Anda di halaman 1dari 24

Menganalisis Peran dan Nilai - Nilai Perjuangan Bung Karno dan

Bung Hatta sebagai Proklamator serta Tokoh - Tokoh Lainnya Sekitar


Proklamasi
Disusun Oleh Kelompok 5 Kelas XI MIPA 5 :
1. Anastasia Dhea W (02)
2. Dea Putri Anandov (07)
3. Farah Hanidar (10)
4. Firdian Muhtar Y (12)
5. Izzuddin Muhammad (17)
6. Laily Agustin (19)
7. Rijaal Daffa A (29)
Ir. Soekarno
 Nama asli : Koesno Sosrodihardjo
 Tempat, tanggal lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
 Meniinggal : Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun
 Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu
Ida Ayu Nyoman Rai.[5] Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru
ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali.
 Pasangan
 Oetari (1921–1923)
 Inggit Garnasih (1923–1943)
 Fatmawati (1943–1956)
 Hartini (1952–1970)
 Kartini Manoppo (1959–1968)
 Ratna Sari Dewi (1962–1970)
 Haryati (1963–1966)
 Yurike Sanger (1964–1968)
 Heldy Djafar (1966–1969)
 Soekarno merupakan adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–
1967.
 Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada
tanggal 17 Agustus 1945.
• Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri
yang menamainya.
• Kesehatannya mulai menurun pada tahun 1965 Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina
menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional. Ia
bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat (RSPAD)
Drs. Mohammad Hatta
 Nama asli : Mohammad Athar
 Tempat, tanggal lahir :Bukit tinggi, SumBar, 12 Agustus 1902
 Meniinggal : Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun
 Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal
dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat di
Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal dari
keluarga pedagang di Bukittinggi.
 Pada 18 November 1945, Hatta menikah dengan Rahmi Hatta.tiga hari setelah
menikah, mereka bertempat tinggal di Yogyakarta. Kemudian, dikarunai 3 anak
perempuan yang bernama Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida
Nuriah Hatta.
 Hatta merupakan tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden
Indonesia yang pertama.
 Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
 Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa
Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus
1945.
 Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS.
• Selama hidupnya, Bung Hatta telah dirawat di rumah sakit sebanyak 6 kali pada tahun 1963, 1967, 1971, 1976, 1979, dan
terakhir pada 3 Maret 1980. Keesokan harinya, dia disemayamkan di kediamannya Jalan Diponegoro 57, Jakarta.
Pertnyaan

 Saat membangun Indonesia soekarno, nasionalismenya besar sedangkan sikap otoriternya


bertambah besar (Ardhi)
 Bung karno berkarisma, perbedaan orang zaman dulu dan sekarang (Ricko)
 Soekarno sakit dan hatta telat saat proklamasi (Nuriya)
 (Sema) lebih mending masa soekarno yang diterusin atau masa soeharto yang diterusin?alas an
soekarno dilengser?
 Ahmad Soebarjo tidak dating saat prklamasi (Widyan)
Fatmawati
 Nama Asli : Fatimah
 Tempat, tanggal lahir : Bengkulu, 5 Februari 1923
 Meninggal : Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 (usia 57 tahun)
 Fatmawati lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah. Orang
tuanya merupakan keturunan Putri Indrapura, salah seorang raja dari
Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
 Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh
Muhammadiyah di Bengkulu.
 Fatmawati merupakan istri dari Presiden Indonesia Pertama,
Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945
hingga tahun 1967 dan merupakan istri ketiga dari Presiden Pertama
Indonesia Soekarno.
 Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang
Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
• Pada tanggal 01 Juni 1943 Fatmawati menikah dengan Soekarno yang kelak menjadi Presiden Pertama Indonesia. Dari
pernikahan itu ia dikaruniai lima orang putra dan putri yaitu, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri,
Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
• Pada tanggal 14 Mei 1980 ia meninggal dunia karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umroh dari Mekah.
Sukarni
 Nama Lengkap : Soekarni Kartodiwirjo
 Tempat, tanggal lahir : Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916
 Meninggal : Jakarta, 7 Mei 1971 (usia 54 tahun)
 Namanya jika dijabarkan berarti “su” yang artinya lebih dan “karni”
yang artinya banyak memperhatikan dengan tujuan oleh, orangtuanya
agar Sukarni lebih memperhatikan nasib bangsanya yang kala itu masih
dijajah Belanda. Sukarni merupakan anak keempat dari sembilan
bersaudara.
 Ayahnya bernama Kartodiwirjo, keturunan Eyang Onggo, juru masak
Pangeran Diponegoro. Ibunya bernama Supiah, gadis asal Kediri.
Keluarga Sukarni bisa dikatakan berkecukupan jika dibanding penduduk
yang lain.
 Sukarni masuk sekolah di Mardisiswo di Blitar ( semacam Taman Siswa
yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara ). Di sekolah ini Sukarni belajar
mengenai nasionalisme melalui Moh. Anwar yang berasal dari
Banyumas, pendiri Mardidiswo sekaligus tokoh pergerakan Indonesia.
• Sebagai anak muda, Sukarni terkenal kenakalannya karena sering membuat onar. Dia sering berkelahi dan hobi
menantang orang Belanda.
• Peran Sukarni dalam proklamasi yaitu Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung
Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Ahmad Soebardjo
 Ayahnya memberi nama Teuku Abdul Manaf
 Ibunya memberi nama Achmad Soebardjo
 Djojodisoerjo ditambahkan sendiri ketika dewasa
 Lahir di Karawang, Jawa barat 23 Maret 1896
 Meninggal pada tanggal 15 Desember 1978 di rumah sakit pertamina Kebayoran baru
karena flu yang menimbulkan komplikasi
 Berperan serta dalam penyusunan naskah proklamasi
 Menjadi wakil dari Indonesia untuk menghadiri persidangan antar bangsa "Liga
Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah "
 Menjadi menteri luar negeri pertama di Republik Indonesia
 Tahun 2009 pemerintah mengangkatnya sebagai pahlawan nasional
Wikana
 Nama : Wikana
 Nama Ayah : Raden Haji Soelaiman(priyayi dari Demak)
 Tempat,tanggal lahir : Sumedang,16 Oktober 1914
 Diduga meninggal dibunuh dalam lembaran hitam tragedi
pembantaian di Indonesia 1965-1966 pasca peristiwa G30 S
 Ikut serta membawa Ir.Soekarno ke Rengasdengklok supaya tidak
terpengaruh oleh Jepang
 Mengatur semua keperluan pembacaan proklamasi di rumah Bung
Karno di Pegangsaan 56
 Berkat koneksinya di Angkatan Laut Jepang, Proklamasi 1945 bisa
dirumuskan di rumah dinas Laksamana Maeda di Menteng yang
terjamin keamanannya
Latief Hendraningrat
 Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat (lahir
di Jakarta , 15 Februari 1911 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1983 pada umur 72
tahun)
 a merupakan anak dari Kakak R.A Siti Ngaisah yang merupakan istri Djojo Dirono,
Bupati Lamongan yang memerintah pada tahun (1885-1937). Sehingga ia juga
memiliki darah dari Ken Arok, Jaka Tingkir dan Mangkunegara
 seorang prajurit PETA berpangkat Sudanco (komandan Kompi) dan juga pengerek
bendera Sang Saka Merah Putih dengan didampingi oleh Soehoed Sastro
Koesoemo, seorang pemuda dari barisan pelopor. Pada tanggal 17Agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
 Para pemuda meminta kepada Latief Hendraningrat sebagai salah satu perwira
PETA tertinggi di Jakarta untuk meyakinkan Soekarno-Hatta, dan terjadilah apa
yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.
Pada saat itu, Latief Hendraningrat menjadi orang PETA yang paling
bertanggungjawab atas keamanan Jakarta saat itu. Ia menggantikan tugas
atasannya, Kasman Singodimejo
 Latief Hendraningrat tidak hanya mengamankan halaman depan rumah Soekarno yang akan digunakan sebagai
lokasi proklamasi kemerdekaan.

Ia juga menempatkan beberapa prajurit PETA pilihannya untuk berjaga-jaga di sekitar jalan kereta api yang
membujur di belakang rumah itu.

Usai pembacaan teks proklamasi, Latief bertindak sebagai pengibar sang saka Merah-Putih bersama Suhud Sastro
Kusumo
S. Suhud
 Nama                                    : Suhud Sastro Kusumo
  Nama kecil                           : -
  Tempat, tanggal lahir         : 10 April 1925
  Meninggal                            : 20 Agustus 2012
  Peranan                               :
   Ø  Pengibar sang saka merah putih Tepatnya sebagai pendamping Latif
Hendraningrat
   Ø  Petugas pencari tiang bendera untuk proklamasi
 Beliau merupakan sosok yang patut untuk diteladani.Ide-ide dan gagasan-gagasannya sangat
baik.Contohnya, beliau sangat taat pada pemimpin.Apa yang telah diamanatkan kepadanya
dapat beliau laksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.
 Seperti saat beliau diberi tugas untuk mencari tiang bendera, karena beliau gugup akhirnya
beliau membuat tiang bendera sendiri dari bambu.Walaupun begitu, usaha dan kerja kerasnya
dapat menghasilkan kepuasan.Pelaksanaan upacara bendera dapat tetap dilaksanakan dengan
baik.Selain itu,
 keberaniannya dalam mengibarkan bendera merah putih untuk pertama kalinya, beliau mampu
menjalankannya dengan benar dan penuh rasa khidmat.
Suwirjo
 Nama : Raden Suwiryo
 Tempat, Tanggal Lahir : 17 Februari 1903, Wonogiri, Jawa Tengah.
 Meninggal : 27 Agustus 1967 (umur 64)
 Merupakan Gubernur Provinsi Jakarta yang Pertama.
 Suwiryo menamatkan AMS dan kuliah di Rechtshogeschool namun tidak tamat.
Suwiryo sempat bekerja sebentar di Centraal Kantoor voor de Statistik. Kemudia ia
bergiat di bidang partikelir, menjadi guru Perguruan Rakyat, kemudian memimpin
majalah Kemudi. Menjadi pegawai pusat Bowkas "Beringin" sebuah kantor
asuransi. Pernah juga menjadi pengusaha obat di Cepu.
 Beliau adalah Gubernur Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara
proklamasi dan pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar. Semula akan
diselenggarakan di Lapangan Ikada (kini Monas) tetapi karena balatentara Jepang
masih gentayangan dengan senjata lengkap, dipilih di kediaman Bung Karno.
Sayuti Melik
 Nama Asli : Mohamad Ibnu Sayuti.
 Lahir : Sleman, Yogyakarta, 22 November 1908.
 Meninggal : Jakarta, 27 Februari 1989 {umur 80 tahun).
 Ia menempuh pendidikan dasar di sekolah Ongko Loro (setingkat SD) di desa
Srowolan, sampai kelas IV dan diteruskan sampai mendapat ijazah di Yogyakarta. Lalu
pendidikan Sayuti dilanjutkan di Solo (1920-1924).
 Sayuti Melik termasuk dalam kelompok Menteng 31, yang berperan dalam penculikan
Soekarno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945 (Peristiwa Rengasdengklok).
 Sayuti memberi gagasan, yakni agar teks proklamasi ditandatangani Bung Karno dan
Bung Hatta saja, atas nama bangsa Indonesia. Usulnya diterima, Bung Karno pun
segera memerintahkan Sayuti untuk mengetiknya. Ia mengubah kalimat “Wakil-wakil
bangsa Indonesia” menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”.
Sutan Sjahrir
 Lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat tanggal 5 Maret 1909
 Mengenyam pendidikan dasar di ELS,  sekolah menegah di MULO, kemudian melanjutkan
sekolah menengah atas di AMS.
 Ia sudah aktif dalam organisasi kepemudaan sejak usianya masih muda, salah satunya Jong
Indonesia (Pemuda Indonesia)
 Pada sekitar tahun 1928 ia mendirikan sebuah badan pendidikan yang diberi nama,
“Volksuniversiteit“.
 Di pulau Jawa Sutan Sjahrir masuk partai Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Merdeka) di
bawah pimpinan Mohammad Hatta.
 Pada tahun 1934 pemerintah kolonial Belanda mengambil tindakan keras, dan mengadakan
penangkapan secara besar-besaran. Banyak pemimpin partai ditangkap, yaitu dari Permi, PSII,
Partindo dan juga dari PNI (Merdeka). Muhammad Hatta dan Sjahrir sebagai pemimpin-
pemimpin radikal ditangkap pula. Sjahrir dipenjarakan di penjara Struiswijk di Jakarta selama
11 bulan.
 Merupakan orang pertama yang mendengar kekalahan Jepang dan langsung melaporkan ke Ir.
Soekarno.
 Pelopor golongan muda untuk mendesak Ir. Soekarno agar segera menproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Laksamana Tadashi Maeda
 Lahir di Kagoshima, Jepang tanggal 3 Maret 1898
 Perwira tinggi angkatan laut kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang
Pasifik.
 Sebelum tanggal 15 Agustus 1945, Maeda sudah dua kali meminta kepada Pemerintah
Jepang agar memerdekakan Indonesia.
 Laksamana Jepang itu pernah dipenjara oleh pihak sekutu karena dianggap berperan
dalam memerdekakan Indonesia. Namun, Maeda membantah tuduhan tersebut. Kata
dia, tidak mungkin orang seperti dirinya mampu menggerakkan 80 juta orang rakyat
Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan.
 Ia mengaitkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan prinsip yang pernah
dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat Wilson, bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. "Nasib saya sendiri tidak penting, yang penting adalah
kemerdekaan Bangsa Indonesia," kata Maeda.
 Maeda meminjamkan rumahnya di Jalan Imam Bonjol sebagai tempat penyusunan teks.
B. M. Diah
 Nama Asli: Burhanuddin
 Tempat lahir: Kutaraja atau sekarang dikenal Banda Aceh, 7 April 1917
 Meninggal: Jakarta, 10 Juni 1996 pada umur 79 tahun
 Ia lahir dari pasangan Mohammad Diah dan Siti Sa`idah, ia anak bungsu dari 8 bersaudara,
juga mempunyai 2 orang saudara tiri dari istri kedua ayahnya
 Beliau adalah seorang tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia
 Penghargaan yang diraihnya:
 Bintang Mahaputra Utama dari presiden Soeharto (10 Mei 1978)
 Piagam penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan `45 dari dewan harian Nasional
Angkatan `45 (17 Agustus 1995)
 Beliau memimpi rapat para Golongan Muda mengenai keputusan kemerdekaan Indonesia
 B.M Diah diminta menggadakan teks proklamasi sebanyak – banyaknya dan menyiarkan secara
langsung ke seluruh dunia dengan menggunakan semua alat komunikasi yang ada meskipun
cakupanya hanya terbatas
Chaerul Saleh
 Nama asli: Chaerul Saleh Datuk Paduko Rajo
 Tempat lahir: Sawahlunto, Sumatera Barat, 13 September 1916
 Meninggal: jakarta, 8 Februari 1967 pada umur 50 tahun
 Beliau adalah seorang pejuang dan tokoh politik Indonesia yang pernah menjabat
sebagai wakil perdana menteri, menteri, dan ketua MPRS antara tahun 1957 – 1966
 Beliau adalah putra dari pasangan Acmad Saleh dan Zubaidah binti Ahmad Marzuki,
tetapi orang tuanya bercerai pada saat ia berusia 2 tahun
 Ia bersama Wikana, Sukarni, dan pemuda lainya dari Menteng 31 yang menculik
Soekarno dan Hatta dalam peristiwa Rengasdengklok agar segera
memproklamasikan kemerdekaan setelah kekalahan jepang terhadap sekutu
 Jabatan yang diraihnya:
- Menteri Negara urusan Veteran, kabinet Djuanda (1957)
 Menteri Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan, kabinet kerja I (1959 -
1960)
 Wakil Perdana Menteri III, Kabinet Kerja IV dan Kabinet Dwikora I (1963 - 1966)
 Ketuta mejelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (1960 - 1965)
 Caherul Saleh berperan penting dalam mewarnai perjuangan kemerdekaan Indonesia
 Pada tanggal 1 – 23 Agustus 1944 untuk pertama kalinya ia beserta kawan – kawanya mewakili
peran pemuda
 Beliau juga sebagai pemimpin pemuda berusaha mendesak agar Soekarno dan Hatta segera
menyatakan kemerdekaan Indonesia. Awal pergerakan perhimpunan Indonesia Chaerul Saleh
merupakan orang kepercayaan Soekarno yang paling dekat sehingga masuk dalam kabinet
menjadi menteri urusan Veteran

Anda mungkin juga menyukai