Anda di halaman 1dari 10

PENGUMPULAN 

DATA ETNOBIOLOGI
PENGUMPULAN DATA ETNOBIOLOGI

Oleh :

SISWOYO

BAGIAN KONSERVASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN


DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

DATA ETNOBIOLOGI
DATA ETNOBIOLOGI

Sebaik-baiknya Data, Jika dalam pengumpulannya tidak


dil k k secara b
dilakukan benar (l
(lokasi,
k i metode
t d pengumpulan,
l
pengolahan, dan analisis), maka data dan informasi
yang dikumpulkan tidak berarti apa-apa
apa apa.

PERENCANAAN SURVEY LAPANGAN


(Penarikan Contoh
Contoh, Pengumpulan Data
Data, Pengolahan
Data, Analisis dan Sintesis Data)
PENGUMPULAN DATA
PENGUMPULAN DATA

‰ TEKNIK PENARIKAN CONTOH


™ FLORA DAN FAUNA
™ SOSIAL
‰ TEKNIK PENGUMPULAN DATA
™ STUDI LITERATUR
¾ DATA BERSIFAT KUALITATIF
™ ANALISIS VEGETASI/SURVEI POTENSI
¾ DATA BERSIFAT KUALITATIF
™ WAWANCARA
¾ DATA BERSIFAT KUALITATIF

PENARIKAN CONTOH

ƒ Penarikan Contoh: Metode penentuan jumlah dan letak unit contoh dalam
pengumpulan
p g p data berdasarkan kaidah ilmiah sehingga
gg mewakili seluruh
obyek yang dikaji
ƒ Dasar Penarikan Contoh:
― Tujuan :
a. Identifikasi jenis
b
b. Pembandingan kekayaan jenis antar habitat
c. Perubahan kekayaan jenis
d. Pengaruh perubahan lanskap terhadap kekayaan jenis, dsb
― Kondisi Areal :
a. Seragam (homogen)
b. Tak-seragam
g ((heterogen)
g )
― Obyek yang diamati:
a. Tumbuhan
b Satwaliar,
b. li d dsb.
b
ƒ Alasan Penarikan Contoh:

― Dapat menghemat biaya


― Dapat menghemat waktu
― Untuk sumberdaya yang terbatas, pengambilan sampel dapat memperluas
cakupan
k studi
t di
― Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan sampel dapat menghemat
produk
― Apabila akses ke seluruh populasi tidak dapat dilakukan, pengambilan
sampel adalah satu- satunya pilihan

PENGERTIAN DATA DAN STATISTIKA

• Data: sekumpulan angka-angka atau nilai-nilai yang dihasilkan dari peng-


ukuran pencacahan
ukuran, pencacahan, ataupun pengklasifikasian terhadap suatu benda atau
peristiwa
― Data numerik : segugus data yang dihasilkan melalui pengukuran atau
pencacahan
― Data kategorik : segugus data yang dihasilkan dari klasifikasi menurut
kriteria tertentu

• Metode statistik adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengum-


pulan, penyajian, analisis dan penafsiran data
― Statistika Deskriptif : metode-metode yang berkaitan dengan pengum-
pulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna
b
― Statistika Inferensia : semua metode yang berhubungan dengan analisis
g
sebagian data yyang
g kemudian digunakan
g untuk p
peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data induknya
SKALA PENGUKURAN

ƒ Pengukuran
g didefinisikan sebagai
g p pemberian angka-angka
g g terhadap p
benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut kaidah-kaidah tertentu

ƒ Skala pengukuran menurut Steven (1946): Nominal, Ordinal, Interval dan


Rasio
i

― Skala Nominal: membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan


yang lainnya berdasarkan nama atau predikat
• Cacat vs tidak cacat
• Hidup vs mati

― Skala Ordinal: membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan


yang lainnya berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik tertentu
yang dimiliki oleh masing-masing benda atau peristiwa
• Rendah vs Sedang vs Tinggi
• Lurus vs Ikal vs Keriting
• Jelek vs Sedang vs Cantik

― Skala Interval: membedakan benda


benda-benda
benda atau peristiwa yang satu
dengan yang lain yang dapat diurutkan dan perbedaan antara peringkat
yang satu dengan lainnya memiliki arti

ƒ Derajat Celcius, 0oC


ƒ Derajat Kelvin, 237oK
ƒ Indeks Prestasi Kumulatif
( Seseorang yang memiliki IPK 4,00 belum tentu dua kali lebih
pintar dari seseorang yang memiliki IPK 2,00

― Skala Rasio: digunakan apabila pengukuran yang dilakukan memiliki


sifat-sifat yang terdapat pada ketiga skala pengukuran (nominal, ordinal,
inte al) se
interval) serta
ta rasio
asio anta
antara
a masing
masing-masing
masing pengukuran
peng k an memp
mempunyai
n ai aarti
ti
ƒ Bobot, kg
ƒ Panjang, m
ƒ Waktu, detik
ƒ Satuan turunannya, m2, m3, dst
( Seseorang yang memiliki tinggi 180 cm pasti dua kali lebih tinggi
dari seseorang yang memiliki tinggi badan 90 cm
( Perbandingan skala pengukuran

Skala Pengukuran
N Karakteristik
No. K k i ik
Nominal Ordinal Interval Rasio
1 Sifat dasar skala Nama/ predikat Peringkat Peringkat Peringkat
urutan urutan

2 Perbedaan antar Tidak bermakna Relativitas Bermakna Bermakna


peringkat

3 Satuan ukuran Tidak ada Tidak ada Ada Ada

4 Titik noll Tid k ada


Tidak d Tid k ada
Tidak d Ad
Ada Ad
Ada

5 Nol mutlak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada

6 Rasio dua ukuran Tidak bisa Tidak bisa Tidak bisa Bisa

POPULASI & CONTOH

ƒ POPULASI : Keseluruhan sesuatu objek/benda yang menjadi pusat perhatian,


b ik terhingga
baik hi maupun takhingga
khi

ƒ CONTOH : Himpunan bagian dari populasi

ƒ Ukuran Populasi (N) : Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi

N = 30 n=3

P
Populasi
l i C t h
Contoh
UNIT PENARIKAN CONTOH

ƒ Unit p
penarikan contoh adalah unit dimana p
pengamatan,
g ,p
pengukuran
g dan atau
pencacahan dilakukan secara aktual terhadap ciri-ciri atau karakteristik obyek

ƒ Unit penarikan contoh yang baik harus memenuhi persyaratan:


― Mudah diidentifikasi
― Mudah untuk dilakukan penghitungan, pengukuran atau pengamatan
― Keadaannya seragam atau hampir seragam
― Tidak saling tumpang tindih

ƒ Pendekatan unit contoh:


― Individu sebagai unit contoh
― Luasan tertentu sebagai unit contoh
― G i ttertentu
Garis t t sebagai
b i unit
it contoh
t h
― Jarak antar individu sebagai unit contoh

BENTUK UNIT CONTOH

ƒ Inventarisasi Tumbuhan:

― Petak Tunggal
― Petak Ganda
― Jalur
J l
― Garis berpetak
― Kombinasi jalur dan garis berpetak
― Titik Kuadran
― Lingkaran

ƒ Inventarisasi Satwaliar:
― Lingkaran (Variable Circular Plot)
― Titik konsentrasi (Concentration Count)
― Transek jalur (Strip Transect)
― Transek garis (Line transect)
PENARIKAN CONTOH ACAK SEDERHANA

ƒ Syarat:
a). Tidak diperoleh informasi sebelumnya mengenai karakteristik kawasan
yang akan diamati, misalnya belum diketahui atau diperoleh informasi
tentang keragaman habitat menurut tipe penutupan lahan, gradasi
ketinggian tempat,
tempat gradasi iklim dan sebagainya
sebagainya.
b). Habitat atau kawasan yang akan diamati memiliki kondisi yang homogen
c). Tidak ada fenomena auto-korelasi antar unit contoh
d). Effort sampling bersifat konstan untuk setiap unit contoh dalam populasi

ƒ Prosedur:
1). Susunlah daftar seluruh anggota populasi berukuran N
2). Beri nomor untuk setiap anggota populasi dari 1 sampai dengan N, dan
3) Ambil secara acak sebanyak n unit contoh yang akan diamati dari N
3).
unit contoh populasi dengan menggunakan tabel angka acak atau cara
undian.

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35

36 37 38 39 40

Ilustrasi penarikan contoh acak sederhana


PENARIKAN CONTOH SISTEMATIK

ƒ Alasan:
1). Penarikan contoh sistematik lebih mudah dilaksanakan daripada
penarikan contoh acak sederhana, terutama jika dilaksanakan di lapangan,
2). Penarikan contoh acak sistematik sering memperoleh informasi yang lebih
baik per satuan biaya dibanding dengan contoh acak sederhana
sederhana, dan
3). Penarikan contoh sistematik lebih menjamin penyebaran contoh-contoh
yang terpilih sehingga informasinya akan lebih baik dibandingkan contoh
acak sederhana
ƒ Prosedur:
1). Identifikasi seluruh anggota populasi berukuran N dengan cara
membagi seluruh areal pengamatan seluas A dengan luas setiap unit
contoh pengamatan berukuran a, yakni A/a
2).
) Susunlah daftar anggota
gg p
populasi
p dan beri nomor untuk setiapp anggota
gg
dari 1 sampai dengan N
3). Tentukan jarak antar unit contoh (p) dengan persamaan p = N/n,
4). Ambil unit contoh pertama secara acak
5). Ambil unit contoh kedua dan seterusnya sampai ke-n secara berurutan
dengan jarak yang sama dari unit contoh pertatm p, 2p, 3p, ... (n–1)p.

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35

36 37 38 39 40

Ilustrasi penarikan contoh sistematik


PENARIKAN CONTOH ACAK BERLAPIS

ƒ Alasan:
a). Data yang diperoleh akan lebih seragam (homogen) di setiap lapisan
dibanding jika dilakukan dengan penarikan contoh acak sederhana
b). Biaya yang diperlukan untuk mengambil contoh cenderung lebih rendah
dibandingkan pengambilan contoh acak sederhana
c). Pendugaan parameter populasi yang diperoleh berdasarkan pemisahan
stratifikasi tanpa penambahan banyaknya contoh.

ƒ Syarat:
a). Terdapat informasi pendahuluan mengenai karakteristik kawasan yang
akan diamati, misalnya diketahui bahwa kawasan yang akan diamati
terdiri atas beberapa tipe penutupan lahan, gradasi ketinggian tempat,
gradasi iklim dan sebagainya.
g g y
b). Habitat atau kawasan yang akan diamati memiliki kondisi yang
heterogen berdasarkan tipe penutupan lahan
c). Tidak ada fenomena auto-korelasi antar unit contoh
d). Effort sampling tidak harus bersifat konstan untuk setiap unit contoh
dalam populasi

ƒ Prosedur:
P d
1). Pilah populasi ke dalam beberapa sub-populasi berdasarkan kriteria
yyangg jjelas,, misal kawasan hutan alam,, hutan tanaman KU-I,, KU-II dan
seterusnya
2). Tentukan bentuk dan dimensi unit contoh yang akan digunakan dalam
pengamatan
3). Tentukan intensitas sampling yang digunakan untuk penarikan unit
contoh
4). Bagilah luas areal setiap stratum (h) berdasarkan luas tipa unit contoh
yang digunakan
5). Pada setiap stratum atau sub populasi, berilah nomor urut dari 1,
2,…Nh
6) Penentuan unit contoh pengamatan pada setiap stratum dapat
6).
dilakukan dengan menggunakan pendekatan alokasi proporsional
maupun optimal serta penarikan contoh acak maupun sistematik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai