DATA ETNOBIOLOGI
PENGUMPULAN DATA ETNOBIOLOGI
Oleh :
SISWOYO
DATA ETNOBIOLOGI
DATA ETNOBIOLOGI
PENARIKAN CONTOH
Penarikan Contoh: Metode penentuan jumlah dan letak unit contoh dalam
pengumpulan
p g p data berdasarkan kaidah ilmiah sehingga
gg mewakili seluruh
obyek yang dikaji
Dasar Penarikan Contoh:
― Tujuan :
a. Identifikasi jenis
b
b. Pembandingan kekayaan jenis antar habitat
c. Perubahan kekayaan jenis
d. Pengaruh perubahan lanskap terhadap kekayaan jenis, dsb
― Kondisi Areal :
a. Seragam (homogen)
b. Tak-seragam
g ((heterogen)
g )
― Obyek yang diamati:
a. Tumbuhan
b Satwaliar,
b. li d dsb.
b
Alasan Penarikan Contoh:
Pengukuran
g didefinisikan sebagai
g p pemberian angka-angka
g g terhadap p
benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut kaidah-kaidah tertentu
Skala Pengukuran
N Karakteristik
No. K k i ik
Nominal Ordinal Interval Rasio
1 Sifat dasar skala Nama/ predikat Peringkat Peringkat Peringkat
urutan urutan
6 Rasio dua ukuran Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Bisa
N = 30 n=3
P
Populasi
l i C t h
Contoh
UNIT PENARIKAN CONTOH
Unit p
penarikan contoh adalah unit dimana p
pengamatan,
g ,p
pengukuran
g dan atau
pencacahan dilakukan secara aktual terhadap ciri-ciri atau karakteristik obyek
Inventarisasi Tumbuhan:
― Petak Tunggal
― Petak Ganda
― Jalur
J l
― Garis berpetak
― Kombinasi jalur dan garis berpetak
― Titik Kuadran
― Lingkaran
Inventarisasi Satwaliar:
― Lingkaran (Variable Circular Plot)
― Titik konsentrasi (Concentration Count)
― Transek jalur (Strip Transect)
― Transek garis (Line transect)
PENARIKAN CONTOH ACAK SEDERHANA
Syarat:
a). Tidak diperoleh informasi sebelumnya mengenai karakteristik kawasan
yang akan diamati, misalnya belum diketahui atau diperoleh informasi
tentang keragaman habitat menurut tipe penutupan lahan, gradasi
ketinggian tempat,
tempat gradasi iklim dan sebagainya
sebagainya.
b). Habitat atau kawasan yang akan diamati memiliki kondisi yang homogen
c). Tidak ada fenomena auto-korelasi antar unit contoh
d). Effort sampling bersifat konstan untuk setiap unit contoh dalam populasi
Prosedur:
1). Susunlah daftar seluruh anggota populasi berukuran N
2). Beri nomor untuk setiap anggota populasi dari 1 sampai dengan N, dan
3) Ambil secara acak sebanyak n unit contoh yang akan diamati dari N
3).
unit contoh populasi dengan menggunakan tabel angka acak atau cara
undian.
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37 38 39 40
Alasan:
1). Penarikan contoh sistematik lebih mudah dilaksanakan daripada
penarikan contoh acak sederhana, terutama jika dilaksanakan di lapangan,
2). Penarikan contoh acak sistematik sering memperoleh informasi yang lebih
baik per satuan biaya dibanding dengan contoh acak sederhana
sederhana, dan
3). Penarikan contoh sistematik lebih menjamin penyebaran contoh-contoh
yang terpilih sehingga informasinya akan lebih baik dibandingkan contoh
acak sederhana
Prosedur:
1). Identifikasi seluruh anggota populasi berukuran N dengan cara
membagi seluruh areal pengamatan seluas A dengan luas setiap unit
contoh pengamatan berukuran a, yakni A/a
2).
) Susunlah daftar anggota
gg p
populasi
p dan beri nomor untuk setiapp anggota
gg
dari 1 sampai dengan N
3). Tentukan jarak antar unit contoh (p) dengan persamaan p = N/n,
4). Ambil unit contoh pertama secara acak
5). Ambil unit contoh kedua dan seterusnya sampai ke-n secara berurutan
dengan jarak yang sama dari unit contoh pertatm p, 2p, 3p, ... (n–1)p.
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37 38 39 40
Alasan:
a). Data yang diperoleh akan lebih seragam (homogen) di setiap lapisan
dibanding jika dilakukan dengan penarikan contoh acak sederhana
b). Biaya yang diperlukan untuk mengambil contoh cenderung lebih rendah
dibandingkan pengambilan contoh acak sederhana
c). Pendugaan parameter populasi yang diperoleh berdasarkan pemisahan
stratifikasi tanpa penambahan banyaknya contoh.
Syarat:
a). Terdapat informasi pendahuluan mengenai karakteristik kawasan yang
akan diamati, misalnya diketahui bahwa kawasan yang akan diamati
terdiri atas beberapa tipe penutupan lahan, gradasi ketinggian tempat,
gradasi iklim dan sebagainya.
g g y
b). Habitat atau kawasan yang akan diamati memiliki kondisi yang
heterogen berdasarkan tipe penutupan lahan
c). Tidak ada fenomena auto-korelasi antar unit contoh
d). Effort sampling tidak harus bersifat konstan untuk setiap unit contoh
dalam populasi
Prosedur:
P d
1). Pilah populasi ke dalam beberapa sub-populasi berdasarkan kriteria
yyangg jjelas,, misal kawasan hutan alam,, hutan tanaman KU-I,, KU-II dan
seterusnya
2). Tentukan bentuk dan dimensi unit contoh yang akan digunakan dalam
pengamatan
3). Tentukan intensitas sampling yang digunakan untuk penarikan unit
contoh
4). Bagilah luas areal setiap stratum (h) berdasarkan luas tipa unit contoh
yang digunakan
5). Pada setiap stratum atau sub populasi, berilah nomor urut dari 1,
2,…Nh
6) Penentuan unit contoh pengamatan pada setiap stratum dapat
6).
dilakukan dengan menggunakan pendekatan alokasi proporsional
maupun optimal serta penarikan contoh acak maupun sistematik.
TERIMA KASIH