
a) Emiten telah didirikan secara patut dan berdiri berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
dengan kekuasaan dan kewenangan untuk memiliki harta kekayaannya sendiri dan memiliki
setiap perijinan, persetujuan yang diperlukan untuk menjalankan usahanya;
b) Pernyataan Pendaftaran yang akan disampaikan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
OJK, Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas, perubahan dan/atau tambahan atas
Prospektus Ringkas yang diedarkan kepada masyarakat, masing-masing memuat keterangan
yang benar mengenai fakta material yang penting dan relevan yang dibutuhkan, serta tidak
melalaikan untuk menyebutkan fakta material yang penting yang harus dimasukkan atau yang
perlu untuk dimasukkan agar keterangan didalam Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus
Ringkas, perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas dan info memo tidak
menyesatkan. Tidak ada fakta material penting yang diketahui Emiten, Dewan Komisaris atau
Direksi Emiten yang Tidak diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran, Prospektus, Prospektus
Awal Prospektus Ringkas, perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas yang dapat
membuat suatu pernyataan didalamnya menjadi menyesatkan
c) Pernyataan Pendaftaran dan setiap perubahan dan/atau tambahan terhadapnya telah:
(i) Dipersiapkan oleh Emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
termasuk Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan-peraturan OJK; dan
(ii) Telah atau akan diajukan kepada OJK menurut ketentuan OJK.Sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran dan setiap perubahan dan/atau penambahannya;
(iii) Tidak akan memuat pernyataan yang tidak benar mengenai fakta material penting atau
mengabaikan untuk menyatakan fakta material penting yang diperlukan untuk dinyatakan
di dalamnya atau pentiguntuk membuat pernyataan di dalamnya, dengan mengingat
keadaan dimana pernyataan tersebut dibuat, menjadi tidak menyesatkan; atau
(iv) Pernyataan yang tidak akurat mengenai fakta material. Salinan dari Pernyataan
Pendaftaran telah atau akan disampaikan oleh Emiten kepada Penjamin Emisi Efek dalam
waktu yang secepat-cepatnya.

67
d) Kecuali Pernyataan Efektif dari OJK dan persetujuan Bursa untuk mencatatkan seluruh Saham
Emiten di Bursa, Emiten telah memperoleh seluruh persetujuan dan/atau perizinan material yang
diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun perjanjian-
perjanjian dengan pihak lainnya termasuk namun tidak terbatas pada persetujuan kreditur
Emiten sehubungan dengan rencana Penawaran Umum ini;
e) Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini:
(i) akan dikeluarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(ii) akan telah disetor penuh; dan
(iii) akan memberikan kepada pemegang saham yang terdaftar dalam daftar pemegang
saham Emiten seluruh hak yang sama yang diberikan kepada pemegang saham sesuai
dengan anggaran dasar Emiten serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f) Emiten adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Negara
Republik Indonesia, berkedudukan di Kota Malang, yang anggaran dasarnya sebagaimana dimuat
dalam bagian awal PPEE.
g) Kecuali sepanjang yang telah diberitahukan oleh Emiten kepada Penjamin Emisi Efek,
penandatanganan dan pelaksanaan dari PPEE tidak akan melanggar atau bertentangan secara
material dengan salah satu syarat dan ketentuan dari atau akan mengakibatkan terjadinya
kelalaian secara material menurut suatu perjanjian atau dokumen yang mengikat Emiten pada
tanggal hari ini atau melanggar anggaran dasarnya, atau tidak menyalahi, melanggar atau
menimbulkan kelalaian menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia atau
dari keputusan suatu badan peradilan di Indonesia atau badan pemerintahan yang daerah
hukumnya meliputi tempat kedudukan Emiten atau kekayaannya secara material yang
mempunyai Dampak Negatif Yang Material yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha
Emiten.
h) Dengan diserahkan Saham Yang Ditawarkan terhadap pembayaran untuknya sesuai dengan
PPEE, hak kepemilikan yang sah atas Saham Yang Ditawarkan tersebut, yang bebas dari segala
pembebanan, akan berpindah kepada para pemesannya; tidak ada pemegang saham yang
tunduk atau akan tunduk pada kewajiban Emiten yang timbul dari kepemilikan atas Saham Yang
Ditawarkan tersebut (dan tidak timbul dari dasar lainnya selain dari kepemilikan tersebut);dan
kecuali sebagaimana yang diungkapkan dalam Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas,
perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas tidak akan ada pembatasan terhadap
hak pemegang Saham untuk memegang atau memberi suara atau memindahkan sebagaimana
yang berlaku atas Saham tersebut.
i) Kecuali sebagaimana dikemukakan dalam Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas,
perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas, tidak ada perselisihan hubungan
industrial dengan karyawan dari Emiten, yang sedang berlangsung atau akan terjadi atau
diancamkan, yang dapat secara sendiri-sendiri atau secara bersama sama mengakibatkan
Dampak Negatif Yang Material.
▪ Emiten, (sejauh dapat diterapkan) dan Direksi Emiten (Direksi) ketika penyelesaian
pencatatan di Bursa memenuhi, atau akan memenuhi seluruh ketentuan dalam
peraturan-peratura Bursa yang berlaku; dan
▪ Kebijakan tata kelola Emiten memenuhi, atau, pada penyelesaian pencatatan di Bursa
akan memenuhi seluruh persyaratan OJK dan undang-undang dan peraturan-peraturan
lainnya yang berlaku di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi yang disertakan di dalam
Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas, perubahan dan/atau tambahan atas
Prospektus Ringkas secara wajar menggambarkan posisi keuangan dari Emiten, per
tanggal tanggal yang ditampilkan dan hasil hasil kegiatannyadan arus kas untuk waktu
yang ditunjukkan, dan laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan ketentuan
Standar Akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten.
j) Kecuali kewajiban-kewajiban sebagaimana dan sepanjang terlihat dalam laporan keuangan atau
diberitahukan secara tertulis oleh Emiten kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Emiten tidak
mempunyai kewajiban-kewajiban lain yang material selain kewajiban-kewajiban yang timbul
dalam rangka jalannya usaha Emiten yang biasa dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan
dengan Penawaran Umum.
k) Pembuatan PPEE telah disetujui sebagaimana mestinya oleh Emiten dan setelah ditandatangani
atas nama Emiten merupakan kewajiban yang sah dan mengikat bagi Emiten yang
pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat-syaratnya, kecuali jika dibatasi oleh
peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

68
l) Pernyataan-pernyataan yang tertera dalam dokumen-dokumen yang telah diberikan oleh Emiten
kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah benar seluruhnya dan pendapat pendapat yang
tercantum di dalamnya adalah pendapat yang jujur dan menurut pengetahuan Emiten adalah
benar dan menggambarkan secara layak jalannya usaha Emiten pada waktu yang lampau dan
pada saat sekarang, tentang keadaan keuangan dan kedudukan Emiten, hak-hak, hak-hak
istimewa serta kewajiban-kewajiban Emiten.
m) Laporan keuangan Emiten telah disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia yang
diterima secara umum dan yang diterapkan secara konsisten atas semua aspek penting dan
keadaan yang tercantum dalam buku-buku dan catatan catatan, yang meliputi laporan keuangan
Emiten untuk periode yang berakhir pada tanggal yang telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik.
n) Sepanjang pengetahuan Emiten, Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit laporan keuangan
Emiten dan yang laporannya dimuat dalam Prospektus, adalah akuntan publik independen
(sebagaimana dimaksud dalam kode etik Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang dipublikasikan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia) dan terdaftar di OJK selama jangka waktu laporan keuangan yang
dimuat dalam Prospektus.
o) Emiten memberikan jaminan bahwa diantara tanggal PPEE dan Tanggal Pencatatan tidak akan
diadakan perubahan terhadap anggaran dasar dan struktur permodalan Emiten, susunan Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten, kecuali dengan memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis
kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
p) Emiten tidak akan melakukan atau lalai melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan salah satu
pernyataan danjaminan dalam PPEE secara material menjadi tidak benar dan menimbulkan
Dampak Negatif Yang Material terhadap Penawaran Umum dan tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan.
q) Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Emiten terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam
Prospektus.
r) Emiten memiliki atau menutup asuransi untuk jumlah tertentu dan menjamin risiko tertentu
yang memadai sesuai pertimbangan Emiten, sehubungan dengan bidang usahanya sebagaimana
lazimnya perusahaan yang bergerak di bisnis yang serupa di Indonesia, kecuali resiko tersebut
bila tidak ditutup dengan asuransi, tidak akan menyebabkan timbulnya, baik sendiri sendiri
maupun secara keseluruhan, dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, operasi dan
keuangan Emiten.
s) Susunan permodalan Emiten sebagaimana yang tercantum dalam Prospektus adalah benar, dan
seluruh-saham yang telah dikeluarkan oleh Emiten telah dikeluarkan secara sah dan telah disetor
penuh oleh para pemegang saham Emiten dan sepanjang pengetahuan Emiten, kecuali yang
telah disampaikan kepada Penjamin Emisi Efek dan/atau yang telah diungkapkan
dalamProspektus, saham saham tersebut tidak dibebani dengan jaminan, kecuali dalam hal
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang
Perseroan Terbatas dan anggaran dasar Emiten, tidak ada pemegang saham yang dikenakan atau
akan dikenakan kewajiban Emiten yang timbul dari kepemilikan Saham tersebut.
t) Saham Yang Ditawarkan dan setelah dikeluarkan, akan bebas dari gadai, penjaminan,
pembebanan atau tuntutan hukum.
u) Kecuali komitmen dalam PPEE dan komitmen-komitmen yang dicantumkan dalam Prospektus:
▪ tidak ada opsi untuk menjual, memberikan sebagai jaminan yang telah diberikan oleh
Emiten sehubungan dengan Saham atau efek yang akan diterbitkan oleh Emiten.
▪ tidak ada perjanjian atau komitmen yang masih berlaku yang mewajibkan Emiten untuk
mengalokasikan atau mengeluarkan kepada pihak lain suatu hak atas Saham dalam modal
Emiten. Semua kontrak-kontrak penting yang telah ditandatangani oleh Emiten telah sah
ditandatangani oleh Emiten dan sesuai dengan kewenangan dan kapasitasnya yang sah
dan kontrak kontrak tersebut adalah sah, mengikat dan dapat dilaksanakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di Indonesia sepanjang pengetahuan Emiten.
▪ Emiten telah mematuhi seluruh ketentuan dalam kontrak-kontrak penting tersebut.
▪ Emiten tidak telah menerima pemberitahuan mengenai adanya pengakhiran atas salah
satu kontrak tersebut. Emiten tidak merupakan salah satu pihak dalam kontrak atau
perjanjian yang mempunyai syarat tidak wajar atau perjanjian jangka panjang kecuali yang
telah diungkapkan dalam Prospektus yang apabila dilaksanakan dapat mempengaruhi
secara negatif kelangsungan usaha (going concern) Emiten.
▪ Emiten tidak sedang dalam keadaan cidera janji, dan tidak terdapat peristiwa yang telah
terjadi, yang dengan pemberitahuan atau lewatnya waktu atau keduanya, akan
merupakan suatu keadaan cidera janji, sehubungan dengan syarat yang tercantum
di dalam perjanjian utang dimana Emiten merupakan pihak di dalamnya atau salah satu

69
harta kekayaan atau aktivanya terikat, yang dapat mempunyai Dampak Negatif Yang
Material.

v) Kecuali sebagaimana dikemukakan dalam Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas,


perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas, Emiten tidak terlibat dalam, atau
memiliki kewajiban berdasarkan, pinjaman, transaksi derivatif dan transaksi lindung nilai yang
tidak diwajibkan untuk dicatat di dalam neraca Emiten tersebut menurut ketentuan Standar
Akutansi Indonesia.
w) Kecuali sebagaimana yang telah diberitahukan kepada Penjamin Emisi Efek dan/atau yang telah
diungkapkan dalam Prospektus, Emiten, sepanjang pengetahuan Emiten, telah menguasai dan
memiliki secara sah semua harta tidak bergerak dan kekayaan lain yang dimilikinya, harta tidak
bergerak atau kekayaan lain; untuk harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan saat ini
dijaminkan pada PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. yang beralamat kantor di Treasury
Tower Lantai 26-27 District 8, SCBD Lot. 28, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53, Jakarta
12190, sedangkan untuk kekayaan lain berupa mesin dan peralatan pabrik bebas dari
pembebanan gadai, penjaminan, tuntutan hukum.
x) Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Emiten yang sedang menjabat tidak sedang terlibat dalam
perkara atau kasus di pengadilan maupun arbitrase, yang apabila perkara tersebut diputuskan
untuk kerugian anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris tersebut mempunyai Dampak
Negatif Yang Material terhadap Emiten.
y) Semua syarat dalam perjanjian kredit dimana Emiten dan, sepanjang pengetahuan Emiten,
menjadi pihak di dalamnya adalah sah dan dapat dilaksanakan. Sepanjang pengetahuan Emiten,
pada tanggal ditandatanganinya PPEE tidak terdapat peristiwa yang terjadi (baik dengan
pemberitahuan atau lewatnya waktu atau keduanya atauadanya penentuan tertentu oleh bank)
dapat menyebabkan pinjaman atau fasilitas kredit tersebut menjadi harus dibayar seketika baik
seluruhnya maupun sebagian sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan dalam
perjanjian pinjaman tersebut, kecuali peristiwa atau keadaan yang apabila terjadi tidakakan
mempengaruhi secara material kondisi keuangan atau usaha Emiten.
z) Kecuali sebagaimana dikemukakan dalam Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas,
perubahan dan/atau tambahan atas Prospektus Ringkas, tidak terdapat tindakan tuntutan atau
proses hukum yang masih tertunda (termasuk penyidikan atau penyelidikan oleh pengadilan
manapun atau instansi atau badan Pemerintahan, domestic atau asing terhadap atau yang
berdampak terhadap Emiten atau segala harta kekayaan mereka masing-masing yang bila
diputuskan secara merugikan terhadap Emiten, akan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama
menimbulkan Dampak Negatif Yang Material,atau akan secaramaterial dan secara merugikan
mempengaruhi kemampuan Emiten untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan
PPEE, atau yang dari segi lain bersifat material dalam kaitannya dengan penjualan Saham; dan
tidak ada gugatan, tuntutan atau proses hukum tersebut (termasuk penyidikan atau penyelidikan
oleh pengadilan manapun atau instansi Pemerintah atau badan, domestik atau asing) yang
diancam atau, sepengetahuan Emiten, dipertimbangkan.

p. Pernyataan dan Jaminan Penjamin Pelaksana Emisi Efek


1) Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyatakan dan menjamin kepada Emiten bahwa:
a) PPEE telah disetujui sebagaimana mestinya oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
setelah ditandatangani merupakan kewajiban yang sah dan mengikat bagi Penjamin
Pelaksana Emisi Efek yang pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat-
syaratnya, kecuali jika dibatasi oleh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
b) Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah badan hukum yang berdiri secara sah menurut
undang-undang dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang
mempunyai hak dan wewenang untuk menjalankan usaha-usahanya sebagaimana tertera
dalam anggaran dasarnya, untuk memiliki kekayaannya, untuk membuat dan
melaksanakan PPEE sepenuhnya.
c) Penjamin Pelaksana Emisi Efek berwenang dan diijinkan untuk menjalankan usaha
usahanya antara lain sebagai Penjamin Emisi Efek sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku di Indonesia dan harus mempertahankan wewenang dan ijinnya untuk usaha
termaksud selama berlakunya PPEE.
d) Penandatanganan dan pelaksanaan dari PPEE tidak akan melanggar atau menyalahi salah
satu syarat dan ketentuan dari atau akan mengakibatkan terjadinya kelalaian menurut
suatu perjanjian atau dokumen yang mengikat Penjaminan Emisi Efek pada tanggal hari
ini atau anggaran dasarnya atau sepanjang pengetahuannya tidak menyalahi, melanggar

70
atau menimbulkan kelalaian menurut undang undang, peraturan perundangan lain yang
berlaku di Indonesia atau keputusan dari suatu badan peradilan di Indonesia atau badan
pemerintahan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Penjamin Emisi Efek
atau kekayaannya.
e) Penjamin Emisi Efek secara sendiri sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab
sepenuhnya atas terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat sesuai
Bagian Penjaminan masing-masing, maka Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab
terhadap Emiten untuk membeli dan membayar dengan Harga Penawaran sesuai dengan
jumlah porsinya masing-masing.
f) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek secara bersama-sama maupun
sendiri-sendiri bertanggung jawab atas seluruh kewajiban pembayaran dalam PPEE
kepada Emiten.
g) Selama berlakunya PPEE, maka Penjamin Emisi Efek tetap bertanggung jawab atas Emisi
ini dengan memperhatikan dan mentaati semua ketentuan-ketentuan OJK.
h) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, baik secara sendiri sendiri dan
bersama-sama mengakui bahwa Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek
tidak menawarkan atau menjual Saham YangDitawarkan di luar Indonesia dalam bentuk
pemberitahuan atau iklan publik apapun, termasuk, namun tidak terbatas kepada iklan,
artikel, pemberitahuan atau korespondensi lain yang dicetak dalam surat kabar, majalah
atau media sejenis atau siaran melalui televisi atau radio atau seminar atau rapat yang
pesertanya telah diundang melalui pemberitahuan atau iklan publik.
i) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek telah melaksanakan uji tuntas
yang cukup terhadap kegiatan usaha dan kondisi keuangan Emiten. Tiada pernyataan lain
yang diberikan oleh Penjamin Emisi Efek kepada Emiten kecuali seperti tercantum didalam
Pasal 18 PPEE ini.
2) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan ini membebaskan Emiten dari segala tanggung jawab
sehubungan dengan pernyataan-pernyataan yang diberikan Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dalam PPEE.

q. Persyaratan Pendahuluan
Penjamin Emisi Efek baru terikat untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka menurut PPEE,
setelah terpenuhinya syarat-syarat dibawah ini, dengan ketentuan syarat-syarat di bawah ini harus
dipenuhi selambat-lambatnya sebelum diterimanya pernyataan efektif dari OJK:
1) Seluruh pernyataan dan jaminan emiten yang dibuat dalam PPEE adalah benar berkaitan dengan
fakta material yang terkandung didalamnya.
2) Diperolehnya kesepakatan antara Emiten denganPenjamin Pelaksana Emisi Efek mengenai
jumlah Saham Yang Ditawarkan dan Harga Penawaran denganmemperhatikan hasil Penawaran
Awal yang dibuktikan dengan ditandatanganinya Addendum PPEE oleh Emiten dan masing-
masing Penjamin Emisi Efek.
3) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten telah menerima sebelum tanggal Pernyataan Efektif
pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) dari kantor konsultan hukum Andreas, Sheila &
Partners Law Office sehubungan dengan Penawaran Umum dalam bentuk dan dengan isi yang
secara wajar dapat diterima baik oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
4) Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten telah menerima comfort letter dari Kantor Akuntan
Publik Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly
International) (sebelum tanggal Pernyataan Efektif sebelum tanggal Pernyataan Efektif, dalam
bentuk dan isi yang dapat diterima oleh Penjamin Emisi Efek.
5) Emiten telah mengambil semua tindakan yang diperlukan agar Penawaran Umum selambat
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tanggal laporan keuangan yang terakhir diaudit, memperoleh
Pernyataan Efektif.
6) Setelah penandatanganan PPEE namun demikian dalam kondisi apapun sebelum OJK
mengeluarkan Pernyataan Efektif, tidak terjadi:
a) perubahan politik atau kondisi Perekonomian di Indonesia atau keuangan Internasional
yang berdampak negatif kepada Emiten, yang dapat mempengaruhi secara negatif
keberhasilan Penawaran Umum;
b) penundaan dan pembatasan yang material atas perdagangan efek di Bursa, atau
penentuan harga terendah untuk perdagangan di Bursa tersebut;
c) tiap gangguan yang signifikan atas penyelesaian transaksi efek, transaksi pembayaran
pada umumnya, jasa kliring, atau adanya moratorium di Indonesia;

71
d) dikeluarkannya peraturan perundang-undangan yang baru atau adanya perubahan atas
peraturan perundang-undangan yang telah ada yang menurut penilaian Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dapat mempengaruhi secara langsung serta berdampak negatif
terhadap keberhasilan dari Penawaran Umum.
7) Sejak tanggal audit laporan keuangan terakhir yang dimuat dalam Prospektus, sebelum OJK
mengeluarkan Pernyataan Efektif, Emiten tidak mengalami:
a) kerugian atau gangguan terhadap operasi usaha akibat kebakaran, ledakan, atau bencana
lainnya, baik yang dilindungi oleh asuransi atau tidak, atau sengketa, putusan pengadilan,
tindakan pemerintah, selain sebagaimana yang telah disebut dalam Prospektus;
b) perubahan material terhadap struktur permodalan, utang jangka panjang, manajemen,
operasi usaha, harta kekayaan, keadaan keuangan atau lainnya selain sebagaimana yang
telah disebut dalam Prospektus; dimana menurut penilaian Penjamin Pelaksana Emisi
Efek setelah berkonsultasi dengan Emiten adalah material dan berdampak buruk terhadap
PenawaranUmum Saham Yang Ditawarkan.

r. Masa Berlaku dan Pengakhiran PPEE


1) PPEE mulai berlaku pada tanggal PPEE ditandatangani oleh semua pihak dari akta ini dan akan
berakhir dengan sendirinya dalam hal, antara lain:
a) Pernyataan Pendaftaran tidak dinyatakan efektif dalam waktu lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tanggal laporan keuangan terakhir yang diaudit oleh kantor akuntan publik
sebagaimana dimuat dalam Prospektus.
b) Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya
masa Penawaran Umum, Emiten membatalkan Penawaran Umum, dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 6 Peraturan Nomor IX.A.2.
c) Pencatatan Saham di Bursa tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja
setelah tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan sebagaimana tersebut diatur dalam
angka 5 paragraf l Peraturan Nomor IX.A.1 dan/atau tidak terpenuhinya syarat-syarat
pencatatan Saham Yang Ditawarkan di Bursa sehingga mengakibatkan Pernyataan
Pendaftaran/ Penawaran Efek batal demi hukum.
d) Seluruh Saham Yang Ditawarkan telah habis terjual kepada Masyarakat dan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam PPEE ini telah diterima oleh Emiten. Seluruh hak dan
kewajiban Para Pihak.telah dipenuhi sesuai dengan PPEE.
e) Tidak terpenuhinya salah satu atau lebih ketentuan persyaratan pendahuluan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 PPEE; dan/atau sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku.
f) Seluruh hak dan kewajiban para pihak disini telah dipenuhi sesuai dengan PPEE.

2) Sejak saat ditandatanganinya PPEE sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Efektif, Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, dapat mengakhiri PPEE apabila:
a) Emiten lalai secara material untuk memenuhi syarat-syarat dan ketentuan ketentuan dari
PPEE, dan kelalaian itu tidakdi perbaiki dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal
diterimanya oleh Emiten, pemberitahuan tertulis mengenai kelalaian yang dikeluarkan
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek;
b) Telah terjadi perubahan penting yang dapat merugikan (atau suatu perkembangan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan penting yang dapat merugikan) di luar kemampuan
Emiten yang berkenaan dengan usaha, kekayaan atau keadaan keuangan Emiten yang
dapat mempengaruhi secara material terhadap kelangsungan usaha Emiten;
c) Apabila memberikan pernyataan tidak benar (misleading) dalam Prospektus Awal,
Prospektus, Prospektus Ringkas dan/atau tambahan Atas Prospektus Ringkas atau
pernyataan tersebut menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan dimana pernyataan
tersebut belum diperbaiki oleh Emiten dengan suatu keterangan yang dapat diterima oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek;
d) Tidak memberikan fakta-fakta material yang dapat mempengaruhi keberhasilan
Penawaran Umum;
e) Terjadinya penurunan indeks harga saham gabungan yang berlaku di Bursa pada tingkat
tertentu, yang dapat memberikan Dampak Negatif Yang Material terhadap minat investor
untuk membeli Saham Yang Ditawarkan;
f) Dikeluarkannya peraturan perundang undangan yang baru atau adanya perubahan atas
peraturan perundang-undangan yang ada yang menurut penilaian Penjamin Pelaksana

72
Emisi Efek dapat mempengaruhi secara langsung serta berdampak negatif terhadap
keberhasilan dari Penawaran Umum.
g) Apabila PPEE diakhiri oleh karena terjadinya keadaan sebagaimana pada ayat 20.1 dan
ayat 20.2 PPEE, maka Emiten wajib membayar kepada Penjamin Emisi Efek biaya-biaya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.4 PPEE ini dan biaya-biaya lain sehubungan
dengan penjaminan emisi efek, sejauh biaya-biaya tersebut timbul dan wajar.

3) Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa
Penawaran Umum, Emiten dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3
(tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum,
dengan ketentuan:
(i) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Emiten yang meliputi:
▪ indeks harga saham gabungan di Bursa turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama
3 (tiga) Hari Bursa berturut turut.
▪ banjir, gempa bumi, gunung meletus, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan
yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Emiten;
▪ peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha
Emiten yang ditetapkan oleh BAPEPAM dan LK berdasarkan Formulir Nomor IX.A.2-
11 lampiran 11.

(ii) Emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:


▪ mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran
Umum paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan
atau pembatalan tersebut, disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Emiten dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

▪ menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan


Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman
sebagaimana dimaksud poin di atas;
▪ menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin di atas
kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
▪ Emiten yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran
Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Saham Yang Ditawarkan telah
dibayar maka uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan wajib dikembalikan kepada
pemesan sesuai dengan ketentuan Pasal 11.10 PPEE.

(iii) Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 20.4.1 akan
memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:
▪ dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana
dimaksud dalam ayat 20.4.1.A huruf (i) Pasal ini, maka Emiten wajib memulai kembali
masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) Hari Kerja setelah indeks harga
saham gabungan di Bursa mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh
persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar
penundaan;
▪ dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa mengalami penurunan kembali
sebagaimana dimaksud dalam ayat 20.5.1.A huruf (i) Pasal ini, maka Emiten dapat
melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;

Emiten wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan
informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah
penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang 1
(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran Nasional paling
lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa
lainnya; dan wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3
kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud.

73
4) Pengakhiran PPEE sesuai dengan ketentuan Pasal 20 PPEE berlaku tanpa diperlukan keputusan
dan/atau penetapan Pengadilan Negeri dan pihak pihak dalam PPEE dengan ini
mengesampingkan ketentuan Pasa 1266 dan Pasal 1267 dari Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

5) Apabila terjadi pengakhiran PPEE menurut Pasal 20, kecuali karena alasan sebagaimana
tercantum dalam ayat 20.1.2 Pasal ini, maka Emiten wajib memberitahukan secara tertulis
kepada OJK.

s. Hukum Yang Berlaku


Hukum yang berlaku pada PPEE adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

t. Pernyataan Bersama
Emiten dan Penjamin Emisi Efek dengan Akta ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1) PPEE merupakan perjanjian lengkap yang dibuat antara Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek yang meliputi semua hal yang tercakup dalam PPEE dan menggantikan semua persetujuan
yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, baik
yang dibuat secara lisan atau secara tertulis, baik yang dibuat secara tegas ataupun tidak,
berkenaan dengan hal-hal yang dimuat dalam PPEE dan perjanjian tambahan/ perubahan atas
PPEE dibuat oleh Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
2) Tidak akan membuat dan/atau menandatangani perjanjian-perjanjian sehubungan dengan
Saham Emiten, baik yang dibuat di bawah tangan maupun secara notariil, yang isinya
bertentangan dengan PPEE.
3) Emiten selaku pihak yang melakukan penawaran Saham Yang Ditawarkan dengan ini berjanji dan
mengikatkan diri kepada/terhadap Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek
untuk:
a) saling bekerja sama dan mengupayakan dengan kemampuan terbaiknya melaksanakan PPEE
dan pada umumnya dalam pelaksanan Penawaran Umum; dan

b) melakukan semua dan setiap tindakan yang oleh peraturan perundang-undangan dibidang
Pasar Modal disyaratkan atauwajib dilakukan oleh pihak yang bertindak sebagai Penjamin
Emisi Efek dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka melaksanakan Penawaran
Umum ini.

u. Ganti Rugi
Emiten dengan ini setuju membebaskan Penjamin Emisi Efek dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek
terhadap kerugian, biaya-biaya yang wajar, ongkos-ongkos yang wajar, gugatan atau tuntutan yang
timbul sebagai akibatnya sehubungan dengan:
1) Pelanggaran oleh Emiten untuk memenuhi suatu peraturan perundang-undangan, putusan atau
perintah dan badan pemerintahan atau badan peradilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, yang menyebabkan/memberikan dampak yang merugikan secara material
terhadap pelaksanaan Penawaran Umum.
2) Adanya pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan terhadap fakta dan informasi yang
termuat dalam Prospektus dan dokumen lainnya sehubungan dengan Penawaran Umum atau
pengabaian terhadap suatu fakta material yang diperlukan sehingga mengakibatkan pernyataan
atau pengungkapan dalam dokumen Prospektus atau dokumen-dokumen lainnya sehubungan
dengan Penawaran Umum menjadi menyesatkan.
3) Pelanggaran atas pernyataan dan jaminan dalam Perjanjian Emisi Efek.
4) Emiten harus memberikan ganti rugi atas setiap kerugian yang diderita oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek yang timbul dari:
a. Penerbitan, pendaftaran, pengumumandistribusi dan ketersediaan setiap Prospektus,
Prospektus Ringkas, Prospektus Awal atau dokumen penawaran lainnya yang disyaratkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam rangka
Penawaran Umum.
b. Penyerahan Saham yang Ditawarkan.

Dengan ketentuan Emiten tidak memiliki kewajiban apapun kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek
berdasarkan klausul ini apabila kerugian, biaya, ongkos-ongkos, gugatan atau tuntutan terhadap
Penjamin Pelaksana Emisi Efek timbul dan terjadi sebagai akibat dari kesalahan atau kelalaian dari
Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pelaksana Emisi

74
Efek atau kelalaian untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan
Penawaran Umum, untuk hal mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek harus memberikan ganti rugi atas
setiap kerugian yang diderita oleh Emiten sebagai akibat dari kesalahan atau kelalaian dari Penjamin
Emisi Efek.

v. Ketentuan-Ketentuan Lain
1) Emiten harus memberitahukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek selekas mungkin
mengenai setiap usulan untuk mengubah dan/atau menambah Pernyataan Pendaftaran dan
Prospektus yang telah diajukan kepada Ketua OJK dan setiap perubahan dan/atau penambahan
yang akan diadakan tersebut tidak dapat dilaksanakan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, persetujuan mana tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar.
2) Apabila dalam masa antara tanggal Pernyataan Efektif dan tanggal ditutupnya Masa Penawaran
oleh Emiten diketahui sesuatu kejadian yang menyebabkan bahwa dalam PPEE, Pernyataan
Pendaftaran, Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas atau perubahan dan/atau
penambahan atas Prospektus Ringkas dan Prospektus tertera keterangan yang tidak benar
mengenai fakta yang penting atau yang menyebabkan adanya halpenting yang diabaikan dalam
Pernyataan Pendaftaran, Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas atau perubahan
dan/atau penambahan atas Prospektus Ringkas dan Prospektus, sehingga keterangan
keterangan dalam Pernyataan Pendaftaran, Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas
atau perubahan dan/atau penambahan atas Prospektus Ringkas dan Prospektus dapat disalah
artikan, maka Emiten yang mengetahui kejadian itu harus segera memberitahukan hal tersebut
kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengenai tindakan-tindakan yang perlu diambil
berkenaan dengan kejadian itu, satu dan lain tanpa mengurangi ketentuan dalam Pasal 20 PPEE.
3) Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sepakat untuk mengambil tindakan-tindakan yang
sewaktu waktu diperlukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka
pencatatan Saham Yang Ditawarkan pada Bursa.
4) Emiten harus membayar semua biaya yang berkenaan dengan pelaksanaan kewajiban
kewajibannya berdasarkan PPEE, antara lain, namun tidak terbatas pada Pernyataan Pendaftaran
serta Prospektus, pajak, bea materai atau iuran atau pungutan lain oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang dikenakan pada Emiten dan harus dibayar oleh Emiten sehubungan dengan
Penawaran Umum.
5) Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas imbalan
imbalan yang diterima oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek berdasarkan Pasal
16 PPEE akan ditanggung dan dibayar oleh Emiten sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
ketentuan pelaksanaan pembayarannya akan dilakukan oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek
atas nama Emiten, dan masing-masing Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan faktur pajak
kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek padawaktu tagihan atas imbalan jasa dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 16 PPEE, dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib menyerahkan
bukti setoran pajak (Pajak Pertambahan Nilai) yang telah diterimanya dari Penjamin Emisi Efek
kepada Emiten dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Pembayaran, dan salinan
dari bukti setoran tersebut akan diserahkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Penjamin
Emisi Efek.
6) PPEE tidak dapat dipindahkan kecuali sebaagaimana disebutkan dalam PPEE sebelum efektifnya
Pernyataan Pendaftaran.
7) PPEE hanya dapat diubah dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan mekanisme yang
diatur di dalam peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku termasuk Peraturan IX.A.2
sebelum efektifnya Pernyataan Pendaftaran.
8) Semua perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul sehubungan dengan PPEE harus
diusahakan untuk diselesaikan secara musyawarah. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak tentang adanya perselisihan maka
perselisihan atau perbedaan pendapat harus diselesaikan melalui Badan Arbitrase Pasar Modal
(“BAPMI”).

2. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham PT Indonesian Tobacco, Tbk No. 5 tanggal 2 April
sebagaimana telah diubah dengan Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana Saham No. 6 tanggal 12 Juni 2019, kedua, akta tersebut
dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur (“PPAS”), yang menerangkan antara lain hal-
hal sebagai berikut:

75
a. Para Pihak:
1) Perseroan (“Emiten”).
2) PT Adimitra Jasa Korpora (“BAE”).

b. Penunjukkan
Emiten dengan ini menunjuk BAE untuk melaksanakan pengelolaan administrasi saham pada Pasar
Perdana dan Pasar Sekunder dalam Penawaran Umum untuk kepentingan Emiten dan BAE dengan ini
telah menerima penunjukan untuk melakukan pengelolaan administrasi saham pada Pasar Perdana dan
Pasar Sekunder dalam Penawaran Umum berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam PPAS dengan
memperhatikan peraturan di bidang Pasar Modal dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang
berlaku.

c. Tugas dan Kewajiban Emiten pada Pasar Perdana


Tugas dan kewajiban Emiten dalam kegiatan Pasar Perdana adalah sebagai berikut:
1) Memberitahukan kepada BAE atas desain/bentuk formulir-formulir cetakan yang diperlukan antara
lain Daftar Pemesanan Pembelian Saham, Formulir Pemesanan Pembelian Saham, Formulir
Konfirmasi Penjatahan, dan Surat Kolektif Saham sebelum dilakukan pencetakannya.
2) Bertanggung jawab atas design/bentuk Spesifikasi dari blanko Surat Kolektif Saham dan yang
dipesan dari percetakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal
serta pengamanan proses percetakan saham di percetakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
3) Wajib memberitahukan ciri-ciri atau kode pengmanan yang tercetak pada Surat Kolektif Saham
yang sifatnya rahasia dan ciri-ciri tersebut harus diberitahukan BAE untuk mempermudah
pengecakan.
4) Memberitahukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek tentang penunjukan BAE dan
mengikutsertakan BAE di dalam penentuan jadwal waktu Emisi, khususnya mengenai jadwal waktu
mulai dari tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif sampai dengan Tanggal Pencatatan
Saham di Bursa Efek.
5) Menyerahkan blanko Surat Kolektif Saham dan sedikitnya 4 (empat) buah Prospektus, kepada BAE
selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum dimulainya Masa Penawaran Umum.
6) Bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengatur dan bertanggung jawab sepenuhnya
agar penyerahan seluruh Daftar Pemesanan Pembelian Saham yang dilampiri dengan Formulir
Pemesanan Pembelian Sahamnya disampaikan kepada BAE selambat-lambatnya pada tanggal
penutupan Masa Penawaran Umum.
7) Bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek mengatur dan bertanggung jawab sepenuhnya atas
rumus penjatahan yang telah ditentukan dan diberitahukannya kepada BAE selambat-lambatnya
dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Penjatahan. Bila ada perubahan cara penjatahan
dengan sistem undian maka sistim prosedur terhadap sistim undian tersebut harus telah disetujui
oleh Emiten, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan BAE selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari
Kerja sebelum tanggal Masa Penawaran dimulai.
8) Bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi mengatur dan bertanggung jab sepenuhnya agar
Formulir Pemesanan Pembelian Saham oleh Karyawan atau Pemesan Khusus sudah diserahkan
kepada BAE paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Tanggal Akhir Penawaran.
9) Menyampaikan 1 (satu) fotokopi dari Surat Persetujuan Pencatatan Efek di Bursa Efek kepada BAE
selambat-lambatnya pukul 16.00 dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal surat persetujuan
tersebut diperoleh.
10) Berkewajiban dan bertanggung jawab menyediakan blanko Surat Kolektif Saham yang telah dicetak
sesuai dengan ketentuan dalam Perturan Nomor IX.I.2 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal Nomor Kep-61/PM/1996 dan telah tercetak tanda-tangan yang berwenang dari pihak
Emiten serat biaya materai yang telah dilunasi, dan menyerahkan kepada BAE selambat-lambatnya
pukul 16.00 dalam waktu 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal akhir Masa Penawaran Umum.
11) Memberi kuasa kepada BAE untuk menyerahkan Formulir Konfirmasi Penjatahan yang telah
diproses oleh BAE secara langsung kepada masyarakat dan Para Pemesan Khusus yang memesan
saham melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang bertindak sebagai Agen Penjualan, kepada Agen
Penjualan dan Kepada Penjamin Emisi Efek lainnya, serta menyerahkan Refund Cheque yang telah
diproses.

d. Tugas dan Kewajiban Biro Administrasi Efek Pada Pasar Perdana


Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku tugas dan kewajiban Biro Tugas
dan Kewajiban Biro Administrasi Efek dalam kegiatan Pasar Perdana adalah sebagai berikut:

76
1) Melakukan koordinasi kerja dengan Penjamin Pelaksana Emisi agar serah terima Daftar Pemesanan
Pembelian Saham berikut Formulir Pemesanan Pembelian Sahamnya dapat diselesaikan
selambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.
2) Bertanggung jawab sepenuhnya atas pemrosesan Formulir Pemesanan Pembelian Saham serta
pembuatan laporan-laporan untuk penjatahan. Pembayaran kembali (refund), serta penerbitan
Surat Kolektif Saham (dalam satuan denominasi sesuai Peraturan Bursa Efek yang berlaku), dan
pembuatan Daftar Pemegang Saham Pasar Perdana sesuai dengan jadwal waktu sebagaimana
dimuat di dalam Prospektus dan penyerahan surat-surat saham yang telah selesai diisi kepada
Emiten sesuai dengan batas waktu yang telah dijadwalkan.
3) Biro Administrasi Efek berkewajiban untuk meneliti kelengkapan data, tandatangan pada Formulir
Pemesanan Pembelian Saham serta dokumen jati diri (Photo copy Kartu Tanda Penduduk/Passport)
sepanjang hal tersebut bukan karena kelalaian Biro Administrasi Efek, maka Biro Administrasi Efek
dibebaskan dari tanggung jawab dan akibat-akibat hukum apabila terjadi pemalsuan tanda tangan
pada Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan dokumen pendukungnya.
4) Biro Administrasi Efek akan dibebaskan dari tanggung jawab atas sistim penjatahan yang terlakasana
guna keperluan audit oleh Akuntan Publik, pemeriksaan dapat dilakukan di kantor Biro Administrasi
Efek paling lama 7 (tujuh) hari pada setiap hari kerja.
5) Bertanggung jawab sepenuhnya atas pembuatan Laporan Kegiatan Pasar Perdana untuk
disampaikan oleh Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi kepadaPenyelenggara Bursa Efek sesuai
dengan jadwal waktu yang ditentukan berdasarkan Peraturan Bursa Efek yang berlaku.
6) Menjamin kerahasiaan setiap informasi yang diperoleh dari Emiten maupun Penjamin Pelaksana
Emisi dan bertanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tidak memberikan
informasi tersebut kepada Pihak Ketiga tanpa ijin tertulis Emiten dan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7) Biro Administrasi Efek melakukan distribusi saham hasil penjatahan melalui KSEI sesuai dengan
jadwal waktu sebagaimana dimuat dalam Prospectus. Saham hasil penjatahan yang masuk dalam
Penitipan Kolektif akan dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham atas nama KSEI untuk
kepemtingan pemegang rekening Efek di KSEI dan untuk kepentingan pemegang saham.
8) Atas permintaan tertulis dari Emiten, Biro Administrasi Efek wajib menyerahkan bukti-bukti piranti
lunak (berupa Disket yang memuat antara lain Data Lengkap Pemegang Saham, dan struktur file data
tersebut) kepada Emiten, akan tetapi tidak termasuk Software Program kecuali hal ini atas
permintaan tertulis dari yang berwenang untuk maksud pembuktian di pengadilan tanggung jawab
Biro AdministrasiEfek berakhir sejak diserahkannya seluruh Surat Kolektif Saham kepada Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan diserahkannya piranti lunak (berupa diskette) yang berisi data-data
mengenai penjatahan saham dan Daftar Pemegang Saham.
9) Menerbitkan daftar pemesanan saham yang tidak mendapat penjatahan dan/atau pemesanan
saham yang mendapat penjatahan seluruhnya atau hanya sebagian.
10) Menerbitkan Surat Pemberitahuan Pembayaran Pengembalian Uang Pemesanan Saham (SPPPUPS)
untuk diserahkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
11) Menyampaikan konfirmasi tertulis kepada KSEI tentang saham-saham yang telah dicatat dalam
Daftar Pemegang Saham atas nama KSEI sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan
oleh KSEI dan Anggaran Dasar Emiten.

e. Tugas dan Kewajiban Biro Administrasi Efek Pada Pasar Sekunder


Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku tugas dan kewajiban Biro
Administrasi Efek pada Pasar Sekunder sebagai Kantor Pendaftaran Saham adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas penyimpanan dan penggunaan blanko Surat Kolektif Saham yang
diserahkan oleh Emiten kepada Biro Administrasi Efek.
2) Bertanggung jawab atas proses Pemindahan Hak atas Saham (Registrasi) karena terjadinya transaksi
jual-beli di Bursa Efek sesuai dengan Peraturan Bursa Efek yang berlaku.
3) Bertanggung jawab atas proses Pemindahan Hak atas Saham serta penerbitan Surat Kolektif
Sahamnya yang disebabkan oleh adanya warisan atauhibah berdasarkan dokumen-dokumen
pendukungnya yang disetujui keabsahannya oleh Direksi Emiten dan menyerahkan Surat kolektif
Saham yang bersangkutan kepada Ahli Warisnya atau Penerima Hibah sesuai dengan Anggaran
Dasar Emiten dan atau peraturan Bursa Efek berlaku.
4) Bertanggung jawab atas proses penggantian Surat Kolektif Saham karena rusak atau
hilangberdasarkan dokumen-dokumen pendukungnya yang telah disetujui keabsahannya oleh
Direksi Emiten dan menyampaikan Surat Kolektif Saham Pengganti tersebut kepada Pemegang
Saham yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Emiten dan atau Peraturan
Bursa Efek yang berlaku.

77
5) Bertanggung jawab atas proses penerbitan Pemecahan Surat Kolektif Saham atas permintaan
Pemegang Saham atau Kuasanya serta menyerahkan kepada yang bersangkutan sesuai dengan
Peraturan Bursa Efek yang berlaku.
6) Berkewajiban menyerahkan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan Penggantian Surat Kolektif
Saham serta Pemindahan/Pengalihan Hak atas Saham termasuk di dalamnya Surat Kolektif Saham
lama yang sudah tidak terpakai lagi kepada Emiten setiap 1 (satu) bulan sekali.
7) Bertanggung jawab atas terpeliharanya Data Pemegang Saham seperti alamat, identitas, nomor
rekening bank, dan data lainnya sehubungan dengan kepemilikan sahamnya.
8) Dengan tidak mengurangi kewajiban Biro Administrasi Efek untuk meneliti kelengkapan data,
tandatangan pada Nota Transaksi dan/atau Slip Penyelesaian serta dokumen-dokumen
pendukungnya, sepanjang hal tersebut bukan karena kelalaian dari Biro Administrasi Efek, maka Biro
Administrasi Efek akan dibebaskan dari tanggung jawab dan akibat-akibat hukum apabila terjadi
pemalsuan atau manipulasi atas Nota Transaksi dan/atau Slip Penyelesaian serta dokumen
pendukung¬nya serta tandatangan pada dokumen dokumen tersebut.
9) Atas nama Emiten menandatangani surat menyurat kepada Pemegang Saham, Perantara/Pedagang
Efek serta pihak lainnya khusus mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pemindahan/Pengalihan
Hak atas Saham dan perubahan data Pemegang Saham sesuai dengan tata cara yang berlaku sesuai
dengan peraturan Bursa Efek yang berlaku dalam jual beli Saham melalui Bursa Efek.
10) Menjamin kerahasiaan setiap informasi yang diperoleh dari Emiten dan mengikatan diri serta
bertanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tidak memberikan informasi
tersebut kepada Pihak Ketiga tanpa ijin tertulis dari Emiten.
11) Atas permintaan tertulis dari Emiten, Biro Administrasi Efek wajib menyerahkan bukti-bukti piranti
lunak (berupa Disket yang memuat antara lain Data Lengkap Pemegang Saham, Data lengkap
Pemilikan Saham, dan Struktur File Data tersebut) kepada Emiten akan tetapi tidak termasuk
Software Program kecuali hal ini atas permintaan tertulis dari yang berwenang untuk maksud
pembuktian di Pengadilan Kewajiban Biro Administrasi Efek menyimpan piranti lunak (berupa
Disket) tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak dimulainya pencatatan
saham di Pasar Sekunder.
12) Bertanggung jawab atas proses penerbitan Surat kolektif Saham Gabungan atas permintaan
Pemegang Saham atau kuasanya serta menyerahkannya kepada yang bersangkutan sesuai dengan
peraturan Bursa Efek yang berlaku.

f. Tugas dan Kewajiban Emiten pada Pasar Sekunder


Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku tugas dan kewajiban Emiten pada
Pasar Sekunder adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab untuk menyerahkan blanko Surat Kolektif Saham yang cukup sesuai dengan
permintaan Biro Administrasi Efek selambatnya 15 (limabelas) hari kalender setelah permintaan
tersebut diterima dari Biro Administrasi Efek.
2) Memberitahukan kepada Biro Administrasi Efek mengenai persetujuan atau penolakan Direksi atas
keabsahan/kelengkapan dokumen-dokumen pendukung untuk pemindahan hak atas saham yang
disebabkan oleh Warisan dan/atau Hibah maupun untuk penerbitan surat-surat Kolektif Saham
pengganti, serta menyerahkan kembali dokumen dokumen yang telah disahkan tersebut kepada
Biro Administrasi Efek selambatnya 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penerimaannya.
3) Menyerahkan kepada Biro Administrasi Efek sedikitnya 2 (dua) exemplar Anggaran Dasar Emiten dan
semua perubahan-perubahannya serta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang telah
diselenggarakan.
4) Memberikan pemberitahuan dalam jangka waktu 35 (tiga puluh lima) hari sebelumnya untuk Rapat
Umum Pemegang Saham sehubungan dengan pemabgian dividen. Emiten memberikan tanda terima
atas diterimanya Laporan dan apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari Kerja sejak tidak anggapan maka
akan dianggap telah disetujui.
5) Menyediakan blanko cek dividen dan amplopnya pengiriman cek kepada pemegang saham yang
tidak masuk ke dalam penitipan kolektif.

g. Keadaan Memaksa (Force Majeure)


Biro Administrasi Efek tidak akan dipersalahkan bila terjadi keterlambatan pekerjaan yang disebabkan
oleh kejadian-kejadian diluar kekuasaan dan diluar kemampuan Biro Administrasi Efek ("Force Majeure")
Yang dimaksud dengan Force Majeure disini adalah bencana alam, berjangkitnya wabah penyakit,
keadaan perang, huru-hara, kebakaran, dan pemogokan.

78
h. Jangka Waktu
Perjanjian ini berlaku tanggal hari ini dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan
berakhir apabila ada pemutusan perjanjian ini oleh pihak yang bersangkutan, dengan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelumnya mengenai
maksud untuk pemutusan Perjanjian ini. Bagian perjanjian ini yang mengatur tentang KegiatanPasar
Perdana akan berakhir dengan sendirinya pada saat Pencatatan Saham di Bursa Efek, kecuali kewajiban
pembayaran imbalan jasa Pasar Perdana yang belum dilunasi dalam hal mana akan berakhir pada saat
pelunasannya.

3. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. SP-
025/SHM/KSEI/0419 tanggal 9 April 2019 antara Perseroan dan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
(“Perjanjian KSEI”), yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

a. Para Pihak
1) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”);
2) Penerbit Efek;
selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak”.

b. Dengan menandatangani Perjanjian KSEI:


1) Penerbit Efek setuju untuk mendaftarkan Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkannya di KSEI dalam
bentuk elektronik (scripless).
2) KSEI akan menyimpan Efek bersifat Ekuitas yang diterbitkan Penerbit Efek dalam Penitipan Kolektif
di KSEI.
3) Penerbit Efek dan KSEI akan tunduk dan memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian KSEI termasuk namun tidak terbatas pada Peraturan KSEI dan peraturan perundang-
undagan yang berlaku terkait dengan penyelenggaraan Kustodian sentral di bidang Pasar modal.

Dalam hal setelah 6 (enam) bulan terhitung sejak Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak
tidak terdapat distribusi Efek Bersifat Ekuitas kedalam Rekening Efek oleh Penerbit Efek, maka
Para Pihak Sepakat Perjanjian KSEI batal, dan oleh karenanyaa pabila Penerbit Efek tetap
bermaksud menyimpan Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkannya di KSEI, maka Penerbit Efek wajib
melakukan pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dari awal.

c. Penyelenggaraan Administrasi Efek Bersifat Ekuitas


1) Penerbit efek wajib menyelenggarakan administrasi Efek bersifat Ekuitas yang diterbitkannya atau
menunjuk Biro Administrasi Efek untuk melakukan administrasi Efek bersifat Ekuitas yang
diterbitkannya setiap jam kerja pada hari kerja.
2) Dalam hal Penerbit Efek menunjuk Biro Administrasi efek, maka Penerbit Efek tetap bertanggung
jawab atas kegiatan administrasi Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek
untuk dan atas nama Penerbit Efek.
3) Penerbit Efek wajib bertanggung jawab atas administrasi Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkannya,
termasuk namun tidak terbatasp ada kegiatan penarikan atau penyetoran Efek Bersifat Ekuitas,
penerbitan sertifikat Efek Bersifat Ekuitas untuk kepentingan pemegang Efek Bersifat Ekuitas
dan/atau pemberian hak hak lain atas pemegang Efek bersifat Ekuitas.
4) Penerbit Efek, dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk
Peraturan KSEI, wajib memelihara catatan, pembukuan data dan keterangan lainnya yang
berhubungan dengan administrasi efek yang telah didaftarkan di KSEI dan memastikan bahwa
system administras Efek telah terpelihara dengan baik sepanjang waktu serta selalu tersedia
catatan cadangan di tempat terpisah yang aman.
5) Penerbit Efek wajib mengakui dan memperlakukan setiap pemegang Efek Bersifat Ekuitas adalah
pemilik yang sah atas Efek Bersifat Ekuitas sebagaimana dibuktikan dengan daftar pemegang Efek
Bersifat Ekuitas dan laporan rekening efek yang diterbitkan oleh KSEI dan karenanya pemegang Efek
Bersifat Ekuitas berhak untuk menerima hak-hak yang melekat pada Efek Bersifat Ekuitas yang di
milikinya.
6) Penerbit Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis mengenai jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang
disimpan dI KSEI, dan menyerahkannya ke KSEI sebagai tanda bukti bahwa Penerbit Efek telah
mencatat Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkannya atas nama KSEI dalam daftar pemegang Efek
Bersifat Ekuitas yang dibuat oleh Penerbit efek.

79
7) Penerbit Efek wajib memberikan konfirmasi harian kepada KSEI mengenai saldo Efek Bersifat
Ekuitas yang tersimpan di KSEI berikut daftar pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh
KSEI. Apabila Penerbit Efek tidak menyampaikan keberatan atas data tersebut paling lambat 1
(satu) Hari Kerja berikutnya, maka dengan lewatnya jangka waktu tersebut Penerbit Efek
menyetujui data-data dari KSEI dimaksud kecuali Penerbit Efek dapat membuktikan adanya
kesalahan pencatatan yang dibuat oleh KSEI sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
8) Penerbit Efek, atas permintaan KSEI, wajib menyediakan setiap Informasi yang berhubungan
dengan administrasi efek Bersifat Ekuitas yang disimpan di KSEI.
9) KSEI sewaktu-waktu pada setiap Hari Kerja, dengan pemberitahuan terlebihdahulu kepada Penerbit
Efek, dapat melakukan pemeriksaan atas catatan dalam daftar pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang
dibuat oleh Penerbit Efek, dan/atau hal lainnya yang terkait dengan kewajiban Penerbit Efek kepada
KSEI, baik yang dilakukan oleh KSEI sendiri maupun oleh pemeriksa independen (independen
auditor) yang ditunjuk KSEI.
10) Sepanjang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku terkait penarikan Efek Bersifat
Ekuitas di KSEI, Penerbit Efek wajib menerbitkan sertifikat Efek Bersifat Ekuitas atas nama
pemegang Efek Bersifat Ekuitas apabila terdapat permintaan dari pemegang Efek Bersifat Ekuitas
atau Partisipan dan Penerbit efek wajib menyerahkan sertifikat efek Bersifat Ekuitas dimaksud
kepada pemegang Efek B ersifat Ekuitas sesuai ketentuan Peraturan KSEI.
11) Dalam melaksanakan administrasi efek Bersifat Ekuitas, Penerbit Efek wajib memenuhi ketentuan
yang telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham dari Penerbit Efek, termasuk namun
tidak terbatas pada ketentuan yang berlaku dalam anggaran dasar Penerbit Efek, Peraturan KSEI,
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Corporate Action
1) Penerbit Efek wajib melaksanakan Corporate Action sesuai keputusan rapat umum pemegang
saham, ketentuan dalam anggaran dasar, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Penerbit Efek wajib menyampaikan pemberitahuan seluruh informasi yang relevan yang berkaitan
dengan rencana pelaksanaan Corporate Action kepada KSEI paling lambat pada hari yang sama
dengan pemberitahuan kepada bursa efek pemegang Efek bersifat Ekuitas.
3) Pemberian hak-hak pemegang Efek Bersifat Ekuitas dalam bentuk uang dan/atau Efek, wajib
dilaksanakan melalui KSEI, dan berdasarkan instruksi dari Penerbit Efek, KSEI selanjutnya akan
mendistribusikan hak-hak tersebut kepada pemegang sesuai permintaan Efek Bersifat Ekuitas baik
secara langsung melalui Rekening Efek atas nama pemegang Efek Bersifat Ekuitas atau melalui
Partisipan, sesuai permintaan dari Partisipan.
4) Kewajiban KSEI mendistribusikan hak-hak pemegang Efek Bersifat Ekuitas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat 3 Perjanjian KSEI, dapat dilaksanakan sepanjang Penerbit efek telah
menempatkan uang dan/atau Efek ke rekening yang ditetapkan oleh KSEI dengan jumlah sesuai
kewajiban Penerbit Efek. Berdasarkan perhitungan dan permintaan KSEI, paling lambat 1 (satu) Hari
Kerja sebelum tanggal distribusi.
5) Untuk pelaksanaan Corporate Action, KSEI akan:
• Menyediakan daftar pemegang Efek Bersifat Ekuitas paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Pencatatan (Recording Date), melalui media yang ditentukan oleh KSEI;
• Menyediakan Konfirmasi tertulis Untuk Rapat Umum Pemegang Efek (KTUR) untuk pemegang
Efek Bersifat Ekuitas, melalui media yang ditentukan oleh KSEI, paling lambat 4 (empat) Hari
Kerja sebelum pelaksanaan rapat umum pemegang saham;
• Merahasiakan informasi awal tentang rencana Corporate Action dari Penerbit Efek sampai
dengan adanya pemberitahuan kepada public yang disampaikan oleh Penerbit Efek, kecuali
kepada Otoritas Jasa Keuangan serta Bursa Efek dalam rangka menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang
Pasar Modal.
6) Berkenaan dengan penerbitan KTUR, KSEI:
a) Berkewajiban untuk memastikan bahwa:
i) Penerbitan KTUR adalah berdasarkan informasi pelaksanaan rapat umum pemegang
saham dari Penerbit Efek;
ii) Data dalam KTUR sesuai dengan informasi pelaksanaan rapat umum pemegang saham dari
Penerbit Efek; dan
iii) Jumlah Efek bersifat Ekuitas yang tercantum dalam KTUR sesuai dengan jumlah Efek
bersifat Ekuitas yang tercatat dalam Rekening Efek atas nama pemegang Efek bersifat
Ekuitas di KSEI.

80
b) Tidak bertanggung jawab terhadap segala akibat hukum yang timbul berkenaan dengan
penerbitan KTUR sepanjang KSEI telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal 4 ayat 6 paragraf a Perjanjian KSEI.

e. Hukum yang berlaku


Untuk pelaksanaan Perjanjian ini berlaku dan harus ditafsirkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku
di Republik Indonesia, setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah oleh Para Pihak dalam waktu 30 hari kalender maka perselisihan atau perbedaan pendapat
tersebut harus diselesaikan melalui BAPMI.

13. ASET PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN

a. Harta Tetap

Perseroan menguasai dan/atau memiliki harta tetap berupa (i) tanah dan/atau bangunan dan (ii) Mesin
sebagai berikut:

1) Tanah dan Bangunan

No. No. HGB Tanggal Sertifikat Luas (m2) Tanggal Berakhir Hak
1. 297 14 Januari 1989 9.940 13 Januari 2029
2. 195 17 Januari 1983 6.720 15 Januari 2023

2) Mesin

No. Item Jumlah Tahun Perolehan


1 Mesin Rajang Tembakau (Kth - Hauni) 1 1974/1996
2 Open Tembakau 1 1980
3 Mesin Sortir/Ayakan Tembakau 1 1980
4 Mesin Saus 2 1980
5 Mesin Stripping 1 2002
6 Timbangan Digit 2 2002
7 Mesin Press Hydrolic Tembakau 1 2002
8 Hydrant Dan Fire Alarm 1 2002
9 Open Tembakau 1 2003
10 Mesin Rajang Rotari 1 2003
11 Genset Deutz Bf Stamfort 150 Pk 1 2003
12 Timbangan Digital 2 2003
13 Horizontal Pack, Machine Kospack 180 1 2003
14 Mesin Boiler 1 2003
15 Oil Burne/Kompor Openan 1 2003
16 Hand Palletacura War 3 Ton 1 2003
17 Tangki Mesin Boiler 1 2003
18 Instalasi Listrik Mesin 1 2003
19 Hand Pallet 2.5 Ton 1 2003
20 Tangki Minyak Tanah 5000 Lt 1 2003
21 Timbangan 36 2003
22 Vaccum Chamber 1 2003
23 Conditioning Pric Machine(Usd 46,000) 1 2003
24 Single Silo Equipment (USD 81000) 1 2003

81
No. Item Jumlah Tahun Perolehan
25 Genset Diesel 300 Pk 1 2003
26 Hand Pallet 1 2003
27 Hand Pallet 1 2003
28 Timbangan Nagata 1 2003
29 Timbangan Electrik 1 2003
30 Timbangan Nagata 1 2003
31 Hidran 1 2003
32 Bak Kontrol + Grill 1 2003
33 Pompa Sihi Aotla 3601 1 2003
34 Pabx Sistem Tdn 1232 1 2003
35 Terminal MDF 1 2003
36 Filter Solar Bf M / Assy 2 2003
37 Olysynts3306 /68 1 2003
38 Monitor Komputer 1 2003
39 Infrzred Ray Shrwk Machine 1 2003
40 Impeler Hitachi 1 2003
41 Bl 175/70x12 2 2003
42 Timbangan Elektronik 4 2003
43 Mesin Strapping 1 2004
44 Chain Link 91 Kt 130-131 1 2004
45 Timbangan Nagata 1 Kg 1 2004
46 Stempel Ukuran Besar 8 Digit 1 2004
47 Mesin Las Esab Lhe 300 1 2004
48 Ammeral Belt N 560023 1 2004
49 Pompa Lowara Ss Cea 370/Iv 1 2004
50 Tangki Air 1 2005
51 Mesin Straping Band Merk Pack Way 1 2007
52 Timbangan Nagata 1 2007
53 Stapler 3815 13H 15 1 2007
54 Electronic Balance Globe 1 2007
55 Timbangan Nagata 100 Gr 1 2007
56 Diesel Genset Silent 8 Kva 1 2007
57 Timbangan Jarum 100 Gr Nagata 1 2007
58 Timbangan Jarum 100 Gr Nagata 1 2007
59 Pompa Air Shimizu 1 2-Apr-08
60 Timbangan Jarum 100 Gr Nagata 14 22-May-08
61 Timbangan Electrik Gsc 3 Kg 101709 2 6-Jun-08
62 Hand Staples Itsuchi 2 28-Jul-08
63 Timbangan Digital Gsc Aw 300 1 29-Jul-08
64 Timbangan Electrik Gsc 3 Kg 101709 1 13-Aug-08
65 Automatic Strapping Sr900 1 25-Aug-08
66 Timbangan Electrik Gsc Aw 3000 100263 2 11-Sep-08

82
No. Item Jumlah Tahun Perolehan
67 Pompa Interdab 505 1 10-Nov-08
68 Staples Kardus Itsuchi 2 16-Dec-08
69 Hand Pallet 2 1-Jan-09
70 Tangki Royal Tank 1 1-Feb-09
71 Gledekan Dorong 750 Kg 3 1-May-09
72 Circular Saw Wipro 1 1-Jun-09
73 Alat Penghisap(Pemisah Gagang Coller) 1 1-Aug-09
74 Timbangan Hybrid Scale Yashida Th 181 150 Kg 1 1-Oct-10
75 Aquaboy Tam Iii C 1 1-Apr-11
76 Hand Pallet 2.5 Ton 1 10-Aug-11
77 Pisau Hauni 1 6-Jan-12
78 Slang Hydran 2,5 2 10-Sep-12
79 Slang Hydran 1,5 3 10-Sep-12
80 Nozzle Jets Spray 2,5 2 10-Sep-12
81 Nozzle Jets Spray 1,5 1 10-Sep-12
82 Nozzle Jets Spray 1,5" 2 14-Sep-12
83 Dobel Stater 0001230006/12v 1 24-Sep-12
84 Pompa Air Shimizu 1 8-Oct-12
85 Timbangan Elektronik 3kg 6 20-Dec-12
86 Timbangan Sentisimal 11 20-Dec-12
87 Timbangan Pegas 45 20-Dec-12
88 Table Vacum Packing Machine;Wijayamas 1 31-May-13
89 Dash Colector 2000x920x5mm 1 30-Jun-13
90 Cerobong Asap 1 30-Jun-13
91 Bantalan Roda Peluncur 4pcs ;Glory 3/9 1 30-Sep-13
92 Termometer Alk 110c Klt 23 @21.000 Sep13 23 30-Sep-13
93 Termometer Alk 110c Klt 50 @17.000 12,23/9 50 30-Sep-13
94 Pemb Hand Pallet 2 Ton U Prod B 1 3-Oct-13
95 Termometer Alkohol Klt 17/10 20 31-Oct-13
96 Mesin Potong Ambri & Cukai 1 14-Mar-14
97 Container Ambri 240 30-Jan-14
98 Container Ambri 216 28-Mar-14
99 Trolly Container Ambri 12 12-May-14
100 Silinder Kantong Zipper Manna 7 11-Aug-14
101 Silinder Kantong Zipper Agk 7 11-Aug-14
102 Silinder Kantong Zipper Lll 8 11-Aug-14
103 Inventory Rotary 1 15-Dec-14
104 Timbangan Jarum M10 Nagata 100 Gr 5 30-Jan-15
105 Timbangan Jarum M10 Nagata 100 Gr 6 30-Jan-15
106 Mesin Sealer Frb 770 Ii 2 8-Apr-15
107 Ducting Dryer Pt. Kemajuan Industrindo 1 30-Apr-15
108 Autofeeder Pt. Surya Jaya Perkasa 1 30-Apr-15

83
No. Item Jumlah Tahun Perolehan
109 Timbangan Jarum M10 Nagata 100 Gr 5 21-May-15
110 Compressor (Pt. Surya Jaya Perkasa) 1 1-May-15
111 Mesin Rajang Hauni 1 30-Aug-15
112 Hand Pallet 2,5 Ton 1 2-Sep-15
113 Timbangan Digital Excellent 1 11-Sep-15
114 Timbangan Elektrik 1 5-Oct-15
115 Container Ambri 20 28-Oct-15
116 Container Ambri 20 28-Oct-15
117 Pompa Sanchin 20 1 28-Oct-15
118 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 5 29-Dec-15
119 Aqua Boy Meter 3 22-Apr-16
120 Timbangan Nagata 100 gr 1 20-May-16
121 Forklif 1 24-Mar-17
122 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 5 15-May-17
123 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 8 21-Jun-17
124 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 5 26-Jun-17
125 Hand Staples Itsuchi 1 13-Jul-17
126 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 4 11-Aug-17
127 Mesin Strapping Yamaguchi 1 25-Aug-17
128 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 10 6-Sep-17
129 Timbangan Jarum Nagata 100 gr 15 26-Sep-17
130 Forklif 1 24-Oct-17
131 Moisture Meter 3 23-Feb-18

b. Harta Bergerak

Perseroan menguasai dan/atau memiliki harta bergerak berupa kendaraan bermotor untuk keperluan
operasional Perseroan sebagai berikut:

1) Kendaraan Bermotor Yang Dimiliki Oleh Perseroan:

NO. NO. POLISI TYPE MERK MODEL NO. BPKB NO. KIR
1. N 8653 CE FN 527 M2 Mitsubishi Truck C3162374J MHMFN527N2R001060

2. N 8180 BD Fuso FM517HL Mitsubishi Truck 04683262 MHMFM517BFK005969


4x2 MT
3. N 9705 CA FE 334 Mitsubishi Truck 0331946J MHMFE334E1R011014

4. N 1473 AW Avanza 1.3 Toyota Truck D0945491G MHFFMRGK34K017998


F601RM-GMME
5. N 1367 BW S4O2RV ZMDFJJ Daihatsu Minibus J MHKV3CA3JFK015005
MU
6. N 1602 BU S4O2RV ZMDFJJ Daihatsu Minibus J MHKV3CA3JFK014505
MU
7. N 1433 CG Avanza 1.3 G Toyota Minibus F1563914J MHFM15A3JBK098765
F601RM GMN
8. N 8212 AT WU342R Hino Truck N03678822 MJEC1JG43C5059498
DUTR0130MDL
9. N 1307 CE Avanza 1.3 Toyota Minibus E9793156J MHFM1BA3J8K082967
F601RM-GMMFJJ

84
NO. NO. POLISI TYPE MERK MODEL NO. BPKB NO. KIR
10. N 326 CY KJG Innova V Toyota Minibus H01428607J MHFXW43G9A4050116
XW43 AT
11. N 9185 AU L300 FB-R 4x2 Mitsubishi Pick Up J MHML0PU39FK171948
MT Box
12. N 8161 CG FN517ML2 6x2 Mitsubishi Teronton F2065283J MHMFN517C8K000322
MT
13. N 9815 CA FM517H Mitsubishi Truck 0464441J MHMFM517H1R046846

14. N 777 IT Alphard 2.4 G AT Toyota Minibus L05425528 JTEGD21H7E8349485

15. N 9183 AU L300 FB-R 4x2 Mitsubishi Pick Up J MHML0PU39FK172243


MT Box
16. N 1051 CY L300 DS Mitsubishi Station C3662441J MHML300DB2R229398
WGN
17. N 777 LL Kijang Innova 2.4 Toyota Minibus 04465304 MHFGB8EMOJO417983
V AT
18. N 9265 AU S401RP FMREJJ Daihatsu Pick Up M00906780 MHKP3BA1JFK103899
IIA
19. N 1558 AM Avanza 1.3 G Toyota Minibus 02614766 MHKM5EA3JKK132006
F653RM MT
20. N 8948 BG L300 FB-R 4x2 Mitsubishi Pick Up K06746677 MHML0PU39DK127832
MT Box
21. N 1580 AM Avanza 1.3 G Toyota Minibus 02614767 MHKM5EA3JKK133046
F653RM MT
22. N 1681 AM Avanza 1.3 G Toyota Minibus 02614769 MHKM5EB3JKK022195
F653RM MT
23. N 777 MN Alphard 2.5 G AT Toyota Minibus 01796973 JTNGF3DH0J8017622

24. N 777 DJ Voxy 2.0 AT Toyota Minibus 01796972 JT7X2RB80J7012489

25. N 8947 BG L300 FB-R 4x2 Mitsubishi Pick Up K06746678 MHML0PU39DK127833


MT Box

c. Merek Dagang

1) Merek Dagang Yang Dimiliki oleh Perseroan

i) Sertifikat Merek untuk penamaan PERKUTUT PUTIH dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-008-001846 dan Nomor Pendaftaran Merek IDM000179331 yang telah memperoleh
Tanggal Penerimaan Merek pada 25 Februari 2009 yang telah dilakukan pendaftaran
perpanjangan perlindungan merek. Perlindungan terhadap merek PERKUTUT PUTIH diberikan
selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga 25 Februari
2029;

ii) Sertifikat Merek untuk penamaan MANNA+LUKISAN dengan Nomor Permohonan Merek D00-
2009-008-030593 dan Nomor Pendaftaran IDM000291614 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 11 September 2009. Perlindungan terhadap merek MANNA+LUKISAN
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat
diperpanjang;

iii) Sertifikat Merek untuk penamaan ME MURAH & ENAK dengan Nomor Permohonan Merek D00-
2009-008-030597 dan Nomor Pendaftaran IDM000291615 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 11 September 2009. Perlindungan terhadap merek ME MURAH &
ENAK diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan
dapat diperpanjang;

85
iv) Sertifikat Merek untuk penamaan INDO SHAG+LUKISAN dengan Nomor Permohonan Merek
R00-2012-005-006 dan Nomor Pendaftaran IDM000364627 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 Maret 2013. Perlindungan terhadap merek INDOSHAG diberikan
selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang;

v) Sertifikat Merek untuk penamaan BOURBON MATE dengan Nomor Permohonan Merek D00-
2005-006014 dan Nomor Pendaftaran IDM000108259 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 30 Mei 2005. Perlindungan terhadap merek BOURBON MATE diberikan
selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga 30 Mei 2025;

vi) Sertifikat Merek untuk penamaan ITIC TOP 1+LUKISAN DAUN dengan Nomor Permohonan
Merek D00-2009-030594 dan Nomor Pendaftaran IDM000393544 yang telah memperoleh
Tanggal Penerimaan Merek pada 11 September 2009. Perlindungan terhadap merek ITIC TOP
1+LUKISAN diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu
perlindungan dapat diperpanjang;

vii) Sertifikat Merek untuk penamaan SMOKERS FREEDOM+LUKISAN dengan Nomor Permohonan
Merek R00-2012005005 dan Nomor Pendaftaran IDM000364630 yang telah memperoleh
Tanggal Penerimaan Merek pada 24 Maret 2013. Perlindungan terhadap merek SMOKERS
FREEDOM diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan
dapat diperpanjang.

2) Merek Dagang Yang Dikuasai oleh Perseroan Berdasarkan Perjanjian Lisensi tertanggal 26 Maret 2019:

i) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON SALAK dengan Nomor Permohonan Merek R00-2004-
6539-6543 dan Nomor Pendaftaran IDM000023886 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek POHON SALAK diberikan
selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang jangka
waktunya hingga 24 April 2025;

ii) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON TANJUNG dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2004-6541-6545 dan Nomor Pendaftaran IDM00002388 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek POHON TANDJUNG
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang
jangka waktunya hingga 24 April 2025;

iii) Sertifikat Merek untuk penamaan RUMAH MINANGKABAU dengan Nomor Permohonan Merek
R00-2004-6536-6540 dan Nomor Pendaftaran IDM000023883 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek RUMAH MINANGKABAU
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang
jangka waktunya hingga 24 April 2025;

iv) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON MANGGA dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2004-6535-6539 dan Nomor Pendaftaran IDM000023882 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek POHON MANGGA
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang
jangka waktunya hingga 24 April 2025;

v) Sertifikat Merek untuk penamaan PESAWAT DC 9 LUKISAN KAPAL TERBANG dengan Nomor
Permohonan Merek R00-2004-6535-6539 dan Nomor Pendaftaran IDM000023884yang telah
memperoleh Tanggal Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek
PESAWAT DC 9 LUKISAN KAPAL diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah
diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga 24 April 2025;

vi) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON DUREN dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2004-6538-6542 dan Nomor Pendaftaran IDM000023885 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek POHON DUREN diberikan
selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang jangka
waktunya hingga 24 April 2025;

86
vii) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON DJAMBU dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2004-6540-6544 dan Nomor Pendaftaran IDM000023887 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 24 April 2005. Perlindungan terhadap merek POHON DJAMBU
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan telah diberikan perpanjangan yang
jangka waktunya hingga 24 April 2025;

viii) Sertifikat Merek untuk penamaan KUDA TERBANG dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-0013-85 dan Nomor Pendaftaran IDM000179183 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 16 Februari 2009. Perlindungan terhadap merek KUDA TERBANG
diberikan selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga
16 Februari 2029;

ix) Sertifikat Merek untuk penamaan BUNGA SAKURA dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-0013-87 dan Nomor Pendaftaran IDM000179185 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 16 Februari 2009. Perlindungan terhadap merek BUNGA SAKURA
diberikan selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga
16 Februari 2029;

x) Sertifikat Merek untuk penamaan ANGGUR KUPU dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-0013-84 dan Nomor Pendaftaran IDM000179182 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 16 Februari 2009. Perlindungan terhadap merek ANGGUR KUPU
diberikan selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga
16 Februari 2029;

xi) Sertifikat Merek untuk penamaan LAMPION LILIN dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-0013-83 dan Nomor Pendaftaran IDM000179181 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 16 Februari 2009. Perlindungan terhadap merek LAMPION LILIN
diberikan selama 10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga
16 Februari 2029;

xii) Sertifikat Merek untuk penamaan RODA TERBANG dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2008-0018-43 dan Nomor Pendaftaran IDM000179153 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 25 Februari 2009 yang telah dilakukan pendaftaran perpanjangan
perlindungan merek. Perlindungan terhadap merek RODA TERBANG diberikan selama 10 tahun
dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga 25 Februari 2029.

xiii) Sertifikat Merek untuk penamaan RODATERBANG dengan Nomor Permohonan Merek R00-
2010-0114-04 dan Nomor Pendaftaran IDM000291108 yang telah memperoleh Tanggal
Penerimaan Merek pada 21 November 2011. Perlindungan terhadap merek RODATERBANG
diberikan selama 10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat
diperpanjang.

xiv) Sertifikat Merek untuk penamaan POHON SAGU dengan Nomor Permohonan Merek R00-2008-
0013-88 dan Nomor Pendaftaran IDM000179186 yang telah memperoleh Tanggal Penerimaan
Merek pada 16 Februari 2009. Perlindungan terhadap merek POHON SAGU diberikan selama
10 tahun dan telah diberikan perpanjangan yang jangka waktunya hingga 25 Februari 2029.

xv) Sertifikat Merek untuk penamaan SAVE + LOGO dengan Nomor Permohonan Merek R00-2009-
0047-73 dan Nomor Pendaftaran IDM000226331 yang telah memperoleh Tanggal Penerimaan
Merek pada 17 April 2010. Perlindungan terhadap merek SAVE + LOGO diberikan selama
10 tahun sejak tanggal Penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang.

xvi) Sertifikat Merek untuk penamaan O VAB dengan Nomor Permohonan Merek R00-2010-0051-
94 dan Nomor Pendaftaran IDM000265845 yang telah memperoleh Tanggal Penerimaan Merek
pada 01 Juni 2011. Perlindungan terhadap merek O VAB diberikan selama 10 tahun sejak tanggal
Penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang.

3) Merek dagang yang diberikan kewenangan oleh Djonny Saksono berdasarkan Surat Pernyataan tanggal
20 Desember 2015.

87
Permintaan Pendaftaran Merek untuk penamaan PAPILLON dengan No. Agenda D00.2015.030394
dengan tanggal masuk 13 Juli 2015. Merek ini masih dalam proses pendaftaraan.

14. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak pernah dan/atau
tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara, hubungan industrial,
arbitrase, dan pajak pada lembaga-lembaga Peradilan terkait yang berwenang diseluruh wilayah Republik
Indonesia dan tidak pernah menerima somasi, tuntutan atau klaim lainnya dari pihak manapun, serta tidak sedang
terlibat dalam suatu sengketa hukum atau perselisihan apapun didalam maupun diluar lembaga Peradilan yang
bersifat material ataupun berdampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan serta
rencana Penawaran Umum Perdana Saham ini.

15. ASURANSI

Perseroan melakukan perlindungan asuransi yaitu:

a. Asuransi Kendaraan Bermotor dengan BCA Insurance

Polis Induk: 011002021400001


Nama Tertanggung: PT BCA Finance Indonesia
Perseroan

Masa pertanggungan: 23 Februari 2018 s/d 28 Februari 2021


Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota Kijang Innova 2.4 V Diesel A/T
Jumlah pertanggungan: Rp. 1.237.500.000,- (satu miliar dua ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus
ribu Rupiah) yang terbagi atas:
Rp. 412.500.000,- (28 Februari 2018 s/d 28 Februari 2019)
Rp. 412.500.000,- (28 Februari 2019 s/d 28 Februari 2020)
Rp. 412.500.000,- (28 Februari 2020 s/d 28 Februari 2021)

b. Asuransi Cakrawala Proteksi

1) Asuransi Kendaraan Bermotor

Polis Induk : M-01-11-10-2018-00001171


Nama Tertanggung : PT Maybank Indonesia Finance
Perseroan
Masa Pertanggungan : 28 September 2018 s/d 28 September 2021
Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota Voxy AT
Jumlah pertanggungan: Rp. 1.340.211.000,- (satu miliar tiga ratus empat puluh juta dua
ratus sebelas ribu Rupiah) yang terbagi atas:
Rp. 436.737.000,- (28 September 2018 s/d 28 September 2019)
Rp. 436.737.000,- (28 September 2019 s/d 28 September 2020)
Rp. 412.500.000,- (28 September 2020 s/d 28 September 2021)
Tanggung Jawab Hukum: Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) yang terbagi atas:
Rp. 10.000.000,- (28 September 2018 s/d 28 September 2019)
Rp. 10.000.000,- (28 September 2019 s/d 28 September 2020)
Rp. 10.000.000,- (28 September 2020 s/d 28 September 2021)”
Hukum Yang Berlaku 1. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) atau
Lembaga alternative Penyelesaian sengketa Asuransi lainnya yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
2. Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia

2) Asuransi Kendaraan Bermotor

Polis Induk : M-01-11-02-2019-00000148


Nama Tertanggung : PT Maybank Indonesia Finance

88
Perseroan
Masa pertanggungan : 31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2022
Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota All New Avanza 1300CC G M/T
Jumlah pertanggungan: Rp. 623.649.000,- (enam ratus dua puluh tiga juta enam
ratus empat puluh sembilan ribu Rupiah) yang terbagi
atas:
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Tanggung Jawab Hukum: Rp.30.000.000,- (tiga puluh sembilan juta) yang terbagi
atas:
Rp 10.000.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp 10.000.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp 19.000.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Hukum Yang Berlaku 1. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia
(BMAI) atau Lembaga alternative Penyelesaian sengketa
Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
2. Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia

3) Asuransi Kendaraan Bermotor

Polis Induk : M-01-11-10-2018-00001170


Nama Tertanggung : PT Maybank Indonesia Finance
Perseroan
Masa pertanggungan : 28 September 2018 s/d 28 September 2021
Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota Alphard 25 G A/T
Jumlah pertanggungan: Rp. 3.156.000.000,- (tiga miliar seratus lima puluh enam
juta Rupiah) yang terbagi atas:
Rp. 1.052.000.000,- (28 September 2018 s/d 28
September 2019)
Rp. 1.052.000.000,- (28 September 2019 s/d 28
September 2020)
Rp. 1.052.000.000,- (28 September 2020 s/d 28
September 2021)
Rp. 1.052.000.000,- (28 September 2021 s/d 28
September 2022)
Tanggung Jawab Hukum: Rp. 40.000.000,- (empat puluh sembilan juta) yang
terbagi atas:
Rp. 10.000.000,- (28 September 2018 s/d 28 September
2019)
Rp. 10.000.000,- (28 September 2019 s/d 28 September
2020)
Rp. 10.000.000,- (28 September 2020 s/d 28 September
2021)
Rp. 10.000.000,- (28 September 2021 s/d 28 September
2022)
Hukum Yang Berlaku 2. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia
(BMAI) atau Lembaga alternative Penyelesaian sengketa
Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
3. Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia

4) Asuransi Kendaraan Bermotor

Polis Induk : M-01-11-02-2019-00000148


Nama Tertanggung : PT Maybank Indonesia Finance
Perseroan
Masa pertanggungan : 31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2022
Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota All New Avanza 1300CC G M/T

89
Jumlah pertanggungan: Rp. 623.649.000,- (enam ratus dua puluh tiga juta enam
ratus empat puluh sembilan ribu Rupiah) yang terbagi
atas:
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp. 207.883.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Tanggung Jawab Hukum: Rp. 30.000.000,- (tiga puluh sembilan juta) yang terbagi
atas:
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Hukum Yang Berlaku 2. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia
(BMAI) atau Lembaga alternative Penyelesaian sengketa
Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
3. Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia

5) Asuransi Kendaraan Bermotor

Polis Induk : M-01-11-02-2019-00000147


Nama Tertanggung : PT Maybank Indonesia Finance
Perseroan
Masa pertanggungan : 31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2022
Merek dan Jenis Kendaraan: Toyota All New Avanza 1300CC G M/T
Jumlah pertanggungan: Rp. 656.049.000,- (enam ratus lima puluh enam juta dan
empat puluh sembila ribu Rupiah) yang terbagi atas:
Rp. 218.683.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp. 218.683.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp. 218.683.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Tanggung Jawab Hukum: Rp. 30.000.000,- (tiga puluh sembilan juta) yang terbagi
atas:
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2019 s/d 31 Januari 2020)
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2020 s/d 31 Januari 2021)
Rp. 10.000.000,- (31 Januari 2021 s/d 31 Januari 2022)
Hukum Yang Berlaku 2. Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia
(BMAI) atau Lembaga alternative Penyelesaian sengketa
Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan;
3. Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia

c. Asuransi Bintang

Property All Risk Insurance

Polis Induk : P10411103483000


Nama Tertanggung : PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906. Tbk QQ
Perseroan
Masa pertanggungan : 18 April 2019 s/d 18 April 2020
Jumlah pertanggungan: Rp. 140.000.000.000,- (seratus empat puluh miliar
Rupiah) yang terbagi atas 3 (tiga) kepentingan yang
diasuransikan, yaitu: (i) bangunan dengan nominal
pertanggungan sebesar Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh
miliar Rupiah); (ii) stok dengan nominal pertanggungan
sebesar Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah); (iii)
mesin dengan nominal pertanggunan sebesar Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah).

Total Premi: Rp. 166.460.000,- (seratus enam puluh enam juta empat
ratus enam puluh ribu Rupiah) yang terbagi atas 3 (tiga)
kepentingan yang diasuransikan, yaitu (i) bangunan
dengan nominal premi sebesar Rp. 35.670.000,- (tiga

90
puluh lima juta enam ratus tujuh puluh ribu Rupiah); (ii)
stok dengan nominal premi sebesar Rp. 118.900.000,-
(seratus delapan belas juta Sembilan ratus ribu Rupiah);
(iii) mesin dengan nominal pertanggunan sebesar Rp.
11.890.000,- (sebelas juta delapan ratus sembilan puluh
ribu Rupiah).

B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

Perseroan melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri pengolahan dan perdagangan tembakau sampai dengan
prospektus ini diterbitkan.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan bertempat di Jalan Letjen S. Parman No 92, RT 004 / RW 005,
Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kotamadya Malang 65122, Jawa Timur – Indonesia.
1. TINJAUAN UMUM

PT Indonesian Tobacco Tbk selanjutnya disebut (“Perseroan”) didirikan tanggal 16 Mei 1955 berdasarkan akta
No. 25 dari Raden Soediono, S.H., notaris di Malang dengan nama “NV. Indonesian Tobacco & Industrial Company”.
Akta pendirian tersebut telah mendapat penetapan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. J.A. 5/61/3 tanggal 16 Juni 1955.

Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 4 dari Rini
Yulianti, S.H., Notaris di Kota Malang tanggal 1 April 2019 mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan
usaha Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menkumham Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-0018253.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 2 April 2019.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi industri pengolaha
dan perdagangan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan saat ini bergerak di bidang industri pengolahan
tembakau iris. Perseroan mulai beroperasi secara komersil sejak tahun 1955. Perseroan berdomisili di Jl. Letjen S.
Parman No. 92, Malang 65122, Jawa Timur.

Perseroan telah berdiri sebagai salah satu pemain lama dalam industri tembakau yang memiliki merek dagang yang
cukup dikenal masyarakat dengan jaringan pemasaran secara nasional maupun internasional. Perseroan
senantiasa meningkatkan eksistensinya, baik dalam hal kapasitas produksi maupun dalam hal keunggulan
kompetitif yang ditawarkan sebagai salah satu produsen tembakau yang dikenal.

Kegiatan ini diawali oleh Bapak Chandra Saksono dan istri selaku pendiri (founder) pada tahun 1969, setelah
terlepas dari pekerjaannya sebagai guru sekolah Cina yang harus mengalami penutupan pada masa itu, yang mulai
usaha memproduksi minyak rambut dengan konsep industri rumahan dan menitipkannya pada beberapa toko
di Surabaya dengan menggunakan nama CV. Radia sebagai entitas bisnis. Dari penjualan berkeliling ini diketahuilah
bahwa produk tembakau linting sangat laku keras di pasaran, sehingga suami istri Chandra Saksono ini beralih
usahanya dengan membuat tembakau linting, dengan konsep industri rumahan dan produknya dijual di toko–toko
di area Kembang Jepun – Kenjeran, Surabaya dalam kemasan besar.

Proses produksi produk tembakau linting yang pada awalnya dikelola di halaman rumah belakang oleh suami istri
Chandra Saksono, ternyata perlahan tapi pasti mulai dikenal oleh para pelanggannya dengan menggunakan merk
Kuda Terbang dan Pohon Sagu. Produk tembakau linting yang tadi nya hanya dijual di sekitaran Kembang Jepun -
Kenjeran Surabaya, berangsur-angsur mulai menyebar ke Pontianak dan beberapa area di Papua. Proses produksi
otomatis mengalami peningkatan sehingga membutuhkan lokasi usaha yang luas dan dipilihlah gudang di sekitar
Kenjeran Surabaya. Sejak awal tahun 1970 an hingga menjelang akhir tahun 1979, proses produksi dilaksanakan
di gudang Kenjeran Surabaya ini. sekitar tahun 1979, terjadi kebakaran di gudang Kenjeran, yang membuat suami
istri Chandra Saksono harus memutar alih strategi dan mempertahankan produk yang sudah laku dan permintaan
pasar yang ada, akhirnya diputuskanlah untuk sementara memperkecil produksi.

Demi kelangsungan usahanya, maka suami istri Chandra Saksono mulai mencari tempat usaha baru yang luas untuk
memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Pada saat itu suami istri Chandra Saksono mendapatkan
penawaran gudang di Malang. Maka dengan segala upaya dan perjuangan dari suami istri Chandra Saksono ini
dibelilah gudang di Malang ini. Dan usaha yang tadi nya menggunakan bendera hukum CV. Radia berganti nama
menjadi NV. Indonesian Tobacco & Industrial Company sesuai dengan izin peruntukan gudang di Malang tersebut,
yang pada akhir nya berubah nama menjadi PT Indonesian Tobacco. Segala proses produksi di gudang Kenjeran

91
Surabaya pada akhir nya dipindahkan ke Malang dan gudang Kenjeran Surabaya dijual kepada pihak lain. Merk–
merk Lampion Lilin dan Anggur Kupu mulai juga diluncurkan di masa ini untuk area pasar Papua dan sekitarnya.

Pada akhir tahun 1988, putra dari suami istri Chandra Saksono yaitu, bapak Djonny Saksono mulai masuk ke usaha
ini dan membantu pengelolaan marketing dan produksi serta melakukan banyak pembenahan manajemen usaha.
Proses produksi yang awalnya dari industri rumah tangga menjadi manufaktur dengan tonasi produksi sekitar 250-
300 ton pertahun, perlahan tapi pasti, naik menjadi sekitar 500-600 ton per tahun. Pada periode ini juga dimulailah
penjualan ekspor ke Malaysia dan Singapura dengan merk produk Butterfly dan Pohon Sagu.

Pada awal tahun 2000 sampai dengan akhir tahun 2010, Perseroan mulai menggunakan peralatan standar (mesin)
dalam proses produksi pengolahan tembakau. Proses produksi dengan menggunakan mesin membuat kapasitas
produksi menjadi meningkat menjadi 900-1.000 ton per tahun, hal ini disebabkan adanya ekspansi pasar ke wilayah
Nusa Tenggara dengan merk produk Pohon Sagu Extra dan Roda Terbang 3 Bintang. Pada periode tahun 2004 -
2006, Bapak Djonny Saksono, mulai menangani manajemen secara penuh dan mulai melakukan pembenahan
sistem pembukuan dan proses pencatatan untuk setiap proses bisnis dan mulai dibentuk departemen PPIC dan
HRD disertai dengan pengaturan manajemen perusahaan yang lebih profesional daripada sebelumnya.

Pada tahun 2011 - 2015, terjadi perubahan banyak hal pada struktur pekerja di bagian produksi, peningkatan
kapasitas kerja dan efisiensi dilaksanakan pada masa ini, juga pencapaian perusahaan untuk ISO 9001: 2008.
Launching produk tembakau premium baru dengan merk tembakau Manna dimulai.

Pada tahun 2016 - 2018, Pembukaan pasar baru di area Sulawesi tepatnya di Gorontalo dan Manado dan penetrasi
pasar di Kalimantan Barat terutama di area Ketapang dengan produk tembakau Manna. Penjualan tembakau
Manna mulai mendapat respon positif dari pelanggan dan mulai mendapatkan market share di Pontianak,
Gorontalo dan Manado dan penjualan tembakau Manna juga mulai memberikan kontribusi peningkatan
pendapatan untuk Perseroan, walaupun masih harus diimbangi dengan biaya promosi untuk penetrasi pasar.
Penetrasi pasar yang lebih kontinyu dan terstruktur untuk penguasaan area Kupang dengan produk tembakau
Anggur Kupu. Pembukaan area ekspor baru dan peluncuran merk baru tembakau Papillon di Jepang. Peningkatan
sertifikasi manajemen ISO 9001:2015 dan pengaturan sistem tata administrasi bisnis proses dengan menggunakan
SAP Business One di tahun 2016. Peningkatan kapasitas produksi menjadi 150 ton per bulan atau 1.800 ton per
tahun dan disertai dengan penggantian mesin Rajang baru dan penempatan 1 unit Hauni KT2 di area pengolahan
primary processing line. Dan di tahun 2018 ini penjualan sudah menembus angka 1.900 ton per tahun.

Visi Perseroan adalah PT Indonesian Tobacco menjadi perusahaan nasional di bidang manufaktur tembakau iris
yang terbesar, yang mengadopsi sistem manajemen continuous-improvement dan good-corporate-governance
yang professional, profitable dalam usahanya dan memberikan manfaat bagi semua stakeholder nya serta
memberikan kenikmatan tembakau iris yang berkualitas kepada pelanggan loyalnya.

Misi Perseroan adalah:

a. Memenuhi selera pelanggan dengan tembakau iris kualitas tinggi, namun tetap dengan harga terjangkau
b. Menjangkau hingga pangsa pasar terbawah maupun pasar internasional

2. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Dalam menjalankan usahanya Perseroan memiliki keunggulan kompetitif sebagai berikut:

1. Berpengalaman Dalam Bisnisnya


Perseroan telah berpengalaman hampir 50 tahun dalam bidang usaha manufaktur tembakau iris.

2. Merk Sudah Cukup Dikenal


Merk dagang telah dikenal lebih dari 40 tahun masa penjualan (Anggur Kupu, Lampion Lilin dan Pohon
Sagu)

3. Kualitas Produk Yang Stabil


Pemilik usaha adalah juga main-blender dalam produk-produknya sehingga kualitas selalu terjaga.

4. Jaringan Distribusi Yang Baik


Agen yang menjadi tangan distribusi hampir 70% adalah agen lama yang berpengalaman lebih dari 20
tahun mengelola penjualan produk persero.

92
5. Memiliki Pemasok Yang Telah Lama Bekerjasama
Perseroan memiliki pemasok yang telah bekerjasama lebih dari 10 tahun untuk memasok 70% bahan
pendukung dan memiliki pemasok yang telah bekerjasama hampir lebih dari 30 tahun dimana pemasok
tersebut turun temurun dalam bisnis perseroan ini untuk memasok 90% bahan daun tembakaunya.

3. STRATEGI USAHA

Perseroan menerapkan strategi berikut untuk mendorong pertumbuhan di masa depan:

Secara umum, Perseroan akan melakukan penetrasi penjualan untuk mengenalkan produknya pada wilayah
penjualan yang baru. Untuk existing produk di wilayah jangkauan Perseroan yang sudah ada saat ini, Perseroan
akan terus menjaga hubungan baik dengan pelanggan guna meningkatkan volume penjualan.

Fokus Perseroan saat ini yaitu melakukan penetrasi penjualan untuk produk Manna, dimana produk Manna ini
dihadirkan untuk tujuan menjadi produk andalan Perseroan secara nasional. Tidak bermaksud mematikan selera
pelaggan atas produk Perseroan yang sudah ada sebelumnya, namun kehadiran Manna berfungsi untuk merambah
ke masyarakat yang memiliki selera berbeda. Jadi Perseroan akan memiliki berbagai varian yang dipasarkan
sebagai bentuk strategi untuk menjangkau berbagai segmen pasar. Produk Manna hadir sejak tahun 2016 dan
dipasarkan pertama kali di wilayah Papua, Manado dan Gorontalo.

Penetrasi penjualan di wilayah baru dilakukan Perseroan dengan cara memasarkan tester dengan jangka waktu
tertentu. Setelah itu Perseroan menggunakan promosi “buy 1 get 1 free” untuk menarik minat pasar yang baru,
terlebih harga produk Perseroan relatif lebih murah dibandingkan kompetitor. Cara ini cukup mumpuni dengan
mendorong masyarakat sekitar untuk memiliki tembakau lebih banyak dari biasanya. Selanjutnya masyarakat akan
lebih sering menggunakan produk Perseroan dimana secara tidak langsung akan mengubah taste masyarakat. Dari
sanalah Perseroan berusaha membuat masyarakat beralih dan terus mengkonsumsi produk Perseroan karena
tipikal perokok biasanya loyal terhadap 1 rasa produk dimana perokok akan terus mencari produk tersebut.

Berikut rencana Perseroan dalam melakukan penetrasi penjualan di wilayah baru:

Kuartal 1-2019 : Perseroan melakukan penetrasi penjualan produk Manna untuk area Luwuk,
Waingapu dan Kupang.
Kuartal 2-2019 : Perseroan akan melakukan penetrasi penjualan produk Manna untuk area Ambon dan
kepulauan sekitarnya.
Kuartal 3-2019 : Perseroan akan melakukan penetrasi penjualan produk Manna untuk area Ambon,
Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Kuartal 4-2019 : Pengenalan produk Manna dengan varian baru.
2020 : Perseroan akan melakukan penetrasi pasar produk Manna dan produk Manna dengan
varian baru hingga ke area Kalimantan Barat, Ketapang, Sampit, Pangkalan Bun dan
Banjarmasin.

Rencana penetrasi penjualan tersebut akan di iringi dengan strategi manajemen internal yang juga akan
diterapkan. Perseroan akan mengintegrasikan SMK3, ISO 9001:2015, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) dan
sistem kerja KPI dan di kemudian hari akan menerapkan ISO 27001:2015, ISO 45001:2015 sebagai bentuk
keseriusan Perseroan dalam menjalankan GCG (Good Corporate Governance). Hal ini juga akan menunjang
perluasan pangsa pasar yang secara otomatis bertambah dengan adanya penetrasi penjualan oleh Perseroan.
Manajemen internal yang optimal dibutuhkan untuk menyeimbangkan implementasi didalamnya.

Berikut strategi manajemen internal Perseroan:

Kuartal 1 2019 : - Rencana akan diterapkannya integrasi SMK3, ISO 9001:2015, 5R dan sistem kerja KPI
sebagai bagian guna peningkatan Perseroan yang berkelanjutan.
Kuartal 2 2019 : - Perseroan akan fokus untuk mencapai akreditasi SMK3 oleh auditor independen
dengan perubahan secara menyeluruh dari personel hingga infrastruktur.
- Rencana Pengaturan kerja di bagian Primary dan Packaging menjadi 2 shift kerja.
Kuartal 3 2019 : - Implementasi dan pengaturan dokumen kerja untuk ISO 27001:2015 tentang Sistem
Informasi dan Teknologi.
- Pengaturan implementasi kerja di area produksi untuk mulai di 2 shift kerja.
Kuartal 4 2019 : - Perbaikan sistem manajemen dan dimulainya kebijakan manajemen untuk strategis
di masa mendatang.

93
2020 : - Persiapan untuk implementasi ISO 27001:2015 dan audit sertifikasi, serta pemantauan
audit ISO 9001:2015 dan K3.
- Persiapan, perencanaan dan implementasi untuk target pencapaian ISO 45001:2015
tentang Health & Safety sebagai bagian dari SMK3.
- Perbaikan sistem kerja di bagian PPIC dan produksi.

4. PERSAINGAN USAHA

Kinerja perusahaan kompetitor (degree of rivalry) sampai dengan saat ini berdasarkan pengamatan, survey
langsung pasar rakyat periode 2013 sampai dengan 2018, untuk area Papua, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara,
produk perseroan menjadi mayoritas dan terkuat. Saat ini kompetitor tidak ada pengembangan pasar, tidak ada
launching produk baru dan juga dari 3 kompetitor terbesar (PT Sigaret Sriwidjaja, PT Njata dan PT Sari Tembakau
Harum) tidak ada generasi penerus dan bisnis cenderung sunset.

Bisnis tembakau iris ini juga menjadi bisnis dengan barrier to entry yang tidak mudah, mengingat dibutuhkan
storage persediaan yang memadai baik pengaturan sistem pergudangan, sistem pengolahan daun tembakau dan
sistem permodalan yang mumpuni, menjadikan bisnis ini tidak mudah untuk dimasuki oleh pemain baru walaupun
dengan kecukupan modal kerja.

Namun apapun alasan dari degree of rivaly, business barriers to entry dan business prospect, adalah menjadi
budaya bagi setiap resources di perseroan ini untuk selalu menerapkan continuous improvement dan aware
dengan segala weakness dan threat dari perseroan, baik dari pihak internal maupun external perseroan.

5. PROSPEK USAHA

Mengingat luasan wilayah Indonesia sedemikian luas, pasar yang digarap dengan peluang yang menjanjikan masih
terbuka lebar, terutama untuk pengguna tembakau iris di Sumatera, Kalimantan dan Jawa, maka dapat disebutkan
prospek bisnis dari Perseroan adalah sedemikian positif.

Industri Hasil Tembakau (IHT) termasuk tembakau merupakan komoditas yang sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan masyarakat Indonesia. Keberadaannya bahkan sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dari waktu ke waktu sejak jaman dulu.

Peran penting dari Industri Hasil Tembakau (IHT), khususnya rokok kretek, sebagai produk warisan budaya bangsa,
identitas dan nasionalisme bangsa serta pencipta kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bangsa terus
berlangsung pada masa kemerdekaan Indonesia sampai saat ini. Secara umum, IHT memberi kontribusi besar
dalam penciptaan mata rantai aktivitas perekonomian dan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan negara,
serta memberi kontribusi besar bagi penerimaan negara dan produk domestik bruto (PDB). IHT juga menciptakan
lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang menjadi sumber kehidupan dan penghidupan bagi
masyarakat Indonesia, namun tetap memperhatikan aspek kesehatan masyarakat sehingga perlu pengendalian
produksi IHT.

Tanaman tembakau terdiri dari batang, daun tembakau dan bunga. Setelah tanaman tembakau berumur, daun
secara bertahap dipetik mulai dari daun bawah, tengah dan atas. Selanjutnya batang tembakau dimanfaatkan
untuk kayu bakar dan biji dari bunga digunakan (secara selektif) untuk bibit dan daun tembakau diproses menjadi
rokok, cerutu, tembakau iris dan/atau diekspor dalam bentuk tembakau yang sudah dikeringkan. Secara singkat,
pohon industri tembakau dapat digambarkan sebagai berikut:

94
SKT

SKM
Rokok Kretek

Tembakau Tembakau Klobot


Rajangan Blended
Tembakau
Iris / Klembak
Tembakau Menyan
Shag
Daun Tembakau
Kering tanpa Cerutu
Basah tulang daun

Pucuk Daun

Tembakau
Tanaman Kering dengan Badan Daun
Tembakau tulang daun

Tangkal Daun
Batang Kayu Bakar

Bibit / Benih
Bunga (Biji) Tembakau

Dalam pengembangan IHT, aspek ekonomi masih menjadi pertimbangan utama dengan tidak mengabaikan faktor
dampak kesehatan. Industri Hasil Tembakau mendapatkan prioritas untuk dikembangkan karena mengolah
sumber daya alam, menyerap tenaga kerja cukup besar baik langsung maupun tidak langsung (±10 juta orang) dan
sumbangannya dalam penerimaan negara (cukai) tahun 2006 Rp. 42,03 triliun sedangkan tahun 2007 sebesar
Rp 43,54 triliun.

Namun demikian, IHT dewasa ini dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain isu dampak merokok
terhadap kesehatan baik di tingkat global yang disponsori oleh WHO sebagaimana tertuang dalan Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC) dan di tingkat nasional pengendalian produk tembakau tertuang dalam PP
No.19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Di samping itu, IHT juga dihadapkan pada masalah
kebijakan cukai yang tidak terencana dengan baik, tidak transparan dan lebih berorientasi pada upaya peningkatan
pendapatan negara tanpa mempertimbangkan kemampuan industri rokok dan daya beli masyarakat ditambah
dengan maraknya produksi dan peredaran rokok ilegal.

Penerapan pajak yang tinggi terhadap produk tembakau terutama Rokok Kretek akan berdampak terhadap
penurunan produksi dan konsumsi, hal ini akan membuat konsumen beralih kepada produk tembakau iris /
tembakau shag dimana pajak cukai masih jauh di bawah pajak cukai untuk Rokok Kretek.

TAHUN
2014 2015 2016 2017
JENIS
Rp.265,- s/d Rp.300,- s/d Rp.335,- s/d Rp.370,- s/d
SKM
Rp.415,- Rp.480,- Rp.530,- Rp.590,-
Rp.220,- s/d Rp.255,- s/d Rp.290,- s/d Rp.355,- s/d
SPM
Rp.425,- Rp.495,- Rp.555,- Rp.625,-
Rp.100,- s/d
SKT / SPT Rp.80,- s/d Rp.290,- Rp.80,- s/d Rp.320,- Rp.80,- s/d Rp.345,-
Rp.365,-
TIS Rp.6,- s/d Rp.28,- Rp.6,- s/d Rp.28,- Rp.6,- s/d Rp.28,- Rp.10,- s/d Rp.30,-
Tabel Tarif Cukai Per Batang atau Per Gram

Jika dilihat pada tabel diatas, maka terlihat ada kenaikan yang cukup signifikan untuk SKT, SKM, SKT dan SPT,
sedangkan dari sisi Perseroan sendiri yang produknya berjenis TIS hanya mengalami kenaikan sekali pada tahun
2017. Kenaikan bea cukai SKM, SPM, SKT dan SPT yang signifikan dalam beebrapa tahun kebelakang dan akan
berlanjut hingga tahun-tahun kedepannya merupakan potensi bagi produk TIS menjadi pilihan baru bagi konsumer
rokok untuk pindah ke produk TIS karena lebih ekonomis darisisi biaya. Sejatinya kenaikan tarif cukai rokok setiap
tahunnya merupakan usaha pemerintah untuk menambah pendapatan negara namun di sisi lain adalah untuk
mengurangi jumlah konsumennya itu sendiri, namun tidak menutup kemungkinan bahwa konsumer justru mencari
pilihan alternatif dibandingkan berhenti menjadi konsumer.

95
Posisi Indonesia yang sebelumnya menduduki peringkat Ke-3 dikalahkan Rusia di posisi no.2 dan China di posisi
No.1, justru naik ke posisi ke-2 mengalahkan Rusia walaupun tren penjualan secara global menurun karena
kenaikan cukai atas produk tembakau di berbagai belahan dunia menunjukkan potensi bagi Perseroan masuk
menggantikan produk SKM, SPM, SKT dan SPT sangatlah besar.

6. KEGIATAN USAHA

Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 1 April 2019, kegiatan usaha Perseroan ialah berusaha dalam bidang Pengolahan
dan Perdagangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
sebagai berikut:

a. Kegiatan Usaha Utama:


- Industri Pengering dan Pengolahan Tembakau
Mencakup usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan atau dengan cara lain termasuk juga
usaha perajangan daun tembakau.

- Industri Pengolahan Tembakau


Mencakup pembuatan tembakau atau produk pengganti tembakau, seperti rokok, cerutu, cangklong,
snuf, chewing dan pemotongan serta pengeringan kembali tembakau tetapi tidak mencakup penanaman
atau pengolahan awal tembakau.

- Industri Rokok dan Produk Tembakau Lainnya


Mencakup industri produk tembakau dan produk tembakau pengganti, seperti rokok, rokok tembakau,
cerutu, tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau sedot (snuf).

- Industri Kretek
Mencakup usaha pembuatan kretek yang mengandung tembakau rajangan, krosok Rajang, cengkih
Rajang, dan tambahan bahan-bahan perisa, yang menghasilkan campuran beraroma khas, dilinting
dengan berbagai bahan pembungkus (ambri/papir/tipping). Termasuk industri kretek tangan, kretek
tangan filter dan kretek mesin.

- Industri Rokok Putih


Mencakup usaha pembuatan rokok putih yang tidak mengandung komponen cengkih. Usaha
pembungkusan/pengepakan rokok putih tanpa melakukan pembuatan rokok.

- Industri Rokok Lainnya


Mencakup usaha pembuatan rokok lainnya, selain kretek atau rokok putih, seperti cerutu, rokok
kelembak menyan dan rokok klobot/kawung, tembakau iris (TIS), cerutek dan hasil pengolahan
temabakau lainnya (HPTL). Termasuk industri tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau
sedot (snuf).

- Industri Pengolahan Tembakau Lainnya


Mencakup pengeringan dan pengolahan tembakau lainnya, industri homogenisasi atau rekonstitusi
tembakau, industry bumbu rokok dan kelengkapan lainnya.

- Industri Bumbu Rokok Serta Kelengkapan Rokok Lainnya


Mencakup Industri pengolahan tembakau yang belum diklasifikasikan ditempat lain, seperti industri
homogenisasi atau rekonstitusi tembakau dan tembakau bersaus. Termasuk pembuatan bumbu rokok,
serta kelengkapan rokok lainnya, seperti kelembak menyan, saus rokok/tembakau, uwur, klobot,
kawung serta pembuatan filter.

b. Selain kegiatan usaha utama, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut:
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti rokok kretek
dan rokok putih

96
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pertanian tanaman tembakau, seperti daun tembakau yang
belum diolah dan tembakau rajangan sebagainya.

Berikut di bawah ini adalah keterangan selengkapnya mengenai produk-produk yang dimiliki oleh Perseroan :

HJE Cukai /
Berat / HJE / Isi pack / Master
No. Nama Produk Master Case
Pack Pack (IDR) Case
(IDR)

1. Bunga Sakura 25 g 2.500 600 1.500.000


2. Anggur Kupu 20 g 3.000 400 1.200.000
3. Lampion Lilin 20 g 3.000 400 1.200.000
4. Manna 20 g 3.000 400 1.200.000
5. Anggur Kupu 40 g 5.000 400 2.000.000
6. Lampion Lilin 40 g 5.000 400 2.000.000
7. Manna 40 g 5.000 400 2.000.000
8. Save 40 g 5.000 400 2.000.000
9. Roda Terbang 40 g 4.000 400 1.600.000
10. Kuda Terbang 40 g 4.000 400 1.600.000
11. Pohon Sagu 40 g 4.000 400 1.600.000
12. Mangga 2.500 g 187.500 12 2.250.000
13. Salak 2.500 g 187.500 12 2.250.000
14. DC-9 2.500 g 187.500 12 2.250.000
15. Tanjung 2.500 g 187.500 12 2.250.000
16. Mawar Anggrek 2.500 g 187.500 12 2.250.000
17. Pohon Sagu 2.500 g 187.500 12 2.250.000
18. Kuda Terbang 2.500 g 187.500 12 2.250.000
19. Mawar Anggrek 2.500 g 187.500 12 2.250.000
20. Jago Tarung 2.500 g 187.500 12 2.250.000
21. Pohon Jambu 2.500 g 187.500 12 2.250.000
22. Rumah Minangkabau 2.500 g 187.500 12 2.250.000

Penetapan Harga
Perseroan menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang berbeda-beda, mulai dari produk dengan
harga yang paling terjangkau oleh masyarakat sampai dengan produk dengan harga yang premium. Pada
umumnya, Perseroan menetapkan harga produk-produknya setelah mempertimbangkan strategi perusahaan dan
pemasaran, bahan baku, daya beli masyarakat, kondisi persaingan dan beban transportasi. Berikut adalah
klasifikasi merek dagang dan segementasi pasar dalam kaitannya dengan penetapan harga sebagai berikut:

Merk tembakau Anggur Kupu, Lampion Lilin, Pohon Sagu Extra dan Manna adalah merk premium dengan kualitas
tembakau yang terbaik.

97
Merk Anggur Kupu dan Lampion Lilin hampir 40 tahun berada di area Papua dan telah mempunyai pengguna
dengan loyalitas yang tinggi. Tembakau Anggur Kupu dan tembakau Lampion Lilin adalah produk bercitarasa
premium yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar untuk pendapatan PT Indonesian Tobacco.

Pada kurun waktu 15 tahun terakhir, tembakau Roda Terbang 3 Bintang dan tembakau Pohon Sagu Extra, telah
dikembangkan dengan konsisten dan dapat menguasai pasar wilayah Atapupu dan Dili. Demikian pula penetrasi
pasar juga dilakukan di wilayah Kupang dan Pulau Rote untuk Tembakau Anggur Kupu.

Bahkan untuk tembakau merk Butterfly untuk ekspor di Singapura dan Malaysia juga merk tembakau Pohon Sagu
di Malaysia Timur, telah dikonsumsi oleh pengguna loyalnya selama hampir 25 tahun, begitupun jumlah penjualan
untuk merk Butterfly dan Pohon Sagu ini masih menunjukkan kesetabilan pasar selama hampir 5 tahun terakhir
ini.

98
Pada tahun 2014, tembakau Papillon mulai diluncurkan untuk ekspor ke Jepang dan masih berlangsung sampai
dengan saat ini, bahkan ada penambahan varian rasa baru untuk tembakau Papillon ini yaitu tembakau Papillon
Virgin dan tembakau Papillon Clove.

99
Demikian juga dengan tembakau kemasan besar, kemasan 2.500 gram, berupa tembakau Kuda Terbang dan
tembakau Pohon Sagu juga telah memiliki pengguna loyal dan hampir mencapai masa waktu 50 tahun untuk
penjualannya di Nusa Tenggara Timur (Kuda Terbang) dan Kalimantan Barat (Pohon Sagu).

7. OPERASIONAL PERUSAHAAN

Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pembelian Bahan Baku Daun Tembakau.


Pembelian daun tembakau terbagi menjadi 2 bagian yaitu daun tembakau kering dan daun tembakau
basah. Bagian tembakau yang basah akan dikeringkan terlebih dahulu dan setelahnya akan melewati
proses pemilahan (grading jenis dan test rasa) dan staple (pengemasan tikar) untuk proses aging
tembakau menjadi daun kering. Bagian tembakau yang kering akan langsung dimasukkan menjadi stok
untuk campuran.

2. Tahap pembelian bahan baku penunjang selain daun tembakau.


Yang berperan adalah Departemen Purchasing, QC, PPIC dan FINACC.
Proses dimulai dari permintaan PPIC, pengajuan ke Purchasing untuk pembuatan PO, pengiriman dari
Supplier diterima di Pabrik Perseroan oleh PPIC, QC dan Purchasing dan kemudian proses hutang dan
pembayaran oleh FINACC.

3. Proses Produksi.
Yang berperan PPIC, Produksi, HRGA, QC, FINACC, Marketing.

− Proses Conditioning
Proses dimulai dengan memasukkan daun tembakau kedalam vacuum chamber untuk dilakukan
pembukaan pori-pori daun. Kemudian proses selanjutnya adalah proses Conditioning dengan
memasukkan daun tembakau yang telah terbuka pori-porinya kedalam Conditioning Silo.
Conditioning adalah proses mencampur air dengan obat-obatan untuk melenturkan dan menetralkan
rasa-rasa yang tidak enak pada tembakau. Perseroan menerima segala jenis tembakau dari petani
(tembakau baik maupun kurang baik), sehingga perlu dilakukan pemilahan terhadap kualitas
tembakau tersebut agar kemudian bisa melakukan mix antar kualitas tembakau. Tembakau yang
telah melewati proses tahap ini akan dilakukan proses aging pencampuran di Blending Silo dan
disimpan semalam untuk dilakukan proses selanjutnya.

100
− Proses Rajang
Proses selanjutnya adalah proses rajang untuk memotong tembakau dengan teknik tertentu untuk
mempertahankan aroma dalam produknya melalui mesin KTH1 dan mesin KTH2.

− Proses Pengeringan
Kemudian setelah dirajang, tembakau akan berlanjut ke proses pengeringan di Oven Cylinder, dimana
tembakau tersebut dijaga tingkat kelembabannya hingga maksimal 20%. Ketika dikeringkan daun
tembakau menghasilkan limbah pabrik berupa debu dimana debu tersebut dapat dijual oleh
Perseroan kepada pabrik pupuk untuk campuran pupuk organik, petani perkebunan, dll karena debu
tersebut ketika direndam didalam air bisa disemprotkan untuk mencegah datangnya hama. Dalam
hal ini Perseroan menjadi bebas limbah pabrik. Setelah proses pengeringan dilanjutkan ke proses
pendinginan menggunakan Cooler Cylinder.

− Proses Blending
Proses terpenting dalam produksi tembakau ini adalah pemberian saus rasa melalui Flavouring
Cylinder dan setelahnya akan disimpan selama kurang lebih selama 7 hari 7 malam didalam peti diberi
plastik dengan tujuan agar tembakau dan sausnya lebih menyatu. Proses ini bisa disebut paling
penting karena proses inilah yang paling membedakan produk tembakau Perseroan dengan
kompetitornya.

− Proses Packaging
Barulah setelah itu proses terakhir dilakukan packaging tembakau untuk bisa dikirimkan ke agen-
agen besarnya.

Berikut data produksi Perseroan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir :


Keterangan 2016 2017 2018
Lokal 1.182.381,18 Kg 1.621.461,60 Kg 1.880.955,60 Kg
Eksport 39.149,30 Kg 45.227,60 Kg 31.472,08 Kg

8. MANAJEMEN BAHAN BAKU

Perseroan berupaya untuk menjaga ketersediaan bahan baku utama dan pendukung lebih dari kebutuhan yang
seharusnya. Hal ini guna menjaga kelangsungan operasional produksi dalam kurun waktu tertentu. Sebagaimana
diketahui sebelumnya bahwatembakau hanya dipanen setahun sekali dimana keadaan cuaca yang tidak bisa
dikontrol akan mempengaruhi kualitas tembakau itu sendiri atau bisa gagal panen. Disinilah pentingnya Perseroan
memiliki persediaan lebih agar dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan lagi tembakau yang dibeli
dari petani atau distributor tidaklah bisa langsung digunakan untuk proses produksi, melainkan harus disimpan
selama kurang lebih 3 tahun.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh Perseroan untuk menjamin kelancaran produksi yang berkaitan dengan
teknis penanganan bahan baku.

Perencanaan produksi yang handal

Divisi Perencanaan Produksi (Production Planning) menerbitkan gambaran kebutuhan pemakaian bahan baku
pembuatan tembakau iris yang telah disesuaikan dengan kapasitas pabrik serta informasi-informasi penjualan dan
jumlah persediaan barang jadi. Rencana jumlah produksi yang diterbitkan juga telah mengakomodir kemungkinan
peningkatan atau penurunan kapasitas produksi sebagai dampak dari pemeliharaan atau penambahan mesin-
mesin produksi.

Pembelian bahan baku dalam jumlah yang terencana

Prioritas utama Perseroan dalam bahan baku adalah melakukan pembelian daun tembakau dan tobacco flavour.
Kualitas panen tembakau yang beragam dan keterbatasan ketersediaan jumlah tembakau pada satu musim panen
adalah masalah utama yang kerap muncul dalam menentukan jumlah pembelian tembakau. namun selalu disiasati
dengan melakukan buffer stock daun tembakau. Sedangkan unntuk pembelian bahan baku tobacco flavour sendiri
diperoleh dari Eropa.

101
Bahan baku tembakau yang digunakan selama ini ada 4 jenis, yaitu Tembakau Janturan, Tembakau Asepan,
Tembakau FC dan Tembakau Hang. Untuk harga setiap tembakau dalam 3 tahunnya cukup beragam kurang lebih
antara Rp 2.500,- per kilogram hingga Rp 55.000,- per kilogram. Berdasarkan data Perseroan setiap tahunnya harga
tembakau mengalami kenaikan kurang lebih antara 8% hingga 20% tergantung keadaan cuaca yang mempengaruhi
kualitas dan ketersediaan tembakau.

Teknis penanganan bahan baku dan sistem pergudangan

Material handling yang tepat, khususnya untuk tembakau akan menentukan kualitas hingga pada saat akan
digunakan dalam proses produksi. Kondisi gudang dan tingkat kelembaban udara harus dijaga sedemikian rupa
sehingga tidak membuat daun tembakau menjadi berjamur atau turun tingkat kekekringan, dan hal ini diantisipasi
dengan sistem pengaturan tata letak dan pembalikan karung-karung tembakau serta pengecekan kelembapan
atau suhu tembakau dengan mositure meter secara berkala.

9. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN

Hal utama yang dilakukan Manajemen Sales dan marketing adalah menentukan strategi untuk menentukan
bagaimana jaringan distribusi, sistem pemasarannya serta siapa pangsa pasarnya. Tentunya strategi yang telah
diterapkan akan dievaluasi setiap tahunnya yang diadakan pihak internal manajemen terhadap kinerja distributor.
Pada saat ini, distributor perseroan adalah distributor yang mayoritas telah bekerjasama dengan perseroan lebih
dari 20 tahun. penguatan pasar di Jawa, Sumatra dan Kalimantan akan banyak membutuhkan penanganan
di kemudian hari, karena 3 area ini pada saat ini baru dikuasai oleh perseroan sebanyak 10% untuk Sumatra dan
Kalimantan.

Perseroan memiliki 1 team marketing yang berfungsi memasuki pasar baru, melakukan research di daerah baru
dan membagikan sampling serta promosi produk seperti buy 1 get 1. Perseroan menyadari bahwa pelanggan
biasanya akan loyal terhadap 1 rasa dan sulit berpindah ke produk lain jika sudah cocok dengan 1 produk tersebut.
Dengan sampling, promosi dan harga yang relatif murah, pelanggan bisa mendapatkan lebih banyak gram
tembakau dan disinilah potensi untuk merubah selera masyarakat dengan memberikan produk tersebut dalam
jangka waktu lama dan terus menerus.

Untuk distribusi, perseroan memiliki 1 agen besar di setiap wilayah provinsi dan dari 1 agen besar inilah yang akan
mendistribusikannya ke agen-agen kecil atau market di wilayah tersebut.
Saat ini untuk nasional sendiri Perseroan memiliki 5 agen besar, sedangkan untuk ekspor Perseroan
menjalankannya sendiri. Berikut pembagian wilayahnya:
1. Sumatra : Jambi dan Pekanbaru.
2. Kalimantan : Pontianak, Sampit, Pangkalan Bun, Semuda, Tanjung Selor, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan .
3. Sulawesi : Gorontalo, Manado, Luwuk, Bau Bau.
4. Papua : Sorong, Manokwari, Nabire, Serui, Biak, Jayapura, Merauke, Agats, Timika, Kaimana dan Bintuni.
5. Nusa Tenggara Timur : Kupang dan Atambua.
6. Export : Singapore, Malaysia dan Jepang.

Berikut data penjualan kami dalam kurun waktu 3 tahun:


Keterangan 2016 2017 2018
Lokal Rp 89.841.222.500,- Rp 124.312.374.000,- Rp 149.536.611.000,-
Eksport Rp 2.527.036.205,- Rp 3.096.441.000,- Rp 2.325.622.536,-

10. KECENDERUNGAN KEGIATAN USAHA

Perseroan tidak melihat adanya kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian
dan/atau ketidakpastian di luar rencana penawaran umum perdana saham yang mungkin mengakibtkan terjadinya
peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus
mengandalkan arus kas dari kegiatan operasi, kas dan setara kas, dan fasilitas kredit bank untuk terus mendanai
kegiatan operasi dan belanja modal Perseroan. Selain itu, diharapkan pertumbuhan laba yang terus meningkat,
terkait dengan rencana ekspansi usaha, juga akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas Perseroan.

102
11. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Pada tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah mendaftarkan seluruh merek dagangnya.

No. Pendaftaran/Tanggal
No. Jenis Nama Jangka Waktu
Penerimaan Merek
IDM000179331
1 Merek PERKUTUT PUTIH 25 Februari 2029
tanggal 25 Februari 2009
IDM000291614
2 Merek MANNA + LUKISAN 11 September 2019
Tanggal 11 September 2009
IDM000291615
3 Merek ME MURAH & ENAK 11 September 2019
Tanggal 11 September 2009
IDM000364627
4 Merek INDO SHAG + LUKISAN 24 Maret 2023
Tanggal 24 Maret 2013
IDM000108259
5 Merek BOURBON MATE 30 Mei 2025
Tanggal 30 Mei 2005
IDM000393544
6 Merek ITIC TOP 1 + LUKISAN DAUN 11 September 2019
Tanggal 11 September 2009
IDM000364630
7 Merek SMOKERS FREEDOM + LUKISAN 24 Maret 2023
Tanggal 24 Maret 2013
IDM000023886
8 Merek POHON SALAK 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
IDM00002388
9 Merek POHON TANJUNG 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
IDM000023883
10 Merek RUMAH MINANGKABAU 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
IDM000023882
11 Merek POHON MANGGA 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
PESAWAT DC 9 LUKISAN KAPAL IDM000023884
12 Merek 24 April 2025
TERBANG Tanggal 24 April 2005
IDM000023885
13 Merek POHON DUREN 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
IDM000023887
14 Merek POHON DJAMBU 24 April 2025
Tanggal 24 April 2005
IDM000179183
15 Merek KUDA TERBANG 16 Februari 2029
Tanggal 16 Februari 2009
IDM000179185
16 Merek BUNGA SAKURA 16 Februari 2029
Tanggal 16 Februari 2009
IDM000179182
17 Merek ANGGUR KUPU 16 Februari 2029
Tanggal 16 Februari 2009
IDM000179181
18 Merek LAMPION LILIN 16 Februari 2029
Tanggal 16 Februari 2009
IDM000179153
19 Merek RODA TERBANG 25 Februari 2029
Tanggal 25 Februari 2009
IDM000291108
20 Merek RODA TERBANG 21 November 2021
Tanggal 21 November 2011
IDM000179186
21 Merek POHON SAGU 25 Februari 2029
Tanggal 16 Februari 2009
IDM000226331
22 Merek SAVE + LOGO 17 April 2020
Tanggal 17 April 2010
IDM000265845
23 Merek O VAB 01 Juni 2021
Tanggal 01 Juni 2011

103
12. PENGHARGAAN

Berikut ini penghargaan yang diperoleh oleh Perseroan, sebagai berikut:

104
13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN

Perseroan berkeyakinan bahwa untuk menjaga kelangsungan usahanya, Perseroan tidak hanya harus menjalankan
aktivitas bisnis namun juga harus melakukan penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan
pondasi yang sangat kokoh dalam setiap gerak langkah Perseroan.

a. Program Kemanusiaan
Pemberian bantuan kemanusiaan untuk bencana alam yaitu pada korban gempa bumi di Gunung Kelud, Jawa
Timur.

b. Bakti Sosial
Perseroan juga secara berkala mengadakan bakti sosial ke Panti Asuhan atau Panti Jompo di daerah sekitar.

c. Kegiatan Religius
Dibidang penembangan religius, Perseroan aktif menyumbangkan 3 ekor kambing untuk qurban idul adha sejak
tahun 2013.

105
IX. TINJAUAN INDUSTRI
Industri Rokok Secara Global
Indonesia saat ini merupakan negara konsumen rokok terbesar kedua dunia, setelah merebut posisi tersebut dari
Rusia sejak tahun 2015. Sementara posisi Tiongkok sebagai konsumen rokok terbesar dunia tetap tak tergoyahkan
dengan dukungan jumlah penduduknya yang mencapai 1,3 miliar.

10 Pasar rokok terbesar (dalam miliar batang)

Dari tabel diatas, tampak bahwa tren volume penjualan rokok di berbagai negara berada dalam tren penurunan, tak
terkecuali Tiongkok sebagai pemimpin pasar dunia yang tampak mulai menurun sejak tahun 2015. Hal ini disumbankan
oleh berbagai faktor, antara lain pembatasan penjualan, serta kenaikan cukai atas produk tembakau yang agresif
di negara-negara maju.

Industri rokok Indonesia


Meskipun saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara konsumen rokok terbesar dunia, namun tidak
luput juga dari tren global penurunan penjualan rokok. Jika kita lihat pada tabel dibawah, penurunan penjualan mulai
terjadi sejak tahun 2016 setelah sempat bergerak relatif mendatar pada kurun waktu 2013 hingga 2015.

Tren penjualan rokok dan penerimaan cukai negara dari produk olahan tembakau
400
140
350
120
300
100
250
Bn sticks

80
IDR bn

200
60 150
40 100
20 50
0 0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Cigarette production (RHS) Excise from tobacco

Sumber: PMI release, Bea Cukai, PSI research


Hal sebaliknya justru terlihat pada tren penerimaan cukai negara dari tembakau, dimana jumlah penerimaan negara
dari cukai produk olahan tembakau terus mengalami peningkatan. Bahkan sudah lebih dari satu dasawarsa ini
kenaikan dari penerimaan cukai selalu lebih tinggi dari angka penjualan volume rokok itu sendiri.

106
30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
-5%

Excise from tobacco growth Cigarette production growth

Sumber: PMI release, Bea Cukai, PSI research

Penurunan penjualan rokok, apabila kita lihat dari data-data diatas bisa jadi salah satu faktor penyebabnya adalah
tingkat kenaikan cukai yang semakin agresif. Jika dahulu permintaan rokok dikategorikan sebagai inelastic
(dikarenakan sifat adiktifnya), maka saat ini tampaknya mulai berubah seiring semakin tingginya harga rokok akibat
terus naiknya cukai.

Cukai

Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 156/PMK.010/2018

Tinjauan Industri Tembakau

Melintang di garis khatulistiwa, Indonesia dianugerahi tanah yang subur sehingga rempah-rempah dan hasil
perkebunan dapat mudah untuk tumbuh. Antara hasil perkebunan tersebut salah satunya ialah tembakau, dimana
tercatat pada 2017 diestimasikan bahwa luas tanah yang digunakan untuk lahan tembakau mencapai sekitar 206.514
Ha dengan hasil produksi sebesar 198.296 ton. Tercatat juga bahwa kegiatan pertanian tembakau tersebut
mayoritasnya (99,6%) dilakukan oleh perseorangan dibandingkan dengan perkebunan nasional atau swasta. Tren baik
juga dapat terlihat dari produktivitas yang diukur dengan hasil tembakau (dalam ton) yang dapat dihasilkan dalam 1ha
lahan.

107
400,000
300,000
200,000
100,000
0,000
1975
1978
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
2017**)
Luas Area (Ha) Produksi (ton)

Sumber: Ditjen Perkebunan, PSI research

1,20
1,00
0,80
0,60
0,40
0,20
-
1975
1978
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
2017**)

Produktifitas (Ton/Ha)

Sumber: Ditjen Perkebunan, PSI research

Selain untuk konsumsi dalam negeri, hasil pertanian tembakau juga menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia,
dengan volume ekspor mencapai 22 ribu ton atau senilai 95 juta USD pada 2016. Tujuan ekspornya antara lain
Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Jerman, Belgia dll.
150,000

100,000

50,000

0,000
1970
1973
1976
1979
1982
1985
1988
1991
1994
1997
2000
2003
2006
2009
2012
2015

Ekspor Volume (Ton) Impor Volume (Ton)

800,000
600,000
400,000
200,000
0,000
2006
1970
1973
1976
1979
1982
1985
1988
1991
1994
1997
2000
2003

2009
2012
2015

Nilai Ekspor (000 USD) Nilai Impor (000 USD)

Sumber: Ditjen Perkebunan, PSI research

108
X. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018,
2017 dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (member of Baker Tilly
International) dengan pendapat wajar tanpa modifikasian dalam laporan No. 00188/2.0826/AU.1/04/0727-2/1/V/2019
tertanggal 9 Mei 2019 untuk menyesuaikan penyajian dan pengungkapan sesuai dengan peraturan pasar modal, yang
di tanda tangani oleh H. Fuad Hasan, CPA, CA.

(dalam jutaan rupiah)


31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 1.500.000 (dalam
Rupiah penuh) per saham
- Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor - 22.222 33.333 33.333 33.333
lembar Saham
Surplus Revaluasi 180.120 - -
Saldo Defisit (7.435) (16.821) (24.666)
Total Ekuitas 206.018 16.512 8.667

Modal Saham
Berikut Susunan Pemegang Saham dan kepemilikan Saham Perseroan Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

Pemegang Saham Jumlah Saham (lembar) Jumlah Nominal (Rp 1,5 juta) (%)
Djonny Saksono 20.022 30.033 90,10
PT Anugerah Investindo Nusantara 2.200 3.300 9,90
Total 22.222 33.333 100,00

Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 1 April 2019 dari Notaris Rini Yulianti, S.H., pemegang saham menyetujui perubahan status
Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, peningkatan modal dasar dari Rp 33.333.000.000 menjadi
Rp 133.332.000.000, perubahan nilai nominal saham Perseroan dari Rp 1.500.000 per saham menjadi Rp 50 per saham. Akta
Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-0018253.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 2 April 2019.

Modal Tambahan Komponen Kepentingan Total


Uraian ditempatkan modal Saldo Ekuitas non- Ekuitas
dan disetor disetor Defisit lainnya pengendali
Posisi ekuitas menurut laporan 33.333 - (7.435) 180.120 - 206.018
keuangan per tanggal 31
Desember 2018 (dalam jutaan
rupiah)

Perubahan ekuitas setelah 13.703 39.708 - - - 53.411


tanggal 31 Desember 2018, jika
diasumsikan terjadi pada
tanggal tersebut Penawaran
Umum sebanyak 274.060.000
saham biasa atas nama dengan
nilai nominal Rp 50 (Lima Puluh
Rupiah) setiap saham dengan
harga penawaran sebesar Rp
219,- (Dua Ratus Sembilan
Belas) setiap sahamnya (dalam
jutaan rupiah)

109
Modal Tambahan Komponen Kepentingan Total
Uraian ditempatkan modal Saldo Ekuitas non- Ekuitas
dan disetor disetor Defisit lainnya pengendali
Proforma ekuitas pada tahun 47.036 39.708 (7.435) 180.120 - 259.429
yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018 setelah
Penawaran Umum dilaksanakan
(dalam jutaan rupiah)

110
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, keputusan mengenai pembagian dividen
ditetapkan melalui persetujuan pemegang saham pada RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Direksi Perseroan.
Perseroan dapat membagikan dividen kas pada tahun dimana Perseroan mencatatkan saldo laba positif sebagaimana diatur
dalam Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Anggaran Dasar Perseroan memperbolehkan pembagian dividen kas interim. Pembagian dividen kas interim dapat dilakukan
apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor
ditambah cadangan wajib sebagaimana yang dipersyaratkan dalan UUPT. Pembagian dividen interim tidak boleh
mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditor atau mengganggu
kegiatan Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut akan ditentukan oleh Direksi Perseroan setelah disetujui Dewan
Komisaris. Jika pada akhir tahun keuangan Perseroan mengalami kerugian, pembagian dividen interim harus dikembalikan
oleh para pemegang saham kepada Perseroan, dan Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan bertanggung jawab
secara tanggung renteng dalam hal dividen interim tidak dikembalikan ke Perseroan.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, manajemen mengusulkan kebijakan kas sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh
persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2020, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan
pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk
menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam Rupiah.

Tidak terdapat negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada
Pemegang Saham.

111
XII. PERPAJAKAN
Perpajakan atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek diatur di dalam:

1. Pasal 4 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (UU Pajak Penghasilan),

2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tertanggal 23 Desember 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
dari Tansaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 14
Tahun 1997 tertanggal 29 Mei 1997,

3. Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia No. 282/KMK.04/1997 tertanggal 20 Juni 1997 tentang Pelaksanaan
Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek,

4. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tertanggal 21 Februari 1995 tentang Pengenaan Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek sebagaimana telah diubah dengan
SE-06/PJ.4/1997 tertanggal 27 Juni 1997.

Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek
dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham dan bersifat final.
Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui perantara pedagang efek pada
saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% bersifat final dari seluruh nilai saham
pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO). Besarnya nilai saham tersebut
adalah nilai saham Emiten pada saat IPO. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan atas saham pendiri wajib dilakukan
oleh Emiten atas nama pemilik saham pendiri sebelum penjualan saham pendiri, selambat-lambatnya satu (1) bulan
setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Yang dimaksud dengan "pendiri" adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran
yang diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka IPO menjadi efektif.

3. Pemilik saham pendiri diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri
sesuai ketentuan di atas. Namun apabila pemilik saham pendiri memilih untuk tidak memanfaatkan kemudahan
sebagaimana dimaksud dalam butir 2 tersebut di atas, maka atas penghasilan dari transaksi penjualan saham pendiri
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku umum berdasarkan Pasal 17 UU Pajak Penghasilan.

Perpajakan atas Dividen


Berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima oleh perseroan terbatas
sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal
pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dikecualikan dari objek pajak penghasilan dengan
syarat:

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan
saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Dividen dari saham yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya disahkan Menteri Keuangan dari
penanaman modal pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek pajak
penghasilan sesuai dengan pasal 4 ayat (3) huruf h UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Menteri keuangan
No. 234/PMK.03/2009 tertanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan
Penghasilan kepada Dana Pensiun yang dikecualikan sebagai Objek Pajak Penghasilan.

112
Dividen yang dibayarkan atau disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya kepada Wajib Pajak
dalam negeri atau bentuk usaha tetap, selain yang diatur di dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f dan huruf h UU Pajak Penghasilan
tersebut di atas, dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto dividen oleh pihak yang wajib
membayarkan (Perseroan). Sesuai Pasal 23 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan, dalam hal Wajib Pajak yang menerima
atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100%
dari pada tarif pajak yang seharusnya dikenakan sehingga menjadi sebesar 30% dari jumlah bruto dividen.

Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 10%
dari jumlah bruto dan bersifat final sesuai dengan Pasal 17 ayat (2) huruf c UU Pajak Penghasilan dan Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2009 tertanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri. Selanjutnya, sesuai dengan Pasal 2 Peraturan menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010
tertanggal 14 Juni 2010 tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri, pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar
10% tersebut dilakukan melalui pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar
dividen pada saat dividen disediakan untuk dibayarkan.

Dividen yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh Perseroan kepada
Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) dipotong Pajak Penghasilan dengan tarif 20% sesuai dengan Pasal 26 ayat (1) huruf a UU
Pajak Penghasilan atau dipotong Pajak Penghasilan berdasarkan tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan
kepada pemilik manfaat (Beneficial Owner) dari dividen yang juga merupakan penduduk suatu negara yang telah
menandatangani perjanjian Penghindaran Pajak Berganda ("P3B") dengan Indonesia sepanjang tidak terjadi
penyalahgunaan P3B sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tertanggal
5 November 2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2010 tertanggal 30 April 2010.

Dalam rangka penerapan tarif sesuai dengan ketentuan P3B, WPLN juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan
administratif sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tertanggal 5 November 2009 tetang Tata
Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak No. PER-24/PJ/2010 tertanggal 30 April 2010, termasuk menyampaikan Surat Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of
Tax Residence dalam format sebagai berikut:
1. Form DGT-1 untuk WPLN selain yang tercantum di nomor 2 di bawah ini.

2. Form DGT-2 untuk WPLN bank, WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan mitra P3B
Indonesia dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui kustodian sehubungan dengan penghasilan
dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain
bunga dan dividen.

3. Form SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B dapat digunakan dalam hal pejabat yang
berwenang di negara mitra P3B tidak berkenan menandatangani Form DGT-1/Form DGT-2. Form SKD tersebut
diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris dan harus memenuhi persyaratan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (4) Peraturan Direktur jenderal Pajak No. PER-24/PJ/2010. Dalam hal ini, WPLN penerima penghasilan harus tetap
melengkapi Form DGT-1/Form DGT-2 tersebut dan menandatanganinya pada tempat yang telah disediakan.

Form DGT-1/Form DGT-2 tersebut harus disampaikan sebelum berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Masa untuk masa
pajak terutangnya pajak.

Pemenuhan Kewajiban Perpajakan oleh Perseroan

Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN
KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN
MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA INI.

113
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK
A. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perseroan No. 6 tanggal 2 April 2019 sebagaimana telah diubah dengan: (i) Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 25 tanggal 30 April 2019; (ii) Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2019, semua akta tersebut dibuat
di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta Timur, antara Perseroan dan PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta: (i) PT Artha Sekuritas Indonesia; (ii) PT Erdikha Elit Sekuritas; (iii) PT KGI
Sekuritas Indonesia; (iv) PT Onix Sekuritas; (v) PT Panin Sekuritas Tbk; (vi) PT Reliance Sekuritas; (vii) PT Bosowa Sekuritas
Indonesia; (viii) PT Shinhan Sekuritas Indonesia; (ix) PT NH Korindo Sekuritas Indonesia; (x) PT NISP Sekuritas; (xi) PT Oso
Sekuritas Indonesia, dan (xii) PT Danawibawa Sekuritas Indonesia, masing-masing sebagai Penjamin Emisi Efek, secara
sendiri-sendiri menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual saham yang akan ditawarkan Perseroan kepada
masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100%
(Seratus Persen) dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yaitu sebanyak 274.060.000 (Dua Ratus Tujuh
Puluh Empat Juta Enam Puluh Ribu) saham baru atau sebesar 29,13% (Dua Puluh Sembilan Koma Tiga Belas Persen), dengan
harga penawaran Rp 219,- (Dua Ratus Sembilan Belas Rupiah) per saham, sehingga mengikat diri untuk membeli sisa saham
yang tidak habis terjual pada Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan bagian
penjaminannya masing-masing.

Perjanjian tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat
sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan
Perjanjian tersebut.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Porsi Penjaminan
No Penjamin Emisi Efek
Jumlah Saham Jumlah Rupiah %
Penjamin Pelaksana Emisi Saham
1 PT Phillip Sekuritas Indonesia 273.740.000 59.949.060.000 99,88
Penjamin Emisi Saham
1 PT Panin Sekuritas Tbk 35.000 7.665.000 0,01
2 PT Erdikha Elit Sekuritas 35.000 7.665.000 0,01
3 PT Bosowa Sekuritas 25.000 5.475.000 0,01
4 PT NISP Sekuritas 25.000 5.475.000 0,01
5 PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
6 PT Shinhan Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
7 PT Artha Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
8 PT KGI Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
9 PT OSO Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
10 PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk 25.000 5.475.000 0,01
11 PT NH Korindo Sekuritas Indonesia 25.000 5.475.000 0,01
12 PT Onix Sekuritas 25.000 5.475.000 0,01
Sub Total 320.000 70.080.000 0,12
Total 274.060.000 60.019.140.000 100,00

114
Penjamin Pelaksana Emisi dan Penjamin Emisi Efek seperti tersebut di atas menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi dengan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar
Modal.

B. Penentuan Harga Penawaran Umum Saham Pada Pasar Perdana

Harga penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara Pemegang Saham,
Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) pada
tanggal 27 Mei 2019 sampai dengan tanggal 31 Mei 2019. Berdasarkan bookbuilding pada kisaran harga Rp 180,- (Seratus
Delapan Puluh Rupiah) sampai dengan Rp 230,- (Dua Ratus Tiga Puluh Rupiah) per saham, jumlah permintaan terbanyak
hasil bookbuilding yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek berada pada kisaran harga Rp 200,- (Dua Ratus Rupiah)
sampai dengan Rp 230,- (Dua Ratus Tiga Puluh Rupiah) per saham. Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang
telah dilakukan oleh para Penjamin Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para investor, ditetapkan
harga penawaran sebesar Rp 219,- (Dua Ratus Sembilan Belas Rupiah) per saham, dan dengan mempertimbangkan berbagai
faktor seperti berikut:

1. Kondisi pasar saat bookbuilding dilakukan;


2. Permintaan dari investor;
3. Kinerja keuangan Perseroan;
4. Data dan informasi Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha dan keterangan mengenai industri
yang terkait;
5. Status dan perkembangan terakhir Perseroan;
6. Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dan PBV dari perusahaan publik dengan industri yang sama yang
tercatat di BEI;
7. Mempertimbangkan kinerja saham Industri yang sama dan tercatat di BEI di pasar sekunder.

Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 6 Tanggal 2 April 2019 sebagaimana
telah diubah dengan: (i) Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham No. 25
tanggal 30 April 2019; (ii) Akta Addendum II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2019, semua akta tersebut dibuat di hadapan Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta,
dalam Penawaran umum ini PT. Phillip Sekuritas Indonesia sebagai Manajer Penjatahan.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan bahwa setelah Penawaran Umum ini harga Saham Perseroan akan terus berada diatas,
Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI.

PENENTUAN HARGA SAHAM TERSEBUT DIATAS TELAH DIBUAT SECARA WAJAR OLEH PERSEROAN DAN PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK

115
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. Akuntan Publik : KAP Johan Malonda Mustika & Rekan (Member of Baker Tilly International)
Jl. Pluit Raya 200 Blok V No. 1-5
Nama Partner : H. Fuad Hasan, CPA, CA
No. STTD : STTD.AP-434/PM.22/2018
Tanggal STTD : 9 Februari 2018
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Akuntan Publik Indonesia NRAP.0727
Surat Penunjukan : 640.R1/X1I/18/B1B/JMM3 tanggal 21 Desember 2018
Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik

Fungsi utama akuntan publik dalam rangka penawaran umum saham ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan
standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan akuntan publik
merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji yang material. Akuntan publik bertanggungjawab atas opini Wajar tanpa Modifikasian.

Pengalaman Kerja dibidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun


1 PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk Audit Laporan Keuangan 2018
2 PT Sat Nusapersada Tbk Audit Laporan Keuangan 2018
3 PT Roda Vivatex Tbk Audit Laporan Keuangan 2018
4 PT Cottonindo Ariesta Tbk Audit Laporan Keuangan 2018
5 PT Cottonindo Ariesta Tbk IPO 2018
6 PT Satria Mega Kencana Tbk IPO 2018
7 PT Guna Timur Raya Tbk IPO 2017
8 PT Sat Nusapersada Tbk Audit Laporan Keuangan 2017
9 PT Roda Vivatex Tbk Audit Laporan Keuangan 2017
10 PT Resource Alam Indonesia Tbk Audit Laporan Keuangan 2017

2. Notaris : Rini Yulianti, SH.


Komplek Bina Marga II, Jl. Swakarsa V No. 57 B
Pondok Kelapa, Jakarta 13450
Telp: (021) 8641170
Nama Notaris : Rini Yulianti, S.H.
No. STTD : STTD.N-40/PM.22/2018
Tanggal STTD : 21 Maret 2018
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia, No. 0046519650703
Surat Penunjukan : 015/IT-OFFICE/III/2019
Pedoman Kerja : Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor: 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

Pengalaman Kerja dibidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun


1 PT Kota Satu Properti Tbk IPO 2018
2 PT Sentral Mitra Informatika Tbk IPO 2018
3 PT Pool Advista Finance Tbk IPO 2018
4 Dana Pensiun Galva KPD 2018
5 PT Setiabudi Investment Management KIK 2018
6 PT Prima Cakrawala Abadi IPO 2017
7 PT Alfa Energi Investama IPO 2017
8 PT Corpus Kapital Manajemen KIK 2017
9 PT Schroder Investment Management Indonesia KIK 2017
10 PT Hotel Mandarine Regency Tbk RUPST & RUPSLB 2016
11 PT Link Net Tbk RUPST 2016

116
No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun
12 PT Multipolar Technology Tbk RUPST 2016
13 PT Rukun Raharja Tbk RUPST & RUPSLB 2016
14 PT Smr Utama Tbk RUPST 2016
15 PT Solusi Tunas Pratama Tbk RUPST & RUPSLB 2016
16 Dana Pensiun Telkom KPD 2016
17 PT Schroder Investment Management Indonesia KIK 2016

3. Konsultan Hukum : Andreas, Sheila & Partners Law Office


Gedung Setiabudi Building II, Suite 605B
Nama Partner : Andreas Hartono, S.H., LL.M., MCIArb.
No. STTD : STTD-KH-90/PM.2/2018 a.n Andreas Hartono, S.H., LL.M., MCIArb.
Tanggal STTD : 14 Mei 2018
Keanggotaan Asosiasi : Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI)
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200835
Surat Penunjukan : 001/IT-OFFICE/I/2019
Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah melakukan pemeriksaan
dari segi hukum secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan
memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan yang disampaikan oleh
Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas
dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Pengalaman Kerja dibidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun


1 PT. Guna Timur Raya Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2018
2 PT. Sinergi Megah Internusa Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2018
3 PT. Cottonindo Ariesta Tbk Penawaran Umum Saham Perdana 2018
4 PT. Sentral Mitra Informatika Tbk Penawaran Umum Saham 2018
5 PT Rimo International Lestari Tbk Right Issue 2017
6 PT Armidian KaryatamaTbk Penawaran Umum Saham 2017

4. Penilai : KJPP Felix Sutandar & Rekan


Jl. Balikpapan I No. 6, Jakarta Pusat 10130
Nama Managing Partner : Felix Sutandar, MSc
No. STTD : STTD.PPB-31/PM.2/2018
Tanggal STTD : 30-08-2018
Keanggotaan Asosiasi : 81-S-0017
Surat Penunjukan : 005/IT-OFFICE/XII/2018
Pedoman Kerja : Peraturan Bapepam VII.C.4 tentang Pedomana Penilaian dan Penyajian
Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah melakukan pemeriksaan
dari segi hukum secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan
memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan yang disampaikan oleh
Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas
dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Pengalaman Kerja dibidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun


1 PT Guna Timur RayaTbk IPO 2018
2 PT Cottonindo Arista Tbk IPO 2018
3 PT Medikaloka Hermina Tbk IPO 2018

117
No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun
4 PT Sentral Mitra Informatika Tbk IPO 2018
5 PT AKR Corporindo Tbk Laporan keuangan 2017
6 PT Asahimas Flat Glass Tbk Laporan keuangan 2017
7 PT Asiaplast Industries Tbk Laporan keuangan 2017
8 PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Laporan keuangan 2017
9 PT Kimia Farma Tbk Laporan keuangan 2017
10 PT Lionmesh Prima Tbk Laporan keuangan 2017
11 PT Mayora Indah Tbk Laporan keuangan 2017
12 PT Panin Sekuritas Tbk Laporan keuangan 2017
13 PT Sentul City Tbk Laporan keuangan 2017
14 PT Sidomulyo Selaras Tbk IPO 2017
15 PT Siloam International Hospitals Tbk IPO 2017
16 PT Unilever Indonesia Tbk Laporan keuangan 2017
17 PT Yulie Sekurindo Tbk Laporan keuangan 2017
18 PT Campina Ice Cream Industry Tbk IPO 2017
19 PT Adaro Energi Tbk Laporan keuangan 2016
20 PT Asuransi Bina Dana Arta (Abda) Tbk Laporan keuangan 2016
21 PT Delta Dunia Makmur Tbk Laporan keuangan 2016
22 PT Golden Retalindo Tbk Laporan keuangan 2016
23 PT Jaya Real Properti Tbk Laporan keuangan 2016
24 PT Mayora Indah Tbk Laporan keuangan 2016
25 PT Medco Energi International Tbk Laporan keuangan 2016
26 PT MNC Investama Tbk Laporan keuangan 2016
27 PT MNC Sky Vision Tbk Laporan keuangan 2016
28 PT Mulia Industrindo Tbk Laporan keuangan 2016
29 PT Summarecon Agung Tbk Laporan keuangan 2016
30 PT Timah (Persero) Tbk Laporan keuangan 2016
31 PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Laporan keuangan 2016

5. Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Jasa Korpora


No. Ijin Usaha : KEP-41/D.04/2014
Tanggal Ijin Usaha : 19 September 2014
Keanggotaan Asosiasi : Biro Administrasi Efek Indonesia
Surat Penunjukan : PW-030/IT/022019

Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan
Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan
dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari penjamin emisi sebagai pemesanan yang
diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan
aplikasi yang tersedia pada BAE.

Bersama-sama dengan penjamin emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi
persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi
jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh
penjamin emisi, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggungjawab
menerbitkan formulir konfirmasi penjatahan (FKP) atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun
laporan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengalaman Kerja dibidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun


1 PT Estika Tata Tiara Tbk IPO 2019
2 PT Citra Putra Realty Tbk IPO 2019
3 PT Armada Berjaya Trans Tbk IPO 2019
4 PT Wahana Interfood Nusantara Tbk IPO 2019

118
No. Nama Perusahaan Kegiatan Tahun
5 PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk IPO 2018
6 PT Jaya Trishindo Tbk IPO 2018
7 PT Indah Prakasa Sentosa Tbk IPO 2018
8 PT Guna Timur Raya Tbk IPO 2018
9 PT Sriwahana Adityakarta Tbk IPO 2018
10 PT Transcoal Pacific Tbk IPO 2018
11 PT Batavia Prosperindo Trans Tbk IPO 2018
12 PT MD Pictures Tbk IPO 2018
13 PT Madusari Murni Indah Tbk IPO 2018
14 PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk IPO 2018
15 PT Cottonindo Ariesta Tbk IPO 2018
16 PT Superkrane Mitra Utama Tbk IPO 2018
17 PT Kota Satu Propreti Tbk IPO 2018
18 PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk IPO 2018
19 PT Sentral Mitra Informatika Tbk IPO 2018
20 PT Satria Mega Kencana Tbk IPO 2018
21 PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk IPO 2017
22 PT Terregra Asia Energy Tbk IPO 2017
23 PT Alfa Energy Investama Tbk IPO 2017
24 PT Totalindo Eka Persada Tbk IPO 2017
25 PT Kirana Megatara Tbk IPO 2017
26 PT Mark Dynamics Indonesia Tbk IPO 2017
27 PT Emdeki Utama Tbk IPO 2017
28 PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk IPO 2017
29 PT Campina Ice Cream Industry Tbk IPO 2017

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak
mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tanggal 10 Nopember 1995, tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 1995, Tambahan
Nomor 3608.

119
XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING
LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM

Ketentuan Penting dalam Anggaran Dasar Perseroan:

1. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan usaha Utama:


- Industri Pengering dan Pengolahan Tembakau
Mencakup usaha pengeringan daun tembakau dengan pengasapan atau dengan cara lain termasuk juga
usaha perajangan daun tembakau.

- Industri Pengolahan Tembakau


Mencakup pembuatan tembakau atau produk pengganti tembakau, seperti rokok, cerutu, cangklong,
snuf, chewing dan pemotongan serta pengeringan kembali tembakau tetapi tidak mencakup penanaman
atau pengolahan awal tembakau.

- Industri Rokok dan Produk Tembakau Lainnya


Mencakup industri produk tembakau dan produk tembakau pengganti, seperti rokok, rokok tembakau,
cerutu, tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau sedot (snuf).

- Industri Kretek
Mencakup usaha pembuatan kretek yang mengandung tembakau rajangan, krosok Rajang, cengkih
Rajang, dan tambahan bahan-bahan perisa, yang menghasilkan campuran beraroma khas, dilinting
dengan berbagai bahan pembungkus (ambri/papir/tipping). Termasuk industri kretek tangan, kretek
tangan filter dan kretek mesin.

- Industri Rokok Putih


Mencakup usaha pembuatan rokok putih yang tidak mengandung komponen cengkih. Usaha
pembungkusan/pengepakan rokok putih tanpa melakukan pembuatan rokok.

- Industri Rokok Lainnya


Mencakup usaha pembuatan rokok lainnya, selain kretek atau rokok putih, seperti cerutu, rokok
kelembak menyan dan rokok klobot/kawung, tembakau iris (TIS), cerutek dan hasil pengolahan
temabakau lainnya (HPTL). Termasuk industry tembakau pipa, tembakau yang dikunyah dan tembakau
sedot (snuf).

- Industri Pengolahan Tembakau Lainnya


Mencakup pengeringan dan pengolahan tembakau lainnya, industri homogenisasi atau rekonstitusi
tembakau, industry bumbu rokok dan kelengkapan lainnya.

- Industri Bumbu Rokok Serta Kelengkapan Rokok Lainnya


Mencakup Industri pengolahan tembakau yang belum diklasifikasikan ditempat lain, seperti industri
homogenisasi atau rekonstitusi tembakau dan tembakau bersaus. Termasuk pembuatan bumbu rokok,
serta kelengkapan rokok lainnya, seperti kelembak menyan, saus rokok/tembakau, uwur, klobot,
kawung serta pembuatan filter.

b. Selain kegiatan usaha utama, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang sebagai
berikut:
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pengolahan tembakau dan bumbu rokok, seperti rokok kretek
dan rokok putih.

120
- Perdagangan Besar Rokok dan Tembakau
Mencakup usaha perdagangan besar hasil pertanian tanaman tembakau, seperti daun tembakau yang
belum diolah dan tembakau rajangan sebagainya.

2. Ketentuan Mengenai Saham

Berdasarkan Pasal 5 Anggaran Dasar Perseroan, ketentuan terkait saham berlaku ketentuan antara lain sebagai
berikut:
1. Semua-saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja sebagai pemilik satu saham, yaitu orang atau badan
hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan.
3. Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara.
4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama
itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka
bersama dan hanya nama yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan dan harus dianggap sebagai pemegang saham dari saham yang bersangkutan serta berhak
menjalankan dan mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut
5. Selama ketentuan ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu
ditangguhkan.
6. Pemilik saham dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku di bidang Pasar Modal serta Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.
8. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal.
9. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham atau surat kolektif saham yang bentuk dan isinya ditetapkan
oleh Direksi dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama yang ditunjuk oleh Rapat Dewan
Komisaris, atau tanda tangan yang dicetak langsung di atasnya.

3. Pemindahan Hak atas Saham

Berdasarkan Pasal 10 Anggaran Dasar Perseroan, dalam rangka pemindahan hak atas saham, berlaku
ketentuan antara lain sebagai berikut:
1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemegang saham yang baru telah
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2. hak atas saham harus berdasarkan suatu dokumen pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang
memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah yang cukup membuktikan
pemindahan tersebut menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
3. Dokumen pemindahan hak sebagaimana dimaksud ayat 2 pasal ini harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan
atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Direksi, dengan ketentuan bahwa
dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham
Perseroan dicatatkan.
4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar
rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang
saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas
pemindahan hak oleh Direksi sebagaimana dimaksud ayat 5 pasal 9 di atas.
5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila -semua ketentuan dalam Anggaran Dasar ini telah
dipenuhi.
6. Pemindahan hak atas saham dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang bersangkutan maupun
pada surat saham atau surat kolektif saham. Catatan itu harus ditandatangani oleh yang mewakili Direksi
Perseroan atau pejabat yang diberi kuasa untuk itu.

121
7. Atas kebijaksanaan sendiri dan dengan memberikan alasannya untuk itu, Direksi dapat menolak untuk mendaftar
pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar
ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.
8. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak- atas saham, maka Direksi wajib mengirim
pemberitahuan -penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.
9. Setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di
Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
10. Penyampaian pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham tidak menghalangi pendaftaran atas
pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.
11. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari- kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tersebut.
12. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari
satu rekening Efek ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek.
13. Orang yang mendapat hak atas saham sebagai akibat kematian seorang pemegang saham atau karena suatu
alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dapat mengajukan bukti haknya
tersebut dengan mengajukan permohonan tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham dari saham tersebut
dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat
menerima bukti hak tersebut tanpa mengurangi ketentuan Anggaran Dasar ini serta dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
14. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk memindahkan hak
atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap
setiap peralihan hak menurut ayat 12 pasal ini.

4. Ketentuan Mengenai Direksi

Ketentuan dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Direksi,dengan
susunan sebagai berikut:
- seorang Direktur Utama; dan
- seorang Direktur atau lebih.
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang pada saat diangkat dan selama
menjabat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan dan/atau perundang-undangan di bidang Pasar
Modal.
3. Yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, selain memenuhi
persyaratan tersebut, anggota Direksi wajib mengikuti peraturan perundang-undangan dan peraturan yang
berlaku di bidang Pasar Modal.
4. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud ayat 2 dan 3, wajib dibuktikan dengan surat pernyataan calon
anggota Direksi sebelum dilakukannya pengangkatan dan surat pernyataan tersebut disampaikan kepada
Perseroan. Surat pernyataan tersebut wajib diteliti dan disimpan oleh Perseroan. Perseroan wajib
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk melakukan penggantian Direksi yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3 pasal ini.
5. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada Rapat Umum Pemegang-
Saham harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.
6.
a. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 1 (satu) periode
yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat anggota Direksi tersebut
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 5 (lima) setelah tanggal
pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan
anggota Direksi tersebut sewaktu waktu.
c. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali
apabila tanggal pemberhentiannya ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.

122
8.
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi
yang diberhentikan dari jabatannya dan Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat seseorang sebagai
anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan.
b. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang berhenti secara demikian
atau untuk mengisi lowongan tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang
diberhentikan/digantikan tersebut.
9. Dalam hal terdapat penambahan anggota Direksi, maka jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir
bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya sebagaimana ditentukan Rapat Umum
Pemegang Saham.
10. Para anggota Direksi diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada
Dewan Komisaris, dan jika kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham dimaksud dilimpahkan pada Dewan
Komisaris maka penentuan besarnya gaji dan tunjangan dimaksud ditetapkan berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris.
11. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan salah satu atau lebih anggota Direksi lowong sehingga jumlahnya lebih
kecil dari persyaratan minimal yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu selambat
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan tersebut, Direksi harus mengumumkan pemberitahuan
kepada para pemegang saham tentang akan diadakan Rapat- Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan
tersebut.
12. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Direksi atau semua jabatan anggota Direksi
lowong, maka dalam jangka waktu selambat lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut,
Dewan Komisaris harus mengumumkan pemberitahuan kepada para pemegang saham tentang akan diadakan
Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru dan untuk sementara Dewan Komisaris
diwajibkan mengurus Perseroan.
13. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum jabatannya berakhir dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan. Kepada anggota Direksi yang
mengundurkan diri tetap dapat dimintai bertanggungjawaban sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai
dengan tanggal efektif sahnya pengunduran yang bersangkutan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
berikutnya.
14. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang permohonan
pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya
surat permohonan pengunduran diri dimaksud dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.
15.
a. Ketentuan tersebut dalam ayat 13 di atas tidak berlaku dalam hal pengunduran diri anggota Direksi
mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 pasal ini.
b. Pengunduran diri anggota Direksi tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan jumlah anggota Direksi yang
ditetapkan dalam ayat 1 pasal ini.
16. Perseroan wajib melakukan keterbukaan kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
paling - lambat 2 (dua) hari kerja setelah:
a. diterima permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud ayat 12 pasal ini; dan
b. hasil penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud ayat 13 pasal ini.
17. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila :
a. masa jabatannya berakhir;
b. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
c. mengundurkan diri dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
d. meninggal dunia;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18.
a. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya
dan wajib diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan, dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
b. Dewan Komisaris harus menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mencabut atau menguatkan
keputusan pemberhentian sementara tersebut, yang mana Rapat Umum Pemegang Saham harus
diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian
sementara.

123
c. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud
pada butir b atau Rapat Umum Pemegang Saham tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian
sementara sebagaimana dimaksud pada butir a menjadi batal.
d. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan mewakili Perseroan di dalam
maupun di luar pengadilan. Pembatasan kewenangan tersebut berlaku sejak keputusan pemberhentian
sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang
menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara atau lampaunya jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada butir c.
e. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otorita
Jasa Keuangan terkait dengan keputusan pemberhentian sementara anggota Direksi dan hasil
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud butir a atau informasi mengenai
batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya Rapat Umum
Pemegang Saham sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud butir c, paling lambat 2
(dua) hari kerja seterlah terjadinya peristiwa tersebut.
19. Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya, anggota Direksi Perseroan dapat
merangkap jabatan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal.

5. Tugas dan Wewenang Direksi

Ketentuan dalam Pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan.
Tugas pokok Direksi adalah:
a. memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
b. memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
c. menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku
yang akan datang.
2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan sebagaimana dimaksud ayat 1, Direksi wajib
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan- Rapat Umum Pemegang Saham lainnya
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik, penuh- tanggung jawab dan kehati-hatian menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang -berlaku.
4. Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
5. Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perseroan, serta berwenang untuk mengangkat dan
memberhentikan sekretaris perusahaan atau susunan unit- kerja sekretaris perusahaan berikut
penanggungjawabnya, serta dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Direksi dapat membentuk komite dan wajib melakukan evaluasi terhadap
kinerja komite setiap akhir tahun buku.
6. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang
akan datang.
7. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham.
8. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik
yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk- melakukan
tindakan-tindakan di bawah ini Direksi terlebih dulu harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan
di Bank);
b. mengikat Perseroan sebagai penjamin hutang, dengan- memperhatikan pasal 12 ayat 8;
c. membebani dengan hak tanggungan, menggadaikan atau- dengan cara lain mempertanggungkan kekayaan
Perseroan, dengan memperhatikan pasal 12 ayat 8;
d. menjual/mendapatkan atau melepaskan barang tidak --bergerak, termasuk hak-hak atas tanah dan/atau
bangunan, dengan memperhatikan pasal 12 ayat 8;
e. melakukan penyertaan modal dalam perseroan lain, baik di dalam maupun di luar negeri.

124
9. Untuk menjalankan perbuatan hukum mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari harta kekayaan bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku, Direksi
harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 7
Anggaran Dasar Perseroan.
10. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan- Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang -Pasar Modal harus mendapat
persetujuan dari Rapat Umum- Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan -di bidang Pasar Modal.
11. Anggota Direksi Perseroan tidak dapat mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan, apabila :
a. Terjadi Perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau
b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
12. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan
ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang- saham utama dengan kepentingan
ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan suara setuju
terbanyak dari pemegang- saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan sebagaimana dimaksud Pasal 23
ayat 8 Anggaran Dasar ini.
13. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota
Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai
kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh
Dewan Komisaris, dan dalam hal seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan, maka Perseroan akan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
14.
a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
15. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau
lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus
dan wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini.
16. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan
wewenang itu oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada keputusan Direksi.
17. Untuk mengurus Perseroan, Direksi diwajibkan menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham,
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta peraturan --perundang-undangan yang berlaku.

6. Ketentuan Mengenai Dewan Komisaris

Ketentuan dalam Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Komisaris, dengan susunan sebagai berikut :
- Seorang Komisaris Utama; dan
- Seorang Komisaris atau lebih
serta wajib memenuhi jumlah Komisaris Independen dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen adalah orang
perseorangan yang pada saat diangkat dan selama menjabat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
perundang-undangan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
3. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud ayat 2, wajib dibuktikan dengan surat pernyataan calon anggota
Dewan Komisaris sebelum dilakukannya pengangkatan dan surat pernyataan tersebut disampaikan kepada
Perseroan. Surat pernyataan tersebut wajib diteliti dan disimpan oleh Perseroan. Perseroan wajib
menyelenggarakan Rapat- Umum Pemegang Saham untuk melakukan penggantian Direksi yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini.
4.
a. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 1 (satu)
periode yaitu terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mengangkat
anggota Dewan Komisaris tersebut sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang
ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang
Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu.

125
c. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan
pemberhentiannya, kecuali apabila tanggal pemberhentian ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
6.
a. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Dewan
Komisaris yang diberhentikan dari jabatannya dan Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengangkat
seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris untuk mengisi suatu lowongan.
b. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang berhenti secara
demikian atau untuk mengisi lowongan tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari anggota Dewan
Komisaris yang diberhentikan/ digantikan tersebut.
7. Dalam hal terdapat penambahan anggota Dewan Komisaris,maka jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut
akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya sebagaimana
ditentukan- Rapat Umum Pemegang Saham.
8. Anggota Dewan Komisaris diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh
Rapat- Umum Pemegang Saham.
9. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris lowong sehingga
jumlahnya lebih kecil dari persyaratan minimal yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan tersebut, Direksi harus mengumumkan
pemberitahuan tentang akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan tersebut. Masa
jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sebagaimana
ditentukan dalam ayat 6 Pasal ini.
10. Apabila oleh suatu sebab apapun Perseroan tidak mempunyai anggota Dewan Komisaris atau semua jabatan
anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadinya lowongan tersebut, Direksi harus mengumumkan pemberitahuan tentang akan diadakan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mengangkat anggota Dewan Komisaris baru.
11. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri
tetap dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan yang
bersangkutan sampai dengan tanggal efektif sahnya pengunduran yang -bersangkutan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham berikutnya.
12. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang permohonan
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya
permohonan pengunduran diri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan- di bidang Pasar Modal.
13. Ketentuan tersebut dalam ayat 11 di atas tidak berlaku- dalam hal pengunduran diri anggota Dewan Komisaris
mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi --kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1
Pasal ini. Pengunduran diri anggota Dewan Komisaris tersebut- sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang -Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang -baru sehingga memenuhi persyaratan
jumlah anggota Direksi yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini.
14. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :
a. masa jabatan berakhir;
b. dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
c. mengundurkan diri dan disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham;
d. meninggal dunia;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
dan peraturan perundang-undangan lainnya.

15. Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya, anggota Dewan Komisaris
Perseroan dapat merangkap jabatan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.

7. Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

Ketentuan dalam Pasal 15 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris melakukan :
a. pengawasan untuk kepentingan perseroan dengan memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan
bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

126
b. pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya yang dilakukan Direksi
baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam
menjalankan Perseroan termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar ini dan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar ini, keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan
tersebut.
2. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor
Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat-surat, bukti-bukti, memeriksa dan mencocokkan
keadaan -uang kas dan lain sebagainya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
-Direksi.
3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan
Komisaris.
4. Sehubungan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris yang dimaksud ayat 1 pasal ini, maka Dewan
Komisaris berkewajiban:
a. menyampaikan saran dan pendapat kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai rencana
pengembangan Perseroan, laporan tahunan dan laporan berkala lainnya dari Direksi;
b. menerapkan dan memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;
c. membentuk komite-komite sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. memberikan pelaporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru
lampau, yang dimuat dalam Laporan Tahunan untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
e. memberikan saran dan pendapat kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya
yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;
f. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun buku baru dimulai. Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan tidak disahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku baru, maka
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tahun yang lampau diberlakukan.
g. melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
h. membuat risalah rapat Dewan Komisaris.
i. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan
pada perusahaan lain.

8. Ketentuan mengenai Pengaturan Pelaksanaan Rapat-Rapat Umum Baik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Maupun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
a. Rapat Umum Pemegang Saham

Ketentuan dalam Pasal 18 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah :
a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran Dasar ini.
b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan.
2. Istilah Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar- ini berarti keduanya, yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan
lain.
3. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama -sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih
dari -jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat meminta agar diselenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham dengan cara mengajukan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam bentuk surat tercatat disertai
dengan alasannya,- yang mana tata cara pengajuan permintaan penyelenggaraan dan penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku termasuk peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
4. Bagi pemegang saham yang telah meminta diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling
sedikit 6 (enam) bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham.

127
5. 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara dapat mengusulkan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang membutuhkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana harus diajukan secara tertulis kepada Direksi paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan
tata cara dan persyaratan yang telah ditentukan menurut undang-undang dan/atau peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal.
6. Perseroan menyediakan bahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham bagi pemegang saham dan
tersedia sejak tanggal dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. Bahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dapat
berupa salinan dokumen fisik yang diberikan secara cuma-cuma di kantor Perseroan (jika diminta secara
tertulis oleh pemegang saham) dan/atau dapat berupa salinan dokumen elektronik yang dapat diakses atau
diunduh melalui situs web Perseroan.
7.
a. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa yang sah berhak menghadiri
Rapat Umum Pemegang Saham. Ketua Rapat Umum Pemegang Saham berhak meminta agar surat kuasa
untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham
diadakan.
b. Pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham
yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
c. Dalam hal terjadi ralat Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham yang berhak
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam
daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum ralat Pemanggilan Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat
dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
8. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Pemegang Saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan
dengan Perseroan -dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara
Rapat Umum Pemegang Saham dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

b. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

Ketentuan dalam Pasal 19 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap- tahun, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun- buku Perseroan berakhir.
2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan :
a. Direksi mengajukan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan untuk mendapatkan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan Laporan Keuangan untuk mendapatkan pengesahan
Rapat Umum-- Pemegang Saham;
b. Dewan Komisaris menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku yang baru lampau yang dimuat dalam Laporan Tahunan;
c. Direksi mengajukan penggunaan laba bersih Perseroan, jika Perseroan mempunyai saldo positif;
d. Dilakukan penunjukkan akuntan publik terdaftar;
e. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan atau Dewan Komisaris Perseroan;
f. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum Pemegang
Saham sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
3. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun
buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.
4. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang memiliki
sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah berhak
memanggil sendiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas biaya Perseroan setelah mendapat ijin
Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan, kecuali ditetapkan
lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud ayat 4 pasal ini harus memperhatikan penetapan Ketua
Pengadilan Negeri yang memberi ijin tersebut dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

128
c. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

Ketentuan dalam Pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dapat diselengarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan atau
kepentingan Perseroan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham,
kecuali mata acara Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud pada Pasal 19 ayat 2 huruf a, b, c dan d dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar Perseroan.

d. Ketentuan Kuorum Dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Ketentuan dalam Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Kecuali dinyatakan lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mata acara yang harus diputuskan dalam Rapat Umum pemegang Saham dapat
dilangsungkan apabila :
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan
keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per- dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali ditentukan lain dalam peraturan
perundangan yang berlaku; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
2. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara pengangkatan
dan pemberhentian Direksi serta Dewan Komisaris, dilakukan- dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pmegang Saham pertama tidak tercapai, maka dalam Rapat
Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
3. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara pengubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, kecuali
pengubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan,
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir a tersebut di atas tidak tercapai maka
dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah - dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit
3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak

129
suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
4. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara pengeluaran
Efek Bersifat Ekuitas/Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai, maka dalam Rapat
Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas
permohonan Perseroan.
5. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kuorum kehadiran dan
kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, pembubaran Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, hanya dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan
keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara
yang sah dengan dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atas permohonan Perseroan.
6. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara Pemisahan dan
Likuidasi adalah sebagaimana berikut :
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai maka Rapat Umum
Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan
keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga sah dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga
sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara

130
yang sah dengan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atas permohonan Perseroan.
7. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara perbuatan
hukum untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang
merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) dari seluruh jumlah kekayaan bersih Perseroan baik dalam 1
(satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, hanya
dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang -sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham- dengan
hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai maka dalam Rapat
Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga)
bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah
dan keputusan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang
sah dengan dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atas permohonan Perseroan.
8. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mata acara transaksi yang
mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dihadiri oleh pemegang saham independen atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu
per dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara
yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan disetujui oleh pemegang
saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen, kecuali ditentukan lain dalam
peraturan perundangan yang berlaku;
b. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak tercapai maka Rapat Umum
Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh pemegang saham independen atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham
independen dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang
dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
c. dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum
Pemegang Saham ketiga dapat diadakan dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham sah dan
berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dengan hak suara yang
sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan
Perseroan, dan keputusan disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50%
(lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir;
d. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang
sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai
benturan kepentingan.
9. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan-hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan
1 (satu) suara.
10. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam
Rapat Umum Pemegang Saham, namun dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris dan/atau karyawan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.
11. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatangani dan
mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari
pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
12. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat- Umum Pemegang Saham namun tidak
mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang
saham yang mengeluarkan suara.
13. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan
ketentuan yang telah diatur dalam pasal ini, kecuali apabila ditentukan lain dalam undang-undang dan/atau
Anggaran -Dasar ini.

131
XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT EKUITAS
1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Formulir
Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”) dan Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham dilakukan
dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin
Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XIII dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan
yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari
ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang
rekening di KSEI ketika melakukan pemesanan saham.

2. Pemesan Yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha
sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.7.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam
jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat
Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI Nomor Pendaftaran
SP-025/SHM/KSEI/0419 Tanggal 9 April 2019:

A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai
berikut :
1. Perseroan tidak menerbitkan saham dalam bentuk Surat Kolektif Saham (”SKS”), tetapi saham tersebut akan
didistribusikan dalam bentuk elektronik yang di administrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil
Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambat-lambatnya pada tanggal 3 Juli 2019.
2. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan
memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”).
3. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening
sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah
atas Saham yang tercatat dalam rekening efek.
4. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
5. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, Saham bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainya yang melekat pada Saham.
6. Pembayaran dividen, Saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada Pemegang
Saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk
selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
7. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, Pemegang Saham yang menghendaki
sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil
Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk.
8. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahan
Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.
9. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Saham selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham
sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.
10. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan
Saham tersebut.

132
B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak
dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan
saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan
diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para Pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam
kerja yang ditentukan dan disampaikan kepada Para Penjamin Emisi Efek dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh Pemesan yang bersangkutan (tidak dapat
diwakilkan) dengan melampirkan:
- Fotocopy jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar serta Akta Pengangkatan Direksi terakhir bagi badan
hukum), bagi pemesan badan usaha asing, disamping melampirkan fotocopy paspor/KIMS, AOA dan POA yang berlaku,
wajib mencantumkan pada FPPS, nama dan alamat di luar negeri secara lengkap dan jelas;
- Bukti kepemilikan Rekening Efek atas nama pemesan; dan
- Bukti pembayaran sebesar jumlah pemesanan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjual dan Perseroan wajib untuk menolak pemesanan
pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham diatas tidak
terpenuhi.

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melalui lebih
dari satu formulir pemesanan untuk setiap penawaran umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk
tujuan penjatahan, Manajer Penjatahan hanya dapat mengikut sertakan satu formulir pemesanan efek yang pertama kali
diajukan oleh pemesanan yang bersangkutan atau sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

6. Masa Penawaran Umum

Masa Penawaran Umum akan akan berlangsung pada dua hari kerja tanggal 25 Juni 2019 sampai dengan 28 Juni 2019 mulai
pukul 10.00 – 15.00 WIB.

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 2 Juli 2019.

8. Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, pemindahbukuan (PB), cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah
dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri dan FPPS yang
sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukkan
ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

PT Bank Central Asia Tbk


Cabang Bursa Efek Indonesia
Atas Nama : Phillip Sek-IPO Indonesian Tobacco
Nomor Rekening : 4589787878

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan
(menandatangani) FPPS, (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus
diterima secara efektif (in good funds) pada hari terakhir masa Penawaran Umum. Apabila pembayaran tersebut tidak
diterima pada waktu serta rekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.
Pembayaran dengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada hari pertama.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua
cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak
oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan
pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan
melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang

133
bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. Pembayaran melalui ATM tidak berlaku. Dalam 1 (satu) Slip Setoran
tidak diperkenankan untuk diisi dengan campuran jenis pembayaran, misalnya tunai tidak dapat digabung dengan bilyet
giro.

9. Bukti Tanda Terima

Para Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS
lembar ke 5 sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian saham
tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti tanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak
diserahkan kembali pada saat pengembailan uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas
pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, bukti tanda terima pemesanan pembelian
saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan dengan
sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat (pooling) sesuai dengan Peraturan
No. IX.A.7.

Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti
dalam Penawaran Umum. Dalam Penawaran Umum ini, penjatahan pasti (fixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah
sebanyak-banyaknya 99% (Sembilan Puluh Sembilan Persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dan sisanya sebanyak-
banyaknya 1% (Satu Persen) akan dilakukan penjatahan terpusat (pooling).

(I) Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)


Penjatahan pasti dibatasi sebanyak-banyaknya 99% (Sembilan Puluh Sembilan Persen) dari jumlah yang
ditawarkan atau sebesar 271.319.400 (Dua Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Tiga Ratus Sembilan Belas Ribu Empat
Ratus) saham, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana, Yayasan,
Institusi bentuk lain, individu, di dalam negeri.

Dalam hal penjatahan terhadap suatu Penawaran Umum dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Penjatahan
Pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan persyaratan sebagai
berikut:
a. Manajer penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti
dalam penawaran umum. Penentuan besarnya persentase penjatahan pasti wajib memperhatikan
kepentingan pemesanan perorangan.
b. Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada butir a diatas termasuk pula jatah bagi pegawai
Perseroan yang melakukan pemesanan dalam penawaran umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10%
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.
c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada pemesan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Peraturan
No. IX.A.7 pada angka 2 huruf a angka 3).

(II) Penjatahan Terpusat (“Pooling”)


Penjatahan terpusat dibatasi sebanyak-banyaknya 1% (Satu Persen) dari jumlah saham yang ditawarkan atau
sebesar 2.740.600 (Dua Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Ribu Enam Ratus) saham. Jika jumlah Efek yang dipesan
melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan yang
bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai
berikut:
a) dalam hal setelah mengecualikan pemesan efek pemesan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Peraturan
No. IX.A.7 pada angka 2 huruf a angka 3) dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari
jumlah yang dipesan, maka:
(i) Pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan;
(ii) dan dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan
masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan
sebagaimana dimaksud dalam angka 11 huruf (I) c menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
b) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud pada Peraturan Peraturan No. IX.A.7
pada angka 2 huruf a angka 3) menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
c) dalam hal setelah mengecualikan pemesanan efek sebagaimana dimaksud pada Peraturan No. IX.A.7 pada
angka 2 huruf a angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka
penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

134
(i) dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara proporsional
menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau
(ii) dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi
persyaratan berikut ini:
a) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Efek yang termasuk
dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh
Bursa Efek di mana Efek tersebut akan tercatat; dan
b) apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada
pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan
perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil Pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari
pelaksanaan penjatahan sesuai dengan Peraturan No.VIII.G.12, tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas
Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

Penjamin Emisi Efek atau Emiten wajib menyampaikan laporan hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2 dan Peraturan
No. IX.A. 7".

11. Pembatalan Atau Penundaan Penawaran Umum

a. Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sampai berakhirnya Masa Penawaran Umum,
Perseroan mempunyai hak untuk menunda untuk masa paling lama 3 bulan sejak efektifnya Pernyataan Efektif atau
membatalkan Penawaran Umum ini.

Berdasarkan Peraturan No. IX.A.2 Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 bulan sejak
efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Emiten yang meliputi:
a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 hari berturut-turut;
b) Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kelangsungan usaha Perseroan ; dan/atau
c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh
OJK.

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang
satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja
setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten
dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;
b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut
kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);
c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu hari kerja
setelah pengumuman dimaksud; dan
d) Emiten yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan,
dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Emiten wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan
paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

b. Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali masa Penawaran
Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:

1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir
1) poin a), maka Emiten wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja
setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh
perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

135
2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud
dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;
3) wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum
(jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum.
Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa
lainnya; dan
4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada Bapepam dan LK paling
lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

12. Pengembalian Uang Pemesanan

Bagi pemesan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya pembatalan Penawaran Umum
ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh para Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang
bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak
keputusan penundaan masa Penawaran Umum atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.

Pengembalikan uang pemesanan dalam hal terjadi force majeur sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara
Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, jika dana tersebut telah disetorkan kepada Perseroan maka selambat-
lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.

Pengembalian uang yang lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan disertai dengan ganti rugi sebesar suku
bunga jasa giro yang pada saat itu berlaku pada Bank penerima, untuk setiap hari keterlambatan yang diperhitungkan dari
jumlah yang terlambat dibayarkan terhitung sejak tanggal jatuh temponya pembayaran tersebut dengan perhitungan 1
(satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari kerja (termasuk denda
keterlambatan apabila ada).

Pembayaran dapat diberikan dengan cek atas nama pemesan yang mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham,
langsung oleh pemodal di kantor Penjamin Emisi Efek atau kantor Agen Penjualan dimana Formulir Pemesanan Pembelian
Saham diajukan dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bagi pemesan khusus,
pengembalian uang diatur dan dilakukan oleh Perseroan.

13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin
Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu)
hari kerja setelah tanggal penjatahan. FKP atas pemesanan pembelian saham tersebut dapat diambil di BAE dengan
menunjukkan tanda jati diri pemesan dan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Penyerahan FKP
bagi pemesan pembelian saham secara khusus akan dilakukan oleh Perseroan.

14. Lain-Lain

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu penawaran umum, maka Penjamin Emisi Efek, Agen Penjual Efek,
Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Agen Penjualan Efek dilarang membeli atau memiliki efek untuk portofolio
efek mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Agen Penjual
Efek atau Pihak Terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan akan dibelinya berdasarkan
Perjanjian Penjamin Emisi Efek kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa efek tersebut
akan dicatatkan di Bursa Efek.

Pemesan tidak bisa melakukan pembatalan atas pemesanan yang telah diajukan.

136
XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM
Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh sejak dimulainya hingga selesainya masa
penawaran umum dan tersedia pada kantor BAE, Perseroan, serta Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu perantara
pedagang efek yang terdaftar sebagai Anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Phillip Sekuritas Indonesia


ANZ Tower, Lt. 23B
Jl. Jendral Sudirman Kav. 33A
Jakarta 10220
Telp: 021 57 900 800
Fax: 021 57 900 809
Email: corfin@phillip.co.id
Website: www.phillip.co.id

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Artha Sekuritas Indonesia ● PT Bosowa Sekuritas ● PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia ● PT Erdikha Elit Sekuritas
● PT KGI Sekuritas Indonesia ● PT NISP Sekuritas ● PT NH Korindo Sekuritas Indonesia ● PT Onix Sekuritas ● PT OSO
Sekuritas Indonesia ● PT Panin Sekuritas Tbk ● PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk
● PT Shinhan Sekuritas Indonesia

137
Halaman ini sengaja dikosongkan

138
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN

151
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016


DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

152
PT INDONESIAN TOBBACO Tbk
DAFTAR ISI/
TABLE OF CONTENTS

Halaman
Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


DIRECTOR’S STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i - iii


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 1-2
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN


YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 3
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR


PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 4
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016

LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA


TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 5
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT 6 - 55
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED

153
154
155
156
157
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

ASET ASSETS

Catatan/
Notes 2018 2017 2016

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


Kas dan Bank 2&4 3.791.176.208 1.417.241.820 1.514.235.431 Cash on Hand and in Bank
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2&5 2.078.181.214 3.234.568.602 2.809.576.047 Trade Receivables from Third Parties
Persediaan 2&6 28.700.677.209 23.135.423.460 26.032.623.432 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 2 & 12 - - 653.486 Prepaid Taxes

Total Aset Lancar 34.570.034.631 27.787.233.882 30.357.088.396 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS


Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Fixed Assets - Net of Accumulated
Penyusutan sebesar Rp 966.205.711 Depreciation of Rp 966,205,711
(2017: Rp 41.506.808.391 dan (2017: Rp 41,506,808,391 and
2016: Rp 38.123.317.071 ) 2,7&10 313.388.703.913 131.118.694.148 134.169.324.968 2016 Rp 38,123,317,071)
Aset Pajak Tangguhan 2 & 12 1.834.182.589 2.093.336.000 1.661.969.093 Deferred Tax Assets
Aset Lain-lain: 2 Other Assets:
- Hak Guna Bangunan 96.015.536 112.005.685 127.995.833 - Building Rights
- Biaya Ditangguhkan 2&8 5.790.000.000 - - - Deferred Charges

Total Aset Tidak Lancar 321.108.902.038 133.324.035.833 135.959.289.894 Total Non Current Assets

TOTAL ASET 355.678.936.669 161.111.269.715 166.316.378.290 TOTAL ASSETS

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang The accompanying Notes to the Financial Statements form an
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan integral part of these Financial Statements as a whole

158
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued)
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Catatan/
Notes 2018 2017 2016

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES


Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 2 & 11 21.055.993.574 15.751.115.470 17.414.295.258 Trade Payables to Third Parties
Utang Lain-lain kepada Pihak Ketiga 2 - 22.311.024.228 36.249.485.439 Other Payables to Third Parties
Utang Pajak 2 & 12 5.718.006.465 5.726.312.967 531.278.455 Taxes Payable
Beban Akrual 2 5.911.733.194 221.990.368 435.676.028 Accrrued Expenses
Pendapatan Diterima di Muka 14 4.381.430.300 37.500.300 1.820.261.100 Unearned Revenues
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh
Tempo dalam Satu Tahun: Long-term Liabilities - Current Maturities:
- Utang Pembiayaan Konsumen 2&9 402.366.751 764.136.805 915.003.687 - Consumer Financing Loans
- Utang Bank 2,7&10 92.680.943.847 91.152.259.200 92.009.897.491 - Bank Loans

Total Liabilitas Jangka Pendek 130.150.474.131 135.964.339.338 149.375.897.458 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES


Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Consumer Financing Loans - Net of Current
Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: Maturities
- Utang Pembiayaan Konsumen 2&9 944.090.472 44.428.927 258.596.424 - Consumer Financing Loans
- Utang Bank 2,7&10 11.219.949.787 207.253.847 1.359.513.047 - Bank Loans
Liabiltias Imbalan Kerja Jangka Panjang 2 & 15 7.347.033.717 8.383.647.360 6.655.185.986 Long-term Employee Benefit Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 19.511.073.976 8.635.330.134 8.273.295.457 Total Non Current Liabilities

Total Liabilitas 149.661.548.107 144.599.669.472 157.649.192.915 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.500.000 Capital Stock - Rp 1,500,000 par value
per saham per share
Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor - Authorized, Subscribed and Fully Paid -
22.222 saham 2 & 16 33.333.000.000 33.333.000.000 33.333.000.000 22,222 shares
Surplus Revaluasi 2&7 180.119.652.013 - - Revaluation Surplus
Saldo Defisit 23 (7.435.263.451) (16.821.399.757) (24.665.814.625) Deficit

Total Ekuitas 206.017.388.562 16.511.600.243 8.667.185.375 Total Equity

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 355.678.936.669 161.111.269.715 166.316.378.290 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang The accompanying Notes to the Financial Statements form an
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan integral part of these Financial Statements as a whole

159
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
KOMPREHENSIF LAIN COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2018,
TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 2017 AND 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

Catatan/
Notes 2018 2017 2016

PENJUALAN 17 134.518.467.847 113.376.514.168 82.016.907.402 SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 18 (96.089.849.216) (80.267.135.737) (60.196.758.703) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 38.428.618.631 33.109.378.431 21.820.148.699 GROSS PROFIT


Beban Usaha 19 (13.936.481.788) (9.040.683.579) (10.289.420.014) Operating Expenses
Penghasilan Keuangan 20 2.180.863 2.458.821 4.914.005 Finance Income
Laba Penjualan Aset Tetap 2&7 - 154.000.000 - Gain on Sale of Fixed Assets
Selisih Kurs (696.540) 3.337.314 5.657.100 Foreign Exchange Difference
Beban Keuangan 20 (13.217.714.884) (12.372.674.189) (12.576.063.217) Financial Costs
Lain-lain - Neto 154.535.784 (123.129.503) (58.987.625) Other Expenses - Net

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 11.430.442.066 11.732.687.295 (1.093.751.052) INCOME (LOSS) BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN 2 & 12 (3.181.466.936) (3.060.818.364) (389.021.147) INCOME TAX

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 8.248.975.130 8.671.868.931 (1.482.772.199) INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME


Item yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Item that Will Not Be Reclasified to Profit
Laba Rugi: or Loss:
Pengukuran Kembali atas Liabilitas Remeasurement of Employee Benefits
Imbalan Kerja 2 & 15 1.516.214.901 (1.103.272.084) (766.367.806) Liabilities
Increase in Revaluation Surplus of
Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 2&7 180.119.652.013 - - Fixed Assets
Pajak Penghasilan Terkait 2,12&15 (379.053.725) 275.818.021 191.591.951 Related Income Tax
Item that Will Be Reclasified to Profit or
Item yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi - - - Loss

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME


TAHUN BERJALAN 189.505.788.319 7.844.414.868 (2.057.548.054) (LOSS) FOR THE YEAR

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE


PER SAHAM DASAR 2 & 22 371.207,59 390.238,00 (66.725,42) FOR THE YEAR

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang The accompanying Notes to the Financial Statements form an
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan integral part of these Financial Statements as a whole

160
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)
Surplus
Revaluasi/
Catatan/ Modal Saham/ Revaluation Saldo Defisit/ Total/
Notes Capital Stock Surplus Deficit Total
SALDO PER 1 JANUARI 2016 33.333.000.000 - (22.608.266.571) 10.724.733.429 BALANCE AS OF JANUARY 1, 2016

161
RUGI TAHUN BERJALAN - - (1.482.772.199) (1.482.772.199) LOSS FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Pascakerja Remeasurement of Post-Employment Benefits Liabilities
- Neto 2,12&15 - - (574.775.855) (574.775.855) - Net
SALDO PER 31 DESEMBER 2016 33.333.000.000 - (24.665.814.625) 8.667.185.375 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2016
LABA TAHUN BERJALAN - - 8.671.868.931 8.671.868.931 INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Pascakerja Remeasurement of Post-Employment Benefits Liabilities
- Neto 2,12&15 - - (827.454.063) (827.454.063) - Net
SALDO PER 31 DESEMBER 2017 33.333.000.000 - (16.821.399.757) 16.511.600.243 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2017
LABA TAHUN BERJALAN - - 8.248.975.130 8.248.975.130 INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Pascakerja Remeasurement of Post-Employment Benefits Liabilities
- Neto 2,12&15 - - 1.137.161.176 1.137.161.176 - Net
Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 2&7 - 180.119.652.013 - 180.119.652.013 Increase in Revaluation of Fixed Assets
SALDO PER 31 DESEMBER 2018 33.333.000.000 180.119.652.013 (7.435.263.451) 206.017.388.562 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2018
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan The accompanying Notes to the Financial Statements
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan form an integral part of these Financial Statements as a whole
4
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2018,
TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 2017 AND 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

Catatan/
Notes 2018 2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari Pelanggan 5,14&17 140.018.785.235 111.168.760.813 80.136.929.408 Received from Customers
Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Lainnya (115.354.704.934) (81.735.463.478) (57.342.169.486) Cash Paid to Suppliers and Others
Pembayaran Kas kepada Karyawan (15.885.082.876) (13.768.180.264) (12.614.652.021) Cash Paid to Employees
Penerimaan Lain-lain 2.180.863 2.458.821 4.914.005 Others Received

Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi 8.781.178.288 15.667.575.892 10.185.021.906 Cash Provided by Operating Activities
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan (756.254.278) (602.431.599) (587.536.523) Payment of Corporate Income Tax

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi 8.024.924.010 15.065.144.293 9.597.485.383 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Hasil Penjualan Aset Tetap 7 - 184.328.655 - Proceed from Sale of Fixed Assets
Perolehan Aset Tetap 7 (4.060.443.700) (374.860.500) (2.025.740.135) Acquisition of Fixed Assets

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (4.060.443.700) (190.531.845) (2.025.740.135) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Utang Bank 10 14.960.000.000 - 3.115.000.000 Proceeds from Bank Loans
Pembayaran Utang Bank 10 (2.418.619.413) (2.009.897.491) (745.589.462) Payment of Bank Loans
Pembayaran Liabilitas Pembiayaan Konsumen 9 (914.211.625) (589.034.379) (536.819.891) Payment of Consumer Financing Payables
Pembayaran Bunga Pembiayaan Konsumen 9 & 20 (124.915.475) (198.893.840) (237.611.982) Payment of Interest Consumer Financing Interest
Pembayaran Bunga dan Provisi Pinjaman Bank 10 & 20 (13.092.799.409) (12.173.780.349) (12.338.451.235) Payment of Interest and Provision on Bank Loans

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.590.545.922) (14.971.606.059) (10.743.472.570) Net Cash Used in Financing Activities

PENINGKATAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON


KAS DAN BANK 2.373.934.388 (96.993.611) (3.171.727.322) HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK, AWAL TAHUN 4 1.417.241.820 1.514.235.431 4.685.962.753 CASH ON HAND AND IN BANKS, BEGINNING

KAS DAN BANK, AKHIR TAHUN 4 3.791.176.208 1.417.241.820 1.514.235.431 CASH ON HAND AND IN BANKS, ENDING

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang The accompanying Notes to the Financial Statements form an
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan integral part of these Financial Statements as a whole

162
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perseroan a. Company Establishment

PT Indonesian Tobacco Tbk (Perseroan) PT Indonesian Tobacco Tbk (the Company)


didirikan berdasarkan Akta No. 25 tanggal was established in Notarial Deed No. 25
16 Mei 1955 dari Notaris H. Chusen Bisri, S.H., dated May 16, 1955 of Public Notary H.
dengan nama N.V. Indonesian Tobacco & Chusen Bisri, S.H. under the name of N.V.
Industrial Company Akta Pendirian Perseroan Indonesian Tobacco & Industrial Company
telah memperoleh pengesahan dari Menteri approved by the Minister of Justice of the
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat deed of Establishment Republic of Indonesia
Keputusan No. J.A.5/61/3 tanggal 16 Juni 1955 in Decision Letter No. J.A.5/61/3 dated
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik June 16, 1955 and was published in State
Indonesia No. 478 tanggal 22 Juni 1956 Gazette of the Republic of Indonesia No. 478
Tambahan No. 50. dated June 22, 1956, Supplement No. 50.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami The Company’s Articles of Association have
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta been amended several times, most recently
No. 3 tanggal 7 Juli 2008 dari Notaris Ermin by Notarial Deed No. 3 dated July 7, 2008 of
Yuniastuti, S.H., mengenai penyesuaian Public Notary Ermin Yuniastuti, S.H.,
Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan concerning the adjustment of the Company’s
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Articles of Association to the provisions of
Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut Law No. 40 in 2007 concerning Limited
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Liability Companies. The deed amendment
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik has been approved by the Minister of Law
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU- and Human Rights of the Republic of
45448.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli Indonesia in Decision Letter No. AHU-
2008. 45448.AH.01.02.Tahun 2008 dated July 28,
2008

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar According to Article 3 of the Company’s


Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan Articles of Association, the Company’s
adalah menjalankan usaha dalam bidang purposes and objectives are engaging in
industri dan perdagangan. Untuk mencapai manufacturing and trading. To achive its
maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat purposes and objectives, the Company may
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: implement business activities as follows:

a. Berusaha dalam bidang perindustrian a. Engage in manufacturing by


dengan mendirikan dan mengusahakan establishing and operating various kinds
berbagai macam industri khususnya of industries, especially cigarette and
industri rokok dan tembakau. tobacco manufacturing.

b. Berusaha dalam bidang perdagangan b. Engage in general trade, including the


umum, termasuk perdagangan interinsulair and local trade, import and
interinsulair dan lokal, impor dan ekpor, export and other businesses as
serta usaha-usaha lain sebagai leveransir, supplier, wholesaler, distributor and
grosir, distributor serta perwakilan dari representative of other business
badan-badan usaha lain, baik untuk entities, both for their own calculation
perhitungan sendiri maupun atas and on other parties responsibility on a
tanggungan atas pihak lain secara komisi. commission basis.

163
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. Pendirian Perseroan (Lanjutan) a. Company Establishment (Continued)

Perseroan mulai beroperasi komersial untuk The Company commenced commercial


jenis tembakau iris pada tahun 1980. operations for sliced tobacco in 1980.

Perseroan tidak memiliki entitas induk dan The Company has no immediate holding
entitas induk terakhir. Pemegang saham entity and ultimate parent entity. The
pengendali adalah Djonny Saksono. controlling stockholder is Djonny Saksono.

Pada saat ini, Perseroan bergerak dalam Currently, the Company’s engages in the
bidang industri rokok dan tembakau. cigarette and tobacco manufacturing.

Perseroan berdomisili di Malang dan berkantor The Company is domiciled in Malang and the
pusat di Jl. Letjen S. Parman No. 92, Malang, head office is in at Jl. Letjen S. Parman
Jawa Timur. No. 92, Malang, East Java.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. Commissioner, Director and Employees

Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 24 Mei 2016 Based on Notarial Deed No. 43 dated
dari Notaris Junjung Handoko Limantoro, S.H., May 24, 2016 of Public Notary Junjung
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Handoko Limantoro, S.H., the Company’s
Perseroan per 31 Desember 2018, 2017 dan Boards of Commissioners and Directors as of
2016 sebagai berikut: December 31, 2018, 2017 and 2016 are as
follows:

Komisaris : Shirley Suwantinna Commissioner


Direktur : Djonny Saksono Director

Manajemen kunci meliputi anggota Dewan Key management includes the members of
Komisaris dan Direksi Perseroan. the Company’s Boards of Commissioners
and Directors.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Salaries and allowances paid to the
Komisaris dan Direksi Perseroan adalah Company’s Commissioner and Director
sebesar Rp 645.361.752, Rp 640.962.032 dan amounted to Rp 645,361,752,
Rp 637.656.000 masing-masing untuk tahun Rp 640,962,032 and Rp 637,656,000 for the
yang berakhir pada tanggal 31 Desember years ended December 31, 2018, 2017 and
2018, 2017 dan 2016. 2016, respectively.

Jumlah karyawan tetap Perseroan masing- The Company had 180, 177 and 173
masing adalah 180, 177 dan 173 karyawan permanent employees in 2018, 2017 and
untuk tahun 2018, 2017 dan 2016. 2016, respectively.

c. Penyelesaian Laporan Keuangan c. Completion of the Financial Statements

Direksi Perseroan bertanggung jawab atas The Company’s Director is responsible for the
penyusunan dan penyajian Laporan preparation and presentation of the Financial
Keuangan, yang telah diselesaikan dan Statements, which have been completed and
diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perseroan approved for issue by the Company’s Director
pada tanggal 9 Mei 2019. on May 9, 2019.

164
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements


Presentation

Laporan Keuangan Perseroan telah disusun The Company’s Financial Statements have
dan disajikan sesuai Standar Akuntansi been prepared and presented in accordance
Keuangan di Indonesia yang mencakup with Indonesian Financial Accounting
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standards comprising the Statements of
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Financial Accounting Standards (PSAK) and
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Interpretations of Financial Accounting
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Standards (ISAK) issued by the Financial
Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Accounting Standards Board of the
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Indonesian Institute of Accountants and
Regulation No. VIII.G.7 regarding guidelines
on the Presentation of Financial Statements.

Laporan Keuangan disusun berdasarkan basis The Financial Statements have been
Akrual, kecuali Laporan Arus Kas, dengan prepared based on the Accrual basis, except
menggunakan konsep Biaya Historis, kecuali for the Statements of Cash Flows, using the
seperti yang disebutkan dalam Catatan atas Historical Cost concept, except as explained
Laporan Keuangan tersebut. in each relevant Note to the Financial
Statements.

Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan The Statements of Cash Flows present
pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan receipts and disbursements of cash on hand
ke dalam aktivitas operasi, investasi dan and in bank classified into operating, investing
pendanaan serta disusun berdasarkan metode and financing activities and are prepared
Langsung. using the Direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam The reporting currency used in the
penyusunan Laporan Keuangan adalah mata preparation of the Financial Statements is
uang Rupiah yang merupakan mata uang Indonesian Rupiah, which is the Company’s
fungsional Perseroan. functional currency.

Perubahan atas PSAK dan ISAK Changes to PSAK and ISAK

Penerapan dari standar amandemen dan The adoption of the following new standard,
penyesuaian baru berikut, yang berlaku efektif amendments and improvements, which are
sejak dan setelah tanggal 1 Januari 2018, tidak effective from and after January 1, 2018, had
memberikan dampak yang material terhadap no material effect on the amounts reported for
Laporan Keuangan tahun berjalan: the current year’s Financial Statements:

- Amandemen PSAK 2, “Laporan Arus Kas - - Amendment to PSAK 2, “Statement of


Prakarsa Pengungkapan”. Cash Flows - Disclosure Initiative”.
- Amandemen PSAK 13, “Properti Investasi - - Amendment to PSAK 13, “Investment
Pengalihan Properti Investasi”. Property - Transfers of Investment
Property”.
- Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap – - Amendment to PSAK 16, “Fixed Assets –
Agrikultur: Tanaman Produktif”. Agriculture: Bearer Plants”.

165
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements


(Lanjutan) Presentation (Continued)

Perubahan atas PSAK dan ISAK (Lanjutan) Changes to PSAK and ISAK (Continued)

- Amandemen PSAK 46, “Pajak Penghasilan - - Amendment to PSAK 46, “Income Taxes -
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Recognition of Deferred Tax Assets for
Rugi yang Belum Direalisasi”. Unrealized Losses”.
- Amandemen PSAK 53, “Pembayaran - Amendment to PSAK 53, “Share-Based
Berbasis Saham - Klasifikasi dan Payment - Classification and Measurement
Pengukuran Transaksi Pembayaran of Share-Based Payment Transactions”.
Berbasis Saham”.
- PSAK 15 (Penyesuaian 2017), “Investasi - PSAK 15 (2017 Improvement), “Investment
pada Entitas Asosiasi dan Ventura in Associates and Joint Ventures”.
Bersama”.
- PSAK 67 (Penyesuaian 2017), - PSAK 67 (2017 Improvement),
“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas “Disclosures of Interest in Other Entities”.
Lain”
- PSAK 69, “Agrikultur”. - PSAK 69, “Agriculture”.

Standar, amandemen, penyesuaian dan New standards, amendments, improvements


interpretasi baru yang telah diterbitkan, namun and interpretations issued but not yet
belum berlaku efektif untuk tahun buku yang effective for the financial year beginning or
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari after January 1, 2018 are as follows:
2018 adalah sebagai berikut:

- Amandemen PSAK 15, “Investasi pada - Amendment to PSAK 15, “Investment in


Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama – Associates and Joint Ventures – Long-term
Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Interests in Associates and Joint
Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ventures”.
- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi – - Amendment to PSAK 62, “Insurance
Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan Contracts – Applying PSAK 71: Financial
dan PSAK 62: Kontrak Asuransi”. Instruments and PSAK 62: Insurance
Contracts”.
- Amandemen PSAK 71, “Instrumen - Amendment to PSAK 71, “Financial
Keuangan - Fitur Percepatan Pelunasan Instruments - Prepayment Features with
dengan Kompensasi Negatif”. Negative Compensation”.
- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”. - PSAK 71, “Financial Instruments”.
- PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan - PSAK 72, “Revenue from Contracts with
Pelanggan”. Customers”.
- PSAK 73, “Sewa”. - PSAK 73, “Leases”.
- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan - ISAK 33, “Foreign Currency Transactions
Imbalan di Muka”. and Advance Consideration”.
- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakukan - ISAK 34, “Uncertainty over Income Tax
Pajak Penghasilan”. Treatments”.
- Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja – - Amendment to PSAK 24, “Employee
Amandemen, Kurtailmen atau Penyelesaian Benefits – Plan Amendment, Curtailment
Program”. or Settlement”.
- PSAK 22 (Penyesuaian 2018), “Kombinasi - PSAK 22 (2018 Improvement), “Business
Bisnis”. Combination”.
- PSAK 26 (Penyesuaian 2018), “Biaya - PSAK 26 (2018 Improvement), “Borrowing
Pinjaman”. Costs”.

166
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements


(Lanjutan) Presentation (Continued)

Perubahan atas PSAK dan ISAK (Lanjutan) Changes to PSAK and ISAK (Continued)

- PSAK 46 (Penyesuaian 2018), “Pajak - PSAK 46 (2018 Improvement), “Income


Penghasilan”. Taxes”.
- PSAK 66 (Penyesuaian 2018), “Pengaturan - PSAK 66 (2018 Improvement), “Joint
Bersama”. Arrangement”.

Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan As of the completion date of these Financial
Keuangan ini, manajemen masih mengevaluasi Statements, management is still evaluating
kemungkinan dampak dari penerapan standar, the possible impact of the adoption of the
amandemen, penyesuaian, amandemen dan above new standards, improvements,
interpretasi baru tersebut terhadap Laporan amendements and interpretations on the
Keuangan Perseroan. Company’s Financial Statements.

b. Instrumen Keuangan b. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Pengakuan Awal dan Pengukuran Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan pada saat pengakuan awal Financial assets at initial recognition as are
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang classified financial assets at fair value
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, through profit or loss, loans and receivables,
pinjaman yang diberikan dan piutang, held-to-maturity investments, available-for-
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, sale financial assets, or as derivatives
aset keuangan tersedia untuk dijual, atau designated as hedging instruments in an
sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai effective hedge, as appropriate.
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang efektif, jika memenuhi syarat.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan When financial assets are recognized initially,
diukur pada nilai wajarnya, dan dalam hal aset they are measured at fair value, and in the
keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam case of financial assets not at fair value
laba rugi, termasuk biaya transaksi yang dapat through profit or loss, inclusive of directly
diatribusikan secara langsung dengan attributable transaction costs.
perolehan atau penerbitan aset keuangan
tersebut.

Perseroan menentukan klasifikasi aset The Company determines the classification of


keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika its financial assets after initial recognition
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi and, where allowed and appropriate, re-
kembali setiap akhir periode pelaporan. evaluates this designation at the end of each
reporting period.

10

167
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. Financial Instruments (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan) Financial Assets (Continued)

Pengakuan Awal dan Pengukuran (Lanjutan) Initial Recognition and Measurement


(Continued)

Aset keuangan terdiri dari kas dan bank dan Financial assets consisted of cash on hand
piutang usaha kepada pihak ketiga yang and in bank and trade receivables from third
termasuk dalam kategori pinjaman yang parties included in the loans and receivables
diberikan dan piutang. category.

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah Loans and receivables are non-derivative
aset keuangan non derivatif dengan financial assets with fixed or determinable
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan payments that are not quoted in an active
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset market. Such financial assets are measured
keuangan tersebut diukur pada biaya at amortized cost using the Effective Interest
perolehan diamortisasi dengan menggunakan Rate method. The related gains and losses
metode Suku Bunga Efektif. Keuntungan atau are recognized in profit or loss when the
kerugian terkait diakui pada laba rugi pada loans and receivables are derecognized or
saat pinjaman yang diberikan dan piutang impaired, as well as through the amortization
tersebut dihentikan pengakuannya atau process.
mengalami penurunan nilai, serta melalui
proses amortisasi.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset A financial asset (or where applicable, a part
keuangan (atau, apabila dapat diterapkan of a financial asset or part of a group of
untuk bagian dari aset keuangan atau bagian similar financial assets) is derecognized when
dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi the contractual rights to the cash flows from
bila hak kontraktual atas arus kas yang the financial asset expires; or the Company
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; has transferred its contractual rights to
atau Perseroan mentransfer hak untuk receive cash flows from the financial asset or
menerima arus kas yang berasal dari aset has assumed a contractual obligation to pay
keuangan tersebut atau menanggung liabilitas the received cash flows in full without material
untuk membayar arus kas yang diterima delay to a third party under a “pass-through”
tersebut tanpa penundaan yang signifikan arrangement; and either the Company has
kepada pihak ketiga melalui suatu transferred substantially all the risks and
kesepakatan penyerahan, dan Perseroan rewards of the financial asset, or the
secara substansial mentransfer seluruh risiko Company has neither transferred nor retained
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan substantially all the risks and rewards of the
tersebut, atau Perseroan secara substansial financial asset, but has transferred control of
tidak mentransfer dan tidak mempertahankan the financial asset.
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

11

168
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. Financial Instruments (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan) Financial Assets (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, The Company assesses at the end of each
Perseroan mengevaluasi apakah terdapat reporting period whether there is any
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau objective evidence that a financial asset or a
kelompok aset keuangan mengalami group of financial assets is impaired.
penurunan nilai.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang For loans and receivables carried at
yang dicatat pada biaya perolehan amortized cost, the Company first assesses
diamortisasi, Perseroan terlebih dahulu whether objective evidence of impairment
menentukan bahwa terdapat bukti obyektif exists individually for financial assets that are
mengenai penurunan nilai secara individual individually significant, or collectively for
atas aset keuangan yang signifikan secara financial assets that are not individually
individual, atau secara kolektif untuk aset significant. If the Company determines that
keuangan yang tidak signifikan secara no objective evidence of impairment exists for
individual. Jika Perseroan menentukan tidak an individually assessed financial asset,
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan whether significant or not, the asset is
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara included in a group of financial assets with
individual, terlepas aset keuangan tersebut similar credit risk characteristics and
signifikan atau tidak, maka aset tersebut collectively assessed for impairment. Assets
dimasukkan ke dalam kelompok aset that are individually assessed for impairment
keuangan yang memiliki karakteristik risiko and for which an impairment loss is, or
kredit yang sejenis dan menilai penurunan continues to be, recognized are not included
nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset in a collective assessment of impairment.
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian If there is objective evidence that an
penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian impairment loss has occurred, the amount of
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai the loss is measured as the difference
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus between the asset’s carrying amount and the
kas masa datang (tidak termasuk kerugian present value of estimated future cash flows
kredit di masa mendatang yang belum terjadi). (excluding future expected credit losses that
Nilai kini estimasi arus kas masa datang have not yet been incurred). The present
didiskonto dengan menggunakan suku bunga value of the estimated future cash flows is
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika discounted at the financial asset’s original
pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga effective interest rate. If a loan has a variable
variabel, maka tingkat diskonto yang interest rate, the discount rate for measuring
digunakan untuk mengukur setiap kerugian impairment loss is the current effective
penurunan nilai adalah suku bunga efektif interest rate. The Company’s cash flows
yang berlaku. Perseroan tidak relating to short-term receivables are not
mendiskontokan arus kas yang berasal dari discounted if the effect of the discounting is
piutang jangka pendek, apabila pengaruh immaterial.
pendiskontoan tersebut tidak material.

12

169
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. Financial Instruments (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan) Financial Assets (Continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi The carrying amount of the financial asset is
melalui penggunaan pos cadangan penurunan reduced through the use of a provision for
nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui impairment account and the amount of the
dalam laba rugi. Pendapatan bunga loss is recognized in profit or loss. Interest
selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang income continues to be accrued on the
diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku reduced carrying amount based on the
bunga efektif awal dari aset keuangan. original effective interest rate of the financial
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta asset. Loans and receivables, including the
dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak related provision, are written off when there is
terdapat kemungkinan yang realistis atas no realistic prospect of future recovery and all
pemulihan di masa mendatang dan seluruh collateral has been realized or has been
agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada transferred to the Company. If, in a
Perseroan. Jika, pada periode berikutnya, nilai subsequent period, the amount of the
estimasi kerugian penurunan nilai aset estimated impairment loss increases or
keuangan bertambah atau berkurang karena decreases because of an event occurring
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai after the impairment was recognized, the
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang previously recognized impairment loss is
diakui sebelumnya bertambah atau berkurang increased or reduced by adjusting the
dengan menyesuaikan pos cadangan provision for impairment account. If a future
penurunan nilai. Jika di masa mendatang write-off is later recovered, the recovery is
penghapusan tersebut dapat dipulihkan, recognized in profit or loss.
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba
rugi.

Pengakuan Awal dan Pengukuran Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada saat Financial liabilities are classified at initial
pengakuan awal sebagai liabilitas keuangan recognition as financial liabilities at fair value
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, through profit or loss, financial liabilities
liabilitas keuangan pada biaya perolehan measured at amortized cost, or as derivatives
diamortisasi atau derivatif yang telah designated as hedging instruments in an
ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang effective hedge, as appropriate.
efektif, jika memenuhi syarat.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan Financial liabilities are recognized initially at
diukur pada nilai wajar, dan dalam hal liabilitas fair value, and in the case of financial
keuangan yang diukur pada biaya perolehan liabilities measured at amortized cost,
diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang inclusive of directly attributable transaction
dapat diatribusikan secara langsung. costs.

Liabilitas keuangan terdiri dari utang usaha Financial liabilities consisted of trade
kepada pihak ketiga, utang lain-lain kepada payables to third parties, other payables to
pihak ketiga, beban akrual, utang bank dan third parties, accrued expenses, bank loans
utang pembiayaan konsumen yang termasuk and consumer financing payables included in
dalam kategori liabilitas keuangan pada biaya the financial liabilities measured at amortized
perolehan diamortisasi. cost category.

13

170
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. Financial Instruments (Continued)

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan Subsequent to initial recognition, financial


diukur pada biaya perolehan diamortisasi liabilities are measured at amortized cost
menggunakan metode Suku Bunga Efektif. using the Effective Interest Rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba Gains and losses are recognized in profit or
rugi pada saat liabilitas dihentikan loss when liabilities are derecognized as well
pengakuannya atau diturunkan nilainya as through the amortization process.
melalui proses amortisasi.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya A financial liability is derecognized when the


ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak obligation under the contract is discharged or
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan When an existing financial liability is replaced
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi by another from the same lender on
pinjaman yang sama dengan ketentuan yang substantially different terms, or the terms of
berbeda secara substansial, atau modifikasi an existing liability are substantially modified,
secara substansial atas liabilitas keuangan such an exchange or modification is treated
yang saat ini ada, maka pertukaran atau as a derecognition of the original liability and
modifikasi tersebut dicatat sebagai the recognition of a new liability, and the
penghapusan liabilitas keuangan awal dan difference in the respective carrying amounts
pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih is recognized in profit or loss.
antara nilai tercatat liabilitas keuangan
tersebut diakui sebagai laba atau rugi.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and financial liabilities are
disaling hapus dan nilai netonya disajikan offset and the net amounts is reported in the
dalam Laporan Posisi Keuangan ketika Statement of Financial Position, if there is a
terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk currently enforceable legal right to offset the
melakukan saling hapus atas jumlah yang recognized amounts and there is an intention
telah diakui tersebut dan adanya niat untuk to settle on a net basis, or to realize the
menyelesaikan dengan menggunakan dasar assets and settle the liabilities
neto, atau untuk merealisasikan aset dan simultaneously.
menyelesaikan liabilitas secara simultan.

14

171
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Instrumen Keuangan (Lanjutan) b. Financial Instruments (Continued)

Pengukuran Nilai Wajar Instrumen Measurement of Fair Value of Financial


Keuangan Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments that are
diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap actively traded in organized financial markets
tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan at each reporting date is determined by
referensi harga pasar kuotasian, tanpa reference to quoted market prices, without
dikurangi biaya transaksi. deducted by transaction costs.

Untuk instrumen keuangan yang tidak For financial instruments where there is no
diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai active market, fair value is determined using
wajarnya ditentukan berdasarkan teknik valuation techniques. Such techniques may
penilaian yang sesuai. Teknik penilaian include using a recent arm’s-length market
tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, transaction, reference to the current fair value
referensi kepada nilai wajar kini instrumen of another instrument that is substantially the
keuangan lainnya yang secara substansi same, discounted cash flow analysis, or other
adalah serupa, analisa arus kas diskonto, atau valuation models.
model penilaian lainnya.

Jika nilai wajar instrumen keuangan yang tidak When the fair value of the financial
diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat instruments not traded in an active market
ditentukan secara wajar, instrumen keuangan cannot be reliably determined, such financial
tersebut diakui pada nilai tercatatnya. instruments are recognized at their carrying
amounts.

c. Sewa c. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian The determination of whether an


merupakan perjanjian sewa atau perjanjian arrangement is or contains a lease is based
yang mengandung sewa didasarkan atas on the substance of the arrangement at the
substansi perjanjian pada tanggal awal sewa inception date and whether the fulfillment of
dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung the arrangement is dependent on the use of a
pada penggunaan suatu aset dan perjanjian specific asset and the arrangement conveys
tersebut memberikan suatu hak untuk a right to use the asset. Leases that transfer
menggunakan aset tersebut. Sewa yang to the lessee substantially all of the risks and
mengalihkan secara substansial seluruh risiko rewards incidental to ownership of the leased
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan item are classified as finance leases. Leases
aset, diklasifikasikan sebagai sewa which do not transfer substantially all of the
pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa risks and rewards incidental to ownership of
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika the leased item are classified as operating
sewa tidak mengalihkan secara substansial leases.
seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset.

Dalam sewa operasi dimana Perseroan Under an operating lease in which the
sebagai lessee, Perseroan mengakui Company is a lessee, the Company
pembayaran sewa sebagai beban recognized lease payments as an express
menggunakan metode Garis Lurus selama using the Straight-Line method over the lease
masa sewa. term.

15

172
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

d. Piutang d. Receivables

Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai Receivables are recognized initially at fair
wajar dan selanjutnya diukur pada biaya value and subsequently measured at
perolehan diamortisasi, setelah dikurangi amortized cost, less provision for impairment
cadangan penurunan nilai piutang. receivable.

Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk Provision for impairment receivable is


pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo established when there is objective evidence
piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan that the outstanding amounts will not be
cadangan penurunan nilai piutang dihapus collectible. Receivables and provision for
pada saat piutang tersebut dipastikan tidak impairment receivable are written off during
tertagih. the period in which they are determined to be
not collectible.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dibukukan berdasarkan nilai Inventories are stated at the lower of cost and
terendah antara biaya perolehan dan nilai net realizable value. Cost of inventories is
realisasi neto. Biaya perolehan persediaan computed using the Moving Average method
ditentukan dengan menggunakan metode except for the excise tape inventory whose
Rata-rata Bergerak kecuali untuk persediaan cost is determined using the Specific
pita cukai yang biayanya ditentukan dengan Identification Method.
metode identifikasi khusus.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual Net realizable value is the estimated selling
dalam kegiatan usaha normal, dikurangi price in the normal business activities, less
estimasi biaya penyelesaian dan beban the estimated completion costs and selling
penjualan. expenses.

f. Aset Tetap f. Fixed Assets

Efektif 31 Desember 2018, Perseroan secara Effective December 31, 2018, the Company
prospektif mengubah kebijakan akuntansi dari prospectively changed the accounting policy
model biaya menjadi model revaluasi, kecuali from the Cost model to the Revaluation
aset tetap perabotan dan peralatan. model, except fixed assets furniture and
fixtures.

Tanah, bangunan, mesin dan kendaraan Land, buildings, machinery and vehicles are
dibukukan berdasarkan nilai revaluasi yang stated at their revalued amounts, being the
merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi fair value at the date of revaluation, less any
dikurangi akumulasi penyusutan dan subsequent accumulated depreciation and
akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi subsequent accumulated impairment losses.
setelah tanggal Revaluasi. Revaluasi Revaluation is made for a maximum of every
dilakukan maksimal setiap 3 tahun untuk 3 years to ensure that the carrying amount
memastikan bahwa jumlah tercatat tidak does not differ materially from that which
berbeda secara material dari jumlah yang would be determined using the fair value at
ditentukan dengan menggunakan nilai wajar the Statement of Financial Position date.
pada tanggal Laporan Posisi Keuangan.

16

173
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

f. Aset Tetap (Lanjutan) f. Fixed Assets (Continued)

Pada tanggal revaluasi, akumulasi penyusutan On the revaluation date, the accumulated
dieliminasi dengan nilai tercatat bruto aset. depreciation was eliminated against the gross
carrying amount of the assets.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah, Any increase arising from the revaluation of
bangunan, mesin dan kendaraan diakui pada land, building, machinery and vehicles is
penghasilan komprehensif lain dan recognized in other comprehensive income
terakumulasi dalam ekuitas pada bagian and accumulated in equity under the heading
surplus revaluasian kecuali sebelumnya of revaluation surplus, except to the extent
penurunan revaluasi atas aset yang sama that it reverses a revaluation decrease, for
pernah diakui dalam laba rugi, dalam hal ini the same asset which was previously
kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan recognized in profit or loss, in which case the
nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan increase is credited to profit and loss to the
dalam laba rugi. Penurunan jumlah tercatat extent of the decrease previously charged. A
yang berasal dari revaluasi seluruh aset tetap decrease in carrying amount arising from the
dibebankan laporan laba rugi apabila revaluation of all the fixed assets is charged
penurunan tersebut melebihi saldo surplus to profit or loss to the extent that it exceeds
revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. the balance, if any.

Surplus revaluasi yang telah disajikan dalam The revaluation surplus that has been
ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba presented in equity directly transferred to
pada saat aset tersebut dihentikan retained earnings when the asset is
pengakuannya. derecognized.

Aset tetap lainnya dibukukan berdasarkan Other fixed assets are stated at cost less
biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi accumulated depreciation and impairment
penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. losses, if any.

Bangunan disusutkan dengan menggunakan Buildings are depreciated using the Straight-
metode Garis Lurus dengan taksiran masa line method with the estimated useful lives of
manfaat 20 tahun. 20 years.

Aset tetap lainnya, disusutkan dengan Other fixed assets are depreciated using the
menggunakan metode Saldo Menurun Double Declining method over the estimated
berdasarkan taksiran masa manfaat useful lives of the assets as follows:
keekonomian masing-masing aset tetap
sebagai berikut:

Mesin 8 tahun Machinery 8 years


Perabotan dan Peralatan 4 tahun Furniture and Fixtures 4 years
Kendaraan 8 tahun Vehicles 8 years

Tanah tidak disusutkan. Biaya pengurusan Land is not depreciated. Legal costs of land
legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh rights when the land was acquired initially are
pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya recognized as part of the cost of the land and
perolehan tanah dan tidak diamortisasi. Biaya not amortized. The legal renewal costs of
terkait dengan pembaharuan hak atas tanah land rights are recognized as intangible asset
diakui sebagai aset tak berwujud dan and are amortized over the shorter of the
diamortisasi sepanjang umur hukum atau rights legal life and land’s economic life.
umur ekonomi tanah mana yang lebih pendek.

17

174
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

f. Aset Tetap (Lanjutan) f. Fixed Assets (Continued)

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset Subsequent costs are included in the asset's
diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset carrying amount or recognized as a separate
atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana asset, as appropriate, only when it is
seharusnya, hanya apabila kemungkinan probable that future economic benefits
besar Perseroan akan mendapatkan manfaat associated with the item will flow to the
ekonomis di masa depan berkenaan dengan Company and the cost of the item can be
aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat measured reliably. Amounts of component
diukur dengan handal. Nilai yang terkait replacement, repairs and maintenance costs
dengan penggantian komponen tidak diakui. are charged to profit or loss during the period
Biaya perbaikan dan pemeliharaan in which they are incurred.
dibebankan ke dalam laba rugi selama periode
dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metode The residual values, useful lives and methods
penyusutan ditelaah, dan jika perlu of depreciation are reviewed, and adjusted
disesuaikan, pada setiap akhir periode prospectively if appropriate, at each financial
pelaporan. year-end.

Apabila aset tetap dihentikan pengakuannya, When fixed assets are derecognized, their
maka nilai tercatat dan akumulasi carrying values and the related accumulated
penyusutannya dikeluarkan dari akun aset depreciation are removed from the accounts
tetap dan keuntungan atau kerugian yang and any resulting gain or loss is reflected in
dihasilkan diakui dalam laba rugi tahun profit or loss for the year.
berjalan.

g. Biaya Ditangguhkan g. Deferred Charges

Biaya yang dikeluarkan dianggap memiliki Expenditures which are recorded to have a
masa manfaat lebih dari satu tahun benefit of more than one year are deferred
ditangguhkan dan diamortisasi dengan and amortized using the Straight-line method
menggunakan metode Garis Lurus selama over the periods in which the benefit is
periode dimana manfaat tersebut realized.
direalisasikan.

Biaya emisi yang terjadi sebelum pencatatan Issuance cost that occur before the initial
saham perdana, dicatat sebagai biaya listing of shares, are recorded as deferred
ditangguhkan dan akan dikurangkan langsung charges and will be deducted directly with the
dengan hasil emisi dan disajikan sebagai result of issuance and presented as
pengurang akun tambahan modal disetor deduction to additional paid-in capital in the
dalam Laporan Posisi Keuangan ketika Statement of Financial Position when issuing
penerbitan modal saham Perseroan. the Company’s share capital.

h. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan h. Impairment of Non Financial Assets

Aset non Keuangan ditelaah untuk Non Financial assets are reviewed for
mengetahui apakah telah terjadi penurunan impairment whenever events or changes in
nilai bilamana terdapat kejadian atau circumstances indicate that the carrying
perubahan keadaan yang mengindikasikan amount may not be recoverable. An
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat impairment loss is recognized for the amount
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan by which the carrying amount of the asset
nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat exceeds its recoverable amount.
aset dengan jumlah terpulihkannya.

18

175
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

h. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan h. Impairment of Non Financial Assets


(Lanjutan) (Continued)

Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih Recoverable amount is the higher of its fair
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk value less cost to sell or its value in use of the
menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka assets. For the purposes of assessing
mengukur penurunan nilai, aset impairment, assets are grouped at the lowest
dikelompokkan hingga unit terkecil yang levels for which there are separately
menghasilkan arus kas terpisah. identifiable cash flows.

Pada setiap akhir periode pelaporan, aset non At each reporting date, non Financial assets
Keuangan, yang telah mengalami penurunan that suffered impairment are reviewed for
nilai ditelaah untuk menentukan apakah possible reversal of the impairment.
terdapat kemungkinan pemulihan penurunan Recoverable amount is immediately
nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka recognized in profit or loss, but not in excess
langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak of any accumulated impairment loss
boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai previously recognized.
yang telah diakui sebelumnya.

i. Pengukuran Nilai Wajar i. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received
untuk menjual suatu aset atau harga yang to sell an asset or paid to transfer a liability in
akan dibayar untuk mengalihkan suatu an orderly transaction between market
liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku participants at the measurement date. The
pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran fair value measurement is based on the
nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi presumption that the transaction to sell the
untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas asset or transfer the liability takes place either
terjadi di pasar utama untuk aset atau liabilitas in the principal market for the asset or liability,
tersebut; atau jika tidak terdapat pasar utama, or in the absence of a principal market, in the
di pasar yang paling menguntungkan untuk most advantageous market for the asset or
aset atau liabilitas tersebut. liability.

Pengukuran nilai wajar aset non keuangan A fair value measurement of a non-financial
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar asset takes into account a market
untuk menghasilkan manfaat ekonomik participant's ability to generate economic
dengan menggunakan aset dalam benefits by using the asset in its highest and
penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau best use or by selling it to another market
dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain participant that would use the asset in its
yang akan menggunakan aset tersebut dalam highest and best use.
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Perseroan menggunakan teknik penilaian The Company uses valuation techniques that
yang sesuai dengan keadaan dan dimana are appropriate in the circumstances and for
data yang memadai tersedia untuk mengukur which sufficient data are available to measure
nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input fair value, maximizing the use of relevant
yang dapat diobservasi yang relevan dan observable inputs and minimizing the use of
meminimalkan penggunaan input yang tidak unobservable inputs.
dapat diobservasi.

19

176
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

i. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) i. Fair Value Measurement (Continued)

Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya All assets and liabilities for which fair value
diukur atau diungkapkan dalam Laporan is measured or disclosed in the financial
Keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai statements are categorized within the fair
wajar berdasarkan level input terendah yang value hierarchy, described as follows, based
signifikan terhadap keseluruhan pengukuran on the lowest level input that is significant to
nilai wajar sebagai berikut: the fair value measurement is a whole:

i) Input Level 1: harga kuotasian (tanpa i) Level 1 inputs: quoted prices


penyesuaian) di pasar aktif untuk aset (unadjusted) in active markets for
atau liabilitas yang identik yang dapat indentical assets or liabilities accessible
diakses entitas pada tanggal pengukuran. by the entity at the measurement date.
ii) Input Level 2: input selain harga kuotasian ii) Level 2 inputs: inputs other than quoted
yang termasuk dalam Level 1 yang dapat prices included in Level 1 that are
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik observable for the assets and liabilities,
secara langsung atau tidak langsung. either directly or indirectly.
iii) Input Level 3: input yang tidak dapat iii) Level 3 inputs: inputs that are not
diobservasi baik secara langsung atau observable either directly or indirectly.
tidak langsung.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diukur dengan nilai wajar atas Revenue is measured at fair value of the
imbalan yang diterima atau dapat diterima. consideration received or receivable.
Pendapatan barang atau jasa kepada Revenue from sales is generally recognized
distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan when the products are delivered or services
neto termasuk cukai atas rokok yang telah are rendered to the distributors or customers.
dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan Net sales include excise taxes on cigarettes
pajak pertambahan nilai. sold and are net of returns and value added
tax.

Beban diakui pada saat terjadinya (basis Expenses are recognized as incurred
Akrual). (Accrual basis).

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang k. Foreign Currency Transactions and
Asing Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan Transactions during the year using foreign
dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs currencies are recorded based on the
yang berlaku pada saat transaksi terjadi. prevailing exchange rate at the time the
transaction occurs.

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Foreign currency monetary assets and
asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah liabilities are translated into Indonesian
dengan menggunakan kurs tengah Bank Rupiah at Bank Indonesia middle rates of
Indonesia yang berlaku pada akhir periode exchange prevailing at the end of reporting
pelaporan. Laba atau rugi kurs yang timbul period. Any resulting gain or loss on the
dari transaksi dan penyesuaian aset dan transaction and adjustment of the foreign
liabilitas dalam mata uang asing tersebut currency assets and liabilities is credited or
dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi charged to profit or loss for the year.
tahun berjalan.

20

177
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

l. Perpajakan l. Taxation

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai Current tax and deferred income tax are
penghasilan atau beban dalam laba rugi tahun recognized as income or expense in profit or
berjalan, kecuali jika pajak penghasilan loss for the year, except to the extent that it
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian relates to items recognized to other
yang diakui ke penghasilan komprehensif lain comprehensive income or directly to equity.
atau langsung ke ekuitas.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan The current tax expense is determined based
penghasilan kena pajak dalam periode yang on the taxable income in the period
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif calculated based on the prevailing tax rates.
pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk Current tax is calculated for every company
setiap entitas sebagai badan hukum yang as an independent legal entity.
berdiri sendiri.

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode Deferred tax is provided using the liability
liabilitas atas perbedaan temporer antara method on the temporary differences
jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan between the tax bases of assets and liabilities
dasar pengenaan pajaknya. Liabilitas pajak and their carrying amounts for financial
tangguhan diakui untuk semua perbedaan reporting purposes at the end of the reporting
temporer kena pajak dan aset pajak period. Deferred tax liabilities are recognized
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer for all taxable temporary differences and
yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi deferred tax assets are recognized for all
fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat deductible temporary differences and
dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena carryforward of unused fiscal losses, to the
pajak pada masa datang. extent that it is probable that taxable profit will
be available against which the deductible
temporary differences and the carry forward
of unused fiscal losses can be utilized.

Pajak tangguhan dihitung dengan Deferred income tax is calculated at the tax
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau rates that have been enacted or substantively
secara substantial telah berlaku pada akhir enacted at the end of the reporting period.
periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat Changes in the carrying amount of deferred
aset atau liabilitas pajak tangguhan yang tax assets or liabilities due to a provision
disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian and/or readjustment to all temporary
kembali dari seluruh perbedaan temporer, differences are credited or charged to profit or
termasuk perubahan tarif pajak dibebankan loss for the year.
atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling Deferred tax assets and liabilities are offset if
hapus ketika terdapat hak yang dapat a legally enforceable right exists to set off
dipaksakan secara hukum untuk melakukan current tax assets against current income tax
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas liabilities and the deferred taxes relate to the
pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait same taxable entity and the same taxation
dengan entitas yang sama dan otoritas authority.
perpajakan yang sama.

21

178
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

l. Perpajakan (Lanjutan) l. Taxation (Continued)

Untuk setiap entitas pengaruh pajak atas For each of the entities the tax effects of
perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak temporary differences and fiscal loss carry
yang masing-masing dapat berupa aset atau forwards each of which can be either an
liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk asset or a liability are presented on a net
masing-masing entitas tersebut. basis for each of these entities.

Pendapatan, beban dan aset diakui neto atas Revenues, expenses and assets are
jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), recognized net of the amount of Value Added
kecuali PPN yang timbul dari pembelian aset Tax (VAT), except for VAT arising from the
atau jasa yang tidak dapat dikreditkan, maka purchase of assets or services that cannot be
PPN tersebut diakui sebagai bagian dari biaya credited, the VAT is recognized as part of the
perolehan aset atau sebagai bagian dari acquisition cost of the asset or as part of the
beban yang bersangkutan, dan piutang dan expense, and receivables and payables
utang yang disajikan termasuk dengan jumlah presented including the VAT amount.
PPN.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak Additional principal amount of tax and
yang ditetapkan dengan surat ketetapan pajak penalties established by the tax assessment
diakui sebagai penghasilan atau beban dalam letter is recognized as income or expense in
laba rugi tahun berjalan, kecuali jika diajukan profit or loss for the year, unless there are
upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah further proposed remedies. An additional
tambahan pokok pajak dan denda amount of principal outstanding taxes and
ditangguhkan pembebanannya sepanjang penalties are deferred when they meet the
memenuhi kriteria pengakuan aset. asset recognition criteria.

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

(i) Kewajiban Imbalan Pasca Masa Kerja (i) Pension Benefit Obligations

Program pensiun imbalan pasti adalah A defined benefit plan is a pension plan
program pensiun yang menentukan that defines an amount of pension benefit
jumlah imbalan pensiun yang akan to be provided, usually as a function of
diberikan, biasanya berdasarkan satu one or more factors such as age, years
faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, of service, or compensation.
atau kompensasi.

Perseroan harus menyediakan imbalan The Company is required to provide a


pensiun dengan jumlah minimal sesuai minimum amount of pension benefits in
dengan Undang-Undang (“UU”) accordance with Labor Law No. 13/2003
Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau (the “Labor Law”) or the Collective Labor
Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana Agreement (the “CLA”), whichever is
yang lebih tinggi. Karena UU higher. Since the Labor Law and the CLA
Ketenagakerjaan atau KKB menentukan set the formula for determining the
rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum amount of benefits, in
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya substance pension plans under the
program pensiun berdasarkan UU Labour Law or the CLA represent defined
Ketenagakerjaan atau KKB adalah benefit plans.
program pensiun imbalan pasti.

22

179
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

m. Imbalan Kerja (Lanjutan) m. Employee Benefits (Continued)

(i) Kewajiban Imbalan Pasca Masa Kerja (i) Pension Benefit Obligations
(Lanjutan) (Continued)

Kewajiban program pensiun imbalan pasti The liability recognized in the Statements
yang diakui di Laporan Posisi Keuangan of Financial Position in respect of the
adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti defined benefit pension plan is the
pada tanggal akhir tahun dikurangi nilai present value of the defined benefit
wajar aset program. obligation at the year end date less the
fair value of plan assets.

Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap The defined benefit obligation is


tahun oleh aktuaris independen calculated annually by independent
menggunakan metode Proyeksi Kredit actuaries using the Projected Unit Credit
Unit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti method. The present value of the defined
ditentukan dengan mendiskonto estimasi benefit obligation is determined by
arus kas keluar masa depan discounting the estimated future cash
menggunakan tingkat bunga obligasi outflows using interest rates of
pemerintah (dengan pertimbangan saat ini government bonds (considering currently
tidak ada pasar aktif untuk obligasi there is no deep market for high-quality
korporat berkualitas tinggi) dalam mata corporate bonds) that are denominated in
uang yang sama dengan mata uang the currency in which the benefit will be
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu paid, and that have terms to maturity
jatuh tempo yang kurang lebih sama approximating the terms of the related
dengan waktu jatuh tempo imbalan yang pension liability.
bersangkutan.

Biaya jasa kini dari program pensiun The current service cost of the defined
imbalan pasti diakui dalam laporan laba benefit plan is recognized in the income
rugi pada beban imbalan kerja dimana statement in employee benefit expenses
mencerminkan peningkatan kewajiban which reflect the increase in the defined
imbalan pasti yang dihasilkan dari jasa benefit obligation resulting from the
karyawan dalam tahun berjalan. employees’ service in the current year.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di Past service costs are recognized
laba rugi. immediately in profit or loss.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari penyesuaian dan perubahan experience adjustments and changes in
asumsi aktuaria dibebankan atau actuarial assumptions are charged or
dikreditkan ke penghasilan komprehensif credited to other comprehensive income
lain yang merupakan bagian dari saldo and presented as part of retained
laba pada periode di mana terjadinya earnings in the period in which they arise.
perubahan tersebut.

23

180
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

m. Imbalan Kerja (Lanjutan) m. Employee Benefits (Continued)

(ii) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (ii) Termination Benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja Termination benefits are payable when


terutang ketika Perseroan employment is terminated by the
memberhentikan hubungan kerja sebelum Company before the normal retirement
usia pensiun normal, atau ketika seorang date, or whenever an employee accepts
pekerja menerima penawaran voluntary redundancy in exchange for
mengundurkan diri secara sukarela these benefits. The Company recognizes
dengan kompensasi imbalan pesangon. termination benefits at the earlier of the
Perseroan mengakui pesangon following dates: (i) when the Company
pemutusan kontrak kerja pada tanggal can no longer withdraw the offer of those
yang lebih awal antara (i) ketika benefits; and (ii) when the Company
Perseroan tidak dapat lagi menarik recognizes costs for a restructuring that
tawaran atas imbalan tersebut dan is within the scope of PSAK 57 and
(ii) ketika Perseroan mengakui biaya involves the payment of termination
untuk restrukturisasi yang berasal dalam benefits. In the case of an offer being
ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan made to encourage voluntary
pembayaran pesangon. Dalam hal redundancy, the termination benefits are
menyediakan pesangon sebagai measured based on the number of
penawaran untuk mengundurkan diri employees expected to accept the offer.
secara sukarela, pesangon pemutusan Benefits falling due more than 12 months
kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah after the reporting date are discounted to
karyawan yang diharapkan menerima their present value.
penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh
tempo lebih dari 12 bulan setelah periode
pelaporan didiskontokan menjadi nilai
kininya.

n. Informasi Segmen n. Segment Information

Segmen adalah bagian khusus dari Perseroan A segment is a distinguishable component of


yang terlibat dalam menyediakan produk dan the Company engaged in providing products
jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu and services within a particular economic
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan environment (geographical segment), which
imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. is subject to risks and rewards that are
different from those in other segments.

o. Laba Per Saham Dasar o. Basic Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share is calculated by
membagi laba tahun berjalan dengan jumlah dividing the net income for the year with the
rata-rata tertimbang saham biasa yang weighted average number of ordinary shares
beredar pada tahun yang bersangkutan. outstanding during the year.

Pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan As of December 31, 2018, 2017 and 2016,
2016, Perseroan tidak mempunyai efek the Company had no potential dilutive
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, ordinary shares, accordingly there was no
sehingga laba per saham dilusian tidak diluted earnings per share calculated and
dihitung dan disajikan pada Laporan Laba presented in the Statements of Profit or Loss
Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain. and Other Comprehensive Income.

24

181
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


(Lanjutan) POLICIES (Continued)

p. Biaya Emisi Saham p. Stock Issuance Cost

Biaya yang terjadi sehubungan dengan Cost incurred in a connection with the
penerbitan modal saham Perseroan kepada issuance of shares of the Company to the
publik dikurangkan langsung dengan hasil public is deducted directly with the result of
emisi dan disajikan sebagai pengurang akun issuance and presented as deduction to
tambahan modal disetor dalam Laporan Posisi additional paid-in capital in the Statements of
Keuangan. Biaya emisi yang terjadi sebelum Financial Position. Stock issuance cost that
pencatatan saham perdana, dicatat sebagai occur before the initial listing of shares, are
biaya ditangguhkan. recorded as deferred charges.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND


YANG PENTING JUDGMENTS

Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan The preparation of the Financial Statements


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia based on Indonesian Financial Accounting
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi Standards requires management to make
dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang estimates and assumptions that affect the
dilaporkan dalam Laporan Keuangan. Karena reported amounts in the Financial Statements.
adanya ketidakpastian yang melekat dalam Due to inherent uncertainties in the estimation
penerapan estimasi, maka realisasinya dapat determination, the actual amounts reported in the
berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat. future might possibly be different from those
estimates.

Informasi tentang asumsi utama yang dibuat Information about the key assumptions
mengenai masa depan dan sumber utama dari concerning future and other key sources of
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode estimation at the end of the reporting period, that
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang have the significant risk of causing a material
mengakibatkan penyesuaian material terhadap adjustment to the carrying amount of assets and
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode liabilities within the next financial year is
pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. discussed below.

Cadangan Penurunan Nilai Piutang Provision for Receivable Impairment

Perseroan mengevaluasi akun pelanggan tertentu The Company evaluates specific accounts if it is
yang diketahui bahwa pelanggannya tidak dapat known that its customers cannot afford their
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal financial obligations. In these cases, the
demikian, Perseroan mempertimbangkan, Company considers, based on available facts and
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, circumstances, including but not limited to, the
termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu length of its relationship with the customers and
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari the customers’ current credit status based on any
pelanggan berdasarkan catatan kredit kepada pihak third-party credit reports available to record
ketiga yang tersedia, untuk mencatat provisi spesifik specific provision for impairment for customers
atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna against amounts due to reduce the receivable
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat amounts that the Company expects to collect.
diterima oleh Perseroan.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan These specific provisions are reevaluated and
disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang adjusted as additional information received affects
mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai the amounts of provision for impairment of
piutang. receivables.

25

182
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND


YANG PENTING (Lanjutan) JUDGMENTS (Continued)

Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Provision for Impairment of Inventories

Dalam menentukan cadangan penurunan nilai Determining the provision for impairment of
persediaan, manajemen menggunakan estimasi inventories requires management to estimate for
mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas the future saleability and market demand of the
persediaan. Perubahan signifikan atas asumsi ini inventories. Significant changes in these
akan berdampak secara material terhadap kinerja assumptions may materially affect the financial
keuangan. performance.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Fixed Assets

Masa manfaat setiap aset tetap Perseroan The useful lives of each item of the Company’s
ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan. fixed assets are determined based on the
Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis estimated useful lives. These estimates are
internal dan pengalaman Perseroan atas aset determined based on the Company’s internal
sejenis. technical evaluation and experience from similar
assets.

Masa manfaat setiap aset direview secara periodik The useful lives of each asset are reviewed
dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan periodically and adjusted if different from previous
estimasi sebelumnya, yang disebabkan keausan, estimates due to wear and tear, technical and
keusangan teknis dan komersial, hukum atau commercial obsolescence, legal or other
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset dan limitations on the use of assets. However, it is
terdapat kemungkinan bahwa kinerja keuangan di probable that future financial performance may be
masa datang dapat dipengaruhi secara signifikan significantly affected by changes in the amount
oleh perubahan atas jumlah serta periode and period of recording costs due on account of
pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor the factors mentioned above. Changes in the
yang disebut diatas. Perubahan masa manfaat aset useful life of fixed assets can affect the amount of
tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya depreciation expense that is recognized and
penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat recorded asset impairment.
aset.

Penurunan Nilai Aset Non Moneter Impairment of Non-Monetary Assets

Reviu atas penurunan nilai dilakukan apabila Impairment review is performed when there is an
terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai indication of asset impairment. The determination
pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas of the asset use value requires the estimation of
yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan cash flows expected to result from the use of
aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi assets and the sale of assets. Although the
yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai assumptions used in estimating the value of
aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan disposable assets are reflected in the Financial
dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan Statements have been considered appropriate
signifikan atas asumsi ini akan berdampak material and reasonable, but significant changes in these
terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan assumptions would have a material effect on the
dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul determination of the amount that can be
akan berdampak terhadap kinerja keuangan. recovered and as a result, impairment losses will
affect the results of financial performance.

26

183
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND


YANG PENTING (Lanjutan) JUDGMENTS (Continued)

Perpajakan Taxation

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak Uncertainties existing with respects to the
yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan interpretation of complex tax regulations, changes
jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak in tax laws and the amount and timing of future
dimasa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di taxable income, necessitate future adjustments to
masa depan atas pendapatan dan beban pajak tax income and expenses already recorded.
yang telah dicatat.

Estimasi signifikan juga dilakukan dalam Significant estimates are required in determining
menentukan penyisihan atas pajak penghasilan the provision for corporate income taxes. There
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu are certain transactions and computations whose
yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti final tax determination is uncertain during the
sepanjang kegiatan usaha normal. normal business activities.

Imbalan Pascakerja Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan pascakerja tergantung The determination of post-employment benefits


pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan obligation is dependent on the selection of certain
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah assumptions used by actuaries in calculating such
liablitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara amounts. Those assumptions include among
lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, others, discount rate and annual salary increment
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat rate, disability rate, pension age and mortality
kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi rate. Actual results that differ from the Company’s
yang ditetapkan Perseroan langsung diakui dalam assumptions are directly recognized as profit or
laba rugi pada saat terjadinya. Walaupun asumsi loss when incurred. Although it is believed that
Perseroan dianggap tepat dan wajar, namun the Company’s assumptions are reasonable and
perubahan signifikan pada kenyataannya atau appropriate, however significant changes in
perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan assumptions may materially affect the Company’s
dapat berpengaruh secara signifikan terhadap employee benefits liabilities.
liabilitas imbalan kerja Perseroan.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Penentuan nilai wajar instrumen keuangan Measuring fair values of financial instruments has
memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. led to the use of key estimates. In markets that
Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen are not active, management makes use of
menggunakan teknik penilaian tertentu untuk valuation techniques to measure fair values.
menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik Management selects valuation techniques that
penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan maximize the use of observable parameters and
input yang dapat diobservasi dan meminimalkan minimize the use of unobservable parameters to
penggunaan input yang tidak dapat diobservasi estimate the fair values. When estimating fair
dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan values in this way, management has taken into
nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen account current market conditions and included
juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta appropriate risk adjustments that market
membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat participants would make.
akan dibuat oleh pelaku pasar.

27

184
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANK

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

Kas 89.971.700 189.693.200 223.266.600 Cash on Hand


Bank Cash in Bank
PT Bank Mestika Dharma Tbk 3.216.531.308 1.009.578.111 1.093.914.925 PT Bank Mestika Dharma Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 472.015.420 200.997.965 179.247.053 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk 10.100.994 10.412.994 10.724.994 PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.556.786 3.648.665 3.024.974 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk - 2.247.000 2.619.000 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk - 663.885 1.437.885 PT Bank Bukopin Tbk

Total Bank 3.701.204.508 1.227.548.620 1.290.968.831 Total Cash in Banks

Total Cash on Hand and


Total Kas dan Bank 3.791.176.208 1.417.241.820 1.514.235.431 in Bank

Pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016, As of December 31, 2018, 2017 and 2016, there
tidak ada kas dan bank yang dibatasi was no restricted cash on hand and in bank.
penggunaannya.

Seluruh bank ditempatkan pada pihak ketiga. All cash in banks are placed in third parties.

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 5. TRADE RECEIVABLES FROM THIRD PARTIES

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan per The details of trade receivables by customer as of
31 Desember sebagai berikut: December 31, are as follows:

2018 2017 2016

UD Star HIB Manado 783.200.000 - - UD Star HIB Manado


Tobacco Network Traders Pte Ltd 459.544.267 - 1.280.681.734 Tobacco Network Traders Pte Ltd
Toko Sampoerna 296.625.000 242.625.000 - Toko Sampoerna
Tobacco Network Traders Pte Ltd (Heligue) 280.721.647 - 426.254.400 Tobacco Network Traders Pte Ltd (Heligue)
CV Harapan Prima Lestari Gorontalo 156.600.000 520.433.000 122.240.000 CV Harapan Prima Lestari Gorontalo
PD Setia Mandiri Pontianak - 1.173.625.000 290.130.000 PD Setia Mandiri Pontianak
CV Faromas Timur Atapupu - 557.000.000 - CV Faromas Timur Atapupu
Junita Kemakmuran Jaya Manado - 396.000.000 79.200.000 Junita Kemakmuran Jaya Manado
Toko Faiku Agats - - 466.200.000 Toko Faiku Agats
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Others (Accounts with balances below
Rp 100.000.000) 101.490.300 344.885.602 144.869.913 Rp 100,000,000, each)

Total 2.078.181.214 3.234.568.602 2.809.576.047 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan dari mata uang The details of trade receivables by currency are
adalah sebagai berikut: as follows:

2018 2017 2016

Rupiah 1.337.915.300 3.222.791.950 1.102.639.913 Indonesian Rupiah


Dolar Singapura 598.327.994 - - Singapore Dollar
Dolar Amerika Serikat 141.937.920 11.776.652 1.706.936.134 United States Dollar

Total 2.078.181.214 3.234.568.602 2.809.576.047 Total

28

185
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 5. TRADE RECEIVABLES FROM THIRD PARTIES
(Lanjutan) (Continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan umur sejak The details of trade receivables by age category
tanggal jatuh tempo pembayarannya sebagai are as follows:
berikut:

2018 2017 2016

Belum Jatuh Tempo - - - Not Yet Due


Lewat Jatuh Tempo Over Due
1 s/d 30 Hari 1.187.915.300 2.603.991.652 1.266.114.305 1 - 30 days
31 s/d 60 Hari 436.999.999 398.160.000 145.218.160 31 - 60 days
61 s/d 90 Hari 31.936.500 132.000.000 141.132.423 61 - 90 days
Lebih dari 90 Hari 421.329.415 100.416.950 1.257.111.159 Over 90 days

Total 2.078.181.214 3.234.568.602 2.809.576.047 Total

Berdasarkan hasil penelaahan dan pengalaman Based on management’s review and experience,
manajemen, Perseroan tidak mengalami kesulitan the Company did not encounter difficulty in
atas kolektibilitas piutang usaha, sehingga tidak collecting its receivables, therefore no provision
dilakukan cadangan penurunan nilai piutang pada for impairment of receivables was provided as of
tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. December 31, 2018, 2017 and 2016.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

Bahan Baku 25.301.340.512 19.666.194.888 22.987.985.528 Raw Materials


Barang Dalam Proses 2.899.942.111 2.120.286.992 1.969.435.016 Work in Process
Barang Jadi - 475.648.360 432.332.497 Finished Goods
Bahan Pembantu dan Lainnya 185.708.454 101.636.619 111.688.702 Supporting Materials and Others
Pita Cukai 2.525.405 528.689.518 289.872.561 Excise Tapes
Suku Cadang 311.160.727 242.967.083 241.309.128 Spare Parts

Total 28.700.677.209 23.135.423.460 26.032.623.432 Total

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko Inventories have been insured against fire and
kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah other risk with insurance coverage of
pertanggungan sebesar Rp 140.000.000.000. Rp 140,000,000,000. Management believes that
Manajemen berpendapat bahwa nilai the insurance coverage is adequate to cover
pertanggungan tersebut memadai untuk menutup possible losses arising from such risks.
kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko yang
dipertanggungkan.

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan Based on the results of inventory review at year-
pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa end, management believes that no provision for
tidak ada cadangan penurunan nilai persediaan inventory impairment should be made as of
yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember December 31, 2018, 2017 and 2016.
2018, 2017 dan 2016.

29

186
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS

Rinciannya sebagai berikut: The details are as follows:

2 0 1 8
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Eliminasi/ Revaluasi/ Saldo Akhir/
Begining Balance Additions Deductions Eliminations Revaluations Ending Balance

Biaya Perolehan At Cost


Tanah 112.572.210.000 3.767.860.000 - - 151.885.930.000 268.226.000.000 Land
Bangunan 41.879.878.779 100.999.000 - (29.881.770.939) 9.257.413.160 21.356.520.000 Buildings
Mesin 12.736.495.563 13.158.000 - (10.306.863.939) 16.483.029.984 18.925.819.608 Machinery
Kendaraan 4.433.998.181 1.584.879.816 - (3.714.156.866) 2.493.278.869 4.798.000.000 Vehicles
Perabot dan Peralatan 1.002.920.016 45.650.000 - - - 1.048.570.016 Furniture and Fixtures

Total 172.625.502.539 5.512.546.816 - (43.902.791.744) 180.119.652.013 314.354.909.624 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan 27.883.605.937 1.998.165.002 - (29.881.770.939) - - Buildings
Mesin 9.492.966.225 813.897.714 - (10.306.863.939) - - Machinery
Kendaraan 3.217.903.669 496.253.197 - (3.714.156.866) - - Vehicles
Perabot dan Peralatan 912.332.560 53.873.151 - - - 966.205.711 Furniture and Fixtures

Total 41.506.808.391 3.362.189.064 - (43.902.791.744) - 966.205.711 Total

Jumlah Tercatat 131.118.694.148 313.388.703.913 Carrying Value

2 0 1 7
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Begining Balance Additions Deductions Ending Balance

Biaya Perolehan At Cost


Tanah 112.572.210.000 - - 112.572.210.000 Land
Bangunan 41.636.088.279 243.790.500 - 41.879.878.779 Buildings
Mesin 12.381.850.563 354.645.000 - 12.736.495.563 Machinery
Kendaraan 4.699.998.181 - 266.000.000 4.433.998.181 Vehicles
Perabot dan Peralatan 1.002.495.016 425.000 - 1.002.920.016 Furniture and Fixtures

Total 172.292.642.039 598.860.500 266.000.000 172.625.502.539 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan 25.798.766.782 2.084.839.155 - 27.883.605.937 Buildings
Mesin 8.465.289.855 1.027.676.370 - 9.492.966.225 Machinery
Kendaraan 3.038.100.631 415.474.383 235.671.345 3.217.903.669 Vehicles
Perabot dan Peralatan 821.159.803 91.172.757 - 912.332.560 Furniture and Fixtures

Total 38.123.317.071 3.619.162.665 235.671.345 41.506.808.391 Total

Jumlah Tercatat 134.169.324.968 131.118.694.148 Carrying Value

30

187
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

7. ASET TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)

2 0 1 6
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir/
Begining Balance Additions Deductions Ending Balance

Biaya Perolehan At Cost


Tanah 112.572.210.000 - - 112.572.210.000 Land
Bangunan 40.187.044.730 1.449.043.549 - 41.636.088.279 Buildings
Mesin 12.318.985.963 62.864.600 - 12.381.850.563 Machinery
Kendaraan 4.063.752.726 636.245.455 - 4.699.998.181 Vehicles
Perabot dan Peralatan 799.709.016 202.786.000 - 1.002.495.016 Furniture and Fixtures

Total 169.941.702.435 2.350.939.604 - 172.292.642.039 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan 23.639.474.114 2.159.292.668 - 25.798.766.782 Buildings
Mesin 7.147.966.848 1.317.323.007 - 8.465.289.855 Machinery
Kendaraan 2.405.236.205 632.864.426 - 3.038.100.631 Vehicles
Perabot dan Peralatan 628.434.760 192.725.043 - 821.159.803 Furniture and Fixtures

Total 33.821.111.927 4.302.205.144 - 38.123.317.071 Total

Jumlah Tercatat 136.120.590.508 134.169.324.968 Carrying Value

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi telah The accumulated depreciation as of the
dieliminasi dengan nilai tercatat bruto aset revaluasi revaluation date has been eliminated against the
yang disajikan dalam eliminasi. gross carrying amount of the revaluated assets
presented in elimination.

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut: Depreciation expenses are allocated as follows:

2018 2017 2016

Beban Pokok Penjualan 2.292.456.198 2.779.644.923 2.828.827.874 Cost of Goods Sold


Beban Usaha 1.069.732.866 839.517.742 1.473.377.270 Operating Expenses

Total 3.362.189.064 3.619.162.665 4.302.205.144 Total

Pengurangan aset tetap untuk tahun 2017 pemilikan Disposals of directly acquired fixed assets for the
langsung merupakan penjualan aset, dengan rincian year 2017 represent the sale of assets, with
sebagai berikut: details as follows:

Harga Jual 184.328.655 Selling Price


Jumlah Tercatat 30.328.655 Carrying Value
Laba Penjualan Aset Tetap 154.000.000 Gain on Sale of Fixed Assets

Jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah The total gross fixed assets which had been fully
disusutkan penuh dan masih digunakan hingga depreciated and were still being used until
tanggal 31 Desember 2018 sebesar December 31, 2018 amounted to
Rp 14.594.945.685 (2017: Rp 8.736.626.587 dan Rp 14,594,945,685 (2017: Rp 8,736,626,587 and
2016: Rp 8.711.511.219). 2016: Rp 8,711,511,219).

Jumlah tercatat dari aset tetap dengan The carrying value of fixed assets using the Cost
menggunakan model Biaya per 31 Desember 2018 model as December 31, 2018 amounted to
adalah sebesar Rp 147.428.426.904. Rp 147,428,426,904.

31

188
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

7. ASET TETAP (Lanjutan) 7. FIXED ASSETS (Continued)

Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko Fixed assets have been insured against other
lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar risks with insurance coverage of
Rp 49.035.600.000. Manajemen berpendapat Rp 49,035,600,000. Management believes that
bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk the insurance coverage is adequate to cover
menutupi kemungkinan kerugian yang timbul atas possible losses arising from such risks.
risiko yang dipertanggungkan.

Penilaian atas nilai wajar tanah, bangunan, mesin The revaluations of the fair values of land,
dan kendaraan dilakukan oleh KJPP Felix Sutandar buildings, machinery and vehicles were
dan Rekan pada tanggal 31 Desember 2018 dalam performed by KJPP Felix Sutandar dan Rekan on
Laporan No. 00373/2.0072-00/PI/04/0022/1/III/2019 December 31, 2018 in Report No. 00373/2.0072-
tanggal 12 Maret 2019 sebesar 00/PI/04/0022/1/III/2019 dated March 12, 2019
Rp 312.396.000.000. Pendekatan penilaian amounting to Rp 312,396,000,000. The valuation
menggunakan pendekatan Biaya untuk nilai wajar used the Cost approach for the fair values of land,
tanah, bangunan dan mesin dan untuk kendaraan buildings and machinery and for the vehicles used
menggunakan pendekatan Data Pasar dan the Market Data approach and the Revenue
pendekatan pendapatan. approach.

Tanah dan sebagian mesin digunakan sebagai Land and some machinery are used as collateral
jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari for credit facilities obtined from PT Bank Mestika
PT Bank Mestika Dharma Tbk (Catatan 9). Dharma Tbk (Note 9).

Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak Based on management’s evaluation, there were
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang no events or changes in circumstances indicating
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap any decline in the fixed asset value as of
pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. December 31, 2018, 2017 and 2016.

Manajemen Perseroan juga berpendapat, tidak The Company’s management also believes that
terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan there were no changes in the estimated useful
perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola lives and significant changes in the expected
konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode pattern on the future useful life benefit
penyusutan) terhadap aset tetap tersebut. consumption (depreciation method) of the fixed
assets.

8. BIAYA DITANGGUHKAN 8. DEFERRED TAX

Akun ini merupakan biaya-biaya emisi sehubungan This account represents the issuance costs
dengan rencana Perseroan dalam menawarkan related to the Company’s plan to offer the initial
saham perdana per 31 Desember 2018. shares as of December 31, 2018.

9. LIABILITAS PEMBIAYAAN KONSUMEN 9. CONSUMER FINANCING LOANS

Perseroan melakukan perjanjian pembiayaan The Company entered into consumer financing
konsumen untuk pembelian kendaraan dengan loans agreements for purchases of vehicles for
jangka waktu 2 - 3 tahun. two - three-year period.

32

189
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

9. LIABILITAS PEMBIAYAAN KONSUMEN 9. CONSUMER FINANCING LOANS (Continued)


(Lanjutan)

Rincian pembayaran angsuran di masa yang akan The details of future installment payments based
datang berdasarkan perjanjian pembiayaan on the consumer financing loans agreements as
konsumen per 31 Desember sebagai berikut: of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

PT BCA Finance 225.667.500 70.403.100 447.069.300 PT BCA Finance


PT Dipo Star Finance - 163.053.000 374.098.800 PT Dipo Star Finance
PT BFI Finance Indonesia Tbk 46.484.000 667.394.000 468.585.000 PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Maybank Indonesia Finance 1.288.218.000 - - PT Maybank Indonesia Finance
Total 1.560.369.500 900.850.100 1.289.753.100 Total
Dikurangi: Beban Keuangan (213.912.277) (92.284.368) (116.152.989) Less: Financial Expenses
Nilai Kini Pembiayaan Konsumen 1.346.457.223 808.565.732 1.173.600.111 Current Consumer Financing Loans
Bagian Jatuh Tempo dalam
Satu Tahun (402.366.751) (764.136.805) (915.003.687) Current Maturities

Bagian Jangka Panjang 944.090.472 44.428.927 258.596.424 Long-term Maturities

Pembayaran minimum pembiayaan konsumen di The minimum consumer financing payments


masa yang akan datang berdasarkan perjanjian based on the consumer financing agreements are
pembiayaan sebagai berikut: as follows:

2018 2017 2016

Tahun: Year:
2017 - - 1.020.252.000 2017
2018 - 854.366.100 269.501.100 2018
2019 505.700.300 46.484.000 - 2019
2020 1.054.669.200 - - 2020

Total 1.560.369.500 900.850.100 1.289.753.100 Total


Dikurangi: Beban Keuangan (213.912.277) (92.284.368) (116.152.989) Less: Finance Charge

Nilai Kini Pembiayaan Konsumen 1.346.457.223 808.565.732 1.173.600.111 Current Consumer Financing Loans
Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun (402.366.751) (764.136.805) (915.003.687) Less: Current Maturities

Bagian Jangka Panjang 944.090.472 44.428.927 258.596.424 Long-term Maturities

2018 2017 2016

Sampai dengan Satu Tahun 505.700.300 854.366.100 1.020.252.000 Up to One Year


Lebih dari Satu sampai Tiga Tahun 1.054.669.200 46.484.000 269.501.100 More than One to Three Years

Total 1.560.369.500 900.850.100 1.289.753.100 Total


Dikurangi: Beban Keuangan (213.912.277) (92.284.368) (116.152.989) Less: Finance Charge

Current Consumer Financing


Nilai Kini Pembiayaan Konsumen 1.346.457.223 808.565.732 1.173.600.111 Loans
Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun (402.366.751) (764.136.805) (915.003.687) Less: Current Maturities

Bagian Jangka Panjang 944.090.472 44.428.927 258.596.424 Long-term Maturities

33

190
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

10. UTANG BANK 10. BANK LOANS

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31 are as follows:

2018 2017 2016

Jangka Panjang Long Term


PT Bank Mestika Dharma Tbk 103.900.893.634 91.359.513.047 93.369.410.538 PT Bank Mestika Dharma Tbk
Bagian Jatuh Tempo dalam
Satu Tahun (92.680.943.847) (91.152.259.200) (92.009.897.491) Current Maturity
Bagian Jangka Panjang 11.219.949.787 207.253.847 1.359.513.047 Long-term Portion

PT Bank Mestika Dharma Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No 02 Tanggal Based on Credit Agreement Deed No. 02 dated
1 Juli 2015 dari Notaris Budi Widodo S.H., yang July 1, 2015 of Public Notary Budi Widodo S.H.,
telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan that has been amended several times, most
Perjanjian Kredit No. 0014/PRK/BMD-300/2018 recently by Credit Agreement No. 0014/PRK/
tertanggal 28 Juni 2018, Perseroan memperoleh BMD-300/2018 dated June 28, 2018, the
pinjaman dari PT Bank Mestika Dharma Tbk berupa Company obtained an Overdraft Credit facility
Pinjaman Rekening Koran dengan total maksimum from PT Bank Mestika Dharma Tbk with a
sebesar Rp 90.000.000.000. Fasilitas ini jatuh maximum facility amounting to
tempo pada tanggal 1 Juli 2019. Tingkat bunga per Rp 90,000,000,000. This facility will mature on
tahun yang dibebankan sebesar 13%. July 1, 2019. The annual interest is charged at
13%.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No 05 Tanggal Based on Credit Agreement Deed No. 05 dated
10 Februari 2016 dari Notaris Budi Widodo S.H., February 10, 2016 of Public Notary Budi Widodo
yang telah diubah beberapa kali, terakhir S.H., that has been amended several times, most
berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal recently by Credit Agreement Deed No. 29 dated
25 Agustus 2016 dari Notaris Budi Widodo S.H. August 25, 2016 of Public Notary Budi Widodo
Perseroan memperoleh pinjaman dari PT Bank S.H., the Company obtained credit facility from
Mestika Dharma Tbk berupa Kredit Investasi dengan PT Bank Mestika Dharma Tbk as Investment
pencairan Tahap I Sebesar Rp 3.115.000.000 yang Credit on disbursed for Phase I at
akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2019. Rp 3,115,000,000 which will mature on
Tingkat bunga dibebankan sebesar 7,25%. February 10, 2019. The annual interest is charged
at 7.25%.

Berdasarkan Akta Perjanjian Penambahan Fasilitas Based on Additional Credit Agreement Deed
Kredit No. 05 Tanggal 14 Februari 2018 dari Notaris No. 05 dated February 14, 2018 of Public Notary
Budi Widodo S.H., Perseroan memperoleh pinjaman Budi Widodo S.H., the Company obtained
Kredit Modal Kerja sebesar Rp 10.000.000.000. Working Capital Facilities amounting to
Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 14 Februari Rp 10,000,000,000. This facility will mature on
2023. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan February 14, 2023. The annual interest is charged
sebesar 13%. at 13%.

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 014/SPPK/DIV- Based on Credit Agreement Deed No. 014/SPPK/
MC/XI/2018 Tanggal 19 November 2018 dari Notaris DIV-MC/XI/2018 dated November 19, 2018 of
Budi Widodo S.H., Perseroan memperoleh pinjaman Public Notary Budi Widodo S.H., the Company
dari PT Bank Mestika Dharma Tbk berupa pinjaman obtained an Investment Credit Facility from
Kredit Investasi dengan total maksimum sebesar PT Bank Mestika Dharma Tbk with a maximum
Rp 4.960.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo pada facility amounting to Rp 4,960,000,000. This
tanggal 7 Desember 2023. Tingkat bunga per tahun facility will mature on December 7, 2023. The
yang dibebankan sebesar 12%. annual interest is charged at 12%.

34

191
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

10. UTANG BANK (Lanjutan) 10. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Mestika Dharma Tbk (Lanjutan) PT Bank Mestika Dharma Tbk (Continued)

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: The credit facilities are secured with:

a. Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan a. A plot of 6,720 m2 land with Building use
(HGB) No. 195/Kelurahan Purwantoro seluas Rights (HGB) No. 195/Kelurahan Purwantoro
2
6.720 m yang terletak di Jalan Letnan Jenderal located at Jalan Letnan Jenderal S. Parman
S. Parman No. 92, Malang dan terdaftar atas No. 92, Malang and registered on behalf of
nama Perseroan. the Company

b. Sebidang tanah dengan HGB No. 297/ b. A plot of 9,940 m2 land with HGB
2
Kelurahan Purwantoro seluas 9.940 m yang No. 297/Kelurahan Purwantoro located at
terletak di Jalan Letnan Jenderal S. Parman Jalan Letnan Jenderal S. Parman No. 92,
No. 92, Malang dan terdaftar atas nama Malang and registered on behalf of
Perseroan. the Company.

c. Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik c. A plot of 1,905 m2 land with Certificate of
(SHM) No. 512/Desa Jombor seluas 1.905 m2 Ownership (SHM) No. 512/Desa Jombor
yang terletak di Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten located at Jalan Raya Klaten KM 5, Klaten
dan terdaftar atas nama Djonny Saksono. and registered on behalf of Djonny Saksono.

d. Sebidang tanah dengan SHM No. 830/Desa d. A plot of 1,905 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan No. 830/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

e. Sebidang tanah dengan SHM No. 868/Desa e. A plot of 1,905 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan No. 868/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

f. Sebidang tanah dengan SHM No. 870/Desa f. A plot of 1,860 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.860 m2 yang terletak di Jalan No. 870/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

g. Sebidang tanah dengan SHM No. 877/Desa g. A plot of 1,855 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.855 m2 yang terletak di Jalan No. 877/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

h. Sebidang tanah dengan SHM No. 900/Desa h. A plot of 1,905 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan No. 900/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

i. 1 set Mesin Cutter Tembakau merek Hauni i. 1 set of Hauni Tobacco Cutter made in
buatan Jerman Tahun 2014. Germany in 2014.

35

192
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

10. UTANG BANK (Lanjutan) 10. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Mestika Dharma Tbk (Lanjutan) PT Bank Mestika Dharma Tbk (Continued)

j. Sebidang tanah dengan SHM No. 336/Desa j. A plot of 1,905 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan No. 336/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

k. Sebidang tanah dengan SHM No. 491/Desa k. A plot of 1,905 m2 land with SHM
Jombor seluas 1.905 m2 yang terletak di Jalan No. 491/Desa Jombor located at Jalan Raya
Raya Klaten KM 5, Klaten dan terdaftar atas Klaten KM 5, Klaten and registered on behalf
nama Djonny Saksono. of Djonny Saksono.

Syarat dan pembatasan fasilitas kredit adalah The terms and restrictions of the credit facilities
sebagai berikut: are as follows:

- Debitor wajib menyerahkan dokumen dan data- - The Debtor must submit documents and data
data yang di perlukan oleh Bank sewaktu-waktu needed by the Bank at any time needed.
diperlukan.
- Agunan yang dijadikan jaminan telah memenuhi - Collateral that is used as collateral fulfills the
syarat dan ketentuan Bank dan terbebas dari Bank's terms and conditions and is free from
Sengketa. any Disputes.
- Apabila kumulatif pinjaman debitur melebihi Rp 5 - If the cumulative debtors loan exceeds Rp 5
miliar maka penilaian pada agunan kredit oleh billion, the assessment on credit collateral by
Appraisal Independen rekanan Bank wajib the Bank's Independent Appraisal must be
dilakukan minimal 2 tahun sekali dengan biaya carried out at least once every 2 years at a
ditanggung oleh Debitur. cost borne by the Debtor.
- Selama kredit belum lunas, barang agunan harus - As long as the credit has not been paid off,
diasuransikan melalui Perseroan asuransi collateral items must be insured through a
rekanan Bank dengan syarat Banker’s Clause partner insurance company with Banker’s
PT Bank Mestika Dharma Tbk. Clause requirements of PT Bank Mestika
Dharma Tbk.
- Wajib menggunakan fasilitas kredit sesuai - Must use a credit facility in accordance with the
dengan tujuan penggunaan kredit. purpose of the credit use.
- Pembayaran angsuran pokok dan bunga harus - Payment of principal and interest installments
tepat waktu. must be on time.
- Jika jatuh tempo angsuran di hari libur/sabtu/ - If the installments are due on holidays/
minggu maka angsuran wajib disetor satu hari saturdays/sundays, the installments must be
kerja sebelumnya. paid one business day in advance.
- Debitur wajib menyerahkan laporan keuangan - The debtor must submit the Company's internal
internal Perseroan paling lambat 90 hari kalender financial statements no later than 90 calendar
setelah berakhirnya periode laporan dan laporan days after the end of the reporting period and
keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik the financial statements audited by the Public
paling lambat 180 hari kalender setelah Accountant no later than 180 calendar days
berakhirnya periode laporan berlaku. Jika Kondisi after the end of reporting period. If the financial
keuangan menunjukan Current Ratio < 1, Debt condition shows the Current Ratio <1, Debt
Service Ratio < 1 dan Balance sheet Leverage Service Ratio <1 and Balance sheet
>4, maka pihak bank berhak meninjau kembali Leverage> 4, then the bank has the right to
atas fasilitas kredit yang telah diberikan. review the credit facilities provided.
- Selama kredit belum lunas, maka debitur tidak - As long as the credit has not been paid off, the
diperkenankan untuk mengganti pemegang debtor is not permitted to replace its
saham atau pengurus, merubah bentuk atau stockholders or management, change the form
menyewakan barang agunan, pengurangan or lease collateral items, reduce the paid-up
modal disetor Perseroan, bertindak sebagai capital of the Company, act as guarantor for
penjamin atas hutang pihak ketiga dan third party debt and change the form or status
mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. of the Company.

36

193
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

10. UTANG BANK (Lanjutan) 10. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Mestika Dharma Tbk (Lanjutan) PT Bank Mestika Dharma Tbk (Continued)

- Pihak bank diperkenankan melakukan kunjungan - The bank is allowed to make work visits to the
kerja ke lokasi usaha kapanpun pada jam kerja. business location at any time during working
hours.
- Setelah kredit lunas, barang agunan tersebut - After the credit is paid off, the collateral items
wajib diambil kembali oleh debitur selambat- must be taken back by the debtor no later than
lambatnya 6 bulan sejak tanggal pelunasan. 6 months from the settlement date.
- Syarat dan ketentuan lainnya akan dituangkan - Other terms and conditions will be further
lebih lanjut dalam perjanjian kredit. stated in the credit agreement.
- Fasilitas gudang akan dibangun dan diselesaikan - Warehouse facilities will be built and
dalam waktu 1 tahun. completed within 1 year.
- Monitoring pembangunan setiap 6 bulan sampai - Construction monitoring is carried out every 6
gudang selesai dibangun. months until the warehouse is completed.

Perseroan diwajibkan mempertahankan rasio The Company is required to maintain certain


keuangan tertentu yaitu rasio lancar maksimal 1x, financial ratio that is current ratio at a maximal of
Debt service ratio maksimal 1x dan rasio leverage 1x, Debt Service ratio at a maximal of 1x and
minimal 4x. Rasio lancar, Debt Service ratio dan leverage ratio at a minimum of 4x. The current
rasio leverage masing-masing sebesar 0,27x, 0,12x, Ratio, Debt Service ratio and leverage ratio were
0,73x per 31 Desember 2018, 0,20x, 0,13x, 8,76x is 0.27x, 0.12x, 0.73x as December 31, 2018,
per 31 Desember 2017, 0,20x, 0,17x, 18,19x per 0.20x, 0.13x, 8.76x as December 31, 2017 and
31 Desember 2016. 0.20x, 0.17x, 18.19x as of December 31, 2016.,
respectively.

11. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 11. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

PT Jerindo Sari Utama 5.211.118.804 2.603.240.443 2.807.129.682 PT Jerindo Sari Utama


UD Nyoto Permadi 3.458.116.552 4.589.300.303 1.956.917.055 UD Nyoto Permadi
Budi Santoso 1.415.645.500 1.127.536.500 483.844.800 Budi Santoso
Uun Nugroho 1.336.469.500 - - Uun Nugroho
UD Empatlima 1.000.000.000 - - UD Empatlima
CV Budi Jaya Sentosa 900.000.000 - - CV Budi Jaya Sentosa
Joko 854.088.000 260.487.000 1.245.604.000 Joko
Sangadi 845.000.000 988.624.000 2.474.981.500 Sangadi
Eko Yulianto 800.000.000 - - Eko Yulianto
Kemas Super Indonesia 725.861.203 1.026.058.013 492.553.410 Kemas Super Indonesia
Satiyo 613.441.000 922.688.000 1.064.418.000 Satiyo
Gracia 573.456.515 867.813.947 355.839.429 Gracia
Panverta Cakra Kencana 298.908.819 556.994.691 - Panverta Cakra Kencana
PT Mangli Djaya 183.853.200 - 1.725.000.947 PT Mangli Djaya
CV Firmansyah - 708.651.200 708.376.200 CV Firmansyah
Lain-lain (Saldo masing-masing Others (Accounts with balances
di bawah Rp 500.000.000) 2.840.034.481 2.099.721.373 4.099.630.235 below Rp 500,000,000, each)

Total 21.055.993.574 15.751.115.470 17.414.295.258 Total

Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah. All of trade payables were in Rupiah.

37

194
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

11. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 11. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES
(Lanjutan) (Continued)

Rincian utang usaha berdasarkan umur sejak The details of trade receivables by age category
tanggal jatuh tempo pembayarannya sebagai are as follows:
berikut:

2018 2017 2016

Belum Jatuh Tempo - - - Not Yet Due


Lewat Jatuh Tempo Over Due
1 s/d 30 Hari 5.558.879.343 6.818.694.950 5.637.140.041 1 s/d 30 Days
30 s/d 60 Hari 5.587.543.244 6.087.007.558 494.578.714 30 s/d 60 Days
60 s/d 90 Hari 4.943.885.691 806.949.570 2.850.026.482 60 s/d 90 Days
Lebih dari 90 Hari 4.965.685.296 2.038.463.392 8.432.550.021 Over 90 Days

Total 21.055.993.574 15.751.115.470 17.414.295.258 Total

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

Pajak Dibayar di Muka Prepaid Taxes


Pajak Pertambahan Nilai - - 653.486 Value Added Tax
Utang Pajak Taxes Payable
Pajak Penghasilan Pasal 21 13.306.200 34.563.428 15.325.966 Income Tax Article 21
Pajak Penghasilan Pasal 23 317.600 442.548 69.964 Income Tax Article 23
Pajak Penghasilan Pasal 22 72.966.333 71.214.706 69.478.008 Income Tax Article 22
Pajak Penghasilan Pasal 25 69.615.000 48.237.000 50.105.200 Income Tax Article 25
Pajak Penghasilan Pasal 29 5.148.044.340 2.624.309.368 8.505.517 Income Tax Article 29
Utang Cukai 413.756.992 2.947.545.917 387.793.800 Excise Payables
Total 5.718.006.465 5.726.312.967 531.278.455 Total

Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan Other tax liabilities, if any, will be settled when
diselesaikan pada saat jatuh tempo. they fall due.

Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

Pajak Kini (3.301.367.250) (3.216.367.250) (582.093.500) Current Tax


Pajak Tangguhan 119.900.314 155.548.886 193.072.353 Deferred Tax

Total (3.181.466.936) (3.060.818.364) (389.021.147) Total

38

195
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan) 12. TAXATION (Continued)

Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) Corporate Income Tax (Continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dengan laba The reconciliation between income before tax and
fiskal adalah sebagai berikut: fiscal gain is as follows:

2018 2017 2016

Laba (Rugi) sebelum Pajak 11.430.442.066 11.732.687.295 (1.093.751.052) Income (Loss) before Tax
Beda Waktu: Temporary Differences:
Penyusutan - (2.993.742) (5.486.506) Depreciation
Cadangan Imbalan Kerja 1.075.364.480 1.032.536.968 999.674.929 Provision for Employee Benefits
Pembayaran Imbalan Kerja (595.763.222) (407.347.678) (221.899.009) Employee Benefits Payment

Jumlah Beda Waktu 479.601.258 622.195.548 772.289.414 Total Temporary Differences


Beda Tetap: Permanent Difference:
Beban yang Tidak Bisa
Dikurangkan 1.295.426.023 510.586.590 2.649.836.442 Undeductible Expenses

Laba Fiskal 13.205.469.347 12.865.469.433 2.328.374.804 Taxable Income

Dibulatkan 13.205.469.000 12.865.469.000 2.328.374.000 Rounded-off

Pajak Penghasilan (25%) 3.301.367.250 3.216.367.250 582.093.500 Income Tax (25%):


Pajak Dibayar di Muka: Prepaid Taxes:
Pajak Penghasilan Pasal 22 (6.386.278) (7.609.582) (3.254.185) Income Tax Article 22
Pajak Penghasilan Pasal 25 (771.246.000) (584.448.300) (570.333.798) Income Tax Article 25

Pajak Penghasilan Pasal 29 (28A) 2.523.734.972 2.624.309.368 8.505.517 Income Tax Article 29 (28A)

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2018, 2017 Taxable income resulting from a reconciliation for
dan 2016 menjadi dasar dalam pengisian Surat the years 2018, 2017 and 2016 and becomes the
Pemberitahuan Tahunan PPh Badan yang basis for filling in the Annual Corporate Income
disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (”DJP’). Tax Returns submitted to the Directorate General
of Taxes (“DGT”).

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah The details of deferred tax assets (liabilities) are
seabagai berikut: as follows:

2 0 1 8
Diakui dalam
Dikreditkan Penghasilan
(Dibebankan) Komprehensif Lain/
ke Laba Rugi/ Recognized in
1 Januari/ Credited Other 31 Desember/
January 1, (Charged) to Comprehensive December 31,
2018 Profit or Loss Income 2018

Aset Tetap (2.575.840) - - (2.575.840) Fixed Assets


Imbalan Kerja 2.095.911.840 119.900.314 (379.053.725) 1.836.758.429 Employee Benefits

Total 2.093.336.000 119.900.314 (379.053.725) 1.834.182.589 Total

39

196
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

12. PERPAJAKAN (Lanjutan) 12. TAXATION (Continued)

Pajak Tangguhan (Lanjutan) Deferred Tax (Continued)

2 0 1 7
Diakui dalam
Dikreditkan Penghasilan
(Dibebankan) Komprehensif Lain/
ke Laba Rugi/ Recognized in
1 Januari/ Credited Other 31 Desember/
January 1, (Charged) to Comprehensive December 31,
2017 Profit or Loss Income 2017

Aset Tetap (1.827.403) (748.437) - (2.575.840) Fixed Assets


Imbalan Kerja 1.663.796.496 156.297.323 275.818.021 2.095.911.840 Employee Benefits

Total 1.661.969.093 155.548.886 275.818.021 2.093.336.000 Total

2 0 1 6
Diakui dalam
Dikreditkan Penghasilan
(Dibebankan) Komprehensif Lain/
ke Laba Rugi/ Recognized in
1 Januari/ Credited Other 31 Desember/
January 1, (Charged) to Comprehensive December 31,
2016 Profit or Loss Income 2016

Aset Tetap (455.776) (1.371.627) - (1.827.403) Fixed Assets


Imbalan Kerja 1.277.760.565 194.443.980 191.591.951 1.663.796.496 Employee Benefits

Total 1.277.304.789 193.072.353 191.591.951 1.661.969.093 Total

Rekonsiliasi Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax Reconciliation

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian The reconciliation between the tax expense and
laba (rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang the amounts computed by applying the prevailing
berlaku adalah sebagai berikut: tax rate to income before tax is as follows:

2018 2017 2016

Laba (Rugi) sebelum Pajak 11.430.442.066 11.732.687.295 (1.093.751.052) Income (Loss) before Tax

Beban Pajak sesuai Tarif Pajak Tax Expense based on Prevailing


yang Berlaku 2.857.610.429 2.933.171.716 (273.437.964) Tax Rates
Pengaruh Pajak atas: Tax Effects on:
Beda Permanen 323.856.506 127.646.648 662.459.111 Permanent Differences

Total Beban Pajak 3.181.466.935 3.060.818.364 389.021.147 Total Tax Expense

40

197
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

13. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA 13. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

Goenawan Angkawidjaja - 6.924.374.228 14.680.735.439 Goenawan Angkawidjaja


Soetjipto Harsono - 15.386.650.000 21.568.750.000 Soetjipto Harsono

Total - 22.311.024.228 36.249.485.439 Total

Utang lain-lain timbul dari pinjaman pihak ketiga Other payables arose from loan to third parties to
untuk keperluan operasional Perseroan, pinjaman support the Company operating, bearing no
tanpa bunga, tanpa jaminan dan pembayaran interest , no guarantee and payable on demand
sesuai permintaan per 31 Desember 2017 dan as of December 31, 2017 and 2016.
2016.

14. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 14. UNEARNED REVENUES

Rincian per 31 Desember sebagai berikut: The details as of December 31, are as follows:

2018 2017 2016

CV Wijaya Raya Jayapura 1.000.000.000 - 1.682.119.200 CV Wijaya Raya Jayapura


CV Cakrawala 487.012.500 - - CV Cakrawala
MR Kupang 455.000.000 - - MR Kupang
CV Aman Jaya Nabire 374.625.000 - - CV Aman Jaya Nabire
CV Irian Jaya Perkasa Biak 272.812.500 - - CV Irian Jaya Perkasa Biak
PT Mariat Utama Sorong 257.966.250 - - PT Mariat Utama Sorong
Toko Falku Agats 249.750.000 - - Toko Falku Agats
CV Gemilang Serui 249.750.000 - - CV Gemilang Serui
CV Sulawesi Monokwari 247.252.500 - - CV Sulawesi Monokwari
CV Senja Indah Kaimana 244.755.000 - - CV Senja Indah Kaimana
CV Senja Indah Timika 243.506.250 - - CV Senja Indah Timika
Lain-lain (Saldo masing-masing Others (Accounts with balances
di bawah Rp 200.000.000) 299.000.300 37.500.300 138.141.900 below Rp 200,000,000, each)

Total 4.381.430.300 37.500.300 1.820.261.100 Total

15. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA 15. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS


PANJANG LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perseroan Long-term employee benefits liabilities of the
hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan Company are related only to post-employment
pascakerja. Imbalan ini tidak didanakan. benefits liabilities. These benefits are not funded.

Perseroan menghitung dan mencatat liabilitas The Company calculates and records post-
imbalan pascakerja untuk semua karyawan tetap employment benefits liabilities for all its
sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan permanent employees in accordance with Labor
No. 13 Tahun 2003. Liabilitas imbalan kerja Law No. 13 of 2003. Employee benefits liabilities
ditentukan berdasarkan aktuaria independen are determined based on the calculation of an
PT Sienco Aktuarindo Utama dalam laporan independent actuary, PT Sienco Aktuarindo
No. 127/LA-AK/SAU/03-2019 tanggal 14 Maret Utama on report No. 127/LA-AK/SAU/03-2019
2019. Pada tahun 2018, 2017 dan 2016, jumlah dated March 14, 2019. There were 180, 177 and
karyawan tetap yang berhak masing-masing 173 employees entitled to such benefits in 2018,
sebanyak 180 orang, 177 orang dan 173 orang. 2017 and 2016, respectively.

41

198
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

15. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA 15. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS


PANJANG (Lanjutan) LIABILITIES (Continued)

Asumsi yang digunakan untuk menghitung liabilitas The assumptions used in determining the
imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi employee benefits at the Statement of Financial
Keuangan adalah sebagai berikut: Position dates are as follows:

2 0 1 8 2 0 1 7 2 0 1 6

Usia Pensiun Normal : 55 Tahun/Years 55 Tahun/Years 55 Tahun/Years Normal Pension Age

Tingkat Kenaikan Gaji Annual Salary Increment


per Tahun : 7,00% 7,00% 7,00% Rate

Tingkat Bunga Aktuaria Annual Actuarial Interest


per Tahun : 8,30% 7,00% 8,30% Rate

Tingkat Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia III Tahun 2011/ Tabel Mortalita Indonesia III Tahun 2011/ Tabel Mortalita Indonesia III Tahun 2011/ Mortality Rate
Indonesian Mortality Table III Year 2011 Indonesian Mortality Table III Year 2011 Indonesian Mortality Table III Year 2011

Tingkat Cacat : 1% dari tingkat mortalita/ 1% dari tingkat mortalita/ 1% dari tingkat mortalita/ Disability Rate
1% of mortality rate 1% of mortality rate 1% of mortality rate

Tingkat Pengunduran Diri : 0% - 1% 0% - 1% 0% - 1% Resignation Rate

Metode Penilaian : Proyeksi Kredit Unit/ Proyeksi Kredit Unit/ Proyeksi Kredit Unit/ Valuation Method
Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut: The changes in employee benefits liabilities are
as follows:

2018 2017 2016

Saldo Awal 8.383.647.360 6.655.185.986 5.111.042.260 Beginning Balance


Cadangan Tahun Berjalan 1.075.364.480 1.032.536.968 999.674.929 Provision for the Year
Keuntungan Aktuarial Imbalan Actuarial Gains on Post-
Pascakerja Diakui dalam Employment Benefits Recognized
Penghasilan Komprehensif Lain (1.516.214.901) 1.103.272.084 766.367.806 in Other Comprehensive Income
Pembayaran Imbalan Kerja (595.763.222) (407.347.678) (221.899.009) Payment for Employee Benefits

Saldo Akhir 7.347.033.717 8.383.647.360 6.655.185.986 Ending Balance

Jumlah cadangan imbalan kerja sebagai berikut: The details of provision for employee benefits are
as follows:

2018 2017 2016

Biaya Jasa Kini 509.360.878 497.061.460 544.666.488 Current Service Cost


Biaya Bunga 566.003.602 535.475.508 455.008.441 Interest Cost

Total 1.075.364.480 1.032.536.968 999.674.929 Total

Beban imbalan kerja disajikan dalam akun Beban Provision for employee benefits is presented in
Umum dan Administrasi. the General and Administrative Expenses.

42

199
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

15. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA 15. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS


PANJANG (Lanjutan) LIABILITIES (Continued)

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang Sensitivity of analysis to the key assumptions
digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan used in determining employee benefits obligations
kerja adalah sebagai berikut: is as follows:

Kenaikan (Penurunan)
Asumsi/
Asumsi Utama/ Increase (Decrease) Saldo Liabilitas Imbalan Kerja/
Key Assumptions Assumptions Employee Benefits Liability Balance

Tingkat Diskonto Tahunan/Annual Discount Rate 1%/(1%) 6.619.134.831/8.188.720.201


Tingkat Kenaikan Gaji Tahunan/Annual Salary Increment Rate 1%/(1%) 8.286.916.616/6.524.601.494

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan The sensitivity analysis was based on a change in
atas satu asumsi aktuarial, dimana semua asumsi one actuarial assumption, with all other
lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini assumptions held constant. In practice this is
jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi unlikely to happen and changes in some
mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan assumptions may be correlated. When calculating
sensitivitas liabilitas imbalan kerja atas asumsi the sensitivity of the defined benefits liabilities to
aktuarial utama, metode yang sama telah significant actuarial assumptions, the same
diterapkan. method has been applied.

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan Management has reviewed the assumptions used
dan berpendapat bahwa asumsi tersebut sudah and believes that such assumptions are
memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas adequate. Management believes that the
imbalan kerja tersebut telah memadai untuk employee benefits liabilities are adequate to cover
menutupi liabilitas imbalan kerja Perseroan. the Company’s employee benefits liabilities.

16. MODAL SAHAM 16. CAPITAL STOCK

Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham The composition of the Company’s stockholders
Perseroan per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 and share ownership as of December 31, 2018,
sebagai berikut: 2017 and 2016 is as follows:

Modal Ditempatkan dan Disetor/


Subscribed and Fully Paid Capital
Persentase
Kepemilikan/
Jumlah Saham/ Percentage of
Pemegang Saham Total Shares Ownership Total/Total Stockholders

Djonny Saksono 20.022 90,10 % 30.033.000.000 Djonny Saksono


PT Anugerah Investindo Nusantara 2.200 9,90 % 3.300.000.000 PT Anugerah Investindo Nusantara

Total 22.222 100,00 % 33.333.000.000 Total

43

200
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

17. PENJUALAN 17. SALES

2018 2017 2016

Local 134.890.171.090 112.306.506.368 80.555.796.997 Domestic


Ekspor 2.111.238.857 3.096.441.000 2.528.636.205 Export
Retur dan Diskon (2.482.942.100) (2.026.433.200) (1.067.525.800) Returns and Discounts

Total 134.518.467.847 113.376.514.168 82.016.907.402 Total

Pada tahun 2018, 2017 dan 2016, tidak ada In 2018, 2017 and 2016, there was no revenue
pendapatan dari pihak berelasi. from related parties.

Rincian pelanggan dengan nilai penjualan neto The details of customers whose net sales value
melebihi 10% dari total penjualan neto sebagai exceeded 10% of the total sales are as follows:
berikut:

2018 2017 2016


Rp % Rp % Rp %

CV Sinergi Padi Merauke 28.104.571.500 20,89% 20.909.210.000 18,44% 13.070.146.000 15,94% CV Sinergi Padi Merauke
CV Wijaya Raya Jayapura 17.416.416.000 12,90% 14.470.848.000 12,76% 10.083.409.560 12,29% CV Wijaya Raya Jayapura
PD Setia Mandiri Pontianak 16.217.295.000 12,06% 14.566.340.000 12,85% 11.281.705.000 13,76% PD Setia Mandiri Pontianak

Total 61.738.282.500 45,85% 49.946.398.000 44,05% 34.435.260.560 41,99% Total

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 18. COST OF GOODS SOLD

Rinciannya sebagai berikut: The details are as follows:

2018 2017 2016

Bahan Baku Awal 19.666.194.888 22.987.985.528 14.496.245.979 Raw Materials Beginning


Pembelian Neto 64.826.472.468 46.174.478.938 45.529.860.392 Net Purchases
Bahan Baku Akhir (25.301.340.512) (19.666.194.888) (22.987.985.528) Raw Materials Ending

Bahan Baku yang Digunakan 59.191.326.844 49.496.269.578 37.038.120.843 Raw Materials Used
Upah Langsung 10.615.657.117 9.733.155.236 8.557.635.619 Direct Labor
Biaya Produksi Tidak Langsung 7.915.704.794 8.377.278.037 6.281.557.446 Factory Overhead Cost

Biaya Produksi 77.722.688.755 67.606.702.851 51.877.313.908 Production Cost


Persediaan Awal Barang dalam
Proses 2.120.286.992 1.969.435.016 2.762.323.897 Work in Process, Beginning
Persediaan Akhir Barang dalam
Proses (2.899.942.111) (2.120.286.992) (1.969.435.016) Work in Process, Ending

Biaya Pokok Produksi 76.943.033.636 67.455.850.875 52.670.202.789 Cost of Goods Manufactured


Pita Cukai 18.671.167.220 12.854.600.725 7.307.914.950 Excise Tapes
Persediaan Awal Barang Jadi 475.648.360 432.332.497 650.973.461 Finished Goods, Beginning
Persediaan Akhir Barang Jadi - (475.648.360) (432.332.497) Finished Goods, Ending

Biaya Pokok Penjualan 96.089.849.216 80.267.135.737 60.196.758.703 Cost of Good Sold

Seluruh pembelian dilakukan dengan pihak ketiga. All purchases were made with third parties.

44

201
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

18. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 18. COST OF GOODS SOLD (Continued)

Rincian biaya produksi tidak langsung sebagai The details of factory overhead cost are as
berikut: follows:

2018 2017 2016

Bahan Pembantu 3.893.044.682 4.302.728.040 2.255.815.996 Indirect Materials


Penyusutan 2.292.456.198 2.779.644.923 2.828.827.874 Depreciation
BPJS 1.222.493.899 1.016.822.349 916.611.194 BPJS
Perbaikan dan Pemeliharaan 252.220.400 58.762.500 99.447.340 Repairs and Maintenance
Listrik dan Air 229.016.888 190.870.567 180.855.042 Electricity and Water
Lain-lain 26.472.727 28.449.658 - Others

Total 7.915.704.794 8.377.278.037 6.281.557.446 Total

19. BEBAN USAHA 19. OPERATING EXPENSES

2018 2017 2016

Beban Penjualan Selling Expenses


Angkutan 1.073.590.855 769.847.339 1.333.751.703 Freight Out
Gaji dan Tunjangan 1.078.898.931 1.159.216.962 410.385.301 Salaries and Allowances
Perjalan Dinas 1.293.688.393 1.008.039.305 403.392.670 Traveling and Accommodation
Lainnya 418.828.466 309.844.123 315.376.028 Others

Total 3.865.006.645 3.246.947.729 2.462.905.702 Total

General and Administrative


Beban Umum dan Administrasi Expenses
Gaji dan Tunjangan 3.545.854.186 2.149.350.844 3.417.003.639 Salaries and Allowances
Jasa Profesional 1.489.191.909 173.161.116 91.797.915 Professional Fees
Imbalan Kerja 1.075.364.480 1.032.536.968 999.674.929 Employee Benefits
Penyusutan 1.069.732.866 839.517.742 1.473.377.270 Depreciation
Asuransi 415.310.965 235.168.344 229.161.305 Insurance
Keamanan 388.870.380 341.192.309 315.864.464 Securities
Pajak Lainnya 387.601.672 159.995.521 120.963.417 Taxes
Keperluan Kantor 322.363.451 203.337.824 213.409.085 Office Supplies
Pemeliharaan 171.195.669 62.333.050 84.089.530 Maintenance
Pajak Bumi dan Bangunan 152.474.203 151.620.563 150.250.228 Land and Building Taxes
Listrik dan Air 86.382.368 111.621.020 215.143.521 Power and Water
Lain-lain 967.132.994 333.900.549 515.779.009 Others

Total 10.071.475.143 5.793.735.850 7.826.514.312 Total

TOTAL 13.936.481.788 9.040.683.579 10.289.420.014 TOTAL

20. PENGHASILAN DAN BEBAN KEUANGAN 20. FINANCIAL INCOME AND EXPENSES

2018 2017 2016

Penghasilan Keuangan Financial Income


Jasa Giro 2.180.863 2.458.821 4.914.005 Interest on Bank Accounts

Beban Keuangan Financial Expenses


Bunga Utang Bank (12.567.999.409) (11.718.780.349) (11.852.301.235) Interest on Bank Loans
Biaya Provisi Utang Bank (524.800.000) (455.000.000) (486.150.000) Bank Loan Provision Costs
Bunga Utang Pembiayaan Interest on Consumer Financing
Konsumen (124.915.475) (198.893.840) (237.611.982) Payables

Total (13.217.714.884) (12.372.674.189) (12.576.063.217) Total

45

202
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THENENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except OtherwiseStated)

21. INFORMASI SEGMEN 21. SEGMENT INFORMATION

Perseroan hanya memiliki usaha dalam bidang The Company only engages in manufacturing
industri, sehingga informasi segmen operasi tidak operations, therefore, the operating segment
disajikan, sedangkan segmen usaha berdasarkan information is not presented, while the
geografis sebagai berikut: geographical segment is as follows:

2018 2017 2016

Jawa 4.141.874.000 5.328.207.000 5.114.574.500 Jawa


Kalimantan 18.099.421.000 17.271.440.000 14.466.655.000 Kalimantan
Sulawesi 12.947.438.400 5.352.914.000 1.245.233.800 Sulawesi
Sumatera 1.358.975.000 1.436.140.000 1.352.348.000 Sumatera
Maluku - 2.059.800 9.809.600 Maluku
Nusa Tenggara 16.750.854.000 12.436.320.000 8.862.762.500 Nusa Tenggara
Singapura 789.036.983 945.677.000 785.107.725 Singapore
Malaysia 1.222.551.874 2.131.944.000 1.710.048.480 Malaysia
Jepang 99.650.000 18.820.000 33.480.000 Japan
Papua 93.771.606.500 80.464.895.000 57.720.713.300 Papua
Pajak Pertambahan Nilai (14.662.939.910) (12.011.902.632) (9.283.825.503) VAT Out

Total 134.518.467.847 113.376.514.168 82.016.907.402 Total

22. LABA PER SAHAM DASAR 22. BASIC EARNINGS PER SHARE

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai The details of basic earnings per share are as
berikut: follows:

2018 2017 2016

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 8.248.975.130 8.671.868.931 (1.482.772.199) Income (Loss) for the Year
Rata-rata Tertimbang Saham Biasa Weighted Average of Outstanding
yang Beredar 22.222 22.222 22.222 Common Shares
Laba (Rugi) per Saham Dasar 371.207,59 390.238,00 (66.725,42) Basic Earnings (Loss) Per Share

23. SALDO DEFISIT 23. DEFICIT

Saldo defisit pada tahun 2018, 2017 dan 2016 The deficit balance in 2018, 2017 and 2016 due
disebabkan karena masih rendahnya penjualan to the Company's low sales up to 2016 with cost
Perseroan sampai dengan tahun 2016 dengan of goods sold and operational expenses related to
beban pokok dan beban operasional yang cukup the promotion policies of the Company. The
besar terkait dengan kebijakan promosi dari increase in sales from 2016 to 2018 with a stable
Perseroan. Peningkatan penjualan dari tahun 2016 cost of goods sold and operational costs from
sampai dengan tahun 2018 dengan beban pokok year to year, resulting income for the year
dan biaya operasional yang stabil dari tahun ke amounting to Rp 8,248,975,130 and
tahun, sehingga memperoleh laba tahun berjalan Rp 8,671,868,931 in 2018 and 2017,respectively.
masing-masing sebesar Rp 8.248.975.130 dan
Rp 8.671.868.931 pada tahun 2018 dan 2017.

46

203
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan The main financial risks that may be faced by the
adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang Company are credit risk, foreign exchange rate
asing, risiko suku bunga, risiko harga dan risiko risk, interest rate risk, price risk and liquidity risk.
likuiditas. Kebijakan keuangan dijalankan secara The financial policies are implemented carefully
berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut by managing those risks to avoid any potential
agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi loss to the Company.
Perseroan.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan Credit risk is the risk that the Company will incur a
mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, loss arising from its customers, clients or
klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi counterparties that fail to discharge their
liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit contractual obligations. There are no significant
yang terpusat secara signifikan. Perseroan concentrations of credit risk. The Company
mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan manages and controls this credit risk by setting
menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat limits on the amount of risk it is willing to accept
diterima untuk pelanggan dan memantau exposure for customers and by monitoring exposures in
terkait dengan batasan-batasan tersebut. Perseroan relation to such limits. The Company conducts
melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak business only with recognized and creditworthy
ketiga yang dikenal dan kredibel. third parties.

Perseroan menghadapi risiko kredit yang berasal The Company faces credit risk arising from the
dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi placement of funds in banks. To overcome this
risiko ini, Perseroan memiliki kebijakan untuk risk, the Company has a policy to put its funds
menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan only in banks with a good reputation.
reputasi yang baik.

Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari The maximum exposure to credit risk is reflected
nilai tercatat setiap aset keuangan pada tanggal in the carrying amount of each financial asset as
31 Desember adalah sebagai berikut: of December 31, as follows:

2018 2017 2016

Kas dan Bank 3.791.176.208 1.417.241.820 1.514.235.431 Cash on Hand and in Bank
Piutang Usaha kepada Pihak Trade Receivables from Third
Ketiga 2.078.181.214 3.234.568.602 2.809.576.047 Parties

Total 5.869.357.422 4.651.810.422 4.323.811.478 Total

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Foreign Exchange Rate Risk

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko Foreign currency risk is the risk that the fair value
dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang or future cash flows of a financial instrument will
dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi fluctuate due to changes in foreign currency
akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada exchange rates. Currently the Company does not
saat ini, Perseroan tidak menghadapi risiko nilai face foreign exchange rate risk
tukar mata uang asing.

47

204
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai Interest rate risk is the risk that the fair value of
wajar atau arus kas masa datang dari suatu future cash flows of a financial instrument will
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat fluctuate because of changes in market interest
perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga rates. The Company is exposed to interest rate
Perseroan terutama timbul dari pinjaman untuk risk arising from loans for working capital and
modal kerja dan investasi. Pada saat ini, Perseroan investment. Currently, the Company has no policy
tidak memiliki kebijakan untuk melakukan lindung to hedge the interest rate risk.
nilai atas risiko tingkat suku bunga.

Pada tanggal 31 Desember 2018, berdasarkan As of December 31, 2018, based on a reasonable
simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga simulation, if the bank loan interest rate had been
utang bank lebih tinggi/rendah 50 basis poin, higher/lower by 50 basis points, with other
dengan asumsi variable lainnya tidak mengalami variables held constant, the loss before tax would
perubahan, maka laba sebelum pajak akan have decreased/increased by to Rp 519.5 million
turun/naik sebesar Rp 519,5 juta (31 Desember (December 31, 2017 and 2016 amounting to
2017 dan 2016 masing masing sebesar Rp 456,8 Rp 456.8 million and 466.8 million, respectively)
juta dan 466,8 juta) diakibatkan naik/turunnya beban due to the increase/decrease in interest expense
bunga yang dicatat di laba rugi. recorded in profit or loss.

Risiko Harga Price Risk

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen Price risk is the risk of fluctuations in the value of
keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. financial instruments as a result of changes in
Saat ini Perseroan tidak menghadapi risiko harga. market prices. Currently, the Company does not
face price risk.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti Prudent liquidity risk management requires the
mempertahankan kas dan bank memadai untuk Company to maintain sufficient cash on hand and
mendukung kegiatan bisnis Perseroan secara tepat in bank to support the Company’s business
waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan activities in a timely manner. To anticipate fund
dana, Perseroan telah melakukan prediksi dana management risk, the Company has estimated
untuk jangka pendek dan menengah dalam short and medium-term funds to support its
mendukung kebutuhan operasionalnya dan operational needs and and ensure the fund
memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan availability based on the sufficiency of binding
kecukupan fasilitas kredit yang mengikat. credit facilities.

48

205
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity Risk (Continued)

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan The table below analyzes the Company’s financial
Perseroan per 31 Desember berdasarkan periode liabilities as of December 31, based on the
yang tersisa dari tanggal Laporan Posisi Keuangan remaining period from the Statement of Financial
sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan Position date to the maturity date as follows:
sebagai berikut:

2 0 1 8
Lebih dari
Lebih dari Tiga Tahun
Satu Tahun sampai sampai dengan
Sampai dengan Tiga Tahun/ Lima Tahun/
Satu Tahun/ More than One Year More than Three Total/
up to One Year up to Three Years Years up to Five Years Total

Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 21.055.993.574 - - 21.055.993.574 Trade Payables to Third Parties
Beban Akrual 5.911.733.194 - 5.911.733.194 Accrued Expenses
Utang Bank 92.680.943.847 9.535.124.647 1.684.825.140 103.900.893.634 Bank Loans
Utang Pembiayaan Konsumen 402.366.751 944.090.472 - 1.346.457.223 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas 120.051.037.366 10.479.215.119 1.684.825.140 132.215.077.625 Total Liabilities

2 0 1 7
Lebih dari
Lebih dari Tiga Tahun
Satu Tahun sampai sampai dengan
Sampai dengan Tiga Tahun/ Lima Tahun/
Satu Tahun/ More than One Year More than Three Total/
up to One Year up to Three Years Years up to Five Years Total

Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 15.751.115.470 - - 15.751.115.470 Trade Payables to Third Parties
Utang Lain-lain kepada Pihak Ketiga 22.311.024.228 - - 22.311.024.228 Other Payables to Third Parties
Beban Akrual 221.990.368 - - 221.990.368 Accrued Expenses
Utang Bank 91.152.259.200 207.253.847 - 91.359.513.047 Bank Loans
Utang Pembiayaan Konsumen 764.136.805 44.428.927 - 808.565.732 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas 130.200.526.071 251.682.774 - 130.452.208.845 Total Liabilities

2 0 1 6
Lebih dari
Lebih dari Tiga Tahun
Satu Tahun sampai sampai dengan
Sampai dengan Tiga Tahun/ Lima Tahun/
Satu Tahun/ More than One Year More than Three Total/
up to One Year up to Three Years Years up to Five Years Total

Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 17.414.295.258 - - 17.414.295.258 Trade Payables to Third Parties
Utang Lain-lain kepada Pihak Ketiga 36.249.485.439 - - 36.249.485.439 Other Payables to Third Parties
Beban Akrual 435.676.028 - - 435.676.028 Accrued Expenses
Utang Bank 92.009.897.491 1.359.513.047 - 93.369.410.538 Bank Loans
Utang Pembiayaan Konsumen 915.003.687 258.596.424 - 1.173.600.111 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas 147.024.357.903 1.618.109.471 - 148.642.467.374 Total Liabilities

49

206
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan Perseroan ketika mengelola modal adalah The Company’s objectives when managing
untuk mempertahankan kelangsungan usaha capital are to safeguard the Company’s ability to
Perseroan serta memaksimalkan manfaat bagi continue as a going concern whilst seeking to
pemegang saham dan pemangku kepentingan maximize benefits to stockholders and other
lainnya. stakeholders.

Perseroan secara aktif dan rutin menelaah dan The Company actively and regularly reviews and
mengelola struktur permodalan untuk memastikan manages its capital structure and optimum
struktur modal dan hasil pengembalian ke stockholder return, by taking into consideration
pemegang saham yang optimal, dengan the future capital requirements and capital
mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan efficiency of the Company, prevailing and
dan efisiensi modal Perseroan, profitabilitas saat ini projected profitability, projected operating cash
dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, flows, projected capital expenditure and projected
proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang strategic investment opportunities. In order to
investasi yang strategis. Dalam rangka maintain or adjust the capital structure, the
mempertahankan atau menyesuaikan struktur Company may adjust the amount of dividends
modal, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah paid to stockholders, issue new shares or sell
dividen yang dibayarkan kepada para pemegang assets to reduce debt.
saham, mengeluarkan saham baru atau menjual
aset untuk mengurangi utang.

Perseroan memonitor berdasarkan rasio gearing. The Company monitors capital on the basis of
Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman gearing ratio. The gearing ratio is calculated as
bersih dengan total ekuitas. Pinjaman neto dihitung net debt divided by the total equity. Net debt is
dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan calculated as total borrowings less cash on hand
kas dan bank. Rasio gearing sebagai berikut: and in banks. The gearing ratio is as follows:

2018 2017 2016

Jumlah Pinjaman 105.247.350.857 92.168.078.779 94.543.010.649 Total Debt


Kas dan Bank (3.791.176.208) (1.417.241.820) (1.514.235.431) Cash on Hand and in Bank

Pinjaman Neto 101.456.174.649 90.750.836.959 93.028.775.218 Net Debt

Ekuitas 206.017.388.562 16.511.600.243 8.667.185.375 Equity

Rasio Gearing 49,25% 549,62% 1073,34% Gearing Ratio

50

207
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan The Fair Values of Financial Assets and
Liabilities

Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan The following table sets forth the carrying value
estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan and estimated fair values of the Company’s
Perseroan adalah sebagai berikut: financial instruments as follows:

2018
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar */
Carrying Amount Fair Value *

Aset Keuangan Financial Assets


Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Kas dan Bank 3.791.176.208 3.791.176.208 Cash on Hand and in Bank
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2.078.181.214 2.078.181.214 Trade Receivables from Third Parties

Total Aset Keuangan 5.869.357.422 5.869.357.422 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan pada Biaya Financial Liabilities at Amortized


Perolehan Diamortisasi Cost
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 21.055.993.574 21.055.993.574 Trade Payables to Third Parties
Beban Akrual 5.911.733.194 5.911.733.194 Accrued Expenses
Utang Bank 103.900.893.634 103.900.893.634 Bank Loans
Liabilitas Pembiayaan Konsumen 1.346.457.223 1.346.457.223 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas Keuangan 132.215.077.625 132.215.077.625 Total Financial Liabilities

2017
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar */
Carrying Amount Fair Value *

Aset Keuangan Financial Assets


Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Kas dan Bank 1.417.241.820 1.417.241.820 Cash on Hand and in Bank
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 3.234.568.602 3.234.568.602 Trade Receivables from Third Parties

Total Aset Keuangan 4.651.810.422 4.651.810.422 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan pada Biaya Financial Liabilities at Amortized


Perolehan Diamortisasi Cost
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 15.751.115.470 15.751.115.470 Trade Payables to Third Parties
Utang Lain-Lain kepada Pihak Ketiga 22.311.024.228 22.311.024.228 Other Payables to Third Parties
Beban Akrual 221.990.368 221.990.368 Accrued Expenses
Utang Bank 91.359.513.047 91.359.513.047 Bank Loans
Liabilitas Pembiayaan Konsumen 808.565.732 808.565.732 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas Keuangan 130.452.208.845 130.452.208.845 Total Financial Liabilities

51

208
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan The Fair Values of Financial Assets and
(Lanjutan) Liabilities (Continued)

2016
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar */
Carrying Amount Fair Value *

Aset Keuangan Financial Assets


Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Kas dan Bank 1.514.235.431 1.514.235.431 Cash on Hand and in Bank
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga 2.809.576.047 2.809.576.047 Trade Receivables from Third Parties

Total Aset Keuangan 4.323.811.478 4.323.811.478 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan pada Biaya Financial Liabilities at Amortized


Perolehan Diamortisasi Cost
Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 17.414.295.258 17.414.295.258 Trade Payables to Third Parties
Utang Lain-Lain kepada Pihak Ketiga 36.249.485.439 36.249.485.439 Other Payables to Third Parties
Beban Akrual 435.676.028 435.676.028 Accrued Expenses
Utang Bank 93.369.410.538 93.369.410.538 Bank Loans
Liabilitas Pembiayaan Konsumen 1.173.600.111 1.173.600.111 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas Keuangan 148.642.467.374 148.642.467.374 Total Financial Liabilities

* Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar * Measured using fair value measurement
input level 3, kecuali kas dan bank dengan input hierarchy level 3 inputs, except for cash on
level 1. hand and in bank using with level 1.

Nilai wajar didefinisikan sebagai harga yang akan Fair value is the price that would be received to
diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang sell an asset or paid to transfer a liability in an
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas orderly transaction between market participants at
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada the measurement date.
tanggal pengukuran.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Fair values of financial assets and liabilities are
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian determined by using valuation methods and
dan asumsi nilai wajar kas dan bank, piutang usaha assumptions the fair values of cash on hand and
kepada pihak ketiga, utang usaha kepada pihak in bank, trade receivables from third parties, trade
ketiga, utang lain-lain kepada pihak ketiga, beban payables to third parties, other payables to third
akrual, utang bank dan utang pembiayaan parties, accrued expenses, bank loans and
konsumen mendekati nilai tercatatnya, karena consumer financing payables were reasonable
jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas approximations of their carrying values due to
instrumen keuangan tersebut atau di kenakan suku their short-term nature, or because they were
bunga pinjaman yang berlaku di pasar pada tanggal charged with a loan interest rate applied in the
Laporan Posisi Keuangan. market at the Statement of Financial Position
date.

25. PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING 25. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND


AGREEMENTS

Sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh Related to the credit facilities obtained from PT
dari PT Bank Mestika Dharma Tbk, Perseroan Bank Mestika Dharma Tbk, the Company is
diwajibkan untuk memenuhi persyaratan required to fulfill the requirements as stated in
sebagaimana dicantumkan dalam perjanjian kredit the credit agreement (Note 10).
(Catatan 10).

52

209
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

26. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN 26. SUPPLEMENTARY INFORMATION TO THE


ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS

a. Aktivitas Non Kas yang Signifikan a. Significant Non Cash Activities

2018 2017 2016

Perolehan Aset Tetap melalui: Acquisition of Fixed Assets


through:
- Peningkatan Liabilitas - Increase in Consumer Financing
Pembiayaan Konsumen 1.452.103.116 224.000.000 325.199.469 Payables
- Peningkatan Surplus Revaluasi 180.119.652.013 - - - Increase in Revaluation Surplus
Penurunan Piutang karena Decrease in Receivables due to
Penghapusan Piutang - - 6.957.113.191 Receivable Write-off

b. Perubahan Liabilitas yang Timbul dari Aktivitas b. Changes in Liabilities Arising from Financing
Pendanaan: Activities:

Liabilitas
Pembiayaan
Konsumen/
Utang Bank/ Consumer Financing
Bank Loans Payables

Saldo 1 Januari 2018 91.359.513.047 808.565.732 Balance as of January 1, 2018


Perolehan Aset Tetap melalui Pembiayaan Acquisition of Fixed Assets through
Konsumen - 1.452.103.116 Consumer Financing
Arus Kas 12.541.380.587 (914.211.625) Cash Flows
Saldo 31 Desember 2018 103.900.893.634 1.346.457.223 Balance as of December 31, 2018

27. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 27. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

- Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 032/BWSI/ - Based on Credit Agreement


DIVMKRD/II/2019 tanggal 8 Februari 2019, No. 032/BWSI/DIV MKRD/II/2019 dated
Perseroan memperoleh pinjaman dari PT Bank February 8, 2019, the Company obtained
Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk sebagai credit facilities from PT Bank Woori Saudara
berikut: Indonesia 1906 Tbk as follows:

a. Fasilitas Pembiayaan Umum dengan total a. General Financing Facility with a


maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 maximum facility amounting to
untuk pelunasan fasilitas modal kerja di Rp 50,000,000,000 for settling the
PT Bank Mestika Dharma Tbk (Catatan 10). working capital facility at PT Bank
Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 8 Mestika Dharma Tbk (Note 10). This
Februari 2024. Tingkat bunga per tahun facility will mature on February 8, 2024,
yang dibebankan sebesar 11%. bearing annual interest at 11%.

b. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan b. Overdraft Facility with a maximum facility
total maksimum sebesar Rp 90.000.000.000 amounting to Rp 90,000,000,000 for
untuk pelunasan fasilitas modal kerja di settling the working capital facility at
PT Bank Mestika Dharma Tbk (Catatan 10) PT Bank Mestika Dharma Tbk (note 10)
dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini jatuh and additional working capital. This
tempo pada tanggal 8 Februari 2020. facility will mature on February 8, 2020,
Tingkat bunga per tahun yang dibebankan bearing annual interest at 11%.
sebesar 11%.

53

210
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

27. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 27. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
(Lanjutan) (Continued)

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan: The credit facilities are secured with:

a. Sebidang tanah dengan Hak Guna a. A plot of 6,720 m2 land with Building Use
Bangunan (HGB) No. 195/Kelurahan Rights (HGB) No. 195/Kelurahan
2
Purwantoro seluas 6.720 m yang terletak di Purwantoro located at Jalan Letnan
Jalan Letnan Jenderal S. Parman No. 92, Jenderal S. Parman No. 92, Malang and
Malang dan terdaftar atas nama Perseroan. registered on behalf of the Company.
b. Sebidang tanah dengan HGB b. A plot of 9,940 m2 land with HGB
No. 297/Kelurahan Purwantoro seluas No. 297/Kelurahan Purwantoro located at
2
9.940 m yang terletak di Jalan Letnan Jalan Letnan Jenderal S. Parman No. 92,
Jenderal S. Parman No. 92, Malang dan Malang and registered on behalf of
terdaftar atas nama Perseroan. the Company.
c. Jaminan pribadi Djonny Saksono. c. Personal guarantee from Djonny
Saksono.

Perseroan juga dibatasi dalam beberapa hal, The Company is also restricted in several
antara lain: matters, among others:

- Mengagunkan jaminan yang telah - Pledge collateral that has been pledged
dijaminkan kepada pihak lain; to other parties;
- Mengajukan permohonan pailit secara - File a bankruptcy application by itself to
sendiri kepada Pengadilan Niaga; the Commercial Court;
- Perseroan diperkenankan untuk melakukan - The Company is permitted to conduct,
antara lain, namun tidak terbatas pada hal- among others, but not limited to the
hal dibawah ini dengan terlebih dahulu following matters, by obtaining prior
mendapatkan persetujuan tertulis: written approval:

a. Mengikatkan diri sebagai penjamin a. Bind itself as a guarantor for other


terhadap pihak lain; parties;
b. Menerima pinjaman baru dari kreditur b. Receive new loans from other
lain atau lembaga keuangan lainnya, creditors or other financial
kecuali transaksi dagang yang lazim institutions, except the usual trade
dan fasilitas bank lain yang sudah ada transactions and other bank facilities
saat ini. that already exist today.
c. Melakukan investasi jangka panjang c. Make long-term investments in
dalam bentuk obligasi dan saham yang bonds and shares that are not liquid
belum liquid yang diperdagangkan di which is traded on the stock
bursa saham tanpa sepengetahuan exchange without the knowledge of
dari pihak bank. the bank.

- Berdasarkan Perjanjian Lisensi Merek Dagang - Based on the Trademark License Agreement
tanggal 26 Maret 2019, antara Djonny Saksono dated March 26, 2019, between Djonny
dengan Perseroan mengenai pemberian hak Saksono and the Company regarding the
lisensi kepada Perseroan untuk menggunakan granting of licensing rights to the Company to
merek yang dilisensikan di dalam wilayah use brands licensed within the territory of the
Republik Indonesia yang bersifat eksklusif dan Republic of Indonesia that are exclusive and
tidak dapat dialihkan sebagai nama merek cannot be transferred as trademark names in
dagang sehubungan dengan pelaksanaan connection with the implementation of the
kegiatan usaha Perseroan. Biaya penggunaan Company's business activities. Licensed
merek yang dilisensikan adalah sebesar Rp 0 brand usage fee is Rp. 0 for a period of 10
untuk jangka waktu selama 10 tahun, jangka years, the period can be extended again no
waktu dapat diperpanjang kembali paling later than 3 months before the expiration of
lambat 3 bulan sebelum berakhirnya jangka this agreement period.
waktu perjanjian ini.

54

211
PT INDONESIAN TOBACCO Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PER 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016 DAN AS OF DECEMBER 31, 2018, 2017 AND 2016
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL- AND FOR THE YEARS THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, except Otherwise Stated)

27. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 27. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
(Lanjutan) (Continued)

- Berdasarkan Akta No. 4 tanggal 1 April 2019 - Based on Notarial Deed No. 4 dated April 1,
dari Notaris Rini Yulianti, S.H., pemegang 2019 of Notary Rini Yulianti, S.H., the
saham menyetujui perubahan status Perseroan stockholders agreed to change the status of
dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan the Company from a Private Company to a
Terbuka, peningkatan modal dasar dari Publicly Listed Company, increases in
Rp 33.333.000.000 menjadi Company’s authorized capital from
Rp 133.332.000.000, perubahan nilai nominal Rp 33,333,000,000 to Rp 133,332,000,000,
saham Perseroan dari Rp 1.500.000 per saham change the Company’s per value from
menjadi Rp 50 per saham dan perubahan Rp 1,500,000 per share to Rp 50 per share
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan and change the Company’s Boards of
menjadi sebagai berikut: Commissioners and Directors to become as
follows:

Komisaris Utama : Shirley Suwantinna : President Commissioner


Komisaris Independen : Samsul Hidayat : Independent Commissioner
Direktur Utama : Djonny Saksono : President Director
Direktur : Helly Ardiani Adi Pertiwi : Directors

Akta Perubahan tersebut telah memperoleh The Deed of Amendment has been approved
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi by the Minister of Law and Human Rights of
Manusia Republik Indonesia dalam Surat the Republic of Indonesia in Decision Letter
Keputusan No. AHU-0018253.AH.01.02.Tahun No. AHU-0018253.AH.01.02.Tahun 2008
2019 tanggal 2 April 2019. dated April 2, 2019.

28. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 28. REISSUANCE FOR FINANCIAL STATEMENTS

Beberapa informasi di Laporan Keuangan per Some information in the Financial Statements as
31 Desember 2018, 2017 dan 2016 serta untuk of December 31, 2018, 2017 and 2016 and for the
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut years then ended has changed for the purposes
telah mengalami perubahan untuk keperluan of the Company’s corporation action plan as
rencana aksi korporasi Perseroan sebagai berikut: follows:

a. Penambahan informasi pada Pendirian a. The addition information in the Company


Perseroan. Establishment.
b. Penyesuaian pengungkapan hal lain dalam b. Adjustments disclosures of other matters in
Laporan Auditor Independen. the Independent Auditor’s Report.
c. Penyesuaian pengungkapan informasi dalam c. Adjustments disclosures of information in
Catatan 2f Note 2f.
d. Penambahan pengungkapan syarat dan d. Additional disclosures of term and restrictions
pembatasan atas fasilitas kredit dalam Catatan of the credit facilities in Note 10.
10.

55

212
XX. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS ASET TETAP PERSEROAN

213
214
215
216
217
218
219
220
221
222

Anda mungkin juga menyukai