Anda di halaman 1dari 344

JADWAL

Tanggal Efektif : 30 April 2019


Masa Penawaran Umum : 3 – 9 Mei 2019
Tanggal Penjatahan : 13 Mei 2019
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 15 Mei 2019
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 15 Mei 2019
Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 16 Mei 2019
OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK’) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK
MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS
INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN
PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT JASNITA TELEKOMINDO TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG
JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN
KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA
PT BURSA EFEK INDONESIA (‘BEI’).

PT Jasnita Telekomindo Tbk.


Kegiatan Usaha Utama:
Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi, Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel, Aktivitas Telekomunikasi Tanpa
Kabel, Aktivitas Telekomunikasi Satelit, Internet Service Provider, Jasa Sistim Komunikasi, Aktivitas Hosting dan Yang
Berkaitan Dengan Itu, Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial, Aktivitas Call Centre
Kantor Kedudukan:
E-Trade Building lt 5 Suite B
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55 RT. 001, RW. 004 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng
Kota Administrasi Jakarta Pusat 10350
Website: www.jasnita.co.id
Telp.: 021-2856 5288 Faks.: 021-391 6282
Email: corpsec@jasnita.co.id
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak 203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham baru yang merupakan Saham Biasa
Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau sebanyak 25% (dua puluh lima persen)
dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan
(portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp246,- (dua ratus empat
puluh enam rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai
Penawaran Umum adalah sebesar Rp50.038.048.200 (lima puluh miliar tiga puluh delapan juta empat puluh delapan ribu
dua ratus Rupiah).
Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”),hak atas pembagian saham
bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT UOB Kay Hian Sekuritas


PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN
KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN
RISIKO UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI YANG MELIPUTI ADANYA KEBOCORAN
DATA DAN INFORMASI, DAN ADANYA AKSES KE PERUSAHAAN YANG TIDAK DIINGINKAN. KETERANGAN
LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT PADA BAB VI FAKTOR RISIKO.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG
DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN
SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN
TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN
DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI
PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR
DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-
SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN
DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).
Prospekus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2019
PT Jasnita Telekomindo Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dengan Surat No. 079/BOD-JT/I/19 perihal Surat Pengantar untuk Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan tertanggal 17 Januari 2019 sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di PT Bursa
Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Surat Persetujuan Prinsip dari BEI Nomor S-01058/BEI.PP2/02-
2019 pada tanggal 26 Februari 2019 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas
Perseroan. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini
dibatalkan demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan
sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung
jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan dan laporan yang
disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan
yang berlaku dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesinya
masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang Terafiliasi dilarang memberikan keterangan
dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam prospektus ini tanpa
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi
Efek.

PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta para Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud
dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU


PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH
NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN
LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU
DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK
MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM
TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN
TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB


DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA
YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN....................................................................................................iii

RINGKASAN........................................................................................................................................... x

I. PENAWARAN UMUM................................................................................................................... 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM................................................ 5

III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI MATERIAL................................................................. 7

IV. PERNYATAAN UTANG............................................................................................................... 24

V. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................... 29

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN.......................................................................... 33


1. GAMBARAN UMUM............................................................................................................ 33
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA............................................. 36
3. ANALISIS KEUANGAN........................................................................................................ 37
4. ANALISIS RASIO KEUANGAN............................................................................................ 51
5. KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA DAN TIDAK BERULANG LAGI DIMASA
DATANG............................................................................................................................... 54
6. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI............................................................................. 54

VII. FAKTOR RISIKO......................................................................................................................... 56

VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK............................. 60

IX. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA


KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA........................................................................... 62
A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN........................................................................... 62
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN............................................................................... 62
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN......................................... 63
3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN.................................................. 66
4. TATA KELOLA PERUSAHAAN..................................................................................... 71
5. SUMBER DAYA MANUSIA........................................................................................... 77
6. PERSAINGAN USAHA................................................................................................. 79
7. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN................................................................... 79
8. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN
PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM........................................................... 80
9. TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI................................................. 81
10. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM..... 83
11. ENTITAS ANAK............................................................................................................ 86
12. PERIZINAN................................................................................................................... 90
13. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN....................................................... 92

i
14. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN.............................................. 93
15. PERJANJIAN ASURANSI………….............................................................................. 94
16. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN
KOMISARIS, DAN DIREKSI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.............................. 95
B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA.......................... 98
1. TINJAUAN UMUM DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF............................................... 98
2. KEGIATAN USAHA....................................................................................................... 98
3. STRATEGI USAHA..................................................................................................... 109
4. PENGHARGAAN....................................................................................................... 112
5. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL................................................................................ 112
6. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN........ 112
7. KECENDERUNGAN USAHA PERSEROAN.............................................................. 113

X. EKUITAS................................................................................................................................... 114

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................... 119

XII. PERPAJAKAN........................................................................................................................... 120

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK...................................................................................................... 122

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL...................................................... 123

XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING


LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM................................................................................ 126

XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM.......................................................................................... 134

XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN EFEK


BERSIFAT EKUITAS................................................................................................................. 140

XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM.............................................................................................. 141

XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN................ 142

XX. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS ASET PERSEROAN.............................................. 143

XXI. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS SAHAM PERUSAHAAN YANG AKAN DIBELI
OLEH PERSEROAN................................................................................................................. 144

XXII. LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN...................................................................................... 145

ii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Afiliasi : Yang dimaksud dengan afiliasi sesuai UUPM adalah:


a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;
b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau
Komisaris dari pihak tersebut;
c) hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau
lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;
d) hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
Perseroan tersebut;
e) hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau
f) hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.
BAE : Biro Administrasi Efek.
Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak
dan kewajibannya.
Bapepam-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan atau para pengganti dan penerima
hak dan kewajibannya, serta Peraturan Menteri Republik Indonesia
No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

BEI atau Bursa Efek Indonesia : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara
mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek
Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan beserta para pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya.
BNRI : Berita Negara Republik Indonesia.
Bursa Efek : Berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka
4 UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh BEI.
Daftar Pemegang Saham : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan
(DPS) tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan
Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang
Rekening kepada KSEI.
Daftar Pemesanan Pembelian : Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan
Saham (DPPS) jumlah yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi
Efek.

iii
Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh ketentuan yang terdapat pada Peraturan
No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/
BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum nomor 4, yakni sebagai berikut:
1) atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan
Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah
mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan
yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka
Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan
Penawaran Umum; atau
b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir
yang disampaikan Emiten atau yang diminta OJK dipenuhi;
atau
2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang
diperlukan.
Entitas Anak : Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan
dengan laporan keuangan Perseroan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Formulir Konfirmasi Penjatahan : Berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan atas
Saham (FKPS) nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas Saham Yang
Ditawarkan di pasar perdana.
Formulir Pemesanan : Berarti salinan asli dari formulir pemesanan pembelian terkait
Pembelian Saham (FPPS) Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam 5 (lima) rangkap,
masing-masing rangkap mana harus diisi secara lengkap, dibubuhi
tanda tangan asli pemesan, dan diajukan oleh calon pembeli kepada
para Penjamin Emisi Efek, dan agen penjualan (jika ada) pada
waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama Masa Penawaran
Umum.
Harga Penawaran : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan, melalu Penawaran
Umum yang harganya telah ditentukan melalui proses bookbuilding,
yaitu Rp246,- (dua ratus empat puluh enam Rupiah).
Hari Bank : Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta
menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi
perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.
Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia bukan sebagai Hari Kerja biasa.
KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.
KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di
Jakarta, yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam
UUPM, yang dalam emisi saham bertugas mengadministrasikan
saham berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek di KSEI
pada penitipan kolektif.

iv
Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain
yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima
dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek,
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Manajer Penjatahan : Berarti PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang bertanggung jawab atas
penjatahan atas penjualan saham yang ditawarkan yang akan
dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah
saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan
Peraturan No. IX.A.7.
Masa Penawaran Umum : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan
pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, kecuali jika Masa
Penawaran Umum itu ditutup lebih dini sebagaimana ditentukan
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, namun tidak boleh kurang
dari 1 (satu) Hari Kerja dan maksimal 5 (lima) Hari Kerja.
Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik Warga Negara
Indonesia/badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/badan
asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia
maupun bertempat tinggal/berkedudukan hukum di luar negeri.
Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang beru
bah nama menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan
Republik Indonesia, dan terakhir berubah menjadi Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan atau : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
OJK pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November
2011 (tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UU No. 21 Tahun 2011”).
Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan
Pasal 55 UU No. 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima
hak dan kewajibannya.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening
Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan
Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak
langsung memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen)
hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang
dikeluarkan oleh Perseroan.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.
Penawaran Umum atau : Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan
Penawaran Umum Perdana oleh Perseroan kepada Masyarakat dengan mengingat syarat dan
Saham ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek dan tata cara yang diatur dalam UUPM dan ketentuan yang
berlaku di Bursa Efek di Indonesia.

v
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI sebagaimana
dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Emisi Efek : Berarti Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan perserta sindikasi
Penjamin Emisi Efek (apabila ada) yang mengadakan kesepakatan
dengan Perseroan dan akan bertanggung jawab, secara sendiri-
sendiri dan tidak bersama untuk menawarkan dan menjual Saham
Yang Ditawarkan kepada Masyarakat dengan kesanggupan penuh
(full commitment) serta melakukan pembayaran hasil Penawaran
Umum di pasar perdana kepada Perseroan melalui Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dengan memperhatikan syarat dan ketentuan
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan
Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT UOB Kay Hian
Sekuritas, suatu Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta,
sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek.
Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009
tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 November
2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran
Umum.
Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November
2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentigan Transaksi
Tertentu.
Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November
2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama.
Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 7/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tentang Dokumen
Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.
Peraturan OJK No. 8/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi
Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran
Umum Efek Bersifat Ekuitas.
Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember
2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum.
Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka.

vi
Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Perjanjian Penjaminan Emisi : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 02 tanggal 2 April
Efek 2019, juncto Addendum I Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
No. 19 tanggal 22 April 2019 yang semuanya dibuat oleh dan antara
Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek di hadapan
Unita Christina Winata, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
Perjanjian Pengelolaan : Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Saham No. 03 tanggal 2 April
Administrasi Saham 2019 juncto Addendum I Akta Perjanjian Pengelolaan Saham No.
20 tanggal 22 April 2019 yang semuanya dibuat oleh dan antara
Perseroan dengan BAE di hadapan Unita Christina Winata, Sarjana
Hukum, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Persetujuan Prinsip : Berarti Surat Persetujuan Prinsip dari BEI Nomor S-01058/BEI.
PP2/02-2019 pada tanggal 26 Februari 2019 perihal Persetujuan
Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Perseroan
Perjanjian Pendaftaran Efek : Berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI
No. SP-111/SHM/KSEI/1218 tanggal 14 Januari 2019 yang
bermeterai cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara
Perseroan dengan KSEI, berikut perubahan, perbaikan, penambahan
atau pembaruan atasnya sebagaimana dapat diadakan oleh para
pihak di kemudian hari.
Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan yang diterbitkan oleh OJK yang menyatakan
bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.
Perseroan : Berarti PT Jasnita Telekomindo Tbk.
Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 butir 26 UUPM dan Peraturan OJK No.8/2017.
Prospektus Awal : Berarti suatu informasi tertulis yang memuat seluruh informasi
dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian
dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah
Saham Yang Ditawarkan namun dapat memuat informasi awal
sehubungan dengan jumlah maksimum Saham Yang Ditawarkan,
Harga Penawaran, penjaminan emisi efek atas penerbitan
atau hal lainnya terkait syarat-syarat penawaran yang belum
dapat ditentukan pada saat itu, sesuai dengan Peraturan OJK
No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.
Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal berisikan fakta-fakta
dan pertimbangan-pertimbangan terpenting yang disusun dan
diterbitkan.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana
milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau
Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening
efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek
dan/atau Bank Kustodian.

vii
Rekening Penawaran Umum : Berarti rekening atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada
bank penerima untuk menampung dana yang diterima dari investor.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan, UUPT, dan UUPM.
RUPSLB : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan, UUPT, dan UUPM.
Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus
Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan
(portepel) Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat
melalui Penawaran Umum dalam jumlah sebanyak 203.406.700
(dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham, yang
selanjutnya dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru, yaitu sebanyak 203.406.700 (dua ratus tiga juta
empat ratus enam ribu tujuh ratus) Saham Baru, yang ditawarkan
dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek
melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada
BEI pada Tanggal Pencatatan.
SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.
Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan,
pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara
elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian
didistribusikan kepada pemesan, yang dalam hal ini adalah tanggal
15 Mei 2019.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan
pada pasar perdana yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek
kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu
pada Tanggal Distribusi, yang dalam hal ini adalah tanggal 15 Mei
2019.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa
Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
Tanggal Distribusi, yang dalam hal ini adalah tanggal 16 Mei 2019.
Tangggal Pengembalian : Berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian
Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek
melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian
atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya
penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum saham Perdana
dibatalkan atau ditunda. Tanggal pengembalian uang pemesanan
paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penjatahan atau 2 (dua)
hari kerja sejak tanggal keputusan penundaan atau pembatalan
Penawaran Umum.
Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah
penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana, pada saat
mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham Yang
Ditawarkan bagi setiap pemesan, yang dalam hal ini adalah tanggal
13 Mei 2019.
TDP : Berarti Tanda Daftar Perusahaan.

viii
UU Pasar Modal/UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995
tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.
3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.
UU Perseroan Terbatas/UUPT : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.

ix
RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi
Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan
informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait,
serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang
tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam
mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Seluruh
informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam
jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan
informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini,
yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan
oleh faktor pembulatan tersebut.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

Perseroan didirikan pada tahun 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 119 tanggal 25 Januari 1996 yang
dibuat di hadapan Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah denganAkta Perubahan
Anggaran Dasar No. 45 tanggal 14 Agustus 1996 yang dibuat di hadapan Susi Susilowaty Wisnu, S.H.,
Notaris Pengganti dari Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (“Menkeh”) yang sekarang telah
berubah nama menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”)
sesuai dengan Surat Keputusan No. 02-8554.HT.01.01.Th.96 tanggal 22 Agustus 1996, dan terdaftar
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 09031625850 tanggal 12 Nopember
1997.

Perseroan telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, dan perubahan anggaran dasar
terakhir dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 07 tanggal
10 Desember 2018, yang dibuat oleh Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan
(“Akta 07/2018”), akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0030185.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, telah memperoleh
bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0275103
tanggal 13 Desember 2018, dan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0275104 tanggal 13 Desember 2018, ketiganya telah terdaftar pada Daftar Perseroan
No. AHU-0169887.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 03 tanggal 6 Pebruari 2019, yang dibuat di
hadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan (“Akta 03/2019”) akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. 006110.AH.01.02.Tahun
2019 tanggal 6 Pebruari 2019, serta telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0019358.AH.01.11.
Tahun 2019 tanggal 6 Pebruari 2019.

Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku pada tanggal Prospektus ini adalah sebagaimana dimuat
pada Akta 07/2018 juncto Akta 03/2019.

x
2. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta 07/2018, struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan adalah:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
%
(Lembar) (Rupiah)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000 70,69
PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000 21,25
PT VIAeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000 3,75
Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000 3,76
Nurharjanto 3.375.000 337.500.000 0,55
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000 100,00
Jumlah Modal Saham dalam Protepel 1.830.660.000 183.066.000.000

3. PENAWARAN UMUM

Jumlah Saham Yang Ditawarkan: Sebanyak 203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu
tujuh ratus) atau sebanyak 25% (dua puluh lima persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum ini.
Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah).
Harga Penawaran : Rp246,- (dua ratus empat puluh enam Rupiah)
Jumlah Penawaran Umum : 50.038.048.200 (lima puluh miliar tiga puluh delapan juta empat
puluh delapan ribu dua ratus Rupiah)
Tanggal Penawaran Umum : 3 – 9 Mei 2019
Tanggal Pencatatan di BEI : 16 Mei 2019

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham
biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang hak yang sama
dan sederajat dalam seagala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yuang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak
atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam
UUPT.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara
proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Sebelum Rencana Penawaran Sesudah Rencana Penawaran
%
Keterangan Umum Perdana Umum Perdana
%
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000 2.440.880.000 244.088.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh:
PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000 70,69% 431.340.000 43.134.000.000 53,01%
PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000 21,25% 129.672.000 12.967.200.000 15,94%
PT VIAeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000 3,75% 22.883.000 2.288.300.000 2,81%
Kristina Dwi Suryani
Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000 3,76% 22.950.000 2.295.000.000 2,82%
Nurharjanto 3.375.000 337.500.000 0,55% 3.375.000 337.500.000 0,41%
Masyarakat - - - 203.406.700 20.340.670.000 25,00%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000 100,00% 813.626.700 81.362.670.000 100,00%
Jumlah Saham Dalam
Portepel 1.830.660.000 183.066.000.000 1.627.253.300 162.725.330.000

xi
4. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait
emisi efek akan digunakan untuk

PT Jasnita Telekomindo Tbk (“Perseroan”) bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang
akan diperoleh dari Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lain terkait Penawaran
Umum, seluruhnya akan dipergunakan, untuk:
1. Sekitar 49% (empat puluh sembilan persen) akan digunakan untuk pembelian Tanah berikut
Bangunan dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 621, yang terletak di Jl. Guntur No. 45,
RT 013 RW 05, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, terdaftar atas
nama Suganda Setiadikurnia;
2. Sekitar 18% (delapan belas persen) atau akan digunakan untuk pengambilalihan 99,99%
(sembilan puluh sembilan persen) saham dalam PT Sakti Makmur Pratama (“SMP”) yaitu sebanyak
69.993 (enam puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga) lembar saham dari pemegang
saham lama SMP.
3. Sekitar 20% (dua puluh persen) akan digunakan untuk setoran modal pemegang saham dalam
SMP setelah pengambilalihan terhadap SMP dilakukan;
4. Sisanya sekitar 13% (tiga belas persen) akan digunakan sebagai Modal Kerja Perseroan dan
Entitas Anak Perseroan dalam memenuhi kebutuhan operasional, di antaranya untuk biaya gaji dan
tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi dan belanja modal, dimana
untuk Entitas Anak akan diberikan Perseroan dalam bentuk pinjaman pemegang saham.

Keterangan lebih lanjut mengenai Rencana Penggunaan Dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

5. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Maksud dan tujuan Perseroan ialah bergerak dalam bidang usaha Perdagangan Besar, Bukan Mobil
dan Motor, Telekomunikasi, Aktivitas Jasa Informasi, Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang
Kantor Dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi Dan Dana
Pensiun. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:

i.
Kegiatan usaha utama:
a. Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi
b. - Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel
- Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel
- Aktivitas Telekomunikasi Satelit
- Internet Service Provider
- Jasa Sistim Komunikasi
c. - Aktivitas Hosting dan Yang Berkaitan Dengan Itu
Portal Web Dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial
d. Aktivitas Call Centre

ii. Kegiatan usaha penunjang:


a. Perdagangan Besar Komputer dan Perlengkapan Komputer
- Perdagangan Besar Piranti Lunak
- Perdagangan Besar Suku Cadang Elektronik
Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya
b. Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain, Bukan Asuransi
Dan Dana Pensiun

Keterangan lebih lanjut mengenai Kegiatan Usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus ini.

xii
6. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perseroan meyakini bahwa kekuatan kompetitif sebagaimana berikut ini akan mendukung Perseroan
dalam melaksanakan strateginya dan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya.

Keunggulan Perseroan adalah Perseroan memiliki 5 (lima) lisensi dan sertifikasi ISO yang memungkinkan
Perseroan memenangkan tender.

Keterangan lebih lanjut mengenai Keunggulan Kompetitif Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII
Prospektus ini.

7. STRATEGI USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan beberapa strategi bisnis yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Strategi Pertumbuhan

1. Bekerja dengan mitra dengan spesialisasi. Jasnita sampai saat ini telah membangun hubungan
yang kuat dengan lebih dari 100 pemasok perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Fokus pada lengan penjualan dan memperluas saluran penjualan langsung dan tidak langsung.
3. Investasikan dengan cerdas di TIK bersama dengan inisiatif pemerintah kota pintar.
4. Investasikan dalam penelitian dan pengembangan produk sistem kepemilikan sendiri dan aplikasi
data besar.

Strategi Penjualan & Pemasaran

1. Up menjual pelanggan yang sudah ada dengan produk baru dan menemukan prospek baru.
2. Fokus pada kota-kota pinggiran kota.
3. Mitra saluran.

Keterangan lebih lanjut mengenai Strategi Usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus
ini.

8. FAKTOR RISIKO

Berikut adalah risiko-risiko yang disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Perseroan dalam
menjalankan kegiatan usahanya:

A. Risiko Utama : Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk)

B. Risiko Industri dan Opeasional

Risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan:

1. Risiko Sistem (System Risk)


2. Risiko Kejahatan (Crime Risk)
3. Risiko Bencana (Disaster Risk
4. Risiko Reputasi (Reputational Risk)
5. Risiko Kerjasama (Partnering Risk)
6. Risiko Kontrak Jasa yang TIdak Diperpanjang
7. Risiko Ketergantungan pada Satu Pelanggan
8. Risiko Kolektabilitas Piutang
9. Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human Resource/Leadership Risk)
10. Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk)
11. Risiko Paten (Patent Risk)
12. Risiko Produk yang Tidak Dijual

xiii
C. Risiko Umum:

1. Risiko Perubahan Peraturan


2. Risiko Kelalaian Perseroan Dalam Menaati Peraturan Pemerintah
3. Risiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

D. Risiko Terkait Investasi Saham Perseroan:

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana ini.
2. Fluktuasi Harga Saham Perseroan.
3. Pembagian Dividen.

Seluruh faktor risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah
diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dan dampak masing-masing risiko terhadap kegiatan
usaha dan keuangan Perseroan.

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

9. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak
yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima
dividen.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk
membayarkan dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba tahun
berjalan konsolidasi setelah menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2025,
dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.

Perseroan tidak membagikan dividen pada tahun buku 2015, 2016, dan 2017.

PERKARA MATERIAL YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara-
perkara pidana, perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha
Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial di pengadilan di
tempat kedudukan Perseroan maupun ditempat lainnya.

Adapun, Entitas Anak sedang terlibat dalam 2 (dua) perkara hukum pada Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagai berikut:

a. Gugatan Penghapusan Paten Sederhana, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga


pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register perkara No. 61/Pdt. Sus-Paten/2018/
PN.Niaga.Jkt.Pst, berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : Pengugat


1. PT Lintas Promosi Global (Penggugat I)
2. Andrew Tanyono (Penggugat II)

Tergugat
1. PT Karta Indonesia Global (Tergugat);
2. Andrew Tanner Setiawan (Turut Tergugat I);
3. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual c.q. Direktorat Hak
Cipta, Desain Industri (Turut Tergugat II).

xiv
Gugatan : - Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan invensi-invensi atas nama Tergugat di bawah ini tidak memiliki
unsur kebaruan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 3 dan Pasal 5 ayat (1)
dan (2) UU Paten:
a. Invensi “Papan Iklan Pada Sepeda Motor”, tanggal pemberian paten
sederhana 28 Agustus 2017, dengan No. IDS000001649, tanggal
penerimaan permohonan 6 Pebruari 2017; dan
b. Invensi “Kotak Iklan Pada Sepeda Motor” tanggal pemberian paten
sederhana 16 Agustus 2018, dengan No. IDS000001913, tanggal
penerimaan permohonan 29 Nopember 2017.
(untuk selanjutnya disebut “Paten Sederhana KIG”).
- Menghapuskan perlindungan paten sederhana untuk invensi-invensi Paten
Sederhana KIG;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera menghapus dari Daftar Umum
Paten invensi-invensi atas nama Tergugat yakni Paten Sederhana KIG;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk mengumumkan penghapusan paten
sederhana atas invensi-invensi atas nama Tergugat sebagaimana disampaikan
di atas dalam Daftar Umum Paten;
- Memerintahkan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan patuh
pada putusan ini; dan
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.

b. Gugatan Pembatalan Pendaftaran Desain Industri, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan


Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register perkara No. 62/PDT. SUS-
DESAIN INDUSTRI/2018/PN.NIAGA.JKT.PST, berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : Pengugat


1. PT Lintas Promosi Global (Penggugat I)
2. Andrew Tanyono (Penggugat II)

Tergugat
1. PT Karta Indonesia Global (Tergugat);
2. Andrew Tanner Setiawan (Turut Tergugat I);
3. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual c.q. Direktorat Hak
Cipta, Desain Industri (Turut Tergugat II).
Gugatan : - Menyatakan Desain Industri yang terdaftar dengan No. Pendaftaran
IDD000048029 (untuk selanjutnya disebut “Desain Industri KIG”) tidak
memiliki unsur kebaruan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 2 UU Desain
Industri;
- Menyatakan Desain Industri KIG bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan sebagaimana ketentuan Pasal 4 UU Desain Industri;
- Membatalkan atau menyatakan batal demi hukum pendaftaran Desain Industri
yang terdaftar dengan No. Pendaftaran atas nama Tergugat dengan segala
akibat hukumnya;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera mencatatkan pembatalan
Desain Industri KIG ke dalam Daftar Umum Desain Industri;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera mengumumkan pembatalan
Desain Industri KIG dalam Berita Resmi Desain Industri;
- Memerintahkan Turut Tergugat I dan II untuk tunduk dan patuh pada putusan
ini;
- Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada verzet, banding, maupun kasasi;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.

xv
Dalam perkara hukum di atas, Andrew Tanner Setiawan menjadi Turut Tergugat I karena Andrew Tanner
Setiawan berkedudukan sebagai Direktur Utama PT Karta Indonesia Global, sekaligus sebagai salah
satu orang yang terdaftar sebagai Inventor Paten Sederhana dan Pendesain Desain Industri tersebut
di atas.

Sampai dengan dikeluarkannya Prospektus ini,selain Andrew Tanner Setiawan, selaku Wakil Komisaris
Utama Perseroan, dan Direktur Utama dari Entitas anak, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,
tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak lainnya yang sedang
tersangkut dalam suatu perkara pidana ataupun perkara perdata, sengketa pajak, dan sengketa-
sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan pribadi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris, Perseroan serta Entitas Anak maupun tempat lainnya. Serta pada tanggal prospektus ini
dikeluarkan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak tidak menerima somasi
dari pihak manapun.

10. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk
periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari
Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober
2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan dan ditandatangani oleh Yazid
M. Aleq Bawafi, Ak., M.Bus., CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan
tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya telah
disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali, opini kami
tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut; (b) laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita
Telekomindo dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 (sebelum disajikan kembali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan suatu
opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017 dan 20 Juni 2016;
(c) laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo di Bursa Efek Indonesia,
serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015

Aset Lancar 33.573.011.631 36.601.818.187 14.127.367.698 11.847.738.350


Aset Tidak Lancar 55.973.813.471 20.889.719.291 24.730.118.294 31.708.887.704
Jumlah Aset 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054

Liabilitas Jangka Pendek 39.665.452.974 39.237.898.050 22.312.923.593 27.166.993.804


Liabilitas Jangka Panjang 8.385.626.995 7.740.783.881 6.725.181.659 5.982.784.628
Jumlah Liabilitas 48.051.079.969 46.978.681.931 29.038.105.252 33.149.778.432

Ekuitas 41.495.745.133 10.512.855.547 9.819.380.740 10.406.847.622

xvi
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2018 2017 2017 2016 2015
  (tidak diaudit)      

PENDAPATAN 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560


BEBAN POKOK PENDAPATAN 60.114.153.318 34.833.298.932 69.157.509.538 46.987.345.029 42.407.435.297
LABA KOTOR 32.020.432.082 4.591.623.203 21.654.776.175 8.969.774.369 1.574.156.263

BEBAN USAHA
Pemasaran 2.538.233.670 245.445.024 1.013.595.233 123.115.345 119.993.081
Umum dan administrasi 24.408.881.558 9.423.650.166 17.958.405.815 10.244.490.571 8.334.982.657
Jumlah Beban Usaha 26.947.115.228 9.669.095.190 18.972.001.048 10.367.605.916 8.454.975.738
LABA (RUGI) USAHA 5.073.316.854 (5.077.471.987) 2.682.775.127 (1.397.831.547) (6.880.819.475)

PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA


Pendapatan bunga - bersih 149.931.148 41.689.394 55.877.131 56.859.116 41.192.539
Beban keuangan dan administrasi bank (740.894.432) (30.625.168) (111.941.610) (35.468.481) (42.423.667)
Laba (Rugi) selisih kurs (634.912) 3.578.082 3.606.878 (7.739.880) (34.110.920)
Pendapatan lainnya (226.074.123) 105.289 (636.849.913) 114.688.473 5.572.480
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain-lain (817.672.319) 14.747.597 (689.307.514) 128.339.228 (29.769.568)
LABA (RUGI) SEBLUM PAJAK 4.255.644.535 (5.062.724.390) 1.993.467.613 (1.269.492.319) (6.910.589.043)

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (213.947.620) - (911.453.552) 90.745.302 41.397.002


LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA 4.041.696.915 (5.062.724.390) 1.082.014.061 (1.178.747.017) (6.869.192.041)

Dampak penyesuaian proforma atas laba bersih


periode berjalan - - 5.172.459.614 (2.415.730) -
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041)

PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF


LAIN x
Pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut
ke laba rugi x
Pengukuran kembali laba atas liabilitas imbalan
pasca kerja 435.692.672 - (388.539.256) 549.806.748 664.137.692
Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait - - - (137.426.216) (166.034.423)
Penghasilan (rugi) komprehensif lain 435.692.672 - (388.539.256) 412.380.532 498.103.269
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772)

xvii
Rasio Keuangan

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan 133,70 62,29 27,23 9,53
Beban pokok pendapatan 72,58 47,18 10,80 25,42
Laba kotor 597,37 141,42 469,81 (75,17)
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan (184,06) (257,03) (81,63) 319,18
Laba periode/tahun berjalan (179,83) 247,73 (82,88) 365,07
Jumlah asset 55,77 47,95 (10,79) (20,48)
Jumlah liabilitas 2,29 61,78 (12,40) (8,28)
Jumlah ekuitas 294,71 7,06 (5,65) (44,15)

Rasio Usaha
Laba kotor/Pendapatan 34,75 23,85 16,03 3,58
Laba periode/tahun berjalan/Pendapatan 4,39 1,19 (2,11) (15,62)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah ekuitas 0,10 0,10 (0,12) (0,66)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah aset 0,05 0,02 (0,03) (0,16)

Rasio Keuangan
Jumlah aset/Jumlah liabilitas 186,37 122,38 133,82 131,39
Jumlah liabilitas/Jumlah ekuitas 115,80 446,87 295,72 318,54
Jumlah liabilitas/Jumlah aset 53,66 81,71 74,73 76,11
Net interest bearing debt/Jumlah ekuitas 19,25 15,22 - -
Laba periode/tahun berjalan/Pinjaman bank jangka pendek 157,65 - - -
Jumlah aset lancar/Jumlah liabilitas lancar 84,64 93,28 63,31 43,61

xviii
I. PENAWARAN UMUM

Sebanyak 203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham baru yang
merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau
sebanyak 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan
kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp246,- (dua ratus empat puluh enam rupiah)
setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah
seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp50.038.048.200 (lima puluh miliar tiga puluh delapan
juta empat puluh delapan ribu dua ratus Rupiah).

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk
antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”),hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PT Jasnita Telekomindo Tbk.


Kegiatan Usaha Utama:
Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi, Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel, Aktivitas
Telekomunikasi Tanpa Kabel, Aktivitas Telekomunikasi Satelit, Internet Service Provider, Jasa Sistim
Komunikasi, Aktivitas Hosting dan Yang Berkaitan Dengan Itu, Portal Web dan/atau Platform Digital
Dengan Tujuan Komersial, Aktivitas Call Centre

Kantor Kedudukan:
E-Trade Building lt 5 Suite B
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55 RT. 001, RW. 004 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng
Kota Administrasi Jakarta Pusat 10350
Website: www.jasnita.co.id
Telp.: 021-2856 5288 Faks.: 021-391 6282
Email: corpsec@jasnita.co.id

RISIKO UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI YANG MELIPUTI


ADANYA KEBOCORAN DATA DAN INFORMASI, DAN ADANYA AKSES KE PERUSAHAAN
YANG TIDAK DIINGINKAN. KETERANGAN LEBIH LANJUT DAPAT DILIHAT PADA BAB VI
FAKTOR RISIKO.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK


LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA INI. MESKIPUN
PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN
BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU
LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU
BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR
SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH
PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN
AKAN TERJAGA.

1
Berdasarkan Akta 07/2018, struktur modal dan susunan pemegang saham Perseroan adalah:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
%
(Lembar) (Rupiah)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000 70,69
PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000 21,25
PT VIAeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000 3,75
Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000 3,76
Nurharjanto 3.375.000 337.500.000 0,55
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000 100,00
Jumlah Modal Saham dalam Protepel 1.830.660.000 183.066.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham
biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang hak yang sama
dan sederajat dalam seagala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yuang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk hak ataspembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak
atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam
UUPT.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur
permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara
proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100 per saham


Sebelum Rencana Penawaran Sesudah Rencana Penawaran
Keterangan Umum Perdana Umum Perdana
% %
Jumlah Nilai Nominal Jumlah Nilai Nominal
Saham (Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000 2.440.880.000 244.088.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh:
PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000 70,69% 431.340.000 43.134.000.000 53,01%
PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000 21,25% 129.672.000 12.967.200.000 15,94%
PT VIAeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000 3,75% 22.883.000 2.288.300.000 2,81%
Kristina Dwi Suryani 2,82%
22.950.000 2.295.000.000 3,76% 22.950.000 2.295.000.000
Pangerapan
Nurharjanto 3.375.000 337.500.000 0,55% 3.375.000 337.500.000 0,41%
Masyarakat - - - 203.406.700 20.340.670.000 25,00%
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000 100,00% 813.626.700 81.362.670.000 100,00%
Jumlah Saham Dalam
1.830.660.000 183.066.000.000 1.627.253.300 162.725.330.000
Portepel

PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham
ini sebanyak 203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus)saham biasa atas
nama atau sebanyak 25% (dua puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa
atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 610.220.000
(enam ratus sepuluh juta dua ratus dua puluh ribu) saham. Saham-saham tersebut adalah milik:

1. PT Persada Inti Sejahtera sebanyak 431.340.000 (empat ratus tiga puluh satu juta tiga ratus empat
puluh ribu) saham;
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan sebanyak 22.950.000 (dua puluh dua juta sembilan ratus lima
puluh ribu) saham;
3. Nurharjanto sebanyak 3.375.000 (tiga juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu) saham;

2
4. PT Karta Mulia Berkembang sebanyak 129.672.000 (seratus dua puluh sembilan juta enam ratus
tujuh puluh dua ribu) saham; dan
5. PT VIAeight Indonesia sebanyak 22.883.000 (dua puluh dua juta delapan ratus delapan puluh tiga
ribu) saham.

Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak
813.626.700 (delapan ratus tiga belas juta enam ratus dua puluh enam ribu tujuh ratus) saham, atau
sejumlah 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh sesudah Penawaran
Umum Perdana Saham ini.

Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI
sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek apabila memenuhi persyaratan pencatatan
yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun
lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan
perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran
Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan
sesuai dengan ketentuan UUPM.

PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/2017, untuk setiap perolehan saham yang dilakukan pada harga
yang lebih rendah dari Harga Penawaran dan terjadi dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dilarang untuk dialihkan sebagian atau
seluruh kepemilikannya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi
efektif. Mengingat bahwa:

1. PT Persada Inti Sejahtera memperoleh sebanyak 1.170.000 (satu juta seratus tujuh puluh
ribu) saham masing-masing di harga nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) setiap lembar
sahamnya secara jual beli dengan nilai transaksi sebesar Rp117.000.000,- (seratus tujuh belas
Rupiah), berdasarkan Akta Penegasan dan Jual Beli dan Pemindahan Hak-Hak Atas Saham
No. 31 tanggal 26 September 2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris
di Kota Jakarta Utara dan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 tanggal
26 September 2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta
Utara, akta mana telah memperoleh bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0246971 tanggal 27 September 2018 dan telah terdaftar pada Daftar Perseroan
No. AHU-0127709.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 27 September 2018 (“Akta 30/2018”);
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan memperoleh sebanyak 22.950.000 (dua puluh dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu) saham masing-masing di harga nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap lembar sahamnya secara hibah dengan nilai transaksi sebesar Rp2.295.000.000,- (dua miliar
dua ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) berdasarkan Akta Hibah No. 32 tanggal 26 September
2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Utara dan Akta
30/2018;
3. PT Karta Mulia Berkembang memperoleh sebanyak 129.672.000 (seratus dua puluh sembilan juta
enam ratus tujuh puluh dua ribu) saham masing-masing di harga nominal sebesar Rp100,- (seratus
Rupiah) setiap lembar sahamnya dengan cara memasukkan dana ke dalam kas Perseroan dengan
nilai transaksi sebesar Rp12.967.200.000,- (dua belas miliar sembilan ratus enam puluh tujuh
ribu dua ratus ribu Rupiah) berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa No. 31 tanggal 18 Oktober 2018, yang dibuat oleh Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris
di Kota Jakarta Utara, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-0023918.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 01 Nopember 2018 dan telah
memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0259718
tanggal 01 Nopember 2018, keduanya telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0146534.
AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 01 Nopember 2011 (“Akta 31/2018”);
4. PT VIAeight Indonesia memperoleh sebanyak 22.883.000 (dua puluh dua juta delapan ratus
delapan puluh tiga ribu) saham masing-masing di harga nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap lembar sahamnya dengan cara memasukkan dana ke dalam kas Perseroan dengan nilai
transaksi sebesar Rp2.288.300.000,- (dua miliar dua ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus
ribu Rupiah) berdasarkan Akta 31/2018.

3
maka berdasarkan hal-hal di atas, Para Pemegang Saham sebagaimana tersebut di atas telah
memahami dan menyatakan bahwa dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif, Para Pemegang Saham tidak akan mengalihkan baik sebagian maupun
seluruh saham yang dimilikinya di Perseroan, sebagaimana dituangkan dalam:

1. Surat Pernyataan PT Persada Inti Sejahtera No. 002/PIS-DIR/XII/18 tanggal 13 Desember 2018;
2. Surat Pernyataan Kristina Dwi Suryani Pangerapan tanggal 13 Desember 2018;
3. Surat Pernyataan PT Karta Mulia Berkembang No. 002/KMB-DIR/XII/18 tanggal 13 Desember
2018; dan
4. Surat Pernyataan PT VIAeight Indonesia No. 016/DIR-VIAEIGHT/XII/18 tanggal 13 Desember
2018.

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1789/M.
Kominfo/PI.02.02/12/18 tertanggal 26 Desember 2018 untuk melakukan Penawaran Umum kepada
masyarakat.

Perseroan berencana untuk mengeluarkan Efek bersifat ekuitas selambat-lambatnya dalam waktu
12 bulan setelah tanggal efektif.

SAAT INI TIDAK ADA EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM
PERSEROAN.

4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM

PT Jasnita Telekomindo Tbk (“Perseroan”) bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang
akan diperoleh dari Penawaran Umum, setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lain terkait Penawaran
Umum, seluruhnya akan dipergunakan, untuk:

1. Sekitar 49% (empat puluh sembilan persen) akan digunakan untuk pembelian Tanah berikut
Bangunan dengan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 621, yang terletak di Jl. Guntur No. 45, RT
013 RW 05, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama
Suganda Setiadikurnia;
2. Sekitar 18% (delapan belas persen) akan digunakan untuk pengambilalihan 99,99% (sembilan
puluh sembilan persen) saham dalam PT Sakti Makmur Pratama (“SMP”) yaitu sebanyak 69.993
(enam puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga) lembar saham dari pemegang
saham lama SMP.
3. Sekitar 20% (dua puluh persen) akan digunakan untuk setoran modal pemegang saham dalam
SMP setelah pengambilalihan terhadap SMP dilakukan;
4. Sisanya sekitar 13% (tiga belas persen) akan digunakan sebagai Modal Kerja Perseroan dan
Entitas Anak Perseroan dalam memenuhi kebutuhan operasional, di antaranya untuk biaya gaji dan
tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi dan belanja modal, dimana
untuk Entitas Anak akan diberikan Perseroan dalam bentuk pinjaman pemegang saham.

Perseroan memandang bahwa dengan melakukan akuisisi aset berupa tanah dan bangunan di Guntur
45, dan PT Sakti Makmur Pratama diatas maka Perseroan dapat
1. Tanah dan bangunan di Guntur 45
Diperuntukan guna memperluas penyelenggaraan layanan jasa Call Centre, dan bisnis BPO
(Business Process Call Centre).
2. PT Sakti Makmur Pratama
3. Dalam rangka memperkuat rencana poin 1, keberadaan PT Sakti Makmur Pratama dimaksudkan
guna mendukung pengembangan usaha dalam membangun layanan kreatif AP Co-Working Space
yang ditunjang dengan teknologi IT.

Sesuai dengan POJK No.30/2015, Perseroan:


1. wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (“LRPD”) hasil Penawaran Umum
Perdana Saham ini kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana
Saham telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan
tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember.

2. wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana


Saham ini dalam setiap RUPS tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran
Umum Perdana Saham telah direalisasikan.

3. apabila di kemudian hari akan melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana Saham ini, maka Perseroan wajib:
a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana Saham kepada OJK; dan
b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu

4. dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum direalisasikan, maka
Perseroan akan menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran
Umum yang merupakan transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau
Transaksi Material, Perseroan akan melaksanakannya sesuai dengan Peraturan No. IX.E.I dan/atau
Peraturan No.IX.E.2.

5
Sehubungan dengan rencana pembelian Tanah dan Bangunan serta Saham-saham dalam SMP di atas
yang merupakan transaksi Afiliasi dan Material (dimana nilai transaksi adalah sebesar Rp 30 Miliar,-
atau mencerminkan lebih dari 50% dari total Ekuitas Perseroan per 31 Oktober 2018). Sifat afiliasi dari
transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
• Tanah dan Bangunan dimiliki dan dikuasai oleh Bapak Suganda Setiadikurnia, ayah dari direktur
utama Perseroan.
• Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur SMP.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/2017, total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan
adalah sekitar 9,88% dari nilai Penawaran Umum Saham Perdana yang meliputi:

a) Biaya jasa penjamin pelaksana emisi efek sekitar 3,1% (tiga koma satu persen) yang terdiri dari
• Biaya jasa penyelenggaraan (manajemen fee) sekitar 2,1% (dua koma satu persen);
• Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,5% (nol koma lima persen); dan
• Biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,5% (nol koma lima persen).
b) Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 5,51% (lima koma lima puluh satu persen) yang
terdiri dari biaya jasa:
• Akuntan Publik sekitar 3% (tiga persen);
• Konsultan Hukum sekitar 1% (satu persen);
• Penilai sekitar 1,11% (satu koma sebelas persen); dan
• Notaris sekitar 0,4% (nol koma empat persen).
c) Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal berupa biaya jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,3% (nol
koma tiga persen).
d) Biaya pencatatan BEI sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen).
e) Biaya pendaftaran KSEI sekitar 0,03%(nol koma nol tiga persen).
f) Biaya Pernyataan Pendaftaran OJK sekitar 0,05% (nol nol lima persen).
g) Biaya Lain-lain sekitar 0,84% (nol koma delapan puluh empat persen) yang terdiri dari biaya
penyelenggaraan Due Diligence Meeting dan Public Expose, iklan surat kabar, percetakan
Prospektus dan formulir dan pelaksanaan penawaran umum.

6
III. KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI MATERIAL

Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah
dikurangi setelah dikurangi biaya emisi dan biaya lain terkait Penawaran Umum untuk pembelian
tanah dan bangunan sebagaimana dinyatakan dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 621, Desa/
Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta,
setempat dikenal dengan Jl. Guntur No. 45 RT 0013 RW 05, yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan
Kotamadya Jakarta Selatan pada tanggal 24 Agustus 2000, seluas 468 m2, sebagaimana diuraikan
dalam Gambar Situasi tertanggal 8 Nopember 1995 Nomor 5003/1995, dimana di atas tanah tersebut
terdapat bangunan 4 lantai dan 1 basemen seluruhnya seluas 1.106,75 m2 berdasarkan Izin Mendirikan
Bangunan No. 9500/IMB/2012 tanggal 7 Agustus 2012 (“Tanah dan Bangunan”) dimana penjual tanah
dan bangunan tersebut di atas merupakan pihak terafiliasi Perseroan serta pengambilalihan saham-
saham dalam PT Sakti Makmur Pratama, dimana direksi PT Sakti Makmur Pratama adalah pihak
terafiliasi dari Perseroan. Adapun keterangan tentang rencana transaksi adalah sebagai berikut:

Tanah dan Bangunan

a. Alasan dan pertimbangan transaksi : Tanah dan Bangunan terletak di area yang tenang dan
ini tidak banyak suara yang mengganggu, namun tetap
berlokasi dekat dengan pusat bisnis.
b. Lokasi Properti yang akan dibeli : Jalan Guntur No. 45, Setiabudi, Jakarta Selatan
c. Jumlah dana yang akan digunakan : Rp 22 Miliar
d. Luas Tanah dan Bangunan : 468 m2dan 1.725 m2
e. Nama penjual : Suganda Setiadikurnia
f. Hubungan Afiliasi : Tanah dan Bangunan dimiliki dan dikuasai oleh Bapak
Suganda Setiadikurnia, ayah dari Direktur Utama
Perseroan.
g. Perjanjian sehubungan dengan : Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah tanggal
transaksi ini 19 Desember 2018

Sebanyak 99,99% Saham dalam PTSakti Makmur Pratama (“Saham-saham SMP”)

a. Alasan dan pertimbangan transaksi : SMP – Menjadikan SMP (Unit Kantor L’Avenue)
ini sebagai pusat pelatihan untuk karyawan help desk dan
programmer.
b. Jumlah dana yang akan digunakan : Rp8 Miliar
c. Nama penjual : Gouw Jeny, dan Lie Felix Iriantony
d. Hubungan Afiliasi : Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur
SMP, Wakil Komisaris Utama Perseroan menjabat
sebagai Komisaris SMP.
e. Perjanjian sehubungan dengan : Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal
transaksi ini 19 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Amandemen Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 30 Januari 2019 dan Amandemen Kedua
Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Maret
2019, ketiganya dibuat di bawah tangan dan bermeterai
cukup (dengan Gouw Jeny)
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal
19 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Amandemen Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham
tanggal 30 Januari 2019, Amandemen Kedua Pengikatan
Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Maret 2019, dan
Amandemen Ketiga Pengikatan Perjanjian Jual Beli
Saham tanggal 15 April 2019, keempatnya dibuat di
bawah tangan dan bermeterai cukup (dengan Lie Felix
Iriantony)

7
f. Sehubungan dengan rencana pembelian Tanah dan Bangunan serta Saham-saham dalam SMP
di atas yang merupakan transaksi Afiliasi dan Material (dimana nilai transaksi adalah sebesar
Rp 30 Miliar,- atau mencerminkan lebih dari 50% dari total Ekuitas Perseroan per 31 Oktober
2018), maka sehubungan dengan pemenuhan Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2,
diungkapkan keterbukaan informasi yakni sebagai berikut:
Obyek transaksi yang akan : a. Rencana Perseroan untuk membeli tanah dan bangunan
ditransaksikan yang berlokasi di Jalan Guntur No. 45, Setiabudi, Jakarta
Selatan dari Suganda Setiadikurnia.

b. Rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi atas 65.000


lembar saham dan 4.993 lembar saham SMP masing-
masing dari Gouw Jeny dan Lie Felix Iriantony atau secara
keseluruhan setara dengan 99,99% saham SMP.
Nilai Wajar Transaksi yang : Rp 22 miliar dan 8 miliar
bersangkutan
Rencana nilai transaksi : Rp 22 miliar dan 8 miliar
Nama-Nama pihak yang : Perseroan (Pembeli)
bertransaksi Suganda Setiadikurnia, Gouw Jeny, dan Lie Felix Iriantony
(Penjual)

Pertimbangan dilakukannya : Perseroan mempertimbangkan untuk membeli Tanah


transaksi ini dan Bangunan serta Saham-saham SMP sebagaimana
disampaikan di atas dengan pertimbangan sebagai berikut:

Salah satu lini bisnis utama Jasnita Group dalam membeli


bangunan yang berlokasi di Jalan Guntur No. 45 yang
saat ini dipergunakan untuk Call Centre Perseroan. adalah
dikarenakan layanan Call Centre yang senantiasa bertumbuh
dan membutuhkan ruang kerja tambahan yang berlokasi di area
yang tenang dan tidak banyak suara yang mengganggu, namun
tetap berlokasi dekat dengan pusat bisnis. Hal ini dikarenakan
suara yang berlebihan dapat mengganggu layanan Call Centre
yang kami berikan, dan lokasi yang dekat dengan klien-klien
Call Centre juga akan mempermudah komunikasi sehingga
kami dapat memberikan layanan yang optimal.

Ditambah lagi Jasnita Group juga memiliki lini bisnis Data Centre
yang membutuhkan lokasi yang tidak terlalu tinggi dan akses
infrastruktur yang memadai seperti lokasi dan infrastruktur
yang telah dimiliki oleh bangunan di Jalan Guntur No. 45.

Jasnita Group juga berencana membeli PT SMP yang juga


memiliki ruangan kerja di gedung L’Avenue dikarenakan lokasi
ini sangat berpeluang menjadi salah satu pusat pelatihan untuk
karyawan help desk dan programmer. Hal yang mendukung
hal ini selain lokasi yang strategis adalah adanya Sampoerna
University di gedung L’Avenue, yang mana akan sangat
memudahkan Jasnita Group dalam melakukan ekspansi tenaga
kerja.Karena Perseroan berencana untuk mengembangkan
satu technical team sendiri yang berada pada satu entitas yang
sama, yang dalam hal ini direncanakan adsalah PT. SMP, dan
team tersebut rencanakan akan melakukan kegiatan penjualan
IT Consulting and Application Development secara terpisah.

8
Uraian Mengenai PT SMP:

PT SMP merupakan Perusahaan yang didirikan pada tahun 2007 dan beroperasi pada bidang
perdagangan, pengangkutan, pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan,
perbengkelan, pertanian dan kehutanan. Perseroan berencana untuk mengakuisisi 99,99% saham PT
SMP atau sebanyak 69.993 lembar saham dengan keterangan sebagai berikut:

Nama : PT. Sakti Makmur Pratama


Alamat : Rukan Sunter Permai, Jl. Danau Sunter Blok A, NO. 6, Sunter Agung, Tanjung priok,
Jakarta Utara
Telepon : 021-6516151 / Faximili : 021-65301412

Sejauh ini, PT SMP belum beroperasi.

Struktur Permodalan PT. SMP adalah sebagai Berikut:

Nilai Nominal Rp100.000 per saham


Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
%
(Lembar) (Rupiah)
Modal Dasar 280.000 28.000.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :
Gouw Yeny 65.000 6.500.000.000,00 92,86
Lie Felix Iriantony 5.000 500.000.000,00 7,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 70.000 7.000.000.000,00 100,00
Jumlah Modal Saham dalam Protepel 210.000 21.000.000.000,00

Direksi dan Komisaris


Direksi : Kennard JR S. kurnia
Komisaris : Andrew Tanner Setiawan

Ikhtisar Keuangan PT SMP


Laporan Posisi Keuangan

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
2018 2017 2016 2015 2014
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 28.500.000 - - - -
Piutang lain-lain - - 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Jumlah Aset Lancar 28.500.000 - 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

Aset Tidak Lancar


Aset tetap, bersih setelah
dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp612.439.231,- dan
Rp367.463.539 Nihil dan Nihil
masing-masing per 31 Oktober
2018, 31 Desember 2017, 2016,
dan 2015 6.369.368.006 6.981.807.237 - - -
Jumlah Tidak Aset Lancar 6.369.368.006 6.981.807.237 - - -
JUMLAH ASET 6.397.868.006 6.981.807.237 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

LIABLITAS DAN EKUITAS


Liabilitas Jangka Pendek
Utang lain-lain 377.770.775 6.349.270.775 - - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 377.770.775 6.349.270.775 - - -
JUMLAH LIABILITAS 377.770.775 6.349.270.775 - - -

9
(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
2018 2017 2016 2015 2014
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp100.000 per saham tahun 31
Oktober 2018, 31 Desember 2017,
2016 dan 2015 Modal ditempatkan
dan disetor penuh 70.000 saham
untuk tanggal 31 Oktober 2018
10.000 saham untuk tahun 2017,
dan 2016 dan 2015 7.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Saldo laba (183.731.769) - - - -
Laba (rugi) tahun berjalan (569.568.485) (183.731.769) - - -
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas 6.246.699.746 816.268.231 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
Kepentingan non-pengendali (226.602.515) (183.731.769) - - -
JUMLAH EKUITAS 6.020.097.231 632.536.462 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.397.868.006 6.981.807.237 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam Rupiah)
Periode sepuluh bulan yang
berakhir pada tanggal Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
31 Oktober
2018 2017 2017 2016 2015
  (Tidak diaudit)      
Pendapatan - - - - -
Beban Pokok Pendapatan - - - - -
LABA KOTOR - - - - -
BEBAN USAHA
Administrasi dan umum - - - - -
Penyusutan, pemeliharaan (612.439.231) (244.975.693) (367.463.538) - -
LABA USAHA (612.439.231) (244.975.693) (367.463.538) - -

Pendapatan (beban) lain-lain


Beban lain-lain - - - - -
Pendapatan lain-lain - - - - -
Pendapatan (beban) lain-lain,
bersih - - - - -
LABA SEBELUM PAJAK (612.439.231) (244.975.693) (367.463.538) - -

Manfaat (beban) pajak penghasilan


Pajak kini - - - - -
Pajak tangguhan - - - - -
Manfaat (beban) pajak penghasilan - - - - -
RUGI BERSIH PERIODE BERJALAN (612.439.231) (244.975.693) (367.463.538) - -

Rugi bersih periode berjalan yang


dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas (569.568.485) (122.487.846) (183.731.769)
Kepentingan non-pengendali (42.870.746) (122.487.846) (183.731.769)
Jumlah (612.439.231) (244.975.693) (367.463.538) - -
(38.277) (24.498) (36.746) - -

10
Rencana Jadwal Akuisisi Perusahaan Target
Jual Beli Saham yang menyebabkan terjadinya Akuisisi Perusahaan Target akan dilakukan segera
setelah terpenuhi (atau dikesampingkannya) seluruh ketentuan yang terdalam dalam Syarat-syarat
Tangguh.

Para Pihak sepakat untuk menandatangani Akta Jual Beli Saham yang menyebabkan beralihnya
kepemilikan Saham dari Penjual kepada Pembeli dan/atau pihak ketiga lain yang ditunjuk oleh Pembeli
paling lambat 1 (satu) bulan setelah selesainya pelaksanaan Penawaran Umum Perdana atau sesuai
dengan perubahan jangka waktu Perjanjian yang disepakati secara tertulis oleh Para Pihak dalam suatu
dokumen terpisah.

Rencana jadwal tersebut di atas berlaku untuk kedua pemegang saham SMP, yakni Gouw Jeny dan Lie
Felix Iriantony.

Ikhtisar perjanjian penting dari setiap perjanjian pembelian tanah dan akuisisi SMP.
(a) Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah tanggal 19 Desember 2018, yang dibuat di bawah tangan
dan bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. Suganda Setiadikurnia (“Pihak Pertama”).
Obyek Perjanjian : Sebidang tanah beserta bangunan dan/atau tanaman yang
berada di atasnya sebagaimana dinyatakan dalam Sertipikat
Hak Guna Bangunan No. 621, yang terletak di Desa/Kelurahan
Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Selatan, Propinsi DKI Jakarta, setempat dikenal dengan
Jl. Guntur No. 45 RT 0013 RW 05, yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Selatan pada tanggal
24 Agustus 2000, seluas 468m2, sebagaimana diuraikan
dalam Gambar Situasi tertanggal 8 Nopember 1995 Nomor
5003/1995, dimana di atas tanah tersebut terdapat bangunan
4 lantai dan 1 basemen seluruhnya seluas 1.106,75 m2
berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan No. 9500/IMB/2012
tanggal 7 Agustus 2012.
Nilai Perjanjian : Rp22.000.000.000,00 (dua puluh dua miliar Rupiah).
Jangka Waktu : Sejak tanggal Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah hingga
tanggal Akta Jual Beli.
Syarat-syarat Tangguh : Pihak Pertama
- Tidak terjadi peristiwa atau keadaan apapun sebelum
ditandatanganinya Akta Jual Beli (peristiwa atau keadaan
yang terjadi di luar kendali Pihak Pertama) yang dapat
menghalangi pelaksanaan penandatanganan Akta Jual
Beli;
- Pihak Pertama telah menerima secara penuh Harga
Pembelian atas Tanah dan Bangunan sebelum
ditandatanganinya Akta Jual Beli;
- Disetujuinya pelaksanaan Transaksi oleh PT Yudha
Bhakti Tbk., selaku pemegang Hak Tanggungan atas
Tanah dan Bangunan;
- Pihak Pertama telah melakukan dan memperoleh
seluruh pernyataan, persetujuan dan pengecualian yang
dibutuhkan dari pihak berwenang di Indonesia dan atau
pihak lain yang terkait sehubungan dengan penjualan
dan pengalihan Tanah dan Bangunan, sebagaimana
diwajibkan dalam ketentuan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.

11
Perseroan
- Tidak terjadi peristiwa atau keadaan apapun sebelum
ditandatanganinya Akta Jual Beli (peristiwa atau keadaan
yang terjadi di luar kendali Perseroan) yang dapat
menghalangi pelaksanaan penandatanganan Akta Jual
Beli;
- Perseroan telah membayar secara penuh Harga
Pembelian atas Tanah dan Bangunan kepada Pihak
Pertama sebelum ditandatanganinya Akta Jual Beli;
- Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Dewan
Komisaris Perseroan sehubungan dengan Transaksi;
- Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari
OJK sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana yang dilakukan oleh Perseroan serta
pelaksanaan Transaksi;
- Perseroan telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-
undangan yang dipersyaratkan dalam kedudukannya
selaku perusahaan publik termasuk tetapi tidak terbatas
pada telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan/atau telah melakukan
keterbukaan informasi ke OJK dan masyarakat dan/
atau ketentuan lainnya sebagaimana dipersyaratkan
sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum
Perdana dan pelaksanaan Transaksi.
Kewajiban Perseroan : - Membeli dan menerima pengalihan Tanah dan Bangunan
segera setelah dipenuhinya seluruh syarat dalam
Perjanjian;
- Perseroan dan Pihak Pihak Pertama sepakat menanggung
kewajiban pajak dan biaya yang timbul sehubungan
dengan jual Beli Tanah dan Bangunan;
- Selama jangka waktu perjanjian, Perseroan tidak akan
melaksanakan hal-hal yang merugikan kepentingan Pihak
Pertama selaku pemilik Tanah dan Bangunan yang sah,
termasuk namun tidak terbatas pada pengalihan Tanah
dan Bangunan kepada pihak lain;
- Hal-hal yang diatur dalam Syarat Tangguh untuk
Perseroan;
Tanggal Pembayaran : - 1 (satu) bulan setelah selesainya pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana
Pengakhiran Perjanjian : - Para Pihak dengan ini sepakat dan setuju bahwa
Perjanjian tidak dapat diakhiri secara sepihak oleh Pihak
lainnya;
- Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara
sepihak dalam hal Perseroan tidak melaksanakan
kewajiban-kewajibannya atau melanggar ketentuan dan
pernyataan yang diberikan dalam Perjanjian;
- Apabila Pihak Pertama mengakhiri Perjanjian karena
sebab di atas, Perseroan harus mengosongkan Tanah
dan Bangunan dan menyerahkan penguasaan Tanah dan
Bangunan kepada Pihak Pertama. Segala kerugian atau
biaya-biaya untuk pengosongan Tanah dan Bangunan
wajib untuk dibayar oleh dan menjadi tanggungan Pihak
Kedua. Harga Pembelian yang telah dibayarkan tidak
dapat diklaim kembali oleh Perseroan;

12
- Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini dapat diakhiri
dalam hal tidak diperoleh Surat Efektif dari OJK
sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan
seluruh pembayaran yang telah dilakukan oleh Perseroan
kepada Pihak Pertama sehubungan dengan Transaksi
wajib dikembalikan dalam jangka waktu paling lambat
3 (tiga) Hari Kerja setelah diketahui dan masing-masing
Pihak mengenai hal tersebut.
Penyelesaian Perselisihan : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

(b) Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 19 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Amandemen Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Januari 2019 dan Amandemen
Kedua Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Maret 2019, ketiganya dibuat di bawah
tangan dan bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. Gouw Yeny (“Penjual”).
Obyek Perjanjian : 65.000 (enam puluh lima ribu) lembar saham dalam PT Sakti
Makmur Pratama (“SMP”).
Nilai Perjanjian : Rp7.429.542.954,30 (tujuh miliar empat ratus dua puluh
sembilan juta lima ratus empat puluh dua ribu sembilan ratus
lima puluh empat koma tiga nol Rupiah).
Jangka Waktu : Sejak tanggal Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham sampai
dengan ditandatanganinya Akta Jual Beli atau paling lambat
1 (satu) bulan setelah selesainya pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana.
Tanggal Pembayaran: : Paling lambat 1 (satu) bulan setelah selesainya pelaksanaan
Penawaran Umum Perdana.
Syarat-syarat Tangguh : a. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa transaksi jual beli
atas Saham yang diatur dalam Perjanjian baru berlaku
secara efektif dan mengikat secara sah terhadap Para
Pihak apabila telah dipenuhinya syarat-syarat tangguh
(selanjutnya disebut “Syarat Tangguh”) berikut:
Penjual
- Penjual telah melakukan dan memperoleh
seluruh pernyataan, persetujuan dan pengecualian
yang dibutuhkan dari pihak berwenang di Indonesia
dan atau pihak lain (jika ada) yang terkait
sehubungan dengan penjualan dan pengalihan
Saham, sebagaimana diwajibkan dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan dalam
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
- Penjual telah memperoleh persetujuan dari para
kreditur (jika ada) atas rencana pengambilalihan
Saham sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
Perseroan
- Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan sehubungan dengan
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana yang
dilakukan oleh Pembeli;
- Perseroan telah memperoleh persetujuan dari
Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana;

13
- Perseroan telah melakukan dan memperoleh seluruh
pernyataan, persetujuan dan pengecualian yang
dibutuhkan dari pihak berwenang di Indonesia dan
atau pihak lain yang terkait sehubungan dengan
penjualan dan pengalihan Saham, sebagaimana
diwajibkan dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia termasuk tetapi tidak
terbatas pada ketentuan dalam Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas;
- Perseroan telah memenuhi seluruh ketentuan
perundang-undangan yang dipersyaratkan termasuk
tetapi tidak terbatas pada telah memperoleh
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan/atau ketentuan lainnya sebagaimana
dipersyaratkan sehubungan dengan pelaksanaan
pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini.
SMP
- SMP telah memperoleh persetujuan dari para
kreditur (jika ada) atas rencana pengambilalihan
Saham sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini;
- SMP telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-
undangan yang dipersyaratkan termasuk tetapi tidak
terbatas pada telah memperoleh persetujuan dari
RUPS dan/atau ketentuan lainnya sebagaimana
dipersyaratkan sehubungan dengan pelaksanaan
pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini.
b. Penjual dan Pembeli masing-masing sepakat untuk
menggunakan seluruh kemampuan untuk dimaksud
dalam Perjanjian ini dapat dipenuhi.
c. Pembeli memiliki hak untuk mengabaikan sebagian
atau seluruh syarat tangguh Penjual dan Pembeli dalam
Perjanjian ini, yang dilakukan dengan pemberitahuan
tertulis dari Pembeli kepada Penjual.
d. Penjual dengan ini sepakat untuk segera melaksanakan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SMP
atau menandatangani suatu Keputusan Sirkuler yang
menyatakan persetujuan atas pengambilalihan saham
sebesar 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan
puluh sembilan persen) dalam SMP oleh Pembeli, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari setelah saham Pembeli tercatat
di Bursa Efek Indonesia
Pengakhiran Perjanjian : - Perjanjian dianggap berakhir oleh Para Pihak jika Pembeli
tidak memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana yang dilakukan oleh Pembeli;
- Dalam hal Perseroan tidak melaksanakan kewajiban-
kewajibannya atau melanggar ketentuan dan pernyataan
yang diberikannya dalam Perjanjian ini tanpa ada yang
dikecualikan, maka dapat dianggap bahwa Perseroan
membatalkan Perjanjian ini secara sepihak dan segala
pembayaran yang telah dikeluarkan oleh Pembeli kepada
Penjual tidak dapat ditarik kembali;
- Perjanjian dianggap berakhir (batal demi hukum) oleh
Para Pihak jika Pembeli tidak mampu atau gagal untuk
membayar Harga Pembelian;

14
- Dengan pemberitahuan tertulis kepada Penjual,
Perseroan dapat mengakhiri Perjanjian ini jika terdapat
fakta, hal atau keadaan (baik yang timbul atau muncul
pada saat atau sebelum Perjanjian ini atau yang timbul
kemudian) yang diketahui oleh Perseroan dan memenuhi:
pelanggaran yang material oleh Penjual, pelanggaran
terhadap pernyataan dan jaminan, mempengaruhi atau
dapat mempengaruhi terhadap atau merupakan tindakan-
tindakan yang dapat merugikan atau mempengaruhi
prospek bisnis SMP dan anak perusahaannya secara
keseluruhan.
Penyelesaian Perselisihan : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

(c) Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham tanggal 19 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Amandemen Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Januari 2019, Amandemen Kedua
Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 1 Maret 2019, dan Amandemen Ketiga Pengikatan
Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 15 April 2019, keempatnya dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. Lie Felix Iriantony (“Penjual”).
Obyek Perjanjian : 4.993 (empat ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga) lembar
saham dalam PT Sakti Makmur Pratama (“SMP”)
Nilai Perjanjian : Rp570.457.045,70 (lima ratus tujuh puluh juta empat ratus
lima puluh tujuh ribu empat puluh lima koma tujuh nol Rupiah).
Jangka Waktu : Sejak tanggal Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham sampai
dengan ditandatanganinya Akta Jual Beli atau paling lambat
1 (satu) bulan setelah selesainya pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana.
Tanggal Pembayaran: : Dibayarkan dengan cara transfer paling lambat 1 (satu) bulan
setelah selesainya pelaksanaan Penawaran Umum Perdana
ke rekening bank atas nama Gouw Jeny.
Syarat-syarat Tangguh : a. Para Pihak setuju dan sepakat bahwa transaksi jual beli
atas Saham yang diatur dalam Perjanjian baru berlaku
secara efektif dan mengikat secara sah terhadap Para
Pihak apabila telah dipenuhinya syarat-syarat tangguh
(selanjutnya disebut “Syarat Tangguh”) berikut:
Penjual
- Penjual telah melakukan dan memperoleh
seluruh pernyataan, persetujuan dan pengecualian
yang dibutuhkan dari pihak berwenang di Indonesia
dan atau pihak lain (jika ada) yang terkait
sehubungan dengan penjualan dan pengalihan
Saham, sebagaimana diwajibkan dalam ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan dalam
Undang-undang tentang Perseroan Terbatas;
- Penjual telah memperoleh persetujuan dari para
kreditur (jika ada) atas rencana pengambilalihan
Saham sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
Perseroan
- Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif
dari Otoritas Jasa Keuangan sehubungan dengan
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana yang
dilakukan oleh Pembeli;

15
- Perseroan telah memperoleh persetujuan dari
Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana;
- Perseroan telah melakukan dan memperoleh seluruh
pernyataan, persetujuan dan pengecualian yang
dibutuhkan dari pihak berwenang di Indonesia dan
atau pihak lain yang terkait sehubungan dengan
penjualan dan pengalihan Saham, sebagaimana
diwajibkan dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia termasuk tetapi tidak
terbatas pada ketentuan dalam Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas;
- Perseroan telah memenuhi seluruh ketentuan
perundang-undangan yang dipersyaratkan termasuk
tetapi tidak terbatas pada telah memperoleh
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan/atau ketentuan lainnya sebagaimana
dipersyaratkan sehubungan dengan pelaksanaan
pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini.
SMP
- SMP telah memperoleh persetujuan dari para
kreditur (jika ada) atas rencana pengambilalihan
Saham sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini;
- SMP telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-
undangan yang dipersyaratkan termasuk tetapi tidak
terbatas pada telah memperoleh persetujuan dari
RUPS dan/atau ketentuan lainnya sebagaimana
dipersyaratkan sehubungan dengan pelaksanaan
pengambilalihan Saham sebagaimana dimaksud
dalam Perjanjian ini.
b. Penjual dan Pembeli masing-masing sepakat untuk
menggunakan seluruh kemampuan untuk dimaksud
dalam Perjanjian ini dapat dipenuhi.
c. Pembeli memiliki hak untuk mengabaikan sebagian
atau seluruh syarat tangguh Penjual dan Pembeli dalam
Perjanjian ini, yang dilakukan dengan pemberitahuan
tertulis dari Pembeli kepada Penjual.
d. Penjual dengan ini sepakat untuk segera melaksanakan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SMP
atau menandatangani suatu Keputusan Sirkuler yang
menyatakan persetujuan atas pengambilalihan saham
sebesar 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan
puluh sembilan persen) dalam SMP oleh Pembeli, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari setelah saham Pembeli tercatat
di Bursa Efek Indonesia
Pengakhiran Perjanjian : - Perjanjian dianggap berakhir oleh Para Pihak jika Pembeli
tidak memperoleh Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran
Umum Perdana yang dilakukan oleh Pembeli;
- Dalam hal Perseroan tidak melaksanakan kewajiban-
kewajibannya atau melanggar ketentuan dan pernyataan
yang diberikannya dalam Perjanjian ini tanpa ada yang
dikecualikan, maka dapat dianggap bahwa Perseroan
membatalkan Perjanjian ini secara sepihak dan segala
pembayaran yang telah dikeluarkan oleh Pembeli kepada
Penjual tidak dapat ditarik kembali;

16
- Perjanjian dianggap berakhir (batal demi hukum) oleh
Para Pihak jika Pembeli tidak mampu atau gagal untuk
membayar Harga Pembelian;
- Dengan pemberitahuan tertulis kepada Penjual,
Perseroan dapat mengakhiri Perjanjian ini jika terdapat
fakta, hal atau keadaan (baik yang timbul atau muncul
pada saat atau sebelum Perjanjian ini atau yang timbul
kemudian) yang diketahui oleh Perseroan dan memenuhi:
pelanggaran yang material oleh Penjual, pelanggaran
terhadap pernyataan dan jaminan, mempengaruhi atau
dapat mempengaruhi terhadap atau merupakan tindakan-
tindakan yang dapat merugikan atau mempengaruhi
prospek bisnis SMP dan anak perusahaannya secara
keseluruhan.
Penyelesaian Perselisihan : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Lebih lanjut, guna memenuhi Peraturan IX.E.1, disampaikan ringkasan atas Pendapat Kewajaran yakni
sebagai berikut:

Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan (“JKR”) telah ditunjuk oleh manajemen
Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. No. JK/181001-002 tanggal
1 Oktober 2018 telah diminta untuk memberikan penilaian atas nilai pasar wajar 99,99% saham SMP
serta memberikan pendapat kewajaran atas kewajaran Transaksi.

Ringkasan Laporan Penilaian 99,99% Saham SMP

Berikut adalah ringkasan laporan penilaian saham KJPP JKR atas 99,99% saham SMP sebagaimana
dituangkan dalam laporannya No. 00007.2.0022-00.BS.06.0153.1.II.2019 tanggal 6 Februari 2019
dengan ringkasan sebagai berikut:

a. Pihak-pihak yang terkait dalam rencana Transaksi



Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi adalah Perseroan, Gouw Jeny, dan Lie Felix Iriantony.

b. Obyek Penilaian

Obyek Penilaian adalah nilai pasar wajar 99,99% saham SMP.

c. Tujuan dan Maksud Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar
wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya
pada tanggal 31 Oktober 2018.

Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek
Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen
Perseroan dalam rangka pelaksanaan Transaksi serta untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.1 dan
Peraturan No. IX.E.2.

d. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok

Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan
keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan
laporan penilaian ini.

17
Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban
Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal
diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material
terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak bertanggung jawab untuk
menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat JKR karena adanya perubahan
asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.

Dalam melaksanakan analisis, JKR mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan
dan kelengkapan dari semua informasi keuangan, dan informasi-informasi lain yang diberikan
kepada JKR oleh Perseroan dan SMP atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya
adalah benar, lengkap, dan tidak menyesatkan dan JKR tidak bertanggung jawab untuk melakukan
pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. JKR juga bergantung kepada
jaminan dari manajemen Perseroan dan SMP bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta
yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau
menyesatkan.

Analisis penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana
diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil
akhir pendapat JKR secara material. JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan
atas penilaian JKR maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun
yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang JKR peroleh menjadi tidak
lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Karena hasil dari penilaian JKR sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya,
perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian
JKR. Oleh karena itu, JKR sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat
berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material.
Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang
profesional, JKR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan
kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisis tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian
sebagai dasar untuk melakukan analisis transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang
dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer
opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat
rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional SMP.

Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak
dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-
prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi
atas status hukum SMP berdasarkan anggaran dasar SMP.

e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan

Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan
berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi komprehensif SMP, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen
serta sumber daya yang dimiliki SMP. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap
faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga
kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan.

Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu
“business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan
laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap
nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif
yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu
perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif
adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan
acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

18
f. Metode Penilaian yang Digunakan

Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode penyesuaian
aset bersih (adjusted net assets method) dan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa
efek (guideline publicly traded company method).

Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua
komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk
komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang
bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih
antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas.

Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena
walaupun di pasar saham perusahaan tercatat di bursa efek tidak diperoleh informasi mengenai
perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham
perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai saham yang
dimiliki oleh SMP.

Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang JKR anggap paling sesuai untuk diaplikasikan
dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen SMP. Tidak tertutup kemungkinan
untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang
berbeda.

Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan
pembobotan.

g. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut
pendapat JKR, nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar
Rp 8,50 miliar.

RINGKASAN LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN ATAS TRANSAKSI

Berikut adalah ringkasan laporan pendapat kewajaran KJPP JKR atas Transaksi sebagaimana
dituangkan dalam laporannya No. 00008.2.0022-00.BS.06.0153.1.II.2019 tanggal 7 Februari 2019
dengan ringkasan sebagai berikut:

a. Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi

Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi adalah Perseroan, Suganda Setiadikurnia, Gouw Jeny,
dan Lie Felix Iriantony.

b. Obyek Transaksi Pendapat Kewajaran

Obyek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Transaksi adalah sebagai berikut:

• Rencana Perseroan untuk membeli tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Guntur
No. 45, Setiabudi, Jakarta Selatan dari Suganda Setiadikurnia dengan nilai transaksi sebesar
Rp 22,00 miliar sehubungan dengan Transaksi; dan

• Rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi masing-masing atas 65.000 lembar saham dan
4.993 lembar saham SMP masing-masing dari Gouw Jeny dan Lie Felix Iriantony atau secara
keseluruhan setara dengan 99,99% saham SMP dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar
Rp 8,00 miliar sehubungan dengan Transaksi.

19
c. Tujuan Pendapat Kewajaran

Maksud dan tujuan penyusunan laporan pendapat kewajaran atas rencana Transaksi adalah
untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Transaksi dan untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No. IX.E.2.

d. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok

Analisis Pendapat Kewajaran atas Transaksi dipersiapkan menggunakan data dan informasi
sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah JKR telaah. Dalam melaksanakan
analisis, JKR bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi
keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan informasi-informasi lain yang diberikan
kepada JKR oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum dan JKR tidak bertanggung jawab
atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut
dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR juga bergantung kepada
jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan
informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh
karenanya, JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran
JKR dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut.

Proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan disusun oleh manajemen Perseroan. JKR telah
melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi laporan keuangan
tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan. Secara garis besar, tidak
ada penyesuaian yang signifikan yang perlu JKR lakukan terhadap target kinerja Perseroan.

JKR tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, JKR juga tidak
memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Transaksi. Jasa-jasa yang JKR berikan kepada
Perseroan dalam kaitan dengan Transaksi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas
Transaksi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. JKR tidak melakukan penelitian
atas keabsahan Transaksi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran
atas Transaksi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran
atas Transaksi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk
publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional
Perseroan. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan
SMP berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan SMP.

Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan
merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-
prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk
mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam
laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, JKR tidak mempunyai kewenangan dan
tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisis suatu bentuk transaksi-transaksi
lainnya di luar Transaksi yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari
transaksi-transaksi tersebut terhadap Transaksi.

Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum
bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Transaksi pada tanggal
Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, JKR menggunakan beberapa asumsi, seperti
terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan serta semua pihak yang terlibat dalam
Transaksi. Transaksi akan dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Transaksi yang diungkapkan oleh
manajemen Perseroan.

Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian
dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara utuh

20
sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas
proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan
suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap.

JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan
tanggal terjadinya Transaksi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material
terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. JKR tidak
bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat JKR
karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal
surat ini. Perhitungan dan analisis dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan
dengan benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran.

Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki
dampak material terhadap Transaksi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada,
perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara eksternal, yaitu kondisi
pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-
peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat
kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan
terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Transaksi mungkin
berbeda.

e. Pendekatan dan Prosedur Penilaian Transaksi

Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Transaksi ini, JKR telah melakukan analisa melalui
pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas rencana Transaksi dari hal-hal sebagai
berikut:

I. Analisa atas Transaksi;


II. Analisa kualitatif dan kuantitatif atas Transaksi; dan
III. Analisa atas kewajaran Transaksi.

f. Kesimpulan

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari
manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran ini,
penelaahan atas dampak keuangan Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam laporan pendapat
kewajaran ini, JKR berpendapat bahwa Transaksi adalah wajar.

21
IV. PERNYATAAN UTANG

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Oktober 2018 dan untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah
& Rekan dan ditandatangani oleh Yazid M. Aleq Bawafi Ak., M.Buss., CPA, CA sebagai Akuntan Publik
dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain, per tanggal 31 Oktober 2018,
Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp48.051.079.969 dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Liabitas Jangka Pendek
Utang bank 2.568.230.000
Utang usaha 23.494.233.383
Beban yang masih harus dibayar 871.973.894
Uang muka pelanggan 107.139.268
Jaminan pelanggan 125.372.211
Pendapatan yang belum terealisasi 3.830.568.839
Utang pajak 1.698.687.454
Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang:
Utang sewa pembiayaan 4.622.086.400
Utang lainnya 2.347.161.525
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 39.665.452.974

Liabilitas Jangka Panjang


Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi dengan bagian jangka pendek:
Utang sewa pembiayaan 796.674.000
Pinjaman ke pihak berelasi 3.128.882.028
Liabilitas imbalan kerja 4.460.070.967
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 8.385.626.995

Jumlah Liabilitas 48.051.079.969

Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:

1. UTANG BANK

Saldo utang bank pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp2.568.230.000,- yang merupakan
utang kepada PT Bank Central Asia, Tbk.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BCA berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit
(SPPK) No. 00575/0980S/SPPK/2018 yang terdiri dari fasilitas kredit lokal dengan batas maksimum
sebesar Rp12.000.000.000, yang dapat digunakan juga dalam bentuk fasilitas bank garansi sebesar
Rp2.000.000.000. Pada tahun 2018 fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 9,5% untuk
fasilitas kredit lokal.

Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan pribadi sebagian direksi Perusahaan berupa sebuah rumah
tinggal di Jl. Pluit Sakti Raya No. 7 Blok A Kav. No 13 Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Wil. Kota Jakarta
Utara sesuai sertifikat HM-1216/Pluit an Elsie Widjaya.

22
2. UTANG USAHA

Saldo utang usaha pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp23.494.233.383,- dengan rincian
sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pihak ketiga:
PT Telekomikasi Indoesia 19.449.705.950
PT Nera Indonesia 1.799.748.302
PT Avicop Solution 763.917.000
PT Indonesia Comnets Plus 214.112.655
PT Supra Primatama Nusantara 194.366.000
Indosat 161.814.544
PT Amron Citinet 139.952.902
PT PC24 Computer Indonesia 119.625.000
PT Intermustika Mutiara 110.000.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100juta) 540.991.030
Jumlah Utang Usaha 23.494.233.383

Utang usaha berdasarkan analisa umur adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Lancar 1.017.249.598
Lewat jatuh tempo:
1 – 30 hari 1.210.638.277
31 – 60 hari 2.313.490.173
61 – 90 hari 2.350.769.390
Lebih 90 hari 16.602.085.945
Jumlah Utang Usaha 23.494.233.383

Kewajiban utang usaha yang belum terbayarkan karena Perseroan kesulitan likuiditas.

3. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Saldo beban yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp871.937.894,-
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Sewa 753.254.142
Listrik, air dan telepon 51.121.005
Gaji karyawan 53.462.625
Biaya lainnya 14.136.122
Total 871.973.894

4. UANG MUKA PELANGGAN

Saldo uang muka pelanggan pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp107.139.268,-. Saldo
ini merupakan uang muka yang diterima Perusahaan dari pelanggan perorangan yang masing-masing
besarnya di bawah Rp10.000.000,-

5. JAMINAN PELANGGAN

Saldo jaminan pelanggan pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp125.372.211,-. Saldo ini
merupakan setoran yang diterima Perusahaan dari pelanggan sebagai jaminan untuk menggunakan
fasilitas telekomunikasi.

23
6. PENDAPATAN YANG BELUM DIREALISASI

Saldo pendapatan yang belum direalisasi pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar
Rp3.830.568.839,- dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pihak berelasi:
PT VIAeight Indonesia 2.500.771.250
Jumlah 2.500.771.250
Pihak ketiga:
PT. Astra Otoparts Tbk 399.360.000
PT Helpio Glovin Teknologi 279.580.000
PT Mavis Digital Indonesia 196.000.000
PT Solusi transportasi Indonesia 78.712.000
Lain-lain dibawah Rp50juta 376.145.589
Jumlah 1.329.797.589
Jumlah Pendapatan yang belum Direalisasi 3.830.568.839

7. UTANG PAJAK

Saldo utang pajak pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp1.698.687.454,- dengan rincian
sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Pajak Penghasilan Pasal 21 227.102.230
Pajak Penghasilan Pasal 23 70.237.380
Pajak Penghasilan Pasal 25 2.964.953
Pajak Penghasilan Pasal 29 1.340.376.787
Pajak Penghasilan Ayat 4 (2) 32.049.516
Pajak Penambahan Nilai 25.956.588
Total Utang Pajak 1.698.687.454

8. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

Saldo utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp5.418.760.400,-
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
PT Lunaria Annua Teknologi 4.414.528.400
PT Tunas Mandiri Finance 1.004.502.000
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan 5.418.760.400
Bagian yang jantuh tempo dalam jangka waktu satu tahun 4.622.086.400
Bagian jangka panjang 796.674.000

Utang sewa pembiayaan merupakan utang kepada lembaga keuangan bukan bank sebagai pembiayaan
modal kerja maupun sebagai pembiayaan kepemilikan kendaraan.

PT Lunaria Annua Teknologi


Tanggal 6 November 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Lunaria Annua
Teknologi sesuai dengan Perjanjian Pinjaman Pembiayaan Kredit Investasi No. LAT/BD/2017/008
dengan batas maksimum sebesar Rp8.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja dengan jangka
waktu 1 tahun dan dibebani bunga 9%.

24
PT Tunas Mandiri Finance
Pada September 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan (kredit kepemilikan) kendaraan
dengan PT Mandiri Tunas Finance nomor perjanjian 9001801889 jangka waktu 5 (lima) tahun yang
terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan Agustus 2023. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar
5,99% per tahun.

9. UTANG LAINNYA

Saldo utang lainnya pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp2.347.161.525,- dengan rincian
sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Kementrian Komunikasi dan Informatika RI 2.217.161.525
Tn. Welly Kosasih 130.000.000
Jumlah Utang Lainnya 2.347.161.525

Utang kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) merupakan tagihan atas Biaya
Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio 2,3 sesuai surat tagihan No. 0755150/ST1/DJSDPPI/
SP.02.04/11/2017.

10. PINJAMAN KE PIHAK BERELASI

Saldo pinjaman ke pihak berelasi pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah sebesar Rp3.128.882.028,-
dengan rincian sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Tn. Kennard Jr. Setiadi Kurnia 3.128.882.028
Jumlah Utang Lainnya 3.128.882.028

11. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”, Perseroan mencatat
liabilitas imbalan kerja karyawan untuk periode 10 (sepuluh) bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 berdasarkan hasil perhitungan aktuaria.

Pada tanggal 31 Oktober 2018 Perseroan mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan
aktuaria yang dilakukan oleh Kantor Konsultan Aktuaria PT Dian Artha Tama, aktuaris independen,
dengan laporannya tertanggal 19 November 2018, menggunakan metode “Project Unit Credit”.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan total liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut:

Keterangan Entitas Induk Entitas Anak


Tingkat bunga aktuaria 8.50% 9.10%
Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011
Kenaikan gaji dan upah 8.00% 5.00%
Tingkat pensiun normal 55 tahun 55 tahun
Tingkat pengunduran diri
18 - 30 tahun 4.00% 4.00%
31 - 40 tahun 3.00% 3.00%
41 - 44 tahun 2.00% 2.00%
45 - 52 tahun 1.00% 1.00%
53 - 54 tahun 0.00% 0.00%

25
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)
Keterangan Jumlah
Saldo awal 4.086.423.006
Beban imbalan kerja 809.340.633
Kerugian (Keuntungan) aktuaria (435.692.672)
Total 4.460.070.967

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 OKTOBER 2018 TELAH


DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN DITERBITKANNYA
PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH
TEMPO.

SETELAH TANGGAL 31 OKTOBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR


INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-
LIABILITAS LAIN YANG SIGNIFIKAN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI
KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH
DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM
LAPORAN KEUANGAN.

SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN KEUANGAN SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN


AKUNTAN PUBLIK DAN SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SAMPAI
DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN TIDAK TERDAPAT FAKTA
MATERIAL YANG SIGNIFIKAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN
PADA LIABILITAS PERSEROAN.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA
PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA DATANG, MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN
KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI
PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT


YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA


PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN

SAMPAI DENGAN TANGGAL PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK TERDAPAT


PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-
HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

26
V. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk
untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut
berasal dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan dan ditandatangani oleh
Yazid M. Aleq Bawafi, AK., M.Bus., CPA, CA sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian
dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya
telah disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali, opini kami
tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut; (b) laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita
Telekomindo dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 (sebelum disajikan kembali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan suatu
opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017 dan 20 Juni 2016;
(c) laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo di Bursa Efek Indonesia,
serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

Laporan Posisi Keuangan

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember 
Keterangan
2018  2017 2016 2015

ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 4.116.292.866 6.509.881.199 4.908.847.148 2.736.593.685
Piutang usaha - setelah dikurangi
dengan cadangan penurunan nilai
piutang 10.453.270.884 11.345.221.421 5.814.323.506 6.848.303.162
Piutang lain-lain 14.702.065.522 14.223.706.576 365.707.795 -
Uang muka 1.961.673.212 2.824.263.544 1.625.724.100 1.484.828.655
Biaya dibayar dimuka 1.530.003.528 782.696.420 316.132.200 339.779.052
Uang muka pajak 809.705.619 916.049.027 1.096.632.949 438.233.796
Jumlah aset lancar 33.573.011.631 36.601.818.187 14.127.367.698 11.847.738.350
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Estimasi tagihan restitusi pajak 560.321.405 - - -
Aset tetap, neto 47.148.871.727 13.755.246.664 5.806.099.708 6.468.421.069
Aset tak berwujud, net 97.690.333 75.567.000 33.039.000 -
Piutang lain-lain jangka panjang 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 -
Aset pajak tangguhan 2.211.014.491 1.297.774.457 774.997.780 492.425.172
Beban proyek yang ditangguhkan 3.807.867.093 1.113.804.748 13.524.755.386 22.067.131.159
Aset lainnya 276.010.304 240.010.304 183.910.304 183.910.304
Jumlah aset tidak lancar 55.973.813.471 20.889.719.291 24.730.118.294 31.708.887.704
JUMLAH ASET 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054

27
31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang bank 2.568.230.000 - - -
Utang usaha 23.494.233.383 26.894.378.143 18.828.949.098 21.257.084.681
Beban yang masih harus dibayar 871.973.894 1.628.612.134 224.167.764 369.074.814
Uang muka pelanggan 107.139.268 99.812.837 2.938.094.932 5.178.131.379
Jaminan pelanggan 125.372.211 125.372.211 125.372.211 132.978.306
Pendapatan yang belum terealisasi 3.830.568.839 6.535.625.000 - -
Utang pajak 1.698.687.454 1.365.782.260 196.339.588 129.724.624
Bagian jangka pendek dari pinjaman
jangka panjang: - - - -
Utang sewa pembiayaan 4.622.086.400 1.600.000.000 - -
Utang lainnya 2.347.161.525 988.315.465 - 100.000.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 39.665.452.974 39.237.898.050 22.312.923.593 27.166.993.804
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi dengan bagian jangka
pendek:
Utang sewa pembiayaan 796.674.000 - - -
Utang Investasi - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Pinjaman ke pihak berelasi 3.128.882.028 1.157.360.875 1.325.800.875 616.453.567
Liabilitas imbalan kerja 4.460.070.967 4.086.423.006 2.902.380.784 2.869.331.061
Jumlah liabilitas jangka panjang 8.385.626.995 7.740.783.881 6.725.181.659 5.982.784.628
JUMLAH LIABILITAS 48.051.079.969 46.978.681.931 29.038.105.252 33.149.778.432

EKUITAS
Modal saham - modal dasar
1.830.660.000 saham biasa, modal
ditempatkan dan disetor penuh
457.665.000 saham untuk tahun
2016 dan 2015, dengan nilai nominal
Rp.100 per saham.
Modal saham - modal dasar
2.440.880.000 saham biasa, modal
ditempatkan dan disetor penuh
610.220.000 saham untuk tahun
2018, dengan nilai nominal Rp100
per saham. 61.022.000.000 45.766.500.000 45.766.500.000 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Selisih atas kombinasi bisnis entitas
sepengendali 17.870.145.766 - - -
Saldo laba (Defisit) (37.009.281.081) (39.866.194.239) (36.021.489.134) (33.624.857.435)
Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis
entitas sepengendali - 6.620.145.768 1.447.686.155 -
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasca kerja 1.017.763.297 608.245.600 973.442.702 456.666.526
Komponen ekuitas lainnya (243.336.734) (243.336.734) (243.336.734) (114.166.631)
Total ekuitas yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk 42.707.291.248 12.935.360.395 11.972.802.989 12.534.142.460
Kepentingan non-pengendali (1.211.546.115) (2.422.504.847) (2.153.422.249) (2.127.294.838)
JUMLAH EKUITAS 41.495.745.133 10.512.855.547 9.819.380.740 10.406.847.622
  - - - -
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054

28
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2018 2017 2017 2016 2015
  (tidak diaudit)      

PENDAPATAN 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560


BEBAN POKOK PENDAPATAN 60.114.153.318 34.833.298.932 69.157.509.538 46.987.345.029 42.407.435.297
LABA KOTOR 32.020.432.082 4.591.623.203 21.654.776.175 8.969.774.369 1.574.156.263

BEBAN USAHA
Pemasaran 2.538.233.670 245.445.024 1.013.595.233 123.115.345 119.993.081
Umum dan administrasi 24.408.881.558 9.423.650.166 17.958.405.815 10.244.490.571 8.334.982.657
Jumlah Beban Usaha 26.947.115.228 9.669.095.190 18.972.001.048 10.367.605.916 8.454.975.738
LABA (RUGI) USAHA 5.073.316.854 (5.077.471.987) 2.682.775.127 (1.397.831.547) (6.880.819.475)

PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA


Pendapatan bunga - bersih 149.931.148 41.689.394 55.877.131 56.859.116 41.192.539
Beban keuangan dan administrasi bank (740.894.432) (30.625.168) (111.941.610) (35.468.481) (42.423.667)
Laba (Rugi) selisih kurs (634.912) 3.578.082 3.606.878 (7.739.880) (34.110.920)
Pendapatan lainnya (226.074.123) 105.289 (636.849.913) 114.688.473 5.572.480
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain-lain (817.672.319) 14.747.597 (689.307.514) 128.339.228 (29.769.568)
LABA (RUGI) SEBLUM PAJAK 4.255.644.535 (5.062.724.390) 1.993.467.613 (1.269.492.319) (6.910.589.043)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK


PENGHASILAN
Pajak kini (1.127.187.653) - (1.434.230.230) - -
Pajak tangguhan 913.240.033 - 522.776.678 90.745.302 41.397.002
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (213.947.620) - (911.453.552) 90.745.302 41.397.002
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA 4.041.696.915 (5.062.724.390) 1.082.014.061 (1.178.747.017) (6.869.192.041)

Dampak penyesuaian proforma atas


laba bersih periode berjalan - - 5.172.459.614 (2.415.730) -
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041)

PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi lebih
lanjut ke laba rugi
Pengukuran kembali laba atas liabilitas
imbalan pasca kerja 435.692.672 - (388.539.256) 549.806.748 664.137.692
Manfaat (beban) pajak penghasilan
terkait - - - (137.426.216) (166.034.423)
Penghasilan (rugi) komprehensif lain 435.692.672 - (388.539.256) 412.380.532 498.103.269
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772)

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan


kepada:
Pemilik entitas induk 2.856.913.158 (4.758.572.648) (3.844.705.109) 1.105.661.193 (6.456.513.695)
Kepentingan nonpengendali 1.184.783.757 (304.151.742) (245.740.444) (70.670.094) (412.678.346)
Jumlah 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041)

Laba (rugi) penghasilan


komprehensif tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada: x
Pemilik entitas induk 3.164.886.802 (4.758.572.648) (4.209.902.211) (718.055.120) (5.988.334.824)
Kepentingan non-pengendali 1.312.502.785 (304.151.742) (269.082.598) (45.895.635) (382.753.948)
Jumlah 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772)

LABA NETO PER SAHAM DASAR


DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK 8,55 (11,06) (8,94) (2,57) (15,01)

29
Rasio Keuangan

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan 133,70 62,29 27,23 9,53
Beban pokok pendapatan 72,58 47,18 10,80 25,42
Laba kotor 597,37 141,42 469,81 (75,17)
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan (184,06) (257,03) (81,63) 319,18
Laba periode/tahun berjalan (179,83) 247,73 (82,88) 365,07
Jumlah asset 55,77 47,95 (10,79) (20,48)
Jumlah liabilitas 2,29 61,78 (12,40) (8,28)
Jumlah ekuitas 294,71 7,06 (5,65) (44,15)

Rasio Usaha
Laba kotor/Pendapatan 34,75 23,85 16,03 3,58
Laba periode/tahun berjalan/Pendapatan 4,39 1,19 (2,11) (15,62)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah ekuitas 0,10 0,10 (0,12) (0,66)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah aset 0,05 0,02 (0,03) (0,16)

Rasio Keuangan
Jumlah aset/Jumlah liabilitas 186,37 122,38 133,82 131,39
Jumlah liabilitas/Jumlah ekuitas 115,80 446,87 295,72 318,54
Jumlah liabilitas/Jumlah aset 53,66 81,71 74,73 76,11
Net interest bearing debt/Jumlah ekuitas 19,25 15,22 - -
Laba periode/tahun berjalan/Pinjaman bank jangka pendek 157,65 - - -
Jumlah aset lancar/Jumlah liabilitas lancar 84,64 93,28 63,31 43,61

30
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Ikhtisar Data
Keuangan Penting, laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, dan
informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan
tersebut telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Analisa dan pembahasan ini disajikan berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015.
Data-data keuangan penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2017, 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah
& Rekan dan ditandatangani oleh Yazid M. Aleq Bawafi, Ak., M. Bus., CPA, CA sebagai Akuntan Publik
dengan opini tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan
Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017, yang disajikan
sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016
dan 2015, tidak diaudit atau direviu, (b) laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan
dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana Perseroan di Bursa
Efek Indonesia, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain, dan
(c) penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan.

1. GAMBARAN UMUM

Perseroan didirikan pada tahun 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 119 tanggal 25 Januari 1996 yang
dibuat di hadapan Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah denganAkta Perubahan
Anggaran Dasar No. 45 tanggal 14 Agustus 1996 yang dibuat di hadapan Susi Susilowaty Wisnu, S.H.,
Notaris Pengganti dari Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (“Menkeh”) yang sekarang telah
berubah nama menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”)
sesuai dengan Surat Keputusan No. 02-8554.HT.01.01.Th.96 tanggal 22 Agustus 1996, dan terdaftar
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 09031625850 tanggal 12 Nopember
1997.

Perseroan telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, dan perubahan anggaran dasar
terakhir dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 07 tanggal
10 Desember 2018, yang dibuat oleh Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan
(“Akta 07/2018”), akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0030185.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, telah memperoleh
bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0275103
tanggal 13 Desember 2018, dan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0275104 tanggal 13 Desember 2018, ketiganya telah terdaftar pada Daftar Perseroan
No. AHU-0169887.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, yang kemudian diubah dengan
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 03 tanggal 6 Pebruari 2019, yang dibuat di
hadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan (“Akta 03/2019”) akta mana telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. 006110.AH.01.02.Tahun
2019 tanggal 6 Pebruari 2019, serta telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0019358.AH.01.11.
Tahun 2019 tanggal 6 Pebruari 2019.

Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku pada tanggal Prospektus ini adalah sebagaimana dimuat
pada Akta 07/2018 juncto Akta 03/2019.

31
Maksud dan tujuan Perseroan ialah bergerak dalam bidang usaha Perdagangan Besar, Bukan Mobil
dan Motor, Telekomunikasi, Aktivitas Jasa Informasi, Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang
Kantor Dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi Dan Dana
Pensiun. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:

i. Kegiatan usaha utama:

a. - Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi


Mencakup usaha perdagangan besar peralatan telekomunikasi, seperti peralatan telepon
dan telekomunikasi.

b. - Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel


Mencakup kegiatan pengoperasian, pemeliharaan atau penyediaan akses pada fasilitas
untuk pengiriman suara, data, teks, bunyi dan video dengan menggunakan infrastruktur
kabel telekomunikasi, seperti pengoperasian dan perawatan fasilitas pengubahan dan
pengiriman untuk menyediakan komunikasi titik ke titik melalui saluran darat, gelombang
mikro atau perhubungan saluran data dan satelit, pengoperasian sistem pendistribusian
kabel (yaitu untuk pendistribusian data dan sinyal televise) dan perlengkapan telegrap
dan komunikasi non vocal lainnya yang mengunakan fasilitas sendiri. Dimana fasilitas
transmisi yang melakukan kegiatan ini, bisa berdasarkan teknologi tunggal atau kombinasi
dari berbagai teknologi. Termasuk pembelian akses dan jaringan kapasitas dari pemilik
dan operator dari jaringan dan menyediakan jasa telekomunikasi yang menggunakan
kapasitas ini untuk usaha dan rumah tangga dan penyediaan akses internet melalui
operator infrastruktur dengan kabel. Kegiatan penyelenggaraan jaringan untuk
telekomunikasi tetap yang dimaksudkan bagi terselenggaranya telekomunikasi publik dan
sirkuit sewa. Termasuk kegiatan sambungan telekomunikasi data yang pengirimannya
dilakukan secara paket, melalui suatu sentral atau melalui jaringan lain, seperti Public
Switched Telephone Network (PSTN). Termasuk juga kegiatan penyelenggaraan jaringan
teristerial yang melayani pelanggan bergerak tertentu antara lain jasa radio trunking dan
jasa radio panggil untuk umum.

- Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel


Mencakup kegiatan penyelenggaraan jaringan yang melayani telekomunikasi bergerak
dengan teknologi selular di permukaan bumi, yang kegiatannya mencakup pengoperasian,
pemeliharaan dan penyediaan akses pada fasilitas untuk mentransmisikan suara, teks,
bunyi dan video menggunakan infrastruktur komunikasi tanpa kabel dan pemeliharaan
dan pengoperasian nomor (paging), seperti halnya jaringan telekomunikasi selular dan
telekomunikasi tanpa kabel lainnya. Fasilitas transmisi menyediakan transmisi omni-
directional melalui gelombang udara yang dapat berdasarkan teknologi tunggal atau
kombinasi beberapa teknologi. Termasuk pembelian akses dan kapasitas jaringan dari
pemilik dan operator jaringan serta menyediakan jasa jaringan tanpa kabel (kecuali
satelit) untuk kegiatan bisnis dan rumah tangga dan penyediaan akses internet melalui
operator infrastruktur jaringan tanpa kabel.

- Aktivitas Telekomunikasi Satelit


Mencakup kegiatan penyelenggaraan jaringan melayani telekomunikasi bergerak
melalui satelit Stasiun bumi, Sentral gerbang dan Jaringan penghubung. Kegiatan pada
kelompok ini mencakup pengoperasian, perawatan atau penyediaan akses terhadap
fasilitas untuk mentransmisikan suara, data, teks dan video menggunakan infrastruktur
komunikasi satelit, pengiriman audio visual atau program teks yang diterima dari jaringan
kabel, stasiun televisi lokal atau jaringan radio ke konsumen melalui sistem satelit yang
langsung terhubung ke rumah (unit yang diklasifikasikan disini umumnya tidak berasal
dari materi pemograman). Termasuk kegiatan penyediaan akses internet melalui operator
infrastruktur satelit.

32
- Internet Service Provider
Mencakup usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada pelanggannya
untuk mengakses internet, atau bisa disebut sebagai pintu gerbang ke internet.

- Jasa SIstim Komunikasi


Mencakup kegiatan jasa sistem komunikasi, seperti jasa VSAT (Very Small Aperture
Terminal). VSAT adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk pengirikan suara,
gambar, data, informasi dan paket. Yang menggunakan VSAT adalah RPUU (Radio
Panggil Untuk Umum) Radio Trunking, STBS (Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular)
dan lainnya

c. - Aktivitas Hosting dan Yang Berkaitan Dengan Itu


Mencakup usaha jasa pelayanan yang berkaitan dengan penyediaan infrastruktur
hosting, layanan pemrosesan data dan kegiatan ybdi dan spesilisasi dari hosting, seperti
web-hosting, jasa streaming dan aplikasi hosting. Termasuk di sini penyimpanan Cloud
Computing seperti DropBox, Google Drive, 4shared.

- Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial


Mencakup:
- Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari
untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi
internet dalam format yang mudah dicari.
- Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media
yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung ataupun
tidak langsung dengan tujuan komersial.
- Pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi
elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan
barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat
elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan komersial
(profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun keseluruhan transaksi
elektronik yaitu: 1. Pemesanan dan/atau 2. Pembayaran dan/atau 3. Pengiriman atas
kegiatan tersebut.Termasuk dalam kelompok ini adalah situs/portal web dan/atau
platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan aplikasi yang digunakan
untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi elektronik seperti namun
tidak terbatas pada: pengumpul pedagang (marketplace), digital advertising, financial
technology (FinTech) dan on demand online services.

d. - Aktivitas Call Centre


Mencakup usaha jasa call centre, seperti Inbound Call Centre (panggilan ke dalam),
menjawab panggilan dari pelanggan oleh operator manusia, distribusi panggilan
otomatis, integrasi telepon dan computer, system respon suara interaktif atau metode
yang sejenis untuk menerima permintaan, menyediakan produk informasi yang berkaitan
dengan permintaan bantuan pelanggan dan atau menyalurkan keluhan atau complain
dari pelanggan; Outbond Call Centre (panggilan ke luar), menggunakan metode yang
sejenis untuk menjual atau memasarkan barang atau jasa kepada pelanggan potensial,
melakukan penelitian pasar atau jajak pendapat masyarakat dan kegiatan yang sejenis
kepada pelanggan.

ii. Kegiatan usaha penunjang:

- Perdagangan Besar Komputer dan Perlengkapan Komputer


Mencakup usaha perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer.

- Perdagangan Besar Piranti Lunak


Mencakup usaha perdagangan besar piranti lunak.

33
- Perdagangan Besar Suku Cadang Elektronik
Mencakup usaha perdagangan besar katup dan tabung elektronik, peralatan semi konduktor,
microchip dan IC (Integrated Circuit) dan PCB (Printed Circuit Board).’

- Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya
Mencakup usaha perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor kecuali komputer,
serta perlengkapannya, seperti mesin penggerak mula, turbin, mesin pengolahan dan
logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit
listrik dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk perdagangan besar robot-robot
produksi, mesin-mesin lain yang terkait didalamnya untuk keperluan industri, perdagangan
dan navigasi serta jasa lainnya dan mesin yang dikendalikan komputer untuk industri tekstil
serta mesin jahit dan rajut yang dikendalikan komputer.

- Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain, Bukan Asuransi
Dan Dana Pensiun
Mencakup kegiatan jasa keuangan lainnya terutama mengenai distribusi dana bukan
pemberian pinjaman, seperti writing of swaps, pilihan dan pengaturan pembatasan lainnya
dan kegiatan perusahaan penyelesaian pembelian polis asuransi dari perusahaan yang pailit.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri Telekomunikasi

Bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi nasional diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan
perkembangan dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai keperluan baik oleh pribadi (retail)
maupun korporasi. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi
Indonesia:

a) Peningkatan kebutuhan dan daya beli pengguna jasa telekomunikasi.


Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik, kemampuan daya beli pengguna
jasa telekomunikasi diperkirakan juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kemampuan
konsumen dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasinya. Dengan meningkatnya permintaan
jasa layanan komunikasi ini, akan membuka peluang pasar baru baik bagi operator jasa komunikasi
maupun operator jasa jaringan telekomunikasi.

b) Penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi (penetrasi pasar) yang masih relatif rendah.
Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (ITU), tingkat penetrasi penggunaan
jasa telekomunikasi (telepon tetap, telepon selular dan internet) di Indonesia relatif masih rendah
dibanding dengan negara-negara ASEAN. Kondisi ini mencerminkan peluang pasar yang masih
besar dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan untuk industri ini.

Rasio Densitas Sambungan Telepon Selular, Telepon Tetap dan Pengguna Internet
Pada Negara-Negara ASEAN per 31 Desember 2016
(dalam %)
Penetrasi Pengguna
Keterangan Penetrasi telepon selular Penetrasi telepon tetap
Internet
Singapura 148 36 82
Malaysia 143 15 71
Thailand 158 8 39
Filipina 115 3 41
Indonesia 132 9 22
Sumber : Situs ITU-ICT Statistics

34
c) Faktor perkembangan teknologi.
Dimana seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan layanan telekomunikasi, maka kebutuhan
akan content dan jaringan telekomunikasi diperkirakan akan meningkat. Sebagai gambaran dengan
diluncurkannya layanan 3G, maka diperkirakan kebutuhan akan infrastruktur telekomunikasi juga
akan meningkat baik fitur yang dihasilkan atau kebutuhan kapasitas (bandwith) yang diperlukan.

3. ANALISIS KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus
dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan
di dalamnya, yang terdapat pada Bab XVIII dari Prospektus ini. Laporan keuangan Perseroan untuk
periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015. Data-data keuangan penting tersebut berasal dari
Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober
2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan dan ditandatangani oleh Yazid
M. Aleq Bawafi, Ak., M.Bus., CPA, CA, sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian dan
tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya telah
disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali, opini kami
tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut; (b) laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita
Telekomindo dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 (sebelum disajikan kembali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan suatu
opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017 dan 20 Juni 2016;
(c) laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo di Bursa Efek Indonesia,
serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2018 2017 2017 2016 2015
  (tidak diaudit)      
PENDAPATAN 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560
BEBAN POKOK PENDAPATAN 60.114.153.318 34.833.298.932 69.157.509.538 46.987.345.029 42.407.435.297
LABA KOTOR 32.020.432.082 4.591.623.203 21.654.776.175 8.969.774.369 1.574.156.263
BEBAN USAHA
Pemasaran 2.538.233.670 245.445.024 1.013.595.233 123.115.345 119.993.081
Umum dan administrasi 24.408.881.558 9.423.650.166 17.958.405.815 10.244.490.571 8.334.982.657
Jumlah Beban Usaha 26.947.115.228 9.669.095.190 18.972.001.048 10.367.605.916 8.454.975.738
LABA (RUGI) USAHA 5.073.316.854 (5.077.471.987) 2.682.775.127 (1.397.831.547) (6.880.819.475)
PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA
Pendapatan bunga - bersih 149.931.148 41.689.394 55.877.131 56.859.116 41.192.539
Beban keuangan dan administrasi bank (740.894.432) (30.625.168) (111.941.610) (35.468.481) (42.423.667)
Laba (Rugi) selisih kurs (634.912) 3.578.082 3.606.878 (7.739.880) (34.110.920)
Pendapatan lainnya (226.074.123) 105.289 (636.849.913) 114.688.473 5.572.480
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain-lain (817.672.319) 14.747.597 (689.307.514) 128.339.228 (29.769.568)
LABA (RUGI) SEBLUM PAJAK 4.255.644.535 (5.062.724.390) 1.993.467.613 (1.269.492.319) (6.910.589.043)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Pajak kini (1.127.187.653) - (1.434.230.230) - -
Pajak tangguhan 913.240.033 - 522.776.678 90.745.302 41.397.002
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (213.947.620) - (911.453.552) 90.745.302 41.397.002
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA 4.041.696.915 (5.062.724.390) 1.082.014.061 (1.178.747.017) (6.869.192.041)
Dampak penyesuaian proforma atas laba
bersih periode berjalan - - 5.172.459.614 (2.415.730) -
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041)

35
(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2018 2017 2017 2016 2015
  (tidak diaudit)      
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF
LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi lebih
lanjut ke laba rugi
Pengukuran kembali laba atas liabilitas
imbalan pasca kerja 435.692.672 - (388.539.256) 549.806.748 664.137.692
Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait - - - (137.426.216) (166.034.423)
Penghasilan (rugi) komprehensif lain 435.692.672 - (388.539.256) 412.380.532 498.103.269
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772)

PENDAPATAN

Pendapatan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018

Pendapatan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2018 naik sebesar Rp52,71
miliar atau sebesar 133,70% dari Rp39,42 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2017 menjadi Rp92,13 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018. Kenaikan ini disebabkan adanya akuisisi entitas anak PT Karta Global Indonesia yang
merupakan start up di bidang advertising dan kenaikan jasa interkoneksi dan proyek telekomunikasi
PT Jasnita Telekomindo.

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar Rp34.85 miliar
atau sebesar 62,29% dari Rp55,96 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi
Rp90,81 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan ini disebabkan
adanya akuisisi entitas anak PT Karta Global Indonesia yang merupakan start up di bidang advertising
dan kenaikan jasa interkoneksi dan proyek telekomunikasi PT Jasnita Telekomindo.

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar Rp11,97 miliar
atau sebesar 27,23% dari Rp43,98 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
menjadi Rp55,96 miliar pada tanggal 31 Desember 2016.Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan kenaikan persentase penyelesaian proyek telekomunikasi.

BEBAN POKOK PENDAPATAN

Beban Pokok Pendapatan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober
2018 dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017

Beban Pokok Pendapatan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
naik sebesar Rp25,28 miliar atau sebesar 72,58% dari Rp34,83 miliar untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi Rp60,11 miliar untuk periode sepuluh bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Kenaikan ini disebabkan adanya akuisisi entitas anak PT Karta
Global Indonesia yang merupakan start up di bidang advertising

36
Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar
Rp22,17 miliar atau sebesar 47,18% dari Rp46,99 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 menjadi Rp69,16 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017. Kenaikan beban pokok pendapatan tersebut sejalan dengan kenaikan jumlah pendapatan dan
penambahan biaya selama periode berjalan.

Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban Pokok Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar
Rp4,58 miliar atau sebesar 10,80% dari Rp42,41 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 menjadi Rp46,99 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Kenaikan beban pokok pendapatan tersebut sejalan dengan kenaikan jumlah pendapatan selama
periode berjalan.

LABA BRUTO

Laba Bruto untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan
dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017

Laba Brutountuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 naik sebesar
Rp27,43 miliar atau sebesar 597,37% dari Rp4,59 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi Rp32,02 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2018. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan pengakuan pendapatan dari
akuisisi entitas anak dan kenaikan jasa interkoneksi dan penyelesaian proyek.

Laba Bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar Rp12,68 miliar
atau sebesar 141,42% dari Rp8,97 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 menjadi Rp21,65 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh kenaikan pengakuan pendapatan dari akuisisi entitas anak dan kenaikan jasa
interkoneksi dan penyelesaian proyek.

Laba Bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar Rp7,39miliar
atau sebesar 469,81% dari Rp1,57 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
menjadi Rp8,97 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan tersebut
disebabkan oleh kenaikan pengakuan pendapatan.

BEBAN USAHA

Beban Usaha untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017

Beban Usaha untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 naik sebesar
Rp17,27 miliar atau sebesar 178,60% dari Rp9,67 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi Rp26,94 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2018. Kenaikan tersebut disebabkan oleh penurunan biaya perijinan.

37
Beban Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Beban Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar Rp8,60 miliar
atau sebesar 82,99% dari Rp10,37 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
menjadi Rp18,97 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan tersebut
disebabkan oleh kenaikan biaya yang disebabkan masuknya entitas anak, dibentuknya cadangan
penurunan nilai piutang.

Beban Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan
tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar Rp1,91 miliar
atau sebesar 22,62% dari Rp8,45 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
menjadi Rp10,38 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Kenaikan biaya
disebabkan karena kenaikan beban gaji per tahun.

PENDAPATAN OPERASI LAIN

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2017

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober
2018 turun sebesar Rp832,42 juta atau sebesar 5.644,44% dari laba Rp14,75 juta untuk periode sepuluh
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi rugi Rp817,67 juta untuk periode sepuluh
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Kerugian operasi lain/kenaikan beban operasi lain
disebabkan oleh bertambahnya beban bunga pinjaman bank.

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 turun
sebesar Rp817,67 juta atau sebesar 637,10% dari laba Rp128,34 juta untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi rugi Rp689,31 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2017. Kerugian operasi lain/kenaikan beban operasi lain tersebut disebabkan oleh rabat
dan penggunaan dana untuk CSR.

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pendapatan (Beban) Operasi Lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik
sebesar Rp158,11 juta atau sebesar 531,11% dari rugi Rp29,77 juta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp128,34 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan pendapatan lain.

LABA USAHA SEBELUM PAJAK

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober
2018 dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
naik sebesar Rp9,33 miliar atau sebesar 184,25% dari rugi Rp5,06 miliar untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi laba Rp4,26 miliar untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Kenaikan laba usaha karena kenaikan laba bruto dan
penurunan beban usaha.

38
Laba Usaha Sebelum Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar
Rp3,26 miliar atau sebesar 257,03% dari rugi Rp1,27 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 menjadi laba Rp1,99 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan laba bruto.

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dibandingkan dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba Usaha Sebelum Pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar
Rp5,64 miliar atau sebesar 81,63% dari rugi Rp6,91 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 menjadi rugi Rp1,27 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan beban usaha.

LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN BERJALAN

Laba Periode Berjalan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
dibandingkan dengan periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017

Laba Periode Berjalan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
naik sebesar Rp9,11 miliar atau sebesar 179,97% dari rugi Rp5,06 miliar untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi Rp4,04 miliar untuk periode sepuluh bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Kenaikan laba periode berjalan disebabkan oleh kenaikan laba
usaha yang berasal dari laba bruto dan pendapatan operasi lain.

Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan
dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 naik sebesar Rp2,26
miliar atau sebesar 191,79% dari rugi Rp1,18 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 menjadi laba Rp1,08 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh kenaikan laba usaha tahun berjalan.

Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan
dengan tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 naik sebesar Rp5,69
miliar atau sebesar 82,84% dari rugi tahun berjalan sebesar Rp6,87 miliar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi rugi Rp1,18 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan beban usaha.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember 
Keterangan
2018  2017 2016 2015
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 4.116.292.866 6.509.881.199 4.908.847.148 2.736.593.685
Piutang usaha - setelah dikurangi
dengan cadangan penurunan nilai
piutang 10.453.270.884 11.345.221.421 5.814.323.506 6.848.303.162
Piutang lain-lain 14.702.065.522 14.223.706.576 365.707.795 -
Uang muka 1.961.673.212 2.824.263.544 1.625.724.100 1.484.828.655
Biaya dibayar dimuka 1.530.003.528 782.696.420 316.132.200 339.779.052
Uang muka pajak 809.705.619 916.049.027 1.096.632.949 438.233.796
Jumlah aset lancar 33.573.011.631 36.601.818.187 14.127.367.698 11.847.738.350

39
(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember 
Keterangan
2018  2017 2016 2015
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Estimasi tagihan restitusi pajak 560.321.405 - - -
Aset tetap, neto 47.148.871.727 13.755.246.664 5.806.099.708 6.468.421.069
Aset tak berwujud, net 97.690.333 75.567.000 33.039.000 -
Piutang lain-lain jangka panjang 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 -
Aset pajak tangguhan 2.211.014.491 1.297.774.457 774.997.780 492.425.172
Beban proyek yang ditangguhkan 3.807.867.093 1.113.804.748 13.524.755.386 22.067.131.159
Aset lainnya 276.010.304 240.010.304 183.910.304 183.910.304
Jumlah aset tidak lancar 55.973.813.471 20.889.719.291 24.730.118.294 31.708.887.704
JUMLAH ASET 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054

ASET

Posisi Aset tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan tanggal 31 Desember 2017

Aset naik sebesar Rp32,06 miliar atau sebesar 55,77% ke posisi Rp89,56 miliar pada tanggal 31 Oktober
2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp57,49 miliar, terutama
disebabkan oleh pembelian inventaris aset oleh entitas anak.

Posisi Aset tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan tanggal 31 Desember 2016

Aset naik sebesar Rp18,63 miliar atau sebesar 47,95% ke posisi Rp57,49 miliar pada tanggal
31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp38,86 miliar,
terutama karena disebabkan oleh pembelian aset oleh Perseroan dan piutang akibat pemutusan kontrak
kerja dengan Kominfo–BP3TI.

Posisi Aset tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan tanggal 31 Desember 2015

Aset turun sebesar Rp4,70 miliar atau sebesar 10,79% ke posisi Rp38,86 miliar pada tanggal
31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp43,56 miliar,
terutama disebabkan oleh penurunan dari beban proyek yang ditangguhkan karena sudah diamortisasi
dan penurunan nilai piutang.

KAS DAN SETARA KAS

Posisi Kas dan Setara Kas tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017

Kas dan Setara Kas turun sebesar Rp2,39 miliar atau sebesar 39,83% ke posisi Rp3,62 juta pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp6,01
miliar, terutama disebabkan oleh pembayaran kepada vendor dan karyawan juga pembayaran pajak
penghasilan.

Posisi Kas dan Setara Kas tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Kas dan Setara Kas naik sebesar Rp1,60 miliar atau sebesar 36,31% ke posisi Rp6,01 miliar pada
tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp4,41
miliar, terutama karena disebabkan oleh pembayaran proyek telekomunikasi oleh konsumen.

40
Posisi Kas dan Setara Kas tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2015

Kas dan Setara Kas naik sebesar Rp2,17 miliar atau sebesar 97,12% ke posisi Rp4,41 miliar pada
tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2,24
miliar, terutama disebabkan oleh pembayaran proyek telekomunikasi oleh konsumen.

PIUTANG USAHA

Posisi Piutang Usaha tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Piutang Usaha turun sebesar Rp882,49 juta atau sebesar 7,78% ke posisi Rp10,46 miliar pada tanggal
31 Oktober 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp11,34 miliar,
terutama disebabkan oleh sudah terealisasinya sebagian besar pekerjaan.

Posisi Piutang Usaha tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Piutang Usaha naik sebesar Rp5,53 miliar atau sebesar 95,13% ke posisi Rp11,34 miliar pada tanggal
31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp5,81 miliar,
terutama disebabkan oleh kenaikan pengakuan piutang dengan masuknya proyek iklan baru pada
entitas anak.

Posisi Piutang Usaha tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2015

Piutang Usaha turun sebesar Rp1,03 miliar atau sebesar 15,10% ke posisi Rp5,81 miliar pada tanggal
31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp6,85 miliar,
terutama disebabkan oleh kenaikan pengakuan pendapatan berdasarkan kenaikan persentase
penyelesaian proyek telekomunikasi.

PIUTANG LAIN-LAIN

Posisi Piutang Lain-lain tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017

Piutang Lain-lain naik sebesar Rp478,36 juta atau sebesar 3,36% ke posisi Rp14,70 miliar pada tanggal
31 Oktober 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp14,22 miliar,
terutama disebabkan oleh pemberian pinjaman ke pihak ketiga.

Posisi Piutang Lain-lain tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Piutang Lain-lain naik sebesar Rp13,86 miliar atau sebesar 3.789,36% ke posisi Rp14,22 miliar
pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp365,71juta, terutama disebabkan oleh ganti rugi dari Kominfo-BP3TI atas pemutusan kontrak
kerjasama dengan Perseroan (sesuai dengan keputusan Badan Arbitrase).

Posisi Piutang Lain-lain tanggal 31 Desember 2016

Piutang Lain-lain naik sebesar Rp365,71juta pada tanggal 31 Desember 2016 dari sebelumnya tidak ada
saldo, hal ini disebabkan oleh penambahan piutang dari pihak berelasi sebagai modal kerja Perseroan.

41
UANG MUKA

Posisi Uang Muka tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Uang Muka turun sebesar Rp872,59 juta atau sebesar 30,54% ke posisi Rp1,96 miliar pada tanggal
31 Oktober 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp2,82 miliar,
terutama disebabkan oleh penyelesaian uang muka pembelian aset baru.

Posisi Uang Muka tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016

Uang Muka naik sebesar Rp1,20 miliar atau sebesar 73,72% ke posisi Rp2,82 miliar pada tanggal
31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1,62 miliar,
terutama disebabkan oleh pembayaran tanda jadi kepada para vendor Perseroan untuk memulai
pengembangan usaha.

Posisi Uang Muka tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015

Uang Muka naik sebesar Rp140,89 juta atau sebesar 9,49% ke posisi Rp1,62 miliar pada tanggal
31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi Uang Muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp1,48 miliar, terutama disebabkan oleh penambahan uang muka kepada vendor untuk kebutuhan
proyek telekomunikasi.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Posisi Biaya Dibayar di Muka tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017

Biaya Dibayar di Muka turun sebesar Rp747,31 juta atau sebesar 95,48% ke posisi Rp1,53 miliar pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp782,70
juta, terutama disebabkan oleh pembayaran sewa kantor entitas anak dan pembayaran asuransi
kendaraan.

Posisi Biaya Dibayar di Muka tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Biaya Dibayar di Muka naik sebesar Rp466,56 juta atau sebesar 147,59% ke posisi Rp782,70 juta
pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp316,13 juta, terutama disebabkan oleh pembayaran sewa kantor entitas anak.

Posisi Biaya Dibayar di Muka tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015

Biaya Dibayar di Muka turun sebesar Rp23,65 juta atau sebesar 6,96% ke posisi Rp316,13 juta pada
tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp339,78 juta, terutama disebabkan oleh akrue pembayaran sewa kantor di muka.

UANG MUKA PAJAK

Uang Muka Pajak pada tanggal 31 Oktober 2018 merupakan pajak pertambahan nilai masukan.

ASET TETAP, NETO

Posisi Aset Tetap, Neto tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017

Aset Tetap, Neto naik sebesar Rp33,39 miliar atau sebesar 242,77% ke posisi Rp47,15 miliar pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp13,75
miliar, terutama disebabkan oleh pembelian inventaris aset oleh entitas anak.

42
Posisi Aset Tetap, Neto tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Posisi Aset Tetap, Neto naik sebesar Rp7,95 miliar atau sebesar 136,91% ke posisi Rp13,75 miliar
pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp5,81 miliar, terutama disebabkan oleh.pembelian inventaris aset oleh Perseroan dan penggabungan
aset akibat akuisisi entitas anak.

Posisi Aset Tetap, Neto tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2015

Posisi Aset Tetap, Neto turun sebesar Rp662,32 juta atau sebesar 10,24%ke posisi Rp5,81 miliar pada
tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp6,47 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya penyusutan.

ASET TIDAK BERWUJUD, NET

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net naik sebesar Rp22,12 juta atau sebesar 29,28% ke posisi Rp97,69 juta
pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar
Rp75,57 juta, terutama disebabkan oleh penambahan hak paten atas produk entitas anak.

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net turun sebesar Rp42,53 juta atau sebesar 128,72% ke posisi Rp75,57
juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp33,04 juta, terutama disebabkan oleh penambahan hak paten atas produk entitas anak

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net tanggal 31 Desember 2016

Posisi Aset Tidak Berwujud, Net timbul sebesar Rp33,04 juta pada tanggal 31 Desember 2016
sehubungan dengan adanya didaftarkannya hak merek dan hak cipta atas produk entitas anak.

BEBAN PROYEK YANG DITANGGUHKAN

Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan naik sebesar Rp2,69 miliar atau sebesar 241,88% ke posisi
Rp3,81 miliar pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2017 sebesar Rp1,11 miliar, terutama disebabkan oleh pembiayaan proyek jasa telekomunikasi yang
sedang dikerjakan oleh Perseroan.

Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2016

Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan turun sebesar Rp12,41 miliar atau sebesar 91,76% ke posisi
Rp1,11 miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2016 sebesar Rp13,52 miliar, terutama disebabkan oleh sudah selesainya proyek jasa Wifi.

43
Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2015

Posisi Beban Proyek yang Ditangguhkan turun sebesar Rp8,54 miliar atau sebesar 38,71% ke posisi
Rp13,52 miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2015 sebesar Rp22,07 miliar, terutama disebabkan oleh berkurangnya beban proyek ditangguhkan
sesuai prosentase progres pekerjaan jasa Wifi Perseroan.

ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

Posisi Aset Tidak Lancar Lainnya tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Aset Tidak Lancar Lainnya naik sebesar Rp36 juta atau sebesar 15,00% ke posisi Rp276,01 juta
pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar
Rp240,01, terutama disebabkan oleh penambahan jaminan atas sewa kantor dan sambungan telepon.

Posisi Aset Tidak Lancar Lainnya tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Aset Tidak Lancar Lainnya naik sebesar Rp56,10 juta atau sebesar 30,50% ke posisi Rp240,01
juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp183,91 juta, terutama disebabkan oleh penambahan jaminan atas sewa kantor dan
sambungan telepon.

Posisi Aset Tidak Lancar Lainnya tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015

Timbul Aset Tidak Lancar Lainnya sejak 31 Desember 2015 hingga 31 Desember 2016, yakni sebesar
Rp183,91 juta disebabkan oleh jaminan atas sewa kantor dan sambungan telepon.

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember 
Keterangan
2018  2017 2016 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang bank 2.568.230.000 - - -
Utang usaha 23.494.233.383 26.894.378.143 18.828.949.098 21.257.084.681
Beban yang masih harus dibayar 871.973.894 1.628.612.134 224.167.764 369.074.814
Uang muka pelanggan 107.139.268 99.812.837 2.938.094.932 5.178.131.379
Jaminan pelanggan 125.372.211 125.372.211 125.372.211 132.978.306
Pendapatan yang belum terealisasi 3.830.568.839 6.535.625.000 - -
Utang pajak 1.698.687.454 1.365.782.260 196.339.588 129.724.624
Bagian jangka pendek dari pinjaman
jangka panjang: - - - -
Utang sewa pembiayaan 4.622.086.400 1.600.000.000 - -
Utang lainnya 2.347.161.525 988.315.465 - 100.000.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 39.665.452.974 39.237.898.050 22.312.923.593 27.166.993.804
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi dengan bagian jangka
pendek:
Utang sewa pembiayaan 796.674.000 - - -
Utang Investasi - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Pinjaman ke pihak berelasi 3.128.882.028 1.157.360.875 1.325.800.875 616.453.567
Liabilitas imbalan kerja 4.460.070.967 4.086.423.006 2.902.380.784 2.869.331.061
Jumlah liabilitas jangka panjang 8.385.626.995 7.740.783.881 6.725.181.659 5.982.784.628
JUMLAH LIABILITAS 48.051.079.969 46.978.681.931 29.038.105.252 33.149.778.432

44
UTANG BANK

Posisi Utang Bank tanggal 31 Oktober 2018

Timbul Utang Bank per tanggal 31 Oktober 2018, yakni sebesar Rp2,57 juta merupakan fasilitas kredit
dari BCA yang terdiri dari fasilitas kredit lokal dengan batas maksimum Rp12,00 miliar.

UTANG USAHA

Posisi Utang Usaha tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga turun sebesar Rp3,40 miliar atau sebesar 12,64% ke posisi Rp23,49
miliar pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga pada
tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp26,89 miliar, terutama disebabkan oleh sudah dibayarkannya
utang usaha ke vendor dari pihak ketiga.

Posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga naik sebesar Rp8,06 miliar atau sebesar 42,84% ke posisi Rp26,89
miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga pada
tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp18,83 miliar, terutama disebabkan oleh penambahan vendor
untuk proyek yang berjalan.

Posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015

Posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga turun sebesar Rp2,43 miliar atau sebesar 11,42% ke posisi Rp18,83
miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi Utang Usaha – Pihak Ketiga pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp21,26 miliar, terutama disebabkan oleh sudah dibayarkan
nya utang usaha ke vendor pihak ketiga dan berkurangnya utang atas beban proyek dengan dasar
menangnya Perseroan berdasarkan keputusan Badan Arbitrase atas pemutusan kontrak kerja dengan
Kominfo-BP3TI.

BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Posisi Beban yang masih harus Dibayar tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Beban yang masih harus Dibayar turun sebesar Rp756,64 juta atau sebesar 46,46% ke posisi
Rp871,97 juta pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp1,63 miliar, terutama disebabkan oleh beban sewa yang belum dibayarkan.

Posisi Beban yang masih harus Dibayar tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Beban yang masih harus Dibayar naik sebesar Rp1,40 miliar atau sebesar 626,51% ke posisi
Rp1,63 miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp224,17 juta, terutama disebabkan oleh terdapat biaya lain untuk kegiatan operasional yang
belum dibayarkan.

Posisi Beban yang masih harus Dibayar tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015
Posisi Beban yang masih harus Dibayar turun sebesar Rp144,91 juta atau 39,26% ke posisi Rp224,17
juta pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp369,07 juta, terutama disebabkan oleh penurunan beban yang harus dibayarkan untuk biaya lain
operasional.

45
UANG MUKA PELANGGAN

Posisi Uang Muka Pelanggan tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Uang Muka Pelanggan naik sebesar Rp7,33 juta atau sebesar 7,34%ke posisi Rp107,14 juta
pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp99,81
juta, terutama disebabkan oleh kenaikan uang muka pelanggan perorangan.

Posisi Uang Muka Pelanggan tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Uang Muka Pelanggan turun sebesar Rp2,84 miliar atau sebesar 96,6% ke posisi Rp99,81
juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp2,94 miliar, terutama disebabkan oleh uang muka yang diterima Perseroan dari BP3TI dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan penyediaan jasa layanan internet akses publik Wifi.

Posisi Uang Muka Pelanggan tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015

Posisi Uang Muka Pelanggan turun sebesar Rp2,24 miliar atau sebesar 43,26% ke posisi Rp2,94
miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp5,18 miliar, terutama disebabkan oleh uang muka yang diterima Perseroan dari BP3TI dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan penyediaan jasa layanan internet akses publik Wifi.

JAMINAN PELANGGAN

Posisi Jaminan Pelanggan tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016

Posisi Jaminan Pelanggan dari posisi 31 Desember 2016 sampai dengan 31 Oktober 2018 adalah
sama sebesar Rp125,37 juta.

Posisi Jaminan Pelanggan tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Posisi Jaminan Pelanggan turun sebesar Rp2,84 miliar atau sebesar 96,6% ke posisi Rp99,81 juta
pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp2,94
miliar, terutama disebabkan oleh setoran yang diterima Perseroan dari pelanggan sebagai jaminan
menggunakan fasilitas telekomunikasi.

PENDAPATAN YANG BELUM TEREALISASI

Posisi Pendapatan yang belum Terealisasi tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2017

Posisi Pendapatan yang belum Terealisasi turun sebesar Rp2,70 miliar atau sebesar 41,39% ke posisi
Rp3,83 miliar pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember
2017 sebesar Rp6,53 miliar, terutama merupakan oleh proyek pekerjaan sebesar prosentase yang
belum dikerjakan.

Posisi Pendapatan yang belum Terealisasi tanggal 31 Desember 2017

Posisi Pendapatan yang belum Terealisasi timbul sebesar Rp6,53 miliar pada posisi 31 Desember 2017,
terutama merupakan oleh proyek pekerjaan sebesar prosentase yang belum dikerjakan.

46
UTANG PAJAK

Posisi Utang Pajak tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Posisi Utang Pajak naik sebesar Rp332,90 juta atau sebesar 24,37% ke posisi Rp1,70 miliar pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp1,36
miliar, terutama disebabkan oleh utang Pajak Penghasilan Perorangan Pasal 21, dan Pajak Penghasilan
Badan Pasal 25 dan Pasal 29 yang belum dibayar.

Posisi Utang Pajak tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016

Posisi Utang Pajak naik sebesar Rp1,17 miliar atau sebesar 595,62% ke posisi Rp1,36 miliar pada
tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp196,34 juta, terutama disebabkan oleh kenaikan laba Perseroan menambah Pajak Penghasilan
Badan Pasal 29 yang belum dibayar.

Posisi Utang Pajak tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015

Posisi Utang Pajak turun sebesar Rp66,61 juta atau sebesar 51,35% ke posisi Rp196,34 juta pada
tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp129,72
juta, terutama disebabkan oleh Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 yang belum dibayar.

UTANG SEWA PEMBIAYAAN

Posisi Utang Sewa Pembiayaan tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Utang Sewa Pembiayaan naik sebesar Rp3,81 miliar atau sebesar 238,67% ke posisi Rp4,78 miliar
(jangka pendek) dan Rp796,67 (jangka panjang) pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisi
pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp1,6 miliar, terutama disebabkan oleh utang pembiayaan
kredit modal kerja dari lembaga keuangan bukan bank dan pembiayaan kepemilikan kendaraan.

Posisi Utang Sewa Pembiayaan tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Timbul Utang Sewa Pembiayaan per tanggal 31 Desember 2017, yakni sebesar Rp1,6 miliar merupakan
utang pembiayaan kredit modal kerja dari lembaga keuangan bukan bank.

UTANG LAINNYA

Posisi Utang Lainnya tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Posisi Utang Lainnya naik sebesar Rp1,36 miliar atau sebesar 137,49% ke posisi Rp2,35 miliar pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi Utang Lainnya pada tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp988,31 juta, terutama disebabkan oleh tagihan atas Biaya Hak Penggunaan spektrum
frekuensi radio 2,3 kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi RI.

Posisi Utang Lainnya tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016

Utang Lainnya naik sebesar Rp988,31 juta pada tanggal 31 Desember 2017 dari sebelumnya tidak ada
saldo, hal ini disebabkan oleh tagihan atas Biaya Hak Penggunaan spektrum frekuensi radio 2,3 kepada
Kementrian Komunikasi dan Informasi RI.

47
Posisi Utang Lainnya tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2015

Posisi Utang Lainnya turun sebesar Rp100 juta atau sebesar 100% ke posisi Rp0 pada tanggal
31 Desember 2016 dibandingkan posisi Utang Lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp100
juta, terutama disebabkan oleh utang kepada pihak ketiga.

UTANG INVESTASI

Posisi Utang Investasi tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Posisi Utang Investasi turun sebesar Rp2,50 miliar atau sebesar 100% ke posisi Nil pada tanggal
31 Oktober 2018 dibandingkan posisi Utang Pembiayaan Konsumen pada tanggal 31 Desember 2017
sebesar Rp2,50 miliar, terutama disebabkan oleh pengalihan investasi ke bidang yang lain

Posisi Utang Investasi tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015

Posisi Utang Investasi dari posisi 31 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sama
sebesar Rp2,50 miliar yang merupakan investasi pada entitas anak Perseroan.

LIABILITAS PINJAMAN KE PIHAK BERELASI

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2017

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi naik sebesar Rp1,97miliar atau sebesar 170,35% ke posisi
Rp3,13 miliar pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi
pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp1,16 miliar, terutama disebabkan oleh pinjaman modal
kerja dari pihak berelasi.

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2016

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi turun sebesar Rp168,44 juta atau sebesar 12,70% ke
posisi Rp1,16 miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak
Berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1,32 miliar, terutama disebabkan oleh pinjaman
modal kerja dari pihak berelasi.

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan
tanggal 31 Desember 2015

Posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak Berelasi naik sebesar Rp709,35 juta atau sebesar 115,07% ke
posisi Rp1,32 miliar pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisi Liabilitas Pinjaman Ke Pihak
Berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp616,45 juta, terutama disebabkan oleh pinjaman
modal kerja dari pihak berelasi.

LIABILITAS IMBALAN KERJA

Posisi Liabilitas Imbalan Kerja tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2017

Posisi Liabilitas Imbalan Kerja naik sebesar Rp373,65 juta atau sebesar 9,14% ke posisi Rp4,46 miliar
pada tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan posisi Liabilitas Imbalan Kerja pada tanggal 31 Desember
2017 sebesar Rp4,09miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan beban imbalan kerja oleh aktuaris dan
adanya keuntungan aktuaria.

48
Posisi Liabilitas Imbalan Kerja tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2016

Posisi Liabilitas Pinjaman Imbalan Kerja naik sebesar Rp1,18 miliar atau sebesar 40,80% ke posisi
Rp4,09 miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisi Liabilitas Imbalan Kerja pada
tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp2,90 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan beban imbalan
kerja oleh aktuaris.

Posisi Liabilitas Imbalan Kerja tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal
31 Desember 2015

Posisi Liabilitas Imbalan Kerja naik sebesar Rp33,05 juta atau sebesar 1,15% ke posisi Rp2,90 miliar
pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisi Liabilitas Imbalan Kerja pada tanggal 31 Desember
2015 sebesar Rp2,87 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan beban imbalan kerja oleh aktuaris.

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember 
Keterangan
2018  2017 2016 2015
EKUITAS
Modal saham - modal dasar 1.830.660.000
saham biasa, modal ditempatkan dan
disetor penuh 457.665.000 saham untuk
tahun 2016 dan 2015, dengan nilai nominal
Rp.100 per saham.
Modal saham - modal dasar 2.440.880.000
saham biasa, modal ditempatkan dan
disetor penuh 610.220.000 saham untuk
tahun 2018, dengan nilai nominal Rp100
per saham. 61.022.000.000 45.766.500.000 45.766.500.000 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Selisih atas kombinasi bisnis entitas
sepengendali 17.870.145.766 - - -
Saldo laba (Defisit) (37.009.281.081) (39.866.194.239) (36.021.489.134) (33.624.857.435)
Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis entitas
sepengendali - 6.620.145.768 1.447.686.155 -
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca
kerja 1.017.763.297 608.245.600 973.442.702 456.666.526
Komponen ekuitas lainnya (243.336.734) (243.336.734) (243.336.734) (114.166.631)
Total ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 42.707.291.248 12.935.360.395 11.972.802.989 12.534.142.460
Kepentingan non-pengendali (1.211.546.115) (2.422.504.847) (2.153.422.249) (2.127.294.838)
JUMLAH EKUITAS 41.495.745.133 10.512.855.547 9.819.380.740 10.406.847.622

Posisi Ekuitas tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2017

Posisi Ekuitas naik sebesar Rp30,98 miliar atau sebesar 294,71% ke posisi Rp41,49 miliar pada
tanggal 31 Oktober 2018 dibandingkan dengan posisi Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar
Rp10,51 miliar, terutama disebabkan oleh penambahan modal disetor dengan masuknya pemegang
saham yang baru.

Posisi Ekuitas tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016

Posisi Ekuitas naik sebesar Rp693,47 juta atau sebesar 7,06% ke posisi Rp 10,51 miliar pada tanggal
31 Desember 2017 dibandingkan dengan posisi Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp9,82 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan ekuitas proforma dari kombinasi bisnis entitas
sepengendali.

49
Posisi Ekuitas tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015

Posisi Ekuitas turun sebesar Rp587,47 juta atau sebesar 5,65% ke posisi Rp9,82 miliar pada tanggal
31 Desember 2016 dibandingkan dengan posisi Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp10,41miliar, terutama disebabkan oleh rugi tahun berjalan.

4. ANALISIS RASIO KEUANGAN

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan 133,70 62,29 27,23 9,53
Beban pokok pendapatan 72,58 47,18 10,80 25,42
Laba kotor 597,37 141,42 469,81 (75,17)
Laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan (184,06) (257,03) (81,63) 319,18
Laba periode/tahun berjalan (179,83) 247,73 (82,88) 365,07
Jumlah asset 55,77 47,95 (10,79) (20,48)
Jumlah liabilitas 2,29 61,78 (12,40) (8,28)
Jumlah ekuitas 294,71 7,06 (5,65) (44,15)

Rasio Usaha
Laba kotor/Pendapatan 34,75 23,85 16,03 3,58
Laba periode/tahun berjalan/Pendapatan 4,39 1,19 (2,11) (15,62)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah ekuitas 0,10 0,10 (0,12) (0,66)
Laba periode/tahun berjalan/Jumlah aset 0,05 0,02 (0,03) (0,16)

Rasio Keuangan
Jumlah aset/Jumlah liabilitas 186,37 122,38 133,82 131,39
Jumlah liabilitas/Jumlah ekuitas 115,80 446,87 295,72 318,54
Jumlah liabilitas/Jumlah aset 53,66 81,71 74,73 76,11
Net interest bearing debt/Jumlah ekuitas 19,25 15,22 - -
Laba periode/tahun berjalan/Pinjaman bank jangka pendek 157,65 - - -
Jumlah aset lancar/Jumlah liabilitas lancar 84,64 93,28 63,31 43,61

a) Solvabilitas

Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas yang tercermin
dari perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas dan juga perbandingan antara jumlah
liabilitas dengan jumlah aset. Rasio jumlah liabilitas dengan ekuitas Perseroan per 31 Oktober 2018 dan
31 Desember 2017, 2016 dan 2015 masing-masing adalah 116%; 447%; 296% dan 318%. Sedangkan
untuk rasio jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Oktober 2018 dan 31 Desember
2017, 2016 dan 2015 masing-masing adalah 54%; 82%; 75% dan 76%.

Likuiditas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendeknya
yang mana tercermin dari perbandingan antara jumlah aset lancar dan jumlah liabilitas lancar atau
rasio lancar. Rasio lancar Perseroan 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 masing-
masing adalah 186%; 122%; 134% dan 131%.

b) Imbal Hasil Ekuitas

Rasio imbal hasil ekuitas (Return On Equity) dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan
meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dicerminkan dari perbandingan antara laba tahun berjalan
dan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan
2015 masing-masing adalah 0,10%; 0,10%; -0,12% dan -0,66%.

50
c) Imbal Hasil Investasi

Kemampuan imbal hasil investasi (Return On Assets) Perseroan dapat diukur dengan mempergunakan
laba tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah aset. Imbal hasil aset Perseroan per 31 Oktober 2018
dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 masing-masing adalah 0,05%; 0,02%; -0,03% dan -0,16%.

LIKUIDITAS DAN SUMBER MODAL

Untuk memenuhi kebutuhan akan likuiditasnya, maka secara internal, Perseroan selalu berusaha
menjaga tingkat kesehatan pembiayaan sehingga kelancaran arus kas tetap dapat terjaga, terutama
yang berasal dari penerimaan kas dari pelanggan. Sedangkan dari sisi eksternal, Perseroan terus
berusaha mencari sumber pendanaan baru. Saat ini sumber pendanaan eksternal yang dimiliki
Perseroan adalah melalui perbankan dan Perseroan pembiayaan dalam bentuk utang bank dan utang
pembiayaan konsumen. Untuk itu, Perseroan berniat untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan,
salah satunya adalah dengan melakukan IPO ini.

Likuiditas Perseroan tercermin dari perbandingan antara jumlah aset lancar dan jumlah liabilitas lancar
atau rasio lancar. Rasio lancar Perseroan 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
masing-masing adalah 85%; 93%; 63% dan 44%.

Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/ atau
ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material
terhadap likuiditas Perseroan.

Selain daripada yang telah diungkapkan di atas, Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas material lain
yang belum digunakannya.

Arus Kas

Kebutuhan likuiditas Perseroan terkait dengan pendanaan untuk pengembangan proyek baru Perseroan,
belanja modal, seperti untuk pembelian peralatan kantor dan properti, pembayaran hutang dan menjaga
cadangan kas. Arus kas yang berasal dari pelanggan merupakan sumber utama likuiditas Perseroan.
Jika diperlukan, Perseroan telah menggunakan fasilitas jangka pendek hingga panjang untuk mendanai
pengembangan dan belanja modal Perseroan. Dengan mempertimbangkan sumber daya keuangan
yang tersedia bagi Perseroan, termasuk kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi, fasilitas bank dan
dana hasil penawaran umum, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan masih memiliki likuiditas yang
mencukupi untuk keperluan operasi dan membayar kewajiban yang dimilikinya. Arus kas Perseroan
tidak dipengaruhi oleh karakteristik maupun siklus bisnis tertentu. Adapun sumber transaksi atas Arus
Kas Neto yang Digunakan Untuk Aktivitas Operasi terutama berasal dari penerimaan kas dari pelanggan
maupun untuk pembayaran kas kepada kontraktor, pemasok dan beban lainnya. Sedangkan sumber
transaksi atas Arus Kas Neto yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi terutama berasal dari pencairan
dana yang dibatasi penggunaannya maupun digunakan untuk perolehan aset tetap dan sumber Arus
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan terutama berasal dari penerimaan utang bank jangka
panjang.

Tabel berikut ini menjelaskan ringkasan arus kas Perseroan:

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2018 2017 2017 2016 2015
  (tidak diaudit)      
Arus kas bersih yang
diperoleh dari/(dipergunakan
untuk) aktivitas operasional (2.689.222.978) 837.156.587 2.785.096.564 3.516.995.985 746.487.435
Arus kas bersih yang
diperoleh dari/(dipergunakan
untuk) aktivitas investasi (30.283.264.952) (2.089.465.253) (2.613.183.512) (3.404.089.830) 4.584.635.340
Arus kas bersih yang
diperoleh dari/(dipergunakan
untuk) aktivitas pendanaan 30.578.899.596 106.000.000 1.431.560.000 2.059.347.308 (5.568.721.017)

51
Kas Neto Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi naik sebesar Rp3,53 miliar atau sebesar 421,23% dari
sebelumnya surplus kas yang diperoleh sebesar Rp837,16 juta untuk periode sepuluh bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp2,69
miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018, terutama disebabkan
oleh Perseroan banyak menggunakan dana untuk pembayaran pemasok dan karyawan.

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi naik sebesar Rp731,90 juta atau sebesar 20,81% dari
Rp3,52 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp2,78 miliar untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh kenaikan penerimaan
kas dari pelanggan.

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi turun sebesar Rp2,77 miliar atau sebesar 371,14% dari
746,49 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp3,52 miliar untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh kenaikan penerimaan
kas dari pelanggan dan penurunan beban operasional.

Kas Neto Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi naik sebesar Rp28,19 miliar atau sebesar 1.349,33% dari
kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp2,09 miliar untuk periode sepuluh bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar
Rp30,28 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018, terutama
disebabkan oleh akuisisi entitas anak.

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi naik Rp1,24 miliar atau sebesar 36,45% dari kas neto
digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp3,40 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 menjadi kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp2,61 miliar untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap.

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi naik sebesar Rp7,99 miliar atau sebesar 174,25% dari
kas neto diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp4,59 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 menjadi kas neto digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp3,40 miliar untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap.

Kas Neto Diperoleh dari/(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan naik sebesar Rp30,47 miliar atau sebesar 28.748,02%dari
Rp106 juta untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2017 menjadi Rp30,58
miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018, terutama disebabkan
tambahan modal disetor entitas anak.

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan turun sebesar Rp627,79 miliar atau sebesar 30,48%
dari Rp2,06 miliar pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp1,43 miliar pada tanggal
31 Desember 2016, terutama disebabkan pembayaran utang pada pihak berelasi.

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan naik sebesar Rp7,63 miliar atau sebesar 136,98% dari
sebelumnya digunakan untuk aktifitas pendanaan sebesar Rp5,57 miliar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi surplus untuk digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar
Rp2,06 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh
pembayaran pinjaman bank dan pinjaman ke pihak berelasi.

5. KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA DAN TIDAK BERULANG LAGI DIMASA DATANG

Tidak terdapat kejadian yang sifatnya luar biasa yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha yang
dilakukan oleh Perseroan yang mana berpotensi untuk dapat berulang lagi di masa yang akan datang.

52
6. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Institut Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk 3 (tiga) tahun buku terakhir:

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016:

- Amendemen PSAK 4 (2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam
Laporan Keuangan Tersendiri;
- Amandemen PSAK 15 (2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
- Amandemen PSAK 16 (2015), “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi;
- Amandemen PSAK 19 (2015), “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi;
- Amandemen PSAK 24 (2015), “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja;
- Amandemen PSAK 65 (2015), “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
- Amandemen PSAK 66 (2015), “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan
dalam Operasi Bersama;
- Amandemen PSAK 67 (2015), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi;
- ISAK 30 , “Pungutan”;
- PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”;
- PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”;
- PSAK 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”;
- PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”;
- PSAK 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”;
- PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”;
- PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”;
- PSAK 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”;
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”;
- PSAK 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:

- Amandemen PSAK (2015), “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Prakarsa Pengungkapan;


- PSAK 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”;
- PSAK 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”;
- PSAK 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”;
- PSAK 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan - Pengungkapan”;
- ISAK 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”;
- ISAK 32, “Definisi dan Hirarki Standar Akuntansi Keuangan”.

Periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:

- Amandemen PSAK 2 (2016), “Laporan Arus Kas” tentang Prakarsa Pengungkapan;


- PSAK 15 (Penyesuaian 2015), “ Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”;
- Amandemen PSAK 46 (2016), “Pajak Penghasilan” tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan
untuk Rugi yang Belum Direalisasi;
- PSAK 67 (Penyesuaian 2017), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Penerapan PSAK tersebut di atas tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan
keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan maupun kinerja keuangan dari Perseroan.

53
VII. FAKTOR RISIKO

Investasi pada saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor Perseroan harus mempertimbangkan
dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam
Prospektus ini, sebelum membuat keputusan investasi terhadap saham Perseroan. Risiko-risiko yang
belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha,
arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan
dapat mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian atas
seluruh atau sebagian investasinya.

RISIKO YANG DISAJIKAN BERIKUT INI TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO
YANG AKAN MEMILIKI DAMPAK PALING BESAR HINGGA DAMPAK YANG PALING KECIL
BAGI PERSEROAN

A. Risiko Utama

Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk)


Merupakan risiko yang berkaitan dengan kebocoran data dan informasi, dan adanya akses ke
perusahaan yang tidak diinginkan seperti antara lain meliputi risiko infrastruktur jaringan/IT (IT/Network
Infrastructure risk) dan risiko integrasi informasi (information integrity risk).

Perseroan adalah salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis dalam bentuk perdagangan
online (e-commerce) dan teknologi. Kegiatan bisnis perdagangan online sangat dipengaruhi oleh
perubahan teknologi yang cepat. Jika Perusahaan tidak beradaptasi dengan perubahan teknologi, itu
dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.

B. Risiko Industri dan Operasional

Risiko Industri dan Operasional berakitan dengan risiko spesifik yang melekat pada Industri yang
menjadi bidang usaha utama Perseroan. Risiko-risiko tersebut dikategorikan menjadi beberapa risiko
dibawah ini:

1. Risiko Sistem (System Risk)


Merupakan Risiko yang berkaitan dengan kehilangan yang terjadi akibat dari adanya kegagalan
oleh penghentian prosedur, proses atau sistem dan kontrol bisnis. Untuk menjalankan aplikasi
Jasnita Group di perangkat seluler (iOS dan Android, koneksi internet diperlukan. Secara umum,
mitra bisnis Perusahaan kebanyakan berlokasi jauh dari kota, di mana koneksi internet sering
terpengaruh. Jika interupsi internet sering terjadi, Perusahaan Partikel bisnis mungkin mengalami
kesulitan dalam menawarkan produk-produk dalam aplikasi Jasnita Group.Jika hambatan terus
berlanjut, ini akan mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan oleh mitra bisnis Perusahaan yang
pada akhirnya juga akan berdampak negatif terhadap kinerja Perusahaan.

2. Risiko Kejahatan (Crime Risk)


Merupakan Risiko yang berkaitan dengan pencurian, fraud dan pembajakan komputer (computer
hacking). Bisnis yang dijalani Perseroan berkaitan erat dengan data server dan cloud computing.
Apabila terjadi kesalahan sistemik yang disebabkan karena lemahnya sistem enkripsi atau
keamanan Perseroan, hal tersebut dapat menyebabkan kebocoran data dari klien dan pelanggan
yang secara langsung akan mencoreng citra Perseroan di mata seluruh stakeholders-nya. Reputasi
yang tercoreng tersebut akan berimplikasi pada hilangnya marketshare dari Perseroan, yang
secara langsung akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.

3. Risiko Bencana (Disaster Risk)


Merupakan risiko yang disebabkan karena faktor eksternal baik yang terjadi secara alami (gempa
bumi, tsunami, dll) maupun yang terjadi akibat ulah manusia (banjir, kebakaran, dan lain-lain).

54
Munculnya bencana sebagai salah satu faktor yang force majeur dapat menyebabkan Perseroan
terpaparkan pada penurunan level operasional Perseroan. Hal ini disebabkan karena apbaila
terjadi bencana alam, Project-project yang dijalankan Perseroan dengan pihak pelanggan, baik
swasta maupun pemerintah dapat menjadi terganggu. Adanya bencana alam akan memberikan
dampak negatif bagi perekonomian nasional secara umum karena menghambat proses distribusi
dan komunikasi. Hal inilah yang menyebabkan risiko bencana menjadi salah satu risiko operasional
yang juga diperhitungkan oleh Perseroan.

4. Risiko Reputasi (Reputation Risk)


Merupakan risiko yang timbul dari akibat adanya publikasi negatif terhadap kegiatan bisnis dan
pengendalian intern yang dilakukan. Risiko ini dapat dikatakan sebagai risiko turunan yang terjadi
akibat risiko-risiko lainnya. Bisnis yang dijalankan Perseroan berada pada sektor jasa. Artinya,
Perseroan harus menjaga citra positif dalam rangka menjaga hubungan positif dan kepercayaan
dari pelanggan & klien-kliennya. Apabila terdapat publikasi negatif yang muncul sebagai akibat
dari kelalaian dari Perseroan, sebagai contoh akibat dari hilangnya data klien. Perseroan akan
terpaparkan pada risiko reputasi yang berpotensi menurunkan recurring income Perseroan di masa
depan.

5. Risiko Kerja Sama (Partnering Risk)


Merupakan risiko yang muncul akibat Persoran terlibat dalam bentuk kerja sama dengan pihak
ketiga yang tidak efektif atau tidak efisien dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
berkompetisi, ketidakpastian ini terjadi karena kesalahan dalam pemilihan mitra kerjasama,
kesalahan dalam eksekusi, mengambil keuntungan yang berlebihan menyebabkan kehilangan mitra
kerjasama. Kegiatan usaha Perusahaan bergantung pada mitra bisnis yang bekerja sama dengan
Perusahaan. Perusahaan selalu melakukan kunjungan rutin ke setiap mitra bisnis Perusahaan
sehubungan dengan pendidikan dan mendapatkan umpan balik terkait dengan produk Perusahaan.
Kegagalan Perusahaan dalam melakukan kunjungan rutin ke mitra bisnis dapat mengurangi tingkat
kepercayaan mitra bisnis terhadap Perusahaan, sehingga mitra bisnis tidak menggunakan produk
Perusahaan dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perusahaan.

6. Risiko Kontrak Jasa tidak Diperpanjang


Salah satu risiko yang juga dihadapi oleh perseroan adalah Jasa Kontrak yang tidak diperpanjang.
Perseroan berperan sebagai penyedia call center bagi beberapa institusi ternama seperti Bank
Mandiri. Dan dalam hal ini, kontrak diperpanjang tiap bulan, yang artinya kontrak jangka pendek.
Apabila mandiri memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, maka perseroan akan
kehilangan porsi pendapatan yang cukup signifikan. Meskipun,risiko ini terbilang kecil karena
switching cost dari pelanggan untuk call center juga besar, hal ini tetap menjadi risiko bagi perseroan
karena mempengaruhi kinerja perseroan dalam hal financial.

7. Risiko Ketergantungan Pada Satu Pelanggan


Perseroan memiliki ketergantungan terhadap pelanggan terbesarnya yakni VIAEight yang
memberikan kontribusi pendapatan mencapai 50% dari total penjualan bersih Perseroan per 30
Oktober 2018. Apabila para pelanggan terbesar ini memutuskan kontraknya dengan Perseroan,
dengan sendirinya akan memberikan dampak yang signifikan kepada kinerja keuangan Perseroan.

8. Risiko Kolektabilitas Piutang


Perseroan mencatatkan saldo piutang yang nilainya mencapai 50% jatuh tempo per 31 Oktober
2018, dan dari nilai tersebut baru sebesar 30% yang berhasil didapatkan oleh perseroan. Hal ini
menyebabkan perseroan terpaparkan pada risiko kolektabilitas piutang dan likuiditas mengingat
terdapat utang-utang perseroan yang jatuh tempo dalam jangka pendek. Dalam hal perseroan tidak
berhasil merealisasikan sisa piutang menjadi kas, perseroan kan menderita kerugian finansial yang
dampaknya cukup signifikan. Dengan kata lain, risiko ini dapat mempengaruhi performa dan kinerja
keuangan Perseroan secara keseluruhan.

9. Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human Resource/Leadership Risk)


Merupakan risiko yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk merekrut, mempertahankan dan
mengelola sumber daya manusia perusahaan, termasuk didalamnya risiko tidak adanya komunikasi

55
yang baik, kepemimpinan dan memotivasi karyawan sehingga menyebabkan kegagalan untuk
memaksimalkan dan mempertahankan produktivitas dan efisiensi organisasi dan perusahaan.
Risiko Sumber Daya Manusia berdampak pada Aktivitas Operasional Perseroan. Kegagalan
membina sumber daya manusia dapat menyebabkan turunnya tingkat produktivitas dan prestasi
dari sumber daya manusia itu sendiri. Bahkan, demotivasi dari sumber daya manusia tersebut
dapat memunculkan intensi negatif dari karyawan kepada Perseroan. Hal tersebut tentunya akan
membawa dampak buruk bagi Perseroan, seperti menurunnya tingkat layanan yang diberikan
hingga kebocoran data klien dan pelangggan.

10. Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk)


Merupakan Risiko yang berkaitan dengan yang terjadi akibat operasi yang tidak efisien dan efektif
dalam melakukan kerjasama dengan operator lokal atau interlokal yang mengakibatkan buruknya
penyediaan jasa komunikasi end-to-end untuk traffic atau jalur tertentu. Risiko ini berdampak
pada aktivitas operasional Perseroan Karen apabila interkoneksi ada problem dan klien tidak bisa
menggunakan jasa Perseroan maka akan menurunkan kepuasan dari klien Perseroan.

11. Risiko Paten (Patent Risk)


Merupakan risiko yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual berupa paten yang dipegang
oleh anak usaha Perseroan, yaitu KIG. Saat ini, KIG memegang patent untuk design konfigurasi
untuk helm dan motor yang dijadikan wadah iklan. Apabila KIG tidak memperpanjang paten atau
mendapati tuntutan terkait patent tersebut, kompetitor dapat masuk dan menjadi ancaman bagi
Perseroan. Risiko ini berdampak pada kinerja financial perseroan,karena apabila kompetitor
tersebut masuk dan memberikan harga yang jauh lebih kompetitif, perseroan akan kehilangan
pangsa pasar, sekaligus kehilangan salah satu sumber pendapatannya.

12. Risiko Produk yang Tidak Dijual


Produk yang ditampilkan dalam aplikasi Jasnita Group dibagi menjadi 2 bagian, yaitu produk
yang dijual oleh pihak ketiga dan produk yang dijual oleh Perusahaan. Produk yang dijual oleh
Perusahaan adalah produk yang dibeli pertama oleh Perusahaan dan disimpan di gudang.
Kegagalan Perusahaan dalam menganalisis pasar dapat mempengaruhi persediaan / stok yang
berlebihan, yang kemudian akan dijual oleh Perusahaan dengan harga diskon atau bahkan menjual
di bawah harga pembeliannya. Jika ini sering terjadi, itu akan mengakibatkan hilangnya kinerja
keuangan Perusahaan.

C. Risiko Umum

Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaannya, salah satu risiko
yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah
perusahaan karena pendanaan eksternal yang diusahakan oleh perusahaan.

1. Risiko Perubahan Peraturan

Risiko perubahan peraturan yang ditetapkan Pemerintah, bagi Perseroan yang bergerak di
bidang informasi dan telekomunikasi, merupakan hal yang signifikan karena aspek legalitas dan
perizinan merupakan faktor penting dalam keberhasilan proyek pengembangan layanan jasa dan
jaringan telekomunikasi. Beberapa peraturan di antaranya termasuk kebijakan tarif, layanan jasa
dan jaringan telekomunikasi, biaya hak penyelenggaraan, laporan kinerja operasi dan komitmen
pembangunan.

2. Risiko Kelalaian Perseroan Dalam Menaati Peraturan Pemerintah

Perseroan diwajibkan untuk mengikuti peraturan tertentu yang dikeluarkan oleh pemerintah
dalam hal komitmen pembangunan dan pembayaran penerimaan negara bukan pajak. Sebagai
contoh, Perseroan diwajibkan untuk membuat komitmen pembangunan lima tahun kedepan.
Ketika Perseroan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Kominfo untuk
rencana pengembangan komitmen penyelenggaraannya, tidak ada jaminan bahwa Perseroantidak
melakukan kelalaian ketika berusaha untuk mematuhi peraturan tersebut. Jika terdapat kelalaian

56
atau pelanggaran terhadap peraturan ini ditemukan selama atau setelah selesainya proses
pengembangan komitmen pembangunan, terdapat kemungkinan bahwa Perseroan harus
memodifikasi atau mengubah rencana pengembangan komitmen pembangunan di masa lima tahun
kedepan untuk mematuhi peraturan tersebut. Modifikasi atau perubahan ini dapat memberikan efek
negatif kepada Perseroan, kondisi keuangan dan hasil operasional Perseroan.

Perseroan diwajibkan untuk melakukan analisa pengembangan dari komitmen pembangunan


Perseroan sebelum menerima persetujuan regulasi untuk pengembangan pembangunan komitmen
layanan yang bersangkutan. Analisis tersebut dapat menunjukkan keberadaan masalah lingkungan
yang material yang dapat mengakibatkan Perseroan tidak memperoleh persetujuan yang diperlukan
untuk pengembangan komitmen pembangunan. Selanjutnya, Perseroan juga diwajibkan untuk
mematuhi berbagai peraturan lain selama proses pengembangan komitmen pembangunan. Selain
itu, jika ditemukan masalah pada saat proses pengembangan komitmen pembangunanatau setelah
pengembangan komitmen pembangunan selesai.

3. Risiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Semua pendapatan Perusahaan diperoleh di Indonesia, sehingga kinerja Perusahaan tergantung


pada kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Untuk memastikan bahwa risiko ini tidak
terjadi, Perusahaan terus mempertahankan tingkat penjualannya dengan memberlakukan program
promosi dan diskon sehingga pelanggan tetap tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh
Perusahaan.

Help desk dan aplikasi perangkat lunak bisnis yang dikelola akan menjadi pendorong terbesar
untuk IT dan industri ICT. Ini sebagian besar karena digitalisasi proses bisnis oleh perusahaan-
perusahaan batu bata dan mortir. Perusahaan lebih menerima terhadap kepercayaan mereka pada
komputasi awan dan sangat bergantung pada TI untuk menjalankan fungsi inti mereka. Industri
broadband tetap dan industri seluler semakin matang dan mempertahankan pertumbuhan yang
stabil. Ini menunjukkan bahwa permintaan broadband meningkat, dan kebutuhan untuk mendukung
bandwidth yang lebih tinggi sudah dekat.

D. Risiko Terkait Investasi Saham Perseroan

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana ini

Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa saham
Perseroan yangdiperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan bahwa
saham Perseroan akan dimilikisatu atau beberapa pihak tertentu yang tidak memperdagangkan
sahamnya di pasar sekunder.

2. Fluktuasi Harga Saham Perseroan

Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum dapat mengalami fluktuasi sehingga
diperdagangkan dibawah harga penawaran saham, yang disebabkan oleh:

• Kinerja aktual operasional dan keuangan Perseroan berbeda dengan ekspektasi calon investor
atau analis;
• Adanya keterbukaan informasi atas transaksi yang sifatnya material yang diumumkan
Perseroan, termasuk dalam hal adanya keterlibatan Perseroan dalam kasus hukum yang
berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan;
• Perubahan kondisi Pasar Modal Indonesia yang berfluktuasi, baik karena faktor domestik
maupun pengaruh pasar modal negara lain;
• Perubahan kondisi makroekonomi Indonesia maupun industri properti pada khususnya.

57
3. Pembagian Dividen

Pembagian Dividen akan dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan mempertimbangkan kinerja Perseroan. Kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan
Perseroan dapat menjadi salah satu alasan untuk tidak membagikan dividen.Lebih lanjut,
kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa yang akan datang juga dapat
mempengaruhi keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen, dimana laba yang terkumpul
akan digunakan Perseroan sebagai dana internal bagi pengembangan usaha.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO-RISIKO MATERIAL


YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH
DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS

58
VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN PUBLIK

Kejadian penting setelah tanggal Laporan Akuntan Publik mengacu pada Catatan atas Laporan
keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015. Data-data keuangan
penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017,
2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan dan
ditandatangani oleh Yazid M. Aleq Bawafi, Ak., M.Bus., CPA, CA, sebagai Akuntan Publik dengan opini
tanpa modifikasian dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan komparatif tahun
sebelumnya telah disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali,
opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut; (b) laporan keuangan konsolidasian
PT Jasnita Telekomindo dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 (sebelum disajikan kembali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan
suatu opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017 dan
20 Juni 2016; (c) laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus
sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo di Bursa Efek
Indonesia, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

a. Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk melakukan
Penawaran Umum Saham Perdana berdasarkan Surat Permohonan PT Jasnita Telekomindo No.
679/KS-JT/XII/18 tanggal 5 Desember 2018 kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengenai
Permohonan Persetujuan atas Rencana Penawaran Umum Saham Perdana serta Perubahan
Status Hukum Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka yang telah
disetujui oleh PT Bank Central Asia (BCA) Tbk KCU Asemka Jakarta.

b. Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 10 Desember 2018 dari Unita Christina Winata, notaris di Jakarta,
para pemegang saham antara lain menyetujui untuk:
1. Menyetujui untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada
masyarakat (“Penawaran Umum”) dalam jumlah sebanyak-banyaknya 203.406.700 (dua
ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham dengan nilai nominal Rp100,00 dan
mencatatkan saham Perseroan tersebut pada bursa efek di Indonesia serta merubah status
Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan terbuka.

2. Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan setelah dilaksanakannya Penawaran


Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar
Modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa
Efek Indonesia (“Company Listing”).

3. Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ny. Elizabeth Prasetyo Utomo
Wakil Komisaris Utama : Tn. Andrew Tanner Setiawan
Komisaris Independen : Tn. Wesley Harjono

Dewan Direksi
Direktur Utama : Tn. Kennard Junior Setiadikurnia
Wakil Direktur Utama : Tn. Welly Kosasih
Direktur : Tn. Tjokro Wimantara
Direktur : Tn. Ronald Adrianta
Direktur : Tn. Jeff Hendrata
Direktur Independen : Tn. Yentoro

59
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0030185.AH.01.02.
TAHUN 2018 pada tanggal 13 Desember 2018.

c. Berdasarkan Keputusan Dewan Direksi No. 686/BOD-JT/XII/18 tanggal 13 Desember 2018 tentang
pengangkatan sekretaris perusahaan, menetapkan dan mengangkat saudari Tjokro Wimantara
sebagai Sekretaris Perusahaan.

d. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 090/EPU-JT/I/2019 tanggal 10 Januari 2019 tentang
komite audit, Dewan Komisaris Perusahaan sepakat untuk:
1. Mengangkat nama-nama berikut sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit Perseroan, yaitu
sebagai berikut:
Ketua : Tn. Wesley Harjono
Anggota 1 : Tn. Marup Iskandar
Anggota 2 : Tn. Lukas Maulana Jusuf
2. Bahwa tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagaimana dituangkan dalam
Piagam Komite Audit Perseroan.
3. Efektif menjabat sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit Perseroan terhitung sejak tanggal
dikeluarkan Surat Keputusan ini sampai berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang
saat ini menjabat.
4. Bertanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris.

e. Setelah tanggal laporan keuangan, Perseroan telah menandatangani perjanjian sebagai berikut:
1. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 02 tanggal 2 April 2019, yang dibuat oleh dan
antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek di hadapan Unita Christina
Winata, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, termasuk segala
perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-
pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.
2. Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Saham No. 03 tanggal 2 April 2019 yang dibuat oleh dan
antara Perseroan dengan BAE di hadapan Unita Christina Winata, Sarjana Hukum, Notaris
di Kota Administrasi Jakarta Selatan, termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau
penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di
kemudian hari.

60
XV. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN
USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK
USAHA

A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan pada tahun 1996 berdasarkan Akta Pendirian No. 119 tanggal 25 Januari 1996 yang
dibuat di hadapan Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta yang kemudian diubah denganAkta Perubahan
Anggaran Dasar No. 45 tanggal 14 Agustus 1996 yang dibuat di hadapan Susi Susilowaty Wisnu, S.H.,
Notaris Pengganti dari Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian”). Akta Pendirian telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (“Menkeh”) yang sekarang telah
berubah nama menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (“Menkumham”)
sesuai dengan Surat Keputusan No. 02-8554.HT.01.01.Th.96 tanggal 22 Agustus 1996, dan terdaftar
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 09031625850 tanggal 12 Nopember
1997.

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham %


Keterangan
Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 1.000 1.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
PT Telekomindo Primabhakti 500 500.000.000 90,91%
Semuel Abriyani Pangerapan 50 50.000.000 9,09%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 550 550.000.000 100,00%
Jumlah Saham Portepel 450 450.000.000 -

Anggaran Dasar Perseroan kemudian mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan anggaran
dasar terakhir adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa No. 07 tanggal 10 Desember 2018 yang dibuat oleh Unita Christina Winata, S.H., Notaris di
Kota Jakarta Selatan, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0030185.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, bukti Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0275103 tanggal 13 Desember 2018,
dan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0275104 tanggal
13 Desember 2018, ketiganya telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0169887.AH.01.11.Tahun
2018 tanggal 13 Desember 2018(“Akta 07/2018”) yang kemudian diubah dengan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham No. 03 tanggal 6 Pebruari 2019, yang dibuat di hadapan Unita
Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan (“Akta 03/2019”) akta mana telah memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. 006110.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal
6 Pebruari 2019, serta telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0019358.AH.01.11.Tahun 2019
tanggal 6 Pebruari 2019. Untuk selanjutnya Akta 07/2018 dan Akta 03/2019 disebut sebagai (“Anggaran
Dasar Perseroan”) Dalam Anggaran Dasar Perseroan tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut,
diantaranya:

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham


Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum” dalam jumlah sebanyak-banyaknya
203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham (“Saham”) dan
mencatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada bursa efek di Indonesia serta merubah status
Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;
2. Menyetujui rencana untuk mengeluarkan Saham dengan nilai nominal masing-masing saham
sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah), dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

61
berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek di Indonesia yang berlaku di
tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;
3. Menunjuk dan mengangkat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana yang telah
dinyatakan dalam Bagian 5 PengurusanDan Pengawasan Perseroan.
4. Menambah maksud dan tujuan Perseroan yakni:
(i) Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor Dan Aktivitas Penunjang Usaha
Lainnya;
(ii) Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana Pensiun.

Maksud dan tujuan Perseroan ialah bergerak dalam bidang usaha Perdagangan Besar, Bukan Mobil
dan Motor, Telekomunikasi, Aktivitas Jasa Informasi, Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang
Kantor Dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana
Pensiun. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:

i. Kegiatan usaha utama:


a. Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi
b. - Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel
- Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel
- Aktivitas Telekomunikasi Satelit
- Internet Service Provider
- Jasa Sistim Komunikasi
c. - Aktivitas Hosting dan Yang Berkaitan Dengan Itu
Portal Web Dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial
d. Aktivitas Call Centre

ii. Kegiatan usaha penunjang:


a. Perdagangan Besar Komputer dan Perlengkapan Komputer
- Perdagangan Besar Piranti Lunak
- Perdagangan Besar Suku Cadang Elektronik
Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya

b. Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain, Bukan Asuransi
Dan Dana Pensiun

Aktivitas kegiatan usaha utama yang saat ini sedang dijalankan Perseroan saat ini adalah perdagangan
alat telekomunikasi dan juga penyedia jasa telekomunikasi berupa cloud communication untuk call
centre. Perseroan menjual perangkat telekomunikasi berikut dengan jasa pemasangan instalasi kepada
klien. Selain itu, perseroan juga memberikan jasa call centre untuk klien yang membutuhkan, sehingga
kegiatan menerima dan menelpon akan dilakukan oleh perseroan.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Perubahan atas struktur permodalan, dan pemegang saham Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir
sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:

A. Tahun 2016

Perseroan tidak melakukan perubahan struktur permodalan pada tahun 2016.

Struktur permodalan yang berlaku pada tahun 2016 adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita
Acara RUPSLB Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas No. 2 tanggal 15 Januari 2008 yang dibuat
oleh Zainuddin, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta 2/2008”). Akta 2/2008 telah memperoleh persetujuan
dari Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-06126.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal
08 Pebruari 2008, dan terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0009198.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal
08 Pebruari 2008, sebagai berikut:

62
Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Jasnita Investindo 430.170.000 43.017.000.000,00 93,99
2. Semuel Abriyani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
4. Ratna Armiyani 1.170.000 117.000.000,00 0,26
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

B. Tahun 2017

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 05 tanggal 9 Oktober
2017, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham dan telah memperoleh bukti Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0184146 tanggal 25 Oktober 2017
serta telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0134290.AH.01.11.Tahun 2017 (“Akta 05/2017”),
para pemegang saham Perseroan telah menyetujui pemindahan dan/atau pengalihan serta penyerahan
saham yang dilakukan oleh PT Jasnita Investindo sebanyak 430.170.000 (empat ratus tiga puluh juta
seratus tujuh puluh ribu) saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp43.017.000.000,00 (empat
puluh tiga miliar tujuh belas juta Rupiah) kepada PT Persada Inti Sejahtera.

Pengalihan saham tersebut di atas telah dilakukan dengan dasar akta pemindahan dan penyerahan
saham yang tertuang dalam Akta Pemindahan dan Penyerahan Saham No. 06 tanggal 9 Oktober 2017
yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara.

Dengan demikian, susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
yang berlaku pada saat LUT ini adalah sebagai berikut:

Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 430.170.000 43.017.000.000,00 93,99
2. Semuel Abriyani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
4. Ratna Armiyani 1.170.000 117.000.000,00 0,26
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

C. Tahun 2018

(a) Berdasarkan Akta 30/2018 para pemegang saham telah menyetujui:


(i) Penjualan saham milik Ratna Armiyani sebanyak 1.170.000 (satu juta seratus tujuh puluh ribu)
lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp117.000.000,00 (seratus tujuh belas
juta Rupiah) kepada PT Persada Inti Sejahtera;
(ii) Penghibahan saham milik Semuel Abriyani Pangerapan sebanyak 22.950.000 (dua puluh
dua juta sembilan ratus lima puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar
Rp2.295.000.000,00 (dua miliar dua ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) kepada Kristina
Dwi Suryani Pangerapan.

63
Pengalihan saham tersebut di atas telah dilaksanakan berdasarkan dokumen-dokumen sebagai
berikut:
a. Akta Penegasan Jual Beli dan Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 31 tanggal 26 September
2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Utara;
b. Akta Hibah No. 32 tanggal 26 September 2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Utara.

Dengan demikian, susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
setelah adanya perubahan tersebut menjadi sebagai berikut:

Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000,00 94,25
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

(b) Berdasarkan Akta 31/2018, para pemegang saham telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
(i) Meningkatkan Modal Dasar dari semula sebesar Rp183.066.000.000,00 (seratus delapan
puluh tiga miliar enam puluh enam juta Rupiah) menjadi sebesar Rp244.088.000.000,00 (dua
ratus empat puluh empat miliar delapan puluh delapan juta Rupiah);
(ii) Meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor dari semula sebesar Rp45.766.500.000,00
(empat puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus ribu Rupiah) menjadi
sebesar Rp.61.022.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua puluh dua juta Rupiah)yang
diambil oleh:
- PT Karta Mulia Berkembang sebanyak 129.672.000 (seratus dua puluh sembilan
juta enam ratus tujuh puluh dua ribu) lembar saham atau dengan nominal sebesar
Rp12.967.200.000,00 (dua belas miliar sembilan ratus enam puluh tujuh dua ratus ribu
Rupiah);
- PT Viaeight Indonesia sebanyak 22.883.000 (dua puluh dua juta delapan ratus delapan
puluh tiga ribu) lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp2.288.300.000,00
(dua miliar dua ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus ribu Rupiah).

Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan, susunan pemegang saham serta komposisi
kepemilikan saham dalam Perseroan setelah perubahan tersebut menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp244.088.000.000,00 (dua ratus empat puluh empat miliar delapan
puluh delapan juta Rupiah) yang terbagi atas 2.440.880.000 (dua
miliar empat ratus empat puluh juta delapan ratus delapan puluh
ribu) saham, dengan nilai nominal per-saham Rp100,00 (seratus
Rupiah).

Modal ditempatkan dan : Rp61.022.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua puluh dua juta
disetor Rupiah), yang terbagi atas 610.220.000 (enam ratus sepuluh juta
dua ratus dua puluh ribu) lembar saham.

64
Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000,00 70,69
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 3,76
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,55
4. PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000,00 21,25
5. PT Viaeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000,00 3,75
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.830.660.000 183.066.000.000,00 -

Modal ditempatkan dan disetor Perseroan dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah, yakni:
1. Bukti Setor PT Karta Mulia Berkembang kepada Rekening Perseroan melalui Bank CIMB
Niaga pada tanggal 24 Oktober 2018; dan
2. Bukti Setor PT VIAeight Indonesia kepada Rekening Perseroan melalui Bank CIMB Niaga
pada tanggal 25 Oktober 2018.

3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat saat ini diangkat
berdasarkan Akta 07/2018.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut ini:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Elizabeth Prasetyo Utomo


Komisaris Independen : Wesley Harjono
Wakil Komisaris Utama : Andrew Tanner Setiawan

Direksi

Direktur Utama : Kennard JR S.Kurnia


Direktur Independen : Yentoro
Wakil Direktur Utama : Welly Kosasih
Direktur : Tjokro Wimantara
Direktur : Ronald Adrianta
Direktur : Jeff Hendrata

Lama masa jabatan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris adalah selama 5 (lima) tahun.Berikut ini
adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
berdasarkan Akta 07/2018.

65
Dewan Komisaris

Elizabeth Prasetyo Utomo


Komisaris Utama

Warganegara Indonesia usia 60 tahun.

Meraih gelar Master of Business Administration dari Fakultas Ekonomi jurusan


Manajemen Bisnis dan Administrasi LPPM, Jakarta pada tahun 1989 dan Sarjana
Ekonomi Jurusan Ekonomi dari Universitas Atmajaya pada tahun 1982.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2018. Sebelumnya pernah


bekerja di Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun 2013-2018, PTFairfield
Indonesia sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2007-2008, PT Kiani Kertas
sebagai Direktur Pemasaran sejak tahun 2004-2006 dan Direktur Keuangan
sejak tahun 1996-2004 dan PT Bank Umum Nasional sebagai Senior Vice
President Merchant Banking sejak tahun 1982-1996.

Wesley Harjono
Komisaris Independen

Warganegara Indonesia usia 37 tahun.

Meraih gelar Master of Business Administration dari School of Management,


Fudan University, Shanghai pada tahun 2014 dan gelar Bachelor of Science
Business Administration dari GS Fame Business Institute of Phillipiine, Jakarta
pada tahun 2005.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2018 Saat ini juga
menjabat sebagai Managing Director untuk GK Plug and Play Indonesia sejak
2014 dan Group CFO untuk PT Gan Konsulindo. Sebelumnya pernah bekerja
di HSBC Jintrust Fund Management, Shanghai sebagai Intern Investment
Department pada tahun 2013, PT Bank Sinarmas Tbk sebagai Division Head
Treasury sejak tahun 2009-2011 dan Trader Treasuy sejak tahun 2006-2009.

Andrew T. Setiawan
Wakil Komisaris Utama

Warganegara Indonesia usia 24 tahun.

Meraih gelar Bachelor of Business Admnistration dari Loyola Marymount


University, California, Amerika Serikat pada tahun 2015 dan gelar Associate in
Business dari Pasadena City College, California, Amerika Serikat pada tahun
2013.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 10 Desember 2018. Saat ini


juga menjabat sebagai Chief Executive Officer dan Co-Founder dari PT Karta
Indonesia Global. Sebelumnya pernah bekerja di Jakarta Consulting Group
sebagai Consultant sejak 2015-2016, Mercedes Benz of Encino tahun 2014.

66
Direksi

Kennard JR S Kurnia
Direktur Utama

Warganegara Indonesia usia 24 tahun.

Meraih gelar Bachelor of Business Admnistration dari Loyola Marymount


University, California, Amerika Serikat pada tahun 2014 dan gelar Associate in
Arts dari Pasadena City College, California, Amerika Serikat pada tahun 2013.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Desember 2018. Sebelumnya


pernah bekerja di Perseroan sebagai Operation Director sejak tahun 2016-
2018 dan Operation Manager sejak tahun 2015-2016, Top Motor Inc. sebagai
Business Development and Marketing Coordinator sejak 2014-2015, UBS Wealth
Management sebagai Leads sejak 2014.

Welly Kosasih
Wakil Direktur Utama

Warganegara Indonesia usia 42 tahun.

Meraih gelar Sarjana dari Telkom University, Bandung pada tahun 1999. Fakultas
Teknik Jurusan Sistim Informatika.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2016. Sebelumnya pernah bekerja


di Perseroan sebagai Chief Operational Officer sejak tahun 2013-2016, General
Manager Business Development sejak tahun 2008-2013, Project Manager sejak
tahun 2005-2007, PT Swakarsa Bhakmi Mandiri Cargo sebagai IT Manager sejak
tahun 2002-2005, Learnit Jakarta Training Centre sebagai Trainer/Associate
Partner sejak tahun 2001-2002, PT Intershop Prima Centre sebagai System
Analyst & Programmer sejak tahun 2000-2001 dan PT Bentang Informatika
sebagai Programmer sejak tahun 1999-2000.

Yentoro Hadiwibowo
Direktur Independen

Warganegara Indonesia usia 52 tahun.

Meraih gelar Master Degree dari University of Toledo, Toledo, Ohio, Amerika
Serikat pada tahun 1993 dan gelar Bachelor Degree Jurusan Engineering dari
National Tsing Hua University, Hsin Chum, Taiwan pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Desember 2018. Saat ini juga
menjabat sebagai Komisaris di PT Phintraco Sekuritas sejak November 2018.
Sebelumnya pernah bekerja di PT Avrist Asset Manajemen sebagai Direktur
Utama sejak tahun 2011-2017, PT Transasia Securities ejak 2003-2011,
PT Jasnita Telekomindo Tbk sebagai Direktur sejak tahun 1998-2003,
PT Transpacific Securindo sebagai Direktur sejak 1997-1998, Capelle Surjadinata
& Setiawan sebagai Senior Financial Consultant sejak 1994-1997, Hualon
Microelectronic Corp, Taiwan sejak 1989-1991.

67
Tjokro Wimantara
Direktur

Warganegara Indonesia usia 31 tahun.

Meraih gelar Master of Business Administration dari Tsinghua - MIT Sloan MBA
Program di Tsinghua University, pada tahun 2012. Bachelor Degree dengan
Jurusan Mechatronic dari Swiss German University, Jakarta pada tahun 2008.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 10 Desember 2018. Sebelumnya


pernah bekerja di PT Karta Indonesia Global, Indonesia sebagai Co-Founder dan
Chief Financial Officer/Chief Operational Officer sejak tahun 2016-2018, PT Bank
OCBC NISP, Indonesia sebagai Corporate Banking Manager sejak tahun 2012-
2015, Dufan Theme Park,Indonesia sebagai Freelance Project Manager sejak
2009, Inferneon, Germany sebagai Engineer sejak 2006 dan Siemens, Indonesia
seagai Engineer sejak tahun 2004.

Ronald Adrianta
Direktur

Warganegara Indonesia usia 35 tahun.

Meraih gelar Bachelor of Engineering dari Nanyang Technological University


pada tahun 2005.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 10 Desember 2018. Sebelumnya


pernah bekerja di Hoiio Pte Ltd, Hongkong sebagai Chief Operational Officer
sejak tahun 2016-2018 dan Project Manager sejak tahun 2009-2011, Tyco Fire,
Security &services Singapore sebagai IT Infrastructure Executive sejak tahun
2007-2009 dan LGA International Pte Ltd sebagai VoIP Engineer sejak tahun
2005-2007.

Jeff Hendrata
Direktur

Warganegara Indonesia usia 28 tahun.

Meraih gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika dari Universitas Bina Nusantara
pada tahun 2012.

Menjabat sebagai Direktur Group CTO Perseroan sejak 10 Desember 2018.


Saat ini masih menjabat sebagai Co-Founder dan CTO di PT Karta Indonesia
Global. Sebelumnya pernah bekerja di Brit-e Digital Solution sebagai Founder
dan Chief Executive Officer sejak 2012-2016, iTWorked Software House sebagai
IT Consultant sejak tahun 2009-2012.

Tidak ada sifat hubungan kekeluargaan di antara anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham dalam Perseroan.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar
Rp3,75 miliar untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018. Sedangkan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, gaji dan tunjangan yang
dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp1,69 miliar, Rp1,38
miliar, dan Rp1,08 miliar.

68
Perseroan saat ini tidak memiliki komite nominasi dan remunerasi, namun fungsi nominasi dan
remunerasi telah dijalankan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

4. TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka menjaga kepentingan
pemangku kepentingan dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Sehubungan dengan
penerapan prinsip tersebut, Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan, Unit Audit Internal, Komite
Nominasi dan Remunerasi, Komite Audit, serta telah menunjuk Komisaris Independen dan Direktur
Independen.

Dengan diterapkannya prinsip GCG, Perseroan memiliki tujuan sebagai berikut:

• Mengatur hubungan antar pemangku kepentingan.


• Menjalankan usaha yang transparan, patuh pada peraturan, dan beretika bisnis yang baik.
• Peningkatan manajemen risiko.
• Peningkatan daya saing dan kemampuan Perseroan dalam menghadapi perubahan industri yang
sangat dinamis.
• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat pada tanggal 11 Pebruari 2019, berdasarkan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan, rapat wajib diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

Belum terdapat pelaksanaan tugas Komisaris Independen selama tahun buku 2018, hal ini dikarenakan
pengangkatanWesley Harjonoselaku Komisaris Independen berlaku efektif pada tanggal 10 Desember
2018.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan


nashet kepada Direksi dengan memperhatikan persyaratan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau
tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-
lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi.
3) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
dipertanyakan oleh Dewan Komisaris.
4) Membentuk komite-komite, dengan mengacu pada ketentuan pasar modal yang berlaku.
5) Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris, berhak memberhentikan untuk sementara
anggota Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6) Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesuda pemberhentian sementara itu,
Dewan Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS yang akan memutuskan mencabut
atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.
7) Apabila RUPS tersebut tidak dapat mengambil keputusan atau RUPS tersebut tidak diadakan
dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara
itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan berhak
menjabat kembali jabatannya semula.
8) Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
9) Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris lainnya dalam Anggaran
Dasar berlaku pula baginya.

69
Untuk kedepannya, Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen akan terus melaksanakan dan
mengembangkan tugas-tugasnya selaku organ pengawas Perseroan sesuai dengan tercantum diatas
dan dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Perseroan dan Dewan Komisaris tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja
berakhir.

Direksi

Direksi telah melaksanakan rapat di tahun 2018. Untuk kedepannya, Direksi berencana akan melakukan
rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”).

Belum terdapat pelaksanaan tugas Direktur Independen selama tahun buku 2017, hal ini dikarenakan
pengangkatan Bapak Yentoro selaku Direktur Independen baru efektif berlaku pada tanggal 10
Desember 2018.

Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan Perseroan untuk


kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2) Tugas pokok Direksi adalah: memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan, menyusun rencana kerja
tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku
yang akan datang.
2) Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perseroan, serta berwenang menangkat dan
memberhentikan sekretaris perusahaan berikut penanggung jawabnya, serta dalam rangka
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dapat membentuk komite dan
wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.
3) Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala
tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan
bahwa untuk:
(i) meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan yang nilainya melebihi jumlah
(batasan nilai) yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris (dalam hal ini tidak
termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
(ii) mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri;
(iii) membeli atau dengan cara lain memperoleh hak-hak atas harta tetap;
(iv) menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan perusahaan-
perusahaan atau memberati harta kekayaan Perseroan;
(v) menjual atau dengan cara apapun mengalihkan hak kekayaan intelektual (Intellectual Property
Right)
(vi) mengikat Perseroan sebagai Penjamin;
harus dengan persetujuan dari- atau akta-akta/surat-surat yang berkenaan turut ditanda tangani
Dewan Komisaris.
4) Keterlibatan Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diatas tidak meniadakan
tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
5) Untuk tindakan yang merupakan Transaksi Material dan/atau Benturan Kepentingan yang dimaksud
dalam Otoritas Jasa Keuangan, Direksi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

70
6) Meminta persetujuan RUPS untuk:
(i) Mengalihkan kekayaan Perseroan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku;
(ii) Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan; yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh
persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang
berkaitan satu sama lain maupun tidak.Kuorum untuk penyelenggaran RUPS tersebut wajib
memenuhi ketentuan Pasal 12 ayat (8) Anggaran Dasar; atau
(iii) Melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat syarat
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
7) Direktur Utama dan Wakil Direktur utama, atau Direktur Utama atau Wakil Direktur Utama dan
seorang anggota Direksi lainnya bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama tidak
hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
maka 2 (dua) anggota Direksi-Direksi lainnya bersama-sama berhak dan berwenang bertindak
untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
8) Dalam hal Perseroan mempunyai benturan kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan
dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh
anggota Direksi maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, satu dan lain dengan
tidak mengurangi ketentuan di atas.

Untuk ke depannya, Direksi termasuk Direktur Independen akan terus melaksanakan dan
mengembangkan tugas-tugasnya selaku organ pengurus Perseroan sesuai dengan tercantum di atas
dan dengan tetap memperhatikan ketentuan UUPT, POJK No. 21/2015 dan peraturan-peraturan terkait
lainnya.

Selama tahun 2019, dalam rangka peningkatan kompetensi Direksi, Perseroan akan mengikutsertakan
Direksi dalam seminar/workshop yang diadakan oleh berbagai institusi yang kompeten termasuk di
antaranya yang diadakan oleh OJK maupun Bursa Efek.

Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan No.686/BOD-JT/XII/2018pada tanggal 13 Desember 2018, Perseroan


mengangkat saudara Tjokro Wimantarasebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/
atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam POJK No. 35/
POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengikuti
perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal, memberikan masukan pada Dewan Komisaris dan Direksi Emiten atau Perusahaan Publik
untuk mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, membantu Direksi dan Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, sebagai penghubung antara Emiten atau
Perusahaan Publik dengan pemegang saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

Alamat, nomor telepon, dan alamat email Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Sekretaris Perusahaan
PT Jasnita Telekomindo Tbk
Kantor Kedudukan:
E-Trade Building lt 5 Suite B
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55 RT. 001, RW. 004 Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng
Kota Administrasi Jakarta Pusat 10350
Website: www.jasnita.co.id
Telp.: 021-2856 5288 Faks.: 021-391 6282
Email: corpsec@jasnita.co.id

71
Berikut adalah informasi seputar Tjokro Wimantara, yakni sebagai berikut:

Warganegara Indonesia usia 31 tahun.

Meraih gelar Master of Business Administration dari Tsinghua-MIT Sloan MBA program di Tsinghua
University, pada tahun 2010-2012, Bachelor Degree dari Swiss German University, Jakarta pada tahun
2004-2008.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 10 Desember 2018. Sebelumnya pernah bekerja di
PT Karta Indonesia Global, Indonesia sebagai Co-Founder dan Chief Financial Officer/Chief Operational
Officer sejak tahun 2016-2018, PT Bank OCBC NISP Tbk., Indonesia sebagai Corporate Banking
Manager sejak tahun 2012-2015, Dufan Theme Park,Indonesia sebagai Freelance Project Manager
di tahun 2009, Infeneon, Germany sebagai Engineer di tahun 2006 dan Siemens, Indonesia sebagai
Engineer di tahun 2004.

Komite Audit

Guna memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tertanggal
23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit (selanjutnya
disebut “POJK No. 55/2015”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19
November 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan, dengan
ini Perseroan memutuskan untuk membentuk Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan
No.090/EPU-JT/I/2019 tertanggal 10 Januari 2019, dengan susunan anggota sebagai berikut ini:

Ketua : Wesley Harjono.

Keterangan mengenai Wesley Harjono adalah sebagaimana telah disampaikan di atas.

Anggota : Marup Iskandar .

Warga Negara Indonesia, 63 tahun, memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas
Jayabaya jurusan akuntansi dan lulus thaun 1978.

Saat ini bekerja di PT Transpacific Group sejak tahun 2003. Sebelumnya pernah bekerja di PT Jayanti
Group sejak tahun 2000-2002, di PT Indovest sejak tahun 1996-1999 dan di PT Standard Chartered
Bank sejak tahun 1974-1996.

Anggota : Lukas Maulana Jusuf

Warga Negara Indonesia, 53 tahun, memperoleh gelar Master of Business Administration in International
Business dari Lincoln University, San Fransisco, San Fransisco, California tahun 1994-1995 danBachelor
of Business Administration (MBA) in Accounting dari Lincoln University, San Fransisco, California tahun
1991-1994.

Saat ini bekerja sebagai Chief Executive Officer (CEO) di PT Transpacific Group, Jakarta Indonesia
sejak tahun 2016, Chief Executive Officer (CEO) di PT Suropati Cahaya Timur dan Subsidiaries,
Surabaya, Indonesia sejak tahun 2016, Chief Executive Officer (CEO) di PT Designscape Indonesia
& Subsidiaries, Jakarta, Indonesia sejak tahun 2016, sebagai Chief Executive Officer (CFO) di
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk, Bogor, Indonesia sejak tahun 2015-2017, sebagai Chief
Executive Officer (CFO) di Fortune Phoenix Investment Holding Limited, Jakarta, Indonesia sejak tahun
2015-2017, sebagai Director Consultant di Pricewaterhouse Coopers Consulting Indonesia, Jakarta,
Indonesia sejak 2010-2015, sebagai Director Consultant di KPMG Consultant – Siddharta Advisory,
Jakarta, Indonesia sejak 2010-2015, sebagai Auditor di Deloitte & Toucher LLP, New York, NY & Jakarta,
Indonesia sejak 1995-2010, sebagai Auditor di Goldstein Lewin & Company, Boca Raton, Florida, sejak
1995-2010, sebagai Auditor di Glenn M. Gelman & Associates, Santa Ana, California sejak 1995-2010.

Bahwa Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit tertanggal 13 Desember 2018.

72
Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan kepada
publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait
dengan informasi keuangan Perseroan.
2) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
3) Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
akuntan atas jasa yang diberikannya.
4) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang
didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa.
5) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.
6) Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh
Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantauan risiko di awah Dewan Komisaris.
7) Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan.
8) Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik
untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
9) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan;
10) Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komsiaris atas pelaksanaan tugas yang ditentukan;
11) Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang
diberikan;
12) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;
13) Mengawasi hubungan dengan akuntan public, mengadakan rapat/pembahasan dengan akuntan
publik;
14) membuat, mengkaji, dan memperbaharui pedoman Komite Audit bila perlu;
15) Melakukan penilaian dan mengkonfirmasikan bahwa semua tanggung jawab tertera dalam
Pedoman Komite Audit telah dilaksanakan;
16) Memberikan pendapat independen apabila terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
Akuntan atas jasa yang diberikan;
17) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan, didasarkan
pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; melakukan penelaahan terhadap aktivitas
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi
pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris; dan
18) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan Perseroan.

Pada saat ini Komite Audit Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan Komite
Audit baru dilakukan pada tanggal 10 Januari 2019. Sedangkan untuk kedepannya, Komite Audit akan
melakukan rapat paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Nomor 55/POJK.04/2015 tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Pada saat ini belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit, dikarenakan Komite
Audit Perseroan baru dibentuk pada tanggal 10 Januari 2019.

Masa tugas anggota Komite Audit terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan ini sampai
dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat.

Unit Audit Internal

Dasar hukum pembentukan Unit Audit Internal Perseroan adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 34/ POJK.OS/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi
Perusahaan Pembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 56/POJK.04/2015
tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal. Saat ini Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Wiyanti Julieny, untuk masa jabatan yang tidak
ditentukan lamanya, berdasarkan Surat Keputusan No. 690/BOD-JT/XII/2018 tanggal 17 Desember
2018.

73
Keterangan tentang Wiyanti Julieny adalah sebagai berikut:

Warganegara Indonesia usia 49tahun. Memperoleh gelar dari Sekolah Tinggi Ekonomi Bandung
(STIEB).

Saat ini beliau menjabat sebagai Finance & Administration Manager PT Jasnita Telekomindo, Tbk sejak
tahun 2000. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Accounting di PT Cahaya Prima Sentosa
sejak tahun 1997 – 2000, Assistant Consultant di Deloitte Touche Management & Tax Consultant sejak
tahun 1995-1997 dan Staff Auditor di KAP Robert Yogi sejak tahun 1994-1995.

Adapun tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana tertera di Piagam Internal Audit
yang diterbitkan oleh Perseroan pada tanggal 13Desember 2018adalah sebagai berikut:

1) Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.


2) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai
dengan kebijakan Perseroan.
3) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
4) Memberikan saran perbaikan dan informatif yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen.
5) Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur,
Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.
6) Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan.
7) Bekerjasama dengan Komite Audit.
8) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; dan
9) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Unit Audit Internal mempunyai peran penting
dalam melakukan penilaian terhadap kecukupan pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan,
dengan demikian pengendalian internal menjadi bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur
pada setiap kegiatan di unit kerja sehingga setiap penyimpangan dapat diketahui secara dini sehingga
dapat dilakukan langkah perbaikan oleh unit kerja yang bersangkutan. Unit Audit Internal senantiasa
melakukan pengawasan internal dengan melakukan pendekatan sistematis agar penerapan prinsip –
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat berjalan sesuai secara baik dan benar.

Masa tugas anggota Unit Audit Internal adalah selama 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari
masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Fungsi Nominasi dan Remunerasi untuk menentukan gaji, uang jasa, dan/atau tunjangan anggota
Direksi sebagaimana tercantum dalam Peraturan OJK No.34/2014. Berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris, fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dijalankan oleh Dewan Komisaris
Perseroan.

Saat ini terkait dengan fungsinya sebagai Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris
Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan keputusan terkait dengan
fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi baru dilakukan pada tanggal 13 Desember 2018. Sedangkan
untuk kedepannya, Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya sebagai Komite Nominasi dan
Remunerasi berencana akan melakukan rapat paling sedikit 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang
Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perseroan Publik.

Saat ini belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi yang
dijalankan oleh Dewan Komisaris, dikarenakan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan baru
dibentuk pada tanggal 13 Desember 2018.

74
5. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia berperan sangat penting atas keberhasilan Perseroan
dalam menjalankan usahanya. Oleh karenanya, Perseroan selalu memperhatikan pengembangan dan
kualitas SDMnya melalui peningkatan kemampuan karyawan dan pelayanan kesejahteraan.

Pada tanggal 31 Oktober 2018, Perseroan memiliki 64orang karyawan tetap dan 70 karyawan kontrak.
Seluruh karyawan Perseroan merupakan WNI karena Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja
asing

Komposisi Karyawan

Berikut adalah uraian mengenai komposisi karyawan per tanggal 31 Oktober 2018 serta 31 Desember
2017, 2016, dan 2015.

Komposisi Karyawan Menurut Jabatan

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Direktur 3 3 3 3
Manager 12 13 13 12
Supervisor 3 3 4 3
Staf 78 64 53 55
Non staf 38 8 4 8
Jumlah 134 91 77 81

Komposisi Karyawan Menurut Pendidikan

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
> S-1 2 2 3 3
S-1 44 30 28 27
Diploma 41 24 24 25
SMA 40 31 20 24
SMP 7 2 2 2
SD 2 - -
Jumlah 134 91 77 81

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kerja

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Karyawan Tetap 64 73 69 73
Karyawan Kontrak 70 18 8 8
Jumlah 134 91 77 81

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
> 55 tahun 2 2 2 2
46 s/d 55 tahun 30 18 18 20
31 s/d 40tahun 50 25 25 25
s/d 30 tahun 52 46 32 34
Jumlah 134 91 77 81

75
Komposisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kerja

31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016 2015
Jakarta 134 91 77 81
Jumlah 134 91 77 81

Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus dibidangnya

Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan dengan Keputusan Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta No. 1864 Tahun 2017 tentang Pengesahan
Peraturan Perusahaan dengan No. Pengesahan 620/PP/L/VIII/SP/2017 tanggal 31 Agustus 2017.
Keputusan terhadap Peraturan Perusahaan tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung mulai
tanggal ditetapkan sampai dengan 31 Agustus 2019.

Emiten tidak memiliki perjanjian untuk melibatkan karyawan dan manajemen dalam kepemilikan saham
Perseroan termasuk perjanjian yang berkaitan dengan program kepemilikan saham Perseroan oleh
karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Perseroan memiliki program pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia yang telah dijalankan
sebagai berikut:
1. Traning Standard Operating Procedures, untuk memenuhi KPI tahunan.
2. Traning Security and Privacy, untuk menjaga standar kemanan dan privacy, yang telah ditetapkan
sesuai dengan ISO
3. Training Tahunan dari Vendor, agar karyawan dapat beradaptasi dengan alat-alat baru yang lebih
modern.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang
dibentuk oleh karyawan Perseroan. Perseroan tidak memiliki Kesepakatan Kerja Bersama antara
Perseroan dan karyawan Perseroan/serikat pekerja.

Sarana Kesejahteraan

Perseroan memandang pentingnya kesejahteraan sumber daya manusia merupakan bagian penting
dari langkah strategis yang dapat dilakukan dalam upaya mencapai visi dan misi Perseroan. Dalam
rangka peningkatan kesejahteraan sumber daya manusia, Perseroan menyediakan berbagai macam
bentuk tunjangan dan fasilitas, diantaranya adalah:

1. Upah untuk seluruh pegawai telah memenuhi standar UMP 2018.


2. Penggantian biaya pengobatan bagi pegawai.
3. Penggantian biaya makan dan transportasi bagi pegawai saat bekerja lembur.

6. PERSAINGAN USAHA

Industri telekomunikasi dan teknologi informasi atau biasa disebut ICT (Information and Communication
Technology) merupakan salah satu sektor industri yang sangat menjanjikan dan saat ini berkembang
menjadi bisnis yang sangat menarik investor. Pertumbuhan produk komunikasi, bisnis multimedia dan
internet (termasuk media konten dan aplikasi di dalamnya) menjadi tren baru dalam ICT business. Hal
tersebut memunculkan banyak pemain baru baik lokal maupun global dalam industri telekomunikasi
dan teknologi informasi, sehingga intensitas persaingan bisnis meningkat sekaligus menambah segmen
bagi pengelolaan konsumen PT Jasnita mengingat para operator baru termasuk dalam kategori
penyelenggara telekomunikasi lain nya. Peningkatan intensitas tren komunikasi saat ini akan sangat
membutuhkan ketersediaan infrastruktur dengan mengetengahkan kualitas dan efisiensi investasi.
Dengan pertimbangan bahwa segmen penyelenggara telekomunikasi lain merupakan target konsumen
baru yang sedang tumbuh dan memiliki scaling serta kontribusi signifikan terhadap laba perusahaan,
maka perlu ditata portofolio produk baru dan keputusan strategis PT Jasnita Untuk itu penting dilakukan
suatu analisis eksternal dan internal sehingga dapat diperoleh formulasi strategi terbaik sejalan dengan
perubahan atmosfir bisnis yang ada.

76
Dari hasil analisis eksternal diperoleh faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan yaitu:
peningkatan persaingan, ancaman perang tarif, kondisi ekonomi dalam negeri, depresiasi nilai tukar
rupiah, penurunan belanja telekomunikasi karena krisis, regulasi telekomunikasi yang kontra produktif,
penurunan pendapatan legacy, perpindahan pegawai potensial ke perusahaan lain, dan harga bahan
baku material yang terus meningkat. Sedangkan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan yaitu
adanya perkembangan signifikan bisnis broadband, dalam layanan multimedia, tingginya peluang
bisnis, intensifikasi aktivitas proaktif mengantisipasi regulasi bisnis, upaya ekspansi bisnis di level
internasional, dan belum tersentuhnya pasar penyelenggara telekomunikasi lain secara maksimal. Dari
hasil analisis SWOT diperoleh kesimpulan bahwa PT Jasnita saat ini menunjukkan suatu kondisi yang
menguntungkan perusahaan. Perseroan memiliki peluang dan kekuatan untuk melakukan eksplorasi
bisnis sehingga strategi yang diterapkan dalam kondisi tersebut adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif. Dengan mempertimbangkan Perseroan masih dapat melakukan beberapa
strategi diantaranya adalah Focus Strategy (low cost) untuk segmen penyelenggara telekomunikasi
lain dan Differentation Strategy dalam implementasi produk, artinya dilakukan kombinasi strategi bagi
implementasi bisnis telekomunikasi.

Hingga saat ini, tidak terdapat data pihak ketiga yang dapat dijadikan acuan bagi Perseroan untuk
melihat posisnya pada persaingan Industri sejenis.Karta memegang pangsa pasar iklan luar ruang di
level 99%, masi menjadi yang teratas dibanding dengan kompetitor lainyang melakukan bisnis sejenis,
iklan di motor.Hal ini dikarenakan Karta merupakan pemegang paten konsep iklan di atas motor. Posisi
Perseroan dalam Persaingan Usaha adalah cukup baik dikarenakan jasa yang diberikan dari perseroan
bersifat holistic dari pembelian alat telekomunikasi sampai dengan pengakomodiran servis untuk jasa
telekomunikasi, dan pembelian barang atau pun jasa bisa dilakukan secara terpisah permodul, tidak
harus per paket secara keseluruhan. Hal ini yang menjadi faktor pembeda dengan pesaing lain yang
menawarkan paket end-to-end secara keseluruhan tanpa fleksibilitas.

7. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Berikut adalah struktur organisasi Perseroan:

Dewan Komisaris

Komite Audit

Direktur Utama

Sekretaris
Internal Audit
Perusahaan

Direktur
Direktur
Independen

Sumber Daya Keuangan Penjualan


Proyek
Manusia & Akuntansi & Pemasaran

77
8. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN
DENGAN PEMEGANG SAHAM

Pihak pengendali dan pemegang saham utama (ultimate shareholder) dari Perseroan adalah Angel
S. Kurnia (51%) dan Kennard S. Kurnia (49%), yang keduanya merupakan anak dari Bapak Suganda
Setiadi Kurnia melalui kepemilikan sahamnya di PT. Perdana Inti Sejahtera yang memiliki saham
perseroan sebesar 70,69%.

Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum

Pemegang Saham
Pihak Perseroan KIG
PIS KMB VIA Nurharjanto Kristina Dwi
Elizabeth Prasetyo Utomo KU - - - - - -
Wesley Harjono KI - - - - - -
Andrew Tanner Setiawan WKU - DU - - - DU
Kennard JR S.Kurnia DU D - - - - K
Yentoro DI - - - - -
Tjokro Wimantara WDU - D - - - D
Welly Kosasih D - - - - - K
Ronald Adrianta D - - - - -
Jeff Hendrata D - KU - - - KU

Keterangan:
KU : Komisaris Utama.
WKU : Wakil Komisaris Utama
K : Komisaris.
KI : Komisaris Independen.
DU : Direktur Utama.
WDU : Wakil Direktur Utama
D : Direktur.
DI : Direktur Independen.

78
9. TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

(a) Perjanjian Hutang Piutang tanggal 12 Januari 2016, yang dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. PT Jasnita Investindo (“Pihak II”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Pihak II adalah
Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur pada
Pihak II.
Objek Perjanjian : Perseroan memberikan Piutang kepada Pihak II
Nilai Perjanjian : Rp1.872.038.118,00 (satu miliar delapan ratus tujuh puluh
dua juta tiga puluh delapan ribu seratus delapan belas
Rupiah).
Ketentuan Perjanjian : Waktu pengembalian hutang selama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian ini (12 Januari 2021).

(b) Perjanjian Hutang Piutang tanggal 25 Oktober 2016, yang dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. PT Innovax Jasnita Teknologi (“Pihak II”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Pihak II adalah
Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur pada
Pihak II.
Objek Perjanjian : Perseroan memberikan Piutang kepada Pihak II
Nilai Perjanjian : Rp77.629.400,00 (tujuh puluh tujuh juta enam ratus dua
puluh sembilan ribu empat ratus Rupiah).
Ketentuan Perjanjian : Waktu pengembalian hutang selama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian ini (25 Oktober 2021).

(c) Perjanjian Hutang Piutang tanggal 28 September 2018, yang dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. Kennard JR. Setiadi Kurnia (“Pihak II”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Pihak II adalah
Pihak II merupakan Direktur Utama Perseroan.
Objek Perjanjian : Pihak II memberikan Piutang kepada Perseroan
Nilai Perjanjian : Rp3.128.882.028,00 (tiga miliar seratus dua puluh delapan
juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua puluh delapan
Rupiah).
Ketentuan Perjanjian : Waktu pengembalian hutang selama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian ini (25 Oktober 2023).

(d) Perjanjian Hutang Piutang tanggal 28 Oktober 2016, yang dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. PT Phuture Primaindo Media (“Pihak II”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Pihak II adalah
Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur pada
Pihak II.
Objek Perjanjian : Perseroan memberikan Piutang kepada Pihak II

79
Nilai Perjanjian : Rp424.236.554,00 (empat ratus dua puluh empat juta dua
ratus tiga puluh enam ribu lima ratus lima puluh empat
Rupiah).
Ketentuan Perjanjian : Waktu pengembalian hutang selama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian ini (28 Oktober 2021).

(e) Perjanjian Hutang Piutang tanggal 28 September 2018, yang dibuat di bawah tangan dan
bermeterai cukup.

Para Pihak : a. Perseroan; dan


b. PT Sakti Makmur Pratama (“Pihak II”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Pihak II adalah
Direktur Utama Perseroan menjabat sebagai Direktur pada
Pihak II.
Objek Perjanjian : Perseroan memberikan Piutang kepada Pihak II
Nilai Perjanjian : Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus Rupiah).
Ketentuan Perjanjian : Waktu pengembalian hutang selama 5 (lima) tahun sejak
ditandatanganinya perjanjian ini (29 Oktober 2023).

Keterangan:
DU : Direktur Utama.

10. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

A. PT Persada Inti Sejahtera (“PIS”)

Keterangan Singkat

PIS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 21 tanggal 28 Nopember 2014 yang dibuat di hadapan
Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, dan telah mendapat persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-37284.40.10.2014 tanggal 01 Desember 2014
dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0125156.40.80.2014 tanggal 01 Desember 2014
(“Anggaran Dasar PIS”).

PIS berdomisili di Jl. Guntur No. 45, Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Anggaran Dasar PIS, maksud dan tujuan PIS adalah berusaha dalam bidang pertanian,
perindustrian, perdagangan dan jasa.

PIS belum menjalankan kegiatan usaha nya.

Permodalan

Berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB No. 01 tanggal 03 September 2018 yang dibuat oleh Indra
Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham
dan telah memperoleh bukti Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0243706
tanggal 18 September 2018 serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0122988.AH.01.11.
Tahun 2018 tanggal 18 September 2018 (“Akta 01/2018”) struktur permodalan dan susunan pemegang
sahamPIS adalah sebagai berikut:
Modal Dasar : Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah);
Modal Ditempatkan : Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta Rupiah);
Modal Disetor : Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta Rupiah);
Saham dalam Portepel : Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta Rupiah).

80
Modal Dasar PISdibagi menjadi 10.000 (sepuluh ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah).

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Saham
Pemegang Saham Modal Ditempatkan (Rp) Persentase (%)
(Nominal Rp.1.000.000,00)
Angel Setiadikurnia 1.175 1.175.000.000 51,00
Kennard JR S.Kurnia 1.225 1.225.000.000 49,00
Total 2.500 2.500.000.000 100,00

Manajemen dan Pengawasan

Berdasarkan Akta 01/2018,susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PIS adalah sebagai berikut:

Komisaris : Angel Setiadikurnia.


Direktur : Kennard JR S.Kurnia.

B. PT Karta Mulia Berkembang (“KMB”)

Keterangan Singkat

KMB didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 17 tanggal 27 Agustus 2018 yang dibuat
di hadapan Bonifasius S. Wibowo, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Cianjur, dan telah mendapat
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0041143.AH.01.01.Tahun 2018
tanggal 30 Agustus 2018, dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0114151.AH.01.11.
Tahun 2018 tanggal 30 Agustus 2018 (“Anggaran Dasar KMB”).

KMB berdomisili di Komplek Ruko Kebon Jeruk Plaza Blok B No. 3, Jl. Arjuna Selatan, RT 001 RW 007,
Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Anggaran Dasar KMB, maksud dan tujuan KMB ialah menjalankan usaha dalam bidang
jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, dan
perbengkelan.

KMB belum menjalankan kegiatan usaha nya.

Permodalan

Berdasarkan Anggaran Dasar KMB, struktur permodalan dan susunan pemegang saham KMB adalah
sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp11.000.000.000,- (sebelas miliar Rupiah);


Modal Ditempatkan : Rp2.750.000.000,- (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah);
Modal Disetor : Rp2.750.000.000,- (dua miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah);
Saham dalam Portepel : Rp8.250.000.000,- (delapan miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah).

Modal Dasar KMBdibagi menjadi 110.000.000 (seratus sepuluh juta) lembar saham, masing-masing
saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).

81
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Saham
Pemegang Saham Modal Ditempatkan (Rp) Persentase (%)
(Nominal Rp100,00)
Andrew Tanner Setiawan 12.375.000 1.237.500.000 45,00
Jeff Hendrata 8.250.000 825.000.000 30,00
Tjokro Wimantara 6.875.000 825.000.000 25,00
Total 27.500.000 2.750.000.000 100,00

Manajemen dan Pengawasan

Berdasarkan Anggaran Dasar KMB, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris KMB adalah
sebagai berikut:

Komisaris Utama : Jeff Hendrata.


Direktur Utama : Andrew Tanner Setiawan.
Direktur : Tjokro Wimantara.

C. PT VIAeight Indonesia (“VIA”)

Keterangan Singkat

VIA didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 04 tanggal 10 Agustus 2009 yang dibuat di hadapan Iryani
Indra, S.H., Notaris di Tangerang, dan telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-47238.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 2 Oktober 2009 dan telah didaftarkan pada
Daftar Perseroan No. AHU-0063682.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 2 Oktober 2009 (“Anggaran Dasar
VIA”).

VIA berdomisili di Gedung Cosa Lt. 3 Jl. Tomang Raya No. 70 RT 001 RW 03, Kelurahan Jatipulo,
Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Anggaran Dasar PIS, maksud dan tujuan VIA adalah berusaha dalam bidang jasa,
perdagangan, perindustrian, percetakan, pertambangan, pertanian, transportasi dan perbengkelan.

VIA telah menjalankan kegiatan usahanya.

Permodalan

Berdasarkan Anggaran Dasar VIA juncto Akta Berita Acara VIA No. 021 tanggal 24 Nopember 2015
yang dibuat oleh Maria Rahmawati Gunawan S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan
kepada Menkumham dan telah memperoleh bukti Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03-0986790 tanggal 10 Desember 2015 serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan
No. AHU-3590950.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 10 Desember 2015 (“Akta 021/2015”), struktur
permodalan dan susunan pemegang saham VIA adalah sebagai berikut:
Modal Dasar : Rp1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah);
Modal Ditempatkan : Rp550.000.000,- (lima ratus lima puluh juta Rupiah);
Modal Disetor : Rp550.000.000,- (lima ratus lima puluh juta Rupiah);
Saham dalam Portepel : Rp450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta Rupiah).

Modal Dasar VIA dibagi menjadi 1000 (seribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah).

82
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Saham
Pemegang Saham Modal Ditempatkan (Rp) Persentase (%)
(Nominal Rp.1.000.000,00)
NG Sukyanto 275 275.000.000 50,00
Njo Keng Hwa 1.227425 274.000.000 49,00
NG Mulyadi 1 1.000.000 1,00
Total 550 550.000.000 100,00

Manajemen dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 18 Juli 2014, yang dibuat di hadapan
Iryani Indra, S.H., Notaris di Kota Tangerang, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham
dan telah memperoleh bukti Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-21682.40.22.2014
tanggal 23 Juli 2014 serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0076353.40.80.2014
tanggal 23 Juli 2014 (“Akta 06/2014”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris VIA adalah
sebagai berikut:

Komisaris : NG Sukyanto
Direktur : NG Mulyadi

11. ENTITAS ANAK

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki kepemilikan secara langsung
pada 1 (satu) Entitas Anak, yaitu:

Nama Entitas Tahun Tahun Persentase Status


Kegiatan Usaha Alamat
Anak Operasional Penyertaan Kepemilikan Operasional
Perdagangan, E-Trade
PT Karta Pembangunan, Building Jl.
Indonesia 2016 Percetakan, Industri, 2018 51% Operasional K.H. Wahid
Global Pengangkutan, dan Hasyim
Jasa No. 55

PT Karta Indonesia Global (“KIG”)

Keterangan Singkat

KIG didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 01 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Aldri
Mandala Putra Johan, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karawangsebagaimana telah disahkan
dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0028249.AH.01.01.TAHUN 2016 tanggal 10 Juni 2016, dan telah terdaftar pada
Daftar Perseroan No. AHU-0071562.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 10 Juni 2016 (“Akta Pendirian
KIG”). KIG beralamat di E-Trade Building Lt. 6 Suite B, Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55, RT 001 RW 004,
Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, 10350.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian KIG telah
mengalami perubahan, sebagaimana yang tercantum dalam:

1. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham No. 06 tanggal 30 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Bonifasius Sulistiyo
Wibowo, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Cianjur, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-
0022876.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 2 Nopember 2017, dan bukti Penerimaan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0187052 tanggal 2 Nopember 2017, keduanya telah terdaftar pada
Daftar Perseroan No. AHU-0138661.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 2 Nopember 2017(“Akta KIG
06/2017”);

83
2. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum
Pemegang Saham KIG No. 19 tanggal 20 Oktober 2018 yang dibuat di hadapan Bonifasius S.
Wibowo S.H., Notaris di Kabupaten Cianjur, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0022458.
AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 22 Oktober 2018, dan bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0255547 tanggal 22 Oktober 2018, keduanya telah terdaftar
pada Daftar Perseroan No. AHU-0140396.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 22 Oktober 2018 (“Akta
KIG 19/2018”)

Anggaran Dasar KIG yang berlaku pada tanggal Prospektus ini adalah sebagaimana dimuat pada
Akta Pendirian juncto Akta 06/2017 juncto Akta 19/2018 (“Anggaran Dasar KIG”).

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Akta Pendirian KIG, maksud dan tujuan KIG adalah berusaha dalam bidang:

i. Maksud dan tujuan KIG ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, percetakan,
industri, pengangkutan, dan jasa.

ii. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas KIG dapat melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:

a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan termasuk ekspor, impor, local, antar pulau
intertinsuler dan bertindak sebagai supplier, leveransir, distributor, grossier, perwakilan,
keagenan baik dari dalam maupun luar negeri untuk segala macam barang yang dapat
diperdagangkan antara lain alat alat pendidikan/laboratorium, buku, dengan perhitungan
sendiri maupun untuk perhitungan orang/badan lain secara komisi.
b. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk penjilidan buku-buku.
c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain jasa pendidikan formal dan non formal,
jasa konsultasi, pendidikan dan keterampilan, kursus, kursus Bahasa asing, penyelenggaraan
pelatihan/training.
d. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, antara lain jasa perantara perdagangan properti dan
perumahan, pendidikan, pelatihan dan keterampilan, jasa pengurusan investasi jasa pengurusan
advertising/media outdoor, jasa boga, jasa pemotongan rambut barbershop, penjualan ticket
dan tour incentive, biro perjalanan, penyelenggaraan acara seminar, pernikahan, gedung-
gedung, event organizer, rumah produksi, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

Permodalan

Berdasarkan Akta KIG 19/2018, struktur permodalan KIG adalah sebagai berikut:

Struktur Modal:

Modal Dasar : Rp120.000.000.000,-(seratus dua puluh milliar Rupiah);


Modal Ditempatkan : Rp30.000.000.000,-(tiga puluh milliar Rupiah);
Modal Disetor : Rp30.000.000.000,-(tiga puluh milliar Rupiah);
Saham dalam Portepel : Rp90.000.000.000,-(sembilan puluh miliar Rupiah);

Modal Dasar Rp120.000.000.000,-(seratus dua puluh milliar Rupiah) dibagi menjadi 1.200.000.000
(satu miliar dua ratus juta) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah).

84
Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta KIG 19/2018, susunan pemegang saham KIG adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,-


per saham
Keterangan %
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000,-  
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:  
PT Karta Mulia Berkembang 102.900.000 10.290.000.000,- 34,30%
PT VIAeight Indonesia 44.100.000 4.410.000.000,- 14,70%
PT Jasnita Telekomindo 153.000.0000 15.300.000.000 51,00%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000,- 100,00%
Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000,-

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta KIG 19/2018, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris KIG adalah sebagai
berikut:

Komisaris Utama : Jeff Hendrata


Komisaris: : NG Mulyadi
Komisaris: : Welly Kosasih
Komisaris : Kennard JR S.Kurnia
Direktur Utama : Andrew Tanner Setiawan
Direktur : Tjokro Wimantara

Laporan Posisi Keuangan

LAPORAN POSISI KEUANGAN


(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Aset Lancar 3.533.787.228 9.965.509.814 1.390.823.061
Aset Tak Lancar 38.785.835.397 6.319.688.264 56.863.094
JUMLAH ASET 42.319.622.625 16.285.198.078 1.447.686.155

Liabilitas Jangka Pendek 5.848.579.219 9.654.845.561 -


Liabilitas Jangka Panjang 66.086.805 10.206.749 -
JUMLAH LIABILITAS 5.914.666.024 9.665.052.310 -

Aset

Perbandingan posisi Aset pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan posisi Aset pada tanggal
31 Desember 2017

Jumlah Aset per 31 Oktober 2018 sebesar Rp42,32 miliar naik sebesar Rp26,03 miliar atau 159,87%
dibandingkan dengan Aset per 31 Desember 2017 sebesar Rp16,28 miliar. Dalam hal ini disebabkan
oleh penambahan aset tetap dan penambahan jumlah piutang.

Perbandingan posisi Aset pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi Aset pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah Aset per 31 Desember 2017 sebesar 16,28 miliar naik sebesar Rp14,84 miliar atau 1.024,91%
dibandingkan dengan Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp1,45 miliar. Dalam hal ini disebabkan
oleh penambahan aset tetap dan penambahan jumlah piutang.

85
Liabilitas

Perbandingan posisi Liabilitas pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan posisi Liabilitas pada
tanggal 31 Desember 2017

Jumlah Liabilitas per 31 Oktober 2018 sebesar Rp5,91 miliar turun sebesar Rp3,75 miliar atau 38,80%
dibandingkan dengan Liabilitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp9,66 miliar. Dalam hal ini disebabkan
oleh penurunan pendapatan yang belum direalisasi karena bertambahnya progress pekerjaan.

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan
2018 2017 2016
Modal saham 30.000.000.000 1.450.000.000 1.450.000.000
Saldo laba 3.619.102.037 (1.619.692) -
Deviden (2.000.000.000) - -
Laba (Rugi) tahun berjalan 1.657.411.782 3.620.721.728 (1.619.692)
Komponen ekuitas lainnya (7.658.256) - -
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas 33.268.855.563 5.069.102.037 1.448.380.309
Kepentingan non pengendali 3.136.101.037 1.551.043.730 (694.154)
JUMLAH EKUITAS 36.404.956.601 6.620.145.767 1.447.686.155

Ekuitas

Perbandingan posisi Ekuitas pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan posisi Ekuitas pada tanggal
31 Desember 2016

Jumlah Ekuitas per 31 Oktober 2018 sebesar Rp36,40 miliar naik sebesar Rp29,32 miliar atau 449,91%
dibandingkan dengan Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp6,62 miliar. Dalam hal ini disebabkan
penambahan modal dalam rangka pengembangan perusahaan.

Perbandingan posisi Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi Ekuitas pada
tanggal 31 Desember 2016

Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp6,62 miliar naik sebesar Rp5,17 miliar atau 357%
dibandingkan dengan Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp1,45 miliar yang disebabkan kenaikan
laba tahun berjalan.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah)
31 Oktober 31 Desember
Keterangan 2017
2018 2017 2016 
(tidak diaudit)
Laba (Rugi) Kotor 12.615.916.474 2.994.619.770 9.964.637.209 -
Laba (Rugi) Usaha 2.730.768.820 1.240.169.238 6.568.289.321 (2.390.792)
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 3.249.827.022 1.263.587.272 5.172.459.612 (2.313.845)
Laba (Rugi) Komprehensif tahun Berjalan 3.234.810.834 1.263.587.272 5.172.459.612 (2.313.845)

Laba Kotor

Perbandingan posisi Laba Kotor pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan posisi Laba Kotor pada
tanggal 31 Oktober 2017

Jumlah Laba Kotor per 31 Oktober 2018 sebesar Rp12,61 miliar naik sebesarRp9,62 miliar atau sebesar
321,29% dibandingkan dengan Laba Kotor per 31 Oktober 2017 sebesar Rp1,26 miliar. Dalam hal ini
disebabkan oleh peningkatan pendapatan jasa iklan.

86
Perbandingan posisi Laba Kotor pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi Laba Kotor pada
tanggal 31 Desember 2016

Jumlah Laba Kotor per 31 Desember 2017sebesar Rp9,96 miliar dibandingkan dengan per 31 Desember
2016 yang belum ada pendapatan karena Perusahaan baru berdiri.

Laba (Rugi) Tahun Berjalan

Perbandingan posisi Laba (Rugi) Periode Berjalan pada tanggal 31 Oktober 2018 dengan posisi
Laba (Rugi) Periode Berjalan pada tanggal 31 Oktober 2017

Jumlah Laba Periode Berjalan per 31 Oktober 2018 sebesar Rp3,25 miliar naik sebesar Rp1,99 miliar
atau 157,19% dibandingkan dengan Laba Periode Berjalan per 31 Oktober 2017 sebesar Rp1,26 miliar.
Dalam hal ini disebabkan peningkatan pendapatan jasa iklan.

Perbandingan posisi Laba (Rugi) Tahun Berjalan pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi
Laba (Rugi) Tahun Berjalan pada tanggal 31 Desember 2016

Jumlah Laba (Rugi) Tahun Berjalan per 31 Desember 2017 sebesar Rp5,17 miliar naik sebesar 5,17
miliar atau 223.643,94% dibandingkan dengan Rugi Tahun Berjalan per 31 Desember 2016 sebesar
Rp2,31 juta. Dalam hal ini disebabkan tahun 2016 Perusahaan baru berdiri sehingga belum ada
pendapatan namun tetap ada beban.

Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

Perbandingan posisi Jumlah Penghasilan Komprehensif Periode Berjalan pada tanggal


31 Oktober 2018 dengan posisi Jumlah Penghasilan Komprehensif Periode Berjalan pada tanggal
31 Oktober 2017

Jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan per 31 Oktober 2018 sebesar Rp3,23 miliar naik
sebesar Rp1,97 miliar atau 156% dibandingkan dengan penghasilan komprehensif periode berjalan per
31 Oktober 2017 sebesar Rp1,26 miliar, hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan jasa iklan.

Perbandingan posisi Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan pada tanggal


31 Desember 2017 dengan posisi Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan pada
tanggal 31 Desember 2016

Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan per 31 Desember 2017 sebesar Rp5,17 miliar naik
sebesar 5,17 miliar atau 223.643,94% dibandingkan dengan Rugi Tahun Berjalan per 31 Desember
2016 sebesar Rp2,31 juta. Dalam hal ini disebabkan tahun 2016 Perusahaan baru berdiri sehingga
belum ada pendapatan namun tetap ada beban.

12. PERIZINAN

Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki beberapa ijin operasional:

Instansi berwenang yang


No. Jenis Izin dan Tanggal Terbit Masa Berlaku
menerbitkan
1 Nomor Induk Berusaha (NIB) No. 9120502192324 Selama menjalankan kegiatan Sistem Pelayanan Perizinan
tanggal 22 Januari 2019 usaha sesuai ketentuan Terintegrasi Secara Elektronik
peraturan perundang-undangan
2 Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 16 Nopember 2021 Pelayanan Terpadu Satu Pintu
856/27.1.1/31.71.06.1004/-071.562/2016 tanggal Kelurahan Gondangdia
16 Nopember 2016
3 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. Selama usaha Perseroan masih Pelayanan Terpadu Satu Pintu
526/24.1PB.7/31.71/-1.824.27/e/2016 tanggal 29 berjalan Kota Administrasi Jakarta
Desember 2016 Pusat

87
Instansi berwenang yang
No. Jenis Izin dan Tanggal Terbit Masa Berlaku
menerbitkan
4 Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Tidak terbatas, sepanjang Direktur Jenderal Pos dan
Kartu Panggil No. 258/DIRJEN/2004 tanggal 14 Perseroan mengikuti ketentuan Telekomunikasi
September 2004 peraturan perundang-undangan
di bidang telekomunikasi yang
Sehubungan dengan izin tersebut di atas, berlaku
Perseroan telah memperoleh persetujuan atas
rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia.
5 Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Tidak terbatas, sepanjang Direktur Jenderal
Service Provider) No. 100 Tahun 2013 tanggal 4 Perseroan mengikuti ketentuan Penyelenggaran Pos dan
Maret 2013 sebagaimana dimaksud dalam Informatika
Izin
Sehubungan dengan izin tersebut di atas,
Perseroan telah memperoleh persetujuan atas
rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia.
6 Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tidak terbatas, sepanjang Menteri Komunikasi dan
Berbasis Packet Switched No. 1077 Tahun 2014 Perseroan mengikuti ketentuan Informatika Republik
tanggal 24 Desember 2014, sebagaimana telah sebagaimana dimaksud dalam Indonesia
diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Izin
Informatika Republik Indonesia No. 29 Tahun 2019
tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal
Berbasis Packet Switched

Sehubungan dengan izin tersebut di atas,


Perseroan telah memperoleh persetujuan atas
rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia.
7 Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi Untuk Tidak terbatas, sepanjang Menteri Komunikasi dan
Keperluan Publik No. 847 Tahun 2016 tanggal 16 Perseroan mengikuti ketentuan Informatika Republik
Mei 2016 sebagaimana dimaksud dalam Indonesia
Izin
Sehubungan dengan izin tersebut di atas,
Perseroan telah memperoleh persetujuan atas
rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia.
8 Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Tidak terbatas, sepanjang Direktur Jenderal
Pusat Layanan Informasi (Call Centre) No. 483 Perseroan mengikuti ketentuan Penyelenggaraan Pos dan
Tahun 2018 tanggal 23 Mei 2018 sebagaimana dimaksud dalam Informatika atas nama Menteri
Izin Komunikasi dan Informatika
Sehubungan dengan izin tersebut di atas, Republik Indonesia
Perseroan telah memperoleh persetujuan atas
rencana perubahan susunan kepemilikan saham
dalam rangka Penawaran Umum Perdana dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia.

Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 30 Januari 2019, Perseroan telah memperoleh
seluruh izin-izin khusus yang diwajibkan dari instansi-instansi yang bersangkutan atas kegiatan usaha
yang saat ini sedang dijalani.

88
Adapun ijin operasional yang dimiliki oleh Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Instansi berwenang yang


No. Jenis Izin dan Tanggal Terbit Masa Berlaku
menerbitkan
1 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 11 Oktober 2021 Unit Pelaksana PTSP Kota
09.05.1.70.96920 tanggal 21 Januari 2019 Administrasi Jakarta Pusat
2 Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) 16 Desember 2023 Pelayanan Terpadu Satu Pintu
No. 92/27.1BU.1/31.71.06.1004/-071.562/e/2018 Kelurahan Gondangdia
tanggal 10 Desember 2018
3 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No. Selama usaha Perseroan masih Pelayanan Terpadu Satu Pintu
73/AC.1.7/31.71/-1.824.27/e/2019 tanggal 21 berjalan Kota Administrasi Jakarta
Januari 2019 Pusat

13. KETERANGAN MENGENAI ASET PERSEROAN

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki aset tetap dengan rincian sebagai
berikut:

A. Kendaraan Bermotor

Berlaku
Jenis
No. Merek No. Polisi No. Rangka No. STNK sampai No. BPKP
Kendaraan
dengan
1 Mobil Honda Accord B 2113 STE MRHCR2640DP300454 13186993/MJ/2016 31 Juli 2023 O-00367651
Penumpang
2 Mobil Toyota New B 1011 PZH MHRM1BA370K144718 08448776/MJ/2016 20 Januari J-06931670
Penumpang Avanza 2023
3 Mobil BMW Series-5 B 889 JAS MHHJA1604JK961443 02041825/B/2018 20 September BKPB belum
Penumpang 2023 terbit
4 Sepeda Motor Honda NF B 6345 BEW MH1KEVA275K047880 2167246/MJ/2015 5 Maret 2019 2727281.G
100 D

B. Hak Atas Kekayaan Intelektual

No. Merek Atas Nama No. Pendaftaran Tanggal Masa Berlaku


1 Logo Perseroan Perseroan IDM000398103 7 Juli 2011 7 Juli 2021
2 Logo Jas Call Perseroan IDM000398031 7 Juli 2011 7 Juli 2021
3 Logo Jas Net Perseroan IDM000398110 7 Juli 2011 7 Juli 2021

Adapun aset tetap yang dimiliki Entitas Anak adalah sebagai berikut:

A. Kendaraan Bermotor

Berlaku
Jenis
No. Merek No. Polisi No. Rangka No. STNK sampai No. BPKP
Kendaraan
dengan
1 Sepeda Motor Honda DK 5596 AAI MH1JFZ12HK114901 04054919 26 Oktober N-10733482
2022
2 Sepeda Motor Honda B 4481 BNP MH1JF8119HK4025181 17063039 09 Oktober N-05159917
2022

B. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Masa Berlaku
No. Desain Industri Atas Nama No. Pendaftaran Tanggal
Sampai Dengan
1 Papan Iklan KIG IDD000048029 27 Januari 2017 27 Januari 2027
2 Helm KIG IDD000048770 10 Mei 2017 10 Mei 2027
3 Jaket KIG IDD000048771 10 Mei 2017 10 Mei 2027
4 Papan Iklan Pada KIG IDS000001649 06 Pebruari 2017 06 Pebruari 2027
Sepeda Motor

Perlindungan Desain Industri yang diberikan untuk Helm dan Jaket adalah Bentuk dan Konfigurasi.

89
Sehingga Bentuk dan Konfigurasi yang terdaftar tidak bisa digunakan oleh pihak lain / kompetitor
didalam industri ini.

14. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI PERSEROAN

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki beberapa perjanjian penting yang material
dengan rincian sebagai berikut:

A. Perjanjian Kredit

No. Pihak Obyek Perjanjian Nilai Perjanjian Tanggal Jangka Waktu


1 PT Lunaria Annua Fasilitas Kredit Maksimum kumulatif 6 Nopember 2017 12 bulan sejak
Teknologi Investasi Rp8.000.000.000,00 penarikan pinjaman
terakhir (24
September 2018 – 24
September 2019)
2 PT Bank Central Asia, - Fasilitas Kredit Rp14.000.000.000,00 4 Oktober 2018 30 Oktober 2018 – 30
Tbk Lokal Oktober 2019
- Fasilitas Bank
Garansi

B. Perjanjian Pinjam Pakai

No. Pihak Obyek Perjanjian Nilai Perjanjian Tanggal Jangka Waktu


1 PT Pacific Intidwipa Ruangan Kantor Pinjam Pakai 31 Desember 2018 1 Desember 2019 –
Realty Lt. 7 31 Desember 2019

C. Perjanjian Sewa Menyewa

No. Pihak Obyek Perjanjian Nilai Perjanjian Tanggal Jangka Waktu


1 PT Pacific Intidwipa Ruangan Kantor Rp133.000,00 + 30 Juli 2018 01 Nopember 2018 –
Realty Lt. 5 Rp85.000,00 31 Oktober 2019

D. Perjanjian Afiliasi

No. Pihak Obyek Perjanjian Nilai Perjanjian Tanggal Jangka Waktu


1 PT Jasnita Investindo Piutang Rp1.872.038.118,00 12 Januari 2016 12 Januari 2021
2 PT Innovax Jasnita Piutang Rp77.629.400,00 25 Oktober 2016 25 Oktober 2021
Teknologi
3 PT Phuture Primaindo Piutang Rp424.236.554,00 28 Oktober 2016 28 Oktober 2021
Media
4 Kennard JR S.Kurnia Piutang Rp3.028.882.028,00 28 September 2018 28 September 2018 –
28 September 2023
5 PT Sakti Makmur Piutang Rp1.500.000,00 28 September 2018 28 September 2018 –
Pratama 28 September 2023

Adapun perjanjian penting yang material yang dimiliki oleh Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Perjanjian Sewa Menyewa

No. Pihak Obyek Perjanjian Nilai Perjanjian Tanggal Jangka Waktu


1 PT Pacific Intidwipa Ruangan Kantor Rp2.000.000,00 per 17 Oktober 2018 25 Oktober 2018 – 24
Realty Lt. 6 bulan Oktober 2020

90
15. PERJANJIAN ASURANSI

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan menggunakan asuransi untuk melindungi harta
kekayaan, sebagai berikut:

No. Jenis Asuransi No. Polis Nilai Pertanggungan Tanggal Jangka Waktu
1 Asuransi Kendaraan 10.03.02.18.10.0.01333 Rp5.000.000,00 30 Oktober 2017 29 Oktober 2018 –
Bermotor 29 Oktober 2019
2 Asuransi Kendaraan 1039020118009556 Rp126.000.000,00 31 Maret 2018 31 Maret 2018 –
Bermotor 31 Maret 2019
3 Asuransi Peralatan 010208041800001 USD2,235,483.33 19 Maret 2018 19 Pebruari 2018 –
Elektronik 19 Pebruari 2019
4 Asuransi Kendaraan M01-01-08-2018- Rp1.131.000.000,00 30 Agustus 2018 3 September 2018 –
Bermotor 00004403 3 September 2023

Adapun Entitas Anak belum memiliki asuransi untuk melindungi harta kekayaannya.

Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi di atas cukup untuk mengganti aset
yang diasuransikan dan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul di kemudian hari
sehubungan dengan aset yang diasuransikan dan dipertanggungkan tersebut.

Perseroan dan Entitas Anak dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan PT MNC
Asuransi Indonesia, PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Umum BCA, dan PT Asuransi Cakrawala
Proteksi Indonesia.

16. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS,
DAN DIREKSI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroantidak sedang terlibat dalam perkara-
perkara pidana, perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha
Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial di pengadilan di
tempat kedudukan Perseroan maupun ditempat lainnya.

Adapun, Entitas Anaksedang terlibat dalam 2 (dua) perkara hukum pada Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagai berikut:

a. Gugatan Penghapusan Paten Sederhana, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga


pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register perkara No. 61/Pdt. Sus-Paten/2018/
PN.Niaga.Jkt.Pst, berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : Penggugat


1. PT Lintas Promosi Global (Penggugat I)
2. Andrew Tanyono (Penggugat II)
Tergugat
1. PT Karta Indonesia Global (Tergugat);
2. Andrew Tanner Setiawan (Turut Tergugat I);
3. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual c.q. Direktorat Hak
Cipta, Desain Industri (Turut Tergugat II).

91
Gugatan : - Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
- Menyatakan invensi-invensi atas nama Tergugat di bawah ini tidak memiliki
unsur kebaruan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 3 dan Pasal 5 ayat (1)
dan (2) UU Paten:
a. Invensi “Papan Iklan Pada Sepeda Motor”, tanggal pemberian paten
sederhana 28 Agustus 2017, dengan No. IDS000001649, tanggal
penerimaan permohonan 6 Pebruari 2017; dan
b. Invensi “Kotak Iklan Pada Sepeda Motor” tanggal pemberian paten
sederhana 16 Agustus 2018, dengan No. IDS000001913, tanggal
penerimaan permohonan 29 Nopember 2017.
(untuk selanjutnya disebut “Paten Sederhana KIG”).
- Menghapuskan perlindungan paten sederhana untuk invensi-invensi Paten
Sederhana KIG;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera menghapus dari Daftar Umum
Paten invensi-invensi atas nama Tergugat yakni Paten Sederhana KIG;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk mengumumkan penghapusan paten
sederhana atas invensi-invensi atas nama Tergugat sebagaimana disampaikan
di atas dalam Daftar Umum Paten;
- Memerintahkan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II untuk tunduk dan patuh
pada putusan ini; dan
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.

b. Gugatan Pembatalan Pendaftaran Desain Industri, yang terdaftar di Kepaniteraan


Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan register perkara No. 62/PDT.
SUS-DESAIN INDUSTRI/2018/PN.NIAGA.JKT.PST, berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : Penggugat


1. PT Lintas Promosi Global (Penggugat I)
2. Andrew Tanyono (Penggugat II)

Tergugat
1. PT Karta Indonesia Global (Tergugat);
2. Andrew Tanner Setiawan (Turut Tergugat I);
3. Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual c.q. Direktorat Hak
Cipta, Desain Industri (Turut Tergugat II).
Gugatan : - Menyatakan Desain Industri yang terdaftar dengan No. Pendaftaran
IDD000048029 (untuk selanjutnya disebut “Desain Industri KIG”) tidak
memiliki unsur kebaruan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 2 UU Desain
Industri;
- Menyatakan Desain Industri KIG bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan sebagaimana ketentuan Pasal 4 UU Desain Industri;
- Membatalkan atau menyatakan batal demi hukum pendaftaran Desain Industri
yang terdaftar dengan No. Pendaftaran atas nama Tergugat dengan segala
akibat hukumnya;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera mencatatkan pembatalan
Desain Industri KIG ke dalam Daftar Umum Desain Industri;
- Memerintahkan Turut Tergugat II untuk segera mengumumkan pembatalan
Desain Industri KIG dalam Berita Resmi Desain Industri;
- Memerintahkan Turut Tergugat I dan II untuk tunduk dan patuh pada putusan
ini;
- Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada verzet, banding, maupun kasasi;
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul.

92
Dalam perkara hukum di atas, Andrew Tanner Setiawan menjadi Turut Tergugat II karena Andrew Tanner
Setiawan berkedudukan sebagai Direktur Utama PT Karta Indonesia Global, sekaligus sebagai salah
satu orang yang terdaftar sebagai Inventor Paten Sederhana dan Pendesain Desain Industri tersebut
di atas.

Sampai dengan dikeluarkannya Prospektus ini,selain Andrew Tanner Setiawan, selaku Wakil Komisaris
Utama Perseroan, dan Direktur Utama dari Entitas anak, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,
tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak lainnya yang sedang
tersangkut dalam suatu perkara pidana ataupun perkara perdata, sengketa pajak, dan sengketa-
sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan pribadi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris, Perseroan serta Entitas Anak maupun tempat lainnya. Serta pada tanggal prospektus ini
dikeluarkan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak tidak menerima somasi
dari pihak manapun.

B. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. TINJAUAN UMUM DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

Jasnita memiliki 3 pilar bisnis utama yaitu: Komunikasi & ICT, Media & Iklan Digital, dan Platform Bisnis
Cloud & AI. Prinsip kami adalah berinvestasi dan unggul dalam memberikan layanan yang bisa menjadi
solusi terbaik untuk membantu bisnis memecahkan tantangan dan masalah. Kami adalah perusahaan
yang bertanggung jawab secara sosial yang selalu mengikutsertakan dan memberdayakan masyarakat.

Komunikasi & ICT - PT Jasnita Telekomindo, Tbk (Jasnita) adalah penggerak utama kami di ranah ini.
Kami memiliki banyak lisensi terkait dengan kegiatan di dalam ranah ini: Penyedia Layanan Internet,
Call Centre, Calling Card, VOIP, dan Switch Paket Serat Optik. Bisnis inti kami dibagi menjadi 3 unit:
Cloud Communications, Call Centre, dan IT as a Service. Dua segmen utama yang menjadi target
pasar kami adalah segmen UKM dan juga Perusahaan Besar. Saat ini kami memiliki 2 produk keluar:
JASCLOUD (layanan komunikasi cloud) dan BLAZEID layanan broadband & Wi-Fi seluler. Kami
memiliki spesialisasi di pusat bantuan dan solusi pusat kontak untuk teknologi keuangan, pemerintah,
perusahaan digital, dan nilai tambah jaringan TI perusahaan. Kami bertujuan untuk dapat meluncurkan
infrastruktur TIK nasional dalam kemitraan dengan pemerintah provinsi menggunakan media sebagai
bentuk monetisasi, dan meluncurkan kolaborasi, dan UC (Unified Communications). Kami akan
memfokuskan kembali penelitian dan pengembangan kami ke dalam Inteligensi Buatan dan Big Data
Analytics untuk menggerakkan komunikasi.

Solusi Pemasaran Terpadu & Perusahaan Sosial - PT Karta Indonesia Global (Karta) adalah perusahaan
sosial yang berspesialisasi dalam pemasaran menggunakan media inovatif teknologi. Ini adalah
tugas kami untuk memungkinkan perusahaan memperkuat eksposur merek mereka melalui jaringan
inti saluran periklanan offline dan online kami. Di atas layanan jangkar ini, kami juga bertujuan untuk
menambah nilai lebih dengan mengaktifkan layanan media seperti keterlibatan komunitas, hubungan
masyarakat, desain kreatif, dan pengembangan aplikasi. Kami juga meninjau ide untuk meluncurkan
saluran media kami sendiri dengan memungkinkan siapa pun memposting & memungkinkan pembaca
dengan konten independen, asli dan gratis.

Karta juga terstruktur sebagai perusahaan sosial, membangun bisnis yang misinya diatur untuk
membantu semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat yang lebih besar. Menciptakan
kecakapan bisnis yang menguntungkan tetapi juga membantu masyarakat. Menumbuhkan pendapatan
dan membangun produk dan layanan berteknologi maju yang membantu masyarakat mempercepat
pertumbuhan mereka.

Divisi cloud kami yang dijalankan oleh Phuture Prime bertujuan untuk memperkuat layanan bisnis
seperti manajemen hubungan pelanggan, e-commerce, perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) untuk
meningkatkan produktivitas bisnis seperti perencana sumber daya perusahaan, layanan pelacakan
gps, dan banyak lagi. Phuture prime adalah mesin kreatif JasGroup, menciptakan solusi untuk masalah
klien, menggunakan teknologi cloud untuk mewujudkan ide-ide klien.

93
Dengan menawarkan solusi holistik, kami bertujuan untuk menjadi kelompok teknologi terdepan yang
menargetkan perusahaan, usaha kecil menengah, dan konsumen dengan solusi intuitif, kreatif, dan
sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka.

Cloud & AI: Kami bertujuan untuk memperkuat layanan bisnis seperti manajemen hubungan pelanggan,
E-niaga, alat produktivitas bisnis seperti perencanaan sumber daya perusahaan, dan layanan logistik
GPS.

Dengan menawarkan solusi holistik, kami berharap menjadi kelompok teknologi terdepan untuk
menargetkan perusahaan, usaha kecil, dan konsumen dengan solusi intuitif, kreatif, dan sangat
dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka.

2. KEGIATAN USAHA

Saat ini grup Jasnita melayani lebih dari 1000 perusahaan dalam segmen usaha kecil menengah dan
perusahaan yang terutama berfokus pada solusi telekomunikasi bernilai tambah seperti cloud VoIP,
pusat kontak, dan layanan TI perusahaan. Kompetensi inti kami adalah dalam ruang komunikasi yang
memungkinkan pelanggan bisnis dengan solusi komunikasi yang disesuaikan, efisien, dan canggih.
3 Pilar inti kami di Jasnita adalah Cloud Communications, Enterprise IT, dan broadband.

Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman operasional, Jasnita bangga sebagai penyedia solusi
komunikasi terdepan di Indonesia. Portofolio kami meliputi perusahaan digital seperti Rumah.com,
Lamudi.com, Bizzy.com, Go-Jek, Karta, Stickearn dan Qraved. Kami juga memegang pangsa pasar
dalam industri teknologi keuangan yang memungkinkan bantuan layanan meja untuk Tunaikita,
Angsuranku, Rupiahku, Awantunai, dan Dr Rupiah. Kami juga memungkinkan lembaga keuangan dan
pemerintah tradisional dengan layanan meja bantuan untuk kelompok Mandiri, Tokyo Marine, Kredit
Astra, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi, Kementerian Hukum dan Urusan Internal,
BPJS dan Asuransi Chubb. Jasnita juga dipilih untuk menjalankan layanan hotline darurat pemerintah
112.

Cloud Communications telah menjadi industri yang berkembang di dunia komunikasi. Istilah komunikasi
awan pada dasarnya berarti bahwa PBX tradisional digunakan pada tumpukan infrastruktur cloud
yang berjalan sebagai aplikasi (atau dalam jargon komputasi awan “Platform-as-a-service”). Kerangka
aplikasi ini memungkinkan fungsi PBX yang sama dengan perangkat keras PBX apa pun tetapi memiliki
fleksibilitas untuk menyebarkan jaringan bisnis yang dapat dibagikan menggunakan PBX cloud yang
sama secara bersamaan tanpa batasan apa pun. Perangkat keras berbasis PBX biasanya akan memiliki
sejumlah sesi bersamaan yang terbatas dan mengharuskan pelanggan untuk membeli perangkat keras
dan kartu berlisensi berdasarkan kebutuhan mereka. Keuntungan dari cloud PBX adalah bahwa bisnis
tidak perlu lagi membayar untuk pemeliharaan, dukungan, dan perizinan yang besar. Model ini berevolusi
menjadi harga OPEX yang menghilangkan pengeluaran modal untuk PBX. JASCLOUD (Produk Jasnita)
dibangun dengan model yang sama untuk memungkinkan bisnis dengan layanan suara dasar melalui
cloud. Manfaat tambahan kami adalah bahwa karyawan dapat membuat atau menerima panggilan
aman melalui sistem telepon perusahaan di ponsel mereka. Manfaat lain dari komunikasi cloud adalah
memungkinkan mesin PBX yang sama menjadi aplikasi pihak ke-3. Katakanlah misalnya, aplikasi
berbagi perjalanan. Anda sekarang dapat memanggil driver Anda dalam aplikasi tanpa mengetahui apa
nomor sebenarnya pengemudi untuk alasan privasi dan keamanan.

Karena tren peningkatan dalam menggunakan obrolan (saya pesan, WhatsApp, FB Messenger, Line)
sebagai sarana komunikasi utama, chatbot telah menjadi bagian integral dari komunikasi perusahaan.
Chatbot menggabungkan penggunaan platform messaging yang ada dengan machine learning “bots”.
Bot ini didukung oleh pemrosesan bahasa asli. Kerangka pembelajaran mesin yang dikenal untuk
membantu komputer memahami ucapan dan akhirnya berbicara dengan manusia secara mulus.
JASCLOUD adalah satu-satunya produk di pasar yang dapat mendukung bot chat, pesan perusahaan,
dan fungsi klik untuk menelepon.

94
#EmpowerCX adalah slogan Jasnita. Misi kami adalah membantu bisnis dengan alat dan teknologi
untuk memberdayakan pengalaman pelanggan mereka dan yang paling penting, membuat komunikasi
menjadi lebih mudah. Sebagian besar perusahaan digital saat ini membutuhkan aplikasi help desk untuk
menerima panggilan, email, dan pertanyaan online tentang bisnis atau produknya. Karena interaksi
tatap muka yang lebih rendah, perusahaan harus kembali pada cara yang produktif dan hemat biaya
dalam mengelola komunikasi keluar dan masuk. Jasnita berada di garis depan dalam menyediakan
solusi meja bantuan di Indonesia. Kami membangun kemampuan internal dan keahlian kami untuk
memberikan solusi menyeluruh bagi setiap pelanggan perusahaan. Dalam skenario helpdesk, bisnis
perlu membeli aplikasi, infrastruktur SIP (saluran leased berdasarkan IP untuk VOIP), nomor akses
(nomor pusat panggilan lokal), dan agen call centre. Untuk menjual beberapa layanan ini kepada publik,
operator akan memerlukan lisensi khusus di Indonesia. Jasnita memiliki 5 (lima) izin penyelenggaraan
Jasa dan Jaringan Telekomunikasi : Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan
Informasi (Call Centre), Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Provider), Izin
Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Kartu Panggil (Calling Card), Izin Penyelenggaraan Jasa
Internet Untuk Keperluan Publik (ITKP/VoIP), Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis
Packet Switched.

Internet dan broadband kini menjadi layanan yang dikomoditisasi. Terutama di daerah yang lebih padat,
persaingan antar operator selalu menghasilkan perang harga. Jasnita menjauhkan diri dari masalah ini
dengan tetap berpegang pada prinsip kami membuat komunikasi menjadi sederhana. Kami menawarkan
broadband dan Internet sebagai layanan gratis bagi perusahaan yang ingin kami menjamin tingkat
layanan yang tinggi. Kami juga menawarkan layanan broadband dan WIFI sebagai bagian dari prakarsa
infrastruktur kota dan ICT kami.

Jasnita telah membantu dalam membangun pusat komando dan layanan hotline darurat untuk 100
kota di Indonesia. Solusi ini memungkinkan Jasnita untuk bekerja dengan pemerintah provinsi dalam
menawarkan infrastruktur TIK dan aplikasi kota pintar secara netral di dalam wilayah provinsi. Kami
menggabungkan konvergensi dalam periklanan, dan teknologi keuangan sebagai suite solusi lengkap
dengan TIK untuk mendorong negara kepulauan kami menuju pusat laba yang berkelanjutan baik untuk
pemerintah, dan sektor swasta.

Jasnita saat ini adalah penyedia VOIP dan contact centre terkemuka di Indonesia dengan pijakan di
banyak segmen seperti pemerintah, lembaga keuangan, perbankan, logistik, dan industri farmasi.
Peluang terbesar kami adalah memimpin gelombang ke digitalisasi ekosistem IT Perusahaan termasuk
konsolidasi server di cloud, jaringan terkelola dan alat utilitas bisnis seperti manajemen hubungan
pelanggan, perencanaan sumber daya perusahaan, dan sistem komunikasi terpadu. Produk sekunder
kami, yang merupakan solusi ICT (Infrastruktur teknologi komunikasi) turnkey untuk bangunan dan
pemerintah, memungkinkan kami untuk menyediakan layanan turnkey lengkap termasuk DAS dalam
ruangan, internet, dan suara semua dalam satu solusi. Ini adalah kekuatan yang tidak dimiliki oleh
provider lain. Biasanya, di segmen ini, pemain seperti Tower Bersama hanya menyediakan layanan das
ruangan dan penyewaan menara, sementara ISP tradisional (penyedia layanan internet) menyediakan
layanan internet. Keunggulan kompetitif terbesar kami adalah Jasnita memiliki 5 (lima) lisensi dan
sertifikasi ISO yang memungkinkan kami memenangkan tender.

Karta adalah perusahaan sosial dengan visi untuk menyentuh kehidupan semua orang dan
meningkatkannya melalui teknologi. Misi kami saat ini adalah membantu masyarakat menengah ke
bawah meningkatkan penghidupan mereka melalui iklan. Oleh karena itu, kami menciptakan media
iklan baru di belakang sepeda motor, penempatan media yang belum pernah terlihat di mana pun
di dunia sebelumnya. Dengan menggunakan teknologi, kami dapat memanfaatkan media iklan yang
sebelumnya tidak pernah terdengar dan mengubahnya menjadi media yang sangat efektif, dapat
dipercaya, dan terjangkau.

Tempat iklan Karta menggunakan teknologi untuk membuat platform periklanan offline di luar rumah yang
memiliki manfaat online, seperti traktabilitas, akuntabilitas, skalabilitas, dan kemampuan penyesuaian.
Tidak ada lagi kerumitan di mana Anda harus melakukan tawar-menawar di luar rumah yang mahal,
tayangan yang sulit dilacak pada iklan di luar rumah Anda, dan tidak ada lagi birokrasi yang panjang
ketika Anda ingin meledakkan iklan di luar rumah Anda di sekitar Indonesia. Di mana pada saat yang

95
sama kami berbagi keuntungan kami dengan pemilik sepeda motor, memungkinkan mereka untuk juga
tumbuh bersama Karta dan meningkatkan kehidupan mereka.

Karta adalah platform iklan bersumber pengunjung # 1 di Indonesia. Kami bangga sebagai perusahaan
sosial yang menguntungkan yang membantu masyarakat menengah ke bawah dengan aliran
pendapatan tambahan dari iklan sepeda motor. Kami telah melayani lebih dari 75 klien yang memiliki
reputasi baik dan lebih dari 50% pelanggan tetap yang menunjukkan kepercayaan mereka terhadap
produk dan layanan kami. Kami memiliki kehadiran di lebih dari 20 kota dan telah terlibat dengan lebih
dari 100 ribu pengemudi selama dua tahun terakhir.

Kami memiliki awal yang kuat selama dua tahun terakhir, membangun merek, produk, dan layanan yang
bereputasi baik untuk klien kami. Dengan pengalaman kami di sektor periklanan dan teknologi, kami
sekarang meningkatkan kemampuan kami. Melalui kehebatan kami, kami telah menciptakan bisnis
yang menguntungkan dan membuktikan konsep. Untuk ke depannya, kami akan menerapkan solusi
yang diberdayakan teknologi dari berbagai sumber untuk membantu demografi dan sektor lain, lebih
dari sekadar iklan sepeda motor.

Kami saat ini adalah kas positif tanpa hutang, dan kami telah menjalankan Karta dengan tata kelola
perusahaan yang sangat efisien. Karta telah tumbuh secara eksponensial tanpa utang atau kewajiban.
Membiarkan pemerintahan yang efisien dan perencanaan arus kas untuk menjaga perusahaan dari
utang dan uang negatif.

Kekuatan & Peluang - Kami adalah perusahaan sosial berbasis masyarakat dengan lebih dari 100.000
pengemudi sepeda motor terdaftar (ojek dan non-ojek). Jumlah pengemudi setara dengan hampir 1/10
jumlah pengemudi ojek online di Indonesia. Karta belum sepenuhnya memanfaatkan monetisasi data
dan komunitas yang dapat digunakan untuk tujuan lebih dari sekedar media iklan. Karta memiliki pijakan
yang kuat di media alternatif dan memegang hak yang dipatenkan oleh pemerintah Indonesia untuk
beriklan di sepeda motor. Kami memiliki tim yang kuat dalam operasi dan teknologi. Dengan tim yang
terdiri dari lebih dari 100 orang di divisi operasi dan divisi teknologi yang memungkinkan kami untuk
memperluas dan mengembangkan produk baru dalam waktu singkat. Siap untuk menciptakan produk
yang lebih inovatif untuk publik.

Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen tentang kegiatan usaha, kinerja dan posisi keuangan

Tren & Analisis Pasar Broadband & Telekomunikasi

Broadband & ICT

96
Perkembangan utama:
● Pasar broadband tetap telah berkembang sedikit selama lima tahun terakhir dari basis yang sangat
kecil.
● Selama lima tahun ke depan hingga 2022 pertumbuhan yang kuat diperkirakan akan terus tumbuh
dengan moderat.
● Layanan seluler 4G yang menawarkan broadband seluler sekarang relatif maju di Indonesia.

Seluler

Layanan seluler 4G yang menawarkan broadband seluler kini relatif lebih maju di Indonesia dan bertindak
sebagai pengganti langsung untuk broadband jalur tetap dan bertindak sebagai penghambat untuk
peluncuran broadband tetap lebih lanjut. Pelanggan mobile broadband telah berkembang pesat selama
lima tahun terakhir di Indonesia. Tidak hanya broadband seluler berbasis nirkabel yang membantu
mendapatkan lebih banyak orang online; Hal ini juga melewati masalah infrastruktur telekomunikasi
inferior yang telah menghambat ekspansi fixed broadband.

Fixed Line

Pasar telah tumbuh sedikit selama lima tahun terakhir dari basis yang sangat kecil dengan penetrasi
meningkat dari 1,2% pada tahun 2012 menjadi 2,1% pada tahun 2017. Selama lima tahun ke depan
hingga 2022 pertumbuhan yang kuat diperkirakan akan terus tumbuh moderat dari basis yang sangat
kecil ini. Penetrasi broadband tetap diprediksi akan mencapai 10,6% pada tahun 2022 dengan CAGR
13% yang diperkirakan untuk periode waktu 2017-2022. Karena meningkatnya ketergantungan pada
Internet dan VoIP, permintaan broadband perusahaan tumbuh dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perumahan. Hampir 90% dari semua usaha kecil menengah memiliki koneksi
internet dan meningkatkan kapasitasnya.

97
VOIP Enterprise

Pada 2018, Voice over Internet Protocol (VoIP) perusahaan telah menjadi infrastruktur standar untuk
sistem komunikasi bisnis, dan mudah untuk melihat alasannya. Dengan manfaat seperti penghematan
biaya, efisiensi, fleksibilitas, dan skalabilitas, penyebaran VoIP perusahaan hanya akan terus bertambah.
Seiring pertumbuhan ini berlanjut, bagaimana perusahaan Anda dapat menggunakan kekuatan VoIP
untuk memperluas dan meningkatkan operasi bisnis Anda? Berikut ini, kami akan memeriksa beberapa
tren penting terkait arah perusahaan VoIP pada tahun 2018 dan seterusnya.

Tren VOIP

1. Mobile UC: Integrasi Mobile yang Diperluas dan Fungsionalitas UC


Selama setahun terakhir, popularitas dan keragaman penggunaan aplikasi seluler telah berkembang
secara signifikan dengan pengenalan teknologi 5G dan aplikasi terintegrasi atau terintegrasi di
seluruh perangkat seluler. Aplikasi seperti West’s Mobile Connect memobilisasi kantor dan memberi
pengguna pengalaman VoIP dan Unified Communications (UC) yang lebih kaya. Ke depan,
smartphone hanya akan dapat benar-benar menggantikan sistem telepon tradisional ketika mereka
dapat mereplikasi semua fungsi mereka. Tren yang harus dicari akan mencakup peningkatan
kolaborasi tim, berbagi konten, dan dukungan rapat tambahan. Ekspansi ini adalah hasil alami dari
meningkatnya jumlah Unified Communications as a Service (UCaaS) adopsi.

Tren VoIP perusahaan lain yang terkait dengan mobile UC adalah sesuatu yang disebut Apple
“Continuity.” Kesinambungan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memulai tugas pada satu
perangkat dan membawanya secara mulus di perangkat lain. Misalnya, tugas dapat dimulai
dengan kemampuan untuk menerima panggilan di handset meja dan kemudian mentransfernya
ke perangkat seluler, sekaligus menjaga panggilan tetap hidup. Saat ini sedang diperluas untuk
memasukkan kontinuitas real-time untuk implementasi UC lainnya seperti obrolan, konferensi, video
dan berbagi konten. Produk seperti West Mobile Connect dan Cisco Jabber memenuhi kebutuhan
mengemudi untuk UC mobile dan kontinuitas. Mereka berdua menyediakan set fitur yang kuat yang
dapat diakses di berbagai perangkat.

2. Artificial Intelligence (AI) - Kemajuan dalam Operasi VoIP


AI adalah tren keren dalam dirinya sendiri, tetapi itu juga dapat digunakan dalam berbagai cara
untuk meningkatkan sistem VoIP perusahaan. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mencari dan
secara otomatis memperbaiki masalah kualitas layanan (QoS) yang disebabkan oleh masalah
jaringan atau latensi. Teknologi ini dapat menyembuhkan jaringan sebelum keterlibatan manusia
diperlukan.

Ada kemungkinan bahwa AI juga akan dikembangkan untuk meningkatkan aplikasi komunikasi
terpadu seperti menganalisis pola bicara dalam percakapan suara dan email secara real-time.
Analisis ini kemudian dapat menghasilkan wawasan penting ke dalam tren bisnis dan data
penjualan, yang menghasilkan upaya pemasaran yang lebih baik dan layanan pelanggan yang
lebih baik. Teknologi AI semacam ini saat ini sedang dalam tahap prototipe karena pengembang
telekomunikasi terus menguji kemungkinan penerapannya.

Akhirnya, AI juga meningkatkan kemampuan menjawab panggilan melalui asisten suara.


Peningkatan teknologi AI pemrosesan bahasa di asisten suara - seperti Alexa, Cortana dan Siri
- menggunakan AI untuk belajar dari interaksi pelanggan mereka. Para asisten ini mendapatkan
pengalaman untuk meningkatkan interpretasi permintaan pelanggan. Dalam aplikasi VoIP
perusahaan, bot suara dapat menangani pertanyaan jenis FAQ untuk agen layanan pelanggan,
memungkinkan penanganan masalah yang lebih cepat dan membebaskan agen langsung untuk
menyelesaikan masalah yang meningkat.

3. POT R.I.P (Plain Old Telephone Systems)


Dengan infrastruktur lansekap dari sambungan listrik tembaga tradisional, banyak perusahaan
telekomunikasi memilih untuk menggantikannya dengan kabel serat atau hanya meninggalkan
mereka untuk fokus dan berinvestasi dalam jaringan telepon (VoIP) nirkabel dan berbasis internet.

98
Data industri telekomunikasi memperkirakan hampir 42 juta pengguna bisnis akan berlangganan
layanan VoIP pada 2018 - yang hampir dua kali lipat jumlah implementasi VoIP dari empat tahun
lalu. Karena kebutuhan akan suara digital, video, dan pembagian data di antara perusahaan
meningkat, demikian pula tingkat penggunaan VoIP perusahaan, dan POTS tidak lagi memiliki
teknologi untuk memenuhi kebutuhan ini.

4. Keamanan Masih Menjadi Prioritas


Memanfaatkan kelemahan dan kerentanan pada jaringan VoIP bukanlah trik baru bagi para penjahat
cyber. Namun, karena VoIP terus mendapatkan popularitas, jumlah serangan di jaringan VoIP
juga terus meningkat. Karena VoIP mengirim panggilan melalui jalur yang sama yang digunakan
jaringan Anda untuk internet dan lalu lintas lainnya, koneksi VoIP dapat membuka jaringan Anda
untuk menyerang dan mengeksploitasi. Ini berarti keamanan jaringan akan lebih penting daripada
sebelumnya karena organisasi memperluas penggunaan jaringan VoIP dan nirkabel mereka.

MaxxSecure Barat adalah solusi keamanan jaringan lengkap yang dapat menjaga jaringan
VoIP perusahaan terlindungi dari ancaman saat ini dan potensi. Dengan firewall yang dikelola,
penyaringan spam, perlindungan virus dan spyware, pemantauan konten web dan penyaringan, dan
virtual private networking (VPN), solusi keamanan lengkap seperti MaxxSecure akan memastikan
bahwa jaringan VoIP perusahaan tetap aman dan terlindung dengan baik.

5. Internet of Things (IoT) dan VoIP


Pada 2018, ponsel diperkirakan akan dilampaui dalam jumlah oleh perangkat IoT. Dan pada tahun
2020, sekitar 26 miliar objek akan terhubung satu sama lain melalui Internet menurut perkiraan oleh
Siemens. Dengan konektivitas perangkat di Internet sekarang dalam zettabyte, VoIP perusahaan
akan memainkan peran penting dalam mengendalikan otomatisasi kantor IoT.

Telepon berkemampuan VoIP dan perangkat lain akan menjadi alat umum di perusahaan untuk
melakukan kegiatan seperti pemesanan ruang meja untuk karyawan mobile atau ruang pemesanan
untuk pameran dagang. Dan di ruang yang disediakan itu, karyawan dapat menggunakan antarmuka
aplikasi seluler IoT untuk mengontrol dan menyesuaikan pencahayaan dan pengaturan ruang kerja
mereka - dan bahkan mungkin untuk mengontrol pembuat kopi!

99
100
Kinerja, tim manajemen yang kuat, tim penjualan yang kuat, tim dukungan yang kuat. Kami telah
mengumpulkan beberapa ISO (ISO 9001/27001) untuk meningkatkan standar operasi kami untuk lebih
mendukung pelanggan kami. Kami berharap dapat meningkatkan efisiensi secara internal dengan
terus meningkatkan SOP, pengumpulan, dan mengotomatisasi proses kami, dan fokus pada berbagai
tren pasar dalam industri untuk mendorong komunikasi cloud ke tingkat berikutnya termasuk layanan
terkelola seperti WIFI, membangun koneksi serat, dan proses bisnis outsourcing.

Data pertumbuhan usaha Perseroan dan anak Perseroan dari setiap kegiatan usaha yang
dijalankan.

Perseroan saat ini adalah penyedia VOIP dan contact center terkemuka di Indonesia dengan pijakan
di banyak segmen seperti pemerintah, lembaga keuangan, perbankan, logistik, dan industri farmasi.
Peluang terbesar Perseroan adalah memimpin gelombang ke digitalisasi ekosistem IT Perseroan
termasuk konsolidasi server di cloud, jaringan terkelola dan alat utilitas bisnis seperti manajemen
hubungan pelanggan, perencanaan sumber daya perusahaan, dan sistem komunikasi terpadu.
Produk sekunder kami, yang merupakan solusi ICT (Infrastruktur teknologi komunikasi) turnkey untuk
bangunan dan pemerintah, memungkinkan kami untuk menyediakan layanan turnkey lengkap termasuk
DAS dalam ruangan, internet, dan suara semua dalam satu solusi. Ini adalah kekuatan yang tidak
dimiliki oleh provider lain. Biasanya, di segmen ini, pemain seperti Tower Bersama hanya menyediakan
layanan das ruangan dan penyewaan menara, sementara ISP tradisional (penyedia layanan internet)
menyediakan layanan internet. Keunggulan kompetitif terbesar kami adalah Jasnita memiliki 5 (lima)
lisensi dan sertifikasi ISO yang memungkinkan kami memenangkan tender.

Karta adalah perusahaan sosial dengan visi untuk menyentuh kehidupan semua orang dan
meningkatkannya melalui teknologi. Misi kami saat ini adalah membantu masyarakat menengah ke
bawah meningkatkan penghidupan mereka melalui iklan. Oleh karena itu, kami menciptakan media
iklan baru di belakang sepeda motor, penempatan media yang belum pernah terlihat di mana pun
di dunia sebelumnya. Dengan menggunakan teknologi, kami dapat memanfaatkan media iklan yang
sebelumnya tidak pernah terdengar dan mengubahnya menjadi media yang sangat efektif, dapat
dipercaya, dan terjangkau.

101
Tempat iklan Karta menggunakan teknologi untuk membuat platform periklanan offline di luar rumah yang
memiliki manfaat online, seperti traktabilitas, akuntabilitas, skalabilitas, dan kemampuan penyesuaian.
Tidak ada lagi kerumitan di mana Anda harus melakukan tawar-menawar di luar rumah yang mahal,
tayangan yang sulit dilacak pada iklan di luar rumah Anda, dan tidak ada lagi birokrasi yang panjang
ketika Anda ingin meledakkan iklan di luar rumah Anda di sekitar Indonesia. Di mana pada saat yang
sama kami berbagi keuntungan kami dengan pemilik sepeda motor, memungkinkan mereka untuk juga
tumbuh bersama Karta dan meningkatkan kehidupan mereka.

Karta adalah platform iklan bersumber pengunjung # 1 di Indonesia. Kami bangga sebagai perusahaan
sosial yang menguntungkan yang membantu masyarakat menengah ke bawah dengan aliran
pendapatan tambahan dari iklan sepeda motor. Kami telah melayani lebih dari 75 klien yang memiliki
reputasi baik dan lebih dari 50% pelanggan tetap yang menunjukkan kepercayaan mereka terhadap
produk dan layanan kami. Kami memiliki kehadiran di lebih dari 20 kota dan telah terlibat dengan lebih
dari 100 ribu pengemudi selama dua tahun terakhir.

Kami memiliki awal yang kuat selama dua tahun terakhir, membangun merek, produk, dan layanan yang
bereputasi baik untuk klien kami. Dengan pengalaman kami di sektor periklanan dan teknologi, kami
sekarang meningkatkan kemampuan kami. Melalui kehebatan kami, kami telah menciptakan bisnis
yang menguntungkan dan membuktikan konsep. Untuk ke depannya, kami akan menerapkan solusi
yang diberdayakan teknologi dari berbagai sumber untuk membantu demografi dan sektor lain, lebih
dari sekadar iklan sepeda motor.

Kami saat ini adalah kas positif tanpa hutang, dan kami telah menjalankan Karta dengan tata kelola
perusahaan yang sangat efisien. Karta telah tumbuh secara eksponensial tanpa utang atau kewajiban.
Membiarkan pemerintahan yang efisien dan perencanaan arus kas untuk menjaga perusahaan dari
utang dan uang negatif.

Kekuatan & Peluang - Kami adalah perusahaan sosial berbasis masyarakat dengan lebih dari 100.000
pengemudi sepeda motor terdaftar (ojek dan non-ojek). Jumlah pengemudi setara dengan hampir 1/10
jumlah pengemudi ojek online di Indonesia. Karta belum sepenuhnya memanfaatkan monetisasi data
dan komunitas yang dapat digunakan untuk tujuan lebih dari sekedar media iklan. Karta memiliki pijakan
yang kuat di media alternatif dan memegang hak yang dipatenkan oleh pemerintah Indonesia untuk
beriklan di sepeda motor. Kami memiliki tim yang kuat dalam operasi dan teknologi. Dengan tim yang
terdiri dari lebih dari 100 orang di divisi operasi dan divisi teknologi yang memungkinkan kami untuk
memperluas dan mengembangkan produk baru dalam waktu singkat. Siap untuk menciptakan produk
yang lebih inovatif untuk publik.

Data Historik KIG dapat dilihat dlaam grafik berikut:


40
35
30
25
20 Revenue
15 Laba Kotor
10 Laba bersih
5
0
-5
31 Oktober 2018 31 Oktober 2017 31 Desember 2017 31 Desember 2016

Analisis tentang risiko usaha dan prospek usaha


Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Perseroan termasuk risiko suku bunga, risiko kredit dan
risiko likuiditas. Manajemen terus memantau proses manajemen risiko Perusahaan untuk memastikan
keseimbangan yang cukup antara risiko dan kontrol.

102
Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditinjau secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan
kondisi pasar dan kegiatan Perusahaan. Untuk mengelola risiko bisnis Perusahaan, Perusahaan telah
mengambil langkah-langkah untuk mengelola risiko sebagai berikut:

Manajemen Risiko Perseroan

1. Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk)


Perseroan menerapkan sistem keamanan informasi secara internal dimana untuk data ataupun
informasi yang sifatnya penting hanya bisa di akses oleh pihak yang memang berwenang, tidak
bisa diakses oleh semua karyawan. Selain itu, perseroan juga melakukan backup data secara rutin
sehingga apabila suatu saat terjadi kesalahan pada sistem dimana data hilang, maka akan bisa
menggunakan data yang telah di backup. Selain itu, perseroan terus mengikuti perkembangan
teknologi dan menerapkan wawasan baru pada sistem internal perseroan sehingga mampu untuk
terus bersaing di pasar.

2. Risiko Sistem (System Risk)


Perseroan telah memiliki prosedur terstruktur untuk kelanjutan operasional apabila terjadi masalah
pada server utama, sehingga klien yang menggunakan layanan dari perseroan akan tetap menerima
layanan seperti biasa.

3. Risiko Kejahatan (Crime Risk)


Perseroan telah mengimplementasikan pengawasan keamanan CCTV di lokasi kerja terutama
pada lokasi penting seperti server perseroan. Selain itu, perseroan membatasi setiap karyawan
terhadap akses data yang diperbolehkan, sehingga data lebih terjaga.

4. Risiko Reputasi (Reputation Risk)


Perseroan tetap konsisten dengan menjalankan bisnis dengan itikad baik. Dalam hal munculnya
publikasi negatif, perseroan akan selalu siaga untuk selalu memberikan informasi yang benar
kepada masyarakat dan konsisten dalam menjalankan bisnis dengan baik.

5. Risiko Kerja Sama (Partnering Risk)


Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan setiap partner bisnis yang ada. Servis yang
diberikan juga selalu dijaga agar tetap konsisten dan sesuai dengan ekspektasi dari partner.
Perseroan juga selalu meminta input dari partner untuk selalu memperbaiki servis yang diberikan.

6. Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human Resource/Leadership Risk)


Perseroan memiliki program management trainee dan juga internship dimana program ini akan
mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru yang akan memimpin lini bisnis perseroan kedepannya.
Budaya yang ada diperseroan dipastikan untuk tertuang pada orang-orang ini. Selain itu, perseroan
juga memberikan kesempatan karyawan internal yang memiliki performa baik untuk diberikan
tanggung jawab yang lebih banyak.

7. Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk)


Perseroan telah melakukan backup sistem di cloud dan juga memiliki prosedur yang terstruktur
mana kala terjadi masalah dengan interkoneksi. Perseroan terus berupaya agar servis yang
diberikan kepada klien terus maksimal.

8. Risiko Paten
Perseroan melalui KIG senantiasa memitigasi risiko ini dengan terus memperpanjang paten atas
design konfirgurasi helm dan motor tersebut. Selain itu, perseroan juga terus membina hubungan
bisnis yang baik dengan pihak-pihak pengiklan yang ada tersebut dengan memberikan harga yang
baik.

9. Risiko Produk yang Tidak Dijual


Perseroan mempelajari dengan baik potensi pasar yang ada dari setiap produk yang dihasilkan,
sehingga jumlah produk yang dikeluarkan akan sesuai dengan proyeksi kebutuhan yang ada.

103
10. Risiko Perubahan Peraturan
Perseroan terus mengikuti informasi terkini dari pihak berwenang terkait dengan perubahan
peraturan. Manakala ada peraturan yang mengharuskan perseroan mengubah operasional, maka
hal itu akan dilaksanakan dengan cepat.

11. Risiko Kelalaian Perseroan Dalam Menaati Peraturan Pemerintah


Perseroan terus mengupayakan agar seluruh kegiatan operasional yang dilakukan oleh perseroan
baik untuk linis bisnis yang sudah dijalankan dan lini bisnis yang akan dijalankan akan sesuai
dengan peraturan pemerintah. Apabila terdapat kelalaian, perseroan berkomitmen untuk mengatasi
dengan cepat dan selalu taat dengan peraturan.

12. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana ini
Perseroan terus berkomitmen untuk mencapai kinerja yang baik dan juga selalu transparan ke
pasar, sehingga dengan meningkatnya kepercayaan ini akan lebih banyak investor yang membeli
saham perseroan dan saham perseroan akan menjadi lebih likuid.

13. Fluktuasi Harga Saham Perseroan


Perseroan terus berupaya untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Selain dari itu, perseroan
akan selalu transparan terhadap informasi yang diberikan ke publik, sehingga harga saham akan
merefleksikan kondisi perseroan yang sebenarnya.

14. Pembagian Dividen


Perseroan telah menetapkan ketentuan dimana dividen akan dibagikan. Perseroan akan terus
berupaya mencapai target yang telah ditetapkan sehingga konsistensi dalam pembagian dividen
akan terus ada.

3. STRATEGI USAHA

Rencana Pengembangan Usaha Perseroan

Setelah meraih pasar IT perusahaan dengan bantuan meja dan solusi jaringan, Perseroan berharap
untuk mengaktifkan produk dan layanan baru untuk memberdayakan pelanggan yang sudah ada
dengan solusi layanan yang dikelola secara menyeluruh dan outsourcing IT. Kami ingin menjadikan
komunikasi sederhana dengan menyediakan satu solusi untuk semua kebutuhan IT perusahaan dalam
satu ekosistem.

Kolaborasi dan unified communications suite - Tren terbesar yang bergerak ke perusahaan IT adalah
dalam ruang komunikasi dan kolaborasi yang terpadu. Solusi ini menyediakan cara yang efektif
dan terintegrasi untuk menyimpan dokumen, melacak KPI, dan berkomunikasi dengan pemangku
kepentingan Anda dalam satu sistem. Anggota tim dapat berdiskusi, mengobrol, dan bertemu dengan
anggota lain melalui satu sistem. Beberapa produk yang keluar seperti Slack, Trello, Salesforce, dan
Zoho telah meraih bagian mereka dalam produktivitas dan ruang alat kolaboratif.

Smart City ICT Infrastructure & WIFI zones - Perseroan telah menandatangani kontrak dengan 100
pemerintah provinsi untuk memasok layanan ICT dan hotline daruratnya. Inisiatif ini memerlukan
kemitraan strategis antara pemerintah dan sektor swasta untuk memenuhi visi setiap kota provinsi.
Ruang lingkup kota pintar melibatkan pengembangan jaringan serat tunggal dalam provinsi terpilih
yang akan dapat dibagikan di antara banyak penyedia layanan. Di atas infrastruktur, Perseroan sudah
menandatangani kontrak dengan billboard dan agensi iklan untuk membangun jaringan zona WIFI secara
strategis di seluruh area publik pinggiran kota. Monetisasi inisiatif ini adalah dari menjual bandwidth
internet ke area tertutup dan iklan digital. Kami juga ingin menyediakan turnkey IBS dan infrastruktur
Internet last mile untuk bangunan dan kawasan sub urban. Kami bertujuan untuk membangun
jaringan iklan digital dengan penyedia layanan lain untuk menyalurkan monetisasi baru menggunakan
pembayaran intuitif saat Anda melakukan model. 1 tayangan atau 1 klik dikenakan biaya berdasarkan
pada anggaran tertentu yang ditempatkan dan sistem akan secara cerdas mengalokasikan pandangan
/ klik berdasarkan profil dan demografi audiens target. Monetisasi tambahan akan diperoleh dari aplikasi
112 di mana kami memungkinkan warga untuk melaporkan atau mengetahui secara real time perkiraan

104
waktu kedatangan ambulans, polisi, dan mobil pemadam kebakaran. Tombol panik dapat dijual sebagai
layanan untuk produsen mobil, anak sekolah, dan toko ritel. Beberapa pemerintah sudah berencana
untuk meluncurkan aplikasi provinsi untuk pembayaran. Infrastruktur TIK kami juga akan mengarahkan
kami untuk mengaktifkan jaringan Internet of Things yang dapat memantau, melacak, dan menanggapi
metrik yang diperlukan oleh masing-masing pusat kendali.

Big Data & AI powered - Chatbot dan mesin penjawab suara otomatis akan menjadi gelombang
berikutnya di pusat kontak dan ruang pengalaman pelanggan. Fungsi ini diaktifkan menggunakan NLP
(pemrosesan bahasa asli) yang pada dasarnya menggunakan kumpulan data bahasa yang dianalisis
dan diminta sebagai patokan bagi komputer untuk memahami apa yang dikatakan atau makna manusia.
Fungsi ini masih dalam tahap awal tetapi akan menjadi hal besar berikutnya yang memungkinkan tidak
hanya pusat kontak, tetapi membuat CX lebih menarik dan efisien.

Layanan Cloud Infrastructure and Network - layanan dasar yang memungkinkan komputasi awan
semakin diminati karena kami melihat lebih banyak perusahaan yang bersedia untuk mengonsolidasi
tambak server yang ada dan mentransfernya ke cloud. Layanan gratis di atas komputasi awan adalah
keamanan cyber, wawasan dan pemantauan, keandalan jaringan, dan pengiriman kinerja data.

Strategi Pertumbuhan

1. Bekerja dengan mitra dengan spesialisasi. Perseroan sampai saat ini telah membangun hubungan
yang kuat dengan lebih dari 100 pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Kami bertujuan
untuk menggunakan jaringan strategis ini untuk terus menyediakan solusi turnkey lengkap untuk
perusahaan dan usaha kecil. Kami akan membangun tim untuk terus mencari dan memperoleh
kemitraan yang akan semakin meningkatkan kualitas layanan kami.
2. Fokus pada lengan penjualan dan memperluas saluran penjualan langsung dan tidak langsung.
Kami bertujuan untuk membangun tim penjualan 5 kali lebih besar daripada tenaga penjualan kami
yang ada untuk menangkap segmen pasar yang lebih banyak, dan fokus pada pengembangan
saluran B2B melalui integrator sistem, dan kantor layanan.
3. Investasikan dengan cerdas di TIK bersama dengan inisiatif pemerintah kota pintar. Perseroan
mencakup 100 kota untuk 112 hotline daruratnya. Kami berharap dapat memanfaatkan aplikasi
kami untuk bekerja bersama dengan provinsi dalam membangun jaringan serat yang di-host secara
netral, iklan, teknologi keuangan dan pemantauan IOT.
4. Investasikan dalam penelitian dan pengembangan produk sistem kepemilikan sendiri dan aplikasi
data besar. Perseroan menjadi penyedia layanan, perlu terus berada di puncak permainan kami.
Oleh karena itu kebutuhan untuk mendedikasikan dana untuk penelitian dan pengembangan
aplikasi potensial baru, menjalankan aplikasi ini pada subjek uji, dan akhirnya melakukan peluncuran
komersial penuh.

Strategi Penjualan & Pemasaran

1. Up menjual pelanggan yang sudah ada dengan produk baru dan menemukan prospek baru.
Perseroan saat ini merupakan layanan VOIP yang paling banyak ditelusuri di google di Indonesia.
Kami memiliki sekitar 2 permintaan masuk setiap hari. Dengan portofolio kami yang ada, kami
juga bertujuan untuk mengubah beberapa klien terbaik kami untuk membeli solusi outsourcing IT
lengkap dari Perseroan.
2. Fokus pada kota-kota pinggiran kota. Ketika kompetisi meningkat di kota-kota besar seperti Jakarta,
Perseroan bertujuan untuk menjelajah ke kota-kota pinggiran kota yang lebih kecil di mana industri
TI masih dalam tahap pengembangan.
3. Mitra saluran. Kami ingin memfokuskan sebagian besar energi kami dalam menandatangani mitra
saluran yang dapat menjual kembali layanan kami di atas solusi saluran kami sendiri.

Rencana Perluasan Masa Depan Karta - segmen pelanggan yang sama, produk baru

Karta adalah salah satu media iklan lokal yang bertujuan untuk mengambil alih industri bernilai miliaran
dolar dalam periklanan digital dan offline. Nilai kami terutama melayani kumpulan audiens yang jauh
lebih besar dan dapat menjangkau lebih banyak tempat daripada iklan transportasi lainnya. Dengan

105
pertumbuhan media yang besar, Karta berharap untuk memperluas ke pemimpin pasar di saluran
periklanan offline dan online.

Rencana Perluasan Masa Depan - segmen pelanggan yang sama, produk baru
Karta berencana untuk memperluas penawaran produknya dengan memungkinkan platform teknologi
di mana merek dapat memperkuat kehadirannya melalui satu jaringan iklan billboard, transportasi,
dan sepeda motor. Hal ini bertujuan untuk meluncurkan penyadapan vertikal lain pada saluran iklan
digital dengan bermitra dengan ISP, media digital, pengaturan papan lajur, dan penggelaran zona
WIFI di daerah pinggiran kota di Indonesia yang bekerja secara eksklusif dengan Perseroan. Karta
sedang mengerjakan solusi yang dapat menanamkan konten di jaringan media untuk memberdayakan
merek untuk mencakup profil dan demografi yang lebih beragam. Selain menambah saluran media, ini
bertujuan untuk memonetisasi dari layanan telekomunikasi seperti voucher WIFI, BTS / tiang lampu
mikro, dan memungkinkan jaringan IOT dari CCTV dan sensor bertenaga AI yang dibawa oleh sepeda
motor.

Strategi monetisasi lainnya adalah mengatur kumpulan data dari basis data yang besar. Data yang sama
dapat digunakan untuk menganalisis arus lalu lintas, memungkinkan responden pertama, wartawan
media, dan pemantauan kota pintar. Besarnya arus data ini akan memungkinkan perusahaan kami
untuk membangun model prediksi di sekitar arus lalu lintas, memahami perilaku media, dan memberikan
saran yang lebih baik dalam membuat keputusan strategis seputar manajemen kota, pembuatan konten,
dan perutean logistik.

Karta juga dapat memonetisasi drivernya untuk menjadi penyampai, penjualan, dan penyedia layanan
yang serupa dengan GRAB dan GO JEK. Temuan awal kami melihat perlunya layanan pengiriman label
putih, solusi pengaktifan E-niaga, dan berbagi perjalanan.

Strategi Pertumbuhan
1. Bangun platform iklan online-ke-offline untuk memungkinkan pendapatan iklan untuk perusahaan
media, pengemudi, dan perusahaan transportasi. Merek dapat mengeposkan iklan mereka di satu
platform yang mendorong saluran online dan offline. Karta juga akan melacak audiens yang mereka
sukai, dan dampak dari iklan melalui satu dasbor.
2. Bekerja dengan jaringan media, agen, dan penyedia layanan. Karta bertujuan untuk memperluas
jangkauan jaringannya dengan bekerja secara strategis dengan transportasi, jaringan media digital,
lembaga, penyedia internet, dan pemerintah.
3. Menyediakan jaringan IOT lanjutan dengan pengenalan wajah pintar, detektor ekspresi, GPS, dan
multi sensor pada sepeda motor, mobil, dan bus untuk membangun kumpulan data yang unik.
Output dari IOT ini adalah untuk mengaktifkan pemantauan kota pintar, monetisasi iklan, titik data
lalu lintas / orang, dan solusi GPS.
4. Model bisnis yang sama ini akan dibawa ke beberapa negara di Asia Tenggara.

Strategi Penjualan & Pemasaran

1. Up menjual pelanggan yang sudah ada dengan produk baru dan menemukan prospek baru.
Dengan pendekatan periklanan yang lebih holistik, merek yang lebih kecil juga dapat merasakan
manfaat menggunakan platform iklan Karta, namun tetap melayani merek yang sama tetapi dengan
penawaran yang lebih lengkap. 1 Iklan dapat mencapai lebih dari 10 Juta tayangan pada saluran
offline dan online.
2. Fokus pada kota-kota pinggiran kota. Karta bertujuan untuk menjangkau mereka yang tidak
terjangkau di daerah pinggiran kota. Nilai kami sebagai produk media selalu menjangkau daerah-
daerah di mana billboard khas tidak dapat melayani, namun juga mempertahankan nilai iklan di
atas beberapa tingkat pemasaran mulai dari kesadaran, minat, dan terakhir, hingga konversi.

106
Mitra saluran. Karta bertujuan untuk bekerja dengan lebih banyak agen dalam menjual produknya dan
meningkatkan produk digital, video Tron, dan papan statisnya
Bisnis Cloud & Alokasi ICT
1. Memperluas call centre untuk memiliki fasilitas sendiri, pusat data, dan layanan komunikasi cloud
terbaik di Indonesia.
2. Memperluas penjualan, pengiriman layanan, dan tim teknis untuk cloud di seluruh wilayah.
3. Mengembangkan aplikasi kepemilikan baru (memperluas JASCLOUD, dan memperluas JASGRID).
4. Bangun dan jual layanan broadband dan infrastruktur BLAZEID.
5. Bangun solusi kota pintar dan dapatkan ISP / jaringan serat optik.

Alokasi:
1. Berkembang secara horizontal di lebih banyak kota. Memasuki kota yang lebih kecil untuk penetrasi
penuh. Dapatkan lebih banyak driver dan mitra untuk platform iklan O2O lengkap.
2. Membangun produk baru untuk IOT, kota pintar, produk media baru, dan memperoleh data untuk
membangun model prediktif dalam lalu lintas, logistik, pemantauan, dan layanan media.
3. Investasi dalam pengembangan produk baru untuk platform iklan.
4. Melakukan ekspansi secara regional ke pasar-pasar baru seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Laos,
India, dan Kamboja.

Visi dari Perseroan adalah menjadi Penyedia layanan telekomunikasi terdepan yang memperkuat bisnis
dan individu melalui konektifitas nilai tambah dan service terbaik

Misi dari Perseroan adalah:


• Menjadi layanan satu pintu untuk kebutuhan informasi dan komunikasi pada komunitas pengguna.
• Sebagai Jasa Nilai Tambah Layanan

4. PENGHARGAAN

Penghargaan yang diraih oleh Perseroan adalah Contact Centre by CIO Outlook 2018

5. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Sampai dengan saat ini, Perseroan telah memiliki Sertifikat Merek sebagai berikut:

Merek “ Jasnita Telekomindo”, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Nama Merek: Jasnita Telekomindo;


b. Nama Pemilik: Perseroan;
c. Tanggal Permohonan: 7 Juli 2011;
d. Alamat: Gedung Duo Penta lantai 65, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 55, Jakarta Pusat 10350.

Merek “JasCall”, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Nama Merek: JasCall;


b. Nama Pemilik: PT Jasnita Telekomindo;
c. Tanggal Penerimaan: 7 Juli 2011;
d. Alamat: Gedung Duo Penta lantai 6, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 55, Jakarta Pusat 10350.

Merek “JasNet”, dengan keterangan sebagai berikut:

a. Nama Merek: JasNet;


b. Nama Pemilik: PT Jasnita Telekomindo;
c. Tanggal Penerimaan: 7 Juli 2011;
d. Alamat: Gedung Duo Penta lantai 6, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 55, Jakarta Pusat 10350.

107
6. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. Prospek Industri Telekomunikasi Indonesia

Bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi nasional diperkirakan akan terus tumbuh seiring
dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai keperluan baik oleh pribadi
(retail) maupun korporasi. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri
telekomunikasi Indonesia:

a) Peningkatan kebutuhan dan daya beli pengguna jasa telekomunikasi.


Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik, kemampuan daya beli
pengguna jasa telekomunikasi diperkirakan juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan
kemampuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasinya. Dengan meningkatnya
permintaan jasa layanan komunikasi ini, akan membuka peluang pasar baru baik bagi operator
jasa komunikasi maupun operator jasa jaringan telekomunikasi.

b) Penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi (penetrasi pasar) yang masih relatif rendah.
Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (ITU), tingkat penetrasi
penggunaan jasa telekomunikasi (telepon tetap, telepon selular dan internet) di Indonesia relatif
masih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN. Kondisi ini mencerminkan peluang
pasar yang masih besar dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan untuk industri ini.

Rasio Densitas Sambungan Telepon Selular, Telepon Tetap dan Pengguna Internet
Pada Negara-Negara ASEAN per 31 Desember 2016
(dalam %)
Keterangan Penetrasi telepon selular Penetrasi telepon tetap Penetrasi Pengguna Internet
Singapura 148 36 82
Malaysia 143 15 71
Thailand 158 8 39
Filipina 115 3 41
Indonesia 132 9 22
Sumber : Situs ITU-ICT Statistics

c) Faktor perkembangan teknologi.


Dimana seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan layanan telekomunikasi, maka
kebutuhan akan content dan jaringan telekomunikasi diperkirakan akan meningkat. Sebagai
gambaran dengan diluncurkannya layanan 3G, maka diperkirakan kebutuhan akan infrastruktur
telekomunikasi juga akan meningkat baik fitur yang dihasilkan atau kebutuhan kapasitas
(bandwith) yang diperlukan.

d) Proyeksi Pertumbuhan Industri Telekomunikasi


Dengan tingkat penetrasi telekomunikasi yang relatif masih di bawah negara-negara tetangga
seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, potensi pertumbuhan industri telekomunikasi
di Indonesia masih sangat tinggi. Di satu sisi kebutuhan akan sarana telekomunikasi akan
meningkat sejalan dengan tumbuhnya ekonomi dan pendapatan per kapita penduduk, hal ini
karena kebutuhan untuk berkomunikasi serta bertransaksi juga akan meningkat. Di lain sisi,
kemajuan teknologi akan meningkatkan penggunaan sarana telekomunikasi dan menurunkan
biaya investasi, sehingga dapat menjadi semakin terjangkau. Kedua hal ini akan mendorong
pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia.

7. KECENDERUNGAN USAHA PERSEROAN

Tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam produksi, penjualan, persediaan, beban, dan harga
penjualan sejak tahun buku terakhir maupun ketidakpastian, permintaan, komitmen, atau peristiwa yang
dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha,
pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan
menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau
kondisi keuangan masa datang yang mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan.

108
X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari Laporan
keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dan
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015. Data-data keuangan
penting tersebut berasal dari Laporan Keuangan Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2017,
2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan dan
ditandatangani oleh Yazid M. Aleq Bawafi sebagai Akuntan Publik dengan opini tanpa modifikasian
dan tambahan paragraf hal-hal lain mengenai (a) laporan keuangan komparatif tahun sebelumnya
telah disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali, opini kami
tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut; (b) laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita
Telekomindo dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 (sebelum disajikan kembali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan suatu
opini tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 Juni 2017 dan 20 Juni 2016;
(c) laporan keuangan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo di Bursa Efek Indonesia,
serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

(dalam jutaan Rupiah)


Tam- Pengukuran Ekuitas
Modal bahan Kombinasi kembali proforma dari Laba (Rugi) Kepentingan
Saldo Ekuitas,
Keterangan ditempatkan & modal bisnis entitas liabilitas kombinasi Komprehensif Sub-total Non-
Laba Neto
disetor penuh disetor, sepengendali imbalan bisnis entitas lain pengendali
Neto pasca kerja sepengendali
Saldo 1 Januari 2015 45.767 50 - (168) - (25.423) 42 20.268 (1.633) 18.635
Ekuitas proforma dari
kombinasi bisnis entitas
sepengendali - - - - - - - - -
Laba (Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - (8.202) (156) (8.358) (534) (8.892)
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasca
kerja - - - 624 - - - 624 40 664
Saldo pada tanggal 31
Desember 2015 45.767 50 - 457 - (33.625) (114) 12.534 (2.127) 10.407

Koreksi Saldo Laba - - - - (1.600) - (1.600) - (1.600)


Ekuitas proforma dari
kombinasi bisnis entitas
sepengendali - - - 1.448 - - 1.448 - 1.448
Laba (Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - (796) (129) (926) (59) (985)
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasca
kerja - - - 517 - - - 517 33 550
Saldo pada tanggal 31
Desember 2016 45.767 50 - 973 1.448 (36.021) (243) 11.973 (2.153) 9.819

Laba (Rugi) untuk periode


dari tanggal 1 Januari
2017 sampai tanggal 31
Oktober 2017 - - - - - (4.759) - (4.759) (304) (5.063)
Laba komprehensif lainnya - - - - - - - - - -
Saldo pada tanggal 31
Oktober 2017 45.767 50 - 973 1.448 (40.780) (243) 7.214 (2.458) 4.757

Ekuitas proforma dari


kombinasi bisnis entitas
sepengendali - - - - 5.172 - - 5.172 - 5.172
Laba (Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - - 914 - 914 58 972
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasca
kerja - - - (365) - - - (365) (23) (389)
Saldo pada tanggal 31
Desember 2017 45.767 50 - 608 6.620 (39.866) (243) 12.935 (2.423) 10.513

109
Tam- Pengukuran Ekuitas
Modal bahan Kombinasi kembali proforma dari Laba (Rugi) Kepentingan
Saldo Ekuitas,
Keterangan ditempatkan & modal bisnis entitas liabilitas kombinasi Komprehensif Sub-total Non-
Laba Neto
disetor penuh disetor, sepengendali imbalan bisnis entitas lain pengendali
Neto pasca kerja sepengendali
Setoran Modal 15.256 - - - - - - 15.256 - 15.256
Selisih entitas
sepengendali - - 17.870 - - - - 17.870 - 17.870
Pembalik atas proforma
modal yang timbul dari
kombinasi bisnis entitas
sepengendali - - - - (6.620) - - (6.620) - (6.620)
Laba (Rugi) bersih tahun
berjalan - - - - 2.857 - 2.857 1.185 4.042
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasca
kerja - - - 410 - - - 410 26.175 436
Saldo pada tanggal 31
Oktober 2018 61.022 50 17.870 1.018 - (37.009) (243) 42.707 (1.211) 41.496

Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal laporan keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan,
tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan.

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum Saham Perdana kepada
Masyarakat terjadi pada tanggal 31 Oktober 2018, maka proforma struktur permodalan Perseroan pada
tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Pengukuran
Modal Tambahan
Kombinasi Kembali Laba (Rugi) Kepentingan
ditempatkan modal Saldo Ekuitas,
Keterangan bisnis entitas Liabilitas Komprehensif Sub-total Non-
& disetor disetor, Laba Neto
sepengendali Imbalan lain pengendali
penuh Neto
Pasca Kerja
Posisi ekuitas menurut
laporan keuangan per 31
Oktober 2018 dengan modal
ditempatkan dan disetor
sebanyak 610.220.000
saham dengan nilai nominal
Rp100 per saham 61.022 50 17.870 1.018 (37.009) (243) 42.707 (1.211) 41.496
Perubahan ekuitas setelah
31 Oktober 2018 jika
diasumsikan telah terjadi
pada tanggal tersebut:
Penawaran Umum
sebanyak 203.406.700
Saham Baru dengan
nilai nominal Rp100
setiap saham dengan
Harga Penawaran
- Rp246 setiap saham*. 20.340 29.698 - - - - 50.038 - 50.038
Biaya Emisi (4.943) (4.943)
Posisi ekuitas menurut
laporan keuangan per
31 Oktober 2018 setelah
Penawaran Umum
kepada pemegang saham
dilaksanakan 81.362 28.748 17.870 1.018 (37.009) (243) 87.802 (1.211) 86.591

Sejak Perseroan didirikan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Perubahan atas struktur permodalan, dan pemegang saham Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir
sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
Perseroan adalah sebagai berikut:

A. Tahun 2016

Perseroan tidak melakukan perubahan struktur permodalan pada tahun 2016.

Struktur permodalan yang berlaku pada tahun 2016 adalah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita
Acara RUPSLB Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas No. 2 tanggal 15 Januari 2008 yang dibuat
oleh Zainuddin, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta 2/2008”). Akta 2/2008 telah memperoleh persetujuan dari
Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-06126.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 08

110
Pebruari 2008, dan terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0009198.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal
08 Pebruari 2008, sebagai berikut:

Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5. PT Jasnita Investindo 430.170.000 43.017.000.000,00 93,99
6. Semuel Abriyani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
7. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
8. Ratna Armiyani 1.170.000 117.000.000,00 0,26
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

B. Tahun 2017

Berdasarkan Akta 05/2017, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui pemindahan dan/atau
pengalihan serta penyerahan saham yang dilakukan oleh PT Jasnita Investindo sebanyak 430.170.000
(empat ratus tiga puluh juta seratus tujuh puluh ribu) saham dengan nilai nominal saham sebesar
Rp43.017.000.000,00 (empat puluh tiga miliar tujuh belas juta Rupiah) kepada PT Persada Inti Sejahtera.

Pengalihan saham tersebut di atas telah dilakukan dengan dasar akta pemindahan dan penyerahan
saham yang tertuang dalam Akta Pemindahan dan Penyerahan Saham No. 06 tanggal 9 Oktober 2017
yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara.

Dengan demikian, susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
yang berlaku pada saat LUT ini adalah sebagai berikut:

Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 430.170.000 43.017.000.000,00 93,99
2. Semuel Abriyani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
4. Ratna Armiyani 1.170.000 117.000.000,00 0,26
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

C. Tahun 2018

(a) Berdasarkan Akta 30/2018, para pemegang saham telah menyetujui:


(i) Penjualan saham milik Ratna Armiyani sebanyak 1.170.000 (satu juta seratus tujuh puluh ribu)
lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp117.000.000,00 (seratus tujuh belas
juta Rupiah) kepada PT Persada Inti Sejahtera;
(ii) Penghibahan saham milik Semuel Abriyani Pangerapan sebanyak 22.950.000 (dua puluh
dua juta sembilan ratus lima puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar
Rp2.295.000.000,00 (dua miliar dua ratus sembilan puluh lima juta Rupiah) kepada Kristina
Dwi Suryani Pangerapan.

111
Pengalihan saham tersebut di atas telah dilaksanakan berdasarkan dokumen-dokumen sebagai
berikut:
a. Akta Penegasan Jual Beli dan Pemindahan Hak-Hak Atas Saham No. 31 tanggal 26 September
2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Utara;
b. Akta Hibah No. 32 tanggal 26 September 2018, yang dibuat di hadapan Indra Gunawan, S.H.,
M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Utara.

Dengan demikian, susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
setelah adanya perubahan tersebut menjadi sebagai berikut:

Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 1.830.660.000 183.066.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000,00 94,25
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 5,01
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,74
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 457.665.000 45.766.500.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.372.995.000 137.299.500.000,00 -

(b) Berdasarkan Akta 31/2018, para pemegang saham telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:
(i) Meningkatkan Modal Dasar dari semula sebesar Rp183.066.000.000,00 (seratus delapan
puluh tiga miliar enam puluh enam juta Rupiah) menjadi sebesar Rp244.088.000.000,00 (dua
ratus empat puluh empat miliar delapan puluh delapan juta Rupiah);
(ii) Meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor dari semula sebesar Rp45.766.500.000,00
(empat puluh lima miliar tujuh ratus enam puluh enam juta lima ratus ribu Rupiah) menjadi
sebesar Rp.61.022.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua puluh dua juta Rupiah)yang
diambil oleh:
- PT Karta Mulia Berkembang sebanyak 129.672.000 (seratus dua puluh sembilan
juta enam ratus tujuh puluh dua ribu) lembar saham atau dengan nominal sebesar
Rp12.967.200.000,00 (dua belas miliar sembilan ratus enam puluh tujuh dua ratus ribu
Rupiah);
- PT Viaeight Indonesia sebanyak 22.883.000 (dua puluh dua juta delapan ratus delapan
puluh tiga ribu) lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp2.288.300.000,00
(dua miliar dua ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus ribu Rupiah).

Dengan demikian, struktur permodalan Perseroan, susunan pemegang saham serta komposisi
kepemilikan saham dalam Perseroan setelah perubahan tersebut menjadi sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp244.088.000.000,00 (dua ratus empat puluh empat miliar delapan
puluh delapan juta Rupiah) yang terbagi atas 2.440.880.000 (dua
miliar empat ratus empat puluh juta delapan ratus delapan puluh ribu)
saham, dengan nilai nominal per-saham Rp100,00 (seratus Rupiah).

Modal ditempatkan dan: Rp61.022.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua puluh dua juta
disetor Rupiah), yang terbagi atas 610.220.000 (enam ratus sepuluh juta dua
ratus dua puluh ribu) lembar saham.

112
Struktur Permodalan
(Rp100,00 per saham)
Keterangan
Jumlah Nilai Nominal
%
Saham (Rp)
Modal Dasar 2.440.880.000 244.088.000.000,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 43.134.000.000,00 70,69
2. Kristina Dwi Suryani Pangerapan 22.950.000 2.295.000.000,00 3,76
3. Nurharjanto 3.375.000 337.500.000,00 0,55
4. PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 12.967.200.000,00 21,25
5. PT Viaeight Indonesia 22.883.000 2.288.300.000,00 3,75
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 610.220.000 61.022.000.000,00 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 1.830.660.000 183.066.000.000,00 -

Sejak diterbitkannya Akta 07/2018, tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan.

113
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak
yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima
dividen.

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen
dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum
berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan
menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian
dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan
mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh
pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara
tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang
saham.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk
membayarkan dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba tahun
berjalan konsolidasi setelah menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2025,
dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh
hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan
perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan
dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.

Perseroan tidak membagikan dividen pada tahun buku 2015, 2016, dan 2017.

114
XII. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) pasal 4 ayat (1)
menyebutkan bahwa yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen.

Selanjutnya, pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau
diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak Dalam Negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara
atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat
kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-
syarat di bawah ini terpenuhi:

• Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan


• Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor.

Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti firma,
Perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa
dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan Objek Pajak Pasal 23 ayat (1) huruf a Undang-
Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 menyebutkan bahwa atas dividen yang dibayarkan atau terutang
oleh badan Pemerintah, Subjek Pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha
Tetap, atau perwakilan Perseoran luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau Bentuk
Usaha Tetap, dipotong pajak sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib
membayarkan.

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2c) Undang-Undang No. 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang
dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tariff tersebut berdasarkan ketentuan Pasal
17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas
Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29
Desember 2009 tentang “Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang memberikan Penghasilan
Kepada Dana Pensiun yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk sebagai
Obyek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang
pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen
dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebagai
Objek Pajak Penghasilan.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh
persen) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan
penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda
dengan Indonesia, dengan memenuhi Peraturan Dirjen Pajak No. PER-61/PJ/2009 tanggal 5 November
2009, juncto Peraturan Dirjen Pajak No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).

115
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Pajak Penghasilan atas penghasilan dari Transaksi Penjualan
Saham Di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21
Februari 1995, perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di
Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan
pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan
sebagai berikut:

1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi
dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (nol koma lima
persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana
Saham. Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham pada saat Penawaran Umum Perdana.
Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham
pendiri sebelum penjualan saham pendiri, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham
tersebut diperdagangkan di Bursa Efek; dan
3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
butir 2 di atas, maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri
dikenakan Pajak Penghasilan sesuai dengan tarif umum Pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.
36 tahun 2008. Oleh karena itu, pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu
kepada DIrektur Jenderal Pajak dan penyelenggara Bursa Efek.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN

Sebagai Wajib Pajak, secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan
(PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah
memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan
yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK


BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN
SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

116
XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek No. 02 tanggal 2 April 2019, juncto Addendum I Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
No. 19 tanggal 22 April 2019 yang semuanya dibuat oleh dan antara Perseroan dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek di hadapan Unita Christina Winata, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menyetujui sepenuhnya
untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian
penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri
untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa
Penawaran Umum.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis
yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek.

Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai
dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.
Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase penjaminan emisi dalam Penawaran
Umum Perseroan adalah sebagai berikut:

Porsi Penjaminan Jumlah Penjaminan


No Nama Penjamin Emisi Efek %
(jumlah saham) (Rp)
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
1. PT UOB Kay Hian Sekuritas 203.406.700 50.038.048.200 100%
Subtotal 203.406.700 50.038.048.200 100%

2. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA

Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara
Pemegang Saham, Perseroan, dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil
penawaran awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 9 April – 15 April 2019. Berdasarkan
hasil bookbuilding, jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek,
berada pada kisaran harga Rp236 (dua ratus tiga puluh enam Rupiah) sampai dengan Rp246 (dua
ratus empat puluh enam Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding yang
telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para investor,
ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp246,- (dua ratus empat puluh enam Rupiah) per saham, dan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

• Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;


• Permintaan dari calon investor yang berkualitas;
• Kinerja keuangan Perseroan;
• Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan
keterangan mengenai industri yang terkait dengan Perseroan;
• Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
• Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode
penilaian untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;

117
Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan
terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.

118
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR
MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran
Umum ini adalah sebagai berikut:

1. AKUNTAN PUBLIK

Akuntan Publik : KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan


Jl. RS Fatmawati No. 99, Cilandak Barat, Jakarta Selatan
Telp. : (021) 7669 525, (021) 7669 082
STTD : STTD.AP 598/PM.2/2018, tertanggal 17 September 2018
atas nama Yazid M. Aleq Bawafi
Asosiasi : Institut Akuntan Pubik Indonesia
Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Surat Penunjukkan : No. 134/SM.02.A/IV/2018, tertanggal 4 April 2018

Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan Akuntan Publik merencakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab
atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang di audit. Audit yang dilakukan oleh
Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi
yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat
mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

2. KONSULTAN HUKUM

Konsultan Hukum : William Soerjonegoro & Partners


Office 8, 19th Floor
SCBD Lot 28
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Phone: +62 21 29333133
Fax: +62 21 29333132
Website: www.wsplaw.co.id
STTD : No. STTD.KH-7/PM.22/2018 Tanggal 15 Pebruari 2018 atas
nama Anita Saridewi Putra, S.H..
Asosiasi : 201225
Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang
dituangkan dalam Surat Keputusan No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018
tanggal 8 Agustus 2018
Surat Penunjukkan : No. 012/Quotation/WSP/V/2018 tertanggal 4 Mei 2018.

Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum atas
fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum secara
independen sesuai dengan norma atau standar profesi dan kode etik konsultan hukum. Hasil
pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum
yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Pendapat Dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

119
3. PERUSAHAAN PENILAI

Penilai Bisnis : KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan


Citywalk Sudirman Lt. 6
Jl. K.H. Mas Mansyur No. 121
Jakarta Pusat 10220
STTD : STTD.PB-01/PM.22/2018 tertanggal 6 April 2018
atas nama Willy Djunaydy Kusnanto Putra
Asosiasi : B-1.09.00153 (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia)
Pedoman Kerja : Peraturan Nomor VIII.C.3, Tentang Pedoman Penilaian Dan
Penyajian Laporan Penilaian Usaha Di Pasar Modal serta
Kode Etik Penilai Indonesia & Standar Penilaian Indonesia
(KEPI & SPI 2015).
Surat Penunjukkan : No. JK/181001-002 tertanggal 1 Oktober 2018.
Tugas dan Kewajiban Pokok :

Tugas utama dari Penilai Bisnis dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini sesuai
dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, yaitu memberikan pendapat
sebagai penilai independent atas nilai pasar wajar 99,99% saham PT Sakti Makmur Pratama dan
menyampaikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Transaksi per tanggal 31 Oktober 2018.
Dalam melakukan penilaian dan memberikan pendapat kewajaran, Penilai Bisnis mengacu pada
ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No. VIII.C.3 dan Standar SPI 2015.

4. NOTARIS

Notaris : Unita Christina Winata, S.H. Mkn


Jl. Deplu Raya Nomor 16 A
Pondok Pinang – Pondok Indah
Jakarta Selatan 12330
Telp.: (021) 735 3907.
Fax.: (021) 735 3893.
No. STTD : 139/PM/STTD-N/1999
Keanggotaan Asosiasi : 5264 2312 0024 6594
Pedoman Kerja : UU RI No.2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 30
tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris serta
Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Pasar Modal yang
Berlaku
Surat Penunjukkan : 9 November 2018

Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-
akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain membuat Perubahan Seluruh Anggaran Dasar
Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, berikut perubahan atau addendum dari Perjanjian-Perjanjian
tersebut, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek, dengan berpedoman pada Peraturan
Jabatan Notaris dan Kode etik Notaris.

120
5. BIRO ADMINISTRASI EFEK

Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Jasa Korpora


Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No.5
Kelapa Gading – Jakarta Utara 14250
Telp. : +62 21 – 2974 5222
Fax. : +62 21 – 2928 9961
STTD : Surat Keputusan Ketua Bapepam No KEP-41/D.04/2014
tanggal 19 September 2014.
Asosiasi : Assosiasi Biro Administrasi Efek (ABI) No ABI/II/2015-012.
Pedoman Kerja : Peraturan / Perundang undangan Pasar Modal / OJK.

Tugas dan kewajiban pokok Biro Administrasi Efek (”BAE”) dalam Penawaran Umum ini, sesuai
dengan Standar Profesi Dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku meliputi penerimaan pemesanan
saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) dan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham (“FPPS”) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam
pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi
sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi
pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama
dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian
saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE
melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh
Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab untuk menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan, dan menyusun laporan
Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.

Seluruh Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan
dalam Undang-Undang Pasar Modal.

121
XV. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR
DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT
PEMEGANG SAHAM

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub di bawah ini adalah merupakan Anggaran Dasar
Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.
07 tanggal 10 Desember 2018, yang dibuat oleh Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kota Jakarta
Selatan. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan
No. AHU-0030185.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 13 Desember 2018, bukti Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0275103 tanggal 13 Desember 2018, dan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0275104 tanggal 13 Desember 2018,
ketiganya telah terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0169887.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13
Desember 2018yang kemudian diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
No. 03 tanggal 6 Pebruari 2019, yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di
Kota Jakarta Selatan (“Akta 03/2019”) akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. 006110.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 6 Pebruari 2019, serta telah
terdaftar pada Daftar Perseroan No. AHU-0019358.AH.01.11.Tahun 2019 tanggal 6 Pebruari 2019:

1. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan Perseroan ialah bergerak dalambidang usaha Perdagangan Besar, Bukan Mobil
dan Motor, Telekomunikasi, Aktivitas Jasa Informasi, Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang
Kantor Dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya, Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi dan Dana
Pensiun Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:

A. Kegiatan usaha utama:

a. - Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi


Mencakup usaha perdagangan besar peralatan telekomunikasi, seperti peralatan telepon
dan telekomunikasi.

b. - Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel


Mencakup kegiatan pengoperasian, pemeliharaan atau penyediaan akses pada fasilitas
untuk pengiriman suara, data, teks, bunyi dan video dengan menggunakan infrastruktur
kabel telekomunikasi, seperti pengoperasian dan perawatan fasilitas pengubahan dan
pengiriman untuk menyediakan komunikasi titik ke titik melalui saluran darat, gelombang
mikro atau perhubungan saluran data dan satelit, pengoperasian sistem pendistribusian
kabel (yaitu untuk pendistribusian data dan sinyal televise) dan perlengkapan telegrap
dan komunikasi non vocal lainnya yang mengunakan fasilitas sendiri. Dimana fasilitas
transmisi yang melakukan kegiatan ini, bisa berdasarkan teknologi tunggal atau
kombinasi dari berbagai teknologi. Termasuk pembelian akses dan jaringan kapasitas
dari pemilik dan operator dari jaringan dan menyediakan jasa telekomunikasi yang
menggunakan kapasitas ini untuk usaha dan rumah tangga dan penyediaan akses internet
melalui operator infrastruktur dengan kabel. Kegiatan penyelenggaraan jaringan untuk
telekomunikasi tetap yang dimaksudkan bagi terselenggaranya telekomunikasi publik dan
sirkuit sewa. Termasuk kegiatan sambungan telekomunikasi data yang pengirimannya
dilakukan secara paket, melalui suatu sentral atau melalui jaringan lain, seperti Public
Switched Telephone Network (PSTN). Termasuk juga kegiatan penyelenggaraan jaringan
teristerial yang melayani pelanggan bergerak tertentu antara lain jasa radio trunking dan
jasa radio panggil untuk umum.

122
- Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel
Mencakup kegiatan penyelenggaraan jaringan yang melayani telekomunikasi bergerak
dengan teknologi selular di permukaan bumi, yang kegiatannya mencakup pengoperasian,
pemeliharaan dan penyediaan akses pada fasilitas untuk mentransmisikan suara, teks,
bunyi dan video menggunakan infrastruktur komunikasi tanpa kabel dan pemeliharaan
dan pengoperasian nomor (paging), seperti halnya jaringan telekomunikasi selular dan
telekomunikasi tanpa kabel lainnya. Fasilitas transmisi menyediakan transmisi omni-
directional melalui gelombang udara yang dapat berdasarkan teknologi tunggal atau
kombinasi beberapa teknologi. Termasuk pembelian akses dan kapasitas jaringan dari
pemilik dan operator jaringan serta menyediakan jasa jaringan tanpa kabel (kecuali satelit)
untuk kegiatan bisnis dan rumah tangga dan penyediaan akses internet melalui operator
infrastruktur jaringan tanpa kabel.

- Aktivitas Telekomunikasi Satelit


Mencakup kegiatan penyelenggaraan jaringan melayani telekomunikasi bergerak
melalui satelit Stasiun bumi, Sentral gerbang dan Jaringan penghubung. Kegiatan pada
kelompok ini mencakup pengoperasian, perawatan atau penyediaan akses terhadap
fasilitas untuk mentransmisikan suara, data, teks dan video menggunakan infrastruktur
komunikasi satelit, pengiriman audio visual atau program teks yang diterima dari jaringan
kabel, stasiun televisi lokal atau jaringan radio ke konsumen melalui sistem satelit yang
langsung terhubung ke rumah (unit yang diklasifikasikan disini umumnya tidak berasal
dari materi pemograman). Termasuk kegiatan penyediaan akses internet melalui operator
infrastruktur satelit.

- Internet Service Provider


Mencakup usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada pelanggannya
untuk mengakses internet, atau bisa disebut sebagai pintu gerbang ke internet.

- Jasa Sistim Komunikasi


Mencakup kegiatan jasa sistem komunikasi, seperti jasa VSAT (Very Small Aperture
Terminal). VSAT adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk pengirikan suara,
gambar, data, informasi dan paket. Yang menggunakan VSAT adalah RPUU (Radio
Panggil Untuk Umum) Radio Trunking, STBS (Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular)
dan lainnya.

c. - Aktivitas Hosting dan Yang Berkaitan Dengan Itu


Mencakup usaha jasa pelayanan yang berkaitan dengan penyediaan infrastruktur hosting,
layanan pemrosesan data dan kegiatan ybdi dan spesialisasi dari hosting, seperti web-
hosting, jasa streaming dan aplikasi hosting. Termasuk di sini penyimpanan Cloud
Computing seperti DropBox, Google Drive, 4shared.

- Portal Web dan/atau Platform Digital Dengan Tujuan Komersial


Mencakup:
- Pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari
untuk menghasilkan dan memelihara basis data (database) besar dari alamat dan isi
internet dalam format yang mudah dicari.
- Pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs
media yang menyediakan isi yang diperbarui secara berkala, baik secara langsung
ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial.
- Pengoperasian platform digital dan/atau situs/portal web yang melakukan transaksi
elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan
barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat
elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya yang dilakukan dengan tujuan
komersial (profit) yang mencakup aktivitas baik salah satu, sebagian ataupun
keseluruhan transaksi elektronik yaitu: 1. Pemesanan dan/atau 2. Pembayaran dan/
atau 3. Pengiriman atas kegiatan tersebut. Termasuk dalam kelompok ini adalah
situs/portal web dan/atau platform digital yang bertujuan komersial (profit) merupakan

123
aplikasi yang digunakan untuk fasilitasi dan/atau mediasi layanan-layanan transaksi
elektronik seperti namun tidak terbatas pada: pengumpul pedagang (marketplace),
digital advertising, financial technology (FinTech) dan on demand online services.

d. - Aktivitas Call Centre


Mencakup usaha jasa call center, seperti Inbound Call Center (panggilan ke dalam),
menjawab panggilan dari pelanggan oleh operator manusia, distribusi panggilan otomatis,
integrasi telepon dan computer, system respon suara interaktif atau metode yang sejenis
untuk menerima permintaan, menyediakan produk informasi yang berkaitan dengan
permintaan bantuan pelanggan dan atau menyalurkan keluhan atau complain dari
pelanggan; Outbond Call Centre (panggilan ke luar), menggunakan metode yang sejenis
untuk menjual atau memasarkan barang atau jasa kepada pelanggan potensial,
melakukan penelitian pasar atau jajak pendapat masyarakat dan kegiatan yang
sejenis kepada pelanggan.

B. Kegiatan usaha penunjang:


a. Perdagangan Besar Komputer dan Perlengkapan Komputer
Mencakup usaha perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer.

- Perdagangan Besar Piranti Lunak


Mencakup usaha perdagangan besar piranti lunak.

- Perdagangan Besar Suku Cadang Elektronik


Mencakup usaha perdagangan besar katup dan tabung elektronik, peralatan semi
konduktor, microchip dan IC (Integrated Circuit) dan PCB (Printed Circuit Board).
- Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan Perlengkapannya
Mencakup usaha perdagangan besar mesin industri dan mesin kantor kecuali komputer,
serta perlengkapannya, seperti mesin penggerak mula, turbin, mesin pengolahan dan
logam, macam-macam mesin untuk industri dan untuk keperluan kantor, mesin pembangkit
listrik dan mesin untuk keperluan rumah tangga. Termasuk perdagangan besar robot-robot
produksi, mesin-mesin lain yang terkait didalamnya untuk keperluan industri, perdagangan
dan navigasi serta jasa lainnya dan mesin yang dikendalikan komputer untuk industri
tekstil serta mesin jahit dan rajut yang dikendalikan komputer.

b. Aktivitas Jasa Keuangan Lainnya Yang Tidak Diklasifikasikan Di Tempat Lain, Bukan Asuransi
Dan Dana Pensiun
Mencakup kegiatan jasa keuangan lainnya terutama mengenai distribusi dana bukan pemberian
pinjaman, seperti writing of swaps, pilihan dan pengaturan pembatasan lainnya dan kegiatan
perusahaan penyelesaian pembelian polis asuransi dari perusahaan yang pailit.

2. Ketentuan Mengenai Perubahan Modal

a. Modal Dasar Perseroan sebesar Rp244.088.000.000,00 (dua ratus empat puluh empat miliar
delapan puluh delapan juta Rupiah) yang terbagi atas 2.440.880.000 (dua miliar empat ratus
empat puluh juta delapan ratus delapan puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai
nominal Rp100,00 (seratus Rupiah).
b. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% (dua puluh lima persen) atau
sejumlah 610.220.000 (enam ratus sepuluh juta dua ratus dua puluh ribu) saham dengan nilai
nominal seluruhnya sebesar Rp61.022.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua puluh dua juta
Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan.
c. Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik
bersamaan dengan pemanggilan RUPS;
b. Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan;

124
c. Benda yang dijadikan setoran modal tidak dijaminkan dengan cara apapun juga
Memperoleh persetujuan RUPS dengan persyaratan kuorum dan pengambilan keputusan
sesuai dengan Anggaran Dasar. Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal
dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya
harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar. Dalam hal penyetoran berasal dari laba
ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya, maka
laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya
tersebut harus sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan Terakhir yang telah
diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan. Dalam RUPS yang
memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai jumlah
maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada
dewan Komisaris untuk memutuskan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam
Penawaran Umum tersebut.
c) Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal
Perseroan pada waktu dan dengan cara dan harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh
Rapat Direksi dengan Persetujuan RUPS dengan mengindahkan ketentuan yang termuat
dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku
di bidang pasar modal dan pengeluaran itu tidak dilakukan dengan harga di bawah harga
nominal. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.
d) Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran umum
terbatas, maka setiap dan seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan Direksi dengan memperhatikan
keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar
modal, akan memperoleh hak untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan
tersebut (hak tersebut dapat disebut juga Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, selanjutnya
disebut “HMETD”), dalam jumlah sebanding (proporsional) dengan jumlah saham yang telah
dimiliknya.
e) HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain dengan mengindahkan ketentuan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan
bursa efek di Indonesia.
f) Direksi wajib mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan penawaran
umum terbatas tersebut dalam sekurang-kurangnya (satu) surat kabar harian berbahasa
Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g) Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham yang akan
dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya pada waktu dan dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.
h) Apabila dalam waktu yang ditentukan dalam Keputusan Direksi, dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal, para pemegang saham atau para pemegang
HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka
sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas secara tunai harga
saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka saham tersebut akan dialokasikan
kepada para pemegang saham yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar
dari porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan
mengindahkan Peraturan Bursa Efek di Indonesia. Apabila setelah alokasi tersebut masih
terdapat sisa saham:
i Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut
jumlah maksimumnya belum ditetapkan serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari
pembeli siaga, maka sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi dikeluarkan
dan tetap dalam simpanan Perseroan;
ii Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut
telah ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pembeli siaga, maka sisa
saham tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli
siaga dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut, yang telah menyatakan kesediaannya
untuk membeli sisa saham tersebut, demikian dengan harga dan syarat yang tidak lebih
ringan dengan yang telah ditetapkan dalam keputusan RUPS tersebut

125
Pelaksanaan pengalokasian tersebut di atas dilakukan dengan mengindahkan ketentuan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan di bidang
perbankan dan peraturan bursa efek di Indonesi
i) Ketentuan Pasal 4 ayat (4) dan (5) di atas secara mutatis mutandis juga berlaku, dalam hal
Perseroan hendak mengeluarkan efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang
mengandung hak untuk memperoleh saham, antara lain, obligasi konversi, waran atau efek
konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan
(“Efek Bersifat Ekuitas”) satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundangan
undangan di bidang pasar modal dan di bidang perbankan dan tidak mengurangi izin pihak
yang berwenang sejauh disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
j) Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para
pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan
persetujuan RUPS, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa
memberikan hak kepada para Pemegang Saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih
dahulu saham-saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan mengindahkan
ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan di
bidang perbankan.
k) Direksi berwenang mengeluarkan saham dan Efek Bersifat Ekuitas dengan penawaran terbatas
(private placement) atau penawaran umum (kedua, ketiga dan selanjutnya) sesuai dengan
keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para Pemegang Saham yang ada,
dengan ketentuan pengeluaran saham dan Efek Bersifat Ekuitas tersebut dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan di bidang perbankan.
Pengeluaran saham dan Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada Pemegang
Saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham dan Efek Bersifat Ekuitas tersebut:
1. Ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2. Ditujukan kepada pemegang Efek Bersifat Ekuitas yang telah dikeluarkan dengan
persetujuan RUPS;
3. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
RUPS; dan/atau
4. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang pasar modal yang memperbolehkan
penambahan modal tanpa HMETD.
l) Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan
peningkatan modal dasar Perseroan maka ketentuan dalam Pasal 4 ayat (4), (5), (6) dan (7)
berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan
modal dasar tersebut.
m) Penambahan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya
penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak yang sama dengan saham yang
mempunyai klasifikasi yang sama yang telah diterbitkan sebelumnya oleh Perseroan, dengan
tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk memperoleh surat penerimaan pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
n) Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi
kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:
i. Penambahan modal dasar tersebut telah memperoleh persetujuan RUPS.
ii. Perubahan Anggaran Dasar berkenaan dengan penambahan modal dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
iii. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25%
(dua puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas
penambahan modal dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas.
iv. Dalam hal penambahan modal ditempatkan dan modal disetor sebagaimana dimaksud
dalam huruf c di atas tidak terpenuhi seluruhnya, maka Direksi dengan persetujuan
Dewan Komisaris wajib mengubah kembali Anggaran Dasar dan menurunkan modal
dasar sehingga modal ditempatkan dan disetor adalah paling sedikit 25 % (dua puluh
lima persen) dari modal dasar dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas tidak terpenuhi dan dengan kewajiban bagi
Perseroan untuk mengurus persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas
penurunan modal dasar tersebut.

126
v. Adanya Keputusan RUPS yang menyetujui penambahan modal dasar sebagaimana
dimaksud pada huruf a di atas termasuk juga keputusan yang menyetujui penurunan
kembali modal dasar tersebut guna melaksanakan ketentuan ayat (iv) di atas.
o) Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling
kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dengan tidak mengurangi kewajiban
Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia atas penambahan modal dasar tersebut.

3. Ketentuan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”)

a. RUPS adalah RUPS Tahunan dan RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga
RUPS Luar Biasa.

b. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

c. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perseroan berakhir.

d. Dalam RUPS Tahunan :

(i) Direksi menyampaikan laporan tahunan yang isinya mengacu pada ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Laporan tahunan yang disampaikan wajib ditelaah terlebih dahulu oleh
Dewan Komisaris, untuk selanjutnya mendapat persetujuan RUPS dan Laporan keuangan,
untuk mendapat pengesahan RUPS;
(ii) Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba positif;
(iii) Dilakukan penunjukan akuntan publik;
(iv) Penetapan atau pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris (bila diperlukan);
(v) Diputus mata acara lainnya yang diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan
ketentuan dalam Anggaran Dasar.

e. Persetujuan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi dan Dewan
Komisaris atas tindakan pengurusan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku
yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan.

f. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan


dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

g. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa
atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili
1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.

4. Hak, Preferensi, dan Pembatasan

a. Hak Atas Dividen, Termasuk Batas Waktu Hilangnya Hak Atas Dividen

(i) Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen,
saham bonus atau hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan
Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan
Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi
dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1

127
(satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang
berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak lainnya tersebut.

(ii) Terhadap dividen yang tidak diambil oleh pemegang saham setelah 5 (lima) tahun terhitung
sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam
cadangan khusus.

b. Hak Suara

Setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk menghadiri RUPS dan memberikan
1 (satu) suara.

c. Hak Atas Pembagian Sisa Aset Dalam Hal Terjadi Likuidasi

Sisa kekayaan Perseroan setelah dilikuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham
menurut perbandingan jumlah saham yang dimilikinya.

d. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

a. Jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran umum
terbatas, maka setiap dan seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan Direksi dengan memperhatikan
keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
pasar modal, akan memperoleh hak untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan
dikeluarkan tersebut (hak tersebut dapat disebut juga Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,
selanjutnya disebut “HMETD”), dalam jumlah sebanding (proporsional) dengan jumlah
saham yang telah dimiliknya.

b. Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham yang
akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya pada waktu dan
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

c. Apabila dalam waktu yang ditentukan dalam Keputusan Direksi, dengan memperhatikan
ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal, para pemegang saham atau para
pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan
kepada mereka ssuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas
secara tunai harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, saham tersebut akan
dialokasikan kepada para pemegang saham yang hendak membeli saham dalam jumlah
yang lebih besar dari porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah
dilaksanakan, dengan mengindahkan Peraturan Bursa Efek di Indonesia.

5. Ketentuan yang berkaitan dengan Direksi

a. Kewenangan dan Pembatasan Kewenangan Anggota Direksi

Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan
serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
(i) meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan yang nilainya melebihi jumlah
(batasan nilai) yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris (dalam hal ini tidak
termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);
(ii) mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di
luar negeri;
(iii) membeli atau dengan cara lain memperoleh hak-hak atas harta tetap;
(iv) menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan perusahaan-
perusahaan atau memberati harta kekayaan Perseroan;

128
(v) menjual atau dengan cara apapun mengalihkan hak kekayaan intelektual (Intelectual
Property Right);
(vi) mengikat Perseroan sebagai Penjamin;
harus dengan persetujuan dari atau akta-akta/surat-surat yang berkenaan turut ditanda
tangani Dewan Komisaris.
b. Periode Jabatan Anggota Direksi

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal
yang ditentukan pada RUPS yang mengangkat mereka sampai penutupan RUPS Tahunan yang
ke 5 (lima) setelah, tanggal pengangkatan mereka dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan mereka sewaktu-waktu.

6. Ketentuan Penting Yang Berkaitan Dengan Dewan Komisaris

a. Dewan Komisaris melakukan pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan


Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi dengan memperhatikan persyaratan
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, Dewan Komisaris setiap
waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau
tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa
semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang
kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan Direksi.
c. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal
yang dipertanyakan oleh Dewan Komisaris.
d. Dalam melaksanaan tugas, Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite, dengan
mengacu pada ketentuan pasar modal yang berlaku.

7. Ketentuan Penting Terkait Pemegang Saham

a. Pembatasan Hak Untuk Memiliki Saham Termasuk Hak Bagi Pemegang Saham Asing
Untuk Memiliki atau Melaksanakan Hak Suara

Anggaran Dasar tidak mengatur pembatasan hak untuk memilik saham termasuk hak bagi
pemegang saham asing untuk memiliki atau melaksanakan hak suara.

b. Ketentuan tentang Perjanjian atau Peraturan Terhadap Perubahan Pengendalian Emiten,


Penggabungan Usaha, Akuisisi, atau Restrukturisasi Emiten dan Perusahaan Anak

Anggaran dasar tidak mengatur secara khusus dan merujuk kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

c. Kewajiban Pengungkapan Kepemilikan Saham Dengan Batasan Tertentu

Anggaran Dasar tidak mengatur kewajiban pengungkapan kepemilikan saham dengan batasan
tertentu.

129
XVI. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”).
Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT UOB Kay Hian Sekuritas. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap.
Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas
tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian
yang telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga
atau Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan
perdagangan yaitu 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek
Bersifat Ekuitas di KSEI Nomor Pendaftaran SP-102/SHM/KSEI/1118 tertanggal 12 Desember 2018
yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya saham-saham tersebut di
KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana dalam bentuk Surat Kolektif
Saham (“SKS”), tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan
dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam
rekening efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 15 Mei 2019;
b. Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini dicatatkan di BEI, pemesan
akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”)
yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham (‘DPS”)
Perseroan atas saham – saham dalam penitipan kolektif;
c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis
merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening Efek;
d. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening Efek di KSEI;
e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening Efek berhak atas dividen, bonus, HMETD, dan
memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;
f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas HMETD kepada pemegang saham dilaksanakan
oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening Efek di KSEI untuk
selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang
rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;
g. Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham
yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari penitipan
kolektif di KSEI, setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana didistribusikan ke dalam rekening
Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

130
h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang mengelola sahamnya dengan
mengisi Formulir Penarikan Efek;
i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif
Saham (“SKS”) selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan
diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian
yang mengelola saham;
j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi Bursa atas saham Perseroan wajib
menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI
untuk mengadministrasikan saham tersebut.
k. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan SKS nya,
tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi Bursa. Informasi lebih lanjut mengenai
prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS
yang bersangkutan diajukan.

5. Distribusi Saham Perseroan

Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan
secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian didistribusikan kepada
pemesan, yakni tanggal 15 Mei 2019.

6. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian
saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dimana FPPS
diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang
bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran
Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi
pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama
dan alamat di luar negeri atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta
melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan, terbukti bahwa satu pihak mengajukan
pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari (1) satu Formulir Pemesanan Pembelian
Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Manajer Penjatahan hanya dapat memilih
pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak
pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan tidak dapat membatakalkan
pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.

7. Masa Penawaran Umum Perdana

Masa Penawaran Umum Perdana akan berlangsung selama 5 (lima) hari kerja, yaitu pada tanggal
3 – 9 Mei 2019. Pengajuan pemesanan dapat disampaikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek
pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Adapun jam operasional kantor Penjamin
Pelaksana Emisi Efek adalah dari pukul 08.00WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

8. Tanggal Penjatahan

Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek
dan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adalah tanggal 13 Mei 2019.

131
9. Syarat – Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, RTGS, pemindahbukuan atau wesel bank dalam
mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan.
Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

PT Bank UOB Indonesia


Cabang: UOB Plaza, Jl. M.H. Thamrin No.10, Jakarta 10230
Atas nama: PT UOB Kay Hian Sekuritas QQ IPO Jasnita Telekomindo Tbk
No. Rekening: 327-305-810-7

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek atas
nama atau milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Seluruh pembayaran harus diterima
secara efektif (in good funds) pada tanggal 9 Mei 2019 pukul 15:00 WIB. Apabila pembayaran tidak
diterima pada tanggal dan jam tersebut di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak
berhak atas penjatahan. Pembayaran dengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan
bilyet giro hanya berlaku pada hari pertama masa Penawaran Umum Perdana.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung
jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana
pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang
bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari
bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan
dan menyebutkan No. FPPS-nya.

10. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada
pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) atau 1 (satu) lembar fotokopi dari FPPS yang telah
ditandatangani (tandatangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti
Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan
harus disimpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang dan/
atau penerimaan FKP atas pemesanan pembelian saham.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Manajer Penjatahan
dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dan Penjatahan Terpusat (Pooling
Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum
99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Penjatahan Pasti
dalam Penawaran Umum Perdana Saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:

a) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan
Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan
Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;
b) Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf ( a ) termasuk pula jatah bagi
pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum ( jika ada ) dengan
jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam
Penawaran Umum;
c) Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan:
a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih
saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau
agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

132
b) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau
c) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan
merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Terpusat dibatasi sampai dengan jumlah
maksimum [1%] (satu persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan
melebihi jumlah saham yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham, maka
Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham setelah alokasi untuk
Penjatahan Pasti sebagai berikut:

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:

1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih
saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen
penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau
3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan
merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat
sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka:
a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan;
dan
b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya
dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional
(menurut jumlah yang dipesan) kepada para pemesan:
1) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau
lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi
Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
2) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau
3) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan
merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga;

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:


1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih
saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen
penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;
2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau
3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan
merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat
sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi
pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di
Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya
tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi.
Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan
perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan
tercatat; dan
b. apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional
dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai
kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan No. VIII.G.12 dan
Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum. Penjamin
Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima)
Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.

133
12. Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham

Dalam jangka waktu sejak Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya Masa
Penawaran Umum Perdana, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Perdana untuk
masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan
Penawaran Umum Perdana, dengan ketentuan:
1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
a. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama
3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
b. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
c. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha
Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir No. IX.A.2-11 Lampiran 11
dari Peraturan No.IX.A.2.

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a. Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana atau pembatalan Penawaran
Umum Perdana dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau
pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan
dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;
b. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum Perdana atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana terbut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam poin a);
c. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam pont a kepada OJK
paling lambat satu hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
d. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana atau membatalkan
Penawaran Umum Perdana yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Saham telah
dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Saham kepada pemesan
paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Jika Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud di atas, dan akan memulai kembali
masa Penawaran Umum maka:
1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 1) poin a) di atas, maka Perseroan akan memulai kembali masa Penawaran Umum
paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks
harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;
2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali
sebagaimana dimaksud dalam butir 1) poin a) di atas, maka Perseroan dapat melakukan
kembali penundaan masa Penawaran Umum;
3) Perseroan akan menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum
dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah
penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang
satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling
lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban
mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa
lainnya; dan
4) Perseroan akan menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3)
kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan tersebut di atas, apabila dalam hal terjadi
kelebihan pemesanan, maka setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan
uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian.
Tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin

134
Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh
pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan, Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
paling lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.

Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum yang terjadi setelah Tanggal
Pembayaran dan uang hasil Penawaran Umum telah diterima oleh Perseroan, maka pengembalian atas
uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari Perseroan dan pengembalian atas uang pemesanan
tersebut juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya penundaan
atau pembatalan Penawaran Umum.

Dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Nomor: IX.A.7, jika dalam hal terjadi keterlambatan atas
pengembalian uang tersebut maka Penjamin Emisi Efek yang lalai tersebut wajib membayar denda
kepada para pemesan untuk setiap hari keterlambatan sebesar suku bunga jasa giro pada Bank UOB
Indonesia yakni, jika terjadi keterlambatan atas pengembalian uang tersebut maka Penjamin Emisi
Efek yang lalai tersebut wajib membayar denda kepada para pemesan untuk setiap hari keterlambatan
sebesar suku bunga jasa giro pada Bank UOB Indonesia yakni 0,25% (nol koma dua lima persen)
per tahun dari jumlah uang pengembalian pemesanan yang belum dikembalikan kepada pemesan,
yang dihitung dari 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Pengembalian, secara prorata untuk setiap hari
keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan
1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Tata cara dalam pengembalian uang adalah sebagai berikut : alat pembayarannya dilakukan dalam
bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya
dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada
Penjamin Emisi Efek, dimana pemesan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan
Saham dan bukti tanda jati diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian
Saham diajukan oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir
Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun
biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek
atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani) Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Saham

Paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah berakhirnya Tanggal Penjatahan, Perseroan melalui BAE
akan menyampaikan Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada setiap pemesan. Formulir Konfirmasi
Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham.

135
XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dapat diperoleh pada kantor BAE
Perseroan dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai
anggota Bursa Efek selama Masa Penawaran Umum yaitu dari tanggal 3 – 9 Mei 2019. Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT UOB Kay Hian Sekuritas


UOB Plaza, Thamrin Nine, Lt.36
Jl. M.H. Thamrin Kav.8-10
Jakarta 10230
Telepon: (021) 2993 3888
Faksimili: (021) 230 0238

GERAI PENAWARAN UMUM


PT Adimitra Jasa Korpora
Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No.5
Kelapa Gading – Jakarta Utara 14250
Telepon: (021) 2974 5222
Faksimili: (021) 2928 9961

136
XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

137
Halaman ini sengaja dikosongkan
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
Halaman ini sengaja dikosongkan
XIX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN

167
Halaman ini sengaja dikosongkan
S. MANNAN, AIIETLUIISYAH & REKAIT{ Member ol

REGISTERED PUBTIC ACEOUNTANTS INTEG RA :IJ{.i MT PNNATI ONAL@


SIU KAP Nomor: KEP"93/KM,1/2012

Nomor: LAP.0l2lSM.05.A/IIl20l 9

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


KEPADA PEMEGANG SAHAM, DEWAN KOMISARIS, DAN DIREKSI
PT JASNITA TELEKOMINDO TbK

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk dan
entitas anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 3l
Oktober 20I8, 3l Desember 2017,2016 dan 2015, sefta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk
periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 3 I Oktober 2018 dan tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 3l Desember 2017,2016 dan 2015, dan suatu ikhtiiur k"bilukun
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di tndonesia, dan atas
pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan
konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanaku*, urdit berdasarkan
Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami untuk mematuhi ketenfuan etika serta merencanakan dan melaksanakan
audit untuk rnemperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan
konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertirnbangan auditor, tennasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penJrusunan dan penyajianwajar laporan keuangan entitas untuk merancang
prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimaii
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Head Office Branch


Edugatc Building Suite G o Jl. Tebet Timur Dalam VI No. 4,{
Tel : (021) 8379 5800, Fax : (021) 8379 5800
Jl. RS Fatmawati No. 99 Cilandak Barat 12430
169 r Jl. Rawa Bambu Raya 8-6 Pasar Minggu
Tel :(021)7669525,7669082
Fax : (021)75816720 Tel : (021)7883 2340,Fax :(021)78832340
Opini
Menurut opini karni, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk
dan entitas anak tanggal 3 I Oktober 2018, 3 I Desemb er 2017 ,2016 dan 2015 serta kinerja
keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada
tanggal 3l Oktober 2018 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 3 I Desemb er 2017 ,
2016 dan 2015 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Penekanan suatu hal

Seperti dijelaskan pada Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan
komparatif tahun sebelun,nya telah disajikan kembali untuk membukukan kombinasi bisnis
antara entitas sepengendali. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.

Hal lain
Laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk dan entitas anak untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (sebetum disajikan
kernbali), diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan suatu opini tanpa
rnodifikasian atas laporankeuangan tersebut pada tanggal l5 Juni 2017 dan20 Juni 2016.

Sebelurnnya kami telah menerbitkan laporan auditor independen Nomor:


LAP.049/SM.05.AlXIIl21l9 tanggal 17 Desember 2018 dan Nomor:
LAP.006/SM.05.NIIl20l9 tanggal I Februari 2019 atas laporan posisi keuangan
konsolidasian PT Jasnita Telekornindo Tbk dan entitas anak tanggal 31 Oktober 2018,31
Desember 2017 ,2016 dan 2015 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
Iaporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian unfuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal tersebut. Sehubungan dengan rencana Perusahaan atas Penawaran
Umum Saham Perdana (IPO), Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan
konsolidasian tersebut untuk disesuaikan dengan peraturan pasar modal yang berlaku,
dengan tambahan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sebagairnana diungkapkan dalam Catatan 39
atas laporan keuangan konsolidasian.

Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan
dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Jasnita Telekomindo Tbk di Bursa Efek
Indonesia, serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK


S. MANNAN, ARDIA}\SYAH & REKAN

Yazid M. Aleq Bawafi" Ak. M.Bus. CPA.. CA


Nomor Izin Akuntan Publik: AP. 1495
Jakarta, 27 F ebruari 20 19

170
d
JA SNITA
FIRE UP
YOUR
S PEED

communication made simpte ST]RAT PERNYATAAN DIREKSI


TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE SEPULUH BULAN YANG BERAKHIIT PADA TANGGAL 3I
OKTOBER 2OI8 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 'TANGGAL-TANGGAL 3I
DESEMBER 2017, 2016 DAN 201 5
PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN EN'|ITAS ANAK

Kami yang bertandatangan di bawah ini:


L Nama Kennard Junior SetiadikLrrnia
Alarnat Kantor E-trade Building Lt.5
Jl. I(li.Wahid Hasyim No.55 Gondangdia Menteng
Jakarta Pusat 10350
Alamat Rumah Jl. Pluit Sakti II No.30 Pluit Penjaringan
JakartaU1ara74450
Jabatan Direktur Utama

2. Nama lokro Wimantara


Alamat I(antor E-trade Building Lt.5
Jl. Kh.Wahid Hasyirn No.55 Gondangdia Menteng
Jakarta Pusat 10350
Alamat Rumah Jl. Trimaran Permai 2 No.l Kapuk Muara Penjaringan
Jakarta Utara 14460
Jabatan Direktr"rr I(euangan

Menyatakan bahwa:
l.
Bertanggung jawab atas penyusnnan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita
Telekomindo Tbk dan entitas anak.
2. Laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk dan entitas anak telah disusun
dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
3. a. Semua informasidalarn laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk dan
entitas anak telah dimuat secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian PT Jasnita Telekomindo Tbk dan entitas anak tidak
mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan
informasi atau fakta material.
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Jasnita Telekomindo Tbk'dan
entitas anak.

Dernikian pernyataan ini dibuat dengan sebenamya.

Atas narna dan mewakili Direksi


Jakarta, 6 Maret2019

Kennard JuniorSetiadikurnia I'iokroWimantara


Direktur Utama Direktur Keuangan

171
PT JASNITA TELEKoMINDo I E-Trade Building, 7n fl., K.H. Wahid Hasuim No. 55, Jakarta 10350 - lndonesia I ph. (+62) 21 2856 5288 fax. (+62) 21 391 6282 | wwwjasnita,co.id
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman 1/1

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk dan entitas anak


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember
Catatan 31 Oktober 2018 2017 2016 *) 2015 *) 1 Januari 2015 *)

ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 5 4.116.292.866 6.509.881.199 4.908.847.148 2.736.593.685 8.474.191.927
Piutang usaha 6 10.453.270.884 11.345.221.421 5.814.323.506 6.848.303.162 3.631.200.304
Piutang lain-lain 7 14.702.065.522 14.223.706.576 365.707.795 - -
Uang muka 8 1.961.673.212 2.824.263.544 1.625.724.100 1.484.828.655 1.552.507.300
Biaya dibayar dimuka 9 1.530.003.528 782.696.420 316.132.200 339.779.052 255.682.190
Uang muka pajak 22a 809.705.619 916.049.027 1.096.632.949 438.233.796 473.949.527
Jumlah aset lancar 33.573.011.631 36.601.818.187 14.127.367.698 11.847.738.350 14.387.531.248
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi 10 - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Estimasi tagihan restitusi pajak 22d 560.321.405 - - - -
Aset tetap, neto 11 47.148.871.727 13.755.246.664 5.806.099.708 6.468.421.069 9.891.941.059
Aset tak berwujud, neto 12 97.690.333 75.567.000 33.039.000 - -
Piutang lain-lain jangka panjang 13 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 - -
Aset pajak tangguhan 22e 2.211.014.491 1.297.774.457 774.997.780 492.425.172 2.473.743.857
Beban proyek ditangguhkan 14 3.807.867.093 1.113.804.748 13.524.755.386 22.067.131.159 -
Aset lainnya 15 276.010.304 240.010.304 183.910.304 183.910.304 25.526.047.843
Jumlah aset tidak lancar 55.973.813.471 20.889.719.291 24.730.118.294 31.708.887.704 40.388.732.759
JUMLAH ASET 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054 54.776.264.007

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini.

173
Halaman 1/2

PT JASNITA TELEKOMINDO dan entitas anak


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember
Catatan 31 Oktober 2018 2017 2016 *) 2015 *) 1 Januari 2015 *)

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang bank 16 2.568.230.000 - - - 2.062.174.598
Utang usaha 17 23.494.233.383 26.894.378.143 18.828.949.098 21.257.084.681 18.673.359.208
Beban yang masih harus dibayar 18 871.973.894 1.628.612.134 224.167.764 369.074.814 206.722.795
Uang muka pelanggan 19 107.139.268 99.812.837 2.938.094.932 5.178.131.379 5.176.531.730
Jaminan pelanggan 20 125.372.211 125.372.211 125.372.211 132.978.306 138.009.934
Pendapatan yang belum terealisasi 21 3.830.568.839 6.535.625.000 - - -
Utang pajak 22b 1.698.687.454 1.365.782.260 196.339.588 129.724.624 165.294.233
Bagian jangka pendek dari
pinjaman jangka panjang:
Utang pembiayaan 23 4.622.086.400 1.600.000.000 - - -
Utang lainnya 24 2.347.161.525 988.315.465 - 100.000.000 23.300.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 39.665.452.974 39.237.898.050 22.312.923.593 27.166.993.804 26.445.392.498
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang,
setelah dikurangi dengan
bagian jangka pendek:
Utang sewa pembiayaan 23 796.674.000 - - - -
Utang bank - - - - 1.031.087.299
Utang Investasi - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Pinjaman ke pihak berelasi 33 3.128.882.028 1.157.360.875 1.325.800.875 616.453.567 3.168.612.687
Liabilitas imbalan kerja 25 4.460.070.967 4.086.423.006 2.902.380.784 2.869.331.061 2.999.553.811
Jumlah liabilitas jangka panjang 8.385.626.995 7.740.783.881 6.725.181.659 5.982.784.628 9.696.253.797

Jumlah Liabilitas 48.051.079.969 46.978.681.931 29.038.105.252 33.149.778.432 36.141.646.295

EKUITAS
Modal saham - modal dasar
1.830.660.000 saham biasa,
modal ditempatkan dan disetor penuh
457.665.000 saham untuk
tahun 2016 dan 2015, dengan
nilai nominal Rp.100 per saham.
Modal saham - modal dasar
2.440.880.000 saham biasa,
modal ditempatkan dan disetor penuh
610.220.000 saham untuk
tahun 2018, dengan
nilai nominal Rp100 per saham. 61.022.000.000 45.766.500.000 45.766.500.000 45.766.500.000 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Selisih atas kombinasi bisnis
entitas sepengendali 17.870.145.766 - - - -
Saldo laba (Defisit) (37.009.281.081) (39.866.194.239) (36.021.489.134) (33.624.857.435) (25.423.205.697)
Ekuitas proforma dari kombinasi
bisnis entitas sepengendali - 6.620.145.768 1.447.686.155 - -
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja 1.017.763.297 608.245.600 973.442.702 456.666.526 (167.571.969)
Komponen ekuitas lainnya (243.336.734) (243.336.734) (243.336.734) (114.166.631) 41.892.993
Sub-total 42.707.291.248 12.935.360.395 11.972.802.989 12.534.142.460 20.267.615.327
Kepentingan non-pengendali 26 (1.211.546.115) (2.422.504.847) (2.153.422.249) (2.127.294.838) (1.632.997.615)
Jumlah ekuitas 41.495.745.133 10.512.855.547 9.819.380.740 10.406.847.622 18.634.617.712
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 89.546.825.102 57.491.537.478 38.857.485.992 43.556.626.054 54.776.264.007

*) Disajikan kembali (Catatan 4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini.

174
Halaman 2/3

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sepuluh Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018 dan 2017 (tidak diaudit)
dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode sepuluh bulan yang berakhir


pada tanggal 31 Oktober Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017
2018 2017 2016 2015 2014
(tidak diaudit)

PENDAPATAN 27 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560 40.153.428.639

BEBAN POKOK PENDAPATAN 28 60.114.153.318 34.833.298.932 69.157.509.538 46.987.345.029 42.407.435.297 33.813.171.509

LABA KOTOR 32.020.432.082 4.591.623.203 21.654.776.175 8.969.774.369 1.574.156.263 6.340.257.130

BEBAN USAHA
Pemasaran 29 2.538.233.670 245.445.024 1.013.595.233 123.115.345 119.993.081 296.990.794
Umum dan administrasi 30 24.408.881.558 9.423.650.166 17.958.405.815 10.244.490.571 8.334.982.657 7.771.695.724
Jumlah Beban Usaha 26.947.115.228 9.669.095.190 18.972.001.048 10.367.605.916 8.454.975.738 8.068.686.518

LABA (RUGI) USAHA 5.073.316.854 (5.077.471.987) 2.682.775.127 (1.397.831.547) (6.880.819.475) (1.728.429.388)

PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA


Pendapatan bunga - bersih 31 149.931.148 41.689.394 55.877.131 56.859.116 41.192.539 378.579.432
Beban keuangan dan administrasi bank 31 (740.894.432) (30.625.168) (111.941.610) (35.468.481) (42.423.667) (66.512.539)
Laba (Rugi) selisih kurs 31 (634.912) 3.578.082 3.606.878 (7.739.880) (34.110.920) (8.593.280)
Pendapatan lainnya 31 (226.074.123) 105.289 (636.849.913) 114.688.473 5.572.480 (223.632.545)
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain-lain (817.672.319) 14.747.597 (689.307.514) 128.339.228 (29.769.568) 79.841.068
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 4.255.644.535 (5.062.724.390) 1.993.467.613 (1.269.492.319) (6.910.589.043) (1.648.588.320)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Pajak kini 22c (1.127.187.653) - (1.434.230.230) - -
Pajak tangguhan 22c 913.240.033 - 522.776.678 90.745.302 41.397.002 171.575.922
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (213.947.620) - (911.453.552) 90.745.302 41.397.002 171.575.922
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN
PROFORMA 4.041.696.915 (5.062.724.390) 1.082.014.061 (1.178.747.017) (6.869.192.041) (1.477.012.398)
Dampak penyesuaian proforma atas laba
bersih periode berjalan - 5.172.459.614 (2.415.730) -
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041) (1.477.012.398)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
POS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI
LEBIH LANJUT KE LABA RUGI
Pengukuran kembali laba atas
liabilitas imbalan kerja 435.692.672 - (388.539.256) 549.806.748 664.137.692 (178.282.598)
(Beban) / manfaat pajak penghasilan
terkait - - - (137.426.216) (166.034.423) 44.570.650
435.692.672 - (388.539.256) 412.380.532 498.103.269 (133.711.948)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772) (1.610.724.346)

175
Halaman 2/4

PT JASNITA TELEKOMINDO DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sepuluh Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018 dan 2017 (tidak diaudit)
dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode sepuluh bulan yang berakhir


pada tanggal 31 Oktober Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017
2018 2017 2016 *) 2015 *) 2014
(tidak diaudit)

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk 2.856.913.158 (4.758.572.648) (3.844.705.109) (1.105.661.193) (6.456.513.695) (1.388.278.377)
Kepentingan nonpengendali 1.184.783.757 (304.151.742) (245.740.444) (70.670.094) (412.678.346) (88.734.021)
Jumlah 4.041.696.915 (5.062.724.390) (4.090.445.553) (1.176.331.287) (6.869.192.041) (1.477.012.398)
Laba (rugi) penghasilan komprehensif tahun berjalan
yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 3.164.886.802 (4.758.572.648) (4.209.902.211) (718.055.120) (5.988.334.824) (1.513.957.353)
Kepentingan nonpengendali 1.312.502.785 (304.151.742) (269.082.598) (45.895.635) (382.753.948) (96.766.993)
Jumlah 4.477.389.587 (5.062.724.390) (4.478.984.809) (763.950.755) (6.371.088.772) (1.610.724.346)

LABA NETO PER SAHAM DASAR DIATRIBUSIKAN


KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 8,55 (11,06) (8,94) (2,57) (15,01) (3,23)

*) Disajikan kembali (Catatan 4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian ini.

176
Halaman 3/5

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk dan entitas anak


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sepuluh Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018 dan 2017 (tidak diaudit)
dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk


Pengukuran Ekuitas proforma
Modal ditempatkan Tambahan modal Kombinasi bisnis kembali liabilitas dari kombinasi Laba (Rugi) Kepentingan Non-
Saldo Laba Sub-total Ekuitas, Neto
dan disetor penuh disetor, Neto entitas sepengendali imbalan pasca bisnis entitas Komprehensif lain pengendali
Catatan kerja sepengendali
Saldo 1 Januari 2015 45.766.500.000 50.000.000 - (167.571.969) - (25.423.205.697) 41.892.993 20.267.615.327 (1.632.997.615) 18.634.617.712
Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis
entitas sepengendali - - - - - - - - - -
Laba (Rugi) bersih tahun berjalan - - - - - (8.201.651.738) (156.059.624) (8.357.711.362) (534.196.420) (8.891.907.782)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja - - - 624.238.495 - - - 624.238.495 39.899.197 664.137.692
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 45.766.500.000 50.000.000 - 456.666.526 - (33.624.857.435) (114.166.631) 12.534.142.460 (2.127.294.838) 10.406.847.622
Koreksi Saldo Laba - - - - - (1.600.252.088) - (1.600.252.088) - (1.600.252.088)
Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis
entitas sepengendali - - - - 1.447.686.155 - - 1.447.686.155 - 1.447.686.155
Laba (Rugi) bersih tahun berjalan - - - - - (796.379.611) (129.170.103) (925.549.714) (59.157.983) (984.707.697)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja - - - 516.776.176 - - - 516.776.176 33.030.572 549.806.748
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 45.766.500.000 50.000.000 - 973.442.702 1.447.686.155 (36.021.489.133) (243.336.734) 11.972.802.989 (2.153.422.249) 9.819.380.740
Laba (Rugi) untuk periode dari tanggal 1 Januari
2017 sampai tanggal 31 Oktober 2017 - - - - - (4.758.572.648) - (4.758.572.648) (304.151.742) (5.062.724.390)
Laba (Rugi) bersih tahun berjalan - - - - - - - - - -
Saldo pada tanggal 31 Oktober 2017 45.766.500.000 50.000.000 - 973.442.702 (40.780.061.781) (243.336.734) 7.214.230.342 (2.457.573.992) 4.756.656.350
Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis
entitas sepengendali - - - - 5.172.459.613 - - 5.172.459.613 - 5.172.459.613
Laba (Rugi) bersih tahun berjalan - - - - - 913.867.542 - 913.867.542 58.411.298 972.278.840
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja - - - (365.197.102) - - - (365.197.102) (23.342.154) (388.539.256)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2017 45.766.500.000 50.000.000 - 608.245.600 6.620.145.768 (39.866.194.239) (243.336.734) 12.935.360.394 (2.422.504.847) 10.512.855.547
Setoran Modal 26 15.255.500.000 - - - - - - 15.255.500.000 - 15.255.500.000
Selisih entitas sepengendali - - 17.870.145.766 - - - - 17.870.145.766 - 17.870.145.766
Pembalik atas proforma modal
yang timbul dari kombinasi
bisnis entitas sepengendali - - - - (6.620.145.768) - - (6.620.145.768) - (6.620.145.768)
Laba (Rugi) bersih tahun berjalan 2.856.913.158 2.856.913.158 1.184.783.757 4.041.696.915
Pengukuran kembali liabilitas -
imbalan pasca kerja - - - 409.517.697 - - - 409.517.697 26.174.975,18 435.692.672
Saldo pada tanggal 31 Oktober 2018 26 61.022.000.000 50.000.000 17.870.145.766 1.017.763.297 - (37.009.281.081) (243.336.734) 42.707.291.247 (1.211.546.115) 41.495.745.133

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.

177
Halaman 4/51

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk dan entitas anak


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Periode Sepuluh Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018 dan 2017 (tidak diaudit)
dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Periode sepuluh bulan yang berakhir


pada tanggal 31 Oktober Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017
Catatan 2018 (tidak diaudit) 2017 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan 6, 22 95.315.918.939 54.375.263.489 74.900.454.917 57.390.195.636 43.959.139.074
Pembayaran kas kepada pemasok 17 (61.852.397.388) (33.131.950.405) (41.852.276.276) (34.979.375.872) (30.264.067.380)
Pembayaran kas kepada karyawan 18, 30 (15.621.434.419) (6.733.292.850) (10.213.207.543) (6.509.475.067) (5.817.850.268)
Pembayaran untuk beban operasional 30 (16.294.168.379) (12.878.529.733) (19.172.265.999) (11.745.883.607) (7.095.164.382)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan 22 (4.237.141.730) (794.333.914) (877.608.536) (638.465.105) (35.569.609)
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasional (2.689.222.978) 837.156.587 2.785.096.564 3.516.995.985 746.487.435

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI:
Penerimaan kas dari pencairan deposito 5 - - - - 5.000.000.000
Pembelian aset tetap 11 (30.253.264.952) (2.041.065.253) (2.567.222.512) (3.370.849.830) (415.364.660)
Pembelian aset tak berwujud 12 (30.000.000) (48.400.000) (48.400.000) (33.240.000) -
Arus kas bersih yang diperoleh dari/
(dipergunakan untuk) aktivitas investasi (30.283.264.952) (2.089.465.253) (2.615.622.512) (3.404.089.830) 4.584.635.340

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN:
Tambahan Modal disetor entitas anak 26 28.505.500.000 - - 1.450.000.000
Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) 23 3.973.399.596 - 1.600.000.000 - (3.093.261.897)
Penerimaan dari /(pembayaran untuk)
piutang lainnya 33 100.000.000 106.000.000 - (100.000.000) 76.700.000
Penerimaan dari /(pembayaran untuk)
pihak-pihak berelasi (2.000.000.000) - (168.440.000) 709.347.308 (2.552.159.120)
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk
aktivitas pendanaan 30.578.899.596 106.000.000 1.431.560.000 2.059.347.308 (5.568.721.017)

(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas (2.393.588.334) (1.146.308.666) 1.601.034.051 2.172.253.463 (237.598.242)

Kas dan setara kas pada awal tahun 6.509.881.199 4.908.847.148 4.908.847.148 2.736.593.685 2.974.191.927

Kas dan setara kas pada akhir tahun 5 4.116.292.866 3.762.538.481 6.509.881.199 4.908.847.148 2.736.593.685

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.

178
Halaman 5/1

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Jasnita Telekomindo (Perusahaan) didirikan pada tanggal 25 Januari 1996 sesuai dengan akta no. 119 yang dibuat dihadapan Notaris Agus Madjid,
S.H., yang kemudian diubah berdasarkan akta no. 45 tanggal 14 Agustus 1996 yang dibuat dihadapan Notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta akta
perubahannya telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputuan No.C2-8554.HT.01.01.Th.96 tanggal 22 Agustus 1996.
Kemudian berdasarkan akta No.103 tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat dihadapan Notary FX. Budi Santoso Isbandi, S.H., disetujui adanya
peningkatan modal dasar Perusahaan dari sebelumnya sebesar Rp30.600.000.000 menjadi Rp183.066.000.000. Peningkatan modal dasar ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusannya No.W7-04698.HT.01.04.Th.2007 tanggal
26 April 2007.

Pada tahun 2008, berdasarkan akta No.2 tanggal 15 Januari 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Zainuddin Thohir, S.H., Perusahaan telah menyesuaikan
anggaran dasarnya sesuai dengan UU No.40/2007 tentang Perusahaan Terbatas, dan perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusannya No. AHU-06126.AH.01.02.Th.08 tanggal 8 Februari 2008.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir adalah Akta No.8 tanggal 14 Oktober 2016 dihadapan Yudha
Setyagraha Tedianto, SH., MM., M.Kn., yang didalamnya telah disetujui perubahan susunan direktur dan komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah
dilaporkan ke Bagian Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-AH.01.03-0092297 tanggal
23 Oktober 2016.

b. Kegiatan Usaha
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah melakukan usaha dalam bidang penyediaan jaringan tetap telekomunikasi digital dan penyediaan jasa-jasa
penunjang lainnya. Domisili kantor pusat Perusahaan adalah di Jakarta Pusat dan beralamat di E-Trade Building Lantai 5, Jl. Wahid Hasyim No.55, Jakarta
Pusat, 10350. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1997.
Entitas induk Perusahaan adalah PT Persada Inti Sejahtera yang didirikan dan berdomisili di Jakarta, sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham
tanggal 11 Januari 2017 di hadapan notaris Indra Gunawan di Jakarta.
Perusahaan menjalankan usahanya, memiliki izin-izin sebagai berikut:
- Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Kartu Panggil dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 258/DIRJEN/2004 tanggal 14 September 2004.
- Izin Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi No. 2176/DJPT.4/KOMINFO/12/2009 wilayah
Sulawesi Utara dengan jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak 18 November 2009.
- Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Service Provider /ISP) dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2014.
- Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 1077 Tahun
2014 tanggal 24 Desember 2014.
- Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi (Call Center ) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik
Indonesia No. 483 Tahun 2018 tanggal 23 Mei 2018.

c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak


Laporan keuangan konsolidasian 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya
(bersama dengan Perusahaan selanjutnya disebut sebagai Grup) yang dimiliki lebih dari 50%, secara langsung dan tidak langsung, dengan rincian sebagai
berikut:
Prosentase Kepemilikan Jumlah Aset
Mulai 31 Oktober, 31 Desember 31 Oktober, 31 Desember
Entitas Anak Domisili Jenis Usaha Operasi 2018 2017 2016 2018 2017 2016
PT Karta Indonesia
Global "KIG" Jakarta Periklanan 2016 51% - - 423.196.226 162.851.981 14.476.862
Berdasarkan Akta Notaris Bonifasius S. Wibowo, S.H., M.Kn., No. 10 tanggal 15 Oktober 2018, yang telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0254463 tanggal 18 Oktober 2018, para pemegang saham PT Karta Indonesia Global
menyetujui pengalihan saham sebesar 7.395 lembar saham ke PT Jasnita Telekomindo.
Pengalihan usaha KIG ke PT Jasnita Telekomindo telah disetujui pemegang saham masing-masing perusahaan secara sirkuler pada tanggal yang sama 20
Oktober 2018 yang diaktakan dengan Akta No. 19 dari notaris yang sama dan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0022458.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 22 Oktober 2018. Pengalihan aset maupun
kewajiban KIG ke PT Jasnita Telekomindo dicatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method) sesuai dengan PSAK 38 (Revisi
2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

179
Halaman 5/2

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan)
Berikut ini adalah informasi keuangan PT Karta Indonesia Global pada tanggal akuisisi:
31 Oktober 2018
Aset 42.319.622.626
Liabilitas (5.914.666.024)
Laba tahun berjalan entitas anak (3.234.810.836)
Aset neto 33.170.145.766
Nilai nominal akuisisi saham PT Karta Indonesia Global (15.300.000.000)
Selisih atas transaksi bisnis entitas sepengendali 17.870.145.766
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Oktober 2018, 31 Desember 2017 dan 2016


Dewan Komisaris:
Komisaris utama Sugiharto Setiadi Kurnia
Dewan Direksi:
Direktur utama Elizabeth Prasetyo Utomo
Direktur Welly Kosasih
Direktur Kennard Junior Setiadikurnia
Direktur Ronald Adrianta
31 Desember 2015
Dewan Komisaris:
Komisaris utama Sugiharto Setiadi Kurnia
Dewan Direksi:
Direktur utama Semuel Abrijani Pangarepan
Direktur Lie Felix Iriantony
Direktur Welly Kosasih
Direktur Elizabeth Prasetyo Utomo
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris perusahaan, Komite audit dan satuan kerja audit internal terakhir bisa dilihat di catatan nomor 38.
Pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, Grup mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 87 karyawan, 85 karyawan,
73 karyawan dan 73 karyawan (tidak diaudit).

e. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan telah setuju untuk diterbitkan kembali, yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh
Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Februari 2019.

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia, dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1
Januari 2013.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2015), "Penyajian Laporan
Keuangan".
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian, dan kecuali akun-akun tertentu yang ditentukan basis pengukurannya seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian yang relevan.
Tahun buku Grup adalah tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.

180
Halaman 5/3

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Entitas anak merupakan semua entitas dimana Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas
tersebut dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Dengan demikian, suatu entitas
dianggap sebagai entitas anak jika dan hanya jika Grup memiliki kekuasaan atas entitas tersebut, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan entitas tersebut dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas entitas tersebut untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil
Grup.

Entitas anak dikonsolidasikan mulai dari tanggal pengendalian beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan dari tanggal hilangnya
pengendalian.
Kepentingan non-pengendali (“KNP”) mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung
maupun tidak langsung kepada pemilik entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk.

Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain (“OCI”) diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Grup dan KNP, meskipun hal
tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
i. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill ) dan liabilitas entitas anak;
ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai laba rugi; dan
vii. mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi dalam
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

c. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan,
diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur
KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan dalam beban administrasi.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil
alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif
melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada
pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui sebagai laba atau rugi.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan,
diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur
KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Biaya- biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan dalam beban umum dan administrasi.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi
setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur
kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali


Berdasarkan PSAK 38, oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas
bisnis yang dipertukarkan, transaksi tersebut diakui pada nilai tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Dalam menerapkan metode penyatuan
kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode
komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas
sepengendali, jika ada, dengan nilai tercatat bisnis tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor, Neto” pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.

181
Halaman 5/4

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


e. Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh
signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto dan penerimaan
dividen dari penerima modal sejak tanggal perolehan.
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan
yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai,
dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.

f. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, yang tidak
dibatasi penggunaannya dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan, dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
dan perjanjian fasilitas kredit lainnya.

g. Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
i. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah
pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki
pengendalian bersama atas Grup;
ii. suatu pihak yang berelasi dengan Grup;
iii. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;
iv. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
v. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
vi. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada
beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
vii suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja karyawan dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

i. Aset Tak berwujud


Aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada pengakuan awal sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud
dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Aset tak berwujud adalah berupa paten, hak cipta dan hak merek, termasuk seluruh biaya langsung terkait persiapan untuk tujuan penggunaan, diamortisasi
dengan metode garis lurus selama 4 (empat) sampai 10 (sepuluh) tahun.
j. Aset Tetap
Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, amortisasi dan kerugian penurunan nilai.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus, dengan estimasi umur manfaat sebagai berikut:
Kelompok Aset Tetap Tahun Tarif
Peralatan telekomunikasi 5 20%
Inventaris kantor 5 20%
Peralatan bracket 8 12,5%
Peralatan dan perabot kantor 5 20%
Kendaraan 5 20%
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Beban
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa
depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya bagi Grup dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait,
jika ada.

182
Halaman 5/5

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


k. Penurunan Nilai Aset non-Keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,
maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut untuk menentukan kerugian penurunan nilai (jika ada). Jika tidak mungkin mengestimasi
jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan secara individual, Grup akan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset ("UPK").

Estimasi jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Ketika
jumlah terpulihkan suatu aset non-keuangan (UPK) di bawah nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya dan
kerugian penurunan nilai yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

l. Sewa
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee ,
dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas,
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada
laba rugi.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa
pakai aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode
yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa kembali ditangguhkan dan
diamortisasi selama masa sewa.

Sewa Operasi - sebagai Lessee


Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban di tahun berjalan pada operasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama masa sewa.

m. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah
pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap periode pelaporan.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diukur pada nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pengukuran Selanjutnya
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar
aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (”SBE”), dan
keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, atau melalui proses amortisasi.

Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih
dihapuskan pada saat teridentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-
paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan
serupa, terjadi bila:

183
Halaman 5/6

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


m. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan
Penghentian Pengakuan
- hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
- Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar
arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila: (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut; atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak
mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.

Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak
mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset
keuangan tersebut.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang
ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang menggambarkan hak dan kewajiban
Grup yang ditahan.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima,
termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara
langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian), dan peristiwa
kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau
tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti
meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai
kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto
untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga
yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.

Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Grup
tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Grup menetapkan klasifikasi
atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

184
Halaman 5/7

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


m. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek,
utang bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi.

Pengukuran Selanjutnya
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
Pada tanggal pelaporan, beban bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar.
Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban pembiayaan dalam laba rugi.
Penghentian Pengakuan
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai
penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba
rugi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Pengukuran Nilai Wajar


Grup mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan pada nilai wajar, dan aset dan liabilitas yang diakuisisi pada kombinasi bisnis. Grup juga
mengukur jumlah terpulihkan dari UPK tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas
terjadi:
i. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut, atau
ii. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Grup.
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

n. Imbalan Kerja Karyawan


Grup mencatat penyisihan imbalan kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria
metode “Projected Unit Credit ”.
Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara:
i. ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi, dan
ii. ketika Grup mengakui biaya restruktrurisasi atau imbalan terminasi terkait.
Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Grup mengakui perubahan berikut pada
kewajiban obligasi neto pada akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:
i. Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian tidak rutin, dan
ii. Beban atau penghasilan bunga neto.

185
Halaman 5/8

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


o. Perpajakan
Pajak Final
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto
transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut, pelaku transaksi mengalami kerugian.
Pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. Oleh karena itu, Grup memutuskan untuk
menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan bunga sebagai bagian dari “Beban Operasi Lainnya” (Catatan 31) pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Pajak Kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas
perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan
atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian bagian yang tidak dikenakan pajak atau
tidak dapat dikurangkan.
Kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan dari periode pajak sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan, Neto” dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar
laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal
mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Pada setiap tangal pelaporan, Grup mengakui kembali aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui dan mengakuinya apabila besar kemungkinan
laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan
berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama.
Pajak Pertambahan Nilai
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), kecuali PPN yang berasal dari pembelian aset yang tidak
dapat dikreditkan. Dalam hal ini, PPN diakui sebagai bagian dari aset.
PPN masukan dan PPN keluaran saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas PPN tersebut.
p. Pengakuan Pendapatan dan Biaya
i. Jasa Interkoneksi
Pendapatan dari jasa interkoneksi diakui berdasarkan penggunaan actual selama periode berjalan.
ii. Jasa non koneksi
Pendapatan dari jasa non keneksi, seperti biaya bulanan dan jasa nilai tambah lainnya, diakui sesuai dengan tagihan bulanan selama periode berjalan.
iii. Jasa internet
Pendapatan dari jasa internet diakui dengan basis bulanan sesuai dengan harga yang telah disepakati antara pelanggan dan Perusahaan.
iv. Lainnya
Pendapatan dari proyek-proyek telekomunikasi diakui pada saat proyek tersebut telah selesai atau secara signifikan telah diserahkan kepada pemilik
proyek.
v. Beban
Beban diakui berdasarkan sesuai manfaatnya atau dasar akrual.
q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata
uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh
ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

186
Halaman 5/9

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
Grup menggunaan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian interim sebagai acuan kurs, sesuai dengan peraturan VIII.G.7
tentang kurs yang wajib digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia. Sumber data kurs tengah Bank Indonesia adalah website Bank Indonesia. Sumber:
https://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata
uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan liabilitas dari entitas anak luar negeri yang dicatat dengan menggunakan mata uang selain Rupiah sebagai mata uang
fungsionalnya, dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Akun-akun pendapatan dan
biaya dijabarkan dengan menggunakan kurs tukar rata-rata untuk tahun tersebut. Selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan ke akun “Penghasilan
(Rugi) Komprehensif Lain” dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Kurs yang digunakan Grup adalah sebagai berikut:


31 Oktober, 31 Desember,
2018 2017 2017 2016 2015
1 Dolar Amerika/Rupiah 15.227 13.572 13.548 13.436 13.795
1 Dolar Singapura/Rupiah 10.989 9.969 10.133 9.299 9.751
r. Provisi
Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya
penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah
liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk
menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.

s. Laba (rugi) Per Saham


Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa
yang dilutif.

t. Informasi Segmen
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam
menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat
dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

u. Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan


Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika
ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian jika material.

v. Standar Akuntansi, Amandemen dan Penyesuaian yang telah Diterbitkan tetapi Belum Berlaku Efektif
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”),
tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar,
amandemen dan penyesuaian tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
- PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsi dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan
- PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020.
- ISAK 33: Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi, amandemen dan penyesuaian tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan
keuangan konsolidasian Grup.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING


Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya.

187
Halaman 5/10

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional dari entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata
uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55
terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
Sewa
Sewa Operasi
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa outlet dan gudang. Grup mengevaluasi apakah
terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat
pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset..
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa outlet dan gudang yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan
sebagai sewa operasi.
Sewa Pembiayaan
Grup mempunyai perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee . Grup telah menentukan bahwa berdasarkan evaluasi syarat dan ketentuan perjanjian
sewa, lessee telah memindahkan semua risiko signifikan dan pemilikan aset sewa kepada lessor .
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasinya pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Cadangan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang


Grup mengevaluasi akun-akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup
mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha.

Imbalan Kerja Karyawan


Penentuan kewajiban dan biaya liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Grup diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Walaupun
Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan neto.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat ekonomis tersebut merupakan masa manfaat ekonomis yang secara
umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Amortisasi Aset Tak berwujud


Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tak berwujud berdasarkan faktor-faktor yang relevan, antara lain, kondisi teknis dan
perkembangan teknologi di masa depan. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak
akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan
pajak penghasilan badan.

188
Halaman 5/11

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia
sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat
diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Cadangan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan
Cadangan penurunan nilai dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi
fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.
Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Estimasi dan Asumsi
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
atau nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut,
Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau
indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset non-keuangan pada tanggal 31 Oktober 2018, 31
Desember 2017, 2016 dan 2015.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA


Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1c, sesuai akta Notaris Bonifasius S. Wibowo, S.H., M.Kn., No. 10 tanggal 15 Oktober 2018, yang telah diterima oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0254463 tanggal 18 Oktober 2018, para pemegang saham PT
Karta Indonesia Global menyetujui pengalihan saham sebesar 7.395 lembar saham ke PT Jasnita Telekomindo. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis
antara entitas sepengendali dan diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2017, 2016 dan 2015 telah digabung dan disajikan kembali untuk mencerminkan seolah-olah entitas anak telah dikonsolidasikan oleh Perusahaan
sejak 1 Januari 2016/31 Desember 2015 untuk membukukan kombinasi bisnis antara entitas sepengendali. Untuk tujuan penyajian, ekuitas entitas anak pada
tanggal 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 disajikan dalam akun ”Ekuitas proforma dari kombinasi bisnis entitas sepengendali” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.

Ikhtisar laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

31 Desember 2017
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 3.067.025.724 2.942.855.475 500.000.000 6.509.881.199
Deposito 500.000.000 - (500.000.000) -
Piutang usaha - bersih 4.809.596.421 6.535.625.000 - 11.345.221.421
Piutang Lain-lain 16.133.772.694 250.000 (1.910.316.118) 14.223.706.576
Uang muka 2.742.899.363 119.546.000 (38.181.819) 2.824.263.544
Biaya dibayar dimuka 415.463.079 367.233.339 - 782.696.420
Uang muka pajak 1.465.975.167 - (549.926.140) 916.049.027
Jumlah aset lancar 29.134.732.448 9.965.509.814 (2.498.424.077) 36.601.818.187

189
Halaman 5/12

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2017
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi 2.497.000.000 - - 2.497.000.000
Aset tetap, neto 7.639.623.923 6.115.622.741 - 13.755.246.664
Aset takberwujud, net - 75.567.000 - 75.567.000
Piutang lain-lain jangka panjang - - 1.910.316.118 1.910.316.118
Aset pajak tangguhan 4.326.018.901 72.398.517 (3.100.642.961) 1.297.774.457
Beban yang ditangguhkan - - 1.113.804.748 1.113.804.748
Aset lainnya 8.683.175.449 56.100.000 (8.499.265.145) 240.010.304
Jumlah aset tidak lancar 23.145.818.273 6.319.688.258 (8.575.787.240) 20.889.719.291
JUMLAH ASET 52.280.550.721 57.491.537.478
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang usaha 26.025.436.143 868.942.000 - 26.894.378.143
Beban yang masih harus dibayar 400.562.134 1.228.050.000 - 1.628.612.134
Uang muka pelanggan 99.812.837 - - 99.812.837
Jaminan pelanggan 125.372.211 - - 125.372.211
Pendapatan Yang Belum Terealisasi - 6.535.625.000 - 6.535.625.000
Utang pajak 343.553.699 1.022.228.561 - 1.365.782.260
Utang pembiayaan 1.600.000.000 - - 1.600.000.000
Utang lainnya 988.315.465 - - 988.315.465
Jumlah liabilitas jangka pendek 29.583.052.489 9.654.845.561 - 39.237.898.050
Liabilitas jangka panjang
Utang Investasi 2.497.000.000 - - 2.497.000.000
Pinjaman ke pihak berelasi 1.157.360.875 - - 1.157.360.875
Liabilitas imbalan kerja 4.076.216.257 10.206.749 - 4.086.423.006
Jumlah liabilitas jangka panjang 7.730.577.132 10.206.749 - 7.740.783.881
JUMLAH LIABILITAS 37.313.629.621 9.665.052.310 46.978.681.931
EKUITAS
Modal 45.766.500.000 - - 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 - - 50.000.000
Saldo Laba (Defisit) (29.457.189.155) 5.170.145.769 (15.579.150.790) (39.866.194.239)
Ekuitas proforma dari kombinasi
bisnis entitas sepengendali - - 6.620.145.768 6.620.145.768
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja - - 608.245.600 608.245.600
Komponen ekuitas lainnya 364.813.102 - (608.149.837,00) (243.336.735)
Sub-total 16.724.123.947 5.170.145.769 (8.958.909.259) 12.935.360.394
Kepentingan non-pengendali (1.757.202.847) - (665.302.000) (2.422.504.847)
JUMLAH EKUITAS 14.966.921.100 10.512.855.547
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 52.280.550.721 57.491.537.478

190
Halaman 5/13

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2016
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 3.383.731.882 1.025.115.266 500.000.000 4.908.847.148
Deposito 500.000.000 - (500.000.000) -
Piutang usaha - bersih 5.814.323.507 - - 5.814.323.506
Piutang Lain-lain 1.910.316.118 365.707.795 (1.910.316.116) 365.707.795
Uang muka 1.663.905.919 - (38.181.819) 1.625.724.100
Biaya dibayar dimuka 316.132.200 - - 316.132.200
Uang muka pajak 1.096.632.952 - - 1.096.632.949
Jumlah aset lancar 14.685.042.577 1.390.823.061 (1.948.497.935) 14.127.367.698
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi - - 2.497.000.000 2.497.000.000
Aset tetap, neto 5.782.377.500 23.722.208 - 5.806.099.708
Aset takberwujud, net - 33.039.000 - 33.039.000
Piutang lain-lain jangka panjang - - 1.910.316.116 1.910.316.116
Aset pajak tangguhan 2.302.425.522 101.886 (1.527.529.628) 774.997.780
Beban yang ditangguhkan - - 13.524.755.386 13.524.755.386
Aset lainnya 21.094.126.087 - (20.910.215.783) 183.910.304
Jumlah aset tidak lancar 29.178.929.109 56.863.094 (4.505.673.909) 24.730.118.294
JUMLAH ASET 43.863.971.687 38.857.485.992
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang usaha 18.828.949.099 - - 18.828.949.099
Beban yang masih harus dibayar 224.167.767 - - 224.167.767
Uang muka pelanggan 2.938.094.932 - - 2.938.094.932
Jaminan pelanggan 125.372.211 - - 125.372.211
Utang pajak 196.339.589 - - 196.339.589
Jumlah liabilitas jangka pendek 22.312.923.598 - - 22.312.923.598
Liabilitas jangka panjang
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi dengan bagian jangka pendek:
Utang pembiayaan 1.325.800.875 - - 1.325.800.875
Utang Investasi - - 2.497.000.000 2.497.000.000
Liabilitas imbalan kerja 2.902.380.784 - - 2.902.380.784
Jumlah liabilitas jangka panjang 4.228.181.659 - 2.497.000.000 6.725.181.659
JUMLAH LIABILITAS 26.541.105.257 29.038.105.257
EKUITAS
Modal 45.766.500.000 - - 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 - - 50.000.000
Saldo Laba (Defisit) (29.270.303.538) (2.313.845) (6.748.871.746) (36.021.489.134)
Ekuitas proforma dari kombinasi
bisnis entitas sepengendali - - 1.447.686.155 1.447.686.155
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasca kerja - - 973.442.702 973.442.702
Komponen ekuitas lainnya 776.669.968 - (1.020.006.702) (243.336.734)
Sub-total 17.322.866.430 (2.313.845) (5.347.749.591) 11.972.802.989
Kepentingan non-pengendali - - (2.153.422.254) (2.153.422.254)
JUMLAH EKUITAS 17.322.866.430 9.819.380.735
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 43.863.971.687 38.857.485.992

191
Halaman 5/14

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2015
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas 2.236.593.745 - 500.000.000 2.736.593.685
Deposito 500.000.000 - (500.000.000) -
Piutang usaha - bersih 6.848.303.162 - - 6.848.303.162
Uang muka 1.523.010.474 - (38.181.819) 1.484.828.655
Biaya dibayar dimuka 339.779.052 - - 339.779.052
Uang muka pajak 438.233.796 - - 438.233.796
Jumlah aset lancar 11.885.920.229 - (38.181.819) 11.847.738.350
Aset tidak lancar
Penyertaan pada entitas asosiasi - - 2.497.000.000 2.497.000.000
Aset tetap, neto 6.468.421.069 - - 6.468.421.069
Aset pajak tangguhan 2.349.106.436 - (1.856.681.264) 492.425.172
Beban yang ditangguhkan - - 22.067.131.159 22.067.131.159
Aset lainnya 28.708.546.582 - (28.524.636.278) 183.910.304
Jumlah aset tidak lancar 37.526.074.087 - (5.817.186.383) 31.708.887.704
JUMLAH ASET 49.411.994.316 43.556.626.054
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabitas jangka pendek
Utang usaha 21.257.084.681 - - 21.257.084.681
Beban yang masih harus dibayar 369.074.818 - - 369.074.818
Uang muka pelanggan 5.178.131.379 - - 5.178.131.379
Jaminan pelanggan 132.978.306 - - 132.978.306
Pendapatan Yang Belum Terealisasi 129.724.624 - - 129.724.624
Utang lainnya 100.000.000 - - 100.000.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 27.166.993.808 - - 27.166.993.808
Liabilitas jangka panjang
Utang Investasi - - 2.497.000.000 2.497.000.000
Pinjaman ke pihak berelasi 616.453.567 - - 616.453.567
Liabilitas imbalan kerja 2.869.331.061 - - 2.869.331.061
Jumlah liabilitas jangka panjang 3.485.784.628 - 2.497.000.000 5.982.784.628
JUMLAH LIABILITAS 30.652.778.436 33.149.778.436
EKUITAS
Modal 45.766.500.000 - - 45.766.500.000
Tambahan modal disetor 50.000.000 - - 50.000.000
Saldo Laba (Defisit) (27.421.675.441) - 6.203.181.935 (33.624.857.435)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasca kerja - - (456.666.526) 456.666.526
Komponen ekuitas lainnya 364.391.321 - 478.557.952 (114.166.631)
Sub-total 18.759.215.880 - 6.225.073.361 12.534.142.460
Kepentingan non-pengendali - - 2.127.294.842 (2.127.294.842)
JUMLAH EKUITAS 18.759.215.880 10.406.847.618
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 49.411.994.316 43.556.626.054

192
Halaman 5/15

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2017
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan 68.561.035.713 22.251.250.000 - 90.812.285.713
Beban Pokok Pendapatan 57.752.562.207 11.404.947.331 - 69.157.509.538
LABA KOTOR 10.808.473.506 10.846.302.669 - 21.654.776.175
Beban pemasaran 331.316.954 682.278.279 - 1.013.595.233
Beban umum dan administrasi 14.994.333.809 2.964.072.006 - 17.958.405.815
LABA USAHA (4.517.177.257) 7.199.952.384 - 2.682.775.127
PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA
Pendapatan bunga - bersih 49.119.292 6.757.839 - 55.877.131
Beban keuangan dan administrasi bank (81.938.226) (30.003.384) - (111.941.610)
Rugi selisih kurs 3.461.586 145.292 - 3.606.878
Pendapatan lainnya 5.609.006 (642.458.919) - (636.849.913)
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain (23.748.342) (665.559.172) - (689.307.514)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini - (1.434.230.230) - (1.434.230.230)
Pajak tangguhan 2.023.593.379 72.296.632 (1.573.113.333) 522.776.678
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK
PENYESUAIAN PROFORMA (2.517.332.220) 5.172.459.614 (1.573.113.333) 1.082.014.060
Dampak penyesuaian proforma atas laba
bersih periode berjalan - - 5.172.459.614 5.172.459.614
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN (2.517.332.220) 5.172.459.614 3.599.346.281 (4.090.445.553)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja (388.539.256) - - (388.539.256)
Pajak penghasilan terkait - - - -
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (388.539.256) - - (388.539.256)
LABA KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN (2.905.871.476) 5.172.459.614 (4.478.984.809)
Laba bersih periode berjalan diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk - 4.861.715.342 - (3.844.705.109)
Kepentingan non-pengendali - 310.744.272 - (3.844.705.109)
Jumlah - 5.172.459.614 - (7.689.410.218)
Laba (rugi) penghasilan komprehensif
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk - 4.861.715.342 - (4.209.902.211)
Kepentingan nonpengendali - 310.744.272 - (269.082.598)
Jumlah - 5.172.459.614 - (4.478.984.809)

193
Halaman 5/16

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2016
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan 55.957.119.398 - - 55.957.119.398
Beban Pokok Pendapatan 46.059.389.752 - 927.955.277 46.987.345.029
LABA KOTOR 9.897.729.646 - (927.955.277) 8.969.774.369
Beban pemasaran 123.115.345 - - 123.115.345
Beban umum dan administrasi 10.242.012.780 2.252.834 - 10.244.265.614
LABA USAHA (467.398.479) (2.252.834) (927.955.277) (1.397.606.590)
PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA
Pendapatan bunga - bersih 49.061.631 235.013 7.562.472 56.859.116
Beban keuangan dan administrasi bank (27.733.057) (172.952) (7.562.472) (35.468.481)
Rugi selisih kurs (7.739.880) - - (7.739.880)
Pendapatan lainnya 114.688.473 - - 114.688.473
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain 128.277.167 62.061 - 128.339.228
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini 90.745.302 - - 90.745.302
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK
PENYESUAIAN PROFORMA (248.376.010) (2.190.773) (927.955.277) (1.178.522.060)
Dampak penyesuaian proforma atas laba
bersih periode berjalan - - (2.190.773) (2.190.773)
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN (248.376.010) (2.190.773) (930.146.050) (1.176.331.287)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja 549.704.862 89.323 - 549.794.185
Pajak penghasilan terkait (137.426.216) - - (137.426.216)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 412.278.646 89.323 - 412.367.969
LABA KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN 163.902.636 (2.101.450) - (763.963.318)
Laba bersih periode berjalan diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk - (2.059.159) - (1.105.661.193)
Kepentingan non-pengendali - (131.614) - (70.670.094)
Jumlah - (2.190.773) - (1.176.331.287)
Laba (rugi) penghasilan komprehensif
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk - (1.975.202) - (718.066.928)
Kepentingan nonpengendali - (126.248) - (45.896.390)
Jumlah - (2.101.450) - (763.963.318)

31 Desember 2015
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan 43.981.591.560 - - 43.981.591.560
Beban Pokok Pendapatan 35.911.748.358 - 6.495.686.939 42.407.435.297
LABA KOTOR 8.069.843.202 - (6.495.686.939) 1.574.156.263
Beban pemasaran 119.993.081 - - 119.993.081
Beban umum dan administrasi 8.334.982.657 - - 8.334.982.657
LABA USAHA (385.132.536) - (6.495.686.939) (6.880.819.475)

194
Halaman 5/17

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN SEBELUMNYA (Lanjutan)


31 Desember 2015
Dilaporkan Entitas anak yang
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya diakuisisi
PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA
Pendapatan bunga - bersih 41.192.539 - - 41.192.539
Beban keuangan dan administrasi bank (42.423.667) - - (42.423.667)
Rugi selisih kurs (34.110.920) - - (34.110.920)
Pendapatan lainnya 5.572.480 - - 5.572.480
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain (29.769.568) - - (29.769.568)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak tangguhan 41.397.002 - - 41.397.002
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN
SEBELUM DAMPAK
PENYESUAIAN PROFORMA (373.505.102) - - (6.869.192.041)
Dampak penyesuaian proforma atas laba
bersih periode berjalan - - - -
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE
BERJALAN (373.505.102) - - (6.869.192.041)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasca kerja 664.137.692 - - 664.137.692
Pajak penghasilan terkait (166.034.423) - - (166.034.423)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 498.103.269 - - 498.103.269
LABA KOMPREHENSIF
PERIODE BERJALAN 124.598.167 (6.371.088.772)
Laba bersih periode berjalan diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk - - - (6.456.513.695)
Kepentingan non-pengendali - - - (412.678.346)
Jumlah - - - (6.869.192.041)
Laba (rugi) penghasilan komprehensif
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk - - - (5.988.334.824)
Kepentingan nonpengendali - - - (382.753.948)
Jumlah - - - (6.371.088.772)

195
Halaman 5/18

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Kas
Rupiah 312.346.726 84.589.394 9.225.704 9.633.571
Mata uang asing:
Dolar Singapura 1.232.263 1.136.325 1.042.737 1.094.004
Kas 313.578.989 85.725.719 10.268.441 10.727.575
Bank
Rupiah
Bank Central Asia, Tbk 1.145.233.058 3.025.584.808 885.219.621 921.591.825
Bank Mandiri (Persero), Tbk 783.880.270 2.313.329.239 2.851.166.713 636.571.428
Bank CIMB Niaga, Tbk 833.876.328 538.051.757 - -
Bank Internasional Indonesia, Tbk 26.292.373 27.939.341 255.221.443 663.384.641
Bank Negara Indonesia, Tbk 3.130.216 3.380.216 3.680.216 4.130.216
Bank OCBC NISP 496.086.592 2.674.367 1.788.000 -
Bank Rakyat Indonesia, Tbk - - - 188.000
Sub total 3.288.498.837 5.910.959.728 3.997.075.993 2.225.866.110
Dolar Amerika:
Bank Central Asia, Tbk 14.215.040 13.195.752 - -
Sub total 14.215.040 13.195.752 - -
Bank 3.302.713.877 5.924.155.480 3.997.075.993 2.225.866.110
Deposito
Bank Mandiri (Persero), Tbk 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Bank OCBC NISP, Tbk - - 301.161.193 -
Bank CIMB Niaga, Tbk - - 100.341.521 -
Deposito 500.000.000 500.000.000 901.502.714 500.000.000
Total 4.116.292.866 6.509.881.199 4.908.847.148 2.736.593.685
Tingkat suku bunga tahunan untuk deposito berjangka pada tahun 2018 berkisar antara 5,50% sampai dengan 6,20% dalam mata uang Rupiah.
Tingkat suku bunga tahunan untuk deposito berjangka pada tahun 2017 sebesar 7,00% dalam mata uang Rupiah.
Tingkat suku bunga tahunan untuk deposito berjangka pada tahun 2016 dan 2015 berkisar antara 7,50% sampai dengan 6,5% dalam mata uang Rupiah.

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pihak berelasi:
PT Sinar Mutiara Dwiguna 1.997.187.500 - - -
PT Bangun Duta Gemilang 1.973.125.000 - - -
PT VIAeight Indonesia 1.058.735.000 6.535.625.000 - -
Sub-total 5.029.047.500 6.535.625.000 - -

196
Halaman 5/19

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pihak ketiga:
JJ Telecom Group Limited 1.176.125.423 1.176.125.423 1.419.673.318 1.753.775.035
PT Internux 753.984.000 353.984.000 753.984.000 -
PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk 582.066.000 1.681.870.000 271.407.216 67.054.000
PT Digital Tunai Kita 441.391.419 - - -
BPJS Ketenagakerjaan 400.670.855 - - -
PT Astra Otoparts, Tbk 329.985.000 - - -
PT Tirta Gracia 315.071.024 315.071.024 315.071.024 315.071.024
Hoiio Pte Ltd 283.139.681 300.053.716 - -
PT Dankom Mitra Abadi 211.757.280 138.637.511 - 169.179.266
PT Mouse Hunter Indonesia 181.624.374 181.624.374 181.624.374 181.624.374
PT Karya Hasta Dinamika 134.037.026 115.508.303 - -
PT Bank Mandiri (Persero),Tbk 1.219.113 1.620.700.649 1.244.650.989 1.731.758.078
Lain-lain dibawah
Rp100juta 2.667.481.057 991.266.031 1.946.002.042 2.943.573.235
Cadangan penurunan nilai
piutang usaha (2.239.156.935) (2.229.692.673) (481.178.043) (481.178.043)
Piutang usaha dalam rupiah 10.268.442.817 11.180.773.358 5.651.234.920 6.680.856.969
Pihak ketiga:
Surya Nagamas Sejati 99.846.180 88.836.675 88.102.270 90.456.298
PT Tabina Network 37.153.880 33.057.120 32.783.840 33.659.800
Ericson Telecomunications Pte Ltd 5.192.407 4.619.868 4.581.676 4.704.095
NETSIZE S.A 42.635.600 37.934.400 37.620.800 38.626.000
Piutang usaha dalam USD 184.828.067 164.448.063 163.088.586 167.446.193
Jumlah piutang usaha, neto 10.453.270.884 11.345.221.421 5.814.323.506 6.848.303.162
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Lancar 5.951.752.343 6.994.767.752 694.825.276 5.199.475.325
Lewat jatuh tempo:
1-30 hari 1.655.926.376 2.276.806.560 1.646.081.863 909.129.443
31-60 hari 1.215.179.406 1.575.465.175 1.333.961.714 30.868.537
Lebih dari 60 hari 3.869.569.694 2.727.874.607 2.620.632.696 1.190.007.900
Total 12.692.427.819 13.574.914.094 6.295.501.549 7.329.481.205
Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha (2.239.156.935) (2.229.692.673) (481.178.043) (481.178.043)
Piutang usaha, neto 10.453.270.884 11.345.221.421 5.814.323.506 6.848.303.162
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Saldo awal (2.229.692.673) (2.229.692.673) (481.178.043) (481.178.043) (446.039.063)
Cadangan kerugian penurunan
nilai piutang usaha periode/
tahun berjalan (Catatan 30) (9.464.262) - (1.748.514.630) - (35.138.980)
Penghapusan - - - - -
Saldo akhir (2.239.156.935) (2.229.692.673) (2.229.692.673) (481.178.043) (481.178.043)

197
Halaman 5/20

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)


Berdasarkan hasil penelaahan atas masing-masing piutang dan secara kolektif pada akhir periode, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutup kerugian atas piutang usaha tidak tertagih.
Tidak terdapat saldo piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

7. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Piutang berelasi (Catatan 31)
Tn. Andrew T. Setiawan - - 115.197.955 -
PT Viaeight Indonesia - - 109.712.339 -
Tn. Jeff Hendrata - - 76.798.637 -
Tn. Tjokro Wimantara - - 63.998.864 -
Sub-total - - 365.707.795 -
Pihak ketiga :
Kominfo - BP3TI 14.146.053.376 14.146.053.376 - -
PT Phuture 424.236.554 57.475.600 - -
PT Inovax 77.629.400 19.927.600 - -
Piutang Karyawan 52.646.192 250.000 - -
PT Sakti Makmur Pratama 1.500.000 - - -
Sub-total 14.702.065.522 14.223.706.576 - -
Total 14.702.065.522 14.223.706.576 365.707.795 -
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain dapat tertagih sehingga
tidak diperlukan penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang lain-lain.

8. UANG MUKA
Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Uang muka proyek 1.422.341.470 1.245.005.158 1.200.470.000 1.075.000.000
Uang muka perjalanan 23.820.000 7.890.000 11.562.100 13.936.655
Uang muka pembelian 136.032.850 1.212.989.744 - 6.500.000
Lainnya 379.478.892 358.378.642 413.692.000 389.392.000
Total 1.961.673.212 2.824.263.544 1.625.724.100 1.484.828.655

Uang muka proyek adalah uang yang digunakan untuk membiayai terlebih dahulu proyek-proyek yang sedang berjalan. Uang muka perjalanan adalah uang
yang digunakan untuk membiayai perjalanan dinas karyawan. Uang muka pembelian adalah uang yang digunakan untuk membiayai terlebih dahulu pembelian
barang-barang operasional. Uang muka lainnya adalah kegiatan operasional dan reimbursement.

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Sewa kantor 1.414.136.357 717.191.667 247.925.984 283.455.000
Asuransi 71.022.671 7.410.253 12.186.716 12.804.552
Lainnya 44.844.500 58.094.500 56.019.500 43.519.500
Total 1.530.003.528 782.696.420 316.132.200 339.779.052
Asuransi dibayar dimuka merupakan biaya asuransi dibayar dimuka kepada PT Asuransi Cakrawala Proteksi atas kendaraan bermotor dengan nilai
pertanggungan Rp1.131.000.000 dengan premi Rp13.572.000 per tahun, kepada PT Asuransi Asoka Mas atas kendaraan bermotor dengan nilai pertanggungan
Rp126.000.000 dengan premi Rp3.902.200 dan kepada BCA Insurance atas peralatan elektronik dengan nilai pertanggungan USD 2.235.483,33.
Asumsi PT Asuransi Cakrawala Proteksi, PT Asuransi Asoka Mas dan BCA Insurance merupakan pihak ketiga.
Sesuai dengan polis BCA Insurance nomor 01020804180001 tanggal 19 Maret 2018, nilai pertanggungan sebesar USD 2.235.483,33 atas peralatan elektronik
tersebut dengan jangka waktu 19 Februari 2018 sampai 19 Februari 2019 dengan premi USD 3.355,22 per tahun.
Pos lainnya akun biaya dibayar dimuka merupakan beban maintenance brikerbox, dengan biaya tetap per bulan Rp1.325.000,00.

198
Halaman 5/21

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI


31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Metode ekuitas
PT Trans Perdana Intimaju - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Biaya Perolehan - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
Total - 2.497.000.000 2.497.000.000 2.497.000.000
PT Trans Perdana Intimaju
Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 49,97% di Trans Perdana Intimaju. Sesuai Akta Indra Gunawan, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 24 September
2018, Perusahaan menyetujui untuk menjual saham-saham PT Trans Perdana Intimaju kepada PT Persada Inti Sejahtera sejumlah 1.250 saham senilai
Rp1.250.000.000, sehingga kepemilikan saham di PT Trans Perdana Intimaju menjadi 1.247 saham.
Berdasarkan Akta No. 28 notaris yang sama tanggal 24 September 2018, Perusahaan menyerahkan seluruh saham PT Trans Perdana Intimaju kepada PT
Persada Inti Sejahtera sejumlah 1.247 saham senilai Rp1.247.000.000
Dengan transaksi tersebut, efektif pada tahun 2018, Perusahaan tidak memiliki penyertaan saham pada Trans Perdana Intimaju.
PT Trans Perdana Intimaju adalah perusahaan yang tidak beroperasi.

11. ASET TETAP, NETO


Akun ini terdiri dari:
Periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Peralatan telekomunikasi 63.432.746.984 1.640.126.027 - - 65.072.873.011
Inventaris kantor 2.707.545.342 1.190.916.716 - - 3.898.462.058
Peralatan bracket 6.399.021.299 33.252.545.422 - - 39.651.566.721
Kendaraan 1.263.987.236 150.000.000 1.058.488.527 - 355.498.709
Prasarana kantor 404.896.975 - - - 404.896.975
Sub-total 74.208.197.836 36.233.588.165 1.058.488.527 - 109.383.297.474
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan - 1.332.240.700 - - 1.332.240.700
Total nilai tercatat 74.208.197.836 37.565.828.865 1.058.488.527 - 110.715.538.174
Akumulasi Penyusutan:
Peralatan telekomunikasi 56.700.083.114 1.652.911.492 - - 58.352.994.606
Inventaris kantor 1.837.631.792 466.564.469 - - 2.304.196.261
Peralatan bracket 332.195.959 1.980.605.729 - - 2.312.801.688
Kendaraan 1.178.143.282 27.871.562 1.058.488.527 - 147.526.317
Prasarana kantor 404.897.025 - - - 404.897.025
Sub-total 60.452.951.172 4.127.953.252 1.058.488.527 - 63.522.415.897
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan - 44.250.550 - - 44.250.550
Total akumulasi
penyusutan 60.452.951.172 4.172.203.803 1.058.488.527 - 63.566.666.447
Nilai Buku Neto 13.755.246.664 47.148.871.727
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Peralatan telekomunikasi 58.950.300.767 4.482.446.217 - - 63.432.746.984
Inventaris kantor 2.340.510.041 367.035.301 - - 2.707.545.342
Peralatan bracket 25.912.000 6.373.109.299 - - 6.399.021.299
Kendaraan 1.212.420.236 51.567.000 - - 1.263.987.236
Prasarana kantor 404.896.975 - - - 404.896.975
Sub-total 62.934.040.019 11.274.157.817 - - 74.208.197.836

199
Halaman 5/22

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP, NETO (Lanjutan)


Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Akumulasi Penyusutan:
Peralatan telekomunikasi 54.058.750.426 2.641.332.688 - - 56.700.083.114
Inventaris kantor 1.625.448.420 212.183.372 - - 1.837.631.792
Peralatan bracket 2.189.792 330.006.167 - - 332.195.959
Kendaraan 1.036.654.648 141.488.634 - - 1.178.143.282
Prasarana kantor 404.897.025 - - - 404.897.025
Sub-total 57.127.940.311 3.325.010.861 - - 60.452.951.172
Nilai Buku Neto 5.806.099.708 13.755.246.664
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Peralatan telekomunikasi 56.188.305.067 2.761.995.700 - - 58.950.300.767
Inventaris kantor 1.757.567.912 582.942.129 - - 2.340.510.041
Peralatan bracket - 25.912.000 - - 25.912.000
Kendaraan 1.212.420.236 - - - 1.212.420.236
Prasarana kantor 404.896.975 - - - 404.896.975
Sub-total 59.563.190.190 3.370.849.829 - - 62.934.040.019
Akumulasi Penyusutan:
Peralatan telekomunikasi 50.330.972.864 3.727.777.562 - - 54.058.750.426
Inventaris kantor 1.460.963.631 164.484.789 - - 1.625.448.420
Peralatan bracket - 2.189.792 - - 2.189.792
Kendaraan 897.935.601 138.719.047 - - 1.036.654.648
Prasarana kantor 404.897.025 - - - 404.897.025
Sub-total 53.094.769.121 4.033.171.190 - - 57.127.940.311
Nilai Buku Neto 6.468.421.069 5.806.099.708
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Peralatan telekomunikasi 55.967.638.607 220.666.460 - - 56.188.305.067
Inventaris kantor 1.562.869.712 194.698.200 - - 1.757.567.912
Kendaraan 1.212.420.236 - - - 1.212.420.236
Prasarana kantor 404.896.975 - - - 404.896.975
Sub-total 59.147.825.530 415.364.660 - - 59.563.190.190
Akumulasi Penyusutan:
Peralatan telekomunikasi 46.683.315.048 3.647.657.816 - - 50.330.972.864
Inventaris kantor 1.422.804.102 49.143.412 - (10.983.883) 1.460.963.631
Kendaraan 759.216.554 138.719.047 - - 897.935.601
Prasarana kantor 390.548.767 3.364.375 - 10.983.883 404.897.025
Sub-total 49.255.884.471 3.838.884.650 - - 53.094.769.121
Nilai Buku Neto 9.891.941.059 6.468.421.069
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tahun 31 Oktober 2018, 2017, 2016 dan 2015.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan atas utang bank pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015.
Pada tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, peralatan elektronik telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu kepada PT BCA Insurance, pihak ketiga dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar USD 2.235.483,33,
yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Sesuai dengan polis BCA Insurance nomor 01020804180001 tanggal 19 Maret 2018, nilai pertanggungan sebesar USD 2.235.483,33 atas peralatan elektronik
dengan jangka waktu 19 Februari 2018 sampai 19 Februari 2019 dengan premi USD 3.355,22 per tahun.
Berdasarkan sertifikat polis asuransi kendaraan bermotor No. M01-01-08-2018-00004403 tanggal 4 September 2018, Asuransi Cakrawala Proteksi yang
merupakan pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.131.000.000 dengan nama tertanggung PT Mandiri Tunas Finance Pacenongan - Mobil QQ
PT Jasnita Telekomindo. Jangka waktu 3 September 2018 sampai dengan 3 September 2019.
Berdasarkan sertifikat polis asuransi kendaraan bermotor No. 1039020118009556 tanggal 31 Maret 2018, PT Asuransi Asoka Mas yang merupakan pihak ketiga
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp126.000.000,00. Jangka waktu 31 Maret 2018 sampai dengan 31 Maret 2019.

200
Halaman 5/23

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. ASET TETAP, NETO (Lanjutan)


Tidak terdapat aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun masih digunakan untuk menunjang operasional Perseroan.
Tidak terdapat jumlah tercatat aset tetap yang tidak dipakai sementara.
Tidak terdapat aset tetap yang berasal dari hibah.
Tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

12. ASET TAK BERWUJUD, NETO


Akun ini terdiri dari:
Periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Hak Merek 15.200.000 - - - 15.200.000
Hak Cipta 18.040.000 - - - 18.040.000
Hak Paten 48.400.000 30.000.000 - - 78.400.000
Total nilai tercatat 81.640.000 30.000.000 - - 111.640.000
Akumulasi Amortisasi:
Hak Merek 658.667 506.666 - - 1.165.333
Hak Cipta 1.954.333 1.503.334 - - 3.457.667
Hak Paten 3.460.000 5.866.667 - - 9.326.667
Total akumulasi
Amortisasi 6.073.000 7.876.667 - - 13.949.667
Nilai Buku Neto 75.567.000 97.690.333
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Hak Merek 15.200.000 - - - 15.200.000
Hak Cipta 18.040.000 - - - 18.040.000
Hak Paten - 48.400.000 - - 48.400.000
Total nilai tercatat 33.240.000 48.400.000 - - 81.640.000
Akumulasi Amortisasi:
Hak Merek 50.667 608.000 - - 658.667
Hak Cipta 150.333 1.804.000 - - 1.954.333
Hak Paten - 3.460.000 - - 3.460.000
Total akumulasi
Amortisasi 201.000 5.872.000 - - 6.073.000
Nilai Buku Neto 33.039.000 75.567.000
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan:
Hak Merek - 15.200.000 - - 15.200.000
Hak Cipta - 18.040.000 - - 18.040.000
Total nilai tercatat - 33.240.000 - - 33.240.000
Akumulasi Amortisasi:
Hak Merek - 50.667 - - 50.667
Hak Cipta - 150.333 - - 150.333
Total akumulasi
Amortisasi - 201.000 - - 201.000
Nilai Buku Neto - 33.039.000
Hak Merek, Hak Cipta dan Hak Paten berupa sertifikat paten sederhana berupa papan iklan pada sepeda motor untuk jangka waktu sampai dengan 10
(sepuluh) tahun sejak penerbitan.

201
Halaman 5/24

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Piutang berelasi (Catatan 33)
PT Jasnita Investindo 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 -
Total 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 -
Piutang pihak berelasi kepada PT Jasnita Investindo merupakan dana talangan Perusahaan untuk kegiatan PT Jasnita Investindo. Piutang tersebut tidak
dikenakan bunga.

14. BEBAN PROYEK DITANGGUHKAN


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Jasa Konstruksi PLIK 2.336.402.664 2.336.402.664 2.336.402.664 2.703.259.565
Jasa Konstruksi Wimax 5.087.239.552 5.087.239.552 5.226.082.052 4.321.732.500
Jasa Call Center 112 1.469.669.644 - - -
Jasa Call Center 112 Banyuasin 1.244.889.831 - - -
Jasa Wifi - - 12.237.363.012 19.706.426.285
Lainnya 1.093.307.618 1.113.804.748 1.148.549.874 1.831.399.748
Amortisasi beban ditangguhkan (7.423.642.216) (7.423.642.216) (7.423.642.216) (6.495.686.939)
Total 3.807.867.093 1.113.804.748 13.524.755.386 22.067.131.159

Beban proyek ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Beban-
beban ini akan dibebankan seiring dengan pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan.
Amortisasi beban ditangguhkan merupakan amortisasi atas :
Jasa Konstruksi PLIK 2.336.402.664 2.336.402.664 2.336.402.664 2.044.352.331
Jasa Konstruksi Wimax 5.087.239.552 5.087.239.552 5.087.239.552 4.451.334.608
Total 7.423.642.216 7.423.642.216 7.423.642.216 6.495.686.939

15. ASET LAINNYA


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Jaminan 276.010.304 240.010.304 183.910.304 183.910.304
Total 276.010.304 240.010.304 183.910.304 183.910.304
Jaminan adalah jaminan yang dibayar oleh Perusahaan atas sewa kantor dan sambungan telepon.

16. UTANG BANK


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
PT Bank Central Asia, Tbk 2.568.230.000 - - -
Total 2.568.230.000 - - -
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit atas nama Perusahaan No. 00575/0980S/SPPK/2018 tanggal 3 Oktober 2018, PT Bank Central Asia Tbk
(BCA) memberikan fasilitas kredit lokal dengan batas maksimum sebesar Rp12.000.000.000 (duabelas miliar rupiah), yang dapat digunakan juga dalam bentuk
fasilitas bank garansi sebesar Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah), dengan suku bunga 9,5% per tahun, dengan jaminan pribadi sebagian direksi Perusahaan
berupa sebuah rumah tinggal di Jl. Pluit Sakti Raya No. 7 Blok A Kav. No 13 Kel. Pluit, Kec. Penjaringan, Wil. Kota Jakarta Utara sesuai sertifikat HM-1216/Pluit
an Elsie Widjaya.

202
Halaman 5/25

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. UTANG BANK (Lanjutan)


Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 6 tanggal 4 Oktober 2018, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh debitor:
1. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun
dan/atau mengagunkan harta kekayaan DEBITOR kepada pihak lain,
2. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari,
3. apabila DEBITOR berbentuk badan :
- melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi
- mengubah status kelembagaan
Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana berdasarkan Surat
Permohonan PT Jasnita Telekomindo No. 679/KS-JT/XII/18 tanggal 5 Desember 2018 kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengenai Permohonan
Persetujuan atas Rencana Penawaran Umum Saham Perdana serta Perubahan Status Hukum Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka yang telah disetujui oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) KCU Asemka Jakarta.

17. UTANG USAHA


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pihak ketiga:
PT Telekomukasi Indonesia, Tbk 19.449.705.950 22.294.853.281 11.856.657.878 18.840.477.521
PT Nera Indonesia 1.799.748.302 1.899.748.302 544.500.000 -
PT Avicop Solution 763.917.000 - - -
PT Indonesia Comnets Plus 214.112.655 369.806.234 - -
PT Supra Primatama Nusantara 194.366.000 52.943.500 - -
Indosat 161.814.544 5.506.000 - -
PT Amron Citinet 139.952.902 - - -
PT PC24 Computer Indonesia 119.625.000 119.625.000 119.625.000 119.625.000
PT Intermustika Mutiara 110.000.000 110.000.000 110.000.000 110.000.000
Kominfo - - - 1.767.595.466
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp100juta) 540.991.030 2.041.895.826 6.198.166.220 419.386.694
Total 23.494.233.383 26.894.378.143 18.828.949.098 21.257.084.681
Utang usaha berdasarkan analisa umur adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Lancar 1.017.249.598 1.048.886.752 168.948.429 228.388.757
Lewat jatuh tempo:
1 – 30 hari 1.210.638.277 2.681.750.232 673.624.721 664.296.782
31 – 60 hari 2.313.490.173 3.290.031.539 2.203.658.005 3.616.799.307
61 – 90 hari 2.350.769.390 2.294.909.286 1.941.669.753 2.447.633.639
Lebih 90 hari 16.602.085.945 17.578.800.334 13.841.048.190 14.299.966.196
Total 23.494.233.383 26.894.378.143 18.828.949.098 21.257.084.681

18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Sewa 753.254.142 277.285.502 155.818.342 154.151.675
Listrik, air dan telepon 51.121.005 78.637.489 29.285.282 58.528.648
Gaji karyawan 53.462.625 30.503.025 24.928.017 36.888.569
Biaya lainnya 14.136.122 1.242.186.118 14.136.123 119.505.922
Total 871.973.894 1.628.612.134 224.167.764 369.074.814

203
Halaman 5/26

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. UANG MUKA PELANGGAN


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Balai Penyedia dan Pengelola
Pembiayaan Telekomunikasi
dan Informatika (BPPPTI) - - 2.843.721.235 5.117.834.836
Lainnya 107.139.268 99.812.837 94.373.697 60.296.543
Total 107.139.268 99.812.837 2.938.094.932 5.178.131.379
Uang muka pelanggan 2016 adalah uang muka yang diterima Perusahaan dari Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika
(BP3TI) dalam rangka pelaksanan pekerjaan penyediaan jasa layanan internet akses publik Wifi.

20. JAMINAN PELANGGAN


Merupakan setoran yang diterima oleh Perusahaan dari pelanggan sebagai jaminan untuk menggunakan fasilitas telekomunikasi. Saldo jaminan dari pelanggan
pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp125.372.211.

21. PENDAPATAN YANG BELUM DIREALISASI


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pihak berelasi:
PT Viaeight Indonesia 2.500.771.250 5.703.125.000 - -
Jumlah 2.500.771.250 5.703.125.000 - -
Pihak ketiga:
PT. Astra Otoparts Tbk 399.360.000 832.500.000 - -
PT Helpio Glovin Teknologi 279.580.000 - - -
PT Mavis Digital Indonesia 196.000.000 - - -
PT Solusi transportasi Indonesia 78.712.000 - - -
Lain-lain dibawah Rp50juta 376.145.589 - - -
Jumlah 1.329.797.589 832.500.000 - -
Total 3.830.568.839 6.535.625.000 - -
Pendapatan yang belum direalisasi merupakan penerimaan uang dari pelanggan untuk jasa periklanan di entitas anak, yang proses pelayanan periklanan
tersebut belum dilaksanakan oleh entitas anak.

22. PERPAJAKAN
a. Uang muka pajak
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pasal 23 - - 536.840.207 204.348.215
PPN Masukan 809.705.619 916.049.027 559.792.742 233.885.581
Total 809.705.619 916.049.027 1.096.632.949 438.233.796
b. Utang pajak
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Utang STP - 155.611.936 - -
Pasal 21 227.102.230 134.781.733 113.622.848 103.213.732
Pasal 23 70.237.380 35.244.123 38.927.076 19.896.376
Pasal 29 1.340.376.787 1.004.172.730 - -
Ayat 4 (2) 32.049.516 35.966.738 43.789.664 6.614.516
PPN 25.956.588 - - -
Pasal 25 2.964.953 5.000 - -
Total 1.698.687.454 1.365.782.260 196.339.588 129.724.624

204
Halaman 5/27

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. PERPAJAKAN (Lanjutan)


c. Manfaat (beban) pajak penghasilan
31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Kini (1.127.187.653) - (1.434.230.230) - -
Tangguhan 913.240.033 - 522.776.678 90.745.302 41.397.002
Total (213.947.620) - (911.453.552) 90.745.302 41.397.002
d. Pajak kini
Rekonsiliasi antara pendapatan sebelum pajak penghasilan antara laporan laba rugi dan laporan fiskal adalah sebagai berikut:
31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Laba (rugi) konsolidasian sebelum
pajak penghasilan 4.255.644.535 (5.062.724.390) (9.713.385.213) (339.121.311) (414.902.104)
Laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan -
entitas anak 3.249.827.024 - (5.172.459.614) 2.313.845 -
Laba sebelum pajak
penghasilan -
Perusahaan 1.005.817.511 (5.062.724.390) (4.540.925.599) (341.435.156) (414.902.104)
Penyesuaian sesuai
peraturan perpajakan:
Beda waktu:
Penyusutan 875.182.497 189.488.304 (799.097.958)
Imbalan paska kerja 768.476.765 - 790.796.217 647.314.585 550.194.942
Cadangan penurunan
nilai piutang - 1.748.514.630 - 35.138.977
Beda tetap:
Pendapatan bunga (40.422.880) (41.794.683) (48.974.000) (56.624.103) (47.176.314)
Pendapatan lain-lain - - (16.865.934.954) - -
Biaya-biaya yang tidak
bisa dikurangkan 1.879.775.279 328.460.671 13.361.461.039 184.275.310 274.226.637
Total 2.607.829.164 286.665.988 (138.954.571) 964.454.096 13.286.284
Laba (Rugi) Fiskal 3.613.646.675 (4.776.058.402) (4.679.880.170) 623.018.940 (401.615.820)
Kompensasi kerugian
Tahun 2013 (1.182.434.738) (1.182.434.738) (1.182.434.738) (1.182.434.738) (1.182.434.738)
Tahun 2014 (5.151.400.734) (5.151.400.734) (5.151.400.734) (5.151.400.734) (5.151.400.734)
Tahun 2015 (401.615.821) (401.615.821) (401.615.821) (401.615.821) (401.615.821)
Tahun 2016 625.332.786 625.332.786 625.332.786 625.332.786 -
Tahun 2017 3.613.646.675 (4.776.058.402) (4.679.880.170) - -
Total (2.496.471.832) (10.886.176.909) (10.789.998.677) (6.110.118.507) (6.735.451.293)
Penghasilan Kena
Pajak-pembulatan 3.613.646.000 - - - -
PPh Terutang
Perusahaan 903.411.500 - - - -
Entitas Anak 223.776.153 1.434.230.230
Pajak Kini 1.127.187.653 - 1.434.230.230 - -
Dikurangi pajak dibayar di muka:
Perusahaan
PPh Pasal 23 531.647.997 - - 536.840.210 204.348.215
Entitas anak
PPh Pasal 23 763.327.887 - 430.057.500 - -
PPh Pasal 25 20.769.671 - 20.000 - -

205
Halaman 5/28

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. PERPAJAKAN (Lanjutan)


d. Pajak kini
Rekonsiliasi antara pendapatan sebelum pajak penghasilan antara laporan laba rugi dan laporan fiskal adalah sebagai berikut:
31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Estimasi utang pajak
penghasilan (tagihan
restitusi pajak)
Perusahaan 371.763.503 - - (536.840.210) (204.348.215)
Entitas anak (560.321.405) - 1.004.152.730 - -
Penghasilan kena pajak untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 masih merupakan estimasi. Perusahaan akan melakukan
perhitungan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 pada akhir tahun.
Estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun 2017 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2017
berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
Estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun 2016 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2016
berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
Estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun 2015 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2015
berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.

e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan


Aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018
Dikreditkan/
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
Saldo Awal (dibebankan) ke laba Saldo Akhir
pendapatan
periode berjalan
komprehensif lain
Penyusutan 147.801.811 - - 147.801.811
Imbalan kerja 923.294.250 192.119.191 - 1.115.413.442
Cadangan penurunan nilai piutang 154.279.879 - - 154.279.879
Entitas anak
PT Karta Indonesia Global 72.398.517 721.120.842 - 793.519.359
Total 1.297.774.457 913.240.033 - 2.211.014.491
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Dikreditkan/
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
Saldo Awal (dibebankan) ke laba Saldo Akhir
pendapatan
periode berjalan
komprehensif lain
Penyusutan (70.993.813) 218.795.624 - 147.801.811
Imbalan kerja 725.595.196 197.699.054 - 923.294.250
Cadangan penurunan nilai piutang 120.294.511 33.985.368 - 154.279.879
Entitas anak
PT Karta Indonesia Global 101.886 72.296.632 - 72.398.517
Total 774.997.780 522.776.678 - 1.297.774.457
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Dikreditkan/
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
Saldo Awal (dibebankan) ke laba Saldo Akhir
pendapatan
periode berjalan
komprehensif lain
Penyusutan (345.202.106) 274.208.293 (70.993.813)
Imbalan kerja 717.332.767 145.688.645 (137.426.216) 725.595.196
Cadangan penurunan nilai piutang 120.294.511 - 120.294.511
Entitas anak
PT Karta Indonesia Global - 101.886 - 101.886
Total 492.425.172 419.998.824 (137.426.216) 774.997.780

206
Halaman 5/29

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. PERPAJAKAN (Lanjutan)


e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Dikreditkan/
Dikreditkan/
(dibebankan) ke
Saldo Awal (dibebankan) ke laba Saldo Akhir
pendapatan
periode berjalan
komprehensif lain
Penyusutan (145.427.616) (199.774.490) - (345.202.106)
Imbalan kerja 749.888.454 133.478.736 (166.034.423) 717.332.767
Cadangan penurunan nilai piutang 111.509.767 8.784.744 - 120.294.511
Total 715.970.605 (57.511.010) (166.034.423) 492.425.172

23. UTANG PEMBIAYAAN


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
PT Lunaria Annua Teknologi 4.414.258.400 1.600.000.000 - -
PT Tunas Mandiri Finance 1.004.502.000 - - -
Total 5.418.760.400 1.600.000.000 - -

Bagian yang jatuh tempo dalam


jangka waktu satu tahun 4.622.086.400 - - -
Bagian jangka panjang 796.674.000 - - -
Total 5.418.760.400 - - -
PT Lunaria Annua Teknologi
Tanggal 6 November 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Lunaria Annua Teknologi sesuai dengan Perjanjian Pinjaman
Pembiayaan Kredit Investasi No. LAT/BD/2017/008 dengan batas maksimum sebesar Rp8.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja dengan jangka waktu
1 tahun dan dibebani bunga 9%.
Jangka waktu berlakunya perjanjian ini selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan dan bisa diperpanjang berdasarkan persetujuan para
Pihak. Jangka waktu pembayaran dari setiap penarikan pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan sejak penarikan pinjaman.
Bunga pinjaman sebesar 9% flat per tahun (0,75 persen per bulan) yang dihitung secara bulanan berdasarkan tanggal pencairan, kepada Pemberi Pinjaman
yang dibayarkan bersamaan dengan pinjaman pokoknya. Denda keterlambatan sebesar 6% (enam persen) per bulan keterlambatan dari total Pinjaman yang
sudah jatuh tempo.
PT Tunas Mandiri Finance
Pada 3 September 2018, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan (kredit kepemilikan) kendaraan dengan PT Mandiri Tunas Finance nomor perjanjian
9001801889 jangka waktu 5 (lima) tahun yang terutang dalam angsuran bulanan sampai dengan Agustus 2023. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 5,99% per
tahun, dengan data sebagai berikut:
a. Uraian Baranag/Agunan
1). Merk Kendaraan Bermotor : BMW Series 5-520i Luxury
2). Jumlah unit : 1 (satu)
3). No. Mesin : 11445128
4). Tahun : 2018
b. Tingkat Suku Bunga
1). Effective : 11,2 % per tahun
2). Flat : 5,99 per tahun
c. Jangka Waktu : 60 bulan
d. Angsuran
1). Banyaknya angsuran : 60 angsuran
2). Besar angsuran/ bulan : Rp17.319.000
2). Pembayaran tanggal : 3 setiap bulannya
e. Denda Keterlambatan : 0,25% per hari dari jumlah angsuran yang tertunggak

207
Halaman 5/30

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. UTANG LAIN-LAIN


Akun ini terdiri dari:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Kementrian Komunikasi
dan Informatika RI 2.217.161.525 988.315.465 - -
Tn. Welly Kosasih 130.000.000 - - 100.000.000
Total 2.347.161.525 988.315.465 - 100.000.000
Utang kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) merupakan tagihan atas Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio 2,3 Ghz
sesuai surat tagihan No. 0755150/ST1/DJSDPPI/SP.02.04/11/2017.

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG


Perubahan liabilitas bersih periode berjalan adalah sebagai berikut:
31 Desember,
Perusahaan 31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Saldo awal 4.076.216.257 2.902.380.784 2.869.331.061 2.999.553.811
Pembayaran manfaat - 5.500.000 64.560.000 16.280.000
Beban imbalan kerja 768.476.765 790.796.217 647.314.585 550.194.942
Kerugian (Keuntungan) aktuaria (450.708.860) 388.539.256 (549.704.862) (664.137.692)
Sub-total 4.393.984.162 4.076.216.257 2.902.380.784 2.869.331.061
31 Desember,
Entitas Anak 31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Saldo awal 10.206.749 - - -
Pembayaran manfaat - - - -
Beban imbalan kerja 40.863.868 10.206.749 - -
Kerugian (Keuntungan) aktuaria 15.016.188 - - -
Sub-total 66.086.805 10.206.749 - -
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Saldo awal 4.086.423.006 2.902.380.784 2.869.331.061 2.999.553.811
Pembayaran manfaat - 5.500.000 64.560.000 16.280.000
Beban imbalan kerja 809.340.633 801.002.966 647.314.585 550.194.942
Kerugian (Keuntungan) aktuaria (435.692.672) 388.539.256 (549.704.862) (664.137.692)
Total 4.460.070.967 4.086.423.006 2.902.380.784 2.869.331.061
Beban imbalan kerja Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dihitung oleh aktuaris independen Rp768.476.765 tanggal 19 November 2018,
tahun 2017 sebesar Rp790.796.217 tanggal 20 Juli 2018, tahun 2016 sebesar Rp647.314.585 tanggal 6 April 2017 dan tahun 2015 sebesar Rp550.194.942
dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama, yang laporannya diterbitkan tanggal 25 April 2016.

Beban imbalan kerja entitas anak yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 dihitung oleh aktuaris independen sebesar Rp66.086.805 dan tahun 2017
sebesar Rp10.206.749 dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama, yang laporannya diterbitkan tanggal 26 November 2018.
Asumsi penting yang digunakan dalam perhitungan beban imbalan kerja di PT Jasnita Telekomindo adalah sebagai berikut
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Tingkat bunga aktuaria 8.50% 8.50% 8.50% 8.50%
Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011 TMI 2011
Kenaikan gaji dan upah 8.00% 8.00% 8.00% 8.00%
Tingkat pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun
Tingkat pengunduran diri
18 - 30 tahun 4.00% 4.00% 4.00% 4.00%
31 - 40 tahun 3.00% 3.00% 3.00% 3.00%
41 - 44 tahun 2.00% 2.00% 2.00% 2.00%
45 - 52 tahun 1.00% 1.00% 1.00% 1.00%
53 - 54 tahun 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit

208
Halaman 5/31

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (Lanjutan)


Asumsi penting yang digunakan dalam perhitungan beban imbalan kerja di PT Karta Indonesia Global adalah sebagai berikut
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Tingkat bunga aktuaria 9.10% 7.30% - -
Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 - -
Kenaikan gaji dan upah 5.00% 5.00% - -
Tingkat pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years - -
Tingkat pengunduran diri
18 - 30 tahun 5.00% 5.00% - -
31 - 40 tahun 4.00% 4.00% - -
41 - 44 tahun 3.00% 3.00% - -
45 - 52 tahun 1.00% 1.00% - -
53 - 54 tahun 0.00% 0.00% - -
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit - -

26. EKUITAS
Modal Saham
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Oktober 2018
Pemegang Saham Jumlah saham Persentase Kepemilikan Jumlah Modal Disetor
PT Persada Inti Sejahtera 431.340.000 70,69 43.134.000.000
PT Karta Mulia Berkembang 129.672.000 21,25 12.967.200.000
Ms. Kristina Dwi Suryani Pangarepan 22.950.000 3,76 2.295.000.000
PT Viaeight Indonesia 22.883.000 3,75 2.288.300.000
Mr. Nurharjanto 3.375.000 0,55 337.500.000
Total 610.220.000 100 61.022.000.000
Berdasarkan akta Notaris Indra Gunawan, S.H., No. 31 tanggal 18 Oktober 2018 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. AHU-0023918.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 1 November 2018, dimana para pemegang saham Perusahaan
antara lain menyetujui:

- Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari sebelumnya Rp183.066.000.000 (yang terbagi atas 1.830.660.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per
saham) menjadi sebesar Rp244.088.000.000 (yang terbagi atas 2.440.880.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham).
- Meningkatkan modal disetor Perusahaan dari Rp45.766.500.000 menjadi Rp61.022.000.000. Tambahan modal disetor sebesar Rp15.255.500.000 (yang
terdiri dari 152.555.000 saham) yang dibayarkan oleh PT Karta Mulia Berkembang sebesar Rp12.967.200.000,- dan PT Viaeight Indonesia sebesar
Rp2.288.300.000,-.

31 Desember 2017
Pemegang Saham Jumlah saham Persentase Kepemilikan Jumlah Modal Disetor
PT Persada Inti Sejahtera 430.170.000 93,99 43.017.000.000
Mr. Semuel Abriyani P. 22.950.000 5,01 2.295.000.000
Mr. Nurharjanto 3.375.000 0,74 337.500.000
Miss. Ratna Armiyani 1.170.000 0,26 117.000.000
Total 457.665.000 100 45.766.500.000
Pada 9 Oktober 2017, sesuai akta no. 5 di hadapan notaris Indra Gunawan S.H., M.Kn., diadakan Rapat Umum Pemegang Saham tentang pemindahan saham
perseroan dari PT Jasnita Investindo kepada PT Persada Inti Sejahtera sebesar 430.170.000 saham.
31 Desember 2016 dan 2015
Pemegang Saham Jumlah saham Persentase Kepemilikan Jumlah Modal Disetor
PT Jasnita Investindo 430.170.000 93,99 43.017.000.000
Mr. Semuel Abriyani Pangarepan 22.950.000 5,01 2.295.000.000
Mr. Nurharjanto 3.375.000 0,74 337.500.000
Miss. Ratna Armiyani 1.170.000 0,26 117.000.000
Total 457.665.000 100 45.766.500.000

209
Halaman 5/32

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. EKUITAS (Lanjutan)


Modal disetor perusahaan tersebut didasarkan pada Akta Keputusan RUPSLB No.102 tanggal 22 Desember 2006 yang dibuat dihadapan FX Budi Santoso
Isbandi, S.H., dimana dalam RUPSLB tersebut disetujui:
- Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari sebelumnya Rp30.600.000.000 (yang terbagi atas 306.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham)
menjadi sebesar Rp183.066.000.000 (yang terbagi atas 183.066.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham).
- Meningkatkan modal disetor Perusahaan dari Rp29.430.000.000 menjadi Rp45.766.500.000. Tambahan modal disetor sebesar Rp16.336.500.000 (yang
terdiri dari 163.365.000 saham) yang dibayarkan oleh PT Transpacific Investama.
Pemegang saham pengendali Perseroan saat ini adalah PT Persada Inti Sejahtera.
Kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Kepentingan nonpengendali (1.211.546.115) (2.422.504.847) (2.153.422.249) (1.632.997.615)
Total (1.211.546.115) (2.422.504.847) (2.153.422.249) (1.632.997.615)

27. PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Jasa interkoneksi 41.428.519.101 12.483.349.294 42.096.695.648 30.822.367.447 30.743.286.220
Jasa periklanan 35.762.248.711 - 22.251.250.000 - -
Proyek telekomunikasi 9.299.485.037 24.052.283.007 21.295.478.113 18.806.678.239 7.011.774.712
Jasa non koneksi 4.191.764.704 - 4.290.333.390 5.285.037.672 5.457.650.468
Jasa internet 1.377.122.359 2.888.289.834 877.528.562 834.843.540 1.000.434.270
(-) diskon - - - - (231.554.110)
Jasa Lainnya 75.445.488 1.000.000 1.000.000 208.192.500 -
Total 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560

28. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Beban interkoneksi 32.207.818.909 29.474.739.746 37.484.869.316 31.432.407.634 27.758.811.820
Beban kompensasi driver 15.831.484.554 - 8.820.379.784 - -
Beban depresiasi dan
amortisasi 3.633.517.221 2.303.590.929 2.933.863.953 4.655.732.839 10.143.344.755
Beban proyek
telekomunikasi 5.130.684.846 2.762.887.789 10.045.538.688 4.803.392.553 4.257.903.083
Beban material iklan 3.230.864.658 - 2.292.036.297 - -
Beban penjualan peralatan
telekomunikasi 20.497.130 264.199.068 7.572.821.500 5.917.827.803 247.375.639
Beban jasa lainnya 59.286.000 27.881.400 8.000.000 177.984.200 -
Total 60.114.153.318 34.833.298.932 69.157.509.538 46.987.345.029 42.407.435.297

210
Halaman 5/33

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. BEBAN PEMASARAN

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Entertain 757.647.638 230.433.024 295.252.896 113.585.345 116.893.081
Iklan dan pemasaran 418.896.832 12.600.000 640.930.337 3.280.000 2.350.000
Komisi penjualan 1.321.180.000 - - - 750.000
Lainnya 40.509.200 2.412.000 77.412.000 6.250.000 -
Total 2.538.233.670 245.445.024 1.013.595.233 123.115.345 119.993.081

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Beban Umum dan
Administrasi
Gaji dan tunjangan 16.530.388.298 7.220.859.517 10.308.321.530 7.128.835.979 5.733.252.092
Imbalan kerja 809.340.633 - 801.002.966 647.314.585 550.194.942
Beban sewa dan service 1.395.130.662 633.813.470 1.060.057.621 901.997.310 700.002.797
Listrik dan air 599.376.205 318.832.900 432.759.460 338.607.245 342.016.413
Penyusutan 538.686.581 289.950.884 391.146.901 305.393.628 191.226.834
Amortisasi 7.876.667 - 5.872.000 201.000 -
Perawatan kendaraan 204.853.577 190.873.242 234.089.506 250.452.053 227.961.638
Jasa professional 845.048.559 209.035.592 253.662.433 180.371.723 113.919.632
Biaya kantor 1.383.993.175 179.460.618 524.865.756 164.018.902 156.407.455
Perjalanan dinas 743.727.668 140.144.100 314.901.640 140.412.539 71.333.800
Cadangan Penuruan
Nilai piutang 9.464.262 - 1.748.514.630 - -
Suplai kantor 499.604.380 85.852.524 360.902.413 73.672.473 75.518.706
Telepon dan fax 217.100.992 58.158.840 127.178.194 61.445.918 65.281.458
Perijinan 143.554.000 26.816.000 74.400.000 23.410.000 8.310.000
Lainnya 480.735.899 69.852.479 1.320.730.765 28.357.217 99.556.890
Total 24.408.881.558 9.423.650.166 17.958.405.815 10.244.490.572 8.334.982.657

31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
a. Pendapatan Lain-lain
Pendapatan jasa giro 59.982.975 27.504.432 38.705.783 16.597.356 41.192.539
Pendapatan bunga deposito 88.217.015 14.184.962 17.026.056 17.046.575 -
Laba (rugi) selisih kurs 1.096.246 3.578.082 3.752.170 7.739.881 (34.110.920)
Selisih pembulatan 5.127 15.289 19.006 19.863 -
Pendapatan lainnya - 90.000 5.590.000 114.668.610 5.572.480
Sub-total 149.301.363 45.372.765 65.093.015 156.072.285 12.654.099
b. Beban keuangan
Bunga pinjaman bank (393.091.728) - - - -
Sub-total (393.091.728) - - - -

211
Halaman 5/34

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (Lanjutan)

Akun ini terdiri dari:


31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
c. Beban lain-lain
Administrasi bank (347.802.704) (30.625.168) (111.941.610) (27.733.057) (42.423.667)
Beban Lainnya (226.079.250) - (642.458.919) - -
Sub-total (573.881.954) (30.625.168) (754.400.529) (27.733.057) (42.423.667)
Total (817.672.319) 14.747.597 (689.307.514) 128.339.228 (29.769.568)

32. LABA PER SAHAM DASAR


Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Laba (rugi) tahun berjalan 2.856.913.158 (4.758.572.648) (3.844.705.109) (1.105.661.193) (1.388.278.377)
Jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar 472.920.500 457.665.000 457.665.000 457.665.000 457.665.000
Laba per saham 6,04 (10,40) (8,40) (2,42) (3,03)

33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI


Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha normalnya, melakukan transaksi-transaksi dengan pihak berelasi, sebagai berikut:
a. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi:
PT Jasnita Investindo merupakan induk perusahaan sampai dengan 2017.
PT Viaeight Indonesia merupakan perusahaan pemegang saham atas entitas anak dengan penyertaan sebesar 15%.
b. Transaksi berelasi
Pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, jumlah piutang adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
PT Viaeight Indonesia 1.058.735.000 6.535.625.000 109.712.339 -
PT Sinar Mutiara Dwiguna 1.997.187.500 - - -
PT Bangun Duta Gemilang 1.973.125.000 - - -
Tn. Andrew T. Setiawan - - 115.197.955 -
Tn. Jeff Hendrata - - 76.798.637 -
Tn. Tjokro Wimantara - - 63.998.864 -
PT Jasnita Investindo 1.872.038.118 1.910.316.118 1.910.316.116 -
Total 6.901.085.618 8.445.941.118 2.276.023.911 -
Persentase terhadap jumlah aset 7,71% 14,69% 5,86% 0,00%
Transaksi piutang dengan pihak berelasi tidak dikenai bunga.
b. Pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, jumlah utang adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Tn. Kennard S. Kurnia 3.028.882.028 1.157.360.875 1.325.800.875 616.453.567
Tn. Jeff Hendrata 100.000.000 - - -
Total 3.128.882.028 1.157.360.875 1.325.800.875 616.453.567
Persentase terhadap jumlah kewajiban 6,51% 2,46% 4,57% 1,86%
Transaksi utang dengan pihak berelasi tidak dikenai bunga.

212
Halaman 5/35

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)


Pada tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, jumlah pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:
31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Pendapatan - - -
PT Viaeight Indonesia - 22.251.250.000 - -
Beban
PT Viaeight Indonesia (1.321.180.000) - - -
Total (1.321.180.000) 22.251.250.000 - -
Kompensasi
Perjanjian pembagian keuntungan dari pendapatan iklan PT Karta Indonesia Global kepada PT Viaeight Indonesia sesuai perjanjian kerjasama PT Karta
Indonesia Global dan PT Viaeight Indonesia.

31 Desember,
31 Oktober 2018 2017 2016 2015
Imbalan kerja jangka pendek
Dewan Komisaris dan Direksi 3.747.828.592 1.688.059.137 1.348.170.842 1.080.783.748
% terhadap total beban karyawan 23% 20% 19% 19%

34. INFORMASI SEGMEN


Keseluruhan aktivitas usaha Grup berasal dari pasar lokal. Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi tiga segmen usaha yang terdiri atas pendapatan
dari jasa iklan, penyedia konten, portal web, call center dan lain-lain.
31 Oktober, 31 Desember,
2017
2018 2017 2016 2015
(tidak diaudit)
Penghasilan bersih
Jasa Iklan 35.762.248.711 - 22.251.250.000 - -
Jasa interkoneksi 41.428.519.101 12.483.349.294 42.096.695.648 36.942.248.659 36.969.816.848
Proyek telekomunikasi 13.566.695.229 24.053.283.007 25.586.811.503 19.014.870.739 7.011.774.712
Jasa Internet 1.377.122.359 2.888.289.834 877.528.562 - -
Sub-total 92.134.585.400 39.424.922.135 90.812.285.713 55.957.119.398 43.981.591.560
Beban Pokok Penghasilan
Jasa Iklan 21.042.954.941 - 11.112.416.081 - -
Jasa interkoneksi 32.207.818.909 29.474.739.746 37.484.869.316 31.432.407.634 27.758.811.820
Proyek telekomunikasi 5.151.181.976 3.027.086.857 17.618.360.188 10.721.220.356 4.505.278.722
Sub-total 58.401.955.826 32.501.826.603 66.215.645.585 42.153.627.990 32.264.090.542
Laba Kotor
Jasa Iklan 14.719.293.770 - 11.138.833.919 - -
Jasa interkoneksi 9.220.700.192 (16.991.390.452) 4.611.826.332 5.509.841.025 9.211.005.028
Proyek telekomunikasi 8.415.513.253 21.026.196.150 7.968.451.315 8.293.650.383 2.506.495.990
Total 32.355.507.215 4.034.805.698 23.719.111.566 13.803.491.408 11.717.501.018

35. INSTRUMEN KEUANGAN

31 Oktober 2018 31 Desember 2017


Niai tercatat Nilai wajar Niai tercatat Nilai wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 4.116.292.866 4.116.292.866 6.509.881.199 6.509.881.199
Piutang usaha 10.453.270.884 10.453.270.884 11.345.221.421 11.345.221.421
Piutang lain-lain 14.702.065.522 14.702.065.522 14.223.706.576 14.223.706.576
Total 29.271.629.272 29.271.629.272 32.078.809.196 32.078.809.196

213
Halaman 5/36

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

31 Oktober 2018 31 Desember 2017


Niai tercatat Nilai wajar Niai tercatat Nilai wajar
Liabilitas Keuangan
Utang bank jangka pendek 2.568.230.000 2.568.230.000 - -
Utang usaha 23.494.233.383 23.494.233.383 26.894.378.143 26.894.378.143
Utang lain-lain 2.347.161.525 2.347.161.525 988.315.465 988.315.465
Beban akrual 871.973.894 871.973.894 1.628.612.134 1.628.612.134
Liabilitas imbalan kerja
karyawan jangka pendek 53.462.625 30.503.025 24.928.017 36.888.569
Utang pembiayaan 796.674.000 796.674.000 - -
Total 27.563.505.427 30.108.775.827 29.536.233.759 29.548.194.311
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Niai tercatat Nilai wajar Niai tercatat Nilai wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 4.908.847.148 4.908.847.148 8.474.191.927 8.474.191.927
Piutang usaha 5.814.323.506 5.814.323.506 3.631.200.304 3.631.200.304
Piutang lain-lain 365.707.795 365.707.795 - -
Total 11.088.878.449 11.088.878.449 12.105.392.231 12.105.392.231
Liabilitas Keuangan
Utang usaha 18.828.949.098 18.828.949.098 18.673.359.208 18.673.359.208
Utang lain-lain - - 23.300.000 23.300.000
Beban akrual 224.167.764 224.167.764 206.722.795 206.722.795
Liabilitas imbalan kerja
karyawan jangka pendek 24.928.017 24.928.017 36.888.569 36.888.569
Total 19.078.044.879 19.078.044.879 18.940.270.572 18.940.270.572
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari
kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan yaitu risiko pasar (termasuk risiko mata uang, dan risiko suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas.
Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Peruahaan berusaha untuk
meminimalkan efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan
serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrument keuangan derivatif dan instrumen
keuangan non-derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.
Risiko pasar
a. Risiko mata uang asing
Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat dan Dolar
Singapura. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan serta aset dan liabilitas yang diakui. Manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat risiko mata uang asing secara signifikan.
b. Risiko tingkat suku bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam
suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan perubahan tingkat suku bunga pasar timbul dari utang bank. Grup menjalankan
manajemen risiko dengan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga pasar serta bernegosiasi dengan bank untuk meminimalisasi
dampak negatif terhadap Grup.
Risiko kredit
Risiko kredit dikelola berdasarkan kelompok, kecuali risiko kredit sehubungan dengan saldo piutang. Setiap entitas bertanggung jawab mengelola dan
menganalisa risiko kredit pelanggan baru sebelum persyaratan pembayaran ditawarkan. Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas maupun risiko kredit yang
timbul dari pembeli, termasuk piutang yang belum dibayar dan transaksi yang mengikat.
Manajemen tidak mengharapkan timbulnya kerugian dari kegagalan pihak-pihak dalam melunasi utangnya. Grup mengelola risiko kredit dengan menetapkan
batasan jumlah risiko yang dapat diterima dan persyaratan-persyaratan kontraktual yang mengikat untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam
pemilihan bank dan institusi keuangan.

214
Halaman 5/37

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)


Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kesulitan dalam membayar liabilitas keuangannya. Grup mengelola risiko likuiditas dengan
mempertahankan kas dan setara kas yang cukup dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas
dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan
tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:
31 Oktober 2018
Dalam 1 tahun Dalam waktu 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun
Utang bank jangka pendek 2.568.230.000 - -
Utang usaha 23.494.233.383 - -
Utang lain-lain 2.347.161.525 - -
Beban akrual 871.973.894 - -
Liabilitas imbalan kerja karyawan 4.460.070.967 - -
Utang pembiayaan 5.418.760.400 - -
Total 39.160.430.169 - -
31 Desember 2017
Dalam 1 tahun Dalam waktu 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun
Utang usaha 26.894.378.143 - -
Utang lain-lain 988.315.465 - -
Beban akrual 1.628.612.134 - -
Liabilitas imbalan kerja karyawan 4.086.423.006 - -
Utang pembiayaan 1.600.000.000 - -
Total 35.197.728.748 - -
31 Desember 2016
Dalam 1 tahun Dalam waktu 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun
Utang usaha 18.828.949.098 - -
Utang lain-lain - - -
Beban akrual 224.167.764 - -
Liabilitas imbalan kerja karyawan 2.902.380.784 - -
Total 21.955.497.646 - -
31 Desember 2015
Dalam 1 tahun Dalam waktu 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun
Utang usaha 18.673.359.208 - -
Utang lain-lain 23.300.000 - -
Beban akrual 206.722.795 - -
Liabilitas imbalan kerja karyawan 2.999.553.811 - -
Total 21.902.935.814 - -

37. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING


a. Pada tanggal 26 Juni 2006, Perusahaan dan PT Excelcomindo Pratama Tbk menandatangani perjanjian No. 0052-09-F04-36879 tentang “Sewa Menyewa
Infrastruktur In Building Coverage Lokasi Oakwood Premier Cozmo”. Jangka waktu sewa mulai tanggal 26 Juni 2006 sampai 26 Desember 2015 dan
dengan nilai kontrak Rp1.333.200.000,- (belum termasuk PPN). Kedua belah pihak telah memperpanjang masa sewa tersebut mulai tanggal 26 Desember
2015 sampai dengan 26 Desember 2020. Atas perpanjangan tersebut, disepakati nilai kontrak adalah sebesar Rp750.000.000,- (belum termasuk PPN).

b. Pada tanggal 3 Juli 2015, antara Perusahaan dan PT Telekomunikasi Selular, telah menandatangani perpanjangan perjanjian No. AR02150855 tentang
“Sewa Menyewa Infrastruktur In Building Coverage Lokasi Oakwood Premier Cozmo” untuk periode 5 (lima) tahun, mulai 10 November 2014 sampai 09
November 2019. Nilai kontrak adalah sebesar Rp1.338.750.000,-.
c. Pada tanggal 12 Agustus 2015, antara Perusahaan dan PT Internux telah menyepakati perjanjian No.026/DIR-Internux/IV/2015 tentang “Sewa Menyewa
Infrastruktur In Building Coverage Lokasi Oakwood Premier Cozmo” dengan periode sewa selama 5 (lima) tahun mulai tanggal 12 Agustus 2015 sampai 11
Agustus 2020. Nilai kontrak adalah sebesar Rp3.427.200.000,-.

215
Halaman 5/38

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)


d. Pada tanggal 10 Desember 2012, antara Perusahaan dan PT Mandiri (Persero) Tbk, telah menandatangani perjanjian No. MEB.EBG/PKS/MIB.006/2013-No.
347/PKS-JT/XII/12, tentang “Implementasi Kode Akses 14000 Sebagai Layanan Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi”.
Periode penjanjian adalah selama 2 (dua) tahun, dan diperpanjang secara otomatis sampai dengan salah satu pihak dalam perjanjian ini menyatakan
penghentian atas isi perjanjian.

e. Perusahaan dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, telah menandatangani Perjanjian No. PKS.TEL.25/HK.810/TESC-00/2006-088/PKS-JT/VIII/06 tentang
“Sewa Menyewa Peralatan dan Infrastruktur Data Komunikasi In Building Area Gedung Grand Indonesia” tanggal 9 Agustus 2006. Hal penting yang
disepakati adalah sebagai berikut:
- Perusahaan, sebagai mitra bisnis dari Alcatel, wajib menyediakan peralatan telekomunikasi jaringan di dalam Gedung Indonesia Grand (di mal, kantor,
hotel dan apartemen) termasuk karyawan untuk menginstal, mengoperasikan, memantau, pemeliharaan peralatan. Semua peralatan mulai beroperasi
pada tanggal 1 Juli 2007.
- Pihak penyewa wajib menyewa peralatan selama 10 tahun dan melakukan pembayaran sewa secara bulanan sebagai berikut:
Tahun ke 1 : Rp 297.959.500
Tahun ke 2 : Rp 526.925.833
Tahun ke 3 - 5 : Rp 700.408.245
Tahun ke 6 - 10 : Rp 217.593.833
Berdasarkan amandemen keempat No. 032/AMD/JT-TK/IX/2017 - K.TEL.283/HK.820/DES-00000000/2017 tanggal 13 Oktober 2017, jangka waktu sewa
selanjutnya menjadi 2 tahun, terhitung sejak 30 Juni 2017 s.d. 29 Juni 2019, dengan harga sewa Rp250.000.000 perbulan.
f. Sehubungan dengan akses internet dan Telephony (VoIP) Service, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk., PT Supra Pratama Nusantara (Bizz net), PT Mora Telematika Indonesia Telecom.
g. Pada tanggal 7 November 2016, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal
Panggilan Darurat 2017 di Wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo" No. 105/PKS/KOMINFO/11/2016 - No. 039/PKS-JT/XI/2016” dengan
Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika. Perjanjian ini
bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo. Total nilai
kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp1.739.085.920,-.

h. Pada tanggal 7 November 2016, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal
Panggilan Darurat 2017 di Wilayah Depok, Tangerang, Batam, Balikpapan, dan Makasar" No. 106/PKS/KOMINFO/11/2016 - No. 040/PKS-JT/XI/2016”
dengan Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika. Perjanjian
ini bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo. Total nilai
kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp1.874.067.800,-.

i. Pada tanggal 13 Januari 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal
Panggilan Darurat 2017 di Wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo"No. 39/PKS-NTPD/BP3TI.KOMINFO/01/2017 - No. 002A/PKS-JT/I/2017”
dengan Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika. Perjanjian
ini bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo. Total nilai
kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp4.436.510.650,-.

Dan perubahan perjanjian No. 643/ADD/PKS-NTPD/KOMINFO/07/2017 menyetujui perubahan nilai kontrak Rp4.436.510.650,- menjadi Rp4.880.161.715,-
didasari Kepres mengenai cuti bersama Idul Fitri dan Surat Dirut BP3TI No.1905/KOMINFO/BPPPTI.31/UM/01.01/06/2017.didasari Kepres mengenai cuti
bersama Idul Fitri dan Surat Dirut BP3TI No. 1905/KOMINFO/BPPPTI.31/UM/01.01/06/2017.
j. Pada tanggal 13 Januari 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal
Panggilan Darurat 2017 di Wilayah Depok, Tangerang, Batam, Balikpapan dan Makassar" No. 40/PKS-NTPD/BP3TI/KOMINFO/01/2017 - No. 002B/PKS-
JT/I/2017 dengan Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Perjanjian ini bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo.
Total nilai kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp4.966.445.110,-. Dan perubahan perjanjian No. 644/ADD/PKS-NTPD/KOMINFO/07/2017 menyetujui
perubahan nilai kontrak Rp4.966.445.110,- menjadi Rp5.463.089.600,- didasari Kepres mengenai cuti bersama Idul Fitri dan Surat Dirut BP3TI No.
1905/KOMINFO/BPPPTI.31/UM/01.01/06/2017.

k. Pada tanggal 28 Juli 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal Panggilan
Darurat 2017 Semester 2 di Wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram dan Solo" No. 826/PKS-NTPD/BP3TI/KOMINFO /07/2017 - No. 019A/PKS-
JT/VII/2017” dengan Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan
Informatika. Perjanjian ini bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Bogor, Bandung, Denpasar, Mataram
dan Solo. Total nilai kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp3.127.773.390,50,-. Dan perubahan perjanjian No. 861/ADD/PKS-NTPD/KOMINFO/08/2017 -
No. 023/ADD-PKS/JT-BP3TI/VIII/2017 menyetujui perubahan nilai kontrak Rp3.127.773.390,50,- menjadi Rp3.123.648.390,50,- didasari Berita Acara
Adendum No. 1582/BA-ADD/PPK1-BP3TI/KOMINFO/08/2017.

216
Halaman 5/39

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (Lanjutan)


l. Pada tanggal 28 Juli 2017, Perusahaan telah menandatangani perjanjian Paket Pekerjaan Jasa Lainnya “Penyediaan Call Center Nomor Tunggal Panggilan
Darurat 2017 Semester 2 di Wilayah Depok, Tangerang, Batam, Balikpapan dan Makasar" No. 827/PKS-NTPD/BP3TI/KOMINFO/07/2017 - No. 019B/PKS-
JT/VII/2017” dengan Balai Telekomunikasi Dan Informatika, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementrian Komunikasi dan
Informatika.

Perjanjian ini bertujuan untuk menyediakan jasa Call Center Nomor Tunggal Panggilan Darurat di wilayah Depok, Tangerang, Batam, Balikpapan dan
Makasar. Total nilai kontrak, termasuk PPN, adalah sebesar Rp3.601.754.002,-. Dan perubahan perjanjian No. 862/ADD/PKS-NTPD/KOMINFO/08/2017 -
No. 024/ADD-PKS/JT-BP3TI/VIII/2017 menyetujui perubahan nilai kontrak Rp3.601.754.002,- menjadi Rp3.597.629.002,- didasari Berita Acara Adendum
No. 1582/BA-ADD/PPK1-BP3TI/KOMINFO/08/2017.

m. Pada tanggal 1 November 2017, Perusahaan mengadakan perjanjian Jasa Pembuatan Website E-Commerce dengan PT Sinar Mutiara Dwiguna dengan
nomor perjanjian 001/SMD-JT/XI/2017 jangka waktu 1 Desember 2017 sampai dengan 1 Juni 2018, dengan nilai kontrak Rp4.793.250.000 termasuk PPN.
n. Pada tanggal 1 November 2017, Perusahaan mengadakan perjanjian Jasa Pembuatan Website E-Commerce dengan PT Bangun Duta Gemilang dengan
nomor perjanjian 002/BDG-JT/XI/2017 jangka waktu 1 Desember 2017 sampai dengan 1 Juni 2018, dengan nilai kontrak Rp4.735.500.000 termasuk PPN.
o. Perusahaan dengan BPJS Ketenagakerjaan telah menandatangani Perjanjian No. PER/258/122017 - No. 035/PKS/JT-BPJS/XII/2017 tentang "Mitra
Pelaksana dan Fasilitas Collection Contract Center BPJS Ketenagakerjaan" tanggal 13 Desember 2017. Hal penting yang disepakati adalah sebagai berikut:
i. Perusahaan menyediakan sistem pelayanan Collection Contact Center dengan tujuan untuk memperlancar iuran perusahaan peserta BPJS
Ketenagakerjaan melalui usaha penagihan yang efektif,
ii. Nilai kontrak Rp5.750.650.000 termasuk PPn, jangka waktu 13 Desember 2017 - 21 Januari 2020.
p. Pada tanggal 15 Oktober 2018, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Berlangganan Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat
(NTPD) 112 No. 555/30/Diskominfo-sekret/2018 - No. 018/PKS/JT-PEMBADA/X/2018 dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyusin.
Perjanjian ini bertujuan untuk menunjang kegiatan layanan publik untuk penanganan panggilan darurat di Kabupaten Banyuasin. Jangka waktu selama 36
(tigapuluh enam) bulan, dengan nilai biaya tetap untuk tiap bulannya Rp108.455.600.

q. Terkait dengan kerjasama antara PT Karta Indonesia Global, entitas anak dengan PT VIAeight Indonesia berikut adalah skema rebate dari PT Karta
Indonesia Global:
Komitmen Rebate
IDR 1,500,000,000 - IDR 3,000,000,000 2%
IDR 3,000,000,001 - IDR 5,000,000,000 4%
IDR 5,000,000,001 - IDR 10,000,000,000 6%
IDR 10,000,000,001 - IDR 20,000,000,000 8%
IDR 20,000,000,001 - IDR 50,000,000,000 10%
> IDR 50,000,000,000 12%
Dengan keterangan :
- Perhitungan rebate adalah % (persen) Rebate dikalikan dengan nilai komitmen sebagaimana di sebutkan di tabel di atas.
- Periode untuk skema rebate adalah 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018, yang dimasukan ke dalam perhitungan adalah PO yang masuk
ke KIG selama periode tersebut, sehingga apabila ada PO yang diberikan pada akhir tahun 2018 untuk 2019 maka juga akan masuk ke dalam
perhitungan komitmen 2018. Perhitungan akan dilakukan di akhir tahun 2018 (dengan catatan PO telah dibayarkan).
- Pembayaran rebate akan di proses pada minggu pertama di tahun 2019.
- PO yang dimasukkan kedalam perhitungan adalah PO yang sesuai dengan harga penjualan dari PT Karta Indonesia Global ke PT VIAeight Indonesia
(Sebelum PPN) sebagai berikut:
1 bulan 3 bulan 6 bulan
1.250.000,00 1.062.500,00 1.000.000,00
Untuk PO dengan harga di bawah dari harga di atas tidak akan dimasukkan kedalam perhitungan rebate .
r. PT Karta Indonesia Global, entitas anak, dan Andrew Tanner Setiawan selaku Wakil Komisaris Utama Perseroan dan Direktur Utama entitas anak, sedang
terlibat dalam perkara Gugatan Penghapusan Paten Sederhana dan Gugatan Pembatalan Pendaftaran Desain Industri.
Pihak terkait : PT Lintas Promosi Global (Penggugat I) dan Andrew Tanyono (Penggugat II).
Tergugat : PT Karta Indonesia Global (Tergugat I), Andrew Tanner Setiawan (Turut Tergugat I) dan 3. Pemerintah Republik Indonesia c.q.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual c.q. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri
(Turut Tergugat II).
Proses perkara gugatan terhadap KIG dan Andrew Tanner Setiawan sedang masuk tahap sidang ke-3 (ketiga) dengan agenda penyampaian Republik dari
Penggugat. Dampak Keuangan yang mungkin timbul sangat minim terhadap kegiatan usaha KIG, karena saat ini keadaan pangsa pasar periklanan di motor
tetap dalam kendali KIG.

217
Halaman 5/40

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN


a. Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana berdasarkan Surat
Permohonan PT Jasnita Telekomindo No. 679/KS-JT/XII/18 tanggal 5 Desember 2018 kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengenai Permohonan
Persetujuan atas Rencana Penawaran Umum Saham Perdana serta Perubahan Status Hukum Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka yang telah disetujui oleh PT Bank Central Asia (BCA) Tbk KCU Asemka Jakarta.
b. Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 10 Desember 2018 dari Unita Christina Winata, notaris di Jakarta, para pemegang saham antara lain menyetujui untuk:

1). Menyetujui untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat ("Penawaran Umum") dalam jumlah sebanyak-

banyaknya 203.406.700 (dua ratus tiga juta empat ratus enam ribu tujuh ratus) saham dengan nilai nominal Rp100,00 dan mencatatkan saham

Perseroan tersebut pada bursa efek di Indonesia serta merubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan terbuka.
2). Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual
kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia ("Company
Listing ").
3). Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Ny. Elizabeth Prasetyo Utomo
Komisaris : Tn. Andrew Tanner Setiawan
Komisaris Independen : Tn. Wesley Harjono
Dewan Direksi
Direktur Utama : Tn. Kennard Junior Setiadikurnia
Wakil Direktur Utama : Tn. Welly Kosasih
Direktur : Tn. Tjokro Wimantara
Direktur : Tn. Ronald Adrianta
Direktur : Tn. Jeff Hendrata
Direktur Independen : Tn. Yentoro
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
AHU0030185.AH.01.02.TAHUN 2018 pada tanggal 13 Desember 2018.
c. Berdasarkan Keputusan Dewan Direksi No. 686/BOD-JT/XII/18 tanggal 13 Desember 2018 tentang pengangkatan sekretaris perusahaan, menetapkan dan
mengangkat saudari Veronica Bertha Riana sebagai Sekretaris Perusahaan.
d. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 090/EPU-JT/I/2019 tanggal 10 Januari 2019 tentang komite audit, Dewan Komisaris Perusahaan sepakat
untuk:
1). Mengangkat nama-nama berikut sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit Perseroan, yaitu sebagai berikut:
Ketua : Tn. Wesley Harjono
Anggota 1 : Tn. Marup Iskandar
Anggota 2 : Tn. Lukas Maulana Jusuf
2). Bahwa tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagaimana dituangkan dalam Piagam Komite Audit Perseroan.
3). Efektif menjabat sebagai Ketua dan Anggota Komite Audit Perseroan terhitung sejak tanggal dikeluarkan Surat Keputusan ini sampai berakhirnya masa
jabatan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat.
4). Bertanggungjawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris.
e. Perseroan mengajukan permohonan eksekusi Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 816/III/ARB-BANI/2016 tanggal 22 Desember 2016 ke

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 21 Februari 2019, atas saldo piutang Perusahaan kepada Kominfo-BP3TI sebesar Rp.14.146.053.376.

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


Sesuai dengan surat dari Otoritas Jasa Keuangan Lampiran No. S/20/PM.221/2019 tentang Perubahan dan/atau Tambahan Informasi atas Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Jasnita Telekomindo Tbk Tahun 2019 Aspek Akuntansi, Perusahaan telah menerbitkan
kembali laporan keuangannya pada tanggal-tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Oktober 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015,
untuk menyesuaikan hasil penelaahan tersebut.

218
Halaman 5/41

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)


Rekonsiliasi perubahan penyajian laporan keuangan
31 Desember 2016
Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
PENDAPATAN 55.957.119.398 - 55.957.119.398
BEBAN POKOK PENDAPATAN a 53.483.031.968 (6.495.686.939) 46.987.345.029
LABA KOTOR 2.474.087.430 6.495.686.939 8.969.774.369
BEBAN USAHA
Pemasaran 123.115.345 - 123.115.345
Umum dan administrasi 10.244.490.571 0 10.244.490.571
Jumlah Beban Usaha 10.367.605.916 0 10.367.605.916
LABA (RUGI) USAHA (7.893.518.486) 6.495.686.939 (1.397.831.547)
PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA
Pendapatan bunga - bersih 56.859.116 0 56.859.116
Beban keuangan dan administrasi bank (35.468.481) 0 (35.468.481)
Laba (Rugi) selisih kurs (7.739.880) (0) (7.739.880)
Pendapatan lainnya 114.688.473 - 114.688.473
Jumlah (Beban)/ Pendapatan Lain-lain 128.339.228 0 128.339.228
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (7.765.179.258) 6.495.686.939 (1.269.492.319)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak tangguhan 90.745.302 - 90.745.302
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 90.745.302 - 90.745.302
LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN SEBELUM DAMPAK
PENYESUAIAN PROFORMA (7.674.433.956) 6.495.686.939 (1.178.747.017)
Dampak penyesuaian proforma atas laba bersih periode berjalan (2.415.730) (0) (2.415.730)
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN (7.672.018.226) 6.495.686.939 (1.176.331.287)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
POS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI LEBIH LANJUT KE
LABA RUGI
Pengukuran kembali laba atas liabilitas imbalan kerja 549.806.748 (0) 549.806.748
(Beban) / manfaat pajak penghasilan terkait (137.426.216) - (137.426.216)
412.380.532 (0) 412.380.532
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (7.259.637.694) 6.495.686.939 (763.950.755)
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk b (7.211.108.737) 6.105.447.544 (1.105.661.193)
Kepentingan nonpengendali (460.909.489) 390.239.395 (70.670.094)
Jumlah (7.672.018.226) 6.495.686.939 (1.176.331.287)
Laba (rugi) penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk (6.823.502.665) 6.105.447.545 (718.055.120)
Kepentingan nonpengendali (436.135.030) 390.239.395 (45.895.635)
Jumlah (7.259.637.695) 6.495.686.940 (763.950.755)
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Laba Rugi Konsolidasian
a. Beban Pokok Pendapatan (6.495.686.939)
Penyesuaian atas kesalahan penyajian kembali laporan laba rugi 2016, penyesuaian tersebut tidak berdampak terhadap penyajian angka lain laporan
keungan.
b. Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 6.105.447.544
Kepentingan nonpengendali 390.239.395
Dampak dari penyesuaian atas kesalahan penyajian kembali laporan laba rugi 2016.

219
Halaman 5/42

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)


31 Oktober 2018
Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan a 97.884.048.817 (2.568.129.878) 95.315.918.939
Pembayaran kas kepada pemasok b (109.015.038.327) 47.162.640.939 (61.852.397.388)
Pembayaran kas kepada karyawan c - (15.621.434.419) (15.621.434.419)
Pembayaran untuk beban operasional d (11.853.192.141) (4.440.976.238) (16.294.168.379)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (4.237.141.730) - (4.237.141.730)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional (27.221.323.381) 24.532.100.403 (2.689.222.978)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Pembelian aset tetap e (1.747.764.952) (28.505.500.000) (30.253.264.952)
Pembelian tak berwujud (30.000.000) - (30.000.000)
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (dipergunakan untuk)
aktivitas investasi (1.777.764.952) (28.505.500.000) (30.283.264.952)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Tambahan Modal disetor entitas anak 28.505.500.000 - 28.505.500.000
Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) f - 3.973.399.596 3.973.399.596
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) piutang lainnya 100.000.000 - 100.000.000
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) pihak-pihak berelasi (2.000.000.000) - (2.000.000.000)
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan 26.605.500.000 3.973.399.596 30.578.899.596
(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas (2.393.588.334) 0 (2.393.588.334)
Kas dan setara kas pada awal tahun 6.509.881.199 - 6.509.881.199
Kas dan setara kas pada akhir tahun 4.116.292.866 0 4.116.292.866
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Arus Kas Konsolidasian
a. Penerimaan kas dari pelanggan (2.568.129.878)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan.
b. Pembayaran kas kepada pemasok 47.162.640.939
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan.
c. Pembayaran kas kepada karyawan (15.621.434.419)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan.
d. Pembayaran untuk beban operasional (4.440.976.238)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan.
e. Pembelian aset tetap (28.505.500.000)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok.
f. Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) 3.973.399.596
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan.

31 Oktober 2017 (unaudit)


Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan 54.375.263.489 (0) 54.375.263.489
Pembayaran kas kepada pemasok g (36.216.349.724) 3.084.399.319 (33.131.950.405)
Pembayaran kas kepada karyawan h - (6.733.292.850) (6.733.292.850)
Pembayaran untuk beban operasional i (17.306.893.011) 4.428.363.278 (12.878.529.733)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan j (14.864.167) (779.469.747) (794.333.914)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional 837.156.587 0 837.156.587
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Pembelian aset tetap (2.041.065.253) (0) (2.041.065.253)
Pembelian tak berwujud (48.400.000) - (48.400.000)
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (dipergunakan untuk) -
aktivitas investasi (2.089.465.253) (2.089.465.253)

220
Halaman 5/43

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

31 Oktober 2017 (unaudit)


Dilaporkan
Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) piutang lainnya 106.000.000 - 106.000.000
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan 106.000.000 - 106.000.000
(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas (1.146.308.666) (0) (1.146.308.666)
Kas dan setara kas pada awal tahun 4.908.847.148 - 4.908.847.148
Kas dan setara kas pada akhir tahun 3.762.538.482 (0) 3.762.538.481
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Arus Kas Konsolidasian
g. Pembayaran kas kepada pemasok 3.084.399.319
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
h. Pembayaran kas kepada karyawan (6.733.292.850)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
i. Pembayaran untuk beban operasional 4.428.363.278
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
j. Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (779.469.747)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada pemasok.

31 Desember 2017
Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan k 75.085.936.409 (185.481.492) 74.900.454.917
Pembayaran kas kepada pemasok l (58.869.064.934) 17.016.788.658 (41.852.276.276)
Pembayaran kas kepada karyawan m - (10.213.207.543) (10.213.207.543)
Pembayaran untuk beban operasional n (11.654.866.096) (7.517.399.903) (19.172.265.999)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan o (347.787.816) (529.820.720) (877.608.536)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional 4.214.217.563 2.785.096.564
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Pembelian aset tetap p (2.564.783.512) (2.439.000) (2.567.222.512)
Pembelian tak berwujud (48.400.000) - (48.400.000)
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (dipergunakan untuk)
aktivitas investasi (2.613.183.512) (2.615.622.512)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) q - 1.600.000.000 1.600.000.000
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) pihak-pihak berelasi r - (168.440.000) (168.440.000)
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan - 1.431.560.000
(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas 1.601.034.051 0 1.601.034.051
Kas dan setara kas pada awal tahun 4.908.847.148 - 4.908.847.148
Kas dan setara kas pada akhir tahun 6.509.881.199 0 6.509.881.199
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Arus Kas Konsolidasian
k. Penerimaan kas dari pelanggan (185.481.492)
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
l. Pembayaran kas kepada pemasok 17.016.788.658
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan dan beban operasional.
m. Pembayaran kas kepada karyawan (10.213.207.543)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
n. Pembayaran untuk beban operasional (7.517.399.903)
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.

221
Halaman 5/44

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

o. Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (529.820.720)


Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
p. Pembelian aset tetap (2.439.000)
Penyesuaian atas rekonsiliasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
q. Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) 1.600.000.000
Penyesuaian atas rekonsiliasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
r. Penerimaan dari /(pembayaran untuk) pihak-pihak berelasi (168.440.000)
Penyesuaian atas rekonsiliasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.

31 Desember 2016
Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan s 55.949.513.303 1.440.682.333 57.390.195.636
Pembayaran kas kepada pemasok t (47.439.735.726) 12.460.359.854 (34.979.375.872)
Pembayaran kas kepada karyawan u - (6.509.475.067) (6.509.475.067)
Pembayaran untuk beban operasional v (4.354.316.487) (7.391.567.120) (11.745.883.607)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (638.465.105) (0) (638.465.105)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional 3.516.995.985 (0) 3.516.995.985
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Pembelian aset tetap (3.370.849.830) 0 (3.370.849.830)
Pembelian tak berwujud (33.240.000) - (33.240.000)
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (dipergunakan untuk) -
aktivitas investasi (3.404.089.830) 0 (3.404.089.830)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Tambahan Modal disetor entitas anak 1.450.000.000 - 1.450.000.000
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) piutang lainnya (100.000.000) - (100.000.000)
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) pihak-pihak berelasi 709.347.308 - 709.347.308
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan 2.059.347.308 - 2.059.347.308
(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas 2.172.253.463 (0) 2.172.253.463
Kas dan setara kas pada awal tahun 2.736.593.685 - 2.736.593.685
Kas dan setara kas pada akhir tahun 4.908.847.148 (0) 4.908.847.148
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Arus Kas Konsolidasian
s. Penerimaan kas dari pelanggan 1.440.682.333
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
t. Pembayaran kas kepada pemasok 12.460.359.854
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan dan beban operasional.
u. Pembayaran kas kepada karyawan (6.509.475.067)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
v. Pembayaran untuk beban operasional (7.391.567.120)
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.

31 Desember 2015
Dilaporkan
Catatan Penyesuaian Disajikan kembali
sebelumnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL:
Penerimaan kas dari pelanggan w 43.976.559.932 (17.420.858) 43.959.139.074
Pembayaran kas kepada pemasok x (32.867.971.100) 2.603.903.720 (30.264.067.380)
Pembayaran kas kepada karyawan y - (5.817.850.268) (5.817.850.268)
Pembayaran untuk beban operasional z (10.326.531.788) 3.231.367.406 (7.095.164.382)
Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (35.569.609) - (35.569.609)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional 746.487.435 - 746.487.435

222
Halaman 5/45

PT JASNITA TELEKOMINDO TBK DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Oktober 2018 dan 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 dan Untuk yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Oktober 2018
dan 2017 (tidak diaudit) dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Penerimaan kas dari pencairan deposito 5.000.000.000 - 5.000.000.000
Pembelian aset tetap (415.364.660) - (415.364.660)
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (dipergunakan untuk)
aktivitas investasi 4.584.635.340 - 4.584.635.340
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Pembayaran untuk pinjaman bank (lembaga bukan bank) (3.093.261.897) - (3.093.261.897)
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) piutang lainnya 76.700.000 - 76.700.000
Penerimaan dari /(pembayaran untuk) pihak-pihak berelasi (2.552.159.120) - (2.552.159.120)
Arus kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan (5.568.721.017) - (5.568.721.017)
(Penurunan)/ kenaikan bersih kas dan setara kas (237.598.242) - (237.598.242)
Kas dan setara kas pada awal tahun 2.974.191.927 - 2.974.191.927
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2.736.593.685 - 2.736.593.685
Penjelasan atas akun akun yang terdampak secara signifikan adalah sebagai berikut:
Akun-akun terdampak di Laporan Arus Kas Konsolidasian
w. Penerimaan kas dari pelanggan (17.420.858)
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
x. Pembayaran kas kepada pemasok 2.603.903.720
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan dan beban operasional.
y. Pembayaran kas kepada karyawan (5.817.850.268)
Penyesuaian atas reklasifikasi akun pembayaran kas kepada karyawan.
z. Pembayaran untuk beban operasional 3.231.367.406
Penyesuaian atas reklasifikasi dari akun pembayaran kas kepada pemasok.
Perubahan terkait penyajian kembali laporan keuangan
a. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
b. Laporan Arus Kas Konsolidasian
c. Catatan 1.c - Umum - halaman 1
d. Catatan 2.j - Ringkasan Kebijakan Akuntansi Penting - halaman 4
e. Catatan 2.q - Ringkasan Kebijakan Akuntansi Penting - halaman 9
f. Catatan 6 - Piutang Usaha - halaman 19
g. Catatan 8 - Uang Muka - halaman 20
h. Catatan 9 - Biaya Dibayar Dimuka - halaman 20
i. Catatan 11 - Aset Tetap - halaman 22 - 23
j. Catatan 13 - Piutang Lain-Lain Jangka Panjang - halaman 24
k. Catatan 16 - Utang Bank - halaman 25
l. Catatan 21 - Pendapatan Yang Belum Direalisasi - halaman 26
m. Catatan 23 - Utang Pembiayaan - halaman 29
n. Catatan 26 - Ekuitas - halaman 32
o. Catatan 27 - Pendapatan - halaman 32
p. Catatan 28 - Beban Pokok Pendapatan - halaman 32
q. Catatan 33 - Transaksi Dan Saldo Dengan Pihak Berelasi - halaman 34
r. Catatan 34 - Informasi Segmen - halaman 35
s. Catatan 37 - Perjanjian dan Perikatan Penting - halaman 39
t. Catatan 38 - Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan - halaman 40

223
Halaman ini sengaja dikosongkan
XX. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS ASET
PERSEROAN

225
Halaman ini sengaja dikosongkan
SUWENDHO RINALDY & REKAN
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Kantor Cabang Jakarta
Komplek Kalibata Indah Blok K16-17
Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059 Jl. Rawajati Timur, Pancoran
Nomor Izin Cabang KJPP: 1138/KM.1/2017 Jakarta Selatan 12750
Penilai Properti dan Bisnis T (021) 7970913 / 7994521
E ocky@srr.co.id
Wilayah Kerja: Seluruh Indonesia
Kantor Cabang: Jakarta (P/B), Bandung (P)

No. : 181226.001/SRR-JK/SR-A/JTL/OR 26 Desember 2018

Kepada Yth.

PT JASNITA TELEKOMINDO
E-Trade Building Lt. 5
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55
Jakarta Pusat 10350

U.p. : Direksi

Hal : Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penugasan yang diberikan kepada kami, Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“SRR” atau “kami”), oleh manajemen PT Jasnita
Telekomindo (“Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas
nilai pasar (market value) properti milik/atas nama Suganda Setiadi Kurnia (“SSK”)
yang berupa gedung kantor (tanah [468,00 m²], bangunan [1.725,00 m²], dan sarana
pelengkap lainnya) yang terletak di Jl. Guntur No. 45, Kelurahan Pasar Manggis,
Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta (“Obyek
Penilaian”), sesuai dengan surat penawaran kami No. 181001.002/SRR-JK/SPN-
A/JTL/OR tanggal 1 Oktober 2018 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan,
maka dengan ini kami sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus
2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal
No. STTD.PPB-05/PM.2/2018 tanggal 4 Juni 2018 (Penilaian Properti dan Bisnis)
(pengganti dari STTD No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 [Penilai
Properti dan Penilai Usaha]) menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas
Obyek Penilaian dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar
dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


227
RUANG LINGKUP PENILAIAN

1. Tujuan dan Maksud Penugasan

Tujuan penilaian Obyek Penilaian adalah untuk memberikan pendapat tentang nilai
pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018 yang dinyatakan dalam
mata uang Rupiah. Sebagai informasi tambahan, kurs tengah Bank Indonesia (BI)
untuk mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal penilaian
adalah 1 US$ = Rp 15.227,00.

Penugasan penilaian atas Obyek Penilaian dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan


Perseroan dalam rangka rencana pembelian Obyek Penilaian sehubungan dengan
penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

2. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas

Asumsi-asumsi dan kondisi pembatas yang digunakan dalam penilaian ini adalah
sebagai berikut:

a. Laporan penilaian ini bersifat non-disclaimer opinion.

b. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan telah melakukan penelaahan atas dokumen-
dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.

c. Data dan informasi yang digunakan dalam penilaian ini bersumber dari dan atau
divalidasi oleh MAPPI.

d. Dalam penilaian ini, KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan menggunakan


proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran
proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen dengan kemampuan
pencapaiannya (fiduciary duty).

e. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan bertanggung jawab atas pelaksanaan


penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.

f. Laporan penilaian ini bersifat terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi
yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

g. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan bertanggung jawab atas laporan penilaian
ini dan kesimpulan nilai akhir.

h. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan telah melakukan penelaahan atas status
hukum Obyek Penilaian.

i. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan tidak memperkenankan penggunaan


seluruh, ataupun sebagian dari laporan penilaian ini sebagai rujukan dalam

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


228
bentuk dokumen, edaran, pernyataan, referensi ataupun dipublikasikan dalam
bentuk apapun juga tanpa izin tertulis dari KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan.

j. Informasi yang telah diberikan oleh pihak lain kepada KJPP Suwendho Rinaldy
& Rekan seperti yang telah disebutkan dalam laporan penilaian ini dianggap
layak dan dapat dipercaya, tetapi KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan tidak
bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak
sesuai dengan hal yang sesungguhnya. Informasi yang dinyatakan tanpa
menyebutkan sumbernya merupakan hasil penelaahan kami terhadap data yang
ada, pemeriksaan atas dokumen ataupun keterangan dari instansi pemerintah
yang berwenang. Tanggung jawab untuk memeriksa kembali kebenaran
informasi tersebut sepenuhnya berada di pihak pemberi tugas.

k. Nilai yang disebutkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan
penilaian ini yang merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai
dengan tujuan dan maksud penilaian. Nilai yang disebutkan dalam laporan
penilaian ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan.

l. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan telah mempertimbangkan kondisi Obyek


Penilaian, namun tidak berkewajiban untuk memeriksa bagian-bagian dari Obyek
Penilaian yang tertutup, tidak terlihat, dan tidak dapat dijangkau. KJPP
Suwendho Rinaldy & Rekan tidak memberikan jaminan bila ada kerusakan
yang tidak terlihat. KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan tidak berkewajiban
untuk melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas lainnya. Kecuali diinformasikan
lain, pada penilaian ini kami berasumsi bahwa seluruh aspek tersebut dipenuhi
dengan baik.

m. Kami tidak melakukan penyelidikan atas kondisi tanah dan fasilitas lingkungan
lainnya untuk suatu pengembangan baru. Apabila tidak diinformasikan lain,
penilaian ini didasarkan pada kewajaran, dan untuk suatu rencana pengembangan
tidak ada pengeluaran yang tidak wajar atau keterlambatan dalam masa
pembangunan.

n. Nilai pasar yang dimaksud mencerminkan nilai yang sesungguhnya tanpa


memperhitungkan adanya kewajiban atas pajak atau biaya-biaya yang terkait
dengan transaksi penjualan. Obyek Penilaian yang dinilai diasumsikan bebas dari
segala hipotik, persengketaan dan premi serta biaya lain yang belum
terselesaikan.

o. Gambar, denah, ataupun peta yang terdapat dalam laporan ini disajikan hanya
untuk kemudahan visualisasi saja. Kami tidak melaksanakan survey/pemetaan
dan tidak bertanggung jawab mengenai hal ini.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


229
p. Keterangan mengenai rencana tata kota diperoleh secara tertulis dan atau secara
lisan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Kecuali diinstruksikan lain,
kami beranggapan bahwa Obyek Penilaian yang dinilai tidak terpengaruh oleh
berbagai hal yang bersifat pembatasan-pembatasan dan Obyek Penilaian maupun
kondisi penggunaan baik saat ini ataupun yang akan datang tidak bertentangan
dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

q. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan yang sah


secara hukum dan bebas dari hak atas jalan dan pelanggaran apapun juga,
termasuk pula bebas dari batasan yang memberatkan, halangan-halangan ataupun
pengeluaran tidak wajar lainnya. Untuk tujuan pengungkapan luasan Obyek
Penilaian dalam laporan ini, KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan tidak
melakukan pengukuran ulang terhadap luasan Obyek Penilaian secara detail,
namun menggunakan data dari sertifikat dan gambar bangunan yang diterima
dari Perseroan.

r. Penilaian ini didasarkan pada asumsi bahwa Obyek Penilaian dibangun sesuai
dengan peraturan yang berlaku, serta telah memiliki atau dalam proses memiliki
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin Penggunaan Bangunan (IPB) yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

s. Biaya untuk penilaian ini tidak tergantung pada besarnya nilai Obyek Penilaian
yang diperoleh atau yang tercantum dalam laporan penilaian ini.

t. Laporan penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan Penilai dari
KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan.

3. Asumsi-Asumsi Pokok

Kami tegaskan bahwa dalam penilaian ini kami tidak memperhitungkan biaya dan
pajak yang terjadi karena adanya jual beli, sesuai dengan yang diatur di dalam
Standar Penilaian Indonesia 2015 (SPI 2015).

Dalam penilaian ini kami berasumsi bahwa:

a. Nilai yang tercantum dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan ini
yang merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai dengan tujuan
dan maksud penilaian. Nilai yang dinyatakan dalam laporan penilaian ini tidak
dapat digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya
kesalahan.

b. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan Obyek


Penilaian yang sah secara hukum, dapat dialihkan/dipindahtangankan, dan bebas
dari ikatan, tuntutan atau batasan apapun selain yang disebutkan dalam laporan
ini.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


230
c. Obyek Penilaian merupakan satu kesatuan usaha yang dikelola oleh manajemen
yang kompeten.

d. Batasan lainnya, kondisi, komentar, dan detail telah tercantum di dalam laporan
ini.

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan


No. VIII.C.4 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti
di Pasar Modal” (“Peraturan VIII.C.4”) dan SPI 2015.

Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab
kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum
kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian.

Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun
dari Obyek Penilaian yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik pada saat
ini maupun di masa yang akan datang.

4. Dasar Nilai yang Digunakan

Untuk keperluan penilaian atas Obyek Penilaian, standar nilai yang kami pergunakan
dalam laporan penilaian ini adalah nilai pasar (market value), yang berdasarkan
Peraturan VIII.C.4 didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal
penilaian (cut off date), yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil
penukaran suatu obyek penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual
yang berniat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya
dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar
pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan”.

5. Obyek Penilaian

Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu properti
milik/atas nama SSK yang berupa gedung kantor (tanah [468,00 m²], bangunan
[1.725,00 m²], dan sarana pelengkap lainnya) yang terletak di Jl. Guntur No. 45,
Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan,
Propinsi DKI Jakarta.

Obyek Penilaian merupakan aset operasional dari SSK. Berdasarkan


Peraturan VIII.C.4, aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan
dalam operasional perusahaan yang digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan
VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan sebagai “aset yang
terpisahkan dari operasional perusahaan dan terdiri atas aset yang akan dipakai pada
masa yang akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi” (Peraturan
VIII.C.4–1.a.10).

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


231
6. Inspeksi Obyek Penilaian

Peninjauan fisik atas Obyek Penilaian dilakukan pada tanggal 11 Desember 2018.

7. Data yang Perlu Diteliti

Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar dari Obyek Penilaian,
kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau melaksanakan prosedur
atas data dan informasi sebagai berikut:

a. Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan
(SHGB) No. 621,

b. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 9500/IMB/2012 tanggal


7 Agustus 2012,

c. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan


(SPPT PBB) tahun 2018,

d. Proyeksi pendapatan dan biaya operasional gedung kantor tahun 2018 sampai
dengan tahun 2027,

e. Denah (layout) Obyek Penilaian,

f. Data hasil inspeksi lapangan, dan

g. Dokumen lainnya yang berhubungan dengan penilaian.

TANGGAL PENILAIAN

Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2018. Tanggal ini dipilih atas
dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, laporan penilaian ini berlaku selama
6 (enam) bulan sejak tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Oktober 2018, kecuali terdapat
hal-hal yang dapat mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima persen).

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN

Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Oktober 2018, sampai dengan tanggal
diterbitkannya laporan ini, tidak terdapat kejadian penting yang dapat mempengaruhi
hasil penilaian secara signifikan.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


232
IDENTITAS PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah Perseroan atau PT Jasnita Telekomindo. Perseroan adalah sebuah
perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (closely-held company) yang bergerak
dalam bidang telekomunikasi, komunikasi, dan layanan jaringan. Perseroan berkantor di
E-Trade Building Lt. 5, Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55, DKI Jakarta 10350, dengan
nomor telepon 021 28565288, alamat email marketing@jasnita.co.id, dan alamat website
www.jasnita.co.id.

PENDEKATAN PENILAIAN

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

- Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)

Pendekatan data pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi
atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan Obyek Penilaian
yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian.

Pendekatan data pasar dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan


data penjualan dan atau data penawaran properti yang sebanding dan sejenis serta
memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk
tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis
sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai
(accessibility), serta lain-lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan
memberikan penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan
karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang
berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi,
keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility), serta
lain-lain bila ada, antara Obyek Penilaian dengan data pembanding properti yang
berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan indikasi nilai pasar Obyek Penilaian yang
berupa tanah.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi nilai


Obyek Penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost new) atau
biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal penilaian (cut off date)
setelah dikurangi dengan penyusutan.

Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan mempertimbangkan


biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya
perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi,
biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


233
dengan angkutan, asuransi, bea masuk, pajak, dan biaya bunga selama masa
konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

- Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada


pendapatan dan biaya dari Obyek Penilaian per periode tertentu, yang dapat
dihasilkan oleh Obyek Penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan.

Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai suatu


properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk menghasilkan
keuntungan di masa mendatang.

Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-mula


diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan
mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan
diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai
properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat
kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut
berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan mendiskonto
nilai-nilai keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut)
dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai.

Mengingat bahwa pendapatan yang diperoleh dari Obyek Penilaian tidak pernah
tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam penilaian ini adalah
metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method).

Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian ini dengan mempertimbangkan


bahwa Obyek Penilaian merupakan properti yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang (income producing property).

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami terapkan dengan


memperhatikan karakteristik dari aset-aset yang menjadi komponen dari Obyek
Penilaian.

Mengingat bahwa Obyek Penilaian sebagai suatu kesatuan unit yang terdiri dari tanah,
bangunan, dan sarana pelengkap lainnya merupakan properti yang akan menghasilkan
pendapatan yang tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan
dalam penilaian ini adalah metode diskonto arus kas.

Untuk melaksanakan penilaian dengan pendekatan ini, mula-mula diperhitungkan


keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan mengurangkan biaya-biaya yang
harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan diperoleh. Apabila jumlah keuntungan
tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai properti diperoleh dengan mengkapitalisasi
keuntungan tersebut dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


234
jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai properti
diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa mendatang (selama umur
ekonomis properti tersebut) dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai.

Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian yang berupa bangunan
dan sarana pelengkap lainnya dengan mempertimbangkan bahwa biaya reproduksi
baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya
dapat diperkirakan. Khusus untuk penilaian tanah, pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan data pasar. Pendekatan data pasar adalah pendekatan penilaian yang
menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis
dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan
penyesuaian.

Mengingat bahwa Obyek Penilaian dinilai dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan,


selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi
dengan melakukan pembobotan tertimbang untuk memperoleh kesimpulan nilai Obyek
Penilaian sebagai satu kesatuan unit operasional yang berupa gedung kantor.

Kami telah memeriksa sendiri Obyek Penilaian, menyelidiki kondisi pasar setempat, dan
memberi perhatian atas:

Biaya pengganti baru dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya berdasarkan
harga pasaran setempat pada tanggal penilaian.

Jumlah depresiasi yang meliputi:

- Penyusutan Fisik

Aus karena pemakaian, lapuk, kering, retak-retak, dan kerusakan struktural


dengan memperhatikan umur dan kondisi fisik yang terlihat;

- Keusangan Fungsional atau Teknis

Perencanaan yang kurang/tidak memadai, ketidakmampuan atau kelebihan


kemampuan karena besarnya, macam, umur dan sebagainya;

- Keusangan Ekonomis atau Eksternal

Disebabkan karena perubahan dari luar terhadap properti, seperti infiltrasi


lingkungan oleh masyarakat atau penggunaan properti yang tidak harmonis,
perundang-undangan, dan sebagainya.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


235
SISTEMATIKA LAPORAN PENILAIAN

Laporan penilaian ini terdiri atas:

Surat ini, yang mengidentifikasi Obyek Penilaian dan merinci hasil dari
pemeriksaan kami;

Pernyataan;

Daftar isi;

Daftar istilah;

Resume yang menunjukkan perincian nilai pasar dari Obyek Penilaian;

Laporan penilaian Obyek Penilaian;

Foto-foto dari Obyek Penilaian;

Lokasi data pembanding; dan

Gambar denah dan peta situasi (lot & plat plan).

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


236
KESIMPULAN PENILAIAN

Berdasarkan hal-hal di atas dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan penilaian,
kami berkesimpulan bahwa:

Rp 22.360.000.000,00

( DUA PULUH DUA MILIAR TIGA RATUS ENAM PULUH JUTA RUPIAH )

merupakan nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018.

Hormat kami,

KJPP SUWENDHO RINALDY & REKAN

Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert)


Rekan

Izin Penilai Publik : PB-1.09.00242


No. S T T D : STTD.PPB-05/PM.2/2018
No. M A P P I : 95-S-00654
OR/af

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


237
SUWENDHO RINALDY & REKAN
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Kantor Cabang Jakarta
Komplek Kalibata Indah Blok K16-17
Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059 Jl. Rawajati Timur, Pancoran
Nomor Izin Cabang KJPP: 1138/KM.1/2017 Jakarta Selatan 12750
Penilai Properti dan Bisnis T (021) 7970913 / 7994521
E ocky@srr.co.id
Wilayah Kerja: Seluruh Indonesia
Kantor Cabang: Jakarta (P/B), Bandung (P)

PERNYATAAN

1. Semua pernyataan dan data yang tercantum dalam laporan ini adalah benar
adanya dan sesuai dengan pengetahuan dan itikad baik dari Penilai dan dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Penilai telah melakukan suatu inspeksi atau penelitian fisik secara langsung atas
Obyek Penilaian.

3. Dalam melakukan penilaian, Penilai telah berlaku independen dan tidak


memiliki/terkait kepentingan-kepentingan sebagai berikut:

• Tidak mempunyai kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang


material pada Perseroan;
• Tidak mempunyai hubungan pekerjaan dengan Perseroan;
• Tidak mempunyai hubungan usaha yang material secara langsung atau tidak
langsung dengan Perseroan, atau dengan karyawan kunci yang bekerja pada
Perseroan, atau dengan pemegang saham utama atau pengendali Perseroan.
Hubungan usaha dalam ketentuan ini tidak termasuk hubungan usaha dalam
hal penilai, KJPP, atau orang dalam kantor jasa penilai publik memberikan
jasa penilaian kepada Perseroan, atau merupakan konsumen dari produk
barang atau jasa Perseroan dalam rangka menunjang kegiatan rutin;
• Tidak memberikan jasa-jasa lain kepada Perseroan yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan; atau
• Tidak memberikan jasa atau produk kepada Perseroan dengan dasar fee
kontinjen atau komisi, atau menerima fee kontinjen atau komisi dari
Perseroan.

4. Nilai dicantumkan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalennya atas


permintaan pemberi tugas.

5. Dalam melakukan penilaian, penilai telah memenuhi lingkup pekerjaan sebagai


berikut:

• Proses identifikasi (identifikasi batasan, tujuan dan obyek penilaian, definisi


penilaian, dan tanggal penilaian);
• Pengumpulan data dan wawancara;
• Analisis data;

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


238
• Estimasi nilai dengan menggunakan pendekatan penilaian;
• Pembuatan laporan penilaian.

6. Tidak ada penilai lainnya selain yang tertera dan bertandatangan di bawah ini,
yang telah terlibat dalam pelaksanaan inspeksi, analisis, dan pembuatan
kesimpulan dan opini sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan penilaian ini.

7. Penilai telah menyelesaikan persyaratan pendidikan profesional yang


dilaksanakan/diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
(MAPPI).

8. Penilai memiliki pengetahuan yang cukup dan memadai tentang sifat dan/atau
jenis Obyek Penilaian.

9. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dibuat oleh Penilai, serta laporan penilaian
telah dibuat dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4
dan SPI 2015.

10. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap Obyek Penilaian pada
tanggal penilaian (cut off date).

11. Perkiraan nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah
disajikan sebagai kesimpulan nilai.

12. Kesimpulan nilai telah disesuaikan dengan asumsi-asumsi dan kondisi pembatas.

13. Penilai bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian, laporan penilaian, serta
kesimpulan nilai akhir.

14. Penilai telah melakukan analisis untuk tujuan penilaian yang diungkapkan dalam
laporan penilaian ini.

15. Penilai telah mengungkapkan lingkup pekerjaan dan data yang dianalisa dalam
laporan penilaian ini.

16. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang
dihasilkan dan SRR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penawaran
SRR No. 181001.002/SRR-JK/SPN-A/JTL/OR tanggal 1 Oktober 2018 yang
telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


239
Signing Partner:

Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert) ..........................................


Izin Penilai Publik : PB-1.09.00242
No. M A P P I : 95-S-00654

Reviewer:

Eri Hestiyanto, ST ..........................................


No. M A P P I : 04-S-01792

Tim Penilai/Surveyor:

Hendro Warsito, SE ..........................................


No. M A P P I : 12-T-03795

********************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


240
DAFTAR ISI

NO. URAIAN HALAMAN

- Daftar Istilah xvi

- Resume Penilaian xvii

- Penilaian Gedung Kantor di


Jl. Guntur No. 45
Kelurahan Pasar Manggis
Kecamatan Setiabudi
Kotamadya Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta

A. Ringkasan Eksekutif A.1

B. Uraian Umum B.1

C. Pendekatan dan Prosedur Penilaian C.1

D. Uraian Penilaian D.1

E. Uraian Obyek Penilaian E.1

********************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


241
DAFTAR ISTILAH

- BI : Bank Indonesia
- DCF : Discounted cash flow
- IMB : Izin Mendirikan Bangunan
- IPO : Initial Public Offering
- KJPP : Kantor Jasa Penilai Publik
- MAPPI : Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
- Obyek Penilaian : Gedung kantor (tanah [468,00 m²], bangunan
[1.752,00 m²], dan sarana pelengkap lainnya) yang
terletak di Jl. Guntur No. 45, Kelurahan Pasar
Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Selatan, Propinsi DKI Jakarta
- OJK : Otoritas Jasa Keuangan
- Peraturan VIII.C.4 : Peraturan No. VIII.C.4 tentang “Pedoman Penilaian
dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar
Modal”
- Perseroan : PT Jasnita Telekomindo
- PGI : Potential gross income
- RDG : Rapat Dewan Gubernur
- SHGB : Sertifikat Hak Guna Bangunan
- SPI 2015 : Standar Penilaian Indonesia 2015
- SPPT PBB : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi
dan Bangunan
- SRR atau kami : KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan
- SSK : Suganda Setiadi Kurnia

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


242
RESUME PENILAIAN

No. U r a i a n Nilai Pasar


(Rp .000,00)

- Gedung Kantor di
Jl. Guntur No. 45
Kelurahan Pasar Manggis
Kecamatan Setiabudi
Kotamadya Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta

1. Tanah (468,00 m²) 14.230.000


2. Bangunan (1.725,00 m²) 8.110.000
3. Sarana Pelengkap Lainnya 20.000

Total 22.360.000


********************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo


243
A. RINGKASAN EKSEKUTIF

Pemberi Tugas : Perseroan, atau PT Jasnita Telekomindo

Properti yang Dinilai : Gedung kantor (tanah [468,00 m²],


bangunan [1.725,00 m²], dan sarana
pelengkap lainnya

Lokasi : Jl. Guntur No. 45, Kelurahan Pasar


Manggis, Kecamatan Setiabudi,
Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi
DKI Jakarta

Luas Tanah : 468,00 m²

Luas Bangunan : 1.725,00 m²

Bukti Kepemilikan Tanah : SHGB No. 621

Peruntukan Tata Kota : Kawasan campuran

Penggunaan Tertinggi dan Terbaik : Penggunaan saat ini sebagai gedung


kantor sudah memenuhi prinsip
penggunaan tertinggi dan terbaik

Tanggal Inspeksi : 11 Desember 2018

Tanggal Penilaian : 31 Oktober 2018

Tujuan Penilaian : Untuk memenuhi kebutuhan Perseroan


dalam rangka rencana pembelian Obyek
Penilaian sehubungan dengan
penawaran umum perdana saham
(initial public offering/IPO)

Definisi Nilai : Nilai Pasar

Pendekatan Penilaian : Pendekatan biaya dan pendekatan


pendapatan

Opini Nilai (Nilai Pasar) : Rp 22.360.000.000,00


(Dua Puluh Dua Miliar Tiga Ratus
Enam Puluh Juta Rupiah)

*******************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 244


B URAIAN UMUM

- OBYEK PENILAIAN

Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu properti
milik/atas nama SSK yang berupa gedung kantor (tanah [468,00 m²], bangunan
[1.725,00 m²], dan sarana pelengkap lainnya) yang terletak di Jl. Guntur No. 45,
Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan,
Propinsi DKI Jakarta.

Obyek Penilaian merupakan aset operasional dari SSK. Berdasarkan


Peraturan VIII.C.4, aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan
dalam operasional perusahaan yang digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan
VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan sebagai “aset yang
terpisahkan dari operasional perusahaan dan terdiri atas aset yang akan dipakai
pada masa yang akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi”
(Peraturan VIII.C.4–1.a.10).

- TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN

Tujuan penilaian Obyek Penilaian adalah untuk memberikan pendapat tentang


nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018 yang dinyatakan
dalam mata uang Rupiah. Sebagai informasi tambahan, kurs tengah BI untuk
mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal penilaian
adalah 1 US$ = Rp 15.227,00.

Penugasan penilaian atas Obyek Penilaian dilaksanakan untuk memenuhi


kebutuhan Perseroan dalam rangka rencana pembelian Obyek Penilaian
sehubungan dengan penawaran umum perdana saham (initial public
offering/IPO).

Kami tegaskan bahwa dalam penilaian ini kami tidak memperhitungkan biaya
dan pajak yang terjadi karena adanya jual beli, sesuai dengan yang diatur di
dalam Standar Penilaian Indonesia 2015 (SPI 2015).

Dalam penilaian ini kami berasumsi bahwa:

1. Nilai yang tercantum dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan
ini yang merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai dengan
tujuan dan maksud penilaian. Nilai yang dinyatakan dalam laporan penilaian
ini tidak dapat digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya kesalahan.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 245


2. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan
Obyek Penilaian yang sah secara hukum, dapat dialihkan/dipindahtangankan,
dan bebas dari ikatan, tuntutan atau batasan apapun selain yang disebutkan
dalam laporan ini.

3. Obyek Penilaian merupakan satu kesatuan usaha yang dikelola oleh


manajemen yang kompeten.

4. Batasan lainnya, kondisi, komentar, dan detail telah tercantum di dalam


laporan ini.

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam


Peraturan VIII.C.4 dan SPI 2015.

Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab
kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum
kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian.

Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan
apapun dari Obyek Penilaian yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik
pada saat ini maupun di masa yang akan datang.

- DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN

Untuk keperluan penilaian atas Obyek Penilaian, standar nilai yang kami
pergunakan dalam laporan penilaian ini adalah nilai pasar (market value), yang
berdasarkan Peraturan VIII.C.4 didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang
pada tanggal penilaian (cut off date), yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli
atau hasil penukaran suatu obyek penilaian, antara pembeli yang berminat
membeli dan penjual yang berniat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan,
yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing
bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa
paksaan”.

- TANGGAL PENILAIAN DAN TANGGAL INSPEKSI LAPANGAN

Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2018. Tanggal ini dipilih
atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian. Peninjauan fisik atas
Obyek Penilaian dilakukan pada tanggal 11 Desember 2018.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, laporan penilaian ini berlaku
selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Oktober 2018,
kecuali terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari
5% (lima persen).

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 246


- KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN

Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 31 Oktober 2018, sampai dengan tanggal
diterbitkannya laporan ini, tidak terdapat kejadian penting yang dapat
mempengaruhi hasil penilaian secara signifikan.

- IDENTITAS PEMBERI TUGAS

Pemberi tugas adalah Perseroan atau PT Jasnita Telekomindo. Perseroan adalah


sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (closely-held company)
yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, komunikasi, dan layanan jaringan.
Perseroan berkantor di E-Trade Building Lt. 5, Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55,
DKI Jakarta 10350, dengan nomor telepon 021 28565288, alamat email
marketing@jasnita.co.id, dan alamat website www.jasnita.co.id.

- DATA DAN INFORMASI YANG DIGUNAKAN DALAM PENILAIAN

Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar dari Obyek


Penilaian, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu, atau
melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut:

1. Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang berupa SHGB No. 621,

2. Fotokopi IMB No. 9500/IMB/2012 tanggal 7 Agustus 2012,

3. Fotokopi SPPT PBB tahun 2018,

4. Proyeksi pendapatan dan biaya operasional gedung kantor tahun 2018 sampai
dengan tahun 2027,

5. Denah (layout) Obyek Penilaian,

6. Data hasil inspeksi lapangan, dan

7. Dokumen lainnya yang berhubungan dengan penilaian.

- PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENILAIAN

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai


berikut:

- Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)

Pendekatan data pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data


transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 247


Obyek Penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan
penyesuaian.

Pendekatan data pasar dilakukan dengan memperhatikan dan


mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran properti yang
sebanding dan sejenis serta memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal
fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan
jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan
permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility), serta lain-
lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan memberikan
penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan
karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah
yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat,
topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai
(accessibility), serta lain-lain bila ada, antara Obyek Penilaian dengan data
pembanding properti yang berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan
indikasi nilai pasar Obyek Penilaian yang berupa tanah.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi


nilai Obyek Penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost
new) atau biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal
penilaian (cut off date) setelah dikurangi dengan penyusutan.

Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan


mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu
properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit
atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua
pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, bea masuk,
pajak, dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya
akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

- Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada


pendapatan dan biaya dari Obyek Penilaian per periode tertentu, yang dapat
dihasilkan oleh Obyek Penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan.

Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai


suatu properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk
menghasilkan keuntungan di masa mendatang.

Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-


mula diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut
dengan mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 248


yang akan diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap
tahunnya, maka nilai properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan
tersebut dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika
jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai
properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa
mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut) dengan tingkat
diskonto (discount rate) yang sesuai.

Mengingat bahwa pendapatan yang diperoleh dari Obyek Penilaian tidak


pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam
penilaian ini adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF]
method).

Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian ini dengan


mempertimbangkan bahwa Obyek Penilaian merupakan properti yang
memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan
datang (income producing property).

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami terapkan


dengan memperhatikan karakteristik dari aset-aset yang menjadi komponen dari
Obyek Penilaian.

Mengingat bahwa Obyek Penilaian sebagai suatu kesatuan unit yang terdiri dari
tanah, bangunan, dan sarana pelengkap lainnya merupakan properti yang akan
menghasilkan pendapatan yang tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka
metode yang digunakan dalam penilaian ini adalah metode diskonto arus kas.

Untuk melaksanakan penilaian dengan pendekatan ini, mula-mula diperhitungkan


keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan mengurangkan biaya-
biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan diperoleh. Apabila
jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai properti diperoleh
dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat kapitalisasi
(capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi
dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai
keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut)
dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai.

Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian yang berupa


bangunan dan sarana pelengkap lainnya dengan mempertimbangkan bahwa biaya
reproduksi baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari bangunan dan sarana
pelengkap lainnya dapat diperkirakan. Khusus untuk penilaian tanah, pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan data pasar. Pendekatan data pasar adalah
pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas
properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan
pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 249


Mengingat bahwa Obyek Penilaian dinilai dengan menggunakan 2 (dua)
pendekatan, selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan
tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan tertimbang untuk
memperoleh kesimpulan nilai Obyek Penilaian sebagai satu kesatuan unit
operasional yang berupa gedung kantor.

- TINJAUAN EKONOMI INDONESIA

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Desember 2018
memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR)
sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga
Lending Facility sebesar 6,75%. Bank Indonesia meyakini bahwa tingkat suku
bunga kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya menurunkan defisit
transaksi berjalan ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset
keuangan domestik, termasuk telah mempertimbangkan tren pergerakan suku
bunga global dalam beberapa bulan ke depan. Bank Indonesia juga terus
memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga
stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk
mengendalikan defisit transaksi berjalan sehingga turun menuju kisaran 2,5%
PDB pada 2019.

Pertumbuhan ekonomi dunia melandai serta ketidakpastian pasar keuangan tetap


tinggi. Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada 2018 diprakirakan mengalami
konsolidasi pada 2019. Prospek konsolidasi pertumbuhan ekonomi AS dan
ketidakpastian pasar keuangan diprakirakan menurunkan kecepatan kenaikan
suku bunga kebijakan the Fed (FFR) pada 2019, setelah pada 19 Desember 2018,
sesuai dengan ekspektasi, dinaikkan 25bps menjadi 2,25-2,5%. Di Eropa,
pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, meskipun arah normalisasi
kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) pada 2019 tetap menjadi perhatian.
Di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus melambat
dipengaruhi melemahnya konsumsi dan ekspor neto antara lain akibat pengaruh
ketegangan hubungan dagang dengan AS, serta berlanjutnya proses deleveraging
di sistem keuangan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai serta risiko
hubungan dagang antar negara dan geo-politik yang masih tinggi berdampak
pada tetap rendahnya volume perdagangan dunia. Sejalan dengan itu, harga
komoditas global menurun, termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan
pasokan dari AS, OPEC dan Rusia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang permintaan


domestik. Indikator ekonomi triwulan IV 2018 menunjukkan konsumsi swasta
tetap kuat ditopang daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak
positif persiapan Pemilu. Investasi tetap kuat didorong proyek infrastruktur
Pemerintah sedangkan investasi nonbangunan melambat dipengaruhi
perkembangan sektor manufaktur dan pertambangan. Sementara itu, kontribusi
ekspor neto diperkirakan masih negatif dipengaruhi ekspor yang melambat

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 250


sejalan dengan permintaan global yang melandai dan harga komoditas ekspor
yang menurun, di tengah impor yang tetap tinggi didorong permintaan domestik
yang masih kuat. Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5,0-5,4%, ditopang oleh
terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor neto.

Neraca perdagangan Indonesia November 2018 mencatat defisit dipengaruhi


kondisi global yang kurang kondusif. Defisit neraca perdagangan tercatat 2,05
miliar dolar AS dipengaruhi penurunan kinerja ekspor akibat pertumbuhan
ekonomi dunia yang melandai dan harga komoditas ekspor Indonesia yang
menurun. Sementara itu, impor mulai menurun sejalan dengan kebijakan
pengendalian yang ditempuh, meskipun masih tumbuh tinggi guna memenuhi
kebutuhan kegiatan produktif yakni untuk investasi. Pada saat yang bersamaan,
aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada November 2018
secara total tercatat sekitar 7,9 miliar dolar AS, yang terjadi pada semua jenis
aset, termasuk ke pasar saham dan penerbitan obligasi global korporasi. Posisi
cadangan devisa pada akhir November 2018 cukup tinggi sebesar 117,2 miliar
dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor
dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar
kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Ke depan, Bank Indonesia terus
memperkuat koordinasi dengan Pemerintah guna memperkuat ketahanan sektor
eksternal, termasuk neraca perdagangan sehingga defisit transaksi berjalan dapat
menurun pada 2019 dengan prakiraan kisaran 2,5% dari PDB.

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan mekanisme pasar dan konsisten
mendukung penyesuaian sektor eksternal. Rupiah pada November 2018 menguat
sebesar 6,29% secara point to point dibandingkan level bulan sebelumnya,
dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar akibat dampak positif
perekonomian domestik yang tetap kondusif dan eskalasi ketegangan hubungan
dagang AS-Tiongkok yang sempat mereda. Pada Desember 2018, Rupiah
mendapat tekanan dipengaruhi kembali meningkatnya ketidakpastian global serta
meningkatnya permintaan valuta asing musiman untuk kebutuhan akhir tahun.
Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar
keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar
sesuai nilai fundamentalnya, dengan tetap mendorong berjalannya mekanisme
pasar dan mendukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.

Inflasi tetap rendah dan stabil berada dalam sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1%.
Inflasi IHK pada November 2018 tercatat 0,27% (mtm) atau 3,23% (yoy), tidak
banyak berbeda dibandingkan dengan inflasi bulan Oktober 2018 sebesar 0,28%
(mtm) atau 3,16% (yoy). Inflasi yang terkendali dipengaruhi inflasi inti sebesar
3,03% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya
ditopang konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi
inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.
Inflasi volatile food juga lebih rendah dari pola historis didukung pasokan yang
memadai dan harga pangan dunia yang dalam tren menurun. Ke depan, Bank

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 251


Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi
kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna
memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, yang pada 2019 diprakirakan berada
dalam sasaran inflasi sebesar 3,5±1%.

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang


meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Rasio kecukupan modal
(Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tetap tinggi mencapai 22,9% pada
Oktober 2018 dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 19,2%
pada Oktober 2018. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing
Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,6% (gross) atau 1,2% (net). Dari fungsi
intermediasi perbankan, pertumbuhan kredit pada Oktober 2018 tercatat sebesar
13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya
sebesar 12,7% (yoy). Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada
Oktober 2018 sebesar 7,6% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan
bulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Sementara itu, pembiayaan ekonomi
melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi,
Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
selama Januari s.d. Oktober 2018 tercatat sebesar Rp178,9 triliun (gross), turun
dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada 2017 sebesar Rp231,6
triliun (gross). Pada 2019, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit
berada dalam kisaran 10-12% (yoy) sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan
sekitar 8-10% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan
otoritas terkait guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk
memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan.

Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara, baik dari sisi tunai maupun sisi
nontunai, sehingga turut menopang kinerja perekonomian domestik. Di sisi
pembayaran tunai (Pengelolaan Uang Rupiah), posisi uang yang diedarkan
(UYD) meningkat 7,3% (yoy) di November 2018 seiring dengan peningkatan
musiman untuk kebutuhan uang menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Di sisi
pembayaran non tunai nilai besar, nilai transaksi yang diselesaikan melalui
transaksi BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada November 2018
sedikit menurun sebesar 1,7% (yoy). Sementara pada sistem pembayaran ritel,
rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI) tumbuh 9,7% (yoy) pada November 2018, meningkat dari bulan
sebelumnya yang sebesar 6,7% (yoy). Adapun transaksi masyarakat
menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit dan Uang Elektronik tumbuh 13,2%
(yoy) pada Oktober 2018. Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan
ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik terhadap sistem yang
dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun yang diselenggarakan oleh industri,
termasuk menjamin keamanan dan kelancaran sistem pembayaran menjelang
akhir tahun.1

1
www.bi.go.id

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 252


- PERKEMBANGAN INDUSTRI PROPERTI INDONESIA 2018

Berdasarkan informasi yang dikutip dari www.liputan6.com, industri properti


stabil sampai akhir tahun 2018. Optimisme para pencari rumah pada semester II-
2018 diprediksi masih tinggi. Sebanyak 6 dari 10 orang berencana membeli
rumah pada paruh kedua tahun ini, baik rumah baru maupun rumah bekas. Data
ini merupakan hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index
H2-2018.

Menurut head of marketing Rumah.com, sebanyak 63 persen dari 1.000


responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018
mengaku berniat membeli rumah pada semester kedua 2018 ini. Menariknya,
mayoritas responden yang berencana membeli rumah berasal dari golongan
berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan.

Dalam survei tersebut, sebanyak 53 persen responden yang berencana membeli


rumah memiliki penghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. Sementara itu,
sebanyak 30 persen memiliki penghasilan berkisar Rp 7 juta hingga Rp 15 juta,
dan sisanya berpenghasilaan di atas Rp 15 juta.

Hasil survei ini sekaligus mengindikasikan kondisi ekonomi dan khususnya pasar
properti tahun 2018 stabil. Masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 7 juta
pun optimistis akan membeli rumah di semester kedua 2018.

Harga properti memang tidak bisa dibilang murah, tetapi berbagai kebijakan
pemerintah seperti pelonggaran aturan Loan to Value (LTV) atau besaran rasio
uang muka memudahkan siapapun untuk memiliki rumah. Kalau dulu uang muka
paling rendah 15 persen, sekarang pengembang bisa menawarkan uang muka
hingga serendah 5 persen, bahkan tanpa uang muka.

Kebijakan terbaru dari pemerintah membebaskan pengembang untuk mengatur


besaran uang muka. Kebijakan yang diterbitkan bulan Juli 2018 lalu ini terutama
diterapkan pada pencari rumah pertama, yakni orang yang belum memiliki
rumah. Sementara untuk orang yang hendak membeli rumah kedua dan
seterusnya dikenai uang muka mulai dari 10 persen.

Selaras dengan fakta di lapangan, responden survei Rumah.com Property


Affordability Sentiment Index H2-2018 yang berencana membeli rumah berasal
dari kalangan pembeli rumah pertama, atau yang akrab dikenal dengan istilah
first time buyers. Hasil survei menunjukkan bahwa 57 persen responden yang
berencana membeli rumah sepanjang Juli-Desember 2018 merupakan kalangan
first time buyers.

Sementara sebanyak 16 persen berasal dari kalangan upgrader, atau orang yang
ingin berganti rumah ke skala yang lebih besar atau lebih baik, dari segi harga,

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 253


luas rumah, maupun lokasi yang lebih strategis. Sisanya 15 persen yang hendak
membeli rumah tambahan untuk investasi.

Ketika ditanya seputar rumah yang akan dibeli, sebanyak 50 persen responden
yang berniat membeli rumah di paruh kedua tahun ini tidak mempermasalahkan
antara jenis rumah baru atau rumah seken. Sementara itu, ada 45 persen yang
hanya tertarik membeli rumah baru, dan ada 5 persen responden yang tertarik
hanya pada rumah seken.

Selaras dengan tingkat penghasilan, mayoritas responden yang mencari rumah


mengincar rumah dengan harga di bawah Rp 750 juta, yakni sebesar 79 persen
dari total responden yang mencari rumah.

Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa di kota besar seperti Jakarta,


Surabaya, Medan, dan lainnya, tentu sulit untuk mendapatkan rumah dengan
harga di bawah Rp 750 juta. Konsekuensinya adalah membeli apartemen dengan
ukuran kecil atau rumah di perbatasan kota.

Bagi sebagian besar orang, penghalang utama membeli rumah bukanlah harga,
melainkan minimnya informasi pembiayaan dan cara-cara transaksi. Hal ini
wajar karena membeli properti melibatkan uang dalam jumlah besar.

Meski demikian, kepuasan terhadap upaya Pemerintah dalam menjaga harga


properti tetap terjangkau mengalami penurunan. Aspek jangka panjang masih
menjadi faktor utama yang menjaga optimisme ini.

Hal ini terlihat dari hasil survei Rumah.com Property Affordability Index
Semester Pertama 2018, di mana sebanyak 66% responden merasa puas dengan
iklim properti saat ini.

Angka ini sedikit menurun dibandingkan semester sebelumnya, sebesar 67%,


namun meningkat sebanyak 4% dibanding semester yang sama satu tahun
sebelumnya.

Kepuasan terhadap iklim properti ini mayoritas didasarkan pada faktor kenaikan
harga properti yang stabil, serta apresiasi terhadap kenaikan harga properti jangka
panjang. Faktor ini diamini oleh 69% responden.

18% responden yang merasa tidak puas, mengungkapkan faktor kenaikan harga
properti sebagai penyebabnya. Alasan lainnya adalah uang muka yang terlalu
tinggi.

Faktor kenaikan harga memang selalu dipandang dari dua sisi. Bagi mereka yang
optimistis, mereka melihatnya sebagai peluang investasi di masa depan,
sementara mereka yang pesimistis, ini disebabkan keraguan terhadap
kemampuan finansial mereka.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 254


Senada dengan asumsi responden, Senior Chief Economist PPA Capital
meyakini instrumen investasi di sektor riil seperti properti masih sangat
menjanjikan. Lantaran dibanding negara Asia lainnya, Indonesia masih menjadi
negara tertinggal.

Hal ini disebabkan perkembangan infrastruktur yang belum memadai. Apalagi di


lain sisi, sektor properti sangat bergantung terhadap kondisi ekonomi.

Dari faktor infrastruktur, proyek LRT dan MRT akan membawa perubahan besar
dalam dunia properti. Sedangkan dari faktor perekonomian, properti ini
sebenarnya leading indicator. Saat ekonomi mau menanjak, biasanya properti
sudah ‘lari duluan’. Begitu sebaliknya, saat ekonomi bergerak menurun, properti
yang sudah lebih dulu bersiap.

********************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 255


C. PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENILAIAN

Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai


berikut:

- Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach)

Pendekatan data pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data


transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan
Obyek Penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan
penyesuaian.

Pendekatan data pasar dilakukan dengan memperhatikan dan


mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran properti yang
sebanding dan sejenis serta memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal
fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan
jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan
permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility), serta lain-
lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan memberikan
penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan
karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah
yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat,
topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai
(accessibility), serta lain-lain bila ada, antara Obyek Penilaian dengan data
pembanding properti yang berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan
indikasi nilai pasar Obyek Penilaian yang berupa tanah.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi


nilai Obyek Penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost
new) atau biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal
penilaian (cut off date) setelah dikurangi dengan penyusutan.

Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan


mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu
properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit
atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua
pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, bea masuk,
pajak, dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya
akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 256


- Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada


pendapatan dan biaya dari Obyek Penilaian per periode tertentu, yang dapat
dihasilkan oleh Obyek Penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan.

Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai


suatu properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk
menghasilkan keuntungan di masa mendatang.

Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-


mula diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut
dengan mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan
yang akan diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap
tahunnya, maka nilai properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan
tersebut dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika
jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai
properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa
mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut) dengan tingkat
diskonto (discount rate) yang sesuai.

Mengingat bahwa pendapatan yang diperoleh dari Obyek Penilaian tidak


pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam
penilaian ini adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF]
method).

Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian ini dengan


mempertimbangkan bahwa Obyek Penilaian merupakan properti yang
memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan
datang (income producing property).

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami terapkan


dengan memperhatikan karakteristik dari aset-aset yang menjadi komponen dari
Obyek Penilaian.

Mengingat bahwa Obyek Penilaian sebagai suatu kesatuan unit yang terdiri dari
tanah, bangunan, dan sarana pelengkap lainnya merupakan properti yang akan
menghasilkan pendapatan yang tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka
metode yang digunakan dalam penilaian ini adalah metode diskonto arus kas.

Untuk melaksanakan penilaian dengan pendekatan ini, mula-mula diperhitungkan


keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan mengurangkan biaya-
biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan diperoleh. Apabila
jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai properti diperoleh
dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat kapitalisasi

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 257


(capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi
dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai
keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut)
dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai.

Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian yang berupa


bangunan dan sarana pelengkap lainnya dengan mempertimbangkan bahwa biaya
reproduksi baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari bangunan dan sarana
pelengkap lainnya dapat diperkirakan. Khusus untuk penilaian tanah, pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan data pasar. Pendekatan data pasar adalah
pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas
properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan
pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian.

Mengingat bahwa Obyek Penilaian dinilai dengan menggunakan 2 (dua)


pendekatan, selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan
tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan tertimbang untuk
memperoleh kesimpulan nilai Obyek Penilaian sebagai satu kesatuan unit
operasional yang berupa gedung kantor.

********************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 258


D. URAIAN PENILAIAN

D.1 PENILAIAN OBYEK PENILAIAN

– PENDEKATAN PENDAPATAN DENGAN METODE DISKONTO ARUS KAS

Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai suatu


properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk menghasilkan
keuntungan di masa mendatang selama umur ekonomisnya.

Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-mula


diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan
mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan
diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai
properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat
kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut
berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan
mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis
properti tersebut) dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai.

Mengingat bahwa pendapatan yang diperoleh dari Obyek Penilaian yang dinilai
tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam
penilaian ini adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF]
method).

Dalam penilaian Obyek Penilaian dengan menggunakan pendekatan pendapatan,


keuntungan dari pengoperasian Obyek Penilaian dihitung dengan mengurangi
pendapatan kotor tahunan (potential gross income) selama masa proyeksi yang
mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan Obyek Penilaian di masa yang
akan datang dengan biaya-biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan pendapatan bersih tahunan (net operating income/NOI) dari Obyek
Penilaian. Indikasi nilai pasar Obyek Penilaian adalah jumlah nilai kini (present
value) dari NOI selama masa proyeksi yang diperoleh dengan menggunakan
tingkat diskonto (discount rate) tertentu yang sesuai.

Secara garis besar, indikasi nilai pasar Obyek Penilaian dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut:

NOI1 NOI 2 NOI n1 NOI n


V   n1

(1  i) (1  i)
1 2
(1  i) (1  i) n

dimana:

V = Nilai properti
NOI = Pendapatan bersih tahunan
i = Tingkat diskonto

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 259


n = Jumlah tahun

Dengan pendekatan ini diperoleh indikasi nilai pasar Obyek Penilaian sebagai satu
kesatuan properti yang meliputi tanah, bangunan, dan sarana pelengkap lainnya.

PROSEDUR PENILAIAN

Sesuai dengan pendekatan dan metode penilaian yang telah diuraikan di atas,
untuk menentukan nilai pasar Obyek Penilaian kami melakukan perhitungan
berdasarkan kondisi pasar dengan prosedur yang akan dijelaskan dalam uraian
berikut ini.

1. Penentuan Arus Kas Bersih

Dalam penilaian ini, arus kas bersih (AKB) yang akan didiskonto untuk
dijadikan indikasi nilai pasar Obyek Penilaian adalah net operating income
(NOI).

Pengertian NOI berarti bahwa pendapatan operasional yang diperoleh adalah


berasal dari luas gedung kantor yang dapat disewakan selama 1 tahun yang
dikalikan dengan tarif sewa pasar gedung kantor yang berlaku pada tanggal
penilaian yang sudah bebas dari biaya dan beban operasional (biaya penjualan,
biaya umum dan administrasi, dan beban PBB, maupun beban lainnya), yang
dihitung sebagai berikut:

Effective gross income (EGI)


– Biaya dan beban operasional (operating cost and expenses)
= Net operating income (NOI)

Dalam perhitungan NOI tersebut kami mengacu pada data luas gedung kantor
yang dapat disewakan dan tarif sewa pasar gedung kantor yang diperoleh dari
manajemen Perseroan.

Proyeksi pendapatan serta biaya dan beban operasional gedung kantor untuk
periode tahun 2018 (November-Desember) sampai dengan tahun 2027 dapat
dilihat pada Lampiran I.

Proyeksi Pendapatan

Proyeksi pendapatan gedung kantor disusun mulai dari periode tahun 2018
(November-Desember) sampai dengan tahun 2027. Pendapatan gedung kantor
diperoleh dari luas gedung kantor yang dapat disewakan yaitu 1.466,25 m².
Tarif sewa gedung kantor diproyeksikan naik sebesar 5,00% tiap tahun sampai
dengan akhir periode proyeksi yaitu tahun 2027. Tingkat hunian gedung kantor
diproyeksikan naik sebesar 10,00% pada tahun 2018 sampai dengan tahun
2022, pada tahun 2023 dan seterusnya diasumsikan sudah stabil yaitu sebesar
90,00%.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 260


Proyeksi Pendapatan Lain-Lain

Pendapatan service charge gedung kantor diproyeksikan naik sebesar 5,00%


tiap tahun sampai dengan akhir periode proyeksi yaitu tahun 2027.

Proyeksi Biaya dan Beban Operasional

Biaya dan beban operasional gedung kantor yang terdiri dari biaya
operasional, biaya umum dan administrasi, dan biaya cadangan pengganti.
Biaya operasional diasumsikan sebesar 80,00% dari pendapatan service
charge. biaya umum dan administrasi diproyeksikan naik sebesar 5,00% tiap
tahun sampai dengan akhir periode proyeksi yaitu tahun 2027, dan biaya
cadangan pengganti diasumsikan sebesar 31 juta setiap tahun sampai dengan
akhir periode proyeksi yaitu tahun 2027.

2. Penentuan Tingkat Diskonto

Untuk mendiskonto pendapatan bersih tiap-tiap tahun, tingkat diskonto yang


digunakan adalah biaya modal rata-rata tertimbang (WACC/weighted average
cost of capital) dengan menggunakan formula sebagai berikut:

WACC  ( k e  We )  ( k d  Wd )

dimana:

ke = Biaya modal ekuitas/saham biasa


kd = Biaya modal hutang
We= Bobot ekuitas dalam struktur kapital
Wd= Bobot hutang dalam struktur kapital

Penentuan Biaya Modal untuk Ekuitas

Sebelum dapat menetapkan WACC, terlebih dahulu harus dihitung biaya


modal ekuitas, yang ditentukan dengan capital asset pricing model (CAPM)
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

ke  R f  ( β  RPm )  RBDS

dimana:

ke = Balikan yang diharapkan dari suatu sekuritas tertentu, atau biaya


modal ekuitas/saham biasa
Rf = Tingkat balikan yang tersedia untuk suatu sekuritas bebas risiko
(risk free rate)
 = Beta

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 261


RPm = Premi risiko ekuitas untuk pasar secara keseluruhan (equity risk
premium)
RBDS = Rating-based default spread

Rf adalah tingkat suku bunga untuk instrumen-instrumen yang dianggap tidak


memiliki kemungkinan gagal bayar. Di Indonesia, instrumen bebas risiko yang
dapat dipilih adalah tingkat bunga obligasi Pemerintah untuk jangka panjang.
Untuk penilaian ini, instrumen bebas risiko yang dipilih didasarkan pada
obligasi Pemerintah Indonesia dalam mata uang Rupiah dengan tenor yang
sesuai dengan masa proyeksi (30 tahun) dengan yield sebesar 9,33% (yang
diperoleh dari data Indonesia Bond Pricing Agency pada tanggal 31 Oktober
2018), dan angka tersebut akan digunakan sebagai tingkat balikan bebas risiko.

RPm adalah selisih antara tingkat bunga investasi bebas risiko dengan tingkat
balikan investasi dalam bentuk penyertaan. Penentuan equity market risk
premium memasukkan premi untuk risiko spesifik negara (country-specific
risk premiums) seperti volatilitas harga saham untuk menghasilkan base equity
market risk premium. Dengan mengikutsertakan risiko-risiko ini, dihasilkan
tingkat diskonto yang mengakomodasi perubahan-perubahan sentimen jangka
pendek di sekuritas pada pasar negara yang bersangkutan. Untuk penilaian ini,
kami menggunakan tingkat premi risiko sebesar 7,62%, yang diolah dari hasil
riset Aswath Damodaran (New York University Business School) sampai
dengan bulan Desember 2017.

Beta () adalah faktor untuk meliput risiko sistematis dari suatu ekuitas. Beta
akan dikalikan dengan market risk premium untuk mendapatkan equity risk
premium.

Untuk memperoleh faktor beta yang sesuai kami menggunakan beta rata-rata
perusahaan pembanding dari perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
real estat (general/diversified) yang diperoleh dari hasil riset Aswath
Damodaran yaitu sebesar 1,18.

Dalam penilaian ini juga digunakan RBDS untuk melakukan penyesuaian


terhadap biaya modal ekuitas mengingat dalam perhitungan biaya modal
ekuitas ini digunakan RPm yang berasal dari hasil riset Aswath Damodaran,
dimana RBDS sebesar 2,26% digunakan untuk mengurangi besaran biaya
modal ekuitas.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dengan menggunakan persamaan


CAPM diperoleh biaya modal ekuitas sebesar 16,09%, sebagaimana tampak
dalam perhitungan di bawah ini.

 =  + ( ×  )
 = 9,33% + (1,18 × 7,62%)
2,26 = 16,09%

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 262


Penentuan Biaya Modal untuk Hutang

Karena perhitungan nilai pasar Obyek Penilaian dilakukan dengan


mendiskonto NOI, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah tingkat
diskonto yang merupakan rata-rata tertimbang biaya modal, baik yang berasal
dari pinjaman (biaya modal untuk hutang) maupun yang berasal dari ekuitas
(biaya modal untuk ekuitas).

Dalam penilaian ini, biaya modal untuk hutang digunakan tingkat bunga
pinjaman rata-rata Bank Pemerintah dalam mata uang Rupiah yang berlaku
pada periode bulan Oktober 2018 (data terkini yang tersedia), yaitu sebesar
10,06%.

Kesimpulan

Sebagaimana telah diuraikan di atas, diperoleh biaya modal ekuitas sebesar


16,09% dan biaya modal untuk hutang sebesar 10,06%. Selanjutnya kami
menggunakan bobot ekuitas sebesar 35,00% dan bobot hutang berbunga
sebesar 65,00% sesuai dengan yang digunakan dalam perhitungan relevered
beta yang telah diuraikan di atas. Berdasarkan angka tersebut, maka diperoleh
WACC sebesar 12,17%, sebagaimana tampak dalam perhitungan berikut ini.

 = ( ×  ) + ( ×  )


= (16,09 × 35%) + (10,06% × 65%) = 12,17%

Dengan demikian, dalam penilaian ini, untuk mendiskonto NOI untuk Obyek
Penilaian tiap-tiap tahun kami menggunakan tingkat diskonto sebesar 12,17%.

3. Nilai Kekal (Terminal Value)

Untuk mendapatkan nilai kekal (terminal value), kami mengkapitalisasikan


NOI tahun 2028 dengan tingkat diskonto yang digunakan untuk kemudian
didiskonto pada tahun 2027 dengan menggunakan formula sebagai berikut:

 = ( !"# × (1 + $)) × (%&


') × ()*+,-

dimana:

TV = Nilai kekal (terminal value)


NOI = Net operating income (laba bersih operasi)
g = Tingkat pertumbuhan NOI
DR = Discount rate (tingkat diskonto)
DF = Discount factor (faktor diskonto)

Sebagai dasar dalam menentukan nilai kekal atau nilai pada periode kekal
(perpetuity period), kami menggunakan NOI tahun 2018 sampai tahun 2027
sebagai periode tetap (fixed period), sedangkan NOI tahun 2028 dianggap

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 263


sebagai awal periode kekal. Dalam penilaian ini pertumbuhan NOI pada tahun
2028 dan periode kekal diasumsikan sebesar 3,00%.

Nilai kekal dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini.

./ = 012 2.941 3456 × (1 + 3,00%)7 × (12,17%


3,00%) × 0,34
= 89 11.529 :;<=

Dengan demikian, nilai terminal yang digunakan dalam penilaian ini adalah
sebesar Rp 11.529.000.000,00.

4. Indikasi Nilai Pasar Obyek Penilaian

Keseluruhan jumlah nilai kini NOI untuk Obyek Penilaian adalah sebesar
Rp 11,06 miliar untuk tingkat diskonto 12,17% sebagaimana dapat dilihat pada
Lampiran I. Nilai tersebut kemudian ditambahkan dengan nilai kini periode
kekal sebesar Rp 11,52 miliar. Dengan demikian, total nilai kini pendapatan
bersih operasional dari Obyek Penilaian berdasarkan metode diskonto arus kas
adalah sebesar Rp 22.590.000.000,00 (dibulatkan).

PENILAIAN

Dari perhitungan dengan menggunakan pendekatan pendapatan diperoleh hasil


bahwa indikasi nilai pasar Obyek Penilaian adalah Rp 22.590.000.000,00.

– PENDEKATAN BIAYA

Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi nilai


Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan sarana pelengkap lainnya berdasarkan
biaya reproduksi baru (reproduction cost new) atau biaya pengganti baru
(replacement cost new) pada tanggal penilaian (cut off date) setelah dikurangi
dengan penyusutan.

Pada pendekatan ini, nilai pasar Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan
sarana pelengkap lainnya diperoleh dengan terlebih dahulu mengestimasi biaya
pengganti baru (BPB) Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan sarana
pelengkap lainnya dengan menggunakan metode meter persegi (square meter
method) yang dihitung dengan mengacu pada data standar BPB per meter persegi
bangunan Propinsi DKI Jakarta (diperoleh dari MAPPI), yang kemudian
disesuaikan dengan mempertimbangkan bahan-bahan bangunan yang digunakan
pada bangunan dan sarana pelengkap lainnya. Setelah disesuaikan, BPB tersebut
kemudian dikurangi dengan penyusutan/depresiasi fisik, fungsional, dan eksternal
dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya. Dalam penggunaan metode meter
persegi telah dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 264


1. Menghitung estimasi biaya pembangunan dengan memperhatikan harga
kontrak atau biaya pembangunan dari properti pembanding yang sebanding
dan sejenis yang baru selesai dibangun dalam jangka waktu paling lama satu
tahun sejak tanggal penilaian (cut off date),

2. Melakukan penyesuaian terhadap data properti pembanding yang sebanding


dan sejenis, dalam hal terdapat perbedaan data secara signifikan antara obyek
penilaian dan properti pembanding yang sebanding dan sejenis yang dapat
mempengaruhi nilai,

3. Melakukan penyesuaian estimasi biaya pembangunan terhadap


kecenderungan perubahan biaya pembangunan pada tanggal kontrak atau
tanggal konstruksi sampai dengan tanggal penilaian (cut off date), dan

4. Menghitung estimasi biaya pembangunan yang dapat diambil dari biaya


pembangunan properti pembanding yang sebanding dan sejenis atau biaya
pembangunan properti yang baru selesai dibangun dalam jangka waktu paling
lama satu tahun sebelum tanggal penilaian (cut off date), dalam hal biaya
pembangunan pada tanggal kontrak atau tanggal konstruksi tidak diketahui,
sepanjang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Properti pembanding yang sebanding dan sejenis memenuhi prinsip


penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use),

b. Properti pembanding yang sebanding dan sejenis dalam kondisi pasar yang
stabil, dan

c. Nilai lokasi (site value) dari properti pembanding yang sebanding dan
sejenis dapat diketahui.

Khusus untuk penilaian tanah, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan data
pasar. Pendekatan data pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data
transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek
penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian.

Penyesuaian dilakukan dengan langsung membandingkan secara keseluruhan


perbedaan dan kesamaan karakteristik antara Obyek Penilaian dengan data
pembanding properti yang berhasil dikumpulkan.

Prosedur penyesuaian yang dilakukan dalam proses penilaian dengan


menggunakan pendekatan data pasar adalah sebagai berikut:
a. Data pembanding yang berupa data penawaran properti yang sebanding dan
sejenis dengan Obyek Penilaian diberi diskon untuk merefleksikan estimasi
harga transaksi.

b. Setelah estimasi harga transaksi untuk masing-masing data pembanding

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 265


diperoleh, dilakukan penyesuaian untuk perbedaan-perbedaan dalam hal
karakteristik antara Obyek Penilaian dan tiap-tiap data pembanding, dengan
tujuan untuk sedapat mungkin menyamakan masing-masing data pembanding
dengan Obyek Penilaian. Apabila data pembanding memiliki karakteristik
yang lebih baik daripada Obyek Penilaian, maka dilakukan penyesuaian
negatif, sedangkan apabila data pembanding memiliki karakteristik yang lebih
jelek daripada Obyek Penilaian, maka dilakukan penyesuaian positif.

c. Setelah penyesuaian untuk masing-masing data pembanding dilakukan,


kesimpulan indikasi nilai pasar Obyek Penilaian diperoleh dengan melakukan
rata-rata tertimbang dari indikasi nilai masing-masing data pembanding yang
telah disesuaikan. Bobot dari tiap-tiap data pembanding ditentukan
berdasarkan besar kecilnya penyesuaian yang dilakukan. Data pembanding
dengan penyesuaian yang lebih besar (secara absolut) diberi bobot yang lebih
kecil, sedangkan data pembanding dengan penyesuaian yang lebih kecil
(secara absolut) diberi bobot yang lebih besar.

Dengan demikian, berdasarkan pendekatan biaya, indikasi nilai pasar Obyek


Penilaian yang berupa tanah, bangunan, dan sarana pelengkap lainnya dapat
dihitung dengan formula sebagai berikut:

Indikasi Nilai Pasar = BPB – (BPB x Penyusutan/Depresiasi) + Indikasi Nilai


Pasar Tanah

PROSEDUR PENILAIAN

Sesuai dengan pendekatan dan metode penilaian yang telah diuraikan di atas,
untuk menentukan indikasi nilai pasar Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan
sarana pelengkap lainnya berdasarkan pendekatan biaya kami melakukan
perhitungan berdasarkan kondisi pasar dengan prosedur yang dijelaskan dalam
uraian berikut ini.

1. BPB

BPB Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan sarana pelengkap lainnya
diestimasi dengan menggunakan metode meter persegi yang dihitung dengan
mengacu pada data standar BPB per meter persegi bangunan Propinsi DKI
Jakarta (diperoleh dari MAPPI), yang kemudian disesuaikan dengan
mempertimbangkan bahan-bahan bangunan yang digunakan pada bangunan
dan sarana pelengkap lainnya.

2. Penyusutan/Depresiasi

Penyusutan/depresiasi atas Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan sarana


pelengkap lainnya diestimasi dengan mempertimbangkan kondisi fisik,
fungsional, dan eksternal dari Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan
sarana pelengkap lainnya.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 266


3. Indikasi Nilai Pasar Obyek Penilaian

Indikasi nilai pasar Obyek Penilaian yang berupa bangunan dan sarana
pelengkap lainnya diperoleh dengan mengurangkan penyusutan/depresiasi
terhadap BPB Obyek Penilaian yang bangunan dan sarana pelengkap lainnya
yang kemudian ditambahkan dengan indikasi nilai pasar tanah.

PENILAIAN

Dari perhitungan dengan menggunakan pendekatan biaya diperoleh indikasi nilai


pasar Obyek Penilaian adalah Rp 22.147.000.000,00, dengan ringkasan
perhitungan sebagai berikut:

1. Ringkasan Perhitungan Indikasi Nilai Pasar Obyek Penilaian

Biaya Pengganti Penyusutan Nilai Pasar


No. Uraian Volume
Baru (Rp Ribu) (%) (Rp Ribu)
1. Tanah 468,00 m² 14.087.000 0,00% 14.087.000
2. Bangunan
- Gedung Kantor 1.725,00 m² 10.046.000 20,00% 8.037.000
Total Bangunan 1.725,00 m² 10.046.000 8.037.000
3. Sarana Pelengkap Lainnya
- Perkerasan Halaman 93,75 m² 23.000 25,00% 18.000
- Pagar 12,50 m¹ 6.000 25,00% 5.000
Total Sarana Pelengkap Lainnya 29.000 23.000

Total 24.162.000 22.147.000

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 267


2. Ringkasan Perhitungan Indikasi Nilai Pasar Obyek Penilaian

DATA
No Uraian Properti Yang Dinilai Data 1 Data 2 Data 3
1 2 3
1. Nama Jalan Jl. Guntur No. 45 Jl. Slamet Jl. Wilis Jl. Guntur
Kelurahan Pasar Manggis Pasar Manggis Pasar Manggis Pasar Manggis
Kecamatan Setiabudi Setiabudi Setiabudi Setiabudi
Kotamadya Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Selatan Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta DKI Jakarta DKI Jakarta DKI Jakarta
2. Luas tanah (m²) 468,00 300,00 300,00 270,00
3. Luas bangunan (m²) 1.725,00 180,00 100,00 200,00
4. Harga Penawaran (Rp) 9.800.000.000 15.000.000.000 8.500.000.000
5. Status Penawaran Penawaran Penawaran
6. Diskon 5,0% 5,0% 5,0%
7. Peruntukan sesuai tata kota Campuran Zona Rumah Sedang Campuran Campuran
8. Tanda bukti kepemilikan SHGB SHGB SHGB SHGB
9. Penggunaan Kantor Rumah Tinggal Rumah Tinggal Rumah Tinggal
1 1 1
ANALISA
10. Harga setelah diskon (Rp) 9.310.000.000 14.250.000.000 8.075.000.000
11. Asumsi biaya penggantian baru bangunan (Rp/m²) 3.000.000 3.000.000 3.000.000
12. Asumsi kondisi bangunan 50,0% 45,0% 50,0%
13. Indikasi harga pasar bangunan (Rp) 270.000.000 135.000.000 300.000.000
14. Indikasi harga pasar tanah (Rp) 9.040.000.000 14.115.000.000 7.775.000.000
15. Indikasi harga pasar tanah (Rp/m²) 30.133.333 47.050.000 28.796.296

16. Analisa penyesuaian nilai tanah per m²


a. Waktu (Penawaran/Transaksi) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
b. Lokasi
- Tepi jalan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Sudut jalan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Tusuk sate 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Cul de sac 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Jarak thdp jln utama 0,0% 0 -10,0% -4.705.000 0,0% 0
- Jarak thdp pusat Keramaian 0,0% 0 -5,0% -2.352.500 0,0% 0
- Kondisi/sifat tanah (keras/lembek) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Tepi pantai 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Tepi sungai 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Kelas jalan 5,0% 1.506.667 0,0% 0 0,0% 0
- Bebas/rawan banjir 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Kenyamanan 0,0% 0 0,0% 0 0,0%
- Dekat pasar 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Dekat rel kereta api 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Dekat SPBU 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Kondisi Jalan Macet 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Dekat BTS 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
c. Ukuran 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
d. Kontur/Topografi
- Kontur (datar/bergelombang) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Elevasi (dibawah/diatas permukaan jalan) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
e. Asesibilitas/pencapaian 5,0% 1.506.667 0,0% 0 0,0% 0
f. Tanda bukti kepemilikan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
g. Bentuk tanah 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
h. Penggunaan tanah -5,0% -1.506.667 -5,0% -2.352.500 -5,0% -1.439.815
i. Peraturan (kdb/klb) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
j. Peruntukan 10,0% 3.013.333 0,0% 0 0,0% 0
k. Kelangkaan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
l. Fasilitas
- Listrik 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Telepon 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Air Bersih 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Pengolahan Limbah 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
m. Peruntukan Jenis Industri (Berat, Sedang, Ringan) 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Pendidikan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
- Keamanan 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
n Fasos dan Fasum 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0
o Kualitas lingkungan & sosial ekonomi 0,0% 0 0,0% 0 0,0% 0

Total 15,0% 4.520.000 -20,0% -9.410.000 -5,0% -1.439.815

17. Indikasi nilai tanah (Rp/m²) 34.653.333 37.640.000 27.356.481

18. Persentase pembobotan 100,00% 13,79% 17,24% 68,97%

19. Nilai hasil pembobotan (Rp) 4.779.770 6.489.655 18.866.539

20. Nilai pasar tanah (Rp/m²) 30.135.964 Contact Person


21. Dibulatkan (Rp/m²) 30.100.000 Bpk. Charlie Bpk. Victor Bpk. Agus Danu

22. Nilai pasar tanah (Rp) 14.087.000.000


0812 80000566 0813 81708536 0812 8189 2329

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 268


D.2 REKONSILIASI NILAI

Untuk mendapatkan nilai pasar yang mewakili nilai dari kedua pendekatan
penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu
melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai pasar yang dihasilkan dari kedua
pendekatan tersebut, dengan bobot 50,50% untuk pendekatan pendapatan dan
49,50% untuk pendekatan biaya.

Kami memberikan bobot 50,50% untuk pendekatan pendapatan dan 49,50% untuk
pendekatan biaya dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (gross
weighted method) dengan cara menetapkan faktor tertimbang (weighting factor)
berdasarkan besarnya indikasi nilai yang didapatkan dari pendekatan yang
digunakan, kemudian mengalikan faktor tertimbang dengan indikasi nilai yang
didapatkan dari masing-masing pendekatan.

Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar Obyek
Penilaian adalah sebesar Rp 22.360.000.000,00 dengan ringkasan perhitungan
sebagai berikut:

(Rp Juta)
Indikasi Nilai Nilai Pasar
Uraian Bobot
Pasar Tertimbang
Pendekatan Pendapatan 22.590 50,50% 11.400
Pendekatan Biaya 22.146 49,50% 10.960
Total 100,00% 22.360

Rincian nilai pasar Obyek Penilaian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(Rp Juta)
Uraian Nilai Pasar

Tanah 14.230
Bangunan 8.110
Sarana Pelengkap Lainnya 20
Total 22.360

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 269


D.3 KESIMPULAN PENILAIAN

Berdasarkan hal-hal di atas dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan


penilaian, kami berkesimpulan bahwa:

Rp 22.360.000.000,00

( DUA PULUH DUA MILIAR TIGA RATUS ENAM PULUH JUTA


RUPIAH )

merupakan nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018.

*******************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 270


E. URAIAN OBYEK PENILAIAN

E.1. TANAH

Obyek Penilaian adalah gedung kantor yang berdiri di atas 1 (satu) bidang tanah
dengan 1 (satu) buah dokumen kepemilikan.

Deskripsi tanah tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut:

LETAK DAN IDENTIFIKASI

Tanah dalam penilaian adalah 1 (satu) bidang tanah yang terletak di Propinsi DKI
Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Pasar
manggis, dan dapat diidentifikasikan sebagai Jl. Guntur No. 45.

DATA TANAH

Tanah tersebut dilengkapi dengan 1 (satu) buah dokumen kepemilikan tanah


yaitu SHGB No. 621 yang diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2000
dan akan berakhir pada tanggal 23 Agustus 2020, terakhir tercatat atas nama
Suganda Setiadi Kurnia, dan Surat Ukur No. 5003/1995 tanggal 8 November
1995, di Kelurahan Pasar Manggis, Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Selatan, Propinsi DKI Jakarta, luas 468,00 m².

ANALISIS LINGKUNGAN

Lokasi tanah terletak di daerah campuran yang merupakan daerah bebas banjir.

Daerah tersebut mudah dicapai dari Jl. Sultan Agung ke arah barat dan kemudian
pada pertigaan dengan Jl. Guntur membelok ke arah barat daya ± 500 m menuju
lokasi yang dimaksud.

Di sebelah utara dari lokasi dengan jarak ± 200 m terdapat Taman Tangkuban
Perahu, di sebelah timur laut dari lokasi dengan jarak ± 250 m terdapat Kantor
Polisi Militer Jayakarta Guntur, sedangkan pusat Kota DKI Jakarta terletak di
sebelah utara dengan radius ± 3,3 km.

Di sekitarnya pada umumnya adalah rumah tinggal, rumah toko (ruko), rumah
makan, dan pasar tradisional dengan kondisi rata-rata baik dan bersifat
permanen.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 271


Kami juga mengidentifikasi sisi positif dan sisi negatif dari lokasi Obyek
Penilaian yaitu sebagai berikut:

Positif:

- Lokasi Obyek Penilaian cukup strategis karena terletak tidak jauh dari pusat
kota DKI Jakarta.

Negatif:

- Jalan di depan lokasi Obyek Penilaian tidak dilalui kendaraan umum.

ANALISIS SITE

Lokasi tanah terletak di sisi sebelah tenggara dari Jl. Guntur.

Bentuk tanah menyerupai persegi panjang dengan ukuran lebar depan yang
sejajar dengan jalan di depan lokasi ± 12 m dan panjang ke belakang maksimum
± 38 m.

Kontur tanah pada umumnya datar dengan ketinggian ± 0,5 m di atas permukaan
jalan di depan lokasi.

Sifat tanah pada umumnya adalah tanah keras.

Di atas tanah telah ada bangunan gedung kantor dan saran pelengkap lainnya.

Batas-batas tanah adalah sebagai berikut:

- Sebelah timur laut : Rumah tinggal.


- Sebelah tenggara : Rumah tinggal.
- Sebelah barat daya : Rumah tinggal.
- Sebelah barat laut : Jl. Guntur.

Perkerasan jalan di depan lokasi (Jl. Guntur) pada umumnya terbuat dari aspal
hotmix dengan lebar ± 6 m dan dilengkapi dengan saluran air terbuka, dan
trotoar.

Lokasi tersebut dapat dicapai dari arah timur laut melalui Jl. Sultan Agung -
Jl. Guntur.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 272


PERENCANAAN KOTA

Berdasarkan data yang kami terima dari Dinas Tata Kota DKI Jakarta, lokasi
Obyek Penilaian terletak di areal yang memiliki peruntukan sebagai kawasan sub
zona campuran dengan rincian sebagai berikut:

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 60%


- Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 2,40
- Ketinggian Bangunan : 4 lantai

FASILITAS LINGKUNGAN

Lalu lintas umum terdapat di Jl. Sultan Agung, yang merupakan lalu lintas utama
di daerah tersebut yang terletak ± 500 m' di sebelah timur laut dari lokasi dan
merupakan lalu lintas dua arah dari barat ke timur dan sebaliknya dengan
intensitas pemakaian yang tinggi.

Perkerasan jalan terbuat dari aspal hotmix dengan lebar ± 15 m dan dilengkapi
dengan saluran air tertutup, trotoar, dan lampu penerangan jalan.

Di daerah tersebut telah tersedia fasilitas listrik dari PT PLN (Persero), air bersih
dari PDAM, dan telepon dari PT Telkom (Persero) Tbk, yang semuanya sudah
disambungkan ke lokasi.

PEMANFAATAN TERTINGGI DAN TERBAIK


(HIGHEST AND BEST USE)

Berdasarkan Peraturan VIII.C.4, dalam melakukan analisis penggunaan tertinggi


dan terbaik (highest and best use atau HBU) penilai wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut:

1. Penggunaan HBU dari obyek penilaian wajib memenuhi peraturan


perundang-undangan yang berlaku pada saat penilaian.
2. Melakukan analisis kelayakan fisik dari obyek penilaian.
3. Melakukan analisis kelayakan finansial dari obyek penilaian yang didukung
dengan kondisi pasar.
4. Melakukan analisis yang menunjukkan produktivitas optimal dari obyek
penilaian.
5. Tidak diperkenankan untuk mempertimbangkan adanya perubahan
peruntukan obyek penilaian, koefisien dasar bangunan, koefisien lantai
bangunan, koefisien dasar hijau, dan ketinggian bangunan.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 273


Analisis pemanfaatan tertinggi dan terbaik atas tanah dengan kondisi saat ini
yaitu gedung kantor terbangun saat ini (as improved) adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Secara Hukum

Pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat penilaian.


Analisis kelayakan secara peraturan berkaitan dengan apakah suatu properti
ataupun alternatif properti yang akan dikembangkan di atas suatu bidang
tanah tertentu didukung atau diijinkan oleh ketentuan peraturan yang ada.
Ketentuan peraturan berupa zoning (peruntukan tanah), KDB (Koefisisen
Dasar Bangunan), KLB (Koefisisen Luas Bangunan), ketinggian maksimal
bangunan, sempadan jalan dan ketentuan tentang Rencana Umum Tata
Ruang/Wilayah (RUTR/W) lainnya serta peraturan berkaitan dengan lalu
lintas dan lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap alternatif properti
yang dapat dikembangkan.

Berdasarkan informasi yang kami terima, lokasi gedung kantor terletak di


areal yang memiliki peruntukan sebagai kawasan campuran, dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

- KDB : 60%
- KLB : 2,40
- KDH : 30%
- Tinggi Bangunan : 4 lantai

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas telah dapat dipenuhi oleh gedung


kantor. Dengan demikian, gedung kantor telah sesuai dengan peruntukan dan
atau peraturan yang berlaku.

2. Penggunaan Secara Fisik

Kelayakan fisik dari obyek penilaian. Analisis kelayakan secara fisik


berkaitan dengan apakah suatu properti (bangunan) atau alternatif properti
layak untuk didirikan di atas satu bidang tanah tertentu dengan karakteristik
tanah yang tertentu pula. Karakteristik fisik tanah berupa lokasi, luas,
bentuk, kontur, ataupun sifat tanah sangat berpengaruh terhadap alternatif
properti yang dapat dikembangkan di atasnya.

Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, kondisi fisik tanah Obyek


Penilaian adalah sebagai berikut:

- Lokasi : Strategis
- Luas tanah : 468,00 m²
- Bentuk tanah : Proporsional
- Kontur tanah : Datar
- Sifat tanah : Relatif stabil

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 274


Dengan memperhatikan kondisi fisik tanah Obyek Penilaian tersebut di atas,
maka Obyek Penilaian telah dikembangkan dengan memenuhi penggunaan
yang layak secara fisik.

3. Penggunaan Secara Finansial

Kelayakan finansial dari obyek penilaian. Analisis kelayakan secara


keuangan berkaitan dengan apakah properti ataupun alternatif properti dapat
memberikan keuntungan atau pendapatan bersih (net income) yang positif.
Untuk menentukan kelayakan secara keuangan, perlu diestimasi dan
diekspektasikan dari setiap potensial kegunaan terbaik dan tertinggi. Prospek
masa depan dapat diestimasi dengan cara membandingkan dengan properti
sejenis yang sudah berjalan. Analisis pasar, mikro dan makro ekonomi
sangat diperlukan. Selanjutnya, halhal yang juga harus diperhatikan adalah
mengenai pendapatan potensial (potential income), tingkat kekosongan
(vacancy rate), biaya operasi (operating cost), pendapatan bersih (net
income), dan tingkat pengembalian (discount rate/capitalization rate).
Sebuah properti dikatakan layak secara keuangan bilamana dapat
memberikan pendapatan bersih yang positif. Seberapa besar pendapatan
bersih yang dapat dikatakan layak sangat tergantung pada preferensi masing-
masing investor.

Berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya operasional yang disusun oleh


manajemen Perseroan, Obyek Penilaian memiliki potensi untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.

4. Penggunaan Berdasarkan Nilai Tertinggi

Produktivitas optimal dari obyek penilaian. Sebuah properti atau alternatif


properti dikatakan memiliki produktivitas yang maksimal bilamana memiliki
tolok ukur finansial yang lebih baik dibanding properti atau alternatif
properti lainnya. Tolok ukur finansial yang biasanya digunakan adalah Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period,
Return on Investment (ROI), Benefit Cost Ratio. Bilamana dua atau lebih
alternatif properti sama-sama menunjukan hasil analisis layak secara fisik,
diijinkan secara peraturan, dan layak secara keuangan, maka alternatif
properti yang memenuhi kriteria HBU adalah alternatif properti yang
memiliki tolok ukur finansial yang lebih baik dibanding alternatif properti
lainnya. Demikian pula untuk HBU atas obyek penilaian lainnya.

Dalam menyusun proyeksi keuangan, Perseroan telah mempertimbangakan


dan memperhatikan lokasi sekitar, situasi pasar, tolok ukur finansial, dan
pengembangan di sekelilingnya, sehingga Obyek Penilaian memiliki potensi
untuk dapat memberikan nilai yang tertinggi.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 275


Mengingat uraian-uraian di atas dan memperhatikan penggunaan tanah di
sekitarnya, maka menurut hemat kami penggunaan/pemanfaatan tanah sebagai
gedung kantor diperkirakan merupakan penggunaan/pemanfaatan yang tertinggi
dan terbaik dari tanah tersebut.

*******************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 276


E.2. BANGUNAN

- GEDUNG KANTOR

Tipe bangunan : Gedung.

Jumlah lantai : 4 (empat) dan 1 (satu) basement.

Konstruksi bangunan : Beton bertulang.

Bahan-bahan yang dipergunakan untuk:

- Pondasi : Tiang pancang.


- Dinding pengisi : Pasangan batu bata.
- Konstruksi atap : Beton bertulang.

Lantai : Keramik dan floor semen pada lantai


basement.

Dinding : Batu bata diplester dan dicat.

Kusen, pintu, dan jendela : Alumunium, pintu kaca dengan rangka


alumunium dan sebagian pintu panel kayu
dengan rangka alumunium, dan jendela
kaca dengan rangka alumunium.

Langit-langit : Gypsumboard dan tanpa langit-langit pada


lantai basement.

Penutup atap : Dak beton.

Fasilitas lainnya : - Daya listrik diperoleh dari PT PLN


(Persero) dan dari genset sendiri.

- Sambungan telepon dari PT Telkom


(Persero) Tbk.

- Sumber air bersih diperoleh dari PDAM


yang disalurkan menggunakan pompa
listrik.

Luas bangunan efektif : 1.725,00 m².

Kondisi*) : Baik.

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 277


E.3. SARANA PELENGKAP LAINNYA

- PERKERASAN HALAMAN

Tipe : Beton bertulang dan pada permukaannya


dilapisi dengan aspal hotmix.

Total luas : 93,75 m².

Kondisi*) : Baik.

- PAGAR KELILING

Tipe : Pasangan batu bata diplester dan dicat


dengan konstruksi beton bertulang.

Panjang : ± 12,5 m.

Tinggi : ± 1,52 m.

Kondisi*) : Baik.

*) Keterangan:
Sangat baik : 90%–100%
Baik : 70%–89%
Cukup. : 50%–69%
Sedang : 30%–49%
Buruk : 10%–29%
Sangat buruk : 0%–9%

*******************

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 278


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 279


LAMPIRAN I

PERHITUNGAN INDIKASI NILAI PASAR OBYEK PENILAIAN


DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDAPATAN

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 280


Tabel
PT Jasnita Telekomindo
Proyeksi Pendapatan dan Biaya Gedung Kantor

(Rp Juta)
2018
Uraian 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
Nov-Des

Luas
- Gedung Kantor m² 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25
Total Luas 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25 1.466,25

Tarif Sewa
- Gedung Kantor Rp/m²/bulan 120.000 126.000 132.300 138.915 145.861 153.154 160.811 168.852 177.295 186.159

Service Charge
- Gedung Kantor Rp/m²/bulan 80.000 84.000 88.200 92.610 97.241 102.103 107.208 112.568 118.196 124.106

Tingkat Hunian
- Gedung Kantor % 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 90,00% 90,00% 90,00% 90,00% 90,00%

Pendapatan
A. Sewa
- Gedung Kantor Rp Juta 176 1.330 1.629 1.955 2.310 2.425 2.547 2.674 2.808 2.948
Total Rp Juta 176 1.330 1.629 1.955 2.310 2.425 2.547 2.674 2.808 2.948

B. Service Charge
- Gedung Kantor Rp Juta 117 887 1.086 1.304 1.540 1.617 1.698 1.783 1.872 1.965
Total Rp Juta 117 887 1.086 1.304 1.540 1.617 1.698 1.783 1.872 1.965
Total Pendapatan Rp Juta 293 2.217 2.716 3.259 3.850 4.042 4.244 4.456 4.679 4.913

Biaya dan Beban Operasional -


1. Biaya Operasional Rp Juta 94 709 869 1.043 1.232 1.293 1.358 1.426 1.497 1.572
2. Beban Umum dan Administrasi Rp Juta 35 217 228 240 252 264 277 291 306 321
3. Beban PBB Rp Juta 5 33 35 36 38 40 42 44 46 49
4. Biaya Cadangan Pengganti Rp Juta 5 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Total HPP Rp Juta 139 990 1.163 1.349 1.552 1.628 1.708 1.792 1.880 1.973

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 281


Tabel
PT Jasnita Telekomindo
Perhitungan Nilai Pasar Gedung Kantor

Rp Juta
2018
Uraian 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
Jun-Des

Pendapatan
Sewa 176 1.330 1.629 1.955 2.310 2.425 2.547 2.674 2.808 2.948
Service Charge 117 887 1.086 1.304 1.540 1.617 1.698 1.783 1.872 1.965
Total Pendapatan 293 2.217 2.716 3.259 3.850 4.042 4.244 4.456 4.679 4.913
Biaya dan Beban
Biaya Operasional 94 709 869 1.043 1.232 1.293 1.358 1.426 1.497 1.572
Beban Umum dan Administrasi 35 217 228 240 252 264 277 291 306 321
Beban PBB 5 33 35 36 38 40 42 44 46 49
Biaya Cadangan Pengganti 5 31 31 31 31 31 31 31 31 31
Total Biaya dan Beban 139 990 1.163 1.349 1.552 1.628 1.708 1.792 1.880 1.973

Pendapatan Bersih Operasi 155 1.227 1.553 1.909 2.297 2.414 2.536 2.664 2.799 2.941
Tingkat Diskonto 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17% 12,17%
Faktor Diskonto (Tingkat Diskonto 12,17%) 0,9810 0,8746 0,7797 0,6951 0,6197 0,5525 0,4926 0,4391 0,3915 0,3490
Nilai Sekarang Pendapatan Bersih Operasi 152 1.073 1.211 1.327 1.424 1.334 1.249 1.170 1.096 1.026
Total Nilai Sekarang Pendapatan Bersih Operasi 11.061
Nilai Terminal 11.529
Nilai Pasar Gedung Kantor 22.590 26.576,28

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 282


LAMPIRAN II

FOTO-FOTO OBYEK PENILAIAN

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 283


FOTO-FOTO OBYEK PENILAIAN DI
JL. GUNTUR NO. 45
KELURAHAN PASAR MANGGIS
KECAMATAN SETIABUDI
KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
PROPINSI DKI JAKARTA

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 284


SITUASI JALAN DI DEPAN LOKASI (JL. GUNTUR)
DARI ARAH TIMUR LAUT

SITUASI JALAN DI DEPAN LOKASI (JL. GUNTUR)


DARI ARAH BARAT DAYA

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 285


GEDUNG KANTOR

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 286


LOBBY LANTAI 1

BAGIAN DALAM GEDUNG KANTOR LANTAI 2

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 287


BAGIAN DALAM GEDUNG KANTOR LANTAI 3

BAGIAN DALAM GEDUNG KANTOR LANTAI 4

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 288


LANTAI BASEMENT

ROOFTOP

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 289


LAMPIRAN III

DENAH LOKASI OBYEK PENILAIAN

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 290


Lokasi Obyek Penilaian DATA PEMBANDING 1
Gedung Kantor di
Jl. Guntur No. 45
Kelurahan Guntur
Kecamatan Setiabudi
Kotamadya Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta

MASJID JAMI
TANGKUBANPERAHU

TAMAN
TANKUBAN
PERAHU

DATA PEMBANDING 2

OBYEK
PENILAIAN

DATA PEMBANDING 3

U
Penilaian Properti untuk PT Jasinta Telekomindo 291
LAMPIRAN IV

GAMBAR LAYOUT OBYEK PENILAIAN

Penilaian Properti untuk PT Jasnita Telekomindo 292


VICINITY MAP

MASJID JAMI
TANGKUBANPERAHU

TAMAN
TANKUBAN
PERAHU

OBYEK
PENILAIAN

SHGB 00621
Luas 468,00 m

PEMBERI TUGAS :

Jl. GUNTUR PT JASNITA TELEKOMINDO


GAMBAR 1 SKALA : NTS (Not to Scale)
Situasi Tanah di
TANGGAL : 20 Desember 2018
Jl. Guntur No. 45
Kelurahan Guntur GBR. NO : 181226.001/GB/SRR

Kecamatan Setiabudi DIGAMBAR DIPERIKSA


Kotamadya Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta

SUWENDHO RINALDY & REKAN


KANTOR JASA PENILAI PUBLIK
Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059
Nomor Izin CabangKJPP: 1138/KM.1/2017
Penilai Properti dan Bisnis
293
VICINITY MAP

MASJID JAMI
TANGKUBANPERAHU

TAMAN
TANKUBAN
PERAHU

OBYEK
PENILAIAN

PEMBERI TUGAS :

Jl. GUNTUR PT JASNITA TELEKOMINDO


GAMBAR 2 SKALA : NTS (Not to Scale)
Situasi Tanah dan Bangunan di
TANGGAL : 20 Desember 2018
Jl. Guntur No. 45
Kelurahan Guntur GBR. NO : 181226.001/GB/SRR

Kecamatan Setiabudi DIGAMBAR DIPERIKSA


Kotamadya Jakarta Selatan
Propinsi DKI Jakarta

SUWENDHO RINALDY & REKAN


KANTOR JASA PENILAI PUBLIK
Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059
Nomor Izin CabangKJPP: 1138/KM.1/2017
Penilai Properti dan Bisnis
294
XXI. LAPORAN PENILAI INDEPENDEN ATAS SAHAM
PERUSAHAAN YANG AKAN DIBELI OLEH PERSEROAN

295
Halaman ini sengaja dikosongkan

296
No. : 00007/2.0022-00/BS/06/0153/1/II/2019 6 Februari 2019

Kepada Yth.

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk


E-Trade Building Lt. 5
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55
Jakarta Pusat 10350

U.p. : Direksi

Hal : Ringkasan Penilaian 99,99% Saham PT Sakti Makmur Pratama

Dengan hormat,

Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan
(selanjutnya disebut “JKR” atau “kami”) mendapat penugasan dari manajemen PT Jasnita
Telekomindo Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai
penilai independen atas nilai pasar wajar 99,99% saham PT Sakti Makmur Pratama
(selanjutnya disebut “SMP”). Penugasan kami tersebut sesuai dengan surat penawaran kami
No. JK/181001-002 tanggal 1 Oktober 2018 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan


No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang
pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) dengan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-01/PM.22/2018 (penilai
bisnis), menyatakan bahwa kami telah meneliti dan menilai nilai pasar wajar 99,99% saham
SMP (selanjutnya disebut “Obyek Penilaian”) dengan tujuan untuk mengungkapkan
pendapat mengenai nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018.

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian 99,99% saham
PT Sakti Makmur Pratama dengan No. JK/SV/181218-001 tanggal 18 Desember 2018.
Namun demikian, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih
perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian saham, maka dengan ini, kami menerbitkan
kembali laporan penilaian 99,99% saham SMP dengan No. 00007/2.0022-
00/BS/06/0153/1/II/2019 tanggal 6 Februari 2019. Perubahan-perubahan tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:

- Penambahan pengungkapan pada alasan dan latar belakang rencana transaksi;

- Penambahan pengungkapan pada data dan informasi yang digunakan dalam penilaian;

- Penambahan pengungkapan pada analisa laporan keuangan historis;

- Penambahan pengungkapan pada penilaian; dan

297
- Perubahan pada laporan keuangan SMP untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada
tanggal 31 Oktober 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017,
2016, dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”)
S. Mannan, Ardiansyah & Rekan (selanjutnya disebut “SMAR”) dari sebelumnya
No. LAP.038/SM.05.A/XII/2018 tanggal 3 Desember 2018 menjadi
No. LAP.046/SM.05.A/XII/2018 tanggal 17 Desember 2018.

Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan laporan penilaian 99,99% saham


SMP.

ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI

Perseroan merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka


(publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang
lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyediaan
jaringan tetap telekomunikasi digital dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya. Perseroan
memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1997. Perseroan berkantor pusat di E-Trade
Building Lantai 5 Suite B, Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 55, Jakarta Pusat 10350, dengan
nomor telepon: (021) 2856 5288, nomor faksimili: (021) 391 6282 dan email:
corpsec@jasnita.co.id.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal


31 Oktober 2018, Perseroan memiliki penyertaan saham pada entitas anak, yaitu PT Karta
Indonesia Global (selanjutnya disebut “KIG”) dengan kepemilikan sebesar 51,00%.

KIG merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held


company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup
kegiatan usaha KIG adalah bergerak dalam bidang jasa dan percetakan yang meliputi bidang
periklanan (advertising), promosi, pembuatan dan pemasangan materi iklan, dan reklame.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai inovasi yang diciptakan terhadap fitur dan
layanan yang dihasilkan oleh industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan industri
telekomunikasi secara signifikan. Dalam rangka pengembangan usaha Perseroan, maka
Perseroan merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dalam penyelenggaraan
layanan jasa call center dan business process call center. Untuk mendukung pengembangan
usaha tersebut, Perseroan merencanakan untuk membeli tanah dan bangunan yang berlokasi
di Jalan Guntur No. 45, Setiabudi, Jakarta Selatan (selanjutnya disebut “Aset”) dari Suganda
Setiadikurnia (selanjutnya disebut “SS”), pihak yang terafiliasi dengan Perseroan (selanjutnya
disebut “Rencana Pembelian”).

SMP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held


company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup
kegiatan usaha SMP adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pengangkutan
pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian, dan
kehutanan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada
tanggal 31 Oktober 2018, SMP memiliki satu unit kantor dengan luas sebesar 426,23 m2 yang
berlokasi di L’Avenue Office Tower Unit A Lantai 16, Jalan Rasa Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.

298
Selanjutnya, Perseroan juga merencanakan untuk membangun layanan kreatif AP Co-
Working Space yang ditunjang dengan teknologi informasi. Dengan portofolio aset berupa unit
kantor yang dimiliki SMP, Perseroan merencanakan untuk melakukan akuisisi atas 99,99%
saham SMP Gouw Jeny (selanjutnya disebut “GJ”) dan Lie Felix Iriantony (selanjutnya disebut
“LFI”). Rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi atas 99,99% saham SMP selanjutnya
disebut “Rencana Akuisisi”. Setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, Perseroan
memandang bahwa pada masa yang akan datang, SMP diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

Rencana Pembelian dan Rencana Akuisisi merupakan satu kesatuan transaksi yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan selanjutnya secara bersama-sama disebut
“Rencana Transaksi”.

Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mendukung


terciptanya sinergi atas seluruh segmen usaha yang dimiliki oleh Perseroan dan SMP,
khususnya pada bidang telekomunikasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kinerja keuangan konsolidasian Perseroan.

Dalam rangka mendukung pendanaan Rencana Transaksi dengan akses pendanaan pasar
modal, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(selanjutnya disebut “Rencana PUPS”).

Alasan dilakukannya Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

• Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai inovasi yang diciptakan terhadap fitur dan
layanan yang dihasilkan oleh industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan
industri telekomunikasi secara signifikan. Dalam rangka pengembangan usaha
Perseroan, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dalam
penyelenggaraan layanan jasa call center dan business process call center. Untuk
mendukung pengembangan usaha tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan
Rencana Pembelian.

• Perseroan juga merencanakan untuk membangun layanan kreatif AP Co-Working Space


yang ditunjang dengan teknologi informasi. Dengan portofolio aset berupa unit kantor yang
dimiliki SMP, Perseroan memandang dengan melakukan Rencana Akuisisi, pada masa
yang akan datang, SMP diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan
keuangan konsolidasian Perseroan.

• Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mendukung


terciptanya sinergi atas seluruh segmen usaha yang dimiliki oleh Perseroan dan SMP,
khususnya pada bidang telekomunikasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan.

299
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, mengingat terdapat
hubungan keluarga antara SS dan Direktur Utama Perseroan serta kesamaan pengurus
Perseroan dan SMP, maka Rencana Transaksi merupakan transaksi afiliasi, sehingga
Perseroan harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-
LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan
IX.E.1”).

Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode sepuluh


bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 yang telah diaudit oleh KAP SMAR, nilai
buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 41,50 miliar. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian
Pengikatan Jual Beli Tanah (selanjutnya disebut “PPJBT”) dan Perjanjian Pengikatan Jual
Beli Saham (selanjutnya disebut “PPJBS”), nilai transaksi pada Rencana Pembelian dan
Rencana Akuisisi masing-masing adalah sebesar Rp 22,00 miliar dan Rp 8,00 miliar atau
dengan keseluruhan nilai Rencana Transaksi adalah sebesar Rp 30,00 miliar.

Dengan demikian, jumlah nilai transaksi dari Rencana Transaksi tersebut mencerminkan
72,30% nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Oktober 2018 sehingga Rencana Transaksi
merupakan transaksi material, sehingga Perseroan harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK
No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat
dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011
(selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.2”).

Untuk transaksi yang tergolong dalam kategori transaksi afiliasi dan transaksi material,
Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 mensyaratkan adanya laporan penilaian atas Obyek
Penilaian, yang disiapkan oleh penilai independen.

Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Rencana Transaksi tersebut, maka manajemen
Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian atas Obyek
Penilaian.

Mengingat SMP adalah perusahaan tertutup yang sahamnya tidak dapat diperjualbelikan di
pasar modal, maka saham SMP bersifat tidak likuid.

PREMIS PENILAIAN

Kami telah melakukan penilaian atas nilai pasar wajar Obyek Penilaian dengan premis
penilaian bahwa SMP adalah sebuah perusahaan yang “going-concern”.

TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN

Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai
pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau
ekuivalensinya pada tanggal 31 Oktober 2018.

300
Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari
Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh
manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Transaksi serta untuk memenuhi
Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2.

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan


Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”) dan
Standar Penilaian Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”) 2015.

DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN

Mengingat Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka, maka
dasar nilai yang kami gunakan mengacu pada Peraturan VIII.C.3.

Untuk keperluan penilaian Obyek Penilaian, dasar nilai yang sesuai untuk digunakan dalam
penilaian Obyek Penilaian ini adalah nilai pasar wajar (fair market value), dimana berdasarkan
Peraturan VIII.C.3, nilai pasar wajar didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada
tanggal penilaian (cut-off date) yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli obyek
penilaian antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat
menjual (willing seller) dalam suatu transaksi yang bersifat layak dan wajar”.

INDEPENDENSI PENILAI

Dalam mempersiapkan laporan penilaian, JKR bertindak secara independen tanpa adanya
benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan SMP ataupun pihak-pihak
yang terafiliasi dengan Perseroan dan SMP. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun
keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan penilaian ini tidak
dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami
terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan dari proses analisa
penilaian ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penawaran kami
No. JK/181001-002 tanggal 1 Oktober 2018 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN

Nilai pasar wajar Obyek Penilaian dalam penilaian diperhitungkan pada tanggal
31 Oktober 2018. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan
penilaian serta dari data keuangan SMP yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa
laporan keuangan SMP untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 yang menjadi dasar penilaian ini.

301
JENIS LAPORAN

Jenis laporan penilaian 99,99% saham PT Sakti Makmur Pratama ini merupakan laporan
terperinci.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENTS)

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, dari tanggal penilaian,
yaitu tanggal 31 Oktober 2018 sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian
99,99% saham PT Sakti Makmur Pratama, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal
penilaian (subsequent events) yang secara signifikan dapat mempengaruhi penilaian nilai
pasar wajar Obyek Penilaian.

RUANG LINGKUP

Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar wajar Obyek Penilaian, kami
telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan
informasi sebagai berikut:

1. Laporan keuangan SMP untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017,
2016, dan 2015 yang telah diaudit oleh KAP SMAR sebagaimana tertuang dalam
laporannya No. LAP.046/SM.05.A/XII/2018 tanggal 17 Desember 2018 dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal mengenai penggunaan laporan
sehubungan dengan Rencana PUPS;

2. Laporan penilaian properti SMP per 31 Oktober 2018 yang disusun oleh KJPP Suwendho
Rinaldy & Rekan (selanjutnya disebut “SRR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. 181218.003/SRR-JK/LP-A/JTK/OR tanggal 18 Desember 2018;

3. Anggaran dasar SMP yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 43 tanggal
30 Oktober 2018 yang dibuat oleh Notaris Indra Gunawan, S.H., M.Kn. mengenai
peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor SMP;

4. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan, yaitu Kennard Junior


Setiadikurnia dengan posisi sebagai Direktur Utama, mengenai alasan, latar belakang dan
hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Transaksi;

5. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan SMP serta pihak-pihak lain yang
relevan untuk penugasan;

6. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain
website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

302
7. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website
Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

8. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain
website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

9. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Transaksi; dan

10. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil
analisa lain yang kami anggap relevan.

Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan
kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan
kepada kami oleh Perseroan dan SMP atau yang tersedia secara umum dan kami tidak
bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut.

Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari SMP. Jasa-jasa yang kami
berikan kepada Perseroan hanya merupakan penilaian atas Obyek Penilaian dan bukan jasa-
jasa akuntansi, audit atau perpajakan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian tidak
merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan
atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan
tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam
pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau
pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba
mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan Perseroan.

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK

Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan
keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal
penerbitan laporan penilaian ini.

Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan
kewajiban Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan
tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh
secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak
bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update)
pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang
terjadi setelah tanggal surat ini.

303
Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan,
kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain
yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan SMP atau yang tersedia secara umum yang
pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung
jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut.
Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan SMP bahwa mereka
tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada
kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi


sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat
mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas
perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya
ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga
data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang
mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah
hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data
yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang
terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan
dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung
jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya
analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa
transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian.
Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan
yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat
mempengaruhi operasional Perseroan dan SMP.

Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak
dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan
prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat
dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan
atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami
juga telah memperoleh informasi atas status hukum SMP berdasarkan anggaran dasar SMP.

TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI

Dalam menyusun laporan penilaian Obyek Penilaian, JKR diberikan kesempatan untuk
melakukan inspeksi guna mendukung proses penyusunan laporan penilaian Obyek Penilaian.

304
PENDEKATAN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN

Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal
akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan
posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif SMP, pengkajian atas kondisi operasi
dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki SMP. Analisa eksternal didasarkan pada
kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai
(value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan.

Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu
“business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian
terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi
komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun
nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan
laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang
dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

METODE PENILAIAN YANG DIGUNAKAN

Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode
penyesuaian aset bersih (adjusted net assets method) dan metode pembanding perusahaan
tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method).

Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua
komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali
untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank
atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan
menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan
nilai pasar liabilitas.

Metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian ini karena
walaupun di pasar saham perusahaan tercatat di bursa efek tidak diperoleh informasi
mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan
data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas
nilai saham yang dimiliki oleh SMP.

Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk
diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen SMP. Tidak
tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang
dapat memberikan hasil yang berbeda.

Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan
melakukan pembobotan.

305
RINGKASAN HASIL PENILAIAN

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ringkasan hasil penilaian kami adalah sebagai
berikut:

I. Nilai Pasar Wajar 99,99% Saham SMP Berdasarkan Metode Penyesuaian Aset
Bersih

Berdasarkan metode penyesuaian aset bersih, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai
pasar wajar 100,00% saham SMP sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar
Rp 11,01 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 20,00%, maka nilai pasar
wajar 100,00% saham SMP adalah sebesar Rp 8,81 miliar. Dengan demikian, nilai
pasar wajar 99,99% saham SMP berdasarkan metode penyesuaian aset bersih adalah
sebesar Rp 8,81 miliar.

II. Nilai Pasar Wajar 99,99% Saham SMP Berdasarkan Metode Pembanding
Perusahaan Tercatat di Bursa Efek

Berdasarkan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek, diperoleh hasil


bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham SMP sebelum diskon likuiditas pasar
adalah sebesar Rp 7,11 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 20,00%, maka
nilai pasar wajar 100,00% saham SMP adalah sebesar Rp 5,68 miliar. Dengan
demikian, nilai pasar wajar 99,99% saham SMP berdasarkan metode pembanding
perusahaan tercatat di bursa efek adalah sebesar Rp 5,68 miliar.

III. Rekonsiliasi Nilai

Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian
yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan
pembobotan terhadap nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut,
masing-masing dengan bobot 90,00% untuk metode penyesuaian aset bersih dan
10,00% untuk metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek.

Alasan kami memberikan bobot 90,00% untuk metode penyesuaian aset bersih dan
10,00% untuk metode metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek, yaitu
karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode penyesuaian aset bersih
yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian merupakan
data-data dan informasi yang memiliki tingkat kehandalan yang lebih memadai
dibandingkan dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode
pembanding perusahaan tercatat di bursa efek.

Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek
Penilaian adalah sebesar Rp 8,50 miliar.

306
KESIMPULAN PENILAIAN

Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut
pendapat kami, nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Oktober 2018 adalah
sebesar Rp 8,50 miliar.

Nilai pasar wajar Obyek Penilaian tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi
yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan dan SMP serta pihak-pihak lain yang
relevan dengan penilaian. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar
dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi
nilai pasar wajar tersebut secara material.

Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami
kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan,
kewajiban utang dan/atau sengketa atas SMP. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak
memperoleh manfaat atau keuntungan apapun baik saat ini maupun di masa datang dan
imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian SMP tidak tergantung pada nilai yang
dilaporkan.

DISTRIBUSI PENILAIAN

Penilaian ini hanya ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan
Rencana Transaksi serta tidak dapat digunakan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya
ijin tertulis dari JKR dan/atau tidak untuk digunakan oleh pihak lain.

Penilaian ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis
dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk
menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi
setelah tanggal surat ini. Walaupun demikian, kami memiliki hak untuk, jika diperlukan,
merubah atau melengkapi hasil dari laporan ini jika terdapat tambahan informasi yang relevan
setelah tanggal laporan ini yang kami anggap dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil penilaian kami. Laporan penilaian ini hanya dipersiapkan untuk dapat dipergunakan
sesuai dengan tujuan yang telah disebutkan di atas dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan
lainnya.

307
Pendapat yang kami sampaikan di sini harus dipandang sebagai satu kesatuan bersama
dengan laporan lengkap yang telah kami siapkan. Penggunaan sebagian analisa dan
informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisa dapat menyebabkan
pandangan yang menyesatkan.

Penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel
perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan.

Hormat kami,
KJPP JENNYWATI, KUSNANTO & REKAN

Willy D. Kusnanto
Pimpinan Rekan

Izin Penilai : B-1.09.00153


STTD : STTD.PB-01/PM.22/2018
Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis
MAPPI : 06-S-01996

308
XXII. LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN

309
Halaman ini sengaja dikosongkan
No. : 00008/2.0022-00/BS/06/0153/1/II/2019 7 Februari 2019

Kepada Yth.

PT JASNITA TELEKOMINDO Tbk


E-Trade Building Lt. 5 Suite B
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 55
Jakarta Pusat 10350

U.p. : Direksi

Hal : Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi

Dengan hormat,

PT Jasnita Telekomindo Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menandatangani


beberapa perjanjian pengikatan jual beli dengan rincian sebagai berikut:

• Pada tanggal 20 Januari 2019, Perseroan dan Suganda Setiadikurnia (selanjutnya disebut
“SS”), pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, telah menandatangani Perjanjian
Pengikatan Jual Beli Tanah (selanjutnya disebut “PPJBT”), dimana Perseroan
merencanakan untuk membeli tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Guntur No. 45,
Setiabudi, Jakarta Selatan (selanjutnya disebut “Aset”) dari SS dengan nilai transaksi
sebesar Rp 22,00 miliar (selanjutnya disebut “Rencana Pembelian”); dan

• Pada tanggal 20 Januari 2019, Perseroan, Gouw Jeny (selanjutnya disebut “GJ”), dan Lie
Felix Iriantony (selanjutnya disebut “LFI”), masing-masing merupakan pihak yang
terafiliasi dengan Perseroan, telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli
Saham (selanjutnya disebut “PPJBS”), dimana Perseroan merencanakan untuk
melakukan akuisisi masing-masing atas 65.000 lembar saham dan 4.993 lembar saham
PT Sakti Makmur Pratama (selanjutnya disebut “SMP”) masing-masing dari GJ dan LFI
atau secara keseluruhan setara dengan 99,99% saham SMP dengan keseluruhan nilai
transaksi sebesar Rp 8,00 miliar (selanjutnya disebut “Rencana Akuisisi”). Selanjutnya,
sehubungan dengan adanya perubahan pada ketentuan yang tercantum dalam PPJBS,
maka pada tanggal 30 Januari 2019, Perseroan, GJ, dan LFI telah menandatangani
Amandemen Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (selanjutnya disebut “APPJBS”)
sehubungan dengan Rencana Akuisisi.

Rencana Pembelian dan Rencana Akuisisi merupakan satu kesatuan transaksi yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dan selanjutnya secara bersama-sama disebut
“Rencana Transaksi”.

311
Sehubungan dengan Rencana Transaksi tersebut, manajemen Perseroan telah menunjuk
Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan
(selanjutnya disebut “JKR” atau “kami”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai
independen atas kewajaran Rencana Transaksi sesuai dengan surat penawaran kami
No. JK/181001-002 tanggal 1 Oktober 2018 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.
Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang
pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) dengan Surat Tanda
Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari OJK No. STTD.PB-01/PM.22/2018 (penilai
bisnis), menyampaikan pendapat kewajaran (fairness opinion) (selanjutnya disebut
“Pendapat Kewajaran”) atas Rencana Transaksi.

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan pendapat kewajaran atas
Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/181219-001 tanggal 19 Desember 2018. Namun
demikian, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu
ditambahkan ke dalam laporan pendapat kewajaran, maka dengan ini, kami menerbitkan
kembali laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi dengan No. 00008/2.0022-
00/BS/06/0153/1/II/2019 tanggal 7 Februari 2019. Perubahan-perubahan tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:

- Penyesuaian pada alasan dan latar belakang Rencana Transaksi;

- Penyesuaian pada identifikasi dan analisis hubungan antara pihak-pihak yang


bertransaksi;

- Perubahan pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode sepuluh bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik (selanjutnya disebut “KAP”) S. Mannan, Ardiansyah & Rekan (selanjutnya disebut
“SMAR”) dari sebelumnya No. LAP.049/SM.05.A/XII/2018 tanggal 17 Desember 2018
menjadi No. LAP.006/SM.05.A/II/2019 tanggal 1 Februari 2019;

- Perubahan pada informasi keuangan ringkasan proforma konsolidasian Perseroan untuk


periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 yang telah direviu
oleh KAP SMAR dari sebelumnya No. LAP.050/SM.05.A/XII/2018 tanggal
17 Desember 2018 menjadi No. LAP.007/SM.05.A/II/2019 tanggal 4 Februari 2019;

- Perubahan pada laporan penilaian 99,99% saham SMP per 31 Oktober 2018 yang
disusun oleh KJPP JKR dari sebelumnya No. JK/SV/181218-001 tanggal
18 Desember 2018 menjadi No. 00007/2.0022-00/BS/06/0153/1/II/2019 tanggal
6 Februari 2019; dan

- Penambahan pada APPJBS.

Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan laporan pendapat kewajaran atas


Rencana Transaksi.

312
ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA TRANSAKSI

Perseroan merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka


(publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang
lingkup kegiatan usaha Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyediaan
jaringan tetap telekomunikasi digital dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya. Perseroan
memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1997. Perseroan berkantor pusat di E-Trade
Building Lantai 5 Suite B, Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 55, Jakarta Pusat 10350, dengan
nomor telepon: (021) 2856 5288, nomor faksimili: (021) 391 6282 dan email:
corpsec@jasnita.co.id.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada tanggal


31 Oktober 2018, Perseroan memiliki penyertaan saham pada entitas anak, yaitu PT Karta
Indonesia Global (selanjutnya disebut “KIG”) dengan kepemilikan sebesar 51,00%.

KIG merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held


company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup
kegiatan usaha KIG adalah bergerak dalam bidang jasa dan percetakan yang meliputi bidang
periklanan (advertising), promosi, pembuatan dan pemasangan materi iklan, dan reklame.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai inovasi yang diciptakan terhadap fitur dan
layanan yang dihasilkan oleh industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan industri
telekomunikasi secara signifikan. Dalam rangka pengembangan usaha Perseroan, maka
Perseroan merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dalam penyelenggaraan
layanan jasa call center dan business process call center. Untuk mendukung pengembangan
usaha tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan Rencana Pembelian.

SMP merupakan sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held


company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup
kegiatan usaha SMP adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pengangkutan
pembangunan, perindustrian, jasa, pertambangan, percetakan, perbengkelan, pertanian, dan
kehutanan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, pada
tanggal 31 Oktober 2018, SMP memiliki satu unit kantor dengan luas sebesar 426,23 m2 yang
berlokasi di L’Avenue Office Tower Unit A Lantai 16, Jalan Rasa Pasar Minggu, Jakarta
Selatan.

Selanjutnya, Perseroan juga merencanakan untuk membangun layanan kreatif AP Co-


Working Space yang ditunjang dengan teknologi informasi. Dengan portofolio aset berupa unit
kantor yang dimiliki SMP, Perseroan memandang dengan melakukan Rencana Akuisisi, pada
masa yang akan datang, SMP diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mendukung


terciptanya sinergi atas seluruh segmen usaha yang dimiliki oleh Perseroan dan SMP,
khususnya pada bidang telekomunikasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan
kinerja keuangan konsolidasian Perseroan.

313
Dalam rangka mendukung pendanaan Rencana Transaksi dengan akses pendanaan pasar
modal, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
(selanjutnya disebut “Rencana PUPS”).

Alasan dilakukannya Rencana Transaksi adalah sebagai berikut:

• Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai inovasi yang diciptakan terhadap fitur dan
layanan yang dihasilkan oleh industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan
industri telekomunikasi secara signifikan. Dalam rangka pengembangan usaha
Perseroan, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dalam
penyelenggaraan layanan jasa call center dan business process call center. Untuk
mendukung pengembangan usaha tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan
Rencana Pembelian.

• Perseroan juga merencanakan untuk membangun layanan kreatif AP Co-Working Space


yang ditunjang dengan teknologi informasi. Dengan portofolio aset berupa unit kantor yang
dimiliki SMP, Perseroan memandang dengan melakukan Rencana Akuisisi, pada masa
yang akan datang, SMP diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan
keuangan konsolidasian Perseroan.

• Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mendukung


terciptanya sinergi atas seluruh segmen usaha yang dimiliki oleh Perseroan dan SMP,
khususnya pada bidang telekomunikasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, mengingat terdapat


hubungan keluarga antara SS dan Direktur Utama Perseroan serta kesamaan pengurus
Perseroan dan SMP, maka Rencana Transaksi merupakan transaksi afiliasi, sehingga
Perseroan harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-
LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan
IX.E.1”).

Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode sepuluh


bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 yang telah diaudit oleh KAP SMAR, nilai
buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 41,50 miliar. Selanjutnya, berdasarkan PPJBT,
PPJBS, dan APPJBS, nilai transaksi pada Rencana Pembelian dan Rencana Akuisisi masing-
masing adalah sebesar Rp 22,00 miliar dan Rp 8,00 miliar atau dengan keseluruhan nilai
Rencana Transaksi adalah sebesar Rp 30,00 miliar.

Dengan demikian, jumlah nilai transaksi dari Rencana Transaksi tersebut mencerminkan
72,30% nilai ekuitas Perseroan per tanggal 31 Oktober 2018 sehingga Rencana Transaksi
merupakan transaksi material, sehingga Perseroan harus memenuhi Peraturan Bapepam-LK
No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat
dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011
(selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.2”).

314
Untuk transaksi yang tergolong dalam kategori transaksi afiliasi dan transaksi material,
Peraturan IX.E.1 dan Peraturan IX.E.2 mensyaratkan adanya laporan pendapat kewajaran
atas transaksi tersebut, yang disiapkan oleh penilai independen.

Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Rencana Transaksi tersebut, maka Perseroan
menunjuk penilai independen, JKR untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana
Transaksi.

Selanjutnya, Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan sehubungan dengan Rencana
Transaksi dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya. Pendapat Kewajaran ini juga
tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui
Rencana Transaksi atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Transaksi.

OBYEK TRANSAKSI PENDAPAT KEWAJARAN

Obyek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi adalah sebagai berikut:

• Rencana Perseroan untuk membeli Aset dari SS dengan nilai transaksi sebesar
Rp 22,00 miliar sehubungan dengan Rencana Pembelian; dan

• Rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi masing-masing atas 65.000 lembar saham
dan 4.993 lembar saham SMP masing-masing dari GJ dan LFI atau secara keseluruhan
setara dengan 99,99% saham SMP dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar
Rp 8,00 miliar sehubungan dengan Rencana Akuisisi.

MAKSUD DAN TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN

Maksud dan tujuan penyusunan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi adalah
untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Rencana
Transaksi dan untuk memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan IX.E.1 dan Peraturan
IX.E.2.

Pendapat Kewajaran ini disusun dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan


Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian
Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”) dan
Standar Penilaian Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”) 2015.

TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN

Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi dalam laporan Pendapat Kewajaran


diperhitungkan pada tanggal 31 Oktober 2018. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan
kepentingan dan tujuan analisis Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi.

315
JENIS LAPORAN

Jenis laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi ini merupakan laporan terinci.

RUANG LINGKUP

Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan,


mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain sebagai berikut:

1. Propektus sehubungan dengan Rencana PUPS yang disusun oleh manajemen


Perseroan;

2. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Oktober 2018 yang telah diaudit oleh KAP SMAR sebagaimana tertuang
dalam laporannya No. LAP.006/SM.05.A/II/2019 tanggal 1 Februari 2019 dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal;

3. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
yang telah diaudit oleh KAP SMAR sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. LAP.037/SM.05.A/X/2018 tanggal 29 November 2018 dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan penekanan suatu hal;

4. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
yang telah diaudit oleh KAP Rama Wendra (selanjutnya disebut “RW”) sebagaimana
tertuang dalam laporannya No. 066/RW-AK/LAP/2017 tanggal 15 Juni 2017 dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian;

5. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
yang telah diaudit oleh KAP RW sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 026/RW-
AK/LAP/2016 tanggal 20 Juni 2016 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

6. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
yang telah diaudit oleh KAP RW sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 033/RW-
AK/LAP/2015 tanggal 29 Juni 2015 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

7. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
yang telah diaudit oleh KAP RW sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 019/RW-
AK/LAP/0414 tanggal 30 April 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

8. Laporan keuangan SMP untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal
31 Oktober 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017,
2016, dan 2015 yang telah diaudit oleh KAP SMAR sebagaimana tertuang dalam
laporannya No. LAP.046/SM.05.A/XII/2018 tanggal 17 Desember 2018 dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal;

316
9. Informasi Keuangan Ringkasan Proforma konsolidasian Perseroan untuk periode sepuluh
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2018 sehubungan dengan Rencana
Transaksi yang telah direviu oleh KAP SMAR sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. LAP.007/SM.05.A/II/2019 tanggal 4 Februari 2019;

10. Proyeksi keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan setelah Rencana Transaksi
untuk periode dua bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 – 2023 yang disusun oleh
manajemen Perseroan;

11. Laporan penilaian 99,99% saham SMP per 31 Oktober 2018 yang disusun oleh KJPP JKR
sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00007/2.0022-00/BS/06/0153/1/II/2019
tanggal 6 Februari 2019;

12. Laporan penilaian properti Aset per 31 Oktober 2017 yang disusun oleh KJPP Suwendho
Rinaldy & Rekan (selanjutnya disebut “SRR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya
No. 181218.002/SRR/LP-A/JTK/OR tanggal 18 Desember 2018;

13. PPJBT;

14. PPJBS;

15. APPJBS;

16. Anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 7
tanggal 10 Desember 2018 oleh Notaris Unita Christina Winata, mengenai Rencana PUPS
dan perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka
serta perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan;

17. Anggaran dasar SMP yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 43 tanggal
30 Oktober 2018 yang dibuat oleh Notaris Indra Gunawan, S.H., M.Kn. mengenai
peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor SMP;

18. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan, yaitu Kennard Junior
Setiadikurnia dengan posisi sebagai Direktur Utama, mengenai alasan, latar belakang dan
hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Transaksi;

19. Informasi mengenai rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan oleh Perseroan di masa
mendatang;

20. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Transaksi;

21. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain
website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

22. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website
Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

317
23. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain
website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan
Bloomberg;

24. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan serta pihak-pihak lain yang relevan untuk
penugasan; dan

25. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil
analisis lain yang kami anggap relevan.

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK

Analisis Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi dipersiapkan menggunakan data dan
informasi sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah kami telaah.
Dalam melaksanakan analisis, kami bergantung pada keakuratan, kehandalan dan
kelengkapan dari semua informasi keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan
informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia
secara umum dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut.
Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat
kami secara material. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan
bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang
diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh karenanya, kami tidak
bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran kami dikarenakan
adanya perubahan data dan informasi tersebut.

Proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan disusun oleh manajemen Perseroan.


Kami telah melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi
laporan keuangan tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan.
Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang perlu kami lakukan terhadap
target kinerja Perseroan.

Kami tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, kami juga
tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Transaksi. Jasa-jasa yang
kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Transaksi hanya merupakan
pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi dan bukan jasa-jasa akuntansi,
audit atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Transaksi
dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas Rencana
Transaksi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran atas
Rencana Transaksi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka
untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi
operasional Perseroan. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum
Perseroan dan SMP berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan SMP.

318
Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Transaksi tidak merupakan dan tidak dapat
ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan
prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat
dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan
atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak
mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan
menganalisis suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya di luar Rencana Transaksi yang ada
dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut
terhadap Rencana Transaksi.

Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum
bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Rencana
Transaksi pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti
terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan serta semua pihak yang terlibat dalam
Rencana Transaksi. Rencana Transaksi akan dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan
sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai
Rencana Transaksi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian
dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisis lainnya secara
utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang
menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat
Kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui
analisis yang tidak lengkap.

Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai
dengan tanggal terjadinya Rencana Transaksi ini tidak terjadi perubahan apapun yang
berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan
Pendapat Kewajaran ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau
melengkapi, memutakhirkan pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi
serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Perhitungan dan analisis dalam
rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan kami bertanggung
jawab atas laporan pendapat kewajaran.

Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki
dampak material terhadap Rencana Transaksi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak
terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara
eksternal, yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan
keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya
setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal
laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas,
maka Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi mungkin berbeda.

319
TINGKAT KEDALAMAN INVESTIGASI

Dalam menyusun laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi, JKR diberikan
kesempatan untuk melakukan inspeksi guna mendukung proses penyusunan laporan
pendapat kewajaran.

INDEPENDENSI PENILAI

Dalam mempersiapkan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi, JKR bertindak
secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan
Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. JKR juga tidak memiliki
kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan
pendapat kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak
manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran
kesimpulan yang dihasilkan dari proses analisis Pendapat Kewajaran ini dan JKR hanya
menerima imbalan sesuai dengan surat penawaran No. JK/181001-002 tanggal
1 Oktober 2018 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN (SUBSEQUENT EVENTS)

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, dari tanggal Pendapat
Kewajaran, yaitu tanggal 31 Oktober 2018, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan
pendapat kewajaran, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Pendapat Kewajaran
(subsequent events), yang secara signifikan dapat mempengaruhi Pendapat Kewajaran.

PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENDAPAT KEWAJARAN ATAS RENCANA TRANSAKSI

Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini, kami telah melakukan
analisis melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi dari
hal-hal sebagai berikut:

I. Analisis atas Rencana Transaksi;


II. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif atas Rencana Transaksi; dan
III. Analisis atas Kewajaran Rencana Transaksi.

320
Analisis atas Kewajaran Rencana Transaksi

Analisis kewajaran Rencana Transaksi secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Sebagaimana tercantum dalam PPJBT, Perseroan merencanakan untuk membeli Aset


dari SS dengan nilai transaksi sebesar Rp 22,00 miliar sehubungan dengan Rencana
Pembelian.

Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP SRR atas Aset
sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 181218.002/SRR/LP-A/JTK/OR tanggal 26
Desember 2018, nilai pasar Aset adalah sebesar Rp 22,36 miliar.

Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 22,00 miliar adalah lebih rendah dari nilai
pasar Aset adalah sebesar Rp 22,36 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan
keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 1,61% tersebut telah sesuai dengan Peraturan
VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar Aset sebesar Rp 22,36
miliar.

2. Sebagaimana tercantum dalam PPJBS dan APPJBS, Perseroan merencanakan untuk


melakukan akuisisi masing-masing atas 65.000 lembar saham dan 4.993 lembar saham
SMP masing-masing dari GJ dan LFI atau secara keseluruhan setara dengan 99,99%
saham SMP dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp 8,00 miliar sehubungan
dengan Rencana Akuisisi.

Selanjutnya, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP JKR terhadap 99,99%
saham SMP sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 00007/2.0022-
00/BS/06/0153/1/II/2019 tanggal 6 Februari 2019, nilai pasar wajar 99,99% saham SMP
adalah sebesar Rp 8,50 miliar.

Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 8,00 miliar adalah lebih rendah dari nilai
pasar wajar 99,99% saham SMP adalah sebesar Rp 8,50 miliar, sehingga Perseroan
berpotensi membukukan keuntungan. Selisih nilai transaksi sebesar 5,82% tersebut telah
sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar
wajar 99,99% saham SMP sebesar Rp 8,50 miliar.

3. Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai inovasi yang diciptakan terhadap fitur dan
layanan yang dihasilkan oleh industri telekomunikasi telah mendorong pertumbuhan
industri telekomunikasi secara signifikan. Dalam rangka pengembangan usaha
Perseroan, maka Perseroan merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dalam
penyelenggaraan layanan jasa call center dan business process call center. Untuk
mendukung pengembangan usaha tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan
Rencana Pembelian.

4. Perseroan juga merencanakan untuk membangun layanan kreatif AP Co-Working Space


yang ditunjang dengan teknologi informasi. Dengan portofolio aset berupa unit kantor yang
dimiliki SMP, Perseroan memandang dengan melakukan Rencana Akuisisi, pada masa
yang akan datang, SMP diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan
keuangan konsolidasian Perseroan.

321
5. Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, Perseroan mengharapkan dapat mendukung
terciptanya sinergi atas seluruh segmen usaha yang dimiliki oleh Perseroan dan SMP,
khususnya pada bidang telekomunikasi, yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan.

KESIMPULAN

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari
manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini, penelaahan atas
dampak keuangan Rencana Transaksi sebagaimana diungkapkan dalam laporan Pendapat
Kewajaran ini, kami berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah wajar.

DISTRIBUSI PENDAPAT KEWAJARAN INI

Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya
dengan Rencana Transaksi dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain atau untuk kepentingan
lain. Pendapat Kewajaran ini tidak merupakan rekomendasi kepada pemegang saham untuk
menyetujui Rencana Transaksi atau melakukan tindakan lainnya dalam kaitan dengan
Rencana Transaksi dan tidak dapat digunakan secara demikian oleh pemegang saham.

Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian
dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara
keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari
Pendapat Kewajaran ini.

322
Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi
umum bisnis dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung
jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwa-
peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak
sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan
(corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan.

Hormat kami,
KJPP JENNYWATI, KUSNANTO & REKAN

Willy D. Kusnanto
Pimpinan Rekan

Izin Penilai : B-1.09.00153


STTD : STTD.PB-01/PM.22/2018
Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis
MAPPI : 06-S-01996

323
Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai