Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU TIDAK TERSTRUKTUR

BIOGRAFI Ir. SOEKARNO


LAKSAMANA HARTANTO ANTONI
IX A
4023 / 0076841890

SMPK IMMANUEL II
Jln. ADI SUCIPTO KM 8.5 TLP 0561-721980
KABUPATEN KUBU RAYA
KALIMANTAN BARAT
2021
Biografi Ir. Soekarno

Nama Lengkap: Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno


Nama Lahir: Koesno Sosrodihardjo
Agama: Islam
Tempat Lahir: Soerabaja, Hindia Belanda (Sekarang dikenal dengan kota Surabaya, Jawa
Timur)
Tanggal Lahir: 6 Juni 1901
Meninggal: 21 Juni 1970
Umur saat meninggal: 69 Tahun
Istri:
 Oetari (1921-1923)
 Inggit Garnasih (1923-1943)
 Fatmawati (1943-1956)
 Hartini (1953-1970)
 Kartini Manopo (1959-1968)
 Ratna Sari Dewi (1962-1970)
 Haryati (1963-1966)
 Yurike Sanger (1964-1968)
 Heldy Djafar (1966-1969)
Anak
 Anak dari Inggit
1. Ratna Juami (anak angkat)
2. Kartika (anak angkat)
 Dari Fatmawati
1. Guntur Soekarnoputra
2. Megawati Soekarnoputri
3. Rachmawati Soekarnoputri
4. Sukmawati Soekarnoputri
5. Guruh Soekarnoputra
 Dari Hartini
1. Taufan Soekarnoputra
2. Bayu Soekarnoputra
 Dari Ratna
1. Karina Kartika Sari Dewi Soekarno
 Dari Haryati
1. Ayu Gembirowati
 Dari Kartini Manopo
1. Totok Suryawan Soekarnoputra

Sejarah Proklamator

Rasa Nasionalisme Soekarno mulai tumbuh pesat ketika bersekolah di Surabaya dan
tinggal di rumah Tjokroaminoto. Di sana Soekarno mulai berkenalan dengan paham dan
konsep pemikiran seperti pemikiran barat dan pemikiran Islam. Pada tanggal 4 Juli 1927, Ir.
Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan rumusan ajaran Marhaenisme.
Paham Marhaenisme adalah paham yang mengutamakan perjuangan nasib kaum rakyat kecil.
Usaha yang dilakukan Soekarno membuat PNI tumbuh didalam dan diluar Jawa. Hal
ini membuat Belanda menangkapnya pada tanggal 29 Desember 1929. Soekarno kemudian
dipenjara di Sukamiskin, Bandung. Setelah ditahan selama 8 bulan, Soekarno akhirnya
disidang. Dalam pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia Menggugat”, Soekarno
menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah
belenggu kolonialisme. Hal ini membuat Belanda semakin marah, dan pada Juli 1930 PNI
dibubarkan. Pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno akhirnya dibebaskan.
Setelah bebas, Soekarno bergabung dengan Partindo (Partai Indonesia) yang
merupakan pecahan dari PNI dan memimpinnya. Hal ini membuat Belanda menangkapnya
kembali dan diasingkan ke Ende, Flores pada 1933. Empat tahun kemudia, Soekarno
dipindahkan ke Bengkulu. Di Bengkulu, Soekarno berhasil kabur dan pergi ke Padang.
Kemudian menyeberangi Selat Sunda dan kembali ke Jakarta pada Juli 1942.
Kekosongan pemerintahan di Indonesia akibat kalahnya Jepang kepada sekutu dan
perbedaan pendapat antara kaum muda dan kamu tua, membuat terjadinya penculikan Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo oleh kaum muda pada tanggal 16
Agustus 1945. Kemudian mereka ditangkap dan dibawa menuju Rengasdengklok. Di
Rengasdengklok, kaum muda dan kaum tua berdebat mengenai waktu melaksanakan
proklamasi. Setelah berdebat dengan cukup lama, akhirnya mereka mencapai kesepakatan,
dan mengenulis teks proklamasi di kediaman Laksamana Maeda. Pada jam 10 pagi, tanggal
17 Agustus 1945, di kediaman Ir. Soekarno. Ir. Soekarno dan ditemani oleh Mohammad
Hatta membacakan teks proklamasi, dan pada hari itu, Indonesia telah merdeka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat dan melantik Ir. Soekarno
sebagai presiden pertama Indonesia, ditemani Mohammad Hatta sebagai wakil presiden
Indonesia.
Kesehatan Soekarno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Setelah bertahan
selama lima tahun dengan penyakitnya, Soekarno meninggal dunia di RSPAD Jakarta pada
tanggal 21 Juni 1970. Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di
Blitar dekat makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Semangat nasionalisme Ir. Soekarno harus kita pelajari dan teladani dengan baik,
karena berkat beliau kita serta pahlawan-pahlawan lainnya, kita dapat hidup dengan damai di
dalam Indonesia. Ir. Soekarno ditangkap dan diasingkan oleh Belanda sebanyak 2 kali demi
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kita dapat melanjutkan semangat nasionalisme Ir.
Soekarno dengan cara menjaga kedamaian, kedaulatan, dan kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai