Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan kros

seksional. Penelitian ini mengkaji dinamika korelasi antara minat dengan

antesendennya, yang diukur dengan menggunakan kuesioner, dan pengukuran

variabel-variabel tersebut dilakukan sekaligus pada waktu yang bersamaan

(Pratiknya, 1993).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Jambi .

C. Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua murid kelas I, II,

dan III SD Attaufik Jambi tahun 2006 yang berjumlah 343 orang, dengan alasan,

bahwa penelitian ini bertujuan untuk pengembangan kebijakan sekolah jangka

panjang.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. variabel pengaruh :

a. Faktor demografi :

29
30

1) Tingkat pendidikan orangtua murid

2) Pekerjaan orangtua murid

b. Sikap terhadap perilaku :

1) Keyakinan bahwa perilaku mengakibatkan konsekuensi

tertentu

2) Evaluasi tentang konsekuensi

c. Norma subyektif :

1) Keyakinan bahwa orang lain berpendapat sebaiknya saya

melakukan hal ini

2) Motivasi untuk menuruti orang lain tersebut

d. Kontrol perilaku yang dirasakan :

1) Keyakinan kontrol

2) Kekuatan yang dirasakan

2. Variabel terpengaruh :

a. Minat terhadap program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut di sekolah

b. Minat terhadap paket yang ditawarkan

3. Variabel terkendali :

a. Organisasi sekolah

b. Organisasi pelaksana

c. Tingkat pendidikan anak


31

E. Definisi Operasional

Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala

1 2 3 4 5

Variabel Pengaruh

1 Tingkat Kuesioner Ordinal


Pendidikan Tingkat pendidikan formal
terakhir yang telah diselesaikan
oleh responden pada saat
pengisian kuesioner.

2 Pekerjaan Jenis pekerjaan yang sedang dan Kuesioner Nominal


telah digeluti oleh responden pada
saat pengisian kuesioner, dibagi
menjadi :
1. PNS/ABRI
2. Berdagang
3. Bekerja tidak tetap
4. Pegawai swasta
5. Buruh harian
6. wiraswasta/usaha sendiri
7. Petani
8. Tidak bekerja dan Ibu Rumah
Tangga
9. Lain-lain
32

3 Keyakinan Kuesioner Interval


Keyakinan terhadap capaian bila
bahwa
mengikutkan anaknya dalam
perilaku
kegiatan pelayanan asuhan
menyebabkan
kesehatan gigi dan mulut di SD
konsekuensi
Attaufik Jambi dikaitkan dengan
tertentu
hasil atau evaluasi atribut dari
perilaku, dibagi menjadi 4 skala

4 Evalusi Kuesioner Interval


Nilai yang berkaitan dengan hasil
tentang
dari mengikutkan anaknya dalam
konsekwensi
kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut di SD
Attaufik Jambi, dibagi menjadi 4
skala

5 Keyakinan Kuesioner Interval


Keyakinan bahwa masing-masing
bahwa orang
referen menyetujui atau tidak
lain
menyetujui mengikutkan anaknya
berpendapat
dalam kegiatan pelayanan asuhan
sebaiknya
kesehatan gigi dan mulut di SD
saya
Attaufik Jambi, dibagi menjadi 4
melakukan
skala
hal ini
6 Motivasi Kuesioner Interval
untuk Dorongan untuk melakukan yang
mengikuti difikirkan oleh masing-masing
orang lain referen, dibagi menjadi 4 skala
tersebut
33

7 Keyakinan Kuesioner Interval


Kemungkinan yang dirasa dari
kontrol
mengikutkan anaknya dalam
kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut di SD
Attaufik Jambi yang memudahkan
atau menghambat kondisi untuk
melaksanakannya, dibagi menjadi
4 skala

8 Kekuatan Kuesioner Interval


Efek yang dirasa dari tiap kondisi
yang
untuk mengikutkan anaknya dalam
dirasakan
kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut di SD
Attaufik Jambi, merupakan hal
yang sulit atau gampang, dibagi
menjadi 4 skala

Variabel Terpengaruh

1 2 3 4 5

9 Minat Kuesioner Interval


Mengindikasikan sekeras apa
mengikuti
orang akan berusaha atau
program
menginginkan dan seberapa
pelayanan
banyak usaha mereka untuk
asuhan
mengikutkan anaknya dalam
kesehatan
kegiatan pelayanan asuhan
gigi dan
kesehatan gigi dan mulut di SD
mulut di SD
Attaufik Jambi, dibagi menjadi 4
Attaufik
skala
Jambi
10 Minat Paket yang dipilih bila responden Kuesioner Ordinal
34

terhadap menyatakan berminat terhadap


paket yang program pelayanan asuhan
ditawarkan kesehatan gigi dan mulut, dari 3
jenis paket yang ditawarkan

F. Alat Ukur Penelitian

Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan alat ukur, yaitu

untuk mengukur :

1. Faktor demografi, yaitu faktor demografi yang diduga dapat mempengaruhi

sikap dan norma subyektif, diukur dengan menggunakan kuesioner, yang

terdiri atas :

a. Identitas, meliputi nama, jenis kelamin, hubungan dengan murid, dan

umur.

b. Tingkat pendidikan, menyatakan tingkat pendidikan formal yang telah

diselesaikan.

c. Pekerjaan, dibedakan atas PNS/ABRI, berdagang, bekerja tidak tetap,

pegawai swasta, buruh harian, wiraswasta/usaha sendiri, petani, tidak

bekerja, dan lain-lain.

2. Pengukuran sikap terhadap program pelayanan asuhan kesehatan

gigi, diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari :

a. Keyakinan bahwa perilaku mengikuti program pelayanan asuhan

kesehatan gigi dan mulut mengakibatkan konsekuensi tertentu, yang

terdiri dari 12 pernyataan, dengan skor :

Skor 1 : Sangat Tidak Mungkin


35

Skor 2 : Tidak Mungkin

Skor 3 : Mungkin

Skor 4 : Sangat Mungkin

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah 12, dan jumlah skor

tertinggi adalah 48.

b. Evaluasi tentang konsekuensi, yang terdiri dari 12 pernyataan, dengan

skor :

Skor -2 : Sangat Tidak Diinginkan

Skor -1 : Tidak Diinginkan

Skor 1 : Diinginkan

Skor 2 : Sangat Diinginkan

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah -24, dan jumlah skor

tertinggi adalah 24.

Nilai masing-masing sikap untuk setiap butir soal adalah hasil

perkalian pernyataan keyakinan bahwa perilaku mengakibatkan

konsekuensi tertentu dengan pernyataan evaluasi tentang konsekuensi

masing-masing sikap. Nilai sikap dikategorikan menjadi 3 tingkatan

untuk setiap butir soal dengan cutting point, sehingga sikap

dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai -8 sampai -2,76

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai -2,75 sampai 2,75

 Positif apabila memperoleh nilai 2,76 sampai 8


36

Selanjutnya nilai keseluruhan sikap (A) adalah keseluruhan hasil

perkalian antara nilai sikap terhadap program pelayanan asuhan

kesehatan gigi dan mulut (b) dengan evaluasi tentang konsekuensi (e),

sehingga persamaannya adalah :

n
A = Σ bi.ei
i=1
Jumlah skor sikap (A) terkecil yang akan diperoleh adalah -96, dan

jumlah skor sikap (A) terbesar yang akan diperoleh adalah 96. Nilai

sikap dibagi menjadi 3 tingkatan yang dibagi berdasarkan cutting

point, sehingga sikap dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai -96 sampai -33

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai -32 sampai 32

 Positif apabila memperoleh nilai 33 sampai 96

3. Norma subyektif, diukur dengan menggunakan kuesioner yang

terdiri dari :

a. Keyakinan bahwa orang lain berpendapat sebaiknya saya mengikutkan

anak saya dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut, yang

terdiri dari 6 pernyataan, dengan skor :

Skor 1 : Sangat Tidak Setuju

Skor 2 : Tidak Setuju

Skor 3 : Setuju

Skor 4 : Sangat Setuju


37

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah 6, dan jumlah skor

tertinggi adalah 24.

b. Motivasi untuk mengikuti orang lain tersebut, yang terdiri dari 6

pernyataan, dengan skor :

Skor -2 : Sangat Tidak Penting

Skor -1 : Tidak Penting

Skor 1 : Penting

Skor 2 : Sangat Penting

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah -12, dan jumlah skor

tertinggi adalah 12.

Nilai masing-masing norma subyektif untuk setiap butir soal adalah

hasil perkalian pernyataan keyakinan terhadap pendapat setiap referen

dengan pernyataan motivasi untuk mengikuti setiap referen tersebut.

Nilai norma subyektif dikategorikan menjadi 3 tingkatan untuk setiap

butir soal dengan cutting point, sehingga norma subyektif dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai -8 sampai -2,76

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai -2,75 sampai 2,75

 Positif apabila memperoleh nilai 2,76 sampai 8

Selanjutnya nilai keseluruhan norma subyektif (SN) adalah

keseluruhan hasil perkalian antara nilai keyakinan bahwa orang lain

berpendapat sebaiknya saya mengikutkan anak saya dalam pelayanan

asuhan kesehatan gigi dan mulut (n) dengan motivasi untuk mengikuti

orang lain tersebut (m), sehingga persamaannya adalah :


38

n
SN = Σ ni.mi
i=1
Jumlah skor norma subyektif (SN) terkecil yang akan diperoleh adalah

-48, sedangkan jumlah skor norma subyektif (SN) terbesar yang akan

diperoleh adalah 48. Nilai norma subyektif dibagi menjadi 3 tingkatan

yang dibagi berdasarkan cutting point, sehingga norma subyektif

dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai dari -48 sampai -17.

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai dari -16 sampai 16.

 Positif apabila memperoleh nilai dari 17 sampai 48.

4. Pengukuran kontrol perilaku yang dirasakan, diukur dengan menggunakan

kuesioner, yang terdiri dari 6 butir soal, kemudian diberi skor :

a. Keyakinan kontrol, yang terdiri dari 6 pernyataan, dengan skor :

Skor 1 : Sangat Tidak Mungkin

Skor 2 : Tidak Mungkin

Skor 3 : Mungkin

Skor 4 : Sangat Mungkin

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah 6, dan jumlah skor

tertinggi adalah 24.

b. Kekuatan yang dirasakan, yang terdiri dari 6 pernyataan, dengan skor :

Jawaban a. : skor -2

Jawaban b. : skor -1

Jawaban c. : skor 1

Jawaban d. : skor 2
39

Sehingga jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah -12, dan

jumlah skor tertinggi adalah 12.

Nilai masing-masing kontrol perilaku untuk setiap butir soal adalah

hasil perkalian setiap pernyataan keyakinan kontrol dengan setiap

pernyataan kekuatan kontrol yang dirasakan. Nilai kontrol perilaku

dikategorikan menjadi 3 tingkatan untuk setiap butir soal dengan

cutting point, sehingga kontrol perilaku dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai -8 sampai -4

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai -3 sampai 3

 Positif apabila memperoleh nilai 4 sampai 8

Selanjutnya nilai keseluruhan kontrol perilaku yang dirasakan (PBC)

adalah keseluruhan hasil perkalian antara nilai keyakinan kontrol (c)

dengan kekuatan yang dirasakan (p), sehingga persamaannya adalah :

n
PBC = Σ ci.pi
i=1
Jumlah skor kontrol perilaku (PBC) terkecil yang akan diperoleh

adalah -48, sedangkan jumlah skor kontrol perilaku (PBC) terbesar

yang akan diperoleh adalah 48. Nilai kontrol perilaku yang dirasakan

dibagi menjadi 3 tingkatan yang dibagi berdasarkan cutting point,

sehingga kontrol perilaku yang dirasakan dinyatakan :

 Negatif apabila memperoleh nilai dari -48 sampai -17.

 Ragu-ragu apabila memperoleh nilai dari -16 sampai 16.

 Positif apabila memperoleh nilai dari 17 sampai 48.


40

5. Pengukuran minat terhadap program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut, diukur dengan menggunakan kuesioner, yang terdiri dari 6 butir

soal, kemudian diberi skor :

Skor 1 : Sangat Tidak Setuju

Skor 2 : Tidak Setuju

Skor 3 : Setuju

Skor 4 : Sangat Setuju

Jumlah skor terkecil yang akan diperoleh adalah 6, dan jumlah skor

tertinggi adalah 24. Responden yang mempunyai jumlah skor antara 6

sampai 15, berarti menyatakan tidak berminat, sedangkan yang memiliki

jumlah skor antara 16 sampai 24, berarti menyatakan berminat.

6. Paket yang dipilih bila berminat, diukur dengan menggunakan kuesioner,

dan dibedakan atas :

a. Paket Hemat (PAHE) dengan nilai Rp. 500,00

b. Paket Ekonomis (PAK EKO) dengan nilai Rp. 1000,00

c. Paket Lengkap (PAK LE) dengan nilai Rp. 2000,00

G. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Alat ukur penelitian (kuesioner) terlebih dahulu diuji pemahamannya oleh 5

orangtua murid, kemudian dilakukan perbaikan agar kuesioner mudah dipahami.

Kuesioner selanjutnya diujicobakan terhadap 42 orangtua murid kelas IV SD

Attaufik Jambi pada tanggal 19 sampai 26 Desember 2005, dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal. Pada uji coba, bila ada butir soal
41

yang tidak memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas, akan dikeluarkan dari

kuesioner, dan tidak diikutkan dalam alat ukur penelitian.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang

variabel yang dimaksud. Uji validitas alat ukur yang dilakukan dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh

Pearson, yaitu rumus korelasi product moment (Arikunto, 1996). Uji validitas

dilakukan dengan bantuan komputer program Statistic Program for Social Science

(SPSS) versi 12. Validitas kuesioner diuji dengan mengukur korelasi antara skor

item dan skor total. Alat ukur dinyatakan valid bila mempunyai korelasi yang

signifikan dengan tingkat kemaknaan p ≤ 0,05. Butir soal dinyatakan valid bila

mempunyai nilai korelasi >0,3. Pada ujicoba yang dilaksanakan diperoleh nilai

korelasi antara 0,201 sampai 0,856, sehingga butir soal yang mempunyai nilai

korelasi <0,3 dikeluarkan dari kuesioner (Azwar, 2003).

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur menghasilkan

ukuran yang konsisten. Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis alpha (Ancok, cit., Singarimbun, 1995), dengan bantuan

komputer program Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 12.

Kuesioner dianggap reliabel jika kriteria alpha > 0,60. Pada ujicoba yang telah
42

dilakukan diperoleh nilai alpha cronbach antara 0,618 sampai 0,886, sehingga

keseluruhan butir soal dinyatakan reliabel.

Uji validitas kuesioner sikap dilakukan setelah nilai masing-masing

pernyataan keyakinan bahwa perilaku mengikuti program pelayanan asuhan

kesehatan gigi dan mulut mengakibatkan konsekuensi tertentu, dikalikan dengan

masing-masing pernyataan soal evaluasi tentang konsekuensinya. Hasil uji

validitas Kuesioner variabel sikap diperoleh nilai korelasi antara 0,201 – 0,744,

sehingga disimpulkan untuk mengeluarkan butir soal nomor 1, 2, dan 11 dari alat

ukur. Hasil uji reliabilitas alat ukur variabel sikap ini memperoleh nilai alpha

cronbach 0,752, sehingga dinyatakan reliabel.

Uji validitas kuesioner norma subyektif dilakukan setelah nilai masing-

masing pernyataan keyakinan bahwa orang lain berpendapat sebaiknya saya

mengikutkan anak saya dalam program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut dikalikan dengan masing-masing pernyataan motivasi untuk mengikuti

orang lain tersebut. Hasil uji validitas variabel norma subyektif yang terdiri dari 6

butir soal menghasilkan nilai korelasi antara 0,509 sampai 0,810, sehingga seluruh

butir soal dinyatakan valid. Uji reliabilitas alat ukur norma subyektif ini

memperoleh nilai alpha cronbach 0,760, sehingga alat ukur ini dinyatakan

reliabel.

Uji validitas kuesioner kontrol perilaku yang dirasakan dilakukan setelah nilai

masing-masing pernyataan keyakinan kontrol tentang mengikuti program

pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dikalikan dengan masing-masing

pernyaan kekuatan kontrol yang dirasakannya. Dari hasil uji validitas kuesioner
43

kontrol perilaku yang dirasakan diperoleh nilai korelasi antara 0,250 – 0,779,

sehingga dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 7 dinyatakan tidak valid dan

dikeluarkan dari alat ukur. Hasil uji reliabilitas variabel kontrol perilaku yang

dirasakan menghasilkan nilai alpha cronbach 0,618, sehingga dinyatakan reliabel.

Hasil uji validitas alat ukur minat yang terdiri dari 6 butir soal menghasilkan

nilai korelasi antara 0,756 sampai 0,856, sehingga seluruh butir soal dinyatakan

valid. Uji reliabilitas alat ukur minat ini memperoleh nilai alpha cronbach 0,886,

sehingga alat ukur ini dinyatakan reliabel.

H. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Tahap persiapan, yaitu ; (a) pengurusan ijin penelitian pada pihak

terkait, (b) menyusun instrumen penelitian sementara, (c) uji validitas

dan reliabilitas kuesioner, (d) menyusun instrumen penelitian tetap.

2. Tahap pelaksanaan, menyebarkan kuesioner dan mengumpulkannya

kembali. Kuesioner diserahkan kepada pihak sekolah, kemudian pihak

sekolah membagikan sejumlah kuesioner kepada masing-masing guru

wali kelas I, kelas II, dan kelas III, selanjutnya guru wali kelas akan

membagikan kuesioner kepada murid setelah diberikan istruksi tentang

tujuan dan pengembalian kuesioner tersebut. Diinstruksikan supaya

kuesioner dikumpulkan kembali selambat-lambatnya 3 hari kemudian.

3. Setelah kuesioner terkumpul kembali, maka dilakukan wawancara

terhadap 12 responden, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman


44

responden terhadap program yang ditawarkan dan untuk menggali

informasi yang mendukung data kuantitatif dengan menanyakan sejauh

mana pemahaman dan keyakinan responden terhadap program

pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang ditawarkan.

Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi ke rumah responden.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang

telah disiapkan sebelumnya. Hasil wawancara direkam dalam bentuk

pita kaset. Hasil wawancara kemudian dirubah ke dalam bentuk tulisan.

4. Pengolahan data dan analisis data; setelah hasil kuesioner terkumpul

maka dilakukan editing dan koding terhadap data, tujuannya untuk

memilih dan memberikan kode pada data yang telah terkumpul,

sehingga memudahkan dalam pengolahan datanya. Kemudian

dilakukan tabulasi data, dan dimasukkan kedalam program komputer

dengan menggunakan program SPS-2000 dan SPSS 12 for windows

untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.

I. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis data yang

terdiri dari :

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan karakteristik responden yang

meliputi jenis kelamin, hubungan dengan murid, umur, tingkat pendidikan, dan

pekerjaan. Pada tahap ini juga dilakukan analisis bivariat untuk


45

mendiskripsikan 2 variabel yang telah ditabulasi dan melihat distribusi

frekuensi serta memberikan penjelasan tentang besarnya nilai yang muncul.

2. Uji Chi-Square.

Uji ini dilakukan untuk mengkaji apakah ada perbedaan yang bermakna antara

frekuensi minat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan (Hadi, 2000).

3. Uji korelasi Spearman.

Uji korelasi ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar atau kuat hubungan

antara 2 variabel (Santoso, 2005)

4. Analisis regresi berganda.

Analisis ini dilakukan untuk mengkaji hubungan variabel pengaruh secara

bersama-sama dengan minat orangtua murid terhadap program pelayanan

asuhan kesehatan gigi dan mulut di sekolah. Sebelum dilakukan analisis regresi

berganda, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas variabel pengaruh dan

variabel terpengaruh dengan menggunakan Chi-Square.

Untuk melihat kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel

dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi ( r ) dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Hubungan sangat rendah apabila nilai r = 0,000 – 0,200

b. Hubungan rendah apabila nilai r = 0,200 – 0,400

c. Hubungan agak rendah apabila 0,400 – 0,600

d. Hubungan cukup apabila nilai r = 0,600 – 0,800

e. Hubungan tinggi apabila nilai r = 0,800 – 1,000


46

Untuk melihat arah hubungan dua variabel dinyatakan dalam bentuk

hubungan positif dan negatif. Untuk melihat tingkat kemaknaan suatu

hubungan (signifikansi) digunakan nilai probabilitas (p), apabila p < 0,05

berarti ada hubungan yang bermakna, sebaliknya bila nilai p > 0,05 berarti tidak

ada hubungan yang bermakna (Arikunto, 1996).

5. Analisis kualitatif.

Analisis ini dilakukan dengan menyajikan data kualitatif dalam bentuk kutipan

wawancara untuk memperkuat hasil penelitian kuantitatif.

J. Kelemahan Penelitian

Pada penelitian ini, ada beberapa kelemahan yang tidak dapat dihindari

oleh peneliti, antara lain :

1. Tidak tersedianya waktu dan tempat yang cukup untuk melakukan

sosialisasi program kepada responden, sehingga ada kemungkinan

responden kurang memahami program yang ditawarkan.

2. Pengisian kuesioner dilakukan di rumah (kuesioner dibawa pulang)

sehingga ada kemungkinan hasil kuesioner menjadi bias.

Anda mungkin juga menyukai