Anda di halaman 1dari 44

DAMPAK

GANGGUAN
HUTAN
DAMPAK ?
 Perubahan yang terjadi sebagai
akibat suatu kegiatan
(Soemarwoto, 1989)
 Dampak =>Positif-Negatif;
langsung-tidak langsung; saling
terkait
 Harus ada pembanding => sebelum
terjadi perubahan
Dampak (Soemarwoto, 1998):

 sebelum dan prakiraan setelah ada


pembangunan
 kondisi lingkungan yg diprakirakan
ada tanpa adanya pembangunan dan
yg diprakirakan ada setelah
pembangunan
 Ukuran, tipe dan distribusi spasial
dampak bervariasi tergantung jenis
dan intensitas kegiatan
DAMPAK GANGGUAN HUTAN

Bersifat NEGATIF
SUMBER KERUSAKAN/DAMPAK

 ALAM
 MANUSIA
 MANUSIA DAN ALAM
FAKTOR ALAM
 Api (kebakaran) dari alam
 Angin ribut
 Gunung meletus
 Gempa bumi
 Tanah longsor
 Abrasi
 Gelombang laut
 Hama dan penyakit
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN 2006 - 2007

Grafik Perbandingan Hotspot 2006 - 2007

12000
10442

10000 9269
8801
Jumlah Hotspot

8000

6000

4000
2298 3285
1823 1630
1126 2294 1370
2000 506
478 223 1342 1369 186
1091 848
404 704
0 238 284 226 116
January February March April May June July August September October November December
Bulan

2006 2007
Jumlah Titik Api Tahun 2006 – 2007 Per Provinsi

No Nama Provinsi ID 2006 2007


1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 11 418 403

2 SUMATERA UTARA 12 1860 1152

3 SUMATERA BARAT 13 1314 429

4 RIAU 14 10052 3694

5 JAMBI 15 4279 1674

6 SUMATERA SELATAN 16 15946 3438

7 BENGKULU 17 600 251

8 LAMPUNG 18 2470 650

9 KEP. BANGKA BELITUNG 19 978 347

10 KEPULAUAN RIAU 20 197 163

Total 38.152 12.201


Sumber : website Sumber : website

Tanah Longsor
FAKTOR MANUSIA
 Penebangan-pengangkutan :
legal, illegal

 Tekanan masyarakat sekitar dan kemiskinan :


- Pemukiman - Kayu bakar
- Perladangan - Kebakaran
- Penebangan

 Konversi lahan dan clear cutting


- Transmigrasi- Industri/pertambangan
- Perkebunan - Tambak/perikanan
- Pertanian - Wisata
- HTI
FAKTOR MANUSIA (lanjutan......)

 Pencemaran industri/rumah tangga

 Galian pasir/batu karang

 Berkurang atau rusaknya habitat


satwa liar
 Menurunnya keanekaragaman
hayati
Luas Keadaan Bencana Alam (Banjir) 2007

Provinsi Tan. Sayuran (Ha) Tan. Buah-buahan (Ha) Total (Ha)


No
Terkena Puso Jumlah Terkena Puso Jumlah
1. NAD 369.0 325.5 694.5 49.0 35.5 84.5 779.0

2. Sumut 83.0 18.0 101.0 16.5 11.0 27.5 128.5

3. Sumbar 31.9 27.6 59.5 107.8 90.3 198.1 257.6

4. Jambi 67.1 54.2 121.3 22.5 5.0 27.5 148.8

5. Bengkulu 1.0 - 1.0 - - - 1.0

Total (Ha) 552 425.3 977.3 195.8 141.8 337.6 1314.9


KONFLIK SATWA (Vs AMDAL)
Korban Manusia dan Gajah Akibat Konflik di Riau

70

60
Jumlah individu

50

40

30

20

10

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun

Manusia meninggal Gajah mati

Pada tahun 2000-2004 tercatat


40 orang meninggal dunia
akibat konflik dengan harimau
(Dept. Kehutanan)
HARIMAU SUMATRA
Populasi harimau menurun dari 1000
menjadi sekitar 300 individu (1978-2007 ).

Distribusi Harimau Sumatra yang berada


pada kawasan konservasi hanya 21%.

43% dari habitatnya sudah bukan berupa


hutan alam, terutama pada kawasan
hutan produksi dan di luar kawasan hutan.
Perburuan dan konflik mengakibatkan
penurunan populasi.

Grafik P enurunan P opulasi Harim au 1978-2007


(Sum ber: Soehartono et al. 2007)
GAJAH SUMATRA

Populasi gajah Sumatra


menurun 35% dalam 15 tahun
terakhir 1992-2007.
(Dephut, 2007)

Dari 44 kantong populasi di


Sumatra (1985),
10 kantong punah di Lampung
1 kantong punah di Sumbar
7 kantong diperkitakan punah
di Riau
akibat konflik dengan manusia.
Kondisi Kawasan SM Balairaja

PT. Chandra
Dirgantara

Penggunaan Lahan SM. Balairaja & sekitarnya (Batas kuning: Batas HPH;
Batas Merah: Perkebunan; Batas Biru tua: HTI; Batas Biru muda: SM
Februari, 2005
Balairaja)
Kondisi Kawasan SM Balairaja

KONDISILANSKAP
KONDISI LANSKAP 1985
1989
1992
2000
2004
Februari, 2005
Mei 2005
FAKTOR MANUSIA DAN ALAM
 Kerusakan ozon (karena manusia)
 Kenaikan gas-gas rumah kaca
 Permukaan laut meningkat
 Pergeseran biogeografi (vegetasi)
 Banjir

Intensitas dampak & akibat yang


ditimbulkan tidak sama : rendah -
sangat tinggi
Sumber dampak & akibat yang
ditimbulkan berkaitan dan tidak
dibatasi oleh ruang & waktu
Ekosistem hutan yang utuh memberikan jasa Lingkungan
Ekosistem
hutan yang
rusak dapat
menyebabk
an banjir di
daerah hilir

Sumber : dari atas sesuai arah jarum jam, www.damarnet, www.suarapublik.org, www.liputan6.com,www.kompas.com
Isu dunia saat ini:
 Kerusakan ozon
 Pertambahan penduduk
 Pemanasan global
 Deforestation & Desertification
 Sumberdaya air & laut
 Pembangunan berwawasan lingkungan
 Biodiversity
Komponen Ekosistem Hutan yang
Terkena Dampak
Fisik ~ Kimia
Iklim & kualitas udara
Hidrologi
Sifat fisik & kimia tanah
Kualitas air

Biologi
Biologi darat Biota perairan
- Vegetasi - Satwa air
- Satwaliar - Plankton, benthos & nekton
- Biota tanah
Vegetasi merupakan KOMPONEN UTAMA &
PERTAMA yang terkena dampak, komponen yang
lain merupakan dampak turunan

Dampak terhadap satu komponen berakibat


terhadap komponen yang lain (prinsip ekosistem)

Ekosistem bersifat lentur (mempunyai ELASTISITAS)


Sifat gangguan yang MELEBIHI daya lenturnya
menyebabkan ekosistem yang TAK BISA PULIH
dengan sendirinya
KARAKTERISTIK HUTAN TERGANGGU
 Hutan terbuka, panas & sederhana
 Jenis sedikit, tersebar luas, jarang dijumpai pada
ekosistem dewasa
 Kerapatan pohon menurun
 Komposisi (susunan) jenis sederhana
 Struktur vertikal & horizontal sederhana

 Pengurangan biomassa sangat besar


Ex. + 30 kg Bk/m2 di hutan dataran rendah
0,2 kg Bk/m2 di padang alang-alang
KARAKTERISTIK HUTAN TERGANGGU (lanjutan......)
 Pengurangan potensi (volume) hutan pohon
 Pertumbuhan (riap) atau produktivitasnya
menurun
 Pemiskinan tanah sementara/menetap
 Pembentukan rumpang-rumpang yang
meluas & terpisah-pisah & keragaman
jenisnya berkurang
 CH langsung mencapai permukaan tanah
menyebabkan erosi & aliran permukaan
tanah meningkat
 Iklim mikro berubah menyebabkan
pertumbuhan anakan terganggu
Penebangan Rumpang

+ satwa - satwa
vegetasi vegetasi
DEGRADASI PADA TIAP TIPE HUTAN

Hutan Mangrove
Karakteristik hutan mangrove
 Halofit
 Ekosistem khas eustuarin
 Pohon satu stratum dengan zonasi & jenis yang unik
 Habitat terostrial & akuatik
 Penahan intrusi & abrasi pantai
Sumber kerusakan

 Penebangan
 Pencemaran (minyak & sampah)
 Tambak
 Sedimentasi
Dampak
 Regenerasi susah
 Hutan bekas tebangan tumbuh
Gulma (Acrosticum aureum)
Holly Laut (Acanthus ilicifolius)
Pohon pionir : Api-api (Avicennia sp.)
 Erosi pantai & intrusi meningkat
 Mangrove => Nipah

Sistem Pengelolaan => pohon induk (seed


tree)
Hutan Pantai
Karakteristik hutan pantai
 Tanah Kering (pasir/coral/lempung)
 Sedikit jenis
 Habitat penyu
 Penjaga pantai
Sumber Kerusakan
 penggalian pasir & karang
 kebun kelapa
 penebangan cemara laut
(Casuarina equisetifolia) =>
wind break
 gelombang/longsor
Dampak
 pengikisan pantai
 kecepatan angin meningkat
 habitat penyu menurun
 ekosistem terumbu karang menurun
 tumbuh pionir : atapayan (Ipomea
pes-caprae), Baringtonia, Pandan
Hutan Rawa Gambut
Karakteristik
 lapisan BO tebal
 pH rendah
 jenis pohon sedikit, dominasi
ukuran tiang (rapat & kecil)
 regenerasi pohon sulit (tergenang
air & tanah tak subur)
Sumber gangguan :
 Penebangan
 Pertanian pasang-surut
 Pemanfaatan media gambut
 Gambut sebagai energi
 Kebakaran
 Pembuatan kanal berlebihan
Akibat
 Kerusakan ekosistem gambut sebagai
penjaga ekosistem yang lain
 Hutan Gelam monokultur (Melaleuca
leucadendron) karena kebakaran
(Jambi)
 Hutan Sekunder :
Rumput Teki
Mahang (Macaranga moingayi)
Parapat (Combrectocarpus rotundus)
Terentang (Camnosperma macrophylla)
Pelawan (Tristania obovata)
Hutan Rawa Air Tawar
Karakteristik:
 Tergenang air tawar
 Sulit regenerasi

Sumber gangguan :
 Penebangan
 Pertanian pasang-surut
 Kebakaran
Akibat :
 Hutan Sekunder :
Rumput Rawa (Scleiria purpurescens)
Alang-alang
Ki Ambang (Salvinia molesta)
Enceng Gondok (Eichhormia crascipes)
 Hutan Sekunder sulit klimaks
 Silvikultur belum diketahui
Hutan Hujan (Tropical Rain Forest)

Karakteristik:KKk
 Kaya jenis flora dan fauna
 Nilai komersial paling tinggi
 Luas + 64 juta Ha
Sumber kerusakan :
 Penebangan (HPH)
586 HPH @ + 100.000 Ha ≈ 60 juta Ha
 Perladangan (≈ 1 juta peladang)
 Kebakaran
 Konversi lahan
Dampak
 Degradasi hutan : potensi, kerapatan, keragaman jenis,
kelestarian

 Dampak penebangan :
Tanah
- Pemadatan buldozer (jalan)
- Erosi & aliran permukaan
- Serasah menurun => bahan organik menurun =>
aktivitas mikroorganisme berkurang => kesuburan
menurun => kehilangan biomass > zat hara
Hidrologi
- Sedimentasi – pendangkalan
- Fluktuasi debit sungai
- Banjir
Hutan
- Tumbang pohon, rusak batang, tajuk dan rusaknya
permudaan
 Penebangan 8% menyebabkan~ 50% tegakan tinggal
rusak
- Tumbang 19%
- Patah 20%
- Rusak tajuk 7%
=> Sisa 46%

 Fauna :jenis asli ↓


jenis asing ↑

 Hutan sekunder :
- Anthocephalus chinensis
- Trema
- Macaranga
- Homalanthus
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai